Entomologi

advertisement
kie2nd | Entomologi
Copyright Lufthi Rusniarsyah [email protected]
http://kie2nd.staff.ipb.ac.id/entomologi/
Entomologi
Entomologi adalah salah satu cabang ilmu biologi yang mempelajari serangga.
Istilah ini berasal dari dua perkataan Latin – entomon bermakna serangga dan logos
bermakna ilmu pengetahuan. Batasan dan Ruang Lingkup Entomologi Secara
terbatas, Entomologi adalah ilmu yang mempelajari serangga (insecta). Akan tetapi,
arti ini seringkali diperluas untuk mencakup ilmu yang mempelajari Arthropoda
(hewan beruas-ruas) lainnya, khususnya laba-laba dan kerabatnya (Arachnida atau
Arachnoidea), serta luwing dan kerabatnya (Millepoda dan Centipoda).
Dimasukannya Arthropoda lain sebagai bagian yang dibahas pada Entomologi
karena ada hubungan evolusioner/filogenetis dalam konteks pembahasan taksomis
dengan serangga. Selain itu dalam konteks fungsional Arthropoda lain berperan
sebagai pemangsa dan pesaing bagi serangga. Melalui entomologi kita akan diajak
memgenal serangga lebih jauh. Sebagai disiplin ilmu yang sudah berkembang pesat
entomologi kini dapat dibagi menjadi dua cabang ilmu yaitu Entomologi Dasar dan
Entomologi Terapan. Entomologi Dasar dibagi lagi menjadi sub-cabang ilmu yang
lebih khusus antara lain :
- Morfologi Serangga adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur tubuh
serangga, biasanya lebih ditekankan kepada bentuk dan struktur luar tubuh
serangga.
- Anatomi dan Fisiologi Serangga adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan
struktur organ dalam serangga beserta fungsinya.
- Perilaku (behavior) Serangga adalah ilmu yang mempelajari apa yang
dilakukan serangga, bagaimana dan kenapa serangga melakukannya.
- Ekologi Serangga adalah ilmu yang mempelajari hubungan serangga dengan
lingkungannya baik lingkungan biotic (organisme lain) maupun lingkungan
non-biotik (faktor fisik dan kimia).
- Patologi Serangga adalah ilmu yang mempelajari serangga sakit baik tingkat
individu (patobiologi) maupun pada tingkat populasi (epizootiologi).
- Taksonomi Serangga adalah ilmu yang mempelajari tatanama dan
page 1 / 4
kie2nd | Entomologi
Copyright Lufthi Rusniarsyah [email protected]
http://kie2nd.staff.ipb.ac.id/entomologi/
penggolongan serangga.
Dalam mengkaji taksonomi ini banyak para ahli serangga (Entomologyst)
mengkhuskan kajian hanya pada satu ordo bahkan satu famili dari serangga,
mereka memberi nama ilmunya biasanya didasarkan kepada nama
ilmiah kelompok serangga tersebut seperti :
-
Apiology (melittology), adalah ilmu yang khusus mempelajari lebah.
Coleopterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari kumbang.
Dipterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari lalat.
Hemipterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari kepik.
Lepidopterology, adalah ilmu yang khusus mempelajari kupu-kupu dan
ngengat.
- Myrmecology, adalah ilmu yang khusus mempelajari semut.
- Orthopterology, ilmu yang khusus mempelajari belalang, jengkrik, kecoak dan
sebangsanya
Entomologi terapan kini telah terspesialisasi kedalam sub-sub disiplin yang lebih
khusus yaitu :
- Entomologi Forensik memfokuskan kajian pada penyelidikan kematian
manusia dengan menggunakan serangga sebagai petunjuk. Jenis, fase
kehidupan dan suksesi serangga yang berasosiasi dengan mayat, misalnya
berbagai jenis lalat seperti Cochliomyia macellaria, Hydrotaea aenescens, dan Sarcophaga haemorrhoidalis dan kumbang bangkai seperti Nicrophorusorbicollis dan Necrophila americana dapat digunakan untuk
memprediksi saat dan lokasi kematian manusia yang bersangkutan.
- Entomologi kedokteran (Medical Entomology), memfokuskan kajian pada
golongan serangga pengganggu manusia, baik yang langsung
(penyengat/menggigit mangsa seperti tawon, lebah, kutu dan serangga
berbisa lainnya), maupun yang tidak langsung (vektor penyakit seperti lalat,
nyamuk,kecoak, pinjal/kutu).
- Entomologi Peternakan (Veterinary Entomology), memfokuskan kajian kepada
serangga yang mengganggu pada peternakan baik yang bersifat langsung
seperti caplak, kutu yang bersifat ektoparasit pada hewan ternak maupun
yang berperan sebagai vektor penyakit. Hewan dapat berfungsi sebagai inang
alternatif bagi berbagai pathogen penyebab penyakit pada manusia dan tidak
jarang serangga berperan sebagai vektornya. Misalnya penyakit malaria dapat
ditularkan dari kera ke manusia dan sebaliknya, dengan vektor perantara
adalah nyamuk Anopheles. Penyakit flu burung (avian influensa) dapat
page 2 / 4
kie2nd | Entomologi
Copyright Lufthi Rusniarsyah [email protected]
http://kie2nd.staff.ipb.ac.id/entomologi/
ditularkan dari unggas ke manusia.
- Entomologi perkotaan (Urban Entomology), secara khusus mengkaji
serangga-serangga yang menjadi masalah dikawasan perkotaan, Disini lebih
difokuskan pada serangga-serangga yang berasosiasi dengan manusia
(fasilitas manusia) yang masih hidup seperti kecoak, lalat, nyamuk, dan rayap
diperumahan, hotel, apartemen, gudang, perkantoran, kapal laut, pesawat
udara.
- Entomologi Kehutanan (Forest Entomology), disini pengkajian lebih
difokuskan pada serangga-serangga yang berada pada ekosistem hutan baik
serangga yang bermanfaat seperti lebah madu berperan sebagai produsen
dan polinator di ekosistim hutan, dan sebagian rayap (Capritermes) dapat
berperan sebagai serangga saprofit yang membantu menguraikan materi
organik berupa serasah dan pohon tumbang di ekosistem hutan. Sedangkan
kelompok rayap lain (Coptotermes) berperan sebagi hama merusak hutan jati.
- Entomologi Pertanian (Agricultural Entomology), fokus kajian pada
serangga-serangga yang berasosiasi dengan ekosistem pertanian seperti
tanaman hortikultura, tanaman pangan dan perkebunan baik yang
menguntungkan seperti serangga pollinator, peredator dan parasitoid maupun
serangga herbivor yang berperan sebagai hama yang dapat merusak semua
bagian tanaman mulai dari akar, batang, daun, bahkan sampai ke buah dan
biji yang sudah tersimpan di gudang.
Kelompok serangga-serangga menguntungkan, kelompok ini antara lain dibagi
menjadi: dapat
- Serangga yang dapat menghasilkan sesuatu yang akan memberi nilai tambah
di dalam kehidupan manusia. Sebagai contoh: Apis spp. (penghasil madu), Bombyx mori (penghasil sutera), Laccifer lucca (penghasil politur).
- Serangga yang dapat meningkatkan produksi hasil panen (polinator) contoh
lebah (Apis mellifera), kupu-kupu (Papilio menon)
- Serangga sebagai musuh alami seperti predator, contoh Mantis regilosa
(walang sembah), Ophius sp. (predator hama buah), parasitoid (beberapa
famili Hymenoptera)
- Serangga yang dapat menguraikan sisa materi organik (detritus dan sampah)
misalnya bangsa lalat dan kumbang.
Kelompok serangga-serangga yang merugikan, dapat dibagi antara lain:
- Serangga hama tanaman, contoh Nilaparvata lugens (hama tanaman padi), Bactrocera spp (hama/lalat buah),Tribolium sp. (hama gudang)
page 3 / 4
kie2nd | Entomologi
Copyright Lufthi Rusniarsyah [email protected]
http://kie2nd.staff.ipb.ac.id/entomologi/
- Serangga sebagai pembawa penyakit atau vektor, misalnya Anopheles spp.
(vektor penyakit malaria), Aedes aegypti (vektor penyakit demam berdarah), Culex quinquifasciatus (vertor penyakit kaki gajah /filariasis, Musca domestica,
vektor penyakit diare dan disentri.
Sumber : http://www.scribd.com/doc/20704678/ENTOMOLOGI http://webcache.googleusercontent.com/search?q=cache:LUGfwFvGUPQJ:ml.scribd
.com/doc/20704678/ENTOMOLOGI+&cd=4&hl=en&ct=clnk&gl
=id Diposkan 11th January 2013 oleh Percy Ajis Jackson
page 4 / 4
Download