JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER, VOL. 2 NO.1, JANUARI201 0 HAL.l9-34 PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA Ronny lrawan Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya [email protected] Abstract The goal of eve~v companies is to maximize their vallie. Vallie of them is correlated with the peiformance that achieved. Companies' vallie is measured with stock return or stock price. If the peiformance is increase, so their value will increase also. Companies' performance usually are mwsured by one ol traditional accounting measurement such as accounting profit, revenue growth, return on investment. Traditional measurements were supposed having more risk, because if companies only focus on the big growth without consider about the higher return than cost of capital, it will destroy company value. One alternativ? of petformance measurements that can be used is economic value added. This researc~ analyzed the influenced o.l economic value added to stock return, lIsing alternative moie1s. Based on tinier regression testing, (his study found that there was no a significant eflect ol current or previous economic value added to current stock return. Second, there was no a significant effect ol the change ol current or previous economic value added :0 the change of current stock relllrn of the public companies listed on Indonesian Stock E,change in 2002 until 2007. Keywords: Pe;:lormance Measuremetlt, Ecar'omic Value Added, Stock Return. Pendahuluan Setiap perusahaan ingin dapat memaksimalkan nilai perusahaannya. Nilai perusahaan tercermin dari return SahaIT, atau harga sahamnya. Nilai perusahaan berhubungan dengan kinerja yang diha,ilkan. Perusahaan yang memiliki kinerja yang baik, maka akan meningkatkan nilai perusahaan di mata investor, demikian pula sebaliknya. Kinerja perusahaLn seringkali diukur dengan hanya memfokuskan pada salah satu ukuran perhitungan dari akuntansi tradisional seperti laba akuntansi, pertumbuhan pendapatan, dan rasio tingkat kembalian investasi (return on investment). Pengukuran secara tradisional ini dianggap berisiko karen a jika perusahaan hanya berfokus pada pertumbuhan pendapatan atau laba yang besar saja tanpa memperhatikan tingkat pengembalian yang lebih tinggi dari biaya modal yang digunakan, akan menghancurkan nilai perusahaan. Salah satu altematif pengukuran kinerja perusahaan yang dapat digunakan adalah ukuran kineIja perusahaan yang dikemukakan oleh Stem Steward yaitu Economic Value Added (EVA). EVA adalah nilai tambah ekonomis yang diciptakan perusahaan dari kegiatan atau strateginya selama periode tertentu. Konsep EVA mencoba menggabungkan antara ukuran tradisional dengan konsep 19 PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDEO TERHADAP RETURN SA.iAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DIBURSA EFEK INDONESIA OLEH: RONNY If:AWAN biaya modal. Selain itu, EVA dapat memberikan sistem pengukuran yang baik untuk menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan manajemen perusahaan karena EVA berhubungan langsung dengan ni lai pasar sebuah perusahaan. Pengukuran kinelja dan prestasi dengan menggJnakan EVA timbul akibat antisipasi kelemahan pengukuran kinerja akuntami tradisional. Pengukuran kinerja dengan EVA tenls menjadi perdebatan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Dodd dan Chen (1996) menunjukkan bahwa EVA hanya mampu menunjukkan hubungan dengan stock return sebesar 20,2%. Sementara itu, Makeleainen (1998) menunjukkan bahwa semakin besar EVA yang diharapkan dari suatu perusahaan, maka akan semakin besar nilai pasarnya. karena itu juga akan meningkatkan harga saham. Secara khusus jika pertumbuhan profitabilitas riil perusahaan bertumbuh, yakni pertumbuhan dari EVA, maka akan meningkatkan harga saham perusahaan. Menurut Fernandez (2001) ukuran-ukuran yang digunakan dalam akuntansi seperti EVA dan cash value added tidak mungkin mengukur penciptaan nilai perusahaan, disebabkan angka-angka yang ada di dalam laporan keuangan bersifat historis. Nilai perusahaan dan peningkatan nilai perusahaan dalam suatu periode pada dasarnya ditentukan oleh perubahan-perubahan ekspektasi mengenai pertumbuhan cash flow perusahaan dan perubahan-perubahan risiko perusahaan. Sedangkan Stem Steward dalam Fernandes (2001) menyatakan bahwa EVA merupakan ukuran kinerja yang berhubungan langsung dengan penciptaan kekayaan perusahaan sepanjang \Vaktu, di mana dengan mengelola EVA menjadi lebih tinggi maka akan mengelola harga ,aham yang lebih tinggi pula. Lingkup penelitian adalah menguji hubungan EVA dengan nilai pasarnya, yang dicerminkan pada harga saham atau retum saham. Medeiros (2005)' menemukan bahwa signifikan tergantung dari kesesuaian variabel-variabel yang diteliti seperti tingkatan lawan perubahan (levels versus changes) dan penentuan waktu yang tepat antara variabel depenclen dengan variabel penjelas. Karena itu, penelitian ini mencoba meneliti kembali hubungan antara EVA dengan stock retllrn dengan model yang dikembangkan Medeiros (2005) untuk perusahaanperusahaan industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Rerangka Teori dan Hipotesis Economic Value Added (EVA) EVA diperkenalkan pertama kali oleh Stern Steward Management Service sebuah konsultan di Amerika Serikat pada tahun I 980-an. EVA dipakai sebagai alat untuk menilai kinerja suatu pusat investasi. EVA merupakan pembaharuan dari economic pr()(it atau residual income yang diperkenalkan lebih dari dua abad yang lalu. EVA tidak hanya digunakan sebagai ukuran dari kinerja perusahaan dan sebagai dasar pemberikan sistem bonus, tetapi juga merupakan indikator dari nilai yang diciptakan (vallie created) atau dihancurkan (value destroyed) dari pemegang saham (Medeiros, 2005). Jika nilai pasar total dari perusahaan melebihi dari modal yang diinvestasikan maka perusahaan telah menciptakan nilai (created value) bagi pemegang saham, sebaIiknya jika nilai pasar total dari perusahaan 20 JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER, VOL. 2 NO.1 ,JANUARI :'010 HAL.19-34 lebih rendah dari modal yang diinvestasikan maka perusahaan telah mengalami penghancuran nilai (destroyed value) dari pemegang saham. Konsep EVA memiliki prinsip bahwa keberhasilan manajemen diukur berdasarkan nilai tambah ekonomis yang diciptakan selama periode tertentu. Dengan identifikasi aktivitas vallie adaed dan nonvaille added maka manajemen berupaya menambah aktivitas yang value added dan mengurangi/menghilangkan aktivitas nonvalue added (Utomo, 1999). Menurut O'Byme dan Young (2001), EVA merupakan laba operasi perusahaan setelah pajak (net operating profit after tax) dikurangi biaya modal (cost of capital). Biaya modal sama dengan modal yang diinvestasikan perusahaan dikalikan rata-rata tertimbang (weighted average) dari biaya modal (W ACC). Sementara itu, W ACC merupakan jumlah biaya dari setiap komponen modal, utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan ekuitas pemegang saham ditimbang berdasarkan proporsi relatifnya dalam struktur modal perusahaan pada nilai pasar. Penghtungan EVA dalam berbagai kondisi seringkali digunakan formula yang berteda-beda disebabkan adanya penyesuaianpenyesuaian yang dilakukan oleh pengl.kur. Oleh karena itu, beberapa perusahaan mempunyai versi yang berbeda dalan menghitung EVA dengan melakukan penyesuaian-penyesuaian seperti penyesuaian yang dilakukan oleh Dodd dan Chen (200 I) yaitu dengan menamba:1kan nilai Capital dan NOP A T dengan kenaikan deferred tax reserve, LIFO reserve, amortisasi goodwill, unsual loss (gain), dan bad debt reserve. Penyesuaian tersebut dilakukan agar memberikan nilai EVA yang dapat mencenninkan economic profit yang diciptakan perusahaan dan memperbaiki distorsi yang timbul baik karena kecenderungan manajer merekayasa laporan keuangan maupun karena masih banyaknya kekurangan General Accepted Accounting Princip/i;s. Widayanti seperti dikutip oleh Mulia (2002) menyatakan tahapan untuk perhitungan EVA adalah sebagai beriht: 1. Menghitung ongkos modal hutang. 2. Menghitung ongkos modal saham. 3. Menghitung struktur permodalan b~rdasarkan neraca. 4. Menghitung ongkos modal tertimbang (Weighted Average Cost Capital). 5. Menghitung EVA. Return Saham Pengembalian (return) yang diterima pemegang saham bisa dilihat dari penerimaan dividen tunai ataupun perubahan harga saham pada suatu peri ode. Harga saham merupakan harga yang dibentuk dari interaksi penjual dan pembeli saham yang dilatarbelakangi harapan terhadap profit perusahaan. Harga saham merupakan cerminan prospek perusailaan, jika prospek membaik maka harga saham tersebut akan meningkat (Husnan, 2005). Jika perusahaan berkembang dengan baik, maka nilai perusahaan akan meningkat dan menyebabkan nilai investasi pada perusahaan akan meningkat. Harga saham merupakan indikator nilai yang dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung oleh faktor-faktor seperti: fundamental perusahaan, tekni~" dan sosial politik (Usman, 1990). 21 PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDEO TERHADAP RETURN SAliAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: RONNY IFAWAN Pengaruh EVA dengan Return Saham Terdapat beberapa penelitian empiris yang menghasilkan kesimpulan yang berbeda-beda mengenai pengaruh EVA terhadap stock return. Lehn dan Makhija (1996) membuktikan pengaruh positif antara stock return dengan EVA dan MV A tetapi pengaruh tersebut rendah dan sedikit melebihi daripada ukuran kinerja tradisional seperti ROA, ROE, dan ROS. O'Byrne (1996) menemukan bahwa EVA mampu menjelaskan 31 % dari nileci pasar, sedangan perubahan EVA (EVA, -EVA t _l ) menjelaskan sebesar 55% dari perubahan nilai pasar. Sedang penelitian Dodd dan Chen (1996) menguji hubungan antara nilai saham dengan berbagai macam ukuran profitabilitas menghasilbn kesimpulan bahwa ROA menghasilkan penjelasan yang paling baik dengan R2 sebesar 24,5%, EVA sebesar 20,2%, residual income sebesar 19,4%, EPS dan ROE sebesar 5-7%. Biddle, Bowen dan Wallace (1998) menemukan bahwa EVA memiliki hubungan yang lebih besar dengan penilaian saham dan nilai pasar daripada accrual earnings. Tetapi sebaliknya earnings memiliki hubungan yang kuat dengan stock returns dan nilai pasar daripada EVA, residual income, dan arus kas operasi. Sebaliknya, Griffit (2006) yang meneliti hubungan antara EVA dengan kinerja saham (stock performance) menemukan bahwa EVA, MVA, dan FGR merupakan alat yang buruk dalam penilaian kinerja saham. Ia mengatakan bahwa IRR return on gross investment merupakan ukuran kineIja ekonomis perusahaan yang lebih akurat daripada EVA. Medeiros (2005) menemukan bahwa stock returns dipengaruhi oleh perilaku EVA peri ode sebelumnya, oleh karena itu mengapa beberapa penelitian sebelumnya menemukan bahwa terdapat hubungan yang lemah atau tidak hubungan antara stock return dan EVA. EVA mempengaruhi stock return tetapi hubL.ngan ini tidak secara langsung. Secara spesifik penelitiannya menemukan bahwa stock returns secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan EVA dengan ukuran satu tahun. Makelainen (1998) menyatakan bahwa harga saham akan mengikuti EVA lebih dekat daripada ukuran atau rasio seperti EPS, ROE, dan Operating Margin. Ini terjadi karena EVA memberikan kepada apa yang sebenamya diinginkan oleh investor yaitu nilai kembali modal bersih (net return on capital). Semakin besar EVA yang diharapkan maka semakin besar nilai pasar, konsekuensinya harga saham semakin besar pula. Stock retum pada akhirnya akan mencerminkan pengharapan atas EVA di masa akan datang. Pengharapan demikian menanggung ketidakpastian dan mengalami perubahan secara terus menerus yang membuat harga saham bisa berubah-ubah. Karena itu sulit untuk mengamati hubungan antara EVA dan harga saham dalam peri ode yang pendek. Makelainen (1998) menyatakan bahwa nilai pasar perusahaar amat didasarkan pada pengharapan atas cash flow di masa akan datang. Perubahan pada current stock returns akan mencerminkan perubahan cash flow di rr:asa akan datang dan pengharapan EVA di masa akan datang. Current EVA tidak pernah dapat menjelaskan dengan baik current stock returns, tetapi peru bah an dari current EVA dapat mengimplikasikan perubahan EVA yang diharapkan di masa akan datang. Fernandez (2001) juga berpendapat bahwa penciptaan nilai perusahaan dan peningkatan nilai perusahaan dalam suatu peri ode pada dasamya ditentukan 22 JURNAl AKUNTANSI KONTEMPORER, VOl. 2 NO. 1,JANUARI 2010 HA1.19-34 oleh perubahan-perubahan ekspektasi mengenai pertumbuhan cash flow perusahaan dan perubahan-perubahan risiko perusahaan. EVA merupakan ukuran kinerja yang bersifat historis karena menggunakan data-data masa lalu. Ukuran kinerja perusahaan atau nilai perusaha,m dipengaruhi oleh ekspektasi bagaimana peluang pertumbuhan perusahaan, baik dilihat dengan peluang pertumbuhan cash flow dan perubahan risiko perusahaan. Dari rerangka teori tersebut maka ada beberapa hipotesis penelitan yang akan dibahas dalam penelitian ini, yaitl.: HI: Return saham tahun berjalan dipengaruhi oleh EVA tahun berjalan. H2: Return saham tahun berjalan dipengaruhi oleh EVA tahun sebelumnya. H3: Perubahan return saham tahun berjalan dipengaruhi oleh perubahan EVA tahun berjalan. H4: Perubahan return saham tahun berjalan dipengaruhi oleh perubahan EVA tahun sebelumnya. Metoda Penelitian Definisi dan Pengukuran Variabel Penelitian ini menguji pengaruh antara variabel independen (EVA) dengan variabel dependen (harga saham). Definisi masing-masing variabel adalah: I. EVA adalah laba operasi perusahaan setelah pajak (Net Operating Profit After Tax) dikurangi biaya modal (Cost of Capital). Biaya modal sarna dengan modal yang diinve,tasikan perusahaan dikalikan rata-rata tertimbang (weighted average) dari biaya modal (WACC). EV A = NOPA T - Cost of Capital NOP A T = EAT + Interest Expense -Tax Saved Keterangan: = Economic Value Added EV A NOP A T = Net operating Profit After Tax Cost of capital = Biaya modal EAT = Earni~'g After Tax Interst Expense = Beban Bunga Tax Saved = Pajak Biaya modal dihitung melalui penjumlahan dari biaya modal hutang dengan biaya modal saham. Perhitungan biaya modal adalah: a. Biaya modal hutang diperoleh dengan formula sebagai berikut: K'd = Kd (l-T) Keterangan: K'd = Biaya modall·.utang Kd = Biaya modal :;etelah pajak T = Tarif pajak penghasilan b. Biaya modal saham (Ks), menggunakan metoda Capital Asset Pricing Model (CAPM), yaitu terlebih dulu menghitung tingkat pengembalian pasar (Rm), tingkat pengembalian saham (Ri), dan tingkat suku bunga investasi bebas risiko (Rf) yang diperoleh dari tingkat suku bunga Bank Indonesia, serta faktor risiko perseroan (~i), dengan formula: 23 PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: RONNY IRAWAN Ks = Rf+ (Rm - Rf) ~i Dengan ~i dihitung dari: . nl:xY-2:>I> n2:>2 -cr»2 f3 1 = ---""':=----'7'=-"'i7-Keterangan: n = Banyaknya peri ode pengamatan X = Tingkat keuntungan porto folio pasar (Rm) = Tingkat keuntungan watu saham (Ri) y 2. Harga saham merupakan harga ,aham tahunan rata-rata dari masmgmasing perusahaan dalam peri ode t. Jenis dan Sumber Data Sumber data penelitian menggunakan data dari perusahaan yang go public di Bursa Efek Indonesia. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa laporan keuangan dan data harga saham yHng diperoleh dari Bursa Efek Indonesia dan Indonesian Capital Market Directory. Populasi dan Sampel Penelitian Penelitian ini adalah penelitian empms dengan menggunakan data perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002 sampai dengan tahun 2007. Metoda sampling yang digunakan adalah purposive sampling. Kriteria yang digunakan untuk perusahaan agar dapat dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan .. perusahaan yang tergolong bergerak dalam industri manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia. Teknik Analisis Data Hubungan antara harga saham cengan EVA yang digambarkan pada Hipotesis 1 sampai 4 akan diuji dengan regresi linier dengan model persamaan: (1) Ln Pit = a + ~ Ln EVA it + !lit (2) Ln Pit = a + ~ Ln EVA it -I + !lit (3) ~ Ln Pit = a + ~ ~ Ln EVA it + !lit (4) ~ Ln Pit = a + ~ ~ Ln EVAit_1 + !lit Keterangan: = adalah harga saham tahunan rata-rata perusahaan i pada periode t Pit = Economic Vallie Added perusahaan i pad a periode t EVAit EVA it_1 = Economic Value Added perusahaan i pada periode t-I = Ln P - Ln P t-I ~LnPit = Ln EVA t - Ln EVA t_1 ~ Ln EVAi, = Ln EVA,_l - Ln EV A t-2 Ln EVA it -1 Persamaan (I) dan (2) menunjukkan hubungan antara harga saham dengan EVA tahun berjalan maupun EVA tahun sebelumnya. Persamaan (3) dan (4) dimaksudkan untuk memperoleh penjelasar yang terbaik dari pengaruh perubahan EVA terhadap harga saham yaitu apakah perubahan EVA tabun berjalan ataukah perubahan EVA tahun sebelumnya. 24 HAL.19-34 JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER, VOL. 2 NO.1, JANUARI j~OlO Sebelum dilakukan pengujian regresi terlebih dahulu dilakukan pengujian asumsi klasik untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi ketentuan dalam model regresi. Pengujian asumsi klasik meliputi uji Normalitas dengan menggunakan Uji Ko/mogorov Smirnov, Uji Heterokedastisitas dengan menggunakan Uji G/ejser, Uji Autokorelasi dengan menggunakan LM-test. HasH Penelitian dan Pembahasan Statistik Deskriptif Hasil statistik deskriptifuntuk p'~ngujian hipotesis 1 sampai 4 dapat dilihat pada Tabel 1 sampai dengan Tabel4. Tlbel 1 merupakan statistik deskriptifuntuk persamaan I untuk menguji apakah return saham tahun berjalan dipengaruhi oleh EVA tahun berjalan. T a b elISt ash'k D es k' t'f R eturn S a h am d an EVA T a h un Ber.ta 'Ian rljl11 Std. N Minimum Maximum Mean Deviation 1,09220 Ln P 529 ! 8,66 I 5,8749 3,40 I 29,97 ,00900 Ln EVA 5291 30,02 I 29,9959 i I 529 ! Valid N (listwise) Sumber: hasil pengolahan data Dari Tabel 1 terlihat bahwa nilai maksimum dari Ln return tahun beIjalan adalah 8,66 sedangkan minimumnya adalah 3,4. Nilai maksimum Ln EVA tahun berjalan adalah 30,02 sedangkan minimumnya adalah 29,97. T a b eI 2 Sta f IS fk I Des k' npll t'f R eturn d an EVA T a h un Se b e Iumnya Std. Deviation 6,0714, 1,31539 29,9963 ,02364 I N Ln P Ln EVA t-I Valid N (listwise) Sumber: hasil pengolahan I Minimum i I . 521 i 521 i 521 I data 3,14 • 29,87 . Maximum 9,49 30,18 I Mean Dari Tabel 2 terlihat nilai maksimum dari Ln return saham tahun beIjalan adalah 9,49, sedangkan minimumnya adalah 3,14. Untuk nilai maksimum dari Ln EVA tahun sebelumnya adalah 30,18, sedangkan nilai minimumnya adalah 29,87. Tabel 3, Statistik Dcskriptif Peru bah an Return Saham dan Perubahan EVA Tahun Berjalan N I Minimum Maximum Mean , L'l Ln P L'l Ln EVA Valid N (listwise) Sumber: hasIl pengolahan 223 I 223 223 data 1 9,45 30,55 9,46 30,56 9,4559 30,5536 Std. Deviation ,00385 ,00264 i 2S PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHANI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA OlEH: RONNY IRAW~N Dari Tabel 3 terlihat nilai maksirnum dari perubahan dari return saham tahun beIjalan sebesar 9,46, sedangkan nilai minimumnya sebesar 9,45. Untuk nilai maksimum dari perubahan EVA di tahun berjalan sebesar 30,56, sedangkan nilai minimumnya sebesar 30,55. Tabel 4. Statistik Deskriptif Perubahan Return Saham dan Perubahan EVA Tahun Sebdumnya I I Std. N I Minimum Maximum Mean Deviation I ~LnP 9,45 9,47 I 9,4560 II ,00414 215 I ~LnEVA 215 I ,00556 30,16 i 30,19 I 30,1702 i I 215 i ! Valid N (listwise) ! i I Sumber: haS11 pengolahan data 1 1 Dari Tabel 4 terlihat bahwa nilai maksimum dari Ln perubahan return saham tahun berjalan sebesar 9,47, sedangkan nilai minimumnya sebesar 9,45. Nilai maksimum dari Ln perubahan EVA tahun sebe1umnya adalah 30,19, sedangkan nilai minimumnya adalah 30,16 Pengujian Asumsi Klasik Pengujian dilakukan atas model agar dinyatakan bebas dari penyimpangan asumsi klasik dengan melakukan uji normalitas, uji heterokedastisitas, dan uji autokorelasi. Pengujian dilakukan terhadap data untuk setiap persamaan. Tabel 5. HasH Vii Normalitas Persamaan 1 Unstandardized Residual N 529 Normal Mean ,0000000 Parameters(a, b ) Std. Devia:ion 1,08955091 Most Extreme Absolute ,035 Differences Positive ,035 Negative -,024 Kolmogorov-Smimov Z ,798 Asymp. Sig. (2-tailed) ,547 Sumber: Has II Pengo laban data Pengujian normalitas menunjukkan signifikansi 0,547. Karena basil tidak signifikan (lebih dari 0,05), sampel penelitian dapat dikatakan terdistribusi normal. 26 JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER, VOL. 2 NO.1, JANUARI :~OlO HAL.l9-34 T a b e16 H aSI·1 V" JJI H eteros k ed astlSltas p ersamaan 1 Un standardized Standardized Coefficients Coefficients t Model B Std. Error Beta (Constant) -43,375 93,482 1,475 3,116 LnEVA Sumber: Hasii pengolahan data 0,021 Sig. -0,464 0,473 0,643 0,636 Uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa variabel independen tidak signifikan (0,636 > 0,05), sehingga dapE.t dikatakan bahwa sampe\ penelitian tidak mengalami heterokedastisitas. Model T a beI 7 H aSI'I V" JJI Au t0 kore IaSI' Persamaan 1 Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients t B Std. Error Beta 9,200 157,776 (Constant) -0,307 5,260 LnEVA 0,093 0,043 Res2 Sumber: hasii pengolahan data -0,03 0.093 Sig. 0,058 -0,058 2,140 0,954 0,954 0,033 Uj i autokorelasi menunjukkan bahwa variabel independen signifikan (0,033 < 0,05), sehingga dapat dikatahn bahwa sampel penelitian menunjukkan indikasi adanya autokorelasi. T ab e18, H aSI'I V" IJI N ormarItas Persamaan 2 Unstandardized Residual 521 N Normal Mean ,0000000 Parameters( a, b) Std. Deviation 1,31143131 Abs·)\ute Most Extreme ,056 Differences Positive ,056 Negative -,035 Kolmogorov-Smimov Z 1,279 Asymp. Sig. (2-tailed) ,076 Sumber: hasil pengo\ahan data Dari hasil pengujian normal ita, dapat dilihat bahwa signifikansi sebesar 0,076. Oleh karena hasil tidak signifikan (Iebih dari 0,05) maka sampel penelitian dapat dikatakan terdistribusi normal. 27 PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAH,\M PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: RONNY IRAWAN Model T a b e19 H aSI'1 U" lSI as Persamaan 2 '.II H e t eros· k e d as r't Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients t B Std. Error Beta 10,124 44,065 (Constant) -0,303 LnEVA 1,469 Sumber: hasJ! pengolahan data -0,009 0,230 -0,206 Sig. 0,818 0,837 Uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa variabel independen tidak signifikan (0,837 > 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian tidak mengalami heterokedastisitas. Model T a b e)10 H aSI.) U" JJI A uto k ore )aSI. Persamaan 2 Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients t B Std. Error Beta 4,634 (Constant) 72,264 LnEVA -0,154 2,409 0,157 0,044 Res2 Sumber: hasll pengolahan data -0,03 0.157 Sig. 0,064 -0,064 3,612 0,949 0,949 0,000 Uji autokorelasi menunjukkan bahwa variabel independen signifikan (0,000 < 0,05), sehingga dapat dikatakar: bahwa sampel penelitian menunjukkan indikasi adanya autokorelasi. T a bIll H aSI.) U" e IJI N ormanI as N Normal Parameters(a, b) Unstandardized Residual 223 Mean Std. Deviation Absobte Positive Negative Kolmogorov-Smimov Z Asymp. Sig. (2-tailed) Sumber: hasll pengolahan data Most Extreme Differences Persamaan 3 ,0000000 ,00384930 ,082 ,082 -,039 1,229 ,097 Dari hasil pengujian nonnalitas capat dilihat bahwa signifikansi sebesar 0,097. Oleh karena hasil tidak signifikan (Iebih dari 0,05) maka sampeJ penelitian dapat dikatakan terdistribusi normal. 28 HAL. 19·34 JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER, VOL. 2 NO.1, JANUARI2010 Model Tabel12. HasH U.ii HeteroskedastlSltas P ersamaan 3 Standardized Un standardized Coefficients Coefficients t B Std. Error Beta 0,693 (Constant) -0,023 LnEVA Sumber: hasil pengolahan data 1,949 0,064 -0,024 Sig. 0,356 -0,354 0,723 0,724 Uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa variabel independen tidak signifikan (0,724 > 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian tidak mengalami heterokedastisitas. Model Tabel 13. HasH Vii AUitokorelasi Persamaan 3 Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients t Std Error B Beta (Constant) -0,023 3,005 LnEVA 0,001 0,098 Res2 0,142 0,067 Sumber: hasil pengolahan data 0,01 0.042 0,008 0,008 0,622 Sig. 0,994 0,994 0,535 Uji autokorelasi menunjukkan bahwa variabel independen tidak signifikan (0,535 > 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian menunjukkan indikasi tidak adanya autokorelasi. Tabel 14. HasH Vii Normalitas Persamaan 4 Unstandardized Residual N 215 Normal Mean ,0000000 Parameters( a, b) Std. Deviation ,00412872 Most Extreme Absolute ,071 Differences Positive ,071 Negative -,047 Kolmogorov-Smirnov Z 1,035 Asymp. Sig. (2-tailed) ,235 Sumber: hasil pengolahan data Dari hasil penguj ian normalitas dapat dilihat bahwa signifikansi sebesar 0,235. Oleh karena hasil tidak signifikan (lebih dari 0,05), maka sampel penelitian dapat dikatakan terdistribusi normal. 29 PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA OlEH: RONNY IRAWAN Model . V II HeteroskedastIsltas Persamaan 4 Ta b e115 H asIl Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients t Beta B Std. Error 2,230 (Constant) -0,074 LnEVA Sumber: hasll pengolahan data 0,994 0,033 2,245 -2,241 -0,152 Sig. 0,026 0,076 Uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa variabel independen tidak signifikan (0,076 > 0,05). Hal ini dapa1 disimpulkan bahwa sampel penelitian tidak mengalami heterokedastisitas Model Tabel 16. Hasil Vii Autokore I aSl'Persamaan 4 Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients t B Std Error Beta (Constant) -0,104 1,552 0,003 0,051 LnEVA Res2 0,038 0,069 Sumber: hasll pengolahan data Sig. -0,067 0,067 0,551 0,005 0.Q38 0,947 0,947 0,582 Uji autokorelasi menunjukkan bahwa varia bel independen tidak signifikan (0,582> 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa sampel pene1itian menunjukkan tidak adanya autokorelasi. Pengujian Hipotesis dan Pembahasan Setelah dilakukan uji asumsi klai:ik terhadap keempat persamaan, maka pengujian hipotesis dilakukan dengan uji regresi. Hasil uji regresi dari masingmasing persamaan dapat dilihat pada Tabel 17 sampai Tabel20. Hasil pengujian hipotesis pertarna untuk menguji apakah EVA tahun berjalan berpengaruh terhadap return sah~tm tahun berjalan terlihat pad a Tabel 17 adalah bahwa EVA tahun berjalan tidak berpengaruh terhadap return saham tahun berjalan. lni dapat dilihat hasil signifikansi sebesar 0,109 lebih besar dari 0,05. Pada tabel tersebut juga terlihat bahwa l1ilai adjusted R square sebesar 0,005, menunjukkan variabel independen (EVA tahun berjalan) hanya dapat menjelaskan variabel dependen (return saham tahun be:jalan) sebesar 0,005 atau 0,5%. Model T a be117. Pell! uiian Hiootesls 1 Unstandardized Standardized Coefficients Coefficients B Std Error Beta (Constant) -247,794 158,216 Ln EVA t 8,457 5,275 Dependent varzable: return saham tahun Sumber: hasil pengolahan data 30 0,070 h~rJalan t -1,566 1,603 Sig. R2 0,118 0,109 0,005 JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER, VOL. 2 NO. 1,JANUARI2010 HAL.19-34 Hasil pengujian hipotesis keclua untuk menguji apakah EVA tahun sebelumnya berpengaruh terhadap rerurn saham tahun berjalan, terlihat pada Tabel 18 adalah bahwa EVA tahun sebdumnya tidak berpengaruh terhadap return saham tahun berjalan. Ini dapat di1ihat~asil signifikansi sebesar 0,077 lebih besar dari 0,05. Pada tabel tersebut juga terlihat bahwa nilai adjusted R square sebesar 0,006, menunjukkan bahwa variabel independen (EVA tahun sebelumnya) hanya dapat menjelaskan variabel dependennya (return saham) sebesar 0,006 atau 0,6%. Model - 2 Tabel18_ PenJ:uJlan Hipotesls Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Beta Std Error B 73,035 -123,270 (Constant) 0,078 2,435 4,312 Ln EVA t-I Dependent variable: returns saham tahun befJalan Sumber: hasil pengolahan data t -1,688 1,771 Sig. R2 0,092 0,077 0,006 Hasil pengujian hipotesis ketiga untuk menguji apakah perubahan EVA tahun berjalan berpengaruh terhadap perubahan return saham tahun berjalan, terlihat pada Tabel 19 adalah bahwa perubahan EVA tahun berjalan tidak berpengaruh terhadap perubahan return saham tahun berjalan. Ini dapat dilihat hasil signifikansi sebesar 0,628 lebih besar dari 0,05. Pada tabel tersebut juga terlihat bahwa nilai adjusted R squc.re sebesar 0,001, menunjukkan varia bel independen (perubahan EVA tahun berjalan) hanya dapat menjelaskan variabel dependennya (perubahan return saham tahun berjalan) sebesar 0,001 atau 0,1%. Model (Constant) Ta b e119 Penl!uJlan Hipotesis 3 U nstandardized Standardized Coefficients Coefficients Std Error Beta B t 8,004 2,995 2,672 0,048 0,098 0,033 0,485 Dependent variable: perubahan return :;aham tahun berJalan Sumber: hasil pengolahan data Ln~EVA Sig. R2 0,008 0,628 0,001 Hasil pengujian hipotesis keempat untuk menguji apakah perubahan EVA tahun sebelumnya berpengaruh terhadap perubahan return saham tahun berjalan, terlihat pada Tabel 20 adalah bahwa perubahan EVA tahun sebelumnya tidak berpengaruh terhadap perubahan return saham tahun berjalan. Ini dapat dilihat hasil signifikansi sebesar 0,384 lebih besar dari 0,05. Pada tabel tersebut juga terlihat bahwa nilai adjllsted R square sebesar 0,004, menunjukkan variabel independen (perubahan EVA tahun sebelumnya) dapat menjelaskan variabel dependennya (perubahan return saham tahun berjalan) sebesar 0,004 atau 0,4%. 31 PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHA.II PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: RONNY IRAy/AN Model . 4 T a b e120 PengU\lan H·IpO t eSIS Standardized Unstandardized Coefficients Coefficients Beta Std Error B 1,535 10,796 (Constant) -0,044 0,051 LnEVA Dependent variable: perubahan return saham Sumber: hasil pengolahan data 0,060 t 7,033 0,873 Sig. 0,000 0,384 0,004 Penelitian ini tidak menemukan buktibahwa EVA mempengaruhi return saham padal perusahaan manufaktur yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia periode 2002 sampai 2007. Dugaan adanya pengaruh EVA tahun berjalan dan tahun sebelumnya terhadap return saharn sesuai dengan persamaan (1) dan (2) tidak terbukti. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Pradhono dan Yulius (2004), Medeiros (2005) dan Sasongko dan Wulandari (2006) yang menemukan bahwa EVA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian ini tidak sesuai dengan penelitian yang dilakukan Lehn dan Makhija (1996), Makeleainen (1998). Dugaan adanya pengaruh perubahan EVA terhadap perubahan saham sesuai dengan persamaan (3) dan (4) tidak terbukti. Hasil penelitian ini tidak mendukung penelitian Medeiros (2005) yang menemukan bahwa stock returns dipengaruhi oleh perilaku EVA periode sebelumnya. EVA mempengaruhi stock return tetapi hubungan ini tidak secara langsung. Secara spesifik penelitiannya menemukan bahwa perubahan stock returns secara signifikan dipengaruhi oleh perubahan EVA dengan ukuran satu tahun Hasil dari nilai adjusted R square yang kecil (rata-rata di bawah 1%) menunjukkan bahwa EVA meHlpakan faktor yang buruk sebagai alat untuk menilai kinerja perusahaan (Griffit, 2006). EVA seharusnya tidak digunakan sebagai predictor untuk menilai kinerja perusahaan, tetapi dapat digunakan dalam sistem kompensasi untuk memimpin karyawan dari atasan sampai bawahan, untuk memaksimalkan kekayaaan pemegang saham. Ada beberapa hal yang menyebabkan EVA tidak berpengaruh terhadap harga saham, pertama nilai EVA negatif yang disebabkan banyaknya perusahaan yang mengalami perolehan laba yang minimum sedangkan mereka memilixi beban bunga dan be ban ekuitas yang besar. Kedua, sulitnya mendapatkan nilai EVA. Ketidaktersediaan nilai EVA di dalam laporan tahunan maupun laponn keuangan yang diterbitkan oleh perusahaan yang go public menyebabkan investor kesulitan untuk mendapatkan nilai EVA. Perhitungan yang cukup rum it dan memakan waktu menyebabkan menunda proses pengambilan keputusan oleh investor, sehingga investor tidak menggunakan EVA dalam pengambilan keputusan investasinya. Simpulan, Implikasi, dan Keterbatasan Dari hasil anal isis dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan sebagai berikut: I. EVA tahun berjalan tidak mempengaruhi return saham tahun berjalan. 32 R2 JURNALAKUNTANSI KONTEMPORER, VOL. 2 NO.l,JANUARI2010 HAL.l9·34 EVA tahun sebelumnya tidak mempengaruhi return saham tahun beIjalan. Perubahan EVA tahun berjalan tidak mempengaruhi return saham tahun berjalan. 4. Perubahan EVA tahun sebelumn:ra tidak mempengaruhi perubahan return saham tahun berjalan. Hasil penelitian juga menemukan bahwa adjusted R square dari empat persamaan penelitian semuanya di bawah 1% menunjukkan bahwa EVA tidak mampu menjelaskan return saham. Ini menunjukkan bahwa EVA merupakan alat yang buruk untuk penilaian kineIja saham (Griffit, 2006). Keterbatasan penelitian ini adalah data untuk pengujian hipotesis menunjukkan adanya gejala autokorela.si untuk persamaan (1) dan persamaan (2) meskipun telah dilakukan Lag data, sehingga untuk hasil pengujian regresi persamaan (1) dan (2) ini bisa diabaihn. Dalam pengujian persamaan (3) dan (4) menunjukkan tidak terjadi gejala autokorelasi, ini dikarenakan model penelitian telah mendefferensiasikan variabel (~ Ln). 2. 3. Daftal" Rujukan Biddle, G.c., R.M. Bowen, dan J.S. Wallace. 1997. Does EVA beat earnings? Evidence on Associations with share returns and Firm Values. Journal of Accounting and Economics. 24(24): pp. 301-336. Bacidore, lM., lA. Boquest, T.T. Milbourn, dan A.V. Thakor. 1997. The Reseach for the Best Financial Performance Measure. Financial Analyst Journal. 53(3): pp. 11. Dodd, J.L. dan S. Chen. 1996. EVA: A new panacea? Business and Economic Review. 42: pp. 26-28. Fernandez, P. 2001. EVA and Cash Value Added do Not measure Shareholder Value Creation. (Online). (http:,'/ssrn.com). Griffith, J.M. 2006. EVA and Stock Performance. Journal of Investing. 15(2): pp. 75. Husnan, S. 2005. Dasar-Dasar Teor.' Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN. Lehn, K. dan A.K. Makhija. 1996, EVA and MVA: As Performance Measures and Signals for Strategic Change. 24: pp. 34-38. Makelainen, E., 1998, Economic Value Added as a Management Tool, M.Sc Thesis, Helsinki School of Economics and Business Administration, Finlandia. Medeiros, O.R. De. 2005. Empirical Evidence on the Relationship Between EVA and Stock Returns in Brazilian Firms, Brasil: University of Brazilia. Mulia, T. W. 2002. Penerapan Konsep EVA sebagai Added Approach Dan Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja PT. Gudang Garam di Kediri. Jurnal Widya Manajemen & Akuntansi. 2(2): pp. 129-149. O'Byrne, S.F., 1996, EVA and Market Value. Journal of Applied Corporate Finance, Spring. O'Byrne, S.F. dan S.D. Young. 2001 EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai Panduan Praktis 1ll1tllk Implemcntasi. Indonesia: Penerbit Salemba Empat. 33 PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RHURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: RONNY IRAWAN Paulo, S. 2002. Operating Income, Residual Income, and EVA: Which Metric is More Value Relevant-A Comment. Journal of Managerial Issues. XIV(4): pp. 500-506. Pradhono dan J.e. Yulius. 2004. Pengaruh Economic Value Added, Residual Income, Earnings dan Arus Kas Operasi terhadap Return Yang Diterima Oleh Pemegang Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 6(2): hal. 140-166. Usman, M. 1990. ABC Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Ikatan Sarjana Ekonomi Indonesia. 34