NASKAH PUBLIKASI ILMIAH ANALISIS HARGA POKOK PRODUKSI DENGAN METODE VARIABLE COSTING (Studi Kasus di CV. Sumber Mulyo. Klaten) Diajukan Sebagai Syarat Memperoleh Gelar Sarjana Teknik Jurusan Teknik Industri Fakultas Teknik Universitas Muhammadiyah Surakarta Disusun oleh: Kustanto D 600080012 JURUSAN TEKNIK INDUSTRI FAKULTAS TEKNIK UNIVERSITAS MUHAMMADIYAH SURAKARTA 2015 1 Analisa Harga Pokok Produksi Dengan Metode Variable Costing (Studi Kasus di CV. Sumber Mulyo Klaten) 1 Kustanto 2Ahmad Kholid Alghofar 3Ratnanto fitriadi Mahasiswa Teknik Industri UMS, 2Dosen Teknik Industri UMS JL. Ahmad Yani Tromol Pos 1 Pabelan Surakarta. Telp. (0271) 717417 Ext 237 ABSTRAKSI Pada era globalisasi ini, industri-industri di Indonesia perlu menyadari bahwa harus senantiasa memperbaiki kinerjanya yaitu dengan memperbaiki sistem biaya produksi. Disamping untuk mencari keuntungan tetapi itu juga sebagai penentu untuk mempertahankan kelangsungan hidup bisnisnya. CV. Sumber Mulyo merupakan perusahaan yang bergerak dibidang mebel seperti almari, meja, kursi. Tujuan dari penelitian ini adalah menghitung harga pokok produk dengan metode variable costing untuk memperoleh harga pokok produk yang tepat dan harga jual yang optimal. Setelah dilakukan perhitungan dan analisis dengan metode variable costing didapat harga pokok produksi per unit sebesar Rp 2.557.160 bahan penolong sebesar Rp 358.500 biaya bahan baku di dapat sebesar Rp 1.935.000 dan biaya tenaga listrik sebesar Rp 17.660, biaya tenaga kerja sebesar Rp 176.000 dengan keuntungan 40% didapat sebesar Rp 1.022.864 serta penjualan sebesar Rp 3.580.024 dalam periode 1 bulan yang akan datang. CV. Sumber Mulyo harus ditingkatkan kualitasnya dan dalam menetapkan harga sebaiknya perusahaan lebih teliti, sehingga mampu menghasilkan laba yang optimal dan tetap bisa bersaing dipasar nasional. Kata Kunci: Biaya variable, Variable Costing, biaya Overhead, Periode cost, Hpp, CV. Sumber Mulyo, Almar Analysis of Cost of Production With Variable Costing Methods (Case Study at CV. Sumber Mulyo Klaten) 1Kustanto 2Ahmad Kholid Alghofar 3Ratnanto Fitriadi Students UMS Industrial Engineering, Industrial Engineering UMS 2Dosen JL. Ahmad Yani Drum Pos 1 Pabelan Surakarta. Tel. (0271) 717417 Ext 237 ABSTRACTION In this era of globalization, industries in Indonesia need to be aware that must constantly improve its performance by improving the system of production costs. Besides for profit but also as a determinant for maintaining the viability of the business. CV. Source Mulyo is a company engaged in furniture such as cabinets, tables, chairs. The purpose of this study is to calculate the cost of the product with variable costing method to obtain the right product cost and selling prices are optimal. After calculation and analysis obtained by the method of variable costing the cost of production per unit amounted to USD 2.55716 million adjuvant Rp 358 500 cost of raw materials can be Rp 1.935 million and the cost of electric power amounted to USD 17 660, labor costs Rp 176,000 with profit gained 40% to Rp 1,022,864 and Rp 3,580,024 in sales of 1-month period to come. CV. Mulyo sources must be improved and in setting the price of the company should be more careful, so as to produce the optimal profit and remain competitive national market. Keywords: Cost variable, Variable Costing, Overhead costs, period cost, HPP, CV. Source Mulyo, Wardrobe Latar Belakang Masalah Sejalan dengan perkembangan dan kemajuan dunia usaha pada umumnya perusahaan mempunyai tujuan yang sama yaitu memperoleh laba optimal. Laba mempunyai peran yang sangat penting karena menyangkut kelangsungan hidup perusahaan. Hal - hal yang berpengaruh terhadap laba perlu mendapat perhatian yang lebih besar, salah satunya faktor yang ikut mempengaruhi besar laba adalah harga pokok produk. Harga pokok proses ada dua metode yaitu variable costing dan full costing. Variable costing yaitu Biaya Overhead pabrik (BOP) yang dibeban kan hanya (BOP) variable, sedangkan full costing (BOP) yang dibebenkan adalah (BOP) variable dan BOP tetap (Mulyadi,1995:132) Harga pokok merupakan pengorbanan sumber ekonomi untuk memperoleh aktiva. Dengan demikian harga pokok digunakan untuk menunjukan pengorbanan sumber ekonomi dalam pengolahan bahan baku menjadi produk. Penelitian dilakukan di CV. SUMBER MULYO, pabrik pembuatan almari yang beralamat di Desa Serenan, juwiring, klaten. Waktu pelaksanaan penelitian pada tanggal 03 Maret 2014. Penelitian ini menggunakan metode Variable costing bertujuan biaya-biaya yang berubah secara sebanding dengan produksi. Umumnya dapat dianggap bahwa biaya biaya utama, yakni biaya bahan langsung dan biaya upah langsung merupakan biayabiaya yang secara penuh berubah secara sebanding dengan produksi. Dalam metode ini biaya overhead pabrik tetap dilakukan sebagai periode cost dan bukan sebagai unsur harga produk sehingga biaya overhead pabrik tetap dibebankan sebagai biaya periode terjadinya. Dengan demikian biaya overhead pabrik tetap didalam metode ini tidak melekat pada persediaan produk yang belum laku dijual, tetapi langsung dianggap sebagai biaya dalam periode terjadinya. Jadi metode variable costing tidak menyetujui penundaan pembebanan biaya overhead pabrik tetap tersebut. Tujuan Penelitian Adapun tujuan yang dilakukan penelitian ini adalah sebagai berikut 1. Mengidentifikasi harga pokok produksi . 2. Mengidentifikasi titik impas perusahaan atau Break Even Point (BEP). 3. Mengidentifikasi sensivitasterhadap bahan Baku. LANDASAN TEORI Walaupun kita banyak mengenal jenis biaya seperti yang kita ketahui pada dasarnya akutansi biaya yang menitik beratkan untuk menghitung harga produk dari proses produksi. Ada beberapa definisi harga pokok produksi yaitu Harga produksi adalah total dari biaya produksi (biaya bahan baku, biaya tenaga kerja langsung dan biaya overhead perusahaan) (Mulyadi,1995:18).. Metode penentuan harga produksi Metode penentuan biaya produksi sangat terkait dengan sifat dari pengolahan produk yang dihasilkan. Sifat pengolahan produk bisa berdasarkan pesanan pelangan atau sering disebut produk pesanan dan juga bisa berdasarkan produksi masa. Metode penentuan harga pokok produksi Dalam menentukan harga pokok produksi kita dapat melakukan pengolahan data dengan metode 1. Variable Costing Dalam metode ini biaya overhead pabrik tetap di lakukan sebagai period cost dan bukan sebagai unsur harga produk sehingga biaya overhead pabrik tetap dibebankan sebagai biaya periode terjadinya.. Jadi konsep variable costing tidak menyetujui penundaan pembebanan biaya overhead pabrik tetap tersebut. Dengan demikian kita perlu mengetahui konsep – konsep variable costing adalah : Biaya bahan baku variable Rp.xxx Biaya tenaga kerja Variabel Rp.xxx Biaya overhead pabrik variable Rp.xxx Harga pokok produk Rp.xxx PENGOLAHAN DATA Objek Penelitian Penelitian dilakukan di CV. SUMBER MULYO, pabrik pembuatan almari yang beralamat di Desa Serenan, juwiring, klaten. Waktu pelaksanaan penelitian pada tanggal 03 Maret 2014. Pengumpulan Data a. Data Produk Di bawah ini merupakan datapermintaan produksi almari di CV. Sumber Mulyo, antara lain sebagai berikut: Tabel 1 Data Permintaan Produk Periode April-januari 2015 Permintaan /Bulan No Bulan Lemari jati Lemari Mahoni 1 April 12 12 2 Mei 12 12 3 juni 12 12 4 Juli 12 12 5 Agustus 12 12 6 September 12 12 7 Oktober 12 12 8 November 12 12 9 Desember 12 12 10 Januari 12 12 Sumber : CV Sumber Mulyo, Klaten b. Harga bahan baku Table 2 Data Dimensi dan harga bahan baku/unit No Produk 1 Rangka 2 Laci 3 Pintu Ukuran rangka pxlbarxtebel (cm) jumlah Harga jati /unit(Rp) harga mahoni/ unit (Rp) Total biaya jati (Rp) Total biaya mahoni (Rp) 60.000 960.000 720.000 12 80.000 60x10x4 6 35.000 25.000 210.000 150.000 Papan 25x4x2 6 30.000 20.000 180.000 120.000 Balok 25x4x2 3 15.000 15.000 45.000 45.000 Papan 60x20x2 6 50.000 45.000 300.000 270.000 Balok 120x8x4 6 40.000 35.000 240.000 210.000 Papan 120x20x1 Balok jumlah Sumber : CV. Sumber Mulyo, Klaten 1.935.000 1.515.000 c. Data bahan penolong No 1 Jenis Produk Lemari Tabel 3 Data Bahan Penolong Almari/ Unit Kebutuhan Bahan bahan penolong penolong/unit Biaya /unit Kuas 1 pcs cat 0,5 kg slot 1 pcs triplek 1 lembar kunci 3 pcs 20.000 60.000 lem 1 botol 40.000 40.000 paku 0,5 kg 7.000 3.500 handle 3pcs 7.000 21.000 engsel 9 pcs 5.000 45.000 scrup 1 dus 13.000 13.000 plitur 1 liter 30.000 30.000 plipit 10 batang 15.000 15.000 jumlah 10.000 total biaya 15.000 6.000 100.000 10.000 15.000 6.000 100.000 358.500 8 d. data tenaga kerja Tabel 4 Data Tenaga Kerja pada proses pembuatan almari/unit jumlah jumlah total no Aktvitas kerja karyawan jam kerja biayaRp/Jam) biaya(Rp)/hari Pemotongan kayu 1 pembelahan kayu 2 1 8000 16.000 pembentukan 2 Pemasahan 3 2 8000 48.000 Pengamplasan 3 Profil 4 2 8000 64.000 Perakitan 4 Pewarnaan 2 1 8000 16.000 Pelapisan pertama 5 Amplas 2 1 8000 16.000 6 Pelapisan terakhir 2 1 jumlah 8000 16.000 176.000 e. Biaya Beban Listrik No 1 Tabel 5 Data Tenaga listrik untuk produksi Jam Kerja mesin Jenis Nama Waktu Daya waktu Biaya listrik produk Aktivitas kerja mesin (menit) (kw) (jam) (Rp/kwh) pemotongan Gergaji 0,75 0,03 kayu potong 2 Pembelahan Gergaji 0,75 0,17 kayu belah 10 Lemari 600 Pembentukan Bur 8 0,22 0,13 Pemasahan Plener 9 0,22 0,15 Pengamplasan Amplas 8 0,45 0,13 Profil profil 6 0,22 0,10 Jumlah 2,61 1 PERHITUNGAN HARGA POKOK PRODUKSI No 1 2 3 4 5 6 Tabel 6 Data Rekapitulasi biaya Break event point Keterangan Nilai(Rp) Biaya tetap(Bt) Rp 13.745.000 Rp 2.557.160/unit Biaya variable (Bv) Harga jual/ unit Rp 3.580.024 /unit BEP/Unit 13/unit Rp 48.107.500 penjualan Rp 48.107.500 BEP/Rp Total biaya (Rp) 1.500 7.500 1.760 1.980 3.600 1.320 17.660 Penjualan Harga (Rp) Total cost (Fc+VC) 50.000.000 49.545.240 46.988.080 45.000.000 44.430.920 41.873.760 40.000.000 39.316.600 36.759.440 35.000.000 34.202.280 31.645.120 30.000.000 29.087.960 rug 26.530.800 i 25.000.000 23.973.640 21.416.480 20.000.000 18.859.320 16.302.160 15.000.000 (FC) 13.745.000 10.740.072 10.000.000 5.000.000 3.580.024 Jumlah produk 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 Gambar.1 Grafik Break Event Point produk Almari Analisa Harga Pokok Produksi Dengan Tradisional Produksi di CV. Sumber Mulyo Dari Perhitungan harga pokok produksi diatas dengan Metode Tradisional bahan baku utama kayu glondongan ukuran 2 m³ menghasilkan 6 unit produk almari dengan harga Rp 2.150.000 dapat diketahui bahwa konsumsi tiap produk adalah Rp 358.333 dan biaya tenaga kerja yang timbul dari aktivitas-aktivitas proses produksi, biaya disini terdiri dari biaya kerja sebesar Rp1.400.000, untuk 15 orang karyawan, biaya ini didapat dari hasil produk almari rata-rata 2 unit almari dengan biaya Rp 186.600/unit dengan biaya dengan biaya perhari selama 7 jam sebesar Rp 26.660, biaya listrik sebesar Rp 176.660, biaya telepon /unit sebesar Rp 5.000, dan biaya telefon/ bulan sebesar Rp 120.000 biaya bahan penolong sebesar Rp 358.500, dan biaya transportasi/unit sebesar Rp 10.000 dan biaya transportasi /bulan sebesar Rp 240.000 Jadi harga pokok produksi dengan metode tradisional sebesar Rp 3.003.360dengan laba 40% didapat Rp1.201.344 dengan penjualan sebesar Rp4.204.704 Usulan Perbaikan Sistem Produksi di CV. Sumber Mulyo 1. Usulan perbaikan untuk produk a. Perbaikan atau berinovasi pada produk Untuk mencegah terjadinya hal yang merugikan perusahaan, maka perusahaan menetapkan hari jumat sebagai hari evaluasi kerja per minggunya, walaupun kegiatan per produksi di evaluasi tetapi tetap ada hari untuk evaluasi kegiatan operasional yang rutin dilakukan. Hal tersebut mengidikasi perbaikan terus menerus oleh perusahaan untuk menciptakan keadaan perusahaan untuk menciptakan keadaan perusahaan. b. Menjaga Kualitas Setiap Perusahaan harus menjaga kualitas produk yang dihasilkan biar konsumen tidak dirugikan dan setiap produksi harus dilakukan pengambilan sampel agar jika ada produk yang gagal dipasaran. Jika ada kesalahan pada produk dipasaran maka bagian produksi harus meneliti ulang produk yang gagal KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan Dari hasil penelitian ini yang menggunakan metode variable costing maka dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut: 1. Berdasarkan perhitungangan harga pokok produk dengan metode variable costing didapat sebesar Rp 2.557.160. Dengan harga jual produk almari sebesar Rp 3.580.024/ unit. Sedangkan metode Tradisional harga pokok nya adalah 2.783.660, penjualan Rp 3.897.124 laba 40% didapat sebesar Rp 1.113.464 2. Berdasarkan hasil perhitungan laba 40% CV. Sumber Mulyo dengan memperkirakan jumlah produksi sebesar Rp 1022.864 /unit. Serta BEP pada penjualan didapat sebesar Rp 48.107.500./unit dan dalam rupiah sebesar Rp 48.107.500 Saran. Setelah Melakukan penelitian maka penulis memberikan saran untuk perusahaan sebagai berikut: 1. 2. Sebaiknya perusahaan menggunakan metode variable costing karena dalam menentukan harga pokok produksinya, metode variable costing menyediakan perhitungan yang lebih akurat karena metode variable costing ini yang dihitung hanya biaya bahan baku, biaya overhead, biaya tenaga kerja, biaya penolong. Pimpinana CV. Sumber Mulyo, hendaknya memberikan sosialisasi pada karyawan agar kerja sama dalam tim biar berjalan lancar, sehingga dapat menghasil kan produk yang brkualitas tinggi da keuntungan yang semakin DAFTAR PUSTAKA Eprilianta Silvania, 2011. Harga pokok Produksi. Institut Pertanian Bogor Hansen &Mowen, 2000.akutansi manajemen.jilid.2. Erlangga Mulyadi, 1990. Akuntansi Biaya. Edisi keempat. Yogyakarta : BPFE Mulyadi,1995:18. Harga produksi.Yogyakarta Mulyadi, 1997. Akuntansi Manajemen : Konsep, Manfaat dan Rekayasa, Edisi 2, STIE YKPN, Yogyakarta., 1999. Akuntansi Biaya, Edisi ke-7, Penerbit STIE YKPN, Yogyakarta.