1 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL Siaran Pers

advertisement
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
Siaran Pers
Jepang Minati Pertanian dan Komponen Otomotif
Okayama, 27 Januari 2016 – Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) membidik
perusahaan-perusahaan Jepang di sektor industri pertanian untuk dapat
menanamkan modalnya di Indonesia. Kunjungan kerja yang dilakukan oleh Kepala
BKPM Franky Sibarani, Selasa (26/1) di Prefecture Okayama berhasil mengidentifikasi
beberapa minat investasi di antaranya di sektor industri peralatan pertanian dengan
rencana investasi Rp 30 miliar berlokasi di Surabaya, Jawa Timur, serta industri
komponen otomotif senilai Rp 120 miliar berlokasi di Karawang, Jawa Barat.
Kepala BKPM Franky Sibarani meyakini bahwa peluang pengembangan industri
mesin pertanian di Indonesia terbuka lebar. “Indonesia memiliki lahan pertanian
yang luas dengan jumlah penduduk yang besar, maka produksi pertanian harus
dioptimalkan agar tercapai ketahanan pangan yang kuat,” ujarnya dalam keterangan
resmi kepada pers, Rabu (27/1).
Menurut Franky, Jepang memiliki teknologi tinggi dalam mengolah sumber daya
pertanian. Dengan lahan terbatas, mereka mampu memaksimalkan produksi
pertanian melalui mekanisasi produksi pertanian. “Saya optimis, dengan dukungan
Gubernur Okayama, kedepannya akan tercipta peluang kerja sama Investasi di
bidang ini,” jelasnya.
Lebih lanjut Franky menyampaikan bahwa sektor industri peralatan pertanian
merupakan salah satu sektor unggulan di Prefecture Okayama. “Ketersediaan
komponen serta suku cadang mesin dan peralatan pertanian yang berkualitas juga
dipandang penting guna mendukung intensifikasi pertanian di Okayama. Hal
tersebut tentunya tidak lepas dari eksistensi industri komponen mesin pertanian di
Okayama,” lanjutnya.
Mengacu pada data BKPM, perusahaan Jepang yang bergerak di bidang usaha
industri mesin pertanian berkontribusi sebesar 79,1% terhadap total rencana
investasi pada sektor tersebut di Indonesia. Dari data BKPM tercatat total investasi di
sektor pertanian periode tahun 2010-2015 mencapai US$ 68,2 juta, sementara dari
jumlah tersebut, investasi yang berasal dari Jepang mencapai US$ 53 juta. Rencana
investasi perusahaan Jepang tersebut diperoleh dari empat perusahaan, tiga
perusahan membidik lokasi di Jawa Timur, dan satu perusahaan di Jawa Barat.
Okayama International Business Association (OIBA) turut berperan dalam kunjungan
tersebut dengan mendukung penyelenggaraan forum business leaders meeting yang
dihadiri oleh pimpinan 16 perusahaan. Dalam acara tersebut, Kepala BKPM
1
menjelaskan berbagai kebijakan investasi terkini, serta melakukan one-onone dengan beberapa perusahaan Okayama yang berminat menanamkan modalnya
di Indonesia. Di samping itu, Kepala BKPM yang didampingi oleh Konsul Jenderal RI di
Osaka juga bertemu dengan Gubernur Prefecture Okayama, Ibaragi Ryuta untuk
berdiskusi lebih mendalam mengenai peluang kerjasama di bidang investasi, setelah
sebelumnya saling bertemu di Jakarta pada bulan Oktober tahun lalu.
Jepang Minati Sektor Komponen Otomotif Rp 120 M
Sektor lainnya yang memang menjadi sektor primadona perusahaan Jepang adalah
industri komponen dan suku cadang otomotif, mengingat hampir semua industri
otomotif di Indonesia sudah dan akan meningkatkan kapasitas produksinya, baik
untuk pasar dalam negeri maupun untuk eskpor. Salah satu perusahaan dari
Okayama juga akan melakukan investasi di bidang industri komponen/suku cadang
otomotif di Karawang, Jawa Barat, dengan rencana investasi sekitar Rp 120 miliar
dengan target produksi pada tahun 2017.
“Banyak perusahaan-perusahaan Jepang yang belum pernah melakukan investasi di
luar negeri, dan selama dua hari kunjungan ke Jepang, terlihat antusiasme
perusahaan-perusahaan Jepang untuk melakukan pengembangan usaha di Indonesia
mengingat pasar di Jepang yang semakin menurun tiap tahunnya dan juga didorong
dengan berbagai kebijakan terkait investasi yang diterapkan oleh Pemerintah. BKPM
akan terus mengawal agar rencana investasi perusahaan-perusahaan Jepang
tersebut akan jadi direalisasikan di Indonesia,” ungkapnya.
Franky menambahkan bahwa investasi di sektor komponen otomotif ini menjadi
penting bagi produsen otomotif yang ingin membangun Indonesia sebagai basis
produksinya. “Dengan adanya industri komponen maka hal ini akan menunjang
layanan after sales services produsen otomotif. Tanpa industri komponen sulit bagi
produsen menyediakan layanan yang berkesinambungan bagi produk otomotifnya,”
lanjutnya.
Penjelasan Kepala BKPM tersebut merespons keputusan PT Ford Motor Indonesia
untuk menghentikan kegiatan operasionalnya di Indonesia ditandai dengan
penutupan dealership serta kegiatan impor yang dilakukan oleh perusahaan. BKPM
mencatat bahwa sejak 2010-2015 investasi di bidang otomotif tercatat US$ 10 miliar.
Kontribusi Jepang terhadap sektor ini cukup mendominasi dengan nilai investasi
mencapai US$ 7,6 miliar. Investasi di sektor otomotif ini diperkirakan akan terus
meningkat dari waktu ke waktu.
--Selesai-Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
Ariesta Riendrias Puspasari
Kepala Biro Peraturan Perundang-Undangan, Hubungan Masyarakat
dan Tata Usaha Pimpinan
Jl. Jend. Gatot Subroto No.44 Jakarta 12190
Telepon : 021-5269874
HP : 08161946825
E-mail : [email protected]
2
Download