ipv6 - FTI UAJY

advertisement
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015)
Yogyakarta, 28 Maret 2015
ISSN: 2089-9815
PERANCANGAN DAN IMPLEMENTASI INTERNET PROTOCOL VERSION 6
(IPV6) PADA JARINGAN KOMPUTER SMA NEGERI 1 PEKANBARU
Abdul Syukur
Program Studi Teknik Informatika, Fakultas Teknik,Universitas Islam Riau
Jl. Kaharuddin Nasution No. 113 Perhentian Marpoyan Pekanbaru 28284
Telp. (0761) 674635
E-mail: [email protected]
ABSTRAKS
Perkembangan teknologi jaringan komputer dewasa ini semakin pesat seiring dengan kebutuhan masyarakat
akan layanan yang memanfaatkan jaringan komputer. Pada sistem jaringan komputer, protokol merupakan
suatu bagian yang paling penting. Protokol jaringan yang umum digunakan adalah Internet Protocol vesion 4
(IPv4), yang masih terdapat beberapa kekurangan dalam menangani jumlah komputer dalam suatu jaringan
yang semakin kompleks. Telah dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu Internet Protocol vesion 6 (IPv6)
yang merupakan solusi dari masalah diatas. Protokol baru ini belum banyak diimplementasikan pada jaringanjaringan komputer di dunia. Penggunaan IPv6 dapat memperbaiki kelemahan IPv4, sehingga akhirnya akan
meningkatkan performace dan mobilitas dari suatu jaringan. Hal ini dapat dilihat dari alokasi alamat pada
IPv6 yang lebih banyak dibandingkan dengan IPv4 sehingga mampu mendukung perkembangan teknologi
jaringan pada masa kini dan masa akan datang. Dalam penelitian ini Domain Name System (DNS) server dan
web server dapat berjalan pada protokol IPv6. DNS server dan web server dikonfigurasi pada sistem operasi
linux ubuntu server 12.04 precise pangolin. IPv6 juga mendukung konfigurasi virtual host untuk menampilkan
tiga halaman website yang berbeda, sesuai dengan tiga hostname yang sudah dikonfigurasi pada DNS server,
yaitu hostname ns1, www, dan syukur.
Kata Kunci: IPv4, IPv6, linux ubuntu server, DNS server, web server.
1.
PENDAHULUAN
Internet
Protocol
(IP)
mendefinisikan
bagaimana informasi dilewatkan antara satu sistem
dengan sistem lain di internet. IP address adalah
suatu deretan bilangan unik yang mengidentifikasi
suatu host atau komputer di internet. Bilanganbilangan tersebut biasanya ditampilkan dalam
kelompok-kelompok yang dipisahkan oleh tanda
titik. Semua sumber daya di internet harus
mempunyai IP address atau sama sekali tidak dapat
hadir di internet.
Perkembangan teknologi jaringan komputer
dewasa ini semakin pesat seiring dengan kebutuhan
masyarakat akan layanan yang memanfaatkan
jaringan komputer. Pada sistem jaringan komputer,
protokol merupakan suatu bagian yang paling
penting. Protokol jaringan yang umum digunakan
adalah Internet Protocol vesion 4 (IPv4), dimana
masih terdapat beberapa kekurangan dalam
menangani penambahan jumlah komputer dalam
suatu jaringan yang semakin kompleks. Telah
dikembangkan protokol jaringan baru, yaitu Internet
Protocol vesion 6 (IPv6) yang merupakan solusi dari
masalah diatas. Protokol baru ini belum banyak
diimplementasikan pada jaringan-jaringan komputer
terbesar di dunia.
2.
A.
LANDASAN TEORI
Jaringan Komputer
Menurut Sugeng Winarno (2010), Topologi
jaringan merupakan tampilan fisik jaringan yang
menggambarkan penempatan-penempatan komputer
didalam jaringan dan bagaimana kabel ditarik untuk
menghubungkan
komputer-komputer
tersebut.
Pemilihan topologi yang tepat merupakan hal yang
sangat penting didalam pemasangan jaringan
komputer. Setiap topologi memiliki kelemahan dan
kelebihan masing-masing. Topologi yang saat ini
penulis gunakan adalah topologi STAR.
B.
Topologi Jaringan Komputer
Menurut Husni (2004), Topologi jaringan
merupakan
tampilan
fisik
jaringan
yang
menggambarkan penempatan-penempatan komputer
didalam jaringan dan bagaimana kabel ditarik untuk
menghubungkan
komputer-komputer
tersebut.
Pemilihan topologi yang tepat merupakan hal yang
sangat penting didalam pemasangan jaringan
komputer. Setiap topologi memiliki kelemahan dan
kelebihan masing-masing.
Topologi STAR (bintang) menghubungkan
komputer-komputer melalui media kabel yang
terpisah kesuatu unit pusat, biasanya melaului
SWITCH. Pada saat suatu komputer atau peralatan
jaringan lain yang mentransmisikan sinyal kedalam
jaringan, sinyal menuju SWITCH. Kemudian
SWITCH melanjutkan sinyal secara simultan ke
semua komponen yang terkoneksi ke dirinya. Saat
177
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015)
Yogyakarta, 28 Maret 2015
ini, topologi STAR paling banyak digunakan untuk
menghubungkan komputer-komputer didalam suatu
departemen atau kelompok kerja.
2.
Gambar 2.1 Topologi Star
C.
Linux
Menurut Onno W. Purbo dan Akhmad Daniel
Sembiring, (2000:1) linux adalah sebuah sistem
operasi komputer yang mirip seperti UNIX, yang
merupakan implementasi independen dari POSIX,
meliputi true-multitasking, virtual memory, shared
libraries, demand-loading, memory management
yang baik, dan multiuser. Linux pada awalnya dibuat
oleh Linus Torvalds ([email protected]) di
Universitas Helsinki, Finlandia. Kemudian linux
dikembangkan dengan bantuan banyak programmer
dan pakar UNIX di internet. Linux dulunya adalah
proyek hobi yang dikerjakan oleh Linus Torvalds
yang memperoleh inspirasi dari MINIX, yaitu sistem
UNIX kecil yang dikembangkan oleh Andy
Tanembaum. Linux dikerjakan sekitar bulan Agustus
tahun 1991.
Ubuntu adalah salah satu distribusi linux yang
berbasiskan pada Debian dan memiliki interface
desktop. Proyek ubuntu disponsori oleh Canonical
Ltd (Perusahaan milik Mark Shuttleworth).
3.
4.
5.
ISSN: 2089-9815
IPv6 ini selain meningkatkan jumlah kapasitas
alamat yang dapat dialokasikan pada node juga
mengenalkan jenis atau tipe alamat baru, yaitu
alamat anycast. Tipe alamat anycast ini
didefinisikan
dan
digunakan
untuk
mengirimkan paket ke salah satu dari
kumpulan node.
Penyederhanaan Format Header
Beberapa kolom pada header IPv4 telah
dihilangkan atau dapat dibuat sebagai header
pilihan. Hal ini digunakan untuk mengurangi
biaya pemrosesan hal-hal yang umum pada
penanganan paket IPv6 dan membatasi biaya
bandwidth pada header IPv6. Dengan
demikian, pemerosesan header pada paket IPv6
dapat dilakukan secara efisien.
Peningkatan dukungan untuk header pilihan
dan header tambahan (Options and extention
header)
Perubahan yang terjadi pada header-header IP
yaitu dengan adanya pengkodean header
Options pada IP dimasukkan agar lebih efisien
dalam penerusan paket (packet forwarding),
agar tidak terlalu ketat dalam pembatasan
panjang header pilihan yang terdapat dalam
paket IPv6 dan sangat fleksibel/dimungkinkan
untuk mengenalkan header pilihan baru pada
masa akan datang.
Kemampuan pelabelan aliran paket
Kemampuan atau fitur baru ditambahkan pada
IPv6 ini adalah memungkinkan pelabelan paket
atau pengklasifikasikan paket yang meminta
penanganan khusus, seperti kualitas mutu
layanan tertentu (QoS) atau real-time.
Autentifikasi dan kemampuan privasi
Kemampuan tambahan untuk mendukung
autentifikasi, integritas data dan data penting
juga dispesifikasikan dalam alamat IPv6.
E.
Format Header IPv4
Niall Mansfield (2004), Format header alamat
IPv6 menyederhanakan format header pada alamat
IPv4. Perbandingan antara format header IPv4 dan
IPv6 pada gambar 2.3 dan gambar 2.4 berikut:
Gambar 2.2 Logo Linux Ubuntu
D.
Spesifikasi Dasar IPv6
Menurut Iwan Sofana (2012), IPv6 adalah
protokol internet versi baru yang didesain sebagai
pengganti dari IPv4 yang didefinisikan dalam RFC
791. Perubahan dari IPv4 ke IPv6 pada dasarnya
terjadi karena beberapa hal yang dikelompokkan
dalam kategori berikut:
1. Kapasitas Perluasan Alamat
IPv6 meningkatkan ukuran dan jumlah alamat
yang mampu didukung oleh IPv4 dari 32 bit
menjadi 128 bit.
Peningkatan skalabilitas juga dilakukan pada
routing multicast dengan meningkatkan
cakupan dan jumlah pada alamat multicast.
Gambar 2.3 Format Header IPv4
Gambar 2.4 Format Header IPv6
178
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015)
Yogyakarta, 28 Maret 2015
F.
Representasi Teks dari Alamat
Niall Mansfield (2004), Ada tiga jenis bentuk
konversional untuk merepresentasikan alamat IPv6
sebagai string teks:
1. Bentuk yang disukai adalah x:x:x:x:x:x:x:x, x
adalah nilai heksadesimal dari 8 satuan yang
mana setiap satuan terdiri atas 16 bit.
Contoh :
FEDC:BA98:7654:3210:FEDC:BA98:7654:32
10
1080:0:0:0:8:800:200C:417A
Catatan:
Tidak perlu menulis permulaan nilai nol dalam
setiap kolom (dipisahkan dengan tanda “:”),
misalkan 0008 cukup dapat dituli 8 saja.
Namun, setidaknya harus ada satu dalam setiap
kolom jika semuanya berupa 0.
2. Ada beberapa metode dalam pengalokasian
gaya tertentu dari alamat IPv6, hal ini
khususnya untuk alamat yang berisi string nol
bit yang panjang. Dalam rangka untuk
membuat mudah penulisan alamat yang berisi
bit nol, spesial sintaks tersedia untuk
memadatkan kumpulan dari tiap-tiap nilai nol
sepanjang 16 bit yang berurutan. Tanda “::”
hanya dapat tampil sekali dalam sebuah alamat.
Tanda “::” juga dapat digunakan untuk
memadatkan kumpulan nilai 16 bit yang
terdapat pada awal alamat.
Contoh:
1080:0:0:0:8:800:200C:417A (Alamat unicast)
FF01:0:0:0:0:0:0:101 (Alamat multicast)
0:0:0:0:0:0:0:1 (Alamat loopback)
0:0:0:0:0:0:0:0 Alamat tak terdefinisi mungkin
direpresentasikan menjadi:
1080::8:800:200C:417A (Alamat unicast)
FF01::101 (Alamat multicast)
::1 (Alamat loopback)
:: (Alamat tak terdefinisi)
3. Bentuk alternative yang kadang-kadang lebih
tepat ketika dihadapkan dengan lingkungan
gabungan dari IPv4 dan IPv6 adalah
x:x:x:x:x:x:d.d.d.d dimana x menandakan nilai
heksadesimal dari enam satuan yang masingmasing terdiri atas 16 bit, dan d adalah nilai
desimal dari empat satuan yang masing-masing
terdiri dari 7 bit (standar representasi IPv4).
Contoh:
0:0:0:0:0:0:202.154.63.9
0:0:0:0:0:FFFF:10.122.1.77
atau dalam bentuk dipadatkan:
::202.154.63.9
::FFFF:10.122.1.77
ISSN: 2089-9815
3.
METODOLOGI PENELITIAN
Untuk
menunjang
dalam
memperoleh
informasi dan data yang akurat terhadap penelitian
ini, penulis menggunakan model waterfall yang
terdiri dari lima tahapan proses yaitu:
1. Tahap Perencanaan (planning)
Tahap perncanaan yaitu mempelajari buku,
artikel dan berbagai tulisan yang mendukung
penyusunan penelitian ini.
2. Tahap Analisis (analysis)
Tahap analisis dilakukan dengan menganalisis
berbagai macam hal yang dibutuhkan untuk
mengimplementasikan IPv6. Memberikan
gambaran spesifikasi hardware dan software
apa yang akan digunakan.
3. Tahap Rancangan (design)
Tahap perancangan sistem dilakukan dengan
membuat sketsa/topologi jaringan komputer
pada labor komputer yang akan diterapkan
IPv6.
4. Tahap Penerapan (implementation)
Tahap penerapan yaitu dilakukan uji coba
untuk melakukan pengujian koneksi antara
komputer server dan komputer client
menggunakan IPv6 dengan software simulasi
VMWare Workstation.
5. Tahap Penggunaan (use)
Tahap penggunaan yaitu melakukan penerapan
langsung di labor komputer SMA Negeri 1
Pekanbaru menggunakan IPv6.
4.
A.
ANALISA DAN PERANCANGAN
Analisis Pengujian IPv6
Pada labor komputer SMA Negeri 1 Pekanbaru
menggunakan IPv4 yang terdiri dari empat puluh
unit komputer. Pada penelitian ini penulis
melakukan implementasi IPv6 pada masing-masing
komputer dengan menghubungkan ke komputer
server, dimana komputer server dalam hal ini
difokuskan pada DNS dan web server.
DNS dan web server menggunakan IP address
2015:abcd:1234:5678::1/64,
komputer
client
menggunakan
IP
address
2015:abcd:1234:5678::2/64
sampai
2015:abcd:1234:5678::41/64.
Masing-masing
komputer
client
menggunakan
DNS
2013:abcd:1234:5678::1/64 agar dapat me-resolv
domain zona master smansadjaya.sch.id.
179
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015)
Yogyakarta, 28 Maret 2015
ISSN: 2089-9815
3.
Telkom
Speedy
FO
UTP
Switch
Switch
PC 1
192.168.1.11/24
2015:abcd:1234:5678::11/64
Tes koneksi IPv6
Tahapan ini melakukan pengujian koneksi ke
komputer server sendiri dengan cara
melakukan ping6 2015:abcd:1234:5678::1 –c 5
untuk mengetahui apakah berhasil koneksi atau
tidak terhadap IP address yang sudah dibuat
sebelumnya.
# ping6 2015:abcd:1234:5678::1 –c 5
MikroTik Router
192.168.1.1/24
2015:abcd:1234:5678::1/64
UTP
PC 2
192.168.1.12/24
2015:abcd:1234:5678::12/64
UTP
PC 3
192.168.1.13/24
DNS Server
2015:abcd:1234:5678::13/64
192.168.1.4/24
UTP
2015:abcd:1234:5678::1/64
PC 4
Web Server
192.168.1.14/24
192.168.1.4/24 2015:abcd:1234:5678::22/64
2015:abcd:1234:5678::1/64
PC 40
192.168.1.40/24
2015:abcd:1234:5678::40/64
Gambar 4.1 Topologi Jaringan SMAN 1
B.
Perancangan IPv6
Berikut ini adalah tahapan pengujian IPv6 pada
sistem operasi linux ubuntu server 12.04 precise
pangolin:
1. Konfigurasi IPv6
Tahapan ini IP address diisi secara manual
dengan menggunakan Ethernet (eth0) dengan
alamat 2015:abcd:1234:5678::1, netmask 64,
dan dns-servers 2015:abcd:1234:5678::1.
Gambar 4.4 Tes Koneksi IPv6
C.
Pengujian DNS Server
SMA Negeri 1 Pekanbaru memiliki server
DNS yaitu domain master smansadjaya.sch.id.
Berikut ini adalah tahapan konfigurasi DNS server
pada sistem operasi linux ubuntu server 12.04
precise pangolin:
1. Konfigurasi alamat resolv
Tahapan ini dilakukan agar server bisa meresolv
alamat
sendiri,
yaitu
2015:abcd:1234:5678::1.
# vi /etc/resolv.conf
Gambar 4.4 Konfigurasi resolv
2.
# vi /etc/network/interfaces
Konfigurasi zona pada aplikasi bind9
Tahapan ini dilakukan untuk membuat domain
zona
master
pada
file
/etc/bind/named.conf.default-zones
dengan
nama smansadjaya.sch.id, dimana zona master
tersebut
menggunakan
IP
address
2015:abcd:1234:5678::1. Zona master nama
domain yang dibuat dalam penelitian ini
disimpan pada file db.smansadjaya dan zona
master IP address disimpan pada file db.2015.
# vi /etc/bind/named.conf.default-zones
Gambar 4.2 Konfigurasi IPv6
2.
Update layanan IPv6
Tahapan ini dilakukan agar IP address yang
baru dikonfigurasi bisa dikenal oleh sistem
operasi linux ubuntu server 12.04 precise
pangolin.
# /etc/init.d/networking restart
Gambar 4.5 Konfigurasi Zona pada bind
Gambar 4.3 Update Layanan IPv6
180
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015)
Yogyakarta, 28 Maret 2015
3.
Konfigurasi file db.smansadjaya
Tahapan ini melakukan pemetaan terhadap
domain master smansadjaya.sch.id dengan
menggunakan tiga buah hostname yaitu ns1,
www, dan syukur. Dimana ketiga hostname
tersebut menggunakan IP address yang sama,
yaitu 2015:abcd:1234:5678::1.
ISSN: 2089-9815
# dig smansadjaya.sch.id
# vi /etc/bind/db.smansadjaya
Gambar 4.9 Tes resolv DNS server
7.
Gambar 4.6 Konfigurasi File db.smansadjaya
4.
Konfigurasi file db.2015
Tahapan ini melakukan proses sinkronisasi
antara tiga buah hostname yang digunakan
dengan IP address.
# vi /etc/bind/db.2015
# ping6 smansadjaya.sch.id –c 5
Gambar 4.10 Tes Koneksi DNS server
Gambar 4.7 File db.2015
5.
Update layanan DNS server
Tahapan ini dilakukan agar konfigurasi DNS
server yang sudah dibuat dapat dikenal oleh
sistem operasi linux ubuntu server 12.04
precise pangolin.
# /etc/init.d/bind9 restart
Gambar 4.8 Update Layanan DNS server
6.
Tes resolv DNS server
Tahapan ini untuk membuktikan bahwa DNS
server yang sudah dibuat benar-benar berjalan
dengan baik dan domain smansadjaya.sch.id
bisa di-resolv oleh komputer client.
Tes koneksi DNS server
Tahapan ini melakukan pengujian koneksi ke
komputer server sendiri menggunakan nama
domain smansadjaya.sch.id dengan cara
melakukan ping6 smansadjaya.sch.id -c 5
untuk mengetahui apakah berhasil koneksi atau
tidak terhadap DNS server yang sudah dibuat
sebelumnya.
D.
Pengujian Web Server
Apache adalah server web yang handal dan
paling banyak digunakan oleh pada administrator
yang manggunakan sistem operasi Unix. Walaupun
banyak digunakan pada sistem operasi unix, apache
ini juga dapat digunakan pada sistem operasi
Windows, Netware, dan OS/2. Selain handal, Apache
adalah
server
web
yang
fleksibel
dan
mengimplementasikan
protokol-protokol
web
terbaru seperti HTTP/1.1 (RFC 2616). Salah satu
sebab kenapa apache banyak digunakan karena sifat
dari software apache sendiri yang open source dan
tidak menggunakan lisensi dalam pemakaian
software tersebut.
Web server yang penulis gunakan adalah
apache (www.apache.org) versi apache2 dimana
apache ini sudah mendukung IPv6. Gambar 4.11
berikut adalah cara mengetahui apakah apache
sudah terinstal atau belum pada sistem operasi linux
ubuntu server 12.04 precise pangolin:
181
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015)
Yogyakarta, 28 Maret 2015
# dpkg –l apache2
Gambar 4.11 Lihat Paket Web Server
E.
Konfigurasi Virtual Host
Virtual host merupakan mekanisme untuk
melakukan akses ke web server dimana DNS
mempunyai lebih dari satu hostname agar masingmasing hostname dapat menampilkan tampilan
website yang berbeda-beda.
Dalam
penelitian
ini
terdapat
tiga
direktori/folder yang digunakan, yaitu direktori
www, ns1, dan syukur. Dimana direktori “www”
akan menampilkan halaman utama Sistem Informasi
SMA Negeri 1 Pekanbaru, direktori “ns1” akan
menampilkan Informasi Nilai Peserda Didik SMA
Negeri 1 Pekanbaru, direktori “syukur” akan
menampilkan halaman website personal. Gambar
4.13 berikut ini merupakan tampilan konfigurasi
virtual host.
# ls –l /var/www
ISSN: 2089-9815
(hostname syukur) maka akan tampil halaman
website personal.
Kemudian sebelum menggunakan apache web
server terlebih dahulu harus dipastikan bahwa
service apache web server harus sudah running
terlebih dahulu. Gambar 4.14 berikut ini cara
mengetahui apakah apache web server sudah
running atau belum:
# /etc/init.d/apache2 restart
Gambar 4.14 Update Layanan Web Server
F.
Implementasi IPv6 pada Microsoft Windows 7.
IPv6 secara default dapat diimplementasikan
pada microsoft windows 7. Berikut ini adalah
langkah-langkah konfigurasi IPv6 pada microsoft
windows 7:
a. Klik Open Network and Sharing Centre, lalu
klik Local Area Connection, lalu muncul Local
Area Connection Properties, lalu pilih Internet
Protocol version 6 (TCP/IPv6), lalu klik
Properties, seperti diperlihatkan pada gambar
4.15 dan gambar 4.16 berikut:
Gambar 4.12 Melihat Isi Direktori Web Server
# vi /etc/apache2/sites-available/default
Gambar 4.13 Konfigurasi Virtual Host
Berdasarkan gambar 4.13 dapat dijelaskan
bahwa nantinya apabila komputer client akan
mengakses web server dengan alamat URL
http://www.smansadjaya.sch.id (hostname www)
maka akan tampil halaman utama Sistem Informasi
SMA Negeri 1 Pekanbaru. Apabila komputer client
akan
mengakses
alamat
URL
http://ns1.smansadjaya.sch.id (hostname ns1) maka
akan tampil halaman Informasi Nilai Peserta Didik
SMA Negeri 1 Pekanbaru. Apabila mengakses
alamat
URL
http://syukur.smansadjaya.sch.id
Gambar 4.15 Local Area Connetion Properties
182
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015)
Yogyakarta, 28 Maret 2015
e.
ISSN: 2089-9815
Tahap berikutnya melakukan tes nslookup dari
komputer client ke komputer server yang
bertujuan mengetahui apakah komputer client
mampu membaca atau tidak konfigurasi DNS
server yang sudah dikonfigurasi dari sisi
komputer server. Gambar 4.19 berikut ini
merupakan tampilan hasil tes nslookup dari
komputer ke komputer server.
Gambar 4.16 TCP/IPv6
Pengujian Koneksi
Pengujian koneksi dari komputer client ke
komputer server merupakan tahap setelah semua
konfigurasi dilakukan. Untuk pengujian koneksi
dapat dilakukan dengan perintah ping yang ke IP
address komputer client atau ke IP address
komputer server. Berikut ini adalah langkah-langkah
pengujian koneksi menggunakan IPv6 pada
microsoft windows 7:
b. Klik start, pilih run, ketik cmd lalu tekan
Enter.
c. Setelah muncul Command Prompt, ketik ping
2015:abcd:1234:5678::2 (dalam hal ini adalah
IP address komputer client/microsoft windows
7).
d. Berikutnya ketik ping 2015:abcd:1234:5678::1
(dalam hal ini adalah IP address komputer
server). Gambar 4.17 dan gambar 4.18 berikut
ini merupakan tampilan hasil tes koneksi dari
komputer ke komputer server.
Gambar 4.19 Tes nslookup smansadjaya.sch.id
G.
f.
Setelah itu ketik ping smansadjaya.sch.id, yang
merupakan tes koneksi menggunakan nama
domain smansadjaya.sch.id dari komputer
client ke komputer server. Gambar 4.20 berikut
ini merupakan tampilan hasil tes koneksi
menggunakan nama domain dari komputer
client ke komputer server.
Gambar 4.20 Tes Koneksi DNS smansadjaya.sch.id
H.
Pengujian Web Server
Pengujian web server dari komputer client ke
komputer server merupakan tahap setelah
konfigurasi domain dilakukan. Untuk pengujian web
server dapat dilakukan dengan menggunakan web
browser komputer client yang dalam hal ini
menggunakan mozilla firefox. Berikut ini adalah
langkah-langkah
pengujian
web
server
menggunakan mozilla firefox microsoft windows 7:
a)
Gambar 4.17 Tes Koneksi ke IP Address Client
Gambar 4.18 Tes Koneksi ke IP Address Server
183
Klik start, pilih Mozilla Firefox, lalu pada
address
bar
ketik
alamat
URL
http://www.smansadjaya.sch.id. Gambar 4.21
berikut ini merupakan tampilan utama Sistem
Informasi SMA Negeri 1 Pekanbaru.
Seminar Nasional Teknologi Informasi dan Komunikasi 2015 (SENTIKA 2015)
Yogyakarta, 28 Maret 2015
ISSN: 2089-9815
4.
Penggunaan IPv6 dapat memperbaiki
kelemahan IPv4, sehingga akhirnya akan
meningkatkan performace dan mobilitas
dari suatu jaringan. Hal ini dapat dilihat
dari alokasi alamat pada IPv6 yang lebih
banyak
dibandingkan dengan
IPv4
sehingga
mampu
mendukung
perkembangan teknologi jaringan pada
masa kini dan masa akan datang.
Gambar 4.21 Sistem Informasi SMAN 1
b) Selanjutnya pada address bar ketik alamat
URL http://ns1.smansadjaya.sch.id. Gambar
4.22 berikut ini merupakan tampilan Informasi
Nilai Peserta Didik SMA Negeri 1 Pekanbaru.
Gambar 4.22 Informasi Nilai SMAN 1
c)
Selanjutnya pada address bar ketik alamat
URL
http://syukur.smansadjaya.sch.id.
Gambar 4.23 berikut ini merupakan tampilan
website personal penulis.
Gambar 4.23 Tampilan Website Personal
5.
KESIMPULAN
Berdasarkan observasi dan analisis terhadap
IPv4 dan IPv6 di SMA Negeri 1 Pekanbaru serta
implementasi yang dilakukan dapat diperoleh
beberapa kesimpulan antara lain:
1. IPv6
dapat
diimplementasikan
menggunakan sistem operasi linux ubuntu
server 12.04 precise pangolin sebagai
komputer server dan microsoft windows
sebagai client.
2. DNS server dan web server dapat berjalan
pada IPv6.
3. IPv6 mendukung konfigurasi virtual host
untuk menampilkan tiga halaman website
yang berbeda, sesuai dengan tiga hostname
yang sudah dibuat pada DNS server, yaitu
ns1, www, dan syukur.
6.
SARAN
Adapun saran yang dapat digunakan untuk
pengembangan dan implementasi IPv6 dengan
sistem operasi linux server ini adalah:
1. IPv6 dapat dikembangkan untuk kebutuhan
layanan server yang lain, seperti e-mail
server, samba server, proxy server,
Dinamyc Host Configuration Protocol
(DHCP), dan File Transfer Protocol (FTP).
2. Masih diperlukan penelitian aplikasi atau
layanan server apa saja yang dapat
menggunakan IPv6.
3. Penelitian
lebih
lanjut
sebaiknya
diprioritaskan pengujian tingkat keamanan
(security) IPv6 dibandingkan IPv4.
4. Media koneksi yang digunakan sebaiknya
menggunakan ethernet dengan kecepatan 1
Gbps.
PUSTAKA
Husni, 2004, Implementasi Jaringan Komputer
dengan Linux Redhat 9, Andi, Yogyakarta.
Mansfield Niall, 2004, Practical TCP/IP:
Mendesain, Menggunakan, dan Troubleshooting
Jaringan TCP/IP di Linux dan Windows, Jilid 1,
Andi, Yogyakarta.
Mansfield Niall, 2004, Practical TCP/IP:
Mendesain, Menggunakan, dan Troubleshooting
Jaringan TCP/IP di Linux dan Windows, Jilid 2,
Andi, Yogyakarta.
Purbo W. Onno, Daniel A. Sembiring, 2000, Linux
Redhat, Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sanjaya Ridwan, 2004, Membangun Jaringan
Komputer dengan Linux,
Elex Media
Komputindo, Jakarta.
Sanjaya Ridwan, Christoforus Edward, 2005, File
Sharing dan Remote Access Windows dan Linux,
Elex Media Komputindo, Jakarta.
Sofana Iwan, 2007, Mudah Membangun Server
dengan Fedora Core, Informatika, Bandung.
Sofana Iwan, 2012, Cisco, CCNP, dan Jaringan
Komputer, Informatika. Bandung.
Wendy Aris, Ramadhana SS Ahmad, 2005,
Membangun VPN Linux Secara Cepat, Andi,
Yogyakarta.
Winarno Sugeng, 2010, Jaringan Komputer dengan
TCP/IP, Modula. Bandung.
http://opensource.telkomspeedy.com/wiki/index.php
/IPv6.
184
Download