BAB V KESIMPULAN DAN SARAN 5.1. Kesimpulan Berdasarkan hasil analisis dan interpretasi data penelitian dapat ditarik kesimpulan mengenai hasil penelitian: 1. Konsumen cenderung memiliki persepsi positif (lebih baik) dan menyukai iklan dengan unsur non-komparatif dibandingkan dengan iklan komparatif. 2. Konsumen cenderung memiliki persepsi positif (lebih baik) terhadap merek Tolak Angin dibandingkan dengan merek Bintang Toedjoe Masuk Angin. 3. Konsumen cenderung memiliki persepsi positif dan mempunyai niat beli yang lebih tinggi pada produk Tolak Angin, yang diiklankan secara non-komparatif, dibandingkan dengan produk Bintang Toedjoe Masuk Angin, yang diiklankan secara komparatif. 4. Baik iklan komparatif (Bintang Toedjoe Masuk Angin) dan iklan nonkomparatif (Tolak Angin) mampu memunculkan sikap terhadap merek yang diiklankan. 5. Baik iklan komparatif (Bintang Toedjoe Masuk Angin) dan iklan nonkomparatif (Tolak Angin) mampu memunculkan niat beli konsumen terhadap produk yang bersangkutan. 6. Baik sikap terhadap merek Tolak Angin maupun sikap terhadap merek Bintang Toedjoe Masuk Angin mampu memunculkan niat beli konsumen terhadap produk yang bersangkutan. 113 7. Terdapat perbedaan antara pengaruh sikap konsumen terhadap iklan komparatif dengan pengaruh sikap konsumen terhadap iklan non-komparatif pada niat beli konsumen. Yaitu, iklan komparatif lebih tinggi dalam menimbulkan niat beli konsumen dibandingkan iklan non-komparatif. Sebab sikap konsumen terhadap iklan komparatif memiliki pengaruh yang lebih besar pada niat beli dibandingkan sikap konsumen terhadap iklan nonkomparatif. 8. Pengaruh yang lebih besar dari sikap terhadap iklan komparatif pada niat beli konsumen ini berarti semakin suka konsumen pada iklan komparatif, maka akan menimbulkan niat beli yang lebih tinggi dibandingkan pada iklan nonkomparatif. Sebaliknya jika konsumen tidak menyukai iklan komparatif yang ditampilkan, maka niat beli konsumen juga akan lebih rendah dibandingkan pada iklan non-komparatif. 5.2. Saran Berdasarkan penelitian yang telah penulis lakukan disertai dengan uraian kesimpulan terhadap hasil penelitian tersebut, maka peneliti memiliki beberapa saran yang diharapkan dapat berguna bagi penelitian selanjutnya. Terutama penelitian yang berkaitan dengan sikap konsumen terhadap iklan komparatif dan iklan non-komparatif berkaitan dengan pengaruhnya dengan sikap terhadap merek produk, dan niat beli produk. 114 5.2.1. Saran Metodis 1. Penelitian ini meneliti periklanan pada industri obat rumah tangga. Penelitian selanjutnya dapat menggunakan produk periklanan pada industri lainnya. 2. Objek pada penelitian ini adalah produk dengan sifat low involvement. Penelitian selanjutnya, dapat menggunakan objek penelitian yang bersifat high involvement. 3. Media yang digunakan pada penelitian ini adalah media elektronik televisi. Penelitian selanjutnya, dapat menggunakan media lain seperti internet. Misalkan meneliti iklan komparatif pada banner suatu halaman website atau iklan pop-up. 4. Penelitian ini tidak menitikberatkan penelitan pada perbedaan antara sikap konsumen terhadap iklan (komparatif / non-komparatif) pada niat beli konsumen secara langsung (direct effect) dengan sikap terhadap iklan (komparatif / non-komparatif) pada niat beli konsumen melalui variabel lain. Misalnya pada penelitian sikap terhadap merek. 5.2.2. Saran Praktis 1. Hasil penelitian ini menunjukkan bahwa iklan komparatif menimbulkan pengaruh yang lebih kuat dalam menciptakan niat beli konsumen. Semakin ketat persaingan dalam industri saat ini maka semakin besar pula tantangan bagi pemasar untuk mampu menciptakan strategi pemasaran yang tepat serta iklan yang efektif agar mampu menjangkau masyarakat. 115 Sehingga pada akhirnya konsumen tertarik dan membeli produk yang dipasarkan tersebut. Dengan iklan komparatif, pemasar dapat menciptakan iklan yang efektif, dengan catatan bila iklan tersebut disukai dan menarik bagi masyarakat. Hal ini mengingat bahwa iklan komparatif memiliki pengaruh yang lebih besar dibandingkan iklan non-komparatif. Sebab bila iklan komparatif yang ditampilkan justru tidak menarik dan tidak disukai, maka efek negatif yang muncul pun juga akan lebih besar dibanding iklan non-komparatif. Untuk itu diperlukan pertimbangan yang matang untuk menerima dampak besar yang akan ditimbulkan kelak, dampak yang positif, atau justru dampak yang negatif. 2. Perbandingan yang dilakukan dalam iklan komparatif sebaiknya terbatas pada perbandingan fitur/fungsi/manfaat yang ada pada produk yang kita pasarkan, yang tidak ada pada produk lain yang dibandingkan. Sebab bila perbandingan yang dilakukan adalah dengan menyebutkan kekurangan produk lain apalagi secara negatif (kritik, celaan, hinaan) maka justru konsumen akan tidak respek terhadap produk dan merek yang kita pasarkan. 3. Membandingkan produk lain secara langsung (komparatif langsung) secara tidak langsung akan meningkatkan awareness produk yang dibandingkan tersebut. Oleh karena itu perlu pertimbangan untung rugi secara matang dan mendetil mengenai efek yang akan ditimbulkan. Apakah awareness produk kita akan meningkat signifikan dengan 116 perbandingan yang kita lakukan, atau justru awareness produk kompetitor yang akan meningkat signifikan secara gratis. 117