BAB IV PAPARAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN 4.1

advertisement
BAB IV
PAPARAN DAN PEMBAHASAN HASIL PENELITIAN
4.1 Gambaran Umum Koperasi BMT-UGT Sidogiri Cabang Malang
4.1.1 Sejarah Koperasi BMT UGT
Koperasi BMT UGT berada di sebelah barat pondok pesantren
sidogiri, berdirilah bangunan megah, berlantai tiga (lantai empat hanya
untuk kamar mandi dan internet) di atas tanah yang mempunyai luas tanah
12x25 M. bangunan tersebut adalah koperasi UGT (Usaha Gabungan
Terpadu) sidogiri dengan biaya 3 miliar. Logo UGT diambilkan dari lafadz
Allah yang terbalik. Tujuannya agar seseorang dimanapun ia berada selalu
ingat Allah. Back ground hijau yang melingkari logo UGT melambangkan
Koperasi UGT adalah koperasi yang 100% berpijakan kepada syariah Islam.
Warna Merah UGT melambangkan semangat juang tinggi UGT dalam
memelihara amanah. Warna putih di luar UGT melambangkan kesucian dan
ketransparan UGT untuk mengharap ridha dan barokah dari Allah.
Berusaha berdiri setelah memerangi lintah darat (riba dan rintenir)
yang ada di wilayah pasuruan, khususnya di Desa Sidogiri, Maka BMT
MMU bermaksud melebarkan sayapnya. BMT MMU melihat komunitas
PJGT (Penanggung Jawab Guru Tugas) Sidogiri yang ada di berbagai
wilayah mempunyai potensi besar untuk hal tersebut, maka pengurus BMT
MMU (Ust. H Mahmud Ali Zain) melobi UGT (Urusan Guru Tugas)
Sidogiri untuk di ajak bekerjasama memerangi lintah darat yang ada di
Indonesia. Karena UGT merespon baik, segeralah BMT MMU mengadakan
musyawarah dengan beberapa koordinator guru tugas seperti H. mas‟udi
malang, KH Bahrullah jember, H. Hisyam Surabaya, dan lain sebagainya.
Setelah musyawarah yang berada di belakang daerah tersebut saat ini kantor
buletin sidogiri tersebut mencapai final, maka diputuskanlah untuk
mendirikan lembaga koperasi yang operasinya berada di luar pasuruan.
Berdirinya BMT itu juga untuk pemberdayaan kepada para alumni
pondok pesantren sidogiri. Uniknya para alumni bukan background
ekonomi, tapi background kitap kuning. Maka tingkat SDM mereka
terbilang masih belum mumpuni untuk mengelola keuangan. Tapi kenapa
UGT memprioritaskan para alumni karena prinsip yang di pegang UGT
adalah jujur dan amanah. Sedang sifat jujur dan amanah tersebut sudah
diyakini dimiliki oleh orang cebolan pesantren. Jika prinsip seseorang
adalah jujur dan amanah meskipun tidak mempunyai kapasitas SDM yang
bagus, paling tidak uang tidak akan hilang. Jadi tetap mendapatkan
kepercayaan. Untuk SDM,UGT terus berupaya untuk meningkatkan melalui
pelatihan-pelatihan.
1. Visi dan Misi BMT
Suatu organisasi didalam menjalanan usaha atau kegiatannya
baik itu organisasi besar maupun kecil sudah mempunyai tujuan
yang jelas, maka segala aktivitas baik didalam maupun di luar
organisasi aan dapat diarahkan untuk mencapai tujuan yang telah di
tentukan atau direncanakan terlebih dahulu. Dengan adanya tujuan
tersebut, maka dapat dinilai apakah hasil yang dicapai sesuai dengan
apa yang diharapkan atau belum. Berdasarkan waktu pencapaiannya,
Koperasi BMT-UGT mempunyai:
1) Visi
a. Terbangunnya dan berkembangnya ekonomi umat
dengan landasan Syari‟ah Islam.
b. Terwujudnya budaya ta‟awun dalam kebaikan dan
ketakwaan dibidang sosial ekonomi.
2) Misi
a. Menerapkan dan memasyarakatkan Syariat Islam
dalam aktifitas ekonomi.
b. Menanamkan pemahaman bahwa sistem syariah
dibidang
ekonomi
adalah
Adil,
Mudah
dan
Maslahah.
c. Meningkatkan kesejahteraan Ummat dan anggota.
d. Melakukan aktifitas ekonomi dengan budaya STAF (
Shiddiq / Jujur, Tabligh / Komunikatif, Amanah /
Dipercaya, Fatonah / Profesional).
2. Jenis-jenis produk BMT
Diantaranya produk yang dimiliki BMT- UGT adalah:
a. menggunakan salah satu dari 5 akad sebagai berikut:
Mudharabah/Qirod
(bagi
hasil),
musyarakah/syirkah
(penyertaan/join), Murabhahah (jual beli), Bai‟bitssamanil
Ajil (jual beli), Qord Al Hasan (hutang), dan Rahn (Gadai
Syariah).
b. Produk tabungan meliputi: Mudharabah Umum ,Peduli
Siswa,
Idul
Fitri,
Qurban,
Walimah,
Ziarah/Wisata,
Tabungan Lembaga Pendidikan, Mudharabah Berjangka
(Deposito),Haji Al Haromain, dan Umrah AL Hasanah.
c. Produk jasa atau jasa pelayanan transfer Pelayanan transfer
merupakan jasa pelayanan pengiriman uang yang diberikan
pada masyarakat baik penabung maupun bukan penabung
melalui kantor cabang koperasi UGT Sidogiri Unit BMT
setempat kepada para santri (Banat/Banin) yang sedang
menempuh pendidikan di PPS Sidogiri.
3. Struktur Organisasi
Struktur
Organisasi
BMT-UGT
SIDOGIRI
disusun
berdasarkan fungsi. Struktur organisasi ini dimaksudkan untuk
menggambarkan diagram fungsi-fungsi, bagian-bagian atau jabatan
dalam BMT-UGT SIDOGIRI dan menunjukkan garis komando dan
susunan komunikasi yang resmi termasuk di dalamnya tugas,
wewenang dan tanggung jawab. Struktur organisasi yang dirancang
ini merupakan struktur organisasi BMT-UGT SIDOGIRI secara
menyeluruh termasuk bagian-bagian yang terdapat di masing-masing
unit. Adapun struktur organisasi BMT-UGT
sebagai berikut:
Pasuruan adalah
Gambar IV.7
Struktur Organisasi BMT- UGT Sidogiri Pasuruan
RAPAT ANGGOTA
PENGAWAS SYARIAH
PENGAWAS
PENGURUS
MANAJER UTAMA
MANAJER
KEUANGAn
MANAJER
SDI
MANAJER
MARKETIN
G
KEPALA CABANG
MANAJ
ER
IT
KACAPEM
4.2 Pembahasan dan hasil penelitian
Philip kotler,dkk (1997: 78) Keberhasilan pemasaran melalui
penjualannya tidak dapat dinilai melalui pengembangan produk media yang
baik, penetapan harga yang menarik dan terjangkau bagi konsumen sasaran
saja, melainkan perusahaan ini harus mengadakan komunikasi yang efektif
dan interaktif, baik pada konsumen sasaran
media dan konsumen atau
audience secara umum, komunikasi pemasaran atau sering disebut dengan
bauran promosi merupakan suatu konsep dari sebuah perusahaan yang
digunakan untuk menyampaikan pesan yang jelas, konsisten, dan
berpengaruh kuat tentang organisasi dan produk-produknya, sehingga dapat
membentuk identitas merek yang kuat dipasar dengan mengikat bersama
dan memperkuat semua citra dan pesan dari perusahaan.
Peneliti mendapatkan hasil penelitian dari wawancara dan observasi
yang dilakukan kepada informan yang berkaitan dengan topik penelitian.
Sebagai pedoman wawancara, dalam teori telah dijelaskan bahwa Sebelum
membahas pengembangan bauran promosi dan strategi bauran promosi
untuk bagian produk dan pasar tertentu, penting bagi perusahaan yakni
untuk menganalisa situasi, hambatan-hambatan yang terjadi pada awal
program manajemen pemasaran, Secara umum para manajer perlu
mempertimbangkan strategi bisnis, penetapan pasar sasaran, dan tahaptahap penentuan sesuai dengan lingkungan internal dan eksternal dimana
program promosi beroperasi Harper (2000: 68) Dan Setelah membuat
kerangka kerja untuk mengembangkan bauran promosi yang efektif maka
langkah selanjutnya yakni Tahap-tahap dalam mengembangkan bauran
promosi yang terdiri dari Menetapkan tujuan promosi, Merancang pesan,
Memilih saluran komunikasi, Menyiapkan anggaran promosi, dan Memilih
bauran promosi.
Berdasarkan teori yang tersebut di atas, peneliti akan menjelaskan
satu per satu kerangka kerja dan tahap tahap dengan pembahasan yang
lebih rinci dengan menguraikan masing masing karangka kerja dan tahaptahap dalam strategi bauran promosi sehingga nantinya yang menjadi tujuan
peneliti yakni mengetahui strategi bauran promosi yang digunakan dan
implikasinya pada BMT UGT SIDOGIRI CABANG MALANG.
4.2.1 Kerangka kerja untuk mengembangkan bauran promosi pada
BMT UGT
Gambar IV.8
Kerangka Kerja BMT-UGT
Sidogiri Cabang Malang
Strategi
Gambar
Meluruskan niat
BMT Menciptakan susana kekeluargaan dan
kebersamaan untuk mencapai kesuksesan
diraih secara bersama
BMT di setiap pasar sasaran
menjalin kerja sama (anak buah dari segmen
arisan pasar)
Pasar
sasaran
Pengusaha
mikro
Penentuan posisi
Informasi yang didapat
melalui riset, terjun
langsung kelapangan,
Masyarakat
Sumber: data diolah peneliti 2012
Lingkungan
internal dan
eksternal
Internal membantu
usaha mikro
Eksternal
Memberikan
informasi dengan
fakta, jujur.
Perencanaan dan strategi adalah langkah awal bagi perusahaan
dalam memperoleh gambaran atau pedoman dalam menjalankan kegiatan
untuk mencapai tujuan perusahaan, secara umum para manajer perlu
mempertimbangkan strategi bisnis, penetapan pasar sasaran, dan tahap-
tahap penentuan sesuai dengan lingkungan internal dan eksternal dimana
program promosi beroperasi. Dari gambar (8:IV) Kerangka kerja BMTUGT peneliti mendapatkan informasi melalui wawancara dengan Ketua
Cabang Dan devisi pemasaran, Berikut di jelaskan mengenai kerangka kerja
di atas:
Strategi Bisnis Yakni bukan hanya tentang pasar sasaranya yang
ingin di capai tetapi juga bagaimana melakukannya, strategi tersebut
Meliputi Strategi prospektor dan diferensiasi yaitu membutuhkan program
promosi yang eksentif untuk implementasi yang sukses, karena penekanan
yang kuat pada bagian produk-pasar yang baru, Untuk Strategi Penahanan
yang terdiferensiasi yaitu khususnya barang-barang industri dan jasa
memperhatikan masalah mempertahankan loyalitas konsumen dan iklan
adalah strategi yang cocok, Sedangkan Strategi Penahanan yang
terdiferensiasi
yaitu
khususnya
barang-barang
industri
dan
jasa
memperhatikan masalah mempertahankan loyalitas konsumen yang ada
Harper (2000)
Strategi adalah suatu alat untuk mengambarkan arah bisnis yang
mengikuti lingkungan yang dipilih dan merupakan pedoman untuk
mengalokasikan sumberdaya dan organisasi Tjiptono (1995:3). Jadi
“Strategi BMT Dalam Meningkatkan Jumlah Calon Anggota ” mengandung
pengertian sebagai cara yang ditempuh dalam rangka menawarkan dan
menjual kepada masyarakat produk-produk BMT sejalan dengan prinsipprinsip syariah, dan tidak boleh keluar kecuali tidak mengikuti prinsip-
prinsip tersebut. Untuk melakukan kegiatan pemasaran, BMT-UGT
mempunyai strategi tersendiri yaitu sebagai berikut:
1. Meluruskan niat Langkah pertama yang di lakukan oleh BMT-UGT
sebelum memasarkan produknya adalah dengan meluruskan niat
dengan selalu menyebut nama Allah dan selalu mendekatkan
tindakan dengan misi BMT yang telah di tetapkan, dilandasi
keyakinan bahwa memasarkan produk BMT juga merupakan salah
satu bagian penting dari serangkaian perjuangan menegakan hukum
allah dan dakwah menuju jalan yang benar dengan berusaha.
2. Menciptakan suasana kekeluargaan dan kebersamaan di saat
beroperasi maupun dalam kegiatan pemasaran karena Seluruh
karyawan di BMT-UGT bisa difungsikan sebagai yang bertugas terjun
langsung untuk menemui pasar sasaran /calon anggota.
3. BMT-UGT memiliki Kerja sama di mana disetiap pasar sasaran BMT
memiliki anak buah yang juga ikut membantu mencari calon anggota,
anak buah tersebut
dari segmen arisan pasar, alasan mengunakan
segmen arisan pasar yakni dimana segmen ini bisa membantu lebih
cepat dalam mencari calon anggota dikarnakan di arisan pasar, banyak
pedagang-pedagang mikro yang
berkumpul menjadi satu, sehingga
Strategi ini dianggap sangat membantu dan cukup efektif karena
nanti akan timbul suatu informasi dari mulut-kemulut sehinngga
masyarakat akan mengetahui keberadaan BMT, sehingga akan
membuka peluang yang cukup besar untuk BMT dalam perjuangan
mencari calon anggota”
Ahmad junaidi nur selaku Ketua Cabang BMT-UGT
Sidogiri yang penulis wawancara mengatakan bahwa
“dimana BMT dalam awal berdirinya, Langkah pertama
yang di lakukan oleh BMT UGT sebelum memasarkan
produknya adalah dengan meluruskan niat, menciptakan
suasana kekeluargaan dan kebersamaan disaat beroperasi
maupun kerjasama yakni upaya mencapai kesuksesan
tersebut di raih secara bersama. inilah yang ditonjolkan
sebagai strategi awal BMT sampai sekarang, Dan BMT juga
menjalin kerja sama dengan segmen arisan di setiap pasar
sasaran untuk membantu mancari calon anggota. dengan
tujuan masyarakat bisa menerima kehadiran BMT dan
memberikan kepercayaan pada BMT dalam bidang koperasi
simpan pinjam sehingga nantinya diharapkan masyarakat
bisa memutuskan untuk menjadi calon anggota BMT ” .
Penetapan pasar sasaran Dalam pengertian pemahaman mengenai
karakteristik pasar sehingga dapat menentukan pesan, media dan bauran
promosi yang akan digunakan. Pasar sasaran BMT-UGT yakni terdiri dari:
1. Para usaha mikro dimana karakter usaha mikro yakni mereka
cenderung males untuk mencari informasi dikarnakan pasar sasaran
ini mereka mayoritas sibuk dengan pekerjaan mereka sehari-hari
sehingga pemasar BMT harus lebih agresif untuk menemui calon
anggota di pasar dengan memberikan informasi dan penjelasan
langsung tentang produk yang ditawarkan dan BMT juga termasuk
lembaga keuangan yang relatif baru sehingga mendatangi calon
anggota di anggap strategi yang tepat.
2. Masyarakat di daerah pasar kebalen dan pasar besar. masyarakat ini
mereka mayoritas pekerja buruh pabrik, ibu-ibu rumah tangga,
wiraswasta mereka memiliki karakter suka dengan harga murah,
tidak ribet, dan mudah di dapat. Sehingga BMT melakukan strategi
dengan mendatangi satu persatu rumah mereka untuk menawarkan
produk BMT dan memberikan penjelasan langsung kepada mereka.
3. Instansi pendidikan, dan instansi departemen, instansi ini mayoritas
lebih mengutamakan manfaat. Jadi BMT dalam memasarkan
produknya di segmen ini BMT lebih menjelaskan Tentang manfaat,
fungsi, dan cara kerja dengan juga mengunakan media berupa
brosur.
4. Mahasiswa karekter segmen ini mereka cendurung suka dengan
instan dan cepat, untuk itu strategi yang digunakan BMT yakni lebih
ke teknologi yakni bisa dengan mengunakan sistem layanan online
baik dalam segi pelayanan transfer maupun penarikan, tetapi di BMT
sendiri untuk masalah layanan online belum ada bahkan BMT
sendiri belum memiliki layanan berupa ATM.
M. ghozi dari hasil wawancara menyatakan “Pasar sasaran
BMT yakni segmen para usaha mikro, dan sekarang
memulai menuju sasaran para instansi pendidikan, instansi
departemen dan mahasiswa”. Karakter dari segmen para
usaha mikro dan masyarakat yakni mereka cenderung
ketinggalan informasi atau males dalam mencari informasi
sehingga nantinya BMT akan mendatangi calon anggota baik
di pasar maupun dirumah dengan memberikan informasi
langsung kepada pasar sasaran begitupun juga dengan
masyarakat di sekitar BMT “
.
Menurut Mahrusul mabsud melalui wawancara
menyatakan” untuk karakter pasar sasaran segmen instansi
departemen dan pendidikan mereka cenderung memiliki
karakter untuk lebih mengetahui manfaat jasa yang
ditawarkan. Sehingga dalam penentuan strategi BMT memilih
memberikan brosur kepada instansi tersebut, di karnakan
brosur tersebut sudah di jelaskan secara detail megenai
manfaat, fungsi, dan cara kerja BMT”.
Penentuan posisi Yakni menghasilkan informasi penjelasan yang
penting tentang konsumen mengenai selera, dan bagaimana konsumen
membandingkan produk perusahaan dengan produk pesaing, sehingga
informasi tersebut penting dalam mengembangkan pesan dan pemilihan
media. Pemahaman akan perilaku konsumen adalah tugas penting bagi para
pemasar. Dengan memahami keinginan dan kebutuhan konsumen maka
perusahaan bisa menentukan strategi yang tepat.
Ach.Zainullah melalui wawancara menyatakan “BMT
dalam mendapatkan informasi tentang karakter pasar sasaran yakni
melalui riset, terjun langsung ke lapangan , Setelah mendapatkan
informasi yang dianggap tepat maka BMT bisa memilih strategi
yang tepat dalam mengembangkan pesan dan pemilihan media”.
Lingkungan internal dan eksternal Internal strategi promosi harus di
selaraskan dengan tujuan perusahaan dan sumber daya keuangannya,
sedangkan dalam eksternal dalam kegiatan promosinya dalam menjelaskan
produk harus sesuai dengan fakta.
Tujuan dari berdirinya BMT sendiri yakni membantu meringankan
para usaha mikro. Sehingga sampai sekarang BMT masih terus menerus
berusaha meningkatkan jumlah calon anggota dengan mengunakan strategi
bauran promosi yang masih berpedoman pada prinsip syari‟ah. Untuk faktor
eksternalnya BMT dalam kegiatan promosi berpegang teguh pada strategi
pertama yakni meluruskan niat semua dilakukan dijalan Allah dengan
memberiakan informasi dengan benar dan sesuai dengan fakta.
Ach. Zainullah menyatakan “Di BMT untuk lingkungan internalnya
yakni BMT masih berusaha untuk mencari calon anggota karena
tujuan dari BMT Pun mulia yakni membantu dan meringankan para
usaha mikro dan mensejahterahkan masyarakat tetapi yang menjadi
persoalan sekarang ini yakni kurangnya tenaga sdm yang dimiliki
sehingga dalam melakukan kegiatan promosi masih sebatas di
wilayah terdekat dari kantor BMT sehingga pangsa pasar BMT yang
sudah di capai masih sedikit, Sedangkan dalam anggaran promosi
semuanya di tentukan oleh pusat sehingga pihak BMT perlu melalui
proses yang agak rumit dalam penyediaan anggaran promosi”.
Menurut Bpk.Khoirul Huda melalui wawancara “dalam melakukan
dan mengembangkan strategi bauran promosi ini tetap harus
berdasarkan prinsip syariah mengingat BMT ini berdasarkan
lembaga keuangan syariah, dan memprioritaskan SDM yang
dimilikinya para alumni karena prinsip yang di pegang BMT UGT
adalah jujur dan amanah. Sedang sifat jujur dan amanah tersebut
sudah diyakini dimiliki oleh orang cebolan pesantren. Jika prinsip
seseorang adalah jujur, dapat dipercaya dan amanah meskipun tidak
mempunyai kapasitas SDM yang bagus, paling tidak bisa
menempatkan posisi sebagai pemasar yang berlandasan iman.
Sehingga diharapkan calon bisa merasakan kepercayaan dan
keamanan dalam mengambil keputusan untuk menjadi calon
anggota”.
Kegiatan Pemasaran sangat berpengaruh bagi perusahaan,
informasi dan komunikasi yang baik itulah yang menjadi kekuatan
utama bagi pemasar dalam memperkenalkan keberadaan produknya
dengan berperinsip memberikan informasi yang tepat dan jujur itulah
yang harus di pegang kuat oleh pemasar sehingga akan membawah
berkah untuk perusahaan. Jujur dalam syariat islam yaitu ucapan
lisan dengan kenyataan. Dan dalam pengertian yang lebih umum
adalah sesuainya lahir dan batin. Maka orang yang jujur bersama
Allah dan bersama manusia adalah yang sesuai lahir dan batinnya.
Karena itulah, orang munafik disebutkan sebagai kebalikan orang
yang jujur, firman Allah dalam (QS. Al-Ahzab:24)
      
          
“ supaya Allah memberikan Balasan kepada orang-orang
yang benar itu karena kebenarannya, dan menyiksa orang munafik
jika dikehendaki-Nya, atau menerima taubat mereka. Sesungguhnya
Allah adalah Maha Pengampun lagi Maha Penyayang”.
4.2.2
Tahap-Tahap dalam mengembangkan Bauran promosi pada
BMT UGT
Karena ada lima unsur bauran promosi yang berbeda yakni (iklan,
penjualan pribadi, promosi penjualan , pemasaran langsung,dan hubungan
masyarakat) Philip Kotler (2002:643). masing-masing dari alat tersebut
memiliki kekuatan dan kelemahan tersendiri, dan sangatlah sulit untuk
mengembangkan bauran promosi yang efektif dan mengambil keputusan
alat apa yang akan di gunakan , untuk mengatasi ini, BMT melakukan
proses keputusan atau tahap tahap yang terdiri dari:
Gambar: IV.9
Proses Keputusan Dalam Memilih Strategi Bauran Promosi
Tujuan
promosi
Merancang
pesan
Menentukan
anggaran
Memilih
bauran
promosi
Sumber: Data diolah peneliti 2012
1) Menetapkan tujuan promosi Yakni
tujuan apa yang diinginkan
perusahaan dalam membangun promosi untuk dipersepsi oleh pasar
sasarannya.
Tujuan dari promosi BMT sendiri yakni BMT sebagai
lembaga keuangan syari‟ah, Koperasi ini ingin di persepsikan
sebagai lembaga keuangan syari‟ah yang membantu pengusaha kecil
maupun penambahan modal kepada pengusaha untuk tujuan
menunjang
perekonomiannya
secara
garis
besar.
dan
juga
menyelamatkan masyarakat dari transaksi yang mengandung riba”.
Melalui wawancara dengan Ahmad junaidi nur “ Tujuan dari
promosi ini yakni BMT ingin di persepsikan pasar sasarannya
sebagai lembaga keuangan syari‟ah yang membantu pengusaha
kecil maupun penambahan modal kepada pengusaha untuk tujuan
menunjang perekonomiannya secara garis besar. dan juga
menyelamatkan masyarakat dari transaksi yang mengandung
riba”.
Terlebih lagi sebagai seorang muslim kita harus dalam
memilih jasa keuangan harus menjahui riba berdasarkan syariat
islam dan menjahui riba, dimana segala kelebihan / bunga yang
diperjanjikan adalah riba.
Dan riba adalah haram, Sebagaimana
diatur dalam Al-Qur‟an Ali „Imran ayat 130, dan Annisa‟ ayat 161.
        
    
“ Hai orang-orang yang beriman, janganlah kamu memakan
Riba dengan berlipat ganda. dan bertakwalah kamu kepada Allah
supaya kamu mendapat keberuntungan. Yang dimaksud Riba di
sini ialah Riba nasi'ah. menurut sebagian besar ulama bahwa Riba
nasi'ah itu selamanya haram, walaupun tidak berlipat ganda. Riba
itu ada dua macam: nasiah dan fadhl. Riba nasiah ialah
pembayaran lebih yang disyaratkan oleh orang yang
meminjamkan. Riba fadhl ialah penukaran suatu barang dengan
barang yang sejenis, tetapi lebih banyak jumlahnya karena orang
yang menukarkan mensyaratkan demikian, seperti penukaran emas
dengan emas, padi dengan padi, dan sebagainya. Riba yang
dimaksud dalam ayat ini Riba nasiah yang berlipat ganda yang
umum terjadi dalam masyarakat Arab zaman jahiliyah”.
2) Merancang pesan Menyiapkan pesan yang sukses merupakan hal
yang tersulit karena begitu banyak cara yang diperlukan untuk
menyusunnya baik dari isi pesan, struktur pesan dan format pesan,
dengan demikian keberadaan pesan-pesan yang baik adalah penting.
Philip kotler (1996: 80) Setelah menetapkan respons sasaran yang
diinginkan komunitator selanjutnya mengembangkan pesan efektif.
Idealnya pesan harus mendapat perhatian, mempertahankan minat,
menimbulkan
keinginan
dan
peraktiknya beberapa pesan
memperoleh
tindakan.
Dalam
membawah konsumen mulai dari
menyadari sampai membeli. Untuk menyatukan pesan, komunikator
pemasaran harus menyelesaikan tiga langkah yakni apa yang akan
dikatakan (isi pesan) bagaimana mengatakannya secara logis
(struktur pesan), dan cara mengatakannya secara simbolik (format
pesan).
Merancang Pesan BMT mengunakan media brosur sehingga
untuk merancang pesan BMT memilih menulis pesan di halaman
depan brosur dengan mengunakan Logo UGT diambilkan dari lafadz
Allah yang terbalik. Tujuannya agar seseorang dimanapun ia berada
selalu ingat Allah. Back ground hijau yang melingkari logo UGT
melambangkan Koperasi UGT adalah koperasi yang 100%
berpijakan kepada syariah Islam. Warna Merah UGT melambangkan
semangat juang tinggi UGT dalam memelihara amanah. Warna putih
di luar UGT melambangkan kesucian dan ketransparan UGT untuk
mengharap ridha dan barokah dari Allah.
Ach.zainullah “Di BMT dalam merancang pesan yakni untuk
isi pesan BMT dengan mengunakan kata “Memelihara Amanah
Meraih barokah”. Untuk struktur pesan BMT yakni mengunakan
logo BMT dengan tujuan logo tersebut mudah diingat di fikiran
masyarakat. Dan untuk format pesan BMT lebih menonjolkan
gambar pondok sidogiri dan dengan baygroud warna hijau yang
melingkari logo UGT yang 100% berpijakan Syari‟ah Islam
bertujuan nantinya para masyarakat mengetahui BMT ini adalah
milik dari pondok sidogiri. Dan Warnah Merah artinya semangat
tinggi dalam memelihara amanah dan warnah putih
melambangkan kesucian dan ketransparan sehingga tujuan dari
pesan ini Kami BMT adalah lembaga keuangan yang berperinsip
syariah yang berpegang teguh pada amanah”.
Komunitator harus membayangkan daya tarik atau tema yang akan
menghasilkan respon yang dikehendaki, terdapat tiga tipe daya
tarik yakni:
a. Daya tarik nasional berkaitan dengna minat pribadi sasaran.
daya tarik ini menunjukkan produka akan meghasilkan
manfaat yang diinginkan.contohnya adalah pesan yang
menunjukan mutu,ekonomi, nilai, atau kinerja produk.
b. Daya tarik emosional berusaha mengendalikan emosi negatif
atau positif yang dapat memotivasi pembeli, ini termasuk rasa
takut, bersalah, dan malu yang mnedorong aorang melakukan
hal-hal yang seharusnya tidak mereka lakukan.
c. Daya tarik moral ditunjukan pada perasaan sasaran mengenai
apa yang “benar” dan “pada tempatnya”. daya tarik ini sering
kali dipergunakan untuk mendorong orang mendukung aksi
sosial .
3) Menyiapkan anggaran Ada sejumlah cara untuk menyiapkan
anggaran promosi, misal manajer mula-mula menentukan jumlah
total yang akan dianggarkan kemudian mengalokasikan beragam
jumlah dari bauran komponen yang berbeda.
Mahrusul mabsud “ BMT dalam menyiapkan anggaran
terutama anggaran dalam kegiatan pemasaran dan promosi semua
di tentukan oleh kantor pusat BMT, jadi dalam menyiapkan
anggaran BMT harus membuat prosedur apa saja yang
dibutuhkan”. Setelah itu prosedur itu di kirim ke kantor pusat dan
menunggu keputusan dari kantor pusat”.
4) Memilih bauran promosi Bauran Promosi yang diterapkan harus
ditinjau dan dikembangkan sesuai dengan perkembangan pasar
dan lingkungan pasar tersebut dan memberikan gambaran yang
jelas dan terarah tentang apa yang dilakukan perusahaan dalam
menggunakan setiap kesempatan atau paduan pada beberapa sasaran
pasar. Dengan tujuan Menyebarkan informasi produk kepada target
pasar untuk mendapatkan kenaikan penjualan dan profit.
BMT memilih periklanan dan personal selling, periklanan
dianggap
tepat
dikarnkan
tujuan
periklanan
sendiri
yakni
memperkenalkan, membujuk dan mempengaruhi sedangkan BMT
sendiri masing asing ditelingga masyarakat sehingga BMT perlu
upaya yang kuat untuk memperkenalkan BMT sehingga periklanan
sebagai strategi yang tepat dalam membantu meningkatkan jumlah
calon anggota. Untuk penjualan tatap muka strategi ini pun sangat
tepat untuk membantu kegiatan pemasar BMT dengan mendatangi
calon anggota dan memeberikan penjelasan dan informasi langsung
ke calon anggota.
BMT UGT memilih bauran promosi yang terdiri dari
periklanan dan personal selling menurut Ahmad junaidi nur
melalui wawancara “ BMT memilih periklanan dan penjualan
tatap muka dikarnakan BMT masih terus menerus mencoba
memperkenalkan keberadaan BMT kepada masyarakat karna
kurang tahunya masyarakat tentang keberadaan BMT sehingga
iklan dan penjualan pribadi di anggap BMT sebagai strategi
bauran promosi yang tepat dalam langkah awal perusahaan untuk
meningkatkan jumlah calon anggota ”.
Ach.Zainullah selaku devisi pemasaran “ pemasar dalam
memilih periklanan dan personal selling sudah kami
pertimbangkan karena baik dari produk BMT, karakteristik pasar,
dan sumberdaya yang dimiliki BMT, dua alat inilah yang
dianggap strategi yang paling efektif dan tepat untuk diterapkan”.
4.2.3 Strategi bauran promosi yang digunakan BMT UGT sidogiri
cabang malang
Menghadapi Persaingan dan terus berusaha untuk bisa bertahan dan
tetap survaif itulah yang menjadi tantangan bagi perusahaan, sehingga
pemasar harus bisa menentukan strategi yang tepat untuk bisa bertahan.
BMT UGT sidogiri cabang malang sebagai BMT lembaga keuangan
mikro yang dioperasikan dengan prinsip bagi hasil (syari‟ah), menumbuh
kembangkan bisnis usaha mikro dan kecil dalam rangka mengangkat derajat
dan martabat serta membela kepentingan kaum fakir miskin, dengan ini
BMT terus berusaha dalam mencari calon anggota dengan menerapkan
strategi bauran promosi yang terdiri dari periklanan dan personal selling.
Philip Kotler dan Gary Armstrong (1996: 77) “bauran promosi merupakan
perpaduan khusus antara iklan, penjualan pribadi, promosi penjualan,
penjualan langsung dan hubungan masyarakat yang digunakan perusahaan
untuk meraih tujuan iklan dan pemasarannya”.
Sedangkan strategi bauran promosi yang dilakukan BMT UGT adalah
periklanan dan penjualan tatap muka berikut dijelaskan :
1. Periklanan
Periklanan
menurut
Kotler
(2002:
658)
periklanan
didefinisikan sebagai bentuk penyajian dan promosi ide, barang atau
jasa secara nonpersonal oleh suatu sponsor tertentu yang
memerlukan pembayaran.
Dari definisi di atas dapat disimpulkan bahwa yang dimaksud
dengan periklanan adalah suatu kegiatan yang dilakukan untuk
memberikan informasi tentang barang dan produsen yang dilakukan
melalui media iklan, dimana pembayarannya diarahkan kepada
masyarakat secara luas dan konsumen potensial pada khususnya.
Ahmad junaidi nur melalui wawancara “ dalam memilih dan
menentukan strategi bauran promosi adalah hal yang sulit
dikarnakan BMT adalah organisasi yang relatif baru dan masih
butuh pengenalan yang lebih luas tentang adanya keberadaan BMT
kepada pasar sasaran dan masyarakat , alasan menggunakan
periklanan yakni BMT sudah mempertimbangkan tentang tujuan,
karakter produk, pasar sasaran dan anggaran yang dimiliki BMT
sehingga melalui kesepakatan periklanan dianggap strategi efektif
dalam tahap memperkenalkan, membujuk, menginformasikan
tentang BMT dengan tujuan meningkatkan jumlah calon anggota”
Fandy Tjiptono(1998: 236) tahap-tahap perkenalan penekanan
utama adalah iklan guna menginformasikan keberadaan produk ,
untuk tahap pertumbuhan karena adanya permintaan dan masuknya
pesaing ke dalam industri hanya personal selling yanga cocok untuk
tahap ini, untuk tahap kedewasaan iklan dan promosi penjualan
dibutuhkan untuk membedahkan produk perusahaan dari milik
pesaing sedangkan personal selling semakin intensif dilakukan untuk
memperomosikan perusahaan, sedangkan untuk tahap penurunan
promosi penjualan
diperlukan untuk memperlambat penurunan
jumlah produk.
Menurut kotler (1996: 113) manajemen pemasaran harus
membuat lima keputusan penting ketika mengembangkan program
periklanan, langkah pertama
dalam mengembangkan program
periklanan adalah menetapkan sasaran periklanan yakni tujuan
periklanan, keputusan anggaran, keputusan pesan, keputusan media,
dan yang terakhir manajemn mengevaluasi dampak komunikasi dan
dampak penjualan.
Gambar IV.10
Keputusan Strategi Iklan di BMT
TUJUAN
Memperkenalak
an adanya BMT
Memberikan
informasi
tentang produk
yang dimiliki
BMT
Membujuk
yakni mencoba
membujuk pasar
sasaran untuk
menjadi calon
anggota BMT
Keputusan
anggaran
Mengajukan
prosedur
kepada
Kantor pusat
BMT
mengenai
biaya
pengeluaran
promosi
Keputusan pesan
Strategi pesan yakni
menjelaskan
manfaat BMT dan
tata cara kerja BMT
Pelaksanaan pesan
melaui komunikasi
langsung dengan
pasar sasaran
Keputusan media
Media yang
digunakan BMT
melalui penyebaran
brosur
Evaluasi kampanya
Sumber: Data Diolah Peneliti 2012
BMT membandingkan jumlah
calon anggota dari tahun-tahun
sebelumnya dan BMT mendapat
sambutan hangat dari masyarakat
yakni terbukti sampai sekarang
BMT menjalin hubungan baik
dengan calon anggota
Langkah pertama adalah menetapkan tujuan periklanan.
Tujuan-tujuan ini harus didasarkan kepada keputusan masa lalu
tentang pasar sasaran, positioning, dan bauran pemasran, yang
mendifinisikan tugas yang harus dilaksanakan iklan dalam program
pemasaran total, keseluruhan tujuan periklanan adalah membantu
membangun hubungan pelanggan dengan menkomunikasikan nilai
pelanggan, disini peneliti membahas tujuan periklanan. Perusahaan
pasti mempunyai tujua
yang hendak dicapai, tujuan dari BMT
sendiri dalam mengunakan alat bauran promosi yakni periklanan
melalui wawancara:
Ahmad Junaidi nur “menggunakan alat periklanan
dengan tujuan memperkenalkan adanya BMT, Karena selama
ini BMT masing asing di telingga masyarakat, dengan
mengunakan iklan BMT berharap masyarakat mengetahui
adanya BMT, sehingga nantinya bisa berdampak pada
meningkatnya jumlah calon anggota”.
Setelah menetapkan tujuan iklan , selanjutnya perusahaan
menetapkan anggaran iklan untuk setiap produk Menetapkan
anggaran iklan bukanlah tugas yang mudah, yakni bagaimana sebuah
perusahaan bisa mengetahui bahwa pengeluarannya itu merupakan
jumlah yang tepat, peran iklan adalah mempengaruhi permintaan
akan suatu produk, sehingga perusahaan akan mengeluarkan jumlah
yang diperlukan untuk mencapai sasaran penjualan.
Ahmad junaidi nur “ dalam keputusan anggaran biaya
promosi semua di putuskan oleh pusat BMT dimana dalam
mengajukan anggaran promosi yang diperlukan pihak BMT
harus membuat prosedur dulu,sehingga BMT perlu
melakukan proses yang agar rumit untuk mendapatkan cairan
dana promosi dari kantor pusat”.
Ada empat metode umum yang digunakan untuk menetapkan
anggaran total untuk iklan, metode terjangkau, metode presentase
penjualan, metode paritas kompetitif, dan metode tujuan dan tugas
Kotler(2006: 133) adapun faktor yang harus dipertimbangkan ketika
menetapkan anggran periklanan yakni anggran periklanan sering
tergantung pada tahap dalam siklus hidup produk misalnya produk
baru biasannya memerlukan anggaran periklanan yang besar untuk
membangun kesadaran dan membuat pelanggan mencoba, Pangsa
pasar juga mempengaruhi jumlah periklanan yang diperlukan,
karena membangun pasar atau mengambil pangsa pasar dari pesaing
memerlukan
belanja
iklan
yang
lebih
besar
daripada
mempertahankan pangsa saat ini.
Setelah menentukan anggaran periklanan langkah selanjutnya
yakni
menciptakan
pesan
iklan,
tidak
peduli
sebesar
apa
anggarannya, iklan hanya bisa berhasil jika menarik perhatian dan
berkomunikasi dengan baik, pesan iklan yang baik sangat penting
dalam lingkungan periklanan yang mahal dan campur aduk saat ini
langkah pertama dalam menciptakan pesan iklan yang efektif adalah
merancang strategi pesan memutuskan pesan umum yang akan
dikomunikasikan kepada konsumen, tujuan periklanan adalah
membuat konsumen berfikir atau bereaksi terhadap produk atau
perusahaan dalam cara tertentu, orang banyak bereaksi jika mereka
percaya bahwa mereka akan mendapatkan manfaat dari tindakannya,
oleh karena itu pengembangan strategi pesan yang efketif di mulai
dengan mengindentifikasi manfaat pelanggan yang dapat digunakan
sebagai daya tarik iklan, idealnya strategi pesan iklan akan
mengikuti langsung dari positioning perusahaan yang lebih luas dan
strategi nilai pelanggan.
Ach.zainullah “ dalam memutuskan pesan apa yang di
sampaikan dalam strategi priklanan BMT menjelaskan manfaat
produk dan tata cara kerja BMT.
BMT sebagai lembaga jasa keuangan, manfaat dan
kepercayaan adalah hal yang penting yang harus ditekankan dalam
pesan maupun komunikasi, karena inilah awal mula persepsi pasar
sasaran dalam melihat jasa keuangan, yakni mereka ingin
mengetahui mafaat apa yang akan dia dapat, sehinnga strategi pesan
dengan menjelaskan manfaat
produk dan tata carapengunaan
dianggap cukup efektif, Contoh Aplikasi strategi pesan BMT dengan
mengunakan brosur dengan memberikan isi pesan berupa penjelasan
yakni keuntungan bagi lembaga penabung dan ketentuan-ketentuan
BMT.
Selanjutnya adalah langkah-langkah penting dalam memilih
media adalah pertama memutuskan jangkauan, frekuensi, dan
dampak, kedua memilih di antara media utama, dan ketiga memilih
wahana spesifik, dan menetapkan waktu penanyangan Kotler,dkk
(1996: 120)
Menurut M.ghozi melalui wawancara mengatakan “ Pemilihan
media ini memerlukan dua keputusan yaitu sarana. media apa
yang akan digunakan dan media apa yang di pakai. Media yang
digunakan BMT yakni melalui penyebaran brosur”.
Menurut Ach.zainullah menyatakan “dalam hal memutuskan
media yang digunakan BMT adalah keputusan yang cukup rumit
diakrnakan menyangkut anggaran dana yang dimiliki BMT,
dengan keputusan mengunakan penyebaran brosur ini sudah
dianggap cukup efektif karna dengan menyebarkan brosur
langsung ke calon nasabah pemasar bisa memeberikan informasi
langsung kepada nasabah dan juga meminimalisir biaya
pengeluaran promosi, untuk penyebaran brosur BMT sendiri
memiliki waktu yang sudah ditetapkan yakni setiap pemasar
terjun langsung ke lokasi, dan pihak pemasar diwajibkan selalu
membawah brosur untuk di sebarkan ke masyarakat.
Begitupun penjelasan dari Khoirul huda dalam wawancara
menyatakan “ penyebaran brosur adalah strategi yang dapat
menimalisir pengeluaran yang tidak terlalu banyak, dan dalam
penyampaian informasinya brosur cukup efektif dikarnakan di
dalam brosur sudah dijelaskan mengenai manfaat, fungsi dan
tata cara BMT sehingga calon anggota bisa mendapatkan
informasi langsung mengenai BMT yang sudah ada di brosur.
menetapkan kejujuran dan sifat tanggung jawab kepada para
pemasar sehingga
media lewat brosur isi pesan dan
penyampaian informasi 100% adalah fakta ”.
Dalam pemilihan media ini BMT memutuskan untuk
menggunakan media berupa brosur yakni melalui penyebarkan
brosur, strategi ini dianggap efektif baik dalam segi dana yang
dimana menurut penuturanya brosur dianggap dalam anggaran
promosi dana yang dikeluarkannya tidak begitu besar, dan dengan
media brosur pun BMT bisa menjelaskan tentang tata cara Kerja
BMT dan Manfaatnya sehingga ketika pasar sasaran belum sempat
di datangi BMT maka brosur bisa di andalkan untuk pasar sasaran
yang belum bisa di datangi pihak BMT dalam promosi.
2. Personal selling
Philip Kotler & Gery Armstrong (1994 : 596) mendefinisikan
personal selling sebagai berikut : “penjualan personal adalah potensi
lisan dalam
pembicaraan dengan salah satu atau lebih calon
pembeli untuk tujuan melakukan penjualan.”
Ach. Zainullah “ kedua strategi yang digunakan BMT
adalah penjualan tatap muka dimana pemasar pihak dari BMT
mengerakkan sdm pemasaran untuk terjun langsung ke lapangan
untuk mendatangi calon anggota dan memberikan informasi
yang berkaitan dengan BMT dengan tujuan mencari calon
anggota dan juuga bisa memanfaatkan saluran Network
diamana calona nggota bisa melakukan teransaksi langsung di
temapatnya,
Penjualan secara personal selling akan memberikan beberapa
keuntungan Bank, yaitu Kasmir, (2004: 181)
a. Bank dapat langsung bertatap muka dengan nasabah atau
calon nasabah, sehingga dapat langsung menjelaskan produk
Bank kepada nasabah secara rinci.
b. Dapat memperoleh informasi langsung dari nasabah tentang
kelemahan produk kita langsung dari nasabah, terutama dari
keluhan yang nasabah sampaikan termasuk informasi dari
nasabah tentang lembaga keuangan lain.
c. Memungkinkan hubungan terjalin akrab antar bank dengan
nasabah.
d. Petugas Bank memberikan pelayanan merupakan citra Bank
yang diberikan kepada nasabah apabila pelayanan yang
diberikan baik dan memuaskan.
e. Membuat
situasi
seolah-olah
mengharuskan
nasabah
mendengarkan,memperhatikan dan menanggapi Bank.
Penjualan personal adalah cabang internasional pribadi dari
bauran promosi, sebagian besar iklan mengandung komunikasi satu
arah dan non pribadi dengan kelompok konsumen sasaran,
sebaliknya, penjual personal meliputi komunikasi dua arah dan
pribadi antara tenaga penjual dan pelanggan individu atau tatap
muka, disini peneliti mendefinisikan manajmen tenaga penjualan
atau mengelola tenaga penjualan sebagai analisis, perencanaan,
implementasi dan kendali terhadap aktivitas tenaga penjualan. Hal
ini meliputi penyusunan strategi penyusunan strategi, struktur tenaga
penjualan
serta
merekrut,
memilih,
melatih,
memberikan
kompensasi, dan mengevaluasi tenaga penjualan.
Di BMT sendiri mereka dalam manajemen tenaga penjualan
BMT sebelum mendapatkan tenaga penjualan mereka membuat
perencanaan dalam mendapatkan dan megelola tenga penjulan yang
dibutuhkan perusahaan, Berikut peneliti menjelaskan lewat gambar
(IV: 11) BMT dalam mengelola tenaga penjualan:
Junaidi Nur yang peneliti wawancarai menyatakan “ dan
dalam hal ini pihak manajemen BMT juga membuat
perencanaan dalam mengelola tenaga penjualan yang meliputi
merancang struktur, merekrut, menyeleksi, melatih,
mengevaluasi dan memberikan kompensasi kepada yang
berprestasi”.
Gambar IV.11
Manajemen BMT mengelola tenaga penjualan
Merancang
struktur dan
tenaga penjual
Merekrut dan
menyeleksi
tenaga penjual
Melatih tenaga
penjual
Mengevaluasi
tenaga penjual
Sumber: diolah peneliti 2012
Memberikan
kompensasi tenaga
penjual
Langkah awal yakni:
a. Merancang struktur yakni mengenai tugas tenaga penjual, Di
BMT yakni tugas bagi yang terjun langsung kelapangan yakni
di mulai dari jam 7 sampai selesai, biasanya selesainya jam 2,
mereka dibebaskan dalam segi waktu dikarnakan tenaga SDM
yang dimiliki kurang.
b. Merekrut dan menyeleksi tenaga penjual yakni mencari tenaga
penjual yang yakni Menurut Junaidi Nur. kriteria yang harus
dipenuhi dalam penempatan calon karyawan di BMT UGT P:
Berakhlaqul karimah dan memegang serta menjunjung tinggi
kejujuran. Laki-laki umur max 40 tahun. Jarak rumah dan kantor
max 10 KM. Mampu berkomunikasi dengan baik menggunakan
bahasa Indonesia. Mampu untuk membaca dan menulis latin. Di
utamakan alumni Ponpes Sidogiri. Pendidikan terakhir min lulus
tsanawiyah untuk Ponpes Sidogiri. Pendidikan terakhir min
lulus SMA atau sederajat bagi luar Ponpes Sidogiri. Tidak
sedang dalam masa mengikuti pendidikan (sekolah atau
mondok). Mampu dan siap bekerja keras, serta disiplin. Di
utamakan memiliki kendaraan bermotor sendiri.
c. Melatih tenaga penjual yakni memberikan pelatihan- pelatihan
yang di butuhkan atau yang berhubungan dengan kebutuhan
perusahaan. Di BMT setiap setahun sekali ada pelatihanpelatihan yang diadakan oleh BMT Pusat, diadakan pelatihan ini
dikarnakan SDM BMT mayoritas alumni SMA /MA sehingga
tujuan pelatihan ini yakni SDM BMT bisa menambah ilmu
pengetahuan khususnya tentang pemasaran
d. Langkah ke empat yakni mengevaluasi, manajemen bisa
mendapatkan informasi berkala tentang tenaga penjual dari
laporan penjualan, laporan kunjungan dan laporan pengeluaran,
tambahan informasi dari observasi pribadi, survai pelanggan.
memberikan
kompensasi
tenaga
penjual
yang
mereka
berprestasi dalam tugasnya dengan tujuan memberikan motivasi,
Junaidi nur “ BMT dalam mengelola tenaga penjualan BMT
melakukan dengan cara menyusun jadwal kerja para SDM yang akan
terjun langsung ke lapangan, dan dalam merekrut karyawan yakni
BMT memprioritaskan alumni Pondok sidogiri sedangkan setiap
adanya SDM baru BMT mengadakan Pelatihan pengelolaan uang,
pelatihan bagaimana penagihan, sekiranya tetap terkesan sopan,
pelatihan servis excellen, dan bagaimana pelayanan yang bagus
kepada masyarakat. Pelatihan akuntansi, pelatihan menganalisa
laporan keuangan apakah aman dan bagaimana kedepannya.
Pelatihan starategi pemasaran, karakteristik produk dan cara
pengembangannya. Dan memberikan kompensasi pada karyawan
yang berprestasi dengan pihak BMT melakukan evaluasi dulu untuk
mengukur kinerja mereka.
Dengan adanya langka-langka di atas manajemen BMT berharap
bisa menghasilkan tenaga penjual yang berkualitas sehingga dalam
melakukan kegiatannya para tenaga penjual sudah menguasai
tugasnya dengan bagus dalam mencari calon anggota. Di dalam teori
menurut Fandy tjiptono (1998:224) dijelaskan adanya sifat-sifat yang
dimiliki personal selling antara lain, Personal confrontation,
Cultivation, Respose. Dan Berikut peneliti jelaskan sifat-sifat yang
dimiliki personal selling pada BMT :
1. Berpenampilan sopan, rapi dengan mengunakan peci
2. Tersenyum, ramah, bersahabat, dan tangung jawab di saat
melakukan kegiatan beroperasi dan bekerja sama pada
anggota BMT dan Calon anggota.
3. Siap siaga dalam memberikan pelayanan.
4.2.4
Implikasi strategi bauran promosi pada BMT UGT
Tujuan utama dari perusahaan adalah mencapai tingkat laba yang
optimal, menghasilkan produk yang berkualitas dan biaya produksi yang
rendah, hal tersebut merupakan tujuan jangka pendek perusahaan,
sedangkan
tujuan
jangka
panjang
perusahaan
adalah
menjaga,
mempertahankan dan mengembangkan kelangsungan setiap perusahaan
(maulana, 1992:5), BMT- UGT Sidogiri Cabang Malang yakni sebagai
Lembaga Keuangan Syari‟ah BMT sudah berusaha melakukan yang terbaik
dalam Mempertahankan dan mengembangkan Organisasinya, dengan
mengunakan strategi bauran promosi dengan menggunakan alat Periklanan
dan Penjualan tatap muka. Dimana aplikasi dari periklanan yakni BMT
mengunakan media berupa brosur, alasan dari mengunakan alat periklanan
yakni dimana BMT sebagai organisasi yang relatif baru penekanan utama
dalam promosi yang harus dilakukan yakni pada tahap Perkenalan sehingga
Iklan adalah strategi yang tepat dalam memperkenalkan adanya BMT di
masyarakat, baik melalui pengunaan media brosur dimana brosur ini bisa
membantu masyarakat yang mungkin belum pernah didatangi oleh pihak
BMT langsung sehingga brosur bisa membantu dalam memberikan
informasi dikarnakan brosur ini sudah menjelaskan manfaat dan tata cara
pengunaan produk.
Implikasi periklanan pada BMT UGT Menurut Ahmad junaidi
nur selaku ketua cabang menyatakan” dalam kegiatan penyebaran
brosur yang BMT lakukan pada awal sampai sekarang BMT
mendapat sambutan hangat dan respon yang positif
dari
masyarakat terutama pasara sasaran, dikarnakan BMT
mengerakkan langsung para pemasar untuk menyebarkan brosur
dan memberikan penjelasan langsung kepada calon anggota,
terbukti adanya calon anggota yang mendatangi langsung kantor
BMT UGT untuk mendaftarkan dirinya menjadi calon anggota dan
mereka mengatakan informasi yang mereka dapat yakni dari brosur
yang tersebar di pasar-pasar.
Menurut M.ghozi dalam wawancara menyatakan” hasil dari
pengunaan periklanan berupa penyebaran brosur mendapat hasil
yang cukup memuaskan yakni dilihat dari mengukur dampak
penjualan dimana setiap pertahunnya BMT mengalami kenaikkan
yang cukup signifikan sehingga periklanan di anggap strategi yang
tepat dalam meningkatkan jumlah calon anggota”.
Untuk penjualan tatap muka yakni BMT langsung terjun untuk
menemui nasabah dengan memanfaatkan Saluran Network
sehingga
Nasabah bisa langsung melakukan transaksi langsung di tempatnnya.
Penjualan tatap muka yakni potensi lisan dalam pembicaraan dengan salah
satu atau lebih calon pembeli untuk tujuan melakukan penjualan. Strategi ini
dilakukan demi untuk mengetahui karakter pasar sasaraan, mengenai, selera,
sifat, cara mereka dalam mempersepsi produk. Semua hal ini bisa membantu
pemasaran BMT dalam mengunakan strategi yang tepat dalam mencari
calon anggota dengan tujuan meningkatkan jumlah calon anggota BMTUGT Sidogiri cabang Malang.
Langkah terakhir yakni Manajemen perusahaan harus mengevaluasi
dari hasil strategi yang sudah dilakukan untuk Periklanan Pihak manajemen
dalam mengevaluasi strategi yang sudah di terapkan mereka bisa melakukan
melalui dengan cara yakni Untuk Periklanan manajemen bisa
dengan
membandingkan penjulan masa lalu dan biaya iklan masa lalu Kotler,dkk
(1997:113) Untuk Penjualan pribadi manajemen bisa Memperoleh informasi
mengenai tenaga penjualnnya dengan beberapa cara yakni melaui sumber
informasi, evaluasi prestasi formal, membandingkan kinerja tenaga penjual
dan membandingkan penjualan masa kini dengan masa silam Kotler, dkk
(1997:149)
Implikasi personal selling pada BMT UGT Menurut Junaidi
nur menyatakan ” sambutan positif dari masyarakat dan
hubungan baik antara semua pihak BMT dengan masyarakat
yang di alami sekarang, yakni masyarakat bisa merasakan
kepercayaan atas jasa yang ditawarkan BMT informasi ini di
dapat dari loyalnya calon anggota yang setiap hari aktif
mengunakan jasa BMT. Mahrusul Mabsud” strategi ini efektif
di lakukan yakni bisa dilihat dari respon dan tingkat jumlah
calon anggota mengalami peningkatan yang cukup signifikan
sehingga strategi ini sangat tepat untuk dilakukan BMT.
BMT dalam mengevaluasi dari strategi yang telah digunakan yakni
BMT bisa melihat atau membandingkan Jumlah Calon anggota yang masuk
pada BMT yang dimana mereka mengunakan produk BMT yang terdiri dari
Tabungan, Pembiayaan, dan Deposito. Berikut ditampilkan jumlah calon
anggota BMT dilihat dari tingkatan pertahunya.
Tabel IV.3
Data Jumlah Calon anggota
Pada Koperasi BMT-UGT
Tahun 2008-2011
Tahun
J. Calon
Anggota
Kenaikan
RataRata
Presentase
%
2008
275.000
2009
420.000
145.000
20%
2010
689.000
299.000
40%
2011
993.000
304.000
41%
Total
2.377.000
748.000
Sumber: BMT UGT sidogiri cabang malang
Ach.Junaidi nur” semua hasil dari kinerja dalam menjalankan
kegiatan strategi promosi dapat dilihat dari data Jumlah Calon
anggota yang masuk pada Koperasi BMT-UGT Sidogiri Cabang
Malang”.
Dari Tabel (IV.3) dijelaskan secara presentase dari tahun 20082009 jumlah calon anggota 20%, tahun 2009-2010 jumlah calon anggota 40%,
Dan Tahun 2010-2011 jumlah calon anggota 41%. Naiknya jumlah calon anggota
ini tidak terlepas dari pemasaran dalam melaksanakan strateginya dalam
meningkatkan jumlah calon anggota BMT-UGT.
Download