EFEKTIFITAS EKSTRAK DAUN SIRIH (Piper betle L.) TERHADAP KELANGSUNGAN HIDUP IKAN LELE DUMBO (Clarias gariepinus) YANG DIINFEKSI DENGAN BAKTERI Aeromonas hydrophila Rianza Busra1, Elfrida1 dan Lisa Deswati1 1 Jurusan Budidaya Perairan, Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Bung Hatta e-mail : [email protected] Abstract In an effort to overcome the Aeromonas hydrophila attacks on African catfish (Clarias gariepinus) by using antibiotics, tend to be expensive and less safe. The use of natural medicine (herbal) is expected to address the issue of fish diseases with cheap and safe. Infected fish with Aeromonas hydrophila via intramuscular injection at a concentration of 101 cfu/ml, 0.1 ml/fish on the first day and the observed clinical symptoms for 7 days. This study was conducted to determine the effectiveness of betel leaf extract with different doses of feed through the healing process of infection were observed for 15 days. The treatment used in this study is that A (without betel leaf extract or control), B (20 ml of betel leaf extract /100 g feed), C (30 ml of betel leaf extract /100 g feed), D (40 ml of betel leaf extract /100 g feed). Test fish were observed for 22 days which survival rate, clinical symptoms and process of recovery. The results of study showed that feeding pellets with betel leaf extract (Piper betle L.) proved to be effective to prevent attacks Aeromonas hydrophila. Treatment D (40 ml of betel leaf extract /100 g feed) is the most effective treatment to improve survival and cure African catfish infected with Aeromonas hydrophila. Keywords : effectiveness, betel leaf extract, survival rate, African catfish, Aeromonas hydrophila mengatasi permasalahan di atas merupakan PENDAHULUAN Penyakit ikan merupakan salah satu suatu solusi positif pada saat ini, karena kendala dalam usaha budidaya pada tingkat bahan alami berfungsi sebagai antimikroba pembenihan maupun pembesarannya. Salah yang ramah pada lingkungan, sehingga satu serangan penyakit pada ikan adalah terhindar dari pencemaran. Salah satu bakteri. Pencegahan dan pengobatan ikan bahan alami yang dapat digunakan untuk selama ini menggunakan bahan kimia dan mencegah antibiotik. secara hydrophyla yang menyerang ikan lele berlebihan dapat menyebabkan resistennya dumbo adalah dengan ekstrak daun sirih mikroorganisme patogen, dan bahkan dapat (Piper betle L.). Menurut Darwis (1992), Pemberian antibiotik menimbulkan galur baru, sedangkan bahan infeksi bakteri Aeromonas daun sirih terbukti mengandung bahan aktif kimia dapat merusak lingkungan yang sulit fenol yang berupa carvacrol sebagai bahan didegradasi antiseptik dan antimikroba. (Baticados dan Paclibare, Daun sirih mengandung minyak atsiri 1992). Penggunaan bahan alami untuk 1 – 4,2% yang terdiri dari hidroksikavikol, kavikol, kavibetol, metal eugenol, karvakol, terpena, seskuiterpena, fenilpropana, tannin, mengetahui efektifitas ekstrak daun sirih enzim diastasae 0,8 – 1,8%, enzim (Piper betle L.) terhadap kelangsungan katalase, gula, pati, vitamin A, B dan C hidup ikan lele dumbo (Clarias gariepinus) (Rostiana et al., 1991). Daun sirih dapat yang digunakan hydrophila. Penelitian ini diharapkan dapat sebagai antibakteri karena diinfeksi bakteri mengandung 4,2% minyak atsiri yang memberikan sebagian besar terdiri dari betephenol yang informasi dalam mengatasi penyakit ikan merupakan lele isomer Euganol manfaat Aeromonas dumbo menjadi yang bahan disebabkan oleh sehingga para allypyrocatechine, Cineol methil euganol, Aeromonas Caryophyllen kavikol, pelaku perikanan, dalam hal ini adalah terpinen pembudidaya kavibekol, (siskuiterpen), estragol, (Sastroamidjojo, bakteri dan 1997). dapat Senyawa bersifat hydrophila ikan lele dumbo dapat anti mempertimbangkannya menjadi salah satu bakterisidal, solusi untuk mengatasi permasalahannya fungisidal, maupun germisidal (Fardiaz, 1989). secara aman, mudah dan murah. MATERI DAN METODE PENELITIAN Bakteri Aeromonas hydrophila secara normal hidup di air tawar. Disebut juga Waktu dan Tempat Penelitian Penelitian ini dilaksanakan pada sebagai bakteri yang bersifat patogen November – Desember 2013 di Stasiun oportunistik karena infeksi bakteri ini dapat Karantina Ikan, Pengendalian Mutu dan terjadi Keamanan Hasil Perikanan Kelas I Padang. akibat perubahan kondisi lingkungan, stres, perubahan temperatur, air yang terkontaminasi dan ketika host tersebut telah terinfeksi oleh virus, bakteri atau parasit lainnya (infeksi sekunder). Infeksi bakteri ini dapat menimbulkan penyakit dengan gejala – gejala diantaranya, kulit mudah terkelupas, bercak merah pada seluruh tubuh, insang berwarna Materi Penelitian 1. Wadah Penelitian Wadah yang digunakan dalam penelitian ini adalah akuarium sebanyak 12 buah ukuran 55x45x50 cm3 dengan tinggi air 25 cm dan dilengkapi dengan sistem aerasi. suram atau kebiruan, exopthalmia (bola 2. Bahan Penelitian mata menonjol keluar), pendarahan sirip Bahan yang digunakan dalam punggung, sirip dada, sirip perut, dan sirip penelitian ini adalah daun sirih (Piper betle ekor, juga terjadinya pendarahan pada anus, L.) sebagai antibiotik alami, ikan lele dan hilang nafsu makan (Mulia, 2003). dumbo Penelitian ini bertujuan untuk (Clarias gariepinus) yang berukuran 27 – 29 cm sebanyak 60 ekor, 2 bakteri Aeromonas hydrophila, alkohol, untuk diambil dan digunakan sesuai dengan pakan pelet, media agar TSA (Tryptone konsentrasi yang telah ditentukan. soya agar). 2. Penambahan Ekstrak Daun Sirih pada Pakan Pelet. 3. Alat Penelitian Larutan ekstrak daun sirih diambil Alat yang digunakan dalam penelitian ini adalah pisau, tabung reaksi, gelas ukur, aerator, jarum suntik, catheter tip, baskom, water quality penyaring, checker, kompor, photometer, dandang, talenan, timbangan, kamera, selang penyipon, botol sesuai disemprotkan pada kemudian pakan yang telah dicampur dengan ekstrak daun sirih dikeringkan dengan cara diangin – 1. Rancangan Percobaan dan Perlakuan Metode penelitian yang digunakan ini adalah pelet menggunakan botol spray, setelah itu pakan 3. Infeksi Ikan Uji dengan Aeromonas hydrophila Metode Penelitian penelitian perlakuan anginkan. spray, kapas, kertas label, alat tulis. pada dengan Bakteri Bakteri berasal dari isolat murni Aeromonas hydrophila dari Laboratorium metode Stasiun Karantina Ikan, Pengendalian Mutu eksperimen dengan rancangan acak lengkap dan Keamanan Hasil Perikanan Kelas I (RAL) 4 perlakuan dan 3 ulangan dengan Padang. Dibiakkan pada media agar TSA rincian perlakuan sebagai berikut : untuk A : Tanpa pemberian ekstrak daun sirih mendapatkan kepadatan yang sesuai dengan (kontrol) memperbanyak bakteri dan dosis yang akan digunakan. Kemudian ikan B : 20 ml ekstrak daun sirih /100 gr pakan lele dumbo yang sehat disuntik dengan C : 30 ml ekstrak daun sirih /100 gr pakan bakteri Aeromonas hydrophila sebanyak 0,1 D : 40 ml ekstrak daun sirih /100 gr pakan ml/ekor dengan konsentrasi 101 cfu/ml Prosedur Penelitian (Mulia 1. Pembuatan Ekstrak Daun Sirih (10%) intramuskular Daun sirih sebanyak 350 gr dicuci dan (samping Arif, pada sirip 2012) secara dibagian dorsal punggung), dimana bersih dengan air yang mengalir, setelah itu sebelumnya terlebih dahulu punggung ikan dipotong – potong menggunakan pisau. yang akan disuntik dioles dengan alkohol. Kemudian daun sirih yang telah dipotong Setelah diekstraksi dengan cara direbus dalam 3,5 kedalam 12 akuarium yang masing – liter sampai mendapatkan larutan ekstrak masing diisi 5 ekor ikan lele dumbo dan sirih. Setelah itu ekstrak dari daun sirih diamati selama 7 hari. itu dimasukkan secara acak dipakai sebagai larutan utama atau stok 3 4. Uji Efektifitas Ekstrak Daun Sirih pada Ikan Lele Dumbo Ikan lele dumbo yang telah menunjukkan gejala – gejala terinfeksi Aeromonas hydrophila kemudian diberi pakan yang telah dicampur dengan ekstrak daun sirih sesuai dengan perlakuan. Setelah itu dilakukan pengamatan kelangsungan hidup, proses recovery dan kualitas airnya (awal dan akhir penelitian). Pemberian 3. Proses Recovery Proses recovery ikan yang terinfeksi dimulai pada hari ke 8 dan diamati setiap hari selama 15 hari, hari ke 8 merupakan hari pertama pemberian ekstrak daun sirih. Proses recovery penyembuhan ikan meliputi yang tahap terinfeksi, berkurangnya pendarahan, menutup luka, kembalinya nafsu makan, normalnya pergerakan ikan. pakan dilakukan 2 kali sehari secara Kualitas Air adlibitum. Parameter kualitas air yang diukur Parameter yang Diamati dalam penelitian ini meliputi : Suhu, 1. Gejala Klinis Pengamatan Oksigen terlarut (DO), Derajat Keasaman pada gejala klinis (pH) dan Amoniak (NH3). dilakukan setiap hari setelah penyuntikan bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan Analisis Data Dari hasil data yang diperoleh lele dumbo selama 7 hari. Adapun gejala klinis yang diamati selama pengamatan adalah tingkah laku meliputi respon makan dan reflek gerak, luka fisik akibat aktifitas dianalisis dengan analisis varians (Steel and Torrie, 1981). Apabila uji analisis Fhitung < Ftabel pada taraf kepercayaan 95% atau 99% berarti tidak ada pengaruh perlakuan (H0 Aeromonas hydrophila. diterima dan H1 ditolak). Sebaliknya jika 2. Kelangsungan Hidup Untuk mengetahui Fhitung > Ftabel pada taraf kepercayaan 95% tingkat kelangsungan hidup ikan uji, dihitung dengan rumus (Effendie, 1992) : SR = 𝑁𝑡 𝑁𝑜 X 100% Keterangan : atau 99% berarti perlakuan berpengaruh sangat nyata (H1 diterima dan H0 ditolak) kemudian dilanjutkan dengan Uji Duncan untuk mengetahui perbedaan antar perlakuan. SR = Kelangsungan hidup HASIL DAN PEMBAHASAN Nt = Jumlah ikan yang hidup pada akhir Kelangsungan Hidup Ikan Lele Dumbo (Clarias gariepinus) penelitian No = Jumlah ikan yang hidup pada awal penelitian Hasil pengamatan kelangsungan hidup terhadap ikan lele dumbo 4 selama 15 hari pemeliharaan setelah diberi sirih untuk masing-masing perlakuan. pakan pelet yang ditambahkan ekstrak daun Tabel 1. Persentase (%) kelangsungan hidup ikan lele dumbo setelah diberi pakan pelet yang dicampur ekstrak daun sirih pada masing – masing perlakuan dan ulangan selama 15 hari pengamatan. Perlakuan A B C D 1 Ulangan 2 3 20 40 40 60 20 60 40 60 0 40 60 60 Rata – rata 13,33a 46,66b 46,66b 60,00b Nb : Nilai pada superscript yang berbeda menunjukkan berbeda nyata (P<0,05) sedangkan nilai yang sama pada superscript menunjukkan tidak ada perbedaan (P>0,05) Dari Tabel 1 tersebut dapat dijelaskan (20 ml ekstrak daun sirih /100 gr pakan) rata – rata persentase kelangsungan hidup yang sama sebesar 46,66%, sedangkan ikan lele dumbo setelah diberi pakan tingkat dengan ekstrak daun sirih selama 15 hari terdapat pada perlakuan A yaitu 13,33% pengamatan didapat kelangsungan hidup (tanpa pemberian ekstrak daun sirih). kelangsungan hidup terendah tertinggi pada perlakuan D (40 ml ekstrak Untuk melihat rata – rata jumlah ikan daun sirih /100 gr pakan) sebesar 60,00%, yang hidup selama penelitian (22 hari) pada selanjutnya diikuti dengan perlakuan C (30 tiap perlakuan dapat dilihat dalam bentuk ml ekstrak daun sirih /100 gr pakan) dan B grafik pada Gambar 1 dibawah ini. 5 5 Rata - rata Jumlah Ikan Yang Hidup 5 5 5 5 5 5 4,6 4,3 4 3,6 3 2 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3 3,3 3 A 2,6 2,3 2,3 2 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 2,3 1 1 1 1 1 1 1 1 1 0,6 0,6 0,6 0,6 B C D 0 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 20 21 22 Pengamatan (hari ke-) 5 Gambar 1. Rata – rata jumlah ikan lele dumbo yang hidup selama penelitian dari tiap perlaku Dari Tabel 1 dan Gambar 1 secara antibakteri. Terpenoid dapat merusak umum terlihat bahwa ikan yang diberi pelet dinding sel bakteri sehingga menyebabkan yang lisis, mengubah permeabilitas membran mengandung ekstrak daun sirih dengan dosis yang berbeda (Perlakuan B, C sitoplasma dan D) dapat bertahan dari serangan kebocoran Aeromonas hydrophila dan menghambat menyebabkan terjadinya denaturasi protein pertumbuhannya, sel dan menghambat kerja enzim didalam berbeda bila dibandingkan dengan kontrol yang tanpa diberi ekstrak daun sirih (Perlakuan A). sehingga nutrien menyebabkan dari dalam sel, sel. Tingginya kelangsungan hidup ikan lele Gejala Klinis Ikan Lele Dumbo yang Terinfeksi Bakteri Aeromonas hydrophila dumbo pada perlakuan D disebabkan oleh Pengamatan gejala klinis dimulai ekstrak daun sirih yang mengandung setelah ikan diinfeksi dengan bakteri berupa Aeromonas hydrophila sampai hari ke 7. terpenoid yang dapat menghambat dan Satu hari setelah penyuntikan bakteri menghentikan aktivitas bakteri Aeromonas Aeromonas hydrophila, gejala penyakit hydrophila. Hal ini juga dikatakan oleh sudah tampak pada ikan lele dumbo dan Mulia dan Arif (2012) terpenoid merupakan terus berkembang semakin parah sampai senyawa hari ke 7. senyawa metabolit yang sekunder berpotensi sebagai Tabel 2. Gejala klinis (eksternal) setelah ikan lele dumbo diinfeksi Aeromonas hydrophila. Perlakuan A B C D Gejala Klinis (Eksternal) Hilang keseimbangan, kulit ada yang luka dan kemerahan (pendarahan), gerakan ikan tidak lincah, sirip geripis, sebagian megap-megap dipermukaan air, perut kembung, kurang nafsu makan, tukak. Hilang keseimbangan, tubuh kemerahan, gerakan ikan tidak lincah, perut kembung, megap-megap dipermukaan air, kurang nafsu makan, sirip geripis, luka pada kulit, tukak. Kulit ada yang luka, hilang keseimbangan, gerakan ikan tidak lincah, sirip geripis, perut kembung, megap-megap dipermukaan air, kurang nafsu makan, pendarahan, tukak. Hilang keseimbangan, sirip geripis, luka pada kulit, megapmegap dipermukaan air, perut kembung, kurang nafsu makan, gerakan ikan tidak lincah, pendarahan, tukak. 6 Dari Tabel 2 terlihat gejala klinis sirip geripis, sisik kemerahan, perut (eksternal) pada ikan lele dumbo yang kembung dan apabila bagian perut dibelah diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila akan terdapat cairan yang berwarna kuning antara lain tubuh mengalami pendarahan (Mulia, 2003; Muslim et al., 2009). (kemerahan), sirip geripis, perut kembung, gerakan ikan tidak lincah, sebagian besar Proses Recovery Ikan Lele Dumbo yang Terinfeksi megap-megap dipermukaan air, dan kurang Proses recovery (pemulihan) ikan lele nafsu makan. Berdasarkan gejala yang dumbo yang terinfeksi diamati setiap hari muncul tersebut, dapat dipastikan bahwa selama 15 hari setelah ikan diberi pakan ikan yang mengandung ekstrak daun sirih. lele dumbo terinfeksi bakteri Proses Aeromonas hydrophila. Gejala klinis yang tampak pada ikan yang terinfeksi hydrophila antara abnormal, nafsu bakteri lain Aeromonas tingkah makan laku menurun, recovery penyembuhan berkurangnya luka, meliputi ikan yang pendarahan, kembalinya nafsu tahap terinfeksi, menutupnya makan dan normalnya pergerakan. pendarahan dibagian tubuh, mata menonjol, Tabel 3. Proses recovery (pemulihan) ikan lele dumbo setelah diberi pakan yang mengandung ekstrak daun sirih. Perlakuan Hari 1-4 5-9 A 10-12 13-15 1-4 B 5-9 10-11 12-15 Gejala Penyembuhan Hilang keseimbangan, kulit ada yang luka, gerakan ikan tidak lincah, sirip geripis, sebagian megap – megap dipermukaan air, kurang nafsu makan, tukak. Keseimbangan kembali, luka mulai sembuh, gerakan ikan belum lincah, masih ada yang megap-megap dipermukaan air, kemampuan makan belum pulih, sirip masih geripis, tukak masih belum pulih. Luka tukak mulai menutup, gerakan ikan masih belum lincah, kemampuan makan mulai normal, sirip dan kulit mulai normal. Kemampuan makan normal, sirip dan kulit normal, gerakan ikan sudah mulai lincah, keseimbangan tubuh normal, tukak belum menutup sepenuhnya. Hilang keseimbangan, tubuh kemerahan, gerakan ikan tidak lincah, megapmegap dipermukaan air, kurang nafsu makan, sirip geripis, luka pada kulit, tukak. Keseimbangan kembali, tubuh yang kemerahan mulai kelihatan sembuh, gerakan ikan mulai lincah, tidak lagi megap-megap dipermukaan air, kemampuan makan mulai pulih, sirip mulai membaik, luka dikulit mulai membaik, tukak mulai menutup. Sirip normal, ikan kembali berenang lincah, kemampuan makan normal, tukak ditubuh ikan sudah menutup. Sirip dan kulit normal, ikan kembali berenang lincah, kemampuan makan normal, keseimbangan tubuh normal. 7 Ada yang luka pada kulit, hilang keseimbangan, gerakan ikan tidak lincah, sirip geripis dan pendarahan, megap-megap dipermukaan air, kurang nafsu makan, tukak. Pendarahan sudah hilang, keseimbangan kembali, sirip mulai membaik, tidak lagi megap-megap dipermukaan air, kemampuan makan mulai pulih, gerakan ikan mulai pulih. Tukak sudah menutup, ikan kembali berenang lincah, sirip dan kulit normal, kemampuan makan normal. Sirip dan kulit normal, ikan kembali berenang lincah, kemampuan makan normal, keseimbangan tubuh normal. Hilang keseimbangan, sirip geripis, luka dikulit, megap-megap dipermukaan air, kurang nafsu makan, gerakan ikan tidak lincah, tukak. Keseimbangan kembali, gerakan ikan mulai lincah, luka pada kulit mulai sembuh, kemampuan makan mulai pulih, tukak mulai menutup, sirip mulai membaik, tidak lagi megap-megap dipermukaan air. Ikan kembali berenang lincah, tukak ditubuh ikan sudah menutup, kemampuan makan normal, sirip dan kulit normal. Ikan kembali berenang lincah, sirip dan kulit normal, kemampuan makan normal, keseimbangan tubuh normal. 1-3 4-9 C 10-12 13-15 1-3 4-8 D 9-11 12-15 Tabel 3 menunjukkan bahwa proses ketahanan tubuh ikan lele dumbo recovery telah terjadi selama pengamatan mengalami penurunan. Hal ini dikarenakan 15 hari, ditandai dengan pulihnya gejala – setelah ikan diinfeksi bakteri Aeromonas gejala yang muncul karena infeksi bakteri. hydrophila Setelah yang ekstrak daun sirih, sehingga lama – mengandung ekstrak daun sirih, lama – kelamaan pertumbuhan bakteri didalam kelamaan ikan lele dumbo menunjukkan tubuh ikan akan semakin banyak dan ikan tanda – tanda pemulihan dari penyakit. tidak Pada perlakuan B, C dan D, setelah tubuhnya sehingga banyak yang mati. pengamatan mulai Tingkat kelangsungan hidup ikan pada menunjukkan tanda-tanda ikan pulih dari perlakuan A (kontrol) hanya mencapai penyakit. Proses pemulihan ini diduga erat 13,33% dibandingkan dengan perlakuan B, kaitannya dengan pemberian ekstrak daun C dan D yang mencapai 46,66 – 60,00%. sirih ikan yang pertumbuhan hydrophila. diberi ke 4 pakan sampai 9, mampu menghambat bakteri Aeromonas lagi mempertahankan Proses recovery terjadi disebabkan karena aktivitas bakteri Aeromonas hydrophila pada ikan lele dumbo terhambat menunjukkan bahwa ekstrak daun sirih oleh ekstrak daun sirih yang mengandung mampu mengobati ikan yang terinfeksi minyak atsiri dengan komposisi senyawa bakteri Aeromonas hydrophila. fenol, turunan fenol propenil, eugenol, perlakuan penelitian mampu ini Pada Hasil ikan tidak diobati dengan A (kontrol), karvakrol dan chavikol. Hal ini juga 8 dikatakan oleh Widarto (1990) bahwa daun fibroblast sirih mengandung minyak atsiri yang substansi dasar yaitu vitamin A, B dan C. bersifat pertumbuhan Substansi ini membentuk lapisan untuk mikroba. Minyak atsiri dan ekstrak daun memperbaiki luka sehingga semua luka sirih tertutup atau sembuh (Ismail, 2009). menghambat mempunyai aktivitas terhadap beberapa bakteri gram positif dan gram negatif (Darwis, 1992). mensintesis kolagen dan Menurut Sastroamidjojo (1997), daun sirih dapat digunakan sebagai antibakteri Menutupnya luka pada ikan lele karena mengandung 4,2% minyak atsiri dumbo dikarenakan adanya senyawa tannin, yang sebagian besar terdiri dari betephenol vitamin A, B dan C pada daun sirih yang yang membantu dalam proses pemulihan luka allypyrocatechine, Cineol methil euganol, pada ikan lele dumbo. Pendapat ini juga Caryophyllen diperkuat kavibekol, estragol, dan terpinen. oleh menyatakan Masduki bahwa (1996) senyawa yang tannin luka mempresipitasikan penyembuhan dengan protein. terus isomer (siskuiterpen), Euganol kavikol, Kualitas Air bermanfaat sebagai antiseptik dan juga pengobat merupakan Hasil pengamatan parameter kualitas cara air meliputi suhu, pH (derajat keasaman), Aktivitas oksigen terlarut (DO) dan amoniak (NH3) berlanjut dimana selama penelitian. Tabel 4. Hasil pengamatan parameter kualitas air selama penelitian. Parameter A Awal Penelitian B C D A Akhir Penelitian B C D Suhu (0C) 26,4 26,3 26,5 26,6 26,5 26,8 26,4 26,4 pH 6,81 6,65 6,76 6,71 8,08 7,75 7,88 7,80 DO (ppm) 6,96 6,72 6,95 6,84 7,01 6,81 6,91 6,67 Amoniak (ppm) 0,16 0,10 0,13 0,16 0,43 0,35 0,25 0,41 Parameter kualitas air selama penelitian masih berada dalam kisaran yang baik dan layak untuk kelangsungan hidup ikan lele dumbo yaitu suhu air 26,30C sampai dengan 26,80C, pH air 6,65 sampai dengan 8,08, kandungan oksigen terlarut 6,67 sampai dengan 7,01 ppm dan amoniak 0,10 sampai dengan 0,43 ppm. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Ekstrak daun sirih efektif dalam menanggulangi kelangsungan hidup ikan 9 lele dumbo yang Aeromonas terinfeksi hydrophila. pemberian ekstrak daun bakteri Perlakuan sirih dapat meningkatkan kelangsungan hidup ikan lele dumbo mencapai dibandingkan – 60,00% sebesar 13,33%. 46,66% kontrol Perlakuan D (40 ml ekstrak daun sirih /100 gr pakan) merupakan perlakuan yang paling Fardiaz, S. 1989. Keamanan Pangan Jilid I. Jurusan Teknologi Pangan dan Gizi. Fakultas Teknologi Pertanian Institut Pertanian Bogor. 65 hal. Ismail. 2009. Luka Bakar dan Perawatannya. Balai Pustaka, Jakarta. Masduki, I. 1996. Efek Antibakteri Ekstrak Biji Pinang (Areca catechu) terhadap S.aureus dan Ecoli in vitro. Cermin Dunia Kedokteran 109:21-24. efektif untuk mengobati ikan lele dumbo yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Saran Untuk optimal, mendapatkan perlu dilanjutkan dosis yang penelitian lanjutan dengan dosis yang lebih tinggi, supaya didapat hasil yang lebih baik dan dapat diaplikasikan dalam skala luas. Perlu dilakukan aplikasi penggunaan ekstrak daun sirih pada ikan air tawar lain yang Mulia, D.S. 2003. “Pengaruh Vaksin Debris Sel Aeromonas hydrophila Dengan Kombinasi Cara Vaksinasi dan Booster Terhadap Respons Imun dan Tingkat Perlindungan Relatif Pada Lele Dumbo (Clarias gariepinus Burchell).” Tesis. PPs. Yogyakarta: UGM Mulia, D.S. & Arif, H. 2012. Efektivitas ekstrak daun sirih dalam menanggulangi ikan patin yang terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Laporan Penelitian. FKIP. Universitas Muhammadiyah Purwokerto. Purwokerto. terinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. DAFTAR PUSTAKA Baticados, M.C.L and J.O. Paclibare, 1992. The Use of Chemotherapeutic Agents in Aquaculture in the Philippines. In: Diseasesin Asian Aquaculture I, Shariff, M., R.P. Subasinghe and J.R. Arthur (Eds). Asian Fisheries Society, Manila, Philipines, pp: 531-546 Darwis. 1992. Potensi sirih (Piper betle Linn.) sebagai tanaman obat. Di dalam Warta Tumbuhan Obat Indonesia, Vol. 1 (1) : 9 – 11. Effendie, M.I. 1992. Metode Biologi Perikanan, Penerbit Yayasan Agromedia. Bogor. Muslim, M.P. Hotly & H. Widjajanti. 2009. Penggunaan ekstrak bawang putih (Allium sativum) untuk mengobati benih ikan patin (Pangasius hypothalamus) yang diinfeksi bakteri Aeromonas hydrophila. Jurnal Akuakultur Indonesia 8(9) : 91-100. Rostiana, O., S. M. Rosita, & D. Sitepu. 1991. Keanekaragaman genotipa sirih (Piper betle Linn) asal dan penyebaran. Warta Tumbuhan Obat Indonesia I (1) : 16-18. Sastroamidjojo, S. 1997. Obat Asli Indonesia, Jakarta : Dian Rakyat. Steel R.G.D, J.H. Torrie, 1981. Principles and Produser of Statistik A. Biumetrical Approach, International 10 Student Edn. Grow Hill Kogakusha Limited Tokyo. pertumbuhan bakteri Escherichia coli dan Staphylococcus aureus. Skripsi. Fateta-IPB, Bogor. Widarto, H. 1990. Pengaruh minyak atsiri daun sirih (Piper betle L.) terhadap 11