BAB III METODE PENELITIAN A. Jenis Penelitian Penelitian ini

advertisement
BAB III
METODE PENELITIAN
A. Jenis Penelitian
Penelitian ini merupakan jenis penelitian tindakan kelas atau
Classroom Action Research. Menurut Suharsimi Arikunto (2008: 3)
penelitian tindakan kelas merupakan pencermatan terhadap kegiatan
belajar berupa tindakan yang sengaja dimunculkan dan terjadi dalam
sebuah kelas secara bersama.
Penelitian tindakan kelas (PTK) dilaksanakan sebagai strategi
pemecahan masalah dengan memanfaatkan tindakan nyata kemudian
merefleksi terhadap hasil tindakan. Penelitian tindakan cocok untuk
meningkatkan kualitas subyek yang akan diteliti. Penelitian ini
dilaksanakan
untuk
meningkatkan
aktivitas
belajar
siswa
dalam
pembelajaran IPS dengan penerapan model pembelajaran kooperatif tipe
Student Teams Achievement Division (STAD).
Pada pelaksanaannya, penelitian ini dilaksanakan secara kolaborasi
antara peneliti dengan guru. Peneliti bertindak sebagai observer dan guru
bertindak sebagai pengajar. Dalam hal ini peneliti berkolaborasi dengan
guru dengan tujuan agar lebih mudah dan teliti dalam kegiatan observasi.
B. Desain penelitian
Penelitian ini merupakan bentuk penelitian tindakan kelas
(classroom
action
research)
yang
dilaksanakan
sebagai
strategi
pemecahan masalah. Pada penelitian tindakan dibagi menjadi 3 tahapan
37
38
yaitu perencanaan (planning), tindakan (action) dan observasi (observe),
serta refleksi (reflect).
Model penelitian tindakan kelas yang akan digunakan dalam
penelitian ini adalah menggunakan model Kemmis dan Mc Taggart yang
disajikan dalam gambar 2. berikut:
Gambar 2. Rancangan Penelitian Tindakan Model Kemmis dan
Taggart (1992: 11)
Langkah-langkah menurut Kemmis dan Mc Taggart (1992: 11)
adalah sebagai berikut:
1. Perencanaan (Planning)
Perencanaan
yaitu
persiapan
yang
dilakukan
peneliti
untuk
pelaksanaan PTK, seperti penyusunan skenario pembelajaran,
pembuatan media, dan pembuatan perangkat pembelajaran lainnya.
Seperti halnya rencana pelaksanaan pembelajaran, lembar observasi,
LKS, dan soal tes. Langkah-langkah yang dilakukan pada tahap ini
antara lain:
a.
Peneliti bersama dengan guru menyusun Rencana Pelaksanaan
Pembelajaran (RPP) terkait pembelajaran dengan menggunakan
39
model pembelajaran kooperaitif tipe Student Teams Achivement
Division (STAD).
b.
Menyiapkan instrumen penelitian yang terdiri dari:
1) Lembar observasi aktivitas belajar siswa.
2) Lembar observasi kegiatan guru.
3) Lembar kerja kelompok.
4) Soal tes.
5) Catatan lapangan.
c.
Melakukan koordinasi dengan guru sebagai kolabolator dan
teman sejawat yaitu mahasiswa.
d.
Memberikan pengarahan kepada teman sejawat yang bertindak
sebagai observer.
2. Tindakan (Acting)
Tindakan dalam PTK yaitu pelaksanaan tindakan atau pembelajaran
yang berpedoman pada rencana pelaksanaan pembelajaran yang telah
disusun dengan menerapkan model pembelajaran STAD. Pelaksanaan
pembelajaran dilakukan oleh peneliti, dengan melakukan kolaborasi
dengan guru. Tahap-tahap yang dilakukan dalam implementasi
tindakan adalah sebagai berikut:
a. Pendahuluan
1) Guru
membuka
pelajaran
dengan
mengucap
salam,
dilanjutkan dengan memimpin doa dan melakukan presesnsi
siswa.
40
2) Guru menyampaikan apersepsi.
3) Guru memotivasi siswa dalam kegiatan pembelajaran.
4) Guru menyampaikan tujuan pembelajaran.
b. Kegiatan Inti
1) Siswa dibagi menjadi beberapa kelompok. Masing-masing
kelompok terdiri dari 5-6 siswa yang heterogen.
2) Guru menyampaikan inti materi sebagai pengantar dan siswa
menyimak penjelasan dari guru. Siswa menyimak penjelasan
guru kemudian untuk lebih mendalami materi, siswa
mengerjakan lembar kerja kelompok pada kegiatan diskusi
kelompok. Agar siswa dapat aktif dalam belajar guru
memberikan motivasi.
3) Setelah memberikan pengantar materi guru memberikan
lembar kerja kelompok yang harus didiskusikan pada masingmasing kelompok. 2 kelompok memperoleh tipe soal yang
sama. Untuk tipe soal A mengenai letak geografis wilayah
Indonesia dan pengaruhnya bagi kehidupan manusia, tipe B
mengenai keanekaragaman bentuk muka bumi potensi lahan
di daerah Merapi, tipe C mengenai pola penggunaan lahan
pertanian dan non pertanian di wilayah Merapi. Dengan
diskusi siswa saling membantu dalam memahami materi.
4) Masing-masing kelompok yang diwakili oleh satu atau dua
siswa menyampaikan hasil diskusinya di depan kelas.
41
5) Guru mengklarifikasi hasil diskusi siswa.
6) Guru mengevaluasi dengan memberikan tes yang harus
dikerjakan secara individu dan melakukan penilaian.
7) Guru memberikan penghargaan kepada kelompok yang
memperoleh nilai tertinggi.
c. Penutup
1) Guru bersama dengan siswa menyimpulkan materi yang telah
dipelajari.
2) Siswa
mengambil
makna
dari
pembelajaran
yang
berlangsung.
3) Guru memberikan tugas membaca materi untuk pertemuan
selanjutnya.
4) Guru mengakhiri pembelajaran dengan berdoa dan mengucap
salam.
3. Observasi (Observing)
Observasi yaitu kegiatan yang dilakukan oleh peneliti untuk
mengamati dampak atas tindakan yang dilakukan. Kegiatan ini
dilakukan dengan cara mengamati aktivitas siswa maupun guru
bersamaan dengan pelaksanaan tindakan dalam proses pembelajaran
STAD.
4. Refleksi (Reflecting)
Refleksi merupakan kegiatan evaluasi tentang perubahan yang terjadi
atau hasil yang diperoleh atas data yang terhimpun sebagai bentuk
42
dampak tindakan yang telah dirancang. Refleksi dilakukan untuk
mengetahui adanya kelebihan dan kekurangan yang terjadi pada saat
pembelajaran berlangsung. Hasil pemikiran reflektif kemudian
digunakan sebagai dasar untuk menentukan siklus berikutnya apakah
tindakan perlu dilakukan modifikasi.
C. Definisi Operasional Variabel
Pada penelitian, menentukan variabel penelitian merupakan hal
yang sangat penting. Variabel penelitian merupakan obyek dalam
penelitian
sehingga menjadi titik perhatian dalam penelitian. Adapun
variabel yang digunakan dalam penelitian ini antara lain:
1. Aktivitas belajar
Aktivitas belajar merupakan kegiatan atau tindakan baik fisik
maupun mental yang dilakukan oleh individu untuk membangun
pengetahuan dan ketrampilan dalam diri dalam kegiatan pembelajaran.
Aktivitas belajar akan menjadikan pembelajaran yang efektif.
Aktivitas belajar meliputi kegiatan atau tindakan siswa yang
mendukung dalam proses pembelajaran. Di dalam pembelajaran IPS,
aktivitas siswa merupakan hal penting. Siswa bukan hanya sebagai
pendengar, tetapi siswa diharapkan mampu memperkaya pengalaman
belajarnya dan juga membangun pengetahuannya terhadap mata
pelajaran IPS. Aktivitas tersebut diantaranya bertanya, diskusi
kelompok, menjawab pertanyaan, berpendapat, mengamati gambar,
mendengarkan dan berbagai aktivitas lainnya.
43
Adapun variabel dan indikator aktivitas belajar siswa untuk
mempermudah dalam pembahasan aktivitas belajar siswa sebagai
berikut:
a. Siswa membaca materi yang akan dipelajari.
b. Siswa berdiskusi dengan teman.
c. Siswa bertanya pada guru atau teman.
d. Siswa menyimak penjelasan dari guru.
e. Siswa membuat catatan tentang materi pelajaran.
f. Siswa menanggapi pendapat teman atau guru.
g. Siswa mengerjakan tes dengan kemampuan sendiri.
h. Siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran.
2. Model Pembelajaran Kooperatif Tipe Student Teams Achievement
Division (STAD)
STAD merupakan salah satu bentuk model pembelajaran
kooperatif dimana terdapat pembagian kelompok dan siswa saling
membantu dalam kegiatan belajar untuk mencapai keberhasilan dalam
belajar. Pembelajaran dengan model STAD mendorong rasa tanggung
jawab baik individu maupun kelompok untuk memberikan sumbangan
poin terbaik untuk kelompoknya.
Pembelajaran
kooperatif
merupakan
bentuk
kegiatan
pembelajaran yang menekankan pada pembelajaran kelompokkelompok kecil. Pembelajaran dalam kelompok akan memacu siswa
untuk lebih aktif dalam belajar. Seperti aktivitas dalam diskusi
44
kelompok, memecahkan masalah, bertanya, berpendapat dan aktivitas
belajar lainnya. Tujuan dari pembelajaran kooperatif tipe STAD yaitu
untuk memotivasi siswa dalam belajar dan saling mendukung atau
saling membantu satu sama lain.
Pembelajaran IPS memerlukan model pembelajaran yang
efektif bagi perkembangan siswa. Siswa mampu melakukan tindakan
untuk mengaplikasikan ilmu pengetahuan yang diperolehnya dalam
pembelajaran IPS. Oleh karena itu, melalui model pembelajaran
kooperatif tipe STAD siswa mampu mengembangkan pengetahuannya
dengan sikap aktif dalam belajar.
Langkah-langkah
dalam
pemebelajaran
dengan
model
pembelajaran kooperatif tipe STAD dalam pembelajaran IPS sebagai
berikut:
a. Guru menyampaikan tujuan pembelajaran dan memberikan
motivasi kepada siswa.
b. Siswa dibagi menjadi kelompok-kelompok kecil. Setiap kelompok
terdiri dari 5-6 siswa yang heterogen.
c. Guru menyampaikan inti materi sebagai pengantar dan siswa
menyimak penjelasan dari guru. Siswa menyimak penjelasan guru.
Kemudian untuk lebih mendalami materi, siswa mengerjakan
lembar kerja kelompok pada kegiatan diskusi kelompok. Agar
siswa dapat aktif dalam belajar guru memberikan motivasi.
45
d. Setelah memberikan pengantar materi guru memberikan lembar
kerja kelompok yang harus didiskusikan pada masing-masing
kelompok. 2 kelompok memperoleh tipe soal yang sama. Untuk
tipe soal A mengenai letak geografis wilayah Indonesia dan
pengaruhnya
bagi
kehidupan
manusia,
tipe
B
mengenai
keanekaragaman bentuk muka bumi potensi lahan di daerah
Merapi, tipe C mengenai pola penggunaan lahan pertanian dan non
pertanian di wilayah Merapi. Dengan diskusi siswa saling
membantu dalam memahami materi.Masing-masing kelompok
yang diwakili oleh satu atau dua anggota menyampaikan hasil
diskusi kelompok didepan kelas.
e. Guru mengevaluasi dengan memberikan kuis atau tes, dan
melakukan penilaian terhadap hasil kerja kelompok.
f. Guru
memberikan
penghargaan
kepada
kelompok
yang
memperoleh nilai tertinggi.
D. Subyek Penelitian
Subyek penelitian ini adalah siswa kelas VII B SMP Negeri I
Ngemplak tahun ajaran 2012/2013. Jumlah siswa dalam kelas ini 32 siswa.
E. Tempat dan Waktu Penelitian
Tempat penelitian ini adalah SMP Negeri 1 Ngemplak yang
beralamatkan
di
Jangkang,
Widodomartani,
Ngemplak,
Sleman,
Yogyakarta. Pelaksanaan penelitian pada bulan November-Maret 2013.
F. Teknik Pengumpulan Data
46
Teknik pengumpulan data yang digunakan dalam penelitian ini
sebagai berikut:
1. Observasi
Menurut Suharsimi Arikunto (2010: 199) “Di dalam pengertian
psikologik observasi atau yang disebut pula dengan pengamatan
meliputi kegiatan pemuatan perhatian terhadap sesuatu objek dengan
menggunakan seluruh alat indera”. Observasi dilakukan dengan
melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai guru dan aktivitas
belajar siswa selama
pembelajaran
IPS
berlangsung dengan
menggunakan model pembelajaran tipe STAD.
2. Wawancara
Wawancara adalah teknik mengumpulkan data dengan menggunakan
bahasa lisan baik secara tatap muka ataupun melalui saluran media
tertentu (Wina Sanjaya, 2011: 96). Dengan wawancara peneliti dapat
mengecek kebenaran data atau informsi yang diperoleh dengan cara
lain. Dalam penelitian ini wawancara dilakukan dengan guru
mengenai pelaksanaan pembelajaran dengan model pembelajaran
kooperatif tipe STAD dan wawancara dengan siswa mengenai
aktivitas siswa terhadap penerapan model pembelajaran STAD.
3. Tes
Tes merupakan salah satu alat ukur untuk menentukan keberhasilan
dalam proses pembelajaran. Suharsimi Arikunto (2010: 193)
mengatakan bahwa tes merupakan serentetan pertanyaan yang
47
digunakan untuk mengukur ketrampilan, pengetahuan maupun
kemampuan yang dimiliki oleh individu maupun kelompok. Tes yang
diberikan pada siswa dalam penelitian dimaksudkan untuk mengetahui
sejauh mana siswa menguasai materi pelajaran setelah diterapkan
model pembelajaran kooperatif tipe STAD.
4. Dokumentasi
Dokumentasi merupakan barang-barang yang tertulis (Suharsimi
Arikunto, 2010: 201). Peneliti menggunakan checklist dokumentasi
sebagai alat dalam mengkaji dokumen yang digunakan untuk
mendukung data penelitian.
G. Instrumen Penelitian
Instrumen yang digunakan dalam penelitian ini antara lain sebagai
berikut:
1. Catatan Lapangan (Field Note)
Catatan lapangan digunakan untuk mencatat segala peristiwa selama
proses penelitian berlangsung sehubungan dengan tindakan yang
dilakukan oleh guru maupun siswa. Hal ini dikarenakan berbagai aspek
pembelajaran di kelas, suasana kelas, pengelolaan kelas, hubungan
interaksi guru dengan siswa, suasana sekolah, dan kegiatan lain yang
dapat diketahui dari catatan lapangan.
2. Lembar observasi
Lembar observasi merupakan catatan yang menggambarkan tingkat
aktivitas siswa dalam proses pembelajaran. Observasi dilakukan dengan
48
melakukan pengamatan dan pencatatan mengenai kegiatan guru dan
siswa selama pembelajaran IPS berlangsung dengan menggunakan
model pembelajaran tipe STAD. Adapun kisi-kisi lembar observasi
kegiatan guru dan aktivitas belajar siswa dalam pembelajaran dapat
dilihat pada tabel 3. dan tabel 4. berikut:
Tabel 3. Kisi-kisi Lembar Observasi Guru dalam Pembelajaran
dengan Model STAD
Aspek yang
Diamati
Tahap-tahap
implementasi
model
pembelajaran
kooperatif
tipe STAD
dalam
pembelajaran
Indikator
1. Persiapan
a. Membuka pembelajaran
b. Menyampaikan tujuan pembelajaran
c. Memberikan motivasi pada siswa
d. Apersepsi
2. Pelaksanaan
a. Pembagian kelompok.
b. Penyampaian materi pelajaran
c. Memberi kesempatan siswa untuk bertanya
d. Membagikan LKS dan membimbing
diskusi.
e. Memberi kesempatan kepada siswa untuk
menyampaikan hasil diskusi.
f. Melakukan penilaian berdasarkan hasil
kerja kelompok dan individu.
g. Memberikan penghargaan kepada
kelompok dengan nilai terbaik.
3. Penutup
a. Menyimpulkan materi pelajaran.
b. Memberikan tes pada siswa
c. Pemberian tugas terkait materi selanjutnya
d. Mengakhiri pembelajaran
No Item
1
2
3
4
5
6
7
8, 9
10
11
12
13
14
15
16
49
Tabel 4. Kisi-kisi Observasi Aktivitas Siswa dalam Pembelajaran
dengan Model STAD
Aspek yang
Diamati
Aktivitas
Belajar
Siswa
Indikator
1. Visual activity
Siswa membaca materi yang akan dipelajari,
siswa mengamati gambar, dan siswa
mengamati demonstrasi
2. Oral activity
Siswa berdiskusi dengan teman, siswa
bertanya pada guru atau guru, siswa
mengeluarkan pendapat, siswa memberikan
saran, siswa memberikan pernyataan, dan
melakukan wawancara
3. Listening activity
Siswa menyimak penjelasan dari guru,
mendengarkan percakapan
4. Writing activity
Siswa membuat catatan tentang materi
pelajaran, menulis laporan, membuat karangan
5. Mental activity
Siswa menanggapi pendapat teman atau guru,
siswa mengerjakan tes dengan kemampuan
sendiri, siswa mengingat materi pelajaran,
siswa menganalisis permasalahan
6. Emotional activity
Siswa bersemangat dalam mengikuti
pelajaran, siswa bergembira mngikuti plajaran,
siswa berminat mengikuti pelajaran
No Item
1
2, 3
4
5
6, 7
8
3. Pedoman Wawancara
Wawancara digunakan untuk menjaring data mengenai pelaksanaan
pembelajaran IPS yang telah dilakukan dengan menggunakan model
pembelajaran kooperatif tipe STAD. Wawancara dilakukan dengan
guru mata pelajaran IPS yang bersangkutan dan dilaksanakan setelah
pembelajaran berakhir. Selain itu wawancara juga dilakukan dengan
siswa untuk menjaring data mengenai aktivitas siswa terhadap
pembelajaran yang telah berlangsung.
50
Kisi-kisi
wawancara
dengan
guru
dan
siswa
mengenai
pembelajaran dengan model STAD dapat dilihat pada tabel 5. dan tabel
6. berikut ini:
Tabel 5. Kisi-kisi Wawancara dengan Guru tentang Pembelajaran
dengan Model STAD
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
9.
10.
11.
Indikator
Siswa membaca materi yang akan dipelajari
Siswa berdiskusi dengan teman
Siswa bertanya pada guru atau guru
Siswa menyimak penjelasan dari guru
Siswa membuat catatan tentang materi
Siswa menanggapi pendapat teman atau guru
Siswa mengerjakan tes dengan kemampuan sendiri
Siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran
Pemahaman guru tentang model pembelajaran
STAD
Kendala yang dihadapi guru dalam menerapkan
model STAD
Saran untuk pembelajaran dengan model STAD
No Item
1
2
3
4
5
6
7
8
9, 10
11
12
Tabel 6. Kisi-kisi Wawancara dengan Siswa dalam Pembelajaran
dengan Model STAD
No.
1.
2.
3.
4.
5.
6.
7.
8.
Indikator
Siswa membaca materi yang akan dipelajari
Siswa berdiskusi dengan teman
Siswa bertanya pada guru atau guru
Siswa menyimak penjelasan dari guru
Siswa membuat catatan tentang materi
Siswa menanggapi pendapat teman atau guru
Siswa mengerjakan tes dengan kemampuan sendiri
Siswa bersemangat dalam mengikuti pelajaran
No Item
1
2
3
4
5
6
7
8
4. Tes
Tes digunakan dalam pengukuran hasil belajar siswa sebagai tindak
lanjut dalam proses pembelajaran yang telah dilakukan. Tes dilakukan
pada
tiap
akhir
siklus
untuk
mengetahui
tingkat
efektivitas
51
pembelajaran. Kisi-kisi soal tes dalam pembelajaran dapat dilihat pada
tabel 7. dan tabel 8. sebagai berikut:
Tabel 7. Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus I
Standar
Kompetensi
Kompetens
i Dasar
Kelas/
Smt
4.Memahami
usaha
manusia
untuk
mengenali
perkembanga
n
lingkungann
ya
4.3Mendes
kripsikan
kondisi
geografis
dan
penduduk
VII/2
6.
Memahami
kegiatan
ekonomi
masyarakat
6.1Mendes
kripsikan
pola
kegiatan
ekonomi
penduduk,
penggunaa
n lahan,
dan pola
pemukiman
berdasarka
n kondisi
fisik
permukaan
bumi
Materi
Indikator
Kondisi
1. Menyebutk
geografis
an
wilayah
keragaman
dan pola
bentuk
pengguna
muka bumi
an lahan
dan kondisi
pertanian
geografis
dan non
Indonesia
pertanian 2. Menjelaska
masyarak
n pengaruh
at
kondisi
(Potensi
geografis
di Lereng
terhadap
Merapi)
kehidupan
manusia
3. Menjelaska
n pola
penggunaa
n lahan
pertanian
dan non
pertanian
masyarakat
di Lereng
Merapi
Rana
h
Indik
ator
C1
Bentuk
Soal
Pilihan
Ganda
No.
Soal
1, 2,
3, 4
C2
5, 6
C4
7, 8,
9, 10
52
Tabel 8. Kisi-kisi Instrumen Tes Siklus II
Standar
Kompetensi
Kompetens
i Dasar
Kelas/
Smt
4.Memahami
usaha
manusia
untuk
mengenali
perkembanga
n
lingkungann
ya
4.3Mendes
kripsikan
kondisi
geografis
dan
penduduk
VII/2
6.
Memahami
kegiatan
ekonomi
masyarakat
6.1Mendes
kripsikan
pola
kegiatan
ekonomi
penduduk,
penggunaa
n lahan,
dan pola
pemukiman
berdasarka
n kondisi
fisik
permukaan
bumi
Materi
Indikator
Faktor
penyebab
terjadinya
musim di
Indonesia
dan pola
kegiatan
ekonomi
pertanian
dan non
pertanian
penduduk
1.Menjelaska
n faktor
penyebab
terjadinya
musim
2.Menjelaska
n
berlangsun
gnya
musim di
Indonesia
3.Menjelaska
n pola
kegiatan
ekonomi
pertanian
dan non
pertanian
penduduk
Ranah
Indikat
or
C2
Bentuk
Soal
Pilihan
Ganda
No.
Soal
1, 2,
3,
C2
C4
5. Check List Dokumentasi
Checklist dokumentasi merupakan daftar dokumen yang akan
digunakan dalam penelitian. Dokumen yang digunakan dalam
penelitian ini antara lain data perangkat pembelajaran dan daftar nilai
hasil belajar IPS siswa kelas VII B, dan profil sekolah.
H. Keabsahan Data
Keabsahan data dalam penelitian ini dilakukan dengan teknik
triangulansi. Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang
4, 5,
6, 7,
8, 9,
10
53
memanfaatkan sesuatu lain sebagai pengecekan atau pembanding data itu
(Lexy J. Moleong, 2005: 330). Data yang digunakan baik data observasi,
wawancara maupun catatan lapangan. Triangulasi dalam penelitian ini,
menggunakan triangulasi metode. Triangulasi metode itu adalah
pengecekan derajat penemuan hasil penelitian dengan beberapa metode
yaitu observasi, wawancara, dan catatan lapangan.
I. Teknik Analisis Data
Analisis data dalam penelitian ini yaitu analisis kualitatif. Analisis
kualitatif dilakukan dengan cara peneliti merefleksi hasil observasi
terhadap proses pembelajaran yang dilaksanakan oleh peneliti dan siswa di
dalam kelas. Data yang berupa kata-kata dari catatan lapangan diolah
menjadi kalimat-kalimat yang bermakna dan dianalisis secara kualitatif.
Teknik analisis data kualitatif ini mengacu pada metode analisis
dari Miles dan Huberman (Sugiyono, 2009: 247-252). Metode ini terdiri
atas tiga komponen yaitu reduksi data, penyajiian data dan penarikan
kesimpulan.
1. Reduksi Data
Reduksi data diartikan sebagai proses merangkum, melilih hal yang
pokok dan memfokuskan pada hal-hal yang penting (Sugiyono, 2009:
247).
Reduksi
data
dilakukan
untuk
mempermudah
peneliti
melakukan pengumpulan data selanjutnya. Reduksi data dalam
penelitan ini merupakan proses penyeleksian dan penyederhanaan data
melalui seleksi, memfokuskan dan pengabstrakan data mentah ke pola
54
yang lebih terarah. Data-data hasil observasi, dokumentasi, dan
wawancara dikelompokkan berdasarkan kepentingan pada rumusan
masalah.
2. Penyajian Data
Penyajian data dilakukan dalam rangka penyusunan informasi secara
sistematis mulai dari perencanaan, pelaksanaan tindakan dan refleksi
pada masing-masing siklus. Penyajian data ini dilakukan proses
penampilan data secara lebih sederhana dalam bentuk paparan naratif
dan disajikan dalam laporan yang sistematis dan mudah dipahami.
Data disajikan dalam bentuk diagram, tabel, grafik, atau pie chart, dan
sebagainya.
3. Penarikan Kesimpulan
Penarikan kesimpulan merupakan upaya pencarian makna data yang
terkumpul tersebut disajikan dalam bentuk pernyataan kalimat yang
sangat singkat dan padat tetapi mengandung pengertian yang luas.
Sementara untuk menghitung hasil tes dan hasil observasi aktivitas
belajar siswa dalam penelitian ini menggunakan percentage correction.
Besarnya nilai yang diperoleh oleh siswa merupakan persentase dari skor
maksimum ideal yang seharusnya dicapai jika tes tersebut dikerjakan
dengan hasil 100% betul (Ngalim Purwanto, 2004: 102). Rumus untuk
menghitungnya yaitu:
NP =
55
Keterangan:
NP
: Nilai persen yang dicari
R
: Skor mentah yang diperoleh peserta didik
SM
: Skor maksimum ideal
100
: Bilangan Tetap
J. Kriteria Keberhasilan
Suatu program atau tindakan dikatakan berhasil apabila mampu
mencapai kriteria yang telah ditentukan. Kriteria keberhasilan tindakan
pada penelitian ini mengacu pada pendapat Zainal Aqib (2011: 41) dan
diterapkan pada hasil observasi aktivitas belajar siswa dan hasil belajar
siswa. Kriteria keberhasilan tindakan tersebut yaitu:
1. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila rata-rata persentase tiap
indikator aktivitas siswa mencapai 75%.
2. Penelitian ini dikatakan berhasil apabila peningkatan hasil belajar
siswa hingga 75% siswa dikelas memenuhi ketuntasan minimal yakni
75.
Download