21 BAB 3 METODE PENELITIAN Rancangan metodologi penelitian

advertisement
BAB 3
METODE PENELITIAN
Rancangan metodologi penelitian ini disajikan berdasarkan dalam langkahlangkah seperti yang terdapat pada gambar flowchart dibawah ini. Penyajian secara
sistematis dibuat agar lebih mudah untuk dimengerti. Flowchart metodologi ini
disusun secara struktur untuk menyusun penelitian ini.
Operasional
Variabel
Penelitian
Desain
Penelitian
Hasil
Pembahasan dan
Saran
Jenis dan
sumber data
: primer dan
sekunder
Metode
Analisis:
Analisis Jalur
(Path Analysis)
Uji Normalitas,
Korelasi
Teknik
Pengumpulan
Data :Observasi,
Kuesioner
Scaling
, Uji Validitas,
Reliabilitas
Gambar 3.1 Rancangan Metodelogi Penelitian
3.1 Desain Penelitian
Dalam penelitian ini, jenis penelitiannya adalah penelitian deskriptif dan
penelitian asosiatif. Penelitian deskriptif dimaksudkan untuk mendefinisikan nilainilai dari variabel-variabel yang diteliti. Sedangkan penelitian asosiatif merupakan
penelitian yang dilakukan dengan tujuan untuk mengetahui hubungan antara dua
variabel atau lebih. Dalam pelaksanannya metode penelitian yang dilakukan adalah
survey. Unit yang dituju adalah individu karyawan CV. Sugiyama Surya Perksa dan
informasi yang didapat tersebut hanya dikumpulkan satu kali pada waktu tertentu
atau disebut juga dengan cross sectional.
21
22
Tabel 3.1 Desain penelitian
Desain Penelitian
Tujuan
Penelitian
Jenis
Metode
Penelitian
Penelitian
Unit Analisis
Time Horizon
Karyawan
T-1
Asosiatif
Survei
CV.Sugiyama
Cross
Surya
Sectional
Perkasa
Karyawan
CV.
T-2
Asosiatif
Survei
Sugiyama
Surya
Cross
Sectional
Perkasa
Karyawan
CV.
T-3
Asosiatif
Survei
Sugiyama
Surya
Cross
Sectional
Perkasa
Karyawan
CV.
T-4
Asosiatif
Survei
Sugiyama
Surya
Cross
Sectional
Perkasa
Sumber: Penulis, 2013
Keterangan:
T-1
: Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang signifikanEmotional
Labor terhadap Job Satisfaction di CV. Sugiyama Surya Perkasa
T-2
: Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang signifikanJob
Satisfaction terhadap OCBdi CV. Sugiyama Surya Perkasa
T-3
: Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang signifikan
Labor terhadap OCB di CV. Sugiyama Surya Perkasa
Emotional
23
T-4
: Untuk mengetahui seberapa besar pengaruh yang signifikanEmotional
LaborterhadapOCB melauiJob Satisfaction di CV. Sugiyama Surya
Perkasa
3.2. Operasionalisasi Variabel Penelitian
Menurut Kountur (2007) operasional variabel merupakan suatu cara
menetapkan kegiatan atau tindakan yang perlu dilakukan untuk mengukur variabelvariabel dalam penelitian untuk memberikan informasi yang akan berguna ketika
penelitian.
Variabel-variabel pada penelitian ini adalah:
1. Emotional Labor:
Kerja Emosional yaitu pengendalian emosi dari pekerja yang sering kontak
dengan pelanggan. Kontrol ini menghasilkan ekspresi wajah dan gerakan tubuh.
Organisasi dan sistem penghargaan gajinya menentukan bahwa pekerja harus
mengontrol emosi mereka ditempat kerja dan mampu menciptakan suasana kerja
yang kondusif bagi organisasi. (Hochsclid dalam Chia-Ju Lu et al, 2013)
2. Job Satisfaction:
keadaan emosisonal yang positif yang
merupakan hasil dari evaluasi
pengalaman kerja seseorang. Ketidakpuasan muncul ketika harapan seseorang
tidak dipenuhi. (Mathis dan Jackson, 2006)
3. Organizational Citizenship Behavior:
perilaku pilihan yang tidak menjadi bagian dari kewajiban kerja formal seorang
karyawan namun mendukung berfungsinya organisasi tersebut secara efektif
(Robbins dan Judge, 2008)
Untuk skala pengukurannya menggunakan Skala Likert. Skala Likert
digunakan untuk mengukur sikap, pendapat, atau persepsi para karyawan
CV. Sugiyama Surya Perkasa. Skala Likert digunakan untuk penelitian ini,
karena dengan Skala Likert, variabel yang akan diukur dijabarkan menjadi
indikator variabel. Kemudian indikator tersebut dijadikan sebagai titik tolak
untuk menyusun item-item instrumen yang dapat berupa pertanyaan atau
pernyataan. Jawaban setiap item instrumen yang menggunakan Skala Likert
24
mempunyai gradasi dari sangat positif sampai sangat negatif, yang dapat
berupa kata-kata antara lain: sangat tidak setuju, tidak setuju, kurang setuju,
setuju, sangat setuju.
Tabel 3.2 Operasionalisasi Variabel Penelitian
Variabel
Definisi
Dimensi
Indikator
Skala
Model
Penguku
Skala
ran
Pengukura
n
Emotional
Kerja
Berpura-
Labor
Emosional
pura
mengelola
diubah
(Kerja
adalah
dipermuka
emosi
menjadi
Emosional
mengacu
an
ditempat
Interval
X)
pada
(Surface
kerja
pengendalian
Acting)
emosi
- Mampu
- Menunjuk
dari
kan
pekerja yang
ekspresi
sering kontak
bahagia
dengan
ditempat
pelanggan.
kerja
Kontrol
ini
bahkan
menghasilka
ketika
n
tidak
ekspresi
wajah
dan
mengingin
gerakan
tubuh.
Ordinal,
kannya
- Memberik
Organisasi
an
dan
perhatian
sistem
penghargaan
sepenuhny
gajinya
a terhadap
menentukan
pekerjaan
bahwa
pekerja harus
mengontrol
emosi Berpura-
- Bersikap
Skala Likert
25
mereka
ditempat pura secara
empati
kerja dan mampu mendalam
terhadap
menciptakan
rekan
(Deep
suasana kerja yang Acting)
kondusif
kerja
bagi
- Menahan
organisasi.Hochsclid
emosi
yang dikutip oleh
tempat
Chia-Ju,
kerja
Yi-Yu
(2013:166
di
(kemaraha
n,
kekecewaa
Kepuasan
adalah
n)
Kerja
- merasa
adalah
keadaan emosisonal
emosional
positif
yang
terkuras
merupakan
hasil
setelah
bekerja
dari
- Pekerjaan
Job
Satisfaction
Pekerjaan
yang
(Kepuasan
itu sendiri
menarik
- Pekerjaan
Kerja Y)
yang sesuai
dengan
pengetahua
n,
keterampil
an,
dan
kemampua
n
evaluasi
- Kesempat
26
pengalama
an
n
menyampa
kerja
seseorang.
ikan
Ketidakpua
keluhan
san muncul
dan ide
ketika
Atasan
-
Cara
harapan
atasan
seseorang
menanga
tidak
ni
dipenuhi.
pekerjany
Mathis dan
a
Jackson
para
- kemampua
(2006:121)
n
atasan
dalam
membuat
keputusan
Rekan Kerja
- Rekan
Kerja yang
mengharg
ai hasil
kerja
- Kesempat
an
berinterak
si dengan
rekan
kerja
Promosi
- Adanya
kemungki
27
nan yang
besar
untuk naik
jabatan
- Proses
kenaikan
jabatan
terbuka
- Sesuai
dengan
Gaji
keterampil
an
individu
- Sesuai
dengan
standar
gaji
- sesuai
dengan
tuntutan
- Kondisi
Kondisi Kerja
ruang kerja
- Tata letak
ruang
kerja
- Kondisi
keamanan
dan
kesehatan
28
Organizatio
Organizatio
- Bersedia
nal
nal
membantu
Citizenship
Citizenship
meringank
Behavior
Behavior
an
(Z)
adalah
pekerjaan
perilaku
rekan
pilihan yang
kerja
Altruism
tidak
- Bersedia
menjadi
membantu
bagian dari
pelanggan
kewajiban
yang
formal
memerluk
seorang
an bantuan
karyawan
- Bersedia
namun
membantu
mendukung
karyawan
berfungsiny
baru
a organisasi
beradaptas
tersebut
i
secara
efektif.
Robbin dan
Judge
(2008:40)
- Memberik
Conscientious
an
ness
informasi
pada rekan
kerja
berhubung
an dengan
pekerjaan
-
Memakai
29
jam
kerja
secara
maksimal
untuk
bekerja
-
Bersedia
bekerja
melebihi
prasayarat
minimum
(kerja
lembur)
Sportmansh
- Toleransi
ip
pada situasi
yang kurang
ideal
ditempat
kerja
- Tidak
menyalakan
orang
lain
atas
kegagalan
tim
Courtessy
-
Mengharga
i dan peduli
kepada
karyawan
lain
30
- Bersedia
dengan
lapang dada
menerima
kritikan
Civic Virtue
-
Membantu
menjaga citra
organisasi
-
Menaruh
perhatian
pada
keberlangsun
gan
organisasi
3.3 Jenis dan Sumber Data Penelitian
Sumber data penelitian ini ada dua jenis yaitu data primer dan data sekunder.
Data primer adalah sumber data yang diperoleh langsung dari sumbernya data tanpa
melalui perantara. Sedangkan data sekunder adalah sumber data penelitian yang
diperoleh secara tidak langsung atau melalui media dan perantara lain. Dalam
penelitian ini data primer diperoleh dengan cara menyebar kuesioner kepada
karyawan di CV. Sugiyama Surya Perkasa dan data sekunder yang didapat dari
perusahaan sebagai bahan referensi.Data kuantitatif adalah data yang diukur dalam
suatu skala numerik (angka). Sedangkan, data kualitatif adalah data yang tidak dapat
diukur dalam skala numerik. Namun karena dalam statistik semua data harus dalam
bentuk angka, maka data kualitatif umumnya dikuantitatifkan agar dapatdiproses
lebih lanjut (Kuncoro, 2009, p145-146). Jenis data yang digunakan dalam penelitian
ini adalah data kualitatif yang diubah menjadi data kuantitatif.
31
Tabel 3.3 Jenis dan Sumber data penelitian
Data
Jenis Data
Sumber Data
Emotional labor
Kuantitatif-
Data primer dari kuesioner
Kualitatif
Job Satisfaction
Kuantitatif-
Data primer dari kuesioner
Kualitatif
Organizational citizenship KuantitatifBehaviour
Data primer dari kuesioner
Kualitatif
3.4 Teknik Pengumpulan Data
Teknik pengumpulan data yang digunakan pada penelitian ini adalah:
1. Library research (Penelitian kepustakaan)
Penelitian yang dilakukan peneliti untuk menghimpun informasi yang relevan
dengan topik atau masalah yang akan diteliti. Informasi itu dapat diperoleh
dari buku-buku ilmiah, jurnal-jurnal dan artikel-artikel dari internet. Dengan
penelitian kepustakaan ini dimaksudkan untuk memperoleh data sekunder
dan landasan teori yang berkaitan dengan penelitian sebagai bahan
perbandingan.
2. Field research (Penelitian lapangan)
Penelitian ini dilakukan secara langsung kepada objek penelitian yaitu
karyawan CV. Sugiyama Surya Perkasa. Data dikumpulkan secara langsung
dengan menggunakan:
-
Wawancara
Melakukan tanya jawab dengan pihak CV. Sugiyama Surya Perkasa
mengenai segala sesuatu yang berkaitan dengan masalah yang akan dibahas.
-
Kuesioner
Teknik kuesioner merupakan suatu pengumpulan data dengan memberikan
atau menyebarkan daftar pertanyaan yang berkaitan dengan masalah yang
dibahas (Sugiyono, 2011). Setiap pertanyaan disusun sedemikian rupa agar
bisa dijawab dengan lima tingkatan pilihan jawaban dari pertanyaan yang
diajukan. Urutan untuk skala adalah sebagai berikut:
32
1= Sangat tidak setuju (STS)
2= Tidak setuju (TS)
3= Kurang setuju (KS)
4= Setuju (S)
5= Sangat setuju (SS)
3.5 Teknik Pengambilan Sampel
Populasi merupakan wilayah umum yang terdiri atas objek maupun subjek
yang mempunyai kualitas dan karakteristik tertentu yang ditetapkan oleh peneliti
untuk dipelajari dan ditarik kesimpulannya pada akhir penelitian (Sugiyono, 2005).
Maka dapat ditetapkan bahwa populasi dalam penelitian ini adalah karyawan CV.
Sugiyama Surya Perkasa. Sedangkan sampel adalah bagian dari jumlah dan
karakteristik yang mewakili populasi tersebut. Arikunto (2004) mengatakan bahwa
jika subjek penelitian kurang dari 100 orang, maka sebaiknya diambil seluruhnya
menjadi responden, sehingga penelitiannya merupakan penelitian populasi. Dengan
memperhatikan pernyataan tersebut, populasiyang akan diambil adalah karyawan
dari CV. Sugiyama Surya Perkasa berjumlah 66 orang yang diberikan kesempatan
dan peluang yang sama. Data diambil ketika peneliti bermaksud untuk
menggeneralisasikan hasil penelitiannya.
3.6 Metode Analisis
Sebelum analisis dilakukan, pertanyaan pada kuisioner yang sudah
diisi oleh responden akan diubah dari bentuk kualitatif menjadi bentuk
kuantitatif dengan memberikan pembobotan nilai berdasarkan skala likert.
Analisis diawali dengan uji Validitas dan Reliabilitas pada kuesioner.
Dari hasil kuesioner tersebut didapatkan data yang dianalisis lebih lanjut
dengan mengunakan analisis jalur (Path Analisis)
Table 3.4Metode Analisis Data
Tujuan Penelitian
Jenis Penelitian
Teknik Penelitian
T-1
Asosiatif
Path Analysis
T-2
Asosiatif
Path Analysis
T-3
Asosiatif
Path Analysis
T-4
Asosiatif
Path Analysis
33
Berdasarkan tabel 3.4, didalam penelitian ini terdapat 2 tujuan penelitian
yang berbentuk sub-struktur 1 dan sub-struktur 2, kedua substruktur tersebut
menggunakan dua metode analisis, yaitu : analisa jalur atau Path Analysis. Substruktur 1 dan 2 ini nantinya akan menjalani beberapa tahap pengolahan data seperti
transformasi data ordinal menjadi interval, uji validitas dan reliabilitas, uji asumsi
klasik, dan analisa jalur.
3.6.1 Transformasi Data Ordinal menjadi Data Interval
Menurut Riduwan & Kuncoro (2012, p30) menyatakan bahwa
mentransformasi data ordinal menjadi data interval berguna untuk memenuhi
sebagian dari syarat analisis statistik parametrik yang mana data setidaktidaknya berskala interval. Teknik transformasi yang paling sederhana dengan
menggunakan MSI (method of successive interval).
3.6.2 Uji Validitas
Uji validitas dilakukan berkenaan dengan ketepatan alat ukur terhadap
konsep yang diukur sehingga benar- benar mengukur apa yang seharusnya
diukur. Berkaitan dengan pengujian validitas instrument menurut Riduwan dan
Engkos Ahmad Kuncoro (2008:109-110), menjelaskan bahwa validitas adalah
suatu ukuran yang menunjukan tingkat keandalan suatu alat ukur. Untuk
menguji validitas alat ukur, terlebih dahulu dicari harga korelasi antara bagianbagian dari alat ukur secara keseluruhan dengan cara mengkorelasikan setiap
butir alat ukur dengan skor total yang merupakan jumlah tiap skor butir. Untuk
menghitung validitas alat ukur yang digunakan rumus :
Dimana :
r hitung = koefesien korelasi
∑ Xi = jumlah skor item
∑ Yi = jumlah skor total
34
n = jumlah responden
Dasar Pengambilan Keputusan :
• Jika r hitung positif, dan r hitung > r tabel, maka butir atau variabel tersebut
valid.
• Jika r hitung tidak positif, dan r hitung < r tabel, maka butir atau variabel
tersebut tidak valid.
• Jika r hitung > r tabel, tapi bertanda negatif, maka butir atau variabel tersebut
tidak valid.
3.6.3 Uji Reliabilitas
Uji reliabilitas artinya adalah tingkat kepercayaan hasil suatu
pengukuran. Pengukuran yang memiliki reliabilitas tinggi, yaitu pengukuran
yang mampu memberikan hasil ukur yang terpercaya (reliabilitas). Instrumen
yang reliable adalah instrumen yang bila digunakan beberapa kali untuk
mengukur objek yang sama, akan menghasilkan data yang sama (Sugiyono,
2007,p110). Reliabilitas merupakan salah satu ciri atau karakter utama
instrument pengukuran yang baik (Rocheaty, 2007,p50) Uji reliabilitas
instrument dilakukan untuk mendapatkan tingkat ketepatan (keterandalan atau
keajegan) alat pengumpulan data(instrumen) yang digunakan. Dalam penelitian
ini menggunakan teknik Crombach’s Alpha (α).
Berikut rumus dari Alpha :
Dimana :
: nilai reliabilitas
∑SI
: jumlah Varians skor tiap- tiap item
St
: varians total
K
: jumlah item
Dasar pengambilan keputusan :
• Jika r alpha positif dan r alpha > r tabel, maka butir atau variabel tersebut
reliabel.
• Jika r alpha positif dan r alpha < r tabel, maka butir atau variabel tersebut
tidak reliabel.
35
3.6.4Uji Asumsi Klasik
3.6.4.1 Uji Normalitas
Uji normalitas digunakan untuk mengetahui apakah data yang diolah
berdistribusi normal dalam artian bahwa sampel yang diambil berasal dari
populasi yang sama. Sebaran data harus dianalisis untuk mengetahui apakah
asumsi normalitas dipenuhi, sehingga dapat diolah lebih lanjut pada path
diagram.
Menurut Santoso (2007, p154), dalam menjelaskan output test of
normality, terdapat dasar pengambilan keputusan sebagai berikut:
-
Nilai sig atau signigikansi atau bila probabilitas < 0.05 maka distribusi tidak
normal
-
Nilai sig atau signifikansi atau probabilitas > 0.05 maka distribusi normal.
3.6.4.2 Uji Heterokedatisitas
Uji heterokedatisitas dilakukan untuk menunjukkan varians variabel
tidak sama untuk semua pengematan/observasi dimana pada model regresi
yang baik adalah apabila terjadi homokedatisitas, yaitu menunjukkan varians
yang tetap. Hal ini dapat dilihat dengan uji scatterplot , dimana akan terlihat
letak titik-titik menyebar secara acak atau tidak. Apabila tidak acak berarti
terjadi heterokedatisitas dan apabila titik menyebar secara acak berarti terjadi
homokedatisitas.
3.6.4.3 Uji Multikolinearitas
Multikolinearitas adalah suatu keadaan dimana satu atau lebih
variabel independent terdapat korelasi atau hubungan dengan variabel
independent lainnya atau dengan kata lain satu atau lebih variabel
independent merupakan satu fungsi linear dari variabel independent lainnya.
Uji multikolinearitas yang paling sering digunakan adalah dengan melihat
Variance Inflation Factor (VIF) karena cara tersebut dirasa paling mudah dan
praktis.
36
3.6.4.4 Uji Linieritas
Uji linieritas adalah suatu prosedur yang digunakan untuk mengetahui
status linier tidaknya suatu distribusi data penelitian. Hasil yang diperoleh
melalui uji linieritas akan menentukan teknik-teknik analisis yang akan
digunakan bisa digunakan atau tidak. Apabila dari hasil uji linieritas
didapatkan kesimpulan bahwa distribusi data penelitian dikatagorikan linier
maka data penelitian dapat digunakan dengan metode-metode yang
ditentukan (misalnya analisis regresi linier). Demikian juga sebaliknya
apabila ternyata tidak linier maka distribusi data harus dianalisis dengan
metode lain.
3.6.5 Analisis Korelasi
Analisis korelasi merupakan analisis mengenai kuat lemahnya
hubungan antar variabel yang diteliti. Untuk mengetahui tingkat hubungan
dalam korelasi, dapat dilihat pada tabel interpretasi nilai r.Besar kecilnya
sumbangan variabel X terhadap variabel Y dapat ditentukan dengan rumus
Koefisien Determinan sebagai berikut:
KP = r2 x 100%
Dimana KP adalah nilai koefisien determinasi, dan r adalah koefisien korelasi
(Riduwan dan Kuncoro, 2011 :162).
Tabel 3.5 Tingkat Hubungan Korelasi
Interval Koefisien
Tingkat Hubungan
0.80 – 1,000
Sangat Kuat
0,60 – 0,799
Kuat
0,40 – 0,599
Cukup Kuat
0,20 – 0,399
Rendah
0,00 – 0,199
Sangat Rendah
Sumber: Riduwan (2005) dalam Sarjono dan Julianita (2011)
Selanjutnya, dasar pengambilan keputusan Uji Sig. pada analisis korelasi
adalah sebagai berikut:
− Jika nilai Sig. ≥ 0,05 maka Ho diterima, artinya hubungan antar variabel tidak
signifikan.
37
− Jika nilai Sig. ≤ 0,05 maka Ho ditolak, artinya hubungan antar variabel
signifikan.
3.7 Uji Analisis Jalur (Path Analysis)
Berdasarkan Riduwan & Kuncoro (2008, p1-2), analisis jalur (path analysis),
yang dikembangkan pertama kali pada tahun 1920-an oleh seorang ahli genetika
yaitu Sewall Wright merupakan sebuah teknik yang digunakan untuk menganalisis
pola hubungan antara variabel dengan tujuan untuk mengetahui peran langsung
maupun tidak langsung seperangkat variabel independent terhadap variabel
dependent.
Manfaat path analyisis adalah :
•
Penjelasan terhadap fenomena yang dipelajari atau permasalahan yang
diteliti.
•
Prediksi nilai variabel terikat berdasarkan nilai variabel bebas, dan prediksi
dengan path analysis ini bersifat kualitatif.
•
Faktor determinan, yaitu penentuan variabel bebas mana yang berpengaruh
dominan terhadap variabel terikat, juga digunakan untuk menelusuri
mekanisme (jalur-jalur) pengaruh variabel bebas terhadap variabel terikat.
•
Pengujian model, menggunakan theory triming, baik untuk uji reliabilitas (uji
keajegan) konsep yang sudah ada ataupun uji pengembangan konsep baru.
Asumsi-asumsi path analysis:
•
Pada model path analysis, hubungan antar variabel bersifat linier, adaptif dan
bersifat normal
•
Hanya sistem aliran kausal ke satu arah artinya tidak ada arah kausalitas yang
terbalik
•
Variabel terikat (endogen) minimal dalam skala ukur interval dan ratio
•
Menggunakan sampel probability sampling yaitu teknik pengambilan sampel
untuk memberikan peluang yang sama pada setiap anggota populasi untuk
dipilih menjadi anggota sampel
•
Observed variables diukur tanpa kesalahan (instrumen pengukuran valid dan
reliable artinya variabel yang diteliti dapat diobservasi secara langsung.
38
•
Model yang dianalisis dispesifikasikan (diidentifikasi) dengan benar
berdasarkan teori-teori dan konsep-konsep yang relevan artinya model teori
yang dikaji atau diuji dibangun berdasarkan kerangka teoritis tertentu yang
mampu menjelaskan hubungan kausalitas antar variabel yang diteliti.
Tabel 3.6 Kategori hubungan pengaruh variabel yang diteliti
Koefisien Path
Daya/Pengaruh
0,05-0,09
Lemah
0,10-0,29
Sedang
>0,30
Kuat
Alasan penggunaan path analysis dibanding regresi ialah karena pada path
analysis dapat di ketahui pengaruh variabel eksogen terhadap endogen melalui
variable intervening yaitu variabel perantara antar 2 variabel atau lebih, di mana pada
regresi tidak tidak terdapat variabel intervening.
3.6.7
Langkah- langkah Pengujian Path Analisis
Berdasarkan pendapat Riduwan dan Engkos Achmad Kuncoro (2011: 116118) ada beberapa langkah pengujian path analisis yaitu sebagai berikut :
1. Merumuskan hipotesis dan persamaan structural
Persamaan Sub-struktural 1 :
1
Persamaan Sub-struktural 2 :
2
2. Menghitung koefisien jalur yang didasarkan pada koefesien regresi
a. Gambarkan diagram jalur lengkap, tentukan sub-sub strukturnya dan
rumuskan persamaan strukturnya yang sesuai hipotesis yang diajukan.
Hipotesis : naik turunnya variabel endogen (Y) dipengaruhi secara
signifikan oleh Variabel Eksogen (X1 dan X2).
39
b. Menghitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan.
Hitung koefisien regresi untuk struktur yang telah dirumuskan: persamaan
regresi berganda :
Y = a+
+
+
3. Menghitung koefesien jalur secara simultan (keseluruhan)
a. Kaidah pengujian signifikan secara manual : menggunakan tabel F
F=
Keterangan :
n = jumlah Sampel
k = jumlah variabel eksogen
R2 YXK = Rsquare
Jika F hitung ≥ F tabel, maka Ho ditolak atau Ha diterima yang artinya
signifikan.
Jika F hitung ≤ F tabel, maka Ho diterima yang artinya tidak signifikan
dengan taraf signifikan (α) = 0,05
Carilah nilai F tabel menggunakan tabel F dengan rumus :
F tabel = {(1-α ) (dk = k ), (dk = n-k-1)} atau F {(1-α ) (v1= k ),(v2=n-k1)}
Cara mencari F tabel : nilai (dk=k ) atau v1 disebut nilai pembilang
Nilai (dk = n-k-1) atau v2 disebut nilai penyebut
b. Kaidah pengujian signifikan Progran SPSS
•
Jika nilai probabilitas 0.05 lebih kecil atau sama dengan nilai
probabilitas sig atau [ 0.05 ≤ sig], maka Ho diterima dan Ha ditolak,
artinya tidak signifikan.
•
Jika nilai probabilitas 0.05 lebih besar atau sama dengan nilai
probabilitas sig atau [0.05 ≥ sig], maka Ho ditolak dan Ha diterima,
artinya signifikan.
40
3.7 Rancangan Uji Hipotesis
Berdasarkan asumsi-asumsi penelitian sebagaimana diuraikan diatas, maka
dapat dirumuskan hipotesis penelitian sebagai berkut :
Dasar pengambilan keputusan :
Sig ≥0,05 : Ho diterima, Ha ditolak
Sig< 0,05 : Ho ditolak, Ha diterima
T-1
:
Ho : Tidak ada pengaruh yangsignifikan Emotional Labor (X) terhadap
Job Satisfaction (Y)
Ha : Ada pengaruh yang signifikanEmotional Labor(X) terhadap Job
Satisfaction(Y)
T-2
:
Ho : Tidak ada pengaruh yang signifikanJob Satisfaction (Y)terhadap
OCB (Z)
Ha: Ada pengaruh yang signifikan Job Satisfaction (Y) terhadap OCB
(Z)
T-3
:
Ho : Tidak ada pengaruh yangsignifikanEmotional labor (X) terhadap
OCB (Z)
Ha
:
Ada
pengaruh
yang
signifikanEmotional
labor
(X)
terhadap OCB (Z)
T-4
:
Ho :
Tidak ada pengaruh yangsignifikan Emotional Labor (X)
terhadapOCB (Z) melalui Job Satisfaction (Y)
Ha
:
Ada
pengaruh
yang
signifikan
Emotional
terhadap OCB (Z) melalui Job Satisfaction (Y)
3.8 Rancangan Pemecahan Masalah
Langkah-langkah pemecahan masalah dalam penelitian ini adalah:
1. Memulai penelitian dengan melakukan observasi.
Labor
(X)
41
2. Menentukan latar belakang dari permasalahan yang akan diteliti,
menentukan definisi dan menentukan tujuan penelitian dari identifikasi
masalah.
3. Melakukan studi kepustakaan untuk penelitian yang akan dilakukan
selanjutnya.
4. Melakukan pengumpulan data. Kemudian, mendesain kuesioner dan
menyebar kuesioner kepada responden di CV. Sugiyama Surya Perkasa.
5. Melakukan pengolahan data untuk membuat rekapitulasi kuesioner
dengan menggunakan Path analysis.
6. Analisis
dilakukan
terhadap
perhitungan
yang
telah
dilakukan
sebelumnya.
7.
Mengambil simpulan dari hasil analisis dan memberikan saran kepada
perusahaan
mengenai
Emotional
Labor,
Job
Satisfaction,
Organizational Citizenship Behavior. Penelitian pun selesai.
dan
Download