KATA PENGANTAR Semakin banyaknya media massa yaang tumbuh, akan sebanding juga diperlukannya para wartawan yang handal dan cakap. Nah,media massa pasti akan mencari wartawan yang memiliki kemampuan mumpuni dalam bidang jurnalistik. Mereka akan menempatkan lowongan di berbagai media iklan guna mendapatkan wartawan yang hebat. Karena dengan mendapatkan wartawan tersebut, besar kemungkinan sebuah media massa akan berkembang lebih pesat. Sebagai contoh,Surat kabar JawaPos yang setiap berkala mengadakan test bagi para pelamar yang ingin menjadi wartawan. Mereka ditest dengan beberapa tahap yang ketat.Dan Jawapos seakan tidak kehabisan wartawan-waratawan yang bagus di lapangan. Nah jika anda berminat menjadi wartawan,apakah anda ingin dicari oleh media massa terkenal. Tentu saja ingin. Namun sesuaikan kemampuan anda dengan apa yang mereka inginkan. Baca buku ini. Anda akan dibimbing bagaimana menjadi wartawan yag dicari oleh media massa besar. Tidak usah susah melamar. Tapi jika anada punya kemampuan yang mumpuni.Media massa itulah yang akan mengontak anda untuk berkerja pada mereka. Jangan lewatkan buku ini.Selamat Membaca!.. DAFTAR ISI BAB 1 : JURNALIS SEBUAH PROFESI DAMBAAN ARTI JURNALISTIK BERITA 1. NILAI BERITA 2. DAYA TARIK BERITA (News interest). 3. SUMBER INFORMASI UNTUK BAHAN BERITA SKEMA SINGKAT BERITA BAB 2 : CARA CEPAT JADI WARTAWAN HANDAL 1. Belajar Menjadi Wartawan 2. SYARAT WAJIB JADI WARTAWAN BAB 3 : TEKNIK MENULIS ARTIKEL SURAT KABAR Teknik Jitu Menulis Artikel Tips Membikin Artikel Menarik BAB 4 : BENTUK-BENTUK TULISAN SURAT KABAR 1.KOLOM 2.OPINI 3. ARTIKEL 4. FEATURE Cara Menulis Feature 5. ESAI BAB 5 : CARA MELATIH KEMAMPUAN MELIPUT 1. LATIHAN MEMBACA Menangkap Dan Mengenali Kata Mempercepat Gerakan Mata 2. TEKNIK SKIMING Metode Melakukan Skimming Kegunaan Skimming Proses Skimming 3. TRIK DASAR MEMBACA CEPAT BAB VI :TRIK MENEMBUS MEDIA MASSA LEWAT TULISAN DAN SASTRA Faktor Teknis Faktor Non Teknis Mengirim Karya Sastra ke Surat Kabar BAB 7 : CARA MELIPUT BERITA EFEKTIF TIPS DAPATKAN GOOD NEWS JENIS BERITA TEKNIK PELIPUTAN BERITA 1. Mencari Berita 2. Peliputan Berita 3. Penulisan Berita Teknik, Prinsip Dan Trik Mencari Berita BAB 8 : KARAKTER SURAT KABAR Kekuatan Surat Kabar Kelemahan Surat Kabar BAB 9 : CERITA PENGALAMAN MEREKRUT WARTAWAN Cara Merekrut Wartawan BAB 10 : TRIK MENAMPILKAN FOTO PADA SURAT KABAR 1. PENGERTIAN ISTILAH JURNALISIK FOTO "Wild art" Foto Ilustrasi 2. TEHNIK LAYOUT Patokan dasar dalam merancang layout Tipe/jenis layout Posisi Dan Ruang Iklan Format layout Tipografi / Typeface Tahapan Layout Dalan Iklan BAB 11 : CONTOH PROFIL SURAT KABAR NASIONAL Republika (surat kabar) DAFTAR PUSTAKA BAB 1 JURNALIS SEBUAH PROFESI DAMBAAN ARTI JURNALISTIK Journalism (jurnalisme) adalah kegiatan mengumpulkan berita atau memproduksi sebuah surat kabar. Dengan kata lain, jurnalisme adalah kegiatan yang dilakukan oleh seorang wartawan, sedangkan jurnalistik merupakan kata sifat (ajektif) dari jurnalisme. Dalam kamus lain, mengartikan jurnalistik sebagai “hal yang menyangkut kewartawanan”. Dalam penggunaan sehari-hari orang sering menggunakan kedua istilah ini (jurnalisme dan jurnalistik) untuk satu pengertian, yakni “kegiatan untuk menyiapkan, mengedit, dan menulis untuk surat kabar atau media lainnya (cetak maupun elektronik). Untuk lebih tegasnya, jurnalistik adalah, proses kegiatan meliput, memuat, dan menyebarluaskan peristiwa yang bernilai berita (news) dan pandangan (views) kepada khalayak melalui saluran media massa (cetak dan elektronik) (Asep Syamsul M Romli: Jurnalistik Praktis) BERITA Dalam jurnalistik, begitu banyak pengertian berita. Masing-masing orang memberikan definisi berita berdasarkan sudut pandang sendiri-sendiri dalam merumuskannya. Dalam buku Reporting, Mitchell V. Charnley menuliskan beberapa definisi berita: “Berita adalah segala sesuatu yang terkait waktu dan menarik perhatian banyak orang dan berita terbaik adalah hal-hal yang paling menarik yang menarik sebanyak mungkin orang (untuk membacanya).” Ini definisi menurut Willard Grosvenor Bleyer. Menurut Chilton R. Bush, berita adalah informasi yang “merangsang”, dengan informasi itu orang biasa dapat merasa puas dan bergairah. Sementara Charnley sendiri menyebutkan bahwa berita adalah laporan tentang fakta atau pendapat orang yang terikat oleh waktu, yang menarik dan/atau penting bagi sejumlah orang tertentu. Nah, dari sekian definisi atau batasan tentang berita itu, pada prinsipnya ada beberapa unsur penting yang harus diperhatikan dari definisi tersebut, yaitu : a. Laporan Kejadian/peristiwa/pendapat yang menarik dan penting Disajikan secepat mungkin (terikat oleh waktu). Dalam jurnalistik juga dikenal jenis berita menurut penyajiannya. Pertama, Straight News (sering juga disebut hard news), yakni laporan kejadian-kejadian terbaru yang mengandung unsur penting dan menarik, tanpa mengandung pendapat-pendapat penulis berita. Straight news harus ringkas, singkat dalam pelaporannya, namun tetap nggak mengabaikan kelengkapan data dan obyektivitas. b. Feature Adalah berita-berita yang menyangkut kemanusiaan serta menarik banyak orang termasuk kisahksiah jenaka, lust (menyangkut nafsu birahi manusia), keanehan (oddity). c. Menulis berita Dalam berita harus memenuhi kaidah 5W+H (What, Who, Where, When, Why plus How), yakni menuliskan hasil laporan atau pengamatan terhadap peristiwa atau pendapat yang menarik itu. Intinya, adalah menuliskan berita itu ke dalam artikel yang menaik. Untuk menjadikan berita menarik ada bebarapa hal yang harus diperhatikan,yaitu : a. Informasi. Informasi, bukan bahasa. Informasi adalah batu-bata penyusun berita yang yang efektif. Tanpa informasi, walah jangan harap kamu bisa menulis berita itu dengan baik. Jangankan nggak punya informasi, informasinya nggak lengkap saja bakalan kewalahan bikin beritanya. Pokoknya, ada yang ganjal saja, karena tulisan jadi kurang menggigit. b. Siginifikansi. Maksudnya, berita kudu memiliki informasi penting; yakni memberi dampak pada pembaca. Misalnya aja, penulisnya mengingatkan pembaca kepada sesuatu yang mengancam kehidupan mereka. c. Fokus. Betul, kegagalan seorang penulis berita adalah ketika menyampaikan berita secara sporadis, alias semrawut. Nggak fokus. Berita yang sukses dan oke biasnya justru pendek, terbatasi secara tegas dan sangat fokus. “Less is more,” kata Hemingway. d. Konteks. Tulisan yang efektif mampu meletakkan informasi pada perspektif yang tepat sehingga pembaca tahu dari mana kisah berawal dan ke mana mengalir, serta seberapa jauh dampaknya. e. Wajah. Jurnalisme itu menyajikan gagasan dan peristiwa; tren sosial, penemuan ilmiah, opini hukum, perkembangan ekonomi, krisis internasional, tragedi kemanusiaan, dinamika agama, dsb. Tulisan yang disajikan itu berupaya mengenalkan pembaca kepada orang-orang yang menciptakan gagasan dan menggerakkan peristiwa. Atau menghadirkan orang-orang yang terpengaruh oleh gagasan dan peristiwa itu. f. Lokasi/Tempat. Pembaca menyukai banget “sense of place”. Kamu bisa membuat tulisan jadi lebih hidup jika menyusupkan “sense of place”. Bener lho. Misalnya aja kamu gambarkan tentang suasana jalannya pertandingan sepakbola yang menegangkan saat kedua klub itu bermain hidup-mati untuk mengejar gelar juara atau menghindari jurang degdradasi. Seru deh. g. Suara. Tulisan akan mudah diingat jika mampu menciptakan ilusi bahwa seorang penulis tengah bertutur kepada seorang pembacanya. Jadi, gunakan kalimat aktif. Bila perlu berbau percakapan. h. Anekdot dan Kutipan. Anekdot adalah sebuah kepingan kisah singkat antara satu hingga lima alinea-”cerita dalam cerita”. Anekdot umumnya menggunakan seluruh teknik dasar penulisan fiksi; narasi, karakterisasi, dialog, suasana. Semua itu dibuat dengan tujuan untuk mengajak pembaca melihat cerita dalam detil visual yang kuat. Kata orang-orang sih, anekdot sering dianggap sebagai ‘permata’ dalam cerita.