SIARAN PERS Kerja Nyata di Bidang Investasi, Benahi

advertisement
SIARAN PERS
Kerja Nyata di Bidang Investasi,
Benahi Layanan Tingkatkan Realisasi
Jakarta, 20 Oktober 2016 – Dalam masa dua tahun periode pemerintahan Presiden Joko
Widodo dan Wakil Presiden Jusuf Kalla, pemerintah terus melakukan kerja nyata di bidang
investasi terutama terkait perbaikan pelayanan investasi kepada investor. Perbaikan layanan
yang dilakukan bertujuan untuk menciptakan dampak positif dan meningkatkan realisasi
investasi di Indonesia.
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal Thomas Lembong menyampaikan bahwa berbagai
upaya untuk meningkatkan pelayanan penamaman modal kepada investor terus dilakukan. “Ini
merupakan bukti dari kerja nyata yang telah dilakukan oleh seluruh jajaran di BKPM dalam
mendukung visi Presiden Joko Widodo untuk lebih melayani investor baik asing maupun
domestik secara lebih baik,” ujarnya dalam keterangan resmi yang disampaikan di Jakarta,
Kamis (20/10).
Menurut Thomas, beberapa perkembangan dari kemajuan yang dicapai oleh Badan Koordinasi
Penanaman Modal selama dua tahun terakhir utamanya dari sisi pelayanan serta kemudahan
bagi investor. “Presiden Jokowi selalu mengedepankan keterbukaan dan pentingnya kesadaran
bahwa saat ini kita sedang dalam era persaingan sehingga kompetisi dengan negara-negara
pesaing dalam menarik investasi harus dimenangkan,” lanjut Tom.
Perbaikan layanan investasi yang dilakukan oleh BKPM merupakan arahan langsung dari
Presiden Joko Widodo yang dalam tiga hari setelah dilantik melakukan “blusukan” ke BKPM.
hanya berselang tiga bulan setelah itu, tepatnya pada tanggal 26 Januari 2015, Presiden Joko
Widodo meluncurkan Pelayanan Terpadu Satu Pintu yang menempatkan 22
Kementerian/lembaga di bawah naungan BKPM.
PTSP Pusat melayani 162 jenis perizinan dan non-perizinan, dengan 22 K/L yang menyatu dalam
1 kantor dan telah menerbitkan lebih dari 25.000 izin.
Selain itu, dari program-program terobosan pelayanan penanaman modal yang dilakukan oleh
BKPM beberapa di antaranya masuk dalam paket kebijakan ekonomi yang dikeluarkan oleh
pemerintah. Layanan investasi 3 jam yang diluncurkan pada tanggal 11 Januari 2016 oleh Wakil
Presiden Jusuf Kalla merupakan paket kebijakan ekonomi jilid 2 serta revisi daftar negatif
investasi yang merupakan paket kebijakan ekonomi jilid 10.
Paket kebijakan ekonomi yang diluncurkan oleh pemerintah berkontribusi positif terhadap
upaya pencapaian pertumbuhan ekonomi 5,1% tahun 2017. “BKPM terus melakukan berbagai
langkah aktif termasuk beberapa waktu lalu bekerjasama dengan Kepolisian RI terkait
keamanan investasi,” imbuhnya.
Tom menambahkan bahwa hingga minggu kedua Oktober, layanan Izin Investasi 3 Jam telah
digunakan oleh 130 perusahaan, menghasilkan total rencana nilai investasi Rp 291 triliun dan
bertujuan untuk menyerap tenaga Kerja sebesar 77.424 orang. “Penyerapan tenaga kerja
merupakan salah satu hal yang menjadi prioritas bagi pemerintah dalam melihat nilai strategis
suatu proyek investasi yang ada,” ungkap Tom.
Sementara itu, terkait program kemudahan investasi langsung konstruksi (KLIK), terdapat 71
perusahaan yang memanfaatkan fasilitas layanan KLIK dengan total nilai investasi Rp 70,54
triliun dengan luasan tanah mencapai 888,93 hektar yang berlokasi di 11 Kawasan Industri.
Sedangkan layanan percepatan Jalur Hijau yang diberikan kepada investor-investor yang
membutuhkan untuk mempercepat proses impor mesin atau bahan baku yang mereka
butuhkan, saat ini telah digunakan oleh 66 perusahaan, dengan total nilai rencana investasi
sebesar Rp 179,9 triliun.
Dari data yang dimiliki oleh BKPM, realisasi investasi periode Januari-Juni 2016 naik 14,8%
dibandingkan pada periode yang sama tahun lalu. Nilai investasi yang masuk pada periode
tersebut mencapai Rp 298,1 triliun. Penanaman Modal Asing (PMA) berkontribusi sebesar Rp
195,5 triliun naik 12,3% dari periode yang sama tahun 2015. Realisasi PMA itu berdasarkan asal
negara lima besarnya yaitu Singapura sebesar USD 4,9 miliar, Jepang USD 2,9 miliar, Hong Kong
USD 1,1 miliar, Tiongkok USD 1 miliar dan Belanda USD 0,63 miliar.
Hingga kuartal ketiga tahun 2016, angka realisasi investasi diperkirakan telah mencapai Rp
445,5 triliun atau sekitar 75% dari target tahun 2016. BKPM sendiri optimistis bahwa capaian
target tahun ini sebesar Rp 594,8 triliun dapat tercapai.
--Selesai-Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
E-mail : [email protected]
Download