BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Teori Umum 2.1.1

advertisement
BAB 2
LANDASAN TEORI
2.1
Teori Umum
2.1.1
Sistem
Sistem adalah komponen yang saling terhubung satu dengan yang
lainnya, sehingga menjadi suatu kesatuan yang utuh. Sistem juga
digunakan untuk memberdayakan pengunaan informasi.
Menurut Hall (2011, p5), sistem dapat dikatakan sebagai hasil
penggambaran dari computer dan pemrograman. Sistem adalah kumpulan
dari dua atau lebih komponen atau subsistem yang saling terkait untuk
tujuan tertentu. Sistem harus menyediakan satu atau lebih dari satu
tujuan. Saat sistem tidak memiliki tujuan lagi, maka sistem tersebut harus
digantikan.
Menurut Gelinas (2008,p11), sistem merupakan kumpulan dari
elemen yang berdiri sendiri secara bersamaan untuk mencapai tujuan
tertentu. Sistem harus memiliki organisasi, hubungan, integrasi, dan
tujuan utama.
Jadi sistem merupakan suatu kumpulan dari komponen yang
saling terkait satu sama lain dan mempuyai tujuan utama atau lebih dari
satu tujuan.
9
10
2.1.2 Informasi
Informasi adalah proses pengolahan dari data-data
yang
terkumpul dan dapat digunakan sebagai referensi perusahaan pada saat
pengambilan keputusan.
Menurut Gelinas (2008, p17), informasi merupakan data yang
disajikan dalam bentuk yang berguna pada saat pengambilan keputusan.
Informasi memiliki nilai bagi pembuat keputusan, karena dapat
mengurangi ketidakpastian dan meningkatkan pengetahuan tentang
beberapa hal yang diinginkan.
Menurut Hoffer (2009, p47), informasi merupakan data yang telah
diproses sedemikian rupa sehingga meningkatkan pengetahuan dari orang
yang menggunakan data tersebut, dan dinamakan informasi.
Jadi informasi adalah data-data yang dimiliki dan diproses secara
sedemikian rupa sehingga menghasilkan informasi yang berguna untuk
pengambilan keputusan.
2.1.3 Sistem Informasi
Sistem informasi dapat berguna untuk perusahaan atau organisasi
dalam menunjang kegiatan sehari-harinya. Sistem informasi juga
memberikan
dibutuhkan.
kemudahan
di
dalam
menghasilkan
laporan
yang
Menurut Gelinas (2008, p13), sistem informasi merupakan sistem
yang dibuat oleh manusia yang secara umum mengandung kumpulan dari
komponen berbasis komputer yang terintegrasi dan komponen manual
yang dibuat untuk mengumpulkan, menyimpan, mengelola data dan
untuk menyediakan informasi kepada pengguna.
Menurut Hall (2011, p7), sistem informasi merupakan kumpulan
dari prosedur formal dimana data dikumpulkan, diproses menjadi
informasi dan didistribusikan kepada pengguna.
Jadi, sistem informasi merupakan proses dimana data-data
dikumpulkan, diproses menjadi informasi dan didistribusikan kepada
pengguna yang membuthkan informasi tersebut.
2.1.4
Fact-Finding Technique
Teknik fact-finding merupakan teknik pencarian fakta yang dapat
digunakan dalam mencari fakta-fakta dalam sebuah permasalahan dalam
lapangan.
Menurut Connolly and Begg (2010, p317), adalah seorang
pembangun database biasanya menggunakan beberapa teknik fackfinding saat proyek database tunggal.
Ada 5 (empat) teknik dalam Fact-Finding Technique yang biasa
dipakai untuk mencari fakta, kelima teknik itu adalah:
12
•
Examining Documentation
Merupakan keperluan untuk membuat sebuah database. Kita
bisa menemukan dokumentasi yang bisa membantu untuk
memberikan informasi dari bagian perusahaan yang terkait
dengan masalah tersebut. Dengan cara memeriksa dokumen,
form, laporan dan file terkait yang ada pada sistem sekarang.
Setelah itu, kita bisa cepat mendapatkan pemahaman dari
sistem tersebut.
•
Interviewing
Mewawancarai merupakan hal yang paling umum digunakan,
dan biasanya sangat berguna, dari berbagai teknik fact-finding.
Kita dapat mewawancarai untuk mendapatkan informasi
secara individual misalnya wawancara tatap muka. Bisa saja
ada beberapa objek yang digunakan untuk wawancara ,
misalnya menemukan fakta-fakta, verifikasi fakta tersebut,
klarifikasi fakta tersebut, identifikasi persyaratan, dan saling
mengomongkan
ide
dan
opini.
Bagaimanapun
juga,
menggunakan teknik wawancara mempunyai persyaratan,
yaitu mempuyai kemampuan komunikasi yang baik, prioritas,
opini, motivasi, dan personalitas yang baik juga. Tetapi,
teknik wawancara bukan selalu merupakan metode terbaik
dalam semua situasi.
•
Observing the Enterprise in Operation
Mengobservasi merupakan salah satu teknik yang paling
efektif dalam teknik fact-finding untuk memahami sebuah
sistem.
Dengan teknik ini, dapat memungkinkan kedua partisipan,
atau orang yang mengamati, dalam melakukan aktifitas untuk
belajar memahami sistem. Ini merupakan teknik yang sangat
berguna ketika kebenaran dari data yang diambil melalui
metode pertanyaan atau ketika tingkat kompleksitas dari
sebuah aspek dari sistem dalam mencegah penjelasan jelas
dari pengguna yang terakhir.
•
Research
Sebuah teknik fact-finding yang berguna adalah penelitian dari
aplikasi dan masalah. Referensi buku dan internet merupakan
sumber yang bagus dalam pencarian informasi. Mereka dapat
memberikan
informasi
bagaimana
yang
lain
dapat
menyelesaikan masalah yang hampir sama, ditambah atau
tidak, apakah paket software yang ada dapat memecahkan
masalah, atau memecahkan sebagian masalah saja.
•
Questionnaries
Sebuah teknik fact-finding yang berguna adalah melakukan
survei melalui kuesioner. Kuesioner adalah dokumen tujuan
khusus yang memungkinkan fakta yang harus dikumpulkan
14
dari sejumlah besar orang tetap menjaga kontrol atas
tanggapan mereka. Ketika berhadapan dengan audiens yang
besar, ada fact-finding dapat tabulasi fakta-fakta yang sama
secara efisien.
2.1.5
Arsitektur ANSI-SPARC
Menurut Connolly and Begg (2010, p86), ANSI-SPARC
merupakan singkatan dari The American National Standards Institute –
Standard Planning And Recuirment Committee.
Arsitektur tersebut dikenal dengan tiga level pendekatan dengan
sistem katalog. 3 (tiga) level tersebut adalah :
-
Level eksternal
Pandangan pengguna terhadap database. Pada level ini
dideskripsikan bagian dari database yang relevan dengan
pengguna lainnya.
-
Level Konspetual
Pandangan komunitas terhadap database. Pada level ini
mendeskripsikan “apa” data yang dimasukkan kedalam
database dan hubungan antar data tersebut.
-
Level Internal
Reprensentasi fisikal dari database dalam komputer. Pada
level ini mendeskripsikan bagaimana data dimasukkan
kedalam database.
Berikut adalah gambar yang menjelaskan ketiga level arsitektur
tersebut :
Gambar 2.7 ANSI-SPARC Architecture
(Sumber : Connolly and Begg, 2010, p86)
16
2.1.6
Data
Data adalah komponen yang terpenting di dalam basis data. Data
juga digunakan sebagai sumber daya pada suatu perusahaan atau
organisasi.
Menurut Hoffer (2009, p46), data adalah representasi objek dan
kejadian yang tersimpan dan mempunyai arti dan kepentingan kepada
lingkungan pengguna.
Menurut Connolly and Begg (2010, p70), data merupakan bagian
terpenting dalam komponen suatu basis data.
Jadi, data merupakan komponen yang terpenting pada basis data
yang merepresentasikan objek dan kejadian serta nilai yang tersimpan
sehingga mempunyai arti dan kepentingan kepada penggunanya.
2.1.7
Arsitektur Multi-User DBMS
Menurut Connolly and Begg (2010, p108), terdapat 3 arsitektur
yang biasa digunakan untuk mengimplementasikan multi-user DBMS,
yaitu :
•
Teleprocessing
Arsitektur
tradisional
teleprocessing,
yang
untuk
dimana
system
multi-user
terdapat
satu
adalah
Central
Proccessing Unit (CPU) sebagai server dan memiliki beberapa
komputer/terminal.
Teleprocessing Topology
(Sumber : Connolly and Begg 2010, p108)
•
Arsitektur File-Server
Sebuah komputer dihubungkan pada suatu jaringan dengan
tujuan utama untuk menyediakan penyimpanan yang dapat
membagi file seperti dokumen, spreadsheet, gambar, dan
database.
18
Arsitektur File-Server
(Sumber : Connolly and Begg 2010, p109)
•
Arsitektur Client-Server
Client-Server mengacu kepada cara komponen software
berinteraksi kepada form dari system. Terdapat proses client
yang
memerlukan
sumber,
menyediakan sumber tersebut.
dan
sebuah
server
yang
Arsitektur Client-Server
(Sumber : Connolly and Begg 2010, p110)
2.1.8 Database Management System (DBMS)
Database Management System adalah sebuah perangkat lunak
yang digunakan untuk mengatur basis data, sudah ada beberapa DBMS
yang sering dipakai didunia ini seperti Oracle, SQL server dan lainnya.
Menurut Connolly dan Begg (2010,p66), adalah sebuah sistem
perangkat lunak yang dapat digunakan untuk mendefinisikan, membuat,
menjaga, dan akses kontrol kedalam database.
2.1.8.1 Fungsi Database Management System (DBMS)
Fungsi yang ditawarkan oleh DBMS sangatlah banyak.
Hal ini membuat pengguna dapat dengan mudahnya mengakses
dan mengelola basis data yang ada.
20
Di dalam bukunya, Connolly and Begg (2010,p100)
menjelaskan bahwa fungsi DBMS terdiri atas :
-
Data storage, retrieval, and update
Sebuah DBMS harus memberikan pengguna sebuah
kemampuan untuk menyimpan, memberikan hasil dan
memperbaharui data di dalam database.
-
A user-accessible catalog
Sebuah DBMS harus memberikan sebuah katalog yang
mendeskripsikan data barang-barang yang tersimpan dan
dapat diakses oleh pengguna.
-
Transaction support
Sebuah DBMS harus memberikan sebuah mekanisme
yang akan memastikan bahwa semua pemberharuan yang
saling berhubungan dengan transaksi yang di buat atau
yang tidak dibuat oleh pihak dalam.
-
Concurrency control services
Sebuah DBMS harus memberikan mekanisme untuk
memastikan bahwa database diperbaharui secara benar
ketika pengguna lainnya saling memperbaharui secara
bersamaan.
-
Recovery services
Sebuah DBMS harus memberikan mekanisme untuk
memulihkan kembali database ketika database tersebut
terkena kerusakan dalam berbagai cara.
-
Authorization services
Sebuah DBMS harus memberikan mekanisme yang
memastikan hanya pengguna yang diberikan izin yang
bisa mengakses database tersebut.
-
Support for data communication
Sebuah DBMS harus mampu berintegrasi dengan
perangkat lunak yang berbasis komunikasi.
-
Integrity services
Sebuah DBMS harus memberikan sebuah arti untuk
memastikan bahwa kedua data didalam database dan
perubahan data mengikuti aturan tertentu.
-
Services to promote data independence
Sebuah DBMS harus termasuk dalam fasilitas yang
mendukung program dari struktur yang sebenarnya dalam
database.
-
Utility services
Sebuah DBMS harus menyediakan satu set layanan
utilitas.
2.1.8.2 Komponen
dalam
Database
Management
System
(DBMS)
Ada
beberapa
komponen
yang
diperlukan
untuk
menjalankan sebuah DBMS karena DBMS merupakan sebuah
22
perangkat lunak, perangkat lunak membutuhkan perangkat keras
agar dapat dijalankan dan pengguna yang mendukungnya.
Pada bukunya, Connolly and Begg (2010, p68) komponenkomponen basis data terdiri atas :
-
Hardware
DBMS dan aplikasi memerlukan perangkat keras untuk
dijalankan.
-
Software
Komponen dalam perangkat lunak terdiri dari perangkat
lunak DBMS itu sendiri dan program aplikasi, bersama
dengan sistem operasi, termasuk jaringan perangkat lunak
jika
DBMS
sedang
digunakan
melebihi
jaringan.
Biasanya program aplikais yang tertulis di generasi ketiga
dalam bahasa pemograman (3GL), seperti ‘C’, ‘C++’,
Java.
-
Data
Kemungkinan
komponen
yang
terpenting
dalam
lingkungan DBMS, biasanyaa terdiri dari pengguna akhir,
segi pandangnya adalah sebuah data.
-
Procedures
Prosedur mengacu kepada instruksi dan aturan yang
ditentukan oleh perancang dan digunakan untuk database.
-
People
Komponen terakhir ada orang yang termasuk kedalam
sistem. Kita yang mendiskusikan komponen tersebut.
Gambar 2.5 Komponen Database Management System
(DBMS) (Sumber : Connolly and Begg, 2010,
p68)
2.1.8.3
Keunggulan Database Management System (DBMS)
Hal paling berguna dalam DBMS yaitu, pengguna mampu
mengamankan data dan mengelola data yang ada pada basis data
secara lebih mudah.
Menurut Connolly and Begg (2010, p77) keunggulan
dalam Database Management System (DBMS) adalah sebagai
berikut :
-
Mengendalikan redundansi data
Di dalam pengelolaan data diperlukan pengendalian data
untuk menghilangkan redudansi dengan mengintegrasikan
file-file yang ada pada berbagai tempat dan yang sama
tidak disimpan.
24
-
Data menjadi konsisten
Dengan menghilangkan redundansi maka data akan
menjadi konsisten sehingga nilai baru dapat segera
dipastikan keakuratannya.
-
Informasi mengenai data menjadi banyak
Dengan integrasi dari data operasional, di mungkinkan
organisasi dapat memperoleh informasi tambahan dari
data yang sama.
-
Dapat berbagi data
Arsip-arsip dimiliki oleh orang atau departemen yang
menggunakan mereka.
-
Meningkatkan integritas
Intergritas
database
mengaju
kepada
validasi
dan
konsistensi pada penyimpanan data. Integritas biasanya
dinyatakan dalam istilah constraints.
-
Meningkatkan keamanan
Keamanaan database adalah pertahanan database dari
pengguna yang tidak mempunyai izin untuk mengakses
database tersebut.
-
Memberlakukan standard
Integrasi memperbolehkan DBA untuk mendefinisikan
dan menegakkan standar yang diperlukan.
-
Skala ekonomi
Menggabungkan semua data operasional organisasi
kedalam database dan membuat satu set aplikasi yang
bekerja dalam satu sumber data, bisa menghasilkan
penghematan biaya.
-
Menyesuaikan kebutuhan yang bertentangan
Setiap user atau departemen memiliki kebutuhan yang
mungkin bertentangan dengan kebutuhan pengguna
lainnya.
-
Meningkatkan aksesibilitas dan respon
Sebagai hasil dari integrasi, data yang melintasi batas
departemen langsung dapat diakses oleh pengguna akhir.
-
Meningkatkan produktivitas
DBMS menyediakan banyak fungsi standar yang biasanya
akan dilakukan programer untuk menuliskan ke dalam
sebuah arsip-berbasis aplikasi.
-
Meningkatkan pemeliharaan atas data yang independen
Didalam arsip yang berbasis sistem, deskripsi dari data
dan logika untuk mengakses data yaitu dibangun kedalam
program aplikasi, yang membuat program bergantung
pada data.
-
Meningkatkan Concurency
Dibeberapa arsip yang berbasis sistem, jika dua atau lebih
pengguna diperbolehkan mengakses arsip yang sama
26
bersamaan, ini memungkinkan orang yang mengakses
akan menggangu orang lain yang mengakses juga, yang
mengakibatkan hilangnya informasi bahkan hilangnya
integritas.
-
Meningkatkan pelayanan Backup & Recovery
Banyak
arsip
tanggung
jawab
yang
ke
berbasis
pengguna
sistem
menempatkan
untuk
memberikan
pengukuran pertahanan data dalam kesalahan sistem
komputer atau program aplikasi.
2.1.8.4 Kelemahan Database Management System (DBMS)
Selain
keunggulan
yang
banyak
pada
Database
Management System, pasti ada kelemahan yang ada, sehingga
membuat perusahaan atau organisasi tidak mau menerapkannya.
Menurut Connolly and Begg (2010, p80), kelemahan
dalam DBMS adalah sebagai berikut :
•
Kompleksitas
Ketentuan fungsi yang kita harapkan dari DBMS
yang baik membuat DBMS menjadi pecahan yang
sangat kompleks dari perangkat lunak.
•
Ukuran
Kompleksitas dan luasnya fungsi membuat DBMS
menjadi sangat luas sebagai sebuah perangkat
lunak, memenuhi banyak mengabytes dari tempat
penyimpanan data dan membutuhkan sejumlah
memory yang besar untuk menjalankan secara
efisien.
•
Biaya
Biaya dari DMBS sangat bervariasi dan signifikan,
tergantung dengan lingkungan dan fungsi yang
dibutuhkan.
•
Biaya tambahan hardware
Tempat penyimpan data yan diperlukan oleh
DBMS
dan
database
mungkin
memerlukan
pembelian tambahan tempat penyimpanan data.
•
Biaya konversi
Di beberapa situasi, biaya dari DBMS dan database
mungkin tidak signifikan dibandingkan dengan
biaya dari konversi aplikasi yang ada untuk
menjalankan DBMS dan hardware yang baru.
•
Performa
Secara umum memang baik tetapi dibuthkan
berbagai aplikasi untuk mendukungnya.
28
•
Dampak kegagalan
Sentralisasi sumber daya meningkatkan kerentanan
sistem. Sejak semua pengguna dan aplikasi
mengandalkan DBMS, kesalahan dari komponen
tertentu
bisa
membawa
pekerjaan
menjadi
berhenti.
2.1.9
Data Model
Menurut Connolly and Begg (2010, p95), adalah sebuah koleksi
yang
terintegrasi
dengan
konsep
yang
mendeskripsikan
dan
memanipulasi data, hubungan antar data, dan constraint data di dalam
sebauh organisasi.
Sebuah model data bisa dianggap sebagai 3 komponen yang
terdiri dari :
•
Structural part, terdiri dari aturan aturan menurut database
bisa di bangun.
•
Manipulative part, mendefinisikan tipe dari pengerjaan yang
membolehkan data (ini termasuk dalam pengerjaan yang
digunakan untuk memperbarui dan mendapatkan kembali data
dari database dan untuk mengganti struktur database).
•
Possibly a set of integrity constraints, yang memastikan data
itu akurat.
2.1.10 Basis Data
Basis data adalah komponen terpenting dalam sistem basis data.
Basis data juga terdiri atas tabel-tabel yang saling terhubung satu sama
lain.
Menurut Connlly and Begg (2010, p65), basis data adalah koleksi
data yang terbagi dengan data yang terelasi secara logical, dan desekripsi
data tersebut, di design untuk menemukan informasi yang di perlukan
oleh suatu organisasi.
Menurut Frost (2006, p6), basis data adalah kumpulan data yang
digunakan oleh sebuah sistem.
Jadi, Basis data adalah kumpulan data yang saling terkait dan
digunakan oleh sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi suatu
organisai.
2.1.11 Perancangan Basis Data
Perancangan basis data adalah proses untuk menetukan isi dan
pengaturan data yang dibutuhkan untuk mendukung berbagai rancangan
sistem.
Menurut Connolly and Begg (2010, pp71), untuk menyusun suatu
struktur data yang diidentifikasikan dalam tabel- tabel diperlukan suatu
metode dalam perancangan basis data. Bagaimanapun juga dalam
30
melakukan perancangan basis data dapat menjadi sangat kompleks.
Untuk menghasilkan sistem yang dapat juga menyediakan lebih dari satu
tujuan. Saat sistem tidak memiliki berbagai pendekatan dan metodologi
yang berbeda agar basis data yang dihasilkan menjadi baik.
Menurut Kronke (2010, p13), merancang basis data adalah
hal yang sulit tetapi penting. Dalam melakukan perancangan harus
mendeskripsikan dengan baik struktur tabel, relasi antar tabel dan
memperkirakan batasan data yang ada, dan juga memperhatikan
komponen struktur lainnya.
Menurut Hoffer (2009, p37) Perancangan basis data yang baik
adalah
perancangan
basis
data
yang
dibuat
bersamaan dengan
pembangunan sistem informasi dengan terlebih dahulu dimulai dengan
enterprise data modeling, dimana hal tersebut membatasi ruang lingkup
atau cakupan dan konten umum dari basis data keseluruhan organisasi
atau perusahaan.
Jadi, Basis data merupakan kumpulan data dan tabel yang saling
terkait dan digunakan sistem untuk memenuhi kebutuhan informasi dari
suatu organisasi.
2.1.11.1 Basis Data Konseptual
Basis data konseptual merupakan hal yang diperlukan
untuk mengetahui basis data konsep, seperti mengetahui entitas
yang terdapat di dalam proses bisnis suatu organisasi
Menurut Connlly and Begg (2010, p465) adalah untuk
membuat representasi suatu data base yang konseptual, yang
termasuk dalam identifikasi dari entitas, relationships dan attribut
yang penting.
Menurut Frost (2006, p29) Basis Data Konseptual
dirancang dengan membuat Entity Relationship Diagram (ERD).
ERD harus dibangun menggunakan
proses
yang
sistematis.
Perancangan harus dimulai dengan big-picture view dan rincian
yang harus secara progresif ditambahkan untuk persiapan
implementasi
Jadi, Basis data konseptual merupakan sebuah Basis Data
yang dirancang untuk mewakili entitas-entitas pada proses bisnis
suatu organisasi untuk menjelaskan entitas beserta hubungannya
yang digambarkan ke dalam diagram.
2.1.11.2 Basis Data Logikal
Dalam merancang sebuah Basis Data, juga melalui
tahapan perancangan Basis Data Logikal. Ini diperlukan untuk
mengetahui basis data secara logikal dan tersetruktur seperti
menterjemahkan konseptual yang ada ke dalam perancangan
model informasi.
Menurut Connolly and Begg adalah (2010, p465), adalah
proses konstruksi sebuah model data yang digunakan dalam suatu
32
organisasi berdasarkan model data yang spesifik, tetapi bersifat
mandiri dari sebuah DBMS tertentu dan pertimbangan fisikal
lainnya.
Menurut Connolly and Begg (2010, p492),tahapan pada
pembuatan basis data logikal adalah :
-
Memperoleh hubungan logikal data model
Pada tahap ini harus memperoleh hubungan untuk
merepresentasikan
entitas,
atributnya.
mendeskripsikan
Lalu
hubungannya,
dan
bagaimana
hubungan diperoleh pada struktur tertentu yang
terjadi didalam konseptual data model:
•
Tipe entitas kuat
•
Tipe entitas lemah
•
Tipe hubungan satu-ke-banyak (1:*)
•
Tipe hubungan satu-ke-satu (1:1)
•
Tipe hubungan satu-ke-satu (1:1)
rekursif
•
Tipe hubungan superclass/subclass
•
Tipe hubungan banyak-ke-banyak
(*:*) rekursif
-
•
Tipe hubungan yang kompleks
•
Atribut multi-valued
Memvalidasi hubungan menggunakan normalisasi
Pada tahap ini akan dilakukan validasi terhadap
pengelompokan atribut pada tiap hubungan.
Tujuan
dari
normalisasi
ini
adalah
untuk
memastikan bahwa relasi tersebut memiliki nilai
minimal yang cukup dari atribut yang dibutuhkan
untuk atau organisasi. Hal ini juga dapat dilakukan
untuk mengurangi redudansi.
-
Memvalidasi
hubungan
terhadap
transaksi
pengguna
Tujuan utama dari tahap ini adalah untuk
memvalidasi logikal data model dan memastikan
bahwa
model
mendukung
transaksi
yang
dibutuhkan pengguna, seperti yang sudah dirinci
dalam user requirements. Disini harus diperiksa
apakah terjadi error saat membuat relasi yang
berkaitan dengan hubungan antar entitas.
-
Mengecek integritas constraints
Pada tahap ini kita membuat constraint atau
batasan
pada
database
untuk
menghindari
terjadinya pemasukan data dengan format yang
berbeda, salah, atau tidak lengkap.
-
Mengulas logical data model dengan pengguna
Setelah seluruh tahapan tersebut selesai dibuat,
34
maka sekarang kita harus mengulas kembali
logikal data model yang telah kita buat dengan
pengguna. Apakah sesuai dengan kebutuhan user
atau tidak.
-
Menggabungkan logikal data model kedalam
global model (opsional)
Tahap ini menggabungkan logikal model menjadi
global model yang merepresentasikan seluruh
pandangan user terhadap database. Jadi tidak
hanya dari salah satu sisi pengguna saja.
-
Mengecek perkembangan ke masa depan
Kita
harus
mempertimbangkan
bagaimana
kedepannya database yang dirancang. Apakah
mampu untuk mendukung kebutuhan perusahaan
kedepannya.
Jadi, Basis Data Logikal adalah Basis Data yang dirancang
untuk menterjemahkan entitias konseptual beserta hubungannya
menjadi suatu model informasi yang berguna dengan membangun
struktur logikalnya.
2.1.11.3 Basis Data Fisikal
Selain
melewati
tahapan
konseptual
dan
logikal,
perancangan Basis Data juga melalui tahapan akhir yaitu Basis
Data
Fisikal.
Ini
diperlukan
untuk
mengimplementasikan
langsung secara fisik ke dalam Database Management System dan
mendeskripsikan tempat penyimpanan data tersebut.
Menurut Connolly and Begg
proses produksi
(2010,
p465), adalah
yang mendeskripsikan implementasi dari
database pada penyimpanan kedua, hal itu menjelaskan dasar
hubungan, file organisasi, dan index yang digunakan untuk
mencapai akses yang efektif untuk data dan berbagai integritas
constraints yang terkait dan mengukur tingkat keamanan.
Menurut Connolly and Begg (2010, p525),
Tahapan-tahapan
yang
ada
dalam
perancangan basis data fisikal yaitu sebagai
berikut:
-
Langkah 1
Menterjemahkan model data
untuk target DBMS
o Langkah 1.1 Mendesain relasi
basenya
o Langkah 1.2 Mendesain representasi
dari derrived data.
36
o Langkah 1.3 Mendesain batasan
umum
-
Langkah 2 Mendesain File organisasi dan
indeks
o
Langkah 2.1 Menganalisis
Transaksi
o
Langkah 2.2 Memilih file
organisasi
o Langkah 2.3 Memilih indeks
o
Langkah
2.4
Mengeliminasi
- Langkah 3 Mendesain tampilan
pengguna
- Langkah 4 Mendesain mekanisme
keamanan
Jadi, Basis Data Fisikal adalah basis data yang secara fisik
di dalam Database Management System sebagai base relation
yang mendeskripsikan tempat penyimpanan data-data tersebut.
2.1.12 Database Application Life Cycle
Menurut Connolly and Begg (2010, p313), Database Life Cycle
adalah komponen dasar didalam sistem informasi suatu organisasi yang
bertujuan untuk merencanakan dan merancang basis data dari tingkatan
awal sampai akhir.
Untuk mengetahui tahapan-tahapan yang ada pada Siklus Hidup
Aplikasi Basis Data (Database Application Life Cylce) dapat dilihat pada
gambar berikut ini :
Gambar 2.6 Database Application Life Cylce
(Sumber : Connolly and Begg, 2010, p314)
2.1.12.1 Tahapan Database Application Life Cycle
Menurut Connolly and Begg (2010,
siklus hidup aplikasi basis data terdiri atas :
p315)
tingkatan
38
•
Database planning
Merencanakan bagaimana tahap dari lifecycle bisa di
realisasikan agar lebih efisien dan efektif.
•
System definition
Menyeleksi cakupan dan batasan dari sistem database,
termasuk
juga
mayoritas
pengguna
yang
melihat,
pengguna itu sendiri, dan area aplikasi.
•
Requirements collection and analysis
Mengumpulkan dan menganalisis kebutuhan untuk sistem
basis data yang baru.
•
Database design
Konseptual, logikal, dan design fisikal dari database.
•
DBMS selection (optional)
Meyeleksi DBMS yang tepat untuk sistem database.
•
Application design
Mendesign program antar muka dan aplikasi program
yang digunakan untuk memproses database.
•
Prototyping (optional)
Membangun model kerja dari sebuah sistem database,
yang memperbolehkan perancang atau pengguna untuk
menvisualisasikan sesuai yang diinginkan.
•
Implementation
Membuat definisi dari fisikal database dan program
aplikasi.
•
Data conversion and loading
Memuat data dari sistem lama ke sistem baru dan, dimana
terdapat kemungkinan untuk mengkonvert aplikasi yang
ada untuk dijalankan ke database yang baru.
•
Testing
Menguji sistem basis data agar valid dan sesuai dengan
kebutuhan persyaratan yang digunakan oleh pengguna.
•
Operational maintenance
Ketika sistem basis data diimplementasikan sepenuhnya,
maka dilakukan pengawasan dan pemeliharaan sehingga
kebutuhan basis data sesuai dengan tingkatan siklus
hidup.
2.1.13 Normalisasi
Normalisasi merupakan teknik membuat record tabel menjadi
normal sehingga mencegah timbulnya redudansi data. Sehingga
normalisasi sangat penting dalam perancagan basis data.
Menurut Connolly and Begg (2010, p416), adalah suatu teknik
untuk menghasilkan suatu relasi dengan properties yang diinginkan
untuk menyajikan kebutuhan data perusahaan. Tujuan utama Normalisasi
40
adalah untuk mengidentifikasikan kumpulan relasi yang cocok untuk
mendukung kebutuhan data perusahaan.
Normalisasi melalui beberapa proses, yang terdiri atas :
1.
First Normal Form (1NF)
Sebelum melakukan proses 1NF, bentuk tabel
dalam
keadaan
tidak
normal
(Unnormalize
Form/UNF).
1NF adalah keadaan table yang membagi setiap
baris dan kolom menjadi hanya satu nilai.
2.
Second Normal Form (2NF)
Relasi yang ada pada bentuk normal pertama dan
setiap Attribute yang bukan kunci bergantung
penuh secara fungsional kepada primary key.
3.
Third Normal Form (3NF)
Relasi yang ada pada bentuk normal kedua dan
setiap Attribute yang bukan kunci bergantung secara
transitif kepada primary key.
2.1.14 Entity Relationship Modelling (ER Modelling)
Menurut Connolly and Begg (2010, p371), adalah model ER
merupakan pendekatan top-down ke design database yang dimulai
dengan mengidentifikasi data penting yang disebut entitas dan
relationships diantara data yang harus direprsentasi di dalam model ini.
2.1.14.1 Entity Type
Menurut Connolly and Begg adalah sebuah grup objek
dengan kesamaan properties, yang di identifikasikan oleh
organisasi yang memiliki keberadaan yang mandiri.
Menurut Connolly and Begg (2010, p383), jenis Entitas
atau Entity Type dibagi menjadi 2 (dua) jenis yaitu :
- Strong Entity Type
Entitas yang tidak bergantung pada entitas lain.
- Weak Entity Type
Entitas yang bergantung pada entitas lain.
2.1.14.2 Relationships
Menurut Connolly and Begg (2010, p 374), sebuah set
yang berarti mengasosiasi antara tipe entitas.
Hubungan antar entitas dibagi menjadi 4 (empat)
jenis yaitu:
1. Relation Type
Sebuah kumpulan antara satu atau lebih tipe
entitas yang saling berpartisipasi.
2. Relationship occurrence
Kumpulan
yang dapat diidentifikasi secara
unik yang mencakup satu kejadian dari setiap
42
jenis entitas yang berpartisipasi.
3. Degree of Relationship Type
Jumlah
partisipan
jenis
entitas
didalam
hubungan antara entitas.
4. Recursive Relationship
Hubungan yang entitasnya sama tetapi peran
yang berbeda.
2.1.14.3 Attribute
Menurut Connolly and Begg (2010, p379), adalah
properties dari entitas atau hubungannya. Di dalam Attribute ada
yang disebut dengan Attribute Domain. Attribute Domain
adalah sekumpulan nilai yang diperbolehkan untuk satu atau
lebih Attribute.
Klasifikasi Attribute dibagi menjadi 3 (tiga) yaitu :
1.
Simple and Composite Attribute
Simple Attribute adalah yang dibentuk dari
komponen
tunggal
dengan
komponen
independen yang ada.
Composite Attribute adalah attribute yang
dibentuk dari komponen jamak dan masingmasing komponennya independen.
2.
Single-valued and Multi-valued Attribute
Single-valued adalah Attribut yang memiliki nilai
tunggal untuk setiap kejadian dari tipe entitas yang
ada.
Multi-valued
Attribute
adalah
Attribute
yang
memiliki banyak nilai untuk setiap kejadian dari tipe
entitas yang ada.
3.
Derived attribute
Sebuah atribut yang merepresentasikan sebuah nilai
yang didapati dari nilai yang terkait dengan atribut
atau sebuah set atribut, tidak harus dalam tipe entitas
yang sama.
Di dalam Attribute ada yang dipakai menjadi key yang
terdiri dari :
-
Candidate Key
Attribute yang bersifat unik mengidentifikasikan setiap
kejadian yang terjadi pada entitas.
-
Primary Key
Candidate Key yang telah dipilih untuk dijadikan key
utama didalam entitas yang mengidentifikasikan kejadian
yang telah terjadi pada entitas.
-
Composite Key
Candidate Key yang teridiri dari dua atau lebih Attribute.
44
2.1.15 Unified Modelling Language (UML)
Menurut Satzinger, Jackson, and Burd (2005, p48) adalah sebuah
set standar dari konstruksi dan notasi dikembangkan secara special untuk
pengembangan objek yang terorientasi.
Unified
Modelling
Language
merupakan
sebuah
standar
konstruksi model dan notasi yang berfungsi untuk merancang dan
menjelaskan sebuah proses suatu aplikasi. UML juga memuat berbagai
notasi, dimana notasi-notasi tersebut merupakan model dari system
software yang dibangun.
Dengan menggunakan UML kita dapat membuat model untuk
semua jenis aplikasi perangkat lunak, dimana aplikasi tersebut dapat
berjalan pada piranti keras, sistem operasi dan jaringan apapun, serta
dalam penulisan bahasa pemograman apapun. UML sendiri dapat
dikelompokkan menjadi beragam perspektif diagram yang berbeda untuk
memodelkan suatu sistem, diantaranya :
2.1.15.1 Activity Diagram
Menurut Satzinger, Jackson and Burd (2010, p141),
sebuah activity diagram merupakan alur kerja diagram yang di
deskripsi kepada beberapa variasi aktivitas pengguna (atau
sistem). Orang yang melakukan setiap aktivitas, dan alur secara
berurutan dari aktivitas ini. Activity diagram merupakan satu
diagram yang terasosiasi dengan pendekatan objek yang
terorientasi dengan UML diagram, tetapi itu bisa digunakan untuk
membangun segala pendekatan.
Menurut Satzinger, Jackson, and Burd (2010, p144)
Dalam menggambar activity diagram terdapat beberapa simbol
yang digunakan, yaitu:
•
Synchronization bar
Merupakan notasi yang digunakan mengontrol pemisahan
atau penyatuan dari jalur yang berurutan.
•
Swimlane
Merupakan suatu daerah persegi dalama activity diagram
yang mewakili aktivitas-aktivitas yang diselesaikan secara
tunggal.
•
Starring activity
Merupakan
yang
menandakan
dimulainya
sebuah
aktivitas.
•
Transition arrow
Merupakan garis penunjuk panah yang menggambarkan
transisi dari suatu aktivitas dan arah dari suatu aktivitas.
46
•
Activity
Merupakan notasi yang menggambarkan suatu aktivitas.
•
Ending activity
Merupakan notasi yang menandakan berkahirnya suatu
aktivitas.
Gambar 2.1 Simbol pada Activity Diagram Sumber:Satzinger,
Jackson, and Burd (Satzinger, 2005, p348)
2.1.16 Database Language
Seperti halnya bahasa pemrogramman, basis data memiliki bahasa
tersendiri. Database Language adalah bahasa yang digunakan dalam
membuat ataupun mengelola basis data.
Menurut Connolly and Begg (2010, p91), Database Language
terdiri atas 2 (dua) bagian yaitu :
-
Data Definition Language (DDL)
DDL adalah bahasa yang digunakan untuk
mendefinisikan data. Umumnya sintaks seperti Create
adalah bahasa yang digunakan untuk mendefinisikan data.
Menurut
Connolly
and
Begg
(2010,
p92),
menyatakan bahwa Data Definition Language adalah
sebuah bahasa yang mengizinkan DBA atau pengguna
untuk mendeskripsikan dan menamakan entitas, atribut,
dan hubungan yang dibutuhkan aplikasi, bersama dengan
integritas yang terasosiasi dan kendala keamanan.
Skema database merupakan hal yang spesifik
dengan definisi yang mengekspresikan arti bahasa spesial
yang disebut dengan Data Definition Language. DDL
digunakan untuk mendefinisi skema atau memodifikasi
yang sudah ada. Ini tidak bisa digunakan untuk
memanipulasi data.
Hasil dari penyusunan laporan DDL adalah sebuah
set tabel yang disimpan dalam file kolektif khusus yang
48
disebut sistem katalog. Sistem katalog mengintegrasikan
meta data, yaitu data yang menggambarkan objek dalam
database dan membuatnya lebih mudah untuk diakses atau
dimanipulasi. Metadata berisi definisi catatan, data barang,
benda-benda lain yang menarik bagi pengguna atau
diperlukan oleh DBMS. DBMS biasanya saling terhubung
dengan sistem katalog sebelum data aktual diakses dalam
database.
Pada level teoritikal, kita bisa mengidentifikasi
perbedaan DDL dengan skema lainnya di dalam 3 level
arsitektur, yaitu DDL untuk skema eksternal, DDL untuk
skema konseptual, dan DDL untuk skema internal.
Bagaimanapun juga, dalam prakteknya, ada satu DDL
komprehensif yang memungkinkan spesifikasi minimal
skema eksternal dan konseptual.
-
Data Manipulation Language
DML memberikan sintaks yang digunakan untuk
memanipulasi data yang ada sehingga dapat diterima oleh
database. Contoh sintaks yang digunakan adalah Update,
Select, Insert, dan Delete.
Menurut
Connolly
and
Begg
(2010,
p92)
menjelaskan bahwa Data Manipulation Language adalah
sebuah data yang memungkinkan sebuah set untuk
mendukung operasi manipulasi data dasar pada data yang
dimiliki dalam database.
Bahasa ini disebut dengan sub bahasa data, karena
mereka tidak termasuk dalam rancangan smua teknik
komputerisasi yang diperlukan, misalnya pernyataan
bersyarat atau berulang, yang tersedia oleh bahasa
pemrogramman yang tinggi. Banyak DBMS mempunyai
fasilitas untuk “embedding” sub bahasa di dalam sebuah
bahasa pemrogramman yang tinggi, misalnya COBOL,
Fortran, Pascal, ‘C’, ‘C++’, Java, or Visual Basic. Dalam
kasus ini, bahasa pemrogramman yang tinggi biasanya
disebut sebagai pengurus bahasa.
DML terbagi dalam 2 (dua) jenis, yaitu sebagai berikut :
•
Procedural DML
Sebuah
bahasa
yang
mengizinkan
pengguna
memberitahukan sistem apa data yang diperlukan
dan tepatnya bagaimana mengambil kembali data
tersebut.
•
Nonprocedural DML
Sebuah bahasa yang mengizinkan pengguna
menyatakan data “apa” yang diperlukan DML
dibanding dengan bagaimana data itu dapat
diambil kembali.
50
2.1.17 SQL
Structured
Query
Language
(SQL)
adalah
sebuah
cara
berkomunikasi dengan database yang relasional yang membuat anda
mendefinisikan, query, modifikasi, dan kontrol data. Menggunakan
sintaks SQL, anda bisa merancang sebuah pernyataan yang mengekstrak
catatan berdasarkan kriteria yang anda tentukan.
Pernyataan dalam SQL dimulai dengan kata kunci kerja seperti
“CREATE” or “SELECT”. SQL merupakan bahasa yang luar biasa,
sebuah pernyataan yang simple bisa menimbulkan efek pada semua tabel.
Dikutip pada jurnal MSDN (2011) :
Beberapa kata kunci yang umum digunakan di SQL
•
SELECT
Untuk mengidentifikasi tabel dan kolom mana yang ada
dalam sumber yang akan digunakan.
•
WHERE
Untuk menambahkan filter untuk menyeimpitkan apa saja
yang akan dipilih.
•
ORDER BY
Untuk menambahkan urutan kepada recordset.
•
INSERT
Untuk menambahkan catatan baru pada recordset.
•
DELETE
Untuk menghapus catatan dari recordset.
•
UPDATE
Untuk memodifikasi kolom dalam sebuah catatan.
2.2
Teori Khusus
2.2.1
Klinik
Menurut Permenkes (2011), Klinik adalah fasilitas pelayanan kesehatan
yang menyelenggarakan pelayanan kesehatan perorangan yang menyediakan
pelayanan medis dasar dan/atau spesialistik, diselenggarakan oleh lebih dari satu
jenis tenaga kesehatan dan dipimpin oleh seorang tenaga medis.
2.2.2
Pasien
Menurut
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
269/MENKES/PER/III/2008, Pasien adalah setiap orang yang melakukan
konsultasi masalah kesehatannya guna memperoleh pelayanan kesehatan yang
diperlukan, baik secara langsung maupun tidak langsung.
2.2.3
Rekam Medis (Medical Record)
Menurut
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
269/MENKES/PER/III/2008, Rekam medis adalah berkas yang berisi catatan
dan dokumen berkaitan dengan identitas pasien, hasil pemeriksaan, pengobatan,
serta tindakan lain yang diberikan kepada pasien.
Rekam medis berperan penting dalam pelayanan pasien karena
kelengkapan data dalam rekam medis mendukung pengambilan keputusan
pengobatan, penanganan dan tindakan medis.
52
Berdasarkan bentuknya, rekam medis dibedakan menjadi dua, yaitu :
•
Rekam medis konvensional
Rekam medis konvensional yaitu rekam medis yang
berbentuk lembaran kertas medis.
•
Rekam medis elektronik
Rekam medis elektronik yaitu rekam medis yang
berbentuk elektronik, dimana datanya tersimpan dalam
suatu media computer.
2.2.3.1
Tujuan Rekam Medis
Tujuan Rekam Medis adalah untuk menunjang tercapainya tertib
administrasi dalam rangka upaya peningkatan pelayanan kesehatan.
Tanpa didukung dengan system pengelolaan rekam medis yang baik dan
benar, maka tertib administrasi tidak akan berhasil sebagaimana yang
diharapkan. Sedangkan tertib administrasi merupakan salah satu factor
yang menentukan dalam upaya pelayanan kesehatan (Shofari,2005).
2.2.3.2
Kegunaan Rekam Medis
Kegunaan Rekam Medis secara umum adalah sebagai berikut :
•
Sebagai alat komunikasi antara dokter dan tenaga
ahli lainnya yang ikut ambil bagian dalam
memberikan pelayanan, pengobatan, perawatan
kepada pasien.
•
Sebagai bukti tertulis atas segala tindakan
pelayanan,
perkembangan
penyakit
dan
pengobatan selama pasien berkunjung. (Shofari,
2005)
2.2.4
Dokter Dan Dokter Gigi
Menurut
Peraturan
Menteri
Kesehatan
RI
No.
269/MENKES/PER/III/2008, Dokter dan dokter gigi adalah dokter, dokter
spesialis, dokter gigi, dan dokter gigi spesialis lulusan pendidikan kedokteran
atau kedokteran gigi baik di dalam maupun diluar negeri yang diakui oleh
Pemerintah Republik Indonesia sesuai dengan peraturan perundang-undangan.
2.2.5
Obat
Menurut Peraturan Menteri Kesehatan No. 949/MENKES/PER/VI/2000,
Obat merupakan sediaan atau paduan bahan, termasuk produk biologi dan
kontrasepsi, yang siap digunakan untuk mempengaruhi atau meyelidiki system
fisiologi atau keadaan patologi dalam rangka penetapan diagnose, pencegahan,
dan penyembuhan penyakit, serta pemulihan dan peningkatan kesehatan.
Pengertian obat secara umum adalah bahan atau zat yang berasal dari
tumbuhan, hewan, mineral maupun zat kimia tertentu yang dapat digunakan
untuk mengurangi rasa sakit, memperlambat proses penyakit dan atau
menyembuhkan penyakit.
54
2.2.6
Rawat Jalan
Menurut Faste (dalam Erwan, 2010) Rawat Jalan adalah salah satu bentuk
pelayanan kedokteran. Secara sederhana yang dimaksud dengan pelayanan rawat jalan
adalah pelayanan kedokteran yang disediakan untuk pasien tidak dalam bentuk rawat
inap (hospitalization).
2.2.7
Kerangka Berpikir
Download