KAK Jaringan Distribusi listik Kab. Bengkalis

advertisement
PEMERINTAH KABUPATEN BENGKALIS
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
Jalan Hang Tuah No. 08 Telp.(0766) 23645 Fax. (0766) 23644
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)
PEKERJAAN:
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK
KECAMATAN BANTAN
LOKASI
KECAMATAN BANTAN
DINAS PERTAMBANGAN DAN ENERGI
KABUPATEN BENGKALIS
TAHUN ANGGARAN 2016
DAFTAR ISI
BAB I.
PENDAHULUAN
BAB II.
DASAR TEORI
BAB III.
LINGKUP PEKERJAAN
BAB IV.
PERENCANAAN
BAB V
PEKERJAAN DESAIN DAN ANALISIS
BAB VI.
KEGIATAN YANG DILAKUKAN
BAB VII.
SUMBER PENDAPATAN
BAB VIII.
METODA PELAKSANAAN
BAB IX.
DUKUNGAN PEMBERI TUGAS
BAB X.
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
BAB XI.
TENAGA AHLI DAN PENDUKUNG KONSULTAN
BAB XII.
LAPORAN
BAB XIII.
PENUTUP
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Kecamatan
Bantan
2
KERANGKA ACUAN KERJA
(KAK)
PERENCANAAN PEMBANGUNAN JARINGAN DISTRIBUSI LISTRIK
KECAMATAN BANTAN
Abstrak – Listrik merupakan komoditi utama untuk pembangunan ekonomi dan
peningkatan kesejahteraan sosial. Ketersediaan tenaga listrik yang cukup, aman, andal dan
akrab lingkungan merupakan unsur penting dalam menjalani roda perekonomian.
Tersediannya tenaga listrik ini tentunya harus didukung oleh para pelaku usaha penunjang
tenaga listrik di bidang pembangunan dan pemasangan instalasi tenaga listrik yang aman,
andal, dan akrab lingkungan.
Ketersediaan listrik sudah menjadi kebutuhan bagi semua lapisan masyarakat. Namun,
sayangnya masih ada masyarakat yang belum bisa menikmati listrik. Mereka yang tinggal di
daerah terpencil masih harus menunggu lama untuk bisa menikmati listrik. Untuk itu, perlu
diadakan pembangunan yang merata agar seluruh daerah di Indonesia bisa menikmati
listrik. Namun, pembangunan ini tidak akan berjalan dengan baik tanpa adanya
perencanaan yang baik pula. Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik di
Kecamatan Bantan dilakukan dalam rangka menyukseskan pembangunan infrastruktur
kelistrikan untuk pemenuhan kebutuhan listrik bagi masyarakat.
I.
PENDAHULUAN
I.1. LATAR BELAKANG
Mengingat listrik sebagai komoditi utama, maka ketersediaan listrik
harus dijaga baik produksi maupun pasokannya. Sehingga jaminan inilah
sebagai bagian dari ketahanan ekonomi kita harus selalu kita perhatikan.
Gangguan listrik sekecil apapun, akan berdampak buruk pada tatanan sosial
ekonomi masyarakat. Listrik merupakan urat nadi kehidupan masyarakat
kita.
Pertumbuhan sektor ketenagalistrikan memberikan andil yang besar
bagi
pertumbuhan
ekonomi
nasional,
demikian
pula sebaliknya,
pertumbuhan ekonomi akan memacu peningkatan kebutuhan tenaga listrik,
sehingga diperlukan peningkatan infrastruktur penyediaan tenaga listrik dari
waktu
ke
waktu.
Undang-undang
No.
30
tahun
2009
tentang
ketenagalistrikan mengamanatkan kepada pemerintah untuk menyediakan
tenaga listrk dengan jumlah yang cukup dan mutu yang baik bagi seluruh
lapisan masyarakat Indonesia dari Sabang sampai Merauke. Hal tersebut
dapat tercapai adanya dukungan dari seluruh stakeholders di sektor
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Kecamatan
Bantan
3
ketenagalistrikan baik badan usaha penyedia listrik maupun badan usaha
jasa penunjang tenaga listrik. Oleh karena itu, diharap selalu terjalin
kerjasama yang harmonis antara badan usaha penyedia listrik maupun
badan usaha jasa penunjang tenaga listrik dengan para stakeholders seperti
PT. PLN (Persero) dan perusahaan-perusahaan listrik swasta sebagai
penyedia tenaga listrik dalam rangka pembangunan sarana dan prasara
kelistrikan
untuk
memenuhi
kebutuhan
energi
listrik
yang
semakin
meningkat.
Salah satu faktor penyebab dari belum terpenuhi nya listrik di
beberapa desa di Kecamatan
pertumbuhan
penduduk
dan
Bantan
pertumbuhan
kerena
tidak seimbangnya
ekonomi
daerah
tersebut
terhadap peningkatan infrastruktur penyediaan tenaga listrik, dan masih
belum merata nya jaringan disrtribusi milik PT. PLN (Persero). Mengacu
kepada hal-hal tersebut diatas
maka Pembangunan Jaringan Distribusi
Listrik perlu perencanaan yang matang dan terkoordinir.
I.2. MAKSUD DAN TUJUAN
Maksud dan Tujuan Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi
Listrik Kecamatan Bantan ini adalah :
a. Melakukan pengenalan dari dekat keadaan sebenarnya di lapangan.
b. Mendapatkan gambaran yang jelas mengenai perencanaan teknis
melalui pengumpulan data di lapangan baik data primer maupun
data
sekunder dengan melakukan survei, evaluasi dan analisis.
c. Untuk membuat Perencanaan Jaringan Distribusi Listrik di Kecamatan
Bantan serta penerapan jenis- jenis konstruksi Tiang untuk Transformator
(Trafo), Jaringan Tegangan Menengah (JTM) dan Jaringan Tegangan
Rendah (JTR) dan lain-lain yang sesuai kebutuhan dilapangan.
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Kecamatan
Bantan
4
I.3. BATASAN MASALAH
Perencanaan ini dibatasi tentang masalah Perencanaan Jaringan
Distribusi yang meliputi survey & tracking, perencanaan tiang dan
konstruksinya dan perencanaan Rencana Anggaran Biaya (RAB).
II.
DASAR TEORI
II.1. SISTEM DISTRIBUSI
1. Gardu Induk Distribusi
Transformator daya merupakan komponen utamanya, fungsinya
menurunkan tegangan tinggi menjadi tegangan distribusi primer.
2. Jaringan Primer atau Jaringan Tegangan Menengah (JTM)
Jaringan Primer ini berfungsi untuk menyalurkan energi listrik dari
Gardu Induk Distribusi ke transformator distribusi.
3. Gardu Distribusi atau Transformator Distribusi
Gardu distribusi (Trafo distribusi) berfungsi merubah tegangan listrik
dari jaringan distribusi primer menjadi tegangan terpakai yang
digunakan untuk konsumen dan disebut sebagai jaringan distribusi
sekunder. Kapasitas transformator yang digunakan pada transformator
distribusi ini tergantung pada jumlah beban yang akan dilayani dan
luas daerah pelayanan beban.
4. Jaringan Sekunder atau Jaringan Tegangan Rendah (JTR)
Jaringan distribusi sekunder atau jaringan distribusi tegangan rendah
merupakan jaringan tenaga listrik yang langsung berhubungan dengan
konsumen. Oleh karena itu besarnya tegangan untuk jaringan distribusi
sekunder ini adalah 220 V.
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Kecamatan
Bantan
5
III.
LINGKUP PEKERJAAN
III.1. Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik
Langkah-langkah yang dilaksanakan dalam perencanaan jaringan distribusi adalah
sebagai berikut :
1. Survei, Staking dan Penentuan Tinggi Tiang
2. Penentuan Jenis dan Ukuran Tiang serta Konstruksinya
3. Penentuan Isolator
4. Pemilihan penghantar dan penentuan jarak antar kawat
5. Penentuan Penghantar yang ekonomis
6. Penentuan Andongan, Roling Span dan Clearance.
7. Pemilihan Transformator.
Selain
memperhatikan
langkah-langkah
diatas,
hal
lain
yang
perlu
diperhatikan dalam perencanaan jaringan distribusi adalah pemilihan rute / jalur
jaringan distribusi. Dalam pemilihan rute / jalur jaringan distribusi, ada beberapa hal
yang harus diperhatikan, yaitu :

Rute jaringan distribusi baru tidak boleh menggangu jaringan eksisting
(untuk meminimalkan pemadaman jaringan eksisting);

Memperhatikan clearance / jarak bebas terhadap saluran telepon
kecuali pada daerah dimana saluran telepon ditanam di bawah tanah;

Penempatan tiang harus diperhatikan terhadap kemungkinan
pelebaran terhadap jalan dimasa yang akan datang;

Penempatan tiang harus memperhatikan pula terhadap jalur-jalur pipa
gas, air minum, pipa transmisi minyak, dan sebagainya;

Pada daerah dengan jalan sangat lebar serta lingkungan yang padat
harus mempertimbangkan pembuatan jaringan distribusi kedua sisi
jalan untuk menghindari sambungan rumah yang terlalu panjang dan
banyak (tidak teratur).
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Kecamatan
Bantan
6
III.2. Wilayah Perencanaan
Pada perencanaan jaringan distribusi listrik ini bertempat di Kecamatan Bantan,
Kabupaten Bengkalis.
III.3. Survei dan Tracking
Sebelum masuk dalam tahap perencanaan, hal pertama yang dilakukan adalah
melakukan survei lapangan. Dalam tahap survei ini, ada beberapa hal yang
dilakukan
untuk
mendapatkan
data.
Data
yang
didapatkan
ini
dijadikan
pertimbangan untuk survei lanjutan, untuk mendapatkan data yang dibutuhkan
dalam perencanaan jaringan listrik. Pada survei ini didapatkan data sebagai berikut :
1. Data tracking GPS
2. Gambar perencanaan jalur jaringan
3. Gambar / foto kondisi daerah
4. Gambar / foto lokasi pemasangan tiang
Data utama pada perencanaan jaringan listrik pedesaan ini adalah gambar. Ada dua
data gambar yang didapatkan selama survei, yaitu gambar hasil tracking GPS dan
gambar manual sebagai data backup. Data gambar ini harus sesuai dengan
keadaan aslinya agar realisasi perencanaan bisa sesuai dengan keadaan lokasi.
Tracking
Tracking merupakan penyusuran daerah jalur jaringan dari awal sampai ujung
jaringan. Tujuannya adalah untuk mendapatkan data gambar sesuai dengan kondisi
lokasi. Tracking dilakukan dengan bantuan alat GPS Tracker.
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Kecamatan
Bantan
7
IV.
PERENCANAAN
IV.1. Penentuan Tiang Konstruksi
Pada perencanaan listrik pedesaan, penentuan lokasi tiang tidak selalu bisa
mengikuti standar yang ada. Ada beberapa hal yang harus dijadikan pertimbangan,
yaitu :
1. Jarak dari jalan
2. Kondisi geografis
3. Kondisi di sekitar lokasi
Tiang jaringan listrik memiliki bermacam-macam jenis sesuai dengan fungsi dan
penggunaannya.
Macam-macam
jenis
tiang
ini
dapat
dibedakan
dengan
menggunakan kode-kode tertentu yang menunjukkan spesifikasi khusus dari tiang
tersebut. Kode-kode ini akan dimunculkan dalam gambar perencanaan untuk
membedakan spesifikasi dari konstruksi tiang yang akan dibangun. Dalam realisasi
pembangunan,
pemasangan
tiang
sesuai
dengan
spesifikasi
yang
sudah
direncanakan, termasuk spesifikasi peralatan tambahan, seperti grounding, trafo,
anchor dan sebagainya.
IV.2. Pemilihan Kabel Saluran
Jenis kabel disesuaikan dengan konstruksi tiang TM, TR dan kondisi lapangan .
IV.3. Penentuan Besaran dan Lokasi Trafo
Dalam
penentuan
besaran
trafo
dan
lokasi
trafo,
perencana
harus
memperhatikan total beban, persebaran beban dan lokasi dead end atau tiang JTR
(Jaringan Tegangan Rendah) yang terakhir.
IV.4. Jaringan Kelistrikan
- Kondisi eksisting jaringan distribusi listrik meliputi permasalahan dan kondisi
fasilitas yang ada.
- Gambaran rencana pembangunan dari masing-masing jaringan distribusi dan
kebutuhan fasilitas pendukungnya.
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Kecamatan
Bantan
8
V.
PEKERJAAN DESAIN DAN ANALISIS
V.1.
Konsep Desain Fasilitas Penunjang
V.1.1
Desain jaringan distribusi yang menggambarkan tentang
jaringan distribusi.
V.1.2.
Desain tiang jaringan sesuai kebutuhan dan tiang penyangga
yang menggambarkan tentang volume dari tiang dan tiang
penyangga serta ketinggiannya.
V.1.3.
Jenis desain jaringan sesuai kebutuhan yang menggambarkan
tentang volume, kabel serta aksesorisnya.
V.1.4
Kedudukan atau lokasi trafo yang menggambarkan tentang
kedudukan
dan
rencana
penempatan
trafo
berdasarkan
efisiensi.
V.2.
Analisis Jaringan Distribusi
V.2.1. Analisis perhitungan biaya konstruksi jaringan distribusi serta
aksesorisnya.
V.2.2. Analisis kebutuhan dari jaringan distribusi, trafo dan aksesoris
pendukungnya.
VI.
KEGIATAN YANG DILAKUKAN

Melakukan Kegiatan Survei jaringan Distribusi Listrik

Melakukan Analisis Kegiatan Jaringan Distribusi Listrik

Melakukan Kegiatan Pra Desain Jaringan Distribusi Listrik

Melakukan Kegiatan Pelaporan

Melakukan Kegiatan Konsultasi

Menyusun Estimate Engineer.

Menyiapkan Dokumen Lelang
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Kecamatan
Bantan
9
VII.
SUMBER PENDAPATAN
Untuk pelaksanaan kegiatan konsultansi pengawasan ini dibiayai dari
dana Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bengkalis
Tahun Anggaran 2016 dengan pagu dana yang terdapat di dalam
Dokumen Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan Kerja Perangkat Daerah
(SKPD) sebesar Rp. 306.325.000.- (Tiga ratus enam juta tiga ratus dua
puluh lima ribu rupiah).
VIII. METODA PELAKSANAAN
1. Survei Lokasi
Survei lokasi, untuk mengetahui keadaan lokasi. Wawancara,
untuk mendapatkan gambaran awal dalam perencanaan jalur jaringan.
Sebelum
pelaksanaan
pekerjaan,
penentuan
jalur kabel harus
diidentifikasi, kemungkinan perubahan jalur berdasarkan rencana
konstruksi dapat dilakukan. Survey dilakukan berdasarkan peta
gambar rencana jaringan. Pelaksanaan survey bersamaan dengan
penentuan jalur pada garis tepi (garis sepadan jalan) dan jalan atau
bangunan sesuai izin pemerintah daerah setempat. Survey jalur dan
penentuan lokasi titik pendirian dilakukan sesuai dengan peraturan
pemerintah daerah, dan mengikuti garis sepadan jalan. Penentuan
lokasi dilakukan dengan :
• Theodolit
• Dua petugas dengan bantuan kompas
Pemetaan dilakukan didalam areal sepanjang ruas jalan yang
akan dilaksanakan pembangunan jaringan distribusi. Pemetaan ini
merupakan data dasar yang sangat dibutuhkan dalam peroses
perencanaan ini sehingga harus dapat memberikan gambaran kondisi
existing dan fasilitas-fasilitas eksisting yang ada baik milik swasta,
swadaya masyarakat, PT.PLN (Persero) maupun pihak pemerintah.
Lokasi pelaksanaan perencanaan tersebut terdapat dalam Dokumen
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Kecamatan
Bantan
10
Pelaksanaan Anggaran (DPA) Satuan Kerja Perangkat Daerah (SKPD)
Anggaran Pendapatan Belanja Daerah (APBD) Kabupaten Bengkalis
Tahun 2016.
2. Proses Pemetaan
Pengukuran wilayah dilakukan pada lokasi rencana Kegiatan
pembangunan jaringan dan sekitarnya
untuk penentuan posisi dan
jarak tiang jaringan melalui berkordinasi dengan PT. PLN (Persero).
3. Pengukuran dan Pengambilan Data.
Alat ukur yang digunakan adalah alat ukur manual dan alat ukur
otomatis (GPS dan Theodolite). Pengukuran dilakukan secara teliti
dengan menandai setiap titik pengukuran jarak 50 – 60 meter dengan
patok yang diberi cat merah sebagai rencana pemancangan tiang
jaringan atau pada jarak tertentu di daerah tikungan dan persimpangan
sesuai dengan yang telah ditetapkan oleh standar PT. PLN (Persero).
4. Pekerjaan Perencanaan
Ruang lingkup pekerjaan perencanaan agar didasarkan pada
hasil survey teknis yang meliputi pembuatan gambar-gambar layout
dan gambar-gambar konstruksi (typical).
a. Gambar-gambar layout dan typical detail
Gambar layout dan detail harus dibuat dengan jelas untuk setiap
item pekerjaan yang akan dilaksanakan guna memudahkan dalam
menghitung
volume
pekerjaan
dan
implementasinya
dalam
pelaksanaan dilapangan.
b. Perhitungan Tipical Struktur
Perhitungan analisa struktur dilaksanakan terhadap semua bagianbagian
yang
memerlukan
perhitungan
dan
didasarkan
atas
pembebanan yang ada dengan berpedoman pada ketentuanketentuan antara lain jarak antara tiang jaringan distribusi, jenis
tiang
yang
dipakai,
kedudukan
dan
kostruksi
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Kecamatan
Bantan
untuk
trafo,
11
aksesorisnya jenis kabel serta ukuran kabel untuk jaringan
tegangan menengah dan tegangan rendah yang digunakan.
c. Bahan Konstruksi Tiang
Adalah dengan menggunakan jenis tiang pipa besi baja galvanis
yang disambungkan hingga diperoleh kekuatan beban tertentu
sesuai kebutuhan. Menggunakan tiang besi baja tiang 12 m/200
daN, 9 m/200 daN. Walaupun demikian semua persyaratan diatas
tidak mengikat dan tergantung kepada hasil perencanaan dengan
mengacu kepada SPLN 54 tahun 1983. Kualitas kabel, trafo dan
aksesoris pendukung pelaksanaan pekerjaan jaringan distribusi baik
untuk tegangan menengah maupun
tegangan
rendah wajib
mengacu kepada Standard PT. PLN (Persero) dan bergaransi
Standard Nasional Indonesia (SNI).
IX.
DUKUNGAN PEMBERI TUGAS
Dinas Pertambangan dan Energi Kabupaten Bengkalis selaku
pemberi tugas akan memberikan dukungan dan bantuan kepada
konsultan dalam pelaksanaan pekerjaan ini berupa :

Akses kepada instansi-instansi terkait baik Instansi Pemerintah
(Provinsi, Kabupaten dan Kota dan Kecamatan), badan-badan
pemerintah, BUMN maupun swsta dalam rangka pengumpulan data
yang meliputi :
 Pemberian data, foto, peta dan informasi terkait yang ada kepada
konsultan.
 Surat Pengantar bagi personil konsultan yang yang di tugaskan
untuk mengumpulkan data dan informasi dilapangan.
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Kecamatan
Bantan
12
X.
JANGKA WAKTU PELAKSANAAN
Pekerjaan Rencana Jaringan Distribusi Listrik ini akan diselesaikan dalam
waktu 2 (dua) bulan atau 60 (enam puluh) hari kalender.
XI.
TENAGA AHLI DAN PENDUKUNG
Personil yang ditugaskan oleh konsultan harus memiliki kemampuan
yang cukup dalam pekerjaan teknis jaringan distribusi listrik. Kualifikasi
tenaga ahli diperlukan untuk pelaksanaan pekerjaan ini adalah sebagai
berikut ;
No
1
2
1
2
1
2
3
4
Uraian
Tenaga Ahli
Team Leader
Structure
Engineer
Tenaga Sub
Profesional
Surveyor
CAD/CAM
Operator
Tenaga
Pendukung
Computer
Operator/Typist
Drafter
(Manual)
Office Boy
Office Guard
Jumlah
KualifikasiPendidikan PengalamanKerja
(Orang)
1
S2 Teknik Elektro
7 Tahun
2
S1 Teknik Sipil
5 Tahun
4
S1 Teknik Sipil/Elektro
3 Tahun
4
S1 Teknik Sipil/Arsitek
3 Tahun
2
SMK/ Sederajat
2 Tahun
4
SMK/ Sederajat
2 Tahun
1
2
SMK/ Sederajat
SMK/ Sederajat
2 Tahun
1 Tahun
Diskripsi masing-masing tenaga ahli tersebut adalah :
Tenaga Ahli
1. Team Leader, adalah Sarjana Magister Teknik Elektro berpengalaman
minimal 7 tahun dalam bidang Elektro/ Listrik arus kuat, memiliki sertifikat
tenaga ahli (SKA) Jenjang kualifikasi Ahli Utama dan melampirkan
daftar riwayat hidup (curriculum vitae) dan referensi pengalaman kerja dan
memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP).
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Kecamatan
Bantan
13
Tugas dan tanggung jawabnya meliputi :

Mengkoordinasikan semua personil yang terlibat dalam pekerjaan ini
sehingga dapat menghasilkan pekerjaan seperti yang termuat dalam
dokumen Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini.

Mengadakan analisa dan perhitungan harga satuan, mengumpulkan
data harga/materi serta peralatan untuk proyek-proyek yang sedang
berjalan sebagai pembanding.

Mengendalikan semua personil yang terlibat dalam pengumpulan data
lapangan.

Memeriksa hasil pengumpulan data lapangan dan memeriksa serta
menganalisanya.

Bertanggung jawab terhadap semua hasil perhitungan dan gambargambar, serta konstruksi sesuai dengan desainnya.

Mempersiapkan dokumen lelang ( kebutuhan peralatan minimum,
kebutuhan personil minimum, syarat-syarat tekinis dan time schedule).
2. Structure Engineer Seorang Sarjana S1 Teknik sipil dengan pengalaman
sekurang-kurangnya 5 tahun bidang perencanaan Structure bangunan.
memiliki sertifikat tenaga ahli (SKA) Jenjang kualifikasi Ahli Utama
dan melampirkan daftar riwayat hidup (curriculum vitae) dan referensi
pengalaman kerja dan memiliki Nomor Pokok Wajib Pajak ( NPWP).Tugas
utama tenaga ahli ini dalah melakukan perencanaan Tipikal struktur tiang
jaringan listrik beserta fasilitas lainya yang diperlukan.
Tenaga Sub Profesional
Untuk kebutuhan pekerjaan ini di butuhkan tenaga sub professional yang
terdiri dari:
 Surveyor mempunyai tugas melakukan survey ke lokasi sebanyak 4
(empat) orang. Lulusan S1 Teknik Sipil/Elektro berpengalaman selama
3 tahun.
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Kecamatan
Bantan
14
 CAD/CAM Operator mempunyai tugas menuangkan gambar manual
hasil
survey
dilapangan
kedalam
bentuk
gambar
digital
atau
komputerisasi, familiar dengan software drawing. Lulusan S1 Teknik
Sipil/Arsitek sebanyak 4 (empat) orang. Pengalaman minimal 3 tahun.
Tenaga Pendukung
Untuk kebutuhan pekerjaan ini di butuhkan tenaga sub professional yang
terdiri dari:
 Juru Gambar/ Drafter manual
 Operator komputer yang bertugas menginput data-data ke komputer
dan mempersiapkan segala kebutuhan dokumen lelang
 Office boy yang bertugas membantu kelancaran surat menyurat dan
kebersihan kantor
 Office guard bertugas menjaga keamanan kantor dengan segala
fasilitas didalamnya.
XII.
LAPORAN
Laporan yang harus diserahkan konsultan adalah sebagai berikut :
1.
LaporanPendahuluan
Laporan ini berisi rencana kerja konsultan serta urutan langkah-langkah
yang dilakukan dalam pelaksanaan pekerjaan ini khususnya untuk
kegiatan penyusunan perencanaan, data dan informasi yang perlu
dikumpulkan, instansi yang harus didatangi dan diwawancarai serta
jadwal pelaksanaan pekerjaan.
2.
Laporan Akhir
Setelah seluruh pekerjaan survei pengumpulan data skunder dan data
primer selesai dilakukan, selanjutnya disampaikan laporan akhir yang
meliputi :
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Kecamatan
Bantan
15
o
Kajian teknis/ kebutuhan jaringan distribusi untuk mendapatkan hasil
rancang bangun yang optimal dan analisi perkiraan kebutuhan
fasilitas.
XIII.
o
Analisa perhitungan biaya konstruksi.
o
Hasil-hasil analisa perhitungan.
o
Evaluasi dan rekomendasi sementara dari hasil analisa perhitungan.
o
Pembuatan Estimate Engineering
o
Desain gambar jaringan distribusi, trafo dan aksesorisnya.
PENUTUP
Kebutuhan energi listrik untuk kebutuhan rumah tangga dan kegiatan
ekonomi masyarakat di Kecamatan Bantan terus meningkat setiap tahun.
Maka untuk itu diperlukan jaringan distribusi listrik yang memadai untuk
menjangkau daerah yang belum teraliri listrik sehingga masyarakat dapat
menikmatinya.
Demikianlah Kerangka Acuan Kerja (KAK) ini kami buat, apabila dalam
Kerangka Acuan Kerja ini kurang jelas, maka dapat dikonsultasikan lagi
dengan Kuasa Pengguna Anggaran (KPA) dan Pejabat Pelaksana Teknis
Kegiatan (PPTK) dan dilakukan perbaikan sebagaimana perlunya.
Bengkalis,
Maret 2016
Kuasa Pengguna Anggaran
(KPA)
AZURI, SE
Nip. 19660317 198903 1 002
Kerangka Acuan Kerja Perencanaan Pembangunan Jaringan Distribusi Listrik Kecamatan
Bantan
16
Download