Bab IV, Efek Transien Hal: 104 BAB IV EFEK TRANSIEN Kapasitor pada sinyal DC Jika sinyal DC diberikan pada kapasitor (mula-mula tak termuati) yang di-seri-kan dengan hambatan, maka pada saat dihubungkan (t = 0 s) akan ada arus yang mengalir di kapasitor tsb sehingga kapasitor berusaha untuk menyimpan energi listrik tsb. Demikian pula sebaliknya jika pada kapasitor tsb sudah menyimpan enegi (kapasitor termuati) maka akan ada loop tertutup pada rangkaian tsb, dan energi yang tersimpan pada kapasitor tsb berusaha membuang energinya (ada aliran arus). Peristiwa pembuangan dan pengisian energi pada kapasitor tsb dikenal sebagai efek transien, yaitu efek yang terjadi hanya sesaat saja. Proses ini akan berakhir kalau tampungan energinya sudah penuh (untuk proses pengisian), atau kalau energinya sudah habis (untuk proses pembuangan). Efek Transien Pada Kapasitor S R V S C C (a) Pengisian energi R (b) Pembuangan energi Gambar 1, Efek transien pada rangkaian RC Bab IV, Efek Transien Hal: 105 Pada saat pembuangan energi: (b) Vc + VR = 0 vc(t) = - i R dv = = − RC c dt dvc 1 =− dt vc RC Maka diperoleh vc(t) = Vinit e-t/RC = Vinit e-t/τ dengan τ = RC = konstanta waktu (time constant). Vinit = V mula-mula, yaitu tegangan pada saat t = 0 V in it 0 ,3 7 V in it t= 0 t= ? t Sedangkan pada pengisian energi : (a) vc(t) = Vfin - ic R dvc = Vfin - RC dt dvc vc - Vfin = - RC dt dv c 1 =− dt v c − V fin RC vc(t) = Vfin (1 - e-t/τ) dengan Vfin = V akhir, yaitu tegangan pada saat t Æ ∞. Bab IV, Efek Transien Hal: 106 V in it 0 , 6 3 V in it t= 0 t t= ? Untuk pengisian dan pembuangan secara umum dapat dinyatakan sebagai : vc(t) = Vinit + (Vfin - Vinit) (1 - e_t/τ) Perhatikan rangkaian berikut ini : R S2 S1 V R C Gambar 2, Contoh efek transien Mula-mula ( t= t0 ) kedua saklar S1 dan S2 dalam keadaan terbuka pada saat t = t1 saklar S1 ditutup (t2 > t1) pada saat t = t2 saklar S2 ditutup R S Vo C Gambar 3, Rangkaian ekivalen pada t < t2 a). Untuk t < t2 Bab IV, Efek Transien Hal: 107 Saklar S2 masih dalam keadaan terbuka sehingga rangkaiannya seperti ditunjukkan pada Gambar 3 di samping. vc(t) = V0 ( 1 - e-(t-to)/τ1 ) dengan τ1 = R1C b). Untuk t > t2 R 1 //R 2 C R2 Vo Ingat : Vinit Vfin (R2)/(R1+R2) Vo R1 C vc(t) = Vinit + (Vfin - Vinit) ( 1 - e-t/τ2 ) = Vx = V0 ( 1 - e- (t2 - t1)/τ2 ) R = R +2 R V0 1 2 V Vo R2 Vo R1 + R 2 t = t1 t = t2 t Solusi PD, buat dua komponen, yaitu : a. solusi homogen Æ sumber dibuat sama dengan 0. dv 1 + v = 0 : Solusinya: vh = K est. Buat persamaan Orde 1: dt RC karakterisktik s +1/RC = 0, atau s = - 1/RC, sehingga v = K e-t/RC Bab IV, Efek Transien Hal: 108 d 2v dv a + + a0 v = 0 : Solusi vh = K1e s1 t + K 2 e s2 t , dengan Orde 2: 1 2 dt dt pers. karakteristik : s2 + a1s + a0 = 0, dengan s1 dan s2 adalah solusi pers. karakteristik. 2 Bentuk umum PD orde 2: s + a1 s + a 0 = 0 • frekuensi natural (tak teredam) ω 0 = + a0 • rasio damping ζ = • akar-akar karakteristik s1, 2 = ⎛⎜ − ζ ± ζ 2 − 1 ⎞⎟ω 0 ⎝ ⎠ a1 2 a0 b. solusi inhomogen Æ biasanya dibuat dengan coba-coba Æ vi Solusi : v = vh + vi Suku pemaksa f(t) Solusi coba-coba k t tn eσt est sin ωt, cos ωt eσt sin ωt, eσt cos ωt teσt sin ωt, teσt cos ωt A At + B Atn + Btn-1 + . . . + Ft + G Aeσt Aest A sin ωt + B cos ωt eσt (A sin ωt + B cos ωt) teσt (A sin ωt + B cos ωt) + eσt (A sin ωt + B cos ωt) Contoh: Rangkaian RLC seri diberi sumber tegangan vg, seperti ditunjukkan pada gambar berikut. Bab IV, Efek Transien Hal: 109 t 1 di ( τ ) τ ( ) Ri + i d + v t + L = v g . Persamaan ini C 0 Berdasarkan KVL: dt C t∫0 jika di differensial dan dibagi dengan L diperoleh: dv g 1 d 2i R di + + = i dt 2 L dt LC dt 2 Persamaan karakteristik: s + Æ PD orde dua. R 1 s+ =0 L LC Frekuensi natural tak teredam dari rangkaian ini: ω 0 = (a) R 2 C/L ζ > 1 Æ overdamped (b) ζ = 1 Æ redaman kritis (c) ζ < 1 Æ underdamped (d) ζ = 0 Æ tak ada redaman Faktor redaman : ζ = 1 LC Bab IV, Efek Transien Hal: 110 L Æ hambatan pada saat ζ = 1. Pada saat C R↑ Æ ζ↑, dan untuk R > RCS Æ overdamped Æ akar pers. karakteristik real. Sebaliknya untuk R < RCS Æ underdamped dengan akar persamaan karakteristik berupa bilangan kompleks. Hambatan kritis seri RCS = 2 Contoh: Sebuah kapasitor C = 1 mF secara tiba-tiba dihubungkan dengan batere 100 V melewati sebuah hambatan 100 Ω. Hitung lamanya proses pengisian kapasitor jika tegangan di kapasitor menjadi 50V. Jawab: t / RC Untuk proses pengisian berlaku V = Vo (1 − e ) . Karena V = 50 volt dan Vo = 100 volt, hal ini berarti bahwa 12 = 1 − e t / RC ⇒ t = RC ln 2 Sehingga t = 10-4 ln 2 s = 7 x 10-5 s. Contoh: Perhatikan rangkaian berikut ini. Mula-mula saklar dalam kondisi tertutup, pada t = 0 saklar dibuka. Tentukan arus yang mengalir di R = 2 Ω. 2? 12 V Jawab: 4? 1H 16 V Bab IV, Efek Transien Hal: 111 Pada saat t < 0 rangkaiannya ditunjukkan gambar a, dan pada saat t > 0 ditunjukkan gambar b. 2? 4? 2? 12 V 1H 16 V 12 V Gambar a 1H Gambar b Pada t < 0 Æ gambar a, induktor bertindak seolah-olah short, (dianggap sebagai kawat saja dan belum ada perubahan arus) sehingga i L = i1 + i2 = 12 16 + = 10 A. 2 4 pada t > 0 Æ gambar b, yaitu saklar dibuka berarti di + 2i = 12 dt Andaikan arus final sebesar if = P, berarti untuk t Æ ∞ maka pers.nya menjadi 0 + 2 P = 12, dengan demikian diperoleh P = 6 A di + 2i = 0 , diperoleh: Solusi homogen diperoleh dari persamaan: dt ih = Q e-2t Sehingga arus total i = Q e-2t + 6 Dari sifat kontinuitas berlaku: arus yang mengalir diinduktor adalah: i(0-) = i(0+) = 10 A Bab IV, Efek Transien Hal: 112 Diperoleh Q = 4 A atau i = 4 e-2t + 6 Contoh: Rangkaian RL seri, dengan R = 5 Ω dan L = 5 H diberi sumber arus pulsa dengan hambatan dalam = ∞ (sumber arusnya adalah sumber arus ideal) dengan persamaannya adalah ig(t) = 6{u(t) - u(t-1)} A. Tentukan arus yang mengalir di rangkaian tsb. 5H ig(t) 5Ω Jawab: Arus ig(t) = 6{u(t) - u(t-1)} A menunjukkan bahwa pada t < 0 Æ ig(t) = 0 dan pada 0 < t < 1 Æ ig(t) = 6A, selanjutnya pada t > 1 s Æ ig(t) =0. Dengan memanfaatkan teorema Thevenin, sumber arus ideal tsb dengan R = 5 Ω dapat diganti dengan sumber tegangan sebesar 5 ig(t) dengan hambatan R= 5 Ω, seperti ditunjukkan pada gambar berikut. Bab IV, Efek Transien Hal: 113 Berdasarkan KVL: 5ig (t ) = 5i + 5 Untuk t < 0 s: di di i t i ( ) = + atau g . dt dt tidak ada sumber arus atau tegangan, sehingga i(0-) = i(0+) = 0 A. Untuk 0 < t < 1: i + di = 6 . Solusi awal dari persamaan ini adalah: dt Ke −t + L , dengan nilai akhir L = 6A. Dengan syarat batas i(0+) = 0 Æ K(1) + 6 = 0 Æ K = - 6. Jadi i(t) = 6(1 – e-t). Untuk t > 1 : di = 0 . Solusinya adalah : i(t) = K e-t Æ 6 e-t Æ dt time-constant = 1 s-1. i+ Pada saat t = 1 Æ i(1) = 6(1 – e-1) = 3,79 A. Contoh: Perhatikan rangkaian RLC paralel berikut ini yang dihubungkan dengan sumber arus ig. Diketahui R = 5/3 Ω, L = 2 H dan C = 0,1 F dan ig = 0. Diketahui v(0-) = 4 V dan tak ada arus yang mengalir pada saat t = 0-. Tentukan: Bab IV, Efek Transien Hal: 114 a. Apakah sistem ini sistem critically damped, underdamped, atau overdamped b. v(t) pada t > 0 Jawab: Dari analisa titik cabang (KCL) berlaku: t1 v 1 dv + ∫ v(τ )dτ + i L (t o ) + C = i g . Jika kedua suku didiferensial R L to dt d 2v 1 dv 1 1 di g v + + = . terhadap (dan dibagi C) diperoleh: C dt dt 2 RC dt LC Untuk sistem tak ada sumber ig = 0 Æ sistem natural. 2 Persamaan karakteristik: s + 1 1 s+ = 0 Æ s2 + 6 s + 5 = 0 RC LC Frekuensi naturalnya adalah: ω o = 1 LC Bab IV, Efek Transien Hal: 115 Untuk menentukan jenis redaman, dilakukan dengan menghitung faktor 1 L redaman, yaitu: ζ p = = 0,712 2R C Karena ς > 0 maka sistem tsb adalah underdamped Akar pers. karakteristik s1 = -1 dan s2 = -5. Sehingga solusi tanggapan underdamped adalah v = K1 e-t + K2 e-5t. Tegangan di kapasitor bersifat kontinu Æ vC(0+) = vC(0-) = 4 V Dari KCL pada t = 0 : iR + iL + iC = ig = 0 Æ 3 1 dv v + iL + =0 50 10 dt 3 1 dv × 4 + iL + = 0 Æ dv/dt = - 24 V/s 50 10 dt 0+ v(0+) = K1 + K2 = 4 (*) dv dt 0+ = - K1 –5 K2 = - 24 (**) Æ K1 = -1 dan K2 = 5 Jadi v(t) = 5 e-5t – e-t Contoh: Perhatikan gambar berikut ini dan jawablah pertanyaan berikut ini. −t a. Tentukan nilai i(t) agar iL1 = e ? b. Hitung enegi yang tersimpan di kapasitor pada t = 1 s Bab IV, Efek Transien Hal: 116 c. Hitung energi yang tersimpan di induktor L1 pada t = 1 s Jawab: a. Komponen L1 // C seri dengan L2 di1 de −t VL1 = L1 = 1× = −e −t Æ VC = VL1 dt dt VC = 1 dVC i dt i = C = e −t Æ iL 2 = iC + iL1 = 2e −t C C Æ ∫ C dt VR = VL 2 + VL1 = L2 V diL 2 di + L1 L1 = −3e −t Æ iR = R = −3e −t R dt dt −t Sehingga i = iR + iL 2 = −e . VR = VL1 + VC = VL1 Æ i(t) = L1 di1 = dt −e − t 1 b. Energi yang tersimpan di kapasitor wC = 2 CVC 2 Bab IV, Efek Transien VC = Hal: 117 1 iC dt = ∫ e −t dt = −e −t ∫ C 2 −t pada t = 1s Æ wc = 12 e = 0,0677 J 1 c. Energi yang tersimpan di induktor wL = 2 LiL pada t = 1s Æ wL1 = 1 2 e −1 2 2 = 0,0677 J Contoh: −t Sebuah induktor nilainya bervariasi terhadap waktu sebagai L(t ) = e . − 2t Jika i (t ) = e , tentukan tegangan jatuh di induktor tsb. Jawab: dLi de − t × e −2t VL = = = −3e −3t dt dt