1. Komunikasi Interpersonal dan Pengembangan Diri Kehidupan manusia telah terintegrasikan dalam tatakehidupan yang mengglobal. Akibatnya, terjadi kondisi saling ketergantungan dan terjadi pula suasana persaingan terbuka antar manusia, kelompok atau komunitas dalam masyarakat baik dalam upaya memenuhi kebutuhan ataupun untuk dapat berperan dan diakui eksistensinya. Perkembangan sosial yang demikian itu berimplikasi bahwa secara individual manusia sanantiasa mengembangkan dirinya, membina dan mengembangkan potensi dan kemampuan dirinya agar senantiasa dapat beradaptasi dengan lingkungan yang terus berubah dan berkembang. Seseorang mampu mengembangkan drinya jika orang itu senantiasa dapat melakukan analisa diri, membina, mengembangkan potensi diri serta upaya yang dilakukan oleh seseorang untuk mengenali dirinya, memahami eksistensi dirinya. Hal ini hanya dapat dilakukan jika seseorang itu mau dan mampu mengekspresika dirinya untuk lebih peka dan terbuka terhadap orang lain. Dengan cara itu masukan, umpan balik yang bermakna bagi pemecahan masalah diperoleh. Cara untuk lebih peka terhadap orang lain adalah dengan melakukan hubungan interpersonal. Seseorang itu senantiasa harus melakukan interaksi dengan orang lain, menjalin dan membina hubungan dengan orang lain yang diapandang tepat dan mampu untuk dijadikan tempat memperoleh umpan balik. Dalam kontek ini komunikasi interpersonal memiliki peranan penting. Sebagai ilustrasi untuk lebih memperjelas apa yang telah diuraikan di atas adalah pada suatu saat seseorang dihadapkan pada suatu problema yang menempatkan pada posisi harus menentukan sikap dan pilihan pemecahannya padahal dibatasi waktu. Oleh karena itu, harus ssegera dilakukan. Akan tetapi, kemampuan untuk memecahkan problema itu dirasa tidak cukup memadai. Dalam logika sederhana, orang itu pasti minta bantuan orang lain yang dipercaya bisa membantu. Orang yang diminta bantuan, untuk bisa memberikan bantuan yang berupa masukan, saran atau alternatif terlebih dahulu harus paham akan inti problema itu. Di sini orang yang diharapkan pada suatu problema itu pun harus mapu menjelaskan dalam perkataan yang dapat dipahami oleh pihak yang dimintai petunjuk. Jadi, pada kasus minta petunjuk, saran atau bahkan restu pada seseorang yang dipercaya itu sebetulnya sudah terjadi komunikasi interpersonal atau hubungan antar pribadi, yaitu interaksi antara seseorang dengan orang lain dalam situasi dan kondisi untuk tijuan tertentu.