EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN SIRIH - E

advertisement
EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP
KELANGSUNGAN HIDUP IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus)
YANG DIINFEKSI DENGAN BAKTERI Aeromonas hydrophila
Rianza Busra1, Elfrida1 dan Lisa Deswati1
1
Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta
e-mail : [email protected]
Abstract
In an effort to overcome the Aeromonas hydrophila attacks on African catfish (Clarias
gariepinus) by using antibiotics, tend to be expensive and less safe. The use of natural
medicine (herbal) is expected to address the issue of fish diseases with cheap and safe.
Infected fish with Aeromonas hydrophila via intramuscular injection at a concentration of 101
cfu/ml, 0.1 ml/fish on the first day and the observed clinical symptoms for 7 days. This study
was conducted to determine the effectiveness of betel leaf extract with different doses of feed
through the healing process of infection were observed for 15 days. The treatment used in this
study is that A (without betel leaf extract or control), B (20 ml of betel leaf extract /100 g
feed), C (30 ml of betel leaf extract /100 g feed), D (40 ml of betel leaf extract /100 g feed).
Test fish were observed for 22 days which survival rate, clinical symptoms and process of
recovery. The results of study showed that feeding pellets with betel leaf extract (Piper betle
L.) proved to be effective to prevent attacks Aeromonas hydrophila. Treatment D (40 ml of
betel leaf extract /100 g feed) is the most effective treatment to improve survival and cure
African catfish infected with Aeromonas hydrophila.
Keywords : effectiveness, betel leaf extract, survival rate, African catfish, Aeromonas
hydrophila
mengatasi permasalahan di atas merupakan
PENDAHULUAN
Penyakit ikan merupakan salah satu
suatu solusi positif pada saat ini, karena
kendala dalam usaha budidaya pada tingkat
bahan alami berfungsi sebagai antimikroba
pembenihan maupun pembesarannya. Salah
yang ramah pada lingkungan, sehingga
satu serangan penyakit pada ikan adalah
terhindar dari pencemaran. Salah satu
bakteri. Pencegahan dan pengobatan ikan
bahan alami yang dapat digunakan untuk
selama ini menggunakan bahan kimia dan
mencegah
antibiotik.
secara
hydrophyla yang menyerang ikan lele
berlebihan dapat menyebabkan resistennya
dumbo adalah dengan ekstrak daun sirih
mikroorganisme patogen, dan bahkan dapat
(Piper betle L.). Menurut Darwis (1992),
Pemberian antibiotik
menimbulkan galur baru, sedangkan bahan
infeksi
bakteri
Aeromonas
daun sirih terbukti mengandung bahan aktif
kimia dapat merusak lingkungan yang sulit
fenol yang berupa carvacrol sebagai bahan
didegradasi
antiseptik dan antimikroba.
(Baticados
dan
Paclibare,
Daun sirih mengandung minyak atsiri
1992).
Penggunaan
bahan
alami
untuk
1 – 4,2% yang terdiri dari hidroksikavikol,
kavikol, kavibetol, metal eugenol, karvakol,
terpena, seskuiterpena, fenilpropana, tannin,
mengetahui efektifitas ekstrak daun sirih
enzim diastasae 0,8 – 1,8%,
enzim
(Piper betle L.) terhadap kelangsungan
katalase, gula, pati, vitamin A, B dan C
hidup ikan lele dumbo (Clarias gariepinus)
(Rostiana et al., 1991). Daun sirih dapat
yang
digunakan
hydrophila. Penelitian ini diharapkan dapat
sebagai
antibakteri
karena
diinfeksi
bakteri
mengandung 4,2% minyak atsiri yang
memberikan
sebagian besar terdiri dari betephenol yang
informasi dalam mengatasi penyakit ikan
merupakan
lele
isomer
Euganol
manfaat
Aeromonas
dumbo
menjadi
yang
bahan
disebabkan
oleh
sehingga
para
allypyrocatechine, Cineol methil euganol,
Aeromonas
Caryophyllen
kavikol,
pelaku perikanan, dalam hal ini adalah
terpinen
pembudidaya
kavibekol,
(siskuiterpen),
estragol,
(Sastroamidjojo,
bakteri
dan
1997).
dapat
Senyawa
bersifat
hydrophila
ikan
lele
dumbo
dapat
anti
mempertimbangkannya menjadi salah satu
bakterisidal,
solusi untuk mengatasi permasalahannya
fungisidal, maupun germisidal (Fardiaz,
1989).
secara aman, mudah dan murah.
MATERI DAN METODE PENELITIAN
Bakteri Aeromonas hydrophila secara
normal hidup di air tawar. Disebut juga
Waktu dan Tempat Penelitian
Penelitian
ini
dilaksanakan
pada
sebagai bakteri yang bersifat patogen
November – Desember 2013 di Stasiun
oportunistik karena infeksi bakteri ini dapat
Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan
terjadi
Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Padang.
akibat
perubahan
kondisi
lingkungan, stres, perubahan temperatur, air
yang
terkontaminasi
dan
ketika
host
tersebut telah terinfeksi oleh virus, bakteri
atau parasit lainnya (infeksi sekunder).
Infeksi bakteri ini dapat menimbulkan
penyakit
dengan
gejala
–
gejala
diantaranya, kulit mudah terkelupas, bercak
merah pada seluruh tubuh, insang berwarna
Materi Penelitian
1. Wadah Penelitian
Wadah
yang
digunakan
dalam
penelitian ini adalah akuarium sebanyak 12
buah ukuran 55x45x50 cm3 dengan tinggi
air 25 cm dan dilengkapi dengan sistem
aerasi.
suram atau kebiruan, exopthalmia (bola
2. Bahan Penelitian
mata menonjol keluar), pendarahan sirip
Bahan
yang
digunakan
dalam
punggung, sirip dada, sirip perut, dan sirip
penelitian ini adalah daun sirih (Piper betle
ekor, juga terjadinya pendarahan pada anus,
L.) sebagai antibiotik alami, ikan lele
dan hilang nafsu makan (Mulia, 2003).
dumbo
Penelitian
ini
bertujuan
untuk
(Clarias
gariepinus)
yang
berukuran 27 – 29 cm sebanyak 60 ekor,
2
bakteri Aeromonas hydrophila, alkohol,
untuk diambil dan digunakan sesuai dengan
pakan pelet, media agar TSA (Tryptone
konsentrasi yang telah ditentukan.
soya agar).
2. Penambahan Ekstrak Daun Sirih pada
Pakan Pelet.
3. Alat Penelitian
Larutan ekstrak daun sirih diambil
Alat yang digunakan dalam penelitian
ini adalah pisau, tabung reaksi, gelas ukur,
aerator, jarum suntik, catheter tip, baskom,
water
quality
penyaring,
checker,
kompor,
photometer,
dandang,
talenan,
timbangan, kamera, selang penyipon, botol
sesuai
disemprotkan
pada
kemudian
pakan
yang telah dicampur dengan ekstrak daun
sirih dikeringkan dengan cara diangin –
1. Rancangan Percobaan dan Perlakuan
Metode penelitian yang digunakan
ini
adalah
pelet
menggunakan botol spray, setelah itu pakan
3. Infeksi Ikan Uji dengan
Aeromonas hydrophila
Metode Penelitian
penelitian
perlakuan
anginkan.
spray, kapas, kertas label, alat tulis.
pada
dengan
Bakteri
Bakteri berasal dari isolat murni
Aeromonas hydrophila dari Laboratorium
metode
Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu
eksperimen dengan rancangan acak lengkap
dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I
(RAL) 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan
Padang. Dibiakkan pada media agar TSA
rincian perlakuan sebagai berikut :
untuk
A : Tanpa pemberian ekstrak daun sirih
mendapatkan kepadatan yang sesuai dengan
(kontrol)
memperbanyak
bakteri
dan
dosis yang akan digunakan. Kemudian ikan
B : 20 ml ekstrak daun sirih /100 gr pakan
lele dumbo yang sehat disuntik dengan
C : 30 ml ekstrak daun sirih /100 gr pakan
bakteri Aeromonas hydrophila sebanyak 0,1
D : 40 ml ekstrak daun sirih /100 gr pakan
ml/ekor dengan konsentrasi 101 cfu/ml
Prosedur Penelitian
(Mulia
1. Pembuatan Ekstrak Daun Sirih (10%)
intramuskular
Daun sirih sebanyak 350 gr dicuci
dan
(samping
Arif,
pada
sirip
2012)
secara
dibagian
dorsal
punggung),
dimana
bersih dengan air yang mengalir, setelah itu
sebelumnya terlebih dahulu punggung ikan
dipotong – potong menggunakan pisau.
yang akan disuntik dioles dengan alkohol.
Kemudian daun sirih yang telah dipotong
Setelah
diekstraksi dengan cara direbus dalam 3,5
kedalam 12 akuarium yang masing –
liter sampai mendapatkan larutan ekstrak
masing diisi 5 ekor ikan lele dumbo dan
sirih. Setelah itu ekstrak dari daun sirih
diamati selama 7 hari.
itu
dimasukkan
secara
acak
dipakai sebagai larutan utama atau stok
3
4. Uji Efektifitas Ekstrak Daun Sirih pada
Ikan Lele Dumbo
Ikan
lele
dumbo
yang
telah
menunjukkan gejala – gejala terinfeksi
Aeromonas hydrophila kemudian diberi
pakan yang telah dicampur dengan ekstrak
daun sirih sesuai dengan perlakuan. Setelah
itu dilakukan pengamatan kelangsungan
hidup, proses recovery dan kualitas airnya
(awal dan akhir penelitian). Pemberian
3. Proses Recovery
Proses recovery ikan yang terinfeksi
dimulai pada hari ke 8 dan diamati setiap
hari selama 15 hari, hari ke 8 merupakan
hari pertama pemberian ekstrak daun sirih.
Proses
recovery
penyembuhan
ikan
meliputi
yang
tahap
terinfeksi,
berkurangnya pendarahan, menutup luka,
kembalinya
nafsu
makan,
normalnya
pergerakan ikan.
pakan dilakukan 2 kali sehari secara
Kualitas Air
adlibitum.
Parameter kualitas air yang diukur
Parameter yang Diamati
dalam penelitian ini meliputi : Suhu,
1. Gejala Klinis
Pengamatan
Oksigen terlarut (DO), Derajat Keasaman
pada
gejala
klinis
(pH) dan Amoniak (NH3).
dilakukan setiap hari setelah penyuntikan
bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan
Analisis Data
Dari hasil data yang diperoleh
lele dumbo selama 7 hari. Adapun gejala
klinis yang diamati selama pengamatan
adalah tingkah laku meliputi respon makan
dan reflek gerak, luka fisik akibat aktifitas
dianalisis dengan analisis varians (Steel and
Torrie, 1981). Apabila uji analisis Fhitung <
Ftabel pada taraf kepercayaan 95% atau 99%
berarti tidak ada pengaruh perlakuan (H0
Aeromonas hydrophila.
diterima dan H1 ditolak). Sebaliknya jika
2. Kelangsungan Hidup
Untuk
mengetahui
Fhitung > Ftabel pada taraf kepercayaan 95%
tingkat
kelangsungan hidup ikan uji, dihitung
dengan rumus (Effendie, 1992) :
SR =
𝑁𝑡
𝑁𝑜
X 100%
Keterangan :
atau 99% berarti perlakuan berpengaruh
sangat nyata (H1 diterima dan H0 ditolak)
kemudian dilanjutkan dengan Uji Duncan
untuk
mengetahui
perbedaan
antar
perlakuan.
SR = Kelangsungan hidup
HASIL DAN PEMBAHASAN
Nt = Jumlah ikan yang hidup pada akhir
Kelangsungan Hidup Ikan Lele Dumbo
(Clarias gariepinus)
penelitian
No = Jumlah ikan yang hidup pada awal
penelitian
Hasil
pengamatan
kelangsungan hidup
terhadap
ikan lele dumbo
4
selama 15 hari pemeliharaan setelah diberi
sirih untuk masing-masing perlakuan.
pakan pelet yang ditambahkan ekstrak daun
Tabel 1. Persentase (%) kelangsungan hidup ikan lele dumbo setelah diberi pakan pelet yang
dicampur ekstrak daun sirih pada masing – masing perlakuan dan ulangan selama 15
hari pengamatan.
Perlakuan
A
B
C
D
1
Ulangan
2
3
20
40
40
60
20
60
40
60
0
40
60
60
Rata – rata
13,33a
46,66b
46,66b
60,00b
Nb : Nilai pada superscript yang berbeda menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) sedangkan
nilai yang sama pada superscript menunjukkan tidak ada perbedaan (P>0,05)
Dari Tabel 1 tersebut dapat dijelaskan
(20 ml ekstrak daun sirih /100 gr pakan)
rata – rata persentase kelangsungan hidup
yang sama sebesar 46,66%, sedangkan
ikan lele dumbo setelah diberi pakan
tingkat
dengan ekstrak daun sirih selama 15 hari
terdapat pada perlakuan A yaitu 13,33%
pengamatan didapat kelangsungan hidup
(tanpa pemberian ekstrak daun sirih).
kelangsungan
hidup
terendah
tertinggi pada perlakuan D (40 ml ekstrak
Untuk melihat rata – rata jumlah ikan
daun sirih /100 gr pakan) sebesar 60,00%,
yang hidup selama penelitian (22 hari) pada
selanjutnya diikuti dengan perlakuan C (30
tiap perlakuan dapat dilihat dalam bentuk
ml ekstrak daun sirih /100 gr pakan) dan B
grafik pada Gambar 1 dibawah ini.
5
5
Rata - rata Jumlah Ikan Yang Hidup
5 5 5 5 5 5
4,6
4,3
4
3,6
3
2
3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3
3,3
3
A
2,6
2,3
2,3
2
2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3
1 1 1 1 1 1 1 1
1
0,6 0,6 0,6 0,6
B
C
D
0
1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22
Pengamatan (hari ke-)
5
Gambar 1. Rata – rata jumlah ikan lele dumbo yang hidup selama penelitian
dari tiap perlaku
Dari Tabel 1 dan Gambar 1 secara
antibakteri.
Terpenoid
dapat
merusak
umum terlihat bahwa ikan yang diberi pelet
dinding sel bakteri sehingga menyebabkan
yang
lisis, mengubah permeabilitas membran
mengandung
ekstrak daun sirih
dengan dosis yang berbeda (Perlakuan B, C
sitoplasma
dan D) dapat bertahan dari serangan
kebocoran
Aeromonas hydrophila dan menghambat
menyebabkan terjadinya denaturasi protein
pertumbuhannya,
sel dan menghambat kerja enzim didalam
berbeda
bila
dibandingkan dengan kontrol yang tanpa
diberi ekstrak daun sirih (Perlakuan A).
sehingga
nutrien
menyebabkan
dari
dalam
sel,
sel.
Tingginya kelangsungan hidup ikan lele
Gejala Klinis Ikan Lele Dumbo yang
Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila
dumbo pada perlakuan D disebabkan oleh
Pengamatan gejala klinis dimulai
ekstrak daun sirih
yang
mengandung
setelah
ikan diinfeksi
dengan
bakteri
berupa
Aeromonas hydrophila sampai hari ke 7.
terpenoid yang dapat menghambat dan
Satu hari setelah penyuntikan bakteri
menghentikan aktivitas bakteri Aeromonas
Aeromonas hydrophila, gejala penyakit
hydrophila. Hal ini juga dikatakan oleh
sudah tampak pada ikan lele dumbo dan
Mulia dan Arif (2012) terpenoid merupakan
terus berkembang semakin parah sampai
senyawa
hari ke 7.
senyawa
metabolit
yang
sekunder
berpotensi
sebagai
Tabel 2. Gejala klinis (eksternal) setelah ikan lele dumbo diinfeksi Aeromonas hydrophila.
Perlakuan
A
B
C
D
Gejala Klinis (Eksternal)
Hilang keseimbangan, kulit ada yang luka dan kemerahan
(pendarahan), gerakan ikan tidak lincah, sirip geripis, sebagian
megap-megap dipermukaan air, perut kembung, kurang nafsu
makan, tukak.
Hilang keseimbangan, tubuh kemerahan, gerakan ikan tidak
lincah, perut kembung, megap-megap dipermukaan air, kurang
nafsu makan, sirip geripis, luka pada kulit, tukak.
Kulit ada yang luka, hilang keseimbangan, gerakan ikan tidak
lincah, sirip geripis, perut kembung, megap-megap
dipermukaan air, kurang nafsu makan, pendarahan, tukak.
Hilang keseimbangan, sirip geripis, luka pada kulit, megapmegap dipermukaan air, perut kembung, kurang nafsu makan,
gerakan ikan tidak lincah, pendarahan, tukak.
6
Dari Tabel 2 terlihat gejala klinis
sirip
geripis,
sisik
kemerahan,
perut
(eksternal) pada ikan lele dumbo yang
kembung dan apabila bagian perut dibelah
diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila
akan terdapat cairan yang berwarna kuning
antara lain tubuh mengalami pendarahan
(Mulia, 2003; Muslim et al., 2009).
(kemerahan), sirip geripis, perut kembung,
gerakan ikan tidak lincah, sebagian besar
Proses Recovery Ikan Lele Dumbo yang
Terinfeksi
megap-megap dipermukaan air, dan kurang
Proses recovery (pemulihan) ikan lele
nafsu makan. Berdasarkan gejala yang
dumbo yang terinfeksi diamati setiap hari
muncul tersebut, dapat dipastikan bahwa
selama 15 hari setelah ikan diberi pakan
ikan
yang mengandung ekstrak daun sirih.
lele
dumbo
terinfeksi
bakteri
Proses
Aeromonas hydrophila.
Gejala klinis yang tampak pada ikan
yang
terinfeksi
hydrophila
antara
abnormal,
nafsu
bakteri
lain
Aeromonas
tingkah
makan
laku
menurun,
recovery
penyembuhan
berkurangnya
luka,
meliputi
ikan
yang
pendarahan,
kembalinya
nafsu
tahap
terinfeksi,
menutupnya
makan
dan
normalnya pergerakan.
pendarahan dibagian tubuh, mata menonjol,
Tabel 3. Proses recovery (pemulihan) ikan lele dumbo setelah diberi pakan yang
mengandung ekstrak daun sirih.
Perlakuan
Hari
1-4
5-9
A
10-12
13-15
1-4
B
5-9
10-11
12-15
Gejala Penyembuhan
Hilang keseimbangan, kulit ada yang luka, gerakan ikan tidak lincah, sirip
geripis, sebagian megap – megap dipermukaan air, kurang nafsu makan,
tukak.
Keseimbangan kembali, luka mulai sembuh, gerakan ikan belum lincah,
masih ada yang megap-megap dipermukaan air, kemampuan makan belum
pulih, sirip masih geripis, tukak masih belum pulih.
Luka tukak mulai menutup, gerakan ikan masih belum lincah, kemampuan
makan mulai normal, sirip dan kulit mulai normal.
Kemampuan makan normal, sirip dan kulit normal, gerakan ikan sudah
mulai lincah, keseimbangan tubuh normal, tukak belum menutup
sepenuhnya.
Hilang keseimbangan, tubuh kemerahan, gerakan ikan tidak lincah, megapmegap dipermukaan air, kurang nafsu makan, sirip geripis, luka pada kulit,
tukak.
Keseimbangan kembali, tubuh yang kemerahan mulai kelihatan sembuh,
gerakan ikan mulai lincah, tidak lagi megap-megap dipermukaan air,
kemampuan makan mulai pulih, sirip mulai membaik, luka dikulit mulai
membaik, tukak mulai menutup.
Sirip normal, ikan kembali berenang lincah, kemampuan makan normal,
tukak ditubuh ikan sudah menutup.
Sirip dan kulit normal, ikan kembali berenang lincah, kemampuan makan
normal, keseimbangan tubuh normal.
7
Ada yang luka pada kulit, hilang keseimbangan, gerakan ikan tidak lincah,
sirip geripis dan pendarahan, megap-megap dipermukaan air, kurang nafsu
makan, tukak.
Pendarahan sudah hilang, keseimbangan kembali, sirip mulai membaik, tidak
lagi megap-megap dipermukaan air, kemampuan makan mulai pulih, gerakan
ikan mulai pulih.
Tukak sudah menutup, ikan kembali berenang lincah, sirip dan kulit normal,
kemampuan makan normal.
Sirip dan kulit normal, ikan kembali berenang lincah, kemampuan makan
normal, keseimbangan tubuh normal.
Hilang keseimbangan, sirip geripis, luka dikulit, megap-megap dipermukaan
air, kurang nafsu makan, gerakan ikan tidak lincah, tukak.
Keseimbangan kembali, gerakan ikan mulai lincah, luka pada kulit mulai
sembuh, kemampuan makan mulai pulih, tukak mulai menutup, sirip mulai
membaik, tidak lagi megap-megap dipermukaan air.
Ikan kembali berenang lincah, tukak ditubuh ikan sudah menutup,
kemampuan makan normal, sirip dan kulit normal.
Ikan kembali berenang lincah, sirip dan kulit normal, kemampuan makan
normal, keseimbangan tubuh normal.
1-3
4-9
C
10-12
13-15
1-3
4-8
D
9-11
12-15
Tabel 3 menunjukkan bahwa proses
ketahanan
tubuh
ikan
lele
dumbo
recovery telah terjadi selama pengamatan
mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan
15 hari, ditandai dengan pulihnya gejala –
setelah ikan diinfeksi bakteri Aeromonas
gejala yang muncul karena infeksi bakteri.
hydrophila
Setelah
yang
ekstrak daun sirih, sehingga lama –
mengandung ekstrak daun sirih, lama –
kelamaan pertumbuhan bakteri didalam
kelamaan ikan lele dumbo menunjukkan
tubuh ikan akan semakin banyak dan ikan
tanda – tanda pemulihan dari penyakit.
tidak
Pada perlakuan B, C dan D, setelah
tubuhnya sehingga banyak yang mati.
pengamatan
mulai
Tingkat kelangsungan hidup ikan pada
menunjukkan tanda-tanda ikan pulih dari
perlakuan A (kontrol) hanya mencapai
penyakit. Proses pemulihan ini diduga erat
13,33% dibandingkan dengan perlakuan B,
kaitannya dengan pemberian ekstrak daun
C dan D yang mencapai 46,66 – 60,00%.
sirih
ikan
yang
pertumbuhan
hydrophila.
diberi
ke
4
pakan
sampai
9,
mampu
menghambat
bakteri
Aeromonas
lagi
mempertahankan
Proses recovery terjadi disebabkan
karena
aktivitas
bakteri
Aeromonas
hydrophila pada ikan lele dumbo terhambat
menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih
oleh ekstrak daun sirih yang mengandung
mampu mengobati ikan yang terinfeksi
minyak atsiri dengan komposisi senyawa
bakteri Aeromonas hydrophila.
fenol, turunan fenol propenil, eugenol,
perlakuan
penelitian
mampu
ini
Pada
Hasil
ikan tidak diobati dengan
A
(kontrol),
karvakrol dan chavikol. Hal ini juga
8
dikatakan oleh Widarto (1990) bahwa daun
fibroblast
sirih mengandung minyak atsiri yang
substansi dasar yaitu vitamin A, B dan C.
bersifat
pertumbuhan
Substansi ini membentuk lapisan untuk
mikroba. Minyak atsiri dan ekstrak daun
memperbaiki luka sehingga semua luka
sirih
tertutup atau sembuh (Ismail, 2009).
menghambat
mempunyai
aktivitas
terhadap
beberapa bakteri gram positif dan gram
negatif (Darwis, 1992).
mensintesis
kolagen
dan
Menurut Sastroamidjojo (1997), daun
sirih dapat digunakan sebagai antibakteri
Menutupnya luka pada ikan lele
karena mengandung 4,2% minyak atsiri
dumbo dikarenakan adanya senyawa tannin,
yang sebagian besar terdiri dari betephenol
vitamin A, B dan C pada daun sirih yang
yang
membantu dalam proses pemulihan luka
allypyrocatechine, Cineol methil euganol,
pada ikan lele dumbo. Pendapat ini juga
Caryophyllen
diperkuat
kavibekol, estragol, dan terpinen.
oleh
menyatakan
Masduki
bahwa
(1996)
senyawa
yang
tannin
luka
mempresipitasikan
penyembuhan
dengan
protein.
terus
isomer
(siskuiterpen),
Euganol
kavikol,
Kualitas Air
bermanfaat sebagai antiseptik dan juga
pengobat
merupakan
Hasil pengamatan parameter kualitas
cara
air meliputi suhu, pH (derajat keasaman),
Aktivitas
oksigen terlarut (DO) dan amoniak (NH3)
berlanjut
dimana
selama penelitian.
Tabel 4. Hasil pengamatan parameter kualitas air selama penelitian.
Parameter
A
Awal Penelitian
B
C
D
A
Akhir Penelitian
B
C
D
Suhu (0C)
26,4
26,3
26,5
26,6
26,5
26,8
26,4
26,4
pH
6,81
6,65
6,76
6,71
8,08
7,75
7,88
7,80
DO (ppm)
6,96
6,72
6,95
6,84
7,01
6,81
6,91
6,67
Amoniak (ppm)
0,16
0,10
0,13
0,16
0,43
0,35
0,25
0,41
Parameter
kualitas
air
selama
penelitian masih berada dalam kisaran yang
baik dan layak untuk kelangsungan hidup
ikan lele dumbo yaitu suhu air 26,30C
sampai dengan 26,80C, pH air 6,65 sampai
dengan 8,08, kandungan oksigen terlarut
6,67 sampai dengan 7,01 ppm dan amoniak
0,10 sampai dengan 0,43 ppm.
KESIMPULAN DAN SARAN
Kesimpulan
Ekstrak daun sirih efektif dalam
menanggulangi kelangsungan hidup ikan
9
lele
dumbo
yang
Aeromonas
terinfeksi
hydrophila.
pemberian
ekstrak
daun
bakteri
Perlakuan
sirih
dapat
meningkatkan kelangsungan hidup ikan lele
dumbo
mencapai
dibandingkan
–
60,00%
sebesar
13,33%.
46,66%
kontrol
Perlakuan D (40 ml ekstrak daun sirih /100
gr pakan) merupakan perlakuan yang paling
Fardiaz, S. 1989. Keamanan Pangan Jilid I.
Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi.
Fakultas Teknologi Pertanian Institut
Pertanian Bogor. 65 hal.
Ismail.
2009.
Luka
Bakar
dan
Perawatannya. Balai Pustaka, Jakarta.
Masduki, I. 1996. Efek Antibakteri Ekstrak
Biji Pinang (Areca catechu) terhadap
S.aureus dan Ecoli in vitro. Cermin
Dunia Kedokteran 109:21-24.
efektif untuk mengobati ikan lele dumbo
yang
terinfeksi
bakteri
Aeromonas
hydrophila.
Saran
Untuk
optimal,
mendapatkan
perlu
dilanjutkan
dosis
yang
penelitian
lanjutan dengan dosis yang lebih tinggi,
supaya didapat hasil yang lebih baik dan
dapat diaplikasikan dalam skala luas. Perlu
dilakukan aplikasi penggunaan ekstrak
daun sirih pada ikan air tawar lain yang
Mulia, D.S. 2003. “Pengaruh Vaksin Debris
Sel Aeromonas hydrophila Dengan
Kombinasi Cara Vaksinasi dan
Booster Terhadap Respons Imun dan
Tingkat Perlindungan Relatif Pada
Lele Dumbo (Clarias gariepinus
Burchell).” Tesis. PPs. Yogyakarta:
UGM
Mulia, D.S. & Arif, H. 2012. Efektivitas
ekstrak
daun
sirih
dalam
menanggulangi ikan patin yang
terinfeksi
bakteri
Aeromonas
hydrophila. Laporan Penelitian.
FKIP. Universitas Muhammadiyah
Purwokerto. Purwokerto.
terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila.
DAFTAR PUSTAKA
Baticados, M.C.L and J.O. Paclibare, 1992.
The Use of Chemotherapeutic Agents
in Aquaculture in the Philippines. In:
Diseasesin Asian Aquaculture I,
Shariff, M., R.P. Subasinghe and J.R.
Arthur (Eds). Asian Fisheries Society,
Manila, Philipines, pp: 531-546
Darwis. 1992. Potensi sirih (Piper betle
Linn.) sebagai tanaman obat. Di
dalam Warta Tumbuhan Obat
Indonesia, Vol. 1 (1) : 9 – 11.
Effendie, M.I. 1992. Metode Biologi
Perikanan,
Penerbit
Yayasan
Agromedia. Bogor.
Muslim, M.P. Hotly & H. Widjajanti. 2009.
Penggunaan ekstrak bawang putih
(Allium sativum) untuk mengobati
benih
ikan
patin
(Pangasius
hypothalamus) yang diinfeksi bakteri
Aeromonas
hydrophila.
Jurnal
Akuakultur Indonesia 8(9) : 91-100.
Rostiana, O., S. M. Rosita, & D. Sitepu.
1991. Keanekaragaman genotipa sirih
(Piper betle Linn) asal dan
penyebaran. Warta Tumbuhan Obat
Indonesia I (1) : 16-18.
Sastroamidjojo, S. 1997. Obat Asli
Indonesia, Jakarta : Dian Rakyat.
Steel R.G.D, J.H. Torrie, 1981. Principles
and Produser of Statistik A.
Biumetrical Approach, International
10
Student Edn. Grow Hill Kogakusha
Limited Tokyo.
pertumbuhan bakteri Escherichia coli
dan Staphylococcus aureus. Skripsi.
Fateta-IPB, Bogor.
Widarto, H. 1990. Pengaruh minyak atsiri
daun sirih (Piper betle L.) terhadap
11
Download