PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 5 TAHUN 1999 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA Menimbang: a. b. c. Mengingat: 1. 2. 3. 4. 5. bahwa pungutan Rumah Sakit Jiwa Daerah dan Rumah Bersalin Pusat Latihan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang masing-masing telah diatur dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1996 dan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1996; bahwa dengan dikeluarkannya Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah jo Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1997 tentang Retribusi Daerah, maka Peraturan Daerah sebagaimana tersebut huruf a perlu diubah dan ditinjau kembali untuk di sesuaikan dengan Undang-undang dan Peraturan Pemerintah dimaksud; bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan tersebut di atas perlu menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan. Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta jo Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950 sebagaimana telah diubah dan ditambah terakhir dengan Undang-undang Nomor 26 Tahun 1959 (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 71, Tambahan Lembaran Negara Nomor 1819); Undang-undang Nomor 49 Per.Pu Tahun 1960 tentang Panitia Urusan Piutang Negara (Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 156, Tambahan Lembaran Negara Nomor 2104); Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3209); Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor 100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495); Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran 6. 7. 8. 9. 10. 11. 12. 13. 14. 15. 16. 17. Negara Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3685); Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999 Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3839); Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983 tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun 1981 Nomor 36, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258); Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan di Bidang Kesehatan Kepada Daerah (Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 9, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3347); Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1997 tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara Tahun 1997 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3692); Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun 1997 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Daerah; Keputusan Bersama Menteri Kesehatan dan Menteri Dalam Negeri Nomor 48/Menkes/SKB/II/1988 dan Nomor 10 Tahun 1988 tentang Petunjuk Pelaksanaan Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987 tentang Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan dalam Bidang Kesehatan Kepada Daerah; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun 1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan Peraturan Daerah Perubahan; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 174 Tahun 1997 tentang Pedoman Tatacara Pemungutan Retribusi Daerah; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 175 Tahun 1997 tentang Pedoman Tata Cara Pemeriksaan di Bidang Retribusi Daerah; Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 119 Tahun 1998 tentang Ruang Lingkup dan Jenisjenis Retribusi Daerah Tingkat I dan Daerah Tingkat II; Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 1 Tahun 1987 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Nomor 120 Seri D Tahun 1987); Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 14 Tahun 1989 tentang Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Nomor 2 Seri D 18. Tahun 1991); Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 22 Tahun 1996 tentang Organisasi dan Tatakerja Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran Daerah Nomor 10 Seri D Tahun 1998); Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. MEMUTUSKAN: Menetapkan: PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN. BAB I KETENTUAN UMUM Pasal 1 Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan: a. Daerah adalah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; b. Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; c. Gubernur adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta; d. Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang retribusi daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan daerah yang berlaku; e. Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi perseroan terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan usaha milik negara atau daerah dengan nama bentuk apapun, persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan atau organisasi sejenis, lembaga, dan pensiun, bentuk usaha tetap, serta bentuk badan badan usaha lainnya; f. Pelayanan Kesehatan adalah segala kegiatan pelayanan kesehatan yang diberikan kepada seseorang dalam rangka observasi, diagnosis, pengobatan atau pelayanan kesehatan lainnya; g. Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan kepada pasien untuk observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan pelayanan kesehatan lainnya tanpa tinggal di rawat inap; h. Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan kepada pasien untuk opservasi, diagnosis, perawatan pengobatan, rehabilitasi medik dan atau kesehatan lainnya dengan menempati tempat tidur; i. Pelayanan Rawat Darurat adalah pelayanan kesehatan tingkat lanjutan yang harus diberikan secepatnya untuk mencegah/menanggulangi resiko kematian atau cacat; j. Rumah Bersalin Pusat Latihan Kesehatan Masyarakat yang selanjutnya disingkat Rumah Bersalin PLKM adalah Rumah Bersalin Pusat Latihan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta; k. Rumah Sakit Jiwa Daerah yang selanjutnya disingkat RSJD adalah Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Daerah Istimewa l. m. n. o. p. q. r. s. t. u. v. Yogyakarta; Retribusi jasa umum adalah retribusi atas jasa yang disediakan atau diberikan oelh Pemerintah Daerah untuk tujuan kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh orang pribadi atau badan; Retribusi Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya disebut retribusi adalah pembayaran atas pelayanan kesehatan di Puskesmas/Balai Pengobatan, Puskesmas Keliling, dan Rumah Sakit Umum Daerah, tidak termasuk pelayanan pendaftaran; Wajib Retribusi adalah orang Pribadi atau Badan yang menurut peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk melakukan pembayaran retribusi; Surat Pendaftaran obyek Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SPdORD, adalah surat yang digunakan oleh Wajib Retribusi untuk melaporkan data obyek retribusi dan Wajib Retribusi sebagai dasar penghitungan dan pembayaran retribusi yang terutang menurut peraturan perundang-undangan retribusi Daerah; Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat SKRD adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah retribusi yang terutang; Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan, yang selanjutnya disingkat SKRDKBT, adalah surat keputusan yang menentukan tambahan atas jumlah retribusi yang telah ditetapkan; Surat Ketetapan Retribusi Daerah Lebih Bayar, yang selanjutnya disingkat SKRDLB, adalah surat keputusan yang menentukan Jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena jumlah kredit retribusi lebih besar dari pada retribusi yang terutang atau tidak seharunya terutang; Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat STRD, adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda; Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas keberatan terhadap SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT dan SKRDLB yang diajukan oleh Wajib Retribusi; Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari, mengumpulkan dan mengolah data dan atau keterangan lainnya dalam rangka pengawasan kepatuhan pemenuhan kewajiban retribusi berdasarkan peraturan perundang-undangan retribusi Daerah; Penyidikan Tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah adalah serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Penyidik, untuk mencari serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang tindak pidana di bidang retribusi Daerah yang terjadi serta menemukan tersangkanya. BAB II NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI Pasal 2 Dengan nama Retribusi Pelayanan Kesehatan dipungut retribusi sebagai pembayaran atas pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin PLKM dan RSJD. Pasal 3 (1) (2) Obyek Retribusi adalah pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin PLKM dan RSJD. Tidak termasuk obyek retribusi adalah pelayanan pendaftaran. Pasal 4 Subyek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang mendapatkan pelayanan kesehatan dari Rumah Bersalin PLKM dan RSJD. BAB III GOLONGAN RETRIBUSI Pasal 5 Retribusi Pelayanan Kesehatan digolongkan sebagai Retribusi Jasa Umum. BAB IV CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA Pasal 6 Tingkat penggunaan jasa dihitung berdasarkan frekuensi pelayanan kesehatan. BAB V PRINSIP DAN SASARAN PENETAPAN STRUKSTUR BESARNYA TARIF Pasal 7 (1) (2) (3) (4) ____ NO. Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi dimaksudkan untuk menutup biaya penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan mempertimbangkan kemampuan masyarakat dan aspek keadilan. Biaya sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini termasuk biaya operasional dan pemeliharaan. Struktur tarif digolongkan berdasarkan jenis pelayanan kesehatan. Prinsip dan sasaran penetapan struktur dan besarnya tarif retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini sebagai berikut: a. Rumah Bersalin PLKM adalah: _____________________________________________________________ JENIS PELAYANAN BESARNYA BIAYA PENGGANTI ZAAL KLAS _________________________________________________________________ 1 2 3 4 _____________________________________________________________ ____ 1. PERTOLONGAN PERSALINAN - Persalinan Normal oleh Bidan Rp. 15.000,Rp. 50.000,- Persalinan Normal oleh Dokter Umum Rp. 30.000,Rp. 70.000,- Persalinan Normal oleh Ahli Rp. 75.000,Rp.100.000,_____________________________________________________________ ____ 2. TINDAKAN MEDIK RINGAN - Pemeriksaan kehamilan (ANC) Rp. 1.500,Rp. 5.000,- Pemeriksaan Post Partum Rp. 1.500,Rp. 5.000,- Pelayanan Keluarga Berencana (Pil, Condom) Rp. 1.000,Rp. 5.000,_____________________________________________________________ ___ 3. TINDAKAN MEDIK SEDANG - Jasa Pelayanan KB Pemasangan IUD Rp. 3.000,Rp. 10.000,- Jasa Pelayanan KB Pemasangan susuk Rp. 5.000,Rp. 15.000,________________________________________________________________ 4. RAWAT INAP - Pemodokan ibu dan anak perhari Rp. 3.000,Rp. 5.000,- Perawatan ibu per hari Rp. 2.000,Rp. 6.000,- Perawatan Bayi per hari Rp. 1.000,Rp. 3.000,- Obat-obatan per hari Rp. 2.000,Rp. 8.000,________________________________________________________________ 5. TINDAKAN LABORATORIUM - Jasa Pemeriksaan HB Rp. 750,Rp. 3.000,- Jasa Pemeriksaan PP Tes Rp. 750,Rp. 3.000,________________________________________________________________ 6. OXSIGEN - Pemakaian 1 tabung/ 6.000 liter Rp. 12.000,Rp. 15.000,________________________________________________________________ b. RSJD _________________________________________________________________ NO JENIS PELAYANAN Bahan dan alat Jasa Medik Jumlah (Rp) (Rp) _________________________________________________________________ 1 2 3 4 5 _________________________________________________________________ 1 RAWAT JALAN a. Tarip Kunjungan - Kunjungan Poliklinik Rp. 1.500,Rp. - Kunjungan Poliklinik Gawat Darurat Rp. 1.500,- Bagi pasien baru dikenakan biaya pengganti Daftar Isian Pasien Mental (DIPAM) Rp. 8.000,- Kunjungan Pasien Day Care Rp. 3.000,- 500,Rp. Rp. 2.000,500,- Rp. 2.000,- - Rp. 8.000,- Rp. 1.000,- Rp. 4.000,- b. Tarip Pemeriksaan Penunjang Diagnostik: 1) Hematologi: Sederhana Rp. 1.300,Rp. Sedang Rp. 1.750,Canggih Rp. 3.250,- 200,- Rp. 1.500,Rp. 250,- Rp. 2.000,Rp. 750,- Rp. 4.000,- 2) Kimia Darah: Sederhana Rp. 2.750,Rp. Sedang Rp. 3.500,Canggih Rp.12.500,- 250,- Rp. 3.000,Rp. 500,- Rp. 4.000,Rp. 2.500,- Rp.15.000,- 3) Serologi Rp.10.500,- Rp. 2.000,- Rp.12.500,- 4) Urine Rp. 7.000,- Rp. 500,- Rp. 7.500,- 5) Faeses Rp. 1.750,- Rp. 250,- Rp. 2.000,- 6) Bacteriologi Sedang Canggih Rp. 1.750,Rp. 3.250,- Rp. Rp. 250,750,- Rp. 2.000,Rp. 4.000,- Rp. 5.300,- Rp. 1.000,- Rp. 6.000,- 2) Pemeriksaan Elektro Ensefalografi (EEG) Rp.13.000,- Rp. 3.000,- Rp.16.000,- - Pemeriksaan Elektromedi 1) Pemeriksaan Elektro Kardiografi (EKG) 3) Pemeriksaan Brain mapping dan Sleep Scoring System (BMS3) Rp.65.000,- Rp.15.000,- Rp.80.000,- Pemeriksaan Psycometrik Sederhana Rp. 5.500,Rp. 1.500,- Rp. 7.000,Sedang Rp.12.500,Rp. 3.500,- Rp.16.000,- c. Tindakan Khusus Tarip Tindakan Medik Sederhana Rp. 2.500,Rp. 1.500,- Rp. 4.000,Sedang Rp. 4.000,Rp. 2.000,- Rp. 6.000,Canggih Rp.27.000,Rp. 7.500,- Rp.35.000,d. Tindakan Poliklinik Gigi Tindakan Medik Gigi dan Mulut - Klas I Sederhana Rp. 6.000,Sedang Rp.15.000,- Klas II Sederhana Sedang Rp. 5.500,Rp.14.000,- Rp. 1.500,Rp. 3.000,- Rp. 7.500,Rp.18.000,- Rp. 1.000,Rp. 2.000,- Rp. 6.500,Rp.16.000,- - Klas III Sederhana Rp. 5.000,Rp. 500,- Rp. 5.500,Sedang Rp.13.500,Rp. 1.500,- Rp.15.000,_________________________________________________________________ 2 RAWAT INAP Bangsal/kamar: Klas IV.b. Rp. 0,Rp. Klas IV.a. Rp. 2.000,Rp. Klas III Rp. 3.000,Klas II Rp. 4.250,Klas I Rp. 7.500,- 0,- Rp. 0,500,- Rp. 2.500,Rp. 1.000,- Rp. 4.000,Rp. 1.750,- Rp. 6.000,Rp. 2.500,- Rp.10.000,- Tarip rawat inap seperti tersebut di atas untuk klas I dan II tidak termasuk biaya obat-obatan, visite, tindakan medik dan terapi maupun penunjang diagnostik _________________________________________________________________ 3. Di UGD Psikiatri Rp. 4.250,Rp. 1.750,- Rp. 6.000,Tarip Pemeriksaan Penunjang Diagnos- tik: a. Pemeriksaan Laboratorium Klinik 1. Hematologi: Sederhana Rp. 1.800,Rp. Sedang Rp. 2.250,Canggih Rp. 4.250,- 200,- Rp. 2.000,Rp. 250,- Rp. 2.500,Rp. 750,- Rp. 5.000,- 2. Kimia Darah: Sederhana Rp. 3.500,Rp. Sedang Rp. 4.250,Canggih Rp.15.000,- 500,- Rp. 4.000,Rp. 750,- Rp. 5.000,Rp. 2.500,- Rp.17.500,- 3. Serologi Rp.12.500,- Rp. 2.500,- Rp.15.000,- 4. Urine Rp. 8.000,- Rp. 1.000,- Rp. 9.000,- 5. Faeses Rp. 3.000,- Rp. 500,- Rp. 3.500,- 6. Bacteriologi Sedang Canggih Rp. 2.250,Rp. 4.250,- Rp. Rp. 250,750,- Rp. 2.500,Rp. 5.000,- Rp.15.800,- Rp. 2.000,- Rp.17.000,- 2. Pemeriksaan Elektro Ensefalografi (EEG) Rp.14.500,- Rp. 3.500,- Rp.18.000,- 3. Pemeriksaan Brain mapping dan Slip Scoring System (BMS3) Rp.70.000,- Rp.20.000,- Rp.90.000,- Rp. 2.000,Rp. 5.000,- Rp. 9.000,Rp.17.500,- b. Pemeriksaan Elektromedi 1. Pemeriksaan Elektro Kardiografi (EKG) c. Pemeriksaan Psikometrik Sederhana Sedang Rp. 7.000,Rp.12.500,- d. Tindakan Khusus Tarip Tindakan Sederhana Rp. 3.500,Rp. 1.500,- Rp. 5.000,Sedang Rp. 5.500,Rp. 2.500,- Rp. 8.000,Canggih Rp.32.500,Rp. 7.500,- Rp.40.000,_________________________________________________________________ 4 PEMERIKSAAN PENUNJANG DIAKNOSTIK a. Pemeriksaan Laboratorium Klinik 1. Hematologi: Klas I Sederhana Rp. 2.250,Rp. Sedang Rp. 3.000,Canggih Rp. 6.500,- 250,- Rp. Rp. 500,Rp. 1.000,- 2.500,Rp. 3.500,Rp. 7.500,- Klas II Sederhana Rp. 1.800,Rp. Sedang Rp. 2.250,Canggih Rp. 4.250,- 200,- Rp. Rp. 250,Rp. 750,- 2.000,Rp. 2.500,Rp. 5.000,- Klas III Sederhana Rp. 1.300,Rp. Sedang Rp. 1.750,Canggih Rp. 3.250,- 200,- Rp. Rp. 250,Rp. 750,- 1.500,Rp. 2.000,Rp. 4.000,- Klas IV A Rp. 0,- Rp. 0,- Rp. 0,- Klas IV B Rp. 0,- Rp. 0,- Rp. 0,- 2. Kimia Darah: Klas I Sederhana Rp. 4.250,Rp. Sedang Rp. 6.500,Canggih Rp.17.500,- 750,- Rp. Rp. 1.000,Rp. 2.500,- 5.000,Rp. 7.500,Rp. 20.000,- Klas II Sederhana Rp. 3.500,Rp. Sedang Rp. 4.250,Canggih Rp.15.000,- 500,- Rp. Rp. 750,Rp. 2.500,- 4.000,Rp. 5.000,Rp. 17.500,- Klas III Sederhana Rp. 2.750,Rp. Sedang Rp. 3.500,Canggih Rp.12.500,- 250,- Rp. Rp. 500,Rp. 2.500,- 3.000,Rp. 4.000,Rp. 15.000,- Klas IV A Rp. 0,- Rp. 0,- Rp. 0,- Klas IV B Rp. 0,- Rp. 0,- Rp. 0,- 3. Serologi Klas I Klas II Klas III Klas IV A Rp. Klas IV B Rp. Rp.17.500,Rp.12.500,Rp.10.500,0,Rp. 0,Rp. Rp. 2.500,Rp. 2.500,Rp. 2.000,0,- Rp. 0,- Rp. Rp. 20.000,Rp. 15.000,Rp. 12.500,0,0,- 4. Urine Klas I Klas II Rp. 8.500,Rp. 8.000,- Rp. 1.500,Rp. 1.000,- Rp. 10.000,Rp. 9.000,- Klas III Klas IV A Rp. Klas IV B Rp. Rp. 7.000,0,Rp. 0,Rp. Rp. 500,0,- Rp. 0,- Rp. Rp. 7.500,0,0,- 5. Faeses Klas I Klas II Klas III Klas IV A Rp. Klas IV B Rp. Rp. 3.000,Rp. 2.250,Rp. 1.750,0,Rp. 0,Rp. Rp. 500,Rp. 250,Rp. 250,0,- Rp. 0,- Rp. Rp. Rp. Rp. 3.500,2.500,2.000,0,0,- 6. Bacteriologi Klas I Sedang Canggih Rp. 3.000,Rp. 6.500,- Rp. 500,Rp. 1.000,- Rp. Rp. 3.500,7.500,- Klas II Sedang Canggih Rp. 2.250,Rp. 4.250,- Rp. Rp. 250,750,- Rp. Rp. 2.500,5.000,- Klas III Sedang Canggih Rp. 1.750,Rp. 3.250,- Rp. Rp. 250,750,- Rp. Rp. 2.000,4.000,- Klas IV A Rp. 0,- Rp. 0,- Rp. 0,- Klas IV B Rp. 0,- Rp. 0,- Rp. 0,- b. Pemeriksaan Elektromedik 1. Pemeriksaan Elektro Kardiografi (EKG) Klas I Klas II Klas III Rp.17.000,Rp.15.000,Rp. 5.000,- Rp. 3.000,Rp. 2.000,Rp. 1.000,- Rp. 20.000,Rp. 17.000,Rp. 6.000,- 2. Pemeriksaan Elektro Ensefalografi (EEG) Klas I Rp.18.000,Klas II Rp.14.500,Klas III Rp.13.000,- Rp. 4.000,Rp. 3.500,Rp. 3.000,- Rp. 22.000,Rp. 18.000,Rp. 16.000,- 3. Pemeriksaan Brain mapping dan Slip Scoring System (BMS3) Klas I Rp.75.000,Klas II Rp.70.000,Klas III Rp.65.000,- Rp.25.000,Rp.20.000,Rp.15.000,- Rp.100.000,Rp. 90.000,Rp. 80.000,- c. Pemeriksaan Psikometrik Klas I Sederhana Sedang Rp. 7.500,Rp.14.000,- Rp. 2.500,Rp. 6.000,- Rp. 10.000,Rp. 20.000,- Klas II Sederhana Sedang Rp. 7.000,Rp.12.500,- Rp. 2.000,Rp. 5.000,- Rp. 9.000,Rp. 17.500,- Klas III Sederhana Sedang Rp. 5.500,Rp.12.500,- Rp. 1.500,Rp. 3.500,- Rp. 7.000,Rp. 16.000,- _________________________________________________________________ 5 TINDAKAN KHUSUS Tarip tindakan Medik Klas I Sederhana Rp. 4.000,Rp. 2.000,- Rp. 6.000,Sedang Rp. 7.000,Rp. 3.000,- Rp. 10.000,Canggih Rp.45.000,Rp.10.000,- Rp. 55.000,- 6 Klas II Sederhana Sedang Canggih Rp. 3.500,Rp. 5.500,Rp.32.500,- Rp. 1.500,Rp. 2.500,Rp. 7.500,- Rp. 5.000,Rp. 8.000,Rp. 40.000,- Klas III Sederhana Sedang Canggih Rp. 2.500,Rp. 4.000,Rp.27.500,- Rp. 1.500,Rp. 2.000,Rp. 7.500,- Rp. 4.000,Rp. 6.000,Rp. 35.000,- PEMERIKSAAN KESEHATAN JIWA: - Kesehatan Jiwa: Sederhana Rp. 2.500,Sedang Rp. 4.500,- Rp. 5.000,Rp. 8.000,- Rp. 7.500,Rp. 12.500,- - Sakit Jiwa Rp.11.500,- Rp. 17.500,- Rp. 6.000,- - Visum Et Repertum Rp. 6.000,Rp.21.500,- Rp. 27.500,_________________________________________________________________ 7 REHABILITAS MEDIS/ FISIOTERAPY: Klas I Rp. 1.600,Rp. 900,- Rp. 2.500,Klas II Rp. 1.400,Rp. 600,- Rp. 2.000,_________________________________________________________________ 8 PERAWATAN JENAZAH - Perawatan Jenazah Rp.21.000,Rp. 4.000,- Rp. 25.000,- Penyimpanan Jenazah/hari (maksimal 3 hari Rp. 3.000,Rp. 1.000,- Rp. 4.000,- Penguburan/ pemakaman Jenazah Rp.57.500,Rp.17.500,- Rp. 75.000,- _________________________________________________________________ BAB VI WILAYAH PEMUNGUTAN Pasal 8 Retribusi yang terutang dipungut pelayanan kesehatan diberikan. di wilayah daerah tempat BAB VII SAAT RETRIBUSI TERUTANG Pasal 9 Saat retribusi terutang adalah pada saat diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. BAB VIII SURAT PENDAFTARAN Pasal 10 (1) (2) (3) Wajib retribusi harus mengisi SPdoRD. SPdORD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini harus diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani oleh Wajib Retribusi atau kuasanya. Bentuk, isi, serta tata cara pengisian dan penyampaian SPdORD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini ditetapkan oleh Gubernur. BAB IX PENETAPAN RETRIBUSI Pasal 11 (1) (2) (3) Berdasarkan SPdORD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat (1) Peraturan Daerah ini ditetapkan retribusi terutang dengan menerbitkan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan. Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan dan ditemukan data baru dan atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan penambahan jumlah retribusi yang terutang, maka dikeluarkan SKRDKBT. Bentuk, isi dan tata cara penerbitan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dan SKRDKBT sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini ditetapkan oleh Gubernur. BAB X TATA CARA PEMUNGUTAN Pasal 12 (1) Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan. (2) Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, dan SKRDKBT. BAB XI SANKSI ADMINISTRASI Pasal 13 Dalam hal Wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga sebesar 2% (dua perseratus) setiap bulan dari retribusi yang terutang atau kurang di bayar dan ditagih dengan menggunakan STRD. BAB XII TATA CARA PEMBAYARAN Pasal 14 (1) (2) (3) Pembayaran retribusi yang terutang harus dilunasi sekaligus. Retribusi yang terutang dilunasi selambat-lambatnya 15 (lima belas) hari sejak diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT dan STRD. Tata cara pembayaran, penyetoran, tempat pembayaran retribusi diatur dengan keputusan Gubernur. BAB XIII TATA CARA PENAGIHAN Pasal 15 (1) (2) Retribusi terutang berdasarkan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT, STRD dan Surat Keputusan Keberatan yang menyebabkan jumlah retribusi yang harus dibayar bertambah, yang tidak atau kurang dibayar oleh Wajib Retribusi dapat ditagih melalui Badan Urusan Piutang dan Lelang Negara (BUPLN). Penagihan retribusi melalui BUPLN dilaksanakan berdasarkan peraturan perundang-undangan yang berlaku. BAB XIV KEBERATAN Pasal 16 (1) (2) (3) (4) Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanya kepada Gubernur atau pejabat yang ditunjuk atas SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan, SKRDKBT dan SKRDLB. Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia dengan disertai alasan-alasan yang jelas. Dalam hal Wajib Retribusi mengajukan keberatan atas ketetapan retribusi, wajib Retribusi harus dapat membuktikan ketidakbenaran ketetapan retribusi tersebut. Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak tanggal SKRD atau dokumen lain yang (5) (6) dipersamakan, SKRDKBT dan SKRDLB diterbitkan, kecuali apabila Wajib Retribusi tertentu dapat menunjukkan bahwa jangka waktu itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya. Keberatan yang tidak memenuhi persyaratan sebagaimana dimaksud pada ayat (2) dan (3) Pasal ini tidak dianggap sebagai surat keberatan, sehingga tidak dipertimbangkan. Pengajuan keberatan tidak menunda kewajiban membayar retribusi dan pelaksanaan penagihan retribusi. Pasal 17 (1) (2) (3) Gubernur dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal Surat Keberatan diterima harus memberi keputusan atas keberatan yang diajukan. Keputusan Gubernur atas keberatan dapat berupa menerima seluruhnya atau sebagian, menolak, atau menambah besarnya retribusi yang terutang. Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini telah lewat dan Gubernur tidak memberikan suatu keputusan, keberatan yang diajukan tersebut dianggap dikabulkan. BAB XV PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN Pasal 18 (1) (2) (3) (4) (5) (6) Atas kelebihan pembayaran retribusi, Wajib Retribusi dapat mengajukan permohonan pengembalian kepada Gubernur. Gubernur dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak diterimanya permohonan kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini harus memberikan keputusan. Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal ini telah dilampaui dan Gubernur tidak memberikan suatu keputusan, permohonan pengembalian kelebihan retribusi dianggap dikabulkan dan SKRDLB harus diterbitkan dalam jangka waktu paling lama 1 (satu) bulan. Apabila Wajib Retribusi mempunyai utang retribusi lainnya, kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih dahulu utang retribusi tersebut. Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dilakukan dalam jangka waktu paling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKRDLB. Apabila pengembalian kelebihan pembayaran retribusi dilakukan setelah waktu 2 (dua) bulan, Gubernur memberikan imbalan bunga sebesar 2% (dua perseratus) sebulan atas keterlambatan pembayaran kelebihan retribusi. Pasal 19 (1) Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi diajukan secara tertulis kepada Gubernur dengan sekurang- (2) (3) kurangnya menyebutkan: a. nama dan alamat Wajib Retribusi; b. masa retribusi; c. besarnya kelebihan pembayaran; d. alasan yang singkat dan jelas. Permohonan pengembalian kelebihan pembayaran retribusi disampaikan secara langsung atau melalui pos tercatat. Bukti penerimaan oleh Pejabat Daerah atau bukti pengiriman pos tercatat merupakan bukti saat permohonan diterima oleh Gubernur. Pasal 20 (1) (2) Pengembalian kelebihan retribusi dilakukan dengan menerbitkan Surat Perintah Membayar Kelebihan Retribusi. Apabila kelebihan pembayaran retribusi diperhitungkan dengan utang retribusi lainnya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18 ayat (4), pembayaran dilakukan dengan cara pemindahbukuan dan bukti pemindahbukuan juga berlaku sebagai bukti pembayaran. BAB XVI PENGURANGAN, KERINGANAN DAN PEMBEBASAN RETRIBUSI Pasal 21 (1) (2) (3) (4) Gubernur dapat memberikan pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi. Pemberian pengurangan atau keringanan retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini dnegan memperhatikan kemampuan Wajib Retribusi. Pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini, antara lain diberikan kepada masyarakat yang ditimpa bencana alam dan atau kerusuhan. Tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi ditetapkan oleh Gubernur. BAB XVII KEDALUWARSA PENAGIHAN Pasal 22 (1) (2) Hak untuk melakukan penagihan retribusi, kedaluwarsa setelah melampau jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat terutangnya retribusi, kecuali apabila Wajib retribusi melakukan tindak pidana di bidang retribusi. Kedaluwarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini tertangguh apabila; a. diterbitkan Surat Teguran; atau b.ada pengakuan utang retribusi dari Wajib Retribusi baik langsung maupun tidak langsung. BAB XVIII KETENTUAN PIDANA Pasal 23 (1) (2) Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga merugikan keuangan Daerah diancam pidana kurungan paling lama 6 (enam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah retribusi terutang. Tindak pidana yang dimaksud pada ayat (1) Pasal ini adalah pelanggaran. BAB XIX PENYIDIKAN Pasal 24 (1) (2) Pejabat Pegawai Negeri Sipil tertentu di Lingkungan Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang Pajak Daerah dan retribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini adalah: a. menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi Daerah agar keterangan atau laporan tersebut menjadi lengkap dan jelas; b. meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan yang dilakukan sehubungan dengan tindak pidana retribusi Daerah; c. meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang retribusi Daerah; d. memeriksa buku-buku, catatan-catatan dan dokumendokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang retribusi Daerah; e. melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti pembuktian, pencatatan, dan dokumen-dokumen lain, serta melakukan penyitaan bahan bukti tersebut; f. meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan tugas penyidikan tindak pidana di bidang retribusi Daerah; g. menyuruh berhenti dan atau melarang seseorang meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada huruf e; h. memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana retribusi Daerah; i. memanggil orang untuk didengar keterangannya dan diperiksa sebagai tersangka atau saksi; j. menghentikan penyidikan; k. melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran penyidikan tindak pidana di bidang retribusi Daerah (3) menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan. Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil penyidikannya kepada Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana. BAB XX KETENTUAN PENUTUP Pasal 25 Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1996 tentang Pungutan RSJD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1996 tentang Pelayanan Kesehatan Rumah Bersalin PLKM Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dinyatakan dicabut dan tidak berlaku. Pasl 26 Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Gubernur Kepala Daerah. Pasal 27 Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan. Agar setiap orang dapat mengetahuinya, memerintahkan pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Ditetapkan di : Yogyakarta Pada tanggal : 10 Juni 1999 GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA ttd. HAMENGKU BUWONO X Diundangkan dalam Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor : 3 Seri : B Tanggal : 7 Juli 1999 Pelaksana Harian Sekretaris Wilayah/Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta ttd. IR. H. SOEBEKTI SOENARTO -----------------------NIP 080016744 PENJELASAN PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA NOMOR : 5 TAHUN 1999 TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN I. PENJELASAN UMUM Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat, Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta telah menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh RSJD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Rumah Bersalin PLKM Dinas Kesehatan propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. Untuk menyelenggarakan kegiatan tersebut, masyarakat diwajibkan mengganti biaya pelayanan, perawatan dan pengobatan, yang telah diatur dengan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1996 dan Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1996. Berdasarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan Retribusi Daerah jo Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1997, maka Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1996 tentang Pungutan Rumah Sakit Jiwa Daerah (RSJD) Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1996 tentang Pelayanan Kesehatan Rumah Bersalin PLKM Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta perlu disesuaikan dengan ketentuan dimaksud. Atas dasar hal tersebut di atas perlu menetapkan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan. II. PENJELASAN PASAL DEMI PASAL : - Pasal 1 huruf a s/d v : Cukup jelas. - Pasal 2 s.d Pasal 7 ayat (1) ayat (3) : Cukup jelas. - Pasal 7 ayat (4) huruf a angka 1 s/d (3) : Cukup jelas. angka 4 : Pelayanan obat-obatan untuk klas adalah pelayanan obat-obat termasuk tambahan/ suplemen. angka 5 s/d 6 : Cukup jelas. Pasal 7 ayat (4) huruf b angka 1 angka 2 : -Yang dimaksud dengan kunjungan Pasien Day Care adalah Kunjungan mantan Pasien Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta yang masih menginginkan ikut latihan Ketrampilan di unit Rehabilitasi Pasien Mental di Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta. -Tindakan Medik Gigi dan Mulut: a. Sederhana meliputi: 1. Cabut 1 (satu) gigi, 1 (satu) kali datang. 2. Tambal Permanen 1 (satu) gigi, 1 (satu kali datang (bahan amalgam). 3. Pengobatan pulpa/tambal sementara 1 (satu) gigi, 1 (satu kali datang. 4. Scalling, 1 (satu) kali datang. b. Sedang meliputi 1. Tambal Sinar Permanen 1 (satu) Gigi, 1 (satu) kali datang (bahan Heliclux). 2. Odontektomi 1 (satu) elemen gigi. 3. Alveolektomi. 4. Reseksi Apex. 5. Insisi Abses. : - Yang dimaksud Rawat Inap klas IV b dengan tarif nol rupiah diperuntukkan bagi pasien kurang mampu kiriman dari Dinas Sosial Tingkat I dan Tingkat II, maupun dari Instansi/ kepolisian/masyarakat dan angka 3 : tidak mempunyai keluarga yang dinyatakan dengan surat keterangan dari Pemerintah setempat dan atau Surat Keputusan Direktur RSJD. - Bagi Anggota Veteran beserta keluarganya diberikan pelayanan kesehatan/perawatan kesehatan secara cumacuma dengan menunjukan kartu kesehatan Veteran. - Pasien rawat inap klas IVa, IVb tidak dipungut biaya penunjang diagnostik maupun tindakan medik dan terapi. - Biaya obat-obatan adalah harga obat-obatan sebesar harga kontrak terakhir, ditambah 5% (lima perseratus). Pemeriksaan Penunjang Diagnostik: a Pemeriksaan Laboratorium Klinik: 1. Hematologi: Sederhana meliputi: -Laju Endap Darah. -Hemoglobin (HB). -Hitung Eritrosit. Hitung Lekosit. -Hitung Jenis Lekosit -Hitung Trombosit. Hematokrit. -Periksa Darah Malaria. Masa Pendarahan -Masa Pembekuan. -Golongan Daerah. Sedang: pemeriksaan Darah Filaria. Canggih : RH Faktor. 2. Kimia Darah: Sederhana meliputi: Icterus Index. Gros Titrasi. Sedang meliputi: Asam Urat Darah Ureum. - 3. 4. Kreatinin Darah Protein Total. Albulin Globulin Alkali Phospat. Kholesterol Total. Bilirubin Total. Bilirubin Direk. Protein Total Albumin/ Globulin. Gula Darah Puasa. Gula Darah Sewaktu. Serum Glutomat Oxoloacetat Transaminose (SGOT). Canggih Meliputi: Triglyserida. Hipatitis B Surface Antigen (HBS Ag). Haigh Density Lippoprotein (HDL). Low Density Lippo protein (LDL). Gamma Glutamyl Transaminase (GT). Test Serologi adalah pemeriksaan Widal Test, PP Test dan Veneral Diseases Research of Laboratory (VDRL). Pemeriksaan Urine: Sedang meliputi: PH. Berat Jenis. Reduksi. Protein. Sedimen. Urobilin. Bilirubin. Nitrit. Keton. Darah. 5. Pemeriksaan Faeses/ Tinja: Sedang meliputi: Faeses/tinja Rutin. Sudah III. Darah Samar. 6. Pemeriksaan Bakteriologi: Sedang : pengecatan Sputum BTA. Canggih meliputi: Neisseria Slide Difterria Slide c.Pemeriksaan Psikometrik: Sederhana Meliputi: 1. Tes Kecerdasan: -Standard Progressive Matrix (SPM) test. -Colour Progresive Matric (CPM) test. -Weschler Adult Intelegence Scale (WAIS). -Weschler Intelegence Scale For Children (WISC). -Tes (Intelegen- sia Umum (TIU). 2. Tes Kepribadian: -House Tree Person (HTP). -Drwa A Man Test (MAN). -Tes Menggambar Pohon (Baum Tes). 3. Lain-lain: -Corner Medical Index (CMI). Sedang meliputi: -Edward Personal Preference Schedule (EPPS). -Thematic Aperception Test (TAT). -Tes Psikologi Angka 4 Angka 5 Angka 6 dengan perangkat Lengkap. -Minnesota Multi Phasic Personollity Inventory (MMPI). -Hamilton Rating Scale For Depression/Hami lton Rating Skale For Anxiety (HRSD/ HRSA). Stress Test. -Dementia Rating Scale. Kreapelin Test. Rorschach Test. d. Cukup jelas : Cukup jelas : Tindakan Khusus: Tarip tindakan Medi dan Terapi: Sederhana meliputi: Insisi. Hekting. Faradisai. Diatermi. Fisioterapi. Traksi. Psikoterapi Singkat. Terapi Kelompok. Sedang meliputi: -Terapi Kejang Listrik (TKL). Sleep Terapi. Hipnotis. Biofeedback. Play Terapi. -Psickterapi dengan analisa. Canggih : TKL dengan Premidikasi atau Anastesi. : Pemeriksaan Kesehatan Jiwa. Kesehatan Jiwa: Sederhana : Konsultasi kesehatan jiwa untuk umum termasuk pelajar. Sedang: a. Untuk bebas narkotik. b. Untuk masuk SLB. c. Untuk caleg/cakades. d. Konsultasi docter ahli. Sakit Jiwa: Angka 7 Angka 8 - Pasal 8 s.d. 27 : : a.Untuk pengadilan. b.Untuk keterangan pernah dirawat. Visum Et Repertum Cukup jelas. Cukup jelas. : Cukup jelas.