File

advertisement
PEMERINTAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA
YOGYAKARTA
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR : 5 TAHUN 1999
TENTANG
RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN
DENGAN RAHMAT TUHAN YANG MAHA ESA
GUBERNUR DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
Menimbang:
a.
b.
c.
Mengingat:
1.
2.
3.
4.
5.
bahwa pungutan Rumah Sakit Jiwa Daerah dan
Rumah
Bersalin
Pusat
Latihan
Kesehatan
Masyarakat Dinas Kesehatan Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta yang masing-masing telah
diatur
dengan
Peraturan
Daerah
Propinsi
Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1996
dan Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1996;
bahwa
dengan
dikeluarkannya
Undang-undang
Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak Daerah dan
Retribusi Daerah jo Peraturan Pemerintah
Nomor 20 Tahun 1997 tentang Retribusi Daerah,
maka Peraturan Daerah sebagaimana tersebut
huruf a perlu diubah dan ditinjau kembali
untuk di sesuaikan dengan Undang-undang dan
Peraturan Pemerintah dimaksud;
bahwa atas dasar pertimbangan-pertimbangan
tersebut di atas perlu menetapkan Peraturan
Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
tentang Retribusi Pelayanan Kesehatan.
Undang-undang Nomor 3 Tahun 1950 tentang
Pembentukan Daerah Istimewa Yogyakarta jo
Peraturan Pemerintah Nomor 31 Tahun 1950
sebagaimana
telah
diubah
dan
ditambah
terakhir dengan Undang-undang Nomor 26 Tahun
1959 (Lembaran Negara Tahun 1959 Nomor 71,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 1819);
Undang-undang Nomor 49 Per.Pu Tahun 1960
tentang
Panitia
Urusan
Piutang
Negara
(Lembaran Negara Tahun 1960 Nomor 156,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 2104);
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana (Lembaran Negara Tahun
1981 Nomor 76, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3209);
Undang-undang Nomor 23 Tahun 1992 tentang
Kesehatan (Lembaran Negara Tahun 1992 Nomor
100, Tambahan Lembaran Negara Nomor 3495);
Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang
Pajak Daerah dan Retribusi Daerah (Lembaran
6.
7.
8.
9.
10.
11.
12.
13.
14.
15.
16.
17.
Negara Tahun 1997 Nomor 41, Tambahan Lembaran
Negara Nomor 3685);
Undang-undang Nomor 22 Tahun 1999 tentang
Pemerintah Daerah (Lembaran Negara Tahun 1999
Nomor 60, Tambahan Lembaran Negara Nomor
3839);
Peraturan Pemerintah Nomor 27 Tahun 1983
tentang Pelaksanaan Undang-undang Nomor 8
Tahun
1981
tentang
Hukum
Acara
Pidana
(Lembaran
Negara
Tahun
1981
Nomor
36,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3258);
Peraturan Pemerintah Nomor 7 Tahun 1987
tentang
Penyerahan
Sebagian
Urusan
Pemerintahan
di
Bidang
Kesehatan
Kepada
Daerah (Lembaran Negara Tahun 1987 Nomor 9,
Tambahan Lembaran Negara Nomor 3347);
Peraturan Pemerintah Nomor 20 Tahun 1997
tentang Retribusi Daerah (Lembaran Negara
Tahun 1997 Nomor 55, Tambahan Lembaran Negara
Nomor 3692);
Peraturan Menteri Dalam Negeri Nomor 4 Tahun
1997 tentang Penyidik Pegawai Negeri Sipil di
Lingkungan Pemerintah Daerah;
Keputusan
Bersama
Menteri
Kesehatan
dan
Menteri
Dalam
Negeri
Nomor
48/Menkes/SKB/II/1988 dan Nomor 10 Tahun 1988
tentang
Petunjuk
Pelaksanaan
Peraturan
Pemerintah
Nomor
7
Tahun
1987
tentang
Penyerahan Sebagian Urusan Pemerintahan dalam
Bidang Kesehatan Kepada Daerah;
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 84 Tahun
1993 tentang Bentuk Peraturan Daerah dan
Peraturan Daerah Perubahan;
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 174
Tahun
1997
tentang
Pedoman
Tatacara
Pemungutan Retribusi Daerah;
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 175
Tahun
1997
tentang
Pedoman
Tata
Cara
Pemeriksaan di Bidang Retribusi Daerah;
Keputusan Menteri Dalam Negeri Nomor 119
Tahun 1998 tentang Ruang Lingkup dan Jenisjenis Retribusi Daerah Tingkat I dan Daerah
Tingkat II;
Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta
Nomor
1
Tahun
1987
tentang
Penyidik Pegawai Negeri Sipil di Lingkungan
Pemerintah
Propinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta (Lembaran Daerah Nomor 120 Seri D
Tahun 1987);
Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 14 Tahun 1989 tentang
Pembentukan Organisasi dan Tatakerja Rumah
Sakit Jiwa Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta (Lembaran Daerah Nomor 2 Seri D
18.
Tahun 1991);
Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 22 Tahun 1996 tentang
Organisasi dan Tatakerja Dinas Kesehatan
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta (Lembaran
Daerah Nomor 10 Seri D Tahun 1998);
Dengan Persetujuan Dewan Perwakilan Rakyat Daerah Propinsi Daerah
Istimewa Yogyakarta.
MEMUTUSKAN:
Menetapkan:
PERATURAN
DAERAH
PROPINSI
DAERAH
ISTIMEWA
YOGYAKARTA TENTANG RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN.
BAB I
KETENTUAN UMUM
Pasal 1
Dalam Peraturan Daerah ini yang dimaksud dengan:
a.
Daerah adalah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
b.
Pemerintah Daerah adalah Pemerintah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta;
c.
Gubernur adalah Gubernur Daerah Istimewa Yogyakarta;
d.
Pejabat adalah Pegawai yang diberi tugas tertentu dibidang
retribusi daerah sesuai dengan peraturan perundang-undangan
daerah yang berlaku;
e.
Badan adalah suatu bentuk badan usaha yang meliputi perseroan
terbatas, perseroan komanditer, perseroan lainnya, badan
usaha milik negara atau daerah dengan nama bentuk apapun,
persekutuan, perkumpulan, firma, kongsi, koperasi, yayasan
atau organisasi sejenis, lembaga, dan pensiun, bentuk usaha
tetap, serta bentuk badan badan usaha lainnya;
f.
Pelayanan
Kesehatan
adalah
segala
kegiatan
pelayanan
kesehatan yang diberikan kepada seseorang dalam rangka
observasi, diagnosis, pengobatan atau pelayanan kesehatan
lainnya;
g.
Pelayanan Rawat Jalan adalah pelayanan kepada pasien untuk
observasi, diagnosis, pengobatan, rehabilitasi medik dan
pelayanan kesehatan lainnya tanpa tinggal di rawat inap;
h.
Pelayanan Rawat Inap adalah pelayanan kepada pasien untuk
opservasi, diagnosis, perawatan pengobatan, rehabilitasi
medik dan atau kesehatan lainnya dengan menempati tempat
tidur;
i.
Pelayanan Rawat Darurat adalah pelayanan kesehatan tingkat
lanjutan
yang
harus
diberikan
secepatnya
untuk
mencegah/menanggulangi resiko kematian atau cacat;
j.
Rumah Bersalin Pusat Latihan Kesehatan Masyarakat yang
selanjutnya disingkat Rumah Bersalin PLKM adalah Rumah
Bersalin Pusat Latihan Kesehatan Masyarakat Dinas Kesehatan
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta;
k.
Rumah Sakit Jiwa Daerah yang selanjutnya disingkat RSJD
adalah Rumah Sakit Jiwa Daerah Propinsi Daerah Istimewa
l.
m.
n.
o.
p.
q.
r.
s.
t.
u.
v.
Yogyakarta;
Retribusi jasa umum adalah retribusi atas jasa yang
disediakan atau diberikan oelh Pemerintah Daerah untuk tujuan
kepentingan dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh
orang pribadi dan kemanfaatan umum serta dapat dinikmati oleh
orang pribadi atau badan;
Retribusi Pelayanan Kesehatan yang selanjutnya disebut
retribusi adalah pembayaran atas pelayanan kesehatan di
Puskesmas/Balai Pengobatan, Puskesmas Keliling, dan Rumah
Sakit Umum Daerah, tidak termasuk pelayanan pendaftaran;
Wajib Retribusi adalah orang Pribadi atau Badan yang menurut
peraturan perundang-undangan retribusi diwajibkan untuk
melakukan pembayaran retribusi;
Surat Pendaftaran obyek Retribusi Daerah, yang selanjutnya
disingkat SPdORD, adalah surat yang digunakan oleh Wajib
Retribusi untuk melaporkan data obyek retribusi dan Wajib
Retribusi sebagai dasar penghitungan dan pembayaran retribusi
yang terutang menurut peraturan perundang-undangan retribusi
Daerah;
Surat Ketetapan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat
SKRD adalah surat keputusan yang menentukan besarnya jumlah
retribusi yang terutang;
Surat Ketetapan Retribusi Daerah Kurang Bayar Tambahan, yang
selanjutnya disingkat SKRDKBT, adalah surat keputusan yang
menentukan tambahan atas jumlah retribusi yang telah
ditetapkan;
Surat
Ketetapan
Retribusi
Daerah
Lebih
Bayar,
yang
selanjutnya disingkat SKRDLB, adalah surat keputusan yang
menentukan Jumlah kelebihan pembayaran retribusi karena
jumlah kredit retribusi lebih besar dari pada retribusi yang
terutang atau tidak seharunya terutang;
Surat Tagihan Retribusi Daerah, yang selanjutnya disingkat
STRD, adalah surat untuk melakukan tagihan retribusi dan atau
sanksi administrasi berupa bunga dan atau denda;
Surat Keputusan Keberatan adalah surat keputusan atas
keberatan terhadap SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan,
SKRDKBT dan SKRDLB yang diajukan oleh Wajib Retribusi;
Pemeriksaan adalah serangkaian kegiatan untuk mencari,
mengumpulkan dan mengolah data dan atau keterangan lainnya
dalam
rangka
pengawasan
kepatuhan
pemenuhan
kewajiban
retribusi berdasarkan peraturan perundang-undangan retribusi
Daerah;
Penyidikan Tindak Pidana dibidang Retribusi Daerah adalah
serangkaian tindakan yang dilakukan oleh Penyidik Pegawai
Negeri Sipil yang selanjutnya disebut Penyidik, untuk mencari
serta mengumpulkan bukti yang dengan bukti itu membuat terang
tindak pidana di bidang retribusi Daerah yang terjadi serta
menemukan tersangkanya.
BAB II
NAMA, OBYEK DAN SUBYEK RETRIBUSI
Pasal 2
Dengan nama Retribusi Pelayanan Kesehatan dipungut retribusi
sebagai pembayaran atas pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin PLKM
dan RSJD.
Pasal 3
(1)
(2)
Obyek Retribusi adalah pelayanan kesehatan di Rumah Bersalin
PLKM dan RSJD.
Tidak termasuk obyek retribusi adalah pelayanan pendaftaran.
Pasal 4
Subyek retribusi adalah orang pribadi atau badan yang mendapatkan
pelayanan kesehatan dari Rumah Bersalin PLKM dan RSJD.
BAB III
GOLONGAN RETRIBUSI
Pasal 5
Retribusi Pelayanan Kesehatan digolongkan sebagai Retribusi Jasa
Umum.
BAB IV
CARA MENGUKUR TINGKAT PENGGUNAAN JASA
Pasal 6
Tingkat penggunaan jasa dihitung berdasarkan frekuensi pelayanan
kesehatan.
BAB V
PRINSIP DAN SASARAN PENETAPAN
STRUKSTUR BESARNYA TARIF
Pasal 7
(1)
(2)
(3)
(4)
____
NO.
Prinsip dan sasaran dalam penetapan struktur dan besarnya
tarif
retribusi
dimaksudkan
untuk
menutup
biaya
penyelenggaraan pelayanan kesehatan dengan mempertimbangkan
kemampuan masyarakat dan aspek keadilan.
Biaya sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini termasuk biaya
operasional dan pemeliharaan.
Struktur tarif digolongkan berdasarkan jenis pelayanan
kesehatan.
Prinsip dan sasaran penetapan struktur dan besarnya tarif
retribusi sebagaimana dimaksud ayat (1) Pasal ini sebagai
berikut:
a.
Rumah Bersalin PLKM adalah:
_____________________________________________________________
JENIS PELAYANAN
BESARNYA BIAYA
PENGGANTI
ZAAL
KLAS
_________________________________________________________________
1
2
3
4
_____________________________________________________________
____
1. PERTOLONGAN PERSALINAN
- Persalinan Normal oleh
Bidan
Rp. 15.000,Rp. 50.000,- Persalinan Normal oleh
Dokter Umum
Rp. 30.000,Rp. 70.000,- Persalinan Normal oleh
Ahli
Rp. 75.000,Rp.100.000,_____________________________________________________________
____
2. TINDAKAN MEDIK RINGAN
- Pemeriksaan kehamilan
(ANC)
Rp. 1.500,Rp. 5.000,- Pemeriksaan Post Partum
Rp. 1.500,Rp. 5.000,- Pelayanan Keluarga
Berencana (Pil, Condom) Rp. 1.000,Rp.
5.000,_____________________________________________________________
___
3. TINDAKAN MEDIK SEDANG
- Jasa Pelayanan KB
Pemasangan IUD
Rp. 3.000,Rp. 10.000,- Jasa Pelayanan KB
Pemasangan susuk
Rp. 5.000,Rp. 15.000,________________________________________________________________
4. RAWAT INAP
- Pemodokan ibu dan anak
perhari
Rp. 3.000,Rp. 5.000,- Perawatan ibu per hari
Rp. 2.000,Rp. 6.000,- Perawatan Bayi per hari Rp. 1.000,Rp. 3.000,- Obat-obatan per hari
Rp. 2.000,Rp. 8.000,________________________________________________________________
5. TINDAKAN LABORATORIUM
- Jasa Pemeriksaan HB
Rp.
750,Rp. 3.000,- Jasa Pemeriksaan PP
Tes
Rp.
750,Rp. 3.000,________________________________________________________________
6. OXSIGEN
- Pemakaian 1 tabung/
6.000 liter
Rp. 12.000,Rp. 15.000,________________________________________________________________
b.
RSJD
_________________________________________________________________
NO
JENIS PELAYANAN Bahan dan alat
Jasa Medik
Jumlah
(Rp)
(Rp)
_________________________________________________________________
1
2
3
4
5
_________________________________________________________________
1
RAWAT JALAN
a. Tarip Kunjungan
- Kunjungan
Poliklinik Rp. 1.500,Rp.
- Kunjungan
Poliklinik
Gawat Darurat Rp. 1.500,- Bagi pasien
baru dikenakan
biaya pengganti
Daftar Isian
Pasien Mental
(DIPAM)
Rp. 8.000,- Kunjungan
Pasien Day
Care
Rp. 3.000,-
500,Rp.
Rp. 2.000,500,-
Rp. 2.000,-
-
Rp. 8.000,-
Rp. 1.000,-
Rp. 4.000,-
b. Tarip Pemeriksaan
Penunjang
Diagnostik:
1) Hematologi:
Sederhana Rp. 1.300,Rp.
Sedang
Rp. 1.750,Canggih
Rp. 3.250,-
200,- Rp. 1.500,Rp.
250,- Rp. 2.000,Rp.
750,- Rp. 4.000,-
2) Kimia Darah:
Sederhana Rp. 2.750,Rp.
Sedang
Rp. 3.500,Canggih
Rp.12.500,-
250,- Rp. 3.000,Rp.
500,- Rp. 4.000,Rp. 2.500,- Rp.15.000,-
3) Serologi
Rp.10.500,-
Rp. 2.000,-
Rp.12.500,-
4) Urine
Rp. 7.000,-
Rp.
500,-
Rp. 7.500,-
5) Faeses
Rp. 1.750,-
Rp.
250,-
Rp. 2.000,-
6) Bacteriologi
Sedang
Canggih
Rp. 1.750,Rp. 3.250,-
Rp.
Rp.
250,750,-
Rp. 2.000,Rp. 4.000,-
Rp. 5.300,-
Rp. 1.000,-
Rp. 6.000,-
2) Pemeriksaan
Elektro
Ensefalografi
(EEG)
Rp.13.000,-
Rp. 3.000,-
Rp.16.000,-
- Pemeriksaan
Elektromedi
1) Pemeriksaan
Elektro
Kardiografi
(EKG)
3) Pemeriksaan
Brain mapping
dan Sleep
Scoring System
(BMS3)
Rp.65.000,-
Rp.15.000,-
Rp.80.000,-
Pemeriksaan
Psycometrik
Sederhana Rp. 5.500,Rp. 1.500,- Rp. 7.000,Sedang
Rp.12.500,Rp. 3.500,- Rp.16.000,-
c. Tindakan Khusus
Tarip Tindakan
Medik
Sederhana
Rp. 2.500,Rp. 1.500,- Rp. 4.000,Sedang
Rp. 4.000,Rp. 2.000,- Rp. 6.000,Canggih
Rp.27.000,Rp. 7.500,- Rp.35.000,d. Tindakan Poliklinik
Gigi
Tindakan Medik
Gigi dan Mulut
- Klas I
Sederhana
Rp. 6.000,Sedang
Rp.15.000,- Klas II
Sederhana
Sedang
Rp. 5.500,Rp.14.000,-
Rp. 1.500,Rp. 3.000,-
Rp. 7.500,Rp.18.000,-
Rp. 1.000,Rp. 2.000,-
Rp. 6.500,Rp.16.000,-
- Klas III
Sederhana
Rp. 5.000,Rp.
500,- Rp. 5.500,Sedang
Rp.13.500,Rp. 1.500,- Rp.15.000,_________________________________________________________________
2
RAWAT INAP
Bangsal/kamar:
Klas IV.b.
Rp.
0,Rp.
Klas IV.a.
Rp. 2.000,Rp.
Klas III
Rp. 3.000,Klas II
Rp. 4.250,Klas I
Rp. 7.500,-
0,- Rp.
0,500,- Rp. 2.500,Rp. 1.000,- Rp. 4.000,Rp. 1.750,- Rp. 6.000,Rp. 2.500,- Rp.10.000,-
Tarip rawat inap
seperti tersebut
di atas untuk klas
I dan II tidak
termasuk biaya
obat-obatan, visite,
tindakan medik dan
terapi maupun
penunjang diagnostik
_________________________________________________________________
3. Di UGD Psikiatri
Rp. 4.250,Rp. 1.750,- Rp. 6.000,Tarip Pemeriksaan
Penunjang Diagnos-
tik:
a. Pemeriksaan
Laboratorium
Klinik
1. Hematologi:
Sederhana Rp. 1.800,Rp.
Sedang
Rp. 2.250,Canggih
Rp. 4.250,-
200,- Rp. 2.000,Rp.
250,- Rp. 2.500,Rp.
750,- Rp. 5.000,-
2. Kimia Darah:
Sederhana Rp. 3.500,Rp.
Sedang
Rp. 4.250,Canggih
Rp.15.000,-
500,- Rp. 4.000,Rp.
750,- Rp. 5.000,Rp. 2.500,- Rp.17.500,-
3. Serologi
Rp.12.500,-
Rp. 2.500,-
Rp.15.000,-
4. Urine
Rp. 8.000,-
Rp. 1.000,-
Rp. 9.000,-
5. Faeses
Rp. 3.000,-
Rp.
500,-
Rp. 3.500,-
6. Bacteriologi
Sedang
Canggih
Rp. 2.250,Rp. 4.250,-
Rp.
Rp.
250,750,-
Rp. 2.500,Rp. 5.000,-
Rp.15.800,-
Rp. 2.000,-
Rp.17.000,-
2. Pemeriksaan
Elektro
Ensefalografi
(EEG)
Rp.14.500,-
Rp. 3.500,-
Rp.18.000,-
3. Pemeriksaan
Brain mapping
dan Slip
Scoring
System (BMS3) Rp.70.000,-
Rp.20.000,-
Rp.90.000,-
Rp. 2.000,Rp. 5.000,-
Rp. 9.000,Rp.17.500,-
b. Pemeriksaan
Elektromedi
1. Pemeriksaan
Elektro
Kardiografi
(EKG)
c. Pemeriksaan
Psikometrik
Sederhana
Sedang
Rp. 7.000,Rp.12.500,-
d. Tindakan Khusus
Tarip Tindakan
Sederhana
Rp. 3.500,Rp. 1.500,- Rp. 5.000,Sedang
Rp. 5.500,Rp. 2.500,- Rp. 8.000,Canggih
Rp.32.500,Rp. 7.500,- Rp.40.000,_________________________________________________________________
4
PEMERIKSAAN PENUNJANG
DIAKNOSTIK
a. Pemeriksaan
Laboratorium
Klinik
1. Hematologi:
Klas I
Sederhana Rp. 2.250,Rp.
Sedang
Rp. 3.000,Canggih
Rp. 6.500,-
250,- Rp.
Rp.
500,Rp. 1.000,-
2.500,Rp. 3.500,Rp. 7.500,-
Klas II
Sederhana Rp. 1.800,Rp.
Sedang
Rp. 2.250,Canggih
Rp. 4.250,-
200,- Rp.
Rp.
250,Rp.
750,-
2.000,Rp. 2.500,Rp. 5.000,-
Klas III
Sederhana Rp. 1.300,Rp.
Sedang
Rp. 1.750,Canggih
Rp. 3.250,-
200,- Rp.
Rp.
250,Rp.
750,-
1.500,Rp. 2.000,Rp. 4.000,-
Klas IV A Rp.
0,-
Rp.
0,-
Rp.
0,-
Klas IV B Rp.
0,-
Rp.
0,-
Rp.
0,-
2. Kimia Darah:
Klas I
Sederhana Rp. 4.250,Rp.
Sedang
Rp. 6.500,Canggih
Rp.17.500,-
750,- Rp.
Rp. 1.000,Rp. 2.500,-
5.000,Rp. 7.500,Rp. 20.000,-
Klas II
Sederhana Rp. 3.500,Rp.
Sedang
Rp. 4.250,Canggih
Rp.15.000,-
500,- Rp.
Rp.
750,Rp. 2.500,-
4.000,Rp. 5.000,Rp. 17.500,-
Klas III
Sederhana Rp. 2.750,Rp.
Sedang
Rp. 3.500,Canggih
Rp.12.500,-
250,- Rp.
Rp.
500,Rp. 2.500,-
3.000,Rp. 4.000,Rp. 15.000,-
Klas IV A Rp.
0,-
Rp.
0,-
Rp.
0,-
Klas IV B Rp.
0,-
Rp.
0,-
Rp.
0,-
3. Serologi
Klas I
Klas II
Klas III
Klas IV A Rp.
Klas IV B Rp.
Rp.17.500,Rp.12.500,Rp.10.500,0,Rp.
0,Rp.
Rp. 2.500,Rp. 2.500,Rp. 2.000,0,- Rp.
0,- Rp.
Rp. 20.000,Rp. 15.000,Rp. 12.500,0,0,-
4. Urine
Klas I
Klas II
Rp. 8.500,Rp. 8.000,-
Rp. 1.500,Rp. 1.000,-
Rp. 10.000,Rp. 9.000,-
Klas III
Klas IV A Rp.
Klas IV B Rp.
Rp. 7.000,0,Rp.
0,Rp.
Rp.
500,0,- Rp.
0,- Rp.
Rp.
7.500,0,0,-
5. Faeses
Klas I
Klas II
Klas III
Klas IV A Rp.
Klas IV B Rp.
Rp. 3.000,Rp. 2.250,Rp. 1.750,0,Rp.
0,Rp.
Rp.
500,Rp.
250,Rp.
250,0,- Rp.
0,- Rp.
Rp.
Rp.
Rp.
3.500,2.500,2.000,0,0,-
6. Bacteriologi
Klas I
Sedang
Canggih
Rp. 3.000,Rp. 6.500,-
Rp.
500,Rp. 1.000,-
Rp.
Rp.
3.500,7.500,-
Klas II
Sedang
Canggih
Rp. 2.250,Rp. 4.250,-
Rp.
Rp.
250,750,-
Rp.
Rp.
2.500,5.000,-
Klas III
Sedang
Canggih
Rp. 1.750,Rp. 3.250,-
Rp.
Rp.
250,750,-
Rp.
Rp.
2.000,4.000,-
Klas IV A Rp.
0,-
Rp.
0,-
Rp.
0,-
Klas IV B Rp.
0,-
Rp.
0,-
Rp.
0,-
b. Pemeriksaan
Elektromedik
1. Pemeriksaan
Elektro
Kardiografi
(EKG)
Klas I
Klas II
Klas III
Rp.17.000,Rp.15.000,Rp. 5.000,-
Rp. 3.000,Rp. 2.000,Rp. 1.000,-
Rp. 20.000,Rp. 17.000,Rp. 6.000,-
2. Pemeriksaan
Elektro
Ensefalografi
(EEG)
Klas I
Rp.18.000,Klas II
Rp.14.500,Klas III
Rp.13.000,-
Rp. 4.000,Rp. 3.500,Rp. 3.000,-
Rp. 22.000,Rp. 18.000,Rp. 16.000,-
3. Pemeriksaan
Brain mapping
dan Slip Scoring
System (BMS3)
Klas I
Rp.75.000,Klas II
Rp.70.000,Klas III
Rp.65.000,-
Rp.25.000,Rp.20.000,Rp.15.000,-
Rp.100.000,Rp. 90.000,Rp. 80.000,-
c. Pemeriksaan
Psikometrik
Klas I
Sederhana
Sedang
Rp. 7.500,Rp.14.000,-
Rp. 2.500,Rp. 6.000,-
Rp. 10.000,Rp. 20.000,-
Klas II
Sederhana
Sedang
Rp. 7.000,Rp.12.500,-
Rp. 2.000,Rp. 5.000,-
Rp. 9.000,Rp. 17.500,-
Klas III
Sederhana
Sedang
Rp. 5.500,Rp.12.500,-
Rp. 1.500,Rp. 3.500,-
Rp. 7.000,Rp. 16.000,-
_________________________________________________________________
5
TINDAKAN KHUSUS
Tarip tindakan Medik
Klas I
Sederhana
Rp. 4.000,Rp. 2.000,- Rp. 6.000,Sedang
Rp. 7.000,Rp. 3.000,- Rp. 10.000,Canggih
Rp.45.000,Rp.10.000,- Rp. 55.000,-
6
Klas II
Sederhana
Sedang
Canggih
Rp. 3.500,Rp. 5.500,Rp.32.500,-
Rp. 1.500,Rp. 2.500,Rp. 7.500,-
Rp. 5.000,Rp. 8.000,Rp. 40.000,-
Klas III
Sederhana
Sedang
Canggih
Rp. 2.500,Rp. 4.000,Rp.27.500,-
Rp. 1.500,Rp. 2.000,Rp. 7.500,-
Rp. 4.000,Rp. 6.000,Rp. 35.000,-
PEMERIKSAAN KESEHATAN
JIWA:
- Kesehatan Jiwa:
Sederhana
Rp. 2.500,Sedang
Rp. 4.500,-
Rp. 5.000,Rp. 8.000,-
Rp. 7.500,Rp. 12.500,-
- Sakit Jiwa
Rp.11.500,-
Rp. 17.500,-
Rp. 6.000,-
- Visum Et Repertum Rp. 6.000,Rp.21.500,- Rp. 27.500,_________________________________________________________________
7
REHABILITAS MEDIS/
FISIOTERAPY:
Klas I
Rp. 1.600,Rp.
900,- Rp. 2.500,Klas II
Rp. 1.400,Rp.
600,- Rp. 2.000,_________________________________________________________________
8
PERAWATAN JENAZAH
- Perawatan Jenazah Rp.21.000,Rp. 4.000,- Rp. 25.000,- Penyimpanan
Jenazah/hari
(maksimal 3 hari Rp. 3.000,Rp. 1.000,- Rp. 4.000,- Penguburan/
pemakaman Jenazah Rp.57.500,Rp.17.500,- Rp. 75.000,-
_________________________________________________________________
BAB VI
WILAYAH PEMUNGUTAN
Pasal 8
Retribusi yang terutang dipungut
pelayanan kesehatan diberikan.
di
wilayah
daerah
tempat
BAB VII
SAAT RETRIBUSI TERUTANG
Pasal 9
Saat retribusi terutang adalah pada saat diterbitkannya SKRD atau
dokumen lain yang dipersamakan.
BAB VIII
SURAT PENDAFTARAN
Pasal 10
(1)
(2)
(3)
Wajib retribusi harus mengisi SPdoRD.
SPdORD sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini harus
diisi dengan jelas, benar dan lengkap serta ditandatangani
oleh Wajib Retribusi atau kuasanya.
Bentuk, isi, serta tata cara pengisian dan penyampaian SPdORD
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini ditetapkan oleh
Gubernur.
BAB IX
PENETAPAN RETRIBUSI
Pasal 11
(1)
(2)
(3)
Berdasarkan SPdORD sebagaimana dimaksud dalam Pasal 10 ayat
(1) Peraturan Daerah ini ditetapkan retribusi terutang dengan
menerbitkan SKRD atau dokumen lain yang dipersamakan.
Apabila berdasarkan hasil pemeriksaan dan ditemukan data baru
dan atau data yang semula belum terungkap yang menyebabkan
penambahan jumlah retribusi yang terutang, maka dikeluarkan
SKRDKBT.
Bentuk, isi dan tata cara penerbitan SKRD atau dokumen lain
yang dipersamakan sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal
ini dan SKRDKBT sebagaimana dimaksud ayat (2) Pasal ini
ditetapkan oleh Gubernur.
BAB X
TATA CARA PEMUNGUTAN
Pasal 12
(1)
Pemungutan retribusi tidak dapat diborongkan.
(2)
Retribusi dipungut dengan menggunakan SKRD atau dokumen lain
yang dipersamakan, dan SKRDKBT.
BAB XI
SANKSI ADMINISTRASI
Pasal 13
Dalam hal Wajib retribusi tidak membayar tepat pada waktunya atau
kurang membayar, dikenakan sanksi administrasi berupa bunga
sebesar 2% (dua perseratus) setiap bulan dari retribusi yang
terutang atau kurang di bayar dan ditagih dengan menggunakan STRD.
BAB XII
TATA CARA PEMBAYARAN
Pasal 14
(1)
(2)
(3)
Pembayaran retribusi yang terutang harus dilunasi sekaligus.
Retribusi yang terutang dilunasi selambat-lambatnya 15 (lima
belas) hari sejak diterbitkannya SKRD atau dokumen lain yang
dipersamakan, SKRDKBT dan STRD.
Tata cara pembayaran, penyetoran, tempat pembayaran retribusi
diatur dengan keputusan Gubernur.
BAB XIII
TATA CARA PENAGIHAN
Pasal 15
(1)
(2)
Retribusi terutang berdasarkan SKRD atau dokumen lain yang
dipersamakan, SKRDKBT, STRD dan Surat Keputusan Keberatan
yang menyebabkan jumlah retribusi yang harus dibayar
bertambah, yang tidak atau kurang dibayar oleh Wajib
Retribusi dapat ditagih melalui Badan Urusan Piutang dan
Lelang Negara (BUPLN).
Penagihan retribusi melalui BUPLN dilaksanakan berdasarkan
peraturan perundang-undangan yang berlaku.
BAB XIV
KEBERATAN
Pasal 16
(1)
(2)
(3)
(4)
Wajib Retribusi dapat mengajukan keberatan hanya kepada
Gubernur atau pejabat yang ditunjuk atas SKRD atau dokumen
lain yang dipersamakan, SKRDKBT dan SKRDLB.
Keberatan diajukan secara tertulis dalam bahasa Indonesia
dengan disertai alasan-alasan yang jelas.
Dalam hal Wajib Retribusi mengajukan keberatan atas ketetapan
retribusi,
wajib
Retribusi
harus
dapat
membuktikan
ketidakbenaran ketetapan retribusi tersebut.
Keberatan harus diajukan dalam jangka waktu paling lama 2
(dua) bulan sejak tanggal SKRD atau dokumen lain yang
(5)
(6)
dipersamakan, SKRDKBT dan SKRDLB diterbitkan, kecuali apabila
Wajib Retribusi tertentu dapat menunjukkan bahwa jangka waktu
itu tidak dapat dipenuhi karena keadaan diluar kekuasaannya.
Keberatan
yang
tidak
memenuhi
persyaratan
sebagaimana
dimaksud pada ayat (2) dan (3) Pasal ini tidak dianggap
sebagai surat keberatan, sehingga tidak dipertimbangkan.
Pengajuan
keberatan
tidak
menunda
kewajiban
membayar
retribusi dan pelaksanaan penagihan retribusi.
Pasal 17
(1)
(2)
(3)
Gubernur dalam jangka waktu 6 (enam) bulan sejak tanggal
Surat Keberatan diterima harus memberi keputusan atas
keberatan yang diajukan.
Keputusan Gubernur atas keberatan dapat berupa menerima
seluruhnya atau sebagian, menolak, atau menambah besarnya
retribusi yang terutang.
Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal
ini telah lewat dan Gubernur tidak memberikan suatu
keputusan,
keberatan
yang
diajukan
tersebut
dianggap
dikabulkan.
BAB XV
PENGEMBALIAN KELEBIHAN PEMBAYARAN
Pasal 18
(1)
(2)
(3)
(4)
(5)
(6)
Atas kelebihan pembayaran retribusi, Wajib Retribusi dapat
mengajukan permohonan pengembalian kepada Gubernur.
Gubernur dalam jangka waktu paling lama 6 (enam) bulan sejak
diterimanya
permohonan
kelebihan
pembayaran
retribusi
sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini harus memberikan
keputusan.
Apabila jangka waktu sebagaimana dimaksud pada ayat (2) Pasal
ini telah dilampaui dan Gubernur tidak memberikan suatu
keputusan,
permohonan
pengembalian
kelebihan
retribusi
dianggap dikabulkan dan SKRDLB harus diterbitkan dalam jangka
waktu paling lama 1 (satu) bulan.
Apabila Wajib Retribusi mempunyai utang retribusi lainnya,
kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat
(1) Pasal ini langsung diperhitungkan untuk melunasi terlebih
dahulu utang retribusi tersebut.
Pengembalian kelebihan pembayaran retribusi sebagaimana
dimaksud pada ayat (1) Pasal ini dilakukan dalam jangka waktu
paling lama 2 (dua) bulan sejak diterbitkannya SKRDLB.
Apabila pengembalian kelebihan pembayaran retribusi dilakukan
setelah waktu 2 (dua) bulan, Gubernur memberikan imbalan
bunga sebesar 2% (dua perseratus) sebulan atas keterlambatan
pembayaran kelebihan retribusi.
Pasal 19
(1)
Permohonan
pengembalian
kelebihan
pembayaran
retribusi
diajukan secara tertulis kepada Gubernur dengan sekurang-
(2)
(3)
kurangnya menyebutkan:
a.
nama dan alamat Wajib Retribusi;
b.
masa retribusi;
c.
besarnya kelebihan pembayaran;
d.
alasan yang singkat dan jelas.
Permohonan
pengembalian
kelebihan
pembayaran
retribusi
disampaikan secara langsung atau melalui pos tercatat.
Bukti penerimaan oleh Pejabat Daerah atau bukti pengiriman
pos tercatat merupakan bukti saat permohonan diterima oleh
Gubernur.
Pasal 20
(1)
(2)
Pengembalian kelebihan retribusi dilakukan dengan menerbitkan
Surat Perintah Membayar Kelebihan Retribusi.
Apabila kelebihan pembayaran retribusi diperhitungkan dengan
utang retribusi lainnya, sebagaimana dimaksud dalam Pasal 18
ayat (4), pembayaran dilakukan dengan cara pemindahbukuan dan
bukti pemindahbukuan juga berlaku sebagai bukti pembayaran.
BAB XVI
PENGURANGAN, KERINGANAN DAN
PEMBEBASAN RETRIBUSI
Pasal 21
(1)
(2)
(3)
(4)
Gubernur
dapat
memberikan
pengurangan,
keringanan
dan
pembebasan retribusi.
Pemberian pengurangan atau keringanan retribusi sebagaimana
dimaksud ayat (1) Pasal ini dnegan memperhatikan kemampuan
Wajib Retribusi.
Pembebasan retribusi sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal
ini, antara lain diberikan kepada masyarakat yang ditimpa
bencana alam dan atau kerusuhan.
Tata cara pengurangan, keringanan dan pembebasan retribusi
ditetapkan oleh Gubernur.
BAB XVII
KEDALUWARSA PENAGIHAN
Pasal 22
(1)
(2)
Hak untuk melakukan penagihan retribusi, kedaluwarsa setelah
melampau jangka waktu 3 (tiga) tahun terhitung sejak saat
terutangnya retribusi, kecuali apabila Wajib retribusi
melakukan tindak pidana di bidang retribusi.
Kedaluwarsa penagihan retribusi sebagaimana dimaksud pada
ayat (1) Pasal ini tertangguh apabila;
a.
diterbitkan Surat Teguran; atau
b.ada pengakuan utang retribusi dari Wajib Retribusi baik
langsung maupun tidak langsung.
BAB XVIII
KETENTUAN PIDANA
Pasal 23
(1)
(2)
Wajib retribusi yang tidak melaksanakan kewajibannya sehingga
merugikan keuangan Daerah diancam pidana kurungan paling lama
6 (enam) bulan atau denda paling banyak 4 (empat) kali jumlah
retribusi terutang.
Tindak pidana yang dimaksud pada ayat (1) Pasal ini adalah
pelanggaran.
BAB XIX
PENYIDIKAN
Pasal 24
(1)
(2)
Pejabat
Pegawai
Negeri
Sipil
tertentu
di
Lingkungan
Pemerintah Daerah diberi wewenang khusus sebagai Penyidik
untuk melakukan penyidikan tindak pidana di bidang Pajak
Daerah dan retribusi Daerah sebagaimana dimaksud dalam
Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang Hukum Acara Pidana.
Wewenang Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal
ini adalah:
a.
menerima, mencari, mengumpulkan dan meneliti keterangan
atau laporan berkenaan dengan tindak pidana di bidang
retribusi Daerah agar keterangan atau laporan tersebut
menjadi lengkap dan jelas;
b.
meneliti, mencari dan mengumpulkan keterangan mengenai
orang pribadi atau badan tentang kebenaran perbuatan
yang
dilakukan
sehubungan
dengan
tindak
pidana
retribusi Daerah;
c.
meminta keterangan dan bahan bukti dari orang pribadi
atau badan sehubungan dengan tindak pidana di bidang
retribusi Daerah;
d.
memeriksa
buku-buku,
catatan-catatan
dan
dokumendokumen lain berkenaan dengan tindak pidana di bidang
retribusi Daerah;
e.
melakukan penggeledahan untuk mendapatkan bahan bukti
pembuktian, pencatatan, dan dokumen-dokumen lain, serta
melakukan penyitaan bahan bukti tersebut;
f.
meminta bantuan tenaga ahli dalam rangka pelaksanaan
tugas penyidikan tindak pidana di bidang retribusi
Daerah;
g.
menyuruh
berhenti
dan
atau
melarang
seseorang
meninggalkan ruangan atau tempat pada saat pemeriksaan
sedang berlangsung dan memeriksa identitas orang dan
atau dokumen yang dibawa sebagaimana dimaksud pada
huruf e;
h.
memotret seseorang yang berkaitan dengan tindak pidana
retribusi Daerah;
i.
memanggil
orang
untuk
didengar
keterangannya
dan
diperiksa sebagai tersangka atau saksi;
j.
menghentikan penyidikan;
k.
melakukan tindakan lain yang perlu untuk kelancaran
penyidikan tindak pidana di bidang retribusi Daerah
(3)
menurut hukum yang dapat dipertanggungjawabkan.
Penyidik sebagaimana dimaksud pada ayat (1) Pasal ini
memberitahukan dimulainya penyidikan dan menyampaikan hasil
penyidikannya kepada Penuntut Umum, sesuai dengan ketentuan
yang diatur dalam Undang-undang Nomor 8 Tahun 1981 tentang
Hukum Acara Pidana.
BAB XX
KETENTUAN PENUTUP
Pasal 25
Dengan berlakunya Peraturan Daerah ini maka Peraturan Daerah
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1996 tentang
Pungutan RSJD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan Peraturan
Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1996
tentang Pelayanan Kesehatan Rumah Bersalin PLKM Dinas Kesehatan
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta, dinyatakan dicabut dan tidak
berlaku.
Pasl 26
Hal-hal yang belum diatur dalam Peraturan Daerah ini, sepanjang
mengenai pelaksanaannya akan diatur lebih lanjut oleh Gubernur
Kepala Daerah.
Pasal 27
Peraturan Daerah ini mulai berlaku pada tanggal diundangkan.
Agar
setiap
orang
dapat
mengetahuinya,
memerintahkan
pengundangan Peraturan Daerah ini dengan penempatannya dalam
Lembaran Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta.
Ditetapkan di : Yogyakarta
Pada tanggal : 10 Juni 1999
GUBERNUR
DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
ttd.
HAMENGKU BUWONO X
Diundangkan dalam Lembaran Daerah
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
Nomor : 3
Seri
: B
Tanggal
: 7 Juli 1999
Pelaksana Harian
Sekretaris Wilayah/Daerah
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta
ttd.
IR. H. SOEBEKTI SOENARTO
-----------------------NIP 080016744
PENJELASAN
PERATURAN DAERAH PROPINSI DAERAH ISTIMEWA YOGYAKARTA
NOMOR : 5 TAHUN 1999
TENTANG
RETRIBUSI PELAYANAN KESEHATAN
I.
PENJELASAN UMUM
Dalam rangka meningkatkan pelayanan kesehatan masyarakat,
Pemerintah
Propinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta
telah
menyelenggarakan pelayanan kesehatan yang dilaksanakan oleh
RSJD Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta maupun Rumah
Bersalin PLKM Dinas Kesehatan propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta.
Untuk
menyelenggarakan
kegiatan
tersebut,
masyarakat
diwajibkan
mengganti
biaya
pelayanan,
perawatan
dan
pengobatan, yang telah diatur dengan Peraturan Daerah
Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1996 dan
Peraturan Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11 Tahun 1996.
Berdasarkan Undang-undang Nomor 18 Tahun 1997 tentang Pajak
Daerah dan Retribusi Daerah jo Peraturan Pemerintah Nomor 20
Tahun 1997, maka Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa
Yogyakarta Nomor 6 Tahun 1996 tentang Pungutan Rumah Sakit
Jiwa Daerah (RSJD) Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta dan
Peraturan Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta Nomor 11
Tahun 1996 tentang Pelayanan Kesehatan Rumah Bersalin PLKM
Dinas Kesehatan Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta perlu
disesuaikan dengan ketentuan dimaksud.
Atas dasar hal tersebut di atas perlu menetapkan Peraturan
Daerah Propinsi Daerah Istimewa Yogyakarta tentang Retribusi
Pelayanan Kesehatan.
II.
PENJELASAN PASAL DEMI PASAL :
- Pasal 1 huruf a s/d v
:
Cukup jelas.
- Pasal 2 s.d Pasal 7 ayat (1)
ayat (3) :
Cukup jelas.
- Pasal 7 ayat (4) huruf a angka 1
s/d (3)
:
Cukup jelas.
angka 4
:
Pelayanan
obat-obatan
untuk
klas
adalah
pelayanan
obat-obat
termasuk
tambahan/
suplemen.
angka 5 s/d 6 :
Cukup jelas.
Pasal 7 ayat (4) huruf b
angka 1
angka 2
:
-Yang
dimaksud
dengan
kunjungan Pasien Day Care
adalah Kunjungan mantan
Pasien Rumah Sakit Jiwa
Daerah
Propinsi
Daerah
Istimewa Yogyakarta yang
masih menginginkan ikut
latihan
Ketrampilan
di
unit Rehabilitasi Pasien
Mental di Rumah Sakit
Jiwa
Daerah
Propinsi
Daerah
Istimewa
Yogyakarta.
-Tindakan Medik Gigi dan
Mulut:
a.
Sederhana meliputi:
1.
Cabut 1 (satu)
gigi, 1 (satu)
kali datang.
2.
Tambal Permanen
1 (satu) gigi,
1
(satu
kali
datang
(bahan
amalgam).
3.
Pengobatan
pulpa/tambal
sementara
1
(satu) gigi, 1
(satu
kali
datang.
4.
Scalling,
1
(satu)
kali
datang.
b.
Sedang meliputi
1.
Tambal
Sinar
Permanen
1
(satu) Gigi, 1
(satu)
kali
datang
(bahan
Heliclux).
2.
Odontektomi
1
(satu)
elemen
gigi.
3.
Alveolektomi.
4.
Reseksi Apex.
5.
Insisi Abses.
: - Yang dimaksud Rawat Inap
klas IV b dengan tarif
nol rupiah diperuntukkan
bagi pasien kurang mampu
kiriman dari Dinas Sosial
Tingkat I dan Tingkat II,
maupun
dari
Instansi/
kepolisian/masyarakat dan
angka 3
:
tidak mempunyai keluarga
yang
dinyatakan
dengan
surat
keterangan
dari
Pemerintah setempat dan
atau
Surat
Keputusan
Direktur RSJD.
- Bagi
Anggota
Veteran
beserta
keluarganya
diberikan
pelayanan
kesehatan/perawatan
kesehatan
secara
cumacuma
dengan
menunjukan
kartu kesehatan Veteran.
- Pasien rawat inap klas
IVa, IVb tidak dipungut
biaya
penunjang
diagnostik
maupun
tindakan
medik
dan
terapi.
- Biaya obat-obatan adalah
harga obat-obatan sebesar
harga kontrak terakhir,
ditambah
5%
(lima
perseratus).
Pemeriksaan
Penunjang
Diagnostik:
a
Pemeriksaan Laboratorium
Klinik:
1.
Hematologi:
Sederhana meliputi:
-Laju Endap Darah.
-Hemoglobin (HB).
-Hitung Eritrosit.
Hitung Lekosit.
-Hitung
Jenis
Lekosit
-Hitung Trombosit.
Hematokrit.
-Periksa
Darah
Malaria.
Masa Pendarahan
-Masa Pembekuan.
-Golongan Daerah.
Sedang:
pemeriksaan
Darah
Filaria.
Canggih : RH Faktor.
2.
Kimia Darah:
Sederhana meliputi:
Icterus Index.
Gros Titrasi.
Sedang meliputi:
Asam Urat Darah
Ureum.
-
3.
4.
Kreatinin Darah
Protein Total.
Albulin
Globulin
Alkali Phospat.
Kholesterol
Total.
Bilirubin
Total.
Bilirubin
Direk.
Protein
Total
Albumin/
Globulin.
Gula
Darah
Puasa.
Gula
Darah
Sewaktu.
Serum Glutomat
Oxoloacetat
Transaminose
(SGOT).
Canggih Meliputi:
Triglyserida.
Hipatitis
B
Surface Antigen
(HBS Ag).
Haigh
Density
Lippoprotein
(HDL).
Low
Density
Lippo
protein
(LDL).
Gamma Glutamyl
Transaminase
(GT).
Test Serologi adalah
pemeriksaan
Widal
Test, PP Test dan
Veneral
Diseases
Research
of
Laboratory (VDRL).
Pemeriksaan Urine:
Sedang meliputi:
PH.
Berat Jenis.
Reduksi.
Protein.
Sedimen.
Urobilin.
Bilirubin.
Nitrit.
Keton.
Darah.
5.
Pemeriksaan Faeses/
Tinja:
Sedang meliputi:
Faeses/tinja
Rutin.
Sudah III.
Darah Samar.
6.
Pemeriksaan
Bakteriologi:
Sedang
:
pengecatan
Sputum BTA.
Canggih meliputi:
Neisseria Slide
Difterria Slide
c.Pemeriksaan Psikometrik:
Sederhana Meliputi:
1.
Tes Kecerdasan:
-Standard
Progressive
Matrix
(SPM)
test.
-Colour
Progresive
Matric
(CPM)
test.
-Weschler
Adult
Intelegence
Scale (WAIS).
-Weschler
Intelegence
Scale
For
Children
(WISC).
-Tes (Intelegen- sia
Umum (TIU).
2.
Tes Kepribadian:
-House Tree Person
(HTP).
-Drwa A Man Test
(MAN).
-Tes
Menggambar
Pohon
(Baum
Tes).
3.
Lain-lain:
-Corner
Medical
Index (CMI).
Sedang meliputi:
-Edward
Personal
Preference
Schedule
(EPPS).
-Thematic
Aperception
Test (TAT).
-Tes
Psikologi
Angka 4
Angka 5
Angka 6
dengan
perangkat
Lengkap.
-Minnesota
Multi
Phasic
Personollity
Inventory
(MMPI).
-Hamilton
Rating
Scale
For
Depression/Hami
lton
Rating
Skale
For
Anxiety (HRSD/
HRSA).
Stress Test.
-Dementia
Rating
Scale.
Kreapelin Test.
Rorschach Test.
d.
Cukup jelas
:
Cukup jelas
:
Tindakan Khusus:
Tarip
tindakan
Medi
dan
Terapi:
Sederhana meliputi:
Insisi.
Hekting.
Faradisai.
Diatermi.
Fisioterapi.
Traksi.
Psikoterapi Singkat.
Terapi Kelompok.
Sedang meliputi:
-Terapi Kejang Listrik (TKL).
Sleep Terapi.
Hipnotis.
Biofeedback.
Play Terapi.
-Psickterapi dengan analisa.
Canggih : TKL dengan Premidikasi
atau Anastesi.
:
Pemeriksaan Kesehatan Jiwa.
Kesehatan Jiwa:
Sederhana
:
Konsultasi
kesehatan
jiwa
untuk
umum
termasuk pelajar.
Sedang:
a.
Untuk bebas narkotik.
b.
Untuk masuk SLB.
c.
Untuk caleg/cakades.
d.
Konsultasi docter ahli.
Sakit Jiwa:
Angka 7
Angka 8
- Pasal 8 s.d. 27
:
:
a.Untuk pengadilan.
b.Untuk
keterangan
pernah dirawat.
Visum Et Repertum
Cukup jelas.
Cukup jelas.
:
Cukup jelas.
Download