BAB 3 METODE PENELITIAN Rancangan metodologi penelitian ini disajikan berdasarkan dalam langkahlangkah seperti yang terdapat pada gambar flowchart dibawah ini. Penyajian secara sistematis dibuat agar lebih mudah untuk dimengerti. Flowchart metodologi ini disusun secara struktur untuk menyusun penelitian ini. Operasional Variabel Penelitian Desain Penelitian Hasil Pembahasan dan Saran Jenis dan sumber data : primer dan sekunder Metode Analisis: Analisis Jalur (Path Analysis) Uji Normalitas, Korelasi Teknik Pengumpulan Data :Observasi, Kuesioner Scaling , Uji Validitas, Reliabilitas Gambar 3.1 Rancangan Metodelogi Penelitian 3.1 Desain Penelitian Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya adalah penelitian deskriptif dan penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan nilainilai dari variabel-variabel yang diteliti. Sedangkan penelitian asosiatif merupakan penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara dua variabel atau lebih. Dalam pelaksanannya metode penelitian yang dilakukan adalah survey. Unit yang dituju adalah individu karyawan CV. Sugiyama Surya Perksa dan informasi yang didapat tersebut hanya dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu atau disebut juga dengan cross sectional. 21 22 Tabel 3.1 Desain penelitian Desain Penelitian Tujuan Penelitian Jenis Metode Penelitian Penelitian Unit Analisis Time Horizon Karyawan T-1 Asosiatif Survei CV.Sugiyama Cross Surya Sectional Perkasa Karyawan CV. T-2 Asosiatif Survei Sugiyama Surya Cross Sectional Perkasa Karyawan CV. T-3 Asosiatif Survei Sugiyama Surya Cross Sectional Perkasa Karyawan CV. T-4 Asosiatif Survei Sugiyama Surya Cross Sectional Perkasa Sumber: Penulis, 2013 Keterangan: T-1 : Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang signifikanEmotional Labor terhadap Job Satisfaction di CV. Sugiyama Surya Perkasa T-2 : Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang signifikanJob Satisfaction terhadap OCBdi CV. Sugiyama Surya Perkasa T-3 : Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang signifikan Labor terhadap OCB di CV. Sugiyama Surya Perkasa Emotional 23 T-4 : Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang signifikanEmotional LaborterhadapOCB melauiJob Satisfaction di CV. Sugiyama Surya Perkasa 3.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian Menurut Kountur (2007) operasional variabel merupakan suatu cara menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu dilakukan untuk mengukur variabelvariabel dalam penelitian untuk memberikan informasi yang akan berguna ketika penelitian. Variabel-variabel pada penelitian ini adalah: 1. Emotional Labor: Kerja Emosional yaitu pengendalian emosi dari pekerja yang sering kontak dengan pelanggan. Kontrol ini menghasilkan ekspresi wajah dan gerakan tubuh. Organisasi dan sistem penghargaan gajinya menentukan bahwa pekerja harus mengontrol emosi mereka ditempat kerja dan mampu menciptakan suasana kerja yang kondusif bagi organisasi. (Hochsclid dalam Chia-Ju Lu et al, 2013) 2. Job Satisfaction: keadaan emosisonal yang positif yang merupakan hasil dari evaluasi pengalaman kerja seseorang. Ketidakpuasan muncul ketika harapan seseorang tidak dipenuhi. (Mathis dan Jackson, 2006) 3. Organizational Citizenship Behavior: perilaku pilihan yang tidak menjadi bagian dari kewajiban kerja formal seorang karyawan namun mendukung berfungsinya organisasi tersebut secara efektif (Robbins dan Judge, 2008) Untuk skala pengukurannya menggunakan Skala Likert. Skala Likert digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi para karyawan CV. Sugiyama Surya Perkasa. Skala Likert digunakan untuk penelitian ini, karena dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert 24 mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat berupa kata-kata antara lain: sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju, setuju, sangat setuju. Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian Variabel Definisi Dimensi Indikator Skala Model Penguku Skala ran Pengukura n Emotional Kerja Berpura- Labor Emosional pura mengelola diubah (Kerja adalah dipermuka emosi menjadi Emosional mengacu an ditempat Interval X) pada (Surface kerja pengendalian Acting) emosi - Mampu - Menunjuk dari kan pekerja yang ekspresi sering kontak bahagia dengan ditempat pelanggan. kerja Kontrol ini bahkan menghasilka ketika n tidak ekspresi wajah dan mengingin gerakan tubuh. Ordinal, kannya - Memberik Organisasi an dan perhatian sistem penghargaan sepenuhny gajinya a terhadap menentukan pekerjaan bahwa pekerja harus mengontrol emosi Berpura- - Bersikap Skala Likert 25 mereka ditempat pura secara empati kerja dan mampu mendalam terhadap menciptakan rekan (Deep suasana kerja yang Acting) kondusif kerja bagi - Menahan organisasi.Hochsclid emosi yang dikutip oleh tempat Chia-Ju, kerja Yi-Yu (2013:166 di (kemaraha n, kekecewaa Kepuasan adalah n) Kerja - merasa adalah keadaan emosisonal emosional positif yang terkuras merupakan hasil setelah bekerja dari - Pekerjaan Job Satisfaction Pekerjaan yang (Kepuasan itu sendiri menarik - Pekerjaan Kerja Y) yang sesuai dengan pengetahua n, keterampil an, dan kemampua n evaluasi - Kesempat 26 pengalama an n menyampa kerja seseorang. ikan Ketidakpua keluhan san muncul dan ide ketika Atasan - Cara harapan atasan seseorang menanga tidak ni dipenuhi. pekerjany Mathis dan a Jackson para - kemampua (2006:121) n atasan dalam membuat keputusan Rekan Kerja - Rekan Kerja yang mengharg ai hasil kerja - Kesempat an berinterak si dengan rekan kerja Promosi - Adanya kemungki 27 nan yang besar untuk naik jabatan - Proses kenaikan jabatan terbuka - Sesuai dengan Gaji keterampil an individu - Sesuai dengan standar gaji - sesuai dengan tuntutan - Kondisi Kondisi Kerja ruang kerja - Tata letak ruang kerja - Kondisi keamanan dan kesehatan 28 Organizatio Organizatio - Bersedia nal nal membantu Citizenship Citizenship meringank Behavior Behavior an (Z) adalah pekerjaan perilaku rekan pilihan yang kerja Altruism tidak - Bersedia menjadi membantu bagian dari pelanggan kewajiban yang formal memerluk seorang an bantuan karyawan - Bersedia namun membantu mendukung karyawan berfungsiny baru a organisasi beradaptas tersebut i secara efektif. Robbin dan Judge (2008:40) - Memberik Conscientious an ness informasi pada rekan kerja berhubung an dengan pekerjaan - Memakai 29 jam kerja secara maksimal untuk bekerja - Bersedia bekerja melebihi prasayarat minimum (kerja lembur) Sportmansh - Toleransi ip pada situasi yang kurang ideal ditempat kerja - Tidak menyalakan orang lain atas kegagalan tim Courtessy - Mengharga i dan peduli kepada karyawan lain 30 - Bersedia dengan lapang dada menerima kritikan Civic Virtue - Membantu menjaga citra organisasi - Menaruh perhatian pada keberlangsun gan organisasi 3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian Sumber data penelitian ini ada dua jenis yaitu data primer dan data sekunder. Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumbernya data tanpa melalui perantara. Sedangkan data sekunder adalah sumber data penelitian yang diperoleh secara tidak langsung atau melalui media dan perantara lain. Dalam penelitian ini data primer diperoleh dengan cara menyebar kuesioner kepada karyawan di CV. Sugiyama Surya Perkasa dan data sekunder yang didapat dari perusahaan sebagai bahan referensi.Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam suatu skala numerik (angka). Sedangkan, data kualitatif adalah data yang tidak dapat diukur dalam skala numerik. Namun karena dalam statistik semua data harus dalam bentuk angka, maka data kualitatif umumnya dikuantitatifkan agar dapatdiproses lebih lanjut (Kuncoro, 2009, p145-146). Jenis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah data kualitatif yang diubah menjadi data kuantitatif. 31 Tabel 3.3 Jenis dan Sumber data penelitian Data Jenis Data Sumber Data Emotional labor Kuantitatif- Data primer dari kuesioner Kualitatif Job Satisfaction Kuantitatif- Data primer dari kuesioner Kualitatif Organizational citizenship KuantitatifBehaviour Data primer dari kuesioner Kualitatif 3.4 Teknik Pengumpulan Data Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah: 1. Library research (Penelitian kepustakaan) Penelitian yang dilakukan peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan dengan topik atau masalah yang akan diteliti. Informasi itu dapat diperoleh dari buku-buku ilmiah, jurnal-jurnal dan artikel-artikel dari internet. Dengan penelitian kepustakaan ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder dan landasan teori yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan perbandingan. 2. Field research (Penelitian lapangan) Penelitian ini dilakukan secara langsung kepada objek penelitian yaitu karyawan CV. Sugiyama Surya Perkasa. Data dikumpulkan secara langsung dengan menggunakan: - Wawancara Melakukan tanya jawab dengan pihak CV. Sugiyama Surya Perkasa mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas. - Kuesioner Teknik kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan atau menyebarkan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang dibahas (Sugiyono, 2011). Setiap pertanyaan disusun sedemikian rupa agar bisa dijawab dengan lima tingkatan pilihan jawaban dari pertanyaan yang diajukan. Urutan untuk skala adalah sebagai berikut: 32 1= Sangat tidak setuju (STS) 2= Tidak setuju (TS) 3= Kurang setuju (KS) 4= Setuju (S) 5= Sangat setuju (SS) 3.5 Teknik Pengambilan Sampel Populasi merupakan wilayah umum yang terdiri atas objek maupun subjek yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya pada akhir penelitian (Sugiyono, 2005). Maka dapat ditetapkan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah karyawan CV. Sugiyama Surya Perkasa. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan karakteristik yang mewakili populasi tersebut. Arikunto (2004) mengatakan bahwa jika subjek penelitian kurang dari 100 orang, maka sebaiknya diambil seluruhnya menjadi responden, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dengan memperhatikan pernyataan tersebut, populasiyang akan diambil adalah karyawan dari CV. Sugiyama Surya Perkasa berjumlah 66 orang yang diberikan kesempatan dan peluang yang sama. Data diambil ketika peneliti bermaksud untuk menggeneralisasikan hasil penelitiannya. 3.6 Metode Analisis Sebelum analisis dilakukan, pertanyaan pada kuisioner yang sudah diisi oleh responden akan diubah dari bentuk kualitatif menjadi bentuk kuantitatif dengan memberikan pembobotan nilai berdasarkan skala likert. Analisis diawali dengan uji Validitas dan Reliabilitas pada kuesioner. Dari hasil kuesioner tersebut didapatkan data yang dianalisis lebih lanjut dengan mengunakan analisis jalur (Path Analisis) Table 3.4Metode Analisis Data Tujuan Penelitian Jenis Penelitian Teknik Penelitian T-1 Asosiatif Path Analysis T-2 Asosiatif Path Analysis T-3 Asosiatif Path Analysis T-4 Asosiatif Path Analysis 33 Berdasarkan tabel 3.4, didalam penelitian ini terdapat 2 tujuan penelitian yang berbentuk sub-struktur 1 dan sub-struktur 2, kedua substruktur tersebut menggunakan dua metode analisis, yaitu : analisa jalur atau Path Analysis. Substruktur 1 dan 2 ini nantinya akan menjalani beberapa tahap pengolahan data seperti transformasi data ordinal menjadi interval, uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi klasik, dan analisa jalur. 3.6.1 Transformasi Data Ordinal menjadi Data Interval Menurut Riduwan & Kuncoro (2012, p30) menyatakan bahwa mentransformasi data ordinal menjadi data interval berguna untuk memenuhi sebagian dari syarat analisis statistik parametrik yang mana data setidaktidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan menggunakan MSI (method of successive interval). 3.6.2 Uji Validitas Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap konsep yang diukur sehingga benar- benar mengukur apa yang seharusnya diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrument menurut Riduwan dan Engkos Ahmad Kuncoro (2008:109-110), menjelaskan bahwa validitas adalah suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan suatu alat ukur. Untuk menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagianbagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk menghitung validitas alat ukur yang digunakan rumus : Dimana : r hitung = koefesien korelasi ∑ Xi = jumlah skor item ∑ Yi = jumlah skor total 34 n = jumlah responden Dasar Pengambilan Keputusan : • Jika r hitung positif, dan r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut valid. • Jika r hitung tidak positif, dan r hitung < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. • Jika r hitung > r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut tidak valid. 3.6.3 Uji Reliabilitas Uji reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabilitas). Instrumen yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono, 2007,p110). Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama instrument pengukuran yang baik (Rocheaty, 2007,p50) Uji reliabilitas instrument dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau keajegan) alat pengumpulan data(instrumen) yang digunakan. Dalam penelitian ini menggunakan teknik Crombach’s Alpha (α). Berikut rumus dari Alpha : Dimana : : nilai reliabilitas ∑SI : jumlah Varians skor tiap- tiap item St : varians total K : jumlah item Dasar pengambilan keputusan : • Jika r alpha positif dan r alpha > r tabel, maka butir atau variabel tersebut reliabel. • Jika r alpha positif dan r alpha < r tabel, maka butir atau variabel tersebut tidak reliabel. 35 3.6.4Uji Asumsi Klasik 3.6.4.1 Uji Normalitas Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diolah berdistribusi normal dalam artian bahwa sampel yang diambil berasal dari populasi yang sama. Sebaran data harus dianalisis untuk mengetahui apakah asumsi normalitas dipenuhi, sehingga dapat diolah lebih lanjut pada path diagram. Menurut Santoso (2007, p154), dalam menjelaskan output test of normality, terdapat dasar pengambilan keputusan sebagai berikut: - Nilai sig atau signigikansi atau bila probabilitas < 0.05 maka distribusi tidak normal - Nilai sig atau signifikansi atau probabilitas > 0.05 maka distribusi normal. 3.6.4.2 Uji Heterokedatisitas Uji heterokedatisitas dilakukan untuk menunjukkan varians variabel tidak sama untuk semua pengematan/observasi dimana pada model regresi yang baik adalah apabila terjadi homokedatisitas, yaitu menunjukkan varians yang tetap. Hal ini dapat dilihat dengan uji scatterplot , dimana akan terlihat letak titik-titik menyebar secara acak atau tidak. Apabila tidak acak berarti terjadi heterokedatisitas dan apabila titik menyebar secara acak berarti terjadi homokedatisitas. 3.6.4.3 Uji Multikolinearitas Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana satu atau lebih variabel independent terdapat korelasi atau hubungan dengan variabel independent lainnya atau dengan kata lain satu atau lebih variabel independent merupakan satu fungsi linear dari variabel independent lainnya. Uji multikolinearitas yang paling sering digunakan adalah dengan melihat Variance Inflation Factor (VIF) karena cara tersebut dirasa paling mudah dan praktis. 36 3.6.4.4 Uji Linieritas Uji linieritas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui status linier tidaknya suatu distribusi data penelitian. Hasil yang diperoleh melalui uji linieritas akan menentukan teknik-teknik analisis yang akan digunakan bisa digunakan atau tidak. Apabila dari hasil uji linieritas didapatkan kesimpulan bahwa distribusi data penelitian dikatagorikan linier maka data penelitian dapat digunakan dengan metode-metode yang ditentukan (misalnya analisis regresi linier). Demikian juga sebaliknya apabila ternyata tidak linier maka distribusi data harus dianalisis dengan metode lain. 3.6.5 Analisis Korelasi Analisis korelasi merupakan analisis mengenai kuat lemahnya hubungan antar variabel yang diteliti. Untuk mengetahui tingkat hubungan dalam korelasi, dapat dilihat pada tabel interpretasi nilai r.Besar kecilnya sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan rumus Koefisien Determinan sebagai berikut: KP = r2 x 100% Dimana KP adalah nilai koefisien determinasi, dan r adalah koefisien korelasi (Riduwan dan Kuncoro, 2011 :162). Tabel 3.5 Tingkat Hubungan Korelasi Interval Koefisien Tingkat Hubungan 0.80 – 1,000 Sangat Kuat 0,60 – 0,799 Kuat 0,40 – 0,599 Cukup Kuat 0,20 – 0,399 Rendah 0,00 – 0,199 Sangat Rendah Sumber: Riduwan (2005) dalam Sarjono dan Julianita (2011) Selanjutnya, dasar pengambilan keputusan Uji Sig. pada analisis korelasi adalah sebagai berikut: − Jika nilai Sig. ≥ 0,05 maka Ho diterima, artinya hubungan antar variabel tidak signifikan. 37 − Jika nilai Sig. ≤ 0,05 maka Ho ditolak, artinya hubungan antar variabel signifikan. 3.7 Uji Analisis Jalur (Path Analysis) Berdasarkan Riduwan & Kuncoro (2008, p1-2), analisis jalur (path analysis), yang dikembangkan pertama kali pada tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika yaitu Sewall Wright merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menganalisis pola hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui peran langsung maupun tidak langsung seperangkat variabel independent terhadap variabel dependent. Manfaat path analyisis adalah : • Penjelasan terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang diteliti. • Prediksi nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas, dan prediksi dengan path analysis ini bersifat kualitatif. • Faktor determinan, yaitu penentuan variabel bebas mana yang berpengaruh dominan terhadap variabel terikat, juga digunakan untuk menelusuri mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat. • Pengujian model, menggunakan theory triming, baik untuk uji reliabilitas (uji keajegan) konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru. Asumsi-asumsi path analysis: • Pada model path analysis, hubungan antar variabel bersifat linier, adaptif dan bersifat normal • Hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang terbalik • Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio • Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk dipilih menjadi anggota sampel • Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan reliable artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung. 38 • Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan artinya model teori yang dikaji atau diuji dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti. Tabel 3.6 Kategori hubungan pengaruh variabel yang diteliti Koefisien Path Daya/Pengaruh 0,05-0,09 Lemah 0,10-0,29 Sedang >0,30 Kuat Alasan penggunaan path analysis dibanding regresi ialah karena pada path analysis dapat di ketahui pengaruh variabel eksogen terhadap endogen melalui variable intervening yaitu variabel perantara antar 2 variabel atau lebih, di mana pada regresi tidak tidak terdapat variabel intervening. 3.6.7 Langkah- langkah Pengujian Path Analisis Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2011: 116118) ada beberapa langkah pengujian path analisis yaitu sebagai berikut : 1. Merumuskan hipotesis dan persamaan structural Persamaan Sub-struktural 1 : 1 Persamaan Sub-struktural 2 : 2 2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefesien regresi a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan rumuskan persamaan strukturnya yang sesuai hipotesis yang diajukan. Hipotesis : naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara signifikan oleh Variabel Eksogen (X1 dan X2). 39 b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan. Hitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan: persamaan regresi berganda : Y = a+ + + 3. Menghitung koefesien jalur secara simultan (keseluruhan) a. Kaidah pengujian signifikan secara manual : menggunakan tabel F F= Keterangan : n = jumlah Sampel k = jumlah variabel eksogen R2 YXK = Rsquare Jika F hitung ≥ F tabel, maka Ho ditolak atau Ha diterima yang artinya signifikan. Jika F hitung ≤ F tabel, maka Ho diterima yang artinya tidak signifikan dengan taraf signifikan (α) = 0,05 Carilah nilai F tabel menggunakan tabel F dengan rumus : F tabel = {(1-α ) (dk = k ), (dk = n-k-1)} atau F {(1-α ) (v1= k ),(v2=n-k1)} Cara mencari F tabel : nilai (dk=k ) atau v1 disebut nilai pembilang Nilai (dk = n-k-1) atau v2 disebut nilai penyebut b. Kaidah pengujian signifikan Progran SPSS • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [ 0.05 ≤ sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak, artinya tidak signifikan. • Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai probabilitas sig atau [0.05 ≥ sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima, artinya signifikan. 40 3.7 Rancangan Uji Hipotesis Berdasarkan asumsi-asumsi penelitian sebagaimana diuraikan diatas, maka dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berkut : Dasar pengambilan keputusan : Sig ≥0,05 : Ho diterima, Ha ditolak Sig< 0,05 : Ho ditolak, Ha diterima T-1 : Ho : Tidak ada pengaruh yangsignifikan Emotional Labor (X) terhadap Job Satisfaction (Y) Ha : Ada pengaruh yang signifikanEmotional Labor(X) terhadap Job Satisfaction(Y) T-2 : Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikanJob Satisfaction (Y)terhadap OCB (Z) Ha: Ada pengaruh yang signifikan Job Satisfaction (Y) terhadap OCB (Z) T-3 : Ho : Tidak ada pengaruh yangsignifikanEmotional labor (X) terhadap OCB (Z) Ha : Ada pengaruh yang signifikanEmotional labor (X) terhadap OCB (Z) T-4 : Ho : Tidak ada pengaruh yangsignifikan Emotional Labor (X) terhadapOCB (Z) melalui Job Satisfaction (Y) Ha : Ada pengaruh yang signifikan Emotional terhadap OCB (Z) melalui Job Satisfaction (Y) 3.8 Rancangan Pemecahan Masalah Langkah-langkah pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Memulai penelitian dengan melakukan observasi. Labor (X) 41 2. Menentukan latar belakang dari permasalahan yang akan diteliti, menentukan definisi dan menentukan tujuan penelitian dari identifikasi masalah. 3. Melakukan studi kepustakaan untuk penelitian yang akan dilakukan selanjutnya. 4. Melakukan pengumpulan data. Kemudian, mendesain kuesioner dan menyebar kuesioner kepada responden di CV. Sugiyama Surya Perkasa. 5. Melakukan pengolahan data untuk membuat rekapitulasi kuesioner dengan menggunakan Path analysis. 6. Analisis dilakukan terhadap perhitungan yang telah dilakukan sebelumnya. 7. Mengambil simpulan dari hasil analisis dan memberikan saran kepada perusahaan mengenai Emotional Labor, Job Satisfaction, Organizational Citizenship Behavior. Penelitian pun selesai. dan