TINGKAT KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI BANJIR DITINJAU DARI TINGKAT SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA TELUKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO ARTIKEL PUBLIKASI Untuk memenuhi sebagian persyaratan Guna mencapai derajat Sarjana S – 1 Pendidikan Geografi Disusun Oleh: HERI NURCAHYO A 610 090 067 FAKULTAS KEGURUAN DAN ILMU PENDIDIKAN UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA TAHUN 2013 TINTYERSITAS MUIIAMMADTYAII ST]RAKARTA FAKULTAS IKEGIJRUA}I DAN ILMU PENDIDIK?N Jl. A. Yani Tromol Pos I -Pabelan, Kartasura Telp. (0271)717417, Fax : 7151448 Surakarta 57102 SURAT PERSETUJUAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Yang bertanda tangan dibawah ini pembimbing skripsi/ tugas akhir: M. Amin Srmarhadi, S.Si. MP Nama : R. NIP/NIK : 800 Telah membzrca dan mencermati naskah publikasi ihniah, yang merupakan ringkasan skripsi (tugas alfiir) dari malrasiswa: Nama Heri Nurcatryo NIM A 610 090 067 Program Studi Pendidikan Geografi Judul Skripsi TINGKAT KESIAPSIAGAA}I DALAM MENGAHADAPI BANJIR DITINJAU DARI TINGKAT SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA TELUKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOIIARIO Naskah artikel tersebut, layak dan dapat disetujui untuk dipublikasikan. Demikian persetujuan dibuat, semoga dapat dipergunakan seperlunya. Surakarta5Juli 2013 t SURAT PERNYATAAN ARTIKEL PUBLIKASI ILMIAH Bismillahirohmanirohim Yang bertanda tangan di bawah ini, saya Nama HERINURCAHYO NIM A 610 090 067 Fakultas/ Jurusan FKIP/ Pendidikan geografi Jenis Skripsi Judul :TINGKAT KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI BANJIR DITINJAU DARI TINGKAT SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA TELUKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARIO Dengan ini menyatakan bahwa saya menyetujui untuk: l. Memberikan hak bebas royalty kepada perpustakaan UMS atas penulisan karya ilmiah saya" demi pengembangan ilmu pengetahuan. 2. Memberikan hak menyimlxln, mengalih mediakan / mengalih fotnatkan, mengelola dalam bentuk pangkalan data (datahase), mendistribusikan, serta menampilkannya dalam bentuk softcopy untuk kepentingan akademis kepada perpustakaan UMS, tanpa perlu meminta ijin dari saya selama tetap menyanflrmkan nama saya sebagai penuliV pencipta 3. Bersedia dan menjamin untuk menanggung secara pribadi tanpa melibatkan perpustakaan UMS, dari bentuk semua trrnfutan hukurn ymg timbul atas pelanggaran hak cipta dalam karya ilmiah ini. Demikian pemyataan ini saya buat dengan sesungguhnya dan semoga dapat di gunakan sebagaimana semestinya. Swakartq Yang menyatakan TINGKAT KESIAPSIAGAAN DALAM MENGHADAPI BANJIR DITINJAU DARI TINGKAT SOSIAL EKONOMI MASYARAKAT DESA TELUKAN KECAMATAN GROGOL KABUPATEN SUKOHARJO Oleh: HERI NURCAHYO A 610 090 067 ABSTRAK Tujuan penenlitian ini adalah untuk mengetahui tinggal kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi banjir serta untuk melihat hubungan tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi banjir dengan tingkat sosial ekonomi masyarakat di Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Metode yang digunakn dalam penelitian ini adalah Survei. Populasi penenlitian berjumlah 1917persil yang didapat dari hasil digitasi citra Desa Telukan. Adapaun variabel penenlitian mencakup variabel bebas yaitu tingkat sosial ekonomi dan variabel terikat yaitu tingkat kesiapsiagaan menghadapi banjir. Hasil penenlitian menunjukkan bahwa tingkat kesiapsiagaan masyarakat terahadap bencana banjir di Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo masuk kedalam kategori hampir siap, dengan indeks gabungan 63,5% dan berdasarkan analisis Regresi Linier untuk mengetahui hubungan tingkat sosial ekonomi dengan tingkat keisapsisagaan masyarakat dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut:Y = 0,527 + 0,076X1. Berdasarkan persamaan regresi di atas, nilai konstan untuk persamaan regresi adalah 0,527 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa tanpa adanya tingkat sosial ekonomi, maka tingkat kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir bernilai 0,527. Besar nilai koefisien regresi untuk variabel tingkat sosial ekonomi adalah 0,076 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan pada tingkat sosial ekonomi, akan meningkatkan tingkat kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir. Selanjutnya untuk membuktikan hipotesis dilanjutkan dengan uji t dan koefisien determinasi (R2). Hasil uji t diperoleh nilai thitung sebesar 2,624 dengan p= 0,010. Oleh karena nilai probabilitas 0,010 < 0,05; maka H0 ditolak berarti H1 diterima, yang berarti bahwa tinkat sosial ekonomi berpengaruh signifikan terhadap kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir, dan hasil Koefisien Determinasi (R2) diperoleh angka koefisien determinasi atau R2 sebesar 0,069. Hal ini berarti variasi perubahan pada tingkat kesiapsigaan masyarakat terhadap bencana banjir 6,9% dapat dijelaskan oleh perubahan pada tingkat sosial ekonomi. Kata kunci: Kesiapsiagaan, banjir, tingkat sosial ekonomi Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo yang dekat dengan daerah aliran PENDAHULUAN Negara Indonesia merupakan Negara yang rawan bencana alam. Data dari Badan Koordinasi Nasional sungai Bengawan Solo menjadikan Desa Telukan menjadi daerah yang rawan terhadap banjir. Desa (Bakornas) menunjukkan bahwa pada tahun 2007 terdapat 378 bencana yang terjadi di Indonesia meliputi, banjir, letusan gunung berapai, gempa bumi, gelombang pasang/abrasi, dan tanah pernah mengalami beberapa kali bencana banjir. Dan banjir yang terbesar yang pernah terjadi dalam 10tahun terakhir adalah pada tahun 2007. Berikut hasil wawanca dengan salah satu warga longsor. Banjir merupakan salah satu bencana yang setiap tahun melanda berbagai wilayah Bencana banjir berbagai Telukan di yang wilayah Indonesia. terjadi di di Indonesia merupakan masalah serius yang dapat Desa Telukan, bapak Suyadi : “ disini banjir besar terjadi pada tahun 2007, yang tingginya kirakira sampai bahu orang dewasa. Dan masyarakat sini mengungsi selama 3hari karena banjir itu. Tahun kemarin juga banjir sampai mata kaki, tapi hanya beberapa jam saja”. menimbulkan kerusakan dan kerugian. Oleh Karena itu perlu adanya Berdasarkan hasil wawancara tersebut diketahui bahwa Desa tindakan mitigasi bencana. Hal ini Telukan pada tahun 2007 mengalami perlu dilakukan untuk meminimalisir banjir jatuhnya korban serta kerugian yang beberapa hari, yang mengharuskan ditimbulkan oleh banjir. Selain itu masyarakat untuk menghungsi ke mitigasi bencana juga dapat mebuat tempat yang lebih aman. masyarakat lebih siap dan siaga dalam menghadapi bencana. Desa besar yang berlangsung Kejadian banjir pada tahun 2007 di Desa Telukan sangat mungkin Telukan, kecamatan untuk terulang kembali, karena Grogol, Sukoharjo merupakan desa letaknya yang dekat dengan DAS yang Bengawan Solo. Untuk mengantisipasi terletak di dekat sungai Bengawan Solo. Selain itu di sebelah kejadian serupa maka timur Desa Telukan juga terdapat adanya kesiapsaagan aliran sungai Samin. . Kerena letaknya dalam menghadapi banjir. diperlukan masyarakat 1 HERI NURCAHYO, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo Penelitian ini dilakukan untuk mengetahui tingkat kesiapsiagaan Alat dan teknik pengumpulan data dalam penenlitian masyrakat dalam menghadapi bencana menggunkan: banjir ditinjau dari tingkat sosial 1. Tinjauan Pustaka ini ekonomi masyarakat Desa Telukan, Tinjauan kepustakaan digunakan Kecamatan untuk melengkapi data skunder. Grogol, Kabupaten Sukoharjo. Penelitian ini berjenis 2. Observasi kuantitatif, dengan metode survei. Observasi Tujuan penenlitian ini adalah untuk untuk mengamati seberapa dekat mengetahui kesiapsiagaan daerah masyarakat dalam menghadapi banjir sungai (kondisi serta untuk mengetahui hubungan sehingga dapat tingkat kerentanan dan kondisi bangunan tinggal kesiapsiagaan masayarakat dalam mehadapi banjir dengan tingkat sosial ekonominya. (survey) dilakukan pemukiman terhadap geografis) menjadi suatu pemukiman. 3. Kuisioner Kuesioner untuk METODE PENELITIAN Penelitian ini dilakukan di (angket) mengukur masyarakat digunakan kesiapsiagaan ketika ancaman Desa Telukan, Kecamatna Grogol, bencana banjir datang. Kuesioner Kabupaten Sukoharjo, selama enam (angket) bulan. Terhitung mulai bulan Februari masyarakat Desa Telukan, sampai bulan Juli 2013. Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo untuk Metode yang digunakan dalam diberikan penenlitian ini adalah survey. Populasi seberapa penenlitian berjumlah 1917 persil masyarakat yang didiapat dari hasil digitasi citra bencana banjir. Desa Teluka. Adapun variabel kepada mengetahui kesiapsiagaan dalam menghadapi 4. Dokumentasi penenlitian mencakup variabel bebas Dokumentasi Pengambilan gambar yaitu tingkat sosial ekonomi dan maupun data secara berkala yang variabel digunakan terikat yaitu tingkat kesiapsiagaan menghadapi banjir. untuk memperkuat hasil dari observasi dan kuesioner. 2 HERI NURCAHYO, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo Dokumentasi digunakan juga dan sebagai pembukti kebenaran yang 2. Evakuasi 5. Wawancara 3. Penyelamatan dan bantuan Wawancara dengan narasumber secara dengan tatap langsung. dilakukan sisten peringatan diambil Daerah penelitian. dilakukan menjalankan 4. Pembuatan muka pelaksanaan Wawancara untuk rencana bencana mendapatkan mengenai atau rencana penangan bencana informasi data penelitian yang 5. Mobilitas langsung kaitannya dengan tingkat sosial 6. Pengaturan stok persediaan ekonomi masyarakat. 7. Komunikasi bahaya Teknik analisa data: 8. Pelatihan relawan 1. Analisis kesiapsiagaan 9. Latihan Menurut Kharisma Nugroho,dkk. Kesiapsiagaan kegiatan yang merupakan 10. Pendidikan menunjukkan masyarakat secara simulasi masyarakat dan kesadaran Menurut LIPI- UNESCO/ISDR tingkat efektifitas respon terhadap bencana dan keseluruhan 2006 kesiapsiagaan dapat (PASTI, 2009: 24). diklasifikasikan menjadi lima Dalam mengukur tingkat kelas, sebagai berikut: kesiapsiagaan suatu masyarakat terhadap adanya bencana, tolak penelitian dibutuhkan ukur. ini, Nilai No. Dalam peneliti Kategori Indeks 1. 80-100 Sangat siap 2. 65-79 Siap 3. 55-64 Hampir siap PASTI, 2009: 29). Yang meliputi: 4. 40-54 Kurang siap 1. 5. 0-39 Belum siap menggunakan 10 standar kesiapsiagaan yang dikemukakan oleh Kharisma Nugroho, dkk Pembentukan dan pembangunan kapasitas organisasi untuk mengawasi 3 HERI NURCAHYO, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo Penentuan nilai indeks setiap standar dihitung yang berpenghasilan ekonomi sedang cenderung masih dapat memenuhi kebutuhan esensial berdasarkan rumus: walaupun 𝑡𝑜𝑡𝑎𝑙 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑟𝑖𝑖𝑙 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 Indeks = 𝑠𝑘𝑜𝑟 𝑚𝑎𝑘𝑠𝑖𝑚𝑢𝑚 𝑠𝑡𝑎𝑛𝑑𝑎𝑟 x100 sulit menyisihkan untuk penghasilan untuk ditabung. 2. Analisis tingkat sosial ekonomi Menurut Soekanto (2002, Dalam Ratna Kusuma Astuti, 2011: 7), tingkat sosial ekonomi setiap orang itu berbeda-beda ada yang keadaan sosial ekonominya tinggi, sedang/menengah dan rendah. c. Ekonomi rendah Ekonomi rendah golongan miskin memperoleh sebagai tinggi adalah golongan yang mempunyai penghasilan atas atas pekerjaanya yang jumlahnya sedikit dibandingkan Golongan yang berpenghasilan yang pendapatannya imbalan sangat a. Ekonomi tinggi adalah apabila pemenuhan kebutuhan pokoknya. Kebutuhan esensial tidak dapat terpenuhi maksimal. pekerjaannya jauh lebih besar dibandingkan kebutuhan dengan pokoknya. Kebutuhan pokok kebutuhan esensial sedapat mungkin adalah yang harus dipenuhi. Kebutuhan esensial ini seperti sandang, pangan dan papan. PENELITIAN DAN PEMBAHASAN 1. Tingkat kesiapsiagaan Tingkat kesiapsiagaan masyarakat di Desa Kecamatan Grogol, Telukan, Kabupaten Sukoharjo terhadap bencana banjir dihitung dengan indeks. Adapun b. Ekonomi menengah/sedang Golongan HASIL berpenghasilan sedang sudah dekat dengan golongan yang berpenghasilan tinggi. Ini berarti golongan berdasarkan indeks hasil perhitungan gabungan tingkat kesiapsiagaan masyarakat di Desa Telukan, Kabupaten Kecamatan Grogol, Sukoharjo terhadap 4 HERI NURCAHYO, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo bencana banjir adalah sebagai Banjir berikut: Ekonomi Masyarakat Indeks 𝟐 = 𝟐𝟎 𝟐 × 0,674 + 𝟐𝟎 𝟐 𝟐𝟎 𝟐 𝟐𝟎 𝟐 𝟐𝟎 𝟐 𝟐𝟎 × 0,679 + × 0,721 + × 0,321 + × 0,205 + × 0,942 + 𝟐𝟎 𝟐 𝟐 𝟐𝟎 Hubungan Sosial tingkat menghadapi banjir dengan tingkat × 0,800 + sosial × 0,711 + dihitung dengan menggunakan uji 𝟐𝟕𝟎 𝟐 Tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam 𝟐 𝟐𝟎 dengan ekonomi masyarakat statistik parametrik Regresi Linier. × 0,384 + Namun untuk kecenderungan × 0,916 = 0,021 + 0,067 + 0,094 + 0,068 + 0,038 + 0,092 sebaran data penelitian dapat dilihat pada tabel silang 0,080 + 0,072 + 0,071 + 0,032 + mengetahui hubungan tingkat kesiapsiagaan masyarakat dalam menghadapi banjir dengan tingkat sosial ekonomi masyarakat di = 0,635 Tingkat kesiapsiagaan masyarakat di Desa Kecamatan Grogol, Telukan, Kabupaten Desa Telukan, Kecamatan Grogol, Kabupaten Sukoharjo sebagai berikut: Sukoharjo terhadap bencana banjir diperoleh nilai Indeks gabungan sebesar 0,635 atau 63,5%. Oleh karena hasil perhitungan berada pada interval 55-64, maka tingkat kesiapsiagaan masyarakat di Desa Telukan, Kabupaten Kecamatan Grogol, Sukoharjo terhadap bencana banjir termasuk kategori hampir siap. 2. Hubungan Tingkat Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi 5 HERI NURCAHYO, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo Tabel Silang Hubungan Tingkat Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Menghadapi Banjir dengan Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat Tingkat Sosial Kesiapsiagaan Ekonomi Eko. Rendah Total BS KS HS S SS 8 10 8 26 9 61 (8,4%) (10,5%) (8,4%) (27,4%) (9,5%) Eko. Menengah Eko. Tinggi Total 0 8 (0,0%) (8,4%) 0 0 (0,0%) (0,0%) 8 18 5 10 5 28 (5,3%) (10,5%) (5,3%) 0 2 (0,0%) (2,1%) 13 (29,5%) 4 6 (4,2%) (6,3%) 18 95 38 (8,4%) (18,9%) (13,7%) (40,0%) (18,9%) Hasil distribusi tabel silang (64,2%) (100%) menunjukkan bahwa sebagian besar untuk hubungan tingkat kesiapsiagaan sangat masyarakat dalam menghadapi banjir kesiapsiagaan bencana banjir (4,2%). dengan ekonomi Sehingga, ada kencenderungan bahwa masyarakat diketahui bahwa untuk peningkatan tingkat sosial ekonomi masyarakat masyarakat berbanding lurus dengan tingkat sosial dengan tingkat sosial siap terhadap tingkat ekonomi rendah mempunyai tingkat peningkatan tingkat kesiapsiagaan yang termasuk pada masyarakat di kategori siap (27,4%), begitu juga Kecamatan Grogol, untuk masyarakat dengan status sosial Sukoharjo terhadap bencana banjir. ekonomi menengah, mempunyai yang tingkat termasuk kategori siap (10,5%); namun mayoritas kesiapsiagaan Variabel dengan status sosial (Constant) Tingkat Sosial Ekonomi ekonomi R2 untuk masyarakat tinggi kesiapsiagaan Desa Telukan, Kabupaten Hubungan Tingkat Kesiapsiagaan Masyarakat dalam Coefficient Beta 0,527 0,076 0,263 thitung p 11,685 0,000 2,624 0,010 = 0,069 6 HERI NURCAHYO, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo Menghadapi Banjir dengan Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat dengan uji t dan koefisien determinasi (R2). Hasil Pengujian Regresi Linier Berdasarkan tabel hasil a. Uji t Uji t digunakan untuk pengujian regresi linier dapat dibuat persamaan regresi sebagai berikut: menguji signifikansi koefisien regresi secara individu. Pengujian Y = 0,527 + 0,076X1 Berdasarkan persamaan regresi di atas, nilai konstan untuk persamaan regresi adalah 0,527 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa tanpa regresi digunakan pengujian dua arah (two tailed test) dengan menggunakan α = 5% yang berarti bahwa tingkat keyakinan adalah sebesar 95%. Adapun hasil adanya tingkat sosial ekonomi, maka uji t adalah sebagai berikut: tingkat terhadap kesiapsiagaan bencana masyarakat banjir bernilai 0,527. Besar nilai koefisien regresi untuk variabel tingkat sosial ekonomi adalah 0,076 dengan parameter positif. Hal ini berarti bahwa setiap terjadi peningkatan pada tingkat sosial Variabel thitung P Tingkat Sosial 2,624 0,010 Ekonomi Berdasarkan tabel Keterangan Signifikan hasil pengolahan data untuk variabel tingkat sosial ekonomi terhadap kesiapsiagaan masyarakat terhadap bencana banjir ekonomi, akan meningkatkan tingkat diperoleh nilai thitung sebesar 2,624 kesiapsiagaan terhadap dengan p= 0,010. Oleh karena nilai bencana banjir. Selanjutnya untuk probabilitas 0,010 < 0,05; maka H0 membuktikan ditolak berarti H1 diterima, yang masyarakat hipotesis dilanjutkan 7 HERI NURCAHYO, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS Tingkat Kesiapsiagaan Dalam Menghadapi Banjir Ditinjau Dari Tingkat Sosial Ekonomi Masyarakat Desa Telukan Kecamatan Grogol Kabupaten Sukoharjo berarti bahwa tinkat sosial ekonomi berpengaruh signifikan terhadap kesiapsiagaan masyarakat terhadap SIMPULAN Berdasarkan hasil penelitian tentang tingkat kesiapsiagaan dalam bencana banjir. menghadapi b. Koefisien Determinasi (R2) Tingkat Sosial Ekonomi masyarakat di Keofisien Desa Telukan kecamatan Grogol, determinasi yaitu untuk mengukur proporsi Kabupaten atau presentasi sumbangan dari kesimpulan: Banjir dilihat dari Sukoharjodapat ditarik seluruh variabel bebas (X) yang 1. Tingkat kesiapsiagaan masyarakat terdapat dalam model regresi di Desa Telukan, Kecamatan terhadap variabel terikat (Y). Hasil perhitungan untuk nilai R2 Grogol, terhadap Kabupaten Sukoharjo bencana termasuk dengan bantuan program SPSS kategori hampir siap. 18.0 for windows, dalam analisis 2. Terdapat hubungan yang regresi berganda diperoleh angka signifikan koefisien determinasi atau R antara tingkat 2 kesiapsiagaan masyarakat dalam sebesar 0,069. Hal ini berarti menghadapi banjir dengan tingkat variasi perubahan pada tingkat sosial ekonomi masyarakat. kesiapsigaan masyarakat terhadap bencana banjir 6,9% dapat dijelaskan oleh perubahan pada tingkat sosial ekonomi. 8 HERI NURCAHYO, Pendidikan Geografi, FKIP-UMS DAFTAR PUSTAKA Bakornas PB. 2007. Pedoman Penanggulangan Banjir Tahun 2007-2008. Jakarta. Dewi, Novia Candra. 2011. “Hubungan Tingkat Pengetahuan Dan Status Sosial Ekonomi Dengan Sikap Mayarakat Untuk Memilih Mengkonsumsi Obat Merk Dagang Dari Pada Obat Generik Di Desa Bugel Kecamatan Polokarto Kabupaten Sukoharjo” (Skripsi S-1 Progdi Keperawatan). Surakarta: FIK Universitas Muhammadiyah Surakarta. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate Dengan Program IBM SPSS 19. Semarang: Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Nugraha, Kharisma, Hening Purwati, Jenik Andreas, Surya Rahman, M. Barry Adhitya. 2009. Preparedness Assessment Tools for Indonesia. Jakarta: Unesco Office Indonesia Jakarta. Ratna Kusuma Aztuti. 2011. Hubungan Antara Status Sosial Ekonomi Keluarga Dengan Status Gizi Pada Anak Usia Sekolah Di SD N Gedong 1 Polokarto Sukoharjo. Skripsi. Surakarta: FIK UMS. Riduan. 2010. Dasar-Dasar Statistika. Bandung: Alfabeta. Sugiyono. 2011. Metode Penelitian Kuantitatif Dan R & D. Bandung: Alfabeta.