Golongan darah Kuliah SP modul HOM 2009 GOLONGAN DARAH • Sejarah : Landsteiner (1900) : gol darah A, B, AB, O gol darah lain : Lewis, Duffi, rhesus, Kidd, Lutheran • Yang terpenting ; ABO dan rhesus • Dasar penemuan : 1. adanya antigen pada permukaan eritrosit 2. adanya antibodi dalam serum / plasma ANTIBODI adalah : protein yang dihasilkan oleh tubuh baik secara alamiah maupun sebagai jawaban terhadap adanya antigen secara spesifik • Antibodi gol darah ABO disebut : aglutinin contoh : anti A, anti B • Struktur : imunoglobulin ( Ig G, M, A, D, E) ANTIBODI Jenis antibodi : 1. Menurut cara pembentukan : a. natural ab : biasanya Ig M (anti A, B) b.immune ab : terbentuk ok rangsangan contoh : transfusi darah / kehamilan, biasanya Ig G ( anti D) 2. Menurut suhu reaksi : a. cold antibodi : ab yg bereaksi optimal pada suhu di bawah 370C ( 4 – 200C)- anti A/ B b. warm Ab : optimal 370C ( immune Ab / inkomplit) ANTIBODI Jenis antibodi : 3. Menurut hasil reaksi : a. aglutinin : Ab + Ag terjadi aglutinasi b. lisin : Ab + Ag terjadi lisis ( perlu komplemen) c. sensitisasi : Ab inkomplit + ag - sensitisasi 4. Menurut keadaan reaksi : a. Ab inkomplit : Ab dpt mengaglutinasi sel dalam saline b. Ab inkomplit ; Ab tidak dpt aglutinasi dlm saline ANTIGEN • Suatu substansi yang bila masuk ke dalam tubuh manusia / binatang akan merangsang pembentukan antibodi. • Disebut aglutinogen ( Ag A/ B) • Terdapat pada permukaan eritrosit • Terdapat 2 macam yaitu Ag A dan B SUSUNAN KIMIA • Lipoprotein – gula + Fucose -- Ag H (sustansi dasar) • Ag H + N acetyl galaktosamin -- Ag A • Ag H + galaktosa ---- Ag B • Gen yang mempengaruhi 1. Gen H : mengontrol pembentukan Ag H, A, B bersifat dominan : genotip HH / Hh --- Ag H + (pada golongan darah A, B, AB, O) SUSUNAN KIMIA genotip hh --- Ag H – pada Bombay Grup 2. Gen A, B, O : Gen A : mempengaruhi pengikatan N acetyl galactosamine pada ag H --- Ag A golongan darah A : mempunyai gen H dan A Gen B : mempengaruhi pengikatan galaktosa pada Ag H ---- Ag B golongan darah B ; mempunyai gen H dan B SUSUNAN KIMIA 3. Gen Se ( gen sekretor) : gen yang menentukan ada / tidaknya Ag A, B, H dalam cairan tubuh atau saliva bersifat dominan AGLUTININ Timbulnya antibodi : a. natural Ab ( Ig M) b. eritrosit yg gol ABOnya tidak sesuai-- immune Ab ( Ig G) Gol darah antigen antibodi A A,H anti B B B, H anti A AB A, B, H O H anti A&B Bombay Grup anti A,B, H Grup Rhesus • Penemu : Landteiner & Wiener (1940) • Disebut zat anti rhesus( aglutinasi pada monyet dan SDM orang kulit putih) • Fisher : zat anti D, antigen Rhesus : antigen D • Rhesus + : aglutinasi dengan anti D • Rhesus - : tidak • Antigen Rh ditentukan 3 pasang alel gen Grup Rhesus gen : 3 alel antigen contoh genotip fenotip C atau c cDe cDe/ C atau c cDe D atau d D atau d cDe / cde E atau e e atau e Ag d : silent gen atau gen yang amorf Normal : tidak ada zat anti Rh dalam serum orang Rh- Penetapan golongan darah ABO • Slide tes atau tes tube • Forward grouping atau reverse grouping • Forward grouping / sel typing : * menentukan jenis Ag permukaan eritrosit * eri + zat anti yang diketahui Gol darah reaksi dengan anti A anti B anti AB A + + B + + AB + + + O - Penetapan golongan darah ABO • Reverse grouping : * menetapkan aglutinin dalam serum * serum + eritrosit yang diketahui Gol darah reaksi dengan eri A eri B A + B + AB O + + Teknik Coombs test • Serum manusia-- serum kelinci - anti human serum ( AHG disebut serum Coombs) • Mencari zat anti inkomplit, al : anti Rh • Perlu coombs serum • Ada 2 macam : 1. Langsung : mencari ab inkomplit pada permukaan eri cara : eritrosit + AHG --- aglutinasi Teknik Coombs test • • • Tidak langsung : mencari ab inkomplit dalam serum Tahap I : serum yang diperiksa + eri gol O,Rh+ -- inkubasi-- ab melekat pada permukaan eritrosit Tahap II : eritrosit yang sudah diinkubasi + AHG -- aglutinasi Transfusi darah • • 1. 2. 3. 4. 5. 6. Proses pemindahan darah / komponen darah dari donor ke resipien Syarat donor : Hb : wanita > 12 g/dL, pria > 12,5 g/dL Umur 16 – 60 tahun BB : wanita > 45 kg, pria > 50 kg Bebas peny menular : malaria, sipilis, hepatitis, HIV Sehat : post partum, post transfusi, post operatif berat, tak makan obat-obatan > 6 bulan Pengambilan terakhir > 8 minggu antikoagulan • Heparin--- 40C 1-2 hari • Sodium sitrat 3,4 %-3,8%--- 40C 2-3 hari • Acidified citrate dextrose (ACD) - 40C 21 hari • Cirate phosphate dextrose (CPD)- 40C 28 hari Suhu : 40 C ---- memperlambat metabolisme 100 C--- cepat rusak 00 C--- air membeku -- dinding eritrosit rusak CROSSMATCH Tujuan : 1. Mendeteksi semua antibodi yang dapat memperpendek umur sel darah donor ( natural / immune) Prinsip : 1. Natural : bereaksi pada suhu rendah / kamar media saline 2. Immune : bereaksi pada suhu 370C, medium albumin ( 10 – 150C), sangat sensitif dengan serum coombs CROSSMATCH I. Crossmatch mayor : SDM donor + serum resipien II. Crossmatch minor : SDM resipien + serum donor Dilakukan pada berbagai lingkungan dalam 3 fase : Fase I : fase suhu kamar dilakukan dalam lingkungan saline & suhu kamar. Untuk mecari Ab komplit, misal incompatibel ABO CROSSMATCH Fase II : Fase inkubasi 37 C dilakukan pada suhu 37 C, medium albumin mencari Ab inkomplit ; Incompatibel Rh Fase III : Fase Coombs tes dilakukan dengan antiglobulin serum untuk mencari Ab inkomplit yang tidak mau bereaksi dalam medium albumin. Contoh : Fase II – misal : anti Le, K Transfusi dilaksanakan : Crossmatch mayor dan minor 3 fase berhasil negatif Reaksi transfusi 1. a. b. c. Reaksi hemolitik : Penghancuran eritrosit Didapatkan Hb dalam plasma dan urin, ikterus Sifat : akut / lambat akut : segera pada waktu transfusi masih berlgs ketidaksesuaian golongan ABO & Rh lambat : penderita dengan mutipel transfusi beberapa jam / hari stl transfusi E / : darah donor terdapat immune Ab ( anti Rh) O dangerous donor ( O titer anti A dan B tinggi) 2. Reaksi non hemolitik : a. reaksi alergi b. reaksi febril : terjadi ok adanya anti leukosit / anti trombosit, bakteri c. keracunan citrat : fungsi hati yang kurang baik d. keracunan kalium : memakai darah simpan ( > 10 hari) e. cardiac arrest / asidosis Gejala Rx transfusi • Destruksi eritrosit : Hb nemia, Hburia • Shock : menggigil, demam, pucat, berkeringat, tensi turun, nadi cepat • DIC • Tanda gagal ginjal akut Tindakan bila terjadi Rx transfusi : • • • • • Transfusi distop Ulang gol darah dan crossmatch Tes untuk deteksi DIC Tes faal ginjal Biakan darah donor : kontaminasi ? Hemolitic disease of the newborn • Suatu peny dimana umur SDM dari fetus diperpendek oelh suatu serangan Ab spesifik yang dibuat oleh ibu ke peredaran darah fetus melalui plasenta • Terjadi karena ketidaksesuaian darah antara ibu & anak, dapat karena ketidaksesuaian gol darah Rh atau ABO Ketidaksesuaian gol Rhesus • Ibu Rh – ayah Rh + : • Anak mungkin Rh + • Anak 1 mungkin Rh + lahir normal - ibu membentuk anti Rh • Anak berikutnya Rh + --- HDN Ketidaksesuaian gol ABO • 94 % pada ibu gol O, sedangkan bayi gol A atau gol B • Terjadi mulai anak 1, bahakan anak 1 lebih berat daripada yang berikutnya • P/ > baik drpd Rh