JUDUL DIGRAF EKSENTRIK DARI GRAF KOMPLIT BIPARTIT DAN DIGRAF KOMPLIT MULTIPARTIT skripsi disajikan sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains Program Studi Matematika oleh Abdiyati Ilmiyana 4150407018 JURUSAN MATEMATIKA FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM UNIVERSITAS NEGERI SEMARANG 2011 PERNYATAAN Saya menyatakan bahwa skripsi ini bebas plagiat, dan apabila di kemudian hari terbukti terdapat plagiat dalam skripsi ini, maka saya bersedia menerima sanksi sesuai ketentuan peraturan perundang-undangan. Semarang, 11 Agustus 2011 Abdiyati Ilmiyana NIM. 4150407018 ii PENGESAHAN Skripsi yang berjudul Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit dan Digraf Komplit Multipartit disusun oleh Abdiyati Ilmiyana 4150407018 telah dipertahankan di hadapan sidang Panitia Ujian Skripsi FMIPA Unnes pada tanggal 19 Agustus 2011 Panitia: Ketua Sekretaris Dr. Kasmadi Imam S., M.S. 195111151979031001 Drs. Edy Soedjoko, M.Pd 195604191987031001 Ketua Penguji Isnaini Rosyida, S.Si., M.Si 197302191998022001 Anggota Penguji/ Pembimbing Utama Anggota Penguji/ Pembimbing Pendamping Dr. Mulyono, M.Si 197009021997021001 Drs. Amin Suyitno, M.Pd 195206041976121001 iii MOTTO HIDUP v (ﻣﻦ اراد اﻟﺪَﻧﯿﺎ ﻓﻌﻠﯿﮫ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ وﻣﻦ اراداﻻﺧﺮة ﻓﻌﻠﯿﮫ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ وﻣﻦ ارادھﻤﺎ ﻓﻌﻠﯿﮫ ﺑﺎﻟﻌﻠﻢ )ﻣﺘﻔﻖ ﻋﻠﯿﮫ Barang siapa berharap akan kesuksesan dunia maka wajib baginya dengan ilmu, barang siapa berharap akan kesuksesan akhirat maka wajib baginya dengan ilmu, dan barang siapa berharap akan kesuksesan keduaya maka wajib baginya dengan ilmu pula (HR. Bukhori Muslim). v ﻣﻦ ﺟﺪَّ وﺟﺪ Siapa yang bersungguh-sungguh pasti akan berhasil (H.R Bukhori Muslim) v إنّ ﻣﻊ اﻟﻌﺴﺮ ﯾﺴﺮا Sesungguhnya bersama kesulitan ada kemudahan (QS. Al Insyiroh : 6). v واﻟﺬﯾﻦ اﻣﻨﻮا وﻋﻤﻠﻮا اﻟﺼﺎﻟﺤﺎت ﻟﻨﻜﻔﺮنّ ﻋﻨﮭﻢ ﺳﯿّﺌﺎﺗﮭﻢ وﻟﻨﺠﺰﯾﻨّﮭﻢ اﺣﺴﻦ اﻟﺬي ﻛﺎﻧﻮا ﯾﻌﻤﻠﻮن Dan orang-orang yang beriman dan beramal sholih benar-benar akan dihapuskan dosa-dosa mereka dan benar-benar akan kami beri balasan yang lebih baik dari apa yang mereka lakukan (QS. Al Ankabut : 7). iv PRAKATA Segala puji bagi Allah SWT yang telah memberikan limpahan rahmat dan hidayah-Nya, sehingga penulis memperoleh kekuatan untuk menyelesaikan skripsi ini. Dalam kesempatan ini penulis menghaturkan terima kasih yang tak terhingga kepada: 1. Prof. Dr. H. Sudijono Sastroatmodjo, M.Si., Rektor Universitas Negeri Semarang yang telah memberikan fasilitas-fasilitas kepada penulis. 2. Dr. Kasmadi Imam S., M.S, Dekan Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam Universitas Negeri Semarang. 3. Drs. Edy Soedjoko, M.Pd, Ketua Jurusan Matematika Universitas Negeri Semarang. 4. Dr. Mulyono, S.Si., M.Si, Dosen Pembimbing I dan Drs. Amin Suyitno, M.Pd, Dosen Pembimbing II yang senantiasa mengarahkan dan membimbing penulis dalam menyusun skripsi ini dengan penuh kesabaran dan keikhlasan. 5. Ibu Isnaini Rosyida,S.Si., M.Si, Dosen penguji yang membimbing penulis dalam menyempurnakan skripsi ini dengan penuh ketelitian. 6. Bapak dan Ibu dosen Jurusan Matematika yang telah memberikan bekal ilmu dan pengetahuan selama kuliah. 7. Ibu Miskiyah sekeluarga yang senantiasa sabar dan ikhlas mencurahkan kasih sayang, mendoakan, menasihati, membimbing dan menyemangati penulis serta ayahku Bapak Shodiqun tercinta yang selalu menyayangi dan mendoakanku di sana. 8. Kakak2 dan adik2ku, Mbak Hj. Hikmah, I.Lc yang menjadi inspiratorku, terimakasih untuk kasih sayang, doa serta dukungan yang diberikan. Mas Abid, mbak Etvi, mas Edzik, adik2ku Kamilatun Nisa dan Akmala Ashlihatina yang menjadi semangatku. v 9. Abah Kyai Al Mamnuhin Kholid, Ibu Nyai Istighfaroh, S.Pd, Ibu Nyai Al Mau’natul Hafidloh, S.Pdi A.H, Ustadz-Ustadzah Ponpes. Al Asror Patemon Gunung Pati, Ustadz-Ustadzah di Madrasah Salafiyah Simbang Kulon, RA, TPQ, serta Madrasah Diniyah Al Burhan. Terimakasih atas mutiara ilmu, nasihat, kasih sayang, dan doa yang diberikan. 10. Pencinta kalam Tuhan, semoga Allah berkenan memasukkan kita ke dalam surga indahNya. Amin 11. Teman2 santriwan santriwati Ponpes Al Asror, Specially for 10 bersaudara angkatan 2007{mbak tanti, mbak im, yu end, Yu Towi, mbak Qibti, mbak Isty, mbak Pipit, mbak Kiki, Kang Yasin dan Kang Febri} maafkan salah ilmi ya? He… Klo ngumpul kompak bgt, nyenengke. Makasih buat doa dan semangatnya. Buat 10 Sister’s di Pekalongan yang selalu kurindu, buat temanteman matematika 2007 khusushon buat riva, marya, ayu cinta, azka, mb wini makasih atas dukungan, doa, dan semangatnya selama kuliah. 12. Segenap pihak yang membantu terselesaikannya skripsi ini dan studi penulis. Semoga Allah SWT berkenan membalas bantuan yang diberikan dengan balasan yang lebih baik dan berlipat ganda. Penulis berharap skripsi ini dapat bermanfaat bagi para pembaca. Semarang, 10 Agustus 2011 Penulis vi ABSTRAK Ilmiyana, Abdiyati. 2011. Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit dan Digraf Komplit Multipartit. Skripsi. Jurusan Matematika, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Universitas Negeri Semarang. Pembimbing I: Dr. Mulyono, S.Si, M.Si dan Pembimbing II: Drs. Amin Suyitno, M.Pd. Kata kunci: Eksentrisitas, Titik eksentrik, Digraf Eksentrik Dewasa ini teori graf telah memantapkan diri sebagai alat matematika yang sangat penting dan berguna dalam berbagai aplikasi kehidupan. Salah satu aplikasi dalam teori graf adalah menentukan kota terjauh (maksimal lintasan terpendek) dari suatu kota ke kota lain yang terdiri dari kumpulan kota dalam suatu daerah. Masalah ini ekuivalen dengan menentukan eksentrisitas titik pada graf. Eksentrisitas e(u) dari u dalam G adalah jarak maksimal dari u ke setiap v di G, atau dapat ditulis , | . Titik disebut titik eksentrik jika jarak dari ke sama dengan . Digraf Eksentrik dari graf G yang dinotasikan dengan ED(G) didefinisikan sebagai digraf yang mempunyai himpunan titik yang sama dengan himpunan titik di G, dengan arc dari titik v ke u pada ED(G) jika dan hanya jika u adalah titik eksentrik dari v. Sedangkan Eksentrisitas e(u) dari u dalam Digraf D adalah jarak maksimal dari u ke setiap v di D, atau dapat ditulis , | . Titik disebut titik eksentrik jika jarak dari ke sama dengan . Digraf Eksentrik dari digraf D yang dinotasikan dengan ED(D) didefinisikan sebagai digraf yang mempunyai himpunan titik yang sama dengan himpunan titik di D, dengan arc dari titik v ke u pada ED(D) jika dan hanya jika u adalah titik eksentrik dari v. Permasalahan yang dikaji dalam skripsi adalah (1) bagaimana langkah-langkah mengkonstruksi digraf eksentrik dari graf dan digraf (2) bagaimana bentuk digraf eksentrik dari graf komplit bipartit, dan (3) bagaimana bentuk digraf eksentrik dari digraf komplit multipartit. Penelitian ini merupakan penelitian studi pustaka yang dilakukan dalam tiga tahap, yaitu (1) mempelajari dan mengkaji tentang eksentrisitas titik, digraf eksentrik dari graf dan digraf (2) menentukan langkah-langkah untuk mengkonstruksi digraf eksentrik dari graf komplit bipartit dan digraf eksentrik dari digraf komplit multipartit dengan menggunakan referensi yang ada serta bagaimana membuktikan teorema yang mendukung keberadaannya, dan (3) menggunakan kajian tentang digraf eksentrik untuk menemukan bagaimana bentuk digraf eksentrik dari graf komplit bipartit dan digraf eksentrik dari digraf komplit multipartit. Untuk menentukan langkah-langkah mengkonstruksi digraf eksentrik dari graf dan digraf digunakan definisi eksentrisitas, titik eksentrik dan digraf eksentrik. Kemudian dengan menggunakan langkah-langkah tersebut mulai mencari bentuk digraf eksentrik dari dari graf komplit bipartit dan digraf komplit multipartit. Berdasarkan hasil pembahasan diperoleh bahwa (1) langkah-langkah mengkonstruksi digraf eksentrik dari graf dan digraf adalah menentukan jarak vii setiap titik di graf G ke titik yang lain di graf G atau menentukan jarak setiap titik di digraf D ke titik yang lain di digraf D, kemudian mencari eksentrisitas dan titik eksentriknya dan terakhir menggambar digraf eksentriknya (2) bentuk digraf eksentrik dari graf komplit bipartit dinotasikan , 2 adalah , dengan gabungan dari digraf komplit dengan m titik dan n titik yang sisinya berarah bolak-balik atau diperoleh bentuk umum dengan , , 2, dan (3) digraf eksentrik iterasi kedua pada digraf komplit multipartit , , , adalah digraf komplit multipartit , , , itu sendiri. Berdasarkan hasil penelitian tersebut penulis menyarankan kepada peneliti lain untuk mengkaji bentuk digraf eksentrik iterasi pertama dari digraf komplit multipartit dan digraf eksentrik dari graf atau digraf yang lain. viii DAFTAR ISI HALAMAN JUDUL ..................................................................................... i PERNYATAAN ........................................................................................... ii HALAMAN PENGESAHAN ...................................................................... iii MOTTO DAN PERSEMBAHAN ............................................................... iv KATA PENGANTAR .................................................................................. v ABSTRAK .................................................................................................... vii DAFTAR ISI ................................................................................................. viii DAFTAR SIMBOL ...................................................................................... x DAFTAR GAMBAR .................................................................................... xi DAFTAR TABEL ......................................................................................... xiii BAB 1 PENDAHULUAN ............................................................................. 1 1.1 Latar Belakang ......................................................................................... 1 1.2 Perumusan Masalah ................................................................................ 2 1.3 Tujuan dan Manfaat ................................................................................ 3 1.4 Sistematika Penulisan .............................................................................. 4 BAB 2 LANDASAN TEORI ........................................................................ 5 2.1 Graf ......................................................................................................... 5 2.2 Digraf ..................................................................................................... 17 2.3 Digraf Eksentrik ...................................................................................... 23 2.4 Graf Komplit Bipartit ............................................................................. 35 2.5 Digraf Komplit Multipartit ...................................................................... 38 BAB 3 METODE PENELITIAN ................................................................. 41 3.1 Penemuan Masalah .................................................................................. 41 3.2 Perumusan Masalah ................................................................................ 41 3.3 Studi Pustaka .......................................................................................... 42 3.4 Analisis Pemecahan Masalah .................................................................. 42 3.5 Penarikan Kesimpulan ............................................................................. 43 BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN ................................. 44 4.1 Langkah-langkah Mengkonstruksi Digraf Eksentrik ................................. 44 ix 4.2 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit ............................................ 46 4.3 Digraf Eksentrik dari Digraf Komplit Multipartit ..................................... 62 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN ............................................................... 78 5.1 Simpulan .................................................................................................. 78 5.2 Saran........................................................................................................ 80 DAFTAR PUSTAKA .................................................................................... 81 x DAFTAR SIMBOL 1. Graf 2. Digraf 3. Himpunan titik di Graf 4. Himpunan sisi di Graf , 5. Graf G dengan order dan size Graf G reguler dengan derajat 6. , 7. raf G dengan order dan size Sub bagian 8. 9. Reduksi Digraf D 10. Komplemen reduksi Digraf D 11. , Jarak dari ke pada suatu graf 12. , Jarak dari ke pada suatu digraf Eksentrisitas dari titik 13. 14. raf eksentrik pada G 15. raf eksentrik pada raf eksentrik iterasi ke 16. 17. Graf komplit dengan 18. Digraf komplit dengan titik titik 19. Himpunan titik di Digraf 20. Komplemen 21. Digraf multipartit dengan partit , , ,…, 22. , Graf komplit bipartit 23. , Digraf komplit bipartit 24. , Komplemen 25. pada , , raf eksentrik dari 26. Himpunan graf atau digraf ke 27. ∞ Tak hingga xi , DAFTAR GAMBAR Gambar Halaman 1. Gambar 2.1.1 Graf G .................................................................................. 8 2. Gambar 2.1.2 Graf G .................................................................................. 9 3. Gambar 2.1.3 Graf regular orde 4 .............................................................. 10 4. Gambar 2.1.4 Graf G dan komplemennya .................................................. 11 5. Gambar 2.1.5 Graf G ................................................................................. 12 6. Gambar 2.1.6 Graf G .................................................................................. 13 7. Gambar 2.1.7 Graf G ................................................................................. 14 8. Gambar 2.1.8 Graf G Sederhana ................................................................ 15 9. Gambar 2.1.9 Graf Ganda dan Graf Semu ................................................. 15 10. Gambar 2.1.10 Dua Graf Tak Berhingga .................................................... 16 11. Gambar 2.1.11Graf Berarah dan Tak Berarah ............................................. 17 12. Gambar 2.2.1 Digraf D .............................................................................. 17 13. Gambar 2.2.2 Digraf Subgraf Digraf ............................................... 19 14. Gambar 2.2.3 Digraf Komplit ..................................................................... 20 15. Gambar 2.2.4 Graf Berarah......................................................................... 20 16. Gambar 2.2.5 Digraf G, reduksi digraf G, komplemen redusi digraf G ....... 21 17. Gambar 2.2.6 Digraf D .............................................................................. 21 18. Gambar 2.2.7 (a) Digraf Terhubung Lemah, (b) Digraf Terhubung Kuat ... 23 19. Gambar 2.3.1 Graf G ................................................................................. 23 20. Gambar 2.3.2 Graf Hubungan Radius G dan Diameter G ........................... 25 21. Gambar 2.3.3 Eksentrisitas ........................................................................ 25 22. Gambar 2.3.4 Digraf D ............................................................................... 28 23. Gambar 2.3.5 Graf G dan Digraf Eksentrisnya ........................................... 29 24. Gambar 2.3.6 Digraf Eksentrik dari Digraf D ............................................ 30 25. Gambar 2.3.7 Digraf Eksentrik pada iterasi k pada Digraf G ..................... 31 26. Gambar 2.4.1 Graf Komplit Kn ................................................................... 37 27. Gambar 2.4.2 Graf Bipartit K3,4 .................................................................. 37 xii 28. Gambar 2.4.3 Graf Komplit Bipartit K2,3 .................................................... 38 29. Gambar 2.5.1 Digraf Multipartit K2,2,2,3 Tak Komplit .................................. 39 30. Gambar 2.5.2 Digraf Komplit Multipartit K2,2,2,3 ......................................... 39 31. Gambar 4.2.1 Graf Komplit Bipartit K2,2 .................................................... 48 32. Gambar 4.2.2 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit K2,2 ................... 49 33. Gambar 4.2.3 Graf Komplit Bipartit K2,3 .................................................... 50 34. Gambar 4.2.4 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit K2,3 ................... 51 35. Gambar 4.2.5 Graf Komplit Bipartit K2,4 .................................................... 52 36. Gambar 4.2.6 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit K2,4 ................... 53 37. Gambar 4.2.7 Graf Komplit Bipartit K2,5 .................................................... 54 38. Gambar 4.2.8 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit K2,5 ................... 56 39. Gambar 4.2.9 Graf Komplit Bipartit K3,2 .................................................... 56 40. Gambar 4.2.10 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit K3,2.................. 57 41. Gambar 4.2.11 Graf Komplit Bipartit K3,3 ................................................... 58 42. Gambar 4.2.12 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit K3,3.................. 58 43. Gambar 4.2.13 Graf Komplit Bipartit K3,4 ................................................... 59 44. Gambar 4.2.14 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit K3,4.................. 59 45. Gambar 4.2.15 Graf Komplit Bipartit K3,5 ................................................... 60 46. Gambar 4.2.16 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit K3,5.................. 60 47. Gambar 4.3.1 Digraf Komplit Multipartit K2,2,3........................................... 64 48. Gambar 4.3.2 Digraf Komplit Multipartit K2,3 ............................................. 68 49. Gambar 4.3.3 Digraf Eksentrik dari Digraf Komplit Multipartit K2,3 ........... 69 50. Gambar 4.3.4 Digraf Komplit Multipartit K2,2,3........................................... 70 51. Gambar 4.3.5 Digraf Eksentrik dari Digraf Komplit Multipartit K2,2,3 ......... 72 52. Gambar 4.3.6 Digraf Eksentrik Iterasi kedua dari Digraf Komplit Multipartit K2,3 .................………… ............................................................................. 75 53. Gambar 4.3.7 Digraf Eksentrik Iterasi kedua dari Digraf Komplit Multipartit K2,2,3 .............. ………… ............................................................................. 77 xiii DAFTAR TABEL Tabel Halaman 1. Tabel 2.3.1 Eksentrisitas Graf G ................................................................ 26 2. Tabel 2.3.2 Eksentrisitas Digraf ............................................................... 29 3. Tabel 2.3.3 Eksentrisitas Digraf D pada Gambar 2.3.7 ............................... 32 4. Tabel 2.3.4 Eksentrisitas Digraf pada Gambar 2.3.7 ........................ 33 5. Tabel 2.3.5 Eksentrisitas Digraf pada Gambar 2.3.7....................... 34 6. Tabel 4.2.1 Eksentrisitas Graf Komplit Bipartit K2,2 .................................... 49 7. Tabel 4.2.2 Eksentrisitas Graf Komplit Bipartit K2,3 .................................... 50 8. Tabel 4.2.3 Eksentrisitas Graf Komplit Bipartit K2,4 .................................... 52 9. Tabel 4.2.4 Eksentrisitas Graf Komplit Bipartit K2,5 .................................... 55 10. Tabel 4.2.5 Eksentrisitas Graf Komplit Bipartit K3,4 .................................... 57 11. Tabel 4.2.6 Eksentrisitas Graf Komplit Bipartit K3,5 .................................... 60 12. Tabel 4.3.1 Eksentrisitas Digraf Komplit Multipartit K2,3 ............................ 69 13. Tabel 4.3.2 Eksentrisitas Digraf Komplit Multipartit K2,2,3 .......................... 71 14. Tabel 4.3.3 Eksentrisitas Iterasi Kedua Digraf Komplit Multipartit K2,3 ...... 74 15. Tabel 4.3.4 Eksentrisitas Iterasi Kedua Digraf Komplit Multipartit K2,2,3 .... 77 xiv BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Dewasa ini teori graf telah memantapkan dirinya sebagai alat matematika yang sangat penting dan berguna. Hal ini sangat berhubungan dengan struktur diskrit yang ada pada sistem. Banyak ilmu yang memanfaatkan Teori Graf (Graph Theory), mulai dari proses komputasi sampai dengan Kimia, Genetika, Sosiologi, Kartografi dan beberapa masalah dalam jaringan komunikasi, transportasi, ilmu komputer, riset operasi, dan lain sebagainya. Graf digunakan untuk mempresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Representasi visual dari graf adalah dengan menyatakan objek sebagai noktah, bulatan, verteks atau titik. Sedangkan hubungan antara objek dinyatakan dengan garis atau edge. Graf dapat digunakan untuk merepresentasikan beberapa struktur objek, salah satu aplikasinya adalah menentukan jarak terjauh (maksimal lintasan terpendek) dari suatu kota ke kota lain yang terdiri dari kumpulan kota dalam suatu daerah. Masalah ini ekuivalen dengan menentukan eksentrisitas titik pada graf. Kumpulan titik eksentrik yang dihubungkan dengan garis pada suatu graf disebut digraf eksentrik pada suatu graf. Sedangkan kumpulan titik eksentrik yang dihubungkan dengan busur pada suatu digraf disebut digraf eksentrik pada digraf. 1 2 Digraf eksentrik pada graf diperkenalkan pertama kalinya oleh Fred Buckley pada tahun 1990-an yakni digraf Eksentrik ED(G) pada graf G didefinisikan sebagai graf yang mempunyai himpunan titik yang sama dengan himpunan titik di G atau V(ED(G))=V(G), di mana arc (busur) yang menghubungkan titik ke , jika adalah titik eksentrik dari . Sedangkan Bolland dan Miller pada tahun 2001 mulai memperkenalkan digraf eksentrik pada digraf atau dituliskan didefinisikan sebagai digraf yang mempunyai himpunan titik yang sama dengan himpunan titik di D atau , dimana arc (busur) menghubungkan titik adalah titik eksentrik dari ke , jika hanya jika . Berdasarkan deskripsi di atas, penulis mempunyai rasa ingin tahu lebih dalam tentang digraf eksentrik baik dari graf maupun digraf dan untuk mengembangkan penelitian ini, penulis tertarik untuk membahas digraf eksentrik dari graf komplit bipartit dan digraf eksentrik dari digraf komplit multipartit. 1.2 Perumusan Masalah Berdasarkan uraian di atas, maka permasalahan yang dapat dirumuskan dalam penulisan ini adalah sebagai berikut. 1.2.1 Bagaimana langkah-langkah mengkonstruksi digraf eksentrik dari graf dan digraf? 1.2.2 Bagaimana bentuk digraf eksentrik dari graf komplit bipartit? 1.2.3 Bagaimana bentuk digraf eksentrik dari digraf komplit multipartit? 3 1.3 Tujuan dan Manfaat 1.3.1 Tujuan Tujuan dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.3.1.1 Mengetahui bagaimana langkah-langkah mengkonstuksi digraf eksentrik dari graf dan digraf. 1.3.1.2 Mengetahui bagaimana bentuk digraf eksentrik dari graf komplit bipartit. 1.3.1.3 Mengetahui bagaimana bentuk digraf eksentrik dari digraf komplit multipartit. 1.3.2 Manfaat Manfaat dari penelitian ini adalah sebagai berikut. 1.3.2.1 Bagi penulis Untuk mengembangkan ilmu pengetahuan, terutama dalam menentukan bentuk digraf eksentrik dari graf komplit bipartit dan digraf eksentrik dari digraf komplit multipartit. 1.3.2.2 Bagi Jurusan Matematika Universitas Negeri Semarang Dapat digunakan sebagai khazanah dan sumber referensi baru khususnya dalam kajian matematika mata kuliah Matematika Diskrit. 1.3.2.3 Bagi pembaca Untuk menambah ilmu pengetahuan terutama dalam hal menentukan bentuk digraf eksentrik dari graf komplit bipartit dan digraf eksentrik dari digraf komplit multipartit. 4 1.4 Sistematika Penulisan BAB 1 Merupakan bab pendahuluan yang berisi tentang latar belakang, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian. BAB 2 Menguraikan materi penunjang yang menjadi dasar teori disusunnya skripsi ini. BAB 3 Menguraikan tentang metode penelitian yaitu langkah-langkah yang dilakukan peneliti. BAB 4 Menguraikan pembahasan tentang langkah-langkah mengkonstruksi digraf eksentrik dari graf komplit bipartit dan digraf eksentrik dari digraf komplit multipartit. BAB 5 Berisi kesimpulan dan saran dari pembahasan tentang bentuk digraf eksentrik dari graf komplit bipartit dan digraf eksentrik dari digraf komplit multipartit. BAB 2 LANDASAN TEORI 2.1 Graf Teori graf merupakan pokok bahasan yang sudah tua usianya namun memiliki banyak terapan sampai saat ini. Graf digunakan untuk merepresentasikan objek-objek diskrit dan hubungan antara objek-objek tersebut. Representasi visual dari graf adalah dengan menyatakan objek sebagai noktah, bulatan, atau titik, sedangkan hubungan antara objek dinyatakan dengan garis. Sebelum mempelajari teori graf lebih lanjut, diperlukan pengantar sebagaimana berikut. 2.1.1 Sejarah Graf Teori graf lahir pada tahun 1736 melalui tulisan Euler yang berisi tentang upaya pemecahan masalah jembatan Konigsberg yang sangat terkenal di Eropa. Kurang lebih seratus tahun setelah lahirnya teori tersebut tidak ada perkembangan berarti mengenai teori graf. Tahun 1847, G.R. Kirchoff (1824-1887) berhasil mengembangkan teori pohon (Theory Of Trees) yang digunakan dalam persoalan jaringan listrik. Sepuluh tahun kemudian, A. Cayley (1821-1895) juga menggunakan konsep pohon untuk menjelaskan permasalahan kimia yaitu hidrokarbon. 5 6 Pada masa Kirchoff dan Cayley juga telah lahir dua hal penting dalam teori graf. Salah satunya berkenaan dengan konjektur empat warna, yang menyatakan bahwa untuk mewarnai sebuah atlas cukup dengan menggunakan empat macam warna sedemikian hingga tiap negara yang berbatasan akan memiliki warna yang berbeda. Para ahli teori graf berkeyakinan bahwa orang yang pertama kali mengemukakan masalah empat warna adalah A. F. Mobius (1970-1868) dalam salah satu kuliahnya di tahun 1840. Sepuluh tahun kemudian, A. Demorgan dianggap sebagai referensi pertama berkenaan dengan masalah empat warna. Masalah empat warna ini menjadi sangat terkenal setelah Cayley mempublikasikasikan tahun 1839 dalam Proceeding of the Royal Geographic Society volume pertama. Hal yang penting untuk dibicarakan sehubungan dengan perkembangan teori graf adalah apa yang dikemukakam oleh Sir W. R. Hamilton (1805-1865). Pada tahun 1859 ia berhasil menemukan suatu permainan yng kemudian dijualnya ke sebuah pabrik mainan di Dublin. Permainan tersebut dari kayu berbentuk dodecahedron beraturan yakni berupa sebuah polyhedron dengan 12 muka dan 20 pojok. Tiap muka berbentuk sebuah pentagon beraturan dan tiap pojoknya dibentuk oleh tiga sisi berbeda. Tiap pojok dari dodecahedron tersebut dipasangkan dengan sebuah kota terkenal seperti London, New York, Paris dan lain-lain. Masalah dalam permainan ini adalah mencari suatu rute melalui sisi-sisi dodecahedron 7 sehingga tiap kota dari 20 kota yang ada dapat dilalui tepat satu kali. Walaupun saat ini masalah tersebut dikategorikan mudah, akan tetapi saat iti tidak ada seorangpun yang menemukan syarat perlu dan cukup dari eksistensi rute yang dicari. Kurang lebih setengah abad setelah masa Hamilton, aktivitas penelitian dalam bidang graf relatif kecil. Pada tahun 1920-an kegiatan tersebut muncul kembali yang dipelopori oleh D.Konig. Konig berupaya mengumpulkan hasil-hasil pemikiran para ahli matematika tentang teori graf termasuk hasil pemikirannya sendiri, kemudian dikemasnya dalam bentuk buku yang diterbitkan pada tahun 1936. Tiga puluh tahun terakhir ini merupakan periode yang sangat intensif dalam aktifitas pengembangan teori graf baik murni maupun terapan. Sejumlah penelitian telah dilakukan, ribuan artikel telah diterbitkan, dan lusinan buku telah banyak tertulis. Di antara orang terkenal yang banyak berkecimpung dalam bidang Graf adalah Claude Berge, Oysten Ore, Paul Erdos, William Tutte, dan Frank Harary. 2.1.2 Definisi dan Terminologi Dasar Graf Definisi 2.1.2.1 Graf G adalah pasangan ( , , di mana himpunan berhingga titik-titik (vertices) yang tak kosong dan adalah adalah himpunan sisi (mungkin kosong), sedemikian hingga setiap sisi (edge) di 8 adalah pasangan tak berurutan dari titik-titik di dari dinotasikan dengan dengan . Himpunan titik , sedangkan himpunan sisi dinotasikan (Budayasa, 1997). Definisi 2.1.2.2 Jika terdapat sisi menghubungkan titik dan , , , maka sisi , dan . Jika dikatakan adalah sisi pada graf , maka disebut titik yang berhubungan langsung atau bertetangga (adjacent). Sedangkan dan disebut terkait (incident), sama seperti dan (Chartrand and Lesniak, 1996). Contoh v5 Gambar 2.1.1 Graf G Pada gambar 2.1.1, titik bertetangga dengan titik titik tidak bertetangga dengan titik titik dan seterusnya. dan , tetapi . Sisi e1 incident (terkait) dengan , sisi e2 incident (terkait) dengan titik dan , dan 9 Definisi 2.1.2.3 Kardinalitas himpunan titik dari graf , | | atau dinotasikan dengan disebut order dari graf dan jika graf yang dimaksudkan jelas. Sedangkan kardinalitas dari himpunan sisi disebut size yang dinotasikan , | | atau dengan , . Suatu graf mempunyai order dan size (Chartrand and Lesniak, 1996). Contoh Graf pada gambar 2.1.1 halaman 8, mempunyai order 4 dan size 5. Definisi 2.1.2.4 Derajat dari titik pada graf adalah jumlah sisi pada yang terkait atau deg . Suatu titik dikatakan dengan , yang dinotasikan dengan ganjil atau genap sesuai dengan derajat titik tersebut ganjil atau genap (Chartrand and Lesniak, 1996). Contoh G v e e e v e Gambar 2.1.2 Graf G Pada gambar 2.1.2, titik sedangkan dan dan v e v berderajat 2 atau merupakan titik genap, berderajat 3 atau merupakan titik ganjil. 10 Definisi 2.1.2.5 Suatu graf setiap titik di jika deg dikatakan reguler dengan derajat untuk (Chartrand and Lesniak, 1996). Contoh Gambar 2.1.3 Graf reguler orde 4 Pada gambar 2.1.3, graf reguler graf reguler berderajat 0, graf reguler berderajat 2, dan graf reguler berderajat 1, berderajat 3. Definisi 2.1.2.6 Suatu graf sederhana dikatakan komplit (complete) jika setiap 2 titiknya bertetangga. Graf komplit 1 dan jumlah sisi derajat , , dengan merupakan graf reguler dengan dan dinotasikan dengan (Chartrand and Lesniak, 1996). Contoh Pada gambar 2.1.3, graf reguler adalah graf komplit. Definisi 2.1.2.7 Komplemen dari graf himpunan titik (diberi simbol dengan adalah graf dengan di mana dua titik dikatakan bertetangga di jika dan 11 hanya jika titik tersebut tidak bertetangga di (Chartrand and Lesniak, 1996). Contoh G: : Gambar 2.1.4 Graf G dan komplemennya Definisi 2.1.2.8 Misal dan titik-titik pada graf . Jalan (walk) pada graf adalah barisan berhingga titik dan sisi sedemikian hingga panjang dari jalan. Suatu jalan disebut terbuka jika , 1,2,3, … , , dengan disebut tertutup jika (Chartrand and Lesniak, 1996). adalah dan jalan 12 Contoh Gambar 2.1.5 Graf G Pada gambar 2.1.5 jalan adalah jalan tertutup dengan panjang 5 dan adalah jalan terbuka dengan panjang 6. Definisi 2.1.2.9 Jika semua sisi dalam suatu jalan adalah berbeda, maka disebut jejak (trail) dan jika semua titik dalam suatu jejak juga berbeda, maka disebut lintasan (path) (Sutarno, 2003). Contoh Pada gambar 2.1.5, jalan adalah jejak tetapi bukan lintasan, sedangkan adalah lintasan. Definisi 2.1.2.10 Lintasan terpendek (shortest path) adalah lintasan dengan jumlah sisi paling sedikit. 13 Contoh Pada gambar 2.1.5 halaman 12, lintasan terpendek dari titik ke adalah dengan panjang lintasan 2. Definisi 2.1.2.11 Jejak tertutup disebut sirkuit. Sirkuit yang titik intervalnya berlainan disebut siklus (Cycle) (Sutarno, 2003). Contoh Pada gambar 2.1.5 halaman 12, jalan adalah siklus. Definisi 2.1.2.12 Suatu graf dikatakan terhubung jika terdapat lintasan untuk setiap pasang titik di . Contoh G: a d H: a b d c b c e Gambar 2.1.6 Graf G Pada gambar 2.1.6, graf terhubung. adalah graf terhubung dan graf adalah graf tidak 14 Definisi 2.1.2.13 Jika terdapat lebih dari dua sisi yang berkaitan dengan sepasang titik pada graf maka sisi tersebut disebut sisi ganda (pararel edges). Sedangkan loop adalah sisi yang kedua titik ujungnya sama. Contoh Gambar 2.1.7 Graf G Pada gambar 2.1.7, titik (1,3) merupakan sisi ganda yang dihubungkan oleh sisi e3 dan e4, titik (3,4) merupakan merupakan sisi ganda yang dihubungkan oleh sisi e6 dan e7, sedangkan e8 merupakan loop yang kedua titik ujungnya adalah titik 3. 2.1.3 Jenis-Jenis Graf Graf dapat dikelompokkan menjadi beberapa kategori (jenis) bergantung pada sudut pandang pengelompokannya. Pengelompokan graf dapat dipandang berdasarkan ada tidaknya sisi ganda atau loop, berdasarkan jumlah titik, atau berdasarkan orientasi arah pada sisi. 15 Berdasarkan ada tidaknya sisi ganda atau loop pada suatu graf, maka secara umum graf dapat digolongkan menjadi dua jenis. a. Graf sederhana (simple graph). Graf yang tidak mengandung loop atau sisi ganda dinamakan graf sederhana. Contoh 1 2 4 3 Gambar 2.1.8 Graf sederhana b. Graf tak-sederhana (unsimple-graph). Graf yang mengandung sisi ganda atau gelang dinamakan graf taksederhana (unsimple graph). Ada dua macam graf tak sederhana, yaitu graf ganda (multigraph) dan graf semu (pseudograph). Graf ganda adalah graf yang mengandung sisi ganda. Sedangkan graf semu adalah graf yang mengandung loop dan terkadang memiliki sisi ganda pula. Contoh (a) Graf ganda (b) Graf semu Gambar 2.1.9 (a) graf ganda dan (b) graf semu 16 Berdasarkan jumlah titik pada suatu graf, maka secara umum graf dapat digolongkan menjadi dua jenis: a. Graf berhingga (limited graph) Graf berhingga adalah graf yang jumlah simpulnya berhingga. Dua buah graf pada Gambar 2.1.9 adalah contoh graf yang berhingga. b. Graf tak-berhingga (unlimited graph) Graf yang jumlah simpulnya , tidak berhingga banyaknya disebut graf tak-berhingga. Dua buah graf pada Gambar 2.1.10 adalah contoh graf yang tidak berhingga. Gambar 2.1.10 Dua buah graf tak berhingga Berdasarkan orientasi arah pada sisi, maka secara umum graf dibedakan atas 2 jenis: a. Graf tak-berarah (undirected graph) Graf yang sisinya tidak mempunyai orientasi arah disebut graf tak-berarah. Pada graf tak-berarah, urutan pasangan simpul yang dihubungkan oleh sisi tidak diperhatikan. Jadi (vj, vk) = (vk, vj) adalah sisi yang sama. Tiga buah graf pada Gambar 2.1.9 dan dua graf pada Gambar 2.1.10 adalah graf tak berarah. b. Graf berarah (directed graph atau digraph) Graf yang setiap sisinya diberikan orientasi arah disebut sebagai graf berarah. Sisi berarah biasa disebut busur (arc). Pada graf 17 2.1.11 merupakan graf berarah, (vj, vk) (vk, vj) menyatakan dua buah busur yang berbeda atau dengan kata lain vj dinamakan titik asal (initial vertex) dan titik vk dinamakan titik terminal (terminal vertex). Gambar 2.1.11 (a) graf berarah (b) graf-ganda berarah 2.2 Digraf Definisi 2.2.1 Graf berarah atau digraf (digraph) D adalah himpunan berhingga tak kosong dari objek-objek yang disebut titik dengan himpunan (mungkin kosong) pasangan berurutan dari titik di D yang disebut arc atau sisi berarah atau busur (Chartrand and Lesniak, 1996). Contoh : Gambar 2.2.1. Digraf D Seperti pada graf himpunan titik-titik dari himpunan sisi dinotasikan dengan , , dan , , dinotasikan dengan dan . Pada gambar 2.2.1, digraf dengan , , , . Sisi , , . 18 Definisi 2.2.2 Order dari digraf D adalah kardinalitas himpunan titik dari digraf D dinotasikan dengan n(D) atau . Size dari digraf D adalah kardinalitas dari himpunan arc digraf D dinotasikan dengan adalah digraf dengan order dan size atau . Digraf , . Contoh Pada gambar 2.2.1, digraf mempunyai order 3 dan size 3. Definisi 2.2.3 , Jika menghubungkan sedangkan adalah arc dari digraf ke terkait ke bertetangga ke dan , jika dan . Arc terkait dari terkait dari bertetangga dari . Titik bertetangga (nonadjacent) jika , maka disebut dan terkait ke , . Atau dapat dikatakan dan pada digraf tidak bertetangga ke tidak atau tidak bertetangga dari . Contoh , Pada gambar 2.2.1 halaman 17, misal . Titik bertetangga ke titik , tetapi , Jika terdapat terkait dari tidak bertetangga ke titik . , dan , dalam dua bentuk yaitu dua busur maka dapat digambarkan dan dengan satu busur yang arahnya bolak-balik. Contoh a v u b a u dan terkait ke v b Gambar 2.2.2. Digraf D dengan arc (u,v) dan (v,u) , atau cukup 19 Definisi 2.2.4 Out-neighbours pada digraf bertetangga dari suatu titik adalah himpunan titik di digraf dinotasikan dengan dengan kardinalitas sama dengan derajat keluar . In-neighbours pada digraf titik yang bertetangga ke suatu titik yang pada digraf adalah himpunan dinotasikan dengan dengan kardinalitas sama dengan derajat masuk . Contoh Pada gambar 2.2.1 halaman 17, , dan . Definisi 2.2.5 Suatu digraf adalah subdigraf dari jika dan . Contoh Gambar 2.2.3 Digraf adalah subdigraf dari digraf Definisi 2.2.6 Suatu arc disebut pararel arc jika ada lebih dari satu arc pada arah yang sama yang menghubungkan dua titik dalam digraf. Digraf yang memuat pararel arc disebut multidigraf (Chartrand and Lesniak, 1996). Sebagai contoh graf pada gambar 2.2.4(b). 20 Definisi 2.2.7 Loop adalah busur yang menghubungkan suatu titik pada dirinya sendiri. Digraf yang mempunyai pararel arc dan loop disebut pseudodigraf (Chartrand and Lesniak, 1996). Contoh (a) (b) Gambar 2.2.4 Graf Berarah Pada gambar 2.2.4, (a) pseudodigraf, (b) multidigraf. Definisi 2.2.8 Komplemen digraf dinotasikan dengan mempunyai himpunan titik komplemen yang sama dengan , arc Misalkan suatu digraf dengan yaitu digraf yang dan himpunan | titik, reduksi dari , . dinotasikan dengan adalah digraf yang diperoleh dengan menghapus semua arc yang terkait dari titik yang mempunyai derajat keluar 1. Contoh Gambar 2.2.5 Digraf D, reduksi digraf D, komplemen reduksi digraf D 21 Definisi 2.2.9 Untuk setiap titik dan di digraf , jalan - pada adalah barisan berhingga titik dan arc , sedemikian hingga 1,2,3, … , , dengan adalah panjang dari jalan (Chartrand and Lesniak, 1996). Contoh b a c d f e Gambar 2.2.6 Digraf D Pada gambar 2.2.6, jalan adalah jalan dengan panjang 3. Definisi 2.2.10 Lintasan berarah (directed path) sama seperti pada lintasan sederhana dan setiap arc mempunyai arah yang sama, ini berarti bahwa setiap titik internalnya mempunyai derajat masuk dan derajat keluar 1. Titik terjangkau (reachable) dari titik jika terdapat lintasan berarah dari dikatakan ke . Definisi 2.2.11 Lintasan berarah terpendek (shortest directed path) adalah lintasan berarah dengan jumlah sisi paling sedikit. 22 Contoh Pada gambar 2.2.6 halaman 21, lintasan yang menghubungkan titik 1 ke titik 3 adalah : , , dan . Yang memiliki jumlah sisi paling sedikit yaitu lintasan lintasan adalah lintasan terpendek dari titik terjangkau dari titik , jadi ke titik , karena terdapat lintasan berarah dari ke . Titik . Definisi 2.2.12 Digraf disebut terhubung kuat (strongly connected) jika untuk setiap pasang titik sembarang dan juga lintasan berarah dari dan di terdapat lintasan berarah dari ke ke . Definisi 2.2.13 Digraf dikatakan terhubung lemah (weakly connected) jika tidak terhubung kuat tetapi terhubung pada graf tak berarahnya. Contoh w a x y z (a) c b (b) Gambar 2.2.7 (a) digraf terhubung lemah, (b) digraf terhubung kuat 23 2.3 Digraf Eksentrik Definisi 2.3.1 Jarak terpendek lintasan dari , dari di .(Chartrand and Lesniak, 1996). Jika tidak terdapat ke maka ke , pada graf adalah panjang lintasan ∞. Contoh Gambar 2.3.1 Graf G Gambar 2.3.1, , = 2 sedangkan , ∞. Definisi 2.3.2 Eksentrisitas setiap di dari dalam adalah jarak maksimal dari , , atau dapat ditulis disebut titik eksentrik jika jarak dari ke | sama dengan adalah eksentrisitas minimum dari setiap titik di | , sedangkan diameter ke . Titik . Radius dari , dapat ditulis dari adalah eksentrisitas maksimum dari setiap titik di , dapat ditulis | disebut titik sentral (central) jika (Chartrand and Lesniak, 1996). Titik . Central dari dinotasikan 24 adalah subgraf pada yang terbentuk dari titik central. Titik dikatakan titik eksentrik dari jika jarak dari eksentrik dari , dapat dituliskan , ke sama dengan titik . Teorema 2.3.1 Untuk setiap graf terhubung , antara radius dan diameter terdapat hubungan sebagai berikut: 2 Bukti: Pertidaksamaan adalah suatu konskuensi langsung dari min definisi yaitu max dan menunjukkan ketidaksaman yang kedua, pilih titik hingga . Titik , ke . Kemudian misalkan melalui titik sentral dan . Karena di , sedemikian sebagai titik central dari karena jarak panjang dari lintasan terpendek yang menghubungkan melalui titik sentral . Untuk , dan adalah metrik pada di merupakan di jika ke , sedemikian hingga terdapat sifat ketaksamaan segitiga (triangle inequality) sebagai berikut. , , , 2 Sehingga grafnya dapat digambarkan pada Gambar 2.3.2 25 Gambar 2.3.2 Graf hubungan radius G dan diameter G Eksentrisitas titik, titik eksentrik, radius, diameter dan central dari graf dapat dilihat pada gambar 2.3.3 Contoh Gambar 2.3.3 Eksentrisitas Dari gambar 2.3.3 diperoleh eksentrisitas sebagai berikut. , , , , 1, 1, 2, 2, 3 , , , 1,2,1,2,3 , , , , 3, , 1,2,1,1,2 , , , . , , , , , 2, , , . , 3, , , , , , . 26 , , , 2,1,1,1,2 , , , 3,2,3,2,1 , , , , , 2, , 2,1,2,1,1 , , , . , , , , , , 2, , , . , , , , , , 3, , . Tabel 2.3.1 Eksentrisitas Graf G dari Gambar 2.3.3 Titik Eksentrisitas Titik Eksentrik a 3 f b 2 c, f c 3 f d 2 a, f e 2 a, c f 3 a, c Diperoleh rad (G) = min {3,2,3,2,2,3}=2, diam (G) = maks {3,2,3,2,2,3}=3, dan titik central = b, d dan e sehingga d e b adalah 27 Definisi 2.3.3 , Jarak (berarah) terpendek dari , di D. Jarak ke adalah panjang lintasan berarah , dan tersebut didefinisikan untuk setiap pasang titik pada digraf terhubung kuat (Chartrand and Lesniak, 1996). Jika tidak terdapat lintasan berarah dari ke maka , ∞. , ∞. Contoh Pada gambar 2.2.7 (a), , 1 dan dari dalam Definisi 2.3.4 Eksentrisitas setiap di adalah jarak maksimal dari , , atau dapat ditulis disebut titik eksentrik jika jarak dari ke | . Titik sama dengan . Radius dari adalah eksentrisitas minimum dari setiap titik di | ke , dapat ditulis , sedangkan diameter dari adalah eksentrisitas maksimum dari setiap titik di , dapat ditulis | (Chartrand and Lesniak, 1996). Titik sentral (central) jika disebut titik . Contoh f e a b d c Gambar 2.3.4 Digraf D Dari gambar 2.3.4, diperoleh eksentrisitas sebagai berikut. , , , , , , , , , 28 1, 2, 4, 3, 4 , , 4, , 2,1,3,2,3 , 1,2,2,1,2 , , , . , , , , 3, , , . , , , , , 2, , , , 2,3,1,1,1 , , , 2,4,1,1,2 , , , 1,2,3,5,4 , , , , , . , , 4, , . , , , , , , 3, , . , , , , , 5, , . Tabel 2.3.2 Eksentrisitas Digraf D dari Gambar 2.3.4 Titik Eksentrisitas Titik Eksentrik a 4 d, f b 3 d, f c 2 b, d, f d 4 b e 3 b f 5 d Diperoleh rad (D) = min {4,3,2,4,3,5}= 2, diam (D) = maks {4,3,2,4,3,5}= 5, dan titik sentral D adalah c sehingga adalah c itu sendiri. 29 Definisi 2.3.5 Digraf Eksentrik dari graf (dinotasikan ) didefinisikan sebagai graf yang mempunyai himpunan titik yang sama dengan himpunan titik di atau , dengan arc dari titik dan hanya jika ke di jika adalah titik eksentrik dari . Contoh a b b a e c e f d c f d G Gambar 2.3.5 Graf G dan Digraf Eksentriknya Definisi 2.3.6 Digraf Eksentrik dari digraf yang dinotasikan dengan didefinisikan sebagai digraf yang mempunyai himpunan titik yang sama dengan himpunan titik di , dengan arc dari titik hanya jika adalah titik eksentrik dari . ke pada jika dan 30 Contoh Dari gambar 2.3.4 halaman 28, diperoleh digraf eksentrik sebagai berikut. f d e a b c Gambar 2.3.6 Digraf Eksentrik dari Digraf D Definisi 2.3.7 2, eksentrik digraf pada iterasi Diberikan bilangan bulat positif digraf D ditulis di mana pada . Contoh (a) a (b) b a e c d D b f e c d f 31 a (c) b a e c f e d c f d Gambar 2.3.7 Digraf Eksentrik iterasi Dari digraf (d) b pada digraf D pada gambar 2.3.7 (a), diperoleh digraf eksentrisitas dengan perhitungan sebagai berikut. , , , , 3, 1,2, 3, 4 , , , , , 2,1,3,1,2 , , 3,2,4,1,1 , , 4,3,5,2,1 , , , , . , , , , , 2, , 3,2,1,2,3 , , 4, 1,2,1,1,2 , , , . , , , , , , 3, , , . , , , , , , , , , 3 , , , , 4, , . , 5, , , , , , . 32 Tabel 2.3.3 eksentrisitas dari Gambar 2.3.7 Titik Eksentrisitas Titik Eksentrik a 4 f b 2 c, f c 3 a, f d 3 c e 4 c f 5 c 4,2,3,3,4,5 Diperoleh 2, diam (D) = maks {4,2,3,3,4,5}= 5, dan titik sentral D adalah b. Dari ED(D) pada gambar 2.3.7(b), diperoleh digraf eksentrisitas E (D) dengan perhitungan sebagai berikut. , , , ∞, 2, ∞, ∞, 1 , , 2,1, ∞, ∞, 1 , , , , , , 2, ∞, 1, ∞, ∞ , , , , , , , , , , , , , , , , , , , ∞ , , , , , , , , , ∞ , 2, ∞, 1, ∞, 2 , , ∞ 2, ∞, 1, ∞, 2 , , ∞ 1, ∞, ∞, ∞, 1 , , , , , , , , , ∞ , , , ∞ , , , , , , , 33 Tabel 2.3.4 Eksentrisitas ED(D) dari Gambar 2.3.7 Titik Eksentrisitas Titik Eksentrik a ∞ b,d,e b ∞ d,e c ∞ b,d e d ∞ b, c e ∞ b,d f ∞ b,d e Diperoleh rad ED(D) = min {∞, ∞, ∞, ∞, ∞}= ∞, diam ED(D) = maks {∞, ∞, ∞, ∞, ∞}= ∞ dan titik sentral ED(D) adalah a,b,c,d,e,dan f. Dari E (D) pada gambar 2.3.7(c), diperoleh digraf eksentrisitas E (D) dengan perhitungan sebagai berikut. , , 1, ∞, 2,2, ∞, , , , , , , ∞, 1, ∞, 1, ∞ , , ∞, 1, ∞, 1, ∞ , , , , , , , , , , , ∞ , ∞, 1,1,2, ∞ , , ∞ ∞, ∞, 1,1, ∞ , , , , , , , , , , ∞ , , , , , , , , ∞ , , , , ∞ , , , , , , , 34 , , ∞, 1, ∞, 1,1 Tabel 2.3.5 eksentrisitas E , , , , , , ∞ , , (D) dari Gambar 2.3.7 Titik Eksentrisitas Titik Eksentrik a ∞ b,d,e b ∞ d,e c ∞ b,d e d ∞ b, c e ∞ b,d f ∞ b,d e Diperoleh rad (D) = min {∞, ∞, ∞, ∞, ∞}= ∞, diam (D) = maks {∞, ∞, ∞, ∞, ∞}= ∞ dan titik sentral D adalah a,b,c,d,e,dan f. Pada gambar 2.3.7 hanya digambar sampai dengan , , karena , dst. 2.4 Graf Komplit Bipartit Graf Komplit ialah graf sederhana yang setiap titiknya mempunyai sisi ke semua titik lainnya. Graf komplit dengan dengan buah titik dilambangkan (Munir, 2001: 204). Lemma 2.4.1 Untuk setiap graf G dengan titik dan sisi berlaku : 35 2 Bukti : Misalkan adalah banyak sisi dan adalah banyak titik dalam graf Jelas untuk setiap sisi akan terhubung oleh 2 titik ∑ == 2 kali banyak sisi 2 Lemma 2.4.2 Jumlah sisi pada graf komplit yang terdiri dari buah titik adalah . Bukti: Misalkan adalah banyak sisi dalam graf komplit. Ambil graf dengan setiap pasang titik di terdapat sebuah sisi yang menghubungkan. Karena tiap titik dalam graf komplit selalu dihubungkan dengan titik lain melalui satu sisi, maka derajat tiap titik dalam sebuah graf komplit titik adalah 1. dengan 36 Berdasarkan lemma 2.4.1, maka ∑ 2 2 1 2 1 2 . Akibatnya jumlah sisi pada graf komplit yang terdiri dari buah titik adalah . Contoh Gambar 2.4.1 Graf komplit Pada gambar 2.4.1 untuk graf komplit , mempunyai 4 buah titik dan 6 buah sisi. Sedangkan graf komplit mempunyai 5 buah titik dan 10 buah sisi. Kemudian untuk graf komplit mempunyai 6 buah titik dan 15 buah sisi. Graf G di bawah ini adalah graf bipartit, karena titik-titikya dapat , , dibagi menjadi a , , , dan b g c f e d 37 Gambar 2.4.2 Graf bipartit Graf bagian , Tak Lengkap yang himpunan titiknya dapat dipisah menjadi dua himpunan dan , sehingga setiap sisi pada ke sebuah titik di disebut graf bipartit dan dinyatakan sebagai Dengan kata lain, setiap pasang titik di , , maka , . bertetangga dengan semua titik di disebut graf komplit bipartit (complete bipartite graph), dilambangkan dengan Graf menghubungkan sebuah titik di , (Munir, 2001: 206). adalah bukan bipartisi jika himpunan titik tidak dapat dipartisi menjadi dua himpunan bagian dan menghubungkan sebuah titik di , maka setiap sisi pada ke sebuah titik di (Goodaire dan Parmenter, 1998: 550). Contoh a b c e d Gambar 2.4.3 Graf bipartisi komplit , Pada gambar 2.4.2 graf dipartisi menjadi titik di , , dan dihubungkan dengan sisi. adalah graf komplit bipartit karena dapat , , sehingga setiap titik di dan 38 2.5 Digraf Komplit Multipartit Digraf komplit dengan -titik dinotasikan yaitu digraf yang setiap pasang titik-titiknya terhubung dengan sisi dua arah (bidirectional edge). Digraf n-partit (n-partite digraph) didefinisikan sebagai digraf di mana himpunan titik V(D) dapat dipisah menjadi himpunan titik, yaitu V1(D), V2(D), ... , Vn(D). Busur-busur pada digraf -partit terhubung dari titik-titik pada Vi(D) ke titik-titik pada himpunan titik selain Vi(D) atau adalah komplemen dari Vi(D). Untuk , di mana 2 dinamakan bipartit, jika | |= k dan | |= l, maka digraf bipartit tersebut dinotasikan dengan 3, dinamakan digraf tripartit yang dinotasikan sedangkan untuk Demikian seterusnya hingga dinotasikan , , ,…, , , , . dinamakan digraf multipartit yang . Contoh Digraf Multipartit , , , Tak Komplit pada Gambar 2.5.1 dan Digraf Multipartit Komplit terdapat pada Gambar 2.5.2. 39 G2 G G4 G Gambar 2.5.1 Digraf Multipartit , , , Tak Komplit G G2 G G Gambar 2.5.2 Digraf Komplit Multipartit , , , BAB 3 METODE PENELITIAN Langkah-langkah yang dilakukan dalam penelitian ini yaitu sebagai berikut. 1. Penemuan Masalah Tahapan ini merupakan tahapan pertama dalam penelitian yaitu dengan pencarian ide atau gagasan materi eksentrisitas suatu titik, digraf eksentrik dari graf dan digraf. Kemudian menentukan permasalahan yaitu menentukan digraf eksentrik dari graf komplit bipartit dan digraf komplit multipartit untuk dikaji pada penelitian ini. 2. Perumusan Masalah Tahap ini dimaksudkan untuk memperjelas permasalahan yang telah ditemukan yaitu sebagai berikut. 3.2.1 Bagaimana langkah-langkah eksentrik dari graf mengkonstruksi digraf komplit bipartit dan digraf komplit multipartit? 3.2.2 Bagaimana bentuk digraf eksentrik dari graf komplit bipartit? 3.2.3 Bagaimana bentuk digraf eksentrik dari digraf komplit multipartit ? 40 41 3. Studi Pustaka Studi pustaka merupakan penelaah sumber pustaka relevan yang digunakan untuk mengumpulkan data maupun informasi yang diperlukan dalam penelitian ini. Studi pustaka diawali dengan mengumpulkan sumber pustaka yaitu berupa buku-buku maupun referensi yang menjadi dasar dalam penelitian ini. Setelah sumber pustaka terkumpul dilanjutkan dengan penelaahan isi sumber pustaka tersebut. Pada akhirnya sumber pustaka ini dijadikan landasan untuk melakukan penelitian ini. 4. Analisis Pemecahan Masalah Pada tahap ini dilakukan analisa dan pemecahan masalah yaitu dengan langkah-langkah sebagai berikut. i. Mempelajari dan mengkaji tentang eksentrisitas titik, digraf eksentrik dari graf dan digraf eksentrik dari digraf. ii. Menentukan langkah-langkah eksentrik dari graf untuk mengkonstruksi digraf komplit bipartit dan digraf komplit multipartit dengan menggunakan referensi yang ada serta bagaimana membuktikan teorema yang mendukung keberadaannya. iii. Menggunakan kajian tentang digraf eksentrik untuk menemukan bagaimana bentuk digraf eksentrik dari graf komplit bipartit dan digraf komplit multipartit. 42 5. Penarikan Simpulan Tahap ini merupakan tahap terakhir dari penelitian. Setelah menganalisis dan memecahkan masalah berdasarkan studi pustaka dan pembahasannya kemudian dibuat sebagai simpulan sebagai jawaban dari permasalahan yang telah dirumuskan sebelumnya. BAB 4 HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Pada bab ini, akan kita bahas mengenai langkah-langkah untuk mengkonstruksi digraf eksentrik dari graf komplit bipartit dan digraf komplit multipartit, serta mencari bentuk digraf eksentrik dari graf komplit bipartit dan digraf komplit multipartit. 4.1 Langkah – Langkah Mengkonstruksi Digraf Eksentrik Pada BAB 2 telah didefinisikan tentang jarak, eksentrisitas titik, dan digraf eksentrik. Digraf eksentrik pada graf dinotasikan didefinisikan sebagai graf yang mempunyai himpunan titik yang sama dengan himpunan titik di atau dimana arc menghubungkan titik titik eksentrik dari ke , jika adalah (Gafur, 2008:1). Untuk menentukan digraf eksentrik dari suatu graf , langkah-langkahnya sebagai berikut. , 4.1.1 Menentukan jarak setiap titik di , dinotasikan dengan dari titik 1,2, … , ke titik , 1,2, … , ke semua titik yaitu panjang lintasan terpendek sehingga diperoleh juga eksentrisitas dari titik , 1,2, … , dan disebut titik eksentrik dari dan titik eksentrisnya. Titik 43 jika jarak dari , ke 44 sama dengan , dengan , 1,2, … , . Titik eksentrik dari mungkin tidak tunggal. 4.1.2 Membangun digraf dengan himpunan titik , dan himpunan arc , 1,2, … , , ), dengan eksentrik dari , ,…, 1,2, … , , di mana dan adalah titik . , Misalkan digraf D dengan himpunan titik , himpunan arc , ,…, , ,…, dan . Maka digraf eksentrik dari digraf D dapat dikonstruksi dengan langkah-langkah sebagai berikut. , 4.1.1 Menentukan jarak setiap titik , dinotasikan dengan di berarah dari titik 1,2, … , ke titik , 1,2, … , , yaitu panjang lintasan terpendek sehingga diperoleh eksentrisitas dari titik , 1,2, … , dan disebut titik eksentrik dari sama dengan ke semua titik dan titik eksentrisnya. Titik dengan , , jika jarak dari , ke 1,2, … , . Titik eksentrik dari mungkin tidak tunggal. 4.1.2 Membangun digraf dengan himpunan titik , dan himpunan arc , . ) 1,2, … , , 1,2, … , dan , ,…, , di mana adalah titik eksentrik dari 45 4.2 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit Pada bagian ini akan dibahas tentang bentuk digraf eksentrik dari graf komplit bipartit. Teorema berikut ini akan digunakan untuk mengkonstruksi digraf eksentrik dari graf komplit bipartit. Misal graf komplit bipartit , , dan himpunan sisi E mempunyai himpunan titik ,…, , ,…, , , untuk setiap , ,…, 1,2,3, … , , dan ,…, ,…, 1,2,3, … , . dimana Teorema 4.2.1 Eksentrisitas titik pada graf komplit bipartit 2 untuk setiap 1,2,3, … , , adalah sebagai berikut. . Bukti: Dari definisi graf komplit bipartit, jarak terjauh (maksimal lintasan terpendek) dari untuk setiap adalah semua titik di dari 1,2,3, … , adalah 2, dengan titik eksentriknya kecuali dirinya sendiri, demikian juga jarak terjauh , untuk setiap 1, 2, … , eksentriknya adalah semua titik di untuk setiap di 1,2,3, … , di adalah 2 dengan titik kecuali dirinya sendiri. Jadi . Akibat a. Titik eksentrik pada graf komplit bipartit , adalah sebagai berikut. 2, 46 Titik eksentrik di adalah dari . Titik eksentrik di 2, … , dengan dari , untuk , adalah adalah 1, , untuk setiap 1,2,3, … , , untuk setiap di , untuk setiap di , untuk , di , untuk setiap di titik eksentrik dari adalah dengan . b. Dari teorema 4.2.1, titik eksentrik dari 1,2,3, … , 1,2,3, … , dan 1, 1, 2, … , dan 2, … , dan . Teorema 4.2.2 Digraf eksentrik dari graf komplit bipartit himpunan titik , , untuk , untuk , , ,…, 1,2, … , 1 adalah digraf dengan , dan himpunan arc dengan ,2, … , dengan Bukti: Titik eksentrik dari , untuk setiap 1,2,3, … , untuk , 1,2,3, … , 1, 2, … , 2, … , , dan 1, , untuk setiap di dan 1,2,3, … , sehingga ada arc dari dan titik eksentrik dari adalah di di ke ke yaitu 1, yaitu untuk . Jadi jelas bahwa himpunan titik , , ,…, himpunan arc , di , untuk setiap , untuk setiap sehingga ada arc dari 2, … , adalah untuk , untuk , 1,2, … , 1 dengan ,2, … , dengan dan 47 Dari teorema 4.2.2 dapat ditarik kesimpulan bahwa digraf eksentrik dari graf komplit bipartit adalah digraf komplemen , himpunan titik titik di , , demikian juga di , , dengan dimana arcnya keluar ke semua dengan jumlah arc , . Teorema 4.2.3 Misalkan dengan , dengan , , 2, dapat diperoleh bentuk umum , 2. Bukti : Misalkan , , dengan himpunan titik dari graf dan Y, di mana 2 adalah suatu graf komplit bipartit, maka , , dapat dipartisi menjadi dua himpunan bagian X ,…, , dan ,…, . Berdasarkan teorema 4.2.1 disebutkan bahwa jarak terjauh (maksimal lintasan terpendek) dari vi, untuk setiap i=1,2,3,…,m di X adalah 2 dengan titik eksentriknya adalah semua titik di X kecuali dirinya sendiri, demikian juga jarak terjauh dari wi , untuk setiap i=1,2,3,…,n di Y adalah 2 dengan titik eksentriknya adalah semua titik di Y kecuali dirinya sendiri. Maka eksentrisitas titik vi pada graf komplit bipartit , dengan , 2 adalah e(vi)=2, untuk setiap i=1,2,3,…,n dan e(wi)=2, untuk setiap i=1,2,3,…,m. Titik eksentrik dari vi di X adalah vj di X, untuk i=1,2,3…,m dan titik eksentrik dari wi di Y adalah wj di Y, untuk i=1,2,3…,n dan dan 48 Dengan demikian himpunan titik di X membentuk digraf komplit dengan m titik, sedangkan himpunan titik di Y membentuk digraf komplit dengan n titik, sehingga digraf eksentrik dari graf komplit bipartit adalah , dengan , 2 . , Berdasarkan pembuktian di atas bahwa bentuk umum digraf eksentrik dari graf komplit bipartit , dengan , 2 adalah gabungan dari digraf komplit Km dan Kn, atau dapat dituliskan dengan dengan , , 2. Dengan menggunakan langkah - langkah mengkonstruksi digraf eksentrik pada bagian 4.1, akan dikonstruksi beberapa contoh digraf eksentrik dari graf komplit bipartit. a. Graf K2,2 Graf komplit bipartit K2,2 digambarkan sebagai berikut. Gambar 4.2.1 Graf komplit bipartit K2,2 Dari gambar 4.2.1 diperoleh eksentrisitas sebagai berikut. , 2,1,1 , , , 2, , 2,1,1 , 2, . , , , , . 49 , 1,1,2 , , , 2, , 1,1,2 , . , , , , 2, . Tabel 4.2.1 Eksentrisitas dari Gambar 4.2.1 Titik Eksentrisitas Titik Eksentrik 2 2 2 2 Diperoleh rad (G) = diam (G) = 2. Sehingga dari gambar graf 4.2.1 diperoleh digraf eksentrik sebagai berikut. Gambar 4.2.2 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit K2,2 Bentuk digraf eksentrik dari graf K2,2 adalah gabungan dari dua digraf komplit dengan titik sebanyak 2 atau dapat dituliskan . 50 b. Graf K2,3 Graf komplit bipartit K2,3 digambarkan sebagai berikut. Gambar 4.2.3 Graf komplit bipartit K2,3 Dari gambar 4.2.3 diperoleh eksentrisitas sebagai berikut. , , 2,1,1,1 , , 1,1,2,2 , , . , , , , , , . , , , , , 2, , 1,1,2,2 , , 2, 1,1,2,2 , , 2, 2,1,1,1 , , , , , , , , 2, , , 2, , , , . , . , . , 51 Tabel 4.2.2 eksentrisitas dari Gambar 4.2.3 Titik Eksentrisitas Titik Eksentrik 2 2 2 , 2 , 2 , Diperoleh rad (G) = diam (G) = 2. Sehingga dari gambar graf 4.2.3 diperoleh digraf eksentrik sebagai berikut. Gambar 4.2.4 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit K2,3 Bentuk digraf eksentrik dari graf K2,3 adalah gabungan dari digraf komplit dengan titik sebanyak 2 dan digraf komplit dengan titik sebanyak 3, atau dapat dituliskan 52 c. Graf K2,4 Graf komplit bipartit K2,4 digambarkan sebagai berikut. Gambar 4.2.5 Graf komplit bipartit K2,4 Dari gambar 4.2.5 diperoleh eksentrisitas sebagai berikut. , , 2,1,1,1,1 , , , , , , , , , , , . , , , , , , 2, , , , , , , , , , , , , , , , , , , . , , , 2 , , 2, . , , , 1,1,2,2,2 , , 2, 1,1,2,2,2 , , . , , 1,1,2,2,2 , , 2, 1,1,2,2,2 , , 2, 2,1,1,1,1 , , , , . , , , . 53 Tabel 4.3 eksentrisitas dari Gambar 4.2.5 Titik Eksentrisitas Titik Eksentrik 2 2 2 , , 2 , , 2 , , 2 , , Diperoleh rad (G) = diam (G) = 2. Sehingga dari gambar graf 4.2.5 diperoleh digraf eksentrik sebagai berikut. Gambar 4.2.6 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit K2,4 Bentuk digraf eksentrik dari graf K2,4 adalah gabungan dari digraf komplit dengan titik sebanyak 2 dan digraf komplit dengan titik sebanyak 4, atau dapat dituliskan 54 d. Graf K2,5 Graf komplit bipartit K2,5 digambarkan sebagai berikut. Gambar 4.2.7 Graf komplit bipartit K2,5 Dari gambar 4.2.7 diperoleh eksentrisitas sebagai berikut. , , , , , , , , , , , , , 2,1,1,1,1,1 2, , , , . , , , , , , 2,1,1,1,1,1 2, , , , . , , , , , , , , 1,1,2,2,2,2 2, , , , , , , , , , , , , . , , 1,1,2,2,2,2 2, , , , , , , , , , , , , , . , 55 1,1,2,2,2,2 2, , , , , , , , , , , , . , , , 1,1,2,2,2,2 , 2, , , , , , , , , , , , . , , 1,1,2,2,2,2 2, , , , . Tabel 4.2.4 eksentrisitas dari Gambar 4.2.7 Titik Eksentrisitas Titik Eksentrik 2 2 2 , , , 2 , , , 2 , , , 2 , , , 2 , , , Diperoleh rad (G) = diam (G) = 2. Sehingga dari gambar graf 4.2.7 diperoleh digraf eksentrik sebagai berikut. 56 Gambar 4.2.8 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit K2,5 Bentuk digraf eksentrik dari graf K2,5 adalah gabungan dari digraf komplit dengan titik sebanyak 2 dan digraf komplit dengan titik sebanyak 5, atau dapat dituliskan e. Graf K3,2 Graf komplit bipartit K3,2 digambarkan sebagai berikut. Gambar 4.2.9 Graf komplit bipartit K3,2 Dari gambar 4.2.9 diperoleh eksentrisitas sebagai berikut. , , 2,2,1,1 , 2,2,1,1 , , , , 2, , 2,2,1,1 , , , , , , 2, , , , , . , . , 2, , , , , . 57 , 1,1,1,2 , , , , , , , 2, , 1,1,1,2 . , , , 2, , . Tabel 4.2.2 eksentrisitas dari Gambar 4.2.9 Titik Eksentrisitas Titik Eksentrik 2 , 2 , 2 , 2 2 Diperoleh rad (G) = diam (G) = 2. Sehingga dari gambar graf 4.2.9 diperoleh digraf eksentrik sebagai berikut. Gambar 4.2.10 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit K3,2 Bentuk digraf eksentrik dari graf K3,2 adalah gabungan dari digraf komplit dengan titik sebanyak 3 dan digraf komplit dengan titik sebanyak 2, atau dapat dituliskan 58 Berdasarkan Teorema 4.2.3 yang menyatakan bahwa jika komplit bipartit dengan dengan , , , , adalah graf 2, dapat diperoleh bentuk umum , 2. Maka dengan mudah dapat diperoleh digraf eksentrik tanpa harus mengikuti langkah-langkah mengkontruksi digraf eksentrik pada bagian 4.2.1 f. Graf K3,3 Graf komplit bipartit K3,3 digambarkan sebagai berikut. Gambar 4.2.11 Graf komplit bipartit K3,3 Sehingga dari gambar graf 4.2.11 diperoleh digraf eksentrik sebagai berikut. Gambar 4.2.12 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit K3,3 Bentuk digraf eksentrik dari graf K3,3 adalah gabungan dari digraf komplit dengan titik sebanyak 3 dan digraf komplit dengan titik sebanyak 3, atau dapat dituliskan . 59 g. Graf K3,4 Graf komplit bipartit K3,4 digambarkan sebagai berikut. Gambar 4.2.13 Graf komplit bipartit K3,4 Sehingga dari gambar graf 4.2.13 diperoleh digraf eksentrik sebagai berikut. Gambar 4.2.14 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit K3,4 Bentuk digraf eksentrik dari graf K3,4 adalah gabungan dari digraf komplit dengan titik sebanyak 3 dan digraf komplit dengan titik sebanyak 4, atau dapat dituliskan . 60 h. Graf K3,5 Graf komplit bipartit K3,5 digambarkan sebagai berikut. Gambar 4.2.15 Graf komplit bipartit K3,5 Sehingga dari gambar graf 4.2.15 diperoleh digraf eksentrik sebagai berikut. Gambar 4.2.16 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Bipartit K3,5 Bentuk digraf eksentrik dari graf K3,5 adalah gabungan dari digraf komplit dengan titik sebanyak 3 dan digraf komplit dengan titik sebanyak 5, atau dapat dituliskan . 61 4.3 Digraf Eksentrik dari Digraf Komplit Multipartit Pada bagian ini akan dibahas tentang bentuk digraf eksentrik dari digraf komplit multipartit. Teorema berikut ini akan digunakan untuk mengkonstruksi digraf eksentrik dari digraf komplit multipartit. Misal digraf komplit multipartit , , , , , , , , , , mempunyai himpunan titik , , , , , , , , dan himpunan busur , ,…, , ,…, , , , ,…, , …, , , , , …, …, , , ,…, , ,…, , ,…, , , , , ,…, , , , ,…, ,…, , ,…, , ,…, , , ,…, ,…, ,…, , ,… , , , ,… , , , …, ,… , dengan busur ke : dengan 1,2, , dan 1,2, , di mana adalah busur yang menghubungkan titik ke busur ke dan titik . ke : dengan 1, 2, , dan 1,2, , , , 62 busur ke : 1, dengan 1,2, dan busur ke busur 1, ke , 1, 2, 2, … , , : 1, dengan 1, dan busur ke 2, 2, … , , : 1, dengan 1, dan busur 2, : dengan dan , ke 2, , 2, , 2, , : 1, dengan dan 1, , Contoh pada digraf komplit multipartit 2, , , 63 Gambar 4.3.1 Digraf Komplit Multipartit , , mempunyai himpunan titik , , , , , , dan himpunan busur , , , , , , , , , , , , , , , , , dengan busur ke : dengan 1,2 dan 1,2 di mana adalah busur yang menghubungkan titik ke busur sehingga ke ke , , dan titik , : dengan 2 1, 2 2, 2 3 3,4,5 dan 1, 2 di mana 64 adalah busur yang menghubungkan titik ke sehingga , , , busur ke dan titik , , . : dengan 2 dan ke 1, 2 2 2+1, 2+2, 2+3 = 3,4,5 3,4 di mana adalah busur yang menghubungkan titik ke sehingga , , , ke dan titik , , . Teorema 4.3.1 Eksentrisitas titik pada digraf komplit multipartit , , , adalah sebagai berikut. 2 untuk setiap 1,2, , Bukti: Dari definisi digraf komplit multipartit, jarak terjauh (maksimal lintasan terpendek) dari untuk setiap eksentriknya adalah semua titik di 1,2, , di adalah 2 dengan titik kecuali dirinya sendiri. Selanjutnya jarak terjauh (maksimal lintasan terpendek) dari , untuk setiap 1, 2, di kecuali dirinya sendiri dan demikian juga seterusnya jarak terjauh di adalah 2 dengan titik eksentriknya adalah semua titik (maksimal lintasan terpendek) dari 1, 2, , untuk setiap di adalah 2 dengan titik 65 eksentriknya adalah semua titik di 1,2, untuk setiap kecuali dirinya sendiri. Jadi , 2 . Akibat a. Dari hasil perhitungan mencari jarak setiap digraf komplit multipartit , ,…, dapat dirumuskan sebagai berikut. , 1 1,2, , , 1 1,2, , 1, 2, 1, , 1 1,2, 2, , 1, , 1 2, 1, 2, , 1, , 1 1, 2, 2, , , 1, , 2, 1 1, 2, 1, 2, dan , 2 , 1,2, , , , , , , , 66 , 2 , , 2 , , 2 , 1, 2, , 1, 2, , 1, 2, , b. Dari pencarian titik eksentrik pada digraf eksentrik pada digraf komplit multipartit adalah sebagai berikut. , , , Titik eksentrik di Titik 2, eksentrik dari di adalah untuk , 1,2, dari adalah untuk adalah dari 1, 1, 2, untuk , , Dari teorema 3.4.1 titik eksentrik dari adalah di di 2, titik eksentrik dari , 1, 1,2, untuk setiap 1, untuk 1, 2, , , Titik eksentrik di dari , , 2, dimana di , dimana , adalah 2, , 1,2, untuk , . Titik eksentrik di untuk setiap . Demikian seterusnya sehingga 1, untuk adalah di di untuk setiap dimana . 67 Ilustrasi untuk mencari titik pada digraf komplit multipatit , ,…, adalah sebagai berikut. , 1. Menentukan jarak setiap titik , dinotasikan dengan berarah dari titik 1,2, … , , ke titik 1,2, … , , yaitu panjang lintasan terpendek sehingga diperoleh eksentrisitas dari titik , 1,2, … , dan disebut titik eksentrik dari sama dengan ke semua titik di , dan titik eksentrisnya. Titik , dengan , jika jarak dari 1,2, … , . Titik eksentrik dari mungkin tidak tunggal. Contoh : a. Digraf , Digraf komplit multipartit digambarkan sebagai berikut. , Gambar 4.3.2 Digraf komplit mutipartit , Dari gambar 4.3.2 diperoleh eksentrisitas sebagai berikut. , , ke , , , , , 68 2,1,1,1 , 2, , , 2,1,1,1 , , , , , . , , , , , 2, , 1,1,2,2 , , 2, 1,1,2,2 , . , , , , , , 2, , 1,1,2,2 , , , , . , . , . , 2, Tabel 4.3.1 eksentrisitas dari Digraf pada Gambar 4.3.2 Titik Eksentrisitas Titik Eksentrik 2 2 2 , 2 , 2 , Diperoleh rad (G) = diam (G) = 2. Sehingga dari gambar graf 4.3.2 diperoleh digraf eksentrik sebagai berikut. Gambar 4.3.3 Digraf Eksentrik dari Digraf Komplit Multipartit , 69 b. Digraf , , Digraf komplit mutipartit , , digambarkan sebagai berikut. Gambar 4.3.4 Digraf komplit mutipartit , , Dari gambar 4.3.4 diperoleh eksentrisitas sebagai berikut. , , , 2,1,1,1,1,1 2, , , , 2,1,1,1,1,1 2, , , , , , , , , , , , , . , , , , , , , . , , , , , , , , 1,1,2,1,1,1 , , , 2, , . , , , , , , , 70 1,1,2,1,1,1 , 2, , , . , , , , , , , , 1,1,1,1,2,2 2, , , , , , , , , , . , , , 1,1,1,1,2,2 , 2, , , , , , , , , . , , , 1,1,1,1,2,2 2, , Tabel 4.3.2 Eksentrisitas dari Gambar 4.3.4 Titik Eksentrisitas Titik Eksentrik 2 2 2 2 2 , 2 , 2 , Diperoleh rad (G) = diam (G) = 2. , . 71 Sehingga dari gambar digraf 4.3.4 diperoleh digraf eksentrik sebagai berikut. V W X Gambar 4.3.5 Digraf Eksentrik dari Graf Komplit Mutipartit Setelah eksentrisitas titik multipartit , , , , , dan titik eksentrik pada digraf komplit diperoleh, selanjutnya diperoleh teorema berikut. Teorema 3.4.2 Digraf eksentrik iterasi kedua pada digraf komplit multipartit adalah digraf komplit multipartit , , , , , , itu sendiri. Bukti: Dari akibat kedua pada digraf eksentrik iterasi pertama, titik eksentrik dari 1,2, di dimana dari , adalah di sehingga ada busur dari di 1, 1, untuk 2, , 2, dimana ke , 1,2, untuk setiap yaitu adalah , , Titik eksentrik di untuk setiap sehingga ada busur dari ke 72 yaitu . Demikian seterusnya sehingga titik eksentrik dari 1, adalah 2, di 2, 1, dimana yaitu untuk , untuk setiap , di sehingga ada busur dari ke . Sedangkan pada iterasi kedua karena tidak ada busur yang menghubungkan antar setiap himpunan titik pada digraf eksentrik iterasi pertama maka jarak terjauh (maksimal lintasan terpendek) dari titik ke setiap titik yang berbeda himpunan titiknya adalah ∞ sehingga titik eksentrik di , 1,2, , titik eksentrik dari , di adalah semua titik yang tidak berada di semua titik yang tidak berada di eksentrik dari 2, di 1, untuk 2, adalah , demikian seterusnya sehingga titik 1, untuk , , adalah semua titik yang tidak berada di . Dari teorema 4.3.2 dapat disimpulkan bahwa digraf eksentrik iterasi kedua pada digraf komplit multipartit , , , , , , adalah digraf komplit multipartit itu sendiri atau dengan kata lain = , , , adalah digraf komplit multipartit maka Jadi D , , , . Dari gambar 4.3.3(digraf eksentrik dari digraf pada gambar 4.3.2) diperoleh eksentrisitas sebagai berikut. , , , 1, ∞, ∞, ∞ ∞, , , , , , , , , , , , , , . 73 1, ∞, ∞, ∞ , ∞, , , ∞, ∞, 1,1 , , , , ∞, ∞, 1,1 , , , , , , , , . , ∞, Eksentrisitas . , , Tabel 4.3.3 eksentrisitas dari Digraf pada Gambar 4.3.3 Titik , Titik Eksentrik ∞ , , ∞ , , ∞ , ∞ , ∞ , . , ∞, , ∞, ∞, 1,1 , , , ∞, , , . 74 Sehingga dari gambar graf 4.3.3 diperoleh digraf eksentrik (iterasi kedua dari digraf pada gambar 4.3.2) sebagai berikut. Gambar 4.3.6 Digraf Eksentrik iterasi kedua dari Digraf Komplit Multipartit , Selanjutnya dari gambar 4.3.5 (digraf eksentrik dari digraf pada gambar 4.3.4) diperoleh eksentrisitas sebagai berikut. , , , , , , , , , , , , , 1, ∞, ∞, ∞, ∞, ∞ ∞, , , , , , , , , , , , , . , 75 1, ∞, ∞, ∞, ∞, ∞ ∞, , , , , , , , , , , , . , , , , , , ∞, ∞, 1, ∞, ∞, ∞ ∞, , , , , , , , , , , . , , , ∞, ∞, 1, ∞, ∞, ∞ ∞, , , , , , , , , , , . , , , , , , , , ∞, ∞, ∞, ∞, 1,1 ∞, , , , , , , , , , , , ∞, ∞, ∞, ∞, 1,1 ∞, , , , . 76 , , , , , , , , , , ∞, ∞, ∞, ∞, 1,1 ∞, , Tabel 4.3.4 Eksentrisitas dari Gambar 4.3.4 Titik Eksentrisitas Titik Eksentrik ∞ , , , , ∞ , , , , ∞ , , , , ∞ , , , , ∞ , , , ∞ , , , ∞ , , , , , . , 77 Sehingga dari gambar graf 4.3.5 diperoleh digraf eksentrik (iterasi kedua dari digraf pada gambar 4.3.4) sebagai berikut. Gambar 4.3.7 Digraf Eksentrik iterasi kedua dari Digraf pada Gbr. 4.3.4 BAB 5 SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Berdasarkan pembahasan yang telah dilakukan, maka kesimpulan yang dapat diambil mengenai digraf eksentrik dari graf komplit bipartit dan digraf komplit multipartit adalah sebagai berikut. 5.1.1 Langkah-langkah mengkonstruksi digraf eksentrik dari suatu graf adalah sebagai berikut. , (1) Menentukan jarak setiap titik , dinotasikan dengan titik di terpendek dari titik ke titik , dari titik , jika jarak dari , ke dan (2) Membangun digraf disebut titik eksentrik dari , dengan himpunan titik , ) titik eksentrik dari , dengan mungkin tidak tunggal, dan dan himpunan arc mana , yaitu panjang lintasan dan titik eksentrisnya. Titik sama dengan 1,2, … , . Titik eksentrik dari ke semua sehingga diperoleh eksentrisitas 1,2, … , 1,2, … , 1,2, … , 1,2, … , , . 78 , 1,2, … , , ,…, dan , di adalah 79 5.1.2 Langkah-langkah mengkonstruksi digraf eksentrik dari suatu digraf adalah sebagai berikut. , (1) Menentukan jarak setiap titik , dinotasikan dengan titik di berarah terpendek dari titik eksentrisitas dari , dengan sehingga diperoleh , , eksentrisnya. Titik 1,2, … , 1,2, … , ke , Titik 1,2, … , . dan dan jika jarak dari , ke semua , yaitu panjang lintasan ke titik titik eksentrik dari 1,2, … , titik disebut titik sama dengan eksentrik dari mungkin tidak tunggal, dan (2) Membangun digraf dengan himpunan titik , dan himpunan arc , 1,2, … , , ) eksentrik dari 1,2, … , , ,…, dan , di mana adalah titik . 5.1.3 Bentuk digraf eksentrik dari graf komplit bipartit dinotasikan dengan dan umum , , 2 adalah gabungan dari digraf komplit dengan m titik titik dengan sisi berarah bolak-balik atau diperoleh bentuk , dengan , 2. 5.1.4 Digraf eksentrik iterasi kedua pada digraf komplit multipartit , , , adalah digraf komplit multipartit , , , itu sendiri. 80 5.2 Saran 1. Berkaitan dengan hasil penelitian, ada beberapa hal yang perlu mendapat perhatian yaitu penelitian ini hanya mengkaji digraf eksentrik dari graf komplit bipartit dan digraf komplit multipartit. Untuk itu perlu penelitian lebih lanjut tentang digraf eksentrik iterasi pertama dari digraf komplit multipartit dan pada klasifikasi graf maupun digraf lainnya. 81 DAFTAR PUSTAKA Budayasa, I Ketut. 2007. Teori Graph dan Aplikasinya. Surabaya: Unesa University Press. Chartrand, G. and Lesniak, 1996, Graphs & Digraphs, 3rd edition. London: Chapman & Hill. Gimbert, J. et al., 2006. Characterization of Eccentric Digraphs. Tersedia di: http://www.lingkinghub.elsevier.com/retrieve/pii/S0012365X050059 11 [14 Agustus 2009]. Goodaire, Edgar G., 2003. Discrete Mathematics with Graph Theory. New Delhi: Prentice Hall of India Private Limited. J. Boland dan M. Miller, 2001. The Eccentric Digraph of a Digraph. Tersedia di : www.etsu.edu/math/boland/papers/mirka.ps [13 September 2009] Kumalasari, Retno Catur. 2008. Eksentrik Digraf pada Graf sikel, Digraf Komplit dan Digraf Komplit Multipartit. Jurnal Matematika FMIPA UNDIP. Semarang. Munir, Rinaldi. 2001. Buku Teks Ilmu Komputer Matematika Diskrit. Bandung: Informatika Bandung. Setyaningrum, Vera Widi. 2010. Eksentrik Digraf dari Digraf Komplit Simetri dan Siklus Berarah. Skripsi Matematika UNNES. Semarang Sutarno, Heri. 2003. Matematika Diskrit. Bandung: JICA. Weisstein, Eric W, 2009. Graph. Tersedia di : http://mathworld.wolfram.com [13 September 2009] Wilson. Robin J dan Walkins, John J. 1990. Graphs An Introductory Approach: A first Course in Discrete Mathematic. New York: John Wiley & Sons, Inc.