BULETIN METEOROLOGI Agustus 2017 Volume V - No. 8 BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BMKG Bandar Udara Syamsudin Noor Banjarbaru - Kalimantan Selatan 70724 Telp (0511) 4705198, Faks (0511) 4705098 email : [email protected] DAFTAR ISI PENGANTAR I. PENGERTIAN…………………………………………………………………………. 2 II. RINGKASAN………………………………………………………………………….. 3 III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN Agustus 2017 .…………..…......................... 4 A. Gambaran Kondisi Cuaca Global Dan Regional……………………………………….. 4 1. El Nino – La Nina…………………………………………………………………... 4 2. Dipole Mode………………………………………………………………………... 5 3. Madden Julian Oscillation (MJO)………………………………………………….. 6 4. Suhu Muka Laut…………………………………………………………………….. 8 5. Monsun……………………………………………………………………………… 9 6. Gradien Angin Lapisan Atas………………………………………………………... 11 7. Estimasi curah hujan pantauan Satelit TRMM …………………………………….. 15 B. Gambaran Kondisi Cuaca Lokal………………………………………………………... 15 1. Angin………………………………………………………………………………... 15 2. Kelembaban Udara…………………………………………………………………. 16 3. Suhu Udara…………………………………………………………………………. 17 4. Jarak Pandang Mendatar…………………………………………………………… 19 5. Curah Hujan………………………………………………………………………… 20 6. Keadaan Cuaca…………………………………………………………………....... 21 7. Kalender Cuaca…………………………………………………………………....... 22 III. KEJADIAN CUACA EKSTREM ……………………………………………………. 23 IV. PRAKIRAAN …………………………………………………………………………. 24 A. PRAKIRAAN HUJAN …………………………………………………………………. 24 1. Prakiraan Sifat Hujan September 2017…… ……………………………………….. 24 2. Prakiraan Curah Hujan September 2017 …………………………………………… 25 B. Informasi Kelautan …………………………………………………………………….. 26 1. Gelombang ..………………………………………………………………….......... 26 2. Pasang Surut ………………………………………………………………………. 27 Lampiran ……..……...…………………………………………………………………….. 29 Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 2 I. PENGERTIAN A. SIFAT HUJAN Sifat Hujan adalah perbandingan antara jumlah curah hujan yang terjadi selama satu bulan dengan nilai rata-rata atau normal dari bulan tersebut di suatu tempat. B. NORMAL CURAH HUJAN Normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan masing-masing bulan selama periode 30 tahun berturut-turut yang periodenya dapat ditentukan secara berkala. C. STANDAR NORMAL CURAH HUJAN BULANAN Standar normal curah hujan bulanan adalah nilai rata-rata curah hujan pada masingmasing bulan selama periode 30 tahun dimulai dari Januari 1981 s/d Januari 2010, Februari 1981 s/d Februari 2010, Maret 1981 s/d Maret 2010, dan seterusnya. D. INTENSITAS CURAH HUJAN KRITERIA CH CH/hari CH/Jam Sangat Lebat Lebat Sedang Ringan > 100 mm 50 - 100 mm 20 - 50 mm 5 - 20 mm > 20 mm 10 - 20 mm 5 - 10 mm 1 - 5 mm E. CUACA EKSTRIM Cuaca ekstrim adalah kejadian cuaca yang tidak normal, tidak lazim yang dapat mengakibatkan kerugian terutama keselamatan jiwa dan harta. Dalam peraturan KBMKG tentang Prosedur Standar Operasional Peringatan Dini, Pelaporan dan Diseminasi Informasi Cuaca Ekstrim yang termasuk kategori ekstrim antara lain adalah: a. Angin kencang diatas 25 knots b. Angin puting beliung yang keluar dari awan Cumulunimbus dengan kecepatan lebih dari 34,8 knots c. Hujan lebat dengan intensitas paling rendah 50 mm/ hari atau 20 mm/jam d. Hujan es yang mempunyai garis tengah minimum 5 mm dan berasal dari awan Cumulunimbus e. Jarak Pandang Mendatar Ekstrim yang kurang dari 1000 meter f. Suhu Udara Ekstrim yang mencapai 30C atau lebih di atas nilai normalnya. Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 3 II. RINGKASAN Secara umum, kondisi fenomena cuaca secara global pada Agustus 2017 menunjukkan bahwa suhu muka laut di wilayah Indonesia nilainya ≥ 280C. Suhu muka laut di Samudera Pasifik Ekuator bagian tengah (Nino3.4) berkisar antara 0.10C s.d – 0.10C yang menunjukkan kondisi normalnya. Indeks SOI pada bulan Agustus 2017 sebesar 5 yang menunjukkan bahwa ENSO (El-Nino Southern Oscillation) berada pada kondisi netral. Nilai OLR rata-rata bulan Agustus 2017 di wilayah Indonesia berkisar antara 180 – 300 W/m2. Sedangkan di wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar antara 220 – 240 W/m2. Hal ini menunjukan tutupan awan di wilayah Kalimantan Selatan pada bulan Agustus masih cukup banyak. Posisi gerak semu matahari pada bulan Agustus berada di belahan bumi utara. Daerah bertekanan tinggi terdapat di belahan bumi selatan sedangkan daerah bertekanan rendah berada di belahan bumi utara. Akan tetapi masih terdapat daerah tekanan rendah dan daerah pertemuan angin di sekitar ekuator, yang berdampak pada masih terjadinya hujan di sebagian wilayah Indonesia termasuk sebagian Kalimantan Selatan. Hasil pantauan satelit TRMM menunjukkan bahwa akumulasi curah hujan pada bulan Agustus 2017 untuk wilayah Kalimantan Selatan berkisar antara 70 – 560 mm. Hasil pengamatan Stasiun Meteorologi Banjarmasin selama bulan Agustus 2017 arah angin dominan bertiup dari arah Selatan (157.5° – 202.5°), kecepatan angin terbanyak adalah 1 – 4 knot dengan kecepatan angin maksimum mencapai 16 knot. Kelembaban maksimum harian berkisar antara 87 - 99% dan kelembaban udara minimum harian berkisar antara 47 - 78%. Suhu udara maksimum harian berkisar antara 27.6 – 34.00 C dan suhu udara minimum harian berkisar antara 22.0 – 25.20C. Jarak pandang mendatar rata-rata perjam pada umumnya > 8 km. Selama bulan Agustus 2017 terdapat kejadian jarak pandang mendatar (visibility) yang tergolong ekstrim sebesar 400 meter akibat kabut. Hasil pengukuran curah hujan kumulatif bulan Agustus 2017 adalah sebesar 115.0 mm bersifat Atas Normal dengan hari hujan sebanyak 6 hari. Kondisi cuaca didominasi oleh kejadian hujan sebanyak 6 kali, petir sebanyak 1 kali, kabut sebanyak 1 kali dan jarak pandang ekstrim < 1000 meter sebanyak 4 kali kejadian. Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 4 III. ANALISIS KONDISI CUACA BULAN AGUSTUS 2017 A. GAMBARAN KONDISI CUACA GLOBAL DAN REGIONAL 1. Anomali Sea Surface Temperature (SST) Nino 3.4 dan Southern Oscillation Index (SOI) Pada bulan Agustus 2017 anomali suhu muka laut di Samudera Pasifik Equator bagian tengah (Nino3.4) berkisar antara 0.1 0C s.d -0.1 0C yang menunjukkan kondisi normalnya, sedangkan nilai suhu muka laut di akhir bulan Agustus sebesar -0.1. Indeks SOI pada bulan Agustus 2017 sebesar 5 yang menunjukkan bahwa ENSO (El-Nino Southern Oscillation) berada pada kondisi netral. Gambar 1. Grafik Indeks NINO 3.4 (Sumber: http://www.bom.gov.au) Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 5 Gambar 2. Grafik Indeks SOI (South Oscillation Index) (Sumber: http://www.bom.gov.au) 2. Dipole Mode Index (DMI) Nilai DMI bulan Agustus 2017 yang ditunjukkan oleh rincian tabel 1 di bawah. Pada dasarian I (0.15 s/d 0.41), dasarian II (0.15 s/d 0.35), dan pada dasarian III (0.34 s/d 0.32). Pada bulan Agustus 2017 dominan bernilai positif yang menunjukan arah pergerakan uap air dari Samudera Hindia bagian Timur menuju Samudera Hindia bagian Barat. Kondisi ini berpotensi mengurangi intensitas hujan di wilayah Indonesia bagian Timur dan Selatan. Tabel 1. Nilai DMI Bulan Agustus 2017 No. 1 2 3 4 5 Tanggal 1-6 Agustus 7-13 Agustus 14-20 Agustus 21-27 Agustus 28-31 Agustus Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 DMI 0.41 0.15 0.35 0.34 0.32 | 6 Gambar 3. Grafik Nilai Dipole Mode Indeks (Sumber: http://www.bom.gov.au) 3. Madden Julian Oscillation (MJO) a. Outgoing Longwave Radiation (OLR) Bumi memancarkan radiasi gelombang panjang ke luar angkasa yang disebut Outgoing Longwave Radiation (OLR). Tidak semua radiasi gelombang panjang yang terpancar dari bumi sampai ke luar angkasa. Adanya awan-awan konvektif merupakan salah satu faktor yang menghalangi radiasi gelombang panjang dari bumi sehingga nilai OLR yang cenderung rendah menunjukkan banyaknya tutupan awan pada daerah tersebut, sebaliknya nilai OLR yang tinggi menunjukkan kurangnya tutupan awan. Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 7 Gambar 4. Rata-rata nilai OLR Agustus 2017 (Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/#tabs=Cloudiness) Nilai OLR rata-rata bulan Agustus 2017 di wilayah Indonesia berkisar antara 180 – 300 W/m2. Nilai rata-rata OLR terendah 180 - 200 W/m2 terdapat di wilayah Aceh, Sumatera Utara, Kalimantan Barat, Maluku Utara, dan Papua Barat. Nilai rata-rata OLR tertinggi 280 - 300 W/m2 terdapat di wilayah Jawa, Bali, Nusa Tenggara Barat, dan Nusa Tenggara Timur. Dapat dikatakan bahwa secara umum tutupan awan di wilayah Indonesia relatif cukup banyak kecuali di wilayah Bali hingga Nusa Tenggara. Sedangkan di wilayah Kalimantan Selatan, nilai OLR berkisar antara 220 – 240 W/m2. Hal ini menunjukkan bahwa terdapat tutupan awan yang masih cukup banyak selama bulan Agustus 2017. b. Fase Madden Julian Oscillation (MJO) Pada bulan Agustus 2017 fase MJO aktif di fase 2 dan fase 3 (Indian Ocean). Fase MJO pada dasarian ke I tidak aktif hingga akhir dasarian II. Sedangkan pada awal dasarian III MJO tidak aktif hingga pertengahan dasarian III kemudian aktif di fase 2 dan menjalar ke fase 3 (Indian Ocean) dan pada akhir dasarian III menjadi tidak aktif kembali. Selama bulan Agustus 2017, MJO tidak mempengaruhi kondisi cuaca di wilayah Indonesia. Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 8 Gambar 5.Fase MJO Agustus 2017 (Sumber: http://www.bom.gov.au/climate/mjo/graphics/rmm.phase.Last40days.gif) 4. Suhu Muka Laut Gambar 6. Rata-rata Suhu Muka Laut Agustus 2017 (Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monsstv2.png ) Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 9 Secara umum rata-rata suhu muka laut pada bulan Agustus 2017 di perairan Indonesia dengan nilai ≥ 280C dengan suhu muka laut tertinggi di wilayah Indonesia berada di Samudera Pasifik utara Papua dan perairan Maluku utara. Suhu muka laut yang hangat menunjukkan banyaknya kandungan uap air atau berpotensi menghasilkan penguapan yang tinggi. Uap air yang dihasilkan dari penguapan tersebut merupakan sumber utama bagi pembentukan awan-awan hujan, khususnya di sekitar wilayah dengan suhu muka laut yang sangat tinggi. Gambar 7. Rata-rata Anomali Suhu Muka Laut Agustus 2017 (Sumber: http://www.emc.ncep.noaa.gov/research/cmb/sst_analysis/images/monanomv2.png) Anomali suhu muka laut bulan Agustus 2017 di sebagian besar wilayah perairan Indonesia berkisar antara -1.5 s/d 1.50C. Secara umum anomali suhu muka laut di wilayah Indonesia bernilai positif atau lebih tinggi dari normalnya. Daerah perairan Maluku, Laut Banda dan Papua umumnya bernilai positif sementara di Samudera Hindia Selatan Jawa bernilai negatif. Anomali suhu muka laut bernilai positif atau di atas normal memberikan dampak terhadap bertambahnya uap air di wilayah Indonesia. Kondisi ini berpotensi meningkatkan intensitas curah hujan di wilayah tersebut. 5. Monsun Posisi gerak semu matahari pada bulan Agustus berada di belahan bumi utara. Daerah bertekanan tinggi terdapat di belahan bumi selatan sedangkan daerah bertekanan rendah berada di belahan bumi utara. Kondisi ini mengakibatkan masa udara dari belahan bumi Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 10 selatan bergerak menuju ke belahan bumi utara akan tetapi daerah ekuator masih menjadi daerah pertemuan massa udara sehingga masih terjadinya hujan di sebagian wilayah Indonesia termasuk sebagian Kalimantan Selatan. Gambar 8. Rata-rata Tekanan Permukaan Laut Agustus 2017 (Sumber: ftp://ftp.bom.gov.au/anon/home/ncc/www/cmb/mslp/mean/month/colour/latest.rsmc.gif) Nilai rata-rata tekanan permukaan laut bulan Agustus 2017 dapat dilihat pada Gambar 8. Daerah tekanan tinggi berada di Australia (1023.0 hPa). Daerah tekanan rendah berada di Asia Selatan (1000.0 hPa). Di wilayah Indonesia rata-rata tekanan permukaan laut berkisar antara 1010.0 hingga 1012.5 hPa. Berdasarkan Gambar 9 rata-rata angin lapisan 3000ft pada bulan Agustus di wilayah Indonesia bagian selatan angin bertiup dari arah Tenggara. Sedangkan di Indonesia bagian utara angin dominan bertiup dari arah Selatan hingga Barat. Terdapat wilayah pertemuan angin atau konvergensi di Riau. Belokan angin atau shearline terjadi di Bangka Belitung dan Kalimantan Utara. Daerah Netral terdapat di Barat Sumatera Barat. Berdasarkan kondisi normal angin bulan Agustus, daerah pertemuan angin (konvergensi) umumnya berada di wilayah Selat Karimata hingga Kalimantan Barat dan daerah belokan angin di wilayah Jawa Tengah, Jawa Timur, Sulawesi Tengah, Maluku, dan Papua. Pola angin berupa pertemuan angin atau konvergensi serta belokan angin atau shearline dapat memicu pengangkatan masa udara yang berpotensi membentuk awan hujan di wilayah tersebut. Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 11 Gambar 9. Normal Angin Lapisan 3000 ft dan Rata-rata angin 3000ft Agustus 2017 (Sumber: http://www.esrl.noaa.gov/ dan BMKG) 6. Gradien Angin Lapisan Atas a. Dasarian Pertama Pada sepuluh hari pertama (dasarian I) bulan Agustus 2017, dari peta gradien terlihat wilayah Indonesia sekitar utara equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 1 s/d 4 sel tekanan rendah yaitu di India, Asia dan Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s/d 4 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 2 siklon tropis yang aktif di Samudera Pasifik yakni siklon tropis “Noru” dan “Nalgae”. Siklon tropis Noru aktif mulai dari 21 Juli s/d 08 Agustus 2017, siklon ini aktif di Samudera Pasifik dan punah di Jepang. Siklon tropis Nalgae aktif mulai dari 02 s/d 05 Agustus 2017 dengan tekanan Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 12 minimum 992 mb dan kecepatan maksimum 40 knot, siklon ini aktif di Samudera Pasifik dan bergerak ke Barat Daya hingga Utara, dan punah di tempat yang sama. Gambar 10. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian I Agustus 2017 Pola angin di wilayah Indonesia sebelah utara ekuator pada umumnya bertiup dari arah Selatan – Barat Daya dengan kecepatan berkisar antara 0 – 45 knot, sedangkan di sebelah selatan ekuator dari arah Timur – Tenggara dengan kecepatan berkisar antara 0 – 30 knot. Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di Filiphina, Laut Natuna Utara, Selat Malaka, Laut Jawa, bagian Utara Kalimantan Tengah, Laut Sulawesi, Kalimantan Utara, bagian Utara Maluku, dan bagian Utara Papua. Daerah konvergensi tersebut dapat memicu naiknya masa udara yang mengakibatkan tumbuhnya awan-awan hujan di sebagian wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Pesisir Barat Sumatera Utara, Riau, Kepulauan Riau, Sumatera Barat, Sumatera Selatan, Selat Karimata, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Barat, Selat Makassar, Sulawesi Utara, Maluku, Biak, dan Papua Barat. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 3 hari hujan dengan 2 hari hujan dengan intensitas ringan dan 1 hari hujan dengan intensitas lebat. b. Dasarian Kedua Pada sepuluh hari kedua (dasarian II) di bulan Agustus 2017, dari peta gradien terlihat wilayah Indonesia sekitar equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 1 s/d 5 sel tekanan rendah yaitu di India, Samudera Hindia, sekitar Filiphina, Australia, dan Samudera Pasifik. Di wilayah ekuator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s/d 3 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 1 siklon tropis yang aktif di Samudera Pasifik yakni siklon tropis “Banyan”. Siklon tropis Banyan aktif mulai dari 11 s/d 16 Agustus 2017 dengan tekanan Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 13 minimum 970 mb dan kecepatan maksimum 75 knot, siklon ini aktif di Samudera Pasifik dan bergerak ke Barat Laut, dan punah di tempat yang sama. Gambar 11. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian II Agustus 2017 Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara ekuator pada umumnya bertiup dari arah Tenggara – Barat Daya, dengan kecepatan angin 0 – 45 knot, sedangkan di bagian selatan ekuator angin bertiup dari arah Tenggara – Selatan dengan kecepatan 0 – 30 knot. Daerah konvergensi (pertemuan angin) umumnya terjadi di Laut Natuna Utara, Kepulauan Natuna, Kepulauan Riau, bagian Barat Sumatera Barat, Bangka Belitung, bagian Utara Kalimantan, Kalimantan Utara, Laut Sulawesi, bagian Utara Maluku, bagian Utara Papua, dan Papua. Daerah konvergensi menyebabkan banyaknya pertumbuhan awan-awan konvektif penyebab hujan lebat di wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terdapat di wilayah Kepulauan Natuna, Sumatera Utara, Kepulauan Riau, Riau, Sumatera Selatan, Sumatera Barat, Jambi, Bangka Belitung, Kalimantan Utara, Kalimantan Barat, Kalimantan Tengah, Kalimantan Timur, Kalimantan Selatan, Selat Makassar, Sulawesi Tengah, Maluku Utara, dan Papua Barat. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 2 hari hujan yaitu dengan intensitas ringan. c. Dasarian Ketiga Pada sepuluh hari ketiga (dasarian III) bulan Agustus 2017, dari peta gradien terlihat wilayah Indonesia sekitar utara equator didominasi oleh sel tekanan rendah kurang lebih 2 s/d 5 sel tekanan rendah yaitu di India, Benua Asia, Filiphina, Teluk Benggala, dan Samudera Pasifik. Di wilayah equator Indonesia tercatat kurang lebih 1 s/d 2 sel sirkulasi tertutup (eddy). Terdapat 3 siklon tropis yang aktif di Samudera Pasifik dan Filiphina yaitu siklon tropis “Hato”, “Pakhar”, dan “Sanvu”. Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 14 Siklon tropis Hato aktif mulai dari 20 s/d 24 Agustus 2017 dengan tekanan minimum 965 mb dan kecepatan maksimum 75 knot, siklon ini aktif di bagian Utara Filiphina dan bergerak ke Barat, dan punah di Benua Asia. Siklon tropis Pakhar aktif mulai dari 25 s/d 27 Agustus 2017 dengan tekanan minimum 985 mb dan kecepatan maksimum 55 knot, siklon ini aktif di Filiphina dan bergerak ke Barat Laut, dan punah di Benua Asia. Siklon tropis Sanvu aktif mulai dari 28 Agustus s/d 3 September 2017 Agustus 2017 dengan tekanan minimum 955 mb dan kecepatan maksimum 80 knot, siklon ini aktif di Samudera Pasifik dan bergerak ke Utara hingga Timur Laut, dan punah di tempat yang sama. Pola angin di wilayah Indonesia bagian utara pada umumnya bertiup dari arah Timur – Selatan dengan kecepatan angin 0 – 45 knot, sedangkan di bagian selatan angin bertiup dari arah Timur – Tenggara dengan kecepatan 0 – 30 knot. Daerah pertemuan angin atau konvergensi umumnya terjadi di wilayah Laut Natuna Utara, Aceh, Bangka Belitung, Selat Karimata, bagian Utara Kalimantan, Kalimantan Barat, bagian Utara Maluku, Maluku, dan Papua. Daerah konvergensi menyebabkan banyaknya pertumbuhan awan-awan konvektif penyebab hujan sedang hingga lebat di wilayah tersebut. Shearline (belokan angin tajam) terjadi di wilayah Laut Natuna Utara, Aceh, bagian Barat Sumatera Utara, Kepulauan Riau, bagian Barat Sumatera Barat, Bangka Belitung, Selat Karimata, Kalimantan Barat, Kalimantan Timur, Laut Sulawesi, bagian Utara Maluku, Maluku, dan Papua. Hasil Pantauan Stasiun Meteorologi Banjarmasin, kondisi cuaca di Banjarmasin dan sekitarnya terdapat 1 hari hujan yaitu dengan intensitas ringan. Gambar 12. Analisa Gradien Angin Lapisan Atas Dasarian III Agustus 2017 Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 15 7. Estimasi curah hujan pantauan Satelit TRMM (Tropical Rainfall Measuring Mission) Satelit TRMM merupakan salah satu satelit yang mengamati curah hujan di wilayah tropis secara realtime. Hasil pantauan satelit TRMM menunjukkan bahwa akumulasi curah hujan pada bulan Agustus 2017 untuk wilayah Kalimantan Selatan berkisar antara 50 – 500 mm. Akumulasi curah hujan ≤ 200 mm terjadi di wilayah Kab. Barito Kuala, Kota Banjarmasin, sebagian Kab. Banjar, Kab. Tanah Laut dan Kab. Kotabaru bagian selatan. Sedangkan akumulasi curah hujan 200 s/d 300 mm terjadi di sebagian Kab. Banjar, Kab. Tapin, Hulu Sungai Selatan, Hulu Sungai Tengah, Tabalong dan Tanah Bumbu. Dan akumulasi curah hujan > 300 mm terjadi di wilayah Kab. Balangan dan Kab. Kotabaru bagian utara. Akumulasi curah hujan bulan Agustus 2017 berdasarkan citra satelit TRMM dapat dilihat pada Gambar 13. Gambar 13. Akumulasi Curah hujan Bulan Agustus 2017 (Sumber: http://disc2.nascom.nasa.gov/Giovanni/tovas/realtime.3B42RT.shtml) B. GAMBARAN KONDISI CUACA LOKAL 1. Angin Hasil pengamatan stasiun Meteorologi Banjarmasin pada bulan Agustus 2017 arah angin dominan bertiup dari arah Selatan (157.5° – 202.5°) dengan persentase sebesar 21.3 %. Kecepatan angin terbanyak adalah 1 – 4 knot dengan persentase 27.7% sedangkan Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 16 kecepatan angin maksimum mencapai 16 knot. Distribusi angin pada bulan Agustus 2017 berdasarkan arah dan kecepatannya (Windrose) dapat dilihat pada Gambar 14. Gambar 14. Grafik Arah dan Kecepatan angin dominan Agustus 2017 2. Kelembaban Udara Profil kelembaban udara rata-rata harian bulan Agustus 2017 berkisar antara 72 93%, kelembaban maksimum harian berkisar antara 87 - 99%, dan kelembaban udara minimum harian berkisar antara 47 - 78%. Kelembaban minimum terjadi pada tanggal 21 sebesar 47% dan kelembaban maksimum terjadi pada tanggal 8 sebesar 99%. Profil kelembaban harian bulan Agustus 2017 dapat dilihat pada Gambar 15. Gambar 15.Grafik Profil Kelembaban Udara Harian Agustus 2017 Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 17 Gambar 16.Grafik Profil Kelembaban Udara Rata-rata Perjam Agustus 2017 Profil kelembaban udara rata-rata per-jam mencapai nilai maksimum terjadi antara jam 06.00 – 07.00 WITA dengan nilai berkisar antara 98 – 99 %, sedangkan kelembaban udara minimum terjadi antara jam 12.00 - 14.00 WITA dengan nilai berkisar antara 47 - 50 %. Detail profil kelembaban rata-rata per jam bulan Agustus 2017 dapat dilihat pada Gambar 16. 3. Suhu Udara Profil suhu udara rata-rata harian bulan Agustus 2017 berkisar antara 25.2 – 28.60C, suhu udara maksimum harian berkisar antara 27.6– 34.00 C, dan suhu udara minimum harian berkisar antara 22.0 – 25.20C. Suhu udara maksimum adalah sebesar 34.00C terjadi pada tanggal 21, 24, dan 27. Sedangkan suhu minimum 22.00C terjadi pada tanggal 14 dan 26. Profil suhu udara harian bulan Agustus 2017 dapat dilihat pada Gambar 17. Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 18 Gambar 17. Grafik Profil Suhu Udara Harian Agustus 2017 Profil suhu udara rata - rata perjam bulan Agustus 2017 dapat dilihat pada Gambar 18. Dari grafik dapat terlihat kecenderungan suhu udara meningkat mulai pukul 08.00 WITA. Rata-rata suhu udara maksimum berkisar antara 33.4 – 34.0 0C terjadi antara pukul 12.00 16.00 WITA. Rata-rata suhu udara minimum terjadi antara jam 04.00 – 07.00 WITA dengan suhu berkisar 22.0 – 22.60C. Gambar 18. Grafik Profil Suhu Udara Rata-rat Perjam Bulan Agustus 2017 Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 19 4. Jarak Pandang Mendatar (Visibility) Hasil pengamatan jarak pandang mendatar rata-rata perjam di Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin bulan Agustus 2017 umumnya > 8 km. Jarak pandang maksimum ( > 9 km) terjadi pada pagi hingga malam hari antara pukul 09.00 – 23.00 WITA. Visibility mulai menurun (< 9 km) antara pukul 00.00 - 08.00 WITA. Kondisi ini dikarenakan kabut (halimun). Profil Jarak Pandang Mendatar (visibility) rata - rata harian bulan Agustus 2017 dapat dilihat pada Gambar 19. Gambar 19. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Agustus 2017 Gambar 20. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem bulan Agustus 2017 Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 20 Selama bulan Agustus 2017, jarak pandang mendatar (visibility) yang tergolong ekstrim (< 1000 m) terjadi sebanyak 4 kali dimana jarak pandang mendatar mencapai 400 meter pada tanggal 8. Kondisi ini terjadi akibat adanya hujan di wilayah Bandara Syamsudin Noor Banjarmasin. Grafik Jarak Pandang Mendatar (visibility) Ekstrem bulan Agustus 2017 dapat dilihat pada Gambar 20. 5. Curah Hujan Berdasarkan hasil pengukuran, curah hujan kumulatif bulan Agustus 2017 adalah sebesar 115.0 mm dengan hari hujan sebanyak 6 hari. Pada dasarian I jumlah curah hujan kumulatif sebesar 93.9 mm dengan 3 hari hujan, dasarian II jumlah curah hujan sebesar 4.2 mm dengan 2 hari hujan dan dasarian III jumlah curah hujan adalah 16.9 mm dengan 1 hari hujan. Curah hujan harian tertinggi sebesar 79.6 mm terjadi pada tanggal 8 Agustus 2017. Curah hujan normal (rata-rata 30 tahun) bulan Agustus sebesar 73.0 mm. Dibandingkan dengan normalnya, curah hujan bulan Agustus 2017 bersifat Atas Normal. Grafik curah hujan harian bulan Agustus 2017 dapat dilihat pada Gambar 21. Gambar 21. Grafik Curah Hujan Harian Agustus 2017 Berdasarkan hasil pantauan penakar hujan otomatis tipe Hellman di Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor selama bulan Agustus 2017 menyatakan bahwa total curah hujan maksimum perjam sebesar 59.4 mm terjadi antara pukul 13.00 – 14.00 WITA dan curah hujan maksimum mutlak yakni sebesar 40.0 mm yang terjadi pada tanggal 07 Agustus 2017. Grafik kejadian hujan harian bulan Agustus 2017 dapat dilihat pada Gambar 22. Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 21 Gambar 22. Grafik Profil Curah Hujan Setiap Jam Bulan Agustus 2017 6. Keadaan Cuaca Berdasarkan hasil pantauan cuaca yang terjadi bulan Agustus 2017 di Stasiun Syamsudin Noor Banjarmasin, kondisi cuaca didominasi oleh kejadian hujan sebanyak 6 kali, petir sebanyak 1 kali, kabut sebanyak 1 kali dan jarak pandang ekstrim < 1000 meter sebanyak 4 kali kejadian. Gambar 23. Grafik Cuaca Signifikan Bulan Agustus 2017 Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 22 7. Kalender Cuaca Gambar 24. Kalender Cuaca Bulan Agustus 2017 Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 23 IV. KEJADIAN CUACA EKSTREM DASARIAN I a. Hujan Lebat – Sangat Lebat Pada tanggal 7 Agustus 2017 terjadi hujan dengan intensitas lebat jumlah curah hujan mencapai 79.6 mm b. Angin Kencang NIHIL c. Suhu Ekstrim NIHIL d. Jarak Pandang Mendatar Pada tanggal 7 dan 8 dengan jarak pandang mendatar minimum berturut-turut mencapai 700 dan 400 m yang dikarenakan hujan dengan intensitas lebat dan Kabut. DASARIAN II a. Hujan Lebat – Sangat Lebat NIHIL b. Angin Kencang NIHIL c. Suhu Ekstrim NIHIL d. Jarak Pandang Mendatar. Pada tanggal 13 dengan jarak pandang mendatar minimum mencapai 700 yang dikarenakan hujan dengan intensitas ringan. DASARIAN III a. Hujan Lebat – Sangat Lebat NIHIL b. Angin Kencang NIHIL c. Suhu Ekstrim NIHIL d. Jarak Pandang Mendatar. Pada tanggal 29 dengan jarak pandang mendatar minimum mencapai 900 yang dikarenakan hujan dengan intensitas ringan. Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 24 V. PRAKIRAAN A. PRAKIRAAN HUJAN 1. Prakiraan Sifat Hujan September 2017 Prakiraan sifat hujan September 2017 di wilayah Kalimantan Selatan berdasarkan data Stasiun Klimatologi Banjarbaru secara umum pada kondisi bawah normal hingga atas normal. Sifat hujan normal (85–115%) diperkirakan di sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan. Sifat hujan bawah normal (51–85%) diperkirakan di Kabupaten Kotabaru, Tanah Bumbu, Tapin, Hulu Sungai Selatan, sebagian Kabupaten Banjar, Tanah Laut, Balangan, dan Barito Kuala. Sifat hujan di atas normal (116-150%) diperkirakan di Kabupaten Hulu Sungai Utara, Hulu Sungai Tengah, sebagian Kota Banjarmasin, Kabupaten Barito Kuala, dan Tanah Laut. Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Banjarmasin diprakirakan sifat hujan dalam kondisi normal. Prakiraan sifat hujan bulan September 2017 dapat dilihat pada Gambar 25. Gambar 25. Prakiraan Sifat Hujan Kalimantan Selatan Bulan September 2017 Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 25 2. Prakiraan Curah Hujan September 2017 Prakiraan akumulasi curah hujan September 2017 di wilayah Kalimantan Selatan secara keseluruhan termasuk dalam kategori rendah hingga menengah antara 50-200 mm. Prakiraan curah hujan sebagian besar wilayah Kalimantan Selatan dalam kategori rendah antara 50-100 mm. Untuk curah hujan < 50 mm diprakirakan disebagin Kabupaten Banjar, Tapin, dan Barito Kuala. Sedangkan curah hujan dengan kategori menengah antara 100-200 mm diprakirakan di Kotabaru, Kelumpang Selatan, dan sebagian Kabupaten Tanah Laut (Satui, Kintap, dan Batuampar). Wilayah di sekitar Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor Landasan Ulin curah hujan diprakirakan antara 50-100 mm. Prakiraan curah hujan bulan September 2017 di wilayah Kalimantan Selatan dapat dilihat pada Gambar 26. Gambar 26. Prakiraan Curah Hujan Kalimantan Selatan Bulan September 2017 Sumber: Stasiun Klimatologi Banjarbaru Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 26 B. INFORMASI KELAUTAN 1. Tinggi Gelombang Signifikan Gambar 27. Rata-rata Tinggi Gelombang Signifikan Bulan September Rata-rata tinggi gelombang signifikan pada bulan September di wilayah perairan Kalimantan Selatan berkisar antara 0.2 hingga 1.2 meter. Rata-rata gelombang signifikan tertinggi berada di wilayah Laut Jawa dan dominan dari arah Tenggara. Sedangkan untuk rata- rata maksimum tinggi gelombang signifikan pada bulan September antara 0.4 hingga 1.8 meter dari arah Tenggara dengan gelombang tertinggi di wilayah perairan Laut Jawa. Gambar 28. Rata-rata Maksimum Tinggi Gelombang Signifikan Bulan September Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 27 2. Pasang Surut Informasi prakiraan pasang surut bulan September 2017 dibagi menjadi beberapa wilayah yaitu di wilayah perairan Kota Banjarmasin meliputi Banjarmasin, Sungai Barito, Sungai Tabanio dan wilayah perairan Kabupaten Kotabaru meliputi Teluk Kelumpang, Kampung Baru, Tanjung Pamukan yang dapat dilihat pada lampiran. Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 28 TIM REDAKSI Pelindung : Irman Sonjaya, M. Si Kepala Stasiun Meteorologi Klas II Syamsudin Noor Banjarmasin Penanggungjawab : Riza Arian Noor, S.Si, M.Ling Kepala Seksi Observasi Dan Informasi Anggota Tim : 1. Purwo Aji Setiawan 2. Rianita Sekar Utami 3. Uli Mahanani 4. Herin Hutri Istyarini 5. Rezky Yunita 6. Rizqi Nur Fitriani 7. Utari Randiana 8. Bayu Kencana Putra Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 29 Lampiran 1 Pasang Surut Air Laut Bulan September 2017 Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 30 Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 31 Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 32 Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 33 Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 34 Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 | 35 Lampiran 2 Alamat Website Informasi Meteorologi - BMKG www.bmkg.go.id - BMKG Stasiun Meteorologi Syamsudin Noor - http://stametsyamsudinnoor.com - Prakiraan Cuaca Harian Provinsi Kalimantan Selatan http://web.meteo.bmkg.go.id/id/prakiraan/cuaca-prakiraan - Informasi Meteorologi Penerbangan http://aviation.bmkg.go.id - Informasi Meteorologi Kelautan http://maritim.bmkg.go.id - Informasi Titik Panas (hotspot) http://satelit.bmkg.go.id/BMKG/index.php?pilih=31 - Informasi Potensi Kebakaran Lahan http://web.meteo.bmkg.go.id/id/peringatan/kebakaran-hutan Buletin Meteorologi Edisi Agustus 2017 BMKG BADAN METEOROLOGI KLIMATOLOGI DAN GEOFISIKA STASIUN METEOROLOGI SYAMSUDIN NOOR BANJARMASIN 2017