Pe m e r in t a h Ka b u p a te n Ba n g ka la n DAFTAR ISI Hal. Nota Kesepakatan Daftar Isi BAB I i PENDAHULUAN 1 1.1. Latar Belakang ………........................................................................................ 1 1.2. Tujuan ............................................................................................................ 2 1.3. Dasar Hukum ................................................................................................. 3 BAB II 8 KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1. Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah ......................................... 8 a. Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) ............................................... 8 b. Struktur Perekonomian Daerah ............................................................... 11 c. Pendapatan Perkapita ............................................................................. 14 d. Pertumbuhan Ekonomi ............................................................................ 14 e. Inflasi........................................................................................................ 15 f. Indeks Pembangunan Manusia ............................................................... 16 2.2. Rencana Target Ekonomi Makro Pada Tahun Perencanaan ........................ 17 BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) 3.1. Asumsi Dasar Yang Digunakan Dalam APBD Tahun 2017 .......................... 21 3.2. Laju Inflasi ..................................................................................................... 22 3.3. Pertumbuhan PDRB....................................................................................... 23 3.4. Lain-Lain Asumsi............................................................................................ 23 BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH 26 4.1. Pendapatan Daerah ...................................................................................... 26 4.1.1. Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah .................................... 27 4.1.2. Target Pendapatan Daerah ................................................................ 28 4.1.3. Upaya-Upaya Pemerintah Daerah Dalam Mencapai Target .............. 29 Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 21 |hal- i Pe m e r in t a h Ka b u p a te n Ba n g ka la n 4.2. Belanja Daerah ............................................................................................. 30 4.2.1. Kebijakan Perencanaan Belanja Daerah............................................ 30 4.2.2. Kebijakan Belanja Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan, Dan Belanja Tidak Terduga…………………………………………………………………………………………………………………………. 32 4.2.3. Kebijakan Pembangunan Daerah ...................................................... 33 4.2.4. Kebijakan Belanja Langsung .............................................................. 40 4.3. Pembiayaan Daerah ...................................................................................... 63 4.3.1. Kebijakan Penerimaan Pembiayaan................................................... 63 4.3.2. Kebijakan Pengeluaran Pembiayaan.................................................. 63 4.4. Ringkasan RAPBD 2016 ............................................................................... 64 BAB V PENUTUP 66 Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 |hal- ii Pemerintah Kabupaten Bangkalan BAB I PENDAHULUAN 1.1. Latar Belakang Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) merupakan dasar pengelolaan keuangan daerah dalam masa 1 (satu) tahun anggaran. Artinya bahwa penetapan kebijakan serta target pendapatan, pengeluaran dan pembiayaan daerah dalam APBD merupakan bagian dari penyelenggaraan pemerintahan daerah yang sangat menentukan kualitas APBD. Oleh karena itu, penyusunan APBD harus dilakukan dengan penuh keseriusan, kecermatan dan ketelitian tersendiri. Hal ini dimaksudkan agar dokumen APBD yang tersusun dapat realisitis, rasional dan akuntabel sehingga penyelenggaraan pemerintahan daerah dapat berjalan secara efektif dan efisien. Salah satu tahapan dalam penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (APBD) adalah penyusunan Kebijakan Umum APBD (KUA). Dari sisi legal, Pasal 310 ayat 1 Undang undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah mengamanatkan bahwa kepala daerah menyusun KUA dan PPAS berdasarkan RKPD. Hal ini sejalan dengan Pasal 34 Peraturan Pemerintah Nomor 58 tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah mengamanatkan bahwa Kepala Daerah menyusun rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) dan rancangan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS). Undang-Undang Nomor 23 Tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah juga mengamanatkan bahwa dalam penyusunan KUA dan PPAS Kepala Daerah berpedoman pada Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD). Hal ini berarti bahwa proses penyusunan KUA harus mengikuti program dan kegiatan yang telah tercantum pada RKPD. Dengan kata lain, dokumen KUA harus searah dengan RKPD. Secara substansi dokumen KUA Tahun Anggaran 2017 adalah dokumen yang memuat kebijakan bidang pendapatan, belanja, dan pembiayaan serta asumsi yang mendasarinya untuk tahun 2017. Dengan demikian, maka dokumen KUA tahun 2017 Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 |1 Pemerintah Kabupaten Bangkalan pada dasarnya memuat kebijakan umum daerah tahun anggaran 2017 yang menjadi pedoman dan ketentuan umum dalam penyusunan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (RAPBD) 2017. Kebijakan umum ini diharapkan dapat menjembatani antara arah dan tujuan strategis dengan ketersediaan anggaran. KUA Kabupaten Bangkalan Tahun 2017 adalah salah satu dokumen perencanaan pembangunan yang disusun dalam rangka proses perencanaan pembangunan tahun 2017. Program dan kegiatan dalam Rancangan KUA Tahun 2017 telah disusun berdasarkan RKPD Tahun 2017 sebagai penjabaran dari sasaran dan capaian RPJMD dengan klasifikasi urusan-urusan Pemerintah sesuai Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah. Sesuai ketentuan dalam pasal 85 Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011 tentang Perubahan Kedua Atas Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 Tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah, rancangan KUA memuat: kondisi ekonomi makro daerah, asumsi penyusunan APBD, kebijakan pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah, kebijakan pembiayaan daerah dan strategi pencapaiannya. Selanjutnya dalam pasal 87 ayat (1) disebutkan Rancangan KUA disampaikan oleh kepala daerah kepada DPRD untuk dibahas dalam pembicaraan pendahuluan RAPBD tahun anggaran berikutnya. KUA ditetapkan dengan Nota Kesepakatan antara Pemerintah Kabupaten Bangkalan dengan DPRD Kabupaten Bangkalan. Dalam kaitan tersebut, maka KUA akan menjadi dokumen perencanaan pembangunan yang secara politis menjembatani Peraturan Bupati Bangkalan tentang RKPD Kabupaten Bangkalan Tahun 2017 dengan penyusunan RAPBD Kabupaten Bangkalan Tahun 2017. 1.2. Tujuan Penyusunan KUA Tujuan penyusunan KUA Kabupaten Bangkalan Tahun Anggaran 2017 adalah: 1. Memberikan arah bagi pelaksanaan program dan kegiatan pembangunan pada tahun 2017 yang merupakan penjabaran kebijakan pembangunan sebagaimana Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 |2 Pemerintah Kabupaten Bangkalan tertuang dalam dokumen RKPD tahun 2017 dengan sumber pendanaan dan penerimaan daerah. 2. Mengoptimalkan pelaksanaan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah. 3. Meningkatkan koordinasi antara eksekutif dan legislatif dalam memantapkan penyusunan perencanaan anggaran yang transparan dan akuntabel. 1.3. Dasar Hukum Penyusunan KUA Penyusunan KUA Kabupaten Bangkalan Tahun 2017 berpedoman pada : 1. Undang-undang Nomor 17 Tahun 2003 tentang Keuangan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2003 Nomor 47, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4287); 2. Undang-undang Nomor 1 Tahun 2004 tentang Perbendaharaan Negara (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4355); 3. Undang-Undang Nomor 15 Tahun 2004 tentang Pemeriksaan Pengelolaan dan Pertanggungjawaban Keuangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 66, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4400); 4. Undang-Undang Nomor 25 Tahun 2004 tentang Sistem Perencanaan Pembangunan Nasional (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 104, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4421); 5. Undang-undang Nomor 33 Tahun 2004 tentang Perimbangan Keuangan antara Pemerintah Pusat dan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 126, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4438); 6. Undang-Undang Nomor 17 Tahun 2007 tentang Rencana Pembangunan Jangka Panjang Nasional Tahun 2005-2025 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 33, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4700); 7. Undang-undang Nomor 27 Tahun 2009 tentang MPR, DPR, DPD dan DPRD (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 123, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5043); Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 |3 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 8. Undang-undang Nomor 28 Tahun 2009 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 130, Tambahan Lembaran NegaraRepublik Indonesia Nomor 5049); 9. Undang-undang Nomor 24 Tahun 2011 tentang Badan Penyelenggara Jaminan Sosial (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 116, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5256); 10. Undang-undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2014 Nomor 7); 11. Undang-undang Nomor 23 tahun 2014 tentang Pemerintahan Daerah sebagaimana diubah terakhir dengan Undang-undang Nomor 9 Tahun 2015 (Lembaran Negara tahun 2014 Nomor 244, Tambahan Lembaran Negara Nomor 5584); 12. Peraturan Pemerintah Nomor 24 Tahun 2004 tentang Kedudukan Protokoler dan Keuangan Pimpinan dan Anggota Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2004 Nomor 90, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4416) sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Pemerintah Nomor 21 Tahun 2007 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 47, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4712); 13. Peraturan Pemerintah Nomor 23 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Badan Layanan Umum (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 48, Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4502); 14. Peraturan Pemerintah Nomor 55 Tahun 2005 tentang Dana Perimbangan (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 137, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4575); 15. Peraturan Pemerintah Nomor 56 Tahun 2005 tentang Sistem Informasi Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 138, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4576) sebagaimana dirubah dengan Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2010 (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 110 Tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 5155); Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 |4 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 16. Peraturan Pemerintah Nomor 57 Tahun 2005 tentang Hibah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 139, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4577); 17. Peraturan Pemerintah Nomor 58 Tahun 2005 tentang Pengelolaan Keuangan Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 140, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4578); 18. Peraturan Pemerintah Nomor 65 Tahun 2005 tentang Pedoman Penyusunan dan Penerapan Standar Pelayanan Minimal (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2005 Nomor 150, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4585); 19. Peraturan Pemerintah Nomor 8 Tahun 2006 tentang Pelaporan Keuangan dan Kinerja Instansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2006 Nomor 25, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4614); 20. Peraturan Pemerintah Nomor 38 Tahun 2007 tentang Pembagian Urusan Pemerintahan antara Pemerintah, Pemerintahan Daerah Provinsi dan Pemerintahan Daerah Kabupaten/Kota (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2007 Nomor 89, tambahan Lembaran Negara Republik Indonesia Nomor 4737); 21. Peraturan Pemerintah Nomor 5 Tahun 2009 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2009 Nomor 8, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 4972); 22. Peraturan Pemerintah Nomor 69 Tahun 2010 tentang Tata Cara Pemberian dan Pemanfaatan Insentif Pemungutan Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 119, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 5161); 23. Peraturan Pemerintah Nomor 71 Tahun 2010 tentang Standart Akuntansi Pemerintah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2010 Nomor 123, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 5165); 24. Peraturan Pemerintah Nomor 30 Tahun 2011 tentang Pinjaman Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2011 Nomor 59, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 5165); Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 |5 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 25. Peraturan Pemerintah Nomor 2 Tahun 2012 tentang Hibah Daerah (Lembaran Negara Republik Indonesia Tahun 2012 Nomor 5, Tambahan Lembaran Negara Indonesia Nomor 5272); 26. Peraturan Pemerintah Nomor 43 Tahun 2014 tentang Peraturan Pelaksanaan Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa; 27. Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah; 28. Peraturan Presiden Nomor 32 Tahun 2014 tentang Pengelolaan dan Pemanfaatan Dana Kapitasi Jaminan Kesehatan Nasional pada Fasilitas Kesehatan Tingkat Pertama Milik Pemerintah Daerah; 29. Peraturan Presiden Republik Indonesia Nomor 2 Tahun 2015 tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Nasional Tahun 2015-2019; 30. Peraturan Presiden Nomor 45 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Tahun 2017; 31. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 13 tahun 2006 tentang Pedoman Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2011; 32. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 21 Tahun 2007 tentang Pengelompokan Kemampuan Keuangan Daerah, Penganggaran dan Pertanggungjawaban Penggunaan Belanja Penunjang Operasional Pimpinan DPRD serta Tata Cara Pengembalian Tunjangan Komunikasi Intensif dan Dana Operasional; 33. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 32 Tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Hibah dan Bantuan Sosial Yang Bersumber Dari Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah sebagaimana diubah terakhir dengan Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 14 Tahun 2016; 34. Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017; 35. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 15 Tahun 2007 tentang Pokok- Pokok Pengelolaan Keuangan Daerah sebagaimana telah diubah terakhir dengan peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 4 Tahun 2013; Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 |6 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 36. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 7 Tahun 2008 tentang Urusan Pemerintahan Daerah Kabupaten Bangkalan; 37. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 8 Tahun 2010 tentang Pajak Daerah; 38. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 9 Tahun 2010 tentang Retribusi Jasa Umum; 39. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 10 Tahun 2010 tentang Retribusi Jasa Usaha; 40. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 11 Tahun 2010 tentang Retribusi Perijinan Tertentu; 41. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 11 Tahun 2011 tentang Bantuan Keuangan Kepada Partai Politik ; 42. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 2 tahun 2013 Tentang Rencana Pembangunan Jangka Menengah Daerah Tahun 2013-2018; 43. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 10 Tahun 2013 tentang Penyertaan Modal Daerah Kepada Badan Usaha Milik Daerah, Badan Usaha Swasta dan Kelompok Usaha Masyarakat; 44. Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan Nomor 7 Tahun 2016 Tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah; 45. Peraturan Bupati Nomor 48 tahun 2011 tentang Pedoman Pemberian Subsidi, Hibah, Bantuan Keuangan dan Belanja Tidak Terduga sebagaimana telah diubah dengan Peraturan Bupati Nomor 73 tahun 2012; 46. Peraturan Bupati Nomor Tahun 2016 tentang Perubahan Pertama Perbup nomor 15 Tahun 2016 tentang Rencana Kerja Pemerintah Daerah (RKPD) Kabupaten Bangkalan tahun 2017. Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 |7 Pemerintah Kabupaten Bangkalan BAB II KERANGKA EKONOMI MAKRO DAERAH 2.1. Perkembangan Indikator Ekonomi Makro Daerah Pertumbuhan ekonomi merupakan indikator penting dalam pembangunan ekonomi suatu daerah. Pertumbuhan ekonomi yang mantap dan berkualitas akan berpengaruh terhadap pembangunan suatu daerah. Oleh karena itu historis pertumbuhan ekonomi diperlukan untuk menjadi dasar perencanaan pembangunan daerah. Perkembangan indikator ekonomi makro daerah Kabupaten Bangkalan yang meliputi Produk Domestik Regional Bruto (PDRB); Struktur Perekonomian Daerah; Pendapatan Perkapita; Pertumbuhan Ekonomi; Inflasi; Indeks Pembangunan Manusia, masih menunjukkan kondisi yang cukup baik meskipun masih diperlukan upaya-upaya yang lebih intensif sebagai langkah untuk mencapai visi dan misi pembangunan Kabupaten Bangkalan. Beberapa perkembangan indikator makro pembangunan daerah Kabupaten Bangkalan tahun 2012-2016 dapat disajikan sebagai berikut : a) Produk Domestik Regional Bruto (PDRB) Dalam kurun waktu lima tahun terakhir sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 sebagaimana tabel 2.1, PDRB Kabupaten Bangkalan Atas Dasar Harga Berlaku 2010 (ADHB) menunjukkan trend meningkat dari tahun ke-tahun. Pada tahun 2012 PDRB (ADHB) Kabupaten Bangkalan sebesar Rp10.637.327,44 juta rupiah, meningkat menjadi Rp11.913.364,60 juta rupiah pada tahun 2013 atau naik 12% dari tahun 2012. Pada tahun 2014 masih mengalami peningkatan mencapai Rp13.177.259,76 juta rupiah, naik 10,61% dari tahun 2013. Peningkatan PDRB (ADHB) Kabupaten Bangkalan juga diproyeksikan meningkat untuk tahun 2015 yaitu Rp14.656.132,38 juta rupiah atau naik 11,22% dari tahun Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 |8 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 2014 dan tahun 2016 PDRB (ADHB) Kabupaten Bangkalan diprediksi mencapai Rp15.991.906,00 juta rupiah atau meningkat 9,11% dari proyeksi tahun 2015. Tabel 2.1 PDRB ADHB Kabupaten Bangkalan Tahun 2012-2016 (Juta Rupiah) NO 1. LAPANGAN USAHA 2. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan Pertambangan & Penggalian 3. Industri Pengolahan 4. Pengadaan listrik dan gas 5. Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang Konstruksi 6. 7. 8. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan 2012*) 2013*) 2014**) 2015***) 2016***) 3.590.158,09 4.021.106,07 4.411.658,92 4.875.445,42 5.321.682,00 7.611.369,10 7.847.910,50 8.793.029,20 265.279,60 271.958,30 348.800,62 387.862,94 432.701,62 483.828,67 532.101,70 5.403,56 5.339,88 5.461,83 5.834,85 5.988,70 11.874,98 13.163,37 14.191,96 15.546,07 17.079,80 1.583.564,06 1.824.770,92 2.133.480,16 2.448.353,49 2.696.186,30 1.983.955,12 2.229.888,83 2.451.613,76 2.729.361,10 2.966.468,50 187.711,26 206.513,48 228.716,78 233.167,98 274.882,80 140.654,69 155.382,69 177.613,44 200.597,54 231.573,40 10. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi 612.384,72 691.168,46 740.788,24 811.414,55 864.262,60 11. Jasa Keuangan dan Asuransi 237.606,50 269.100,59 293.434,37 336.041,27 349.169,30 12. Real Estate 156.098,67 170.223,52 182.506,11 203.082,84 224.633,90 13. Jasa Perumahan 34.278,94 37.857,95 40.697,57 44.674,66 49.611,00 14. 833.045,25 919.623,70 976.488,27 1.069.348,40 1.180.381,70 15. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Social Wajib Jasa Pendidikan 541.915,49 590.001,16 644.361,15 716.761,83 795.324,50 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Social 50.367,49 54.664,93 60.090,23 66.510,53 73.957,00 17. Jasa Lainnya 107.930,62 113.807,84 122.338,82 132.809,37 145.644,60 10.637.327,44 11.913.364,60 13.177.259,76 14.656.132,38 15.991.906,00 9. PDRB TANPA MIGAS Sumber Data Keterangan : BPS Kabupaten Bangkalan : *)Angka Sementara **)Angka Direvisi ***)Angka Proyeksi Sedangkan PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) Kabupaten Bangkalan sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 sebagaimana tabel 2.2, juga mengalami peningkatan yang signifikan, dari Rp9.536.995,33 juta rupiah pada tahun 2012 naik menjadi Rp10.157.328,86 juta rupiah pada tahun 2013 atau naik 6,5% dari tahun 2012. Pada tahun 2014 PDRB (ADHK) Kabupaten Bangkalan kembali meningkat menjadi Rp10.666.869,65 atau naik 5,02% dari tahun 2013. Untuk tahun 2015 PDRB Kabupaten Bangkalan diproyeksikan semakin meningkat menjadi Rp11.222.751,70 atau naik sebesar 5,21% dari tahun 2014. Sehingga pada tahun 2016, PDRB (ADHK) Kabupaten Bangkalan diperkirakan mencapai Rp11.768.508,00 atau naik 4,86% dari proyeksi tahun 2015. Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 |9 Pemerintah Kabupaten Bangkalan Tabel 2.2 PDRB ADHK Kabupaten Bangkalan Tahun 2012 – 2016 (Juta Rupiah) NO LAPANGAN USAHA 2012*) 2013*) 2014**) 2015***) 2016***) 3.155.529,99 3.310.410,27 3.403.306,53 3.514.968,97 3.673.353,20 Pertambangan & Penggalian 196.966,21 203.073,95 210.345,78 219.325,94 214.639,80 Industri Pengolahan 312.243,98 329.370,25 345.100,13 363.024,40 380.312,10 6.135,30 6.400,69 6.504,76 6.794,14 7.123,80 10.622,08 11.167,04 11.528,62 12.051,66 12.643,20 1.370.076,85 1.486.569,09 1.614.889,86 1.728.561,46 1.867.089,70 1.825.230,12 1.989.134,85 2.130.767,34 2.279.567,36 2.326.113,40 1. Pertanian, Kehutanan dan Perikanan 2. 3. 4. Pengadaan listrik dan gas 5. Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang Konstruksi 6. 7. 8. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan 180.847,17 187.916,46 197.634,86 194.422,90 215.539,80 129.276,12 136.037,00 147.131,70 158.283,19 172.954,10 10. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum Informasi dan Komunikasi 606.244,67 682.773,80 730.611,34 783.043,16 836.973,80 11. Jasa Keuangan dan Asuransi 216.588,66 238.578,12 249.263,87 267.507,99 266.774,90 12. Real Estate 145.661,90 154.543,24 162.072,64 171.308,34 181.582,70 13. Jasa Perumahan 30.777,47 32.108,31 33.516,60 34.936,08 36.727,00 14. 710.761,68 726.083,63 733.299,66 760.567,24 806.232,10 15. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Social Wajib Jasa Pendidikan 488.384,73 506.476,91 529.053,33 559.046,26 590.322,10 16. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Social 47.886,08 49.932,93 52.495,95 55.518,60 60.329,80 17. Jasa Lainnya 103.762,31 106.752,33 109.346,68 113.824,02 119.796,50 9.536.995,33 10.157.328,86 10.666.869,65 11.222.751,70 11.768.508,00 9. PDRB TANPA MIGAS Sumber Data Keterangan : BPS Kabupaten Bangkalan : *)Angka Sementara **)Angka Direvisi ***)Angka Proyeksi Dari uraian diatas dapat dikemukakan bahwa perekonomian Kabupaten Bangkalan sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 mengalami trend positif seperti tergambar dalam (grafik 2.1) dimana secara keseluruhan nilai PDRB (ADHB) Kabupaten Bangkalan sejak tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 mengalami peningkatan yang signifikan dengan rata-rata peningkatan sebesar 10,74% per tahun. Grafik 2.1 Perkembangan PDRB Kabupaten Bangkalan Tahun 2012 - 2016 18.000.000,00 16.000.000,00 14.000.000,00 12.000.000,00 10.000.000,00 PDRB ADHB 8.000.000,00 PDRB ADHK 6.000.000,00 4.000.000,00 2.000.000,00 0,00 2012*) 2013*) 2014**) 2015***) 2016***) Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 10 Pemerintah Kabupaten Bangkalan b) Struktur Perekonomian Daerah Struktur ekonomi suatu daerah tercermin melalui seberapa besar peranan masing masing sektor ekonomi atau lapangan usaha terhadap jumlah total nilai tambah dari seluruh sektor/lapangan usaha. Pergeseran yang disertai pertumbuhan antar sektor tersebut menunjukkan bahwa proses pembangunan mengarah pada perubahan yang positif. Untuk melihat perekonomian Kabupaten Bangkalan dari sisi ini, bisa diamati dari perkembangan struktur ekonomi dari tahun ke tahun. Hasil dari proses pembangunan akan memberikan akibat terjadinya pergeseran struktural ekonomi, yakni pergeseran peranan dari masing-masing sektor yang tercermin dari tabel distribusi persentase PDRB (ADHB) Kabupaten Bangkalan (tabel 2.3). Tabel 2.3 Distribusi Persentase PDRB ADHB Kabupaten Bangkalan Tahun 2012–2016 NO I II III 2014**) 2015***) 2016***) PRIMER LAPANGAN USAHA 35,74 35,62 35,46 35,20 34,92 1. Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 33,75 33,75 33,48 33,27 33,22 2. Pertambangan & Penggalian 1,99 1,87 1,98 1,93 1,70 18,33 18,73 19,62 20,15 20,34 SEKUNDER 2012*) 2013*) 1. Industri Pengolahan 3,28 3,26 3,28 3,30 3,33 2. Pengadaan listrik dan gas 0,05 0,04 0,04 0,04 0,04 3. Pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang 0,11 0,11 0,11 0,11 0,11 4. Konstruksi 14,89 15,32 16,19 16,71 16,86 TERSIER 45,93 45,65 44,92 44,65 44,73 1. 18,65 18,72 18,60 18,62 18,55 2. Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor Transportasi dan Pergudangan 1,76 1,73 1,74 1,59 1,72 3. Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 1,32 1,30 1,35 1,37 1,45 4. Informasi dan Komunikasi 5,76 5,80 5,62 5,54 5,40 5. Jasa Keuangan dan Asuransi 2,23 2,26 2,23 2,29 2,18 6. Real Estate 1,47 1,43 1,39 1,39 1,40 7. Jasa Perumahan 0,32 0,32 0,31 0,30 0,31 8. Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib Jasa Pendidikan 7,83 7,72 7,41 7,30 7,38 9. 5,09 4,95 4,89 4,89 4,97 10. Jasa Kesehatan dan Kegiatan Social 0,47 0,46 0,46 0,45 0,46 11. Jasa Lainnya 1,01 0,96 0,93 0,91 0,91 100,00 100,00 100,00 100,00 100,00 TOTAL Sumber Data Keterangan : BPS Kabupaten Bangkalan : *)Angka Sementara **)Angka Direvisi ***)Angka Proyeksi Kondisi ekonomi kabupaten Bangkalan dari tahun 2012 sampai dengan tahun 2016 secara struktur ekonomi terjadi pergeseran peranan dari masingmasing sektor yaitu sektor primer dari sektor pertanian, sektor pertambangan dan Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 11 Pemerintah Kabupaten Bangkalan penggalian ke sektor sekunder berupa industri pengolahan, sektor pengadaan listrik dan gas, sektor pengadaan air, pengelolaan sampah, limbah dan daur ulang, dan sektor konstruksi serta sektor tersier yaitu perdagangan besar dan eceran, reparasi mobil dan sepeda motor; transportasi dan pergudangan; penyediaan akomodasi dan makan minum; informasi dan komunikasi; jasa keuangan dan asuransi; real estate; jasa perusahaan; administrasi pemerintahan, pertahanan dan jaminan sosial wajib; jasa pendidikan; jasa kesehatan dan kegiatan sosial; dan jasa lainnya. Pergeseran tersebut tercermin dalam grafik struktur ekonomi di bawah ini. Grafik 2.2 Struktur Ekonomi Kabupaten Bangkalan Tahun 2012 – 2016 50 45,93 45,65 44,92 45 40 35,74 35,62 35,46 44,73 44,65 35,2 35 34,92 30 25 20 PRIMER 18,33 18,73 19,62 20,15 20,34 SEKUNDER TERSIER 15 10 5 0 2012*) 2013*) 2014**) 2015***) 2016***) Dari gambar di atas terlihat sektor primer sejak tahun 2012 sampai Tahun 2016 terus mengalami penurunan kontribusi. Pada Tahun 2012 sektor primer memberikan kontribusi sebesar 35,74%, tahun 2013 sebesar 35,62% kemudian kembali menurun di tahun 2014 yaitu sebesar 35,46% dan tahun 2015 diposisi 35,20%. Sementara pada tahun 2016, sektor primer memberikan kontribusi sebesar 34,92%. Persentase sektor sekunder pada tahun 2012 mengalami peningkatan yang cukup berarti. Peningkatan pada tahun 2012 ini terutama didukung oleh sektor Konstruksi yang pada tahun 2012 banyak pekerjaan konstruksi gedung baik oleh pemerintah maupun pihak swasta, baik berupa gedung kantor maupun perumahan yang semakin marak dilaksanakan di Kabupaten Bangkalan. Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 12 Pemerintah Kabupaten Bangkalan Pembangunan Jalan sebagai pendukung akan dibangunnya pelabuhan niaga di Kecamatan Socah semakin memberikan peningkatan kontribusi sektor sekunder. Pada tahun 2013 sektor ini memberikan andil sebesar 18,74% yang didominasi dari sektor Konstruksi sebagai kelanjutan dari tahun sebelumnya. Bahkan pada tahun 2014 sektor sekunder mengalami peningkatan kontribusi menjadi 19,62%. Pada tahun 2015 sektor ini kembali meningkat menjadi 20,15% dan kembali meningkat di tahun 2016 dengan memberikan kontribusi sebesar 20,34% Kelompok sektor tersier memiliki sumbangan lebih tinggi dibanding sektor sekunder. Walau terjadi peningkatan secara akumulasi, bila dicermati lebih teliti ada penurunan peranan sektoral yang disebabkan oleh kecilnya kontribusi sektor Jasa Perusahaan dibanding sektor lainnya yaitu sebesar 0,19%. Bila dicermati dalam lima tahun terakhir pergeseran yang terjadi pada sektor ini positif. Untuk diketahui tahun 2012 sebesar 45,93%, tahun 2013 menurun menjadi 45,65% dan di tahun 2014 sedikit turun menjadi sebesar 44,92%. Di tahun 2015 kembali menurun menjadi 44,65% dan sedikit naik pada tahun 2016 menjadi 44,73%. Sektor pendukung kelompok ini adalah Sektor Perdagangan Besar dan Eceran, Reparasi Mobil dan Sepeda Motor; Sektor Transportasi dan Pergudangan; Sektor Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum; Sektor Informasi dan Komunikasi; Sektor Jasa Keuangan dan Asuransi; Sektor Real Estate; Sektor Jasa Perusahaan; Sektor Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib; Sektor Jasa Pendidikan; Sektor Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial; dan Sektor Jasa Lainnya. Grafik tersebut di atas juga menunjukkan secara tersirat bahwa ciri khas perekonomian Kabupaten Bangkalan masih melekat sebagai perekonomian agraris yang masih bertumpu pada sektor pertanian atau sudah mengarah menjadi daerah industri yang ditandai dengan dominasi yang signifikan pada sektor industrinya. Seperti diketahui bahwa salah satu tolok ukur keberhasilan pembangunan di bidang ekonomi jangka panjang adalah terjadinya pergeseran ekonomi dari sektor primer ke arah sektor sekunder dan tersier. Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 13 Pemerintah Kabupaten Bangkalan c) Pendapatan Perkapita Disamping hal tersebut diatas dapat pula diketahui tentang peningkatan pelayanan pemerintah pada bidang ekonomi, dimana PDRB Perkapita Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) selama lima tahun (2012-2015) meningkat rata-rata per tahun 10,61 persen yaitu dari Rp9.665.507,76 pada tahun 2011 menjadi Rp14.464.813,76 pada tahun 2015. Sedangkan PDRB Perkapita menurut Harga Konstan 2010 (ADHK) meningkat rata-rata per tahun 4,80 persen yaitu dari Rp9.190.381,02 pada tahun 2011 menjadi Rp11.083.923.34 pada tahun 2015. Tabel 2.4 PDRB Perkapita Kabupaten Bangkalan Tahun 2011-2015 (rupiah) PDRB Perkapita 2011 2012 2013 2014 2015 Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) Atas Dasar Harga Konstant (ADHK) 9.665.507,76 10.796.779,03 11.968.651,27 13.121.902,94 14.464.813,76 9.190.381,02 9.685.760,37 10.211.533,93 10.629.415,74 11.083.923.34 Sumber Data : BPS Kabupaten Bangkalan d) Pertumbuhan Ekonomi Besarnya pertumbuhan ekonomi suatu daerah, tercermin dari pertumbuhan PDRB ADHK. Hasil penghitungan PDRB ADHK diketahui bahwa total nilai PDRB Kabupaten Bangkalan pada tahun 2012 sebesar Rp9.536.995,33. Trend positif pertumbuhan ekonomi terus berlanjut pada tahun 2013 yang mengalami kenaikan menjadi sebesar Rp10.157.328,86 dan tahun 2014 kembali meningkat menjadi Rp10.666.869,65. Untuk tahun 2015, PDRB ADHK Kabupaten Bangkalan diproyeksikan meningkat menjadi Rp11.222.751,70, dan pada tahun 2016 diperkirakan akan mencapai Rp11.768.508,00. Dengan demikian berdasarkan indek berantai PDRB Kabupaten Bangkalan Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) sebagaimana tabel 2.5 diketahui bahwa pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangkalan tahun 2011 sebesar 6,35 persen. Pertumbuhan ekonomi ini semakin signifikan terjadi pada tahun 2012 yaitu tumbuh sebesar 6,45 persen, sedangkan pada tahun 2013 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangkalan tumbuh menjadi 6,50 persen dan tahun 2014 pertumbuhannya mengalami perlambatan menjadi 5,02 persen. Adapun tahun 2015 ekonomi Kabupaten Bangkalan diproyeksikan kembali mengalami pertumbuhan walaupun tidak signifikan menjadi 5,07 persen sedangkan di tahun Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 14 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 2016 pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangkalan diperkirakan melambat menjadi 5,01 persen. Tabel 2.5 Indeks Berantai PDRB Kabupaten Bangkalan Atas Dasar Harga Konstan Tahun 2012–2016 NO 2012*) 2013*) 2014*) 2015***) 2016***) 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan LAPANGAN USAHA 2,51 4,91 2,81 3,97 3,81 2 Pertambangan dan Penggalian 5,03 3,1 3,58 0,75 1,28 3 Industri Pengolahan 5,25 5,48 4,78 4,84 5,12 4 Pengadaan Listrik dan Gas 9,8 4,33 1,63 4,45 4,85 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 5,38 5,13 3,24 4,54 4,91 6 Konstruksi 13,69 8,5 8,63 7,91 7,15 7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 9,85 8,98 7,12 4,40 4,56 8 Transportasi dan Pergudangan 0,02 3,91 5,17 4,20 4,67 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 8,54 5,23 8,16 8,16 8,69 10 Informasi dan Komunikasi 8,83 12,62 7,01 7,18 6,89 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 8,09 10,15 4,48 3,31 3,60 12 Real Estate 7,61 6,1 4,87 5,70 6,00 13 Jasa Perusahaan 4,01 4,32 4,39 4,39 4,97 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,47 2,16 0,99 4,74 4,97 15 Jasa Pendidikan 4,92 3,7 4,46 5,67 5,59 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 6,88 4,27 5,13 7,13 7,27 17 Jasa lainnya 1,91 2,88 2,43 4,09 5,25 Total PDRB Nonmigas 6,45 6,5 5,02 5,07 5,01 Sumber Data Keterangan : BPS Kabupaten Bangkalan : *)Angka Sementara **)Angka Direvisi ***)Angka Proyeksi e) Inflasi Tingkat Inflasi di suatu daerah pada satu tahun dapat dihitung dengan metode Indeks Harga Konsumen (IHK) dan dapat juga dilihat dari besarnya perubahan indeks Harga Implisit PDRB tahun berjalan dari tahun sebelumnya. Angka inflasi secara umum menggambarkan besarnya peningkatan hargaharga barang/jasa di suatu daerah tertentu pada waktu tertentu, sehingga tingkat inflasi dipakai sebagai tolak ukur dalam melihat stabilitas perekonomian di suatu daerah. Tingkat inflasi yang tinggi (mencapai dua digit) relatif mencerminkan stabilitas ekonomi yang kurang baik. Tingkat inflasi di Kabupaten Bangkalan dalam kurun waktu 5 (lima) tahun terakhir menunjukkan trend yang cukup menggembirakan dimana laju inflasi masih berada dibawah dua digit. Pada tahun 2012 tingkat inflasi di Kabupaten Bangkalan mencapai 5,98 persen mengalami peningkatan sekitar 0,74 persen dari tahun 2011. Pada tahun 2013 tingkat inflasi Kabupaten Bangkalan menurun Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 15 Pemerintah Kabupaten Bangkalan menjadi 5,16 persen, sedangkan pada tahun 2014 tingkat inflasi Kabupaten Bangkalan kembali meningkat sebesar 0,17 persen atau mencapai 5,33 persen. Adapun untuk tahun 2015 tingkat inflasi Kabupaten Bangkalan diproyeksikan menjadi 4,86 persen dan tahun 2016 tingkat inflasi Kabupaten Bangkalan diprediksi mencapai 4,90 persen. Namun demikian Pemerintah Kabupaten Bangkalan terus berupaya mempertahankan laju inflasi di Kabupaten Bangkalan tetap berada di bawah 2 (dua) digit untuk menjaga stabilitas perekonomian dan semakin menguatnya daya beli masyarakat di Kabupaten Bangkalan. Tabel 2.6 Inflasi Produk Domestik Regional Bruto Kabupaten Bangkalan Tahun 2011-2015 (Prosen) NO 2012*) 2013*) 2014*) 2015***) 2016***) 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan LAPANGAN USAHA 7,82 6,76 6,72 5,98 5,27 2 Pertambangan dan Penggalian 2,12 2,18 13,1 0,84 1,22 3 Industri Pengolahan 4,02 5,42 6,48 5,44 5,83 4 Pengadaan Listrik dan Gas -8,28 -5,28 0,65 -0,71 0,83 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 8,61 5,44 4,43 4,79 4,73 6 Konstruksi 7,78 6,2 7,63 1,70 7,47 7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 4 3,13 2,64 6,63 3,94 8 Transportasi dan Pergudangan 1,94 5,88 5,31 5,65 4,31 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 4,78 4,98 5,69 5,57 5,06 10 Informasi dan Komunikasi 0,31 0,21 0,16 1,53 0,31 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 4,31 2,82 4,37 5,60 5,29 12 Real Estate 1,6 2,78 2,23 5,28 4,35 13 Jasa Perusahaan 6,02 5,86 2,98 6,54 4,42 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 9,33 8,06 5,14 5,14 4,57 15 Jasa Pendidikan 6,14 4,98 4,55 5,27 5,08 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 2,84 4,08 4,56 3,32 3,66 17 Jasa lainnya 0,55 2,49 4,95 4,29 4,20 5,98 5,16 5,33 4,86 4,90 Total PDRB Nonmigas Sumber Data Keterangan f) : BPS Kabupaten Bangkalan : *)Angka Sementara **)Angka Direvisi ***)Angka Proyeksi Indeks Pembangunan Manusia Perkembangan IPM Kabupaten Bangkalan semakin baik dari tahun ke tahun. Ini terlihat dari skor IPM sejak tahun 2010 sampai degan tahun 2014 terus meningkat. Adapun skor IPM Kabupaten Bangkalan pada tahun 2010 mencapai 64,51dan tahun 2011 mengalami peningkatan menjadi 65,01. Pada tahun 2012 skor IPM Kabupaten Bangkalan sebesar 65,69 dan pada tahun 2013 naik menjadi 66,19. Sedangkan pada tahun 2014 IPM Kabupaten Bangkalan sebesar 66,68. Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 16 Pemerintah Kabupaten Bangkalan Grafik 2.3 Indek Pembangunan Manusia Kabupaten Bangkalan Tahun 2010 - 2014 66,68 67 66,19 65,69 66 65 65,01 64,51 64 63 2010 2011 2012 2013 2014 Berdasarkan cerminan capaian indikator ekonomi makro Kabupaten Bangkalan tahun 2011-2015, perlu beberapa kebijakan pemerintah untuk menstabilkan dan mengakselerasikan terhadap kondisi perekonomian daerah, yaitu: (1) Pertumbuhan ekonomi yang lebih baik dari beberapa sektor ekonomi yang menjadi andalan Kabupaten Bangkalan, (2) stabilitasi perekonomian melalui pertumbuhan investasi, (3) pengangguran terbuka dan jumlah penduduk miskin diintervensi melalui beberapa program prioritas dan upaya sinergitas dengan dukungan kebijakan pusat maupun daerah, dan (4) potensi ekonomi yang relatif besar di sektor perdagangan, jasa dan pariwisata dengan berbasis UMKM dan mengedepankan ekonomi kerakyatan, diharapkan bisa berperan dalam penciptaan lapangan kerja dan pengentaskan kemiskinan. 2.2. Rencana Target Ekonomi Makro Pada Tahun Perencanaan Kondisi ekonomi global, selain berpengaruh terhadap ekonomi nasional dan regional juga akan berpengaruh terhadap kondisi perekonomian Kabupaten Bangkalan pada Tahun 2017. Secara garis besar, kebijakan ekonomi Kabupaten Bangkalan masih berorientasi pada pemantapan pertumbuhan sektor unggulan yang berdaya saing di bidang pertanian, perdagangan, hotel, restoran dan sektor jasa. Secara umum pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangkalan Tahun 2017 diperkirakan tetap akan tumbuh, salah satunya karena daya dorong dan daya tarik pasar domestik dan regional yang menjanjikan sehubungan dengan posisi strategis Kabupaten Bangkalan. Dengan optimisnya target pertumbuhan PDRB, diharapkan Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 17 Pemerintah Kabupaten Bangkalan akan meningkatkan indikator sosial dan ekonomi, seperti meningkatnya pendapatan per kapita, penurunan jumlah pengangguran terbuka dan peningkatan kesempatan kerja. Mendasarkan pada kondisi perekonomian Kabupaten Bangkalan Tahun 2011 2014 dan perkiraan 2016 serta tantangan yang dihadapi pada tahun 2017, maka proyeksi prospek perekonomian Kabupaten Bangkalan tahun 2017 sebagai berikut: Tabel 2.7 Prospek Perekonomian Kabupaten Bangkalan Tahun 2017 No Indikator Proyeksi 2017 1 PDRB Atas Dasar Harga Berlaku (ADHB) 17.643.120,56 2 PDRB Atas Dasar Harga Konstan (ADHK) 12.364.641,53 3 Pertumbuhan Ekonomi 5,07% 4 Inflasi 5,01% Prediksi pertumbuhan dan kontribusi masing-masing sektor PDRB pada tahun 2017, dapat dilihat sebagai berikut : Tabel 2.8 Prediksi Pertumbuhan Ekonomi dan Kontribusi Sektor Tahun 2017 Berdasarkan Harga Konstan No Indikator Pertumbuhan (%) Kontribusi (%) 1 Pertanian, Kehutanan, dan Perikanan 3,89 32,96 2 Pertambangan dan Penggalian 2,29 1,67 3 Industri Pengolahan 5,20 3,33 4 Pengadaan Listrik dan Gas 4,89 0,04 5 Pengadaan Air, Pengelolaan Sampah, Limbah dan Daur Ulang 4,97 0,11 6 Konstruksi 7,78 17,24 7 Perdagangan Besar dan Eceran; Reparasi Mobil dan Sepeda Motor 4,97 18,45 8 Transportasi dan Pergudangan 4,45 1,70 9 Penyediaan Akomodasi dan Makan Minum 8,27 1,50 10 Informasi dan Komunikasi 5,22 5,41 11 Jasa Keuangan dan Asuransi 3,31 2,16 12 Real Estate 6,51 1,42 13 Jasa Perusahaan 4,13 0,31 14 Administrasi Pemerintahan, Pertahanan dan Jaminan Sosial Wajib 4,21 7,31 15 Jasa Pendidikan 5,49 5,02 16 Jasa Kesehatan dan Kegiatan Sosial 7,34 0,47 17 Jasa lainnya 5,36 0,91 Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 18 Pemerintah Kabupaten Bangkalan Data ini menunjukkan struktur perkonomian Kabupaten Bangkalan, akan didominasi oleh sektor tersier dan sekunder, artinya kesempatan dalam memanfaatkan peluang dan inovasi daerah dalam menunjang perkembangan sektor tersier dan sekunder menjadi penting, termasuk dalam hal ini adalah pengembangan sektor industri yang berbasis ekonomi kreatif menjadi semakin relevan. Adapun prospek ekonomi yang diharapkan pada tahun 2017 adalah sebagai berikut : 1. Peningkatan Kualitas dan Kuantitas Infrastruktur Upaya pemerintah Kabupaten Bangkalan yang memprioritaskan penanganan infrastruktur tentunya akan berdampak pada perekonomian masyarakat. Pada Tahun 2017, akan dilaksanakan pembangunan infrastruktur antara lain : jalan, jembatan, jaringan irigasi serta infrastruktur pendukung lainnya. 2. Peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan Salah satu pilar dalam pembangunan adalah sumber daya manusia, oleh karena itu pendidikan menjadi faktor utama baik dari sisi pemerataan pendidikan dan kualitas. Kesehatan menjadi prioritas terpenting setelah pendidikan. Menurunnya angka kematian ibu dan anak pada saat melahirkan, meningkatnya rasio dokter/puskesmas/perawat menjadi salah satu bagain terpenting dalam bidang kesehatan. 3. Pertumbuhan Ekonomi dan Arus Investasi Yang Mulai Menunjukkan Peningkatan. Proyeksi melambannya pertumbuhan ekonomi pada Tahun 2014 diharapkan kembali mengalami peningkatan pada Tahun 2016 dan Tahun 2017. Namun demikian kondisi tersebut sangat dipengaruhi oleh adanya kebijakan Regional dan Nasional. Pertumbuhan ekonomi yang positif dan dengan terjadinya perkembangan wilayah di Kabupaten Bangkalan diharapkan menimbulkan multiplier efek yang besar. Dampak ekonomi yang tinggi tersebut diperkirakan mampu mengalirkan investasi terutama perdagangan, industri dan jasa ke Pulau Madura khususnya Kabupaten Bangkalan. Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 19 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 4. Peningkatan Penyerapan Tenaga Kerja. Sejalan dengan pertumbuhan ekonomi dan mengalirnya investasi ke Kabupaten Bangkalan diharapkan terjadi penyerapan tenaga kerja. Penyerapan tenaga kerja tersebut terutama diharapkan terjadi di sektor-sektor sekunder dan tersier karena pemulihan perekonomian pada sektor-sektor tersebut akan menyerap lebih banyak tenaga kerja dibandingkan dengan sektor primer yaitu pertanian dan pertambangan. Diharapkan pada tahun 2017 jumlah tenaga kerja yang terserap lebih banyak lagi dengan terselesaikannya beberapa pembangunan infrastruktur yang dapat meningkatkan investasi dan menumbuhkan lapangan kerja baru. Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 20 Pemerintah Kabupaten Bangkalan BAB III ASUMSI-ASUMSI DASAR DALAM PENYUSUNAN RANCANGAN ANGGARAN PENDAPATAN DAN BELANJA DAERAH (RAPBD) Stabilitas ekonomi makro merupakan prasyarat bagi pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dalam rangka peningkatan kesejahteraan rakyat. Oleh karena itu kondisi perekonomian daerah yang stabil diharapkan tetap terpelihara pada tahun 2017 melalui sinergi antara kebijakan fiskal dan moneter nasional yang didukung dengan kebijakan fiskal daerah dan penguatan kelembagaan keuangan mikro dan sektor riil serta kondusivitas kehidupan bermasyarakat. Sebagaimana diuraikan dalam Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 bahwa pemerintah kabupaten harus medukung tercapainya sasaran bidang–bidang pembangunan nasional sesuai dengan potensi dan kondisi masing– masing daerah. Pada sisi lain dapat pula diasumsikan bahwa pembangunan daerah (kabupaten) juga tergantung pada kondisi perekonomian nasional dan regional (provinsi). Harapan dan keyakinan terhadap kondisi tersebut didasarkan pada proyeksi optimis perbaikan perekonomian nasional seiring dengan perbaikan pertumbuhan ekonomi dunia. Untuk itu perhitungan besaran APBD Kabupaten Bangkalan Tahun Anggaran 2017 dihitung berdasarkan asumsi-asumsi sebagai berikut : 3.1. Asumsi Dasar Yang Digunakan Dalam APBD Tahun 2017. Dengan memperhatikan perkembangan terkini dan proyeksi perekonomian global dan domestik ke depan, maka asumsi dasar ekonomi makro yang digunakan sebagai basis perhitungan R-APBD tahun 2017 adalah sebagai berikut: 1. Pertumbuhan ekonomi Kabupaten Bangkalan pada tahun 2017 diperkirakan dapat mencapai 5,07 persen. Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 21 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 2. Inflasi Kabupaten Bangkalan pada tahun 2017 diperkirakan pada kisaran 5,01 persen. 3. PDRB ADHB Kabupaten Bangkalan pada tahun 2017 diperkirakan mencapai Rp.17.643.120,60. 4. PDRB ADHK kabupaten Bangkalan pada Tahun 2017 diperkirakan mencapai Rp.12.364.641,50. 5. Pendapatan perkapita Kabupaten Bangkalan diprediksi sebesar Rp.18.034.468,50. Secara rinci perkembangan Asumsi Dasar Ekonomi Makro Tahun 2016 dan 2017 dapat digambarkan dalam tabel 3.1. Tabel 3.1 Asumsi Dasar Ekonomi Makro 2016 – 2017 No Uraian APBD 2016 RAPBD 2017 1 PertumbuhanEkonomi (%) 5,01 5,07 2 Inflasi (%) 4,90 5,01 3 PDRB ADHB 15.991.906,00 17.643.120,60 4 PDRB ADHK 11.768.508,00 12.364.641,50 5 PDRB Perkapita 16.486.501,00 18.034.468,50 Sumber : BPS Kabupaten Bangkalan, 2016 3.2. Laju Inflasi. Pertumbuhan ekonomi yang tinggi, disertai tingkat perkembangan harga (inflasi) tinggi berdampak terhadap menurunnya daya beli masyarakat. Dalam dimensi makro inflasi yang tinggi dapat mengurangi daya saing atas produk barang dan jasa. Demikian pula sebaliknya, inflasi yang rendah dan stabil merupakan prasyarat utama bagi tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat dan pertumbuhan ekonomi yang berkesinambungan. Laju inflasi Kabupaten Bangkalan pada tahun 2017 diproyeksikan berada pada kisaran 5,01 persen mengalami percepatan dari tahun 2016 yang diperkirakan akan mencapai 4,90 persen. Hal tersebut merupakan dampak dari kebijakan pemerintah sehubungan dengan penetapan harga BBM, tarif listrik dan LPG yang bergantung pada harga minyak dunia dan nilai tukar. Pada tingkat inflasi yang demikian terkatagori pada tingkat inflasi ringan yaitu dibawah 10% (single digit), yang diharapkan akan memberi dampak positif pada Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 22 Pemerintah Kabupaten Bangkalan perekonomian kabupaten Bangkalan yaitu mendorong perekonomian kearahlebih baik, membuat orang bergairah untuk bekerja, menabung dan mengadakan investasi. Pada tingkat inflasi ringan, pertumbuhan ekonomi akan semakin baik oleh karena terjadi keseimbangan antara permintaan dengan suply dalam bentuk uang dan barang baik ditingkat domestik ataupun perdagangan internasional. Laju inflasi dapat terkendali manakala kebutuhan dalam negeri dapat tercukupi dengan baik utamanya dalam hal ketersediaan pangan (ketahanan pangan) dan ketersediaan energi/BBM. Ditengah kuatnya tekanan inflasi yang bersumber dari berbagai faktor eksternal dan faktor internal, diperlukan kebijakan yang tepat demi terjaganya stabilitas makro ekonomi dan stabilitas harga. 3.3. Pertumbuhan PDRB. Laju pertumbuhan ekonomi suatu daerah sangat ditentukan oleh factor internal dan eksternal. factor internal meliputi : sumber daya alam, sumber daya manusia, permodalan, tekhnologi, dan kewirausahaan. sedangkan fajtor eksternal diantaranya perkembangan situasi perekonomian nasional baik yang berkaitan dengan kebijaksanaan dibidang moneter maupun sektor riil. Dengan posisi geografis Kabupaten Bangkalan yang berhimpitan dengan kota metropolitan Surabaya, menjadikan factor eksternal semakin berpengaruh apalagi sejak beroperasionalnya Jembatan Suramadu, Bangkalan dan Surabaya serasa tanpa jarak. Memperhatikan proyeksi dinamika perekonomian pada tahun 2016, dalam skenario optimis maka pertumbuhan ekonomi di Kabupaten Bangkalan pada tahun 2017 diperkirakan akan mencapai 5,07 persen. Sasaran tersebut mengacu pada pertumbuhan ekonomi yang berkualitas dengan memperhatikan faktor eksternal yang pulih relatif cepat, yang ditandai oleh meningkatnya pertumbuhan ekonomi dan volume perdagangan global. Dengan pertumbuhan ekonomi yang berkualitas diharapkan mampu menciptakan lapangan kerja dan mengurangi derajat kemiskinan. 3.4. Lain-Lain Asumsi. Pertumbuhan ekonomi yang stabil dan keamanan yang terjaga serta tingkat kepercayaan pada pemerintah melalui dukungan seluruh elemen masyarakat Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 23 Pemerintah Kabupaten Bangkalan merupakan salah satu faktor untuk tercapainya peningkatan kesejahteraan masyarakat. Pemerintah sebagai fasilitator dan regulator mampu memberikan kepercayaan kepada masyarakat utamanya investor dengan memberikan kemudahan-kemudahan sehingga terjadi arus modal yang signifikan untuk pengembangan daerah. Beberapa asumsi lain dalam lingkup perencanaan pembangunan di Kabupaten Bangkalan yang merupakan pertimbangan pokok dalam perumusan dan penyusunan APBD Kabupaten Bangkalan Tahun Anggaran 2017 antara lain adalah sebagai berikut: 1) Selaras dengan arahan dalam Rencana Kerja Pemerintah (RKP) tahun 2017, diperlukan upaya pengembangan program pembangunan daerah yang bertujuan untuk lebih memantapkan pembangunan secara menyeluruh di berbagai bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia berkualitas serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi yang terus meningkat; 2) Belanja Daerah diprioritaskan untuk mendanai belanja yang bersifat mengikat dan belanja yang bersifat wajib untuk terjaminnya kelangsungan pemenuhan pelayanan dasar masyarakat sesuai dengan kebutuhan Tahun Anggaran 2017; 3) Penyesuaian terhadap ketentuan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2016 tentang Perangkat Daerah sebagaimana dijabarkan dalam Peraturan Daerah Kabupaten Bangkalan tentang Pembentukan dan Susunan Perangkat Daerah; 4) Belanja Daerah dialokasikan untuk memenuhi 7 Urusan yaitu Urusan Wajib Pelayanan Dasar, Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar, Urusan Pilihan, Urusan Fungsi Penunjang Urusan, Urusan Pendukung, Urusan Kesatuan Bangsa dan Politik, dan urusan Kewilayahan; 5) Pengalokasian Gaji ke-13 dan Gaji ke-14 untuk PNS sebagaimana tindak lanjut dari kebijakan pemerintah yang tertuang dalam Penyampaian Keterangan Pemerintah tentang Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara Tahun 2017 beserta Nota Keuangannya; 6) Pengalokasian anggaran terkait dana perimbangan menggunakan skema pendanaan sesuai dengan ketentuan yang berlaku; Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 24 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 7) Pengalokasian Dana Desa sebagaimana Undang-Undang Nomor 6 Tahun 2014 tentang Desa dan peraturan pelaksananya; 8) Pengalokasian Gaji CPNS dari rencana pengadaan formasi pegawai negeri sipil khusus bidan PTT dan Penyuluh Pertanian; 9) Penyediaan pembayaran Bunga dan angsuran pokok atas pinjaman kepada PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI). 10) Pengalokasian biaya pelaksanaan tahapan pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, serta; 11) Pengalokasian biaya pemilihan kepala desa serentak tahap III (tiga). Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 25 Pemerintah Kabupaten Bangkalan BAB IV KEBIJAKAN PENDAPATAN, BELANJA DAN PEMBIAYAAN DAERAH KUA Kabupaten Bangkalan Tahun Anggaran 2017 memuat kebijakan anggaran dan gambaran kondisi kemampuan keuangan daerah Kabupaten Bangkalan yang bersumber dari Pendapatan Daerah yang terdiri dari Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan dan Lain-Lain Pendapatan Daerah Yang sah.Kebijakan anggaran tersebut terdiri dari kebijakan pendapatan daerah, kebijakan belanja daerah dan kebijakan pembiayaan daerah yang merupakan struktur APBD untuk mendanai pelaksanaan pembangunan di tahun 2017. Selain kebijakan anggaran, dimuat juga kebijakan-kebijakan pembangunan dengan memperhatikan berkembang, sehingga kondisi, keluarlah tantangan, masalah prioritas-prioritas dan isu strategis pembangunan yang yang harus dilaksanakan di tahun 2017 untuk menjawab permasalah dan tantangan utama yang dihadapi Kabupaten Bangkalan. Berikut ini diuraikan kebijakan pendapatan, belanja dan pembiayaan daerah tahun 2017. 4.1 Pendapatan Daerah Dalam konteks keuangan daerah, yang dimaksud dengan Pendapatan Daerah adalah hak-hak pemerintah daerah yang diakui sebagai penambah nilai kekayaan bersih, yang didapat dari sumber penerimaan internal maupun eksternal pemerintah daerah. Sumber penerimaan Pendapatan Daerah secara garis besar mencakup Pendapatan Asli Daerah, pendapatan dari Dana Perimbangan, dan Lain‐Lain Pendapatan Daerah Yang Sah. Pendapatan Daerah dari sumber Pendapatan Asli Daerah didapat dari penerimaan hasil pajak daerah, hasil retribusi daerah, hasil pengelolaan kekayaan daerah yang dipisahkan, dan sumber pendapatan lain-lain pendapatan asli daerah yang sah. Kemudian pendapatan daerah dari sumber Dana Perimbangan didapat dari bagi hasil pajak dan bukan Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 26 Pemerintah Kabupaten Bangkalan pajak, dana alokasi umum (DAU), dan dana alokasi khusus (DAK) yang mana kebijakan penetapannya merupakan kewenangan Pemerintah pusat. Selanjutnya, untuk pendapatan dari sumber Lain‐Lain Pendapatan Daerah Yang Sah didapat dari pendapatan hibah, penerimaan dana bagi hasil pajak dari provinsi dan pemerintah daerah lainnya, dana penyesuaian/otonomi khusus dan bantuan keuangan dari provinsi atau pemerintah daerah lainnya. Sejalan dengan proses dan mekanisme perencanaan pembangunan daerah, baik perencanaan tahunan, jangka menengah, maupun jangka panjang, aspek keuangan daerah merupakan bagian yang menjadi pertimbangan pokok dalam perencanaan. Hal tersebut berkaitan erat dengan penetapan rencana program kegiatan yang akan ditetapkan sebagai prioritas untuk dilaksanakan pada setiap tahun anggaran. Daya dukung aspek keuangan daerah sangat berpengaruh penting terhadap probabilitas maupun prospek keberhasilan pelaksanaan program kegiatan yang ditetapkan. Oleh karenanya pendapatan daerah khususnya konteks pendapatan asli daerah menjadi tolok ukur dalam menetapkan tingkat kemampuan fiskal daerah. 4.1.1 Kebijakan Perencanaan Pendapatan Daerah. Dalam upaya peningkatan Pendapatan Asli Daerah, pemerintah Kabupaten Bangkalan dihadapkan pada beberapa tantangan dalam rangka peningkatan Pendapatan Asli Daerah (PAD) baik dari sisi pajak daerah maupun dari sisi retribusi daerah dengan cara melakukan peningkatan intensifikasi pajak daerah serta menggali inovasi baru dalam intensifikasi pajak daerah. Langkah ini akan mampu meningkatkan Pajak dan Retribusi Daerah. Optimalisasi pengelolaan BUMD juga merupakan salah satu alternatif dalam rangka kebijakan pendapatan daerah. BUMD sebagai kepanjangan pemerintah daerah dalam penyediaan layanan publik, motor perekonomian, dan sebagai sumber pendapatan daerah harus menerapkan prinsip-prinsip Good Corporate Governance (GCG) sehingga BUMD akan mampu meningkatkan perannya dalam perekonomian daerah. Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 27 Pemerintah Kabupaten Bangkalan Hal lain yang tidak kalah penting adalah peningkatan kualitas pelayanan kepada masyarakat yang didukung dengan sistem administrasi yang jelas, kemudahan dalam pemungutan pajak dan retribusi, aparatur yang profesional, dan dukungan teknologi informasi yang handal. Selain itu, aparatur dan SKPD penghasil harus didukung dengan rewards yang memadai dan punishment yang jelas ketika tidak sesuai target dan aturan yang berlaku. 4.1.2 Target Pendapatan Daerah. Prediksi target pendapatan daerah tahun anggaran 2017 disamping memperhatikan perkembangan kondisi sosial potensi ekonomi yang ada dan asumsi-asumsi sebagaimana yang telah dijelaskan sebelumnya juga mempertimbangkan perkembangan dan capaian realisasi pendapatan pada tahun-tahun sebelumnya. Sumber Pendapatan Daerah terdiri dari tiga komponen utama, yaitu Pendapatan Asli Daerah, Dana Perimbangan, Dan Lain-Lain Pendapatan Yang Sah. Berdasarkan hasil analisis potensi sumber‐sumber pendapatan, target pendapatan Tahun Anggaran 2017 dalam RKPD Kabupaten Bangkalan, realisasi penerimaan pendapatan Tahun Anggaran 2015 dan target penerimaan pendapatan Tahun Anggaran 2016, maka penerimaan Pendapatan direncanakan Daerah Kabupaten sebesar Bangkalan Tahun Rp2.019.580.706.629,13 Anggaran yang terdiri 2017 dari Pendapatan Asli Daerah (PAD) sebesar Rp189.887.253.465,23, Dana Perimbangan sebesar Rp1.484.637.208.670,00, dan Lain-lain Pendapatan Daerah yang Sah diperkirakan sebesar Rp345.056.244.493,90. Secara rinci, prediksi alokasi target pendapatan daerah Tahun Anggaran 2017 dapat dilihat pada tabel 4.1 sebagai berikut: Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 28 Pemerintah Kabupaten Bangkalan Tabel 4.1 Target Pendapatan Daerah Kabupaten Bangkalan Tahun Anggaran 2017 NO 1. URAIAN PENERIMAAN R-APBD 2017 PENDAPATAN ASLI DAERAH 189.887.253.465,23 Pajak Daerah 28.200.454.463,76 Retribusi Daerah 15.981.767.806,00 Hasil pengelolaan kekayaan Daerah yang dipisahkan 2. 1.818.642.737,00 Lain-lain PAD yang sah 143.886.388.458,47 DANA PERIMBANGAN 1.484.637.208.670,00 Bagi hasil Pajak dan Bukan Pajak 81.540.064.000,00 Dana Alokasi Umum 3. 1.048.898.713.670,00 Dana Alokasi Khusus 354.198.431.000,00 LAIN-LAIN PENDAPATAN YG SAH 345.056.244.493,90 Pendapatan Hibah - Dana Darurat - Dana Bagi Hasi Pajak dari Propinsi/Pemda Lain 74.160.790.618,00 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus 270.865.863.000,00 Bantuan Keuangan dari Propinsi/Pemda Lain - Lain-lain Penerimaan 29.590.875,90 JUMLAH PENDAPATAN DAERAH 2.019.580.706.629,13 Sumber Data : BPKAD Kab. Bangkalan 2016, data diolah. 4.1.3 Upaya-Upaya Pemerintah Daerah Dalam Mencapai Target Upaya-upaya Pemerintah Kabupaten Bangkalan dalam rangka pencapaian target pendapatan daerah adalah meningkatkan efektivitas dan optimalisasi sumber-sumber pendapatan, melalui: a. Intensifikasi sumber-sumber penerimaan daerah dan sumber-sumber penerimaan lainnya yang sah. b. Peningkatan kesadaran dan ketaatan masyarakat untuk membayar pajak dan retribusi sesuai dengan peraturan perundang-undangan yang berlaku. c. Pengelolaan dan pemanfaatan aset–aset daerah yang potensial. d. Peningkatan manajemen pengelolaan keuangan daerah. e. Peningkatan pelayanan kepada wajib/obyek pajak dan retribusi. f. Peningkatan penyuluhan tentang pajak dan retribusi kepada masyarakat. Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 29 Pemerintah Kabupaten Bangkalan g. Pembangunan infrastruktur pendukung peningkatan pendapatan daerah. h. Penyusunan dan perubahan peraturan daerah tentang pendapatan daerah. 4.2 Belanja Daerah Dalam struktur APBD, anggaran belanja menempati posisi yang sentral karena rencana kerja yang telah disusun pada bab sebelumnya akan dituangkan dalam bentuk anggaran belanja. Sebagaimana dinyatakan dalam lampiran Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 31 Tahun 2016 Tentang Pedoman Penyusunan Anggaran Pendapatan Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017, Belanja daerah disusun untuk mendanai pelaksanaan urusan pemerintahan daerah yang menjadi kewenangan pemerintah provinsi dan pemerintah kabupaten/kota. Besarnya anggaran belanja akan sejalan dengan besarnya anggaran pendapatan. Untuk itu dalam menghitung perkiraan anggaran belanja masih berpedoman pada perkiraan perolehan anggaran pendapatan. Namun demikian dalam APBD kita juga mengenal adanya istilah anggaran defisit ataupun anggaran surplus. Dalam prakteknya, anggaran defisit ataupun surplus akan menjadi seimbangdikarenakan adanya anggaran pembiayaan. 4.2.1 Kebijakan Perencanaan Belanja Daerah Kerangka belanja daerah tahun 2017, mengacu pada program prioritas RPJMD Kabupaten Bangkalan tahun 2013-2018. Selain itu, kerangka belanja daerah juga memperhatikan RKPD Provinsi Jawa timur 2017 serta prioritas Rencana Kerja Pemerintah (RKP) Tahun 2017. Dengan menyeleraskan prioritas dan sasaran kebijakan Provinsi Jawa Timur dan kebijakan nasional, maka dalam rangka mengatur penggunaan anggaran belanja daerah Kabupaten Bangkalan agar tetap terarah, efisien dan efektif, maka arah kebijakan belanja daerah Kabupaten Bangkalan tahun anggaran 2017 sebagai berikut: Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 30 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 1. Belanja daerah dikelola sesuai dengan anggaran berbasis kinerja (performance based) dalam rangka mendukung capaian target Indikator Kinerja Utama (IKU) sebagaimana ditetapkan dalam RPJMD Kabupaten Bangkalan Tahun 2013-2018. 2. Belanja daerah diprioritaskan untuk mendanai program-program yang mendukung peningkatan kualitas pendidikan dan kesehatan, pembangunan infrastruktur dalam rangka pertumbuhan ekonomi dengan penguatan potensi dan pemberdayaan masyarakat. 3. Belanja daerah diprioritaskan untuk mendukung peningkatan daya saing daerah, khususnya dalam pengembangan infrastruktur penunjang perekonomian. 4. pengalokasian belanja daerah mengedepankan prinsip efisien dan efektif. Berdasarkan uraian tersebut diatas, struktur anggaran Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 diperhitungkan mencapai Rp2.038.598.985.163,13 dengan komposisi alokasi anggaran belanja tidak langsung sebesar Rp1.256.177.543.928,13 dan belanja langsung sebesar Rp782.421.441.235,00. Kondisi sedemikian menunjukkan terjadinya peningkatan pada anggaran belanja aparatur seiring dengan terjadinya peningkatan anggaran belanja untuk kepentingan publik (masyarakat). Arah kebijakan yang terkait dengan belanja daerah, selanjutnya dituangkan dalam format tabel sebagai berikut: Tabel 4.2 Rancangan Anggaran Belanja Daerah Tahun Anggaran 2017 KODE 5.1 URAIAN BELANJA TIDAK LANGSUNG 5.1.1 Belanja Pegawai 5.1.2 Belanja Bunga 5.1.3 Belanja Subsidi 5.1.4 Belanja Hibah 5.1.5 Belanja Bantuan Sosial 5.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Prov/Kab/Kota & Pemdes Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 R-APBD 2017 1.256.177.543.928,13 852.049.838.640,33 6.391.842.313,00 0,00 50.766.500.000,00 340.000.000,00 2.000.000.000,00 | 31 Pemerintah Kabupaten Bangkalan KODE URAIAN R-APBD 2017 5.1.7 Bel. Bant. Keuangan Kpd Prov/Kab/Kota dan Pemdes 5.1.8 Belanja Tidak Terduga 5.2 343.129.362.974,80 1.500.000.000,00 BELANJA LANGSUNG 782.421.441.235,00 5.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 199.116.523.924,80 5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 226.758.356.563,20 5.2.3 Belanja Modal 356.546.560.747,00 JUMLAH BELANJA DAERAH 2.038.598.985.163,13 4.2.2 Kebijakan Belanja Tidak Langsung (Pegawai, Bunga, Subsidi, Hibah, Bantuan Sosial, Belanja Bagi Hasil, Bantuan Keuangan, Dan Belanja Tidak Terduga) Belanja tidak langsung merupakan belanja yang tidak terkait langsung dengan pelaksanaan program dan kegiatan.Belanja tidak langsung dianggarkan untuk membiayai gaji dan tunjangan pegawai, bunga, subsidi, hibah, bantuan sosial, bagi hasil, bantuan keuangan, dan belanja tak terduga. 1). Belanja pegawai - Penganggaran belanja pegawai sebagian besar dialokasikan untuk Gaji, tunjangan jabatan dan tunjangan lainnya termasuk rencana pemberian gaji ke- 13 dan gaji ke - 14 PNS serta penyediaan gaji CPNS yang dibayarkan sesuai dengan ketentuan peraturan perundang–undangan. - Perencanaan belanja penyesuaian masa pegawai kerja, untuk jumlah kenaikan keluarga, gaji atas penyesuaian pangkat/jabatan dan kenaikan tunjangan beras yang disesuaikan dengan ketentuan yang berlaku. - Pemberian tunjangan profesi pendidik, tambahan penghasilan kepada pegawai berdasarkan pertimbangan yang obyektif dengan memperhatikan kemampuan keuangan daerah. - Penganggaran Iuran Pemerintah Kabupaten Bangkalan terkait kepesertaan BPJS Kesehatan dan BPJS Ketenagakerjaan. Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 32 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 2). Bunga Penganggaran untuk pembayaran bunga pinjamankepada PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) dalam rangka pembangunan RSUD Syarifah Ambami Rato Ebu type B Pendidikan. 3). Hibah Penganggaran pemberian hibah dalam bentuk uang kepada pemerintah atau pemerintah daerah lainnya, perusahaan daerah, masyarakat dan organisasi kemasyarakatan yang secara spesifik dan selektif dengan mempertimbangkan kemampuan keuangan daerah sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 4). Bantuan Sosial Penganggaran pemberian bantuan sosial berupa uang diperuntukkan kepada individu, keluarga, kelompok dan/atau masyarakat yang bersifat secara tidak terus menerus yang bertujuan untuk melindungi dari kemungkinan terjadinya resiko sosial sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. 5). Bantuan Keuangan Penganggaran bantuan keuangan yang bersifat umum atau khusus dari pemerintah Kabupaten antara lain dialokasikan kepada desadan partai politik. 6). Belanja tidak terduga Penganggaran belanja tidak terduga dipergunakan untuk kegiatan yang sifatnya tidak biasa atau tidak diharapkan terjadi berulang seperti kebutuhan tanggap darurat bencana, penanggulangan bencana alam dan bencana sosial serta pengembalian atas kelebihan penerimaan daerah tahun sebelumnya. 4.2.3 Kebijakan Pembangunan Daerah. Arah Kebijakan dan Prioritas Program Pembangunan Daerah tahun 2017 disusun berdasarkan hasil evaluasi capaian kinerja sampai dengan tahun 2015, rencana capaian kinerja tahun 2016, dan isu‐isu strategis Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 33 Pemerintah Kabupaten Bangkalan tahun 2017, sebagaimana telah ditetapkan RKPD Kabupaten Bangkalan tahun 2017 sebagai berikut: a. Arah Kebijakan Pembangunan Daerah. Tahun 2017 merupakan pembangunan tahap ketiga (20152019) dalam dokumen RPJPD 2005-2025 Kabupaten Bangkalan, pada tahap ini, ditujukan untuk lebih dimantapkan secara menyeluruh penataan kembali disegala bidang dengan menekankan pencapaian daya saing kompetitif perekonomian yang berlandaskan keunggulan sumber daya alam dan sumber daya manusia yang berkualitas serta kemampuan ilmu pengetahuan dan teknologi. Kabupaten Bangkalan yang merupakan bagian dari Provinsi Jawa Timur mempunyai peluang strategis sebagai bagian dari konsep Gerbang Kertosusila Plus. Posisi ini sangat menguntungkan dalam rangka meningkatkan pertumbuhan dan pemerataan ekonomi masyarakat yang saling memperkuat antar wilayah. Hal ini dapat diupayakan dengan melakukan upaya kerjasama antar wilayah baik yang bersifat bilateral maupun multilateral antar wilayah di Provinsi Jawa Timur. Pada pembangunan tahap ini diperlukan faktor pendukung dalam rangka pemenuhan kebutuhan yang diharapkan menjadi daya tarik investor yaitu pemenuhan infrastruktur dasar sehingga dilakukan langkah-langkah strategis seperti penyediaan kebutuhan energi listrik dan air untuk perkembangan kawasan industri dan perumahan. Pada aspek pemerintahan dan aparatur tetap mengoptimalkan kebijakan yang telah dilakukan pada tahap kedua yaitu dengan tetap melakukan optimalisasi kinerja Pemerintah Daerah termasuk didalamnya pengelolaan aspek pembangunan politik dan hukum. Melalui pemantapan kinerja ini diharapkan dapat mendorong peningkatan kesejahteraan masyarakat yang menciptakan kondusivitas masyarakat dan terwujudnya transformasi komunikasi dan informasi. Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 34 Pemerintah Kabupaten Bangkalan Disamping itu untuk mendukung kemudahan didalam berinvestasi di Kabupaten Bangkalan melakukan pengembangan sistem dan prosedur pelayanan perijinan dengan berbasis teknologi informasi. Bertolak dari kemajuan yang telah dicapai dalam Tahun 2014, perkiraan capaian Tahun 2015, dan capaian Tahun 2016, ternyata kondisi yang ada masih menunjukkan permasalahan dan tantangan yang harus diatasi dalam pelaksanaan pembangunan Tahun 2017. Permasalahan dan tantangan Tahun 2017 yaitu : 1. Belum Optimalnya Pemenuhan Hak Dasar Masyarakat Utamanya Pendidikan Dan Kesehatan; 2. Laju Pertumbuhan Ekonomi Yang Relatif Lambat; 3. Angka Kemiskinan Relatif Cukup Tinggi Dan Masih Terbatasnya Perluasan Dan Penyediaan Lapangan Kerja; 4. Disparitas atau Kesenjangan Kota dan Desa; 5. Belum Memadainya Infrastruktur Daerah; 6. Masih Belum Mandirinya Pemerintah Daerah Dalam Pembangunan Di Daerah; 7. Rendahnya Nilai Investasi Berskala Besar; Dari permasalahan-permasalahan dan tantangan yang ada di Kabupaten Bangkalan pada tahun 2017 tersebut diatas dan mempertimbangkan keberhasilan pembangunan yang telah dicapai pada tahun sebelumnya serta permasalahan dan tantangan yang akan dihadapi, sesuai dengan tema Pembangunan Tahun 2017 yaitu “Peningkatan Daya Saing Daerah didukung dengan Pembangunan Infrastruktur dan Sumber Daya Manusia”, maka ditetapkan prioritas pembangunan sebagai berikut : 1. Peningkatan derajat pendidikan bagi masyarakat, khususnya yang berbasis keterampilan; 2. Peningkatan derajat kesehatan; 3. Percepatan pembangunan infrastruktur; Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 35 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 4. Penguatan potensi ekonomi kerakyatan; 5. Pemberdayaan masyarakat dan pemerintahan desa; 6. Peningkatan produktivitas pertanian dalam arti luas, pengelolaan sumber daya alam dan pelestarian lingkungan hidup. b. Isu Strategis. Penyelenggaraan pembangunan sampai dengan tahun ketiga RPJMD tahun 2013-2018 telah menunjukkan beberapa hasil yang menggembirakan.Walaupun demikian seluruh sumber daya yang dimiliki masih perlu terus dimaksimalkan dalam rangka akselerasi pembangunan terutama untuk memberi solusi terhadap berbagai masalah dalam jangka pendek. Langkah yang ditempuh untuk mengatasi permasalahan yang ada adalah dengan mengupayakan sumber pembiayaan lainnya termasuk partisipasi masyarakat. Kendala sumber pembiayaan pembangunan pada tahun 2017 masih menjadi hambatan dalam mengakomodir masyarakat. pendanaan semua dinamika Dibandingkan pembangunan dengan kebutuhan tahun mengalami pembangunan sebelumnya, peningkatan yang di sumber cukup signifikan. Hal ini mencerminkan keberhasilan pemerintah Kabupaten Bangkalan dalam melakukan koordinasi penanganan kebutuhan masyarakat dengan pemerintah provinsi dan pemerintah pusat, dalam rangka Penguatan Fiskal Daerah dan Percepatan Pembangunan Insfrastruktur Daerah. Selanjutnya pengalokasian anggaran tahun 2017 tetap dilakukan mengedepankan seefektif dan program-program seefisien mungkin prioritas dalam dengan APBD Tahun Anggaran 2017. Berdasarkan isu strategis nasional dan tema RKPD Provinsi Jawa Timur Tahun 2017 serta memperhatikan kondisi riil yang ada di Kabupaten Bangkalan, maka isu strategis Kabupaten Bangkalan pada Tahun 2017 dapat dikemukakan sebagai berikut : Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 36 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 1. Peningkatan kualitas Sumber Daya Manusia (Pendidikan dan Kesehatan); 2. Laju pertumbuhan ekonomi relatif lambat; 3. Angka kemiskinan yang relatif cukup tinggi serta perluasan dan penyediaan lapangan kerja; 4. Belum memadainya infrastruktur daerah; 5. Rendahnya penanaman investasi berskala besar. c. Strategi dan Program Prioritas Menghadapi isu-isu strategis yang teridentifikasi sebagai permasalahan dasar pembangunan, maka pemerintah Kabupaten Bangkalan merumuskan strategi pembangunan yang berorientasi pada kebijakan mengimplementasikan program dan kegiatan dalam rangka mewujudkan visi dan misi yang telah ditetapkan, yaitu: 1. Meningkatkan kualitas sumber daya manusia agar berdaya saing, berkepribadian dan beriman. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan diatas adalah : a. Meningkatnya kualitas dan pemerataan pendidikan b. Meningkatnya derajat kesehatan masyarakat c. Meningkatnya pemberdayaan perempuan, perlindungan anak dan pemantapan keluarga berencana d. Meningkatnya potensi pemuda, olahraga dan seni budaya daerah e. Meningkatnya kualitas dan jangkauan pelayanan sosial utamanya untuk PMKS (Penyandang Masalah Kesejahteraan Sosial) 2. Peningkatan potensi dan daya saing daerah serta pertumbuhan ekonomi. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan diatas adalah : a. Terciptanya peningkatan kualitas dan perlindungan bagi tenaga kerja serta penciptaan lapangan kerja/berusaha Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 37 Pemerintah Kabupaten Bangkalan b. Meningkatnya keberdayaan masyarakat dan desa untuk mendukung pertumbuhan daerah c. Meningkatnya produksi, produktivitas dan nilai tambah sektor pertanian dalam arti luas d. Meningkatnya kualitas koperasi dan UKM (Usaha Kecil Menengah) e. Meningkatnya ketahanan pangan daerah f. Meningkatnya produksi sektor industri kecil dan menengah dan industri kreatif g. Meningkatnya jumlah kunjungan wisatawan 3. Peningkatan investasi yang berdaya dukung tinggi. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan diatas adalah : a. Meningkatnya investasi/penanaman modal daerah b. Peningkatan perlindungan konsumen, pelayanan perdagangan dan peningkatan volume perdagangan 4. Meningkatkan kualitas dan kelestarian lingkungan hidup. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan diatas adalah : a. Meningkatnya kualitas SDA dan lingkungan hidup b. Meningkatnya pemanfaatan sumber daya alam dan energi 5. Optimalisasi pembangunan infrastruktur daerah. Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan diatas adalah : a. Meningkatnya pemenuhan kebutuhan infrastruktur jalan dan jembatan b. Meningkatnya kondisi infrastruktur dan konservasi sumber daya air c. Meningkatnya kualitas permukiman d. Meningkatnya sarana dan prasarana transportasi 6. Peningkatan transparansi, profesionalisme, produktivitas aparatur, pelayanan publik dan peran serta masyarakat dalam pembangunan berkelanjutan. Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 38 Pemerintah Kabupaten Bangkalan Sasaran yang ingin dicapai dari tujuan diatas adalah : a. Meningkatnya penataan kawasan daerah sesuai RTRW (Rencana Tata Ruang Wilayah) b. Terwujudnya manajemen perencanaan yang efektif c. Meningkatnya tertib administrasi kependudukan dan peningkatan kualitas layanan kependudukan d. Meningkatnya kualitas layanan publik melalui tata pemerintahan yang baik e. Meningkatnya fungsi kesekretariatan dan pengembangan lembaga Pemerintahan yang professional, efektif dan efisien f. Meningkatnya kualitas pengelolaan keuangan dan asset daerah g. Meningkatnya pengawasan dan akuntabilitas penyelenggaraan pemerintahan h. Meningkatnya kompetensi dan kapasitas pegawai serta layanan kepegawaian i. Meningkatnya peran serta lembaga legislatif sebagai mitra eksekutif dalam menyelenggarakan tugas kepemerintahan dan peningkatan layanan kepada masyarakat secara lebih efektif j. Terpenuhinyan kebutuhan data statistik k. Meningkatnya sistem komunikasi, informasi dan media masa l. Tersedianya calon transmigran yang siap di berangkatkan ke tempat tujuan m. Meningkatnya tertib administrasi dan pengelolaan arsip pemerintah daerah dan SKPD n. Meningkatnya suasana yang aman dan tertib dalam kehidupan bermasyarakat o. Meningkatnya pemahaman masyarakat dalam penanggulangan bencana p. Meningkatnya kapasitas dan profesionalisme anggota korpri. Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 39 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 4.2.4 Kebijakan Belanja Langsung. Kebijakan Belanja Langsung dalam rangka pelaksanaan pembangunan Kabupaten Bangkalan Tahun Anggaran 2017 secara garis besar akan melaksanakan 7 (tujuh) Urusan dengan total anggaran sebesar Rp782.421.441.235,00. Adapun rincian urusan yang akan dilaksanakan pada tahun 2017 adalah sebagai berikut: A. Urusan Wajib Pelayanan Dasar 1) Urusan Pendidikan. Pada berdasarkan Tahun urusan Anggaran 2017 pendidikan jenis secara belanja umum langsung direncanakan sebesar Rp66.315.780.000,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. Program peningkatan disiplin aparatur 4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 5. Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 6. Program Pendidikan Anak Usia Dini 7. Program Wajib Belajar Pendidikan Dasar Dua Belas Tahun 8. Program Pendidikan Menengah 9. Program Pendidikan Non Formal 10. Program Peningkatan Mutu Pendidik dan Tenaga Kependidikan 11. Program Manajemen Pelayanan Pendidikan 12. Program Peningkatan Operasional Pendidikan Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 40 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 2) Urusan Kesehatan. Jenis belanja langsung berdasarkan urusan kesehatan pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp234.481.262.070,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2 Program peningkatan disiplin aparatur 3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 4 Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 5 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 6 Program Obat dan Perbekalan Kesehatan 7 Program Upaya Kesehatan Masyarakat 8 Program Pengawasan Obat dan Makanan 9 Program Promosi Kesehatan dan Pemberdayaan masyarakat 10 Program Perbaikan Gizi Masyarakat 11 Program Pencegahan dan Penanggulangan Penyakit Menular 12 Program Standarisasi Pelayanan Kesehatan 13 Program Pelayanan Kesehatan Penduduk Miskin 14 Program pengadaan, peningkatan dan perbaikan sarana dan prasarana puskesmas/puskesmas pembantu dan jaringannya 15 Program peningkatan pelayanan kesehatan anak balita 16 Program peningkatan pelayanan kesehatan lansia 17 Program Pembinaan Lingkungan Sosial 18 Program Pengembangan Lingkungan Sehat 19 Program pengadaan, peningkatan sarana dan prasarana rumah sakit/rumah sakit jiwa/rumah sakit paru-paru/rumah sakit mata 20 Program Kemitraan peningkatan pelayanan kesehatan 21 Program Peningkatan Mutu Pelayanan Kesehatan BLUD Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 41 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 3) Urusan Pekerjaan Umum dan Tata Ruang Pada Tahun Anggaran 2017 jenis belanja langsung berdasarkan urusan pekerjaan umum dan Tata Ruangsecara umum diperkirakan sebesar Rp225.658.832.400,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 3 Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 4 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 5 Program Peningkatan dan Pengembangan Pendapatan Asli Daerah 6 Program Pembangunan saluran drainase/gorong-gorong 7 Program Pembangunan turap/talud/brojong 8 Program rehabilitasi/pemeliharaan Jalan dan Jembatan 9 Program Pembangunan sistem informasi/data base jalan dan jembatan 10 Program peningkatan sarana dan prasarana kebinamargaan 11 Program pengembangan dan pengelolaan jaringan irigasi, rawa dan jaringan pengairan lainnya 12 Program penyediaan dan pengolahan air baku 13 Program pengembangan, pengelolaan dan konversi sungai, danau dan sumber daya air lainnya 14 Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah 15 Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh 16 Program pembangunan infrastruktur perdesaaan/perkotaan 17 Program Peningkatan Jalan dan Jembatan 18 Program perencanaan tata ruang Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 42 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 4) Urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan Permukiman Jenis belanja langsung berdasarkan urusan Perumahan Rakyat dan Kawasan 2017direncanakan Permukiman sebesar Pada Tahun Anggaran Rp47.682.358.325,00.Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja Program Peningkatan dan Pengembangan Pendapatan Asli Daerah Program Pengembangan Perumahan 3 4 5 6 7 Program peningkatan kesiagaan dan pencegahan bahaya kebakaran Program Pemberdayaan Masyarakat 8 Program pembangunan infrastruktur perdesaaan/perkotaan 9 Program pengembangan kinerja pengelolaan air minum dan air limbah 10 Program pengembangan wilayah strategis dan cepat tumbuh 5) Urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat Jenis belanja langsung berdasarkan urusan Ketentraman, Ketertiban Umum dan Perlindungan Masyarakat Pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp10.906.735.950,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2 Program peningkatan disiplin aparatur 3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 4 Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 43 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 5 Program peningkatan keamanan dan kenyamanan lingkungan 6 Program pemeliharaan kantrantibmas dan pencegahan tindak kriminal 7 Program pemberdayaan masyarakat untuk menjaga ketertiban dan keamanan 8 Program peningkatan pemberantasan penyakit masyarakat (pekat) 9 Program Kesiagaan dan Pencegahan Bahaya Kebakaran 10 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 11 Program Pencegahan dan Kesiapsiagaan Penanggulangan 12 Program Kedaruratan dan Logistik 13 Program Rehabilitasi dan rekonstruksi Penanggulangan 6) Urusan Sosial. Jenis belanja langsung berdasarkan urusan sosial pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp3.196.547.000,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2 Program peningkatan disiplin aparatur 3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 4 Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 5 Program Pelayanan dan Rehabilitasi Kesejahteraan Sosial 6 Program pembinaan eks penyandang penyakit sosial (eks narapidana, PSK, narkoba dan penyakit sosial lainnya) 7 Program Pemberdayaan Kelembagaan Kesejahteraan Sosial 8 Program Kelembagaan Kesejahteraan Sosial Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 44 Pemerintah Kabupaten Bangkalan B. Urusan Wajib Non Pelayanan Dasar 7) Urusan Tenagakerja Jenis belanja langsung berdasarkan urusan ketenagakerjaan pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp169.262.200,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1. Program Peningkatan Kualitas dan Produktivitas Tenaga Kerja 2. Program Peningkatan Kesempatan Kerja 3. Program Perlindungan Pengembangan Lembaga Ketenagakerjaan 8) Urusan Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak. Jenis belanja langsung berdasarkan urusan pemberdayaan perempuan dan 2017direncanakan perlindungan sebesar anak pada Tahun Rp280.000.000,00. Anggaran Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1. Program Keserasian kebijakan peningkatan kualitas Anak dan Perempuan 2. Program Penguatan Kelembagaan Pengarusutamaan Gender dan Anak 3. Program Peningkatan Kualitas Hidup dan Perlindungan Perempuan 4. Program Peningkatan peran serta dan kesetaraan gender dalam pembangunan 9) Urusan Pangan. Jenis belanja langsung berdasarkan urusan pangan pada Tahun Anggaran 2017direncanakan sebesar Rp1.659.245.550,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2 Program peningkatan disiplin aparatur Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 45 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 3 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Program 4 peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit 5 Kerja 6 Program Peningkatan Ketahanan Pangan 7 Program Peningkatan Hasil Olahan Bahan Pangan 8 Program Peningkatan Penerapan Teknologi 9 Program Pemberdayaan Penyuluhan Program pembinaan dan penguatan kelembagaan poktan/ 10 gapoktan/ asosiasi petani tembakau 11 Program peningkatan kesejahteraan petani 10) Urusan Lingkungan Hidup Jenis belanja langsung berdasarkan urusan lingkungan hidup Pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp8.987.697.000,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2 Program peningkatan disiplin aparatur Program 3 peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit 4 Kerja 5 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 6 Program Pengembangan Kinerja Pengelolaan Persampahan Program Pengendalian Pencemaran dan Perusakan 7 Lingkungan Hidup 8 Program Perlindungan dan Konservasi Sumber Daya Alam Program Peningkatan Kualitas dan Akses Informasi Sumber 9 Daya Alam dan Lingkungan Hidup Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 46 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 10 Program Pengelolaan ruang terbuka hijau (RTH) 11) Urusan Administrasi Kependudukan dan Catatan Sipil Jenis belanja langsung berdasarkan urusan Administrasi Kependudukan dan 2017direncanakan Catatan sebesar SipilPada Tahun Rp5.023.047.000,00. Anggaran Terdiri dari beberapa program kegiatan diantaranya: 1. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2. Program peningkatan disiplin aparatur 3. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 5. Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 6. Program Penataan Administrasi Kependudukan 12) Urusan Pemberdayaan Masyarakat dan Desa. Jenis belanja langsung berdasarkan urusan pemberdayaan masyarakat dan desa pada Tahun Anggaran 2017direncanakan sebesar Rp3.081.891.600,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan 2 capaian kinerja dan keuangan Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit 3 Kerja 4 Program Peningkatan Keberdayaan Masyarakat Pedesaan 5 Program pengembangan lembaga ekonomi pedesaan Program peningkatan partisipasi masyarakat dalam 6 membangun desa 7 Program peningkatan kapasitas aparatur pemerintah desa Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 47 Pemerintah Kabupaten Bangkalan Program Pembinaan dan Fasilitasi pengelolaan keuangan 8 desa 13) Urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana Jenis belanja langsung berdasarkan urusan Pengendalian Penduduk dan Keluarga Berencana pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp3.570.545.000,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2. Program peningkatan disiplin aparatur 3. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 4. Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 5. Program Keluarga Berencana 6. Program Kesehatan Reproduksi Remaja 7. Program Pelayanan kontrasepsi 8. Program Pembinaan peran serta masyarakat dalam pelayanan KB/KR yang madiri 9. Program Promosi kesehatan ibu, bayi dan anak melalui kelompok kegiatan di masyarakat 10. Program pengembangan pusat pelayanan informasi dan konseling KRR 11. Program peningkatan penanggulangan narkoba, PMS termasuk HIV/ AIDS 12. Program pengembangan bahan informasi tentang pengasuhan dan pembinaan tumbuh kembang anak 13. Program penyiapan tenaga pendamping kelompok bina keluarga 14. Program pengembangan model operasional BKB, Posyandu, Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 48 Pemerintah Kabupaten Bangkalan PADU 14) Urusan Perhubungan Jenis belanja langsung berdasarkan urusan perhubungan Pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp13.732.283.350,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. Program peningkatan disiplin aparatur 4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 6. Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 7. Program Peningkatan dan Pengembangan Pendapatan Asli Daerah 8. Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 9. Program Rehabilitasi dan Pemeliharaan Prasarana dan Fasilitas LLAJ 10. Program Peningkatan Pelayanan Angkutan 11. Program Pembangunan Sarana dan Prasarana Perhubungan 12. Program Peningkatan dan pengamanan lalu lintas 13. Program Peningkatan kelaikan pengoperasian kendaraan bermotor 14. Program Pengadaan Sarana dan Prasarana Transportasi 15. Program Perencanaan Transportasi 15) Urusan Komunikasi dan Informatika. Jenis belanja langsung berdasarkan urusan Komunikasi dan informatika pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp2.388.909.850,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 49 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 1 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2 Program peningkatan disiplin aparatur 3 Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 4 Program Peningkatan dan Pengembangan Pendapatan Asli Daerah 5 Program Pengembangan Komunikasi, Informasi dan Media Massa 6 Program pengkajian dan penelitian bidang komunikasi dan informasi 7 Program fasilitasi Peningkatan SDM bidang komunikasi dan informasi 8 Program kerjasama informsi dan media massa 9 Program Pengadaan Sarana dan Prasarana Teknologi Informasi 10 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 16) Urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengah Jenis belanja langsung berdasarkan urusan Koperasi, Usaha Kecil dan Menengahpada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp1.628.265.000,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 4 Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 5 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 6 Program penciptaan iklim Usaha Kecil Menengah yang Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 50 Pemerintah Kabupaten Bangkalan kondusif 7 Program Pengembangan Kewirausahaan dan Keunggulan Kompetitif Usaha Kecil Menengah 8 Program Peningkatan Kualitas Kelembagaan Koperasi 17) Urusan Penanaman Modal. Jenis belanja langsung berdasarkan urusan penanaman modal pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp2.538.773.000,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur Program 4 peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit 5 Kerja 6 Program Peningkatan Promosi dan Kerjasama Investasi 7 Program Peningkatan Iklim Investasi dan Realisasi Investasi 8 Program peningkatan kerjasama antar pemerintah daerah Program 9 Mengintensifkan Penanganan Pengaduan Masyarakat 18) Urusan Kepemudaan dan Olah Raga. Jenis belanja langsung berdasarkan urusan kepemudaan dan olah raga pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp1.341.113.250,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. Program peningkatan disiplin aparatur 4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 51 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 5. Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 6. Program Pengembangan dan Keserasian Kebijakan Pemuda 7. Program peningkatan peran serta kepemudaan 8. Program peningkatan upaya penumbuhan kewirausahaan dan kecakapan hidup pemuda 9. Program upaya pencegahan penyalahgunaan narkoba 10. Program Pengembangan Kebijakan dan Manajemen Olahraga 11. Program Pembinaan dan Pemasyarakatan Olahraga 19) Urusan Statistik. Jenis belanja langsung berdasarkan urusan statistik pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp129.836.800,00 dengan program pengembangan data/informasi/statistik daerah. 20) Urusan Kebudayaan. Jenis belanja langsung berdasarkan urusan kebudayaan pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp703.943.100,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1. Program Pengembangan Nilai Budaya 2. Program Pengelolaan Kekayaan Budaya 3. Program Pengelolaan Keragaman Budaya 21) Urusan Perpustakaan. Jenis belanja berdasarkan urusan perpustakaan pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp542.827.950,00dengan program pengembangan budaya baca dan pembinaan perpustakaan. Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 52 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 22) Urusan Kearsipan Jenis belanja langsung berdasarkan urusan kearsipan pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp1.866.708.050,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2. Program peningkatan disiplin aparatur 3. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 4. Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 5. Program perbaikan sistem administrasi kearsipan 6. Program penyelamatan dan pelestarian dokumen/arsip daerah 7. Program pemeliharaan rutin/berkala sarana dan prasarana kerasipan 8. Program peningkatan kualitas pelayanan informasi C. Urusan Pilihan 23) Urusan Kelautan dan Perikanan. Jenis belanja langsung berdasarkan urusan kelautan dan perikanan pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp1.920.773.000,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 4 Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 5 Program Optimalisasi Pemanfaatan Teknologi Informasi 6 Program pemberdayaan ekonomi masyarakat pesisir Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 53 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 7 Program pemberdayaan masyarakat dalam pengawasan dan pengendalian sumberdaya kelautan 8 Program peningkatan kesadaran dan penegakan hukum dalam pendayagunaan sumberdaya laut 9 Program Peningkatan Mitigasi bencana alam laut dan prakiraan iklim laut 10 Program pengembangan budidaya perikanan 11 Program pengembangan perikanan tangkap 12 Program optimalisasi pengelolaan dan pemasaran produksi perikanan 24) Urusan Pariwisata. Jenis belanja langsung berdasarkan urusan pariwisata pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp3.396.319.400,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2. Program peningkatan disiplin aparatur 3. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 4. Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 5. Program Pengembangan Pemasaran Pariwisata 6. Program Pengembangan Destinasi Pariwisata 7. Program Pengembangan Kemitraan 25) Urusan Pertanian. Jenis belanja langsung berdasarkan urusan pertanian pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp7.799.743.700,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 54 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 2 Program peningkatan disiplin aparatur 3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 4 Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 5 Program Peningkatan Kesejahteraan Petani 6 Program Peningkatan Ketahanan Pangan pertanian/perkebunan 7 Program peningkatan pemasaran hasil produksi pertanian 8 Program peningkatan penerapan teknologi pertanian 9 Program peningkatan produksi pertanian 10 Program Pengembangan Jaringan Irigasi Pertanian 11 Program Pembenihan Kehutanan / Perkebunan 12 Program Peningkatan Penerapan Teknologi Perkebunan 13 Program Pengembangan Produksi dan Peredaran Hasil Kehutanan/Perkebunan 14 Program Rehabilitasi Hutan, Lahan & Perlindungan Tanaman 15 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 16 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 17 Program pencegahan dan penanggulangan penyakit ternak 18 Program peningkatan produksi hasil peternakan 19 Program peningkatan pemasaran hasil produksi peternakan 20 Program peningkatan penerapan teknologi petemakan 26) Urusan Energi dan Sumberdaya Mineral. Jenis belanja langsung berdasarkan urusan energi dan sumber daya mineral pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp1.141.861.525,00. Terdiri dari beberapa program kegiatan diantaranya: 1. Program Inventarisasi Pengembangan Kelistrikan dan Migas Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 55 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 2. Program Pembinaan Pengawasan Kelistrikan dan Migas 3. Program Inventarisasi Pengembangan dan Konservasi Air Tanah 4. Program Mitigasi Bencana Geologi dan Pengembangan Wilayah 5. Program Penguasaan, Pengembangan, Migas, Batubara dan Energi Lainnya serta Aplikasi Teknologi Energi 27) Urusan Perdagangan. Jenis belanja langsung berdasarkan urusan perdagangan pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp12.675.584.725,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3 Program peningkatan disiplin aparatur 4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 6 Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 7 Program Perlindungan Konsumen dan pengamanan perdagangan 8 Program Peningkatan dan Pengembangan Ekspor 9 Program Peningkatan Efisiensi Perdagangan Dalam Negri 10 Program Pembinaan pedagang kaki lima dan asongan 11 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Pasar 12 Program Investasi Peningkatan Infrastruktur Sarana dan Prasarana Pasar Daerah 13 Program Pemberantasan Barang Kena Cukai Ilegal Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 56 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 28) Urusan Perindustrian Jenis belanja langsung berdasarkan urusan Perindustrian pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp12.435.555.050,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2 Program peningkatan disiplin aparatur 3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 4 Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 5 Program Peningkatan Kapasitas Iptek Sistem Produksi 6 Program Pengembangan Industri Kecil dan Menengah 7 Program Peningkatan Kemampuan Teknologi Industri 8 Program Penataan Struktur Industri 9 Program Pengembangan sentra-sentra industri potensial 10 Program Sosialisasi Ketentuan Bidang Cukai 29) Urusan Transmigrasi Jenis belanja langsung berdasarkan urusan Transmigrasi pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp50.728.650,00. dengan program Program Transmigrasi Lokal. D. Urusan Fungsi Penunjang Urusan 30) Urusan Inspektorat Jenis belanja langsung berdasarkan urusan Inspektorat Pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp3.429.025.000,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. Program peningkatan disiplin aparatur Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 57 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 6. Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 7. Program Peningkatan Profesionalisme tenaga pemeriksa dan aparatur pengawasan 8. Program Peningkatan Sistem Pengawasan Internal dan Pengendalian Pelaksanaan Kebijakan KDH. 31) Urusan Perencanaan Jenis belanja langsung berdasarkan urusan perencanaan Pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp5.078.957.900,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2 Program peningkatan disiplin aparatur 3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 4 Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 5 Program Oprtimalisasi Pemanfaatan teknologi Informasi 6 Program Pengembangan Data/Informasi 7 Program Peningkatan Kapasitas Kelembagaan Perencanaan Pembangunan Daerah 8 Program Perencanaan Pembangunan Daerah 9 Program Perencanaan Pembangunan Ekonomi 10 Program Perencanaan Sosial Budaya 11 Program Perencanaan Prasarana Wilayah dan Sumber Daya Alam 12 Program Penyelenggaraan Penataan Ruang Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 58 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 32) Urusan Keuangan Jenis belanja langsung berdasarkan urusan keuangan Pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp12.408.065.831,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 4 Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 5 Program Peningkatan dan Pengembangan Pendapatan Asli Daerah 6 Program Peningkatan dan Pengembangan pengelolaan keuangan daerah 7 Program Peningkatan dan Pengembangan pengelolaan Aset Daerah 33) Urusan Kepegawaian, Pendidikan dan Pelatihan Jenis belanja langsung berdasarkan urusan keuangan Pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp3.735.654.750,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. Program peningkatan disiplin aparatur 4. Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 5. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 6. Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 59 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 7. Program Pendidikan Kedinasan 8. Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 34) Urusan Penelitian dan Pengembangan Jenis belanja langsung berdasarkan urusan Penelitian dan Pengembangan Pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp1.480.107.400,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1. Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2. Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3. Program peningkatan disiplin aparatur 4. Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 5. Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 6. Program Penelitian, Pengembangan dan IPTEK E. Urusan Pendukung 35) Urusan Sekretariat Daerah Jenis belanja langsung berdasarkan Urusan Sekretariat Daerah pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp34.979.257.240,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2 Program peningkatan disiplin aparatur 3 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 4 Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 5 Program Peningkatan Pelayanan kedinasan kepala daerah/ wakil kepala daerah 6 Program Penataan Daerah Otonomi Baru 7 Program Peningkatan Pelayanan Kesejahteraan Sosial Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 60 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 8 Program Pemberdayaan Organisasi Kemasyarakatan yang Bergerak Dibidang Sosial 9 Program Pengembangan Wawasan Keagamaan 10 Program Pembinaan Wawasan Kebangsaan 11 Program Mengintensifkan Penanganan pengaduan masyarakat 12 Program Peningkatan Perekonomian Daerah 13 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 14 Program peningkatan sistem pengawasan internal dan pengendalian pelaksanaan kebijakan KDH 15 Program Penataan Peraturan Perundang-undangan 16 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 17 Program Pembinaan dan Pengembangan Aparatur 18 Program Peningkatan dan Pengembangan Pengelolaan Asset Daerah 36) Urusan Sekretariat DPRD Jenis belanja langsung berdasarkan Urusan Sekretariat DPRD pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp32.456.411.000,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program Pelayanan Administrasi Perkantoran 2 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 3 Program peningkatan disiplin aparatur 4 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur 5 Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan capaian kinerja dan keuangan 6 Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 7 Program peningkatan kapasitas lembaga perwakilan rakyat daerah Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 61 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 8 Program Pelayanan Kedinasan 9 Program Penyusunan Legislasi Daerah 10 Program Pengawasan Pelaksanaan Pemerintah Daerah F. Urusan Kesatuan bangsa dan Politik 37) Urusan Kesatuan bangsa dan Politik Jenis belanja langsung berdasarkan urusan kesatuan bangsa dan politik pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp1.954.279.619,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program peningkatan sarana dan prasarana aparatur 2 Program peningkatan disiplin aparatur 3 Program peningkatan kapasitas sumber daya aparatur Program peningkatan pengembangan sistem pelaporan 4 capaian kinerja dan keuangan Program Peningkatan dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit 5 Kerja 6 Program pengembangan wawasan kebangsaan 7 Program kemitraan pengembanganwawasan kebangsaan 8 Program pendidikan politik masyarakat G. Urusan Kewilayahan 38) Urusan Kecamatan Jenis belanja langsung berdasarkan urusan kecamatan pada Tahun Anggaran 2017 direncanakan sebesar Rp11.593.252.000,00. Terdiri dari beberapa program diantaranya: 1 Program Peningkatan Sarana Dan Prasarana Aparatur 2 Program Peningkatan Disiplin Aparatur 3 Program Peningkatan Kapasitas Sumber Daya Aparatur 4 Program Peningkatan Pengembangan Sistem Pelaporan Capaian Kinerja dan Keuangan Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 62 Pemerintah Kabupaten Bangkalan 5 Program Peningkatan Dan Optimalisasi Kinerja Satuan Unit Kerja 4.3 Pembiayaan Daerah Kebijakan pembiayaan daerah pada intinya adalah bagaimana menyeimbangkan antara pendapatan dan belanja daerah, apakah anggaran surplus atau defisit. Pada Tahun 2017, APBD Kabupaten Bangkalan diproyeksikan mengalami defisit. Defisit anggaran ini dibiayai dari SiLPA pada tahun sebelumnya. SiLPA dari tahun ke tahun diharapkan terus menurun, karena SiLPA sebagai salah satu tolak ukur tingkat kesinergian antara perencanaan dan penganggaran. Oleh karena itu, agar kebijakan pembiayaan daerah lebih terarah dan memberikan kontribusi yang positif di dalam upaya menggali alternatif sumber-sumber pembiayaan pembangunan, maka kebijakan pembiayaan daerah diarahkan sebagai berikut: 1) Penerimaan pembiayaan daerah diarahkan untuk pengelolaan SiLPA dan pencairan Dana Cadangan Pemilihan Kepala Daerah dan Wakil Kepala Daerah, serta penerimaan kembali investasi pemerintah daerah. Pada tahun anggaran 2017 penerimaan pembiayaan daerah direncanakan sebesar Rp54.201.957.762,00. Penerimaan tersebut terdiri dari Sisa lebih Perhitungan Anggaran Rp38.685.364.400,00, Daerah Tahun Sebelumnya sebesar Pencairan Dana Cadangan sebesar Rp15.000.000.000,00 dan penerimaan kembali investasi pemerintah daerah sebesar Rp516.593.362,00. 2) Pengeluaran Pembiayaan Daerah diarahkan untuk penyertaan modal (investasi) dan pembayaran pokok utang. Pada tahun anggaran 2017, pengeluaran pembiayaan daerah direncanakan sebesar Rp35.183.679.228,00. Pengeluaran pembiayaan daerah tersebut akan dialokasikan untuk penyertaan modal (investasi) pemerintah daerah sebesar Rp3.950.000.000,00 dan pembayaran pokok hutang pemerintah daerah kepada PT. Sarana Multi Infrastruktur (SMI) sebesar Rp31.233.679.228,00 Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 63 Pemerintah Kabupaten Bangkalan Secara rinci, prediksi alokasi Pengeluaran Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2017 dapat dilihat pada tabel 4.3 sebagai berikut: Tabel 4.3 Rancangan Anggaran Pembiayaan Daerah Tahun Anggaran 2017 KODE 6.1 PEMBIAYAAN DAERAH R-APBD 2017 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 54.201.957.762,00 6.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya 38.685.364.400,00 6.1.2 Pencairan Dana Cadangan 15.000.000.000,00 6.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0,00 6.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah 0,00 6.1.5 Penerimaan Kembali Penerimaan Pinjaman 0,00 6.1.6 Penerimaan Piutang Daerah 6.1.7 Penerimaan Kembali Investasi Pemerintah Daerah 6.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 6.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 6.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 6.2.3 Pembayaran Pokok Utang 6.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah 0,00 516.593.362,00 35.183.679.228,00 0,00 3.950.000.000,00 31.233.679.228,00 PEMBIAYAAN NETTO 0,00 19.018.278.534,00 4.4 Ringkasan RAPBD 2017 Berdasarkan kebijakan dan target Pendapatan Daerah, Belanja Daerah dan Pembiayaan Daerah, maka secara ringkas dapat disampaikan Ringkasan RAPBD Tahun Anggaran 2017 sebagai berikut: Tabel 4.4 Ringkasan R-AP63BD Tahun Anggaran 2017 KODE 4 4.1 URAIAN PENDAPATAN PENDAPATAN ASLI DAERAH R-APBD 2017 2.019.580.706.629,13 189.887.253.465,23 4.1.1 Hasil Pajak Daerah 28.200.454.463,76 4.1.2 Hasil Retribusi Daerah 15.981.767.806,00 4.1.3 Hasil Pengelolan Kekay Daerah yg Dipisahkan 4.1.4 Lain-lain Pendapatan Asli Daerah yang Sah 4.2 DANA PERIMBANGAN 1.818.642.737,00 143.886.388.458,47 1.484.637.208.670,00 4.2.1 Bagi Hasil Pajak / Bagi Hasil Bukan Pajak 4.2.2 Dana Alokasi Umum 4.2.3 Dana Alokasi Khusus 354.198.431.000,00 LAIN-LAIN PENDAPATAN DAERAH YANG SAH 345.056.244.493,90 4.3 4.3.1 Pendapatan Hibah 4.3.2 Dana Darurat 4.3.3 Bagi Hasil Pajak dari Prop.& Pemrinth Daerah Lainnya 4.3.4 Dana Penyesuaian dan Otonomi Khusus Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 81.540.064.000,00 1.048.898.713.670,00 0,00 0,00 74.160.790.618,00 270.865.863.000,00 | 64 Pemerintah Kabupaten Bangkalan KODE URAIAN 4.3.5 Bant.Keuangan Kepada Prov./Kab./Kota & Pemdes 4.3.6 Lain-lain Penerimaan 5 5.1 R-APBD 2017 0,00 29.590.875,90 BELANJA 2.038.598.985.163,13 BELANJA TIDAK LANGSUNG 1.256.177.543.928,13 5.1.1 Belanja Pegawai 5.1.2 Belanja Bunga 5.1.3 Belanja Subsidi 5.1.4 Belanja Hibah 5.1.5 Belanja Bantuan Sosial 5.1.6 Belanja Bagi Hasil Kepada Prov/Kab/Kota & Pemdes 5.1.7 Bel. Bant. Keuangan Kpd Prov/Kab/Kota dan Pemdes 5.1.8 Belanja Tidak Terduga 5.2 BELANJA LANGSUNG 782.421.441.235,00 5.2.1 Belanja Pegawai/Personalia 199.116.523.924,80 5.2.2 Belanja Barang dan Jasa 226.758.356.563,20 5.2.3 Belanja Modal 356.546.560.747,00 SURPLUS / ( DEFISIT ) (19.018.278.534,00) 6 852.049.838.640,33 6.391.842.313,00 0,00 50.766.500.000,00 340.000.000,00 2.000.000.000,00 343.129.362.974,80 1.500.000.000,00 PEMBIAYAAN NETTO 19.018.278.534,00 PENERIMAAN PEMBIAYAAN DAERAH 54.201.957.762,00 6.1.1 Sisa Lebih Perhitungan Anggaran Tahun Sebelumnya 38.685.364.400,00 6.1.2 Pencairan Dana Cadangan 15.000.000.000,00 6.1.3 Hasil Penjualan Kekayaan Daerah yang Dipisahkan 0,00 6.1.4 Penerimaan Pinjaman Daerah dan Obligasi Daerah 0,00 6.1.5 Penerimaan Kembali Penerimaan Pinjaman 0,00 6.1.6 Penerimaan Piutang Daerah 6.1.7 Penerimaan Kembali Investasi Pemerintah Daerah 6.1 6.2 PENGELUARAN PEMBIAYAAN DAERAH 0,00 516.593.362,00 35.183.679.228,00 6.2.1 Pembentukan Dana Cadangan 6.2.2 Penyertaan Modal (Investasi) Pemerintah Daerah 6.2.3 Pembayaran Pokok Utang 6.2.4 Pemberian Pinjaman Daerah 0,00 SILPA ANGGARAN TAHUN BERKENAAN 0,00 6.3 Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 0,00 3.950.000.000,00 31.233.679.228,00 | 65 Pemerintah Kabupaten Bangkalan BAB V PENUTUP Demikian Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 dibuat untuk menjadi pedoman dalam penyusunan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Daerah (R-APBD) Tahun Anggaran 2017. Dokumen Kebijakan Umum APBD (KUA) Kabupaten Bangkalan Tahun Anggaran 2017 disusun dengan harapan bahwa seluruh pemangku kepentingan dapat mempedomani dan mengimplementasikan secara bertanggungjawab dan profesional. Dengan demikian masyarakat Bangkalan dapat merasakan manfaatnya secara optimal dari pembangunan yang telah direncanakan. Selanjutnya Nota Kesepakatan dibuat dan ditandatangani sebagai keputusan bersama dan menjadi dasar penyusunan dan pembahasan Prioritas dan Plafon Anggaran Sementara (PPAS) APBD Tahun Anggaran 2017. Rancangan Kebijakan Umum APBD (KUA) Tahun Anggaran 2017 | 66