return saham pada perusahaan manufaktur yang

advertisement
JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER, VOL. 2 NO.1, JANUARI201 0
HAL.l9-34
PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP
RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA
Ronny lrawan
Universitas Katolik Widya Mandala Surabaya
[email protected]
Abstract
The goal of eve~v companies is to maximize their vallie. Vallie of them is
correlated with the peiformance that achieved. Companies' vallie is measured with stock
return or stock price. If the peiformance is increase, so their value will increase also.
Companies' performance usually are mwsured by one ol traditional accounting
measurement such as accounting profit, revenue growth, return on investment.
Traditional measurements were supposed having more risk, because if companies only
focus on the big growth without consider about the higher return than cost of capital, it
will destroy company value. One alternativ? of petformance measurements that can be
used is economic value added. This researc~ analyzed the influenced o.l economic value
added to stock return, lIsing alternative moie1s. Based on tinier regression testing, (his
study found that there was no a significant eflect ol current or previous economic value
added to current stock return. Second, there was no a significant effect ol the change ol
current or previous economic value added :0 the change of current stock relllrn of the
public companies listed on Indonesian Stock E,change in 2002 until 2007.
Keywords: Pe;:lormance Measuremetlt, Ecar'omic Value Added, Stock Return.
Pendahuluan
Setiap perusahaan ingin dapat memaksimalkan nilai perusahaannya. Nilai
perusahaan tercermin dari return SahaIT, atau harga sahamnya. Nilai perusahaan
berhubungan dengan kinerja yang diha,ilkan. Perusahaan yang memiliki kinerja
yang baik, maka akan meningkatkan nilai perusahaan di mata investor, demikian
pula sebaliknya. Kinerja perusahaLn seringkali diukur dengan hanya
memfokuskan pada salah satu ukuran perhitungan dari akuntansi tradisional
seperti laba akuntansi, pertumbuhan pendapatan, dan rasio tingkat kembalian
investasi (return on investment). Pengukuran secara tradisional ini dianggap
berisiko karen a jika perusahaan hanya berfokus pada pertumbuhan pendapatan
atau laba yang besar saja tanpa memperhatikan tingkat pengembalian yang lebih
tinggi dari biaya modal yang digunakan, akan menghancurkan nilai perusahaan.
Salah satu altematif pengukuran kinerja perusahaan yang dapat digunakan
adalah ukuran kineIja perusahaan yang dikemukakan oleh Stem Steward yaitu
Economic Value Added (EVA). EVA adalah nilai tambah ekonomis yang
diciptakan perusahaan dari kegiatan atau strateginya selama periode tertentu.
Konsep EVA mencoba menggabungkan antara ukuran tradisional dengan konsep
19
PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDEO TERHADAP RETURN SA.iAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERCATAT DIBURSA EFEK INDONESIA OLEH: RONNY If:AWAN
biaya modal. Selain itu, EVA dapat memberikan sistem pengukuran yang baik
untuk menilai suatu kinerja dan prestasi keuangan manajemen perusahaan karena
EVA berhubungan langsung dengan ni lai pasar sebuah perusahaan. Pengukuran
kinelja dan prestasi dengan menggJnakan EVA timbul akibat antisipasi
kelemahan pengukuran kinerja akuntami tradisional. Pengukuran kinerja dengan
EVA tenls menjadi perdebatan. Seperti penelitian yang dilakukan oleh Dodd dan
Chen (1996) menunjukkan bahwa EVA hanya mampu menunjukkan hubungan
dengan stock return sebesar 20,2%. Sementara itu, Makeleainen (1998)
menunjukkan bahwa semakin besar EVA yang diharapkan dari suatu perusahaan,
maka akan semakin besar nilai pasarnya. karena itu juga akan meningkatkan harga
saham. Secara khusus jika pertumbuhan profitabilitas riil perusahaan bertumbuh,
yakni pertumbuhan dari EVA, maka akan meningkatkan harga saham perusahaan.
Menurut Fernandez (2001) ukuran-ukuran yang digunakan dalam
akuntansi seperti EVA dan cash value added tidak mungkin mengukur penciptaan
nilai perusahaan, disebabkan angka-angka yang ada di dalam laporan keuangan
bersifat historis. Nilai perusahaan dan peningkatan nilai perusahaan dalam suatu
periode pada dasarnya ditentukan oleh perubahan-perubahan ekspektasi mengenai
pertumbuhan cash flow perusahaan dan perubahan-perubahan risiko perusahaan.
Sedangkan Stem Steward dalam Fernandes (2001) menyatakan bahwa EVA
merupakan ukuran kinerja yang berhubungan langsung dengan penciptaan
kekayaan perusahaan sepanjang \Vaktu, di mana dengan mengelola EVA menjadi
lebih tinggi maka akan mengelola harga ,aham yang lebih tinggi pula.
Lingkup penelitian adalah menguji hubungan EVA dengan nilai pasarnya,
yang dicerminkan pada harga saham atau retum saham. Medeiros (2005)'
menemukan bahwa signifikan tergantung dari kesesuaian variabel-variabel yang
diteliti seperti tingkatan lawan perubahan (levels versus changes) dan penentuan
waktu yang tepat antara variabel depenclen dengan variabel penjelas. Karena itu,
penelitian ini mencoba meneliti kembali hubungan antara EVA dengan stock
retllrn dengan model yang dikembangkan Medeiros (2005) untuk perusahaanperusahaan industri manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia.
Rerangka Teori dan Hipotesis
Economic Value Added (EVA)
EVA diperkenalkan pertama kali oleh Stern Steward Management Service
sebuah konsultan di Amerika Serikat pada tahun I 980-an. EVA dipakai sebagai
alat untuk menilai kinerja suatu pusat investasi. EVA merupakan pembaharuan
dari economic pr()(it atau residual income yang diperkenalkan lebih dari dua abad
yang lalu. EVA tidak hanya digunakan sebagai ukuran dari kinerja perusahaan
dan sebagai dasar pemberikan sistem bonus, tetapi juga merupakan indikator dari
nilai yang diciptakan (vallie created) atau dihancurkan (value destroyed) dari
pemegang saham (Medeiros, 2005). Jika nilai pasar total dari perusahaan melebihi
dari modal yang diinvestasikan maka perusahaan telah menciptakan nilai (created
value) bagi pemegang saham, sebaIiknya jika nilai pasar total dari perusahaan
20
JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER, VOL. 2 NO.1 ,JANUARI :'010
HAL.19-34
lebih rendah dari modal yang diinvestasikan maka perusahaan telah mengalami
penghancuran nilai (destroyed value) dari pemegang saham.
Konsep EVA memiliki prinsip bahwa keberhasilan manajemen diukur
berdasarkan nilai tambah ekonomis yang diciptakan selama periode tertentu.
Dengan identifikasi aktivitas vallie adaed dan nonvaille added maka manajemen
berupaya menambah aktivitas yang value added dan mengurangi/menghilangkan
aktivitas nonvalue added (Utomo, 1999). Menurut O'Byme dan Young (2001),
EVA merupakan laba operasi perusahaan setelah pajak (net operating profit after
tax) dikurangi biaya modal (cost of capital). Biaya modal sama dengan modal
yang diinvestasikan perusahaan dikalikan rata-rata tertimbang (weighted average)
dari biaya modal (W ACC). Sementara itu, W ACC merupakan jumlah biaya dari
setiap komponen modal, utang jangka pendek, utang jangka panjang, dan ekuitas
pemegang saham ditimbang berdasarkan proporsi relatifnya dalam struktur modal
perusahaan pada nilai pasar. Penghtungan EVA dalam berbagai kondisi
seringkali digunakan formula yang berteda-beda disebabkan adanya penyesuaianpenyesuaian yang dilakukan oleh pengl.kur. Oleh karena itu, beberapa perusahaan
mempunyai versi yang berbeda dalan menghitung EVA dengan melakukan
penyesuaian-penyesuaian seperti penyesuaian yang dilakukan oleh Dodd dan
Chen (200 I) yaitu dengan menamba:1kan nilai Capital dan NOP A T dengan
kenaikan deferred tax reserve, LIFO reserve, amortisasi goodwill, unsual loss
(gain), dan bad debt reserve. Penyesuaian tersebut dilakukan agar memberikan
nilai EVA yang dapat mencenninkan economic profit yang diciptakan perusahaan
dan memperbaiki distorsi yang timbul baik karena kecenderungan manajer
merekayasa laporan keuangan maupun karena masih banyaknya kekurangan
General Accepted Accounting Princip/i;s.
Widayanti seperti dikutip oleh Mulia (2002) menyatakan tahapan untuk
perhitungan EVA adalah sebagai beriht:
1. Menghitung ongkos modal hutang.
2. Menghitung ongkos modal saham.
3. Menghitung struktur permodalan b~rdasarkan neraca.
4. Menghitung ongkos modal tertimbang (Weighted Average Cost Capital).
5. Menghitung EVA.
Return Saham
Pengembalian (return) yang diterima pemegang saham bisa dilihat dari
penerimaan dividen tunai ataupun perubahan harga saham pada suatu peri ode.
Harga saham merupakan harga yang dibentuk dari interaksi penjual dan pembeli
saham yang dilatarbelakangi harapan terhadap profit perusahaan. Harga saham
merupakan cerminan prospek perusailaan, jika prospek membaik maka harga
saham tersebut akan meningkat (Husnan, 2005). Jika perusahaan berkembang
dengan baik, maka nilai perusahaan akan meningkat dan menyebabkan nilai
investasi pada perusahaan akan meningkat. Harga saham merupakan indikator
nilai yang dipengaruhi secara langsung maupun tidak langsung oleh faktor-faktor
seperti: fundamental perusahaan, tekni~" dan sosial politik (Usman, 1990).
21
PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDEO TERHADAP RETURN SAliAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: RONNY IFAWAN
Pengaruh EVA dengan Return Saham
Terdapat beberapa penelitian empiris yang menghasilkan kesimpulan yang
berbeda-beda mengenai pengaruh EVA terhadap stock return. Lehn dan Makhija
(1996) membuktikan pengaruh positif antara stock return dengan EVA dan MV A
tetapi pengaruh tersebut rendah dan sedikit melebihi daripada ukuran kinerja
tradisional seperti ROA, ROE, dan ROS. O'Byrne (1996) menemukan bahwa
EVA mampu menjelaskan 31 % dari nileci pasar, sedangan perubahan EVA (EVA,
-EVA t _l ) menjelaskan sebesar 55% dari perubahan nilai pasar. Sedang penelitian
Dodd dan Chen (1996) menguji hubungan antara nilai saham dengan berbagai
macam ukuran profitabilitas menghasilbn kesimpulan bahwa ROA menghasilkan
penjelasan yang paling baik dengan R2 sebesar 24,5%, EVA sebesar 20,2%,
residual income sebesar 19,4%, EPS dan ROE sebesar 5-7%.
Biddle, Bowen dan Wallace (1998) menemukan bahwa EVA memiliki
hubungan yang lebih besar dengan penilaian saham dan nilai pasar daripada
accrual earnings. Tetapi sebaliknya earnings memiliki hubungan yang kuat
dengan stock returns dan nilai pasar daripada EVA, residual income, dan arus kas
operasi. Sebaliknya, Griffit (2006) yang meneliti hubungan antara EVA dengan
kinerja saham (stock performance) menemukan bahwa EVA, MVA, dan FGR
merupakan alat yang buruk dalam penilaian kinerja saham. Ia mengatakan bahwa
IRR return on gross investment merupakan ukuran kineIja ekonomis perusahaan
yang lebih akurat daripada EVA. Medeiros (2005) menemukan bahwa stock
returns dipengaruhi oleh perilaku EVA peri ode sebelumnya, oleh karena itu
mengapa beberapa penelitian sebelumnya menemukan bahwa terdapat hubungan
yang lemah atau tidak hubungan antara stock return dan EVA. EVA
mempengaruhi stock return tetapi hubL.ngan ini tidak secara langsung. Secara
spesifik penelitiannya menemukan bahwa stock returns secara signifikan
dipengaruhi oleh perubahan EVA dengan ukuran satu tahun.
Makelainen (1998) menyatakan bahwa harga saham akan mengikuti EVA
lebih dekat daripada ukuran atau rasio seperti EPS, ROE, dan Operating Margin.
Ini terjadi karena EVA memberikan kepada apa yang sebenamya diinginkan oleh
investor yaitu nilai kembali modal bersih (net return on capital). Semakin besar
EVA yang diharapkan maka semakin besar nilai pasar, konsekuensinya harga
saham semakin besar pula. Stock retum pada akhirnya akan mencerminkan
pengharapan atas EVA di masa akan datang. Pengharapan demikian menanggung
ketidakpastian dan mengalami perubahan secara terus menerus yang membuat
harga saham bisa berubah-ubah. Karena itu sulit untuk mengamati hubungan
antara EVA dan harga saham dalam peri ode yang pendek. Makelainen (1998)
menyatakan bahwa nilai pasar perusahaar amat didasarkan pada pengharapan atas
cash flow di masa akan datang. Perubahan pada current stock returns akan
mencerminkan perubahan cash flow di rr:asa akan datang dan pengharapan EVA
di masa akan datang. Current EVA tidak pernah dapat menjelaskan dengan baik
current stock returns, tetapi peru bah an dari current EVA dapat mengimplikasikan
perubahan EVA yang diharapkan di masa akan datang.
Fernandez (2001) juga berpendapat bahwa penciptaan nilai perusahaan
dan peningkatan nilai perusahaan dalam suatu peri ode pada dasamya ditentukan
22
JURNAl AKUNTANSI KONTEMPORER, VOl. 2 NO. 1,JANUARI 2010
HA1.19-34
oleh perubahan-perubahan ekspektasi mengenai pertumbuhan cash flow
perusahaan dan perubahan-perubahan risiko perusahaan. EVA merupakan ukuran
kinerja yang bersifat historis karena menggunakan data-data masa lalu. Ukuran
kinerja perusahaan atau nilai perusaha,m dipengaruhi oleh ekspektasi bagaimana
peluang pertumbuhan perusahaan, baik dilihat dengan peluang pertumbuhan cash
flow dan perubahan risiko perusahaan.
Dari rerangka teori tersebut maka ada beberapa hipotesis penelitan yang
akan dibahas dalam penelitian ini, yaitl.:
HI: Return saham tahun berjalan dipengaruhi oleh EVA tahun berjalan.
H2: Return saham tahun berjalan dipengaruhi oleh EVA tahun sebelumnya.
H3: Perubahan return saham tahun berjalan dipengaruhi oleh perubahan EVA
tahun berjalan.
H4: Perubahan return saham tahun berjalan dipengaruhi oleh perubahan EVA
tahun sebelumnya.
Metoda Penelitian
Definisi dan Pengukuran Variabel
Penelitian ini menguji pengaruh antara variabel independen (EVA) dengan
variabel dependen (harga saham). Definisi masing-masing variabel adalah:
I. EVA adalah laba operasi perusahaan setelah pajak (Net Operating Profit
After Tax) dikurangi biaya modal (Cost of Capital). Biaya modal sarna
dengan modal yang diinve,tasikan perusahaan dikalikan rata-rata
tertimbang (weighted average) dari biaya modal (WACC).
EV A
= NOPA T - Cost of Capital
NOP A T
= EAT + Interest Expense -Tax Saved
Keterangan:
= Economic Value Added
EV A
NOP A T
= Net operating Profit After Tax
Cost of capital
= Biaya modal
EAT
= Earni~'g After Tax
Interst Expense
= Beban Bunga
Tax Saved
= Pajak
Biaya modal dihitung melalui penjumlahan dari biaya modal hutang
dengan biaya modal saham. Perhitungan biaya modal adalah:
a. Biaya modal hutang diperoleh dengan formula sebagai berikut:
K'd = Kd (l-T)
Keterangan:
K'd
= Biaya modall·.utang
Kd
= Biaya modal :;etelah pajak
T
= Tarif pajak penghasilan
b. Biaya modal saham (Ks), menggunakan metoda Capital Asset Pricing
Model (CAPM), yaitu terlebih dulu menghitung tingkat pengembalian
pasar (Rm), tingkat pengembalian saham (Ri), dan tingkat suku bunga
investasi bebas risiko (Rf) yang diperoleh dari tingkat suku bunga
Bank Indonesia, serta faktor risiko perseroan (~i), dengan formula:
23
PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: RONNY IRAWAN
Ks = Rf+ (Rm - Rf) ~i
Dengan ~i dihitung dari:
. nl:xY-2:>I>
n2:>2 -cr»2
f3 1 = ---""':=----'7'=-"'i7-Keterangan:
n
= Banyaknya peri ode pengamatan
X
= Tingkat keuntungan porto folio pasar (Rm)
= Tingkat keuntungan watu saham (Ri)
y
2. Harga saham merupakan harga ,aham tahunan rata-rata dari masmgmasing perusahaan dalam peri ode t.
Jenis dan Sumber Data
Sumber data penelitian menggunakan data dari perusahaan yang go public
di Bursa Efek Indonesia. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder berupa
laporan keuangan dan data harga saham yHng diperoleh dari Bursa Efek Indonesia
dan Indonesian Capital Market Directory.
Populasi dan Sampel Penelitian
Penelitian ini adalah penelitian empms dengan menggunakan data
perusahaan-perusahaan yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia pada tahun 2002
sampai dengan tahun 2007. Metoda sampling yang digunakan adalah purposive
sampling. Kriteria yang digunakan untuk perusahaan agar dapat dijadikan sampel
dalam penelitian ini adalah perusahaan .. perusahaan yang tergolong bergerak
dalam industri manufaktur yang tercatat di Bursa Efek Indonesia.
Teknik Analisis Data
Hubungan antara harga saham cengan EVA yang digambarkan pada
Hipotesis 1 sampai 4 akan diuji dengan regresi linier dengan model persamaan:
(1) Ln Pit = a + ~ Ln EVA it + !lit
(2) Ln Pit = a + ~ Ln EVA it -I + !lit
(3) ~ Ln Pit = a + ~ ~ Ln EVA it + !lit
(4) ~ Ln Pit = a + ~ ~ Ln EVAit_1 + !lit
Keterangan:
= adalah harga saham tahunan rata-rata perusahaan i pada periode t
Pit
= Economic Vallie Added perusahaan i pad a periode t
EVAit
EVA it_1
= Economic Value Added perusahaan i pada periode t-I
= Ln P - Ln P t-I
~LnPit
= Ln EVA t - Ln EVA t_1
~ Ln EVAi,
=
Ln EVA,_l - Ln EV A t-2
Ln EVA it -1
Persamaan (I) dan (2) menunjukkan hubungan antara harga saham dengan
EVA tahun berjalan maupun EVA tahun sebelumnya. Persamaan (3) dan (4)
dimaksudkan untuk memperoleh penjelasar yang terbaik dari pengaruh perubahan
EVA terhadap harga saham yaitu apakah perubahan EVA tabun berjalan ataukah
perubahan EVA tahun sebelumnya.
24
HAL.19-34
JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER, VOL. 2 NO.1, JANUARI j~OlO
Sebelum dilakukan pengujian regresi terlebih dahulu dilakukan pengujian
asumsi klasik untuk mengetahui apakah data yang digunakan telah memenuhi
ketentuan dalam model regresi. Pengujian asumsi klasik meliputi uji Normalitas
dengan menggunakan Uji Ko/mogorov Smirnov, Uji Heterokedastisitas dengan
menggunakan Uji G/ejser, Uji Autokorelasi dengan menggunakan LM-test.
HasH Penelitian dan Pembahasan
Statistik Deskriptif
Hasil statistik deskriptifuntuk p'~ngujian hipotesis 1 sampai 4 dapat dilihat
pada Tabel 1 sampai dengan Tabel4. Tlbel 1 merupakan statistik deskriptifuntuk
persamaan I untuk menguji apakah return saham tahun berjalan dipengaruhi oleh
EVA tahun berjalan.
T a b elISt ash'k D es k'
t'f R eturn S a h am d an EVA T a h un Ber.ta
'Ian
rljl11
Std.
N
Minimum Maximum
Mean
Deviation
1,09220
Ln P
529 !
8,66 I 5,8749
3,40 I
29,97
,00900
Ln EVA
5291
30,02 I 29,9959
i
I
529 !
Valid N (listwise)
Sumber: hasil pengolahan data
Dari Tabel 1 terlihat bahwa nilai maksimum dari Ln return tahun beIjalan
adalah 8,66 sedangkan minimumnya adalah 3,4. Nilai maksimum Ln EVA tahun
berjalan adalah 30,02 sedangkan minimumnya adalah 29,97.
T a b eI 2 Sta f IS fk
I Des k'
npll
t'f R eturn d an EVA T a h un Se b e Iumnya
Std.
Deviation
6,0714,
1,31539
29,9963
,02364
I
N
Ln P
Ln EVA t-I
Valid N (listwise)
Sumber: hasil pengolahan
I Minimum
i
I
.
521 i
521 i
521 I
data
3,14 •
29,87 .
Maximum
9,49
30,18
I
Mean
Dari Tabel 2 terlihat nilai maksimum dari Ln return saham tahun beIjalan
adalah 9,49, sedangkan minimumnya adalah 3,14. Untuk nilai maksimum dari Ln
EVA tahun sebelumnya adalah 30,18, sedangkan nilai minimumnya adalah 29,87.
Tabel 3, Statistik Dcskriptif Peru bah an Return Saham dan Perubahan EVA
Tahun Berjalan
N
I Minimum
Maximum
Mean
,
L'l Ln P
L'l Ln EVA
Valid N (listwise)
Sumber: hasIl pengolahan
223 I
223
223
data
1
9,45
30,55
9,46
30,56
9,4559
30,5536
Std.
Deviation
,00385
,00264
i
2S
PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHANI PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA OlEH: RONNY IRAW~N
Dari Tabel 3 terlihat nilai maksirnum dari perubahan dari return saham
tahun beIjalan sebesar 9,46, sedangkan nilai minimumnya sebesar 9,45. Untuk
nilai maksimum dari perubahan EVA di tahun berjalan sebesar 30,56, sedangkan
nilai minimumnya sebesar 30,55.
Tabel 4. Statistik Deskriptif Perubahan Return Saham dan Perubahan EVA
Tahun Sebdumnya
I
I
Std.
N
I Minimum Maximum
Mean
Deviation
I
~LnP
9,45
9,47 I 9,4560 II
,00414
215 I
~LnEVA
215 I
,00556
30,16 i
30,19 I 30,1702 i
I
215 i
!
Valid N (listwise)
!
i
I
Sumber: haS11 pengolahan data
1
1
Dari Tabel 4 terlihat bahwa nilai maksimum dari Ln perubahan return
saham tahun berjalan sebesar 9,47, sedangkan nilai minimumnya sebesar 9,45.
Nilai maksimum dari Ln perubahan EVA tahun sebe1umnya adalah 30,19,
sedangkan nilai minimumnya adalah 30,16
Pengujian Asumsi Klasik
Pengujian dilakukan atas model agar dinyatakan bebas dari penyimpangan
asumsi klasik dengan melakukan uji normalitas, uji heterokedastisitas, dan uji
autokorelasi. Pengujian dilakukan terhadap data untuk setiap persamaan.
Tabel 5. HasH Vii Normalitas Persamaan 1
Unstandardized
Residual
N
529
Normal
Mean
,0000000
Parameters(a, b )
Std. Devia:ion
1,08955091
Most Extreme
Absolute
,035
Differences
Positive
,035
Negative
-,024
Kolmogorov-Smimov Z
,798
Asymp. Sig. (2-tailed)
,547
Sumber: Has II Pengo laban data
Pengujian normalitas menunjukkan signifikansi 0,547. Karena basil tidak
signifikan (lebih dari 0,05), sampel penelitian dapat dikatakan terdistribusi
normal.
26
JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER, VOL. 2 NO.1, JANUARI :~OlO
HAL.l9-34
T a b e16 H aSI·1 V"
JJI H eteros k ed astlSltas p ersamaan 1
Un standardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
t
Model
B
Std. Error
Beta
(Constant)
-43,375
93,482
1,475
3,116
LnEVA
Sumber: Hasii pengolahan data
0,021
Sig.
-0,464
0,473
0,643
0,636
Uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa variabel independen tidak
signifikan (0,636 > 0,05), sehingga dapE.t dikatakan bahwa sampe\ penelitian tidak
mengalami heterokedastisitas.
Model
T a beI 7 H aSI'I V"
JJI Au t0 kore IaSI' Persamaan 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
t
B
Std. Error
Beta
9,200
157,776
(Constant)
-0,307
5,260
LnEVA
0,093
0,043
Res2
Sumber: hasii pengolahan data
-0,03
0.093
Sig.
0,058
-0,058
2,140
0,954
0,954
0,033
Uj i autokorelasi menunjukkan bahwa variabel independen signifikan
(0,033 < 0,05), sehingga dapat dikatahn bahwa sampel penelitian menunjukkan
indikasi adanya autokorelasi.
T ab e18, H aSI'I V"
IJI N ormarItas Persamaan 2
Unstandardized
Residual
521
N
Normal
Mean
,0000000
Parameters( a, b)
Std. Deviation
1,31143131
Abs·)\ute
Most Extreme
,056
Differences
Positive
,056
Negative
-,035
Kolmogorov-Smimov Z
1,279
Asymp. Sig. (2-tailed)
,076
Sumber: hasil pengo\ahan data
Dari hasil pengujian normal ita, dapat dilihat bahwa signifikansi sebesar
0,076. Oleh karena hasil tidak signifikan (Iebih dari 0,05) maka sampel penelitian
dapat dikatakan terdistribusi normal.
27
PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAH,\M PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: RONNY IRAWAN
Model
T a b e19 H aSI'1 U"
lSI as Persamaan 2
'.II H e t eros· k e d as r't
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
t
B
Std. Error
Beta
10,124
44,065
(Constant)
-0,303
LnEVA
1,469
Sumber: hasJ! pengolahan data
-0,009
0,230
-0,206
Sig.
0,818
0,837
Uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa variabel independen tidak
signifikan (0,837 > 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian
tidak mengalami heterokedastisitas.
Model
T a b e)10 H aSI.) U"
JJI A uto k ore )aSI. Persamaan 2
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
t
B
Std. Error
Beta
4,634
(Constant)
72,264
LnEVA
-0,154
2,409
0,157
0,044
Res2
Sumber: hasll pengolahan data
-0,03
0.157
Sig.
0,064
-0,064
3,612
0,949
0,949
0,000
Uji autokorelasi menunjukkan bahwa variabel independen signifikan
(0,000 < 0,05), sehingga dapat dikatakar: bahwa sampel penelitian menunjukkan
indikasi adanya autokorelasi.
T a bIll
H aSI.) U"
e
IJI N ormanI as
N
Normal
Parameters(a, b)
Unstandardized
Residual
223
Mean
Std. Deviation
Absobte
Positive
Negative
Kolmogorov-Smimov Z
Asymp. Sig. (2-tailed)
Sumber: hasll pengolahan data
Most Extreme
Differences
Persamaan 3
,0000000
,00384930
,082
,082
-,039
1,229
,097
Dari hasil pengujian nonnalitas capat dilihat bahwa signifikansi sebesar
0,097. Oleh karena hasil tidak signifikan (Iebih dari 0,05) maka sampeJ penelitian
dapat dikatakan terdistribusi normal.
28
HAL. 19·34
JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER, VOL. 2 NO.1, JANUARI2010
Model
Tabel12. HasH U.ii HeteroskedastlSltas P ersamaan 3
Standardized
Un standardized
Coefficients
Coefficients
t
B
Std. Error
Beta
0,693
(Constant)
-0,023
LnEVA
Sumber: hasil pengolahan data
1,949
0,064
-0,024
Sig.
0,356
-0,354
0,723
0,724
Uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa variabel independen tidak
signifikan (0,724 > 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian
tidak mengalami heterokedastisitas.
Model
Tabel 13. HasH Vii AUitokorelasi Persamaan 3
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
t
Std Error
B
Beta
(Constant)
-0,023
3,005
LnEVA
0,001
0,098
Res2
0,142
0,067
Sumber: hasil pengolahan data
0,01
0.042
0,008
0,008
0,622
Sig.
0,994
0,994
0,535
Uji autokorelasi menunjukkan bahwa variabel independen tidak signifikan
(0,535 > 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa sampel penelitian menunjukkan
indikasi tidak adanya autokorelasi.
Tabel 14. HasH Vii Normalitas Persamaan 4
Unstandardized
Residual
N
215
Normal
Mean
,0000000
Parameters( a, b)
Std. Deviation
,00412872
Most Extreme
Absolute
,071
Differences
Positive
,071
Negative
-,047
Kolmogorov-Smirnov Z
1,035
Asymp. Sig. (2-tailed)
,235
Sumber: hasil pengolahan data
Dari hasil penguj ian normalitas dapat dilihat bahwa signifikansi sebesar
0,235. Oleh karena hasil tidak signifikan (lebih dari 0,05), maka sampel penelitian
dapat dikatakan terdistribusi normal.
29
PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA OlEH: RONNY IRAWAN
Model
. V II HeteroskedastIsltas Persamaan 4
Ta b e115 H asIl
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
t
Beta
B
Std. Error
2,230
(Constant)
-0,074
LnEVA
Sumber: hasll pengolahan data
0,994
0,033
2,245
-2,241
-0,152
Sig.
0,026
0,076
Uji heterokedastisitas menunjukkan bahwa variabel independen tidak
signifikan (0,076 > 0,05). Hal ini dapa1 disimpulkan bahwa sampel penelitian
tidak mengalami heterokedastisitas
Model
Tabel 16. Hasil Vii Autokore I aSl'Persamaan 4
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
t
B
Std Error
Beta
(Constant)
-0,104
1,552
0,003
0,051
LnEVA
Res2
0,038
0,069
Sumber: hasll pengolahan data
Sig.
-0,067
0,067
0,551
0,005
0.Q38
0,947
0,947
0,582
Uji autokorelasi menunjukkan bahwa varia bel independen tidak signifikan
(0,582> 0,05). Hal ini dapat disimpulkan bahwa sampel pene1itian menunjukkan
tidak adanya autokorelasi.
Pengujian Hipotesis dan Pembahasan
Setelah dilakukan uji asumsi klai:ik terhadap keempat persamaan, maka
pengujian hipotesis dilakukan dengan uji regresi. Hasil uji regresi dari masingmasing persamaan dapat dilihat pada Tabel 17 sampai Tabel20.
Hasil pengujian hipotesis pertarna untuk menguji apakah EVA tahun
berjalan berpengaruh terhadap return sah~tm tahun berjalan terlihat pad a Tabel 17
adalah bahwa EVA tahun berjalan tidak berpengaruh terhadap return saham tahun
berjalan. lni dapat dilihat hasil signifikansi sebesar 0,109 lebih besar dari 0,05.
Pada tabel tersebut juga terlihat bahwa l1ilai adjusted R square sebesar 0,005,
menunjukkan variabel independen (EVA tahun berjalan) hanya dapat menjelaskan
variabel dependen (return saham tahun be:jalan) sebesar 0,005 atau 0,5%.
Model
T a be117. Pell! uiian Hiootesls 1
Unstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
B
Std Error
Beta
(Constant)
-247,794
158,216
Ln EVA t
8,457
5,275
Dependent varzable: return saham tahun
Sumber: hasil pengolahan data
30
0,070
h~rJalan
t
-1,566
1,603
Sig.
R2
0,118
0,109 0,005
JURNAL AKUNTANSI KONTEMPORER, VOL. 2 NO. 1,JANUARI2010
HAL.19-34
Hasil pengujian hipotesis keclua untuk menguji apakah EVA tahun
sebelumnya berpengaruh terhadap rerurn saham tahun berjalan, terlihat pada
Tabel 18 adalah bahwa EVA tahun sebdumnya tidak berpengaruh terhadap return
saham tahun berjalan. Ini dapat di1ihat~asil signifikansi sebesar 0,077 lebih besar
dari 0,05. Pada tabel tersebut juga terlihat bahwa nilai adjusted R square sebesar
0,006, menunjukkan bahwa variabel independen (EVA tahun sebelumnya) hanya
dapat menjelaskan variabel dependennya (return saham) sebesar 0,006 atau 0,6%.
Model
- 2
Tabel18_ PenJ:uJlan Hipotesls
Standardized
Unstandardized
Coefficients
Coefficients
Beta
Std
Error
B
73,035
-123,270
(Constant)
0,078
2,435
4,312
Ln EVA t-I
Dependent variable: returns saham tahun befJalan
Sumber: hasil pengolahan data
t
-1,688
1,771
Sig.
R2
0,092
0,077 0,006
Hasil pengujian hipotesis ketiga untuk menguji apakah perubahan EVA
tahun berjalan berpengaruh terhadap perubahan return saham tahun berjalan,
terlihat pada Tabel 19 adalah bahwa perubahan EVA tahun berjalan tidak
berpengaruh terhadap perubahan return saham tahun berjalan. Ini dapat dilihat
hasil signifikansi sebesar 0,628 lebih besar dari 0,05. Pada tabel tersebut juga
terlihat bahwa nilai adjusted R squc.re sebesar 0,001, menunjukkan varia bel
independen (perubahan EVA tahun berjalan) hanya dapat menjelaskan variabel
dependennya (perubahan return saham tahun berjalan) sebesar 0,001 atau 0,1%.
Model
(Constant)
Ta b e119 Penl!uJlan Hipotesis 3
U nstandardized
Standardized
Coefficients
Coefficients
Std Error
Beta
B
t
8,004
2,995
2,672
0,048
0,098
0,033
0,485
Dependent variable: perubahan return :;aham tahun berJalan
Sumber: hasil pengolahan data
Ln~EVA
Sig.
R2
0,008
0,628 0,001
Hasil pengujian hipotesis keempat untuk menguji apakah perubahan EVA
tahun sebelumnya berpengaruh terhadap perubahan return saham tahun berjalan,
terlihat pada Tabel 20 adalah bahwa perubahan EVA tahun sebelumnya tidak
berpengaruh terhadap perubahan return saham tahun berjalan. Ini dapat dilihat
hasil signifikansi sebesar 0,384 lebih besar dari 0,05. Pada tabel tersebut juga
terlihat bahwa nilai adjllsted R square sebesar 0,004, menunjukkan variabel
independen (perubahan EVA tahun sebelumnya) dapat menjelaskan variabel
dependennya (perubahan return saham tahun berjalan) sebesar 0,004 atau 0,4%.
31
PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RETURN SAHA.II PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: RONNY IRAy/AN
Model
. 4
T a b e120 PengU\lan H·IpO t eSIS
Standardized
Unstandardized
Coefficients
Coefficients
Beta
Std Error
B
1,535
10,796
(Constant)
-0,044
0,051
LnEVA
Dependent variable: perubahan return saham
Sumber: hasil pengolahan data
0,060
t
7,033
0,873
Sig.
0,000
0,384 0,004
Penelitian ini tidak menemukan buktibahwa EVA mempengaruhi return
saham padal perusahaan manufaktur yang terdaftardi Bursa Efek Indonesia
periode 2002 sampai 2007. Dugaan adanya pengaruh EVA tahun berjalan dan
tahun sebelumnya terhadap return saharn sesuai dengan persamaan (1) dan (2)
tidak terbukti. Penelitian ini juga sejalan dengan penelitian Pradhono dan Yulius
(2004), Medeiros (2005) dan Sasongko dan Wulandari (2006) yang menemukan
bahwa EVA tidak berpengaruh terhadap harga saham. Penelitian ini tidak sesuai
dengan penelitian yang dilakukan Lehn dan Makhija (1996), Makeleainen (1998).
Dugaan adanya pengaruh perubahan EVA terhadap perubahan saham
sesuai dengan persamaan (3) dan (4) tidak terbukti. Hasil penelitian ini tidak
mendukung penelitian Medeiros (2005) yang menemukan bahwa stock returns
dipengaruhi oleh perilaku EVA periode sebelumnya. EVA mempengaruhi stock
return tetapi hubungan ini tidak secara langsung. Secara spesifik penelitiannya
menemukan bahwa perubahan stock returns secara signifikan dipengaruhi oleh
perubahan EVA dengan ukuran satu tahun
Hasil dari nilai adjusted R square yang kecil (rata-rata di bawah 1%)
menunjukkan bahwa EVA meHlpakan faktor yang buruk sebagai alat untuk
menilai kinerja perusahaan (Griffit, 2006). EVA seharusnya tidak digunakan
sebagai predictor untuk menilai kinerja perusahaan, tetapi dapat digunakan dalam
sistem kompensasi untuk memimpin karyawan dari atasan sampai bawahan, untuk
memaksimalkan kekayaaan pemegang saham. Ada beberapa hal yang
menyebabkan EVA tidak berpengaruh terhadap harga saham, pertama nilai EVA
negatif yang disebabkan banyaknya perusahaan yang mengalami perolehan laba
yang minimum sedangkan mereka memilixi beban bunga dan be ban ekuitas yang
besar. Kedua, sulitnya mendapatkan nilai EVA. Ketidaktersediaan nilai EVA di
dalam laporan tahunan maupun laponn keuangan yang diterbitkan oleh
perusahaan yang go public menyebabkan investor kesulitan untuk mendapatkan
nilai EVA. Perhitungan yang cukup rum it dan memakan waktu menyebabkan
menunda proses pengambilan keputusan oleh investor, sehingga investor tidak
menggunakan EVA dalam pengambilan keputusan investasinya.
Simpulan, Implikasi, dan Keterbatasan
Dari hasil anal isis dan pembahasan penelitian, dapat disimpulkan sebagai
berikut:
I. EVA tahun berjalan tidak mempengaruhi return saham tahun berjalan.
32
R2
JURNALAKUNTANSI KONTEMPORER, VOL. 2 NO.l,JANUARI2010
HAL.l9·34
EVA tahun sebelumnya tidak mempengaruhi return saham tahun beIjalan.
Perubahan EVA tahun berjalan tidak mempengaruhi return saham tahun
berjalan.
4. Perubahan EVA tahun sebelumn:ra tidak mempengaruhi perubahan return
saham tahun berjalan.
Hasil penelitian juga menemukan bahwa adjusted R square dari empat
persamaan penelitian semuanya di bawah 1% menunjukkan bahwa EVA tidak
mampu menjelaskan return saham. Ini menunjukkan bahwa EVA merupakan alat
yang buruk untuk penilaian kineIja saham (Griffit, 2006).
Keterbatasan penelitian ini adalah data untuk pengujian hipotesis
menunjukkan adanya gejala autokorela.si untuk persamaan (1) dan persamaan (2)
meskipun telah dilakukan Lag data, sehingga untuk hasil pengujian regresi
persamaan (1) dan (2) ini bisa diabaihn. Dalam pengujian persamaan (3) dan (4)
menunjukkan tidak terjadi gejala autokorelasi, ini dikarenakan model penelitian
telah mendefferensiasikan variabel (~ Ln).
2.
3.
Daftal" Rujukan
Biddle, G.c., R.M. Bowen, dan J.S. Wallace. 1997. Does EVA beat earnings?
Evidence on Associations with share returns and Firm Values. Journal of
Accounting and Economics. 24(24): pp. 301-336.
Bacidore, lM., lA. Boquest, T.T. Milbourn, dan A.V. Thakor. 1997. The
Reseach for the Best Financial Performance Measure. Financial Analyst
Journal. 53(3): pp. 11.
Dodd, J.L. dan S. Chen. 1996. EVA: A new panacea? Business and Economic
Review. 42: pp. 26-28.
Fernandez, P. 2001. EVA and Cash Value Added do Not measure Shareholder
Value Creation. (Online). (http:,'/ssrn.com).
Griffith, J.M. 2006. EVA and Stock Performance. Journal of Investing. 15(2): pp.
75.
Husnan, S. 2005. Dasar-Dasar Teor.' Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi
Keempat. Yogyakarta: UPP AMP YKPN.
Lehn, K. dan A.K. Makhija. 1996, EVA and MVA: As Performance Measures
and Signals for Strategic Change. 24: pp. 34-38.
Makelainen, E., 1998, Economic Value Added as a Management Tool, M.Sc
Thesis, Helsinki School of Economics and Business Administration,
Finlandia.
Medeiros, O.R. De. 2005. Empirical Evidence on the Relationship Between EVA
and Stock Returns in Brazilian Firms, Brasil: University of Brazilia.
Mulia, T. W. 2002. Penerapan Konsep EVA sebagai Added Approach Dan
Analisis Rasio Keuangan untuk Mengukur Kinerja PT. Gudang Garam di
Kediri. Jurnal Widya Manajemen & Akuntansi. 2(2): pp. 129-149.
O'Byrne, S.F., 1996, EVA and Market Value. Journal of Applied Corporate
Finance, Spring.
O'Byrne, S.F. dan S.D. Young. 2001 EVA dan Manajemen Berdasarkan Nilai
Panduan Praktis 1ll1tllk Implemcntasi. Indonesia: Penerbit Salemba Empat.
33
PENGARUH ECONOMIC VALUE ADDED TERHADAP RHURN SAHAM PADA PERUSAHAAN MANUFAKTUR
YANG TERCATAT DI BURSA EFEK INDONESIA OLEH: RONNY IRAWAN
Paulo, S. 2002. Operating Income, Residual Income, and EVA: Which Metric is
More Value Relevant-A Comment. Journal of Managerial Issues. XIV(4):
pp. 500-506.
Pradhono dan J.e. Yulius. 2004. Pengaruh Economic Value Added, Residual
Income, Earnings dan Arus Kas Operasi terhadap Return Yang Diterima
Oleh Pemegang Saham (Studi Pada Perusahaan Manufaktur yang
Terdaftar di Bursa Efek Jakarta). Jurnal Akuntansi dan Keuangan. 6(2):
hal. 140-166.
Usman, M. 1990. ABC Pasar Modal Indonesia. Jakarta: Ikatan Sarjana Ekonomi
Indonesia.
34
Download