PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 1. UMUM 1.1 Dasar Pelaksanaan Audit General audit berdasarkan Surat Perjanjian Kerja Nomor: 10284/X/SPK/ DPS.1 /2016, tanggal 26 Oktober 2016, dan Surat Tugas Nomor: 10289/X/ST/ DPS.1 /2016, tanggal 26 Oktober 2016. 1.2 Sejarah Pendirian Perusahaan PT Jamkrida Bali Mandara didirikan berdasarkan Akta Pendirian Nomor: 27 tanggal 21 Nopember 2010 yang dibuat dihadapan Notaris I Made Pria Dharsana, SH, Notaris di Kabupaten Badung dan telah disahkan dengan Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor AHU-59685.AH.01.01, tahun 2010 tertanggal 22 Desember 2010, tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan. Perubahan anggaran dasar terakhir, berdasarkan Akta Nomor: 8 tanggal 13 Nopember 2015 yang dibuat dihadapan Notaris I Made Pria Dharsana, SH, Notaris di Kabupaten Badung, tentang mengangkat kembali seluruh direksi dan dewan komisaris PT Jamkrida Bali Mandara periode kepengurusan dua ribu sepuluh (2010) sampai tahun dua ribu lima belas (2015) dengan formasi terdiri dari 2 (dua) orang Direksi dan 1 (satu) orang Komisaris, serta pengunduran diri Komisaris PT Jamkrida Bali Mandara atas nama Ida Bagus Toni Astawa, SH. Dalam melaksanakan kegiatannya PT Jamkrida Bali Mandara bekerja berdasarkan Peraturan Pemerintah (PP), Perundang-undangan dan asas-asas penjaminan untuk bersikap hati-hati. Sebagai lembaga yang turut menunjang program pemerintah dibidang pengembangan usaha Mikro, Kecil, Menengah, dan Koperasi dengan melakukan kegiatan usaha penjaminan atas kredit yang diberikan oleh lembaga keuangan perbankan atau bukan perbankan, dan badan usaha lain, disamping memberikan bantuan konsultasi manajemen dan melakukan kegiatan usaha lain yang dapat menunjang pencapaian tujuan perusahaan sebagaimana diatur dalam Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 222/PMK.010/2008 dan Peraturan Menteri Keuangan Nomor: 99/PMK.010/2011 tentang Perubahan atas Peraturan Menteri Keuangan Nomor 222/PMK.010/2008 tentang Perusahaan Penjaminan Kredit dan Perusahaan Penjaminan Ulang Kredit. 1.3 Susunan Pengurus Perusahaan Sesuai Akta Notaris Nomor: 8 tanggal 13 Nopember 2015, susunan pengurus perusahaan sebagai berikut: Komisaris Utama : Drs. I Gede Komang Sandjaja Putra, SE., SH., MH Direktur Utama : I Ketut Widiana Karya, SE., MBA Direktur : I Ketut Indra Satya Dharma Putra, SE 5 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 1.4 Perizinan Perusahaan 1) Akta Pendirian PT Jamkrida Bali Mandara Nomor: 27 tanggal 21 Nopember 2010. 2) Keputusan Menteri Hukum dan Hak Asasi Manusia Republik Indonesia Nomor: AHU-59685.AH.01.01, tahun 2010 tertanggal 22 Desember 2010, tentang Pengesahan Badan Hukum Perseroan. 3) Keputusan Menteri Keuangan Nomor: KEP-720/KM.10/2010 tentang Pemberian Izin Usaha Perusahaan Penjaminan Kredit Kepada PT Jamkrida Bali Mandara tanggal 30 Desember 2010. 4) Surat Keterangan Ijin Lokasi Nomor: 2235.10.10.2010.2, tanggal 2 Desember 2010. 5) Nomor Pokok Wajib Pajak Nomor: 31.250.559.7-901.000 tertanggal 23 Nopember 2010. 1.5 Bidang Kegiatan Perusahaan Sesuai dengan pasal 3 Akta Notaris Nomor: 27 tanggal 21 Nopember 2010, maksud dan tujuan perseroan adalah sebagai berikut: Berusaha dalam bidang penjaminan kredit, Memberikan jasa penjaminan pembiayaan kepada usaha mikro, kecil, menengah dan Koperasi, Meningkatkan kegiatan ekonomi di daerah dan meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah (PAD). Berdasarkan perubahan terakhir Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Jamkrida Bali Mandara Nomor: 2 tanggal 4 September 2012, maksud dan tujuan perseroan ini adalah sebagai berikut: 1) Maksud dan tujuan Perseroan ini ialah berusaha dalam bidang Jasa Penjaminan Kredit, memberikan jasa penjaminan pembiayaan kepada Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi, meningkatkan kegiatan ekonomi di Daerah dan meningkatkan sumber Pendapatan Asli Daerah. 2) Untuk mencapai maksud dan tujuan tersebut di atas Perseroan dapat melaksanakan kegiatan usaha melalui pemberian jasa penjaminan kredit yaitu dengan menanggung pembayaran atas kewajiban finansial dari terjamin kepada penerima jaminan apabila terjamin tidak lagi memenuhi kewajibannya berdasarkan perjanjian yang telah disepakati. 3) Selain melakukan kegiatan usaha sebagaimana dimaksud dalam Pasal 3 ayat (2) Anggaran Dasar ini, Perseroan dapat melakukan kegiatan usaha lain yaitu : a. Penjaminan pinjaman yang disalurkan Koperasi kepada anggotanya b. Penjaminan kredit dan/atau pinjaman Program Kemitraan yang disalurkan Badan Usaha Milik Negara dalam rangka Program Kemitraan dan Bina Lingkungan (PKBL). c. Penjaminan penyaluran uang pinjaman dengan jaminan gadai dan fidusia. 6 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 d. e. f. g. h. i. j. k. l. Penjaminan atas surat utang. Penjaminan transaksi dagang. Penjaminan pengadaan barang dan/atau jasa (surety bond). Penjaminan bank garansi (kontra bank garansi). Penjaminan Surat Kredit Berdokumen Dalam Negeri (SKBDN). Penjaminan letter of credit (L/C). Penjaminan kepabeanan (custom bond). Jasa konsultasi manajemen terkait dengan kegiatan usaha Penjaminan. Penyediaan informasi/database Terjamin terkait dengan kegiatan usaha Penjaminan dan/atau m. Penjaminan lainnya setelah memperoleh persetujuan Menteri 1.6 Tempat Kedudukan Perusahaan PT Jamkrida Bali Mandara berdomisili di Jl. Teratai No 15 (Lantai II) Denpasar. 1.7 Sumber Daya Manusia Perusahaan Jumlah sumber daya manusia per tanggal 31 Desember 2016 adalah 22 orang dengan rincian sebagai berikut: a. Dewan Komisaris : 2 (dua) orang b. Direksi : 2 (dua) orang c. Karyawan : 17 (tujuh belas) orang d. Karyawan Kontrak (KKWT) : 1 (satu) orang 7 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 2. IKHTISAR KEBIJAKAN AKUNTANSI PT Jamkrida Bali Mandara adalah Badan Usaha Perseroan yang melaksanakan kegiatan usaha dibidang Penjaminan bagi Usaha Mikro, Kecil, Menengah dan Koperasi (UMKMK). PT Jamkrida Bali Mandara sudah menyusun Standard Operating Procedure (SOP) untuk bagian Accounting sebagai dasar penyusunan laporan keuangan. Kebijakan akuntansi yang diterapkan oleh PT Jamkrida Bali Mandara secara rinci sebagai berikut: 2.1 Dasar Penyusunan Laporan Keuangan Laporan Keuangan disusun atas dasar accrual. Pendapatan imbal jasa penjaminan dicatat secara accrual. Seluruh biaya diakui sebagai beban pada saat perusahaan mempunyai kewajiban untuk melakukan pembayaran (accrual basis). Laporan Keuangan disusun berdasarkan going concern concept. Laporan Arus Kas disusun berdasarkan Metode Tidak Langsung dengan mengklasifikasikan arus kas berdasarkan aktifitas operasi, investasi dan pendanaan. 2.2 Kas dan Setara Kas Kas dan Setara Kas terdiri dari saldo Kas dan Bank dan semua investasi yang jatuh tempo kurang dari 3 (tiga) bulan dan bukan sebagai jaminan dan penggunaannya tidak terbatas. 2.3 Piutang Usaha Cadangan penurunan nilai piutang dibentuk pada saat terdapat bukti objektif bahwa saldo piutang tidak dapat ditagih. Piutang dan cadangan penurunan nilai piutang yang dihapus pada saat piutang tersebut dipastikan tidak tertagih. Pada tanggal 31 Desember 2016 manajemen belum menetapkan kebijakan dan melakukan perhitungan terkait dengan cadangan penurunan nilai piutang. 2.4 Aset dan Liabilitas Keuangan 2.4.1 Aset Keuangan Pengakuan Awal Semua aset keuangan pada awalnya diakui sebesar nilai wajarnya, ditambah dengan biaya transaksi, kecuali pada aset keuangan dicatat pada nilai wajar melalui laba rugi. Pembelian atau penjualan aset keuangan diakui pada tanggal transaksi yaitu tanggal perusahaan berkomitmen untuk membeli atau menjual aset tersebut. 8 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pengukuran aset keuangan setelah pengukuran awal tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: Aset Keuangan yang Diukur Pada Nilai Wajar melalui Laporan Laba Rugi Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk aset keuangan untuk diperdagangkan dan aset keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Aset keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika mereka diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Aset derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali mereka ditetapkan sebagai instrument lindung nilai efektif. Aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi disajikan dalam Posisi Keuangan pada nilai wajar dan keuntungan atau kerugian dari perubahan nilai wajar diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif. Pada tanggal 31 Desember 2016 Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Pinjaman yang Diberikan dan Piutang Pinjaman yang diberikan dan piutang adalah aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan jatuh temponya, yang tidak mempunyai kuotasi di pasar aktif. Aset keuangan tersebut diukur sebesar biaya perolehan diamortisasi (amortized cost) dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif (Effective Interest Rate Method) dikurangi penurunan nilai. Bunga diakui dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif, kecuali piutang jangka pendek dimana pengakuan bunga tidak material. Keuntungan dan kerugian diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif pada saat pinjaman yang diberikan dan piutang dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, demikian juga pada saat proses amortisasi. Aset keuangan perusahaan meliputi kas dan bank, piutang usaha dan piutang lain-lain. Aset Keuangan Dimiliki Hingga Jatuh Tempo (Held To Maturity/HTM) Aset keuangan non derivatif dengan pembayaran tetap atau telah ditentukan dan jatuh temponya telah ditetapkan diklasifikasikan sebagai HTM ketika Perusahaan memiliki intensi positif dan kemampuan untuk memiliki aset keuangan tersebut hingga jatuh tempo. Setelah pengukuran 9 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 awal, aset keuangan HTM diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif. Metode ini menggunakan suku bunga efektif yang secara tepat mendiskontokan estimasi penerimaan kas dimasa datang selama perkiraaan umur dari aset keuangan ke nilai tercatat bersih (net carrying amount) dari aset keuangan. Keuntungan dan kerugian diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif pada saat investasi tersebut dihentikan pengakuannya atau mengalami penurunan nilai, serta melalui proses amortisasi. Pada tanggal 31 Desember 2015 Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai kelompok dimiliki hingga jatuh tempo. Aset Keuangan Tersedia Untuk Dijual (Available for Sale/AFS) Aset Keuangan AFS adalah aset keuangan non derivatif yang ditetapkan sebagai tersedia untuk dijual atau yang tidak diklasifikasikan dalam tiga kategori sebelumnya. Setelah pengukuran awal, aset keuangan AFS diukur dengan nilai wajar. Keuntungan atau kerugian yang timbul dari perubahan nilai wajar diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif dan ekuitas. Keuntungan atau kerugian atas penurunan nilai bunga yang dihitung dengan metode Suku Bunga Efektif dan Laba Rugi Selisih Kurs atas aset moneter yang diakui pada Laporan Laba Rugi Komprehensif pada tahun berjalan. Jika aset keuangan dilepas atau mengalami penurunan nilai, akumulasi laba atau rugi sebelumnya diakui di ekuitas, direklasifikasi ke Laporan Laba Rugi Komprehensif pada tahun berjalan. Pada tanggal 31 Desember 2015 Perusahaan tidak memiliki aset keuangan yang diklasifikasikan sebagai aset keuangan tersedia untuk dijual. 2.4.2 Liabilitas Keuangan Pengakuan Awal Semua liabilitas keuangan diakui pada awalnya sebesar nilai wajar dan, dalam hal liabilitas keuangan diukur dengan biaya perolehan diamortisasi, termasuk biaya transaksi yang dapat diatribusikan secara langsung. Pengukuran Setelah Pengakuan Awal Pengukuran liabilitas keuangan tergantung pada klasifikasinya sebagai berikut: Liabilitas Keuangan Yang Diukur Pada Nilai Wajar Melalui Laporan Laba Rugi Liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi termasuk liabilitas keuangan untuk diperdagangkan dan liabilitas 10 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 keuangan yang ditetapkan pada saat pengakuan awal untuk diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi. Liabilitas keuangan diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan jika diperoleh untuk tujuan dijual atau dibeli kembali dalam waktu dekat. Liabilitas derivatif juga diklasifikasikan sebagai kelompok diperdagangkan kecuali ditetapkan sebagai instrumen lindung nilai. Keuntungan atau kerugian atas liabilitas yang dimiliki diperdagangkan diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif. untuk Pada tanggal 31 Desember 2016 Perusahaan tidak memiliki liabilitas keuangan yang diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diperdagangkan. Liabilitas Keuangan yang Diukur dengan Biaya Perolehan Diamortisasi Liabilitas keuangan yang tidak diklasifikasikan sebagai liabilitas keuangan yang diukur pada nilai wajar melalui laporan laba rugi, diklasifikasikan dalam kategori ini dan diukur pada biaya perolehan diamortisasi dengan menggunakan metode Suku Bunga Efektif. Keuntungan dan kerugian diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif pada saat liabilitas tersebut dihentikan pengakuannya serta melalui proses amortisasi. Liabilitas keuangan perusahaan meliputi utang usaha, utang deposit, biaya yang masih harus dibayar, utang pajak dan utang lain-lain. 2.4.3 Saling Hapus dari Instrumen Keuangan Aset keuangan dan liabilitas keuangan saling hapus dan nilai bersihnya disajikan dalam Laporan Posisi Keuangan, jika entitas memiliki hak yang berkekuatan hukum untuk melakukan saling hapus atas jumlah yang telah diakui dan berniat untuk menyelesaikan secara neto, atau untuk merealisasikan aset dan menyelesaikan liabilitasnya secara simultan. 2.4.4 Nilai Wajar Instrumen Keuangan Nilai wajar instrumen keuangan yang diperdagangkan secara aktif di pasar keuangan yang terorganisasi ditentukan dengan mengacu pada kuotasi harga penawaran atau permintaan (bid or ask prices) di pasar aktif pada penutupan bisnis pada akhir periode pelaporan. Untuk instrumen keuangan yang tidak memiliki pasar aktif, nilai wajar ditentukan dengan menggunakan teknik penilaian. Teknik penilaian mencakup penggunaan transaksi pasar terkini yang dilakukan secara wajar oleh pihak-pihak yang berkeinginan dan memahami (recent arm’s length market transaction); penggunaan nilai 11 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 wajar terkini instrumen lain yang secara substansial sama, analisa arus kas yang didiskonto; atau model penilaian lain. Penyesuaian Risiko Kredit Perusahaan menyesuaikan harga di pasar yang lebih menguntungkan untuk mencerminkan adanya perbedaaan risiko kredit pihak lawan antara instrumen yang diperdagangkan di pasar tersebut dengan instrument yang dinilai untuk aset keuangan. Dalam menentukan nilai wajar posisi liabilitas keuangan, risiko kredit Perusahaan terkait dengan instrument harus diperhitungkan. 2.4.5 Biaya Perolehan yang Diamortisasi dari Instrumen Keuangan Biaya perolehan diamortisasi dihitung dengan menggunakan Suku Bunga Efektif dikurangi dengan penyisihan atas penurunan nilai dan pembayaran pokok atau nilai yang tidak dapat ditagih. Perhitungan tersebut mempertimbangkan premium atau diskonto pada saat perolehan dan termasuk biaya transaksi dan biaya yang merupakan bagian yang tidak terpisahkan dari suku bunga efektif. 2.4.6 Penurunan Nilai dari Aset Keuangan Kebijakan akuntansi atas penurunan nilai aset keuangan adalah sebagai berikut: a. Penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara individual (individual assessment) termasuk pengungkapan kelompok aset keuangan yang evaluasi penurunan nilainya dihitung dengan menggunakan individual assessment; b. Penurunan nilai aset keuangan yang dinilai secara objektif (collective assessment) termasuk pengungkapan kelompok aset keuangan yang evaluasi penurunan nilainya dilakukan secara kolektif atau kapan suatu aset keuangan penurunan nilainya dihitung dengan menggunakan collective assessment. Bukti objektif dari penurunan nilai piutang dapat termasuk pengalaman perusahaan atas tertagihnya piutang di masa lalu, peningkatan keterlambatan penerimaan pembayaran piutang rata-rata periode kredit, dan juga pengamatan atas perubahan kondisi ekonomi nasional atau lokal yang berkorelasi dengan default atas piutang. Untuk aset keuangan yang diukur pada biaya perolehan yang diamortisasi, jumlah kerugian penurunan nilai merupakan selisih antara nilai tercatat aset keuangan dengan nilai kini dari estimasi arus kas masa datang yang akan didiskontokan menggunakan tingkat suku bunga efektif awal dari aset keuangan. 12 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 Nilai tercatat aset keuangan tersebut dikurangi dengan kerugian penurunan nilai secara langsung atas aset keuangan, kecuali untuk piutang yang nilai tercatatnya dikurangi melalui penggunaan akun cadangan kerugian penurunan nilai piutang. Perusahaan menetapkan cadangan penurunan nilai piutang tak tertagih berdasarkan hasil penelaahan manajemen terhadap keadaan dan kolektibilitas masing-masing (individual assessment) piutang pada akhir periode. Jika piutang tidak tertagih, piutang tersebut dihapuskan melalui akun cadangan penurunan nilai piutang. Perubahan nilai tercatat akun cadangan penurunan nilai piutang diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif. Jika aset keuangan AFS mengalami penurunan nilai, keuntungan atau kerugian kumulatif yang sebelumnya telah diakui dalam ekuitas direklasifikasi ke Laporan Laba Rugi Komprehensif dalam tahun yang bersangkutan. Pengecualian dari Instrumen AFS, jika, pada periode berikutnya, jumlah penurunan nilai berkurang dan penurunan dapat dikaitkan secara objektif dengan sebuah peristiwa yang terjadi setelah penurunan nilai tersebut diakui, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dipulihkan melalui laporan laba rugi hingga nilai tercatat investasi pada tanggal pemulihan penurunan nilai tidak melebihi biaya perolehan diamortisasi sebelum pengakuan kerugian penurunan nilai dilakukan. Dalam hal efek ekuitas AFS, kerugian penurunan nilai yang sebelumnya diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif tidak boleh dipulihkan melalui Laporan Laba Rugi Komprehensif. Setiap kenaikan nilai wajar setelah penurunan nilai diakui secara langsung ke Ekuitas. 2.4.7 Penghentian Pengakuan Aset dan Libilitas Keuangan Aset Keuangan Aset keuangan atau bagian dari aset keuangan atau bagian dari kelompok aset keuangan serupa dihentikan pengakuannya pada saat: (1) hak untuk menerima arus kas yang berasal dari aset tersebut telah berakhir, atau (2) perusahaan telah mentransfer hak mereka menerima arus kas yang berasal dari aset atau liabilitas untuk membayar arus kas yang diterima secara penuh tanpa penundaan material kepada pihak ketiga dalam perjanjian “passthrough” dan baik, Perusahaan telah secara substansial mentransfer seluruh risiko dan manfaat dari aset, atau Perusahaan secara substansial tidak mentransfer atau tidak memiliki seluruh risiko dan manfaat suatu aset, namun telah mentransfer kendali atas aset tersebut. 13 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 Liabilitas Keuangan Liabilitas keuangan dihentikan pengakuannya pada saat liabilitas tersebut dihentikan atau dibatalkan atau kadaluwarsa. Ketika suatu liabilitas keuangan yang ada digantikan oleh liabilitas keuangan lain dari pemberi pinjaman yang sama dengan persyaratan yang berbeda secara substansial, atau modifikasi secara substansial persyaratan dari suatu liabilitas yang saat ini ada. Pertukaran atau modifikasi tersebut diperlakukan sebagai penghentian pengakuan liabilitas awal dan pengakuan liabilitas baru, dan selisih antara nilai tercatat masing-masing liabilitas diakui dalam Laporan Laba Rugi Komprehensif. 2.4.8 Instrumen Keuangan Majemuk dan Ekuitas Komponen-komponen dalam instrument keuangan Majemuk diklasifikasikan secara terpisah sebagai liabilitas keuangan, aset keuangan atau instrumen ekuitas. Nilai tercatat awal suatu instrument keuangan majemuk dialokasikan pada komponen ekuitas dan liabilitas. Komponen ekuitas yang dialokasikan adalah nilai sisa dari nilai wajar instrument keuangan secara keseluruhan dikurangi dengan nilai komponen liabilitas yang ditetapkan secara terpisah. Instrumen ekuitas adalah setiap kontrak yang memberikan hak residual atas aset Perusahaan setelah dikurangi dengan seluruh liabilitasnya. Instrumen ekuitas dicatat sebesar hasil penerimaan bersih setelah dikurangi biaya penerbitan langsung. 2.5 Aset Tetap dan Inventaris Aset tetap dicatat berdasarkan harga perolehannya pada saat pembelian/pengadaan barang dilakukan. Penyusutan aset tetap dihitung dengan metode garis lurus. Tarif penyusutan untuk masing-masing aset sebagaimana yang termuat dalam Peraturan Direksi Nomor: 003/PER-Dir/I/2010 berlaku mulai 28 Januari 2010, dengan rincian sebagai berikut: Keterangan - Gedung Kantor - Kendaraan Kantor - Inventaris Kantor 14 Tahun % 30 5 5 3,33% 20% 20% PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 Pengakuan beban penyusutan dihitung sejak tanggal perolehan aset tetap tersebut dengan ketentuan: - Jika perolehan sebelum/pada tanggal 15, beban penyusutan diakui satu bulan pada bulan perolehan. - Jika perolehan setelah tanggal 15, beban penyusutan diakui pada bulan berikutnya. Untuk perolehan aset tetap baru kapitalisasinya ditentukan berdasarkan daftar aset yang dapat dikapitalisasi yang ditetapkan dengan SK Direksi tersendiri. Biayabiaya lain yang timbul sebagai akibat transaksi pembelian aset tetap dapat dikapitalisasi dan menambah harga perolehan aset sepanjang biaya tersebut relevan dan terkait langsung dengan aset tetap yang bersangkutan dengan jumlah maksimal 20% dari harga perolehan aset yang bersangkutan. Pengeluaran pemeliharaan dan perbaikan aset tetap yang dapat dikapitalisasi ditentukan oleh tingkat materialitas. Ketentuan batas minimal pengeluaran yang dapat dikapitalisasi sebagai berikut: - Gedung dan Tanah Rp.50.000.000,- Kendaraan Rp.10.000.000,- Inventaris Rp. 5.000.000,2.6 Transaksi Dalam Mata Uang Asing Transaksi dalam mata uang asing dicatat dengan menggunakan kurs rupiah yang berlaku pada saat terjadinya transaksi. Aset dan kewajiban dalam mata uang asing dijabarkan dalam nilai rupiah dengan kurs yang berlaku pada tanggal perolehan / kejadiannya. Selisih penjabaran pos aset dan kewajiban dalam mata uang asing dikreditkan atau dibebankan pada laba rugi periode berjalan. Tidak terdapat transaksi dalam mata uang asing untuk periode tahun 2016. 15 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 3 PENJELASAN POS-POS LAPORAN POSISI KEUANGAN 3.1 Kas Saldo kas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2016 31 Des 2015 Rupiah Rupiah Kas Jumlah 3.2 22.242.545 22.242.545 2.186.503 2.186.503 Bank Saldo bank pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2016 31 Des 2015 Rupiah Rupiah Bank Pembangunan Daerah Cabang Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Bukopin Bank Pembangunan Daerah Cabang Pembantu Bank BRI Lembaga Perkreditan Desa (LPD) Koperasi Bank Andara Bank BNI 46 Jumlah 2.643.849.130 5.610.185.850 136.474.747 770.630.296 1.591.463.754 2.156.561.670 993.079.414 2.152.360 185.578.202 14.089.975.422 3.695.874.738 2.897.384.816 588.412.880 592.433.991 57.384.293 563.092.297 502.571.090 2.135.518 8.899.289.623 (Secara rinci dapat dilihat pada lampiran 1). 3.3 Deposito Saldo deposito pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 16 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 31 Des 2016 Rupiah Bank Pembangunan Daerah Cabang Bank Bukopin Bank BRI Bank Bumiputera Bank Pembangunan Daerah Capem Bank Andara Bank BTPN Bank Perkreditan Rakyat (BPR) Bank Mayapada Bank CIMB Niaga Bank Mega Bank BJB Jumlah 27.980.000.000 30.200.000.000 6.100.000.000 8.000.000.000 9.100.000.000 8.500.000.000 4.500.000.000 17.330.000.000 4.500.000.000 3.900.000.000 2.000.100.000 3.000.000.000 125.110.100.000 31 Des 2015 Rupiah 25.830.000.000 18.200.000.000 1.100.000.000 8.000.000.000 7.700.000.000 8.500.000.000 4.900.000.000 7.310.000.000 1.500.000.000 4.500.000.000 87.540.000.000 (Secara rinci dapat dilihat pada lampiran 2). Tingkat suku bunga rata-rata per tahun atas penempatan deposito tahun 2016 adalah antara 7,75% sampai dengan 14,00%. 3.4 Piutang Co - Guarantee Saldo piutang co - guarantee pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2016 31 Des 2015 Rupiah Rupiah Asuransi Jiwa Reliance Jumlah 3.5 937.050 937.050 - Piutang Usaha Saldo piutang usaha pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 17 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 31 Des 2016 Rupiah Piutang Usaha Imbal Jasa Penjaminan Piutang Pendapatan Bunga Deposito Piutang Pendapatan Surety Bond Piutang Pendapatan Lainnya Piutang Pendapatan Kupon Obligasi Jumlah 149.334.676 201.281.386 533.370.779 199.378.111 46.961.326 1.130.326.278 31 Des 2015 Rupiah 515.141.163 182.423.462 47.722.699 328.800 745.616.123 Piutang usaha imbal jasa penjaminan pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp.149.334.676,- terinci sebagai berikut: Piutang Usaha IJP Produktif Rp 31.301.602 Piutang Usaha IJP Konsumtif/Multiguna Rp 16.639.874 Piutang Usaha IJP Linkage Rp 4.350.000 Piutang Usaha IJP KUR Rp 96.863.000 Piutang Usaha IJP Lainnya Rp 180.200 Jumlah Rp 149.334.676 Piutang pendapatan surety bond pada tanggal 31 Rp.533.370.779,- terinci sebagai berikut: Piutang Pendapatan Surety Bond (Jaminan Pelaksanaan) Rp Piutang Pendapatan Surety Bond (Jaminan Uang Muka) Rp Piutang Pendapatan Surety Bond (Jaminan Pemeliharaan) Rp Piutang Pendapatan Surety Bond (Jaminan Penawaran) Rp Jumlah Rp Desember 2016 sebesar 23.964.057 393.317.025 110.467.235 5.622.462 533.370.779 Pada tanggal 31 Desember 2016 manajemen belum menetapkan kebijakan dan melakukan perhitungan terkait dengan cadangan penurunan nilai piutang. 3.6 Piutang Lain-Lain Saldo piutang lain-lain pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2016 31 Des 2015 Rupiah Rupiah Piutang Karyawan Piutang Lain-lain Jumlah 4.090.995 30.000 4.120.995 18 127.357 205.500 332.857 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 3.7 Uang Muka Saldo uang muka pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2016 31 Des 2015 Rupiah Rupiah Uang Muka Penyempurnaan Sistem Informasi Jumlah 16.000.000 16.000.000 57.600.000 57.600.000 Uang Muka sebesar Rp.57.600.000,- merupakan uang muka pengadaan kepada PT Ganeshaglobal Sarana – Sistem Surety & KBG berdasarkan Perjanjian Kerjasama Nomor: 136/Jamkrida Bali-PKS/IX/2015 / 003/GGS/KONT/IX/ 2015, antara PT Jamkrida Bali Mandara dengan PT Ganeshaglobal Sarana di Denpasar. Harga kontrak yang disepakati adalah Rp.79.200.000,- sudah termasuk pajak. Berikut rincian pembayaran yang telah dilakukan oleh perusahaan untuk pengadaan Sistem Informasi Jamkrida. Tanggal Keterangan Jumlah 08/04/2015 Termin 1 (40%) Rp 31.680.000 15/09/2015 Termin 2 (40%) Rp 31.680.000 Total Uang Muka Rp 63.360.000 Uang Muka sebesar Rp.16.000.000,- merupakan uang muka Termin I tertanggal 31 Oktober 2016 pengadaan kepada PT Ganesha Global Sarana – Sistem Surety & KBG berdasarkan Perjanjian Kerjasama Nomor: 136/Jamkrida Bali-PKS/IX/2015 / 003/GGS/KONT/IX/ 2015, antara PT Jamkrida Bali Mandara dengan PT Ganesha Global Sarana di Denpasar. Harga kontrak yang disepakati adalah Rp.79.200.000,sudah termasuk pajak. 3.8 Biaya Dibayar Dimuka Saldo biaya dibayar dimuka merupakan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2016 31 Des 2015 Rupiah Rupiah Biaya Re Asuransi Reliance Sewa Gedung Kantor - Jalan Surapati Biaya Renovasi Gedung - Jalan Surapati Jumlah 1.623.054.413 145.544.667 116.520.000 1.885.119.080 19 - PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 Sewa Gedung Kantor – Jalan Surapati Perjanjian sewa menyewa Gedung Kantor di Jalan Surapati Denpasar tertuang dalam Surat Perjanjian Sewa Menyewa Pemerintah Kabupaten Badung dengan PT Jamkrida Bali Mandara Nomor : 593.1/5043/PPa tertanggal 15 Desember 2016 dengan nilai sewa sebesar Rp.158.776.000,-. 3.9 Biaya Yang Ditangguhkan Saldo biaya yang ditangguhkan merupakan biaya sewa gedung kantor di Jalan Teratai Denpasar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2016 31 Des 2015 Rupiah Rupiah Biaya Yang Ditangguhkan - Sewa Gedung Jumlah 23.375.200 23.375.200 49.288.903 49.288.903 Sewa Gedung Kantor – Jalan Teratai Sewa gedung yang dimaksud merupakan sewa atas gedung Eks. Dinas Pertanian, Jalan Teratai No. 15. Berdasarkan Perjanjian Sewa Menyewa Pemerintah Kabupaten Badung dengan PT Jamkrida Bali Mandara Nomor: 030/2247/Persetda/045a/JBM/III/2013 tanggal 1 Maret 2013, nilai sewa gedung disepakati sebesar Rp.129.568.515,- dengan jangka waktu sewa selama 5 (lima) tahun atau berakhir tanggal 28 Pebruari 2018. Cara pembayaran ditetapkan secara bertahap sebagai berikut: a) Pembayaran tahap I sebesar Rp.65.000.0000,- di tahun anggaran 2013. b) Pembayaran tahap II sebesar Rp.64.568.515,- di tahun anggaran 2014. Berikut rincian pembayaran yang telah dilakukan oleh perusahaan. Tanggal Keterangan 23/07/2013 Tahap 1 09/09/2014 Tahap 2 Lunas Jumlah Keseluruhan Keterangan Sewa Gedung Kantor - Teratai Jumlah Berlaku 1/03/2013 s/d 28/02/2018 Rp Rp Rp 129.568.515 Akumulasi Amortisasi 31-Des-15 80.279.612 129.568.515 80.279.612 Biaya Perolehan Jumlah 65.000.000 64.568.515 129.568.515 Amortisasi Tahun 2016 25.913.703 25.913.703 Akumulasi Nilai Tercatat Amortisasi 31-Des-16 106.193.315 23.375.200 106.193.315 23.375.200 (Secara rinci dapat dilihat pada lampiran 3). Biaya amortisasi sewa gedung tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp.25.913.703,- dan Rp.25.913.703,-. 20 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 3.10 Obligasi Berikut adalah rincian atas saldo Obligasi pada periode 31 Desember 2016 31 Des 2016 31 Des 2015 Rupiah Rupiah Obligasi FR59 Obligasi FR70 Jumlah 9.662.435.000 5.296.645.000 14.959.080.000 - 3.11 Aset Tetap Inventaris Posisi aset tetap pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: Keterangan 31-12-2016 Saldo Awal Mutasi (Rp) (Rupiah) Penambahan Pengurangan Harga Perolehan Kendaraaan Inventaris Kantor Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Kendaraan Inventaris Kantor Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Tercatat Keterangan Saldo Akhir (Rupiah) 735.056.250 439.357.400 1.174.413.650 77.763.000 77.763.000 - 735.056.250 517.120.400 1.252.176.650 406.249.567 254.505.477 660.755.044 513.658.606 147.011.250 75.248.047 222.259.297 - 553.260.817 329.753.524 883.014.341 369.162.309 31-12-2015 Saldo Awal Mutasi (Rp) (Rupiah) Penambahan Pengurangan Harga Perolehan Kendaraaan Inventaris Kantor Jumlah Biaya Perolehan Akumulasi Penyusutan Kendaraan Inventaris Kantor Jumlah Akumulasi Penyusutan Nilai Tercatat Saldo Akhir (Rupiah) 757.458.250 345.008.900 1.102.467.150 94.348.500 94.348.500 22.402.000 22.402.000 735.056.250 439.357.400 1.174.413.650 259.238.317 180.203.706 439.442.023 663.025.127 147.011.250 74.301.771 221.313.021 - 406.249.567 254.505.477 660.755.044 513.658.606 (Secara rinci lihat lampiran 4). Beban penyusutan aset tetap inventaris untuk tahun 2016 dan 2015 masing-masing sebesar Rp.222.259.297,- dan Rp.221.313.021,-. Pengadaan Inventaris Di Tahun 2016 Selama tahun 2016, terdapat penambahan inventaris kantor berupa pengadaan furniture, alat komunikasi dan komputer sebesar Rp.77.763.297,-. 21 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 3.12 Aset Lain - Lain Saldo aset lain-lain pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2016 31 Des 2015 Rupiah Rupiah - Aset Tidak Berwujud Sistem Informasi Jamkrida Akumulasi Amortisasi Nilai Tercatat - Biaya Yang Ditangguhkan Jumlah 237.454.545 (73.115.152) 164.339.393 34.128.520 198.467.913 165.454.545 (36.424.242) 129.030.303 57.503.720 186.534.023 A. Sistem Informasi Jamkrida Keterangan Berlaku Sistem Informasi Jamkrida (CV Rumah Media) 13/11/2014 s/d 13/11/2019 154.545.455 Akumulasi Amortisasi 31-Des-15 36.060.606 30.909.091 Akumulasi Amortisasi 31-Des-16 66.969.697 Sistem & Penambahan Fitur (CV Rumah Media) Sistem & Penambahan Fitur (CV Ganesha Global) Jumlah 2/11/2015 s/d 2/11/2020 10.909.091 363.636 2.181.818 2.545.455 8.363.636 25/10/2016 s/d 25/10/2021 72.000.000 - 3.600.000 3.600.000 68.400.000 237.454.545 36.424.242 36.690.909 73.115.152 164.339.394 Biaya Perolehan Amortisasi Tahun 2016 Nilai Tercatat 87.575.758 (Secara rinci lihat lampiran 5) . Beban Amortisasi Beban amortisasi aset tidak berwujud untuk tahun 2016 dan 2015 adalah sebesar Rp.36.690.909,- dan Rp.31.272.727,1) Sistem Informasi Jamkrida Pengadaan Sistem Informasi Jamkrida berdasarkan Perjanjian Kerjasama Nomor: 039/Jamkrida Bali-PKS/XI/2013, antara PT Jamkrida Bali Mandara dengan CV Rumah Media di Denpasar. Harga kontrak yang disepakati adalah Rp170.000.000,- sudah termasuk pajak. Tata cara pembayaran sebagai berikut: a) Termin I / Down Payment (DP) sebesar 40% dari harga kontrak (Rp170.000.000,-), dibayar 2 (dua) minggu pada bulan I setelah jadwal pengerjaan. b) Termin II sebesar 55% pada saat pekerjaan telah mencapai 100% atau pada bulan II serah terima akhir. 22 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 c) Sisa pembayaran Termin III yaitu sebesar 5% setelah masa pemeliharaan berakhir atau hingga software aplikasi dapat diterapkan dengan baik di perusahaan. Berikut rincian pembayaran yang telah dilakukan oleh perusahaan untuk pengadaan Sistem Informasi Jamkrida. Tanggal Keterangan Jumlah 17/12/2013 Termin 1 (40%) Rp 61.818.182 11/04/2014 Termin 2 (55%) Rp 85.000.000 13/11/2014 Termin 3 (5%) Rp 7.727.273 Harga Perolehan Rp 154.545.455 2) Penambahan Fitur Sistem Informasi Jamkrida Berdasarkan Perjanjian Kerjasama Nomor: 092/Jamkrida Bali-PKS/XI/2014 / 105/RM/XI/2014 tanggal 28 Nopember 2014 antara PT Jamkrida Bali Mandara dengan CV Rumah Media di Denpasar, harga yang disepakati sebesar Rp10.000.000,- sudah termasuk PPN. Masa pengerjaan 1 (satu) bulan dimulai dari tanggal 1 Desember 2014, masa uji coba paling lambat 1 (bulan) setelah jangka waktu pengerjaan selesai, dan kemudian masa pemeliharaan 2 (dua) bulan setelah masa serah terima perbaikan akhir. Cara pembayaran ditetapkan secara bertahap sebagai berikut: a) Termin I/ Down Payment (DP) sebesar 50% dari harga kontrak (Rp.10.000.000,-), dibayar pada awal jadwal pengerjaan atau setelah perjanjian ditandatangani oleh kedua belah pihak. b) Termin II sebesar 50% pada saat pekerjaan telah mencapai 100% atau pada akhir bulan II (masa uji coba). Perusahaan telah membayar termin I dan II dengan total sebesar Rp.10.000.000,- (sudah termasuk PPN) dan biaya tambahan lainnya sebesar Rp.2.000.000,-. 3) Penambahan Fitur Sistem Informasi Jamkrida Surenty Bonds dan KBG Sampai dengan 31 Desember 2016 perusahaan telah melakukan penambahan sistem sofware surenty bonds dengan vendor Ganesha Global dan pembayaran termin IV tanggal 25 Oktober 2016 sebesar Rp.72.000.000,-. B. Biaya Yang Ditangguhkan Saldo biaya yang ditangguhkan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 23 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 Keterangan Berlaku Biaya Perbaikan 31/12/2013 s/d Gedung 28/2/2018 Jumlah 116.876.000 Akumulasi Amortisasi 31-Des-15 59.372.280 116.876.000 59.372.280 Biaya Perolehan Amortisasi Tahun 2016 23.375.200 23.375.200 Akumulasi Amortisasi Nilai Tercatat 31-Des-16 82.747.480 34.128.520 82.747.480 34.128.520 (Secara rinci lihat lampiran 5) 3.13 Utang Pajak Saldo utang pajak pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2016 31 Des 2015 Rupiah Rupiah PPh Pasal 21 PPh Pasal 23 PPh Final Pasal 4 Ayat 2 Jumlah 24.169.067 368.574 15.877.600 40.415.241 74.643.682 603.857 11.373.847 86.621.386 3.14 Utang CO-Guarantee Saldo utang CO-Guarantee pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2016 31 Des 2015 Rupiah Rupiah Hutang CO- Guarantee kepada Lainnya Jumlah 831.076.050 831.076.050 486.028.077 486.028.077 3.15 Biaya Yang Masih Harus Dibayar Saldo Biaya yang masih harus dibayar pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2016 31 Des 2015 Rupiah Rupiah 105.369.570 61.187.250 70.067.960 279.999.999 543.204.636 165.016.519 1.224.845.934 Biaya Fee Based KU Jasa & Dagang Biaya Fee Based Kredit Program Linkage Biaya Fee Based KU Konsumtif/Multiguna Biaya Tantiem Biaya Fee Agent Yang Masih Harus Dibayar Biaya Lainnya Jumlah 24 105.369.570 61.187.250 70.067.960 184.232.053 471.316.709 69.871.906 962.045.448 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 3.16 Utang Lancar Lainnya Utang lancar lainnya pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2016 31 Des 2015 Rupiah Rupiah Utang Titipan Karyawan Cadangan Purna Jabatan Komisaris Direktur Utama Direktur Jumlah 225.000 - 29.947.500 59.895.000 53.905.500 143.973.000 - 3.17 Kewajiban Dalam Penyelesaian Saldo kewajiban dalam penyelesaian pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2016 31 Des 2015 Rupiah Rupiah Kewajiban Dalam Penyelesaian Jumlah 36.530.404 36.530.404 35.202.404 35.202.404 3.18 Penampungan Sementara Jasa Jaminan Saldo penampungan sementara jasa jaminan pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2016 31 Des 2015 Rp Rp Penampungan Sementara Jasmin Kredit Umum Denpasar Penampungan Sementara Jasmin lainnya Jumlah 492.889.733 290.466 493.180.199 239.513.878 290.466 239.804.344 3.19 Dana Cadangan Klaim Saldo dana cadangan klaim pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 25 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 31 Des 2016 Rupiah Dana Cadangan Klaim Jumlah 4.316.520.003 4.316.520.003 31 Des 2015 Rupiah 3.701.685.275 3.701.685.275 Berdasarkan Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 6/POJK.05/2014 tentang tentang Penyelenggaraan Usaha Lembaga Penjaminan Pasal 9 Lembaga Penjaminan wajib memiliki cadangan Klaim paling sedikit 0,25% (nol koma dua puluh lima per seratus) dari nilai Penjaminan yang ditanggung oleh Lembaga Penjaminan. Berikut perhitungan dana cadangan klaim yang wajib dibentuk pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015. Tahun 2016 Nilai Penjaminan 1.146.981.056.242 Cadangan Klaim Yang Sudah Dibentuk 4.316.520.003 % 0,38% Cadangan Klaim Minimal Yang Wajib Dibentuk (0,25% Dari Nilai Penjaminan) 2.867.452.641 Tahun 2015 Nilai Penjaminan 892.368.780.004 Cadangan Klaim Yang Sudah Dibentuk 3.701.685.275 % 0,41% Cadangan Klaim Minimal Yang Wajib Dibentuk (0,25% Dari Nilai Penjaminan) 2.230.921.950 Berdasarkan data tersebut di atas perusahaan telah memenuhi kewajiban pembentukan cadangan klaim minimal. 3.20 Utang Setoran Modal Pemegang Saham Saldo utang setoran modal pemegang saham pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2016 31 Des 2014 Rupiah Rupiah Utang Setoran Modal Pemegang Saham Jumlah 700.000.000 700.000.000 26 400.000.000 400.000.000 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 Berikut rincian utang pemegang saham pada tahun 2016 sebesar Rp.700.000.000,-. Penyertaan Modal Nominal Per Lembar Saham Pemerintah Kabupaten Tabanan Pemerintah Kabupaten Klungkung Pemerintah Kabupaten Jembrana Pemerintah Kabupaten Buleleng Jumlah 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 Lembar Saham 200 200 200 100 Jumlah 200.000.000 200.000.000 200.000.000 100.000.000 700.000.000 3.21 Pendapatan Diterima Dimuka Saldo pendapatan diterima dimuka pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 31 Des 2016 31 Des 2014 Rupiah Rupiah Pendapatan Diterima Dimuka Jumlah 14.527.434.275 14.527.434.275 9.206.092.095 9.206.092.095 Pendapatan diterima dimuka pada tanggal 31 Desember 2016 sebesar Rp.14.527.434.275,- terinci sebagai berikut: - Pendapatan Jasmin Jasa & Dagang KU diterima di muka Pendapatan Jasmin Konsumtif/Multiguna KU diterima di muka Pendapatan Jasmin Jasa & Dagang Non Bank diterima di muka Pendapatan Jasa Penjaminan Linkage diterima di muka Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp 4.054.531.848 9.332.670.615 41.972.374 1.098.259.438 14.527.434.275 Pendapatan diterima dimuka pada tanggal 31 Desember 2015 sebesar Rp.9.206.092.095,- terinci sebagai berikut: - Pendapatan Jasmin Jasa & Dagang KU diterima di muka Pendapatan Jasmin Konsumtif/Multiguna KU diterima di muka Pendapatan Jasmin Jasa & Dagang Non Bank diterima di muka Pendapatan Jasa Penjaminan Linkage diterima di muka Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp 2.010.515.156 6.233.204.602 39.976.208 922.396.129 9.206.092.095 3.22 Ekuitas Saldo ekuitas pada tanggal 31 Desember 2016 dan 31 Desember 2015 dengan rincian sebagai berikut: 27 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 31 Des 2016 Rupiah Modal Disetor Cadangan Umum Cadangan Tujuan Laba Ditahan Laba Tahun Berjalan Jumlah 128.375.000.000 1.625.050.359 1.521.520.238 840.545.514 3.132.815.576 135.494.931.687 31 Des 2015 Rupiah 77.875.000.000 999.135.222 1.020.788.129 478.443.713 2.503.660.547 82.877.027.611 Berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Tahunan Perseroan Terbatas PT Jamkrida Bali Mandara Nomor: 1 tanggal 1 Maret 2016 yang dibuat dihadapan Notaris I Made Pria Dharsana, SH, Notaris di Kabupaten Badung, menyetujui penggunaan laba bersih perseroan tahun buku 2015 sebesar Rp.2.503.660.547,- sebagai berikut: 1) Cadangan Umum sebesar 25% atau sebesar Rp.625.915.137,2) Cadangan Teknis sebesar 20% atau sebesar Rp.250.366.055,3) Cadangan Khusus sebesar 10% atau sebesar Rp.250.366.055,4) Deviden sebesar 20% atau sebesar Rp.626.915.137,5) Laba ditahan sebesar 10% atau sebesar Rp.375.549.082,- dan 6) Jasa produksi sebesar 15% atau sebesar Rp.375.549.082,Modal setor perseroan dari pemegang saham mengalami peningkatan berdasarkan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Jamkrida Bali Mandara yang Nomor: 2 tanggal 01 Maret 2016 yang dibuat dihadapan Notaris I Made Pria Dharsana, SH. di Kabupaten Badung, yaitu menjadi sebesar Rp.78.275.000.000,- terdiri dari 78.275 saham, dengan nominal per saham Rp1.000.000,- dan ditambah setoran modalnya sesuai dengan Akta Berita Acara Rapat Umum Pemegang Saham Luar Biasa Perseroan Terbatas PT Jamkrida Bali Mandara yang Nomor: 9 tanggal 23 Juni 2016 yang dibuat dihadapan Notaris I Made Pria Dharsana, SH. di Kabupaten Badung, yaitu menjadi sebesar Rp.128.375.000.000,- terdiri dari 128.375 saham, dengan nominal per saham Rp1.000.000,-. Peraturan Otoritas Jasa Keuangan Nomor: 5/POJK.05/2014 tentang Perizinan Usaha Dan Kelembagaan Lembaga Penjaminan Pasal 6 mengatur tentang permodalan sebagai berikut: 1) Ayat (1) menyatakan Modal disetor atau simpanan pokok, simpanan wajib, dan hibah Penjamin ditetapkan berdasarkan lingkup operasi yaitu nasional atau provisi. 2) Ayat (2) menyatakan jumlah modal disetor atau simpanan pokok, simpanan wajib dan hibah Penjamin ditetapkan paling sedikit: 28 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 a. Rp100.000.000.000,- (seratus miliar rupiah), untuk lingkup nasional, atau b. Rp25.000.000.000,- (dua puluh lima miliar rupiah), untuk lingkup provinsi. 3) Jumlah modal disetor atau simpanan pokok, simpanan wajib dan hibah Penjamin Ulang ditetapkan paling sedikit Rp.200.000.000.000,- (dua ratus miliar rupiah). Modal saham (modal yang telah disetor) tersebut terinci sebagai berikut: 31 Des 2016 Nominal Per Lembar Lembar Saham Saham Pemegang Saham Pemerintah Daerah Provinsi Bali Pemerintah Kabupaten Karangasem Pemerintah Kabupaten Bangli Pemerintah Kabupaten Gianyar Pemerintah Kota Denpasar Pemerintah Kabupaten Badung Pemerintah Kabupaten Tabanan Pemerintah Kabupaten Jembrana Pemerintah Kabupaten Klungkung Pemerintah Kabupaten Singaraja Total 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 120.000 75 600 500 500 5.000 500 800 200 200 128.375 Jumlah Modal Disetor 120.000.000.000 75.000.000 600.000.000 500.000.000 500.000.000 5.000.000.000 500.000.000 800.000.000 200.000.000 200.000.000 128.375.000.000 31 Des 2015 Pemegang Saham Pemerintah Daerah Provinsi Bali Pemerintah Kabupaten Karangasem Pemerintah Kabupaten Bangli Pemerintah Kabupaten Gianyar Pemerintah Kota Denpasar Pemerintah Kabupaten Badung Pemerintah Kabupaten Tabanan Pemerintah Kabupaten Jembrana Pemerintah Kabupaten Klungkung Pemerintah Kabupaten Singaraja Total 29 Nominal Per Lembar Saham Lembar Saham 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 1.000.000 70.000 75 500 500 500 5.000 300 400 100 100 77.475 Jumlah Modal Disetor 70.000.000.000 75.000.000 500.000.000 500.000.000 500.000.000 5.000.000.000 500.000.000 600.000.000 100.000.000 100.000.000 77.875.000.000 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 4 PENJELASAN POS-POS LABA RUGI KOMPREHENSIF 4.1 Pendapatan Usaha Pendapatan usaha periode 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 2016 2015 Rupiah Rupiah Pendapatan Usaha Pendapatan Jasa Penjaminan Kredit Umum Pendapatan Jasa Penjaminan Kredit Program Pendapatan Jasa Penjaminan Kredit Non Bank Pendapatan Subrogasi Pendapatan Jasa Penjaminan Kredit KUR Jumlah Pendapatan Usaha 3.348.453.899 297.485.891 33.833 105.580.538 3.751.554.161 2.948.399.334 610.024.731 6.851.170 217.791.100 144.526.417 3.927.592.752 Pendapatan Lainnya Pendapatan Surety Bond Pendapatan Kontra Bank Quarantee Pendapatan R/I Com Jumlah Pendapatan Lainnya 1.689.601.982 1.252.675.600 568.463.827 3.510.741.409 874.510.987 1.308.380.200 2.182.891.187 Pendapatan Bunga Pendapatan Bunga Deposito Jumlah Pendapatan Bunga 7.207.953.272 7.207.953.272 5.998.558.551 5.998.558.551 Jumlah Pendapatan 14.470.248.842 12.109.042.490 Pendapatan jasa penjaminan kredit umum Rp.3.348.453.899,- terinci sebagai berikut: pada tahun 2016 - Pendapatan Jasmin Jasa & Dagang KU - Pendapatan Jasmin Konsumtif/Multiguna KU Jumlah Rp Rp Rp 1.411.939.527 1.936.514.371 3.348.453.899 Pendapatan jasa penjaminan kredit program pada tahun 2016 Rp.297.485.891,- merupakan pendapatan jasmin produk linkage. 30 sebesar sebesar PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 4.2 Beban Usaha Beban usaha periode 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 2016 2015 Rupiah Rupiah Beban Cadangan Klaim Kredit Umum Beban Co Guarantee Beban Re Asuransi Beban Pengembalian Jasa Jaminan Beban Promosi Beban Pemasaran Beban Perjalanan Dinas Beban Pemeliharaan Kendaraan Dinas Beban Pengkajian Sistem Dan Teknologi Beban Pengembangan Bisnis Beban Sumber Daya Manusia Beban Administrasi Kntor Dan Umum Beban Sewa Beban Komunikasi & Energi Kantor Beban Penyusutan dan Amortisasi Beban Pemeliharaan Aset tetap Beban Umum Lainnya Beban Representatif Jumlah Beban Usaha 4.825.449.698 468.901.609 13.461.720 117.457.000 710.748.090 256.400.372 83.790.424 3.409.345 150.000 4.173.896.995 112.371.819 200.613.146 180.307.827 258.950.206 56.497.100 213.735.118 47.944.374 11.724.084.843 3.852.000.000 489.458.537 14.635.500 100.826.175 389.642.311 373.621.372 98.961.892 8.165.000 803.100 3.527.890.884 86.356.190 158.614.724 153.813.171 252.585.748 29.679.500 156.298.279 34.680.323 9.728.032.706 Beban Cadangan Klaim Kredit Umum pada tahun 2016 sebesar Rp.4.770.000.000,merupakan beban cadangan klaim kredit lainnya. Beban promosi pada tahun 2016 sebesar Rp.117.457.000,- terinci sebagai berikut: - Brosur-2, Leaflet, Banner Mengikuti Pameran Video Company Profile Diary, Tanggalan dll. Iklan Berita Beban Promosi Lainnya Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 31 120.000 3.767.500 7.000.000 40.761.500 13.100.000 43.270.000 9.438.000 117.457.000 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 Beban pemasaran pada tahun 2016 sebesar Rp.710.748.090,- terinci sebagai berikut: - Marketing & Promosi - Sponsorship & Sumbangan - Fee Agent Jumlah Rp Rp Rp Rp 88.093.966 62.814.415 559.839.709 710.748.090 Beban perjalanan dinas pada tahun 2016 sebesar Rp.256.400.372,- terinci sebagai berikut: - Beban Perjalanan Dinas Komisaris Beban Perjalanan Dinas Direksi Beban Perjalanan Dinas Kepala Bagian Beban Perjalanan Dinas Karyawan Beban Perjalanan Dinas Pelaksana Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp 17.632.400 136.067.700 38.876.200 52.756.420 11.067.652 256.400.372 Beban pengkajian sistem dan teknologi pada tahun 2016 sebesar Rp.3.409.345,terinci sebagai berikut: - Beban Teknologi Informasi (SW/HW) - Beban Koneksi Jaringan Jumlah Rp Rp Rp 3.254.000 155.345 3.409.345 Beban sumber daya manusia pada tahun 2016 sebesar Rp.4.229.346.693,- terinci sebagai berikut: - Beban Gaji Dewan Komisaris, Direksi, dan karyawan Tunjangan-tunjangan Beban Seragam Beban Tantiem Beban Insentif Beban Pendidikan dan Pelatihan Tunjangan Kesehatan (Asuransi Kesehatan) Dana Purna Bhakti Beban Premi Jamsostek Karyawan Beban PPh Pasal 21 Jumlah 32 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 1.782.201.336 1.183.346.666 110.550.000 280.000.000 245.348.090 22.163.896 26.967.635 143.748.000 67.295.504 367.725.566 4.229.346.693 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 Beban administrasi umum dan kantor pada tahun 2016 sebesar Rp.112.371.819,terinci sebagai berikut: - Beban ATK Beban Pencetakan Peralatan Kantor Pajak Masukan Beban Pajak Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp 40.641.415 39.623.150 1.440.000 30.667.254 112.371.819 Beban sewa pada tahun 2016 sebesar Rp.200.613.146,- terinci sebagai berikut: - Beban Sewa Gedung - Beban Sewa Peralatan Kantor - Beban Sewa Kendaraan Kantor Jumlah Rp Rp Rp Rp 39.145.036 14.218.110 147.250.000 200.613.146 Beban komunikasi & energi kantor pada tahun 2016 sebesar Rp.180.307.827,terinci sebagai berikut: - Beban Listrik Kantor Beban Telepon & Faximile Kantor Beban PDAM Kantor Beban Internet Kantor Beban Perangko & Materai Kantor Beban Komunergi Lain-Lain Kantor Jumlah Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 35.686.901 30.213.959 9.010.958 39.034.499 20.743.000 45.618.510 180.307.827 Beban penyusutan dan amortisasi pada tahun 2016 sebesar Rp.258.950.100,terinci sebagai berikut: - Beban Penyusutan Kendaraan - Beban Penyusutan Inventaris Kantor - Beban Amortisasi Aset Tidak Berwujud Jumlah Rp Rp Rp Rp 147.011.250 75.248.047 36.690.909 258.950.206 Beban pemeliharaan aset tetap pada tahun 2016 sebesar Rp.56.497.100,- terinci sebagai berikut: - Beban Perbaikan & Pemeliharaan Aset Tetap Beban Perbaikan & Pemeliharaan Inv Gedung Kantor Beban Perbaikan & Pemeliharaan Aset Tetap Lainnya Beban Perbaikan & Pemeliharaan Inv Rumah Dinas Beban Perbaikan & Pemeliharaan Gedung Kantor Jumlah 33 Rp Rp Rp Rp Rp Rp 4.187.000 35.273.100 1.541.000 225.000 15.271.000 56.497.100 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 Beban umum lainnya pada tahun 2016 sebesar Rp213.735.118,- terinci sebagai berikut: - 4.3 Beban Rapat Kerja Beban Pemeriksaan Beban Rumah Tangga Kantor Beban Persembahyangan Kantor Beban Asosiasi Beban Edukasi & Sosialisasi kepada Masyarakat Umum Jumlah 68.586.500 33.416.500 31.935.018 34.919.100 15.750.000 29.128.000 213.735.118 Pendapatan Diluar Usaha Pokok Pendapatan diluar usaha pokok / non operasional periode 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 2016 2015 Rupiah Rupiah Pendapatan Jasa Giro / Tabungan Pendapatan Lainnya Jumlah Pendapatan Diluar Usaha Pokok 4.4 Rp Rp Rp Rp Rp Rp Rp 480.146.691 59.260.437 539.407.128 257.457.093 77.181.189 334.638.282 Beban Diluar Usaha Pokok Beban diluar usaha pokok / non operasional periode 1 Januari 2016 sampai dengan 31 Desember 2016 dan periode 1 Januari 2015 sampai dengan 31 Desember 2015 adalah sebagai berikut: 2016 2015 Rupiah Rupiah Beban Administrasi Bank Pajak Jasa Giro/Tabungan Beban Suka Duka Lainnya Jumlah Beban Diluar Usaha Pokok 7.564.182 72.175.755 11.739.027 61.276.586 152.755.550 4.596.013 45.167.798 6.682.135 48.750.669 105.196.616 Biaya lain-lain pada tahun 2016 sebesar Rp.61.276.586,- merupakan pengeluaranpengeluaran perusahaan, seperti parkir, snack kunjungan tamu, dan banten upacara. 34 PT JAMKRIDA BALI MANDARA CATATAN ATAS LAPORAN KEUANGAN (Lanjutan) Untuk Tahun Yang Berakhir 31 Desember 2016 Dengan Angka Perbandingan Untuk Tahun 2015 5. PERISTIWA SETELAH PERIODE PELAPORAN Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan laporan keuangan. Tidak terdapat peristiwa-peristiwa penting setelah periode pelaporan yang memerlukan pengungkapan dalam dan atau penyesuaian terhadap laporan keuangan. 6. REKLASIFIKASI AKUN Tidak terdapat reklasifikasi akun untuk Laporan Auditor Independen tahun 2015 untuk menyesuaikan dengan penyusunan laporan keuangan audit pada tahun 2016. 7. TANGGUNG JAWAB MANAJEMEN TERHADAP LAPORAN KEUANGAN. Manajemen bertanggung jawab atas penyusunan dan penyelesaian laporan keuangan pada tanggal 03 Pebruari 2017. 8. ANALISA RASIO KEUANGAN Berdasarkan data dalam Laporan Posisi Keuangan dan Laporan Laba Rugi dapat disusun analisa rasio keuangan untuk tahun 2016 adalah sebagai berikut : Rasio Keterangan I II III IV Rasio Likuiditas 1 Current Ratio 2 Cash Ratio 3 Working Capital to Total Aset Ratio Leverage Ratio 1 Total Debt To Equity Ratio 2 Total Debt to Total Aset Rasio Aktivitas 1 Total Aset turn Over 2 Working Capital Turn Over Rasio Rentabilitas 1 Gross profit Margin 2 Operating Profit Margin 3 Operating Ratio 4 Sales Margin (Net Operation Profit Margin) 5 Rate Of Return On Total aset 6 Rate Of Return On Investment 7 Rate Return For the Owner/Return On Equity 2016 2015 637,64% 623,92% 76,02% 640,36% 626,59% 76,08% 16,47% 14,14% 16,39% 14,08% 0,09 Kali 0,14 Kali 0,09 Kali 0,14 Kali 18,98% 18,98% 81,02% 21,65% 1,99% 1,99% 2,31% 19,57% 19,57% 80,43% 22,23% 2,04% 2,04% 2,37% Penjelasan lebih lanjut atas Analisa Rasio Keuangan tahun buku 2016 dapat dilihat pada lampiran 6. 35