materi pelatihan guru - Panitia Sertifikasi Guru Rayon 115

advertisement
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN GURU
IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
SD KELAS I
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
2013
Pendahuluan | i
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Diterbitkan oleh:
Badan Pengembangan Sumber Daya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan
dan Penjaminan Mutu Pendidikan
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
2013
Copyright © 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan
Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang
Dilarang mengcopy sebagian atau keseluruhan isi buku ini untuk kepentingan komersial tanpa izin
tertulis dari Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan.
Pendahuluan | ii
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SAMBUTAN
MENTERI PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
Dengan mengucapkan puji dan syukur kehadirat Allah Swt, Kurikulum 2013 secara terbatas mulai
dilaksanakan tahun 2013 pada sekolah-sekolah yang memenuhi persyaratan dan ditetapkan
secara selektif. Kurikulum 2013 merupakan pengembangan dari kurikulum sebelumnya untuk
merespon berbagai tantangan tantangan internal dan eksternal.
Titik tekan pengembangan Kurikulum 2013 adalah penyempurnaan pola pikir, penguatan tata
kelola kurikulum, pendalaman dan perluasan materi, penguatan proses pembelajaran, dan
penyesuaian beban belajar agar dapat menjamin kesesuaian antara apa yang diinginkan dengan
apa yang dihasilkan. Pengembangan kurikulum menjadi amat penting sejalan dengan kontinuitas
kemajuan ilmu pengetahuan, teknologi, dan seni budaya serta perubahan masyarakat pada
tataran lokal, nasional, regional, dan global di masa depan. Aneka kemajuan dan perubahan itu
melahirkan tantangan internal dan eksternal yang di bidang pendidikan pendidikan. Karena itu,
implementasi Kurikulum 2013 merupakan langkah strategis dalam menghadapi globalisasi dan
tuntutan masyarakat Indonesia masa depan.
Pengembangan Kurikulum 2013 dilaksanakan atas dasar beberapa prinsip utama. Pertama,
standar kompetensi lulusan diturunkan dari kebutuhan. Kedua, standar isi diturunkan dari standar
kompetensi lulusan melalui kompetensi inti yang bebas mata pelajaran. Ketiga, semua mata
pelajaran harus berkontribusi terhadap pembentukan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik. Keempat, mata pelajaran diturunkan dari kompetensi yang ingin dicapai. Kelima,
semua mata pelajaran diikat oleh kompetensi inti. Keenam, keselarasan tuntutan kompetensi
lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian. Aplikasi yang taat asas dari prinsip-prinsip ini
menjadi sangat esensial dalam mewujudkan keberhasilan implementasi Kurikulum 2013.
Mudah-mudahan implementasi Kurikulum 2013 ini bisa berjalan dengan baik. Akhirnya, kepada
semua pihak yang telah mendedikasikan dirinya dalam mempersiapkan Kurikulum 2013, saya
mengucapkan banyak terima kasih. Semoga bermanfaat untuk mencerdaskan bangsa Indonesia.
Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
Muhammad Nuh
Pendahuluan | iii
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KATA PENGANTAR
Puji dan syukur kami panjatkan ke hadirat Allah SWT atas selesainya Modul Bahan Ajar Pelatihan
Implementasi Kurikulum 2013. Modul bahan ajar ini merupakan bahan ajar wajib dalam rangka
pelatihan calon instruktur, guru inti, dan guru untuk memahami Kurikulum 2013 dan kemudian
dalam proses pembelajaran di sekolah.
Kurikulum 2013 ini diberlakukan secara bertahap mulai tahun ajaran 2013-2014 melalui
pelaksanaan terbatas, khususnya bagi sekolah-sekolah yang sudah siap melaksanakannya. Pada
Tahun Ajaran 2013/2014, Kurikulum 2013 dilaksanakan secara terbatas untuk Kelas I dan IV
Sekolah Dasar/Madrasah Ibtida’iyah (SD/MI), Kelas VII Sekolah Menengah Pertama/Madrasah
Tsanawiyah (SMP/MTs), dan Kelas X Sekolah Menengah Atas/Sekolah Menengah
Kejuruan/Madrasah Aliyah (SMA/SMK/MA/MAK). Pada Tahun Ajaran 2015/2016 diharapkan
Kurikulum 2013 telah dilaksanakan di seluruh kelas I sampai dengan Kelas XII.
Menjelang implementasi Kurikulum 2013, penyiapan tenaga guru dan tenaga kependidikan
lainnya sebagai pelaksana kurikulum di lapangan perlu dilakukan. Sehubungan dengan itu, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (BPSDMPK dan PMP), telah menyiapkan strategi Pelatihan Implementasi Kurikulum
2013 bagi guru, kepala sekolah, dan pengawas.
Pada tahun 2013 pelatihan akan dilakukan bagi pengawas SD/SMP/SMA/SMK, kepala sekolah
SD/SMP/SMA/SMK, dan guru Kelas I dan IV SD, guru Kelas VII SMP untuk 9 mata pelajaran, dan
guru Kelas X SMA/SMK untuk 3 mata pelajaran. Guna menjamin kualitas pelatihan tersebut, maka
BPSDMPK dan PMP telah menyiapkan 14 Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, sesuai
dengan kelas, mata pelajaran, dan jenjang pendidikan. Modul ini diharapkan dapat membantu
semua pihak menjalankan tugas dalam Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013.
Saya mengucapkan terima kasih dan penghargaan atas partisipasi aktif kepada pejabat dan staf di
jajaran BPSDMPK dan PMP, dosen perguruan tinggi, konsultan, widyaiswara, pengawas, kepala
sekolah, dan guru yang terlibat di dalam penyusunan modul-modul tersebut di atas.
Jakarta, Juni 2013
Kepala Badan PSDMPK-PMP
Syawal Gultom
NIP. 19620203 198703 1 002
Pendahuluan | iv
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
DAFTAR ISI
SAMBUTAN
KATA PENGANTAR
DAFTAR ISI
BAGIAN I PENDAHULUAN
A.
Tujuan Umum Pelatihan
B.
Indikator Umum Ketercapaian Tujuan
C.
Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai
D.
Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan
E.
Tahapan, Nara Sumber, dan Peserta Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, untuk Guru, Kepala Sekolah,
F.
dan Pengawas
G.
Penilaian
H.
Panduan Narasumber dan Fasilitator
I.
Kode Etik Narasumber
J.
Panduan Penggunaan Materi Pelatihan Kurikulum 2013
iii
iv
v
1
2
2
3
3
3
5
Sistematika Modul
BAGIAN II SILABUS PELATIHAN
A.
Silabus Materi Pelatihan 0: Perubahan Mindset
B.
Silabus Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013
C.
Silabus Materi Pelatihan 2: Elemen Perubahan Kurikulum 2013
D.
Silabus Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran
E.
Silabus Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing
BAGIAN II MATERI PELATIHAN
A
Materi Pelatihan 0 Perubahan Mindset
B. Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013
1.1 Rasional
1.2 Elemen Perubahan Kurikulum
1.3 SKL, KI, dan KD
1.4 Strategi Implementasi Kurikulum 2013
B. Materi Pelatihan 2 : Analisis Materi Ajar
2.1Konsep Pendekatan Scientific
2.2Konsep Penilaian Autentik
2.3Analisis Buku Guru dan Siswa
C. Materi Pelatihan 3 : Model Rancangan Pembelajaran
3.1 Penyusunan RPP
3.2 Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar
D. Materi Pelatihan 4 : Praktik Pembelajaran Terbimbing
4.1 Simulasi Pembelajaran
4.2 Peer Teaching
10
11
13
K.
5
6
7
7
15
20
27
31
35
35
60
64
94
100
169
174
179
201
247
257
260
288
292
296
305
Pendahuluan | v
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
GAMBARAN STRUKTUR MATERI PELATIHAN GURU IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
BAGIAN 1:
PENDAHULUAN
A.
B.
C.
D.
E.
F.
G.
H.
I.
J.
K.
Tujuan Umum Pelatihan
Indikator Umum KetercapaianTujuan
Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai
Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan
Tahapan, Narasumber, dan Peserta Pelatihan
Struktur Pelatihan
Penilaian
Panduan Narasumber dan Fasilitator
Kode Etik Narasumber
Panduan Penggunaan Materi Pelatihan
Sistematika Materi Pelatihan
BAGIAN 2:
SILABUS
A.
B.
C.
D.
E.
Silabus Perubahan Mindset
Silabus Konsep Kurikulum 2013
Silabus Analisis Materi Ajar
Silabus Model Rancangan Pembelajaran
Silabus Praktik Pembelajaran Terbimbing
A. Materi Pelatihan 0: Perubahan Mindset
B. Materi Pelatihan 1: Konsep Kurikulum 2013
1.1 Rasional
1.2 Elemen Perubahan
1.3 SKL, KI, KD
1.4 Strategi Implementasi
BAGIAN 3:
MATERI PELATIHAN
C. Materi Pelatihan 2: Analisis Materi Ajar
2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu
2.2 Konsep Pendekatan Scientific
2.3 Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar
2.4 Analisis Buku Guru dan Buku SIswa
D. Materi Pelatihan 3: Model Rancangan Pembelajaran
1.1 Penyusunan RPP
1.2 Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil
Belajar
E. Materi Pelatihan 4: Praktik Pembelajaran Terbimbing
4.1 Simulasi Pembelajaran
4.2 Peer Teaching
F. Pendampingan
Pendahuluan | vi
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
BAGIAN I
PENDAHULUAN
Pendahuluan | 1
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
BAGIAN I
PENDAHULUAN
Modul Pelatihan ini disiapkan untuk digunakan para Narasumber Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013 sesuai dengan kelas, mata pelajaran dan jenjang pendidikan. Narasumber yang
dimaksudkan adalah Narasumber Nasional, Instruktur Nasional, Guru Inti, Kepala Sekolah Inti, dan
Pengawas Sekolah Inti.
Modul ini memberi panduan bagi para pengguna mengenai (1) Tahapan Pelatihan Implementasi
Kurikulum 2013; (2) Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013; (3) Panduan Narasumber;
(4) Panduan Penilaian; (5) Bahan/Materi Pelatihan untuk masing-masing Mata Pelatihan.
Bahan/Materi Pelatihan yang dimaksud meliputi hand-out, lembar kerja/worksheet, bahan tayang
baik dalam bentuk slide power point maupun rekaman video.
Sesuai dengan Kebijakan Menteri Pendidikan dan Kebudayaan Republik Indonesia, Badan
Pengembangan Sumberdaya Manusia Pendidikan dan Kebudayaan dan Penjaminan Mutu
Pendidikan (BPSDMPK dan PMP) telah menetapkan jenjang atau tahapan pelatihan, sasaran
pelatihan, dan struktur pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 untuk tahun kalender 2013.
A. Tujuan Umum Pelatihan
Tujuan Umum Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 adalah sebagai berikut.
1.
Guru mampu melaksanakan tugas sesuai dengan tuntutan kompetensi lulusan, isi,
proses pembelajaran, dan penilaian Kurikulum 2013.
2.
Kepala sekolah mampu mengerahkan sumber daya yang dimiliki dalam rangka menjamin
keterlaksanaan implementasi Kurikulum 2013.
3.
Pengawas sekolah mampu memberikan bantuan teknis secara benar kepada sekolah
dalam mengatasi hambatan selama implementasi Kurikulum 2013.
B. Indikator Umum Ketercapaian Tujuan
Hasil monitoring dan evaluasi implementasi Kurikulum 2013 pada akhir Tahun Ajaran
2013/2014, menunjukkan di bawah ini.
1.
Tujuh puluh persen (70%) guru kelas I, IV, VII, X mampu melaksanakan tugas sesuai
dengan tuntutan kompetensi lulusan, isi, proses pembelajaran, dan penilaian Kurikulum
2013.
2.
Tujuh puluh persen (70%) sekolah pelaksana Kurikulum 2013 tidak mengalami hambatan
biaya, sarana, sumber daya manusia, dan kebijakan sekolah.
3.
Tujuh puluh persen (70%) sekolah pelaksana Kurikulum 2013 mendapatkan bantuan
secara benar dari pengawas sekolah selama implementasi Kurikulum 2013.
Pendahuluan | 2
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
C. Kompetensi Inti Peserta yang Harus Dicapai
Berdasarkan Indikator Ketercapaian Tujuan, maka berikut ini kompetensi inti yang harus
dicapai peserta setelah mengikuti pelatihan.
1.
Memiliki sikap yang terbuka untuk menerima Kurikulum 2013.
2.
Memiliki keinginan yang kuat untuk mengimplementasikan Kurikulum 2013.
3.
Memiliki pemahaman yang mendalam tentang Kurikulum 2013 (rasional, elemen
perubahan, SKL, KI dan KD, serta strategi implementasi).
4.
Memiliki keterampilan menganalisis keterkaitan antara Standar Kompetensi Kelulusan
(SKL), Kompetensi Inti (KI), Kompetensi Dasar (KD), Buku Guru, dan Buku Siswa.
5.
Memiliki keterampilan menyusun Rencana Program Pembelajaran (RPP) dengan
mengacu pada Kurikulum 2013.
6.
Memiliki keterampilan mengajar dengan menerapkan pendekatan Scientific secara
benar.
7.
Memiliki keterampilan melaksanakan penilaian autentik dengan benar.
8.
Memiliki keterampilan berkomunikasi lisan dan tulis dengan runtut, benar, dan santun.
D. Hasil Kerja Peserta Selama Pelatihan
Setelah selesai mengikuti pelatihan, guru, kepala sekolah, dan pengawas sekolah mampu
mewujudkan hasil kerja secara kolektif berikut ini.
1.
Analisis SKL, KI, KD untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama 1
semester.
2.
Analisis buku siswa dan buku guru untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban
tugasnya, selama 1 semester.
3.
Contoh RPP untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya, selama 1
semester.
4.
Contoh instrumen penilaian untuk jenjang dan mata pelajaran sesuai beban tugasnya,
selama 1 semester.
E. Tahapan, Narasumber, dan Peserta Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Sasaran akhir dari pelatihan ini adalah guru, kepala sekolah dan pengawas. Mengingat
jumlah sasaran akhir pelatihan sangat besar dan sebaran sasaran akhir pelatihan sangat luas,
maka pelatihan ini menerapkan strategi pelatihan bertahap atau berjenjang. Tahapan atau
jenjang pelatihan, narasumber yang akan bertugas, serta sasaran peserta dapat dijelaskan
pada diagram berikut ini.
Pendahuluan | 3
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Narasumber: Narasumber Nasional
PELATIHAN INSTRUKTUR
NASIONAL
Peserta: Instruktur Nasional
Narasumber: Instruktur Nasional
Narasumber: Instruktur Nasional
Narasumber: Instruktur Nasional
PELATIHAN GURU INTI
PELATIHAN KEPALA SEKOLAH INTI
PELATIHAN PENGAWAS INTI
Peserta: Guru Inti
Peserta: Kepala Sekolah Inti
Peserta: Pengawas Inti
Narasumber: Guru Inti
Narasumber: Kepala Sekolah Inti
Narasumber: Pengawas Inti
PELATIHAN GURU KELAS/MAPEL
PELATIHAN KEPALA SEKOLAH
PELATIHAN PENGAWAS
Peserta: Guru Kelas/Mapel/BK
Peserta: Kepala Sekolah
Peserta: Pengawas
Diagram 1. Tahapan Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Tahapan pelatihan Implementasi Kurikulum 2013 dapat dilihat pada diagram 1 di atas.
Diagram tersebut menunjukan terdapat 3 tahap pelatihan yaitu:Pelatihan Tingkat Nasional,
Tingkat Provinsi, dan Tingkat Kabupaten/Kota. Secara keseluruhan terdapat 7 jenis
pelatihan, yakni: Pelatihan Instruktur Nasional, Pelatihan Guru Inti, Pelatihan Kepala Sekolah
Inti, Pelatihan Pengawas Inti, Pelatihan Guru Kelas/ Mapel, Pelatihan Kepala sekolah, dan
Pelatihan Pengawas.
Pendahuluan | 4
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
F. Struktur Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013, untuk Guru, Kepala Sekolah, dan
PengawasSekolah
Tabel 1: Struktur Pelatihan Guru, Kepala Sekolah, dan Pengawas Sekolah
No
0.
MateriPelatihan
PERUBAHAN MINDSET
SD/MI
SMP/MTs
Kelas I
Kelas IV
IPA
IPS
Lainnya
SMA/SMK
/MA
2
2
2
2
2
2
1.
KONSEP KURIKULUM 2013
4
4
4
4
4
4
1.1
1.2
1.3
1.4
Rasional
Elemen Perubahan
SKL, KI dan KD
Strategi Implementasi
0,5
0,5
2
1
0,5
0,5
2
1
0,5
0,5
2
1
0,5
0,5
2
1
0,5
0,5
2
1
0,5
0,5
2
1
2.
ANALISIS MATERI AJAR
12
12
12
12
12
12
2.1
Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu
Konsep Pembelajaran IPA Terpadu
Konsep Pembelajaran IPS Terpadu
Konsep Pendekatan Scientific
Model Pembelajaran
2
2
2.2
2.3
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2
2.4
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil
Belajar
2
2
2
2
2
2
2.5
Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian,
Kecukupan, dan Kedalaman Materi)
6
6
4
4
6
6
3.
MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN
8
8
8
8
8
8
3.1
3.2
Penyusunan RPP
Perancangan Penilaian Autentik
5
3
5
3
5
3
5
3
5
3
5
3
4.
PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
22
22
22
22
22
22
4.1
4.2
Simulasi Pembelajaran
Peer Teaching
8
14
8
14
8
14
8
14
8
14
8
14
PENDAMPINGAN
2
2
2
2
2
2
TES AWAL DAN TES AKHIR
2
2
2
2
2
2
TOTAL
52
52
52
52
52
52
G. Penilaian
Seusai pelatihan, panitia pelatihan akan mengumumkan hasil penilaian peserta. Penilaian
meliputi tiga ranah yaitu:
1.
2.
3.
sikap
pengetahuan, dan
keterampilan
Pendahuluan | 5
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Penilaian autentik diterapkan di dalam pelatihan ini. Metode penilaian yang diterapkan di
dalam penilaian ini meliputi:
1.
2.
3.
4.
tes awal;
tes akhir;
portofolio; dan
pengamatan.
Setiap calon instruktur nasional, guru inti, kepala sekolah inti, dan pengawas inti dinyatakan
lulus apabila mencapai nilai 75 dan memiliki kewenangan untuk melatih.
H. Panduan Narasumber dan Fasilitator
Narasumber memainkan peran yang sangat penting untuk menjadikan suatu pelatihan yang
menarik dan menyenangkan. Jumlah narasumber yang akan bertugas sebanyak 3 (tiga) orang
selama proses pelatihan. Narasumber membagi tugas secara bersama-sama dengan prinsip
keadilan. Ketika seorang narasumber bertugas memberikan materi pelatihan, maka
narasumber lainnya berperan sebagai fasilitator yang membantu dalam menyiapkan
perangkat pelatihan, memberikan penjelasan tambahan, dan melakukan penilaian kepada
peserta.
Beberapa hal penting yang harus diperhatikan oleh seorang narasumber adalah berikut ini.
1.
Memahami isi modul sesuai bidang yang ditugaskan.
2.
Melaksanakan pelatihan sesuai dengan modul dan mematuhi urutan dalam skenario
pelatihan yang telah disusun.
3.
Memberikan contoh panutan bagi peserta, baik dalam hal disiplin, berperilaku, cara
memberikan pertanyaan, cara memberikan umpan balik, memberikan motivasi, maupun
penguasaan materi pelatihan.
4.
Memanggil nama peserta untuk mengurangi ketegangan.
5.
Mengurangi penjelasan definisi, menjawab pertanyaan, dan memberikan konfirmasi,
tetapi wajib melibatkan peserta secara aktif dalam mencari, menggali data, menganalisis
alternatif temuan, memecahkan masalah, mengambil keputusan atau simpulan.
6.
Memotivasi peserta untuk mengambil kesimpulan sendiri, menanyakan argumentasinya
mengapa peserta mengambil simpulan itu, menguatkan dan menekankan simpulan itu.
7.
Memberikan kesempatan yang sama kepada semua peserta baik laki-laki maupun
perempuanyang memiliki keterbatasan berbicara, yang minoritas, yang pendiam, yang
tua, dan sebagainya.
8.
Mengaktifkan peserta untuk menjawab pertanyaan peserta lain.
9.
Menghindari hal-hal berikut ini.
Pendahuluan | 6
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
a.
b.
c.
d.
e.
Menjawab pertanyaan yang tidak dipahami maksudnya.
Menjawab pertanyaan yang tidak diketahui jawabnya.
Menjawab pertanyaan yang tidak perlu dijawab.
Terpancing dalam perdebatan dengan peserta yang dapat mengakibatkan habisnya
waktu.
Berperan sebagai orang yang serba tahu.
10. Mengajukan pertanyaan yang dapat dijawab peserta sesering mungkin (jangan
pertanyaan yang sulit dijawab atau terlalu mudah dijawab peserta).
Tugas Narasumber yang Berperan sebagai Fasilitator
1.
Menyiapkan alat, sumber, dan media belajar yang diperlukan.
2.
Membagi bahan pelatihan kepada peserta sesuai haknya.
3.
Melaksanakan penilaian terdiri atas: tes awal, tes akhir,, dan penilaian proses, yang
meliputi ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan.
4.
Mencatat kehadiran peserta sebagai bagian dari bahan penilaian.
5.
Menyerahkan laporan tertulis setiap selesai melakukan pelatihan.
I. Kode Etik Narasumber
Setiap fasilitator pelatihan wajib menyetujui dan menerapkan kode etik berikut ini.
J.
1.
Menghormati kebijakan pemerintah dalam hal ini Kementerian Pendidikan dan
Kebudayaan terkait dengan implementasi Kurikulum 2013.
2.
Mengacu pada prinsip-prinsip andragogi dalam bersikap dan berperilaku.
3.
Menjaga kerahasiaan semua alat penilaian yang akan digunakan.
4.
Memberlakukan peserta secara adil dan tidak diskriminatif.
5.
Melakukan penilaian secara objektif.
Panduan Penggunaan Materi Pelatihan Kurikulum 2013
Jenis bahan dan lembar kerja untuk masing-masing materi pelatihan dapat dilihat berikut ini.
Beberapa dokumen pelatihan digunakan sebagai acuan untuk beberapa materi pelatihan
sebagaimana tercermin dalam pengkodean bahan pelatihan.
Pendahuluan | 7
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Tabel 2. Daftar dan Pengkodean Materi Pelatihan
NO.
0.
1.
MATERI PELATIHAN
PERUBAHAN MINDSET
Bahan Tayang
Tantangan Indonesia dalam Abad ke-21
KONSEP KURIKULUM 2013
Video
Tayangan Paparan Kurikulum 2013 oleh
Mendikbud
Bahan Tayang
Rasional
Hand-Out
PPT-0.1
V-1.1
PPT-1.1
Elemen Perubahan
PPT-1.2
SKL, KI, KD
PPT-1.3
Strategi Implementasi
PPT-1.4
Naskah Kurikulum 2013
SKL, KI, dan KD
Contoh Analisis Keterkaitan antara SKL, KI,
dan KD
2.
KODE
Lembar
Analisis Keterkaitan SKL, KI, KD
Kerja/Rubrik
ANALISIS MATERI AJAR
HO-1.1/1.2/1.4
HO-1.3/2.1/
2.4/3.1/3.2
HO-1.3
LK-1.3
Video
Pembelajaran di SD Kelas I
V-2.1/4.1
Bahan Tayang
Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu
PPT-2.1-1
PPT-2.2-1
Konsep Pendekatan Scientific
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan
Hasil Belajar
Analisis Buku Guru dan Siswa
Lembar
Kerja/Rubrik
LK-2.4-1
Analisis Buku Siswa
LK-2.4-2
SKL, KI, dan KD
Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu
R-2.4
HO-1.3/2.1/
2.4/3.1/3.2
HO-2.1-1
Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu
HO-2.1-2
Konsep Pendekatan Scientific
HO-2.2-1
Contoh Penerapan Pendekatan scientific
dalam Pembelajaran di SD Kelas I
HO-2.2-2
Konsep Penilaian Autentik
Lembar
Kerja/Rubrik
PPT-2.4
Analisis Buku Guru
Rubrik Penilaian Hasil Analisis Buku Guru dan
Siswa
Hand-Out
PPT-2.3
Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada
Pembelajaran di SD Kelas I
Analisis Buku Guru
Analisis Buku Siswa
HO-2.3
HO-2.3/3.2
LK-2.4-1
LK-2.4-2
Pendahuluan | 8
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
NO.
MATERI PELATIHAN
3.
Rubrik Penilaian Hasil Analisis Buku Guru dan
Siswa
MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN
Bahan Tayang
Hand-Out
Rambu-rambu Penyusunan RPP Mengacu
pada Standar Proses dan Pendekatan
Scientific
Panduan Tugas Menelaah Rancangan
Penilaian pada RPP yang Telah Dibuat
SKL, KI, dan KD
Rambu-rambu Penyusunan RPP Mengacu
pada Standar Proses dan Pendekatan
Scientific
Contoh RPP Tematik SD Kelas I
Lembar
Kerja/Rubrik
4.
Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada
Pembelajaran
Telaah RPP
Rubrik Penilaian Telaah RPP
KODE
R-2.4
PPT-3.1-1
PPT-3.2
HO-1.3/2.1/
2.4/3.1/3.2
HO-3.1-1
HO-3.1-2
HO-2.3/3.2
LK-3.1/3.2
R-3.1/3.2
PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
Video
Video Pembelajaran
Bahan Tayang
Strategi Pengamatan Tayangan Video
Lembar
Kerja/Rubrik
Panduan Tugas Praktik Pelaksanaan
Pembelajaran Melalui Peer-Teaching
Instrumen Penilaian Pelaksanaan
Pembelajaran
Analisis Pembelajaran pada Tayangan Video
Rubrik Penilaian Analisis Pembelajaran pada
Tayangan Video
Instrumen Penilaian Pelaksanaan
Pembelajaran
Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
V-2.1/4.1
PPT-4.1
PPT-4.2-1
PPT-4.2-2
LK-4.1
R-4.1
LK-4.2
R-4.2
Keterangan:
V
PPT
HO
LK
R
:
:
:
:
:
Video
Powerpoint Presentation
Hand-Out
Lembar Kerja
Rubrik
Catatan Pengkodean:
1.
PPT-1.3 artinya bahan presentasi ini digunakan saat menyampaikan Materi Pelatihan 1
(Konsep Kurikulum), Submateri 3 (SKL,KI,KD)
Pendahuluan | 9
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2.
HO-1.3/2.1/2.4/3.1/3.2 artinya hand-out ini digunakan sebagai acuan untuk beberapa
materi pelatihan yaitu sebagai berikut:
- Materi Pelatihan 1, submateri 3;
- Materi Pelatihan 2, submateri 1 dan 4;
- Materi Pelatihan 3, submateri 1 dan 2.
K. Sistematika Modul
Modul pelatihan implementasi kurikulum ini dibagi dalam tiga bagian berikut ini.
Bagian I
:
Pendahuluan
Bagian II
:
Silabus Pelatihan
Bagian III :
Materi Pelatihan
Pendahuluan | 10
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
BAGIAN II
SILABUS
Silabus Pelatihan | 11
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SILABUS
PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
JENJANG: SD/MI
KELAS: I (SATU)
KEMENTERIAN PENDIDIKAN DAN KEBUDAYAAN
TAHUN 2013
Silabus Pelatihan | 12
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
MATERI PELATIHAN:
ALOKASI WAKTU:
JENJANG:
KELAS:
NO
0.1
SUBMATERI
PELATIHAN
Tantangan
Indonesia
dalam Abad ke21
0. PERUBAHAN MINDSET
2 JP (@ 45 MENIT)
SD/MI
I (SATU)
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
1. Memiliki sikap
yang terbuka
untuk
menerima
Kurikulum
2013
2. Memiliki
keinginan yang
kuat untuk
mengimpleme
ntasikan
Kurikulum
2013.
INDIKATOR
1. Menunjukkan
sikap menerima
secara terbuka
terhadap
perubahan
Kurikulum dalam
rangka
menghadapi
tantangan
Indonesia dalam
Abad ke-21.
2. Menunjukkan
sikap
menghargai
perubahan
kurikulum.
3. Merespon
KEGIATAN
PELATIHAN
1. Tanya jawab
tentang
tantangan
Indonesia dalam
Abad ke-21.
2. Curah pendapat
membandingkan
antara berpikir
berbasis kendala
(constraintbased thinking)
dengan berpikir
berbasis
kesempatan
(opportunitybased thinking)
PENILAIAN
ASPEK
TEKNIK
Sikap
Menerima,
menghargai
dan merespon
positif
perubahan
Kurikulum da
serta
berpartisipasi
aktif dalam
kegiatan
materi
pelatihan.
Pengamatan
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
Lembar
Pengamatan
Sikap
JENIS
Bahan
Tayang
DESKRIPSI
Tantangan
Indonesia dalam
Abad ke-21
(PPT-0.1)
3. Mendiskusikan
cara baru dalam
belajar.
Silabus Pelatihan | 13
WAKTU
(JP)
2
SD
NO
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SUBMATERI
PELATIHAN
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
INDIKATOR
secara positif
terhadap cara
baru dalam
belajar.
4. Berpartisipasi
aktif dalam
kegiatan materi
pelatihan
perubahan
mindset.
KEGIATAN
PELATIHAN
PENILAIAN
ASPEK
TEKNIK
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
JENIS
DESKRIPSI
4. Mendiskusikan 6
pendorong
utama teknologi
pendidikan yang
harus
diperhatikan
5. Tanya jawab
tentang
keterampilan
berpikir tingkat
tinggi (higher
order thinking
skill).
Silabus Pelatihan | 14
WAKTU
(JP)
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
MATERI PELATIHAN:
ALOKASI WAKTU:
JENJANG:
KELAS:
NO
1.1
SUBMATERI
PELATIHAN
Rasional
1. KONSEP KURIKULUM
4 JP (@ 45 MENIT)
SD/MI
I (SATU)
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
Memahami
secara utuh
rasional
Kurikulum 2013.
INDIKATOR
1. Menerima
rasional
pengembangan
Kurikulum 2013
dalam kaitannya
dengan
perkembangan
masa depan.
KEGIATAN
PELATIHAN
1. Mengamati dan
menyimak
tayangan
paparan tentang
Kurikulum 2013
oleh Mendikbud.
2. Menjelaskan
rasional
pengembangan
Kurikulum 2013
dalam kaitannya
dengan
perkembangan
masa depan.
2. Menyimak dan
melakukan tanya
jawab tentang
paparan rasional
Kurikulum 2013
dalam kaitannya
dengan
perkembangan
kurikulum di
Indonesia.
3. Menjelaskan
permasalahan
Kurikulum 2006
(KTSP).
3. Menyimpulkan
rasional
Kurikulum 2013
yang mencakup
PENILAIAN
ASPEK
TEKNIK
Sikap
Menerima
latar belakang
alasan
perubahan
Kurikulum
2013.
Pengamatan
Pengetahuan
Memahami
secara utuh
rasional
kurikulum
2013 .
Tes Tertulis
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
Lembar
Pengamatan
Sikap
Tes Objektif
Pilihan
Ganda
JENIS
DESKRIPSI
1. Video
Tayangan
Paparan
Kurikulum 2013
oleh Mendikbud
(V-1.1)
2. Bahan
Tayang
Rasional
Kurikulum 2013
(PPT-1.1)
3. Hand-out
Naskah
Kurikulum 2013
(HO-1.1/1.2/1.4)
Silabus Pelatihan | 15
WAKTU
(JP)
0,5
SD
NO
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SUBMATERI
PELATIHAN
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
INDIKATOR
4. Mengidentifikasi
kesenjangan
kurikulum antara
kondisi saat ini
dengan kondisi
ideal.
5. Menjelaskan
alasan
pengembangan
kurikulum.
1.2
Elemen
Perubahan
Kurikulum 2013
Memahami
secara utuh
elemen
perubahan
Kurikulum 2013.
1. Menerima empat
elemen
perubahan
Kurikulum 2013
yang mencakup:
SKL, SI, Standar
Proses, dan
Standar
Penilaian.
2. Menjelaskan
empat elemen
perubahan
Kurikulum 2013
yang mencakup:
SKL, SI, Standar
Proses, dan
KEGIATAN
PELATIHAN
PENILAIAN
ASPEK
TEKNIK
Sikap
Menerima
empat elemen
perubahan
Kurikulum
2013
Pengamatan
Pengetahuan
Memahami
elemen
perubahan
Kurikulum
2013 dan
hubungannya
dengan
kompetensi
yang
Tes Tertulis
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
JENIS
DESKRIPSI
WAKTU
(JP)
permasalahan
kurikulum 2006
(KTSP),
kesenjangan
kurikulum antara
kondisi saat ini
dengan kondisi
ideal, serta
alasan
pengembangan
kurikulum.
1. Menyimak dan
melakukan tanya
jawab tentang
empat elemen
perubahan
Kurikulum 2013
dalam kaitannya
dengan
perkembangan
kurikulum.
2. Menyimpulkan
empat elemen
perubahan
Kurikulum 2013.
Lembar
Pengamatan
Sikap
Tes Objektif
Pilihan
Ganda
1. Bahan
Tayang
Elemen
Perubahan
Kurikulum 2013
(PPT-1.2)
2. Hand-out
Naskah
Kurikulum 2013
(HO-1.1/1.2/1.4)
Silabus Pelatihan | 16
0,5
SD
NO
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SUBMATERI
PELATIHAN
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
INDIKATOR
KEGIATAN
PELATIHAN
PENILAIAN
ASPEK
TEKNIK
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
JENIS
DESKRIPSI
WAKTU
(JP)
dibutuhkan
pada masa
depan.
Standar
Penilaian.
3. Menjelaskan
empat elemen
perubahan
kurikulum dalam
hubungannya
dengan
kompetensi yang
dibutuhkan pada
masa depan.
1.3
SKL, KI dan KD
Memahami
keterkaitan
antara SKL, KI,
dan KD pada
Kurikulum 2013.
1. Bekerja sama
dalam
menganalisis
keterkaitan SKL,
KI, dan KD.
2. Menganalisis
keterkaitan
antara SKL, KI,
dan KD.
1. Menyimak
paparan SKL, KI,
dan KD.
2. Memberi contoh
analisis
keterkaitan SKL,
KI, dan KD.
3. Menganalisis
keterkaitan SKL,
KI, dan KD
melalui diskusi
kelompok pada
format yang
sudah disediakan
(Tiap kelompok
Sikap
Bekerja sama
dalam
kelompok
dengan baik
dan benar
Pengamatan
Keterampilan
Terampil
menganalisis
keterkaitan
SKL, KI, dan KD
Penugasan
Rubrik
penilaian
hasil analisis
keterkaitan
SKL, KI dan
KD (R-1.3)
Pengetahuan
Kemampuan
memahami
Tes Tertulis
Tes Objektif
Pilihan
Ganda
Lembar
Pengamatan
Sikap
1. Bahan
Tayang
SKL, KI, dan KD
(PPT-1.3)
2. Hand-Out
a. SKL, KI, dan
KD (HO-1.3/
2.1/2.4/
3.1/3.2)
b. Contoh
Analisis
Keterkaitan
antara SKl, KI,
dan KD
(HO-1.3)
3. Lembar
Kerja
Analisis
Keterkaitan SKL,
KI, dan KD
Silabus Pelatihan | 17
2
SD
NO
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SUBMATERI
PELATIHAN
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
INDIKATOR
PENILAIAN
KEGIATAN
PELATIHAN
ASPEK
menganalisis
keterkaitan SKL,
KI, dan KD yang
akan dijadikan
dasar dalam
membuat RPP)
konsep SKL, KI,
dan KD serta
keterkaitan
antara ketiga
kompetensi
tersebut.
TEKNIK
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
JENIS
DESKRIPSI
WAKTU
(JP)
(LK-1.3 )
4. Mempresentasi
kan hasil diskusi
kelompok.
5. Menilai hasil
kerja kelompok
lain.
1.4
Strategi
Implementasi
Kurikulum 2013
Memahami
secara utuh
strategi
implementasi
Kurikulum 2013.
1. Berkomunikasi
dengan bahasa
yang runtut dan
komunikatif
untuk
mengidentifikasi
elemen-elemen
penting strategi
implementasi
Kurikulum 2013.
2. Mengidentifikasi
elemen-elemen
penting strategi
implementasi
1. Diskusi kelas
untuk
mengidentifikasi
elemen-elemen
penting strategi
implementasi
Kurikulum 2013.
2. Merangkum dan
menyimpulkan
hasil diskusi
kelas.
3. Mengkomunikasi
kan hasil diskusi
Sikap
Berkomunikasi
dengan
bahasa yang
santun,
sistematis,
dan
komunikatif
dalam
meyampaikan
ide-ide.
Pengamatan
Pengetahuan
Memahami
elemen-
Tes Tertulis
Lembar
Pengamatan
Sikap
1. Bahan
Tayang
Strategi
Implementasi
Kurikulum
(PPT-1.4)
2. Hand-out
Naskah
Kurikulum 2013
(HO-1.1/1.2/1.4)
Tes Objektif
Pilihan
Ganda
Silabus Pelatihan | 18
1
SD
NO
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SUBMATERI
PELATIHAN
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
INDIKATOR
Kurikulum 2013.
KEGIATAN
PELATIHAN
kelas.
PENILAIAN
ASPEK
TEKNIK
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
JENIS
DESKRIPSI
elemen
penting
strategi
implementasi
Kurikulum
2013.
Silabus Pelatihan | 19
WAKTU
(JP)
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
MATERI PELATIHAN:
ALOKASI WAKTU:
JENJANG:
KELAS:
NO
2.1
SUBMATERI
PELATIHAN
Konsep
Pembelajaran
Tematik
Terpadu
2. ANALISIS MATERI AJAR
12 JP (@ 45 MENIT)
SD/MI
I (SATU)
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
Mendeskripsikan
konsep
pembelajaran
Tematik Terpadu.
PENILAIAN
INDIKATOR
1. Menerima
konsep
pembelajaran
Tematik Terpadu
dan menghargai
pendapat orang
lain.
2. Menjelaskan
konsep
pembelajaran
Tematik
Terpadu.
KEGIATAN
PELATIHAN
1. Mengamati
tayangan video
PBM tematik
dan video PBM
Tematik
Terpadu.
2. Membandingkan
antara
pembelajaran
tematik dengan
Tematik Terpadu
melalui diskusi
kelompok.
3. Melakukan
tanya jawab
tentang konsep
pembelajaran
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
ASPEK
TEKNIK
JENIS
DESKRIPSI
Sikap
Menerima
konsep
pembelajaran
Tematik
Terpadu dan
menghargai
pendapat
orang lain.
Pengamatan
Lembar
Pengamatan
Sikap
1. Video
a. Pembelajaran
tematik di
kelas I
(V-2.1)
b. Pembelajaran
Tematik
Terpadudi
kelas I
(V-2.1/4.1)
Keterampilan
Terampil
menganalisis
keterkaitan
antara
jaringan
tema, silabus,
RKH, dan
RPP.
Penugasan
Rubrik
penilaian
hasil analisis
keterkaitan
antara
jaringan
tema,
silabus,
RKH, dan
RPP (R-2.1)
2. Bahan
Tayang
a. Konsep
pembelajaran
Tematik
Terpadu
(PPT-2.1-1)
b. Implementasi
pembelajaran
Tematik
Terpadu
(PPT-2.1-2)
Silabus Pelatihan | 20
WAKTU
(JP)
2
SD
NO
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SUBMATERI
PELATIHAN
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
PENILAIAN
INDIKATOR
KEGIATAN
PELATIHAN
Tematik
Terpadu.
4. Menyimpulkan
konsep
pembelajaran
Tematik
Terpadu.
2.2
Konsep
Pendekatan
Scientific
Mendeskripsikan
konsep
pendekatan
scientific dalam
pembelajaran
3. Menjelaskan
pemetaan
kompetensi
dasar dan
indikator
pembelajaran
Tematik
Terpadu.
5. Mendiskusikan
hasil pemetaan
KD dan indikator
pembelajaran
Tematik
Terpadu.
4. Menjelaskan
keterkaitan
antara jaringan
tema, silabus,
RKH, dan RPP.
6. Mendiskusikan
keterkaitan
antara jaringan
tema, silabus,
RKH, dan RPP.
1. Menerima
konsep
pendekatan
scientific dan
menghargai
1. Mengkaji
pendekatan
scientific
mengacu pada
tayangan video
ASPEK
TEKNIK
Pengetahuan
Konsep
pembelajaran
Tematik
Terpadu.
Tes Tertulis
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
Tes Objektif
Pilihan
Ganda
JENIS
3. Hand out
DESKRIPSI
a.
b.
c.
Sikap
Menerima
konsep
pendekatan
scientific dan
Pengamatan
Lembar
pengamatan
sikap
WAKTU
(JP)
SKL, KI, dan
KD (HO-1.3/
2.1/2.4/
3.1/3.2)
Konsep
Pembelajaran
Tematik
Terpadu
(HO-2.1-1)
Implementasi
pembelajaran
Tematik
Terpadu
(HO-2.1-2)
4. Lembar
Kerja
Analisis
keterkaitan
antara jaringan
tema, silabus,
RKH, dan RPP
(LK-2.1)
1. Bahan
Tayang
a. Konsep
pendekatan
scientific
(PPT-2.2-1)
b. Contoh
Silabus Pelatihan | 21
2
SD
NO
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SUBMATERI
PELATIHAN
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
Tematik Terpadu
PENILAIAN
INDIKATOR
pendapat orang
lain.
KEGIATAN
PELATIHAN
Tematik Terpadu
melalui diskusi
kelompok
2. Menjelaskan
konsep
pendekatan
scientific
2.3
Konsep
Penilaian
Autentik pada
Proses dan
Hasil Belajar
Mendeskripsikan
konsep penilaian
autentik pada
proses dan hasil
belajar
3. Menjelaskan
penerapan
pendekatan
scientific dalam
pembelajaran
Tematik
Terpadu.
2. Mendiskusikan
contoh-contoh
penerapan
pendekatan
scientific dalam
pembelajaran
Tematik
Terpadu.
1. Menerima
penerapan
konsep penilaian
autentik di
sekolah/
madrasah dan
menghargai
1. Menyajikan
kegiatan
interaktif untuk
menyamakan
persepsi tentang
jenis dan bentuk
penilaian
ASPEK
TEKNIK
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
JENIS
penerapan
pendekatan
scientific
dalam
pembelajaran
Tematik
Terpadu
(PPT-2.2-2)
menghargai
pendapat
orang lain.
Pengetahuan
Konsep
pendekatan
scientific dan
penerapannya dalam
pembelajaran
Tematik
Terpadu.
Tes tertulis
Sikap
Menerima
penerapan
konsep
penilaian
autentik di
sekolah/
Pengamatan
Tes Objektif
Pilihan
Ganda
Lembar
pengamatan
sikap
DESKRIPSI
WAKTU
(JP)
2. Hand out
a. Pendekatan
scientific
(HO-2.2-1)
b. Contoh
penerapan
pendekatan
scientific
dalam
pembelajaran
Tematik
Terpadu
(HO-2.2-2)
1. Bahan
Tayang
a. Konsep
penilaian
autentik pada
proses dan
hasil belajar
(PPT-2.3)
b. Contoh
Silabus Pelatihan | 22
2
SD
NO
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SUBMATERI
PELATIHAN
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
PENILAIAN
INDIKATOR
pendapat orang
lain.
2.4
Analisis Buku
Guru dan Buku
Siswa
(Kesesuaian,
Kecukupan, dan
Kedalaman
1. Menganalisis
kesesuaian isi
buku guru dan
buku siswa
dengan
tuntutan SKL,
KEGIATAN
PELATIHAN
autentik.
2. Menjelaskan
konsep
penilaian
autentik pada
proses dan hasil
belajar.
2. Mendiskusikan
konsep penilaian
autentik pada
proses dan hasil
belajar.
1. Ketelitian dan
keseriusan
menganalisis
kesesuaian buku
guru dan siswa
dengan SKL, KI,
1. Peserta
pelatihan
menilai buku
guru dan buku
siswa.
ASPEK
TEKNIK
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
JENIS
madrasah
dan
menghargai
pendapat
orang lain.
Pengetahuan
Konsep
penilaian
autentik pada
pembelajaran
Tematik
Terpadu.
Tes tertulis
Sikap
Teliti dan
serius dalam
bekerja baik
secara
mandiri
Pengamatan
Tes Objektif
Pilihan
Ganda
Lembar
pengamatan
sikap
DESKRIPSI
WAKTU
(JP)
penerapan
penilaian
autentik pada
pembelajaran
Tematik
Terpadu
(PPT-2.3/3.2)
2. Hand out
a. Konsep
penilaian
autentik pada
proses dan
hasil belajar
(HO-2.3)
b. Contoh
penerapan
penilaian
autentik pada
pembelajaran
Tematik
Terpadu
(HO-2.3/3.2)
1. Bahan
Tayang
Analisis buku
guru dan buku
siswa (PPT-2.4)
2. Hand-out
SKL, KI, dan KD
(HO-1.3/ 2.1/
Silabus Pelatihan | 23
6
SD
NO
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SUBMATERI
PELATIHAN
Materi)
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
KI, dan KD.
PENILAIAN
INDIKATOR
dan KD.
2. Mengidentifikasi
kesesuaian isi
buku guru dan
buku siswa
dengan tuntutan
SKL, KI, dan KD.
2. Menganalisis
buku guru dan
buku siswa
dilihat dari
aspek
kecukupan dan
kedalaman
materi.
KEGIATAN
PELATIHAN
2. Diskusi
kelompok
membahas hasil
penilaian buku
guru dan buku
siswa.
3. Mencermati
format analisis
buku guru dan
buku siswa.
3. Menganalisis
kecukupan dan
kedalaman
materi buku
guru dan buku
siswa.
4. Mendeskripsikan
kecukupan dan
kedalaman
materi buku
guru dan buku
siswa secara
kelompok.
4. Menganalisis
kesesuaian
proses,
pendekatan
belajar Tematik
Terpadu, serta
strategi evaluasi
yang
diintegrasikan
5. Menganalisis
kesesuaian isi
buku dengan
standar proses,
pendekatan
Tematik
Terpadu, dan
standar
penilaian yang
ASPEK
TEKNIK
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
JENIS
2.4/ 3.1/3.2)
maupun
berkelompok.
Keterampilan
Terampil
menganalisis
buku guru
dan siswa.
DESKRIPSI
Penugasan
Rubrik
Penilaian
Hasil
Analisis
Buku Guru
dan Buku
Siswa
(R-2.4)
3. Lembar
Kerja
a. Analisis Buku
Guru
(LK-2.4-1)
b. Analisis Buku
Siswa
(LK-2.4-2)
Silabus Pelatihan | 24
WAKTU
(JP)
SD
NO
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SUBMATERI
PELATIHAN
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
PENILAIAN
INDIKATOR
KEGIATAN
PELATIHAN
dalam buku.
diintegrasikan
dalam buku
melalui diskusi
kelompok.
3. Menguasai
secara utuh
materi,
struktur, dan
pola pikir
keilmuan
materi
pelajaran.
5. Menjelaskan
secara utuh
materi, struktur,
dan pola pikir
keilmuan materi
pelajaran yang
terdapat dalam
buku siswa.
6. Membaca isi
materi, struktur,
dan pola pikir
keilmuan materi
pelajaran yang
terdapat dalam
buku siswa
melalui belajar
mandiri.
4. Menguasai
penerapan
materi
pelajaran pada
bidang/ ilmu
lain serta
kehidupan
sehari-hari.
6. Menerapkan
materi pelajaran
yang terdapat
dalam buku guru
dan buku siswa
pada bidang/
ilmu lain serta
kehidupan
sehari-hari.
7. Membuat
contoh-contoh
penerapan
materi pelajaran
yang terdapat
dalam buku guru
dan buku siswa
pada bidang/
ilmu lain serta
kehidupan
sehari-hari
secara
berkelompok.
ASPEK
TEKNIK
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
JENIS
DESKRIPSI
Silabus Pelatihan | 25
WAKTU
(JP)
SD
NO
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SUBMATERI
PELATIHAN
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
PENILAIAN
INDIKATOR
KEGIATAN
PELATIHAN
ASPEK
TEKNIK
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
JENIS
DESKRIPSI
8. Mempresentasi
kan hasil analisis
buku guru dan
buku siswa
(perwakilan
kelompok).
5. Memahami
strategi
menggunakan
buku guru dan
buku siswa
untuk kegiatan
pembelajaran.
7. Menjelaskan
strategi
penggunaan
buku guru dan
buku siswa
untuk kegiatan
pembelajaran.
9. Menyimpulkan
strategi
penggunaan
buku guru dan
buku siswa
untuk kegiatan
pembelajaran.
Silabus Pelatihan | 26
WAKTU
(JP)
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
MATERI PELATIHAN:
ALOKASI WAKTU:
JENJANG:
KELAS:
NO
3.1
SUBMATERI
PELATIHAN
Penyusunan
RPP
3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN
8 JP (@ 45 MENIT)
SD/MI
I (SATU)
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
Menyusun RPP
Tematik Terpadu
yang
menerapkan
pendekatan
scientific sesuai
model belajar
yang relevan
dengan
mempertimbang
kan karakteristik
peserta didik baik
dari aspek fisik,
moral, sosial,
kultural,
emosional,
maupun
intelektual
PENILAIAN
INDIKATOR
KEGIATAN
PELATIHAN
1. Menunjukkan
sikap tanggung
jawab dan
kreatif dalam
menyusun RPP.
1. Peserta
pelatihan
menilai RPP yang
dibawa oleh
peserta lain.
2. Mengidentifikasi
rambu-rambu
penyusunan RPP
Tematik
Terpadu.
2. Mendiskusikan
rambu-rambu
penyusunan RPP
Tematik Terpadu
yang mengacu
pada Standar
Proses dan
pendekatan
scientific.
3. Menyusun RPP
Tematik Terpadu
yang sesuai
dengan SKL, KI
dan KD; Standar
3. Menyusun RPP
Tematik Terpadu
yang sesuai
dengan SKL, KI,
dan KD; Standar
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
ASPEK
TEKNIK
Sikap
Tanggung
jawab dan
kreatif dalam
menyusun
RPP
Pengamatan
Lembar
Pengamatan
Sikap
Keterampilan
Menyusun
RPP
pembelajaran
Tematik
Terpadu
dengan
pendekatan
scientific
Penugasan
Rubrik
Penilaian
Telaah RPP
(R-3.1/3.2)
Pengetahuan
RPP
pembelajaran
tematik yang
Tes Tertulis
Tes Objektif
Pilihan
Ganda
JENIS
DESKRIPSI
1. Bahan
Tayang
a. Rambu-rambu
penyusunan
RPP mengacu
pada Standar
Proses dan
pendekatan
scientific
(PPT-3.1-1)
b. Panduan
tugas telaah
RPP
(PPT-3.1-2)
2. Hand out
a. SKL, KI, dan
KD (HO-1.3/
2.1/2.4/
3.1/3.2)
b. Rambu-rambu
penyusunan
RPP mengacu
pada Standar
Silabus Pelatihan | 27
WAKTU
(JP)
5
SD
NO
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SUBMATERI
PELATIHAN
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
PENILAIAN
INDIKATOR
Proses; dan
pendekatan
scientific.
4. Menelaah RPP
Tematik Terpadu
KEGIATAN
PELATIHAN
Proses; dan
pendekatan
scientific
(terutama KD di
awal semester I)
secara
berkelompok.
ASPEK
TEKNIK
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
JENIS
DESKRIPSI
WAKTU
(JP)
Proses dan
pendekatan
scientific
(HO-3.1-1)
c. Contoh RPP
Tematik
Terpadu kelas
I (HO-3.1-2)
menerapkan
pendekatan
scientific
4. Mendiskusikan
format telaah
RPP .
3. Lembar
Kerja
(LK-3.1/3.2)
Telaah RPP
1. Bahan
Tayang
a. Contoh
penerapan
5. Menelaah RPP
yang disusun
kelompok lain
sesuai format
telaah.
6. Merevisi RPP
berdasarkan
hasil telaah.
7. Mempresentasi
kan hasil RPP
yang sudah
direvisi (sampel).
3.2
Perancangan
Penilaian
Merancang
penilaian
1. Menunjukkan
sikap tanggung
1. Mendiskusikan
dan melakukan
Sikap
Tanggung
Pengamatan
Lembar
Pengamatan
Silabus Pelatihan | 28
3
SD
NO
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SUBMATERI
PELATIHAN
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
Autentik pada
Proses dan
Hasil Belajar
autentik pada
proses dan hasil
belajar
PENILAIAN
INDIKATOR
KEGIATAN
PELATIHAN
ASPEK
TEKNIK
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
dan kreatif
dalam menyusun
rancangan
penilaian
autentik.
tanya jawab
tentang
penilaian
autentik dalam
bentuk tes dan
nontes.
jawab dan
kreatif dalam
menyusun
rancangan
penilaian
autentik.
2. Mengidentifikasi
kaidah
perancangan
penilaian
autentik pada
proses dan hasil
belajar.
2. Mendiskusikan
tentang kaidah
merancang
penilaian
autentik
berbentuk tes
dan nontes,
termasuk
portofolio.
Keterampilan
Merancang
penilaian
autentik pada
pembelajaran
Tematik
Terpadu.
Penugasan
Rubrik
Penilaian
Telaah RPP
(R-3.1/3.2)
Pengetahuan
Penerapan
penilaian
autentik pada
pembelajaran
Tematik
Terpadu.
Tes Tertulis
Tes Objektif
Pilihan
Ganda
3. Menelaah
contoh
penerapan
penilaian
autentik pada
pembelajaran
Tematik
Terpadu.
3. Kerja kelompok
menelaah
contoh
penerapan
penilaian
autentik pada
pembelajaran
Tematik
Terpadu.
4. Menelaah
rancangan
4. Menelaah
rancangan
JENIS
Sikap
DESKRIPSI
penilaian
autentik pada
pembelajaran
Tematik
Terpadu
(PPT-2.3/3.2)
b. Panduan
tugas
menelaah
rancangan
penilaian
pada RPP
yang telah
dibuat
(PPT-3.2)
2. Hand out
a. SKL, KI, dan
KD (HO-1.3/
2.1/2.4/
3.1/3.2)
b. Contoh
penerapan
penilaian
autentik pada
pembelajaran
Tematik
Terpadu
(HO-2.3/3.2)
Silabus Pelatihan | 29
WAKTU
(JP)
SD
NO
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SUBMATERI
PELATIHAN
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
PENILAIAN
INDIKATOR
penilaian
autentik pada
proses dan hasil
belajar yang ada
dalam RPP.
5. Merevisi
rancangan
penilaian pada
RPP yang telah
disusun.
KEGIATAN
PELATIHAN
ASPEK
TEKNIK
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
JENIS
DESKRIPSI
penilaian
autentik pada
RPP yang telah
disusun.
5. Merevisi
rancangan
penilaian pada
RPP yang telah
disusun
berdasarkan
hasil telaah.
6. Mempresentasi
kan rancangan
penilaian proses
dan hasil belajar
yang sudah
direvisi (sampel).
Silabus Pelatihan | 30
WAKTU
(JP)
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SILABUS PELATIHAN IMPLEMENTASI KURIKULUM 2013
MATERI PELATIHAN:
ALOKASI WAKTU:
JENJANG:
KELAS:
NO
4.1
SUBMATERI
PELATIHAN
Simulasi
Pembelajaran
4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
22 JP (@ 45 MENIT)
SD/MI
I (SATU)
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
Mengkaji
pelaksanaan
pembelajaran
Tematik
Terpadu yang
menerapkan
pendekatan
scientific
(mengamati,
menanya,
mencoba,
mengolah,
menyaji,
menalar,
mencipta)
dengan tetap
memperhatikan
karakteristik
peserta didik
baik dari aspek
fisik, moral,
PENILAIAN
INDIKATOR
KEGIATAN
PELATIHAN
1. Ketelitian dan
keseriusan
dalam
menganalisis
simulasi
pembelajaran.
1. Mengamati
tayangan video
pembelajaran
Tematik
Terpadu.
2. Menganalisis
simulasi
pembelajaran
melalui
tayangan video
pembelajaran.
2. Melalui diskusi,
menganalisis
tayangan video
pembelajaran
dengan fokus
pada penerapan
pendekatan
scientific dan
penilaian
autentik.
3. Menyimpulkan
alur
pembelajaran
3. Menyimpulkan
alur
pembelajaran
ASPEK
TEKNIK
Sikap
Ketelitian dan
keseriusan
dalam
menganalisis
simulasi
pembelajaran
Pengamatan
Keterampilan
Menganalisis
pembelajaran
pada
tayangan
video.
Penugasan
Pengetahuan
Prinsipprinsip
pendekatan
Tes Tertulis
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
Lembar
Pengamatan
Sikap
Rubrik
Penilaian
Analisis
pembelajaran
pada
tayangan
video
(R-4.1)
JENIS
DESKRIPSI
1. Video
Pembelajaran
Tematik Terpadu
di kelas I
(V-2.1/4.1)
2. Bahan
Tayang
Strategi
pengamatan
video
pembelajaran
(PPT-4.1)
3. Lembar
Kerja
Analisis
pembelajaran
pada tayangan
video
(LK-4.1)
Tes Objektif
Pilihan Ganda
Silabus Pelatihan | 31
WAKTU
(JP)
8
SD
NO
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SUBMATERI
PELATIHAN
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
sosial, kultural,
emosional,
maupun,
intelektual
PENILAIAN
INDIKATOR
Tematik Terpadu
yang
berorientasi
pada
pendekatan
scientific dan
penilaian
autentik.
4. Merevisi RPP
sehingga
menerapkan
pendekatan
scientific dan
penilaian
autentik untuk
kegiatan peer
teaching.
4.2
Peer Teaching
Melaksanakan
pembelajaran
Tematik
Terpadu yang
menerapkan
pendekatan
scientific
(mengamati,
menanya,
KEGIATAN
PELATIHAN
Tematik Terpadu
yang
berorientasi
pada
pendekatan
scientific dan
penilaian
autentik.
ASPEK
TEKNIK
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
JENIS
DESKRIPSI
WAKTU
(JP)
scientific dan
penerapan
penilaian
autentik
dalam
pembelajaran
Tematik
Terpadu.
4. Merevisi RPP
sesuai dengan
hasil analisis
tayangan video
pembelajaran.
5. Mempresentasi
kan contoh RPP
untuk kegiatan
peer teaching.
1. Kreatif dan
komunikatif
dalam
melakukan peer
teaching.
1. Menginformasi
kan panduan
tugas praktik
pelaksanaan
pembelajaran
melalui peer
teaching.
2. Melaksanakan
2. Menjelaskan
Sikap
Kreatif dan
komunikatif
dalam
melakukan
peer teaching
Pengamatan
Lembar
Pengamatan
Sikap
Keterampilan
Melaksana-
Penugasan
Rubrik
penilaian
1. Bahan
Tayang
a. Panduan tugas
praktik
pelaksanaan
pembelajaran
melalui peer
teaching
(PPT-4.2-1)
b. Instrumen
penilaian
Silabus Pelatihan | 32
14
SD
NO
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SUBMATERI
PELATIHAN
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
mencoba,
mengolah,
menyaji,
menalar,
mencipta)
dengan tetap
memperhatikan
karakteristik
peserta didik
baik dari aspek
fisik, moral,
sosial, kultural,
emosional,
maupun,
intelektual.
PENILAIAN
INDIKATOR
peer teaching
pembelajaran
Tematik Terpadu
yang
menerapkan
pendekatan
scientific dan
penilaian
autentik.
KEGIATAN
PELATIHAN
garis besar
instrumen
penilaian
pelaksanaan
pembelajaran
3. Mempersiapkan
pelaksanaan
peer teaching
berdasarkan RPP
yang telah
disusun.
4. Mempraktikkan
pembelajaran
Tematik Terpadu
melalui peer
teaching secara
individual.
3. Menilai
pelaksanaan
peer teaching
peserta lain.
ASPEK
TEKNIK
BENTUK
INSTRUMEN
JENIS
pelaksanaan
pembelajaran
(R-4.2)
kan
pembelajaran
Tematik
Terpadu yang
menerapkan
pendekatan
scientific.
Pengetahuan
Prinsipprinsip
pendekatan
scientific
dalam
pembelajaran
Tematik
Terpadu
BAHAN PELATIHAN
pelaksanaan
pembelajaran
(PPT-4.2-2)
2. Lembar
Kerja
Tes Tertulis
DESKRIPSI
Instrumen
penilaian
pelaksanaan
pembelajaran
(LK-4.2)
Tes Objektif
Pilihan Ganda
5. Menilai kegiatan
peer teaching
menggunakan
instrumen
penilaian
pelaksanaan
pembelajaran
6. Melakukan
Silabus Pelatihan | 33
WAKTU
(JP)
SD
NO
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SUBMATERI
PELATIHAN
KOMPETENSI
PESERTA
PELATIHAN
PENILAIAN
INDIKATOR
KEGIATAN
PELATIHAN
ASPEK
TEKNIK
BAHAN PELATIHAN
BENTUK
INSTRUMEN
JENIS
DESKRIPSI
refleksi terhadap
pelaksanaan
peer teaching.
Silabus Pelatihan | 34
WAKTU
(JP)
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
BAGIAN III
MATERI PELATIHAN
0.
1.
2.
3.
4.
PERUBAHAN MINDSET
KONSEP KURIKULUM 2013
ANALISIS MATERI AJAR
MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN
PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 35
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
MATERI PELATIHAN:
ALOKASI WAKTU:
JENJANG:
KELAS:
TAHAPAN
PERUBAHAN MINDSET
2 JP (@ 45 MENIT)
SD/MI
I
DESKRIPSI KEGIATAN
WAKTU
KEGIATAN
PERSIAPAN
Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,
seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser
Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.
KEGIATAN
PENDAHULUAN
Pengkondisian Peserta
15 Menit
Perkenalan
Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi
waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi pelatihan
Perubahan Mindset
KEGIATAN INTI
Fasilitator memotivasi peserta, mengajak berdinamika agar saling
mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses
pembelajaran berlangsung.
Perubahan Mindset
60 Menit
Tanya jawab tentang tantangan Indonesia dalam Abad ke-21 15 Menit
(mengapa kita harus berubah).
Curah pendapat untuk membandingkan berpikir berbasis kendala 15 menit
(Constraint-Based Thinking) dan Berpikir berbasis kesempatan
(Opportunity Based).
Mendiskusikan cara baru dalam belajar.
10 Menit
KEGIATAN
Mendiskusikan enam pendorong utama teknologi pendidikan yang 20 Menit
harus diperhatikan dilanjutkan dengan tanya jawab tentang lima
tantangan pendidikan tinggi.
Membuat rangkuman materi pelatihan Perubahan Mindset
15 Menit
PENUTUP
Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.
Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang
relevan.
Fasilitator menutup pembelajaran
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 36
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan : 0.1 Perubahan Mindset
Langkah Kegiatan Inti
Pengkondisian
Peserta
dilanjutkan
Tanya Jawab
Curah
Pendapat
Diskusi
Diskusi
Dilanjutkan
Tanya Jawab
30 Menit
15 Menit
10 Menit
35 Menit
Pengkondisian Peserta dilanjutkan Tanya Jawab
Perkenalan, fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi waktu, dan skenario
kegiatan pembelajaran materi pelatihan Perubahan Mindset. Fasilitator memotivasi peserta,
mengajak berdinamika agar saling mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses
pembelajaran berlangsung. Tanya jawab tentang Tantangan Indonesia dalam Abad ke-21 (mengapa
kita harus berubah).
Curah Pendapat
Curah pendapat untuk membandingkan berpikir berbasis kendala (Constraint-Based Thinking) dan
Berpikir berbasis kesempatan (Opportunity Based).
Diskusi
Diskusi cara baru dalam belajar
Diskusi, Tanya Jawab, dan Penutup
Mendiskusikan enam pendorong utama teknologi pendidikan yang harus diperhatikan dilanjutkan
dengan tanya jawab tentang keterampilan berpikir tingkat tinggi, diakhiri membuat rangkuman,
refleksi, dan umpan balik.
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 37
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 38
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 39
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 40
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 41
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 42
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 43
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 44
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 45
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 46
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 47
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 48
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 49
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 50
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 51
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 52
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 53
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 54
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 55
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 56
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 57
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan Perubahan Mindset – SD Kelas I | 58
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 1: KONSEP KURIKULUM 2013
1.1 Rasional
1.2 Elemen Perubahan
1.3 SKL, KI, dan KD
1.4 Strategi Implementasi
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 59
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 1: KONSEP KURIKULUM
A.
KOMPETENSI
Peserta pelatihan dapat:
1.
2.
3.
B.
LINGKUP MATERI
1.
2.
3.
4.
C.
memahami secara utuh rasional dan elemen perubahan Kurikulum 2013;
memahami keterkaitan antara SKL, KI, dan KD pada Kurikulum 2013; dan
memahami secara utuh strategi implementasi Kurikulum 2013.
Rasional
Elemen Perubahan Kurikulum 2013
Standar Nasional Pendidikan
a. Standar Kompetensi Lulusan (SKL)
b. Standar Isi yang berisi Kompetensi Inti (KI) dan Kompetensi Dasar (KD)
c. Standar Proses
d. Standar Penilaian
Strategi Implementasi Kurikulum 2013
INDIKATOR
1. Menerima rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan
perkembangan masa depan.
2. Menjelaskan rasional pengembangan Kurikulum 2013 dalam kaitannya dengan
perkembangan masa depan.
3. Menjelaskan permasalahan Kurikulum 2006 (KTSP).
4. Mengidentifikasi kesenjangan kurikulum antara kondisi saat ini dengan kondisi ideal.
5. Menjelaskan alasan pengembangan kurikulum.
6. Menerima empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI, Standar
Proses, dan Standar Penilaian.
7. Menjelaskan empat elemen perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup: SKL, SI,
Standar Proses, dan Standar Penilaian.
8. Menjelaskan empat elemen perubahan kurikulum dalam hubungannya dengan
kompetensi yang dibutuhkan pada masa depan.
9. Menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD dalam bentuk kerja sama dengan yang lain.
10. Menganalisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD.
11. Mengidentifikasi elemen-elemen penting strategi implementasi Kurikulum 2013 dengan
bahasa yang runtut dan komunikatif.
12. Mengidentifikasi elemen-elemen penting strategi implementasi Kurikulum 2013.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 60
SD
D.
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
PERANGKAT PELATIHAN
1.
Video Rasional Kurikulum 2013 oleh Menteri Pendidikan dan Kebudayaan
2.
Bahan Tayang
a.
b.
c.
d.
Rasional
Elemen Perubahan Kurikulum 2013
Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Standar Isi (Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi
Dasar (KD)
Strategi Implementasi Kurikulum 2013
3.
Lembar Kerja Analisis SKL, KI, dan KD
4.
Hand-out
5.
a. Contoh Keterkaitan SKL, KI, KD
b. Standar Kompetensi Lulusan (SKL), Kompetensi Inti (KI), dan Kompetensi Dasar (KD)
ATK
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 61
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
MATERI PELATIHAN:
ALOKASI WAKTU:
JENJANG:
KELAS:
TAHAPAN
KEGIATAN
1. KONSEP KURIKULUM
4 JP (@ 45 MENIT)
SD/MI
I
DESKRIPSI KEGIATAN
PERSIAPAN
Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,
seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser
Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.
KEGIATAN
PENDAHULUAN
Pengkondisian Peserta
WAKTU
15 Menit
Perkenalan
Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator, alokasi
waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi pelatihan
Konsep Kurikulum.
Fasilitator memotivasi peserta, mengajak berdinamika agar saling
mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses
pembelajaran berlangsung.
KEGIATAN INTI
1.1 Rasional
25 Menit
Penayangan Video Mendikbud tentang Paparan Kurikulum 2013 10 Menit
dengan menggunakan V-1.1
Pemaparan oleh fasilitator tentang Rasional Kurikulum 2013 dengan 10 Menit
menggunakan PPT-1.1
Tanya jawab tentang Rasional Kurikulum 2013 yang mencakup: 5 Menit
permasalahan kurikulum 2006 (KTSP), kesenjangan kurikulum
antara kondisi saat ini dan kondisi ideal, serta alasan pengembangan
kurikulum dilanjutkan dengan menyimpulkan.
1.2 Elemen Perubahan Kurikulum
20 Menit
Pemaparan oleh fasilitator tentang Elemen Perubahan Kurikulum 10 Menit
yang mencakup SKL, SI, Standar Proses, dan Standar Penilaian dan
hubungannya dengan kompetensi yang dibutuhkan pada masa
depan dengan menggunakan PPT-1.2
Tanya jawab tentang Elemen Perubahan Kurikulum, kemudian 10 Menit
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 62
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
fasilitator menyimpulkannya.
ICE BREAKER
5 Menit
1.3 SKL, KI, dan KD
60 Menit
Pemaparan oleh fasilitator tentang SKL, KI, dan KD dengan 10 Menit
menggunakan PPT-1.3
Memberi contoh analisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD dengan 5 Menit
menggunakan HO-1.3
Kerja kelompok untuk menganalisis keterkaitan SKL, KI, dan KD 30 Menit
yang akan dijadikan dasar untuk membuat RPP dengan
menggunakan LK-1.3
Presentasi hasil kerja kelompok, sementara kelompok lainnnya 15 Menit
memberi komentar/ tanggapan dan menilai hasil kerja kelompok.
1.4 Strategi Implementasi Kurikulum 2013
40 Menit
Pemaparan oleh fasilitator tentang Strategi Implementasi Kurikulum 10 Menit
2013 dengan menggunakan PPT-1.4
Diskusi kelas tentang Elemen-elemen Penting Strategi Implementasi 20 Menit
Kurikulum 2013, kemudian merangkum dan menyimpulkan hasil
diskusi.
KEGIATAN
PENUTUP
Mengkomunikasikan hasil diskusi kelompok.
10 Menit
Membuat rangkuman materi pelatihan Konsep Kurikulum.
15 Menit
Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.
Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang
relevan.
Fasilitator menutup pembelajaran
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 63
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Submateri Pelatihan : 1.1 Rasional Kurikulum 2013
Langkah Kegiatan Inti
Penayangan
Video
Mendiknas
Pemaparan
Rasional
Kurikulum
2013 dengan
menggunakan
PPT-1.1
Tanya Jawab
10 Menit
10 Menit
5 Menit
Penayangan Video
Video tentang Rasionalisasi Kurikulum 2013 yang disampaikan oleh Menteri Pendidikan dan
kebudayaan selama 10 menit.
Aktivitas selama penayangan video: peserta diminta mencatat butir-butir penting yang disampaikan
Mendikbud dalam video tersebut.
Tanya Jawab
Pertanyaan tentang Rasional Kurikulum 2013 yang mencakup:
a. permasalahan kurikulum 2006 (KTSP),
b. kesenjangan kurikulum antara kondisi saat ini dan kondisi ideal,
c. alasan pengembangan kurikulum dilanjutkan dengan menyimpulkan.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 64
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 65
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 66
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 67
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 68
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 69
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 70
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-1.1/1.2/1.4
I. RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
A. LATAR BELAKANG PERLUNYA PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
Penyelenggaraan pendidikan sebagaimana yang diamanatkan dalam Undang-undang Nomor 20
Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional diharapkan dapat mewujudkan proses
berkembangnya kualitas pribadi peserta didik sebagai generasi penerus bangsa di masa depan, yang
diyakini akan menjadi faktor determinan bagi tumbuh kembangnya bangsa dan negara Indonesia
sepanjang zaman.
Dari sekian banyak unsur sumber daya pendidikan, kurikulum merupakan salah satu unsur yang
memberikan kontribusi yang signifikan untuk mewujudkan proses berkembangnya kualitas potensi
peserta didik. Jadi tidak dapat disangkal lagi bahwa kurikulum yang dikembangkan dengan berbasis
pada kompetensi sangat diperlukan sebagai instrumen untuk mengarahkan peserta didik menjadi:
(1) manusia berkualitas yang mampu dan proaktif menjawab tantangan zaman yang selalu berubah;
dan (2) manusia terdidik yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia,
sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri; dan (3) warga negara yang demokratis dan bertanggung
jawab.
Kurikulum sebagaimana yang ditegaskan dalam Pasal 1 Ayat (19) Undang-undang Nomor 20 Tahun
2003 adalah seperangkat rencana dan pengaturan mengenai tujuan, isi, dan bahan pelajaran serta
cara yang digunakan sebagai pedoman penyelenggaraan kegiatan pembelajaran untuk mencapai
tujuan pendidikan tertentu. Pengembangan Kurikulum 2013 merupakan langkah lanjutan
Pengembangan Kurikulum Berbasis Kompetensi yang telah dirintis pada tahun 2004 dan KTSP 2006
yang mencakup kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara terpadu.
B. RASIONAL PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
Pengembangan kurikulum perlu dilakukan karena adanya berbagai tantangan yang dihadapi, baik
tantangan internal maupun tantangan eksternal.
1. Tantangan Internal
Tantangan internal antara lain terkait dengan kondisi pendidikan dikaitkan dengan tuntutan
pendidikan yang mengacu kepada 8 (delapan) Standar Nasional Pendidikan yang meliputi standar
pengelolaan, standar biaya, standar sarana prasarana, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar isi, standar proses, standar penilaian, dan standar kompetensi lulusan. Tantangan
internal lainnya terkait dengan faktor perkembangan penduduk Indonesia dilihat dari
pertumbuhan penduduk usia produktif.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 71
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Terkait dengan tantangan internal pertama, berbagai kegiatan dilaksanakan untuk
mengupayakan agar penyelenggaraan pendidikan dapat mencapai ke delapan standar yang telah
ditetapkan. (Gambar 1).
Reformasi Pendidikan Mengacu Pada 8 Standar
Kurikulum 2013
Sedang Dikerjakan
Telah dan terus
Dikerjakan
-Peningkatan Kualifikasi &
Sertifikasi
-Pembayaran Tunjangan
Sertifikasi
-Uji Kompetensi dan
Pengukuran Kinerja
-Rehab Gedung Sekolah
-Penyediaan Lab dan
Perpustakaan
-Penyediaan Buku
-BOS
-Bantuan Siswa Miskin
-BOPTN/Bidik Misi (di PT)
Manajemen Berbasis Sekolah
Gambar 1
Terkait dengan perkembangan penduduk, SDM usia produktif yang melimpah apabila memiliki
kompetensi dan keterampilan akan menjadi modal pembangunan yang luar biasa besarnya.
Namun apabila tidak memiliki kompetensi dan keterampilan tentunya akan menjadi beban
pembangunan. Oleh sebab itu tantangan besar yang dihadapi adalah bagaimana mengupayakan
agar SDM usia produktif yang melimpah ini dapat ditransformasikan menjadi SDM yang memiliki
kompetensi dan keterampilan melalui pendidikan agar tidak menjadi beban (Gambar 2).
Gambar 2
2. Tantangan Eksternal
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 72
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Tantangan eksternal yang dihadapi dunia pendidikan antara lain berkaitan dengan tantangan
masa depan, kompetensi yang diperlukan di masa depan, persepsi masyarakat, perkembangan
pengetahuan dan pedagogi, serta berbagai fenomena negatif yang mengemuka.
Tekanan Untuk Pengembangan Kurikulum
Tantangan Masa Depan
Kompetensi Masa Depan
•
•
•
•
•
•
•
•
•
• Kemampuan berkomunikasi
• Kemampuan berpikir jernih dan kritis
• Kemampuan mempertimbangkan segi moral suatu
permasalahan
• Kemampuan menjadi warga negara yang bertanggungjawab
• Kemampuan mencoba untuk mengerti dan toleran terhadap
pandangan yang berbeda
• Kemampuan hidup dalam masyarakat yang mengglobal
• Memiliki minat luas dalam kehidupan
• Memiliki kesiapan untuk bekerja
• Memiliki kecerdasan sesuai dengan bakat/minatnya
• Memiliki rasa tanggungjawab terhadap lingkungan
Globalisasi: WTO, ASEAN Community, APEC, CAFTA
Masalah lingkungan hidup
Kemajuan teknologi informasi
Konvergensi ilmu dan teknologi
Ekonomi berbasis pengetahuan
Kebangkitan industri kreatif dan budaya
Pergeseran kekuatan ekonomi dunia
Pengaruh dan imbas teknosains
Mutu, investasi dan transformasi pada sektor
pendidikan
• Materi TIMSS dan PISA
Persepsi Masyarakat
Fenomena Negatif yang Mengemuka
• Terlalu menitikberatkan pada aspek kognitif
• Beban siswa terlalu berat
• Kurang bermuatan karakter
Perkembangan Pengetahuan dan Pedagogi
• Neurologi
• Psikologi
• Observation based [discovery] learning dan
Collaborative learning
§Perkelahian pelajar
§Narkoba
§Korupsi
§Plagiarisme
§Kecurangan dalam Ujian (Contek, Kerpek..)
§Gejolak masyarakat (social unrest)
Gambar 3
3. Penyempurnaan Pola Pikir
Pendidikan yang sesuai dengan kebutuhan masa depan hanya akan dapat terwujud apabila
terjadi pergeseran atau perubahan pola pikir. Pergeseran itu meliputi proses pembelajaran
sebagai berikut:
a. Dari berpusat pada guru menuju berpusat pada siswa.
b. Dari satu arah menuju interaktif.
c. Dari isolasi menuju lingkungan jejaring.
d. Dari pasif menuju aktif-menyelidiki.
e. Dari maya/abstrak menuju konteks dunia nyata.
f. Dari pembelajaran pribadi menuju pembelajaran berbasis tim.
g. Dari luas menuju perilaku khas memberdayakan kaidah keterikatan.
h. Dari stimulasi rasa tunggal menuju stimulasi ke segala penjuru.
i. Dari alat tunggal menuju alat multimedia.
j. Dari hubungan satu arah bergeser menuju kooperatif.
k. Dari produksi massa menuju kebutuhan pelanggan.
l. Dari usaha sadar tunggal menuju jamak.
m. Dari satu ilmu pengetahuan bergeser menuju pengetahuan disiplin jamak.
n. Dari kontrol terpusat menuju otonomi dan kepercayaan.
o. Dari pemikiran faktual menuju kritis.
p. Dari penyampaian pengetahuan menuju pertukaran pengetahuan.
Sejalan dengan itu, perlu dilakukan penyempurnaan pola pikir dan penggunaan pendekatan baru
dalam perumusan Standar Kompetensi Lulusan. Perumusan SKL di dalam KBK 2004 dan KTSP
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 73
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2006 yang diturunkan dari SI harus diubah menjadi perumusan yang diturunkan dari kebutuhan.
Pendekatan dalam penyusunan SKL pada KBK 2004 dan KTSP 2006 dapat dilihat di Gambar 4 dan
penyempurnaan pola pikir perumusan kurikulum dapat dilihat di Tabel 1.
Tabel 1
4. Penguatan Tata Kelola Kurikulum
Pada Kurikulum 2013, penyusunan kurikulum dimulai dengan menetapkan standar kompetensi
lulusan berdasarkan kesiapan peserta didik, tujuan pendidikan nasional, dan kebutuhan. Setelah
kompetensi ditetapkan kemudian ditentukan kurikulumnya yang terdiri dari kerangka dasar
kurikulum dan struktur kurikulum. Satuan pendidikan dan guru tidak diberikan kewenangan
menyusun silabus, tapi disusun pada tingkat nasional. Guru lebih diberikan kesempatan
mengembangkan proses pembelajaran tanpa harus dibebani dengan tugas-tugas penyusunan
silabus yang memakan waktu yang banyak dan memerlukan penguasaan teknis penyusunan yang
sangat memberatkan guru. Perbandingan kerangka kerja penyusunan kurikulum dapat dilihat
pada Gambar 5.
Kerangka Kerja Penyusunan KBK 2004
Kerangka Kerja Penyusunan KTSP 2006
TUJUAN PENDIDIKAN NASIONAL
TUJUAN PENDID IKAN NASIONAL
KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Filosofis, Yuridis, Konseptual)
KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR KURIKULUM
STRUKTUR KURIKULUM
STANDAR ISI (SKL MAPEL, SK MAPEL, KD M APEL)
STANDAR
PROSES
STANDAR ISI (SKL M APEL, SK MAPEL, KD M APEL)
STANDAR KOM PETENSI
LULUSAN
STANDAR
PENILAIAN
STANDAR KOM PETENSI
LULUSAN
STANDAR
PROSES
PEDOMAN
SILABUS
SILABUS
RENCANA PELAKSANAAN
PEMBELAJARAN
Oleh Satuan Pendidikan
STANDAR
PENILAIAN
PEDOMAN
BUKU TEKS
SISWA
PEM BELAJARAN &
PENILAIAN
RENCANA PELAKSANAAN
PEM BELAJARAN
BUKU TEKS
SISWA
PEMBELAJARAN &
PENILAIAN
Oleh Satuan Pendidikan
Kerangka Kerja Penyusunan Kurikulum 2013
KESIAPAN PESERTA DIDIK
TUJUAN PENDID IKAN NASIONAL
KEBUTUH AN
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN (SKL) SATUAN PENDIDIKAN
KERANGKA DASAR KURIKULUM
(Filosofis, Yuridis, Konseptual)
STRUKTUR KURIKULUM
STANDAR
PROSES
KI KELAS & KD MAPEL
(STANDAR ISI)
STANDAR
PENILAIAN
SILABUS
PANDUAN
GURU
Oleh Satuan
Pendidikan
BUKU TEKS
SISWA
PEM BELAJARAN &
PENILAIAN (KTSP)
1
Gambar 5
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 74
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Hasil monitoring dan evaluasi pelaksanaan Kurikulum Tingkat Satuan Pendidikan yang dilakukan
Balitbang pada tahun 2010 juga menunjukkan bahwa secara umum total waktu pembelajaran
yang dialokasikan oleh banyak guru untuk beberapa mata pelajaran di SD, SMP, dan SMA lebih
kecil dari total waktu pembelajaran yang dialokasikan menurut Standar Isi. Di samping itu,
dikaitkan dengan kesulitan yang dihadapi guru dalam melaksanakan KTSP, ada kemungkinan
waktu yang dialokasikan dalam Standar Isi tidak dapat dilaksanakan sepenuhnya. Hasil
monitoring dan evaluasi ini juga menunjukkan bahwa banyak kompetensi yang perumusannya
sulit dipahami guru, dan kalau diajarkan kepada siswa sulit dicapai oleh siswa. Rumusan
kompetensi juga sulit dijabarkan ke dalam indikator dengan akibat sulit dijabarkan ke
pembelajaran, sulit dijabarkan ke penilaian, sulit diajarkan karena terlalu kompleks, dan sulit
diajarkan karena keterbatasan sarana, media, dan sumber belajar.
Untuk menjamin ketercapaian kompetensi sesuai dengan yang telah ditetapkan dan untuk
memudahkan pemantauan dan supervisi pelaksanaan pengajaran, perlu diambil langkah
penguatan tata kelola antara lain dengan menyiapkan pada tingkat pusat buku pegangan
pembelajaran yang terdiri dari buku pegangan siswa dan buku pegangan guru. Karena guru
merupakan faktor yang sangat penting di dalam pelaksanaan kurikulum, maka sangat penting
untuk menyiapkan guru supaya memahami pemanfaatan sumber belajar yang telah disiapkan
dan sumber lain yang dapat mereka manfaatkan. Untuk menjamin keterlaksanaan implementasi
kurikulum dan pelaksanaan pembelajaran, juga perlu diperkuat peran pendampingan dan
pemantauan oleh pusat dan daerah.
5. Pendalaman dan Perluasan Materi
Berdasarkan analisis hasil PISA 2009, ditemukan bahwa dari 6 (enam) level kemampuan yang
dirumuskan di dalam studi PISA, hampir semua peserta didik Indonesia hanya mampu menguasai
pelajaran sampai level 3 (tiga) saja, sementara negara lain yang terlibat di dalam studi ini banyak
yang mencapai level 4 (empat), 5 (lima), dan 6 (enam). Dengan keyakinan bahwa semua manusia
diciptakan sama, interpretasi yang dapat disimpulkan dari hasil studi ini, hanya satu, yaitu yang
kita ajarkan berbeda dengan tuntutan zaman (Gambar 6).
Gambar 6
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 75
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Analisis hasil TIMSS tahun 2007 dan 2011 di bidang matematika dan IPA untuk peserta didik kelas
2 SMP juga menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda. Untuk bidang matematika, lebih dari 95%
peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level menengah, sementara misalnya di Taiwan
hampir 50% peserta didiknya mampu mencapai level tinggi dan advance. Dari hasil ini dapat
disimpulkan bahwa yang diajarkan di Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan atau yang
distandarkan di tingkat internasional (Gambar 7).
Gambar 7
Untuk bidang IPA, pencapaian peserta didik kelas 2 SMP juga tidak jauh berbeda dengan
pencapaian yang mereka peroleh untuk bidang matematika. Hasil studi pada tahun 2007 dan
2011 menunjukkan bahwa lebih dari 95% peserta didik Indonesia hanya mampu mencapai level
menengah, sementara hampir 40% peserta didik Taiwan mampu mencapai level tinggi dan lanjut
(advanced). Dengan keyakinan bahwa semua anak dilahirkan sama, kesimpulan yang dapat
diambil dari studi ini adalah bahwa apa yang diajarkan kepada peserta didik di Indonesia berbeda
dengan apa yang diujikan atau distandarkan di tingkat internasional. (Gambar 8).
Gambar 8
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 76
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Hasil studi internasional untuk reading dan literacy (PIRLS) yang ditujukan untuk kelas IV SD juga
menunjukkan hasil yang tidak jauh berbeda dengan hasil studi untuk tingkat SMP seperti yang
dipaparkan terdahulu. Dalam hal membaca, lebih dari 95% peserta didik Indonesia di SD kelas IV
juga hanya mampu mencapai level menengah, sementara lebih dari 50% siswa Taiwan mampu
mencapai level tinggi dan advance. Hal ini juga menunjukkan bahwa apa yang diajarkan di
Indonesia berbeda dengan apa yang diujikan dan distandarkan pada tingkat internasional
(Gambar 9).
Gambar 9
Hasil analisis lebih jauh untuk studi TIMSS dan PIRLS menunjukkan bahwa soal-soal yang
digunakan untuk mengukur kemampuan peserta didik dibagi menjadi empat kategori, yaitu:
- low mengukur kemampuan sampai level knowing
- intermediate mengukur kemampuan sampai level applying
- high mengukur kemampuan sampai level reasoning
- advance mengukur kemampuan sampai level reasoning with incomplete information.
Tabel 2
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 77
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Analisis lebih jauh untuk membandingkan kurikulum IPA SMP kelas VIII yang ada di Indonesia
dengan materi yang terdapat di TIMSS menunjukkan bahwa terdapat beberapa topik yang
sebenarnya belum diajarkan di kelas VIII SMP (Tabel 2). Hal yang sama juga terdapat di kurikulum
matematika kelas VIII SMP di mana juga terdapat beberapa topik yang belum diajarkan di kelas
XIII. Lebih parahnya lagi, malah terdapat beberapa topik yang sama sekali tidak terdapat di dalam
kurikulum saat ini, sehingga menyulitkan bagi peserta didik kelas VIII SMP menjawab pertanyaan
yang terdapat di dalam TIMSS (Tabel 3).
Tabel 3
Hal yang sama juga terjadi di kurikulum matematika kelas IV SD pada studi internasional di mana
juga terdapat topik yang belum diajarkan pada kelas IV dan topik yang sama sekali tidak terdapat
di dalam kurikulum saat ini, seperti bisa dilihat pada Tabel 4.
Tabel 4
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 78
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Dalam kaitan itu, perlu dilakukan langkah penguatan materi dengan mengevaluasi ulang ruang
lingkup materi yang terdapat di dalam kurikulum dengan cara meniadakan materi yang tidak
esensial atau tidak relevan bagi peserta didik, mempertahankan materi yang sesuai dengan
kebutuhan peserta didik, dan menambahkan materi yang dianggap penting dalam perbandingan
internasional. Di samping itu juga perlu dievaluasi ulang tingkat kedalaman materi sesuai dengan
tuntutan perbandingan internasional dan menyusun kompetensi dasar yang sesuai dengan
materi yang dibutuhkan.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 79
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
II. TUJUAN KURIKULUM
Tujuan Pendidikan nasional sebagaimana telah dirumuskan dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun
2003 adalah untuk berkembangnya potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan
bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan
menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Secara singkatnya, undang-undang
tersebut berharap pendidikan dapat membuat peserta didk menjadi kompeten dalam bidangnya. Di
mana kompeten tersebut, sejalan dengan tujuan pendidikan nasional yang telah disampaikan di
atas, harus mencakup kompetensi dalam ranah sikap, pengetahuan, dan keterampilan sebagaimana
dijelaskan dalam penjelasan pasal 35 undang-undang tersebut.
Sejalan dengan arahan undang-undang tersebut, telah pula ditetapkan visi pendidikan tahun 2025
yaitu menciptakan insan Indonesia yang cerdas dan kompetitif. Cerdas yang dimaksud disini adalah
cerdas komprehensif, yaitu cerdas spiritual dan cerdas sosial/emosional dalam ranah sikap, cerdas
intelektual dalam ranah pengetahuan, serta cerdas kinestetis dalam ranah keterampilan.
Dengan demikian Kurikulum 2013 adalah dirancang dengan tujuan untuk mempersiapkan insan
Indonesia supaya memiliki kemampuan hidup sebagai pribadi dan warganegara yang beriman,
produktif, kreatif, inovatif, dan afektif serta mampu berkontribusi pada kehidupan bermasyarakat,
berbangsa, bernegara dan peradaban dunia. Kurikulum adalah instrumen pendidikan untuk dapat
membawa insan Indonesia memiliki kompetensi sikap, pengetahuan, dan keterampilan sehingga
dapat menjadi pribadi dan warga negara yang produktif, kreatif, inovatif, dan afektif
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 80
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
III. KERANGKA DASAR KURIKULUM 2013
Kerangka dasar adalah pedoman yang digunakan untuk mengembangkan dokumen kurikulum,
implementasi kurikulum, dan evaluasi kurikulum. Kerangka Dasar juga digunakan sebagai pedoman
untuk mengembangkan kurikulum tingkat nasional, daerah, dan KTSP.
A. LANDASAN KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 dikembangkan berdasarkan ketentuan yuridis yang mewajibkan adanya
pengembangan kurikulum baru, landasan filosofis, dan landasan empirik. Landasan yuridis
merupakan ketentuan hukum yang dijadikan dasar untuk pengembangan kurikulum dan yang
mengharuskan adanya pengembangan kurikulum baru. Landasan filosofis adalah landasan yang
mengarahkan kurikulum kepada manusia apa yang akan dihasilkan kurikulum. Landasan teoritik
memberikan dasar-dasar teoritik pengembangan kurikulum sebagai dokumen dan proses. Landasan
empirik memberikan arahan berdasarkan pelaksanaan kurikulum yang sedang berlaku di lapangan.
1. Landasan Yuridis
Landasan yuridis kurikulum adalah Pancasila dan Undang-undang Dasar 1945, Undang-undang
nomor 20 tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional, Peraturan Pemerintah Nomor 19
tahun 2005 tentang Standar Nasional Pendidikan, dan Peraturan Menteri Pendidikan Nasional
Nomor 23 tahun 2006 tentang Standar Kompetensi Lulusan dan Peraturan Menteri Pendidikan
Nasional Nomor 22 tahun 2006 tentang Standar Isi. Lebih lanjut, pengembangan Kurikulum 2013
diamanatkan oleh Rencana Pendidikan Pendidikan Menengah Nasional (RJPMN). Landasan
yuridis pengembangan Kurikulum 2013 lainnya adalah Instruksi Presiden Republik Indonesia
tahun 2010 tentang Pendidikan Karakter, Pembelajaran Aktif dan Pendidikan Kewirausahaan.
2. Landasan Filosofis
Secara singkat kurikulum adalah untuk membangun kehidupan masa kini dan masa akan datang
bangsa, yang dikembangkan dari warisan nilai dan pretasi bangsa di masa lalu, serta kemudian
diwariskan serta dikembangkan untuk kehidupan masa depan. Ketiga dimensi kehidupan bangsa,
masa lalu-masa sekarang-masa yang akan datang, menjadi landasan filosofis pengembangan
kurikulum. Pewarisan nilai dan pretasi bangsa di masa lampau memberikan dasar bagi kehidupan
bangsa dan individu sebagai anggota masyarakat, modal yang digunakan dan dikembangkan
untuk membangun kualitas kehidupan bangsa dan individu yang diperlukan bagi kehidupan masa
kini, dan keberlanjutan kehidupan bangsa dan warganegara di amsa mendatang. Dengan tiga
dimensi kehidupan tersebut kurikulum selalu menempatkan peserta didik dalam lingkungan
sosial-budayanya, mengembangkan kehidupan individu peserta didik sebagai warganegara yang
tidak kehilangan kepribadian dan kualitas untuk kehidupan masa kini yang lebih baik, dan
membangun kehidupan masa depan yang lebih baik lagi.
3. Landasan Empiris
Pada saat ini perekonomian Indonesia terus tumbuh di tengah bayang-bayang resesi dunia.
Pertumbuhan ekonomi Indonesia dari 2005 sampai dengan 2008 berturut-turut 5,7%, 5,5%,
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 81
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
6,3%, 2008: 6,4% (www.presidenri.go.id/index.php/indikator). Pertumbuhan ekonomi Indonesia
tahun 2012 diperkirakan lebih tinggi dibandingkan pertumbuhan ekonomi negara – negara
ASEAN sebesar 6,5 – 6,9 % (Agus D.W. Martowardojo, dalam Rapat Paripurna DPR, 31/05/2012).
Momentum pertumbuhan ekonomi ini harus terus dijaga dan ditingkatkan. Generasi muda
berjiwa wirausaha yang tangguh, kreatif, ulet, jujur, dan mandiri, sangat diperlukan untuk
memantapkan pertumbuhan ekonomi Indonesia di masa depan. Generasi seperti ini seharusnya
tidak muncul karena hasil seleksi alam, namun karena hasil gemblengan pada tiap jenjang satuan
pendidikan dengan kurikulum sebagai pengarahnya.
Sebagai negara bangsa yang besar dari segi geografis, suku bangsa, potensi ekonomi, dan
beragamnya kemajuan pembangunan dari satu daerah ke daerah lain, sekecil apapun ancaman
disintegrasi bangsa masih tetap ada. Maka, kurikulum harus mampu membentuk manusia
Indonesia yang mampu menyeimbangkan kebutuhan individu dan masyarakat untuk memajukan
jatidiri sebagai bagian dari bangsa Indonesia dan kebutuhan untuk berintegrasi sebagai satu
entitas bangsa Indonesia.
Dewasa ini, kecenderungan menyelesaikan persoalan dengan kekerasan dan kasus pemaksaan
kehendak sering muncul di Indonesia. Kecenderungan ini juga menimpa generasi muda, misalnya
pada kasus-kasus perkelahian massal. Walaupun belum ada kajian ilmiah bahwa kekerasan
tersebut berhulu dari kurikulum, namun beberapa ahli pendidikan dan tokoh masyarakat
menyatakan bahwa salah satu akar masalahnya adalah implementasi kurikulum yang terlalu
menekankan aspek kognitif dan keterkungkungan peserta didik di ruang belajarnya dengan
kegiatan yang kurang menantang peserta didik. Oleh karena itu, kurikulum perlu direorientasi
dan direorganisasi terhadap beban belajar dan kegiatan pembelajaran yang dapat menjawab
kebutuhan ini.
Berbagai elemen masyarakat telah memberikan kritikan, komentar, dan saran berkaitan dengan
beban belajar siswa, khususnya siswa sekolah dasar. Beban belajar ini bahkan secara kasatmata
terwujud pada beratnya beban buku yang harus dibawa ke sekolah. Beban belajar ini salah
satunya berhulu dari banyaknya matapelajaran yang ada di tingkat sekolah dasar. Maka,
kurikulum pada tingkat sekolah dasar perlu diarahkan kepada peningkatan 3 (tiga) kemampuan
dasar, yakni baca, tulis, dan hitung, dan pembentukan karakter.
Berbagai kasus yang berkaitan dengan penyalahgunaan wewenang, manipulasi, termasuk masih
adanya kecurangan di dalam Ujian Nasional menunjukkan mendesaknya upaya menumbuhkan
budaya jujur dan antikorupsi melalui kegiatan pembelajaran di dalam satuan pendidikan. Maka,
kurikulum harus mampu memandu upaya karakterisasi nilai-nilai kejujuran pada peserta didik.
Pada saat ini, upaya pemenuhan kebutuhan manusia telah secara nyata mempengaruhi secara
negatif lingkungan alam. Pencemaran, semakin berkurangnya sumber air bersih adanya potensi
rawan pangan pada berbagai beahan dunia, dan pemanasan global merupakan tantangan yang
harus dihadapi generasi muda di masa kini dan di masa yang akan datang. Kurikulum seharusnya
juga diarahkan untuk membangun kesadaran dan kepedulian generasi muda terhadap lingkungan
alam dan menumbuhkan kemampuan untuk merumuskan pemecahan masalah secara kreatif
terhadap isu-isu lingkungan dan ketahanan pangan.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 82
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Dengan berbagai kemajuan yang telah dicapai, mutu pendidikan Indonesia harus terus
ditingkatkan. Hasil riset PISA (Program for International Student Assessment), studi yang
memfokuskan pada literasi bacaan, matematika, dan IPAmenunjukkan peringkat Indonesia baru
bisa menduduki 10 besar terbawah dari 65 negara. Hasil Riset TIMSS (Trends in International
Mathematics and Science Study) menunjukkan siswa Indonesia berada pada rangking amat
rendah dalam kemampuan (1) memahami informasi yang komplek, (2) teori, analisis dan
pemecahan masalah, (3) pemakaian alat, prosedur dan pemecahan masalah dan (4) melakukan
investigasi. Hasil-hasil ini menunjukkan perlu ada perubahan orientasi kurikulum, dengan tidak
membebani peserta didik dengan konten namun pada aspek kemampuan esensial yang
diperlukan semua warga negara untuk berperanserta dalam membangun negaranya pada abad
21.
4. Landasan Teoritik
Kurikulum 2013 dikembangkan atas dasar teori “pendidikan berdasarkan standar” (standardbased education), dan teori kurikulum berbasis kompetensi.
Pendidikan berdasarkan standar adalah pendidikan yang menetapkan standar nasional sebagai
kualitas minimal warganegara untuk suatu jenjang pendidikan. Standar bukan kurikulum dan
kurikulum dikembangkan agar peserta didik mampu mencapai kualitas standar nasional atau di
atasnya. Standar kualitas nasional dinyatakan sebagai Standar Kompetensi Lulusan. Standar
Kompetensi Lulusan mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan. Standar Kompetensi
Lulusan dikembangkan menjadi Standar Kompetensi Lulusan Satuan Pendidikan yaitu SKL SD/MI,
SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
Kompetensi adalah kemampuan sesorang untuk bersikap, menggunakan pengetahuan dan
ketrampilan untuk melaksanakan suatu tugas di sekolah, masyarakat, dan lingkungan dimana
yang bersangkutan berinteraksi. Kurikulum berbasis kompetensi dirancang untuk memberikan
pengalaman belajar seluas-luasnya bagi peserta didik untuk mengembangkan sikap, ketrampilan
dan pengetahuan yang diperlukan untuk membangun kemampuan yang dirumuskan dalam SKL.
Hasil dari pengalaman belajar tersebut adalah hasil belajar peserta didik yang menggambarkan
manusia dengan kualitas yang dinyatakan dalam SKL.
B. KARAKTERISTIK KURIKULUM 2013
Kurikulum 2013 adalah kurikulum berbasis kompetensi. Kurikulum berbasis kompetensi adalah
outcomes-based curriculum dan oleh karena itu pengembangan kurikulum diarahkan pada
pencapaian kompetensi yang dirumuskan dari SKL. Demikian pula penilaian hasil belajar dan hasil
kurikulum diukur dari pencapaian kompetensi. Keberhasilan kurikulum dartikan sebagai pencapaian
kompetensi yang dirancang dalam dokumen kurikulum oleh seluruh peserta didik.
Kompetensi untuk Kurikulum 2013 dirancang sebagai berikut:
1. Isi atau konten kurikulum yaitu kompetensi dinyatakan dalam bentuk Kompetensi Inti (KI) kelas
dan dirinci lebih lanjut dalam Kompetensi Dasar (KD) mata pelajaran.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 83
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2. Kompetensi Inti (KI) merupakan gambaran secara kategorial mengenai kompetensi dalam aspek
sikap, pengetahuan, dan ketrampilan (kognitif dan psikomotor) yang harus dipelajari peserta
didik untuk suatu jenjang sekolah, kelas dan mata pelajaran. Kompetensi Inti adalah kualitas yang
harus dimiliki seorang peserta didik untuk setiap kelas melalui pembelajaran KD yang
diorganisasikan dalam proses pembelajaran siswa aktif.
3. Kompetensi Dasar (KD) merupakan kompetensi yang dipelajari peserta didik untuk suatu tema
untuk SD/MI, dan untuk mata pelajaran di kelas tertentu untuk SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK.
4. Kompetensi Inti dan Kompetensi Dasar di jenjang pendidikan menengah diutamakan pada ranah
sikap sedangkan pada jenjang pendidikan menengah pada kemampuan intelektual (kemampuan
kognitif tinggi).
5. Kompetensi Inti menjadi unsur organisatoris (organizing elements) Kompetensi Dasar yaitu
semua KD dan proses pembelajaran dikembangkan untuk mencapai kompetensi dalam
Kompetensi Inti.
6. Kompetensi Dasar yang dikembangkan didasarkan pada prinsip akumulatif, saling memperkuat
(reinforced) dan memperkaya (enriched) antar mata pelajaran dan jenjang pendidikan (organisasi
horizontal dan vertikal).
7. Silabus dikembangkan sebagai rancangan belajar untuk satu tema (SD/MI) atau satu kelas dan
satu mata pelajaran (SMP/MTS, SMA/MA, SMK/MAK). Dalam silabus tercantum seluruh KD untuk
tema atau mata pelajaran di kelas tersebut.
8. Rencana Pelaksanaan Pembelajaran dikembangkan dari setiap KD yang untuk mata pelajaran dan
kelas tersebut.
C. PROSES PEMBELAJARAN
Proses pembelajaran Kurikulum 2013 terdiri atas pembelajaran intra-kurikuler dan pembelajaran
ekstra-kurikuler.
1. Pembelajaran intra kurikuler didasarkan pada prinsip berikut:
a. Proses pembelajaran intra-kurikuler adalah proses pembelajaran yang berkenaan dengan
mata pelajaran dalam struktur kurikulum dan dilakukan di kelas, sekolah, dan masyarakat.
b. Proses pembelajaran di SD/MI berdasarkan tema sedangkan di SMP/MTS, SMA/MA, dan
SMK/MAK berdasarkan Rencana Pelaksanaan Pembelajaran yang dikembangkan guru.
c. Proses pembelajaran didasarkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif untuk menguasai
Kompetensi Dasar dan Kompetensi Inti pada tingkat yang memuaskan (excepted).
d. Proses pembelajaran dikembangkan atas dasar karakteristik konten kompetensi yaitu
pengetahuan yang merupakan konten yang bersifat mastery dan diajarkan secara langsung
(direct teaching), ketrampilan kognitif dan psikomotorik adalah konten yang bersifat
developmental yang dapat dilatih (trainable) dan diajarkan secara langsung (direct teaching),
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 84
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
sedangkan sikap adalah konten developmental dan dikembangkan melalui proses pendidikan
yang tidak langsung (indirect teaching).
e. Pembelajaran kompetensi untuk konten yang bersifat developmentaldilaksanakan
berkesinambungan antara satu pertemuan dengan pertemuan lainnya,
dan saling
memperkuat antara satu mata pelajaran dengan mata pelajaran lainnya.
f. Proses pembelajaran tidak langsung (indirect) terjadi pada setiap kegiatan belajar yang terjadi
di kelas, sekolah, rumah dan masyarakat. Proses pembelajaran tidak langsung bukan
kurikulum tersembunyi (hidden curriculum) karena sikap yang dikembangkan dalam proses
pembelajaran tidak langsung harus tercantum dalam silabus, dan Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) yang dibuat guru.
g. Proses pembelajaran dikembangkan atas prinsip pembelajaran siswa aktif melalui kegiatan
mengamati (melihat, membaca, mendengar, menyimak), menanya (lisan, tulis), menganalis
(menghubungkan, menentukan keterkaitan, membangun cerita/konsep), mengkomunikasikan (lisan, tulis, gambar, grafik, tabel, chart, dan lain-lain).
h. Pembelajaran remedial dilaksanakan untuk membantu peserta didik menguasai kompetensi
yang masih kurang. Pembelajaran remedial dirancang dan dilaksanakan berdasarkan
kelemahan yang ditemukan berdasarkan analisis hasil tes, ulangan, dan tugas setiap peserta
didik. Pembelajaran remedial dirancang untuk individu, kelompok atau kelas sesuai dengan
hasil analisis jawaban peserta didik.
i. Penilaian hasil belajar mencakup seluruh aspek kompetensi, bersifat formatif dan hasilnya
segera diikuti dengan pembelajaran remedial untuk memastikan penguasaan kompetensi
pada tingkat memuaskan.
2. Pembelajaran ekstrakurikuler
Pembelajaran ekstrakurikuler adalah kegiatan yang dilakukan untuk aktivitas yang dirancang
sebagai kegiatan di luar kegiatan pembelajaran terjadwal secara rutin setiap minggu. Kegiatan
ekstra-kurikuler terdiri atas kegiatan wajib dan pilihan. Pramuka adalah kegiatan ekstrakurikuler
wajib.
Kegiatan ekstrakurikuler wajib dinilai yang hasilnya digunakan sebagai unsur pendukung kegiatan
intrakurikuler.
D. PRINSIP PENGEMBANGAN KURIKULUM 2013
Pengembangan kurikulum didasarkan pada prinsip-prinsip berikut:
1. Kurikulum bukan hanya merupakan sekumpulan daftar mata pelajaran karena mata pelajaran
hanya merupakan sumber materi pembelajaran untuk mencapai kompetensi.
2. Kurikulum didasarkan pada standar kompetensi lulusan yang ditetapkan untuk satu satuan
pendidikan, jenjang pendidikan, dan program pendidikan. Sesuai dengan kebijakan Pemerintah
mengenai Wajib Belajar 12 Tahun maka Standar Kompetensi Lulusan yang menjadi dasar
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 85
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
pengembangan kurikulum adalah kemampuan yang harus dimiliki peserta didik setelah mengikuti
proses pendidikan selama 12 tahun.
3. Kurikulum didasarkan pada model kurikulum berbasis kompetensi. Model kurikulum berbasis
kompetensi ditandai oleh pengembangan kompetensi berupa sikap, pengetahuan, ketrampilan
berpikir, ketrampilan psikomotorik yang dikemas dalam berbagai mata pelajaran.
4. Kurikulum didasarkan atas prinsip bahwa setiap sikap, keterampilan dan pengetahuan yang
dirumuskan dalam kurikulum berbentuk Kompetensi Dasar dapat dipelajari dan dikuasai setiap
peserta didik (mastery learning) sesuai dengan kaedah kurikulum berbasis kompetensi.
5. Kurikulum dikembangkan dengan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
mengembangkan perbedaan dalam kemampuan dan minat.
6. Kurikulum berpusat pada potensi, perkembangan, kebutuhan, dan kepentingan peserta didik dan
lingkungannya. Kurikulum dikembangkan berdasarkan prinsip bahwa peserta didik berada pada
posisi sentral dan aktif dalam belajar.
7. Kurikulum harus tanggap terhadap perkembangan ilmu pengetahuan, budaya, teknologi, dan
seni.
8. Kurikulum harus relevan dengan kebutuhan kehidupan.
9. Kurikulum harus diarahkan kepada proses pengembangan, pembudayaan dan pemberdayaan
peserta didik yang berlangsung sepanjang hayat.
10.Kurikulum didasarkan kepada kepentingan nasional dan kepentingan daerah.
11.Penilaian hasil belajar ditujukan untuk mengetahui dan memperbaiki pencapaian kompetensi.
Instrumen penilaian hasil belajar adalah alat untuk mengetahui kekurangan yang dimiliki setiap
peserta didik atau sekelompok peserta didik. Kekurangan tersebut harus segera diikuti dengan
proses memperbaiki kekurangan dalam aspek hasil belajar yang dimiliki seorang atau sekelompok
peserta didik.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 86
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
IV. STRUKTUR KURIKULUM
Struktur kurikulum menggambarkan konseptualisasi konten kurikulum dalam bentuk mata pelajaran,
posisi konten/mata pelajaran dalam kurikulum, distribusi konten/mata pelajaran dalam semester
atau tahun, beban belajar untuk mata pelajaran dan beban belajar per minggu untuk setiap siswa.
Struktur kurikulum adalah juga merupakan aplikasi konsep pengorganisasian konten dalam sistem
belajar dan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran. Pengorganisasian konten
dalam sistem belajar yang digunakan untuk kurikulum yang akan datang adalah sistem semester
sedangkan pengorganisasian beban belajar dalam sistem pembelajaran berdasarkan jam pelajaran
per semester.
A. STRUKTUR KURIKULUM SD/MI
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu semester.
Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan untuk kelas IV, V, dan
VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35 menit.
Struktur Kurikulum SD/MI adalah sebagai berikut:
ALOKASI WAKTU BELAJAR
PER MINGGU
MATA PELAJARAN
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelompok B
1. Seni Budaya dan Prakarya
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
I
II
III IV
V
VI
4
5
8
5
-
4
6
8
6
-
4
6
10
6
-
4
4
7
6
3
4
4
7
6
3
4
4
7
6
3
-
-
-
3
3
3
4
4
30
4 4 5 5 5
4 4 4 4 4
32 34 36 36 36
= Pembelajaran Tematik Integratif
Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dan Prakarya dapat Bahasa Daerah.
Integrasi Kompetensi Dasar IPA dan IPS didasarkan pada keterdekatan makna dari konten
Kompetensi Dasar IPA dan IPS dengan konten Pendidikan Agama dan Budi Pekerti, Pendidikan
Pancasila dan Kewarganegaraan, Bahasa Indonesia, Matematika, serta Pendidikan Jasmani, Olahraga
dan Kesehatan yang berlaku untuk kelas I, II, dan III. Sedangkan untuk kelas IV, V dan VI, Kompetensi
Dasar IPA dan IPS berdiri sendiri dan kemudian diintegrasikan ke dalam tema-tema yang ada untuk
kelas IV, V dan VI.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 87
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
B. STRUKTUR KURIKULUM SMP/MTS
Dalam struktur kurikulum SMP/MTs ada penambahan jam belajar per minggu dari semula 32, 32,
dan 32 menjadi 38, 38 dan 38 untuk masing-masing kelas VII, VIII, dan IX. Sedangkan lama belajar
untuk setiap jam belajar di SMP/MTs tetap yaitu 40 menit.
Struktur Kurikulum SMP/MTS adalah sebagai berikut:
ALOKASI WAKTU BELAJAR PER
MINGGU
VII
VIII
IX
MATA PELAJARAN
Kelompok A
1. Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2. Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3. Bahasa Indonesia
4. Matematika
5. Ilmu Pengetahuan Alam
6. Ilmu Pengetahuan Sosial
7. Bahasa Inggris
Kelompok B
1. Seni Budaya
2. Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
3. Prakarya
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
Keterangan:
Mata pelajaran Seni Budaya dapat memuat Bahasa Daerah.
3
3
6
5
5
4
4
3
3
6
5
5
4
4
3
3
6
5
5
4
4
3
3
2
38
3
3
2
38
3
3
2
38
IPA dan IPS dikembangkan sebagai mata pelajaran integrative science dan integrative social studies,
bukan sebagai pendidikan disiplin ilmu. Keduanya sebagai pendidikan berorientasi aplikatif,
pengembangan kemampuan berpikir, kemampuan belajar, rasa ingin tahu, dan pengembangan sikap
peduli dan bertanggung jawab terhadap lingkungan sosial dan alam. Disamping itu, tujuan
pendidikan IPS menekankan pada pengetahuan tentang bangsanya, semangat kebangsaan,
patriotisme, serta aktivitas masyarakat di bidang ekonomi dalam ruang atau space wilayah NKRI. IPA
juga ditujukan untuk pengenalan lingkungan biologi dan alam sekitarnya, serta pengenalan berbagai
keunggulan wilayah nusantara.
Seni Budaya terdiri atas empat aspek, yakni seni rupa, seni musik, seni tari, dan seni teater. Masingmasing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan dapat memilih aspek yang
diajarkan sesuai dengan kemampuan (guru dan fasilitas) pada satuan pendidikan itu.
Prakarya terdiri atas empat aspek, yakni kerajinan, rekayasa, budidaya, dan pengolahan. Masingmasing aspek diajarkan secara terpisah dan setiap satuan pendidikan menyelenggarakan
pembelajaran prakarya paling sedikit dua aspek prakarya sesuai dengan kemampuan dan potensi
daerah pada satuan pendidikan itu.
C. STRUKTUR KURIKULUM PENDIDIKAN MENENGAH (SMA/MA/SMK/MAK)
Struktur kurikulum SMA/MA/SMK/MAK terdiri atas:
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 88
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
- Kelompok mata pelajaran wajib yang diikuti oleh seluruh peserta didik
- Kelompok mata pelajaran peminatan yang diikuti oleh peserta didik sesuai dengan bakat, minat,
dan kemampuannya.
Adanya kelompok mata pelajaran wajib dan mata pelajaran peminatan dimaksudkan untuk
menerapkan prinsip kesamaan antara SMA/MA dan SMK/MAK. Mata pelajaran wajib sebanyak 9
(sembilan) mata pelajaran dengan beban belajar 24 jam per minggu. Kelompok mata pelajaran
peminatan SMA/MA terdiri atas 18 jam per minggu untuk kelas X, dan 20 jam per minggu untuk
kelas XI dan XII. Kelompok mata pelajaran peminatan SMK/MAK masing-masing 24 jam per kelas.
Kelompok mata pelajaran peminatan SMA/MA bersifat akademik, sedangkan untuk SMK/MAK
bersifat vokasional. Struktur ini menempatkan prinsip bahwa peserta didik adalah subjek dalam
belajar dan mereka memiliki hak untuk memilih sesuai dengan minatnya.
1. Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah adalah sebagaimana yang tertera di dalam tabel
berikut ini:
Struktur Kurikulum Pendidikan Menengah kelompok mata pelajaran wajib:
ALOKASI WAKTU BELAJAR
PER MINGGU
X
XI
XII
MATA PELAJARAN
Kelompok A (Wajib)
1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
2.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
3.
Bahasa Indonesia
4.
Matematika
5.
Sejarah Indonesia
6.
Bahasa Inggris
Kelompok B (Wajib)
7.
Seni Budaya
8.
Pendidikan Jasmani, Olah Raga, dan Kesehatan
9.
Prakarya dan Kewirausahaan
Jumlah Jam Pelajaran Kelompok A dan B per minggu
3
2
4
4
2
2
3
2
4
4
2
2
3
2
4
4
2
2
2
3
2
2
3
2
2
3
2
24
24
24
Kelompok C (Peminatan)
Mata Pelajaran Peminatan Akademik (SMA/MA)
18
20
20
Jumlah Jam Pelajaran yang Harus Ditempuh per Minggu
42
44
44
Beban belajar di SMA/MA untuk Tahun X, XI, dan XII masing-masing 43 jam belajar per minggu.
Satu jam belajar adalah 45 menit.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 89
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2. Struktur Kurikulum SMA/MA
MATA PELAJARAN
X
24
Kelompok A dan B (Wajib)
C. Kelompok Peminatan
Peminatan Matematika dan Ilmu-Ilmu Alam
I
1 Matematika
2 Biologi
3 Fisika
4 Kimia
Peminatan Ilmu-Ilmu Sosial
II
1 Geografi
2 Sejarah
3 Sosiologi
4 Ekonomi
Peminatan Ilmu-Ilmu Bahasa dan Budaya
III
1 Bahasa dan Sastra Indonesia
2 Bahasa dan Sastra Inggris
3 Bahasa dan Sastra Asing Lainnya
4 Antropologi
Mata Pelajaran Pilihan dan Pendalaman
Pilihan Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat
Jumlah jam pelajaran yang tersedia per minggu
Jumlah jam pelajaran yang harus ditempuh per
minggu
Kelas
XI
24
XII
24
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
3
3
3
3
4
4
4
4
4
4
4
4
6
4
4
66
76
76
42
44
44
Kelompok Peminatan terdiri atas Peminatan Matematika dan Ilmu-ilmu Alam, Peminatan Ilmuilmu Sosial, dan Peminatan Ilmu-ilmu Bahasa dan Budaya. Sejak kelas X peserta didik sudah harus
memilih kelompok peminatan yang akan dimasuki. Pemilihan peminatan berdasarkan nilai rapor
di SMP/MTsdan/atau nilai UN SMP/MTs dan/atau rekomendasi guru BK di SMP/MTs dan/atau
hasil tes penempatan (placement test) ketika mendaftar di SMA/MA dan/atau tes bakat minat
oleh psikolog dan/atau rekomendasi guru BK di SMA/MA. Pada akhir minggu ketiga semester
pertama peserta didik masih mungkin mengubah pilihan peminatannya berdasarkan
rekomendasi para guru dan ketersediaan tempat duduk. Untuk sekolah yang mampu
menyediakan layanan khusus maka setelah akhir semester pertama peserta didik masih mungkin
mengubah pilihan peminatannya. Untuk MA, selain ketiga peminatan tersebut ditambah dengan
Kelompok Peminatan Keagamaan.
Semua mata pelajaran yang terdapat dalam suatu Kelompok Peminatan yang dipilih peserta didik
harus diikuti. Setiap Kelompok Peminatan terdiri atas 4 (empat) mata pelajaran dan masingmasing mata pelajaran berdurasi 3 jampelajaran untuk kelas X, dan 4 jam pelajaran untuk kelas XI
dan XII.
Setiap peserta didik memiliki beban belajar per semester selama 42 jam pelajaran untuk kelas X
dan 44 jam pelajaran untuk kelas XI dan XII. Beban belajar ini terdiri atas Kelompok Mata
Pelajaran Wajib A dan B dengan durasi 24 jam pelajaran dan Kelompok Mata Pelajaran
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 90
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Peminatan dengan durasi 12 jam pelajaran untuk kelas X dan 16 jam pelajaran untuk kelas XI dan
XII.
Untuk Mata Pelajaran Pilihan Lintas Minat dan/atau Pendalaman Minat kelas X, jumlah jam
pelajaran pilihan per minggu berdurasi 6 jam pelajaran yang dapat diambil dengan pilihan sebagai
berikut:
1) Dua mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam satu
Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
2) Satu mata pelajaran dari masing-masing Kelompok Peminatan yang lainnya.
Sedangkan pada kelas XI dan XII, peserta didik mengambil Pilihan Lintas Minat dan/atau
Pendalaman Minat dengan jumlah jam pelajaran pilihan per minggu berdurasi 4 jam pelajaran
yang dapat diambil dengan pilihan sebagai berikut:
a. Satu mata pelajaran di luar Kelompok Peminatan yang dipilihnya tetapi masih dalam
Kelompok Peminatan lainnya, dan/atau
b. Mata pelajaran Pendalaman Kelompok Peminatan yang dipilihnya.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 91
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
V. IMPLEMENTASI DAN EVALUASI KURIKULUM
A. IMPLEMENTASI
1. Pengembangan Kurikulum 2013 pada Satuan Pendidikan
Pengembangan Kurikulum 2013 dilakukan atas prinsip:
a. bahwa sekolah adalah satu kesatuan lembaga pendidikan dan kurikulum adalah kurikulum
satuan pendidikan, bukan daftar mata pelajaran
b. Guru di satu satuan pendidikan adalah satu satuan pendidik (community of educators),
mengembangkan kurikulum secara bersama-sama.
c. Pengembangan kurikulum di jenjang satuan pendidikan dipimpin langsung oleh kepala sekolah
d. Pelaksanaan implementasi kurikulum di satuan pendidikan dievaluasi oleh kepala sekolah.
2. Manajemen Implementasi
a. Implementasi kurikulum adalah usaha bersama antara Pemerintah dengan pemerintah
propinsi dan pemerintah daerah kabupaten/kota.
b. Pemerintah bertangungjawab dalam mempersiapkan guru dan kepala sekolah untuk
melaksanakan kurikulum.
c. Pemerintah bertanggungjawab dalam melakukan evaluasi pelaksanaan kurikulum
secara nasional.
d. Pemerintah propinsi bertanggungjawab dalam melakukan supervisi dan evaluasi
terhadap pelaksanaan kurikulum di propinsi terkait.
e. Pemerintah kabupaten/kota bertanggungjawab dalam memberikan bantuan
profesional kepada guru dan kepala sekolah dalam melaksanakan kurikulum di
kabupaten/kota terkait.
3. Stategi Implementasi Kurikulum terdiri atas:
a. Pelaksanaan kurikulum di seluruh sekolah dan jenjang pendidikan yaitu:
- Juli 2013: Kelas I, IV terbatas pada sejumlah SD/MI (30%), dan seluruh VII (SMP/MTs), dan
X (SMA/MA, SMK/MAK). Ini adalah tahun pertama implementasi dan dilakukan di seluruh
wilayah NKRI. Untuk SD akan dipilih 30% SD dari setiap kabupaten/kota di setiap propinsi.
- Juli 2014: Kelas I, II, IV, V, VII, VIII, X, dan XI: tahun 2014 adalah tahun kedua implementasi.
Seperti tahun pertama maka SD akan dipilih sebanyak 30% sehingga secara keseluruhan
implementasi kurikulum pada tahun kedua sudah mencakup 60% SD di seluruh wilayah
NKRI. Pada tahun kedua ini, hanya kelas terakhir SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK yang
belum melaksanakan kurikulum.
- Juli 2015: seluruh kelas dan seluruh sekolah SD/MI, SMP/MTs, SMA/MA, SMK/MAK telah
melaksanakan sepenuhnya Kurikulum 2013.
b. Pelatihan Guru, Kepala Sekolah dan Pengawas, dari tahun 2013 – 2016. Pelatihan guru, kepala
sekolah dan pengawas adalah untuk guru, kepala sekolah yang akan melaksanakan Kurikulum
2013 dan dilakukan sebelum Kurikulum 2013 diimplementasikan. Prinsip ini menjadi prinsip
utama implementasi dimana guru, kepala sekolah dan pengawas di wilayah sekolah terkait
yang akan mengimplemntasikan kurikulum adalah mereka yang sudah terlatih. Dengan
demikian, ketika Kurikulum 2013 akan diimplementasikan pada tahun pembelajaran 2015Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 92
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2016, seluruh guru, kepala sekolah dan pengawas di seluruh Indonesia sudah mendapatkan
pelatihan untuk melaksanakan kurikulum.
c. Pengembangan buku babon, dari tahun 2013 – 2016. Sejalan dengan strategi implementasi,
penulisan dan percetakan serta distribusi buku babon akan seluruhnya selesai pada awal
tahun terakhir implementasi kurikulum atau sebelumnya. Pada prinsipnya ketika
implementasi Kurikulum 2013 memasuki tahun 2015-2016 seluruh buku babon sudah teredia
di setiap sekolah.
Buku babon terdiri atas buku untuk peserta didik dan buku untuk guru. Isi buku babon guru
adalah sama dengan buku babon peserta didik dengan tambahan strategi pembelajaran dan
penilaian hasil belajar. Sedangkan pedoman pembelajaran dan penilaian hasil belajara secara
rinci tercantum dalam buku pedoman pembelajaran dan penilaian.
d. Pengembangan manajemen, kepemimpinan, sistem administrasi, dan pengembangan budaya
sekolah (budaya kerja guru) terutama untuk SMA/MA dan SMK/MAK, dimulai dari bulan
Januari – Desember 2013. Implementasi Kurikulum 2013 mensyaratkan penataan
administrasi, manajemen, kepemimpinan dan budaya kerja guru yang baru. Oleh karena itu
dalam persiapan implementasi Kurikulum 2013, pelatihan juga berkenaan dengan tata kerja
baru para guru dan kepemimpinan kepala sekolah.Dengan penerapan pelatihan ini maka
implementasi Kurikulum tidak hanya berkenaan dengan upaya realisasi ide dan rancangan
kurikulum tetapi juga pembenahan pada pelaksanaan pendidikan di satuan pendidikan.
e. Pendampingan dalam bentuk Monitoring dan Evaluasi untuk menemukan kesulitan dan
masalah implementasi dan upaya penanggulangan: Juli 2013 – 2016. Strategi implementasi
Kurikulum 2013 menghindari pelatihan yang dinamakan one-shot training sebagai strategi
implementasi mengingat kelemahan strategi tersebut. Pleatihan yang dilakukan untuk para
guru, kepala sekolah, dan pengawas akan diikuti dengan monitoring dan evaluasi sepanjang
pelaksanaan paling tidak dari tahun pertama sampai tahun ketiga implementasi. Pada akhir
tahun ketiga implementasi diharapkan permasalahan yang dihadapi para pelaksana sudah
tidak lagi merupakan masalah mendasar dan kurikulum sudah dapat dilaksanakan
sebagaimana seharusnya. Permasalahan lapangan yang muncul adalah yang dapat
diselesaikan oleh kolaborasi guru, kepala sekolah dan pengawas di bawah supervisi dinas
pendidikan kabupaten/kota.
B. EVALUASI KURIKULUM
Evaluasi Kurikulum dilaksanakan selama masa pengembangan ide (deliberation process),
pengembangan desain dan dokumen kurikulum, dan selama masa implementasi kurikulum. Evaluasi
dalam deliberation process menghasilkan penyempurnaan dalam Kompetensi Inti yang dijadikan
organising element dalam mengikat Kompetensi dasar mata pelajaran.
Pelaksanaan evaluasi implementasi kurikulum dilaksanakan sebagai berikut:
1. Sampai tahun pelajaran 2015-2016: untuk memperbaiki berbagai kesulitan pelaksanaan
kurikulum.
2. Sampai tahun pelajaran 2016 secara menyeluruh untuk menentukan efektivitas, kelayakan,
kekuatan, dan kelemahan implementasi kurikulum.
Evaluasi terhadap pelaksanaan kurikulum (implementasi kurikulum) diselenggarakan dengan tujuan
untuk mengidentifikai masalah pelaksanaan kurikulum dan membantu kepala sekolah dan guru
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 93
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
menyelesaikan masalah tersebut. Evaluasi dilakukan pada setiap satuan pendidikan dan
dilaksanakan pada satuan pendidikan di wilayah kota/kabupaten secara rutin dan bergiliran.
Hasil evaluasi dilakukan sebagai bahan untuk memperbaiki kelemahan kurikulum agar lebih efektif
lagi di masa yang akan datang.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 94
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Submateri Pelatihan: 1.2 Elemen Perubahan
Langkah Kegiatan Inti
Pemaparan
oleh
Instruktur
dengan
menggunakan
PPT-1.2
Tanya Jawab
10 Menit
10 Menit
Pemaparan
Instruktur menyampaikan materi tentang Elemen Perubahan Kurikulum yang mencakup 4 standar,
perubahan pendekatan pembelajaran yaitu Scientific approach, bahasa sebagai carrier of
knowledge, penetapan platform untuk mata pelajaran tertentu (geografi untuk IPS, Biologi untuk
IPA)dengan menggunakan PPT-1.2
Tanya Jawab
Diskusi dan tanya jawab terkait dengan Elemen Perubahan Kurikulum 2013 yang mencakup:
a. Identifikasi perubahan yang penting dalam kurikulum 2013 dibandingkan kurikulum sebelumnya
(struktur kurikulum, proses pembelajaran, dan penilaian hasil belajar)
b. Manfaat adanya perubahan kurikulum
Kemudian fasilitator menyimpulkannya.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 95
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 96
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 97
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 98
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 99
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum – SD Kelas I | 100
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Submateri pelatihan: 1.3. SKL, KI, DAN KD
Langkah Kegiatan Inti
Pemaparan
oleh
Instruktur
Memberi
Contoh
Analisis
Keterkaitan
SKL, KI, KD
Kerja
Kelompok
Presentasi
Hasil
Kelompok
10 Menit
5 Menit
30 Menit
15 Menit
Pemaparan
Instuktur memaparkan materi SKL, KI, dan KD dengan menggunakan PPT-1.3/2.1/2.5/3.1/3.2
Kerja Kelompok
Peserta dibagi menjadi 5 kelompok, setiap kelompok diberi tugas menganalisis keterkaitan SKL, KI,
KD masing-masing mapel selama 1 tahun yang akan dijadikan dasar untuk membuat RPP dengan
menggunakan LK 1.3. Masing-masing kelompok mengerjakan KD yang berbeda agar peserta
mendapat bahan hasil analisis semua KI dan KD selama 1 tahun.
Kelompok 1: Agama Islam dan Budi Pekerti
Kelompok 2: Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Kelompok 3: Bahasa Indonesia
Kelompok 4: Matematika
Kelompok 5: Seni Budaya dan Prakarya
Presentasi Hasil Kerja Kelompok
Masing-masing kelompok memaparkan hasil kerja kelompok. Peserta yang akan memaparkan
akan ditunjuk oleh Intruktur. Sementara kelompok lainnnya memberi komentar/ tanggapan dan
menilai hasil kerja kelompok lainnya.
Memberi Contoh
Instruktur memberikan contoh analisis keterkaitan antara SKL, KI, dan KD dengan menggunakan
HO-1.3
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|101
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|102
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|103
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|104
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|105
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-1.3/2.1/2.4/3.1/3.2
STANDAR KOMPETENSI LULUSAN
UNTUK SATUAN PENDIDIKAN DASAR DAN MENENGAH
BAB I
PENDAHULUAN
Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 31 ayat 3
mengamanatkan bahwa “pemerintah mengusahakan dan menyelenggarakan satu sistem
pendidikan nasional, yang meningkatkan keimanan dan ketakwaan serta akhlak mulia dalam
rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, yang diatur dengan undang-undang.” Atas dasar
amanah tersebut telah diberlakukan Undang-undang Republik Indonesia Nomor 20 Tahun 2003
tentang Sistem Pendidikan Nasional.
Dasar, fungsi, dan tujuan pendidikan nasional menurut Undang-undang Republik Indonesia
Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional bahwa pendidikan nasional
berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar Negara Republik Indonesia Tahun 1945 Pasal 2,
berfungsi mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang
bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan
potensi peserta didik agar menjadi manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang
Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri, dan menjadi warga negara
yang demokratis serta bertanggung jawab (Pasal 3).
Untuk mewujudkan tujuan pendidikan nasional tersebut dan sesuai dengan penjelasan
Pasal 35 Undang-Undang Nomor 20 tahun 2003, standar kompetensi lulusan dirumuskan sebagai
kualifikasi kemampuan lulusan yang mencakup sikap, pengetahuan, dan keterampilan peserta
didik yang harus dipenuhinya atau dicapainya dari suatu satuan pendidikan tertentu.
Kompetensi Lulusan pada setiap jenjang dikembangkan untuk memenuhi tuntutan
kebutuhan kompetensi abad 21, persaingan yang semakin mengglobal, dan kebutuhan lokal serta
nasional Indonesia. Kompetensi Lulusan ini juga dikembangkan bersesuaian dengan Kerangka
Kualifikasi Nasional Indonesia (KKNI) sebagaimana dimanatkan Perpres No 8 Tahun 2012, tentang
Kerangka Kualifikasi Nasional Indonesia. Selain itu, Kompetensi Lulusan diturunkan berdasarkan
amanat PP 32 Tahun 2013 tentang perubahan atas PP 19 Tahun 2005 tentang Standar Nasional
Pendidikan.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|106
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Untuk memudahkan memahami komponen Kompetensi Lulusan dimaksud, berikut
diuraikan deskripsi tentang :
A.
Pengertian
Standar Kompetensi Lulusan adalah kriteria mengenai kualifikasi kemampuan lulusan yang
mencakup sikap, keterampilan dan pengetahuan
B.
Tujuan
Standar Kompetensi Lulusan digunakan sebagai acuan utama pengembangan standar isi,
standar proses, standar penilaian pendidikan, standar pendidik dan tenaga kependidikan,
standar sarana dan prasarana, standar pengelolaan, dan standar pembiayaan.
C.
Ruang lingkup
Standar Kompetensi Lulusan terdiri atas kriteria kualifikasi kemampuan peserta didik yang
diharapkan dapat dicapai setelah menyelesaikan masa belajarnya di satuan pendidikan.
D.
Monitoring dan Evaluasi
Monitoring dan evaluasi dilakukan untuk mengetahui kesesuaian dan ketercapaian Standar
Kompetensi Lulusan. Kesesuaian Standar Kompetensi Lulusan dimonitor dan dievaluasi
secara berkala dan berkelanjutan terhadap kebutuhan lulusan pendidikan dan kebutuhan
peserta didik, baik lokal, nasional, maupun global.
Ketercapaian Standar Kompetensi Lulusan dimonitor dan dievaluasi secara berkiala
terhadap lulusan dari masing-masing satuan pendidikan. Evaluasi dilkukan terhadap
kesesuaian sumber daya dan proses pembelajaran yang digunakan pada satuan pendidikan
tertentu.
Hasil yang diperoleh dari monitoring dan evaluasi digunakan sebagai bahan masukan bagi
penyempurnaan Standar Kompetensi Lulusan di masa yang akan datang.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|107
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
BAB II
KOMPETENSI LULUSAN
A.
Kompetensi Lulusan SD/MI/SDLB*/Paket A
Lulusan SD/MI/SDLB*/Paket A memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilansebagai berikut.
SD/MI/SDLB*/Paket A
Dimensi
Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual dan konseptual berdasarkan rasa
ingin tahunya tentang ilmu pengetahuan, teknologi, seni, dan
budaya dalam wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan,
dan peradaban terkait fenomena dan kejadian di lingkungan rumah,
sekolah, dan tempat bermain
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif
dalam ranah konkret dan abstrak sesuai dengan yang ditugaskan
kepadanya.
B.
Kompetensi Lulusan SMP/MTs/SMPLB*/Paket B
Lulusan SMP/MTs/SMPLB*/Paket B memiliki sikap, pengetahuan, dan
keterampilan sebagai
berikut.
SMP/MTs/SMPLB*/Paket B
Dimensi
Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam dalam jangkauan pergaulan dan keberadaannya
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, dan prosedural dalam
ilmu pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan
kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait
fenomena dan kejadian yang tampak mata
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif
dalam ranah konkret dan abstrak sesuai dengan yang dipelajari
disekolah dan sumber lain sejenis
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|108
SD
C.
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kompetensi Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB*/Paket C
Lulusan SMA/MA/SMK/MAK/SMALB*/Paket C memiliki sikap, pengetahuan, dan keterampilan
sebagai berikut.
SMA/MA/SMK/MAK/SMALB*/Paket C
Dimensi
Kualifikasi Kemampuan
Sikap
Memiliki perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, berilmu, percaya diri, dan bertanggung jawab
dalam berinteraksi secara efektif dengan lingkungan sosial dan
alam serta dalam menempatkan diri sebagai cerminan bangsa
dalam pergaulan dunia
Pengetahuan
Memiliki pengetahuan faktual, konseptual, prosedural, dan
metakognitif dalam ilmu pengetahuan, teknologi, seni, budaya
dengan wawasan kemanusiaan, kebangsaan, kenegaraan, dan
peradaban terkait penyebab serta dampak fenomena dan kejadian
Keterampilan
Memiliki kemampuan pikir dan tindak yang produktif dan kreatif
dalam ranah konkret dan abstrak sebagai pengembangan dari yang
dipelajari di sekolah dan sumber-sumber lain secara mandiri.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|109
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-1.3/2.1/2.4/3.1/3.2
KOMPETENSI INTI DAN KOMPETENSI DASAR
SEKOLAH DASAR (SD)/MADRASAH IBTIDAIYAH (MI) KELAS I
PENDIDIKAN AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya.
1.1 Terbiasa berdoa sebelum dan sesudah belajar sebagai bentuk
pemahaman terhadap Q.S. Al-Fatihah
1.2 Meyakini adanya Allah SWT yang Maha Pengasih dan Maha
Penyayang.
1.3 Mensyukuri karunia dan pemberian sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas
1.4 Terbiasa bersuci sebelum beribadah
1.5 Terbiasa membaca Basmalah setiap memulai aktivitas
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru.
2.1 Memiliki sikap jujur sebagai implementasi dari pemahaman sifat
“shiddiq” Rasulullah SAW
2.2 Memiliki perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan guru
sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. Luqman (31): 14
2.3 Memiliki perilaku hormat kepada sesama anggota keluarga
sebagai implementasi dari pemahaman Q.S. An-Nisa (4): 36
2.4 Memiliki sikap pemaaf sebagai implementasi dari pemahaman
kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW
2.5 Memiliki sikap percaya diri sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Al-Ikhlas
2.6 Memiliki sikap yang baik ketika berbicara sebagai implementasi
dari pemahaman Q.S. Al-Baqarah (2): 83
2.7 Memiliki perilaku rajin belajar sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Al-‟Alaq (96): 1-5
2.8 Memiliki perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan
tempat sebagai implementasi pemahaman makna bersuci
3.1 Mengetahui huruf-huruf hijaiyyah dan harakatnya secara
lengkap
3.2 Mengenal pesan-pesan yang terkandung di dalam Q.S Al Fatihah,
Al Ikhlas dan Al ‟Alaq (96): 1-5
3.3 Mengenal makna Asmaul Husna: Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik
3.4 Mengenal makna dua kalimat syahadat sebagai bagian dari
rukun Islam yang pertama
3.5 Mengenal makna do‟a sebelum dan sesudah belajar
3.6 Mengenal tata cara bersuci
3.7 Memahami shalat dan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar
rumahnya melalui pengamatan
3.8 Mengenal kisah keteladanan Nabi Adam a.s.
3.9 Mengenal kisah keteladanan Nabi Idris a.s.
3.10 Mengenal kisah keteladanan Nabi Nuh a.s.
3.11 Mengenal kisah keteladanan Nabi Hud a.s
3.12 Mengetahui kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW
3.13 Memahami perilaku hormat dan patuh kepada orangtua dan
guru
3.14 Memahami perilaku saling menghormati antarsesama anggota
keluarga
3.
Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di
sekolah
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|110
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
4. Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa yang jelas
dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR
4.1
4.2.1
4.2.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7.1
4.7.2
4.7.3
4.7.4
4.7.5
4.7.6
4.7.7
4.7.8
4.7.9
Melafalkan huruf-huruf hijaiyyah dan harakatnya secara
lengkap
Melafalkan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas dan Al ‟Alaq (96):
1-5 dengan benar dan jelas
Menunjukkan hafalan Q.S. Al-Fatihah dan Q.S. Al-Ikhlas
dengan benar dan jelas
Melafalkan Asmaul Husna: Ar-Rahman, Ar-Rahim, Al-Malik
Melafalkan dua kalimat syahadat dengan benar dan jelas
Melafalkan doa sebelum dan sesudah belajar dengan benar
dan jelas.
Mempraktikkan tata cara bersuci
Melaksanakan shalat dan kegiatan agama yang dianutnya di
sekitar rumahnya melalui pengamatan
Mencontohkan kegiatan agama yang dianutnya di sekitar
rumahnya
Menceritakan kisah keteladanan Nabi Adam a.s.
Menceritakan kisah keteladanan Nabi Idris a.s.
Menceritakan kisah keteladanan Nabi Nuh a.s.
Menceritakan kisah keteladanan Nabi Hud a.s
Menceritakan kisah keteladanan Nabi Muhammad SAW
Mencontohkan perilaku hormat dan patuh kepada orangtua
dan guru
Mencontohkan perilaku saling menghormati antarsesama
anggota keluarga
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
1.1
1.2
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru
2.1
2.2
2.3
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
3.1
3.2
3.3
3.4
Menerima keberagaman karakteristik individu dalam
kehidupan beragama sebagai anugerah Tuhan Yang Maha Esa
di lingkungan rumah dan sekolah
Menerima kebersamaan dalam keberagaman sebagai anugerah
Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli, dan percaya diri dalam berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru sebagai perwujudan nilai dan moral Pancasila
Menunjukkan perilaku patuh pada tata tertib dan aturan yang
berlaku dalam kehidupan sehari-hari di rumah dan sekolah
Menunjukkan perilaku kebersamaan dalam keberagaman di
rumah dan sekolah
Mengenal simbol-simbol sila Pancasila dalam lambang negara
“Garuda Pancasila”
Mengenal tata tertib dan aturan yang berlaku dalam kehidupan
sehari-hari di rumah dan sekolah
Mengenal keberagaman karateristik individu di rumah dan di
sekolah
Mengenal arti bersatu dalam keberagaman di rumah dan
sekolah
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|111
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
dijumpainya di rumah, dan di
sekolah.
4. Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa yang jelas
dan logis dalam karya yang
estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR
4.1
4.2
4.3
4.4
Mengamati dan menceritakan perilaku di sekitar rumah dan
sekolah dan mengaitkannya dengan pengenalannya terhadap
salah satu simbol sila Pancasila
Melaksanakan tata tertib di rumah dan sekolah
Mengamati dan menceriterakan kebersamaan dalam
keberagaman di rumah dan sekolah
Mengamati dan menceriterakan keberagaman karateristik
individu di rumah dan sekolah
BAHASA INDONESIA
KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya
KOMPETENSI DASAR
1.1
1.2
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru
2.1
2.2
2.3
2.4
2.5
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah, sekolah
3.1
3.2
3.3
Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa
Indonesia yang dikenal sebagai bahasa persatuan dan sarana
belajar di tengah keberagaman bahasa daerah
Menerima keberadaan Tuhan Yang Maha Esa atas penciptaan
manusia dan bahasa yang beragam serta benda-benda di alam
sekitar
Memiliki kepedulian dan rasa ingin tahu terhadap keberadaan
wujud dan sifat benda melalui pemanfaatan bahasa Indonesia
dan/atau bahasa daerah
Memiliki rasa percaya diri terhadap keberadaan tubuh melalui
pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah
Memiliki perilaku santun dan sikap kasih sayang melalui
pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah
Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab merawat tubuh agar
sehat dan bugar melalui pemanfaatan bahasa Indonesia
dan/atau bahasa daerah
Memiliki perilaku santun dan jujur dalam hal kegiatan dan
bermain di lingkungan melalui pemanfaatan bahasa Indonesia
dan/atau bahasa daerah
Mengenal teks deskriptif tentang anggota tubuh dan
pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa siang dan
malam dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu pemahaman
Menegenal teks petunjuk/arahan tentang perawatan tubuh
serta pemeliharaan kesehatan dan kebugaran tubuh dengan
bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk
membantu pemahaman
Mengenal teks terima kasih tentang sikap kasih sayang dengan
bantuan guru atau teman dalam bahasa Indonesia lisan dan
tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|112
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3.4
3.5
4. Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa yang jelas
dan logis dan sistematis, dalam
karya yang estetis dalam
gerakan yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku
anak beriman dan berakhlak
mulia
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
membantu pemahaman
Mengenal teks cerita diri/personal tentang keberadaan
keluarga dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu pemahaman
Mengenal teks diagram/label tentang anggota keluarga dan
kerabat dengan bantuan guru atau teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk membantu pemahaman
Mengamati dan menirukan teks deskriptif tentang anggota
tubuh dan pancaindra, wujud dan sifat benda, serta peristiwa
siang dan malam secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah
untuk membantu penyajian
Mempraktikkan teks arahan/petunjuk tentang merawat tubuh
serta kesehatan dan kebugaran tubuh secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk membantu penyajian
Menyampaikan teks terima kasih mengenai sikap kasih sayang
secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang
dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu
penyajian
Menyampaikan teks cerita diri/personal tentang keluarga
secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang
dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk membantu
penyajian
Membuat teks diagram/label tentang anggota keluarga dan
kerabat secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis
yang dapat diisi dengan kosakata bahasa daerah untuk
membantu penyajian
MATEMATIKA
KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru
KOMPETENSI DASAR
1.1 Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya.
2.1 Menunjukkan sikap cermat dan teliti, tertib dan mengikuti
aturan, peduli, disiplin waktu serta tidak mudah menyerah
dalam mengerjakan tugas
2.2 Memiliki rasa ingin tahu dan ketertarikan pada matematika yang
terbentuk melalui pengalaman belajar.
2.3 Memiliki sikap objektif dan menghargai pendapat dan karya
teman sebaya dalam diskusi kelompok maupun aktivitas seharihari
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|113
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan di
sekolah
1.1 Mengenal lambang bilangan dan mendeskripsikan kemunculan
bilangan dengan bahasa yang sederhana
1.2 Mengenal bilangan asli sampai 99 dengan menggunakan bendabenda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain
Mengenal dan memprediksi pola-pola bilangan sederhana
menggunakan gambar-gambar/benda konkrit
1.3 Menunjukkan pemahaman tentang besaran dengan menghitung
maju sampai 100 dan mundur dari 20
1.4 Mengenal bangun datar dan bangun ruang menggunakan bendabenda yang ada di sekitar rumah, sekolah, atau tempat bermain.
1.5 Menemukan bangun yang membentuk pola pengubinan
sederhana
4. Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa yang jelas
dan logis, dalam karya yang
estetis, dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia.
4.1 Mengurai sebuah bilangan asli sampai dengan 99 sebagai hasil
penjumlahan atau pengurangan dua buah bilangan asli lainnya
dengan berbagai kemungkinan jawaban
4.2 Menggunakan benda konkrit untuk menelusuri pecahan dan
jumlah uang
4.3 Mengemukakan kembali dengan kalimat sendiri dan
memecahkan masalah yang berkaitan dengan penjumlahan dan
pengurangan terkait dengan aktivitas sehari-hari serta
memeriksa kebenarannya
4.4 Mendeskripsikan, mengembangkan, dan membuat pola yang
berulang
4.5 Membentuk berbagai bangun datar dengan menggunakan papan
berpaku atau media lainnya
4.6 Melakukan pengubinan dari bangun datar sederhana tertentu
4.7 Membentuk dan menggambar bangun baru dari bangun-bangun
datar atau pola bangun datar yang sudah ada
4.8 Mengelompokkan teman sekelas berdasarkan tinggi badannya
4.9 Mengumpulkan dan mengelola data pokok kategorikal dan
menyajikannya dalam grafik konkrit dan piktograf tanpa
menggunakan urutan label pada sumbu horizontal
4.10 Membaca dan mendeskripsikan data pokok yang ditampilkan
pada grafik konkrit dan piktograf
SENI BUDAYA dan PRAKARYA
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menerima, dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya
1.1
Merasakan keindahan alam sebagai salah satu tanda-tanda
kekuasaan Tuhan
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman, dan guru
2.1
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati
3.1
3.2
Menunjukkan rasa percaya diri untuk berlatih
mengekspresikan diri dalam mengolah karya seni
Menunjukkan rasa ingin tahu untuk mengenal alam di
lingkungan sekitar sebagai sumber ide dalam berkarya seni
Menunjukkan perilaku disiplin, tanggung jawab dan kepedulian
terhadap alam sekitar melalui berkarya seni
Mengenal cara dan hasil gambar ekspresi
Mengenal pola irama lagu bervariasi menggunakan alat musik
2.2
2.3
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|114
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
[mendengar, melihat,
membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan
sekolah
4. Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa yang jelas
dan logis, dalam karya yang
estetis dalam gerakan yang
mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR
3.3
3.4
3.5
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4.10
4.11
4.12
4.13
4.14
4.15
4.16
4.17
ritmis
Mengenal unsur-unsur gerak, bagian-bagian gerak anggota
tubuh dan level gerak dalam menari
Mengamati berbagai bahan, alat serta fungsinya dalam
membuat prakarya
Mengenal karya seni budaya benda dan bahasa daerah
setempat
Menggambar ekspresi dengan mengolah garis, warna dan
bentuk berdasarkan hasil pengamatan di lingkungan sekitar
Membuat karya seni rupa dengan memanfaatkan berbagai
teknik cetak sederhana menggunakan bahan alam
Menggambar dengan memanfaatkan beragam media kering
Membentuk karya seni rupa dari bahan lunak
Menyanyikan lagu anak-anak dan memperagakan tepuk
birama dengan gerak
Memainkan pola irama lagu bertanda birama dua dengan
tepuk dan gerak
Menyanyikan lagu anak-anak dan berlatih memahami isi lagu
Memainkan pola irama lagu bertanda birama dua dan tiga
dengan alat musik ritmis
Melakukan gerak kepala, tangan, kaki, dan badan berdasarkan
pengamatan alam di lingkungan sekitar
Menirukan gerak alam di lingkungan sekitar melalui gerak
kepala, tangan, kaki, dan badan berdasarkan rangsangan bunyi
Menirukan gerak alam di lingkungan sekitar dengan
menggunakan level tinggi, sedang, dan rendah
Melakukan gerak alam di lingkungan sekitar dengan
menggunakan level tinggi, sedang, dan rendah dengan iringan
Membuat karya kreatif dengan menggunakan bahan alam di
lingkungan sekitar melalui kegiatan melipat, menggunting dan
menempel
Membuat karya kreatif dengan mengolah bahan alam melalui
kegiatan melipat, menggunting, dan menempel bentuk pola
dan alur sederhana
Membuat karya kreatif fungsional dari bahan lunak buatan
Menyajikan jenis bahan makanan umbi-umbian dengan olahan
sederhana
Menceritakan karya seni budaya benda dan bahasa daerah
setempat
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|115
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PENJASORKES)
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1. Menerima dan menjalankan
ajaran agama yang dianutnya
1.1
Menghargai tubuh dengan seluruh perangkat gerak dan
kemampuannya sebagai anugrah Tuhan yang tidak ternilai
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga,
teman , dan guru
2.1
2.2
Berperilaku sportif dalam bermain.
Bertanggung jawab terhadap keselamatan diri sendiri, orang
lain, dan lingkungan sekitar, serta dalam penggunaan sarana
dan prasarana pembelajaran.
Menghargai perbedaan karakteristik individual dalam
melakukan berbagai aktivitas fisik.
Menunjukkan kemauan bekerjasama dalam melakukan
berbagai aktivitas fisik.
Toleransi dan mau berbagi dengan teman lain dalam
penggunaan peralatan dan kesempatan.
Disiplin selama melakukan berbagai aktivitas fisik.
Menerima kekalahan dan kemenangan dalam permainan.
Mengetahui konsep gerak dasar lokomotor sesuai dengan
dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak,
hubungan, dan usaha, dalam berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau tradisional.
Mengetahui konsep gerak dasar non-lokomotor sesuai dengan
dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak,
hubungan, dan usaha, dalam berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau permainan tradisional.
Mengetahui konsep gerak dasar manipulatif sesuai dengan
dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak,
hubungan, dan usaha, dalam berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau permainan tradisional.
Mengetahui konsep bergerak secara seimbang dan cepat
dalam rangka pengembangan kebugaran jasmani melalui
permainan sederhana dan atau tradisional.
Mengetahui konsep berbagai pola gerak dasar dominan statis
(bertumpu dengan tangan dan lengan depan/belakang
/samping, bergantung, sikap kapal terbang, dan berdiri dengan
salah satu kaki), serta pola gerak dominan dinamis (menolak,
mengayun, melayang di udara, berputar, dan mendarat) dalam
aktivitas senam.
Mengetahui konsep penggunaan pola gerak dasar lokomotor
dan non-lokomotor sesuai dengan irama (ketukan) tanpa/
dengan musik dalam aktivitas gerak rimtik.
Mengetahui perbedaan bergerak di air dan di darat dalam
aktivitas air.
Mengetahui bagian-bagian tubuh sendiri, kegunaan, dan cara
menjaga kebersihannya terutama badan, kuku, kulit, gigi,
rambut, hidung, telinga, tangan dan kaki, serta menjaga
kebersihan pakaian yang digunakan.
Mengetahui dampak jangka pendek selama dan setelah
melakukan aktivitas fisik.
Mempraktikkan pola gerak dasar lokomotor sesuai dengan
dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak,
hubungan dan usaha, dalam berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau tradisional.
2.3
2.4
2.5
3. Memahami pengetahuan
faktual dengan cara mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan menanya
berdasarkan rasa ingin tahu
tentang dirinya, makhluk
ciptaan Tuhan dan kegiatannya,
dan benda-benda yang
dijumpainya di rumah dan
sekolah
2.6
2.7
4.1
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
4. Menyajikan pengetahuan
faktual dalam bahasa yang jelas
dan logis, dalam karya yang
estetis dalam gerakan yang
4.1
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|116
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
mencerminkan anak sehat, dan
dalam tindakan yang
mencerminkan perilaku anak
beriman dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR
4.2
4.3
4.4
4.5
4.6
4.7
4.8
4.9
Mempraktikkan pola gerak dasar non-lokomotor sesuai
dengan dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang
gerak, hubungan, dan usaha,dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan atau tradisional.
Mempraktikkan pola gerak dasar manipulatif sesuai dengan
dimensi anggota tubuh yang digunakan, arah, ruang gerak,
hubungan, dan usaha, dalam berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau permainan tradisional.
Mempraktikkan aktivitas pengembangan kebugaran jasmani
untuk melatih keseimbangan dan kecepatan tubuh melalui
permainan sederhanadan dan atau tradisional.
Mempraktikkan berbagai pola gerak dasar dominan statis
(bertumpu dengan tangan dan lengan depan/belakang/
samping, bergantung, sikap kapal terbang, dan berdiri dengan
salah satu kaki) dan pola gerak dominan dinamis (menolak,
mengayu, melayang di udara, berputar, dan mendarat) dalam
aktivitas senam.
Mempraktikkan penggunaan pola gerak dasar lokomotor dan
non-lokomotor sesuai dengan irama (ketukan) tanpa/dengan
musik dalam aktivitas gerak rimtik.
Mempraktikkan berbagai bentuk permainan pengenalan air
dalam aktivitas air.*
Mempraktikkan cara memelihara dan menjaga kebersihan
bagian-bagian tubuh sendiri terutama badan, kuku, kulit, gigi,
rambut, hidung, telinga, tangan dan kaki, serta menjaga
kebersihan pakaian yang digunakan.
Menceritakan dampak jangka pendek selama dan setelah
melakukan aktivitas fisik.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|117
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK – 1.3
LEMBAR KERJA
ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD
SD KELAS I
PETUNJUK KEGIATAN ANALISIS SKL, KI DAN KD
Kompetensi
Tujuan Kegiatan
Kelompok Kerja
: Memahami keterkaitan antara SKL, KI dan KD pada Kurikulum 2013
: Menganalisis keterkaitan SKL, KI dan KD
:
1. Bacalah substansi Standar Kompetensi Lulusan (SKL) Tahun 2013!
2. Baca dan komparasikan dengan SKL Tahun 2006 (Permendiknas Th 2006)!
3. Bacalah KI dan KD semua mata pelajaran!
4. Baca tema-tema 1 tahun yang telah tersedia!
5. Bacalah lakukan kajian Indikator yang mengacu pada KD dan Tema!
6. Pelajari aspek-aspek keterkaitan antara KI, KD, dan Indikator serta Tema yang tersedia (dalam
format kajian)!
7. Buatlah ceklist dari setiap Indikator dikorelasikan dengan Tema-Tema satu tahun (bisa secara
kelompok dan atau Individu)!
8. Lakukan keseluruhan mata pelajaran sampai seluruh KD terakomodasi!
9. Setelah selesai masukkan hasil ceklist ke dalam format Jaringan KD & Indikator!
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|118
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK – 1.3
LEMBAR KERJA
ANALISIS KETERKAITAN SKL, KI, dan KD
SD KELAS I
TEMA (1 TAHUN)
1.
2.
3.
4.
5.
6.
Diriku
Kegemaranku
Kegiatanku
Keluargaku
Pengalamanku
Lingkungan Bersih dan
Sehat
7. Benda, Binatan dan
Tanaman di Sekitar
8. Peristiwa alam
SKL 2013
Memiliki [melalui menerima, menjalankan, menghargai, menghayati,
mengamalkan] perilaku yang mencerminkan sikap orang beriman,
berakhlak mulia, percaya diri, dan bertanggung jawab dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam , di sekitar rumah,
sekolah, dan tempat bermain
Memiliki [melalui mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji,
menalar, mencipta] kemampuan pikir dan tindak yang efektif dan kreatif
dalam ranah abstrak dan konkrit sesuai dengan yang ditugaskan
kepadanya.
Memiliki [melalui mengetahui, memahami, menerapkan, menganalisis,
mengevaluasi] pengetahuan faktual dan konseptual dalam ilmu
pengetahuan, teknologi,seni, budaya dengan wawasan kemanusiaan,
kebangsaan, kenegaraan, dan peradaban terkait fenomena dan kejadian
di lingkungan rumah, sekolah, dan tempat bermain.
SKL PERMENDIKNAS TH 2006
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Menjalankan agama yang dianut sesuai dengan tahap perkembangan anak.
Mengenal kekurangan dan kelebihan diri sendiri.
Mematuhi aturan-aturan sosial yang berlaku dalam lingkungannya.
Menghargai keberagaman agama, budaya, suku, ras, dan golongan social ekonomi di lingkungan
sekitarnya.
Menggunakan informasi tentang lingkungan sekitar secara logis, kritis, dan kreatif.
Menunjukkan kemampuan berpikir logis, kritis, dan kreatif, dengan bimbingan guru/pendidik.
Menunjukkan rasa keingintahuan yang tinggi dan menyadari potensinya.
Menunjukkan kemampuan memecahkan masalah sederhana dalam kehidupan sehari-hari.
Menunjukkan kecintaan dan kepedulian terhadap lingkungan.
Menunjukkan kecintaan dan kebanggaan terhadap bangsa, negara, dan tanah air Indonesia.
Menunjukkan kemampuan untuk melakukan kegiatan seni dan budaya lokal.
Menunjukkan kebiasaan hidup bersih, sehat, bugar, aman, dan memanfaatkan waktu luang.
Berkomunikasi secara jelas dan santun.
Bekerjasama dalam kelompok, tolong menolong dan menjaga diri sendiri dalam lingkungan
keluarga dan teman sebaya.
Menunjukkan kemampuan mengamati gejala alam dan sosial di lingkungansekitar.
Menunjukkan kegemaran membaca dan menulis.
Menunjukkan keterampilan menyimak, berbicara, membaca, menulis, dan berhitung.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|119
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LEMBAR KERJA
ANALISIS KOMPETENSI INTI, KOMPETENSI DASAR DAN INDIKATOR SD/MI
KELAS: I
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
1
2
3
TEMA
4
5
6
7
8
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
AGAMA ISLAM DAN BUDI PEKERTI
1. Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang dianutnya.
2. Memiliki perilaku jujur,
disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli,
dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan
1.1. Terbiasa berdoa sebelum dan
sesudah belajar sebagai
bentuk pemahaman terhadap
Q.S. Al-Fatihah
1.2 Meyakini adanya Allah SWT
yang Maha Pengasih dan
Maha Pengayang.
1.3. Mensyukuri karunia dan
pemberian sebagai
implementasi dari
pemahaman Q.S. Al-Fatihah
dan Q.S. Al-Ikhlas
1.4. Bersuci sebelum beribadah
1.5. Terbiasa membaca Basmalah
setiap memulai aktivitas
2.1 Memiliki perilaku bersih
badan, pakaian, barangbarang, dan tempat sebagai
implementasi pemahaman
makna bersuci
•
•
•
Mengulang bacaan do’a sebelum belajar
Mengulang bacaan do’a sesudah belajar
Menyatakan dalam sikap berdo’a sebelum
belajar
•
•
•
Menunjukkan perilaku hidup bersih badan
Memakai pakaian yang bersih dan rapih
Menunjukkan sikap/perilaku patuh kepada
orang tua
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|120
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
guru.
KOMPETENSI DASAR
1
2
√
√
√
√
3
TEMA
4
5
6
7
8
2.2 Memiliki perilaku kasih
sayang kepada sesama
sebagai implementasi dari
pemahaman Q.S. Al-Fatihah
dan Al-Ikhlas
2.3
2.4
2.5
3. Memahami pengetahu
an faktual dengan cara
mengamati [mende
ngar, melihat, memba
ca] dan menanya ber
dasarkan rasa ingin
tahu tentang dirinya,
makhluk ciptaan Tuhan
dan kegiatannya, dan
benda-benda yang
INDIKATOR
1.6
1.7
Memiliki perilaku hormat
dan patuh kepada orangtua,
guru dan sesama anggota
keluarga sebagai
implementasi dari
pemahaman Q.S. Al-Fatihah
dan Q.S. Al-Ikhlas
Memiliki perilaku rajin
belajar sebagai implementasi
dari pemahaman Q.S. Al’Alaq ayat 1 s.d. 5
Memiliki sikap pemaaf
sebagai implementasi dari
pemahaman kisah
keteladanan Nabi
Muhammad SAW
Mengenal pesan-pesan yang
terkandung di dalam Q.S Al
Fatihah, Al Ikhlas dan Al
‘Alaq ayat 1 s.d. 5
Mengenal keesaan Allah
SWT berdasarkan
pengamatan terhadap
dirinya dan makhluk ciptaanNya yang dijumpai di sekitar
rumah dan sekolah
•
•
Membiasakan diri selalu memaafkan teman
dalam berinteraksi di sekolah
Membiasakan diri tidak suka marah kepada
teman dalam berinteraksi dengan teman di
sekolah dan di rumah
.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|121
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
dijumpainya di rumah
dan di sekolah
1.8 Mengenal makna Asmaul
Husna: Ar-Rahman, ArRahim, Al-Malik
1.9 Mengenal makna dua
kalimat syahadat sebagai
bagian dari rukun Islam yang
pertama
1.10 Mengenal makna do’a
sebelum dan sesudah belajar
INDIKATOR
1
2
3
TEMA
4
5
6
7
8
1.11 Mengenal tata cara bersuci
1.12 Mengenal shalat dan
kegiatan agama yang
dianutnya di sekitar
rumahnya melalui
pengamatan
1.13 Mengenal kisah keteladanan
Nabi Adam A.S
1.14 Mengenal kisah keteladanan
Nabi Idris A.S
1.15 Mengenal kisah keteladanan
Nabi Nuh A.S
1.16 Mengenal kisah keteladanan
Nabi Hud A.S
1.17 Mengetahui kisah
keteladanan Nabi
Muhammad SAW
.
.
.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|122
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
2.
Menyajikan pengeta
huan faktual dalam
bahasa yang jelas dan
logis, dalam karya
yang estetis, dalam
gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan
perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
1
2
3
TEMA
4
5
√
√
√
√
√
√
√
√
6
.
7
8
√
√
√
√
√
√
√
√
2.1 Melafalkan huruf-huruf
hijaiyyah dan harakatnya
secara lengkap
2.2 Melafalkan Asmaul Husna:
Ar-Rahman, Ar-Rahim, AlMalik
2.3 Melafalkan dua kalimat
syahadat dengan benar dan
jelas
2.4 Melafalkan Q.S. Al-Fatihah dan
Q.S. Al-Ikhlas dengan benar
dan jelas
2.5 Melafalkan doa sebelum dan
sesudah belajar dengan benar
dan jelas.
2.6 Menunjukkan hafalan Q.S. AlFatihah dan Q.S. Al-Ikhlas
dengan benar dan jelas
2.7 Menceritakan contoh perilaku
kasih sayang sesama teman
dalam kehidupan sehari-hari
•
•
Berdoa’a sebelum belajar dengan benar dan
jelas
Berdo’a sesudah belajar dengan benar dan
jelas
.
•
•
•
•
Berperilaku kasih sayang dengan anggota
keluarga
Menunjukkkan contoh perilaku kasih sayang
dengan sesama teman di sekolah
Menunjukkkan contoh perlaku kasih sayang
dengan sesama teman di rumah
Menceritakan bentuk kasih sayang dalam
kehidupan sehari-hari
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|123
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
1
2
3
TEMA
4
5
2.8 Mempraktekkan tata cara
bersuci
2.9 Menceritakan kegiatan agama
yang dianutnya di sekitar
rumahnya
2.10 Menceritakan kisah
keteladanan Nabi Adam A.S
2.11 Menceritakan kisah
keteladanan Nabi Idris A.S
2.12 Menceritakan kisah
keteladanan Nabi Nuh A.S
2.13 Menceritakan kisah
keteladanan Nabi Hud a.s
2.14 Menceritakan kisah
keteladanan Nabi
Muhammad SAW
6
7
8
√
√
.
.
PENDIDIKAN PANCASILA DAN KEWARGANEGARAAN (PPKn)
1. Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang dianutnya
1.1. Menerima keberagaman
karakteristik individu dalam
kehidupan beragama sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha
Esa di lingkungan rumah dan
sekolah
•
•
•
•
•
Berperilaku baik (jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan
percaya diri) dalam berinteraksi dengan guru
Menyampaikan permintaan maaf terhadap
teman dengan tanpa melihat perbedaan fisik
dan kebiasaan dam berinteraksi dengan
teman di sekolah
Menunjukkan sikap menerima keberaganman
karakteristik individu
memperhatikan lingkungan sekitar secara
seksama
Menceritakan tentang perbedaan
kemampuan yang dimiliki teman
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|124
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
1.2. Menerima kebersamaan
dalam keberagaman sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha
Esa di lingkungan rumah dan
sekolah
2.
Memiliki perilaku
jujur, disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan
guru
2.1. Menunjukkan perilaku jujur,
disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi
dengan keluarga, teman, dan
guru sebagai perwujudan
nilai dan moral Pancasila
INDIKATOR
•
merawat lingkungan sekitar secara sadar
•
•
•
Menunjukkan perilaku rukun dengan semua
teman dalam berinteraksi di sekolah
Rukun dengan semua teman
Menghindari sikap tidak rukun
•
Menunjukkan sikap rukun dalam keluarga
•
Menunjukkan sikap mau berteman dengan
siapa saja di sekolah
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, kasih
sayang, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan teman
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, kasih
sayang, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan guru.
Menunjukkan perilaku patuh pada tata
tertib dan aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah.
Menyebutkan tata tertib dan aturan yang
berlaku di sekolah
Ber perilaku patuh di sekolah.
•
•
•
•
•
•
•
3
TEMA
4
5
6
7
8
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
1
Menunjukkan perilaku patuh pada tata tertib
dan aturan yang berlaku dalam kehidupan
sehari-hari di rumah.
Melaksanakan tata tertib dan aturan yang
berlaku di rumah.
2
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|125
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
•
•
•
•
2.2. Menunjukkan perilaku patuh
pada tata tertib dan aturan
yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di
rumah dan sekolah
•
•
•
•
•
•
•
1
Menunjukkan perilaku jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli, kasih sayang
dan percaya diri dalam berinteraksi dengan
keluarga.
Bersikap baik (jujur, disiplin, tanggung jawab,
santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri)
dalam berinteraksi dengan teman
Menunjukkan perilaku percaya diri ketika
mengerjakan tugas dari guru (pkn)
Menceritakan kegiatan yang dilakukan
bersama keluarga pada saat merawat
tanaman menggunakan bahasa yang santun
Memberikan contoh sikap perilaku patuh
pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam
kehidupan sehari – hari di rumah.
Memberikan contoh sikap perilaku patuh
pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam
kehidupan sehari – hari di sekolah.
Menunjukkan sikap dan prilaku patuh pada
tata tertib dan aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di rumah.
Menunjukkan sikap perilaku patuh pada
aturan atau kebiasaan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di sekolah
Menunjukkan sikap perilaku patuh pada
aturan yang berlaku dalam berolah raga di
rumah dan di sekolah
Menunjukkan perilaku hidup sehat dalam
berolah raga di rumah dan di sekolah.
Menunjukkan perilaku disiplin
dalam
berolah raga di rumah dan di sekolah.
2
√
3
TEMA
4
5
√
√
√
√
6
7
8
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|126
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
•
•
2.3. Menunjukkan perilaku
kebersamaan dalam
keberagaman di rumah dan
sekolah
•
•
•
•
3. Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara
mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu
tentang dirinya,
makhluk ciptaan
Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah,
dan di sekolah.
3.1. Mengenal simbol-simbol sila
Pancasila dalam lambang
negara “Garuda Pancasila”
•
•
•
3.2. Mengenal tata tertib dan
aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di
rumah dan sekolah
•
•
1
Menerapkan perilaku dsiplin dalam
berolahragaa di sekolah
menjelaskan manfaat memiliki sikap peduli
terhadap sesama (missal:memelihara
binatang,merawat tanaman,merawat benda
milik pribadi dll)
Merasakan manfaat berteman dengan semua
orang
Menunjukkan sikap berbesar hati menerima
keberagaman yang berbeda dengan diri
sendiri di sekolah.
Menunjukkan hidup bersatu dalam
keberagaman melalui pengamatan di rumah
Menunjukkan sikap mau berteman dengan
siapa saja di sekolah dan di rumah
Mengidentifikasi simbol-simbol Pancasila
dalam lambang Negara “Garuda Pancasila”
Mendeskripsikan makna simbol-simbol
Pancasila dalam lambang Negara “Garuda
Pancasila”
Melaksanakan perilaku baik di rumah dan
mengkaitkannya dengan pengenalannya
terhadap salah satu simbol sila pancasila
Menyebutkan jenis-jenis tata tertib dan
aturan yang berlaku dalam kehidupan seharihari di rumah.
Menyebutkan jenis-jenis tata tertib dan
aturan yang berlaku dalam kehidupan seharihari di di sekolah.
2
3
TEMA
4
5
√
6
√
√
√
7
8
√
√
√
√
.
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|127
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
3
TEMA
4
5
6
Menyebutkan tata tertib dan aturan yang
berlaku di sekolah
√
√
•
Menyebutkan contoh perilaku patuh di
sekolah
√
√
•
Menyebutkan contoh perilaku patuh pada
tata tertib di rumah.
Menyebutkan contoh perilaku patuh pada
tata tertib di sekolah
Menyebutkan jenis-jenis makanan sehat
dalam perawatan dan kesehatan tubuh
Menyebutkan tentang perawatan tubuh
dengan bantuan guru atau teman dalam
bahasa Indonesia lisan
Menunjukkan sikap berbesar hati menerima
keberagaman yang berbeda dengan diri
sendiri di rumah
Menunjukkan sikap menghargai kesukaan
teman di dalam kelas
Menceritakan kesukaan diri sendiri terhadap
mainan
Menceritakan kesukaan teman terhadap
mainan sehari-hari
Mengartikan bersatu dalam keberagaman
melalui pengamatan di rumah
Menunjukkan sikap rukun dengan teman di
kelas
Menunjukkan sikap saling membantu dalam
membersihak lingkungan kelas
Menunjukkan sikap tidak memilih-milih
teman dalam ber kelompok dan belajar
√
√
√
√
•
•
•
•
•
•
3.4. Mengenal arti bersatu dalam
keberagaman di rumah dan
sekolah
2
•
•
3.3. Mengenal keberagaman
karateristik individu di
rumah dan di sekolah
1
•
•
•
•
√
7
8
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|128
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
1
2
3
TEMA
4
5
6
√
√
√
.
√
√
7
8
bersama
4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas dan logis dalam
karya yang estetis
dalam gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan
perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia
4.1. Mengamati dan menceritakan
perilaku di sekitar rumah dan
sekolah dan mengaitkannya
dengan pengenalannya
terhadap salah satu simbol
sila Pancasila
•
•
•
•
4.2. Melaksanakan tata tertib di
rumah dan sekolah
•
•
•
•
•
4.3. Mengamati dan
menceriterakan kebersamaan
dalam keberagaman di rumah
dan sekolah
•
•
•
•
Menjelaskan manfaat berteman dengan
semua orang
Menceritakan kebiasaan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di rumah
Menceritakan macam-macam hewan terkait
dengan simbol sila-sila Pancasila
Menjelaskan nama-nama hewan yang sama
dan sejenis terkait dengan simbol Garuda
Pancasila
Memperhatikan tata tertib yang di
lingkungan sekitar secara seksama
Merawat lingkungan sekitar secara sadar
sebagai salah satu tugas dalam melaksanakan
tata tertib di rumah dan di sekolah
Mengidentifikasi maca-macam tata tertib di
kelas
Mengidentifikasi macam-macam tata tertib di
sekolah
Melaksanakan sikap dan perilaku patuh pada
aturan/kebiasaan yang berlaku dalam
kehidupan sehari di sekolah
Menceritakan perilaku kebersamaan dalam
keberagaman dengan teman
Melaksanakan kebersamaan dalam
keberagaman di sekolah.
Mengidentifikasi contoh keberagaman di
rumah
Mendeskripsikan keberagaman dalam
memilih tujuan bermain dengan teman
sekelas
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|129
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
4.4. Mengamati dan
menceriterakan keberagaman
karateristik individu di rumah
dan sekolah
INDIKATOR
•
•
•
•
TEMA
4
5
√
6
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
1
Menjelaskan perilaku kebersamaan dalam
keberagaman dengan teman
Mengamati keberagaman karakteristik
individu dibandingkan dengan teman di
kelas dan di sekolah
Menceritakan kesukaan teman sebangku
dalam kegiatan hari libur
Menceritakan pengalaman teman sebangku
ketika melakukan kegiatan besar di sekolah
2
√
3
√
7
8
√
√
√
BAHASA INDONESIA
1.
Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang
dianutnya
1.1 Menerima anugerah Tuhan
Yang Maha Esa berupa
bahasa Indonesia yang
dikenal sebagai bahasa
persatuan dan sarana belajar
di tengah keberagaman
bahasa daerah
1.2 Menerima keberadaan
Tuhan Yang Maha Esa atas
penciptaan manusia dan
bahasa yang beragam serta
benda-benda di alam sekitar
2.
Memiliki perilaku ju
2.1 Memiliki kepedulian dan
• Bersikap khusuk (menjaga keheningan) dalam
mendengarkan doa
• Mengambil sikap duduk atau berdiri dengan
berdiam diri
• Mencontoh kata-kata dalam doa yang
didengar pada saat berdoa sendiri
• Melafalkan kata-kata teks doa dengan jelas
• Mengungkapkan perasaan syukur pada Tuhan
atas anugerah keindahan
• Menunjukkan perilaku bersih lingkungan
sebagai penerapan sikap
• Menunjukkan kebiasan mengucapkan ucapan
terima kasih
• Menunjukkan sikap berbesar hati menerima
keberagaman yang berbeda dengan diri
sendiri di rumah
• menampilkan sikap percaya pada penciptaan
benda-benda di alam sekitar dan manusia
yang beragam
• Menunjukkan kebiasaan mengucapkan salam
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|130
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
jur, disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan
guru
KOMPETENSI DASAR
rasa ingin tahu terhadap
keberadaan wujud dan sifat
benda melalui pemanfaatan
bahasa Indonesia dan/atau
bahasa daerah
INDIKATOR
sesuai dengan situasi dan kondisi
• Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung
jawab, santun, peduli, kasih sayang, dan
percaya diri dalam berinteraksi dengan
teman.
• Menyampaikan permintaan maf kepda
anggota keluarga, teman dan guru
•
2.2 Memiliki rasa percaya diri
terhadap keberadaan tubuh
melalui pemanfaatan bahasa
Indonesia dan/atau bahasa
daerah
•
•
•
•
2.3 Memiliki perilaku santun dan
sikap kasih sayang melalui
pemanfaatan bahasa
Indonesia dan/atau bahasa
daerah
2
3
TEMA
4
5
6
7
8
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
.
Menunjukkan sikap peduli dan tanggung
jawab menjaga kebersihan diri agar sehat
Menunjukkan kebiasaan mengucapkan salam
dan terima kasih dalam bahasa Indonesia
dan/atau bahasa daerah dengan percaya diri
√
Menunjukkan sikap percaya diri dalam
mengajukan pertanyaan kepada guru
Mengajukan pertanyaan dengan bahasa
indonesia dan atau bahasa daerah yang benar
Berani mengajukan pertanyaan kepada guru
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
.
√
√
√
•
Menjelaskan perilaku kebersamaan dalam
keberagaman di sekolah
•
Menunjukkan perilaku santun dalam
berbicara dengan teman di kelasnya dan atau
di sekolah
Melaksanakan perilaku baik dalam berbicara
dengan teman
•
1
√
√
√
√
√
√
√
√
√
•
Menunjukkan kebiasan mengucapkan ucapan
terima kasih
√
√
√
√
√
√
√
√
•
Menunjukkan sikap santun dalam
berkomunikasi dan berinteraksi dengan
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|131
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
1
2
3
TEMA
4
5
6
7
8
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
teman dan guru
2.4 Memiliki kedisiplinan dan
tanggung jawab merawat
tubuh agar sehat dan bugar
melalui pemanfaatan bahasa
Indonesia dan/atau bahasa
daerah
•
•
•
•
•
2.5 Memiliki perilaku santun dan
jujur dalam hal kegiatan dan
bermain di lingkungan melalui
pemanfaatan bahasa
Indonesia dan/atau bahasa
daerah
•
•
•
•
3. Memahami
pengetahuan faktual
3.1 Mengenal teks deskriptif
tentang anggota tubuh dan
•
Menyusun dan membaca nyaring teks
prosedur lisan sederhana (3--4 kalimat)
tentang cara merawat tubuh dengan bantuan
media (gambar , diagram, video, dan lainnya)
Membiasakan diri merawat tubuh dan pakaian
selalu bersih
Menunjukkan sikap peduli menjaga
lingkungan agar sehat
Menunjukkan sikap tanggung jawab menjaga
lingkungan agar sehat
Menunjukkan sikap peduli dan bertanggung
jawab dalam merawat tubuh agar selalu sehat
dengan menggunakan bahasa Indonesia dan
bahasa daerah
Melafalkan kata-kata teks doa dengan jelas
Menunjukkan perilaku santun dan jujur ketika
bermain dengan menggunakan bahasa
bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah
Menata benda-benda berbentuk bangun
datar sesuai dengan kelompoknya (segitiga,
persegi, segiempat, dan lingkaran) yang ada
di sekitar ruang kelas.
Menata benda-benda berbentuk bangun
ruang sesuai dengan kelompoknya (kubus,
balok, bola dan tabung) yang ada di sekitar
ruang kelas
Menceritakan kegiatan sehari-hari dengan
menggunakan bahasa yang santun
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|132
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
dengan cara
mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu
tentang dirinya,
makhluk ciptaan
Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah,
sekolah
KOMPETENSI DASAR
pancaindra, wujud dan sifat
benda, serta peristiwa siang
dan malam dengan bantuan
guru atau teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan
tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah untuk
membantu pemahaman
INDIKATOR
•
•
•
•
•
•
3.2 Mengenal teks
petunjuk/arahan tentang
perawatan tubuh serta
pemeliharaan kesehatan dan
kebugaran tubuh dengan
bantuan guru atau teman
dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis yang dapat diisi
dengan kosakata bahasa
daerah untuk membantu
pemahaman
•
•
1
2
Mengidentifikasi jenis kegiatan yang dilakukan
pada siang hari
Mengidentifikasi jenis kegiatan yang
dilakukan pada malam hari
Mendeskipsikan kejadian siang atau malam
Membaca nyaring teks deskripsi lisan
sederhana (3-4 kalimat) yang berkaitan
dengan tubuh, wujud benda, sifat benda, dan
jumlah benda dengan bantuan media.
Menggunakan konjungsi spasial dan
penambahan sederhana dengan benar
Menuliskan teks tentang anggota tubuh
menggunakan bahasa indonesia dan atau
bahasa daerah
Melafalkan kata-kata teks doa dengan intonasi
yang sesuai
Menyebutkan kapan harus mandi, makan,
sikat gigi dan cuci tangan.
√
√
3
√
TEMA
4
5
√
√
√
√
√
√
7
√
8
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
6
√
√
√
√
√
√
√
√
√
•
Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap
sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang
cukup, makan makanan bergizi, minum yang
cukup, udara dan lingkungan bersih
• Membedakan lingkungan sehat dan tidak
sehat
• Menyebutkan jenis-jenis makanan sehat
dalam perawatan dan kesehatan tubuh
• Menyebutkan tentang perawatan tubuh
dengan bantuan guru atau teman dalam
bahasa Indonesia lisan
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|133
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
•
•
1
2
Menyebutkan tentang perawatan tubuh
dengan bantuan guru atau teman dalam
bahasa Indonesia lisan
Menjodohkan gambar cara perawatan tubuh
dengan bantuan guru
•
3.3 Mengenal teks terima kasih
tentang sikap kasih sayang
dengan bantuan guru atau
teman dalam bahasa
Indonesia lisan dan tulis yang
dapat diisi dengan kosakata
bahasa daerah untuk
membantu pemahaman
Membuat pertanyaan tentang perawatan
tubuh dengan bantuan guru atau teman
dalam bahasa Indonesia lisan.
• Memperagakan cara perawatan tubuh
dengan bantuan guru atau teman dalam
bahasa Indonesia lisan
• Menyebutkan cara-cara pemeliharaan
kebugaran tubuh dengan bantuan guru atau
teman dalam bahasa Indonesia lisan
• Membuat pertanyaan tentang jenis-jenis
olahraga dengan bantuan guru atau teman
dalam bahasa Indonesia lisan
• Menceritakan cara-cara pemeliharaan
kebungaran tubuh
• Menyusun secara sederhana (3--4 kalimat)
ucapan terima kasih dalam teks lisan dan tulis
•
•
Menggunakan kohesi dan kalimat sederhana
(3--4 kata) dalam menyusun ucapan terima
kasih dalam teks lisan dan tulis
Menyusun dan membaca nyaring teks cerita
diri/personal lisan sederhana (3--4 kalimat)
tentang keluarga dengan bantuan media
(gambar dan video)
TEMA
4
5
6
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3
√
7
8
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|134
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
1
2
3
TEMA
4
5
6
7
8
Menunjukkan kebiasaan mengucapkan salam
dan terimakasih dalam bahasa indonesia
dan/atau bahasa daerah
√
√
√
√
√
√
√
√
Mengidentifikasi anggota tubuh dan
pancaindara dengan bahasa Indonesia baku
dan atau bahasa daerah yang sejenis
√
√
√
•
Mendeskripsikan anggota tubuh dan
pancaindra dengan bantuan guru
√
√
√
•
Menyusun teks cerita diri/personal tulis seder
hana (3--4 kalimat) tentang keluarga dengan
bantuan media (gambar, video, dan lainnya)
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
•
3.4 Mengenal teks cerita
diri/personal tentang
keberadaan keluarga dengan
bantuan guru atau teman
dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis yang dapat diisi
dengan kosakata bahasa
daerah untuk membantu
pemahaman
•
• Menyusun kalimat teks pendek cerita
diri/personal tentang keluarga dengan
bantuan guru di kaitkan dengan bahasa
daerah setempat
• Menceritakan kegiatan anggota keluarga
dengan bahasa Indonesia dan atau bahasa
daerah
• Menuliskan nama-nama dan pekerjaan
anggota keluarganya dengan bantuan guru
menggu nakan bahasa Indonesia dan atau
bahasa daerah
• Menuliskan pertistiwa yang dialami ketika
melakukan perjalanan di hari libur sekolah
• Menceritakan peristiwa yang dialami ketika
terja di peristiwa alam (seperti hujan, angin,
banjir dsb)
.
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|135
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
4. Menyajikan pengeta
huan faktual dalam
bahasa yang jelas dan
logis dan sistematis,
dalam karya yang este
tis dalam gerakan
yang mencerminkan
anak sehat, dan dalam
tindakan yang mencer
minkan perilaku anak
beriman dan
berakhlak mulia
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
3.5 Mengenal teks diagram/label
tentang anggota keluarga
dan kerabat dengan bantuan
guru atau teman dalam
bahasa Indonesia lisan dan
tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah
untuk membantu
pemahaman
• Mengidentifikasi nama-nama anggota
keluarga dan kerabat dengan bantuan guru
dengan bahasa Indonesia secara lisan
• Mengidentifikasi nama-nama anggota
keluarga dan kerabat dengan bantuan guru
dengan bahasa Indonesia secara tertulis
• Menceritakan kegiatan sehari hari dengan
menggunakan bahasa yang santun
• membaca nyaring teks cerita diri/personal
lisan sederhana (3--4 kalimat) tentang
keluarga dengan bantuan media (gambar dan
video)
• Menuliskan kalimat yang didiktekan guru
dengan pemisahan kata yang tepat
4.1 Mengamati dan menirukan
teks deskriptif tentang
anggota tubuh dan
pancaindra, wujud dan sifat
benda, serta peristiwa siang
dan malam secara mandiri
dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis yang dapat diisi
dengan kosakata bahasa
daerah untuk membantu
penyajian
1
2
3
TEMA
4
5
6
.
√
8
√
√
√
√
√
√
√
7
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
• Berposisi duduk secara benar untuk
melakukan kegiatan menulis
• Meletakkan bacaan dengan jarak mata yang
benar
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
• Memegang alat tulis dengan benar
√
√
√
√
√
√
√
√
• Mengeja dan membaca teks bacaan dengan
tepat
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
• Mendeskripsikan anggota tubuh dan
pancaindra manusia
• Membiasakan diri mengucapkan kata maaf
kepada orang lain dalam berbagai kondisi
• Menyusun dan membaca nyaring teks
deskripsi lisan sederhana (3-4 kalimat) yang
berkaitan dengan tubuh,wujud benda,sifat
benda,dan jumlah benda dengan bantuan
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|136
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
1
2
3
TEMA
4
5
6
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
7
8
media (gambar,diagram,dan video)
4.2 Mempraktikkan teks
arahan/petunjuk tentang
merawat tubuh serta
kesehatan dan kebugaran
tubuh secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan
tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah
untuk membantu penyajian
4.3 Menyampaikan teks terima
kasih mengenai sikap kasih
sayang secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan dan
tulis yang dapat diisi dengan
kosakata bahasa daerah
untuk membantu penyajian
• Menyebutkan petunjuk merawat kesehatan
tubuh secara mandiri dalam bahasa Indonesia
lisan
• Menceritakan cara merawat kesehatan tubuh
secara mandiri dalam bahasa Indonesia lisan
• Menyebutkan cara-cara merawat
kebugaran tubuh secara mandiri dalam
bahasa Indonesia lisan
• Membuat pertanyaan tentang jenis-jenis
olahraga dengan bantuan guru atau teman
dalam bahasa Indonesia lisan
• Menyebutkan nama-nama tempat dalam
cerita
• Menceritakan urutan peristiwa yang dialami
•
•
•
•
•
Membiasakan diri untuk mengucapkan terima
kasih
Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap
sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang
cukup, makan makanan bergizi, minum yang
cukup, udara dan lingkungan bersih.
Membedakan lingkungan sehat dan tidak
sehat
Menyampaikan permintaan maaf kepada
anggota keluarga di rumah
Menyampaikan permintaan maaf kepada
teman di sekolah Membiasakan diri
mengucapkan kata terima kasih kepada
orang lain dalam berbagai kondisi
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|137
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
4.4 Menyampaikan teks cerita
diri/personal tentang
keluarga secara mandiri
dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis yang dapat diisi
dengan kosakata bahasa
daerah untuk membantu
penyajian
INDIKATOR
•
•
•
•
4.5 Membuat teks diagram/label
tentang anggota keluarga
dan kerabat secara mandiri
dalam bahasa Indonesia lisan
dan tulis yang dapat diisi
dengan kosakata bahasa
daerah untuk membantu
penyajian
•
•
•
MATEMATIKA
1. Menerima dan
menjalankan ajaran
1
Memperkenalkan diri sendiri kepada teman
dengan menggunakan bahasa Indonesia dan
atau bahasa daerah dengan benar
Mengenalkan nama-nama anggota
keluarganya secara lisan kepada temannya
dengan menggunakan bahasa Indonesia dan
atau bahasa daerah
Menceritakan cita-cita yang ingin dicapai
setelah besar nanti
Berani bercerita tentang kesukaan diri sendiri
kepada guru dan teman dengan bahasa
Indonesia dan atau bahasa daerah secara
santun
Mendeskripsikan sederhana wujud,
bagian(klasifikasi), dan fungsi benda,serta
letak/tempat dan jumlah benda dengan
tahapan yang benar dalam teks lisan dan
tulisan
Membuat silsilah anggota keluarga dengan
menuliskan nama-nama ayah, ibu dan adik
dan atau kakaknya
Menuliskan kegiatan/pekerjaan orang tua
sehari-hari dengan kosakata bahasa Indonesia
•
Menuliskan alamat sekolah dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang benar
•
Menuliskan alamat rumahnya sendiri dengan
menggunakan bahasa Indonesia yang benar
2
3
TEMA
4
5
√
√
√
√
√
√
√
√
6
.
7
8
√
.
√
√
√
√
√
√
√
√
1.1 Meerima dan menjalankan
ajaran agama yang
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|138
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
agama yang
dianutnya
2.
Memiliki perilaku
jujur, disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan
guru
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
TEMA
4
5
1
2
3
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
6
7
8
dianutnya.
2.1. Menunjukkan perilaku patuh
pada aturan dalam melakukan
penjumlahan dan
pengurangan sesuai
prosedur/aturan dengan
memperhatikan nilai tempat
puluhan dan satuan
•
•
•
•
•
2.2. Menunjukkan perilaku teliti
dan perduli dengan menata
benda-benda di sekitar ruang
kelas berdasarkan dimensi
(bangun datar, bangun
ruang), beratnya, atau urutan
kelompok terkecil sampai
terbesar
•
•
•
•
•
Menuliskan penjumlahan dan pengurangan
mengikuti prosedur/aturan sesuai dengan
tempat puluhan dan satuan
Menuliskan lambang bilangan dengan benar
sesuai dengan aturan penulisannya
Melakukan penjumlahan pengurangan
Menunjukkan perilaku patuh pada aturan
dalam melakukan penjumlahan dan
pengurangan
Menuliskan angka sesuai dengan nilai tempat
puluhan dan satuan
Menata dengan rapi benda-benda di sekitar
ruang kelas berdasarkan kriteria lainnya
(warna atau lainnya)
Mengidentifikasi nama-nama benda yang ada
di sekitar ruang kelas berdasarkan dimensi
bangun datar dan bangun ruang
Menata benda-benda berbentuk bangun
datar sesuai dengan kelompoknya (segitiga,
persegi, segiempat, dan lingkaran) yang ada
di sekitar ruang kelas.
Menata benda-benda berbentuk bangun
ruang sesuai dengan kelompoknya (kubus,
balok, bola dan tabung) yang ada di sekitar
ruang kelas
Mengidentifikasi benda-benda yang di sekitar
lingkungan sekolah dan menempatkan sesuai
dengan fungsinya
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|139
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
•
2.3 Menunjukkan perilaku tertib
dan rapi saat berbaris
berdasarkan urutan tinggi
badan
2.4. Menunjukkan perilaku disiplin
tepat waktu dalam melakukan
aktivitas di sekolah dengan
memperhatikan tanda-tanda
saat jam belajar dan jam
istirahat
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
1
2
Mendeskripsikan benda-benda bangun datar
dan bangun ruang sesuai fungsi dan
kegunaannya
Melakukan kegiatan baris berbaris sebelum
masuk ruang kelas dengan rapi dan tertib
berdasarkan urutan tinggi badan
Membedakan benda yang tinggi dengan yang
panjang benda-benda yang ada di ruang kelas
Melakukan kegiatan sekolah dengan rapi,
Melaksanakan berbagai tugas sekolah tepat
waktu
Bersikap disiplin dalam menggunakan waktu
belajar, istirahat dan bermain di sekolah
Menggunakan waktu luang untuk melakukan
kegiatan yang positif untuk belajar dan atau
bermain
Melaksanakan berbagai tugas di luar sekoah
dengan hasil yang baik dan menyelesaikan
tepat waktu
Melakukan kegiatan sekolah dengan disiplin
dan tanggung jawab pada waktu jam belajar
dan jam istirahat
Menunjukkan dengan tepat jam masuk
sekolah dan jam pulang sekolah
Datang ke sekolah tepat waktu sesuai dengan
tata tertib sekolah
Melakukan kegiatan sesuai dengan waktu
yang ditetapkan oleh sekolah terkait dengan
jam masuk kelas, jam istirahat dan jam
pulang sekolah
3
TEMA
4
5
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
6
7
8
.√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|140
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3. Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara
mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu
tentang dirinya,
makhluk ciptaan
Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan di sekolah
3.1. Mengenal bilangan asli
sampai 99 dengan
menggunakan benda-benda
yang ada di sekitar rumah,
sekolah, atau tempat bermain
INDIKATOR
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
•
3.2. Mengenal bangun datar dan
bangun ruang menggunakan
benda-benda yang ada di
sekitar rumah, sekolah, atau
tempat bermain
•
•
Menyebutkan banyak benda dengan ciri
tertentu dari sekumpulan benda (1-5)
Menyebutkan bilangan 1 s.d 10 dengan
bahasa Indonesia lisan
Menyebutkan lambang bilangan
Mengitung bilangan asli dengan menggunakan
gambar/benda kongrit secara lisan
Menjodohkan bilangan asli dengan
gambar/benda kongrit.
Menghitung bilangan asli dengan
menggunakan lagu “satu-satu
Menyebutkan bilangan asli sampai 25 dengan
menggunakan gambar
Menjodohkan bilangan asli dengan
gambar/benda kongrit.
Menghitung bilangan asli dengan
menggunakan lagu “satu-satu
Mengitung bilangan asli dengan menggunakan
gambar/benda kongrit secara lisan.
Menentukan urutan benda berdasarkan
jumlahnya
Membilang dan menulis lambang bilangan
secara urut (1-10)
Menentukan urutan benda dari sekumpulan
benda dalam barisan (1-10)
Memilih jenis tas, wadah atau tempat yang
digunakan untuk menaruh benda atau
sekelompok benda sesuai dengan beratnya
Menggambar/melukis berbagai bangun datar
segitiga
1
2
3
√
√
√
√
TEMA
4
5
6
.
7
8
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|141
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
•
3.3. Membandingkan dengan
memperkirakan lama suatu
aktivitas berlangsung
menggunakan istilah seharihari (lebih lama, lebih singkat)
•
•
•
•
•
•
3.4 Membandingkan dengan
memperkirakan berat suatu
benda menggunakan istilah
sehari-hari (lebih berat, lebih
ringan
•
•
•
1
Menyebutkan kesamaan dan perbedaan
berbagai benda berbentuk segitiga atau
segiempat
Menata benda-benda berbentuk bangun datar
sesuai dengan kelompoknya (segitiga, persegi,
segiempat, dan lingkaran) yang ada di sekitar
ruang kelas.
Menata benda-benda berbentuk bangun
ruang sesuai dengan kelompoknya (kubus,
balok, bola dan tabung) yang ada di sekitar
ruang kelas
Menyebutkan waktu berlangsungnya
aktifitas olahraga yang terjadi di rumah dan
di sekolah melalui pengamatan
Membuat pertanyaan tentang lamanya
suatu aktivitas terkait tentang jenis-jenis
olahraga
Menghitung waktu berlangsungnya aktifitas
olahraga yang dilakukan di rumah dan di
sekolah melalui pengamatan
Menyebutkan waktu berlangsungnya aktifitas
olahraga yang terjadi di rumah dan di sekolah
melalui pengamatan dengan dikaitkan lebih
lama dan lebih singkat
Memilih benda-benda yang ada di sekitar
dengan memperkirakan berat suatu benda
dengan istilah lebih berat dan lebih ringan
Membandingkan benda-benda yang di sekitar
dan menyimpulkan benda yang lebih berat
dengan yang lebih ringan
Mengukur suatu benda dan menuliskannya di
buku catatannya jenis benda yang lebih berat
dan yang lebih ringan
2
3
TEMA
4
5
6
7
8
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|142
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
•
•
3.5. Membandingkan dengan
memperkirakan panjang suatu
benda menggunakan istilah
sehari-hari (lebih panjang,
lebih pendek)
•
•
•
•
•
3.6. Mengenal dan memprediksi
pola-pola bilangan sederhana
menggunakan gambargambar/benda konkrit
•
•
•
1
Mengajukan pertanyaan realistis kepada guru
tentang benda-benda yang lebih berat dan
yang lebih ringan
Memilih benda dengan menggunakan kartukartu bilangan yang berisi sekumpulan
bilangan penjumlahan dan atau pengurangan
terberat dan yang ringan
Memilih dua atau beberapa kartu bilangan
dari sekumpulan kartu bilangan yang berisi
istilah sehari-hari lebih panjang dan lebih
pendek
Menentukan urutan benda sesuai dengan
urutan yang logis
Menyusun sebarisan bilangan dengan kriteria
atau aturan sesuai ukurannya yang lebih
panjang dan lebih pendek
Melakukan pengukuran benda-benda yang
ada di sekitarnya dan membandingkannya
sesuai dengan ukuran logis panjang, pendek,
besar, kecil
Menuliskan di bukunya tentang benda-benda
yang ada di rumahnya seauai dengan fungsi
dan kegunaanya
Menyebutkan pola-pola bilangan sederhana
dari gambar-gambar/ benda konkrit yang
disajikan melalui pengamatan
Membuat pertanyaan mengenai pola-pola
bilangan sederhana dari gambar-gambar
/benda konkrit yang disajikan
Memprediksi pola-pola bilangan sederhana
dari gambar-gambar /benda konkrit yang
disajikan
2
3
TEMA
4
5
√
√
√
√
√
√
6
7
8
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
.
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|143
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
•
•
•
•
•
•
3.7. Menemukan bangun yang
membentuk pola pengubinan
sederhana
•
•
•
•
•
•
1
2
3
TEMA
4
5
6
7
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Menyebutkan pola dari sebarisan bangun
datar sederhana dari benda-benda yang ada
di alam sekitar melalui pengamatan
Membuat pertanyaan mengenai pola dari
sebarisan bangun datar sederhana dari bendabenda yang ada di alam sekitar
Membuat pola dari sebarisan bangun datar
sederhana dari benda-benda yang ada di alam
sekitar
Menata benda disekitar ruang kelas
berdasarkan pola-pola bilangan sederhana
dari gambar-gambar/ benda konkrit yang
disajikan melalui pengamatan
Membuat pertanyaan mengenai pola-pola
bilangan sederhana dari gambar-gambar
/benda konkrit yang disajikan
Memprediksi pola-pola bilangan sederhana
dari gambar-gambar /benda konkrit yang
disajikan
Menentukan bangun datar yang membentuk
pengubinan
Menggambar/melukis pengubinan dari
bangun datar sederhana tertentu
Menentukan dan menjelaskan berbagai
bangun datar yang dapat atau tidak dapat
membentuk pengubinan
Menemukan bangun yang membentuk pola
pengubinan sederhana
Menggambar/melukis pengubinan dari
bangun datar sederhana tertentu
Menghitung jumlah ubin yang diperlukan
untuk mengubin suatu bidang
√
√
√
√
√
√
√
√
√
8
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|144
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
•
3.8. Menentukan pola dari
sebarisan bangun datar
sederhana menggunakan
benda-benda yang ada di
alam sekitar
•
•
•
•
3.9. Mengenal panjang, luas,
massa, kapasitas, waktu, dan
suhu
•
•
•
•
•
•
3.10. Menunjukkan pemahaman
tentang besaran dengan
menghitung maju sampai
100 dan mundur dari 20
•
•
1
2
3
Menggambar/ membentuk segi tiga dengan
ciri tertentu (misal tinggi sama atau ciri
lainnya) dengan menggunakan papan berpaku
Mengidentifikasi dan menjelaskan berbagai
bentuk bangun datar
Menentukan dan menjelaskan berbagai
bentuk bangun datar
Mendeskripsikan berbagai bentuk bangun
datar
Menjelaskan dan menceritakan benda-benda
yang ada di sekitar berbagai bentuk bangun
datar dikaitkan dengan kegunannya
Melakukan pengurangan dua bilangan sampai
100 dengan kapasitas yang benar sesuai nilai
tempatnya
Mengidentifikasi suatu benda berdasarkan
luas, dan kapasitasnya
Menceritakan suhu di suatu ruang
berdasarkan waktu
Menggunakan waktu luang untuk melakukan
aktivitas positif untuk belajar atau bermain
Melaksanakan berbagai tugas di luar sekolah
dengan hasil baik dan selesai tepat waktu
Menyimpulkan hasil pengamatan suatu
kejadian terkait dengan suhu suatu keadaan
yang terjadi di sekitarnya
Melakukan pengurangan dua bilangan sampai
100 dengan benar sesuai nilai tempatnya
Melaksanakan tugas berbagai tugas dari
sekolah dengan tepat waktu tentang
menghitung maju sampai 100 dan mundur 20
√
TEMA
4
5
6
√
√
√
√
√
√
√
√
√
7
8
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|145
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
•
•
•
•
3.11. Menentukan urutan
berdasarkan panjang
pendeknya benda, tinggi
rendahnya tinggi badan, dan
urutan kelompok
berdasarkan jumlah
anggotanya
•
•
•
•
3.12. Mengenal lambang bilangan
dan mendeskripsikan
kemunculan bilangan
dengan bahasa yang
sederhana
•
•
•
•
•
1
Menentukan pasangan bilangan dengan
jumlah tertentu, sampai 20
Menentukan pasangan pengurangan bilangan
dengan hasil tertentu, sampai 20
Memilih dua atau beberapa kartu bilangan
dari sekumpulan kartu bilangan sehingga hasil
penjumlahan/pengurangannya terbesar
Memilih dua atau beberapa kartu bilangan
dari sekumpulan kartu bilangan sehingga hasil
penjumlahan/pengurangannya terkecil
Membuat kelompok berdasarkan tinggi
badan
Menentukan urutan benda berdasarkan tinggi
rendahnya tinggi badan
Menggambar/ membentuk segi tiga dengan
ciri tertentu (misal tinggi sama atau ciri
lainnya) dengan menggunakan papan
berpaku
Menuliskan angka bilangan berdasarkan
urutan kelompok banyaknya jumlah
anggotanya
Menulis lambang bilangan secara urut
Membilang dan menulis lambang sesuai
dengan urutan yang logis
Menyebutkan banyak benda sesuai dengan
ciri tertentu dengan bahasa yang benar dan
logis
Mendeskripsikan lambang bilangan dengan
bahasa sederhana
Menuliskan lambang bilangan sesuai dengan
kegunaannya dalam kehidupan sehari-hari
2
3
√
TEMA
4
5
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
.
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
6
7
8
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|146
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
4.
Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam
karya yang estetis,
dalam gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan
perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia.
KOMPETENSI DASAR
4.1. Mengemukakan kembali
dengan kalimat sendiri dan
memecahkan masalah yang
berkaitan dengan
penjumlahan dan
pengurangan terkait dengan
aktivitas sehari-hari di rumah,
sekolah, atau tempat bermain
serta memeriksa
kebenarannya
INDIKATOR
•
•
•
•
•
•
•
4.2. Membentuk berbagai bangun
datar dengan menggunakan
papan berpaku atau media
lainnya
•
•
•
•
•
•
1
Menentukan unsur/apa yang diketahui dari
masalah yang berkaitan dengan penjumlahan
atau pengurangan
Menulis model/kalimat matematika dari
masalah yang berkaitan dengan penjumlahan
Menentukan penyelesaian dari masalah yang
berkaitan dengan penjumlahan atau
pengurangan
Menggambar/melukis berbagai bangun datar
sederhana
Menata dengan rapi benda-benda di sekitar
ruang kelas berdasarkan beratnya
Menata dengan rapi benda-benda di sekitar
ruang kelas berdasarkan urutan kelompoknya
Meletakkan benda dengan tepat ke dalam
kelompok benda sehingga rapi
Menggambar/ membentuk berbagai segi
banyak dengan menggunakan papan berpaku
Menyebutkan kesamaan dan perbedaan
berbagai benda berbentuk segitiga atau segi
empat
Menggambar/ membentuk segitiga atau segi
empat dengan menggunakan alat sederhana
yang memiliki ciri tertentu (misal tinggi sama
atau ciri lainnya)
Menyebutkan ciri-ciri dari benda berbentuk
segitiga atau segi empat
Menyebutkan kesamaan dan perbedaan
berbagai benda berbentuk kubus atau balok
Menyebutkan ciri-ciri dari benda berbentuk
kotak, bulat, dan tabung
2
TEMA
4
5
6
7
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
3
8
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|147
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
4.3. Menyatakan suatu bilangan
asli sebagai hasil penjumlahan
atau pengurangan dua buah
bilangan asli lainnya dengan
berbagai kemungkinan
jawaban
• Menyebut/membaca penjumlahan dua
bilangan
• Melakukan penjumlahan dua bilangan sampai
100 dengan prosedur yang benar sesuai nilai
tempatnya
• Menentukan urutan benda dari sekumpulan
benda dalam barisan
• Menyebutkan banyak benda dengan ciri
tertentu dari sekumpulan benda
• Melakukan pengurangan dua bilangan sampai
100 dengan prosedur yang benar sesuai nilai
tempatnya
• Melakukan penjumlahan dan pengurangan
dua buah bilangan asli
• Melakukan penjumlahan dan pengurangan
yang melibatkan tiga bilangan atau lebih
sampai 100 dengan prosedur yang benar
sesuai nilai tempatnya
• Melakukan pengubinan dari bangun datar
sederhana dengan bantuan guru
• Mengubin dan mewarnai bidang datar
dengan bangun datar sederhana
• Menghitung jumlah ubin yang diperlukan
untuk mengubin suatu bidang tertentu
• Menentukan dan menjelaskan berbagai
bangun datar yang dapat atau tidak dapat
membentuk pengubinan
• Menggambar/melukis pengubinan dari
bangun datar sederhana tertentu
• Menggambar/melukis berbagai bangun datar
sederhana
4.4. Melakukan pengubinan dari
bangun datar sederhana
tertentu
4.5. Membentuk dan menggambar
bangun baru dari bangun-
1
2
3
TEMA
4
5
√
√
6
√
7
8
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|148
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
bangun datar atau pola
bangun datar yang sudah ada
INDIKATOR
•
•
•
•
•
•
4.6. Membaca dan
mendeskripsikan data pokok
yang ditampilkan pada grafik
konkrit dan piktograf
4.7. Mengumpulkan dan
mengelola data pokok
kategorikal dan
menampilkan data
menggunakan grafik konkrit
dan piktograf tanpa
menggunakan urutan label
pada sumbu horizontal
4.8. Mengurai sebuah bilangan
asli sampai dengan 99
sebagai hasil penjumlahan
•
1
Menggambar/ membentuk segitiga atau segi
empat dengan menggunakan alat sederhana
yang memiliki ciri tertentu (misal tinggi sama
atau ciri lainnya)
Membentuk danmenggambar bangun baru
dari bangun datar dengan pola yang sudah
ditentukan oleh guru
Menggambar / membentuk segiempat
dengan ciri tertentu (misal tinggi sama atau
ciri lainnya) dengan menggunakan papan
berpaku
Menyusun sebarisan bilangan dengan kriteria
atau aturan yang diberikan
Menjelaskan hasil pengamatan dari pola
sebarisan bilangan
Menempatkan bilangan yang tepat pada
sebarisan bilangan sesuai dengan polanya
Mendeskripsikan data pokok pada grafik dan
piktograf
•
Mengelola data pokok kategorikal
menggunakan grafik dan piktograf
•
Menuliskan bentuk penjumlahan atau
pengurangan dari kegiatan /kejadian
sehari/hari yang berkaitan dengan
2
3
TEMA
4
5
√
6
7
8
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|149
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
atau pengurangan dua buah
bilangan asli lainnya dengan
berbagai kemungkinan
jawaban
4.9. Mengelompokkan teman
sekelas berdasarkan tinggi
badannya
INDIKATOR
SENI BUDAYA dan PRAKARYA
1. Menerima, dan
1.1 Merasakan keindahan alam
menjalankan ajaran
sebagai salah satu tandaagama yang
tanda kekuasaan Tuhan
dianutnya
•
•
•
Memiliki perilaku
jujur, disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli, dan
2.1. Menunjukkan rasa percaya
diri untuk berlatih
mengekspresikan diri dalam
mengolah karya seni
3
Melakukan penjumlahan dua bilangan sampai
100 dengan prosedur yang benar sesuai nilai
tempatnya Melengkapi pola-pola bilangan
sederhana menggunakan gambar/benda
konkrit
Meletakkan benda dengan tepat ke dalam
kelompok benda sehingga rapi berdasarkan
tinggi benda
Melakukan aktivitas kelompok berdasarkan
tinggi badan anggota kelompoknya
Menjelaskan hasil pengamatan dari pola dari
benda-benda di lingkungan sekitar
•
Menentukan nilai tempat puluhan dan satuan
dari bilangan dua angka dengan menggunakan
benda konkrit
•
Memiliki kepekaan terhadap keindahan alam
hasil ciptaan Tuhan
Mengungkapkan perasaan syukur pada Tuhan
atas anugerah keindahan alam
Memiliki kepekaan terhadap keindahan alam
hasil ciptaan Tuhan
Menjelaskan keindahan-keindahan alam dan
karya seni sebagai anugerah Tuhan
Memutuskan karya yang akan dibuat atau
ditampilkan
•
•
2.
2
TEMA
4
5
6
7
8
√
√
√
penjumlahan atau pengurangan angka 1-99.
•
4.10. Mendeskripsikan,
mengembang kan, dan
membuat pola yang
berulang
4.11. Menggunakan benda konkrit
untuk menelusuri pecahan
dan jumlah uang
1
•
•
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|150
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman, dan
guru
KOMPETENSI DASAR
2.2. Menunjukkan rasa ingin tahu
untuk mengenal alam di
lingkung an sekitar sebagai
sumber ide dalam berkarya
seni
INDIKATOR
•
•
•
•
•
•
•
3. Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara
mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu
tentang dirinya,
2.3. Menunjukkan perilaku
disiplin, tanggung jawab dan
kepedulian terhadap alam
sekitar melalui berkarya seni
•
3.1. Mengenal cara dan hasil
gambar ekspresi
•
•
3.2. Mengenal pola irama lagu
bervariasi menggunakan alat
musik ritmis
•
•
•
•
•
1
2
3
memperhatikan lingkungan sekitar secara
seksama
merawat lingkungan sekitar secara sadar
Memanfaatkan lingkungan alam sekitar
sebagai sumber ide dalam menyanyikan lagu
dan mewarnai gambar.
Memanfaatkan lingkungan alam sekitar
sebagai sumber ide dalam menyanyikan lagu
dan mewarnai gambar.
Memanfaatkan lingkungan alam sekitar
sebagai sumber ide dalam menyanyikan lagu
dan mewarnai gambar.
Memanfaatkan lingkungan alam sekitar
sebagai sumber ide dalam menyanyikan lagu
dan mewarnai gambar.
Memperagakan gerak dengan percaya diri
√
menunjukkan kepedulian pada alam
lingkungan sekitar dengan berkarya
Menggambar dengan mengolah garis, warna
dan bentuk berdasarkan hasil pengamatan di
lingkungan sekolah
Menunjukkan warna pokok (sbdp)
Mengikuti aturan dalam berkarya
Mengenal judul lagu dan iringannya
Menyanyikan lagu dengan semangat
Menyanyikan lagu anak-anak sambil bertepuk
sesuai irama ((SBDP)
Mengenal cara menggunakan media gambar
yang benar
√
TEMA
4
5
√
√
√
6
7
8
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|151
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
•
makhluk ciptaan
Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan sekolah
•
•
3.3 Mengenal unsur-unsur gerak,
bagian-bagian gerak anggota
tubuh dan level gerak dalam
menari
•
•
•
4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam
karya yang estetis
dalam gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan
perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia
3.4 Mengamati berbagai bahan,
alat serta fungsinya dalam
membuat prakarya
3.5 Mengenal karya seni budaya
benda dan bahasa daerah
setempat
4.1. Menggambar ekspresi dengan
mengolah garis, warna dan
bentuk berdasarkan hasil
pengamatan di lingkungan
sekitar
2
Menyanyikan lagu wajib sambil bertepuk
sesuai birama dan aksen
Memainkan pola irama lagu dengan alat
musik ritmis
Menunjukan tanggung jawab terhadap
lingkungan sekitar
Melakukan berbagai gerak sesuai level gerak
pada tari
Mempraktikan gerak melangkah ke berbagai
arah berirama
Mempraktikan gerak melenggok ke berbagai
arah berirama
•
Menyebutkan contoh karya seni budaya
benda dan bahasa di lingkungan rumah
•
Menampilkan karya sendiri tentang ekspresi
diri
Melengkapi gambar dengan mengolah garis,
warna dan bentuk berdasarkan hasil
pengamatan di lingkungan sekolah
3
√
TEMA
4
5
√
√
6
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
•
Membedakan warna pokok dan warna
sekunder
Mewarnai dengan warna pokok
√
√
√
•
Mewarnai dengan warna sekunder
√
√
√
•
Membuat gambar cetak dengan teknik cap
menggunakan bahan alam
√
√
•
•
4.2. Membuat karya seni rupa
dengan memanfaatkan berba
1
√
7
8
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|152
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
1
2
3
TEMA
4
5
6
7
8
√
√
√
gai teknik cetak sederhana
menggunakan bahan alam
4.3. Menggambar dengan
memanfa atkan beragam
media kering
•
Menggambar sesuai tema yang ditentukan
√
√
√
•
Mengenal cara menggunakan media gambar
yang benar
Membuat gambar cetak dengan teknik cap
menggunakan bahan alam
Membentuk benda kegemaran dari bahan
lunak
√
√
√
√
√
√
•
4.4. Membentuk karya seni rupa
dari bahan lunak
•
4.5. Menyanyikan lagu anak-anak
dan memperagakan tepuk
birama dengan gerak
•
•
•
4.6. Memainkan pola irama lagu
bertanda birama dua dengan
tepuk dan gerak
4.7. Menyanyikan lagu anak-anak
dan berlatih memahami isi
lagu
4.8. Memainkan pola irama lagu
bertanda birama dua dan tiga
dengan alat musik ritmis
4.9. Melakukan gerak kepala,
tangan, kaki, dan badan
berdasarkan pengamatan
alam di lingkungan sekitar
•
Menyanyikan lagu anak-anak dengan nada
yang tepat.
Memainkan pola irama lagu dengan bertepuk
Menyanyikan lagu anak-anak sambil bertepuk
sesuai irama
Menyanyikan lagu anak-anak sambil bertepuk
sesuai irama
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
.
.
•
Menyajikan rangkaian gerak alam sekitar
•
Menunjukkan gerakkan kepala, tangan, kaki
dan badan sesuai irama hasil pengamatan di
lingkungan sekitar
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|153
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
4.10. Menirukan gerak alam di
lingkungan sekitar melalui
gerak kepala, tangan, kaki,
dan badan berdasarkan
rangsangan bunyi
4.11. Menirukan gerak alam di
lingkungan sekitar dengan
menggunakan level tinggi,
sedang, dan rendah
4.12. Melakukan gerak alam di
lingkungan sekitar dengan
menggunakan level tinggi,
sedang, dan rendah dengan
iringan
4.13. Membuat karya kreatif
dengan menggunakan bahan
alam di lingkungan sekitar
melalui kegiatan melipat,
menggunting dan menempel
4.14. Membuat karya kreatif
dengan mengolah bahan alam
melalui kegiatan melipat,
menggunting, dan menempel
bentuk pola dan alur
sederhana
4.15. Membuat karya kreatif
fungsional dari bahan lunak
buatan
INDIKATOR
1
•
Menyebutkan berbagai gerak anggota tubuh
•
Melakukan berbagai gerak sesuai level gerak
pada tari
Menirukan suara dan gerak binatang dan
alam di lingkungan sekitar sesuai rangsangan
bunyi
menunjukkan kepedulian pada alam
lingkungan sekitar dengan berkarya
•
•
2
√
3
√
TEMA
4
5
√
6
√
√
√
√
√
√
√
√
√
7
8
.
•
•
.
Membuat gambar cetak dengan teknik cap
menggunakan bahan alam.
√
√
√
√
Membuat benda sehari-hari dari bahan lunak
buatan
.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|154
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
1
2
3
TEMA
4
5
6
7
8
4.16. Menyajikan jenis bahan
makanan umbi-umbian
dengan olahan sederhana
4.17. Menceritakan karya seni
budaya benda dan bahasa
daerah setempat
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA DAN KESEHATAN (PENJASORKES)
1.
2.
Menerima dan
menjalankan ajaran
agama yang
dianutnya
Memiliki perilaku
jujur, disiplin,
tanggung jawab,
santun, peduli, dan
percaya diri dalam
berinteraksi dengan
keluarga, teman , dan
guru
1.1. Menghargai tubuh dengan
seluruh perangkat gerak dan
kemampuannya sebagai
anugrah Tuhan yang tidak
ternilai
2.1 Menunjukkan perilaku
percaya diri dalam melakukan
berbagai aktivitas fisik dalam
bentuk permainan
•
•
•
•
•
2.2 Menunjukkan perilaku santun
kepada teman dan guru
selama pembelajaran penjas
•
•
•
•
.
Menunjukkan perilaku bersyukur dan
menghargai setiap gerak dan aktivitasnya
merupakan anugerah dari Tuhan
√
Menunjukkan perilaku percaya diri dalam
melakukan aktivitas fisik dalam bentuk
permainan.
Mampu menampilkan unjuk kerja gerak tanpa
ragu
Mampu melakukan aktivitas yang ditugaskan
tanpa rasa takut
Menunjukkan kerjasama, percaya diri selama
mempraktikkan aktivitas gerak dasar nonlokomotor
Bersikap santun kepada guru dan teman
selama pembelajaran
Melakukan aktivitas yang ditugaskan oleh guru
dengan patuh dan bersikap santun
Mengikuti instruksi guru dengan benar
Menunjukkan kerjasama dengan teman ketika
mengikuti instruksi guru
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
√
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|155
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
1
2
3
TEMA
4
5
6
•
3. Memahami
pengetahuan faktual
dengan cara
mengamati
[mendengar, melihat,
membaca] dan
menanya berdasarkan
rasa ingin tahu
tentang dirinya,
makhluk ciptaan
Tuhan dan
kegiatannya, dan
benda-benda yang
dijumpainya di rumah
dan sekolah
3.1 Mengetahui bagian-bagian
tubuh manusia dan
kegunaannya
3.2 Mengetahui dampak jangka
pendek melakukan aktivitas
fisik
Membedakan gerakan menendang,
melempar, dan menangkap
• Mengidentifikasi bagian-bagian tubuh
manusia
Mendeskripsikan kegunaan bagian-bagian
tubuh manusia
• Menyebutkan contoh dampak melakukan
aktivitas fisik di rumah
• Menyebutkan contoh aktivitas olahraga di
rumah dan di rumah
•
Melakukan permainan sederhana
•
Menyebutkan contoh aktivitas olahraga di
rumah dan di sekolah
Melakukan kebugaran di sekolah dengan
tangkas dan cepat
Memperagakan prilaku budaya hidup sehat
(PMR atau UKS)
•
•
3.3 Memahami pengertian pola
gerak dasar seperti gerak
lokomotor, non-lokomotor
dan manipulatif
•
•
•
•
7
√
8
√
√
√
√
mempraktikan gerakan pada pola gerak
dasar dengan cara mengangkat kedua
tangan di atas kepala.
Membedakan gerakan jalan, lari, dan
melompat
Membedakan gerakan membungkuk,
membalik, dan meliuk
Menunjukkan kerjasama, percaya diri
selama mempraktikkan aktivitas gerak dasar
non-lokomotor
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|156
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
3.4 Mengetahui cara menjaga
kebersihan diri yang meliputi
kebersihan badan, kuku,
kulit, gigi, rambut, hidung,
telinga, tangan dan kaki
serta pakaian
INDIKATOR
•
Melakukan perawatan kebersihan badan:
rambut, tangan, dan kaki
•
Menyebutkan alasan mengapa harus mandi,
potong kuku, sikat gigi.
Melakukan perawatan kebersihan badan dan
lingkungan sekitar
•
•
4.1 Mempraktikkan pola gerak
dasar lokomotor yang
dilandasi konsep gerak
(seperti konsep: tubuh,
ruang, hubungan, dan usaha)
dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan
atau tradisional
2
3
TEMA
4
5
6
7
8
.
Menceritakan cara merawat badan/diri
sendiri agar tetap bersih dan sehat
Melakukan praktik menggosok gigi, potong
kuku
•
4. Menyajikan
pengetahuan faktual
dalam bahasa yang
jelas dan logis, dalam
karya yang estetis
dalam gerakan yang
mencerminkan anak
sehat, dan dalam
tindakan yang
mencerminkan
perilaku anak beriman
dan berakhlak mulia
1
•
•
•
•
•
•
•
•
Mempraktikan gerak melangkah ke berbagai
arah berirama
Mempraktikkan gerak ke kanan dan ke kiri
dengan iringan lagu anak
Memperagakan gerak cepat dengan aba-aba
guru
Memperagakan gerak keseimbangan di
tempat
Memperagakan gerak keseimbangan
berjalan
Memperagakan gerak cepat dengan aba-aba
teman
Memperagakan gerak dasar melemparkan
benda
Memperagakan gerak dasar menangkap
benda
.
4.2 Mempraktikkan pola gerak
dasar non-lokomotor yang
dilandasi konsep gerak
dalam berbagai bentuk
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|157
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
1
2
3
TEMA
4
5
6
7
8
permainan sederhana dan
atau permainan tradisional
4.3 Mempraktikkan pola gerak
dasar manipulatif yang
dilandasi konsep gerak
dalam berbagai bentuk
permainan sederhana dan
atau permainan tradisional
4.4 Mempraktikkan aktivitas
jasmani untuk keseimbangan
dan kelincahan tubuh
melalui permainan
sederhana
4.5 Mempraktikkan berbagai
pola gerak dominan dalam
senam (seperti menolak,
mendarat, lokomotor,
berputar, dan mengayun)
dan berbagai pola gerak
dominan posisi statis
(misalnya; tumpu lengan
depan/belakang/samping,
bergantung , sikap kapal
terbang, berdiri dengan
salah satu kaki)
4.6 Mempraktikkan pola gerak
dasar senam sederhana
menggunakan pola
lokomotor dan nonlokomotor yang dilandasi
konsep gerak mengikuti
•
menunjukan kerjasama percayadiri selama
melakukan aktivitas gerak dasar manipulatif
•
Menyebutkan contoh-contoh permainan
sederhana yang dilakukan di sekolah.
Melakukan aktivitas jasmani untuk kesimbang
an tubuh melalui macam-macam permainan
•
.
.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|158
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
KOMPETENSI INTI
KOMPETENSI DASAR
INDIKATOR
1
2
3
TEMA
4
5
6
7
8
irama (ketukan)
tanpa/dengan musik
4.7 Mempraktikkan berbagai
bentuk permainan
pengenalan air
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|159
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SILABUS KELAS: 1
TEMA: LINGKUNGANKU BERSIH DAN SEHAT
Kompetensi Dasar
Indikator
PPKn
• Menyebutkan perilaku baik (jujur,
• Menunjukkan perilaku baik
disiplin, tanggung jawab, santun,
(jujur, disiplin, tanggung
peduli/kasih sayang, dan percaya diri)
jawab, santun, peduli/kasih
dalam berinteraksi dengan keluarga
sayang, dan percaya diri)
• Menyebutkan perilaku baik (jujur,
dalam berinteraksi dengan
disiplin, tanggung jawab, santun,
keluarga, teman, dan guru,
peduli/kasih sayang, dan percaya diri)
sebagai perwujudan nilai dan
dalam berinteraksi dengan teman.
moral Pancasila. (KI-2,KD-1)
• Menyebutkan perilaku baik (jujur,
disiplin, tanggung jawab, santun,
peduli/kasih sayang, dan percaya diri)
dalam berinteraksi dengan guru
• Memiliki sikap dan perilaku
patuh pada tata tertib dan
aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di
rumah dan sekolah. (KI2,KD-2)
• Memberikan contoh sikap perilaku patuh
pada aturan/kebiasaan yang berlaku
dalam kehidupan sehari – hari di rumah.
• Memberikan contoh sikap perilaku
patuh pada aturan/kebiasaan yang
berlaku dalam kehidupan sehari – hari
di sekolah.
Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian
Kegiatan pembelajaran pada tema ini akan ditempuh
dalam 4 minggu
● MINGGU PERTAMA
1.
Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah
belajar sesuai dengan agama yang dianutnya
2.
Mendengarkan doa yang ucapkan oleh guru
dan mengikutinya
3.
4.
5.
Menyanyikan lagu ”Lihat Kebunku”
Menceritakan isi lagu “Lihat Kebunku”
Mendengarkan cerita tentang keadaan
lingkungan di sekitar rumah atau sekolah
6. Membiasakan berperilaku terpuji seperti
perilaku yang ada dalam lagu tersebut
7. Menyebutkan perilaku-perilaku terpuji yang lain
yang perlu dilakukan peserta didik agar
lingkungan hidupnya menjadi bersih
8. Menyebutkan kegiatan di rumah dan di sekolah
yang menyebabkan lingkungan menjadi sehat
9. Mengamati lingkungan yang sehat dan tidak
sehat di dan menceritakan hasil
pengamatannya dengan mengisi data yang
telah disiapkan guru
10. Menjelaskan ciri-ciri lingkungan sehat dengan
kata dan intonasi yang baik
11. Mengamati diri sendiri atau teman dan
menunjukkan bagian tubuh, yaitu kepala, badan
Alokasi waktu
35 menit x 30 JP x
4 minggu
Sumber belajar
1. Diri anak
2. Lingkungan
keluarga
3. Lingkungan
sekolah
4. Buku Tematik
Kelas I
5. Buku
Pengembangan
Diri Anak
6. Video/slide/gamb
ar tentang teknik
cetak sederhana
dan bentuk pola
dan alur
sederhana
gunting, lipat dan
tempel
7. Gambar/contoh
langsung karya
cetak dengan
berbagai bahan
alam dan bentuk
8. Gambar/contoh
langsung hasil
karya gunting,
lipat dan tempel
dengan berbagai
bentuk pola dan
alaur sederhana
9. Buku kirigami
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|160
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar
Indikator
Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
• Mengetahui tata tertib dan
aturan yang berlaku dalam
kehidupan sehari-hari di
rumah dan sekolah (KI-3,
KD-2)
• Menyebutkan contoh – contoh
aturan/kebiasaan yang berlaku dalam
kehidupan sehari – hari di rumah.
21.
22.
dan kaki.
Mengamati kepala dan menyebutkan bagian
tubuh yang terdapat di kepala, yaitu rambut,
telinga, mata, hidung, lidah dan gigi.
Tanya jawab tentang kegunaan rambut, telinga,
mata, hidung, lidah dan gigi serta cara
merawatnya.
Memperagakan cara menggosok gigi yang
benar.
Mengamati gambar/film yang menunjukkan
lingkungan sehat (taman yang asri, kebun teh,
persawahan, dsb) dan lingkungan tidak sehat
(tumpukan sampah, air kotor, jalanan yang
macet penuh asap kendaraan, dsb) lalu anak
diminta menunjukkan lingkungan sehat dan
tidak sehat serta alasan.
Menggali pengalaman anak tentang apa yang
dirasakan ketika berada di lingkungan sehat
dan lingkungan tidak sehat.
Menceritakan benda-benda di sekitar ruang
kelas meliputi: letaknya, warna, dan bentuknya
Mengemukakan cara/bagaimana mengatur
benda-benda agar tertata rapi
Mengatur dengan rapi secara berkelompok
melalui berbagi tugas menata benda-benda
berdasarkan ukuran
Mengatur dengan rapi secara berkelompok
melalui berbagi tugas menata benda-benda
berdasarkan berat
Berjalan mundur di atas garis lurus dengan
langkah pendek
Berlomba dengan bola yang digulirkan teman
Alokasi waktu
Sumber belajar
(seni
mengunting)
10. Buku
Pengembangan
Diri Anak
• Menyebutkan contoh – contoh tata tertib
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|161
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar
BAHASA INDONESIA
• Membacakan doa dengan
pengucapan yang baik (KI1,KD-3)
• Mendengarkan cerita dan
puisi tentang perilaku terpuji
(perhatian pada sesama
makhluk hidup dan
lingkungannya) (KI-1, KD-4)
• Menunjukkan perilaku pola
hidup sehat (perawatan
tubuh, pemenuhan gizi,
lingkungan yang sehat, main
dan istirahat yang cukup) dan
menyayangi makhluk hidup
(KI-2, KD-3)
Indikator
yang berlaku dalam kehidupan sehari –
hari di sekolah
• Bersikap khusuk (menjaga
keheningan) dalam mendengarkan
doa
• Mengambil sikap duduk atau berdiri
dengan berdiam diri
• Mencontoh kata-kata dalam doa yang
didengar pada saat berdoa sendiri
• Melafalkan kata-kata teks doa dengan
jelas
• Melafalkan kata-kata teks doa
dengan intonasi yang sesuai
• Mengenali perilaku terpuji dari cerita
yang dibacakan
• Mengenali perilaku terpuji dari puisi
yang dibacakan
• Menyebutkan bagian-bagian tubuh
(kepala, badan, dan kaki)
• Menyebutkan bagian tubuh yang
terdapat di kepala (rambut, telinga,
hidung, lidah, kulit dan gigi) dan
kegunaannya
• Membiasakan merawat tubuh secara
teratur dan benar, misalnya: mandi,
menggosok gigi, membersihkan
hidung, menggunting kuku, dan cuci
tangan sebelum makan.
• Menyebutkan kapan harus mandi,
makan, sikat gigi dan cuci tangan.
• Menyebutkan kebutuhan tubuh agar
Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian
Alokasi waktu
Sumber belajar
23. Bermain mengayun lengan kanan, kiri depan
dan belakang menggunakan syal lengan teman
di depannya dengan percaya diri
24. Mengajak siswa mengamati alam sekitar dan
mendiskusikan tentang bagaimana melakukan
perawatan terhadap ciptaan Tuhan
25. Melakukan ibadah dan doa syukur kepada
Tuhan
PENILAIAN
1. Lisan
2. Unjuk kerja
3. Pengamatan
4. Tertulis
● MINGGU KEDUA
1.
Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah
belajar sesuai dengan agama yang dianutnya
2.
Mendengarkan doa yang ucapkan oleh guru
dan mengikutinya
3.
Mengamati diri sendiri atau teman dan
menunjukkan bagian tubuh, yaitu kepala, badan
dan kaki.
Mengamati kepala dan menyebutkan bagian
tubuh yang terdapat di kepala, yaitu rambut,
telinga, mata, hidung, lidah dan gigi.
Tanya jawab tentang kegunaan rambut, telinga,
mata, hidung, lidah dan gigi serta cara
merawatnya.
Tanya jawab mengenai bagaimana menjaga
4.
5.
6.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|162
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar
• Mengenali melalui
pengamatan terhadap objek,
bentuk benda, wujud benda,
serta perubahan benda yang
berada di sekitar rumah,
jalan, dan sekolah (KI-3, KD1)
• Memahami isi cerita melalui
mendengarkan cerita yang
dibacakan orang lain dengan
penuh perhatian dan
mengajukan pertanyaan (KI3, KD-2)
Indikator
tetap sehat, yaitu : main dan
istirahat/tidur yang cukup, makan
makanan bergizi, minum yang cukup,
udara dan lingkungan bersih.
• Membedakan lingkungan sehat dan
tidak sehat
• Menyebutkan contoh benda
berbentuk bulat, segitiga, tabung,
kubus, kotak, dan balok.
• Menyebutkan contoh benda padat
dan benda cair yang ada di
lingkungan sekitar.
• Membedakan benda padat dan
benda cair berdasarkan ciri-cirinya
• Mencari contoh benda padat yang
dapat berubah wujud menjadi benda
cair dan sebaliknya.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
• Menyebutkan nama-nama tokoh
dalam cerita
• Menyebutkan nama-nama tempat
dalam cerita
• Menyebutkan urutan peristiwa
• Mengajukan pertanyaan berkenaan
dengan sifat-sifat tokoh
• Berkomunikasi secara lisan
dengan orang lain dengan
menggunakan informasi
tentang data diri, bagian
tubuh dan kebutuhan tubuh,
Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian
• Menyebutkan nama diri
• Menyebutkan bagian-bagian tubuh
(kepala, badan, dan kaki)
• Menyebutkan bagian tubuh yang
terdapat di kepala (rambut, telinga,
14.
Alokasi waktu
Sumber belajar
kebersihan rambut, telinga, mata, hidung, mulut
dan gigi.
Memperagakan cara menggosok gigi yang
benar.
Memperagakan cara mencuci tangan yang
bersih
Tanya jawab mengenai tujuan mencuci tangan
dan melaksanakan gerakan cuci tangan
sebelum makan
Mengamati benda-benda di lingkungan sekitar
dan menyebutkan bentuknya (bulat, segitiga,
tabung, kubus, kotak, balok, dsb).
Menjiplak gambar benda yang berbentuk (bulat,
segitiga, tabung, kubus, kotak, balok, dsb)
Mengamati benda-benda di lingkungan sekitar
dan mengolongkan ke dalam benda padat, cair
dan gas.
Mengamati ciri-ciri benda padat dan benda cair
serta menceritakannya kepada teman
Mengamati perubahan wujud benda padat
menjadi benda cair (es mencair), benda cair
menjadi gas (air mendidih) dan benda cair
menjadi benda padat (es membeku) serta
menceritakannya kepada teman.
15. Mendengarkan cerita yang dibacakan
guru/membacarkan cerita secara bergantian di
depan kelas
16. Menentukan sifat-sifat tokoh
17. Menentukan tempat dalam cerita
18. Mendiskusikan urutan/jalan cerita yang telah
dibacakan
19. Mengamati benda-benda di lingkungan sekitar
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|163
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar
•
•
•
•
•
Indikator
lingkungan dan pola hidup
hidung, lidah, kulit dan gigi) dan
sehat, lingkungan sekitar ,
kegunaannya
buah, tanaman, dan
• Membiasakan merawat tubuh secara
masakan (KI-4, KD-1)
teratur dan benar, misalnya: mandi,
Menceritakan hasil
menggosok gigi, membersihkan
pengamatan di rumah, jalan,
hidung, menggunting kuku, dan cuci
sekolah dengan kalimat
tangan sebelum makan.
sederhana (KI-4, KD-2)
• Menyebutkan kapan harus mandi,
Mengamati tentang diri,
makan, sikat gigi dan cuci tangan.
makhluk hidup dan benda di
• Menyebutkan kebutuhan tubuh agar
sekitar dan menceritakan
tetap sehat, yaitu : main dan
kepada orang lain (KI-4, KDistirahat/tidur yang cukup, makan
5)
makanan bergizi, minum yang cukup,
Menulis kalimat pendek (2–4
udara dan lingkungan bersih.
kata) yang didiktekan guru
• Membedakan lingkungan sehat dan
dengan huruf lepas (KI-4,
tidak sehat
KD-7)
• Menceritakan posisi batas rumah
Menerapkan cara membaca
(tetangga/ jalan,/kantor, dll)
(permulaan) dengan cara
• Menceritakan dengan kalimat
yang benar (cara duduk,
sederhana hasil pengamatan
jarak mata dan buku, cara
tentang letak sekolah
memegang buku, cara
• Menyebutkan bagian-bagian tubuh
membalik halaman buku,
dirinya
memilih tempat dengan
• Menyebutkan bagian-bagian tubuh
cahaya yang terang) (KI-4,
hewan dan tumbuhan yang utama
KD-8)
• Menceritakan bagian-bagian tubuh
Menerapkan cara menulis
dirinya dan makhluk hidup dengan
(permulaan) dengan benar
bahasa sederhana dan sopan
(cara duduk, cara memegang • Menceritakan benda-benda yang
pensil, cara meletakkan
terdapat di sekitarnya dengan bahasa
buku, jarak mata dan buku,
yang sederhana dan sopan
dan memilih tempat dengan
cahaya yang terang) (KI-4,
• Menulis dengan tepat kalimat yang
KD-9)
didengar dari guru dengan huruf lepas
Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian
20.
21.
22.
23.
24.
25.
26.
27.
28.
29.
Alokasi waktu
Sumber belajar
dan menyebutkan bentuknya (bulat, segitiga,
tabung, kubus, kotak, balok, dsb).
Menjiplak gambar benda yang berbentuk (bulat,
segitiga, tabung, kubus, kotak, balok, dsb)
Menceritakan benda-benda di sekitar ruang
kelas meliputi: letaknya, warna, dan bentuknya
Mengemukakan cara/ bagaimana merawat
benda-benda bersih dan rapih
Mengatur dengan rapi secara berkelompok
melalui berbagi tugas menata benda-benda
berdasarkan ukuran
Mengatur dengan rapi secara berkelompok
melalui berbagi tugas menata benda-benda
berdasarkan berat
Menangkap bola/benda yang dilambungkan
sendiri
Melemparkan bola/benda sejauhnya
menggunakan tangan kanan dan tangan kiri
dengan percaya diri
Mengenal berbagai bahan alam dilingkungan
sekitar yang dapat dimanfaatkan untuk
berkarya
Melakukan kegiatan lipat, gunting dan tempel
dalam membuat karya
Membuat karya kreatif dengan memanfaatkan
bahan alam dilingkungan sekitar
PENILAIAN
1. Lisan
2. Unjuk kerja
3. Pengamatan
4. Tertulis
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|164
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar
Indikator
tegak
• Menuliskan kalimat yang didiktekan
guru dengan pemisahan kata yang
tepat
• Berposisi duduk secara benar
• Meletakkan bacaan dengan jarak mata
yang benar
• Memegang teks bacaan dengan tepat
• Membalik halaman buku dengan benar
• Memilih tempat membaca dengan
cahaya yang terang
• Berposisi duduk secara benar
• Meletakkan buku dengan jarak mata
yang benar
• Memegang alat tulis dengan tepat
• Memilih tempat menulis dengan
cahaya yang terang
• Menulis huruf lepas
• Merangkai huruf menjadi kata
Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian
Alokasi waktu
Sumber belajar
MINGGU KETIGA
1. Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah
belajar sesuai dengan agama yang dianutnya
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Mendengarkan doa yang diucapkan oleh guru
dan mengikutinya
Mengamati benda-benda di lingkungan sekitar
dan mengolongkan ke dalam benda padat, cair
dan gas.
Mengamati ciri-ciri benda padat dan benda cair
serta menceritakannya kepada teman
Mengamati perubahan wujud benda padat
menjadi benda cair (es mencair), benda cair
menjadi gas (air mendidih) dan benda cair
menjadi benda padat (es membeku) serta
menceritakannya kepada teman.
Mengamati letak rumah dari sisi kiri, kanan,
depan dan belakang
Menggambar hasil pengamatan tentang letak
rumah
Bercerita dengan kalimat sederhana posisi
rumah yang berbatasan dengan tetangga, jalan,
warung, kantor atau rumah ibadat.
Mengamati batas-batas sekolah dari sisi kiri,
kanan, depan dan belakang
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|165
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar
Indikator
MATEMATIKA
Menunjukkan perilaku rapi
dengan menata bendabenda di sekitar ruang kelas
berdasarkan dimensi
(bangun datar, bangun
ruang), beratnya, atau
urutan kelompok terkecil
sampai terbesar
menata dengan rapi benda-benda di
sekitar ruang kelas berdasarkan
ukurannya
menata dengan rapi benda-benda di
sekitar ruang kelas berdasarkan
beratnya
menata dengan rapi benda-benda di
sekitar ruang kelas berdasarkan
urutan kelompoknya
Meletakkan benda dengan tepat ke
dalam kelompok benda sehingga rapi
menata dengan rapi benda-benda di
sekitar ruang kelas berdasarkan
ukuran bentuk permukaannya
menata dengan rapi benda-benda di
sekitar ruang kelas berdasarkan
kriteria lainnya (warna atau lainnya)
Membandingkan dengan
memperkirakan berat suatu
benda menggunakan istilah
sehari-hari (lebih berat, lebih
ringan)
Memberi contoh benda yang lebih
berat atau lebih ringan dari benda
lain dengan membandingkannya
secara manual (memegang) atau
menggunakan alat
Mengukur berat benda dengan satuan
tak baku menggunakan timbangan,
jungkat jungkit, atau neraca
Memilih jenis tas, wadah atau tempat
yang digunakan untuk menaruh
benda atau sekelompok benda
sesuai dengan beratnya
Menentukan pola dari
sebarisan bangun datar
sederhana
Menyusun sebarisan bangun datar
sederhana dengan kriteria atau
aturan yang diberikan
Menjelaskan hasil pengamatan dari
Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian
Alokasi waktu
Sumber belajar
10. Bercerita dengan kalimat sederhana letak
sekolah dan batas-batasnya
11. Mengamati lingkungan sekolah dengan cara
berjalan dan melakukan pengamatan secara
berkelompok
12. Menceritakan tentang masalah kebersihan dan
kesehatan yang ada di sekitar lingkungan
sekolah
13. Tanya jawab mengenai cara menanggulanginya
dan memberikan saran-saran
14. Mengidentifikasi benda-benda yang ada di
sekitarnya dan perbedaanya dengan mahluk
hidup
15. Mendiskusikan mengenai cara menjaga
lingkungan kelas, misalnya dengan melakukan
cara-cara membersihkannya atau cara
menatanya kembali agar lebih sedap
dipandang.
16. Melakukan penataan barang-barang yang ada
di sekitar ruang kelas
17. Melaporkan atau menceritakan hasil penataan
benda-benda di sekitar ruang kelas
18. Menimbang benda secara manual benda-benda
dan membandingkan antara yang berat dan
ringan di sekitarnya
19. Melakukan penimbangan berat benda dengan
timbangan atau neraca secara kelompok
dilanjutkan secara individu
20. Memperagakan gerak jalan, lari, dan diam
berdasarkan aba-aba
21. Memperagakan gerak berguling ke kiri/ke kanan
dari posisi tidur telentang
22. Melagukan pola irama rata dengan tempo tetap
23. Melagukan pola irama rata dengan tempo tidak
tetap
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|166
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar
• PENJAS ORKES
• Mempraktikkan pola gerak
dasar lokomotor yang
dilandasi konsep gerak
(konsep : tubuh, ruang,
hubungan, dan usaha) dalam
berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau
tradisional
• Mempraktikkan pola gerak
dasar non-lokomotor yang
dilandasi konsep gerak dalam
berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau
permainan tradisional
• Mempraktikkan pola gerak
dasar manipulatif yang
dilandasi konsep gerak dalam
berbagai bentuk permainan
sederhana dan atau
permainan tradisional
• Mempraktikkan berbagai pola
gerak dominan dalam senam
(mendarat, gerak berpindah,
Indikator
Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian
pola sebarisan bangun datar
sederhana
Menempatkan bangun datar yang
tepat pada sebarisan bangun datar
sederhana sesuai dengan polanya
Menjelaskan hasil pengamatan dari
pola dari benda-benda di lingkungan
sekitar
24. Memainkan alat musik ritmis sederhana secara
kelompok dan bersama
25. Menebak judul lagu yang dinyanyikan guru
PENILAIAN
1. Lisan
2. Unjuk kerja
3. Pengamatan
4. Tertulis
• Menunjukkan kerjasama, percaya diri
selama mempraktikkan aktivitas
gerak kebugaran
MINGGU KEEMPAT
1. Membiasakan berdoa sebelum dan sesudah
belajar sesuai dengan agama yang dianutnya
2.
3.
• Memperagakan gerak dasar
mengayun
• Memperagakan gerak dasar
melemparkan benda
• Mempraktikkan gerak melompat,
melayang di urada dan mendarat
dengan ke dua kaki
Menggali pengalaman anak tentang apa yang
dirasakan ketika berada di lingkungan sehat
dan lingkungan tidak sehat.
5.
Membiasakan membaca dengan sikap yang
benar jarak bacaan
Membiasakan membaca dengan jarak bacaan,
letak teks, cahaya yang cukup dan sikap duduk
yang benar
Membiasakan menulis dengan sikap yang
7.
Sumber belajar
Mendengarkan doa yang ucapkan oleh guru
dan mengikutinya
Mengamati gambar/film yang menunjukkan
lingkungan sehat (taman yang asri, kebun teh,
persawahan, dsb) dan lingkungan tidak sehat
(tumpukan sampah, air kotor, jalanan yang
macet penuh asap kendaraan, dsb) lalu anak
diminta menunjukkan lingkungan sehat dan
tidak sehat serta alasan.
4.
6.
Alokasi waktu
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|167
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar
Indikator
ayunan, putaran, tolakan,
layangan dan ketinggian)
• Mempraktikkan pola gerak
dasar senam ritmik
sederhana menggunakan pola
lokomotor dan non-lokomotor
yang dilandasi konsep gerak
mengikuti irama (ketukan)
tanpa/dengan musik
• SENI BUDAYA
• Merasakan keindahan alam
dan karya seni sebagai
wujud rasa syukur kepada
Tuhan (KI-1,KD-1)
• Menunjukkan percaya diri
untuk mengekspresikan diri
dalam berkarya, bernyanyi,
dan menari (KI-2,KD-1)
• Mengenal tanggung jawab
dan peduli terhadap alam
lingkungan sekitar melalui
berkarya (KI-2,KD-4)
•
• Mengenal pola irama lagu
bervariasi dengan alat musik
Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian
8.
• Mempraktikan gerak melangkah ke
berbagai arah berirama
9.
10.
• Memiliki kepekaan terhadap
keindahan alam hasil ciptaan Tuhan
11.
• Menjelaskan keindahan-keindahan
alam dan karya seni sebagai anugerah
Tuhan
• menampilkan karyanya sendiri didepan
temannya
• mengungkapkan pendapat di depan
kelompok
• memutuskan karya apa yang akan
dibuatnya
• memperhatikan lingkungan sekitar
secara seksama
• merawat lingkungan sekitar secara
sadar
• menunjukkan kepedulian pada alam
lingkungan sekitar dengan berkarya
menunjukkan sikap tanggung jawab
pada alam lingkungan sekitar dengan
berkarya
• Menyebutkan pola irama rata
• Membedakan pola irama rata
12.
13.
14.
15.
16.
17.
18.
19.
20.
Alokasi waktu
Sumber belajar
benar
Membiasakan menulis dengan jarak mata, letak
buku, pegangan alat tulis, cahaya yang cukup
dan sikap duduk yang benar
Menulis kalimat sederhana berkenaan dengan
Lingkungan Bersih yang dibacakan guru
dengan huruf lepas tegak dan . pemisahan kata
yang tepat
Menaksir berat suatu benda secara individual
dan kelompok dan membuktikan dengan
timbangan yang benar
Menentukan tempat/wadah yang dapat
ditempatkan suatu benda satuan maupun
sekumpulan benda dengan wadah yang sesuai
Meletakkan benda-benda secara berurutan dari
yang paling berat ke yang ringan atau
sebaliknya.
Menggambar bangun-bangun datar dengan
pola yang teratur
Menata bangun-bangun datar yang digambar
sesuai urutan segi tiga dan segi empat
Melaporkan hasil susunan bangun datar yang
telah disusun
Meletakkan bangun datar pada tempat/ bingkai
yang sesuai denga polanya
Menyimpulkan hasil pengamatan pola bangun
datar secara berkelompok
Memperagakan gerak bertumpu dengan
menggunakan kedua tangan dengan percaya
diri
Memperagakan gerak mengayun lengan atas –
bawah, kanan –kiri sambil membilang
Memperagakan gerak berjalan, melenggok, dan
mengayun tungkai dalam kelompok besar
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|168
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kompetensi Dasar
ritmis (KI-3,KD-2)
• Mengamati berbagai bahan,
alat, serta fungsi dalam
membuat karya (KI-3,KD-4)
• Memainkan pola irama lagu
bertanda birama dua dengan
tepuk dan gerak (KI-4,KD-6)
Indikator
• Menyebutkan alat-alat musik ritmis
sederhana
• Mengenal judul lagu dan iringannya
• Mengidentifikasi bahan alam yang
sesuai untuk kegiatan lipat guntingtempel
• Membedakan berbagai bahan alam,
alat serta fungsi dalam membuat karya
• Membuat rancangan gambar
pembuatan karya kreatif
Kegiatan Pembelajaran dan Penilaian
Alokasi waktu
Sumber belajar
dengan menunjukkan kerja sama.
21. Melakukan kegiatan melipat dan menggunting
dalam membuat karya seni
22. Membuat karya kreatif dari bahan alam melalui
mencetak dengan tema Lingkungan Bersih
PENILAIAN
1. Lisan
2. Unjuk kerja
3. Pengamatan
4. Tertulis
• Membentuk karya seni dari
bahan lunak (KI-4, KD-4)
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|169
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Submateri Pelatihan 1.4: Strategi Implementasi Kurikulum 2013
Langkah Kegiatan Inti
Pemaparan
oleh
Instruktur
Diskusi Kelas
Merangkum
Hasil Diskusi
Kelas
Refleksi dan
umpan balik
untuk
seluruh
materi
pelatihan
10 Menit
20 Menit
10 Menit
15 Menit
Pemaparan
Paparan oleh fasilitator tentang Strategi Implementasi Kurikulum 2013 dengan menggunakan PPT1.4
Diskusi Kelas
Mendiskusikan elemen penting dalam implementasi kurikulum 2013, meliputi berikut ini.
1.
2.
3.
Peran guru, kepala sekolah, pengawas sekolah, dan guru BK.
Dukungan manajemen sekolah atau kultur sekolah dalam mensukseskan pembelajaran
dengan menggunakan kurikulum 2013.
Dukungan dinas pendidikan kabupaten/kota dan organisasi profesi dalam implementasi
kurikulum 2013.
Membuat Rangkuman
Instruktur merangkum semua materi pelatihan Konsep Kurikulum yang telah disampaikan selama
4 JP sebagai kegiatan penutup.
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|170
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|171
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|172
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 1 Konsep Kurikulum 20 13 - SD Kelas I|173
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 2: ANALISIS MATERI AJAR
2.1
Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu
2.2
Konsep Pendekatan Scientific
2.3
Konsep Penilaian Autentik
2.4
BAGIAN
Analisis Buku
Guru dan III
Siswa
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 174
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 2: ANALISIS MATERI AJAR
A.
KOMPETENSI
Peserta pelatihan dapat:
1.
2.
3.
mendeskripsikan konsep pembelajaran tematik terpadu;
mendeskripsikan konsep pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terpadu;
mendeskripsikan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar;
4.
5.
menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD;
menganalisis buku guru dan buku siswa dilihat dari aspek kecukupan dan kedalaman
materi;
menguasai secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran;
menguasai penerapan materi pelajaran pada bidang/ilmu lain serta kehidupan seharihari; dan
memahami strategi menggunakan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan
pembelajaran.
6.
7.
8.
B.
LINGKUP MATERI
1.
2.
3.
4.
C.
Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu
Konsep Pendekatan Scientific
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Pembelajaran
Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian,Kecukupan, dan Kedalaman Materi)
INDIKATOR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Menerima konsep pembelajaran tematik terpadu dan menghargai pendapat orang lain.
Menjelaskan konsep pembelajaran tematik terpadu.
Menjelaskan pemetaan kompetensi dasar dan indikator pembelajaran tematik terpadu.
Menjelaskan keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP.
Menerima konsep pendekatan scientific dan menghargai pendapat orang lain.
Menjelaskan konsep pendekatan scientific.
Menjelaskan penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terpadu.
Menerima penerapan konsep penilaian autentik di sekolah/madrasah dan menghargai
pendapat orang lain.
9. Menjelaskan konsep penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
10. Menganalisis kesesuaian buku guru dan siswa dengan SKL, KI, dan KD secara teliti dan
serius.
11. Mengidentifikasi kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan
KD.
12. Menganalisis kecukupan dan kedalaman materi buku guru dan buku siswa.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 175
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
13. Menganalisis kesesuaian proses, pendekatan belajar, serta strategi evaluasi yang
diintegrasikan dalam buku.
14. Menjelaskan secara utuh materi, struktur, dan pola pikir keilmuan materi pelajaran yang
terdapat dalam buku siswa.
15. Menerapkan materi pelajaran yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa pada
bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.
16. Menjelaskan strategi penggunaan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan
pembelajaran.
D.
PERANGKAT PELATIHAN
1.
Video Pembelajaran Tematik Terpadu
2.
Bahan Tayang
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu
Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu
Konsep Pendekatan Scientific
Contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar
Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik Terpadu
Analisis Buku Guru dan Buku Siswa
3.
Lembar Kerja
4.
Bahan Bacaan
5.
a. Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu
b. Implementasi Pembelajaran Tematik Terpadu
c. Konsep Pendekatan Scientific
d. Contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran
e. Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar
f. Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik Terpadu
ATK
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 176
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
MATERI PELATIHAN: 2. ANALISIS MATERI AJAR
ALOKASI WAKTU:
12 JP (@ 45 MENIT)
JENJANG:
SD/MI
KELAS:
I
TAHAPAN
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
PERSIAPAN
Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,
seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser
Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.
KEGIATAN
PENDAHULUAN
Pengkondisian Peserta
WAKTU
15 Menit
Perkenalan
Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator,
alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi
pelatihan Analisis Materi Ajar.
Fasilitator memotivasi peserta agar serius, antusias, teliti, dan
bekerja sama saat proses pembelajaran berlangsung.
KEGIATAN INTI
2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu
90 Menit
Penayangan Video Pembelajaran Tematik di kelas 1 dengan 20 Menit
menggunakan V-2.1 dan Video PembelajaranTematik Terpadu di
kelas 1 dengan menggunakan V-2.1/4.1
Diskusi Kelompok untuk membandingkan pembelajaran tematik 25 Menit
dengan tematik terpadu yang mengacu pada tayangan video,
dilanjutkan dengan paparan materi oleh fasilitator tentang Konsep
Pembelajaran Tematik Terpadu dengan menggunakan bahan
tayang PPT-2.1-1 dan Implementasi Pembelajaran Tematik
Terpadu dengan menggunakan PPT-2.1-2.
Tanya jawab tentang konsep pembelajaran tematik terpadu 5 Menit
dilanjutkan dengan menyimpulkan.
Diskusi hasil pemetaan KD dan indikator pembelajaran tematik 15 Menit
terpadu.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 177
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kerja kelompok tentang keterkaitan antara jaringan tema, silabus, 20 Menit
RKH, dan RPP dengan menggunakan LK-2.1
ICE BREAKER
5 Menit
2.2 Konsep Pendekatan Scientific
90 Menit
Diskusi kelompok untuk mengkaji pendekatan scientific yang 45 Menit
mengacu pada tayangan video tematik terpadu dilanjutkan dengan
paparan materi oleh fasilitator tentang Konsep Pendekatan
Scientific dengan menggunakan PPT-2.2.1 dan Contoh Penerapan
Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
dengan menggunakan PPT-2.2-2 yang disisipkan dalam kegiatan
diskusi.
Diskusi kelompok tentang pendekatan scientific dengan 45 Menit
menggunakan HO-2.2-1 dan contoh-contoh penerapan
pendekatan scientific dalam pembelajaran tematik terpadu dengan
mengacu pada HO-2.2.
2.3
Konsep Penilaian
Pembelajaran
Autentik
pada
Proses
dan
Hasil 90 Menit
Kegiatan interaktif untuk menyamakan persepsi tentang jenis dan 15 Menit
bentuk penilaian autentik.
Diskusi tentang konsep penilaian autentik pada proses dan hasil 50 menit
belajar.
Paparan materi tentang Konsep Penilaian Autentik pada Proses 20 Menit
dan Hasil Belajar dengan menggunakan bahan tayang PPT-2.3 dan
Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik
Terpadu dengan menggunakan bahan tayang PPT-2.3/3.2.
ICE BREAKER
5 Menit
2.4 Analisis Buku Guru dan Buku Siswa (Kesesuaian,
240
Menit
Kecukupan, dan Kedalaman Materi).
Menilai buku dilakukan oleh peserta dengan bimbingan fasilitator 20 Menit
dilihat dari aspek kesesuaian, kecukupan, dan kedalaman materi.
Diskusi kelompok hasil penilaian buku dilanjutkan dengan 80 Menit
pemaparan materi analisis buku guru dan buku siswa dengan
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 178
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
menggunakan PPT-2.4
tersebut.
yang disisipkan dalam kegiatan diskusi
Menyimpulkan hasil diskusi dan menyampaikan format lembar 10 Menit
kerja yang telah disiapkan.
Kerja kelompok untuk menganalisis kesesuaian buku guru dan 40 Menit
buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD dengan menggunakan
LK-2.4-1 dan LK -2.4-2.
ICE BREAKER
5 Menit
Diskusi kelompok untuk menganalisis kesesuaian proses, 20 Menit
pendekatan belajar tematik terpadu, serta strategi evaluasi yang
diintegrasikan dalam buku.
Kerja kelompok untuk membuat contoh-contoh penerapan materi 30 Menit
pelajaran yang terdapat dalam buku guru dan buku siswa pada
bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.
KEGIATAN
PENUTUP
Presentasi hasil kerja kelompok.
20 Menit
Menyimpulkan materi analisis buku oleh fasilitator.
15 Menit
Membuat rangkuman materi pelatihan Analisis materi Ajar.
15 Menit
Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.
Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang
relevan.
Fasilitator menutup pembelajaran.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 179
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Submateri Pelatihan: 2.1 Konsep Pembelajaran Tematik Terpadu
Langkah Kegiatan Inti
Penayangan
Video
20 Menit
Diskusi
Kelompok
membandingkan kedua
video diselingi
dengan
paparan
materi
25 Menit
Tanya Jawab
dan
kesimpulan
Diskusi
Hasil
Pemetaan
KD dan
Indikator
Kerja
Kelompok
Keterkaitan
Tema,
silabus,
RKH, RPP
5 Menit
15 Menit
20 Menit
Penayangan Video
Penayangan Video Pembelajaran Tematik dan Video Pembelajaran Tematik Terpadu selama
masing-masing 10 menit.
Tugas Selama Penayangan Video
1. Memperhatikan dengan cermat tayangan video.
2. Mencatat secara singkat butir-butir penting proses pembelajaran tematik dan tematik terpadu.
Diskusi Kelompok Tentang Tayangan Video
1. Menganalisis masing-masing video pembelajaran tematik dan tematik terpadu.
2. Membandingkan pembelajaran tematik dengan tematik terpadu sesuai dengan apa yang
diamati dalam tayangan video
3. Masing-masing kelompok mempresentasikan hasil diskusinya sambil kelompok lain memberikan
tanggapan
Tanya Jawab
Tanya jawab tentang konsep pembelajaran tematik terpadu dilanjutkan dengan menyimpulkan.
Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok tentang hasil pemetaan KD dan indikator pembelajaran tematik terpadu.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 180
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kerja kelompok
Kerja kelompok tentang keterkaitan antara jaringan tema, silabus, RKH, dan RPP dengan
menggunakan LK-2.1
Penyimpulan Hasil Diskusi Kelompok
Instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok dengan memberikan pemahaman lebih lanjut
tentang tematik terpadu dan implementasi pembelajaran tematik terpadu.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 181
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 182
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 183
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 184
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 185
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 186
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-2.1-1
KONSEP PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
DI SEKOLAH DASAR
A.
Pengantar
Proses pembelajaran untuk jenjang Sekolah Dasar atau yang sederajat menggunakan
pendekatan pendekatan tematik. Model pembelajaran tematik terpadu (PTP) atau integrated
thematic instruction (ITI) dikembangkan pertama kali pada awal tahun 1970-an. Belakangan
PTP diyakini sebagai salah satu model pembelajaran yang efektif (highly effective teaching
model), karena mampu mewadahi dan menyentuh secara terpadu dimensi emosi, fisik, dan
akademik di dalam kelas atau di lingkungan sekolah. Model PTP ini pun sudah terbukti secara
empirik berhasil memacu percepatan dan meningkatkan kapasitas memori peserta didik
(enhance learning and increase long-term memory capabilities of learners) untuk waktu yang
panjang.
Pembelajaran tematik terpadu yang sering juga disebut sebagai pembelajaran tematik
terintegrasi (integrated thematic instruction, ITI) aslinya dikonseptualisasikan tahun 1970-an.
Pendekatan pembelajaran ini awalnya dikembangkan untuk anak-anak berbakat dan
bertalenta (gifted and talented), anak-anak yang cerdas, program perluasan belajar, dan
peserta didik yang belajar cepat.
Premis utama PTP bahwa peserta didik memerlukan peluang-peluang tambahan (additional
opportunities) untuk menggunakan talentanya, menyediakan waktu bersama yang lain untuk
secara cepat mengkonseptualisasi dan mensintesis. Pada sisi lain, model PTP relevan untuk
mengakomodasi perbedaan-perbedaan kualitatif lingkungan belajar. Model PTP diharapkan
mampu menginspirasi peserta didik untuk memperoleh pengalaman belajar.
Model PTP memiliki perbedaan kualitatif (qualitatively different) dengan model pembelajaran
lain, karena sifatnya memandu peserta didik mencapai kemampuan berpikir tingkat tinggi
(higher levels of thinking) atau keterampilan berpikir dengan mengoptimasi kecerdasan ganda
(multiple thinking skills), sebuah proses inovatif bagi pengembangnan dimensi sikap,
keterampilan, dan pengetahuan.
B.
Elemen-elemen Terkait dalam PTP
Implemementasi PTP menuntut kemampuan guru dalam mentransformasikan materi
pembelajaran di kelas. Karena itu guru harus memahami materi apa yang diajarkan dan
bagaimana mengaplikasikannya dalam lingkungan belajar di kelas. Oleh karena Model PTP ini
bersifat ramah otak, guru harus mampu mengidentifikasi elemen-elemen lingkungan yang
mungkin relevan dan dapat dioptimasi ketika berinteraksi dengan peserta didik selama proses
pembelajaran. Ada sepuluh elemen yang terkait dengan hal ini dan perlu ditingkatkan oleh
guru.
1. Mereduksi tingkat kealpaan atau bernilai tambah berpikir reflektif.
2. Memberkaya sensori pengalaman di bidang sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 187
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
3. Menyajikan isi atau substansi pembelajaran yang bermakna.
4. Lingkungan yang memperkaya pembelajaran.
5. Bergerak memacu pembelajaran (Movement to Enhance Learning).
6. Membuka pilihan-pilihan
7. Optimasi waktu secara tepat
8. Kolaborasi
9. Umpan balik segera
10. Ketuntasan atau aplikasi
C.
Manfaat Pendekatan Tematik Terpadu
1.
Suasana kelas yang nyaman dan menyenangkan. Suasana kelas memungkinkan semua
orang yang ada di dalamnya memiliki rasa mau menanggung resiko bersama. Misalnya,
menanggapi pertanyaan-pertanyaan yang tidak semestinya atau tidak benar tanpa
harus menyinggung perasaan peserta didik. Prosedur-prosedur kerja keseharian,
memastikan bahwa semua jadwal terprediksi, dan menjamin peserta didik merasa aman
selama berada di kelas maupun di luar kelas. Keterampilan hidup dikenali, didiskusikan
dan dipraktikkan oleh peserta didik dengan interaksi yang tepat dan dengan perasaan
yang menyenangkan dalam komunitas ruang kelas.
2.
Menggunakan kelompok untuk bekerjasama, berkolaborasi, belajar berkelompok, dan
memecahan konflik sehingga mendodong peserta didik untuk memecahkan masalah
sosial dengan saling menghargai.
3.
Mengoptimasi lingkungan belajar sebagai kunci dalam menciptakan kelas yang ramah
otak (brain-friendly classroom). Aktivitas belajar melibatkan subjek belajar secara
langsung, mengoptimasi semua sumber belajar, dan memberi peluang peserta didik
untuk mengesplorasi materi secara lebih luas.
4.
Peserta didik secara cepat dan tepat waktu mampu memproses informasi. Proses itu
tidak hanya menyentuh dimensi kuantitas, namun juga kualitas dalam mengeksplorasi
konsep-konsep baru dan membantu peserta didik siap mengembangkan pengetahuan.
5.
Proses pembelajaran di kelas memungkinkan peserta didik berada dalam format ramah
otak.
6.
Materi pembelajaran yang disampaikan oleh guru dapat diaplikasikan langsung oleh
peserta didik dalam konteks kehidupannya sehari-hari.
7.
Peserta didik yang relatif mengalami keterlambatan untuk menuntaskan program
belajar memungkinkan mengejar ketertinggalanya dengan dibantu oleh guru melalui
pemberian bimbingan khusus dan penerapan prinsip belajar tuntas.
8.
Program pembelajaran yang bersifat ramah otak memungkinkan guru untuk
mewujudkan ketuntasan belajar dengan menerapkan variasi cara penilaian.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 188
SD
D.
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Tahap-tahap Pembelajaran Tematik Terpadu
1.
Menentukan tema.
Tema dapat ditetapkan oleh pengambil kebijakan, guru, atau ditetapkan bersama dengan
peserta didik.
2.
Mengintegrasikan tema dengan kurikulum.
Pada tahap ini guru harus mampu mendesain tema pembelajaran dengan cara
terintegrasi sejalan dengan tuntutan kurikulum, dengan mengedepankan dimensi sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
3.
Mendesain rencana pembelajaran.
Tahapan ini mencakup pengorganisasian sumber belajar, bahan ajar, media belajar,
termasuk kegiatan ekstrakurikuler yang bertujuan untuk menunjukkan suatu tema
pembelajaran terjadi dalam kehidupan nyata. Misalnya, pembelajaran di kelas yang
didasarkan atau diperkaya hasil karya wisata, kunjungan ke museum, dan lain-lain.
4.
Melaksanakan Aktivitas Pembelajaran.
Tahapan ini memberi peluang peserta didik untuk mampu berpartisipasi dan memahami
berbagi persepektif dari suatu tema. Hal ini memberi peluang bagi guru dan peserta didik
melakukan eksplorasi suatu pokok bahasan.
E. Prinsip-prinsip Pembelajaran Tematik Terpadu
1.
Tema hendaknya tidak terlalu luas dan dapat dengan mudah digunakan untuk
memadukan banyak bidang studi, mata pelajaran, atau disiplin ilmu.
2.
Tema yang dipilih dapat memberikan bekal bagi peserta didik untuk belajar lebih lanjut.
3.
Tema disesuaikan dengan tingkat perkembangan peserta didik.
4.
Tema harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak,
5.
Tema harus mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang terjadi dalam rentang
waktu belajar
6.
Tema yang dipilih sesuai dengan kurikulum yang berlaku
7.
Tema yang dipilih sesuai dengan ketersediaan sumber belajar.
G. Model-model Pembelajaran Tematik Terpadu
Pembelajaran Tematik Terpadu dapat diimplementasikan dengan beragam model. Menurut
Robin Fogarty (1991) ada sepuluh model PTP, seperti disajikan berikut ini.
1.
Model penggalan (fragmented model). Model ini diimplementasikan dengan pemaduan
yang terbatas pada satu mata pelajaran. Misalnya, mata pelajaran bahasa Indonesia
materi pembelajaran tentang menyimak, berbicara, membaca dan menulis dapat
dipadukan dalam materi pembelajaran ketrampilan berbahasa.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 189
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2.
Model keterhubungan (connected model). Model ini diimplementasikan berbasis pada
anggapan bahwa beberapa substansi pembelajaran berinduk pada mata pelajaran
tertentu. Butir-butir pembelajaran seperti: kosakata, struktur, membaca, dan mengarang
misalnya dapat dipayungkan pada mata pelajaran bahasa dan sastra.
3.
Model sarang (nested model). Model ini diimplementasikan dengan memadukan berbagai
bentuk penguasaan konsep ketrampilan melalui sebuah kegiatan pembelajaran. Misalnya,
pada jam-jam tertentu guru memfokuskan kegiatan pembelajaran pada pemahaman
bentuk kata, makna kata,dan ungkapan dengan saran pembuahan ketrampilan dalam
mengembangkan daya imajinasi, daya berfikir logis, menentukan ciri bentuk dan makna
kata-kata dalam puisi, membuat ungkapan dan menulis puisi.
4.
Model Urutan/Rangkaian (sequenced model). Model ini memadukan topik-topik
antarmata pelajaran yang berbeda secara pararel. Isi cerita dalam roman sejarah,
misalnya: topik pembahasannya secara pararel atau dalam jam yang sama dapat
dipadukan dengan ikhwal sejarah perjuangan bangsa karakteristik kehidupan sosial
masyarakat pada periode tertentu maupun topik yang menyangkut perubahan makna
kata.
5.
Model berbagi (shared/participative model). Model ini merupakan pemaduan
pembelajaran akibat munculnya tumbang-tindih (overlapping concept) atau ide pada dua
mata pelajaran atau lebih. Buir-butir pembelajaran tetang kewarganegaraan dalam PKn
misalnya, dapat bertumpang tindih dengan butir pembelajaran Tata Negara, Sejarah
Perjuangan Bangsa, dan sebagainya.
6.
Model jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat dari pendekatan tematis
sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang dibuat dapat mengikat
kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun antar mata
pelajaran.
7.
Model galur (threaded model). Model ini memadukan bentuk-bentuk ketrampilan.
Misalnya: melakukan prediksi dan estimasi dalam matematika, ramalan terhadap
kejadian-kejadian, antisipasi terhadap cerita, dsb. Bentuk model ini terfokus pada meta
kurikulum.
8.
Model celupan (immersed model). Model ini dirancang untuk membantu peserta didik
dalam menyaring dan memadukan berbagai pengalaman dan pengetahuan dihubungkan
dengan medan pemakaiannya. Kegiatan pembelajaran diarahkan untuk mewadahi tukar
pengalaman dan pemanfaatan pengalaman masing-masing.
9.
Model jejaring (networked model). Model ini merupakan model pemaduan pembelajaran
yang mengandaikan kemungkinan perubahan konsepsi, bentuk pemecahan masalah,
maupun tuntutan bentuk ketrampilan baru setelah peserta didik mengadakan studi
lapangan dalam situasi, kondisi, maupun konteks yang berbeda.
10. Model terpadu (integrated model). Model ini merupakan pemaduan sejumlah topik dari
mata pelajaran yang berbeda, tetapi esensinya sama dalam sebuah topik tertentu. Topik
evidensi yang semula terdapat dalam pelajaran matematika, bahasa Indonesia, IPA, dan
IPS agar tidak membuat muatan kurikulum berlebihan, cukup diletakkan dalam mata
pelajaran tertentu, misalnya IPA.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 190
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-2.1-2
IMPLEMENTASI PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
DENGAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
A. Pendahuluan
Inovasi pendidikan di bidang kurikulum diharapkan secara periodik dapat dilakukan untuk
kepentingan mengubah dan memperbaiki cara belajar dan membelajarkan materi kepada
peserta didik. Kurikulum dilaksanakan dengan menegakkan kelima pilar belajar, yaitu: (a)
belajar untuk beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, (b) belajar untuk
memahami dan menghayati, (c) belajar untuk mampu melaksanakan dan berbuat secara
efektif, (d) belajar untuk hidup bersama dan berguna bagi orang lain, dan (e) belajar untuk
membangun dan menemukan jati diri, melalui proses pembelajaran yang aktif, kreatif, efektif,
dan menyenangkan, dengan mengedepankan peserta didik aktif.
Pembelajaran dimaksud diharapkan yang memungkinkan peserta didik mendapat pelayanan
yang bersifat perbaikan, pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap
perkembangan, dan kondisi peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan
pengembangan pribadi peserta didik yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan,
dan moral.
Kualitas pendidikan sangatlah bergantung pada kesadaran, pengertian, komitmen, dan
partisipasi serta dedikasi dari para pendidik dan tenaga kependidikan, terutama guru sebagai
ujung tombak yang secara langsung menghadapi peserta didik. Apabila guru dapat
menciptakan proses pembelajaran yang dapat mengubah hasil belajar peserta didik, dan dapat
meningkatkan motivasi belajar, yang dapat meningkatkan rasa percaya diri peserta didik, dapat
meningkatkan harga diri dengan menerapkan berbagai strategi dan model pembelajaran, maka
visi dan misi guru sebagai pembelajar boleh dikatakan berhasil.
Proses pembelajaran merupakan fenomena yang kompleks. Guru lebih banyak berhubungan
dengan pola pikir peserta didik di mana setiap peserta didik – siapa pun, dimana pun - memiliki
setumpuk kata, pikiran, tindakan yang dapat mengubah lingkungan baik di keluarga, di sekolah
maupun di masyarakat.
Mulai tahun ajaran baru 2013 pola pembelajaran segera disosialisasikan bagi guru kelas I
sampai dengan kelas VI, menggunakan Pembelajaran Tematik Terpadu. Di lapangan begitu
beragam nuansa tematik ini sejak digulirkan di kalangan guru, dan sekolah, sepertinya terjadi
suatu “kerancuan”, dan perbedaan pemahaman. Guru banyak yang berpikir dan bertanyatanya, apakah selama ini cara pembelajaran yang dirasakanya sudah menghasilkan lulusan
peserta didik “berprestasi”, dan sudah mencetak serta menghasilkan dokter, insinyur, birokrat
dianggap kurang berhasil?. Sehingga ada ungkapan bahwa “saya sudah mengajar puluhan
tahun, dan saya sudah mempunyai alumni yang berhasil menjadi pejabat, menjadi dokter,
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 191
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
menjadi insinyur dan sebagainya dianggap tidak berhasil?. Pemikiran-pemikiran semacam ini
akan menjadi penghambat bagi bergulirnya sebuah inovasi dalam bidang pendidikan.
Pembelajaran dengan menggunakan berbagai pendekatan, strategi dan metode diharapkan
dapat memberi kemungkinan peserta didik mendapat pelayanan yang bersifat perbaikan,
pengayaan, dan/atau percepatan sesuai dengan potensi, tahap perkembangan, dan kondisi
peserta didik dengan tetap memperhatikan keterpaduan pengembangan pribadi peserta didik
yang berdimensi ke-Tuhanan, keindividuan, kesosialan, dan moral.
Pembelajaran yang diciptakan baik di kelas maupun di luar kelas diharapkan dapat
dikondisikan dalam suasana hubungan peserta didik dan guru yang saling menerima dan
menghargai, akrab, terbuka, dan hangat, dengan prinsip tut wuri handayani, ing madia mangun
karsa, ing ngarsa sung tulada (di belakang memberikan daya dan kekuatan, di tengah
membangun semangat dan prakarsa, di depan memberikan contoh dan teladan). Terlebih bagi
peserta didik sekolah dasar yang masih berada di Kelas 1, 2 dan 3, yang masih memerlukan
bimbingan, dan perhatian, sebagaimana pelayanan para orang tua yang dengan kasih sayang
membimbing mereka. Sedangkan di Kelas 4, 5, dan 6 mulai ditingkatkan pemahaman peserta
didik untuk lebih memahami hidup dan kehidupan di lingkungan sekitar dengan menciptakan
pola berpikir rasional. Mencari jawaban mengapa harus belajar membaca dan menulis?
Mengapa harus belajar matematika, mengapa harus berinterakti dan saling berkomunikasi
dengan teman dan sebagainya. Dengan pembelajaran tematik Terpadu diharapkan dapat
menjawab ke semuanya itu dengan catatan guru dan peserta didik memiliki komitmen dan
selalu berpikir positif bahwa pola pembelajaran yang dilakukan adalah menuju ketercapaian
kompetensi sebagaimana yang dituangkan di dalam standar kelulusan.
Pelaksanaan pembelajaran seyogyanya dengan menggunakan pendekatan multistrategi dan
multimedia, sumber belajar dan teknologi yang memadai, dan memanfaatkan lingkungan
sekitar sebagai sumber belajar, dengan prinsip alam takambang. Jadi guru (semua yang
terjadi, tergelar dan berkembang di masyarakat dan lingkungan sekitar serta lingkungan alam
semesta dijadikan sumber belajar, contoh dan teladan). Sebuah model pembelajaran
diharapkan dapat dipergunakan sebagai wawasan untuk disesuaikan dengan kondisi peserta
didik di masing-masing sekolah.
Peserta didik perlu dipersiapkan baik secara internal maupun eksternal, baik ketika di dalam
kelas maupun di luar kelas. Terlebih bagi peserta didik yang masih berada di sekolah dasar
tentu saja tidak dapat disamakan pelayannya dengan peserta didik yang ada di kelas
menengah. Namun demikian baik peserta didik di kelas 1 sampai dengan kelas 6 di kondisikan
menggunakan pendekatan tematik Terpadu dengan tema sebagai pemersatunya.
B. Pengertian pembelajaran Tematik Terpadu
Pembelajaran Tematik Terpadu dilaksanakan dengan menggunakan prinsip pembelajaran
terpadu. Pembelajaran terpadu menggunakan tema sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran
yang memadukan beberapa mata pelajaran sekaligus dalam satu kali tatap muka, untuk
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 192
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
memberikan pengalaman yang bermakna bagi peserta didik. Karena peserta didik dalam
memahami berbagai konsep yang mereka pelajari selalu melalui pengalaman langsung dan
menghubungkannya dengan konsep lain yang telah dikuasainya.
Pelaksanaan pembelajaran Tematik Terpadu berawal dari tema yang telah
dipilih/dikembangkan oleh guru yang sesuai dengan kebutuhan peserta didik. Jika
dibandingkan dengan pembelajaran konvensional pembelajaran tematik ini tampak lebih
menekankan pada Tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran yang lebih diutamakan
pada makna belajar, dan keterkaitan berbagai konsep mata pelajaran. Keterlibatan peserta
didik dalam belajar lebih diprioritaskan dan pembelajaran yang bertujuan mengaktifkan
peserta didik, memberikan pengalaman langsung serta tidak tampak adanya pemisahan antar
mata pelajaran satu dengan lainnya.
C. Fungsi dan Tujuan
Pembelajaran tematik terpadu berfungsi untuk memberikan kemudahan bagi peserta didik
dalam memahami dan mendalami konsep materi yang tergabung dalam tema serta dapat
menambah semangat belajar, karena materi yang dipelajari merupakan materi yang nyata
(kontekstual) dan bermakna bagi peserta didik.
Tujuan pembelajaran tematik terpadu adalah:
1. mudah memusatkan perhatian pada satu tema atau topik tertentu
2. Mempelajari pengetahuan dan mengembangkan berbagai kompetensi mata pelajaran
dalam tema yang sama
3. Memiliki pemahaman terhadap materi pelajaran lebih mendalam dan berkesan
4. Mengembangkan kompetensi berbahasa lebih baik dengan mengkaitkan berbagai mata
pelajaran lain dengan pengalaman pribadi peserta didik
5. Lebih bergairah belajar karena mereka dapat berkomunikasi dalam situasi nyata, seperti:
bercerita, bertanya, menulis sekaligus mempelajari pelajaran yang lain.
6. Lebih merasakan manfaat dan makna belajar karena materi yang disajikan dalam konteks
tema yang jelas
7. Guru dapat menghemat waktu, karena mata pelajaran yang disajikan secara terpadu dapat
dipersiapkan sekaligus dan diberikan dalam 2 atau 3 pertemuan bahkan lebih dan atau
pengayaan.
8. Budi pekerti dan moral peserta didik dapat ditumbuh kembangkan dengan mengangkat
sejumlah nilai budi pekerti sesuai dengan situasi dan kondisi.
D. Ciri-ciri Pembelajaran Tematik Terpadu
1. Berpusat pada anak
1. Memberikan pengalaman langsung pada anak
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 193
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2. Pemisahan antara mata pelajaran tidak begitu jelas (menyatu dalam satu pemahaman
dalam kegiatan)
3. Menyajikan konsep dari berbagai mata pelajaran dalam satu proses pembelajaran (saling
terkait antara mata pelajaran yang satu dengan lainnya)
4. Bersifat luwes (keterpaduan berbagai mata pelajaran)
5. Hasil pembelajaran dapat berkembang sesuai dengan minat dan kebutuhan anak (melalui
penilaian proses dan hasil belajarnya)
E. Kekuatan Tema dalam Proses Pembelajaran
Anak pada usia sekolah dasar berada pada tahapan operasi konkret, mulai menunjukkan
perilaku yang mulai memandang dunia secara objektif, bergeser dari satu aspek situasi ke
aspek lain secara reflektif dan memandang unsur-unsur secara serentak, mulai berpikir secara
operasional,
mempergunakan cara berpikir operasional untuk mengklasifikasikan benda-benda, membentuk
dan mempergunakan keterhubungan aturan-aturan, prinsip ilmiah sederhana, dan
mempergunakan hubungan sebab akibat. Oleh karena itu pembelajaran yang tepat adalah
dengan mengaitkan konsep materi pelajarn dalam satu kesatuan yang dipusat pada tema
adalah yang paling sesuai. Dan kegiatan pembelajaran akan bermakna jika dilakukan dalam
lingkungan yang nyaman dan memberikan rasa aman, bersifat individual dan kontekstual, anak
mengalami langsung yang dipelajarinya, hal ini akan diperoleh melalui pembelajaran tematik.
Pembelajaran yang menggunakan tema untuk mengaitkan beberapa mata pelajaran sehingga
dapat memberikan pengalaman bermakna kepada siswa. Dari penjelasan diatas maka
pembelajaran tematik memiliki beberapa kekuatan dan keuntungan antara lain:
1. Memberikan pengalaman dan kegiatan belajar mengajar yang relevan dengan tingkat
perkembangan dan kebutuhan anak
2. Menyenangkan karena bertolak dari minat dan kebutuhan anak
3. Hasil belajar dapat bertahan lama karena lebih berkesan dan bermakna
4. mengembangkan keterampilan berpikir anak sesuai dengan permasalah an yang dihadapi
5. Menumbuhkan keterampilan sosial dalam bekerja sama
6. Memiliki sikap toleransi, komunikasi dan tanggap terhadap gagasan orang lain, dalam arti
respek terhadap gagasan orang lain.
7. Menyajikan kegiatan yang bersifat pragmatis sesuai dengan permasalah an yang sering
ditemui dalam lingkungan anak.
F. Peran Tema dalam Proses Pembelajaran
Tema berperan sebagai pemersatu kegiatan pembelajaran, dengan memadukan beberapa
mata pelajaran sekaligus. Adapun mata pelajaran yang dipadukan adalah mata pelajaran
Agama (Akhlak Mulia/Budi Pekerti/ tata krama), PPKn dan Kepribadian, Ilmu Pengetahuan dan
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 194
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Teknologi (terdiri atas: Bahasa Indonesia, IPS, IPA, Matematika,), Estetika (Seni BudayaKeterampilan) dan Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan.
Di dalam struktur Kurikulum Sekolah Dasar dan Madrasah Ibtidaiyah disebutkan bahwa untuk
peserta didik kelas 1, sampai dengan kelas 6 penyajian pembelajarannya menggunakan
pendekatan tematik. Penyajian pembelajaran dengan alokasi waktu komulatif 30 JP per
minggu.
Pembuatan tema diharapkan memperhatikan kondisi peserta didik, lingkungan sekitar dan
kompetensi guru dengan prosentase penyajian disesuaikan dengan aloasi waktu yang tersedia.
Guru dalam penyajian diharapkan tidak terkonsentrasi pada salah satu mata pelajaran,
melainkan harus tetap memperhatikan prosentase penyajianya. Namun demikian penjadwalan
dalam hal ini tidak terbagi secara kaku melainkan diatur secara luwes.
Mata Pelajaran Agama yang disajikan secara terpadu adalah yang sifatnya budi pekerti luhur,
akhlak mulia dan tata krama serta bagaimana bersopan santun dalam pergaulan di dalam
keluarga dan masyarakat, keterkaitan dengan pendidikan karakter bangsa. Sedangkan untuk
materi-materi yang sifatnya aqidah dan khusus keagamaannya sisajikan oleh guru agama
sendiri.
Demikian juga untuk Pendidikan Jasmani dan kesehatan, yang sifatnya gerakan ringan yang
dapat disajikan di dalam kelas, bisa dilakukan oleh guru kelas. Sedangkan yang sifatnya
gerakan olah raga yang memerlukan fisik, gerakan bebas, tetap dilakukan oleh guru olah raga
dan dilaksanakan di luar kelas/ lapangan olah raga.
Pembelajaran tematik diawali dengan pembuatan tema selama satu tahun, kemudian dengan
tema-tema yang telah dibuat tersebut, guru menganalisis semua standar kompetensi lulusan
yang diturunkan ke dalam kompetensi inti dan selanjutnya mengalir ke kompetensi dasar dan
membuat indikator dari masing-masing mata pelajaran yang ada di setiap kelas. Setelah itu
dibuat hubungan antara KD dan indikator dengan tema yang telah disiapkan selama satu tahun.
Berikutnya dari pemetaan hubungan tersebut dilanjutkan dengan membuat jaringan KD &
indikator dari setiap tema yang telah dibuat. Setelah jadi semua jaringan selama satu tahun
dilanjutkan dengan menyusun silabus tematik dan yang terakhir menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik.
G. Model Pembelajaran Tematik Terpadu
Model pembelajaran tematik integratif melalui beberapa tahapan yaitu pertama guru harus
mengacu pada tema sebagai pemersatu berbagai mata pelajaran untuk satu tahun. Kedua guru
melakukan analisis standar kompetensi lulusan, kompetensi inti, kompetensi dasar dan
membuat indikator dengan tetap memperhatikan muatan materi dari Standar Isi, ketiga
membuat hubungan antara kompetensi dasar, indikator dengan tema, keempat membuat
jaringan KD, indikator, kelima menyusun silabus tematik dan keenam membuat rencana
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 195
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
pelaksanaan pembelajaran tematik dengan mengkondisikan pembelajaran yang menggunakan
pendekatan scientific. Untuk lebih jelasnya akan dibahas di bawah ini.
1. Kriteria Pemilihan Tema
Beberapa tema telah disiapkan menyertai dokumen Kurikulum 2013, namun demikian
penulisan daftar tema dimaksud bukanlah urutan penyajajian Guru diharapkan dapat
dengan cerdas dan tepat melakukan pemilihan tema mana yang akan dibelajarkan terlebih
dahulu, seyogyanya penetapan tema sesuai dengan kondisi daerah, sekolah, peserta didik,
dan guru di wilayahnya. Penentuan dan pemilihan tema yang akan dikembangkan di
sekolah dasar dapat mempertimbangkan kriteria pembuatan tema sebagai berikut :
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Tema tidak terlalu luas namun dapat dengan mudah dipergunakan untuk memadukan
banyak mata pelajaran
Tema bermakna, artinya bahwa tema yang dipilih untuk dikaji harus memberikan bekal
bagi peserta didik untuk belajar selanjutnya
Harus sesuai dengan tingkat perkembangan psikologis anak
Tema yang dikembangkan harus mampu mewadahi sebagian besar minat anak di
sekolah
Tema yang dipilih hendaknya mempertimbangkan peristiwa-peristiwa otentik yang
terjadi di dalam rentang waktu belajar
Mempertimbangkan dilanjutkan kan kurikulum yang berlaku dan harapan masyarakat
terhadap hasil belajar peserta didik
Mempertimbangkan ketersediaan sumber belajar
2. Tahapan Berpikir Pembelajaran Tematik Adalah Struktur Kurikulum
Struktur Kurikulum 2013 merupakan acuan dalam merancang pembelajaran yang akan
menjdi landasan penetapan prosentase penyajian pembelajaran. Di Kelas I sampai dengan
Kelas VI membelajarkan materi dengan tema sebagai pemersatunya, tidak parsial per mata
pelajaran. penetapan alokasi waktu dimaksudkan agar guru dapat mempertimbangan
batasan pembahasan, supaya tidak lagi fokus atau berlama-lama pada salah satu mata
pelajaran saja. Meskipun telah dituangkan alokasi waktu di dalam struktur masing-masing
mata pelajaran, namun tetap menjadi satu kesatuan per minggu komulatif 30 JP untuk
Kelas I, berarti per hari 5 JP. Untuk Kelas II komulatif satu minggu 32 JP maka per hari ada
yang 5 JP, ada yang 6 JP. Kelas III komulatif satu minggu 34 JP, maka per hari ada yang 5 JP,
ada yang 6 JP. Sedangkan Kelas IV sampai dengan Kelas VI komulatif satu minggu 36 JP, jadi
rata-rata per harinya 6 JP, bagi sekolah reguler. Struktur Kurikulum sebagai di berikut:
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 196
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Struktur Kurikulum SD/MI
ALOKASI WAKTU BELAJAR
PER MINGGU
MATA PELAJARAN
I
II
III
IV
V
VI
Kelompok A
1.
Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
4
4
4
4
4
4
2.
3.
4.
5.
Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
Bahasa Indonesia
Matematika
Ilmu Pengetahuan Alam
5
8
5
-
6
8
6
-
6
10
6
-
4
7
6
3
4
7
6
3
4
7
6
3
6.
Ilmu Pengetahuan Sosial
Kelompok B
-
-
-
3
3
3
1.
4
4
4
5
5
5
4
4
4
4
4
4
30
32
34
36
36
36
2.
Seni Budaya dan Prakarya
(termasuk muatan lokal)*
Pendidikan Jasmani, Olah Raga dan Kesehatan
(termasuk muatan lokal)
Jumlah Alokasi Waktu Per Minggu
3. Beban Belajar
Beban belajar dinyatakan dalam jam belajar setiap minggu untuk masa belajar selama satu
semester. Beban belajar di SD/MI kelas I, II, dan III masing-masing 30, 32, 34 sedangkan
untuk kelas IV, V, dan VI masing-masing 36 jam setiap minggu. Jam belajar SD/MI adalah 35
menit.
Dengan adanya tambahan jam belajar ini dan pengurangan jumlah Kompetensi Dasar, guru
memiliki keleluasaan waktu untuk mengembangkan proses pembelajaran yang berorientasi
peserta didik aktif. Proses pembelajaran peserta didik aktif memerlukan waktu yang lebih
panjang dari proses pembelajaran penyampaian informasi karena peserta didik perlu
latihan untuk mengamati, menanya, mengasosiasi, dan berkomunikasi. Proses
pembelajaran yang dikembangkan menghendaki kesabaran guru dalam mendidik peserta
didik sehingga mereka menjadi tahu, mampu dan mau belajar dan menerapkan apa yang
sudah mereka pelajari di lingkungan sekolah dan masyarakat sekitarnya. Selain itu
bertambahnya jam belajar memungkinkan guru melakukan penilaian proses dan hasil
belajar. Sekolah mendapat kesempatan mengkondisikan beban belajar sesuai hasil
kesepakatan warga sekolah, Kepala Sekolah, Guru, dan Komite Sekolah.
4. Tahapan Pembelajaran Tematik Terpadu
Langkah Guru yang akan membelajarkan materi dengan menggunakan pendekatan tematik
integratif antara lain:
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 197
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
a. Memilih/Menetapkan Tema
Dibawah ini adalah Tema untuk peserta didik Sekolah Dasar kelas I s.d 6
Tema-Tema di Sekolah Dasar
KELAS I
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
KELAS IV
Diriku
Kegemaranku
Kegiatanku
Keluargaku
Pengalamanku
Lingkungan Bersih dan Sehat
Benda, Binatan dan Tanaman di Sekitar
Peristiwa alam
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
Indahnya Kebersamaan
Selalu Berhemat Energi
Peduli Makhluk Hidup
Berbagai Pekerjaan.
Menghargai Jasa Pahlawan
Indahnya Negeriku
Cita-citaku
Daerah Tempat Tinggalku
Makanan Sehat dan Bergizi
b. Melakukan Analisis SKL, KI, Kompetensi Dasar, Membuat Indikator,
Dalam melakukan Analisis Kurikulum (SKL, KI dan KD serta membuat Indikator) dengan
cara membaca semua Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti, dan
Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran.
Setelah memiliki sejumlah Tema untuk satu tahun, barulah dapat dilanjutkan dengan
menganalisis Standar Kompetensi Lulusan dan Kompetensi Inti serta Kompetensi Dasar
(SKL, KI dan KD) yang ada dari berbagai mata pelajaran (Bahasa Indonesia, IPA, IPS,
PPKn, Matematika, Seni-Budaya dan Keterampilan, Olah Raga dan Kesehatan serta
Agama yang sifatnya Tata Krama, Budi Pekerti dan Akhlak Mulia). Kemudian masingmasing Kompetensi Dasar dibuatkan Indikatornya dengan mengikuti kriteria pembuatan
Indikator.
c. Melakukan Pemetaan Kompetensi Dasar, Indikator dengan Tema
Kompetensi Dasar dari semua mata pelajaran telah disediakan dalam Kurikulum 2013,
demikian juga sejumlah Tema untuk proses pembelajaran selama satu tahun untuk
Kelas 1 sampai dengan Kelas 6 telah disediakan pula. Namun demikian guru masih perlu
membuat Indikator dan melakukan kegitan pemetaan Kompetensi Dasar dan Indikator
tersebut dikaitkan degan Tema yang tersedia dimasukkan ke dalam format pemetaan
agar lebih memudahkan proses penyajian pembelajaran, Indikator mana saja yang dapat
disajikan secara terpadu dengan cara memberikan cek ( √ ).
d. Membuat Jaringan Kompetensi Dasar
Kegiatan berikutnya setelah dilakukan pemetaan Kompetensi Dasar, Indikator dengan
Tema dalam satu Tahun dan telah terpetakan Indikator mana saja yang akan disajikan
dalam setiap Tema, maka sebaiknya dilanjtkan dengan membuat Jaringan KD dan
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 198
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Indikator dengan cara menurunkan hasil cek dari pemetaan ke dalam format Jaringan
KD & Indikator.
e. Menyusun Silabus Tematik Terpadu
Setelah dibuat Jaringan KD & Indikator, langkah Guru selanjutnya adalah menyusun
Silabus Tematik untuk lebih memudahkan Guru dalam melihat seluruh desain
pembelajaran untuk setiap Tema sampai tuntas tersajikan di dalam proses
pembelajaran. Di Dalam Silabus Tematik ini memberikan gambaran secara menyeluruh
Tema yang telah dipilh akan disajikan berapa minggu dan kegiatan apa saja yang akan
dilakukan dalam penyajian Tema tersebut. Silabus Tematik Terpadu memuat komponen
sebagaimana panduan dari Standar Proses yang meliputi 1) Kompetensi Dasar mana saja
yang sudah terpilih (dari Jaringan KD), 2) Indikator (dibuat oleh Guru, juga diturunkan
dari Jaringan) 3) Kegiatan Pembelajaran yang memuat perencanaan penyajian untuk
berapa minggu Tema tersebut akan di belajarkan, 4) Penilaian proses dan hasil belajar
(diwajibkan memuat penilaian dari aspek sikap, keterampilan dan pegetahuan) selama
proses pembelajaran berlangsung 5) Alokasi waktu ditulis secara utuh komlatif satu
minggu berapa jam pertemuan (misalnya 30 JP x 35 menit) x 4 minggu) 6) Sumber dan
Media.
f. Menyusun Rencana Pelaksanaan Pembelajaran (RPP) Tematik Terpadu
Langkah terakhir dari sebuah perencanaan adalah dengan menyusun Rencana
Pelaksanaan Pembelajaran Tematik Terpadu. Di dalam RPP Tematik Terpadu ini
diharapkan dapat tergambar proses penyajian secara utuh dengan memuat berbagai
konsep mata pelajaran yang disatukan dalam Tema. Di dalam RPP Tematik Terpadu ini
peserta didik diajak belajar memahami konsep kehidupan secara utuh. Penulisan
identitas tidak mengemukakan mata pelajaran, melainkan langsung ditulis Tema apa
yang akan dibelajarkan.
Penyusunan RPP Tematik Terpadu sebagaimana dalam penyusunan silabus seyogyanya
mengacu pada komponen penyusunan RPP dari Standar Proses yang meliputi: Identitas:
Satuan Pendidikan, Tema, Kelas, Semester, Alokasi Waktu. 1) Kompetensi Inti:
merupakan jabarn dari SKL ada 4 Kompetensi Inti yang harus ditulis semuanya, karena
merupakan satu kesatuan yang utuh dan harus dicapai. 2) Kompetensi Dasar hasil
penyempurnaan Standar Isi dari Kurikulum 2013 semua mata pelajaran yang telah
dipilih dan tertulis di Jaringan KD & Indikator 3) Indikator dari semua mata pelajaran
yang telah dibuat dan di tuangkan di Pemetaan 4) Tujuan Pembelajaran yang
diharapkan dicapai dari keterpaduan berbagai mata pelajaran 5) Materi Pembelajaran
meliputi berbagai mata pelajaran 6) Pendekatan dan Metode pembelajaran 7) Langkah
Pembelajaran memuat kegiatan Pendahuluan, Kegiatan Inti (memuat langkah
pembelajaran Tematik Terpadu memadukan berbaai mata pelajaran yang diatukan
dalam Tema, tersaji secara sistematis dan sistemik dalam tuangan Eksplorasi, Elaborasi
dan Konfirmasi, serta menggambarkan pendekatan Scientific dan diakhiri dengan
Kegiaan Penutup 8) Sumber dan Media yang memuat semua sumber dan media
pembelajaran yang dipergunakan dalm pembelajaran 9) Penilaian, meliuti proses dan
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 199
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
hasil belajar seyogyanya dilampirkan instrumen dan rubrik penilaiannya, baik untuk
kepentingan proses dan ketercapaian hasil belajar siswa.
H. Pendekatan Scientific
Pembelajaran Tematik Terpadu menggunakan salah satu model pembelajaran terpadu
menurut Robin Fogarty (1991) Model jaring laba-laba (webbed model). Model ini berangkat
dari pendekatan tematis sebagai acuan dasar bahan dan kegiatan pembelajaran. Tema yang
dibuat dapat mengikat kegiatan pembelajaran, baik dalam mata pelajaran tertentu maupun
antarmata pelajaran.
Sedangkan proses pembelajaran menggunaan pendekatan Pendekatan scientific hal ini
dimaksudkan untuk memberikan pemahaman kepada peserta didik dalam mengenal,
memahami berbagai materi menggunakan pendekatan ilmiah, bahwa informasi bisa berasal
dari mana saja, kapan saja, tidak bergantung pada informasi searah dari guru. Oleh karena itu
kondisi pembelajaran yang diharapkan tercipta diarahkan untuk mendorong peserta didik
dalam mencari tahu dari berbagai sumber observasi, bukan diberi tahu.
Kondisi pembelajaran pada saat ini diharapkan diarahkan agar peserta didik mampu
merumuskan masalah (dengan banyak menanya), bukan hanya menyelesaikan masalah
dengan menjawab saja. Pembelajaran diharapkan diarahkan untuk melatih berpikir analitis
(peserta didik diajarkan bagaimana mengambil keputusan) bukan berpikir mekanistis (rutin
dengan hanya mendengarkan dan menghapal semata)
Penjelasan Prof Sudarwan tentang pendekatan scientific bahwa Pendekatan ini bercirikan
penonjolan dimensi pengamatan, penalaran, penemuan, pengabsahan, dan penjelasan
tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses pembelajaran harus dilaksanakan dengan
dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah. Proses pembelajaran disebut ilmiah jika
memenuhi kriteria seperti berikut ini.
1.
Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan,
legenda, atau dongeng semata.
2.
Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas
dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang
dari alur berpikir logis.
3.
Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analistis, dan tepat
dalam mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan
substansi atau materi pembelajaran.
4.
Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat
perbedaan, kesamaan, dan tautan satu sama lain dari substansi atau materi
pembelajaran.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 200
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
5.
Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau
materi pembelajaran.
6.
Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung jawabkan.
7.
Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana dan jelas, namun menarik sistem
penyajiannya.
Pembelajaran yang menekankan pada pentingnya kolaborasi dan kerjasama diantara peserta
didik dalam menyelesaikan setiap permalahan dalam pembelajaran. Oleh karena itu guru
sedapat mungkin menciptakan pembelajaran selain dengan tetap mengacu pada Standar
Proses dimana pembelajarannya diciptakan suasana yang memuat Ekplorasi, Elaborasi dan
Konfirmasi, juga dengan mengedepankan kondisi peserta didik yang berperilaku ilmiah dengan
bersama-sama diajak mengamati, menanya, menalar, merumuskan, menyimpulkan dan
mengkomunikasi. Sehingga peserta didik akan dapat dengan benar menguasai materi yang
dipelajari dengan baik.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 201
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Submateri Pelatihan 2.2: Konsep Pendekatan Scientific
Langkah Kegiatan Inti
Diskusi
Kelompok
Pendekatan
Scientific
45 Menit
Diskusi
Kelompok
Contohcontoh
Pendekatan
Scientific dan
Penerapannya
45 Menit
Diskusi Kelompok
1. Mengkaji pendekatan scientific yang mengacu pada tayangan video.
2. Mengidentifikasi konsep pendekatan scientific yang disampaikan pada tayangan video.
3. Membuat urutan aktivitas pada pendekatan scientific.
Pemaparan Hasil Diskusi Kelompok
1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya, kelompok lain dapat dijadikan
pembahas dan penanya.
2. Instruktur memberikan masukan terhadap hasil diskusi kelompok.
3. Pada akhir diskusi instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Paparan Materi
Fasilitator menyampaikan Konsep Pendekatan Scientific dengan menggunakan PPT-2.2.1 dan
Contoh Penerapan Pendekatan Scientific dalam Pembelajaran dengan menggunakan PPT-2.2-2
yang disisipkan dalam kegiatan diskusi.
Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok tentang contoh-contoh penerapan pendekatan scientific dalam pembelajaran,
tugas diskusi kelompok sebagai berikut.
1. Membuat contoh pembelajaran salah satu KD dengan menggunakan pendekatan scientific.
2. KD yang ditetapkan adalah KD semester 1.
Pemaparan Hasil Diskusi Kelompok
1. Masing-masing kelompok memaparkan hasil diskusinya, kelompok lain dapat dijadikan
pembahas dan penanya.
2. Instruktur memberikan masukan terhadap hasil diskusi kelompok.
3. Pada akhir diskusi instruktur menyimpulkan hasil diskusi kelompok.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 202
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 203
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 204
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 205
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO – 2.2-1
PENDEKATAN ILMIAH DALAM PEMBELAJARAN
A. Esensi Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran dapat dipadankan dengan suatu proses ilmiah. Karena itu Kurikulum 2013
mengamanatkan esensi pendekatan ilmiah dalam pembelajaran. Pendekatan ilmiah diyakini
sebagai titian emas perkembangan dan pengembangan sikap, keterampilan, dan pengetahuan
peserta didik. Dalam pendekatan atau proses kerja yang memenuhi kriteria ilmiah, para ilmuan
lebih mengedepankan pelararan induktif (inductive reasoning) ketimbang penalaran deduktif
(deductive reasoning). Penalaran deduktif melihat
fenomena umum untuk kemudian menarik simpulan
yang spesifik. Sebaliknya, penalaran induktif
memandang fenomena atau situasi spesifik untuk
kemudian menarik simpulan secara keseluruhan.
Sejatinya, penalaran induktif menempatkan buktibukti spesifik ke dalam relasi idea yang lebih luas.
Metode ilmiah umumnya menempatkan fenomena
unik dengan kajian spesifik dan detail untuk kemudian
merumuskan simpulan umum.
Metode ilmiah merujuk pada teknik-teknik investigasi atas suatu atau beberapa fenomena atau
gejala, memperoleh pengetahuan baru, atau mengoreksi dan memadukan pengetahuan
sebelumnya. Untuk dapat disebut ilmiah, metode pencarian (method of inquiry) harus berbasis
pada bukti-bukti dari objek yang dapat diobservasi, empiris, dan terukur dengan prinsip-prinsip
penalaran yang spesifik. Karena itu, metode ilmiah umumnya memuat serangkaian aktivitas
pengumpulan data melalui observasi atau ekperimen, mengolah informasi atau data, menganalisis,
kemudian memformulasi, dan menguji hipotesis.
B. Pendekatan Ilmiah dan Non-ilmiah dalam Pembelajaran
Pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah itu lebih efektif hasilnya dibandingkan dengan
pembelajaran tradidional. Hasil penelitian membuktikan bahwa pada pembelajaran tradisional,
retensi informasi dari guru sebesar 10 persen setelah 15 menit dan perolehan pemahaman
kontekstual sebesar 25 persen. Pada pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, retensi informasi
dari guru sebesar lebih dari 90 persen setelah dua hari dan perolehan pemahaman kontekstual
sebesar 50-70 persen.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 206
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Proses pembelajaran dengan berbasis pendekatan ilmiah harus dipandu dengan kaida-kaidah
pendekatan ilmiah. Pendekatan ini bercirikan penonjolan dimensi pengamatan, penalaran,
penemuan, pengabsahan, dan penjelasan tentang suatu kebenaran. Dengan demikian, proses
pembelajaran harus dilaksanakan dengan dipandu nilai-nilai, prinsip-prinsip, atau kriteria ilmiah.
Proses pembelajaran disebut ilmiah jika memenuhi kriteria seperti berikut ini.
•
Substansi atau materi pembelajaran berbasis pada fakta atau fenomena yang dapat
dijelaskan dengan logika atau penalaran tertentu; bukan sebatas kira-kira, khayalan,
legenda, atau dongeng semata.
•
Penjelasan guru, respon peserta didik, dan interaksi edukatif guru-peserta didik terbebas
dari prasangka yang serta-merta, pemikiran subjektif, atau penalaran yang menyimpang
dari alur berpikir logis.
•
Mendorong dan menginspirasi peserta didik berpikir secara kritis, analitis, dan tepat dalam
mengidentifikasi, memahami, memecahkan masalah, dan mengaplikasikan substansi atau
materi pembelajaran.
•
Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu berpikir hipotetik dalam melihat
perbedaan, kesamaan, dan tautan satu dengan yang lain dari substansi atau materi
pembelajaran.
•
Mendorong dan menginspirasi peserta didik mampu memahami, menerapkan, dan
mengembangkan pola berpikir yang rasional dan objektif dalam merespon substansi atau
materi pembelajaran.
•
Berbasis pada konsep, teori, dan fakta empiris yang dapat dipertanggung -jawabkan.
•
Tujuan pembelajaran dirumuskan secara sederhana, jelas, dan menarik sistem
penyajiannya.
Proses pembelajaran harus terhindar dari sifat-sifat atau nilai-nilai non-ilmiah yang meliputi intuisi,
akal sehat, prasangka, penemuan melalui coba-coba, dan asal berpikir kritis.
•
Intuisi.
Intuisi sering dimaknai sebagai kecakapan praktis yang kemunculannya bersifat irasional dan
individual. Intuisi juga bermakna kemampuan tingkat tinggi yang dimiliki oleh seseorang atas
dasar pengalaman dan kecakapannya. Istilah ini sering juga dipahami sebagai penilaian
terhadap sikap, pengetahuan, dan keterampilan secara cepat dan berjalan dengan sendirinya.
Kemampuan intuitif itu biasanya didapat secara cepat tanpa melalui proses panjang dan tanpa
disadari. Namun demikian, intuisi sama sekali menafikan dimensi alur pikir yang sistemik.
•
Akal sehat.
Guru dan peserta didik harus menggunakan akal sehat selama proses pembelajaran, karena
memang hal itu dapat menunjukan ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang benar.
Namun demikian, jika guru dan peserta didik hanya semata-mata menggunakan akal sehat
dapat pula menyesatkan mereka dalam proses dan pencapaian tujuan pembelajaran.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 207
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
•
Prasangka. Sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang diperoleh semata-mata atas dasar akal
sehat (comon sense) umumnya sangat kuat dipandu kepentingan seseorang (guru, peserta
didik, dan sejenisnya) yang menjadi pelakunya. Ketika akal sehat terlalu kuat didomplengi
kepentingan pelakunya, seringkali mereka menjeneralisasi hal-hal khusus menjadi terlalu luas.
Hal inilah yang menyebabkan penggunaan akal sehat berubah menjadi prasangka atau
pemikiran skeptis. Berpikir skeptis atau prasangka itu memang penting, jika diolah secara baik.
Sebaliknya akan berubah menjadi prasangka buruk atau sikap tidak percaya, jika diwarnai oleh
kepentingan subjektif guru dan peserta didik.
•
Penemuan coba-coba. Tindakan atau aksi coba-coba seringkali melahirkan wujud atau temuan
yang bermakna. Namun demikian, keterampilan dan pengetahuan yang ditemukan dengan
cara coba-coba selalu bersifat tidak terkontrol, tidak memiliki kepastian, dan tidak
bersistematika baku. Tentu saja, tindakan coba-coba itu ada manfaatnya bahkan mampu
mendorong kreatifitas. Karena itu, kalau memang tindakan coba-coba ini akan dilakukan, harus
diserta dengan pencatatan atas setiap tindakan, sampai dengan menemukan kepastian
jawaban. Misalnya, seorang peserta didik mencoba meraba-raba tombol-tombol sebuah
komputer laptop, tiba-tiba dia kaget komputer laptop itu menyala. Peserta didik pun melihat
lambang tombol yang menyebabkan komputer laptop itu menyala dan mengulangi lagi
tindakannya, hingga dia sampai pada kepastian jawaban atas tombol dengan lambang seperti
apa yang bisa memastikan bahwa komputer laptop itu bisa menyala.
•
Berpikir kritis. Kamampuan berpikir kritis itu ada pada semua orang, khususnya mereka yang
normal hingga jenius. Secara akademik diyakini bahwa pemikiran kritis itu umumnya dimiliki
oleh orang yang bependidikan tinggi. Orang seperti ini biasanya pemikirannya dipercaya benar
oleh banyak orang. Tentu saja hasil pemikirannya itu tidak semuanya benar, karena bukan
berdasarkan hasil esperimen yang valid dan reliabel, karena pendapatnya itu hanya didasari
atas pikiran yang logis semata.
C. Langkah-langkah Pembelajaran dengan Pendekatan Ilmiah
Proses pembelajaran pada Kurikulum 2013 untuk semua jenjang dilaksanakan dengan
menggunakan pendekatan ilmiah. Proses pembelajaran harus menyentuh tiga ranah, yaitu sikap,
pengetahuan, dan keterampilan. Dalam proses pembelajaran berbasis pendekatan ilmiah, ranah
sikap menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta didik tahu tentang
‘mengapa’. Ranah keterampilan menggamit transformasi substansi atau materi ajar agar peserta
didik tahu tentang ‘bagaimana’. Ranah pengetahuan menggamit transformasi substansi atau materi
ajar agar peserta didik tahu tentang ‘apa’. Hasil akhirnya adalah peningkatan dan keseimbangan
antara kemampuan untuk menjadi manusia yang baik (soft skills) dan manusia yang memiliki
kecakapan dan pengetahuan untuk hidup secara layak (hard skills) dari peserta didik yang meliputi
aspek kompetensi sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 208
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kurikulum 2013 menekankan
pada
dimensi
pedagogik
modern dalam pembelajaran,
yaitu
menggunakan
pendekatan ilmiah.
Pendekatan ilmiah (scientific
appoach) dalam pembelajaran
semua mata pelajaran meliputi
menggali informasi melaui
pengamatan,
bertanya,
percobaan,
kemudian
mengolah data atau informasi,
menyajikan
data
atau
informasi, dilanjutkan dengan
menganalisis, menalar, kemudian menyimpulkan, dan mencipta. Untuk mata pelajaran, materi,
atau situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara
prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan nilainilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah. Pendekatan ilmiah
pembelajaran disajikan berikut ini.
1. Mengamati
Metode mengamati mengutamakan kebermaknaan proses pembelajaran (meaningfull learning).
Metode ini memiliki keunggulan tertentu, seperti menyajikan media obyek secara nyata, peserta
didik senang dan tertantang, dan mudah pelaksanaannya. Tentu saja kegiatan mengamati dalam
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 209
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
rangka pembelajaran ini biasanya memerlukan waktu persiapan yang lama dan matang, biaya dan
tenaga relatif banyak, dan jika tidak terkendali akan mengaburkan makna serta tujuan
pembelajaran.
Metode mengamati sangat bermanfaat bagi pemenuhan rasa ingin tahu peserta didik. Sehingga
proses pembelajaran memiliki kebermaknaan yang tinggi. Dengan metode observasi peserta didik
menemukan fakta bahwa ada hubungan antara obyek yang dianalisis dengan materi pembelajaran
yang digunakan oleh guru.
Kegiatan mengamati dalam pembelajaran dilakukan dengan menempuh langkah-langkah seperti
berikut ini:
•
Menentukan objek apa yang akan diobservasi
•
Membuat pedoman observasi sesuai dengan lingkup objek yang akan diobservasi
•
Menentukan secara jelas data-data apa yang perlu diobservasi, baik primer maupun sekunder
•
Menentukan di mana tempat objek yang akan diobservasi
•
Menentukan secara jelas bagaimana observasi akan dilakukan untuk mengumpulkan data agar
berjalan mudah dan lancar
•
Menentukan cara dan melakukan pencatatan atas hasil observasi , seperti menggunakan buku
catatan, kamera, tape recorder, video perekam, dan alat-alat tulis lainnya.
Kegiatan observasi dalam proses pembelajaran meniscayakan keterlibatan peserta didik secara
langsung. Dalam kaitan ini, guru harus memahami bentuk keterlibatan peserta didik dalam
observasi tersebut.
•
Observasi biasa (common observation). Pada observasi biasa untuk kepentingan pembelajaran,
peserta didik merupakan subjek yang sepenuhnya melakukan observasi (complete observer). Di
sini peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri dengan pelaku, objek, atau situasi yang
diamati.
•
Observasi terkendali (controlled observation). Seperti halnya observasi biasa, pada observasi
terkendali untuk kepentingan pembelajaran, peserta didik sama sekali tidak melibatkan diri
dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Merepa juga tidak memiliki hubungan apa pun
dengan pelaku, objek, atau situasi yang diamati. Namun demikian, berbeda dengan observasi
biasa, pada observasi terkendali pelaku atau objek yang diamati ditempatkan pada ruang atau
situasi yang dikhususkan. Karena itu, pada pembelajaran dengan observasi terkendali termuat
nilai-nilai percobaan atau eksperimen atas diri pelaku atau objek yang diobservasi.
•
Observasi partisipatif (participant observation). Pada observasi partisipatif, peserta didik
melibatkan diri secara langsung dengan pelaku atau objek yang diamati. Sejatinya, observasi
semacam ini paling lazim dilakukan dalam penelitian antropologi khususnya etnografi.
Observasi semacam ini mengharuskan peserta didik melibatkan diri pada pelaku, komunitas,
atau objek yang diamati. Di bidang pengajaran bahasa, misalnya, dengan menggunakan
pendekatan ini berarti peserta didik hadir dan “bermukim” langsung di tempat subjek atau
komunitas tertentu dan pada waktu tertentu pula untuk mempelajari bahasa atau dialek
setempat, termasuk melibakan diri secara langsung dalam situasi kehidupan mereka.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 210
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Selama proses pembelajaran, peserta didik dapat melakukan observasi dengan dua cara pelibatan
diri. Kedua cara pelibatan dimaksud yaitu observasi berstruktur dan observasi tidak berstruktur,
seperti dijelaskan berikut ini.
•
Observasi berstruktur. Pada observasi berstruktur dalam rangka proses pembelajaran,
fenomena subjek, objek, atau situasi apa yang ingin diobservasi oleh peserta didik telah
direncanakan oleh secara sistematis di bawah bimbingan guru.
•
Observasi tidak berstruktur. Pada observasi yang tidak berstruktur dalam rangka proses
pembelajaran, tidak ditentukan secara baku atau rijid mengenai apa yang harus diobservasi
oleh peserta didik. Dalam kerangka ini, peserta didik membuat catatan, rekaman, atau
mengingat dalam memori secara spontan atas subjek, objektif, atau situasi yang diobservasi.
Praktik observasi dalam pembelajaran hanya akan efektif jika peserta didik dan guru melengkapi
diri dengan dengan alat-alat pencatatan dan alat-alat lain, seperti: (1) tape recorder, untuk
merekam pembicaraan; (1) kamera, untuk merekam objek atau kegiatan secara visual; (2) film atau
video, untuk merekam kegiatan objek atau secara audio-visual; dan (3) alat-alat lain sesuai dengan
keperluan.
Secara lebih luas, alat atau instrumen yang digunakan dalam melakukan observasi, dapat berupa
daftar cek (checklist), skala rentang (rating scale), catatan anekdotal (anecdotal record), catatan
berkala, dan alat mekanikal (mechanical device). Daftar cek dapat berupa suatu daftar yang
berisikan nama-nama subjek, objek, atau faktor- faktor yang akan diobservasi. Skala rentang ,
berupa alat untuk mencatat gejala atau fenomena menurut tingkatannya. Catatan anekdotal
berupa catatan yang dibuat oleh peserta didik dan guru mengenai kelakuan-kelakuan luar biasa
yang ditampilkan oleh subjek atau objek yang diobservasi. Alat mekanikal berupa alat mekanik
yang dapat dipakai untuk memotret atau merekam peristiwa-peristiwa tertentu yang ditampilkan
oleh subjek atau objek yang diobservasi.
Prinsip-rinsip yang harus diperhatikan oleh guru dan peserta didik selama observasi pembelajaran
disajikan berikut ini.
•
Cermat, objektif, dan jujur serta terfokus pada objek yang diobservasi untuk kepentingan
pembelajaran.
•
Banyak atau sedikit serta homogenitas atau hiterogenitas subjek, objek, atau situasi yang
diobservasi. Makin banyak dan hiterogen subjek, objek, atau situasi yang diobservasi, makin
sulit kegiatan obervasi itu dilakukan. Sebelum obsevasi dilaksanakan, guru dan peserta didik
sebaiknya menentukan dan menyepakati cara dan prosedur pengamatan.
•
Guru dan peserta didik perlu memahami apa yang hendak dicatat, direkam, dan sejenisnya,
serta bagaimana membuat catatan atas perolehan observasi.
2. Menanya
Guru yang efektif mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan
ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 211
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab
pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi penyimak
dan pembelajar yang baik.
Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyara, pertanyaan dimaksudkan untuk
memperoleh tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk “kalimat tanya”,
melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya menginginkan tanggapan
verbal. Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri kalimat yang efektif? Bentuk pernyataan,
misalnya: Sebutkan ciri-ciri kalimat efektif!
a. Fungsi bertanya
• Membangkitkan rasa ingin tahu, minat, dan perhatian peserta didik tentang suatu tema
atau topik pembelajaran.
• Mendorong dan menginspirasi peserta didik untuk aktif belajar, serta mengembangkan
pertanyaan dari dan untuk dirinya sendiri.
• Mendiagnosis kesulitan belajar peserta didik sekaligus menyampaikan ancangan untuk
mencari solusinya.
• Menstrukturkan tugas-tugas dan memberikan kesempatan kepada peserta didik untuk
menunjukkan sikap, keterampilan, dan pemahamannya atas substansi pembelajaran yang
diberikan.
• Membangkitkan keterampilan peserta didik dalam berbicara, mengajukan pertanyaan, dan
memberi jawaban secara logis, sistematis, dan menggunakan bahasa yang baik dan benar.
• Mendorong partisipasi peserta didik dalam berdiskusi, berargumen, mengembangkan
kemampuan berpikir, dan menarik simpulan.
• Membangun sikap keterbukaan untuk saling memberi dan menerima pendapat atau
gagasan, memperkaya kosa kata, serta mengembangkan toleransi sosial dalam hidup
berkelompok.
• Membiasakan peserta didik berpikir spontan dan cepat, serta sigap dalam merespon
persoalan yang tiba-tiba muncul.
• Melatih kesantunan dalam berbicara dan membangkitkan kemampuan berempati satu sama
lain.
b. Kriteria pertanyaan yang baik
• Singkat dan jelas.
Contoh: (1) Seberapa jauh pemahaman Anda mengenai faktor-faktor yang menyebabkan
generasi muda terjerat kasus narkotika dan obat-obatan terlarang? (2) Faktor-faktor
apakah yang menyebabkan generasi muda terjerat kasus narkotika dan obat-obatan
terlarang? Pertanyaan kedua lebih singkat dan lebih jelas dibandingkan dengan pertanyaan
pertama.
• Menginspirasi jawaban.
Contoh: Membangun semangat kerukunan umat beragama itu sangat penting pada bangsa
yang multiagama. Jika suatu bangsa gagal membangun semangat kerukukan beragama,
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 212
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
akan muncul aneka persoalan sosial kemasyarakatan. Coba jelaskan dampak sosial apa saja
yang muncul, jika suatu bangsa gagal membangun kerukunan umat beragama? Dua kalimat
yang mengawali pertanyaan di muka merupakan contoh yang diberikan guru untuk
menginspirasi jawaban peserta menjawab pertanyaan.
• Memiliki fokus.
Contoh: Faktor-faktor apakah yang menyebabkan terjadinya kemiskinan? Untuk pertanyaan
seperti ini sebaiknya masing-masing peserta didik diminta memunculkan satu jawaban.
Peserta didik pertama hingga kelima misalnya menjawab: kebodohan, kemalasan, tidak
memiliki modal usaha, kelangkaan sumber daya alam, dan keterisolasian geografis. Jika
masih tersedia alternatif jawaban lain, peserta didik yang keenam dan seterusnya, bisa
dimintai jawaban. Pertanyaan yang luas seperti di atas dapat dipersempit, misalnya:
Mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan? Pertanyaan seperti ini dimintakan
jawabannya kepada peserta didik secara perorangan.
• Bersifat probing atau divergen.
Contoh: (1) Untuk meningkatkan kualitas hasil belajar, apakah peserta didik harus rajin
belajar? (2) Mengapa peserta didik yang sangat malas belajar cenderung menjadi putus
sekolah? Pertanyaan pertama cukup dijawab oleh peserta didik dengan Ya atau Tidak.
Sebaliknya, pertanyaan kedua menuntut jawaban yang bervariasi urutan jawaban dan
penjelasannya, yang kemungkinan memiliki bobot kebenaran yang sama.
• Bersifat validatif atau penguatan.
Pertanyaan dapat diajukan dengan cara meminta kepada peserta didik yang berbeda untuk
menjawab pertanyaan yang sama. Jawaban atas pertanyaan itu dimaksudkan untuk
memvalidasi atau melakukan penguatan atas jawaban peserta didik sebelumnya. Ketika
beberapa orang peserta didik telah memberikan jawaban yang sama, sebaiknya guru
menghentikan pertanyaan itu atau meminta mereka memunculkan jawaban yang lain yang
berbeda, namun sifatnya menguatkan.
Contoh:
o Guru: “mengapa kemalasan menjadi penyebab kemiskinan”?
o Peserta didik I: “karena orang yang malas lebih banyak diam ketimbang bekerja.”
o Guru: “siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?”
o Peserta didik II: “karena lebih banyak diam ketimbang bekerja, orang yang malas
tidak produktif”
o Guru : “siapa yang dapat melengkapi jawaban tersebut?”
o Peserta didik III: “orang malas tidak bertindak aktif, sehingga kehilangan waktu
terlalu banyak untuk bekerja, karena itu dia tidak produktif.”
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 213
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
• Memberi kesempatan peserta didik untuk berpikir ulang.
Untuk menjawab pertanyaan dari guru, peserta didik memerlukan waktu yang cukup untuk
memikirkan jawabannya dan memverbalkannya dengan kata-kata. Karena itu, setelah
mengajukan pertanyaan, guru hendaknya menunggu beberapa saat sebelum meminta atau
menunjuk peserta didik untuk menjawab pertanyaan itu.
Jika dengan pertanyaan tertentu tidak ada peserta didik yang bisa menjawah dengan baik,
sangat dianjurkan guru mengubah pertanyaannya. Misalnya: (1) Apa faktor picu utama
Belanda menjajah Indonesia?; (2) Apa motif utama Belanda menjajah Indonesia? Jika
dengan pertanyaan pertama guru belum memperoleh jawaban yang memuaskan, ada
baiknya dia mengubah pertanyaan seperti pertanyaan kedua.
• Merangsang peningkatan tuntutan kemampuan kognitif.
Pertanyaan guru yang baik membuka peluang peserta didik untuk mengembangkan
kemampuan berpikir yang makin meningkat, sesuai dengan tuntunan tingkat kognitifnya.
Guru mengemas atau mengubah pertanyaan yang menuntut jawaban dengan tingkat
kognitif rendah ke makin tinggi, seperti dari sekadar mengingat fakta ke pertanyaan yang
menggugah kemampuan kognitif yang lebih tinggi, seperti pemahaman, penerapan,
analisis, sintesis, dan evaluasi. Kata-kata kunci pertanyaan ini, seperti: apa, mengapa,
bagaimana, dan seterusnya.
• Merangsang proses interaksi.
Pertanyaan guru yang baik mendorong munculnya interaksi dan suasana menyenangkan
pada diri peserta didik. Dalam kaitan ini, setelah menyampaikan pertanyaan, guru
memberikan kesempatan kepada peserta didik mendiskusikan jawabannya. Setelah itu, guru
memberi kesempatan kepada seorang atau beberapa orang peserta didik diminta
menyampaikan jawaban atas pertanyaan tersebut. Pola bertanya seperti ini memposisikan
guru sebagai wahana pemantul.
c. Tingkatan Pertanyaan
Pertanyaan guru yang baik dan benar menginspirasi peserta didik untuk memberikan jawaban yang
baik dan benar pula. Guru harus memahami kualitas pertanyaan, sehingga menggambarkan
tingkatan kognitif seperti apa yang akan disentuh, mulai dari yang lebih rendah hingga yang lebih
tinggi. Bobot pertanyaan yang menggambarkan tingkatan kognitif yang lebih rendah hingga yang
lebih tinggi disajikan berikut ini.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 214
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Tingkatan
Subtingkatan
Kata-kata kunci pertanyaan
Kognitif
yang
lebih
rendah
Pengetahuan
(knowledge)
Apa...
Siapa...
Kapan...
Di mana...
Sebutkan...
Jodohkan atau pasangkan...
Persamaan kata...
Golongkan...
Berilah nama...
Dll.
Terangkahlah...
Bedakanlah...
Terjemahkanlah...
Simpulkan...
Bandingkan...
Ubahlah...
Berikanlah interpretasi...
Gunakanlah...
Tunjukkanlah...
Buatlah...
Demonstrasikanlah...
Carilah hubungan...
Tulislah contoh...
Siapkanlah...
Klasifikasikanlah...
Analisislah...
Kemukakan bukti-bukti…
Mengapa…
Identifikasikan…
Tunjukkanlah sebabnya…
Berilah alasan-alasan…
Ramalkanlah…
Bentuk…
Ciptakanlah…
Susunlah…
Rancanglah...
Tulislah…
Bagaimana kita dapat memecahkan…
Apa yang terjadi seaindainya…
Bagaimana kita dapat memperbaiki…
Kembangkan…
Berilah pendapat…
Alternatif mana yang lebih baik…
Setujukah anda…
Kritiklah…
Berilah alasan…
Nilailah…
Bandingkan…
Bedakanlah…
Pemahaman
(comprehension)
Penerapan
(application
Kognitif
yang
lebih
tinggi
Analisis (analysis)
Sintesis
(synthesis)
Evaluasi
(evaluation)
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 215
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
3. Menalar
a. Esensi Menalar
Istilah “menalar” dalam kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut
dalam Kurikulum 2013 untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan
pelaku aktif. Titik tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif
daripada guru. Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata
empiris yang dapat diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran
dimaksud merupakan penalaran ilmiah, meski penakaran nonilmiah tidak selalu tidak
bermanfaat.
Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan dari
reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah aktivitas
menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan ilmiah banyak
merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi dalam
pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan mengasosiasikan
beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan memori. Selama
mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan dalam referensi
dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di memori otak berelasi
dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia. Proses itu dikenal
sebagai asosiasi atau menalar. Dari persepektif psikologi, asosiasi merujuk pada koneksi antara
entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara pikiran atau kedekatan
dalam ruang dan waktu.
Menurut teori asosiasi, proses pembelajaran pembelajaran akan berhasil secara efektif jika
terjadi interaksi langsung antara pendidik dengan peserta didik. Pola ineraksi itu dilakukan
melalui stimulus dan respons (S-R). Teori ini dikembangan kerdasarkan hasil eksperimen
Thorndike, yang kemudian dikenal dengan teori asosiasi. Jadi, prinsip dasar proses
pembelajaran yang dianut oleh Thorndike adalah asosiasi, yang juga dikenal dengan teori
Stimulus-Respon (S-R). Menurut Thorndike, proses pembelajaran, lebih khusus lagi proses
belajar peserta didik terjadi secara perlahan atau inkremental/bertahap, bukan secara tibatiba. Thorndike mengemukakan berapa hukum dalam proses pembelajaran.
•
Hukum efek (The Law of Effect), di mana intensitas hubungan antara stimulus (S) dan
respon (R) selama proses pembelajaran sangat dipengaruhi oleh konsekuensi dari
hubungan yang terjadi. Jika akibat dari hubungan S-R itu dirasa menyenangkan, maka
perilaku peserta didik akan mengalami penguatan. Sebaliknya, jika akibat hubungan S-R
dirasa tidak menyenangkan, maka perilaku peserta didik akan melemah. Menurut
Thorndike, efek dari reward (akibat yang menyenangkan) jauh lebih besar dalam
memperkuat perilaku peserta didik dibandingkan efek punishment (akibat yang tidak
menyenangkan) dalam memperlemah perilakunya. Ini bermakna bahwa reward akan
meningkatkan perilaku peserta didik, tetapi punishment belum tentu akan mengurangi
atau menghilangkan perilakunya.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 216
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
•
Hukum latihan (The Law of Exercise). Awalnya, hukum ini terdiri dari dua jenis, yang
setelah tahun 1930 dinyatakan dicabut oleh Thorndike. Karena dia menyadari bahwa
latihan saja tidak dapat memperkuat atau membentuk perilaku. Pertama, Law of Use
yaitu hubungan antara S-R akan semakin kuat jika sering digunakan atau berulangulang. Kedua, Law of Disuse, yaitu hubungan antara S-R akan semakin melemah jika
tidak dilatih atau dilakukan berulang-ulang. Menurut Thorndike, perilaku dapat
dibentuk dengan menggunakan penguatan (reinforcement). Memang, latihan berulang
tetap dapat diberikan, tetapi yang terpenting adalah individu menyadari konsekuensi
perilakunya.
•
Hukum kesiapan (The Law of Readiness). Menurut Thorndike, pada prinsipnya apakah
sesuatu itu akan menyenangkan atau tidak menyenangkan untuk dipelajari tergantung
pada kesiapan belajar individunya. Dalam proses pembelajaran, hal ini bermakna
bahwa jika peserta dalam keadaan siap dan belajar dilakukan, maka mereka akan
merasa puas. Sebaliknya, jika pesert didik dalam keadaan tidak siap dan belajar
terpaksa dilakukan, maka mereka akan merasa tidak puas bahkan mengalami frustrasi.
Prinsip-prinsip dasar dari Thorndike kemudian diperluas oleh B.F. Skinner dalam
Operant Conditioning atau pelaziman/pengkondisian operan. Pelaziman operan adalah
bentuk pembelajaran dimana konsekuensi-konsekuensi dari perilaku menghasilkan
perubahan dalam probabilitas perilaku itu akan diulangi.
Merujuk pada teori S-R, proses pembelajaran akan makin efektif jika peserta didik makin giat
belajar. Dengan begitu, berarti makin tinggi pula kemampuannya dalam menghubungkan S
dengan R. Kaidah dasar yang digunakan dalam teori S-R adalah:
•
Kesiapan (readiness). Kesiapan diidentifikasi berkaitan langsung dengan motivasi
peserta didik. Kesiapan itu harus ada pada diri guru dan peserta didik. Guru harus
benar-benar siap mengajar dan peserta didik benar-benar siap menerima pelajaran dari
gurunya. Sejalan dengan itu, segala sumber daya pembelajaran pun perlu disiapkan
secara baik dan saksama.
•
Latihan (exercise). Latihan merupakan kegiatan pembelajaran yang dilakukan secara
berulang oleh peserta didik. Pengulangan ini memungkinkan hubungan antara S
dengan R makin intensif dan ekstensif.
•
Pengaruh (effect). Hubungan yang intensif dan berulang-ulang antara S dengan R akan
meningkatkan kualitas ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik
sebagai hasil belajarnya. Manfaat hasil belajar yang diperoleh oleh peserta didik
dirasakan langsung oleh mereka dalam dalam dunia kehidupannya.
Kaidah atau prinsip “pengaruh” dalam pembelajaran berkaitan dengan kemamouan guru
menciptakan suasana, memberi penghargaan, celaan, hukuman, dan ganjaran. Teori S – S ini
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 217
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
memang terkesan robotik. Karenanya, teori ini terkesan mengenyampingkan peranan minat,
kreativitas, dan apirasi peserta didik.
•
Oleh karena tidak semua perilaku belajar atau pembelajaran dapat dijelaskan dengan
pelaziman sebagaimana dikembangkan oleh Ivan Pavlov, teori asosiasi biasanya
menambahkan teori belajar sosial (social learning) yang dikembangkan oleh Bandura.
Menurut Bandura, belajar terjadi karena proses peniruan (imitation). Kemampuan
peserta didik dalam meniru respons menjadi pengungkit utama aktivitas belajarnya.
Ada empat konsep dasar teori belajar sosial (social learning theory) dari Bandura.
•
Pertama, pemodelan (modelling), dimana peserta didik belajar dengan cara meniru
perilaku orang lain (guru, teman, anggota masyarakat, dan lain-lain) dan pengalaman
vicarious yaitu belajar dari keberhasilan dan kegagalan orang lain itu.
•
Kedua, fase belajar, meliputi fase memberi perhatian terhadap model (attentional),
mengendapkan hasil memperhatikan model dalam pikiran pebelajar (retention),
menampilkan ulang perilaku model oleh pebelajar (reproduction), dan motivasi
(motivation) ketika peserta didik berkeinginan mengulang-ulang perilaku model yang
mendatangkan konsekuensi-konsekuensi positif dari lingkungan.
•
Ketiga, belajar vicarious, dimana peserta didik belajar dengan melihat apakah orang
lain diberi ganjaran atau hukuman selama terlibat dalam perilaku-perilaku tertentu.
•
Keempat, pengaturan-diri (self-regulation), dimana peserta didik mengamati,
mempertimbangkan, memberi ganjaran atau hukuman terhadap perilakunya sendiri.
Teori asosiasi ini sangat efektif menjadi landasan menanamkan sikap ilmiah dan motivasi pada
peserta didik berkenaan dengan nilai-nilai instrinsik dari pembelajaran partisipatif. Dengan cara ini
peserta didik akan melakukan peniruan terhadap apa yang nyata diobservasinya dari kinerja guru
dan temannya di kelas.
Bagaimana aplikasinya dalam proses pembelajaran? Aplikasi pengembangan aktivitas pembelajaran
untuk meningkatkan daya menalar peserta didik dapat dilakukan dengan cara berikut ini.
•
Guru menyusun bahan pembelajaran dalam bentuk yang sudah siap sesuai dengan
tuntutan kurikulum.
•
Guru tidak banyak menerapkan metode ceramah atau metode kuliah. Tugas utama
guru adalah memberi instruksi singkat tapi jelas dengan disertai contoh-contoh, baik
dilakukan sendiri maupun dengan cara simulasi.
•
Bahan pembelajaran disusun secara berjenjang atau hierarkis, dimulai dari yang
sederhana (persyaratan rendah) sampai pada yang kompleks (persyaratan tinggi).
•
Kegiatan pembelajaran berorientasi pada hasil yang dapat diukur dan diamati
•
Seriap kesalahan harus segera dikoreksi atau diperbaiki
•
Perlu dilakukan pengulangan dan latihan agar perilaku yang diinginkan dapat menjadi
kebiasaan atau pelaziman.
•
Evaluasi atau penilaian didasari atas perilaku yang nyata atau otentik.
•
Guru mencatat semua kemajuan peserta didik untuk kemungkinan memberikan
tindakan pembelajaran perbaikan.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 218
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
b. Cara menalar
Seperti telah dijelaskan di muka, terdapat dua cara menalar, yaitu penalaran induktif dan penalaran
deduktif. Penalaran induktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari fenomena
atau atribut-atribut khusus untuk hal-hal yang bersifat umum. Jadi, menalar secara induktif adalah
proses penarikan simpulan dari kasus-kasus yang bersifat nyata secara individual atau spesifik
menjadi simpulan yang bersifat umum. Kegiatan menalar secara induktif lebih banyak berpijak
pada observasi inderawi atau pengalaman empirik.
Contoh:
•
Singa binatang berdaun telinga, berkembangbiak dengan cara melahirkan
•
Harimau binatang berdaun telinga, berkembangbiak dengan cara melahirkan
•
Ikan Paus binatang berdaun telinga berkembangbiak dengan melahirkan
• Simpulan: Semua binatang yang berdaun telinga berkembang biak dengan melahirkan
Penalaran deduktif merupakan cara menalar dengan menarik simpulan dari pernyataan-pernyataan
atau fenomena yang bersifat umum menuju pada hal yang bersifat khusus. Pola penalaran deduktif
dikenal dengan pola silogisme. Cara kerja menalar secara deduktif adalah menerapkan hal-hal yang
umum terlebih dahulu untuk kemudian dihubungkan ke dalam bagian-bagiannya yang khusus.
Ada tiga jenis silogisme, yaitu silogisme kategorial, silogisme hipotesis, silogisme alternatif. Pada
penalaran deduktif tedapat premis, sebagai proposisi menarik simpulan. Penarikan simpulan dapat
dilakukan melalui dua cara, yaitu langsung dan tidak langsung. Simpulan secara langsung ditarik
dari satu premis, sedangkan simpulan tidak langsung ditarik dari dua premis.
Contoh :
•
Kamera adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk beroperasi
•
Telepon genggam adalah barang elektronik dan membutuhkan daya listrik untuk
beroperas.
•
Simpulan: semua barang elektronik membutuhkan daya listrik untuk beroperasi.
4. Analogi dalam Pembelajaran
Selama proses pembelajaran, guru dan pesert didik sering kali menemukan fenomena yang bersifat
analog atau memiliki persamaan. Dengan demikian, guru dan peserta didik adakalamua menalar
secara analogis. Analogi adalah suatu proses penalaran dalam pembelajaran dengan cara
membandingkan sifat esensial yang mempunyai kesamaan atau persamaan.
Berpikir analogis sangat penting dalam pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya nalar
peserta didik. Seperti halnya penalaran, analogi terdiri dari dua jenis, yaitu analogi induktif dan
analogi deduktif. Kedua analogi itu dijelaskan berikut ini.
Analogi induktif disusun berdasarkan persamaan yang ada pada dua fenomena atau gejala. Atas
dasar persamaan dua gejala atau fenomena itu ditarik simpulan bahwa apa yang ada pada
fenomena atau gejala pertama terjadi juga pada fenomena atau gejala kedua. Analogi induktif
merupakan suatu ‘metode menalar’ yang sangat bermanfaat untuk membuat suatu simpulan yang
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 219
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
dapat diterima berdasarkan pada persamaan yang terbukti terdapat pada dua fenomena atau
gejala khusus yang diperbandingkan.
Contoh:
Peserta didik Pulan merupakan pebelajar yang tekun. Dia lulus seleksi Olimpiade Sains Tingkat
Nasional tahun ini. Dengan demikian, tahun ini juga, Peserta didik Pulan akan mengikuti kompetisi
pada Olimpiade Sains Tingkat Internasional. Untuk itu dia harus belajar lebih tekun lagi.
Analogi deklaratif merupakan suatu ‘metode menalar’ untuk menjelaskan atau menegaskan
sesuatu fenomena atau gejala yang belum dikenal atau masih samar, dengan sesuatu yang sudah
dikenal. Analogi deklaratif ini sangat bermanfaat karena ide-ide baru, fenomena, atau gejala
menjadi dikenal atau dapat diterima apabila dihubungkan dengan hal-hal yang sudah dketahui
secara nyata dan dipercayai.
Contoh:
Kegiatan kepeserta didikan akan berjalan baik jika terjadi sinergitas kerja antara kepala sekolah,
guru, staf tatalaksana, pengurus organisasi peserta didik intra sekolah, dan peserta didik. Seperti
halnya kegiatan belajar, untuk mewujudkan hasil yang baik diperlukan sinergitas antara ranah
sikap, keterampilan, dan pengetahuan.
5. Hubungan Antarfenonena
Seperti halnya penalaran dan analogi, kemampuan menghubungkan antarfenomena atau gejala
sangat penting dalam proses pembelajaran, karena hal itu akan mempertajam daya nalar peserta
didik. Di sinilah esensi bahwa guru dan peserta didik dituntut mampu memaknai hubungan
antarfenonena atau gejala, khususnya hubungan sebab-akibat.
Hubungan sebab-akibat diambil dengan menghubungkan satu atau beberapa fakta yang satu
dengan datu atau beberapa fakta yang lain. Suatu simpulan yang menjadi sebab dari satu atau
beberapa fakta itu atau dapat juga menjadi akibat dari satu atau beberapa fakta tersebut.
Penalaran sebab-akibat ini masuk dalam ranah penalaran induktif, yang disebut dengan penalaran
induktif sebab-akibat. Penalaran induksi sebab akibat terdiri dri tiga jenis.
•
Hubungan sebab–akibat. Pada penalaran hubungan sebab-akibat, hal-hal yang menjadi sebab
dikemukakan terlebih dahulu, kemudian ditarik simpulan yang berupa akibat.
Contoh:
Bekerja keras, belajar tekun, berdoa, dan tidak putus asa adalah faktor pengungkit yang bisa
membuat kita mencapai puncak kesuksesan.
•
Hubungan akibat–sebab. Pada penalaran hubungan akibat-sebab, hal-hal yang menjadi akibat
dikemukakan terlebih dahulu, selanjutnya ditarik simpulan yang merupakan penyebabnya.
Contoh :
Akhir-ahir ini sangat marak kenakalan remaja, angka putus sekolah, penyalahgunaan Nakoba
di kalangan generasi muda, perkelahian antarpeserta didik, yang disebabkan oleh pengabaian
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 220
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
orang tua dan ketidaan keteladanan tokoh masyarakat, sehingga mengalami dekandensi moral
secara massal.
•
Hubungan sebab–akibat 1 – akibat 2. Pada penalaran hubungan sbab-akibat 1 –akibat 2, suatu
penyebab dapat menimbulkan serangkaian akibat. Akibat yang pertama menjadi penyebab,
sehingga menimbulkan akibat kedua. Akibat kedua menjadi penyebab sehingga menimbulkan
akibat ketiga, dan seterusnya.
Contoh:
Masyarakat yang tinggal di daerah terpencil, hidupnya terisolasi. Keterisolasian itu
menyebabkan mereka kehilangan akses untuk melakukan aktivitas ekonomi, sehingga
muncullah kemiskinan keluarga yang akut. Kemiskinan keluarga yang akut menyebabkan anakanak mereka tidak berkesempatan menempuh pendidikan yang baik. Dampak lanjutannya,
bukan tidak mungkin terjadi kemiskinan yang terus berlangsung secara siklikal.
6. Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau
melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata pelajaran IPA,
misalnya, peserta didik harus memahami konsep-konsep IPA dan kaitannya dengan kehidupan
sehari-hari. Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan
pengetahuan tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah
untuk memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai ranah
tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran yang nyata
untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi dasar menurut
tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan yang tersedia dan harus
disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasil-hasil eksperimen sebelumnya; (4)
melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat fenomena yang terjadi, menganalisis, dan
menyajikan data; (6) menarik simpulan atas hasil percobaan; dan (7) membuat laporan dan
mengkomunikasikan hasil percobaan.
Agar pelaksanaan percobaan dapat berjalan lancar maka: (1) Guru hendaknya merumuskan tujuan
eksperimen yanga akan dilaksanakan murid (2) Guru bersama murid mempersiapkan perlengkapan
yang dipergunakan (3) Perlu memperhitungkan tempat dan waktu (4) Guru menyediakan kertas
kerja untuk pengarahan kegiatan murid (5) Guru membicarakan masalah yanga akan yang akan
dijadikan eksperimen (6) Membagi kertas kerja kepada murid (7) Murid melaksanakan eksperimen
dengan bimbingan guru, dan (8) Guru mengumpulkan hasil kerja murid dan mengevaluasinya, bila
dianggap perlu didiskusikan secara klasikal.
Kegiatan pembelajaran dengan pendekatan eksperimen atau mencoba dilakukan melalui tiga
tahap, yaitu, persiapan, pelaksanaan, dan tindak lanjut. Ketiga tahapan eksperimen atau mencoba
dimaksud dijelaskan berikut ini.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 221
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
a. Persiapan
•
Menentapkan tujuan eksperimen
•
Mempersiapkan alat atau bahan
•
Mempersiapkan tempat eksperimen sesuai dengan jumlah peserta didik serta alat atau
bahan yang tersedia. Di sini guru perlu menimbang apakah peserta didik akan
melaksanakan eksperimen atau mencoba secara serentak atau dibagi menjadi beberapa
kelompok secara paralel atau bergiliran
•
Memertimbangkan masalah keamanan dan kesehatan agar dapat memperkecil atau
menghindari risiko yang mungkin timbul
•
Memberikan penjelasan mengenai apa yang harus diperhatikan dan tahapa-tahapan yang
harus dilakukan peserta didik, termasuk hal-hal yang dilarang atau membahayakan.
b. Pelaksanaan
•
Selama proses eksperimen atau mencoba, guru ikut membimbing dan mengamati proses
percobaan. Di sini guru harus memberikan dorongan dan bantuan terhadap kesulitankesulitan yang dihadapi oleh peserta didik agar kegiatan itu berhasil dengan baik.
•
Selama proses eksperimen atau mencoba, guru hendaknya memperhatikan situasi secara
keseluruhan, termasuk membantu mengatasi dan memecahkan masalah-masalah yang
akan menghambat kegiatan pembelajaran.
c. Tindak lanjut
•
Peserta didik mengumpulkan laporan hasil eksperimen kepada guru
•
Guru memeriksa hasil eksperimen peserta didik
•
Guru memberikan umpan balik kepada peserta didik atas hasil eksperimen.
•
Guru dan peserta didik mendiskusikan masalah-masalah yang ditemukan selama
eksperimen.
•
Guru dan peserta didik memeriksa dan menyimpan kembali segala bahan dan alat yang
digunakan
D. Jejaring Pembelajaran atau Pembelajaran Kolaboratif
Apa yang dimaksud dengan pembelajaran kolaboratif? Pembelajaran kolaboratif merupakan suatu
filsafat personal, lebih dari sekadar sekadar teknik pembelajaran di kelas-kelas sekolah. Kolaborasi
esensinya merupakan filsafat interaksi dan gaya hidup manusia yang menempatkan dan memaknai
kerjasama sebagai struktur interaksi yang dirancang secara baik dan disengaja rupa untuk
memudahkan usaha kolektif dalam rangka mencapai tujuan bersama.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 222
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan
guru fungsi guru lebih bersifat direktif atau
manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah
yang harus lebih aktif. Jika pembelajaran
kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah
peribadi, maka ia menyentuh tentang identitas
peserta
didik
terutama
jika
mereka
berhubungan atau berinteraksi dengan yang lain
atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta
didik berinteraksi dengan empati, saling
menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara semacam ini
akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkin peserta didik menghadapi aneka perubahan dan
tntutan belajar secara bersama-sama.
Hasil penelitian Vygotsky membuktikan bahwa ketika peserta didik diberi tugas untuk dirinya sediri,
mereka akan bekerja sebaik-baiknya ketika bekerjasama atau berkolaborasi dengan temannya.
Vigotsky merupakan salah satu pengagas teori konstruktivisme sosial. Pakar ini sangat terkenal
dengan teori “Zone of Proximal Development” atau ZPD. Istilah ”Proximal” yang digunakan di sini
bisa bermakna “next“. Menurut Vygotsky, setiap manusia (dalam konteks ini disebut peserta didik)
mempunyai potensi tertentu. Potensi tersebut dapat teraktualisasi dengan cara menerapkan
ketuntasan belajar (mastery learning). Akan tetapi di antara potensi dan aktualisasi peserta didik
itu terdapat terdapat wilayah abu-abu. Guru memiliki berkewajiban menjadikan wilayah “abu-abu”
yang ada pada peserta didik itu dapat teraktualisasi dengan cara belajar kelompok.
Seperti termuat dalam gambar, Vygostsky mengemukakan tiga wilayah yang tergamit dalam ZPD
yang disebut dengan “cannot yet do”, “can do with help“, dan “can do alone“. ZPD merupakan
wilayah “can do with help” yang sifatnya tidak permanen, jika proses pembelajaran mampu
menarik pebelajar dari zona tersebut dengan cara kolaborasi atau pembelajaran kolaboratif.
Ada empat sifat kelas atau pembelajaran kolaboratif. Dua sifat berkenaan dengan perubahan
hubungan antara guru dan peserta didik. Sifat ketiga berkaitan dengan pendekatan baru dari
penyampaian guru selama proses pembelajaran. Sifat keempat menyatakan isi kelas atau
pembelajaran kolaboratif.
1. Guru dan peserta didik saling berbagi informasi.
Dengan pembelajaran kolaboratif, peserta didik memiliki ruang gerak untuk menilai dan membina
ilmu pengetahuan, pengalaman personal, bahasa komunikasi, strategi dan konsep pembelajaran
sesuai dengan teori, serta menautkan kondisi sosiobudaya dengan situasi pembelajaran. Di sini,
peran guru lebih banyak sebagai pembimbing dan manajer belajar ketimbang memberi instruksi
dan mengawasi secara rijid.
Contoh:
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 223
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Jika guru mengajarkan topik “hidup bersama secara damai.” Peserta didik yang mempunyai
pengalaman yang berkaitan dengan topik tersebut berpeluang menyatakan sesuatu pada sesi
pembelajaran, berbagi idea, dan memberi garis-garis besar arus komunikasi antar peserta didik.
Jika peserta didikmemahami dan melihat fenomena nyata kehidupan bersama yang damai itu,
pengalaman dan pengetahuannya dihargai dan dapat dibagikan dalam jaringan pembelajaran
mereka. Mereka pun akan termotivasi untuk melihat dan mendengar. Di sini peserta didik juga
dapat merumuskan kaitan antara proses pembelajaran yang sedang dilakukan dengan dunia
sebenarnya.
2. Berbagi tugas dan kewenangan.
Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru berbagi tugas dan kewenangan dengan peserta
didik, khususnya untuk hal-hal tertentu. Cara ini memungkinan peserta didik menimba pengalaman
mereka sendiri, berbagi strategi dan informasi, menghormati antarsesa, mendoorong tumbuhnya
ide-ide cerdas, terlibat dalam pemikiran kreatif dan kritis serta memupuk dan menggalakkan
mereka mengambil peran secara terbuka dan bermakna.
•
Guru sebagai mediator.
Pada pembelajaran atau kelas kolaboratif, guru berperan sebagai mediator atau perantara.
Guru berperan membantu menghubungkan informasi baru dengan pengalaman yang ada
serta membantu peserta didik jika mereka mengalami kebutuan dan bersedia
menunjukkan cara bagaimana mereka memiliki kesungguhan untuk belajar.
•
Kelompok peserta didik yang heterogen.
Sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didk yang tumbuh dan berkembang sangat
penting untuk memperkaya pembelajaran di kelas. Pada kelas kolaboratif peserta didik
dapat menunjukkan kemampuan dan keterampilan mereka, berbagi informasi, serta
mendengar atau membahas sumbangan informasi dari peserta didik lainnya. Dengan cara
seperti ini akan muncul “keseragaman” di dalam heterogenitas peserta didik.
Contoh Pembelajaran Kolaboratif
Guru ingin mengajarkan tentang konsep, penggolongan sifat, fakta, atau mengulangi
informasi tentang objek. Untuk keperluan pembelajaran ini dia menggunakan media sortir
kartu (card sort). Prosedurnya dapat dilakukan seperti berikut ini.
•
Kepada peserta didik diberikan kartu indeks yang memuat informasi atau contoh yang
cocok dengan satu atau lebih katagori.
•
Peserta didik diminta untuk mencari temannya dan menemukan orang yang memiliki kartu
dengan katagori yang sama.
•
Berikan kepada peserta didik yang kartu katagorinya sama menyajikan sendiri kepada
rekanhya.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 224
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
•
Selama masing-masing katagori dipresentasikan oleh peserta didik, buatlah catatan dengan
kata kunci (point) dari pembelajaran tersebut yang dirasakan penting.
3. Macam-macam Pembelajaran Kolaboratif
Banyak merode yang dipakai dalam pembelajaran atau kelas kolaboratif. Beberapa di antaranya
dijelaskan berikut ini.
•
JP = Jigsaw Proscedure.
Pembelajaran dilakukan dengan cara peserta didik sebagai anggota suatu kelompok
diberi tugas yang berbeda-beda mengenai suatu pokok bahasan. Agar masing-masing
peserta didik anggota dapat memahami keseluruhan pokok bahasan, tes diberikan
dengan materi yang menyeluruh. Penilaian didasari pada rata-rata skor tes kelompok.
•
STAD = Student Team Achievement Divisions.
Peserta didik dalam suatu kelas dibagi menjadi beberapa kelompok kecil. Anggotaanggota dalam setiap kelompok bertindak saling membelajarkan. Fokusnya adalah
keberhasilan seorang akan berpengaruh terhadap keberhasilan kelompok dan
demikian pula keberhasilan kelompok akan berpengaruh terhadap keberhasilan
individu peserta didik lainnya. Penilaian didasari pada pencapaian hasil belajar
individual maupun kelompok peserta didik.
•
CI = Complex Instruction.
Titik tekan metode ini adalam pelaksanaan suatu proyek yang berorientasi pada
penemuan, khususnya dalam bidang sains, matematika, dan ilmu pengetahuan sosial.
Fokusnya adalah menumbuhkembangkan ketertarikan semua peserta didik sebagai
anggota kelompok terhadap pokok bahasan. Metode ini umumnya digunakan dalam
pembelajaran yang bersifat bilingual (menggunakan dua bahasa) dan di antara para
peserta didik yang sangat heterogen. Penilaian didasari pada proses dan hasil kerja
kelompok.
•
TAI = Team Accelerated Instruction.
Metode ini merupakan kombinasi antara pembelajaran kooperatif/kolaboratif dengan
pembelajaran individual. Secara bertahap, setiap peserta didik sebagai anggota
kelompok diberi soal-soal yang harus mereka kerjakan sendiri terlebih dulu. Setelah itu
dilaksanakan penilaian bersama-sama dalam kelompok. Jika soal tahap pertama telah
diselesaikan dengan benar, setiap peserta didik mengerjakan soal-soal berikutnya.
Namun jika seorang peserta didik belum dapat menyelesaikan soal tahap pertama
dengan benar, ia harus menyelesaikan soal lain pada tahap yang sama. Setiap tahapan
soal disusun berdasarkan tingkat kesukaran soal. Penilaian didasari pada hasil belajar
individual maupun kelompok.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 225
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
•
CLS = Cooperative Learning Stuctures.
Pada penerapan metode pembelajaran ini setiap kelompok dibentuk dengan anggota
dua peserta didik (berpasangan). Seorang peserta didik bertindak sebagai tutor dan
yang lain menjadi tutee. Tutor mengajukan pertanyaan yang harus dijawab oleh tutee.
Bila jawaban tutee benar, ia memperoleh poin atau skor yang telah ditetapkan terlebih
dulu. Dalam selang waktu yang juga telah ditetapkan sebelumnya, kedua peserta didik
yang saling berpasangan itu berganti peran.
•
LT = Learning Together
Pada metode ini kelompok-kelompok sekelas beranggotakan peserta didik yang
beragam kemampuannya. Tiap kelompok bekerjasama untuk menyelesaikan tugas
yang diberikan oleh guru. Satu kelompok hanya menerima dan mengerjakan satu set
lembar tugas. Penilaian didasarkan pada hasil kerja kelompok.
•
TGT = Teams-Games-Tournament.
Pada metode ini, setelah belajar bersama kelompoknya sendiri, para anggota suatu
kelompok akan berlomba dengan anggota kelompok lain sesuai dengan tingkat
kemampuan masing-masing. Penilaian didasari pada jumlah nilai yang diperoleh
kelompok peserta didik.
•
GI = Group Investigation.
Pada metode ini semua anggota kelompok dituntut untuk merencanakan suatu
penelitian beserta perencanaan pemecahan masalah yang dihadapi. Kelompok
menentukan apa saja yang akan dikerjakan dan siapa saja yang akan melaksanakannya
berikut bagaimana perencanaan penyajiannya di depan forum kelas. Penilaian didasari
pada proses dan hasil kerja kelompok.
•
AC = Academic-Constructive Controversy.
Pada metode ini setiap anggota kelompok dituntut kemampuannya untuk berada
dalam situasi konflik intelektual yang dikembangkan berdasarkan hasil belajar masingmasing, baik bersama anggota sekelompok maupun dengan anggota kelompok lain.
Kegiatan pembelajaran ini mengutamakan pencapaian dan pengembangan kualitas
pemecahan masalah, pemikiran kritis, pertimbangan, hubungan antarpribadi,
kesehatan psikis dan keselarasan. Penilaian didasarkan pada kemampuan setiap
anggota maupun kelompok mempertahankan posisi yang dipilihnya.
•
CIRC = Cooperative Integrated Reading and Composition.
Pada metode pembelajaran ini mirip dengan TAI. Metode pembelajaran ini
menekankan pembelajaran membaca, menulis dan tata bahasa. Dalam pembelajaran
ini, para peserta didik saling menilai kemampuan membaca, menulis dan tata bahasa,
baik secara tertulis maupun lisan di dalam kelompoknya.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 226
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO – 2.2-2
CONTOH PENERAPAN PENDEKATAN SCIENTIFIC
DALAM PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
A. Pengantar
Memasuki Tahun 2013 akan segera diberlakukan pembelajaran Tematik Terpadu bagi peserta
didik mulai dari kelas I sampai dengan kelas VI. Pembelajaran dimaksud adalah dengan
menggunakan Tema yang akan menjadi pemersatu berbagai mata pelajaran.
Kurikulum 2013 menekankan pada dimensi pedagogik modern dalam pembelajaran, yaitu
menggunakan pendekatan ilmiah. Pendekatan ilmiah (scientific appoach) dalam pembelajaran
sebagaimana dimaksud meliputi mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyajikan,
menyimpulkan, dan mencipta untuk semua mata pelajaran. Untuk mata pelajaran, materi, atau
situasi tertentu, sangat mungkin pendekatan ilmiah ini tidak selalu tepat diaplikasikan secara
prosedural. Pada kondisi seperti ini, tentu saja proses pembelajaran harus tetap menerapkan
nilai-nilai atau sifat-sifat ilmiah dan menghindari nilai-nilai atau sifat-sifat nonilmiah.
Pendekatan ilmiah pembelajaran antara lain meliputi langkah-langkah pokok
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Mengamati
Menanya
Menalar
Mencoba
Mengolah
Menyajikan
Menyimpulkan dan
Mengkomunikasikan
Langkah-langkah tersebut tidak selalu dilalui secara berurutan, terlebih pada pembelajaran
Tematik Terpadu, dimana pembelajarannya menggunakan Tema sebagai pemersatu. Sementara
setiap mata pelajaran memiliki karakteristik keilmuan yang antara satu dengan lainnya tidak
sama. Oleh karena itu agar pembelajaran bermakna perlu diberikan contoh-contoh agar dapat
lebih memperjelas penyajian pembelajaran dengan pendekatan scientific.
B. Pendekatan ilmiah dalam Pembelajaran Tematik Terpadu
Sebagaimana telah disebutkan sebelumnya bahwa pembelajaran Tematik Terpadu merupakan
suatu penyajian pembelajaran yang menyatukan beberapa mata pelajaran dengan Tema
sebagai pemersatunya. Sementara karakteristik keilmuan dari setiap materi pelajaran tidaklah
sama maka khusus untuk penyajian pembelajaran dapat disajikan langkah dalam pendekatan
ilmiah sebagai berikut:
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 227
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
1. Mengamati
Dalam penyajian pembelajaran, guru dan peserta didik (Kelas I Sekolah Dasar) perlu
memahami apa yang hendak dicatat, melalui kegiatan pengamatan. Mengingat peserta didik
masih dalam jenjang Sekolah Dasar, maka pengamatan akan lebih banyak menggunakan
media gambar, alat peraga yang sedapat mungkin bersifat kontekstual. Berikut contoh Tema
Kegiatanku. Peserta didik diajak mengamati gambar, kemudian mereka diajak
mengidentifikasi, tentang ciri-ciri rumah. Apakah termasuk rumah yang bersih, dan apa
syaratnya atau kriterianya rumah yang sehat. Dengan mengamati gambar, peserta didik akan
dapat secara langsung dapat menceritakan kondisi sebagaimana yang di tuntut dalam
kompetensi dasar dan indikator, dan mata pelajaran apa saja yang dapat dipadukan dengan
media yang tersedia. Kegiatan apa yang harus dilakukan dengan kondisi rumah yag diamati.
2. Menanya
Peserta didik yang masih duduk di kelas I Sekolah Dasar tidak mudah diajak bertanya jawab
apabila tidak dihadapkan dengan media yang menarik. Guru yang efektif seyogyanya
mampu menginspirasi peserta didik untuk meningkatkan dan mengembangkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuannya. Pada saat guru bertanya, pada saat itu pula dia
membimbing atau memandu peserta didiknya belajar dengan baik. Ketika guru menjawab
pertanyaan peserta didiknya, ketika itu pula dia mendorong asuhannya itu untuk menjadi
penyimak dan pembelajar yang baik.
Berbeda dengan penugasan yang menginginkan tindakan nyata, pertanyaan dimaksudkan
untuk memperoleh tanggapan verbal. Istilah “pertanyaan” tidak selalu dalam bentuk
“kalimat tanya”, melainkan juga dapat dalam bentuk pernyataan, asalkan keduanya
menginginkan tanggapan verbal. Dengan media gambar peserta didik diajak bertanya jawab
kegiatan apa saja yang harus dilakukan peserta didik agar rumah dan lingkungannya menjadi
bersih dan sehat sekaligus membedakan rumah yang bersih dan yang tidak bersih.
(Eksplorasi)
Bentuk pertanyaan, misalnya: Apakah ciri-ciri rumah yang sehat?
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 228
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Pada saat siswa mengamati dan menjawab pertanyaan guru, maka sudah memadukan dan
mengakomodasi mata pelajaran Bahasa Indonesia, (untuk aspek mendengarkan, dan
berbicaranya, membaca gambar serta menulis hasil identifikasi ciri-ciri rumah bersih dan
sehat). Bagi peserta didik yang masih duduk di kelas I Sekolah Dasar yang belum lancar
membaca tulisan akan diganti dengan membaca gambar. Sedangkan konten yang yang
sedang dibahas merupakan substansi dari mata pelajaran Bahasa Indonesia/di dalamnya
memuat IPA. Lebih lanjut dapat dipadukan dengan mata pelajaran Matematika tentang
bangun datar dan bangun ruang.
3. Menalar
Apabila dikaitkan dengan contoh yang disajikan diatas, maka Istilah “menalar” dalam
kerangka proses pembelajaran dengan pendekatan ilmiah yang dianut dalam Kurikulum 2013
adalah untuk menggambarkan bahwa guru dan peserta didik merupakan pelaku aktif. Titik
tekannya tentu dalam banyak hal dan situasi peserta didik harus lebih aktif daripada guru.
Penalaran adalah proses berfikir yang logis dan sistematis atas fakta-kata empiris yang dapat
diobservasi untuk memperoleh simpulan berupa pengetahuan. Penalaran dimaksud
merupakan penalaran ilmiah, meski penalaran nonilmiah tidak selalu tidak bermanfaat.
Istilah menalar di sini merupakan padanan dari associating; bukan merupakan terjemanan
dari reasonsing, meski istilah ini juga bermakna menalar atau penalaran. Karena itu, istilah
aktivitas menalar dalam konteks pembelajaran pada Kurikulum 2013 dengan pendekatan
ilmiah banyak merujuk pada teori belajar asosiasi atau pembelajaran asosiatif. Istilah asosiasi
dalam pembelajaran merujuk pada kemamuan mengelompokkan beragam ide dan
mengasosiasikan beragam peristiwa untuk kemudian memasukannya menjadi penggalan
memori. Selama mentransfer peristiwa-peristiwa khusus ke otak, pengalaman tersimpan
dalam referensi dengan peristiwa lain. Pengalaman-pengalaman yang sudah tersimpan di
memori otak berelasi dan berinteraksi dengan pengalaman sebelumnya yang sudah tersedia.
Proses itu dikenal sebagai asosiasi atau menalar. Dari perspektif psikologi, asosiasi merujuk
pada koneksi antara entitas konseptual atau mental sebagai hasil dari kesamaan antara
pikiran atau kedekatan dalam ruang dan waktu. (Eksplorasi dan Elaborasi)
Contoh untuk kegiatan menalar ini bisa dengan gambar-gambar sebagai berikut:
No
Gambar
Kegiatan di
rumah
Kegiatan di
sekolah
Kegiatan di lingkungan
masyarakat
1.
√
2.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 229
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
3.
4.
5.
Peserta didik akan mengamati dan mengerjakan tugas dari guru dengan cara memberikan
tanda cek ( √ )
4. Mencoba
Untuk memperoleh hasil belajar yang nyata atau otentik, peserta didik harus mencoba atau
melakukan percobaan, terutama untuk materi atau substansi yang sesuai. Pada mata
pelajaran Bahasa Indonesia, (Kelas I SD/MI) misalnya, peserta didik harus memahami konsepkonsep IPA yang ada di dalam Bahasa Indonesia dan kaitannya dengan kehidupan sehari-hari.
Peserta didik pun harus memiliki keterampilan proses untuk mengembangkan pengetahuan
tentang alam sekitar, serta mampu menggunakan metode ilmiah dan bersikap ilmiah untuk
memecahkan masalah-masalah yang dihadapinya sehari-hari.
Aplikasi metode eksperimen atau mencoba dimaksudkan untuk mengembangkan berbagai
ranah tujuan belajar, yaitu sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Aktivitas pembelajaran
yang nyata untuk ini adalah: (1) menentukan tema atau topik sesuai dengan kompetensi
dasar menurut tuntutan kurikulum; (2) mempelajari cara-cara penggunaan alat dan bahan
yang tersedia dan harus disediakan; (3) mempelajari dasar teoritis yang relevan dan hasilhasil eksperimen sebelumnya; (4) melakukan dan mengamati percobaan; (5) mencatat
fenomena yang terjadi, menganalisis, dan menyajikan data; (6) menarik simpulan atas hasil
percobaan; dan (7) membuat laporan dan mengkomunikasikan hasil percobaan. (Eksplorasi
dan elaborasi)
Contoh:
Peserta didik bisa diajak berdiri di tengah lapangan untuk mencoba dan mempraktekkan
apakah bayang-bayang tubuh manusia bisa berjalan?
Dan pada pukul berapa bayang-bayang manusia menyatu dengan tubuh manusia?
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 230
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
5. Mengolah
Pada tahapan mengolah ini peserta didik sedapat mungkin dikondisikan belajar secara
kolaboratif. Pada pembelajaran kolaboratif kewenangan guru fungsi guru lebih bersifat
direktif atau manajer belajar, sebaliknya, peserta didiklah yang harus lebih aktif. Jika
pembelajaran kolaboratif diposisikan sebagai satu falsafah peribadi, maka ia menyentuh
tentang identitas peserta didik terutama jika mereka berhubungan atau berinteraksi dengan
yang lain atau guru. Dalam situasi kolaboratif itu, peserta didik berinteraksi dengan empati,
saling menghormati, dan menerima kekurangan atau kelebihan masing-masing. Dengan cara
semacam ini akan tumbuh rasa aman, sehingga memungkinkan peserta didik menghadapi
aneka perubahan dan tuntutan belajar secara bersama-sama. Peserta didik secara bersamasama, saling bekerjasama, saling membantu mengerjakan hasil tugas terkait dengan materi
yang sedang dipelajari (Kegiatan Elaborasi).
Hasil tugas dikerjakan bersama dalam satu kelompok untuk kemudian dipresentasikan atau
dilaporkan kepada guru
6. Menyimpulkan
Kegiatan menyimpulkan merupakan kelanjutan dari kegiatan mengolah, bisa dilakukan
bersama-sama dalam satu kesatuan kelompok, atau bisa juga dengan dikerjakan sendiri
setelah mendengarkan hasil kegiatan mengolah informasi.
7. Menyajikan
Hasil tugas yang telah dikerjakan bersama-sama secara kolaboratif dapat disajikan dalam
bentuk laporan tertulis dan dapat dijadikan sebagai salah satu bahan untuk portofolio
kelompok dan atau individu. Yang sebelumnya di konsultasikan terlebih dulu kepada guru.
Pada tahapan ini kendatipun tugas dikerjakan secara berkelompok, tetapi sebaiknya hasil
pencatatan dilakukan oleh masing-masing individu. Sehingga portofolio yang di basukkan ke
dalam file atau Map peserta didik terisi dari hasil pekerjaannya sendiri secara individu.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 231
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
8. Mengkomunikasikan
Pada kegiatan akhir diharapkan peserta didik dapat mengkomunikasikan hasil pekerjaan yang
telah disusun baik secara bersama-sama dalam kelompok dan atau secara individu dari hasil
kesimpulan yang telah dibuat bersama. Kegiatan mengkomunikasikan ini dapat diberikan
klarifikasi oleh guru agar supaya peserta didik akan mengetahui secara benar apakah
jawaban yang telah dikerjakan sudah benar atau ada yang harus diperbaiki. Hal ini dapat
diarahkan pada kegiatan konfirmasi sebagaimana pada Standar Proses.
C. Penutup
Pendekatan ilmiah atau scientific dalam pembelajaran Tematik Terpadu akan semakin bagus
apabila dilakukan secara alami, mengalir begitu saja, kontekstual dan terkait dengan
pengalaman hidup sehari-hari peserta didik. Langkah-langkah dalam pendekatan ilmiah seperti
dijelaskan di atas tentu saja harus dijiwai oleh perilaku (jujur, disiplin, tanggung jawab, peduli,
santun, ramah lingkungan, gotong royong, kerjasama, cinta damai, responsif dan proaktif) dan
menunjukkan sikap sebagai bagian dari solusi atas berbagai permasalahan sehari-hari yang pada
muaranya akan berdampak dalam kehidupan berbangsa dan bernegara dalam berinteraksi
secara efektif dengan lingkungan sosial dan alam serta dalam menempatkan diri sebagai
cerminan bangsa dalam pergaulan dunia.
Referensi:
Shelly Frei, (2008), Teaching Mathematics Today, Huntington Beach, CA 92649-1030: Shell
Education
Sudarwan, Prof., (2013), Pendekatan-pendekatan Ilmiah dalam Pembelajaran, Makalah pada
Workshop Kurikulum, Jakarta
http://www.the-scientist.com/?articles.view/articleNo/24488/title/The-Scientific-Approach/:
diakses 16 Februari 2013
http://ariasusman.wordpress.com/2009/07/06/pendekatan-ilmiah/ : diakses 16 Februari 2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 232
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Submateri Pelatihan 2.3: Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Pembelajaran
Langkah Kegiatan Inti
Kegiatan
Interaktif
15 Menit
Diskusi
Kelompok
Paparan
Materi
50 Menit
20 Menit
Kegiatan interaktif untuk menyamakan persepsi tentang jenis dan bentuk penilaian autentik.
Diskusi materi Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar.
Paparan materi Konsep Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar dengan menggunakan
bahan tayang PPT-2.3
Paparan materi Contoh Penerapan Penilaian Autentik pada Pembelajaran dengan menggunakan
bahan tayang PPT-2.3/3.2.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 233
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 234
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 235
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 236
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 237
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 238
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 239
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
HO-2.3
KONSEP PENILAIAN AUTENTIK
A. Definsi dan Makna Asesmen Autentik
Asesmen autentik adalah pengukuran yang bermakna secara signifikan atas hasil belajar peserta
didik untuk ranah sikap, keterampilan, dan pengetahuan. Istilah asesmen merupakan sinonim dari
penilaian, pengukuran, pengujian, atau evaluasi. Istilah autentik merupakan sinonim dari asli,
nyata, valid, atau reliabel. Dalam kehidupan akademik keseharian, frasa asesmen autentik dan
penilaian autentik sering dipertukarkan. Akan tetapi, frasa pengukuran atau pengujian autentik,
tidak lazim digunakan.
Secara konseptual asesmen autentik lebih bermakna secara signifikan dibandingkan dengan tes
pilihan ganda terstandar sekali pun. Ketika menerapkan asesmen autentik untuk mengetahui hasil
dan prestasi belajar peserta didik, guru menerapkan kriteria yang berkaitan dengan konstruksi
pengetahuan, aktivitas mengamati dan mencoba, dan nilai prestasi luar sekolah.
Untuk mendapatkan pemahaman cukup komprehentif mengenai arti asesmen autentik, berikut ini
dikemukakan
beberapa
definisi.
Dalam
American
Librabry
Association,
asesmen autentik didefinisikan sebagai proses evaluasi untuk mengukur kinerja, prestasi, motivasi,
dan sikap-sikap peserta didik pada aktifitas yang relevan dalam pembelajaran. Dalam Newton
Public School, asesmen autentik diartikan sebagai penilaian atas produk dan kinerja yang
berhubungan dengan pengalaman kehidupan nyata peserta didik. Wiggins mendefinisikan
asesmen autentik sebagai upaya pemberian tugas kepada peserta didik yang mencerminkan
prioritas dan tantangan yang ditemukan dalam aktifitas-aktifitas pembelajaran, seperti meneliti,
menulis, merevisi dan membahas artikel, memberikan analisa oral terhadap peristiwa,
berkolaborasi dengan antarsesama melalui debat, dan sebagainya.
B. Asesmen Autentik dan Tuntutan Kurikulum 2013
Asesmen autentik memiliki relevansi kuat terhadap pendekatan ilmiah dalam pembelajaran sesuai
dengan tuntutan Kurikulum 2013. Karena, asesmen semacam ini mampu menggambarkan
peningkatan hasil belajar peserta didik, baik dalam rangka mengobservasi, menalar, mencoba,
membangun jejaring, dan lain-lain. Asesmen autentik cenderung fokus pada tugas-tugas kompleks
atau kontekstual, memungkinkan peserta didik untuk menunjukkan kompetensi mereka dalam
pengaturan yang lebih autentik. Karenanya, asesmen autentik sangat relevan dengan pendekatan
tematik terpadu dalam pembejajaran, khususnya jenjang sekolah dasar atau untuk mata pelajaran
yang sesuai.
Kata lain dari asesmen autentik adalah penilaian kinerja, portofolio, dan penilaian proyek.
Asesmen autentik adakalanya disebut penilaian responsif, suatu metode yang sangat populer
untuk menilai proses dan hasil belajar peserta didik yang miliki ciri-ciri khusus, mulai dari mereka
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 240
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
yang mengalami kelainan tertentu, memiliki bakat dan minat khusus, hingga yang jenius. Asesmen
autentik dapat juga diterapkan dalam bidang ilmu tertentu seperti seni atau ilmu pengetahuan
pada umumnya, dengan orientasi utamanya pada proses atau hasil pembelajaran.
Asesmen autentik sering dikontradiksikan dengan penilaian yang menggunkan standar tes berbasis
norma, pilihan ganda, benar–salah, menjodohkan, atau membuat jawaban singkat. Tentu saja,
pola penilaian seperti ini tidak diantikan dalam proses pembelajaran, karena memang lzim
digunakan dan memperoleh legitimasi secara akademik. Asesmen autentik dapat dibuat oleh guru
sendiri, guru secara tim, atau guru bekerja sama dengan peserta didik. Dalam asesmen autentik,
seringkali pelibatan siswa sangat penting. Asumsinya, peserta didik dapat melakukan aktivitas
belajar lebih baik ketika mereka tahu bagaimana akan dinilai.
Peserta didik diminta untuk merefleksikan dan mengevaluasi kinerja mereka sendiri dalam rangka
meningkatkan pemahaman yang lebih dalam tentang tujuan pembelajaran serta mendorong
kemampuan belajar yang lebih tinggi. Pada asesmen autentik guru menerapkan kriteria yang
berkaitan dengan konstruksi pengetahuan, kajian keilmuan, dan pengalaman yang diperoleh dari
luar sekolah.
Asesmen autentik mencoba menggabungkan kegiatan guru mengajar, kegiatan siswa belajar,
motivasi dan keterlibatan peserta didik, serta keterampilan belajar. Karena penilaian itu merupakan
bagian dari proses pembelajaran, guru dan peserta didik berbagi pemahaman tentang kriteria
kinerja. Dalam beberapa kasus, peserta didik bahkan berkontribusi untuk mendefinisikan harapan
atas tugas-tugas yang harus mereka lakukan.
Asesmen autentik sering digambarkan sebagai penilaian atas perkembangan peserta didik, karena
berfokus pada kemampuan mereka berkembang untuk belajar bagaimana belajar tentang subjek.
Asesmen autentik harus mampu menggambarkan sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang
sudah atau belum dimiliki oleh peserta didik, bagaimana mereka menerapkan pengetahuannya,
dalam hal apa mereka sudah atau belum mampu menerapkan perolehan belajar, dan sebagainya.
Atas dasar itu, guru dapat mengidentifikasi materi apa yang sudah layak dilanjutkan dan untuk
materi apa pula kegiatan remidial harus dilakukan.
C.
Asesmen Autentik dan Belajar Autentik
Asesmen Autentik menicayakan proses belajar yang Autentik pula. Menurut Ormiston belajar
autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang dilakukan oleh peserta didik dikaitkan
dengan realitas di luar sekolah atau kehidupan pada umumnya. Asesmen semacam ini cenderung
berfokus pada tugas-tugas kompleks atau kontekstual bagi peserta didik, yang memungkinkan
mereka secara nyata menunjukkan kompetensi atau keterampilan yang dimilikinya. Contoh
asesmen autentik antara lain keterampilan kerja, kemampuan mengaplikasikan atau menunjukkan
perolehan pengetahuan tertentu, simulasi dan bermain peran, portofolio, memilih kegiatan yang
strategis, serta memamerkan dan menampilkan sesuatu.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 241
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Asesmen autentik mengharuskan pembelajaran yang autentik pula. Menurut Ormiston belajar
autentik mencerminkan tugas dan pemecahan masalah yang diperlukan dalam kenyataannya di
luar sekolah. Asesmen Autentik terdiri dari berbagai teknik penilaian. Pertama, pengukuran
langsung keterampilan peserta didik yang berhubungan dengan hasil jangka panjang pendidikan
seperti kesuksesan di tempat kerja. Kedua, penilaian atas tugas-tugas yang memerlukan
keterlibatan yang luas dan kinerja yang kompleks. Ketiga, analisis proses yang digunakan untuk
menghasilkan respon peserta didik atas perolehan sikap, keteampilan, dan pengetahuan yang ada.
Dengan demikian, asesmen autentik akan bermakna bagi guru untuk menentukan cara-cara terbaik
agar semua siswa dapat mencapai hasil akhir, meski dengan satuan waktu yang berbeda.
Konstruksi sikap, keterampilan, dan pengetahuan dicapai melalui penyelesaian tugas di mana
peserta didik telah memainkan peran aktif dan kreatif. Keterlibatan peserta didik dalam
melaksanakan tugas sangat bermakna bagi perkembangan pribadi mereka.
Dalam pembelajaran autentik, peserta didik diminta mengumpulkan informasi dengan pendekatan
scientific, memahahi aneka fenomena atau gejala dan hubungannya satu sama lain secara
mendalam, serta mengaitkan apa yang dipelajari dengan dunia nyata yang luar sekolah. Di sini,
guru dan peserta didik memiliki tanggung jawab atas apa yang terjadi. Peserta didik pun tahu apa
yang mereka ingin pelajari, memiliki parameter waktu yang fleksibel, dan bertanggungjawab untuk
tetap pada tugas. Asesmen autentik pun mendorong peserta didik mengkonstruksi,
mengorganisasikan, menganalisis, mensintesis, menafsirkan, menjelaskan, dan mengevaluasi
informasi untuk kemudian mengubahnya menjadi pengetahuan baru.
Sejalan dengan deskripsi di atas, pada pembelajaran autentik, guru harus menjadi “guru autentik.”
Peran guru bukan hanya pada proses pembelajaran, melainkan juga pada penilaian. Untuk bisa
melaksanakan pembelajaran autentik, guru harus memenuhi kriteria tertentu seperti disajikan
berikut ini.
1. Mengetahui bagaimana menilai kekuatan dan kelemahan peserta didik serta desain
pembelajaran.
2. Mengetahui bagaimana cara membimbing peserta didik untuk mengembangkan pengetahuan
mereka sebelumnya dengan cara mengajukan pertanyaan dan menyediakan sumberdaya
memadai bagi peserta didik untuk melakukan akuisisi pengetahuan.
3. Menjadi pengasuh proses pembelajaran, melihat informasi baru, dan mengasimilasikan
pemahaman peserta didik.
4. Menjadi kreatif tentang bagaimana proses belajar peserta didik dapat diperluas dengan
menimba pengalaman dari dunia di luar tembok sekolah.
Asesmen autentik adalah komponen penting dari reformasi pendidikan sejak tahun 1990an.
Wiggins (1993) menegaskan bahwa metode penilaian tradisional untuk mengukur prestasi, seperti
tes pilihan ganda, benar/salah, menjodohkan, dan lain-lain telah gagal mengetahui kinerja peserta
didik yang sesungguhnya. Tes semacam ini telah gagal memperoleh gambaran yang utuh mengenai
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 242
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
sikap, keterampilan, dan pengetahuan peserta didik dikaitkan dengan kehidupan nyata mereka di
luar sekolah atau masyarakat.
Asesmen hasil belajar yang tradisional bahkan cenderung mereduksi makna kurikulum, karena
tidak menyentuh esensi nyata dari proses dan hasil belajar peserta didik. Ketika asesmen
tradisional cenderung mereduksi makna kurikulum, tidak mampu menggambarkan kompetensi
dasar, dan rendah daya prediksinya terhadap derajat sikap, keterampilan, dan kemampuan berpikir
yang diartikulasikan dalam banyak mata pelajaran atau disiplin ilmu; ketika itu pula asesmen
autentik memperoleh traksi yang cukup kuat. Memang, pendekatan apa pun yang dipakai dalam
penilaian tetap tidak luput dari kelemahan dan kelebihan. Namun demikian, sudah saatnya guru
profesional pada semua satuan pendidikan memandu gerakan memadukan potensi peserta didik,
sekolah, dan lingkungannya melalui asesmen proses dan hasil belajar yang autentik.
Data asesmen autentik digunakan untuk berbagai tujuan seperti menentukan kelayakan
akuntabilitas implementasi kurikulum dan pembelajaran di kelas tertentu. Data asesmen autentik
dapat dianalisis dengan metode kualitatif, kuanitatif, maupun kuantitatif. Analisis kualitatif dari
asesmen otentif berupa narasi atau deskripsi atas capaian hasil belajar peserta didik, misalnya,
mengenai keunggulan dan kelemahan, motivasi, keberanian berpendapat, dan sebagainya. Analisis
kuantitatif dari data asesmen autentik menerapkan rubrik skor atau daftar cek (checklist) untuk
menilai tanggapan relatif peserta didik relatif terhadap kriteria dalam kisaran terbatas dari empat
atau lebih tingkat kemahiran (misalnya: sangat mahir, mahir, sebagian mahir, dan tidak mahir).
Rubrik penilaian dapat berupa analitik atau holistik. Analisis holistik memberikan skor keseluruhan
kinerja peserta didik, seperti menilai kompetisi Olimpiade Sains Nasional.
D.
Jenis-jenis Asesmen Autentik
Dalam rangka melaksanakan asesmen autentik yang baik, guru harus memahami secara jelas
tujuan yang ingin dicapai. Untuk itu, guru harus bertanya pada diri sendiri, khususnya berkaitan
dengan: (1) sikap, keterampilan, dan pengetahuan apa yang akan dinilai; (2) fokus penilaian akan
dilakukan, misalnya, berkaitan dengan sikap, keterampilan, dan pengetahuan; dan (3) tingkat
pengetahuan apa yang akan dinilai, seperti penalaran, memori, atau proses. Beberapa jenis
asesmen autentik disajikan berikut ini.
1.
Penilaian Kinerja
Asesmen autentik sebisa mungkin melibatkan parsisipasi peserta didik, khususnya dalam
proses dan aspek-aspek yangg akan dinilai. Guru dapat melakukannya dengan meminta para
peserta didik menyebutkan unsur-unsur proyek/tugas yang akan mereka gunakan untuk
menentukan kriteria penyelesaiannya. Dengan menggunakan informasi ini, guru dapat
memberikan umpan balik terhadap kinerja peserta didik baik dalam bentuk laporan naratif
mauun laporan kelas. Ada beberapa cara berbeda untuk merekam hasil penilaian berbasis
kinerja:
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 243
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
a.
Daftar cek (checklist). Digunakan untuk mengetahui muncul atau tidaknya unsur-unsur
tertentu dari indikator atau subindikator yang harus muncul dalam sebuah peristiwa
atau tindakan.
b.
Catatan anekdot/narasi (anecdotal/narative records). Digunakan dengan cara guru
menulis laporan narasi tentang apa yang dilakukan oleh masing-masing peserta didik
selama melakukan tindakan. Dari laporan tersebut, guru dapat menentukan seberapa
baik peserta didik memenuhi standar yang ditetapkan.
c.
Skala penilaian (rating scale). Biasanya digunakan dengan menggunakan skala numerik
berikut predikatnya. Misalnya: 5 = baik sekali, 4 = baik, 3 = cukup, 2 = kurang, 1 = kurang
sekali.
d.
Memori atau ingatan (memory approach). Digunakan oleh guru dengan cara mengamati
peserta didik ketika melakukan sesuatu, dengan tanpa membuat catatan. Guru
menggunakan informasi dari memorinya untuk menentukan apakah peserta didik sudah
berhasil atau belum. Cara seperti tetap ada manfaatnya, namun tidak cukup dianjurkan.
Penilaian kinerja memerlukan pertimbangan-pertimbangan khusus. Pertama, langkahlangkah kinerja harus dilakukan peserta didik untuk menunjukkan kinerja yang nyata untuk
suatu atau beberapa jenis kompetensi tertentu. Kedua, ketepatan dan kelengkapan aspek
kinerja yang dinilai. Ketiga, kemampuan-kemampuan khusus yang diperlukan oleh peserta
didik untuk menyelesaikan tugas-tugas pembelajaran. Keempat, fokus utama dari kinerja
yang akan dinilai, khususnya indikator esensial yang akan diamati. Kelima, urutan dari
kemampuan atau keerampilan peserta didik yang akan diamati.
Pengamatan atas kinerja peserta didik perlu dilakukan dalam berbagai konteks
untuk menetapkan tingkat pencapaian kemampuan tertentu. Untuk menilai keterampilan
berbahasa peserta didik, dari aspek keterampilan berbicara, misalnya, guru dapat
mengobservasinya pada konteks yang, seperti berpidato, berdiskusi, bercerita, dan
wawancara. Dari sini akan diperoleh keutuhan mengenai keterampilan berbicara dimaksud.
Untuk mengamati kinerja peserta didik dapat menggunakan alat atau instrumen, seperti
penilaian sikap, observasi perilaku, pertanyaan langsung, atau pertanyaan pribadi.
Penilaian-diri (self assessment) termasuk dalam rumpun penilaian kinerja. Penilaian diri
merupakan suatu teknik penilaian di mana peserta didik diminta untuk menilai dirinya sendiri
berkaitan dengan status, proses dan tingkat pencapaian kompetensi yang dipelajarinya
dalam mata pelajaran tertentu. Teknik penilaian diri dapat digunakan untuk mengukur
kompetensi kognitif, afektif dan psikomotor.
•
Penilaian ranah sikap. Misalnya, peserta didik diminta mengungkapkan curahan
perasaannya terhadap suatu objek tertentu berdasarkan kriteria atau acuan yang telah
disiapkan.
•
Penilaian ranah keterampilan. Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai kecakapan
atau keterampilan yang telah dikuasainya oleh dirinya berdasarkan kriteria atau acuan yang
telah disiapkan.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 244
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
•
Penilaian ranah pengetahuan. Misalnya, peserta didik diminta untuk menilai penguasaan
pengetahuan dan keterampilan berpikir sebagai hasil belajar dari suatu mata pelajaran
tertentu berdasarkan atas kriteria atau acuan yang telah disiapkan.
Teknik penilaian-diri bermanfaat memiliki beberapa manfaat positif. Pertama,
menumbuhkan rasa percaya diri peserta didik. Kedua, peserta didik menyadari kekuatan dan
kelemahan dirinya. Ketiga, mendorong, membiasakan, dan melatih peserta didik berperilaku
jujur. Keempat, menumbuhkan semangat untuk maju secara personal.
2. Penilaian Proyek
Penilaian proyek (project assessment) merupakan kegiatan penilaian terhadap tugas yang
harus diselesaikan oleh peserta didik menurut periode/waktu tertentu. Penyelesaian tugas
dimaksud berupa investigasi yang dilakukan oleh peserta didik, mulai dari perencanaan,
pengumpulan data, pengorganisasian, pengolahan, analisis, dan penyajian data. Dengan
demikian, penilaian proyek bersentuhan dengan aspek pemahaman, mengaplikasikan,
penyelidikan, dan lain-lain.
Selama mengerjakan sebuah proyek pembelajaran, peserta didik memperoleh kesempatan
untuk mengaplikasikan sikap, keterampilan, dan pengetahuannya. Karena itu, pada setiap
penilaian proyek, setidaknya ada tiga hal yang memerlukan perhatian khusus dari guru.
a. Keterampilan peserta didik dalam memilih topik, mencari dan mengumpulkan data,
mengolah dan menganalisis, memberi makna atas informasi yang diperoleh, dan
menulis laporan.
b. Kesesuaian atau relevansi materi pembelajaran dengan pengembangan sikap,
keterampilan, dan pengetahuan yang dibutuhkan oleh peserta didik.
c. Orijinalitas atas keaslian sebuah proyek pembelajaran yang dikerjakan atau dihasilkan
oleh peserta didik.
Penilaian proyek berfokus pada perencanaan, pengerjaan, dan produk proyek. Dalam
kaitan ini serial kegiatan yang harus dilakukan oleh guru meliputi penyusunan rancangan
dan instrumen penilaian, pengumpulan data, analisis data, dan penyiapkan laporan.
Penilaian proyek dapat menggunakan instrumen daftar cek, skala penilaian, atau narasi.
Laporan penilaian dapat dituangkan dalam bentuk poster atau tertulis.
Produk akhir dari sebuah proyek sangat mungkin memerlukan penilaian khusus. Penilaian
produk dari sebuah proyek dimaksudkan untuk menilai kualitas dan bentuk hasil akhir
secara holistik dan analitik. Penilaian produk dimaksud meliputi penilaian atas kemampuan
peserta didik menghasilkan produk, seperti makanan, pakaian, hasil karya seni (gambar,
lukisan, patung, dan lain-lain), barang-barang terbuat dari kayu, kertas, kulit, keramik,
karet, plastik, dan karya logam. Penilaian secara analitik merujuk pada semua kriteria yang
harus dipenuhi untuk menghasilkan produk tertentu. Penilaian secara holistik merujuk
pada apresiasi atau kesan secara keseluruhan atas produk yang dihasilkan.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 245
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
3. Penilaian Portofolio
Penilaian portofolio merupakan penilaian atas kumpulan artefak yang menunjukkan
kemajuan dan dihargai sebagai hasil kerja dari dunia nyata. Penilaian portofolio bisa
berangkat dari hasil kerja peserta didik secara perorangan atau diproduksi secara
berkelompok, memerlukan refleksi peserta didik, dan dievaluasi berdasarkan beberapa
dimensi.
Penilaian portofolio merupakan penilaian berkelanjutan yang didasarkan pada kumpulan
informasi yang menunjukkan perkembangan kemampuan peserta didik dalam satu periode
tertentu. Informasi tersebut dapat berupa karya peserta didik dari proses pembelajaran
yang dianggap terbaik, hasil tes (bukan nilai), atau informasi lain yang releban dengan
sikap, keterampilan, dan pengetahuan yang dituntut oleh topik atau mata pelajaran
tertentu.Fokus penilaian portofolio adalah kumpulan karya peserta didik secara individu
atau kelompok pada satu periode pembelajaran tertentu. Penilaian terutama dilakukan
oleh guru, meski dapat juga oleh peserta didik sendiri.
Memalui penilaian portofolio guru akan mengetahui perkembangan atau kemajuan belajar
peserta didik. Misalnya, hasil karya mereka dalam menyusun atau membuat karangan,
puisi, surat, komposisi musik, gambar, foto, lukisan, resensi buku/ literatur, laporan
penelitian, sinopsis, dan lain-lain. Atas dasar penilaian itu, guru dan/atau peserta didik
dapat melakukan perbaikan sesuai dengan tuntutan pembelajaran.
Penilaian portofolio dilakukan dengan menggunakan langkah-langkah seperti berikut ini.
a.
b.
c.
d.
e.
f.
g.
Guru menjelaskan secara ringkas esensi penilaian portofolio.
Guru atau guru bersama peserta didik menentukan jenis portofolio yang akan dibuat.
Peserta didik, baik sendiri maupun kelompok, mandiri atau di bawah bimbingan guru
menyusun portofolio pembelajaran.
Guru menghimpun dan menyimpan portofolio peserta didik pada tempat yang sesuai,
disertai catatan tanggal pengumpulannya.
Guru menilai portofolio peserta didik dengan kriteria tertentu.
Jika memungkinkan, guru bersama peserta didik membahas bersama dokumen
portofolio yang dihasilkan.
Guru memberi umpan balik kepada peserta didik atas hasil penilaian portofolio.
4. Penilaian Tertulis
Meski konsepsi asesmen autentik muncul dari ketidakpuasan terhadap tes tertulis yang
lazim dilaksanakan pada era sebelumnya, penilaian tertulis atas hasil pembelajaran tetap
lazim dilakukan. Tes tertulis terdiri dari memilih atau mensuplai jawaban dan uraian.
Memilih jawaban dan mensuplai jawaban. Memilih jawaban terdiri dari pilihan ganda,
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 246
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
pilihan benar-salah, ya-tidak, menjodohkan, dan sebab-akibat. Mensuplai jawaban terdiri
dari isian atau melengkapi, jawaban singkat atau pendek, dan uraian.
Tes tertulis berbentuk uraian atau esai menuntut peserta didik mampu mengingat,
memahami, mengorganisasikan, menerapkan, menganalisis, mensintesis, mengevaluasi,
dan sebagainya atas materi yang sudah dipelajari. Tes tertulis berbentuk uraian sebisa
mungkin bersifat komprehentif, sehingga mampu menggambarkan ranah sikap,
keterampilan, dan pengetahuan peserta didik.
Pada tes tertulis berbentuk esai, peserta didik berkesempatan memberikan jawabannya
sendiri yang berbeda dengan teman-temannya, namun tetap terbuka memperoleh nilai
yang sama. Misalnya, peserta didik tertentu melihat fenomena kemiskinan dari sisi
pandang kebiasaan malas bekerja, rendahnya keterampilan, atau kelangkaan sumberdaya
alam. Masing-masing sisi pandang ini akan melahirkan jawaban berbeda, namun tetap
terbuka memiliki kebenarann yang sama, asalkan analisisnya benar. Tes tersulis berbentuk
esai biasanya menuntut dua jenis pola jawaban, yaitu jawaban terbuka (extended-response)
atau jawaban terbatas (restricted-response). Hal ini sangat tergantung pada bobot soal
yang diberikan oleh guru. Tes semacam ini memberi kesempatan pada guru untuk dapat
mengukur hasil belajar peserta didik pada tingkatan yang lebih tinggi atau kompleks.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 247
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Submateri Pelatihan 2.4: Analisis Buku Guru dan Buku Siswa
Langkah Kegiatan Inti
Menilai Buku
Diskusi
Kelompok
Menyimpulkan
Hasil
Kerja
Kelompok
20 Menit
30 Menit
15 Menit
60 Menit
Menyimpulkan
Presentasi
Kerja
Kelompok
Diskusi
Kelompok
20 Menit
30 Menit
30 Menit
30 Menit
Menilai Buku
Peserta menilai buku dengan bimbingan fasilitator dilihat dari aspek kesesuaian, kecukupan, dan
kedalaman materi.
Diskusi Kelompok
Peserta dibagi atas beberapa kelompok yang terdiri dari
Diskusi kelompok hasil penilaian buku dilanjutkan dengan pemaparan materi Analisis Buku Guru
dan Buku Siswa dengan menggunakan PPT-2.4 yang disisipkan dalam kegiatan diskusi tersebut.
Simpulan
Menyimpulkan hasil diskusi dan menyampaikan format lembar kerja yang telah disiapkan.
Kerja Kelompok
Kerja kelompok menganalisis kesesuaian buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan
KD dengan menggunakan LK-2.4-1 dan LK -2.4-2.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 248
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Diskusi Kelompok
Diskusi kelompok untuk menganalisis kesesuaian proses, pendekatan belajar, serta strategi evaluasi
yang diintegrasikan dalam buku.
Kerja Kelompok
Kerja kelompokmembuat contoh-contoh penerapan materi pelajaran yang terdapat dalam buku
guru dan buku siswa pada bidang/ ilmu lain serta kehidupan sehari-hari.
Presentasi
Presentasi hasil kerja masing-masing kelompok.
Simpulan
Fasilitator menyimpulkan materi analisis buku.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 249
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 250
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 251
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 252
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK–2.4-1
LEMBAR KERJA
ANALISIS BUKU GURU DAN BUKU SISWA
PETUNJUK PENGISIAN LEMBAR KERJA ANALISIS BUKU GURU DAN BUKU SISWA
Kompetensi
1. Memahami strategi menggunakan buku guru dan buku siswa untuk kegiatan pembelajaran.
2. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan tuntutan SKL, KI, dan KD.
3. Menganalisis buku guru dan buku siswa dilihat dari aspek kecukupan dan kedalaman materi.
Tujuan
1. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan SKL, KI dan KD.
2. Menganalisis keterpaduan antar mata pelajaran atau antar konsep/topik.
3. Menganalisis kesesuaian isi buku guru dan buku siswa dengan konsep pendekatan scientific
dan penilaian autentik.
4. Merencanakan tindak lanjut dari hasil analisis .
Panduan Kegiatan
1. Bagilah peserta menjadi kelompok yang terdiri dari 3 orang. Tiap kelompok menganalisis 3
sub tema.
2. Pelajari format Analisis Buku Guru dan format Analisis Buku Siswa!
3. Siapkan SKL, KI dan KD!
4. Cermatilah buku guru dan buku siswa!
5. Lakukanlah analisis terhadap buku tersebut dengan menggunakan format yang tersedia!
6. Berikan tanda centang (√) jika sudah sesuai dan tanda silang (x) jika belum sesuai!
7. Berdasarkan hasil analisis, tuliskan tindak lanjut hasil analisis sebagai berikut:
a. Jika sesuai dengan kebutuhan, buku bisa digunakan dalam pembelajaran.
b. Jika kurang/tidak sesuai, Anda disarankan untuk memberikan rekomendasi tindak lanjut
yang harus dikerjakan guru sebagai pengguna buku tersebut.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 253
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LEMBAR KERJA ANALISIS BUKU GURU
Judul buku
Kelas
Jenjang
Tema
Subtema
: ....................................................................................................
: ....................................................................................................
: ....................................................................................................
: ....................................................................................................
: ....................................................................................................
HASIL ANALISIS
NO.
ASPEK YANG DIANALISIS
1.
Kesesuaian dengan SKL
2.
Kesesuaian dengan KI
3.
Kesesuaian dengan KD
4.
Kecukupan materi ditinjau
dari:
a. cakupan konsep/materi
esensial; dan
b. alokasi waktu.
5.
Kedalaman materi pengayaan
ditinjau dari:
a. Pola pikir keilmuan; dan
b. Karakteristik siswa
6.
Informasi pembelajaran
sesuai Standar Proses
7.
Informasi keterpaduan:
Penerapan model
pembelajaran tematik
terpadu
8.
Informasi tentang penerapan
pendekatan scientific
9.
Instrumen penilaian autentik
dan bahan remedial teaching
PB I
PB 2
PB 3
PB 4
PB 5
TINDAK LANJUT
HASIL ANALISIS
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 254
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LEMBAR KERJA ANALISIS BUKU SISWA
Judul buku
Kelas
Jenjang
Tema
Subtema
: ....................................................................................................
: ....................................................................................................
: ....................................................................................................
: ....................................................................................................
: ....................................................................................................
HASIL ANALISIS
No.
Aspek yang Dianalisis
PB I
1.
Kesesuaian dengan SKL
2.
Kesesuaian dengan KI
3.
Kesesuaian dengan KD
4.
Kesesuaian materi dengan
tema
5.
Kecukupan materi ditinjau
dari:
PB 2
PB 3
PB 4
PB 5
TINDAK LANJUT
HASIL ANALISIS
c. cakupan konsep/materi
esensial; dan
d. alokasi waktu.
6.
Kedalaman materi ditinjau
dari:
c. Pola pikir keilmuan; dan
d. Karakteristik siswa
7.
Keterpaduan berbagai mata
pelajaran
8.
Penerapan Pendekatan
Scientific
9.
Penilaian Autentik yang
Tersedia dalam Buku Siswa
10.
Kolom interaksi antara guru
dengan orangtua
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 255
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
R–2.4
RUBRIK
PENILAIAN HASIL ANALISIS BUKU
GURU DAN SISWA
Rubrik penilaian analisis buku guru dan buku siswa digunakan fasilitator untuk menilai hasil analisis
peserta terhadap buku guru dan buku siswa sesuai dengan mata pelajaran yang diampu.
Langkah-langkah penilaian hasil analisis.
1. Cermati format penilaian analisis buku guru atau buku siswa serta hasil analisis peserta yang
akan dinilai!
2. Berikan nilai pada setiap aspek yang dianalisis sesuai dengan penilaian Anda terhadap hasil
analisis peserta menggunakan rentang nilai sebagai berikut!
KRITERIA
PERINGKAT
NILAI
Amat Baik ( A)
90 < A ≤ 100
Hasil analisis tepat, tindak lanjut logis dan bisa
dilaksanakan
Baik (B)
75 < B < 90
Hasil analisis tepat, tindak lanjut kurang logis
Cukup (C)
60 < C < 75
Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut logis
Kurang (K)
< 60
Hasil analisis kurang tepat, tindak lanjut tidak logis
3. Setelah selesai penilaian masing-masing komponen, jumlahkan nilai seluruh komponen
sehingga menghasilkan nilai hasil analisis buku guru/siswa.
Materi Pelatihan 2 Analisis Materi Ajar – SD Kelas I | 256
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 3 : MODEL RANCANGAN
PEMBELAJARAN
3.1. Penyusunan RPP
3.2. Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan
Hasil Belajar
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 257
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 3: MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN
A.
KOMPETENSI
Peserta pelatihan dapat:
1.
2.
B.
LINGKUP MATERI
1.
2.
C.
Penyusunan RPP
Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar
INDIKATOR
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
D.
menyusun RPP tematik terpadu yang menerapkan pendekatan scientific sesuai model
belajar yang relevan dengan mempertimbangkan karakteristik peserta didik baik dari
aspek fisik, moral, sosial, kultural, emosional, maupun intelektual; dan
merancang penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Menunjukkan sikap tanggung jawab dan kreatif dalam menyusun RPP.
Mengidentifikasi rambu-rambu penyusunan RPP.
Menyusun RPP tematik terpadu yang sesuai dengan SKL, KI dan KD; Standar Proses; dan
pendekatan scientific.
Menelaah RPP.
Menunjukkan sikap tanggung dan kreatif dalam menyusun rancangan penilaian autentik.
Mengidentifikasi kaidah perancangan penilaian autentik pada proses dan hasil belajar.
Menelaah contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran tematik terpadu.
Menelaah rancangan penilaian autentik pada proses dan hasil belajar yang ada dalam
RPP.
Merevisi rancangan penilaian pada RPP yang telah disusun.
PERANGKAT PELATIHAN
1.
Bahan Tayang
a. Rambu-rambu Penyusunan RPP Mengacu pada Standar Proses dan Pendekatan
scientific dengan mengggunakan PPT-3.1 oleh fasilitator yang disisipkan dalam
kegiatan diskusi tersebut.
b. Panduan tugas telaah RPP.
c. Panduan tugas menelaah rancangan penilaian pada RPP.
2.
Lembar KerjaTelaah RPP
3.
ATK
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 258
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
MATERI PELATIHAN
ALOKASI WAKTU
JENJANG
KELAS
:
:
:
:
TAHAPAN
KEGIATAN
3. MODEL RANCANGAN PEMBELAJARAN
8 JP (@ 45 MENIT)
SD/MI
I
DESKRIPSI KEGIATAN
PERSIAPAN
Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,
seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser
Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.
KEGIATAN
PENDAHULUAN
Pengkondisian Peserta
WAKTU
15 Menit
Perkenalan
Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator,
alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi
pelatihan Model Rancangan Pembelajaran.
Fasilitator memotivasi peserta agar serius, antusias, teliti, dan
bekerja sama saat proses pembelajaran berlangsung.
KEGIATAN INTI
3.1 Penyusunan RPP
205 Menit
Saling menilai RPP yang dibawa setiap peserta.
15 menit
Menyimpulkan hasil penilaian RPP dengan dipandu oleh
fasilitator.
10 Menit
Diskusi rambu-rambu penyusunan RPP tematik terpadu yang
mengacu pada Standar Proses dan pendekatan scientific,
dilanjutkan dengan paparan materi tentang Rambu-rambu
Penyusunan RPP Mengacu pada Standar Proses dan
Pendekatan scientific dengan mengggunakan PPT-3.1 oleh
fasilitator yang disisipkan dalam kegiatan diskusi tersebut.
40 Menit
Kerja kelompok untuk menyusun RPP tematik terpadu yang
sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan pendekatan
scientific (terutama KD di awal semester 1).
80 Menit
Diskusi format telaah RPP dengan mengacu pada bahan tayang
20 Menit
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 259
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
PPT-3.1.
Kerja Kelompok untuk menelaah RPP yang disusun kelompok
lain dengan menggunakan LK-3.1/3.2.
35 menit
ICE BREAKER
5 Menit
3.2 Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil
Belajar
120 Menit
Diskusi dan tanya jawab tentang penilaian autentik dalam
40 Menit
bentuk tes dan nontes termasuk portofolio, dilanjutkan dengan
Pemaparan materi oleh fasilitator tentang Contoh Penerapan
Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik Terpadu
dengan menggunakan PPT-2.3/3.2 dan Panduan Tugas
Menelaah Rancangan Penilaian pada RPP dengan
menggunakan PPT-3.2 yang disisipkan dalam kegiatan diskusi
tersebut.
KEGIATAN
PENUTUP
Kerja kelompok untuk menelaah contoh penerapan penilaian
autentik pada pembelajaran tematik terpadu yang terdapat
dalam HO-2.3/3.2.
30 Menit
Kerja kelompok untuk merevisi rancangan penilaian pada RPP
yang telah disusun.
25 Menit
Presentasi hasil kerja kelompok.
20 Menit
ICE BREAKER
5 Menit
Membuat rangkuman materi pelatihan Model Rancangan
Pembelajaran.
15 Menit
Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.
Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi
yang relevan.
Fasilitator menutup pembelajaran
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 260
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Submateri Pelatihan 3.1: Penyusunan RPP
Langkah Kegiatan Inti
Tugas Individu:
Saling Menilai
RPP
Menyimpulkan
Hasil Penilaian
RPP
Diskusi
15 Menit
10 Menit
40 Menit
Kerja Kelompok
Diskusi
Kerja Kelompok
35 Menit
20 Menit
80 Menit
Aktivitas 1: Menilai RPP
Menilai RPP Peserta Lain
a.
Setiap peserta diwajibkan membawa dua set RPP yang telah digunakan dalam proses
pembelajaran sesuai mata pelajaran yang diampu.
b.
RPP tersebut dikumpulkan kepada panitia untuk kemudian dibagikan kembali ke peserta
untuk dinilai oleh peserta lainnya dengan menggunakan acuan pengetahuan masing-masing
peserta.
c.
Hasil penilaian dituliskan langsung pada halaman depan RPP.
Hasil penilaian dipresentasikan oleh peserta yang ditunjuk instruktur. Peserta lainnya
menyampaikan hasil penilaian yang tidak sama dengan peserta lainnya. Instruktur mencatat hasil
penilaian yang dilaporkan peserta.
Peserta menyimpulkan hasil penilaian RPP dengan dipandu oleh Instruktur.
Diskusi rambu-rambu penyusunan RPP yang mengacu pada Standar Proses dan Pendekatan
Scientific.
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 261
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Paparan materi tentang Rambu-rambu Penyusunan RPP mengacu pada Standar Proses dan
Pendekatan scientific dengan mengggunakan PPT-3.1-1 oleh fasilitator yang disisipkan dalam
kegiatan diskusi tersebut.
Aktivitas 2: Kerja Kelompok
Kerja kelompok untuk menyusun RPP yang sesuai dengan SKL, KI, dan KD; Standar Proses; dan
pendekatan scientific (terutama KD di awal semester 1).
Diskusi format telaah RPP dengan mengacu pada bahan tayang PPT-3.1-2.
Aktivitas 3: Kerja Kelompok
Kerja Kelompok untuk menelaah RPP yang disusun kelompok lain dengan menggunakan LK3.1/3.2.
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 262
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 263
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 264
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 265
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 266
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 267
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 268
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK - 3.1/3.2
LEMBAR KERJA
PENELAAHAN RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Identitas RPP yang ditelaah: …………………………………
Berilah tanda cek ( V) pada kolom skor (1, 2, 3 ) sesuai dengan kriteria yang tertera pada kolom
tersebut! Berikan catatan atau saran untuk perbaikan RPP sesuai penilaian Anda!
No.
A
Komponen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Identitas Mata Pelajaran
1.
B.
Perumusan Indikator
Kesesuaian dengan SKL,KI dan KD.
2.
Kesesuaian penggunaan kata kerja
operasional dengan kompetensi yang
diukur.
3.
Kesesuaian dengan aspek sikap,
pengetahuan, dan keterampilan.
Perumusan Tujuan Pembelajaran
1.
Kesesuaian dengan proses dan hasil
belajar yang diharapkan dicapai.
2.
Kesesuaian dengan kompetensi dasar.
D.
1
Tidak
Ada
2
Kurang
Lengkap
3
Sudah
Lengkap
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Catatan
Satuan pendidikan,kelas, semester, tema,
sub tema jumlah pertemuan.
1.
C.
Hasil Penelaahan dan Skor
Pemilihan Materi Ajar
1.
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran
2.
Kesesuaian dengan karakteristik peserta
didik.
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 269
SD
No.
3.
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Komponen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil Penelaahan dan Skor
1
2
3
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Tidak
Sesuai
Sesuai
Sebagian
Sesuai
Seluruhnya
Catatan
Kesesuaian dengan alokasi waktu.
E.
Pemilihan Sumber Belajar
1.
Kesesuaian dengan KI dan KD.
2.
Kesesuaian dengan materi
pembelajaran dan pendekatan scientific.
3.
Kesesuaian dengan karakteristik peserta
didik.
F.
Pemilihan Media Belajar
1.
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.
2.
Kesesuaian dengan materi
pembelajaran dan pendekatan scientific.
3.
Kesesuaian dengan karakteristik peserta
didik.
G.
Model Pembelajaran
1.
Kesesuaian dengan tujuan pembelajaran.
2.
Kesesuaian dengan pendekatan
Scientific.
H.
Skenario Pembelajaran
1.
Menampilkan kegiatan pendahuluan,
inti, dan penutup dengan jelas.
2.
Kesesuaian kegiatan dengan
pendekatan scientific.
3.
Kesesuaian penyajian dengan
sistematika materi.
4.
Kesesuaian alokasi waktu dengan
cakupan materi.
I.
Penilaian
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 270
SD
No.
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Komponen
Rencana Pelaksanaan Pembelajaran
Hasil Penelaahan dan Skor
1
1.
Kesesuaian dengan teknik dan bentuk
penilaian autentik.
2.
Kesesuaian dengan dengan indikator
pencapaian kompetensi.
3.
Kesesuaian kunci jawaban dengan soal.
4.
Kesesuaian pedoman penskoran dengan
soal.
2
Catatan
3
Jumlah
Komentar terhadap RPP secara umum.
........................................................................................................................................................................
............................................................................................................................................................
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 271
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
R-3.1/3.2
RUBRIK
PENILAIAN TELAAH RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN (RPP)
Rubrik penilaian RPP digunakan fasilitator untuk menilai RPP peserta yang digunakan
peerteaching. Selanjutnya nilai RPP dimasukkan ke dalam nilai portofolio peserta.
Langkah-langkah penilaian RPP sebagai berikut.
1. Cermati format penilaian RPP dan RPP yang akan dinilai!
2. Berikan nilai setiap komponen RPP dengan cara membubuhkan tanda cek (√) pada kolom
pilihan skor (1 ), (2) dan (3) sesuai dengan penilaian Anda terhadap RPP tersebut!
3. Berikan catatan khusus atau saran perbaikan setiap komponen RPP jika diperlukan!
4. Setelah selesai penilaian, jumlahkan skor seluruh komponen!
5. Tentukan nilai RPP menggunakan rumus sbb:
Skor yang diperoleh
x 100%
75
PERINGKAT
NILAI
Amat Baik ( A)
90 < A ≤ 100
Baik (B)
75 < B < 90
Cukup (C)
60 < C < 75
Kurang (K)
< 60
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 272
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Contoh
HO-3.1-SD
RENCANA PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
(RPP)
Satuan pendidikan
Kelas / semester
Tema / topik
Petemuan ke
Semester
Alokasi waktu
:
:
:
:
:
:
SEKOLAH DASAR
1/2
Lingkungan bersih dan sehat
1
2 (dua)
1 Hari
A. KOMPETENSI INTI
1. Menerima dan menjalankan ajaran agama yang dianutnya
2. Memiliki perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya diri dalam
berinteraksi dengan keluarga, teman dan guru
3. Memahami pengetahuan faktual dengan cara mengamati [mendengar, melihat,
membaca] dan menanya berdasarkan rasa ingin tahu tentang dirinya, makhluk ciptaan
Tuhan dan kegiatannya, dan benda-benda yang dijumpainya di rumah, sekolah
4. Menyajikan pengetahuan faktual dalam bahasa yang jelas dan logis dan sistematis, dalam
karya yang estetis dalam gerakan yang mencerminkan anak sehat, dan dalam tindakan
yang mencerminkan perilaku anak beriman dan berakhlak mulia
B. KOMPETENSI DASAR
AGAMA
1.1 Berdoa sebelum dan sesudah belajar, sebagai bentuk pemahaman terhadap Qur’an,
Surat Alfatehah
2.1 Memiliki perilaku bersih badan, pakaian, barang-barang, dan tempat sebagai
implementasi pemahaman makna bersuci
PPKn
1.2 Menerima keberagaman karakteristik individu dalam kehidupan beragama sebagai
anugerah Tuhan Yang Maha Esa di lingkungan rumah dan sekolah
2.1 Menunjukkan perilaku jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli, dan percaya
diri dalam berinteraksi dengan keluarga, teman, dan guru sebagai perwujudan nilai
dan moral Pancasila
3.3.. Mengenal tata tertib dan aturan yang berlku dalm kehidupan sehari-hari di rumah
dan di sekolah
4.2.. Melaksanakan tata tertib di rumah dan di sekolah
BAHASA INDONESIA
1.1 Menerima anugerah Tuhan Yang Maha Esa berupa bahasa Indonesia yang dikenal
sebagai bahasa persatuan dan sarana belajar di tengah keberagaman bahasa daerah
2.3 Menunjukkan perilaku pola hidup sehat (perawatan tubuh, pemenuhan gizi,
lingkungan yang sehat, main dan istirahat yang cukup) dan menyayangi makhluk
hidup
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 273
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
2.4 Memiliki kedisiplinan dan tanggung jawab merawat tubuh agar sehat dan bugar
melalui pemanfatan bahasa indonesia dan atau Bahasa Daerah
2.5 Memiliki perilaku santun dan jujur dalam hal kegiatan dan bermain di lingkungan
melalui pemanfaatan bahasa Indonesia dan/atau bahasa daerah
2.3 Memahami isi cerita melalui mendengarkan cerita yang dibacakan orang lain
dengan penuh perhatian dan mengajukan pertanyaan
4.3 Menyampaikan teks terima kasih mengenai sikap kasih sayang secara mandiri
dalam bahasa Indonesia lisan dan tulis yang dapat diisi dengan kosakata bahasa
daerah untuk membantu penyajian
MATEMATIKA
2.1. Menunjukkan perilaku teliti dan perduli dengan menata benda-benda di sekitar
ruang kelas berdasarkan dimensi (bangun datar, bangun ruang), beratnya, atau
urutan kelompok terkecil sampai terbesar
2.4.. Menunjukkan perilaku disiplin tepat waktu dalam melakukan aktivitas di sekolah
dengan memperhatikan tanda-tanda saat jam belajar dan jam istirahat
3.2.. Mengenal bangun datar dan bangun ruang menggunakan benda-benda yang ada di
sekitar ruah, sekolah, atau tempat bermain.
4.2.. Membentuk berbagai bangun ruang dengan menggunakan papan berpaku atau
media lainnya
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN
2.2 Menunjukkan perilaku santun kepada teman dan guru selama pembelajaran penjas.
SENI, BUDAYA, DAN PRAKARYA
1.1 Merasakan keindahan alam dan karya seni sebagai wujud rasa syukur kepada Tuhan
2.1 Menunjukkan percaya diri untuk mengekspresikan diri dalam berkarya, bernyanyi,
dan menari
2.2 Menunjukkan rasa ingin tahu untuk mengenal alam di lingkungan sekitar sebagai
sumber ide dalam berkarya seni
3.2 Mengenal pola irama lagu bervariasi dengan alat musik ritmis
C. INDIKATOR
AGAMA
1. Mengulang bacaan do’a sebelum belajar
2. Mengulang bacaan do’a sesudah belajar
3. Menyatakan dalam sikap berdo’a sebelum belajar
4. Menunjukkan perilaku patuh kepada orang tua
PPKn
1. Menunjukkan perilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih
sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi dengan guru
2. Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam
kehidupan sehari – hari di rumah.
3. Memberikan contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam
kehidupan sehari – hari di sekolah.
4. Melaksanakan tata tertib di sekolah
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 274
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
BAHASA INDONESIA
1. Bersikap khusuk (menjaga keheningan) dalam mendengarkan doa
2. Mengambil sikap duduk atau berdiri dengan berdiam diri
3. Mencontoh kata-kata dalam doa yang didengar pada saat berdoa sendiri
4. Melafalkan kata-kata teks doa dengan jelas
5. Melafalkan kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai
6. Menyebutkan kapan harus mandi, makan, sikat gigi dan cuci tangan.
7. Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang
cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.
8. Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat
9. Menyebutkan nama-nama tempat dalam cerita
10. Menyebutkan urutan peristiwa
11. Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang
cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.
12. Membedakan lingkungan sehat dan tidak sehat
13. Menuliskan kalimat yang didiktekan guru dengan pemisahan kata yang tepat
14. Berposisi duduk secara benar
15. Meletakkan bacaan dengan jarak mata yang benar
16. Memegang teks bacaan dengan tepat
MATEMATIKA
1. Menata dengan rapi benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan kriteria lainnya
(warna atau lainnya)
2. Memilih jenis tas, wadah atau tempat yang digunakan untuk menaruh benda atau
sekelompok benda sesuai dengan beratnya
3. Menceritakan bentuk bangun ruang dan bangun datar
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN
1. Mempraktikan gerak melangkah ke berbagai arah berirama
SENI BUDAYA, DAN PRAKARYA
1. Memiliki kepekaan terhadap keindahan alam hasil ciptaan Tuhan
2. Menjelaskan keindahan-keindahan alam dan karya seni sebagai anugerah Tuhan
3. memperhatikan lingkungan sekitar secara seksama
4. merawat lingkungan sekitar secara sadar
5. menunjukkan kepedulian pada alam lingkungan sekitar dengan berkarya
6. Mengenal judul lagu dan iringannya
D. TUJUAN
1. Berperilaku baik (jujur, disiplin, tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya
diri) dalam berinteraksi dengan guru
2. Berperilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan sehari – hari di
sekolah.
3. Melafalkan kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai
4. Menyebutkan kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang
cukup, makan makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.
5. Menuliskan kalimat yang didiktekan guru dengan pemisahan kata yang tepat
6. Menata dengan rapi benda-benda di lingkungan sekitar ruang kelas berdasarkan kriteria
lainnya (warna atau lainnya)
9. Mempraktikan gerak melangkah ke berbagai arah berirama
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 275
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
10. Menjelaskan keindahan-keindahan alam tentang kebersihan lingkungan sebagai
anugerah Tuhan
E. MATERI
AGAMA
1. Bacaan do’a sebelum belajar
2. Bacaan do’a sesudah belajar
3. Sikap berdo’a sebelum belajar
4. Perilaku patuh kepada orang tua
PPKn
1. Dengan mengamati kegiatan sehari-hari, siswa dapat berperilaku baik (jujur, disiplin,
tanggung jawab, santun, peduli/kasih sayang, dan percaya diri) dalam berinteraksi
dengan guru
2. Dengan mengamati contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku
dalam kehidupan sehari hari di rumah, siswa dapat berperilaku patuh di sekolah.
3. Contoh sikap perilaku patuh pada aturan/kebiasaan yang berlaku dalam kehidupan
sehari hari di sekolah.
4. Dengan mengamati kegiatan sehari-hari siswa dapat menceritakan pelaksanaan tata
tertib di sekolah
BAHASA INDONESIA
1. Sikap khusuk (menjaga keheningan) dalam mendengarkan doa
2. Sikap duduk atau berdiri dengan berdiam diri
3. Mencontoh kata-kata dalam doa yang didengar pada saat berdoa sendiri
4. Lafal teks doa dengan jelas
5. Lafal & kata-kata teks doa dengan intonasi yang sesuai
6. Waktu mandi, makan, sikat gigi dan cuci tangan.
7. kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang cukup, makan
makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.
8. lingkungan sehat dan tidak sehat
9. Nama-nama tempat dalam cerita
10. Urutan peristiwa
11. Kebutuhan tubuh agar tetap sehat, yaitu : main dan istirahat/tidur yang cukup, makan
makanan bergizi, minum yang cukup, udara dan lingkungan bersih.
12. Lingkungan sehat dan tidak sehat
13. Kalimat yang didiktekan guru dengan pemisahan kata yang tepat
14. Posisi duduk secara benar
15. Letak bacaan dengan jarak mata yang benar
16. Teks bacaan dengan tepat
MATEMATIKA
1. Dengan mengamati cara penataan benda di sekitar, siswa dapat menata dengan rapi
benda-benda di sekitar ruang kelas berdasarkan kriteria lainnya (warna atau lainnya)
2. Dengan mengamati benda-benda di sekitar siswa dapat memilih jenis tas, wadah
atau tempat yang digunakan untuk menaruh benda atau sekelompok benda sesuai
dengan beratnya
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 276
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
3. Dengan mengamati benda siswa dapat menceritakan bentuk bangun ruang dan
bangun datar
PENDIDIKAN JASMANI, OLAHRAGA, DAN KESEHATAN
1. Praktik gerak melangkah ke berbagai arah berirama
SENI, BUDAYA, DAN DESAIN
1. Kepekaan terhadap keindahan alam hasil ciptaan Tuhan
2. Keindahan-keindahan alam dan karya seni sebagai anugerah Tuhan
3. Lingkungan sekitar secara seksama
4. Cara merawat lingkungan sekitar secara sadar
5. Kepedulian pada alam lingkungan sekitar dengan berkarya
6. Lagu Lihat Kebunku
F.
PENDEKATAN & METODE
Pendekatan
: Scientific
Strategi
: Cooperative Learning
Teknik
: Example Non Example
Metode
: Penugasan, Tanya Jawab, Diskusi Dan Ceramah
G.
KEGIATAN PEMBELAJARAN
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Pendahuluan
1. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)
2. Melakukan komunikasi tentang kehadiran siswa
3. Mengajak berdinamika dengan tepuk kompak
4. Mengajak Semua Siswa menyanyi “SELAMAT PAGI GURU”
5. Dilanjutkan dengan bertanya jawab tentang syair lagu, mengapa
saling mengucap salam. Dan apa bedanya di kalau pagi
6. Meminta informasi dari siswa mengenai kegiatan piket yang
telah dilaksanakan pada pagi hari dan bertanya tentang
hubungan antara kebersihan kelas dengan kenyamanan kegiatan
pembelajaran.
7. Menginformasikan Tema yang akan dibelajarkan yaitu tentang
“LINGKUNGAN BERSIH DAN SEHAT”
1. Menayangkan gambar tentang lingkungan bersih dan sehat dan
lingkungan rumah yangtidak bersih /tidak sehat. (eksplorasi,
mengamati, menyimak, mendengar)
Gambar rumah sehat mencakup ciri-ciri:
• Rumah kecil dengan ventilasi cukup
• Ada teras rumah
• Ada halaman cukup
• Taman mungil yang asri
• Tidak ada sampah yang bertebaran
• Di pojok halaman ada peralatan untuk membersihkan
halaman (ember tempat air untuk menyiram tanaman, sapu
Inti
Alokasi
Waktu
10 menit
150 menit
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 277
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
lidi dll)
Gambar rumah tidak sehat mencakup ciri-ciri:
• Tidak memiliki ventilasi yang cukup
• Tidak memiliki teras/berbatasan langsung dengan jalan raya
• Tidak memikliki taman atau tanaman hijau
• Tidak terdapat alat-alat kebersihan
• Tidak terawat, kotor, dan banyak sampah bertebaran
Jawaban berkembang sesuai dengan lingkungan sehari-hari hasil
eksplorasi serta kemampuan siswa
2. Bertanya jawab tentang ciri-ciri rumah dan halaman yang sehat
dan tidak sehat, (eksplorasi, menyimak, menanya, menalar) al:
• Mendengarkan jawaban siswa tentang rumah yang bersih
sehat dan yang tidak bersih dan tidak sehat.
• Memberikan kesempatan kepada siswa lain untuk
menjawab.
• Pemerataan siswa dalam menjawab (tidak di dominasi oleh
salah satu siswa saja).
• Memperhatikan siswa lain yang tidak berani memberikan
jawaban.
• Mendorong keberanian siswa dalam menjawab dan sikap
siswa dalam memberikan klarifikasi tentang benar dan
tidaknya jawaban.
3. Guru menugaskan siswa untuk membaca TEKS tentang
RUMAHKU (membaca, mendengar)
4. Diawali dengan memberi contoh cara membaca TEKS: jedanya,
lafalnya, tanda bacanya, dan kata-kata yang dibaca (mengamati/
mendengar), semua siswa menirukan cara membaca dengan
benar
5. Selanjutnya menugaskan siswa secara bergantian untuk
membaca TEKS
• (penilaian proses : Memperhatikan cara siswa membaca
(sekaligus menilai keberanian dan kebenaran dalam
membaca)
• Jika ada siswa yang salah dalam melafalkan bacaan langsung
dibenarkan sebelum dilanjutkan kepada siswa yang lain
6. Bertanya jawab tentang makna bacaan / Teks ( menalar )
7. Melalui pengamatan gambar rumah sehat siswa diminta
membandingkan rumah yang bersih dan sehat dengan rumahnya
sendiri-sendiri, (rumah yang bersih tidak harus besar).
(eksplorasi dan elaborasi, menyimak dan menalar)
8. Guru mengelompokan siswa berdasarkan teman satu bangku/2
orang (asumsi 1 kelas 32 siswa) dengan cara siswa mengambil
nomor di meja guru. (nomor merupakan penanda dari kelompok)
9. Siswa berkelompok sesuai dengan nomor yang dimiliki.
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 278
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
10. Guru membagi gambar kepada masing-masing kelompok
11. Masing-masing siswa diminta untuk mengidentifikasi gambar
dan mencatat hasil identifikasi (benda-benda yang ada di
lingkungan sekitar, yang besar dan yang kecil, yang bersih).
(eksplorasi, elaborasi, menyimak, menalar,
mengkomunikasikan)
12. Siswa diminta untuk menceritakan hasil identifikasi kepada
teman sebangku (mengkomunikasikan)
13. Setelah tercapai kesepakatan dengan teman sebangku, diminta
untuk mendiskusikan dengan kelompok pasangan yang lain (TPS)
Penilaian proses:
a. Guru berkeliling mengamati kerjasama anak dalam
mengerjakan tugas.
b. Menilai kerjasamanya, tanggung jawabnya, kedisiplinannya,
ke aktifannya, mendominasi atau tidak dsb)
c. Menilai dengan lembar pengamatan perilaku.
Gambar-gambar untuk Example non Example
Kelompok gambar kebersihan kelas
• Gambar kegiatan menyapu kelas
• Gambar kegiatan membersihkan debu
• Gambar kegiatan menata buku
• Membersihkan jendela kelas
Kelompok gambar kebersihan rumah
• Gambar kegiatan menyapu rumah
• Gambar kegiatan mengepel lantai
• Gambar kegiatan menata tempat tidur
• Gambar kegiatan membersihkan/menyapu kebun
Kelompok gambar kebersihan lingkungan/kerja bakti kampung
• Gambar kegiatan membersihkan selokan
• Gambar kegiatan membersihkan sampah di jalanan
• Gambar kegiatan membuang sampah
• Gambar kegiatan merawat tanaman peneduh
Keterangan:
Diharapkan diskusi akan berkembang pada pembahasan
kebersihan lingkungan, ruang, kelas, rumah, sekolah akan
berdampak pada kesehatan. Kegiatan membersihkan lingkungan
merupakan cerminan dari kerukunan dan saling membantu, dan
bekerjasama. Siswa yang sedang berdiskusi (berpikir
berpasangan) akan berdampak pada kerjasama yang baik, dan
hasilnya merupakan cerminan dari sikap bertanggung jawab.
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 279
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Kegiatan
Deskripsi Kegiatan
Alokasi
Waktu
14. Semua kelompok mengamati, memikirkan dan menganalisis
gambar dikaitkan dengan tema yang sedang dipelajari.
15. Guru memanggil salah satu kelompok untuk mempresentasikan
hasil diskusinya (mengkomunikasikan dan konfirmasi),
Memberi kesempatan kelompok lain untuk mendengarkan dan
memberikan pendapatnya
16. Mengajak semua siswa berdiri dan menyanyikan lagu “banyak
nyamuk dirumahku” untuk mencairkan suasana dan kepenatan
setelah belajar beberapa jam:
• Guru mengamati sikap siswa dalam menyanyikan lagu
• Memberi contoh sikap yang benar dalam menyanyi
• Menilai siswa dalam menyanyikan lagu: (lafal syair lagunya,
cara menyanyi, sikap menyanyi, semangatnya dsb)
• Menggunakan format pengamatan
17. Guru mengajak bertanya jawab tentang makna lagu. Bahwa
salah satu dampak dari rumah yang tidak sehat, adalah banyak
nyamuk, rumah kotor, tidak sehat, mendatangkan penyakit. Dsb
Penutup
18. Menugaskan siswa untuk bercerita (berdasarkan gambar)
(mengkomunikasikan)
Guru Mengamati cara siswa dalam BERCERITA (penilaian proses)
19. Guru dan siswa bersama-sama siswa membuat kesimpulan
tentang rumah yang bersih dan sehat
20. Hasil kegiatan dan pekerjaan siswa ditempel di papan yang
Dilanjutkan dengan menasehati siswa agar membiasakan hidup
sehat
1. Bersama-sama siswa membuat kesimpulan / rangkuman hasil
belajar selama sehari
2. Bertanya jawab tentang materi yang telah dipelajari (untuk
mengetahui hasil ketercapaian materi)
3. Melakukan penilaian hasil belajar
4. Mengajak semua siswa berdo’a menurut agama dan keyakinan
masing-masing (untuk mengawali kegiatan pembelajaran)
•
•
15 menit
Mengamati sikap siswa dalam berdo’a (sikap duduknya, cara
membacanya, cara melafalkannya dsb)
Apabila ada siswa yang kurang benar dan kurang sempurna
dalam berdo’a, maka setelah selesai kegiatan berdo’a,
langsung diberi nasehat agar besok kalau berdoa lebih
disempurnakan
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 280
SD
H.
I.
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SUMBER DAN MEDIA
• Diri anak
• Lingkungan keluarga
• Lingkungan sekolah
• Buku Tematik Kelas I
• Buku Pengembangan Diri Anak
• Video/slide/gambar tentang teknik cetak sederhana dan bentuk pola dan alur
sederhana gunting, lipat dan tempel
• Gambar/contoh langsung karya cetak dengan berbagai bahan alam dan bentuk
• Gambar/contoh langsung hasil karya gunting, lipat dan tempel dengan berbagai
bentuk pola dan alur sederhana
• Buku kirigami (seni mengunting)
• Buku Pengembangan Diri Anak
PENILAIAN
1. Prosedur Penilaian
a. Penilain Proses
Menggunakan format pengamatan dilakukan dalam kegiatan pembelajaran sejak dari
kegiatan awal sampai dengan kegiatan akhir
b. Penilaian Hasil Belajar
Menggunakan instrumen penilaian hasil belajar dengan tes tulis dan lisan (terlampir)
2. Instrumen Penilaian
a. Penilaian Proses
1) Penilaian Kinerja
2) Penilaian Produk
b. Penilaian Hasil Belajar
• Pilihan ganda
• Isian singkat
• Esai atau uraian
Mengetahui
Kepala Sekolah,
Guru Kelas 1
....................................................
...............................................
NIP .............................................
NIP ........................................
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 281
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
PENILAIAN NON TES:
A.
Penilaian Kinerja
1.
Kinerja dalam Menyelesaikan Tugas Kelompok
No.
Nama Peserta
Didik
Kerja
sama
Keaktifan
Aspek
Menghargai
pendapat
teman
Tanggung
jawab
Jumlah
Nilai
Keterangan Skor:
1=Kurang
2=Cukup
3=Baik
4=Sangat Baik
Skor maksimal=16
Skor perolehan
Nilai
=
X 100
Skor Maksimal
2.
No.
Penilaian Kinerja dalam menyelesaikan tugas Presentasi
Nama
Peserta
Didik
Komunikasi
Sistematika
penyampai
an
Aspek
Penguasaan
pengetahuan
/Materi
Keberani
an
Antusias
Jumlah
Skor
Nilai
Keterangan Skor :
Komunikasi:
1 = Tidak dapat berkomunikasi
2 = Komunikasi agak lancar, tetapi sulit dimengerti
3 = Komunikasi lancar tetapi kurang jelas dimengerti
4 = Komunikasi sangat lancar, benar dan jelas
Sistematika Penyampaian:
1 = Tidak sistematis
2 = Sistematis,uraian krng,tdk jelas
3 = Sistematis, uraian cukup
4 = Sistematis, uraian luas, jelas
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 282
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Wawasan:
1 = Tidak menunjukkan pengetahua/ materi
2 = Sedikit memiliki pengetahuan/materi
3 = Memiliki pengetahuan/materi tetapi kurang luas
4 = Memeiliki pengetahuan/materi yang luas
Keberanian:
1 = Tidak ada keberanian
2 = Kurang berani
3 = Berani
4 = Sangat berani
Antusias:
1 = Tidak antusias
2 = Kurang antusias
3 = Antusias tetapi kurang kontrol
4 = Antusias dan terkontrol
Skor maksimal=20
Skor perolehan
Nilai
=
X 100
Skor Maksimal
B.
Penilaian Produk
1. PRODUK GAMBAR BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANG
Aspek
Nama Peserta
Didik
No.
Ketepatan
menentu
kan benda
dengan
persegi
Ketepatan
menggambar persegi
Keterangan Skor:
Aspek ke-1 dan ke-2
1=Kurang
2=Cukup
3=Baik
4=Sangat Baik
Banyaknya
benda dan
gambar yang
dibuat
Kerapian
Jumlah
Skor
Aspek ke-3
1=Jika mengidentifikasi 3 -4
2=Jika mengidentifikasi ≥5
Skor maksimal=10
Skor perolehan
Nilai
=
X 100
Skor Maksimal
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 283
Nilai
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MEDIA: LINGKUNGAN BERSIH DAN SEHAT (Benda Yang Terkait Dengan Lingkungan Bersih Dan
Sehat seperti: Tempat Sampah, Tempat Kapur, Tempat Pensil tempat penghapus, Papan Tulis
dsb )
MENGENAL BENTUK BANGUN DATAR DAN BANGUN RUANG
KERTAS BERWARNA
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 284
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
DINAMIKA
MACAM-MACAM TEPUK
LAMPIRAN DINAMIKA
TEPUK SATE
(TEPUK TANGAN 3X )
TUSUK-TUSUK
(TEPUK TANGAN 3X )
BAKAR-BAKAR
(TEPUK TANGAN 3X )
KIPAS-KIPAS
(TEPUK TANGAN 3X )
BERI KECAP
(TEPUK TANGAN 3X )
MAKAN ENAAAAK
TEPUK NYAMUK
(TEPUK TANGAN
GIGIT GIGIT
(TEPUK TANGAN
GATAL-GATAL
(TEPUK TANGAN
GARUK GARUK
(TEPUK TANGAN
ENAAAAK
3X )
3X )
3X )
3X )
GAMBAR LINGKUNGAN:
PINTU GERBANG SEKOLAH
Suasana Sekolah yang bersih akan mempengaruhi warga sekolah yang akan
masuk ke sekolah.
Kebersihan seluruh lingkungan sekolah menjadi tanggung jawab semua warga
sekolah. Baik guru, kepala sekolah, dan seluruh peserta didik yang ada di
sekolah.
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 285
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
TEMPAT SAMPAH
Tempat sampah sebaiknya selalu di tempat dalam posisi yang benar supaya sampah
tidak berserakan. Sampah kering dan sampah basah sebaiknya dipisahkan dan tidak
disatukan. Oleh karena itu perlu disiapkan tempat sampah lebih dari satu.
Diusahakan ada tempat sampah yang menampung sampah kering dan sampah basah:
KEBERSIHAN SEKOLAH
Kebersihan semua sudut ruang, halaman dan teras sekolah dapat dimanfaatkan
untuk keperluan belajar peserta didik
Ruang dan halaman yang bersih akan menjadi pendukung peserta didik senang
belajar di tempat-tempat terbuka. Dan suasana yang menyenangkan ini akan
menambah semangan peserta didik dalam mengamati, menyimak, mempelajari
materi-materi yang sedang dipelajari. Kondisi belajar, berkolaborasi dengan teman
diciptakan untuk membiasakan peserta didik saling belajar dengan teman
sejawatnya, tidak individu dan akan dapat menghargai orang lain
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 286
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
PESERTA DIDIK KELAS 1
Dalam gambar nampak peserta didik kelas 1 belajar bersama kelompoknya di halaman
sekolah, dengan memanfaatkan fasilitas tempat duduk yang ada di sekolah dalam
suasana yang nyaman, tidak dibatasi oleh dinding kelas atau tembok yang ada di dalam
kelas. Suasana seperti ini melatih kebersamaan dalam berkolaborasi untuk memperoleh
pemahaman materi sekaligus menanamkan kebersamaan. Dan kebersihan di sekitar
tempat belajar juga akan dapat mendukung kenyamanan belajar. Oleh karena itu
lingkungan yang bersih dan sehat selalu diciptakan agar tercipta kondisi belajar yang
menyenangkan
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 287
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
DAFTAR PUSTAKA
Kurikulum 2013, Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan tahun 2013
Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Kerangka
Dasar, Jakarta.
--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Bahasa Indonesia untuk Sekolah
Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d 6 Jakarta.
--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Sosial untuk
Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.
--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Mata Pelajaran Pendidikan Pancasila dan
Kewarganegaraan dan Kepribadian untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d
kelas 6 Jakarta.
--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Ilmu Pengetahuan Alam untuk
Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.
--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Matematika untuk Sekolah Dasar
/Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.
--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Estetika /Seni dan Budaya untuk
Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.
--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Olah Raga, Jasmani dan Kesehatan
untuk Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.
--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar Mata Pelajaran Agama dan Aklak Mulia untuk
Sekolah Dasar /Madrasah Ibtidaiyah kelas 1 s.d kelas 6 Jakarta.
--------------------------------------------, Badan Standar Nasional Pendidikan; (2013): Standar
Kompetensi dan Kompetensi Dasar
Undang-Undang Republik Indonesia Nomor 20
Tahun 2003 Sistem Pendidikan Nasional, Jakarta.
Sriwilujeng, D. (2002): Refleksi dan Evaluasi; Direktorat Jenderal Pendidikan Dasar dan Menengah,
Direktorat Pendidikan Menengah Umum. PPPG IPS dan PMP Malang
Sriwilujeng, D. (2006) : Kajian Tematik (Kelas 1,2, dan 3), Direktorat Jendral Peningkatan Mutu
Pendidik dan Tenaga Kependidikan, Pusat Pengembangan Dan Pemberdayaan Pendidik
dan Tenaga kependidikan PKn dan IPS Malang.
Haribawa, H. (2000): Penilaian Portofolio (Portofolio assesment), Depdiknas, Proyek perluasan dan
Peningkatan Mutu SLTP, Jakarta.
Somantri, M. N. (2001): Menggagas Pembaharuan Pendidikan IPS: Penerbit Rosda
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 288
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Submateri Pelatiha : 3.2 Perancangan Penilaian Autentik pada Proses dan Hasil Belajar
Langkah Kegiatan Inti
Diskusi dan
Tanya jawab
Kerja
Kelompok
Kerja
Kelompok
Presentasi
Merangkum
dan Refleksi
40 Menit
30 Menit
25 Menit
20 Menit
20 Menit
Diskusi dan tanya jawab tentang penilaian autentik dalam bentuk tes dan nontes termasuk
portofolio, dilanjutkan dengan Pemaparan materi oleh fasilitator tentang Contoh Penerapan
Penilaian Autentik pada Pembelajaran Tematik Integratif dengan menggunakan PPT-2.4/3.2 dan
Panduan Tugas Menelaah Rancangan Penilaian pada RPP dengan menggunakan PPT-3.2 yang
disisipkan dalam kegiatan diskusi tersebut.
Kerja kelompok untuk menelaah contoh penerapan penilaian autentik pada pembelajaran yang
terdapat dalam HO-2.4/3.2.
Kerja kelompok untuk merevisi rancangan penilaian pada RPP yang telah disusun.
Presentasi hasil kerja kelompok.
Membuat rangkuman materi pelatihan Model Rancangan Pembelajaran.
Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.
Fasilitator mengingatkan peserta agar membaca referensi yang relevan.
Fasilitator menutup pembelajaran.
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 289
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 290
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 3 Model Rancangan Pembelajaran - SD Kelas I | 291
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 4 : PRAKTIK PEMBELAJARAN
TERBIMBING
4.1 Simulasi Pembelajaran
4.2 Peer Teaching
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 292
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
MATERI PELATIHAN 4
PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
A.
KOMPETENSI
Peserta pelatihan dapat:
B.
C.
D.
1.
mengkaji pelaksanaan pembelajaran tematik terpadu yang menerapkan pendekatan
scientific (mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta)
dengan tetap memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral,
sosial, kultural, emosional, maupun, intelektual; dan
2.
melaksanakan pembelajaran tematik terpadu yang menerapkan pendekatan scientific
(mengamati, menanya, mencoba, mengolah, menyaji, menalar, mencipta) dengan tetap
memperhatikan karakteristik peserta didik baik dari aspek fisik, moral, sosial, kultural,
emosional, maupun, intelektual.
LINGKUP MATERI
1.
Simulasi Pembelajaran
2.
Peer Teaching
KOMPETENSI PESERTA PELATIHAN
1.
Ketelitian dan keseriusan dalam menganalisis simulasi pembelajaran.
2.
Menganalisis simulasi pembelajaran melalui tayangan video pembelajaran.
3.
Menyimpulkan alur pembelajaran yang berorientasi pada pendekatan scientific dan
penilaian autentik.
4.
Merevisi RPP sehingga menerapkan pendekatan scientific dan penilaian autentik untuk
kegiatan peer teaching.
5.
Kreatif dan komunikatif dalam melakukan peer teaching.
6.
Melaksanakan peer teaching pembelajaran tematik terpadu yang menerapkan
pendekatan scientific dan penilaian autentik.
7.
Menilai pelaksanaan peer teaching peserta lain.
PERANGKAT PELATIHAN
1.
Bahan Tayang
a. Strategi Pengamatan tayangan video.
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 293
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
b. Panduan tugas praktik pelaksanaan pembelajaran.
c. Garis besar instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran.
2.
Lembar Kerja
a. Analisis pembelajaran pada tayangan video.
b. Instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran.
3.
ATK
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 294
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
SKENARIO KEGIATAN PEMBELAJARAN
MATERI PELATIHAN: 4. PRAKTIK PEMBELAJARAN TERBIMBING
ALOKASI WAKTU:
22 JP (@ 45 MENIT)
JENJANG:
SD/MI
KELAS:
I
TAHAPAN
KEGIATAN
DESKRIPSI KEGIATAN
PERSIAPAN
Dilakukan dengan mengecek kelengkapan alat pembelajaran,
seperti LCD Projector, Laptop, File, Active Speaker, dan Laser
Pointer, atau media pembelajaran lainnnya.
KEGIATAN
PENDAHULUAN
Pengkondisian Peserta
WAKTU
15 Menit
Perkenalan
Fasilitator menjelaskan nama, tujuan, kompetensi, indikator,
alokasi waktu, dan skenario kegiatan pembelajaran materi
pelatihan Praktik Pembelajaran Terbimbing.
Fasilitator memotivasi peserta, mengajak berdinamika agar saling
mengenal, serius, semangat, dan bekerja sama saat proses
pembelajaran berlangsung.
KEGIATAN INTI
4.1 Simulasi Pembelajaran
380
Menit
Pemaparan Strategi Pengamatan Video Pembelajaran dengan
menggunakan bahan tayang PPT-4.1 oleh fasilitator.
20 Menit
Penayangan video pembelajaran tematik terpadu di kelas 1
dengan menggunakan V-2.1/4.1.
20 Menit
Kerja kelompok untuk menganalisis tayangan video pembelajaran
dengan fokus pada penerapan pendekatan scientific dan penilaian
autentik dengan menggunakan LK 4.1.
60 Menit
Menyimpulkan alur pembelajaran tematik terpadu yang
berorientasi pada pendekatan scientific dan penilaian autentik.
30 Menit
Kerja kelompok untuk merevisi RPP sesuai dengan hasil analisis
135
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 295
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
tayangan video pembelajaran.
Menit
Presentasi contoh RPP yang akan digunakan dalam kegiatan peer
teaching.
90 Menit
ICE BREAKER
10 Menit
4.2 Peer Teaching
580
Menit
Paparan oleh fasilitator tentang Panduan Tugas Praktik
Pelaksanaan Pembelajaran melalui peer teaching dengan
menggunakan PPT- 4.2-1.
20 Menit
Paparan oleh fasilitator tentang Garis Besar Instrumen Penilaian
Pelaksanaan Pembelajaran dengan menggunakan PPT-4.2-2.
20 Menit
Persiapan peer teaching.
15 Menit
Praktik peer teaching pembelajaran tematik terpadu secara
individual, untuk setiap peserta 30 menit dipandu fasilitator.
480
Menit
Menilai kegiatan peer teaching oleh fasilitator dengan
menggunakan instrumen penilaian pelaksanaan pembelajaran LK4.2.
KEGIATAN
PENUTUP
Refleksi terhadap pelaksanaan peer teaching.
30 Menit
Membuat rangkuman materi pelatihan Praktik Pembelajaran
Terbimbing.
15 Menit
Refleksi dan umpan balik tentang proses pembelajaran.
Fasilitator mengingatkankan peserta agar membaca referensi yang
relevan.
Fasilitator menutup pembelajaran.
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 296
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Submateri Pelatihan : 4.1 Simulasi Pembelajaran
Langkah Kegiatan Inti
Paparan
Tayangan Video
Kerja Kelompok
20 Menit
20 Menit
60 Menit
Presentasi
Kerja Kelompok
Menyimpulkan
90 Menit
135 Menit
30 Menit
Pemaparan Strategi Pengamatan Video Pembelajaran dengan menggunakan bahan tayang PPT4.1 oleh fasilitator.
Penayangan video pembelajaran tematik terpadu dengan menggunakan V-2.1/4.1.
Kerja kelompok untuk menganalisis tayangan video pembelajaran dengan fokus pada penerapan
pendekatan scientific dan penilaian autentik dengan menggunakan LK 4.1.
Menyimpulkan alur pembelajaran tematik terpadu yang berorientasi pada pendekatan scientific
dan penilaian autentik.
Kerja kelompok untuk merevisi RPP sesuai dengan hasil analisis tayangan video pembelajaran.
Presentasi contoh RPP yang akan digunakan dalam kegiatan peer teaching.
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 297
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 298
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 299
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 300
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK - 4.1
LEMBAR KERJA
ANALISIS PEMBELAJARAN
DALAM TAYANGAN VIDEO PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
1. Nama Peserta
: ..............................................
2. Asal Sekolah
: ..............................................
3. Tema
: ..............................................
Aspek yang Diamati
Ya
Tidak
Catatan
Kegiatan Pendahuluan
Melakukan apersepsi dan motivasi
a Menyiapkan fisik dan psikis peserta didik dalam mengawali
kegiatan pembelajaran.
b Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan pengalaman
peserta didik dalam perjalanan menuju sekolah atau dengan
tema sebelumnya.
c Mengajukan pertanyaan yang ada keterkaitan dengan tema
yang akan dibelajarkan.
d Mengajak peserta didik berdinamika/melakukan sesuatu
kegiatan yang terkait dengan materi.
Kegiatan Inti
Guru menguasai materi dalam tema yang disajikan
a.
Kemampuan menyesuaikan materi dalam tema dengan tujuan
pembelajaran.
b. Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang diintegrasikan secara relevan dengan perkembangan Iptek
dan kehidupan nyata .
c. Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dalam tema
yang dibelajarkan dengan tepat.
d.
Menyajikan materi dalam tema secara sistematis dan gradual
(dari yang mudah ke sulit, dari konkrit ke abstrak)
Guru menerapkan strategi pembelajaran yang mendidik
a.
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai.
b. Melaksanakan pembelajaran secara runtut.
c. Menguasai kelas dengan baik.
d. Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 301
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Aspek yang Diamati
e. Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan tumbuhnya
kebiasaan positif (nurturant effect).
f. Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu yang
direncanakan.
Ya
Tidak
Catatan
Guru menerapkan pendekatan scientific
a
Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana.
b
Memancing peserta didik untuk peserta didik bertanya.
c
Menyajikan kegiatan peserta didik untuk keterampilan
mengamati.
Menyajikan kegiatan peserta didik untuk keterampilan
menganalisis.
Menyajikan kegiatan peserta didik untuk keterampilan
mengkomunikasikan.
Guru melaksanakan penilaian autentik
Mengamati sikap dan perilaku peserta didik dalam mengikuti
pelajaran.
Melakukan penilaian keterampilan peserta didik dalam
melakukan aktifitas individu/kelompok.
Mendokumentasikan hasil pengamatan skap, perilaku dan
keterampilan peserta didik.
Guru memanfaatan sumber belajar/media dalam
pembelajaran
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber belajar
pembelajaran.
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
pembelajaran.
Menghasilkan pesan yang menarik.
Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber belajar
pembelajaran.
Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
pembelajaran.
Guru memicu dan/atau memelihara keterlibatan peserta didik
dalam pembelajaran
Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui interaksi
guru, peserta didik, sumber belajar.
Merespon positif partisipasi peserta didik,
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik,
d
f
a
b
c
a.
b.
c.
d.
e.
a.
b.
c.
d. Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.
e. Menumbuhkan keceriaan dan antusisme peserta didik dalam
belajar.
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 302
SD
a.
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Aspek yang Diamati
Guru menggunakan bahasa yang benar dan tepat dalam
pembelajaran
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.
Ya
Tidak
Catatan
b. Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.
c.
Menyampaikan pesan dengan gaya yang sesuai.
Penutup Pembelajaran
Guru mengakhiri pembelajaran dengan efektif
a. Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan peserta didik.
b. Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan, atau
kegiatan, atau tugas sebagai bagian remidi/pengayaan.
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 303
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
R - 4.1
RUBRIK
PENILAIAN HASIL ANALISIS PEMBELAJARAN TEMATIK TERPADU
PADA TAYANGAN VIDEO
NAMA PESERTA DIKLAT
KELAS/
TANGGAL PENILAIAN
Aspek
Pengamatan
Video
(15-30)
Lembar kerja
analisis
pembelajaran
dalam Video
(15-30)
Sikap selama
mengamati
(5-15)
Komentar dan
Simpulan
(10-25)
:…………………………………………………………..
:…………………………………………………………..
:…………………………………………………………..
Kriteria
Mendeskripsikan hasil pengamatan kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan lengkap
dan terinci yang disertai contoh kongkrit hasil
pengamatan.
Mendeskripsikan hasil pengamatan kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup dengan lengkap
namun kurang terinci.
Mendeskripsikan hasil pengamatan kegiatan awal,
kegiatan inti, dan kegiatan penutup namun tidak
lengkap.
Mendeskripsikan setiap item pada lembar kerja
analisis proses belajar mengajar sesuai dengan
kompetensi dasar yang disajikan dalam tayangan
video dengan jelas, lengkap dan benar.
Mendeskripsikan setiap item pada lembar kerja
analisis proses belajar mengajar sesuai dengan
kompetensi dasar yang disajikan dalam tayangan
video dengan jelas.
Hanya menandai setiap item pada lembar kerja
analisis proses belajar mengajar sesuai dengan
kompetensi dasar yang disajikan dalam tayangan
video.
Menunjukkan sikap antusias, teliti, bersungguhsungguh dengan penuh rasa ingin tahu yang disertai
dengan pola berpikir analitik dalam mengamati dan
berdiskusi.
Menunjukkan sikap antusias, teliti, bersungguhsungguh dengan penuh rasa ingin tahu dan aktif
dalam berdiskusi.
Menunjukkan sikap antusias, teliti, bersungguhsungguh dengan penuh rasa ingin tahu saja.
Memberikan komentar yang faktual dan terstruktur
sesuai dengan keterlaksanaan skenario pembelajaran
yang ada dalam tayangan PBM video pembelajaran
Rentangan
Nilai
Nilai
Peserta
25 - 30
21 - 24
15 - 20
25 - 30
21 - 24
15 - 20
12 - 15
8 - 11
5-7
21 - 25
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 304
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Aspek
Rentangan
Nilai
Kriteria
yang terdiri dari pengalaman yang dapat diambil dari
tayangan video dan kesimpulan.
Memberikan komentar yang faktual dan terstruktur
sesuai dengan keterlaksanaan skenario pembelajaran
yang ada dalam tayangan PBM video pembelajaran
yang terdiri dari pengalaman yang dapat diambil dari
tayangan video.
Memberikan komentar sesuai dengan keterlaksanaan
skenario pembelajaran yang ada dalam tayangan
PBM video pembelajaran.
JUMLAH
Nilai
Peserta
16 -20
10 -15
100
………………, ……….……………. 2013
Fasilitator,
(.................................................)
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 305
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Submateri Pelatihan : 4.2 Peer Teaching
Langkah Kegiatan Inti
Paparan
Panduan
Paparan
Instrumen
Penilaian
Persiapan
Peer Teaching
15 Menit
15 Menit
10 Menit
Refleksi
Praktik
Peer Teaching
40 Menit
560 Menit
Paparan oleh fasilitator tentang Panduan Tugas Praktik Pelaksanaan Pembelajaran melalui peer
teaching dengan menggunakan PPT- 4.2-1.
Paparan oleh fasilitator tentang Garis Besar Instrumen Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran
dengan menggunakan PPT-4.2-2.
Persiapan peer teaching.
Praktik peer teaching pembelajaran secara individual, untuk setiap peserta 30 menit dipandu
fasilitator.
Menilai kegiatan peer teaching oleh fasilitator dengan menggunakan instrumen penilaian
pelaksanaan pembelajaran LK-4.2.
Refleksi terhadap pelaksanaan peer teaching.
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 306
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 307
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 308
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 309
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 310
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
LK - 4.2
LEMBAR KERJA
INSTRUMEN PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
1. Nama Peserta
: .................................................
2. Asal Sekolah
: .................................................
3. Topik
: .................................................
Aspek yang Diamati
Ya
Tidak
Catatan
Kegiatan Pendahuluan
Apersepsi dan Motivasi
1
Mengaitkan materi pembelajaran sekarang dengan
pengalaman peserta didik atau pembelajaran sebelumnya.
2
Mengajukan pertanyaan menantang.
3
Menyampaikan manfaat materi pembelajaran.
4
Mendemonstrasikan sesuatu yang terkait dengan tema.
Penyampaian Kompetensi dan Rencana Kegiatan
1
Menyampaikan kemampuan yang akan dicapai peserta
didik.
2
Menyampaikan rencana kegiatan misalnya, individual, kerja
kelompok, dan melakukan observasi.
Kegiatan Inti
Penguasaan Materi Pelajaran
1
2
3
4
Kemampuan menyesuaikan materi dengan tujuan
pembelajaran.
Kemampuan mengkaitkan materi dengan pengetahuan lain
yang relevan, perkembangan Iptek , dan kehidupan nyata.
Menyajikan pembahasan materi pembelajaran dengan
tepat.
Menyajikan materi secara sistematis (mudah ke sulit, dari
konkrit ke abstrak)
Penerapan Strategi Pembelajaran yang Mendidik
1
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan kompetensi yang
akan dicapai.
2
Menfasilitasi kegiatan yang memuat komponen eksplorasi,
elaborasi dan konfirmasi.
3
4
5
Melaksanakan pembelajaran secara runtut.
Menguasai kelas.
Melaksanakan pembelajaran yang bersifat kontekstual.
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 311
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Aspek yang Diamati
6
Melaksanakan pembelajaran yang memungkinkan
tumbuhnya kebiasaan positif (nurturant effect).
7
Melaksanakan pembelajaran sesuai dengan alokasi waktu
yang direncanakan.
Ya
Tidak
Catatan
Penerapan Pendekatan scientific
1
Memberikan pertanyaan mengapa dan bagaimana.
2
Memancing peserta didik untuk bertanya.
3
Memfasilitasi peserta didik untuk mencoba.
4
Memfasilitasi peserta didik untuk mengamati.
5
Memfasilitasi peserta didik untuk menganalisis.
6
Memberikan pertanyaan peserta didik untuk menalar
(proses berpikir yang logis dan sistematis).
7
Menyajikan kegiatan peserta didik untuk berkomunikasi.
Penerapan Pembelajaran Tematik Terpadu
1
Menyajikan pembelajaran sesuai tema.
2
Menyajikan pembelajaran dengan memadukan berbagai
mata pelajaran dalam satu PBM meliputi Pendidikan Agama
dan Budi Pekerti, PPKn, Bahasa Indonesia, Matematika, Seni
Budaya dan Prakarya, serta Penjasorkes.
3
Menyajikan pembelajaran yang memuat komponen
karakteristik terpadu.
4
Menyajikan pembelajaran yang bernuansa aktif dan
menyenangkan.
Pemanfaatan Sumber Belajar/Media dalam Pembelajaran
1
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan sumber
belajar pembelajaran.
2
Menunjukkan keterampilan dalam penggunaan media
pembelajaran.
3
Menghasilkan pesan yang menarik.
4
Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan sumber
belajar pembelajaran.
5
Melibatkan peserta didik dalam pemanfaatan media
pembelajaran.
Pelibatan Peserta Didik dalam Pembelajaran
1
Menumbuhkan partisipasi aktif peserta didik melalui
interaksi guru, peserta didik, sumber belajar.
2
Merespon positif partisipasi peserta didik.
3
Menunjukkan sikap terbuka terhadap respons peserta didik.
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 312
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
Aspek yang Diamati
Ya
4
Menunjukkan hubungan antar pribadi yang kondusif.
5
Menumbuhkan keceriaan atau antusiasme peserta didik
dalam belajar.
Tidak
Catatan
Penggunaan Bahasa yang Benar dan Tepat dalam Pembelajaran
1
Menggunakan bahasa lisan secara jelas dan lancar.
2
Menggunakan bahasa tulis yang baik dan benar.
Kegiatan Penutup
Penutup pembelajaran
1
Melakukan refleksi atau membuat rangkuman dengan
melibatkan peserta didik.
2
Memberihan tes lisan atau tulisan .
3
Mengumpulkan hasil kerja sebagai bahan portofolio.
4
Melaksanakan tindak lanjut dengan memberikan arahan
kegiatan berikutnya dan tugas pengayaan.
Jumlah
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 313
SD
Modul Pelatihan Implementasi Kurikulum 2013
R - 4.2
RUBRIK
PENILAIAN PELAKSANAAN PEMBELAJARAN
Rubrik Penilaian Pelaksanaan Pembelajaran ini digunakan fasilitator untuk menilai kompetensi
guru dalam melaksanakan pembelajaran pada saat Peer Teaching. Selanjutnya nilai PeerTeaching
dimasukkan ke dalam nilai portofolio peserta.
Langkah Kegiatan
1.
Berikan tanda cek (√) pada kolom pilihan YA atau TIDAK sesuai dengan penilaian Anda
terhadap penyajian guru pada saat pelaksanaan pembelajaran!
2.
Berikan catatan khusus atau saran perbaikan pelaksanaan pembelajaran!
3.
Hitung jumlah nilai YA dan TIDAK !
4.
Tentukan Nilai menggunakan rumus berikut ini!
Mata Pelajaran
Tematik
!"#$ %&
) *((%
'(
PERINGKAT
NILAI
Amat Baik ( A)
90 < A ≤ 100
Baik (B)
75 < B < 90
Cukup (C)
60 < C < 75
Kurang (K)
< 60
!"#$ %&
) *((%
''
Materi Pelatihan 4 Praktik Pembelajaran Terbimbing - SD Kelas I | 314
Download