BAB VI PENUTUP 6.1 KESIMPULAN A. Pendekatan Masukan/ Input Manajemen Redaksi Tabloid Dwi Mingguan Biinmaffo a) Penelitian Hasil Penelitian Pra Sebagai bagian dari sebuah organisasi penerbitan, kegiatan penelitian pra yang dilakukan manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo menunjukkan bahwa upaya pemerintah Kabupaten TTU melalui Dinas Informasi dan Komunikasi Sub Dinas Media Cetak dan Modern Seksi Penerbitan untuk mendirikan penerbitan Tabloid Biinmaffo, adalah upaya serius dengan prosedur awal yang tepat. Dengan demikian, pendirian Tabloid Biinmaffo bermula dari hasil penelitian manajemen yang berkualitas, karena sesuai dengan kondisi masyarakat TTU, yang membutuhkan media untuk mengakses informasi. Hasil Penelitian Pasca Langkah awal dengan penelitian pra, ternyata tidak diikuti dengan penelitian pasca penerbitan yang sesungguhnya sangat urgen bagi perkembangan organisasi penerbitan Tabloid Biinmaffo. Masyarakat TTU adalah masyarakat dinamis dari waktu ke waktu. Fact finding pada penelitian pra, bukanlah data yang mutlak. Banyak hal tentu saja sudah berubah, dinamis seperti perkembangan masyarakat di berbagai bidang. Manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo hanya melakukan penelitian informal, dan itu bukan jaminan validitas data. Manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo belum menunjukkan sebuah kinerja yang berkualitas dan fakta ini sangat berpengaruh terhadap keseluruhan tahapan kerja manajemen. Secara administratif, fakta ini akan menjadi batu sandungan bagi manajemen untuk membuat perbaikan misalnya membuat permohonan penambahan fasilitas pendukung kepada pemerintah kabupaten TTU sebagai pemilik penerbitan Tabloid Biinmaffo. Perlu ada rujukan ilmiah seperti hasil riset ilmiah, sebelum pemerintah mengambil keputusan, untuk memberi perhatian lebih pada manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo, sebab di luar kerja penerbitan, terdapat begitu banyak bidang kerja pemerintahan yang juga membutuhkan dukungan pemegang kekuasaan. b) Perencanaan Ada tujuh bentuk kerja manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo pada taha perencanaan yakni: Penentuan sasaran dan tujuan penerbitan, penetapan agenda liputan, penetapan metode peliputan, penentuan bentuk berita, penetapan hubungan kerja dengan pihak luar media, penetapan jadwal kerja dan penetapan anggaran kerja. Dari bahasan tentang tujuh bentuk kerja manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo tahap perencanaan ini, dapat dikatakan bahwa kinerja manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo telah mengarah pada tujuan akhir yakni menjadikan masyarakat TTU sebagai masyarakat informasi. Namun ada beberapa hal yang belum dilaksanakan secara tepat yakni Penggunaan metode peliputan wawancara dan penugasan tanpa metode follow up yang akhirnya menyebabkan berita yang dihasilkan berbentuk straight news. Bentuk kerjasama dengan pihak luar yakni PT Timor Media Grafika untuk kerja pengisian kekurangan berita yang diambil dari media online, menyebabkan manajemen tidak terlatih untuk menggunakan fasilitas internet, yang sesungguhntya sudah menjadi kebutuhan kerja media saat ini. Manajemen tingkat atas terutama Bupati TTU sebagai penasehat sekaligus sebagai representasi masyarakat TTU selaku pemilik anggaran kurang tegas menetapkan kebijakan anggaran untuk kerja manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo sehingga kerja manajemen tersendat karena kebijakan yang tidak tepat. c) Pengorganisasian Ada tiga bentuk kerja manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo pada tahap pengorganisasian yakni penyusunan perangkat kerja, pembuatan deskripsi tugas dan penetapan orang-orang pada setiap perangkat kerja manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo. Terkait analisis dan interpretasi atas kinerja manajemene redaksi Tabloid Biinmaffo tahap pengorganisasian, maka dibuat beberapa kesimpulan yakni: Keseluruhan perangkat kerja redaksi Tabloid Biinmafo yang telah disusun sesuai dengan perangkat kerja normatif sebuah media cetak. Tidak ada deskripsi tugas yang spesifik untuk setiap perangkat kerja manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo. Padahal setia[p perangkat kerja mempunyai fungsi yang khusus meskipun berkaitan satu sama lain. Dengan deskripsi yang tidak spesifik, akan tercipta mental santai dan saling tunggu, karena semua perangkat kerja mempunyai tugas yang sama. Penempatan orang-orang pada setiap perangkat kerja belum mempertimbangkan latar belakang pendidikan dan pengalaman dalam bidangnya masing – masing yang secara umum yakni bidang jurnalistik. B. Pendekatan Proses Manajemen Redaksi Tabloid Dwi Mingguan Biinmaffo a. Penggerakkan Ada lima faktor dalam kerja manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo tahap penggerakan yakni faktor tipe kepemimpinan, faktor disiplin kerja, faktor realisasi anggaran, faktor pengembangan sumber daya dan faktor isi media. Berdasarkan analisis dan interpretasi atas kelima faktor tersebut maka dibuat beberapa kesimpulan yakni: Para pemimpin dalam manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo kurang menerapkan gaya kepemimpinan dengan tipe consideration dengan membangun interaksi informal dengan bawahan. Yang lebih ditonjolkan pemimpin adalah perilaku initiating structure, dengan prioritas pelaksanaan tugas tanpa memperkuat hubungan personal. Dalam manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo yang semua anggotanya adalah Pegawai Negeri Sipil yang setiap bulan tetap menerima gaji tetap, perilaku pemimpin tanpa ada penerapan tipe consideration, akan mengakibatkan bawahan bekerja asal jadi. Sebab tanpa profesionalitas kerja pun, setiap bulan para staf akan selalu menerima gaji yang dibayar negara. Meskipun setiap hari diadakan pendataan kehadiran karyawan redaksi Tabloid Biinmaffo untuk menciptakan disiplin kerja namun banyak kerja redaksi Tabloid Biinmaffo tidak diselesaikan tepat waktu. Penerbitan Tabloid Biinmaffo terlambat dari satu edisi ke edisi berikutnya. Banyak faktor yang menjadi alasan keterlambatan seperti keterbatasan fasilitas dan sumber daya manusia (kualitas dan kuantitas) dan kurangnya daya juang staf karena tidak adanya motivasi dari pimpinan serta realisasi anggaran kerja yang sering molor. Kerja penerbitan Tabloid Biinmaffo merupakan bagian dari kerja pemerintah Kabupaten TTU, perpanjangan tangan dari pemerintah Indonesia yang sudah mengalokasikan sejumlah anggaran untuk kegiatan tersebut. Namun proses realisasi anggaran sering tersendat-sendat dan mengakibatkan banyak kegiatan manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo tidak dapat diselesaikan tepat waktu. Manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo tidak pernah mengadakan penelitian lanjutan untuk mengetahui kondisi internal dan eksternal manajemen sebagai pijakan untuk memperbaiki kinerja manajemen redaksi Tabloid Biinmaff. Berita-berita Tabloid Biinmaffo disajikan dalam bentuk straight news meski sebenarnya manajemen menyadari bahwa penggunaan bentuk tersebut tidak cocok untuk media berbentuk Tabloid dengan periodesasi terbitan dwi mingguan. Pengisian kekurangan bahan berita dan kerja lay out lebih banyak diserahkan kepada pihak percetakan, meski sebenarnya dua kegiatan tersebut merupakan bagian internal manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo. b. Pengawasan Ada empat kegiatan pengawasan yang dijalankan manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo yakni pengawasan terhadap kegiatan peliputan, kegiatan seleksi berita, kegiatan pengeditan dan kegiatan seleksi dan lay out. Berdasarkan analisis dan interpretasi atas keempat kerja tersebut maka disimpulkan bahwa kegiatan pengawasan dilakukan manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo untuk memperoleh keyakinan tuntasnya sebuah kerja liputan atau agar materi liputan tidak melenceng dari tujuan penerbitan Tabloid Biinmaffo sebagai media penyuluhan pembangunan masyarakat TTU. Semua berita yang dianggap melenceng atau bersifat destruktif akan dihilangkan. C. Pendekatan Hasil / Output Manajemen Redaksi Tabloid Dwi Mingguan Biinmaffo Dalam pendekatan hasil, dibahas kinerja manajemen tahap penilaian / evaluasi. Ada tiga hal yang dibahas yakni waktu evaluasi, evaluasi tahap penggerakkan dan tahap pengorganisasian. 1). Waktu evaluasi Pilihan waktu evaluasi setiap bulan, menunjukkan bahwa manajemen berupaya untuk memantau seluruh kegiatan manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo mulai dari tahap rapat persiapan hingga persiapan distribusi Tabloid Biinmaffo kepada pembaca. 2). Evaluasi tahap penggerakkan Kerja manajemen redaksi Tabloid Biinmafo pada bagian ini cukup efektif. Kegiatan peliputan dan pengeditan berita dievaluasi dengan menggunakan rujukan pendapat masyarakat tentang isi Tabloid Biinmaffo yang telah disebarkan kepada pembaca. 3). Evaluasi tahap pengorganisasian Tahapan pengorganisasian manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo merupakan bagian yang paling banyak menjadi bahan evaluasi manajemen. Manajemen menunjukkan kinerja yang efektif, berkualitas dan produktif. Ada upaya mengatasi kekurangan tenaga kerja dengan membuat permohonan tambahan tenaga pada pemerintah kabupaten TTU. Pemerintah pun menyetujui permintaan tersebut, sehingga staf redaksi Tabloid Biinmaffo yang sebelumnya hanya berjumlah satu orang, kini menjadi 3 orang. Manajemen juga menyadari berbagai kekurangan yang dihadapinya, dan menyadari pula bahwa pemerintah dan masyarakat TTU sebagai pemilik penerbitan, mempunyai banyak kebutuhan yang diambil dari APBD TTU. Oleh karena itu, manajemen berani mengambil keputusan membuat pengurangan jumlah halaman dari sebelumnya 16 halaman, kini menjadi 12 halaman. 6.2 SARAN Dari pemaparan diatas, dan menghasilkan kesimpulan – kesimpulan, maka terhadap kinerja manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo, peneliti memberikan beberapa saran sebagai berikut: a) Untuk mengetahui perkembangan media terutama pendapat masyarakat TTU sebagai pembacanya, manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo perlu melakukan penelitian lanjutan setelah Tabloid Biinmaffo diterbitkan selama kurang lebih tujuh tahun ini. b) Dalam kerja peliputan, perlu digunakan juga metode peliputan follow up demi melengkapi data yang sudah diperoleh dengan metode wawancara dan observasi. c) Perlu sikap selektif dalam membuat kerjasama dengan pihak luar manajemen Tabloid Biinmaffo agar kegiatan- kegiatan yang menjadi urusan internal d) Perlu ada perubahan kebijakan pengelolaan alokasi dan realisasi anggaran untuk kerja penerbitan Tabloid Biinmaffo agar setiap kerja dapat dilaksanakan dengan baik tanpa harus dihalangi keterlambatan alokasi anggaran. e) Penetapan deskripsi tugas perlu dibenahi agar setiap perangkat kerja mempunyai tugas yang spesifik, sehingga tercipta rasa tanggungjawab untuk menyelesaikan masingmasing tugas. f) Perlu studi dan verifikasi dalam perekrutan staf meskipun sistem perekrutan Pegawai Negeri Sipil agar manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo dikelolah oleh orang-orang yang punya pengalaman dan semangat kerja jurnalistik. g) Dalam menjalankan berbagai kerja manajemen redaksi tabloid Biinmaffo, para pemimpin harus menyeimbangkan perilaku initiating structure dan consideration. Saat memberikan instruksi atau mendelegasikan tugas, pemimpin juga harus membangun interaksi informal, melalui tegur sapa dan basa-basi agar staf merasa mendapat perhatian dari pimpinan. h) Perlu ada penegakan disiplin termasuk presure dari masyarakat dan pemerintah agar manajemen redaksi benar-benar menjalankan setiap tahapan kerja secara konsisten. i) Manajemen tingkat atas perlu konsisten dalam pembuatan kebijakan alokasi anggaran, agar setiap tahapan kerja yang membutuhkan anggaran tidak terhambat karena realisasi anggaran yang tersendat-sendat. j) Perlu ada penelitian lanjutan untuk mengetahui perkembangan internal dan eksternal manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo terutama situasi sosial yang berkembang di masyarakat TTU sebagai pijakan untuk merancang terbitan yang bermanfaat bagi masyarakat. k) Perlu perubahan penggunaan bentuk berita dalam Tabloid Biinmaffo. Untuk sebuah Tabloid, lebih cocok digunakan bentuk berita investigatif atau feature. l) Perlu sikap selektif dalam kerjasama dengan pihak luar media. Untuk mengatasi kekurangan bahan berita, manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo perlu memberdayakan staf untuk mampu menggunakan internet dalam menambah bahan berita dari media online. m) Perlu dipertahankan pengawasan dan evaluasi untuk setiap tahapan kerja manajemen redaksi Tabloid Biinmaffo agar segala kekeliruan dalam kerja dapat dihindari dan dapat dilakukan perbaikan kinerja ke arah pencapaian tujuan penerbitan Tabloid Biinmaffo. DAFTAR PUSTAKA Adiwidjaja, Hari, 2002, Wartawan, Profesionalisme dan Kemandirian, Mimbar: Semarang Anna, Ak, Ronald Andre, dkk, 2006, Modul Indikator Kinerja, Jakarta: Kementrian Negara Pendayagunaan Aparatur Negara Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, 1990, Kamus Besar Bahasa Indonesia, Balai Pustaka: Jakarta Gual, Yoseph A. 2007, Modul Belajar Mata Kuliah Sosiologi Komunikasi Massa, Fisip Unwira; Kupang Hanafi, Mamduh M. 2003, Manajemen, UPP AMP YKPN: Yogyakarta Junadhie, Kurniawan, 1991, Ensiklopedi Pers Indonesia, Gramedia Pustaka Utama: Jakarta, Kriyantono, Rachmat, 2006, Teori Praktis Riset Komunikasi, Kencana Prenada Media Group: Jakarta Martini, Lubis S.B & Huseini, 1987, Teori Organisasi, Pusat Antar Universitas Ilmu-ilmu Sosial(UI): Jakarta Matindas, R, 1997, Manajemen SDM Lewat Konsep A.K.U, Pustaka Utama Grafiti: Jakarta, Oetama, Jakob, 1987, Perpektif Pers Indonesia, LP3ES: Jakarta, Panuju, Drs.Redi, 2001, Teori Komunikasi, Universitas DR. Soetomo: Surabaya Santana, Septiawan. 2003, Jurnalisme Investigasi. Yayasan Obor Indonesia: Jakarta, Sehandi,Yohanes Yan, 1991, Kalimat Dalam Penulisan Karangan, Cetakan pertama, Remaja Rosdakarya: Bandung Severin, Werner J. & James W. Tankard JR, edisi 5, 2005, Teori Komunikasi, Prenada Media: Jakarta Siagian, Sondang P, 2004, Manajemen Abad 21, Bumi Aksara: Jakarta Soehoet, Hoeta, 2002, Manajemen Media Massa, Yayasan Kampus Tercinta, IISIP : Jakarta Sumadiria, AS Haris, 2005, Jurnalistik Indonesia, Simbiosa Rekatama Media: Bandung Sumadiria, AS Haris, 2006, Bahasa Jurnalistik, Simbiosa Rekatama Media: Bandung Wahyu Wibowo, 2006 Berani Menulis Artikel, Gramedia Pustaka Utama : Jakarta Widodo, 1997, Teknik Wartawan Menulis Berita di Surat Kabar dan Majalah, Indah : Surabaya Yukl, Gary, 1994, Kepemimpinan Dalam Organisasi, Prenhallindo: Jakarta