PERAN YAYASAN AL - FIKR DALAM PELAYANAN SOSIAL TERHADAP SISWA YATIM PIATU DI DESA GEMBONG RT 02/04 BALARAJA BARAT TANGERANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) Disusun Oleh: NURUL HIKMAH NIM: 106054002054 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M/1431 H PERAN YAYASAN AL - FIKR DALAM PELAYANAN SOSIAL TERHADAP SISWA YATIM PIATU DI DESA GEMBONG RT 02/04 BALARAJA BARAT TANGERANG SKRIPSI Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I) NURUL HIKMAH NIM: 106054002054 Di bawah bimbingan Dr.Asep Usman Ismail NIP. 19600720 1991031 001 JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI UIN SYARIF HIDAYATULLAH JAKARTA 2010 M/1431 H PENGESAHAN PANITIA UJIAN Skripsi yang berjudul “Peran Yayasan Al-Fikr dalam Pelayanan Sosial Terhadap Siswa Yatim Piatu di desa Gembong RT02/04 Balaraja Barat Tangerang ” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 23 Desember 2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Pengembangan Masyarakat Islam. Jakarta, 23 Desember 2010 Sidang Munaqasyah Ketua Merangkap Anggota Sekretaris Merangkap Anggota Drs. Studi Rizal LK, MA NIP. 19640428 199301 3 002 M,Hudri,M.Ag NIP. 19720606 199803 1 003 Anggota Penguji I Penguji II Dra.Mahmudah Fitriah Z AM,pd NIP. 19710520 199903 2 002 Tantan Hermansyah, S.Ag.M.Si NIP. 19760617 200501 0 006 Pembimbing Dr.Asep Usman Ismail NIP. 19600720 1991031 001 LEMBAR PERNYATAAN Dengan ini saya menyatakan bahwa : 1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 2. Sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi telah saya cantumkan sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam negeri Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya merupakan jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta. Ciputat, Desember 2010 Nurul Hikmah ABSTRAK Nurul Hikmah Peran Yayasan Al-Fikr dalam Pelayanan Sosial Terhadap Sisqa Yatim Piatu di DDesa Gembong RT02/04 Balaraja Barat Tangerang Islam mengajarkan agar anak yatim piatu diasuh sebaik-baiknya, baik yang menyangkut perkembangan kejiawaannya maupun yang menyangkut kebutuhan jasmaninya. Anak yatim adalah seorang yang masih kecil, lemah dan belum mampu berdiri sendiri yang ditinggalkan oleh orang tua yang menanggung biaya penghidupannya. Layanan sosial, yakni aktivitas yang dilakukan oleh yayasan Al-Fikr untuk membantu dan menolong anak yatim piatu di madrasah Tsanawiyah (MTs) Al-Fikr dalam bidang pendidikan, ketrampilan dan keagamaan. Penelitian ini bermaksud mengetahui lebih jauh bagaimana kegiatan pelayanan sosial yang diberikan kepada anak yatim piatu di yayasan Al-Fikr, dan apa saja faktor pendukung dan penghambatnya, serta hasil dari pelaksanaan program pelayanan sosial tersebut. Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data di kumpulkan dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di yayasan Al-Fikr Gembong Balaraja Barat Tangerang. Masyarakatnya hidup dengan kondisi ekonomi kelas menengah kebawah. Pelayanan sosial yang paling digunakan di yayasan ini adalah pelayanan pendidikan, kesehatan, keagamaan, dan kemudian pelayanan sosial yang paling sedikit digunakan adalah pelayanan konsultasi, pemeriksaan kesehatan, ketrampilan. Beberapa faktor pendukung dalam memberikan pelayanan sosial adalah tersedianya sarana dan prasarana, adanya kerjasama dengan pihak donatur dengan yayasan yang terjalin. Faktor penghambatnya, kurangnya minat masyarakat untuk menjadi donatur, orang tua asuh untuk mereka. Hasil dari pelaksanaan program layanan sosial yayasan Al-Fikr ini dilihat dari segi peningkatan pendidikan dan ketrampilan siswa meskipun yayasan Al-Fikr baru berjalan dua tahun akan tetapi perubahan anak-anak pun sudah dapat di lihat oleh para guru maupun dirasakan sendiri oleh siswa-siswi tersebut. i KATA PENGANTAR Bismillahirrahmanirrahim Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan nikmat serta karunia yang tak terhingga kepada penulis sehingga penulis dapat menyelesaikan skripsi ini dengan baik tanpa suatu kendala yang berarti. Sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad SAW, sebagai Nabi dan Rasul terakhir yang telah membimbing umatnya ke jalan yang benar yaitu jalan yang diridhai Allah SWT. Tujuan dari pada dibuatnya skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat untuk meraih gelar Sarjana Strata I (SI). Adapun skripsi ini penulis beri judul “Peranan Yayasan Al-Fikr dalam pelayanan sosial terhadap siswa yatim piatu di desa Gembong RT 02/04 Balaraja barat Tangerang.” Penulis menyadari tanpa bimbingan, bantuan dan dukungan dari semua pihak skripsi tidaklah mungkin dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis ingin mengucapkan terima kasih kepada: 1. Bapak dan Ibu (H.Moch Tohir dan Hj.Siti masyitoh) yang senantiasa memberikan kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan moril dan materil yang tak pernah terputus. Kakak-kakakku (Hasanah Ningsih, S.Pdi, Sutami, AKP, Sudrajat SE, Iis Sulastri, S.Psi) yang sangat kusayangi dan cintai. Tanpa adanya mereka aku bukanlah aku seperti sekarang ini. Dan segenap keluarga besarku yang selalu memberikan semangat untuk dapat menyelesaikan penulisan skripsi ini. ii 2. Dr. Arif Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi beserta para pembantu Dekan I, II, dan III Fakultas Dakwah dan Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta. 3. Wati Nilamsari, M.Si dan M. Hudri, MA selaku Ketua dan Sekretaris Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, yang telah banyak membantu dengan memberi masukan ataupun nasehat dan juga motivasi kepada penulis dalam penulisan skripsi ini. 4. Dokter Asep Usman Ismail MA, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang telah banyak meluangkan waktunya dalam membantu dan memberikan pengarahan dan bimbingannya kepada penulis dalam penyelesaian skripsi ini, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik. 5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta seluruh civitas akademika yang telah memberikan sumbangan wawasan keilmuan dan bimbingan selama penulis berada dalam perkuliahan. 6. Seluruh pengurus Perpustakaan Dakwah dan Perpustakaan Utama atas tersedianya buku-buku yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi ini. 7. Bapak H. Wildan Hasan Syadzili, S.THi selaku ketua yayasan yang telah mengijinkan dan membantu penulis melakukan penelitian di yayasan tersebut. 8. Bapak Wahyu dan Bapak Asep serta pengurus yayasan MTs Al-Fikr yang turut membantu penulis dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan penulis dalam penulisan skripsi ini. 9. Segenap anak-anak dan keluarga yayasan Mts Al-Fikr yang telah menyempatkan waktu dan memberikan bantuannya kepada penulis. iii 10. Untuk sahabat-sahabatku, Milastri Muzakkar, Ida Nur Aeni, Ika Lestari, yang tak terpisahkan, dan orang bilang seperti perangko kemana-kemana selalu bersama. Sedih, senang, dan marahan telah kita lalui, semoga waktu dan ruang tidak akan menghapus kebersamaan kita. 11. Teman-temanku seperjuangan di Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam angkatan 2006, Siti Rohmah, Yanis Sarohmah, Iin Nurhayati, Lia Fitria Farhanah, Nurdiana Ratna Sari, Syarifuddin, Ari Kurniawan, Ahmad Rokhoul Alamin, Kurnia Aji, Aji Purnama Ismail, Fressha Rezkana, dll. semoga kita akan selalu kompak walaupun kita telah berpisah untuk berjuang di jalan kita masing-masing. 12. Sahabatku tersayang Wawa di Yogyakarta, yang selalu memberiku semangat dan motivasi walaupun dari jauh, persahabatan kita tak terhapus ruang dan waktu, dan semoga terus selalu seperti itu. 13. Teman-temanku, Khilda Kholishoh, Hilda Mardhotillah, Nanni, Sima, Evi, Iik, dan semua teman-teman ABA English Department BSI terima kasih atas motivasi kalian, yang selalu mendukung dan menyemangatiku menyelesaikan skripsi ini. 14. Dan terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu per satu. Penulis hanya dapat mengucapkan banyak terima kasih tanpa memberikan apapun, semoga kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT. Amin. Jakarta, Desember 2010 Penulis iv DAFTAR ISI ABSTRAK ..................................................................................................... i KATA PENGANTAR ................................................................................... ii DAFTAR ISI.................................................................................................. v DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1 B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................... 7 C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 11 D. Metodologi Penelitian ............................................................ 12 E. Tinjauan Pustaka .................................................................... 19 F. Sistematika Penulisan ............................................................ 20 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Peranan ......................................................................................... 21 1. Pengertian Peranan........................................................... 21 2. Tinjauan Sosiologi tantang Peranan................................. 22 B. Pelayanan Sosial .......................................................................... 23 1. Pengertian Pelayanan Sosial ........................................... 23 2. Ciri-Ciri Pelayanan Sosial .............................................. 25 3. Tujuan dan Fungsi Pelayanan Sosial .............................. 26 C. Yatim Piatu .................................................................................. 28 v 1. Pengertian Yatim Piatu .................................................... 28 BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN AL-FIKR A. Profil Yayasan AL-Fikr ............................................................... 33 1. Sejarah Berdirinya .......................................................... 33 2. Letak Geografisnya ......................................................... 34 B. Perhatian Pemerintah dan Masyarakat terhadap Yayasan Al-Fikr35 C. Struktur Organisasi ...................................................................... 37 D. Jenis-Jenis Pelayanan Sosial……………………………………..38 E. Proses Perekrutan dan Persyaratan Siswa Yatim Piatu…………..43 F. Sumber dan Penggunaan Dana…………………………………...44 G. Sarana dan Prasarana…………………………………………….45 BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS A. Temuan tentang Pola Pelayanan Sosial Siswa yatim Piatu ......... 46 B. Analsis Pelayanan Sosial terhadap Siswa Yatim Piatu di Desa Gembong RT 02/04 Balaraja Barat Tangerang………………….52 1. Pelayanan Sosial di Bidang Keagamaan………………………52 2. Pelayanan Sosial di Bidang Pendidikan……………………….53 3. Pelayanan Sosial di Bidang Kesehatan………………………..56 4. Pelayanan Sosial di Bidang Ketrampilan ……………………..57 BAB V KESIMPULAN DAN SARAN A. Kesimpulan ………………………………………………………59 vi B. Saran ………………………………………………………………60 DAFTAR PUSTAKA LAMPIRAN vii DAFTAR TABEL Tabel 1 Rancangan Informan ................................................................... 16 Tabel 2 Data Siswa Mts Al-Fikr .............................................................. 55 Tabel 3 Daftar Donatur Madrasah Per Satu Bulan ................................ 55 viii 1 BAB I PENDAHULUAN A. Latar Belakang Masalah Islam adalah agama dakwah1artinya agama yang selalu mendorong pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah, bahkan maju mundurnya umat islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan dakwah yang dilakukanya2, karena itu Al-Qur’an dalam menyebut kegiatan dakwah dengan Ahsanu Qaula. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa dakwah menempati posisi yang tinggi dan mulia dalam kemajuan agama Islam, kita tidak dapat membayangkan apabila kegiatan dakwah mengalami kelumpuhan yang disebabkan oleh berbagai faktor terlebih sekarang ini adalah era globalisasi, dimana berbagai informasi masuk begitu cepat dan instan yang tidak dapat dibendung lagi. Kita sebagai umat Islam harus dapat memilih dan menyaring informasi tersebut sehingga tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam. Karena merupakan suatu kebenaran, maka Islam harus tersebar luas dan penyampaian kebenaran tersebut merupakan tanggung jawab umat Islam secara keseluruhan, sesuai dengan misinya sebagai “ Rahmatan Lil Alamin” harus ditampilkan dengan wajah yang menarik supaya umat lain beranggapan dan mempunyai pandangan bahwa kehadiran Islam bukan sebagai ancaman bagi eksistensi mereka melainkan membawa kedamaian dan ketentraman dalam 1 2 M. Mansyur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral(Jakarta: Al-Amin press,1997) Didin Hafidudin, M,Sc, Dakwah Aktual ( Jakarta:Gema Insani Press,1998), Cet,Ke-3 1 2 kehidupan mereka sekaligus sebagai pengantar menuju kebahagiaan kehidupan dunia dan akhirat.3 Implikasi dari pernyataan Islam sebagai agama dakwah menurut umatnya agar selalu menyampaikan dakwah. Karena kegiatan ini merupakan aktivitas yang tidak pernah usai selama kehidupan dunia masih berlangsung dan akan terus melekat dalam situasi dan kondisi apapun bentuk dan coraknya.4 Islam adalah agama yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan zaman. Dakwah kepadanya merupakan kewajiban umat Islam, sesuai dengan kadar kemampuannya masing-masing, Islam bukan hanya milik dan satu bangsa atau kelompok tertentu, tetapi untuk seluruh manusia. Islam sebagai agama dakwah, mewajibkan setiap pribadi muslim untuk berdakwah menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Dakwah akan membawa orang kepada kebenaran, yaitu kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan di dunia dan akhirat. Kebenaran yang menyebabkan orang berani berkorban karena yakin akan pendiriannya.5 Menyeru manusia ke jalan Allah SWT merupakan sekaligus ibadah yang bias mengantarkan pelakunya untuk dekat (taqorrub) dengan Tuhannya. Dakwah juga mengajarkan pelakunya dihadapan Allah adalah sangat tinggi, Allah akan mengangkat kedudukannya di dunia maupun di akhirat. Dakwah ke jalan Allah juga merupakan aktivitas terpenting dari pada nabi. Mereka senantiasa menjalankan aktivitas dakwah. Melalui jalan dakwah juga mereka menegakan agama dakwah. 3 Munzier Suparta dan Harjani Hefni, Metode Dakwah (Jakarta: Rahmat Semesta,Lembaga Kajian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003), cet. Ke-1, h. 5. 4 Ibid, h. 5. 5 Hamka, Prinsip dan kebijaksanaan Dakwah Islam (Jakarta: Pusaka Panjimas, 1984), h. 35 3 Islam telah memberikan kemudahan bagi seluruh pemeluknya yang ingin menyebarluaskan seluruh perintah dan larangan Allah SWT, khususnya bagi para penjuru dakwah, serta kendaraaan yang dipergunakan dalam dakwah, dalam surat Q.S. an-nahl/16; 125, Allah SWT berfirman: “Serulah (manusia) kepada ajakan Tuhanmu dengan hikamh dan “Serulah (manusia) kepada ajakan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang baik. sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang mengetahui tentang siapa yang tersesat dari jalanNya, dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang mendapat petunjuk”. (Q.S.An-nahl,16:125) Dari ayat diatas, jelaslah bahwa berdakwah di jalan Allah dan agamaNya serta taat kepadaNya merupakan perjalanan, ciri-ciri dan sifat-sifat para nabi dan rosul. Allah SWT mengatur, memerintah, mewasiatkan, dan menganjurkan kepada nabi dan rosul untuk berdakwah serta kepada para ulama dan para waliullah.6 Mereka selalu bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam berdakwah pada berbagai situasi dan kondisi. Suatu keadaan dan sepanjang masa, dan juga ketika mereka berdakwah atau mengajak sekalian manusia pada jalan Allah serta taat kepadaNya dengan perkataan maupun perbuatan, untuk mencari keridhaan 6 Sayid Abdullah bin alwiAl-Hadad, Kesempurnaan dan Kemuliaan Dakwah Islamiyah (Bandung:CV. Pustaka Setia,2001), cet. Ke-1,h.17-19 4 Allah, serta menyatakan rasa cinta kasih kepada sekalian hamba Allah dan harapan pahala 7. Dakwah adalah senjatanya para nabi dan rosul Allah dalam mengembangkan agama Islam kepada umat manusia sejak zaman dulu kala sampai akhir zaman. Menurut pengertian bahasa (lughat), dakwah berarti: teriakan (asshaihatu) dan seruan (annida). Dan menurut istilah, ilmu dakwah adalah mengarahkan pikiran dan akal manusia kepada suatu pemikiran atau aqiqah dan mendorong mereka untuk menganutnya. 8. Dakwah itu harus berusaha mengubah pikiran dan keyakinan seseorang yang keliru menjadi sesuai dengan apa yang disampaikan rosullah. Berhasilnya dakwah atau tidak, itu tergantung apakah massa pendengar atau pembaca bisa mengubah pendirinya yang salah atau tidak, apakah mereka mengubah kebiasaannya yang tidak sesuai dengan Al-Quran dan sunnah atau tidak. Dari suksesnya dakwah tidak bisa dilihat kepada ramainya pengunjung, banyaknya murid, mushalla, madrasah, itu semua bukanlah merupakan ukuran. Akan tetapi harus dilihat dari segi aqidah atau idiologi dan pengamalan mereka sehari-hari, apakah sudah sesuai dengan kehendak Al-Qur;an dan sunnah di segala bidang kehidupan manusia atau belum, ataukah sudah menyimpang jauh dari kehendak dan tuntunan Al-Qur’an dan sunnah itu.9. Dalam berdakwah membutuhkan sebuah media dakwah, maka media dakwah merupakan sarana atau wadah sebagai tempat berdakwah. Salah satunya adalah media massa (baca: elektronik), seperti: radio, televisi, internet, dan 7 ibid Adam Abdullah Al-Alury, Tarikh Ad-Dakwahislamiyah 9 Firdaus A.N Panji-Panji Dakwah (Jakarta:cv. Pedoman ilmu jaya, 1991), cet ke-1 8 5 semacamnya. Dengan banyaknya temuan media massa tersebut, media dakwah kini lebih canggih dan variatif. Selain itu, penyebaran pesan dakwah pun akan lebih komprehensif. 10 Sumber metode dakwah yang terdapat di dalam Al-Qur’an menunjukan ragam dan banyak, seperti ‘’hikmah, nasihat dan mujadalah atau diskusi atau berantah dengan cara yang baik’’ (Q.S Al-Nahl:125). Dengan kekuatan anggota tubuh (tangan), dengan mulut (lidah) dan bila tidak mampu, maka dengan hati (hadist riwayat muslim). Dari sumber metode itu tumbuh metode-metode yang merupakan operasionalnya yaitu dakwah dengan lisan, tulisan, seni dan bil-hal. Dakwah dengan lisan berupa ceramah, seminar, diskusi, khutbah dan lain, lain. Dakwah dengan tulisan merupakan buku, majalah dan surat kabar, spanduk, dan pamplet, lukisan-lukisan dan lain-lain. Dakwah dengan bil-hal berupa perilaku yang sopan sesuai dengan ajaran al-islam, memelihara lingkungan, mencari nafkah dan tekun, ulet, dan sabar, semangat dan kerja keras, menolong sesama manusia, misalnya mendirikan rumah sakit, mendirikan dan memelihara anak yatim piatu, mendirikan lembaga yatim piatu, mendirikan lembaga pendidikan, mendirikan pusat-pusat pencaharian nafkah seperti pabrik, pusat perbelanjaan dan lain-lain, meliputi berbagai sektor kehidupan seni meliputi seni lukis, seni tari, seni suara atau musik dan lain-lain11. Menurut Al-Qur’an, misi risalah islam adalah pemberdayaan atau pengembangan, mengajak orang berbuat baik, mencegah orang berbuat ingkar, 10 Menurut M. bahri ghazali” Dakwah dengan menggunakan media komunikasi lebih efektirf dan efisien, atau dengan bahasa lain dakwah yang demikian adalah dakwah yang komunikatif, tanpa mengurangi arti dakwah secara langsung.”wadhl mansur,” wadhl mansur.’’ Televise Manfaat dan Mudharat’’ (Jakarta: Fikahati Aneska. 1993), cet, ke-1, h.33 11 Wardi Bakhtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta logos, 1997), cet kev1. h14-15 6 menghalalkan yang baik-baik, mengharamkan yang buruk-buruk, mengatasi himpitan hidup dan melepaskan belenggu-belenggu yang bisa memberangus orang12. Bahkan menurut Al-Qur’an pendusta agama adalah mereka yang tidak mengembangkan dan memberdayakan.. Sebagai mana dalam firman Allah dalam surat Al-Ma’uun yaitu. Artinya: “Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah yang menghardik anak yatim”. Islam mengajarkan agar anak yatim diasuh sebaik-baiknya, baik yang menyangkut perkembangan kejiwaannya maupun yang menyangkut kebutuhan jasmaninya. Anak yatim adalah seorang anak yang masih kecil, lemah dan belum mampu berdiri sendiri yang ditinggalkan oleh orang tua yang menanggung biaya penghidupannya.13. Oleh sebab itu, salah satu tugas sosial bagi orang-orang mukmin adalah memperhatikan anak-anak yatim dan menjamin kehidupan mereka. Dengan penjelasan lain, menjamin kebutuhan-kebutuhan anak yatim adalah bagian dari tugas orang –orang mukmin. Karenanya banyak ayat dan hadist yang menekankan hal ini, salah satunya dalam Q.S Adh-dhuha/93: 9 12 Agus ahmad syafei, Manajemen Pengembangan Masyarakat Islam (Bandung Gerbang Masyarakat Baru Press, 2001), h,47 13 Ahmad Zurzani Djunaidi dan Ismail Maulana Syarief, Sepuluh Inti Perintah Allah ( Jakarta PT Fikhati Aneska,1991), cet ke-1,h,199 7 artinya “Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku sewenang-wenang.” (Q.S. Adh-dhuha/93:9) Perlakuan terhadap anak yatim merupakan salah satu dari tugas sosial. Hal ini menyangkut undang-undang yang dibuat oleh pemerintah tentang kesejahteraan sosial yang tercantum dalam undang-undang no 6.tahun 1974 tentang ketentuan pokok-pokok kesejahteraan sosial, pasal 2 ayat 1 adalah sebagai berikut: “ Kesejahteraan sosial adalah suatu kehidupan dan penghidupan sosial, material maupun spiritual yang diliputi rasa keselamatan, kesusilaan, dan ketentraman lahir dan batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang sebaik-baiknya bagi diri sendiri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan falsafah kita, yaitu pancasila”.14 Hakikat pembangunan kesejahteraan sosial sebagai bagian tak terpisahkan dari pembangunan sosial, bertujuan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan sosial baik individu, maupun kelompok dan masyarakat. 15 Pembangunan kesejahteraan sosial dilakukan oleh pemerintah bersamasama dengan masyarakat. Pemerintah memiliki peran dan tanggung jawab dalam menciptakan kebijakan yang kondusif, sehingga dapat mendorong masyarakat untuk berperan aktif secara optimal dalam pembangunan kesejahteraan sosial, pembangunan kesejahteraan sosial dilaksanakan melalui pendekatan selektivitas, yang sasarannya diarahkan kepada individu dan kelompok masyarakat tertentu 14 Syarif Muhidin, Pengantar Kesejahteraan Sosial (Bandung: Sekolah Tinggi Kesejahteraan Social, 1997), cet ke v11,h,5 15 Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Social (BPPKS), Standarisaasi Panti Sosial( Jakarta, 2005), H.6 8 yang memerlukan pelayanan kesejahteraan sosial, dengan mendayagunakan potensi dan sumber daya sosial masyarakat. 16. Sistem pelayanan kesejahteraan sosial diselenggarakan melalui sistem sebuah yayasan maupun sistem panti berbasiskan pada keluarga dan masyarakat. Pelayanan kesejahteraan sosial melalui sistem yayasan merupakan pelayanan alternatif apabila fungsi dan arah peran keluarga/masyarakat tidak dapat memenuhi kebutuhan anggotanya. Pelaksanaan pelayanan kesejahteraan sosial menuntut profesionalisme dan akuntabilitas, sehingga memerlukan standar pelayanan17. Pelayanan sosial pada prinsipnya mempunyai tiga unsur utama, yaitu: 1) Pelayanan sosial merupakan aktivitas profesi pekerjaan sosial bersama dengan profesi lain (bukan monopoli profesi pekerjaan sosial). 2) Pelayanan sosial ditujukan untuk membantu orang agar seseorang dapat mengembangkan diri, tidak tergantung, memperkuat relasi keluarga dan juga memperbaiki individu, keluarga, kelompok dan masyarakat. 3) Pelayanan sosial diberikan agar penerima pelayanan dapat berfungsi sosial dengan baik.18. Negara memiliki tanggung jawab utama untuk memastikan bahwa semua anak tanpa rumah keluarga menerima perawatan alternatif, namun banyak juga memainkan peranan. Beberapa institusi bagi anak yatim piatu, terlantar dan anakanak yang memerlukan rumah dibangun dan dioperasikan oleh pemerintah pusat 16 Ibid,h.3 Ibid h,ke3-4 18 Drs. Soetarso. MSW, Kesejahteraan Social, Pelayanana Social, dan kebijakan Social.( Bandung: Koperasi Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Social, 1993), h.103 17 9 atau pemerintah daerah. 19. Dalam hal ini sering ditemui organisasi swasta yang mengembangkan fungsi-fungsi ini, instansi yang berwenang perlu untuk mengembangkan tanggung jawab, menjamin bahwa mereka beroperasi sesuai dengan standar-standar yang dapat diterima. Standar semacam ini harus mengatur kondisi fisik dan persyaratan profesional dan pelatihan staf, termasuk syarat bahwa mereka tidak memiliki catatan melakukan kekerasan sebelumnya agar dapat menjamin perkembangan dan kesejahteraan anak. Oleh karena itu salah satu sarana yang dilakukan dalam memberikan kesejahteraan sosial kepada anak yatim piatu adalah dengan melalui sebuah yayasan. Melalui sistem yayasan ini adalah merupakan salah satu bentuk usaha kesejahteraan sosial dalam hal ini anak yaitm piatu, dimana mengacu pada program, pelayanan dan berbagai kegiatan yang secara nyata berusaha menjawab kebutuhan atau masalah yang dihadapi anggota masyarakat.20 Yayasan Al-Fikr merupakan salah satu lembaga pendidikan sosial masyarakat yang berada di wilayah Balaraja Barat yang peduli terhadap nasib anak-anak kurang mampu, yatim dan piatu. Yayasan ini juga memiliki ciri-ciri pada umumnya yaitu adanya visi, misi, lembaga, program, pengurus, serta klien yang ditangani, kemudian sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan sosial di yayasan ini dirasakan cukup. Disini penulis berusaha mempelajari sejauh mana yayasan Al-Fikr dalam memberikan pelayanan sosial bagi anak-anak Indonesia yang kurang mamapu khususnya bagi anak-anak yatim dan piatu. Penulis menganggap bahwa mereka 19 Majalah Perlindungan Anak, Pengasuhan Alternative ( Resource Centre SFFCCB CPSW IPSPI, vol 1,no11,maret 2007), h.20-23 20 Drs. Isbandi rukminto adi,MPH, Psikolog Pekerjaaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan Sosial, Dasar-Dasar Pemikiran (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada,1994), h.7 10 pun layak mendapatkan pelayanan sosial yang baik, seperti: terpenuhinya kebutuhan pendidikan mereka, dan mendapatkan pendidikan yang layak seperti anak-anak pada umumnya, pelayanan kesehatan, sosial, dan sebagainya. Oleh sebab itu penulis tertarik untuk memperdalam pembahasan dalam skripsi ini yang berjudul: Peranan Yayasan Al-Fikr Dalam Pelayanan Sosial Terhadap Siswa Yatim Piatu Di Desa Gembong RT 02/04 Balaraja Barat Tangerang. Dengan menempatkan yayasan Al-Fikr yang beralamat di Jl. Raya Serang Desa Gembong Pabuaran, Balaraja Barat Tangerang sebagai sampel penelitian karena berbagai pertimbangan sebagai berikut: yayasan Al-Fikr sebagai lembaga sosial yang membantu anak-anak fakir miskin dan yatim piatu, sarana dan prasarana yang dimiliki yayasan tersebut sangat menunjang dalam masalah yang diteliti, tempatnya tidak terlalu jauh, keterbatasan waktu, biaya dan tenaga. B. Pembatasan dan Perumusan Masalah 1. Batasan Masalah Agar penelitian ini mencapai hasil yang diinginkan maka penulis membatasi permasalahan ini sebagai berikut: 1) Pada yayasan Al-fikr terdapat tiga lembaga sekolah, yaitu Madrasah Tsanawiyyah (MTs), Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), dan Raudhatul Athfal (RA). Penulis hanya membatasi penelitian pada Madrasah Tsanawiyyah (MTs) saja. 11 2) Anak yatim piatu adalah siswa Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr yang tidak memiliki salah satu ataupun kedua orang tuanya karena telah meninggal dunia. 3) Dari 21 siswa yatim piatu pada Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr, sebanyak 9 anak/siswa yatim piatu yang dipilih sebagai sample/informan. 4) Pelayanan sosial, yakni aktivitas yang dilakukan yayasan Al-Fikr untuk membantu dan menolong anak yatim piatu di Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr dalam bidang pendidikan, kesehatan, keterampilan dan keagamaan. 2. Rumusan Masalah Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan masalah pokok sebagai berikut: a. Kegiatan pelayanan sosial apa saja yang diberikan kepada anak-anak yatim piatu di Yayasan Al-Fikr gembong balaraja? b. Apa saja faktor pendukung dan penghambat pada yayasan Al-Fikr dalam memberikan pelayanan sosial bagi siswa yatim piatu? C. Tujuan dan Manfaat Penelitian 1.Tujuan Penelitian Berdasarkan pokok permasalahan yang telah penulis rumuskan di atas maka tujuan dari penelitian ini adalah: a. Untuk mengetahui pelayanan sosial apa saja yang diberikan oleh yayasan Al-Fikr kepada siswa yatim piatu. 12 b. Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat yayasan Al-Fikr dalam memberikan pelayanan sosial bagi siswa yatim piatu. 2. Manfaat Penelitian a) Sebagai bahan pertimbangan bagi pengurus yayasan Al-Fikr dalam rangka meningkatkan kualitas pelayanan sosial, sehingga dapat meningkatkan kesejahteraan dan pengembangan potensi anak didiknya. b) Sebagai sarana bagi penulis untuk meningkatkan kemampuan dalam melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah. c) Sebagai sarana bagi mahasiswa atau penulis lain yang akan melakukan penelitian tentang yayasan dan pelayanan sosial. d) Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan dokumentasi ilmiah untuk perkembangan ilmu pengetahuan, terutama bagi jurusan pengembangan masyarakat islam. D. Metodelogi Penelitian 1. Pendekatan Penelitian Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis pendekatan kualitatif. Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa kata-kata, tertulis atau lisan dari orang dan prilaku yang dapat diamati. Kirk dan Miller memberikan pengertian penelitian kualitatif sebagai tradisi penelitian yang tergantung pada pengamatan sesuai dengan orang-orang di sekitar objek penelitian dalam bahasa dan peristilahan sendiri.21 21 Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009), edisi revisi cet. Ke 26, h. 3 13 Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang dimaksudkan untuk mengeksplorasi dan mengklasifikasikan suatu fenomena atau kenyataan sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan masalah dan unit yang diteliti. 22 Berdasarkan beberapa definisi di atas, penulis melakukan penelitian dengan menguraikan fakta-fakta yang didapat di lapangan berdasarkan hasil dari penelitian lapangan (field research) yang kemudian diolah, dikaji dan dianalisis agar dapat menghasilkan suatu kesimpulan. 2. Macam dan Sumber Data Adapun macam data pada penelitian ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu data primer dan data sekunder. Data Primer diperoleh melalui proses penelitian langsung dari partisipan atau sasaran penelitian, yaitu data yang berasal dari anak-anak yatim piatu, pengurus yayasan, dan guru konseling. Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan-catatan atau dokumen yang terkait dengan penelitian dari lembaga yang diteliti ataupun referensi dan buku-buku dari perpustakaan. 1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian Penelitian ini berlokasi di Yayasan Al-Fikr, Jl. Raya Serang Rt.02/04 Desa Gembong Balaraja Barat .........Tangerang. Penelitian ini dilakukan pada bulan September sampai pada November 2010. 22 Prof. Dr. H. Syamsir Salam, MS dan Jaenal Aripin, M.Ag, Metodologi Penelitian Sosial, (Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 13 14 Alasan penulis memilih lokasi tersebut adalah karena tempat tersebut mudah diakses oleh penulis, dan tempatnya pun strategis. Hal tersebut yang membuat penulis melakukan penelitian di lokasi tersebut. 2. Teknik Penggalian Data Untuk mendapatkan data yang objektif, penulis melakukan teknik observasi dan wawancara, serta penambahan data dokumentasi berupa: a) Observasi adalah usaha untuk memperoleh dan mengumpulkan data dengan melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap suatu kegiatan secara akurat, serta mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.23 Dalam proses observasi ini penulis melakukan pengamatan langsung terhadap pelaksanaan program pendidikan akademis, yaitu proses belajar mengajar dan kegiatan keseharian para siswa khususnya siswa yatim piatu di Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr. Dalam melakukan observasi tersebut, keberadaan penulis diketahui oleh pengurus yayasan, kepala sekolah, para dewan guru, dan para siswa yatim piatu. b) Wawancara adalah salah satu upaya untuk memperoleh data yang berkaitan dengan permasalahan penelitian sehingga dapat menemukan data atau keterangan mengenai pelayanan sosial sekolah tersebut. Dalam penelitian ini penulis mewawancarai pimpinan yayasan, para pengajar dan siswa yatim piatu yang mendapatkan layanan sosial di Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr, 23 Wardi Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), cet. Ke I, h. 24 15 atau unsur-unsur yang berhubungan dengan penelitian atau berkaitan dengan permasalahan yang ingin digali. c) Dokumentasi adalah pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumendokumen dan pustaka sebagai bahan analisis dalam penelitian ini. Yang memfokuskan masalah mengenai pelayanan sosial di yayasan Al-fikr pada lembaga Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr. 3. Teknik Pengambilan Sampel Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, teknik pemilihan sampel/informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sample bertujuan (purpossive sample).24 Dalam menentukan subjek penelitian ini penulis memilih para informan yang menurut penulis dapat memberikan data yang dibutuhkan dalam penellitian ini. Dalam mencari data, penulis mewawancarai Pimpinan yayasan Al-Fikr yaitu H. Wildan Hasan Syadzili, S.Thi, kepala sekolah MTs yaitu Sudrajat, SE, beberapa dewan pengajar yaitu Asep Darmawan, Wahyu Hidayat, dan Iis Sulastri, S.Psi. Penulis juga mewawancarai sembilan siswa dari dua puluh satu siswa yatim piatu di Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr, karena sembilan siswa sudah mencukupi perwakilan informan dari dua puluh satu siswa yatim piatu. yaitu Ivan Muplis, Yoyoh Komariah, Ivan Ja’far Shidiq, Japaroni, Aitamimi, Yakub, Ayudin, Ayu Astuti, dan Marsonah. Dengan pengklasifikasian latar belakang dengan rancangan informan sebagai berikut: 24 Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009), edisi revisi cet. Ke 26, h. 241 16 Tabel 1 Rancangan Informan NO INFORMAN 1. Pimpinan Yayasan 2. Kepala Sekolah 3. Staf Pengajar INFORMASI YANG DICARI Gambaran yayasan Al-Fikr, visi dan misi, faktor penghambat dan pendukung terhadap pelayanan social di MTs AlFikr. Profil MTs Al-Fikr, visi dan misi, pelayanan social terhadap siswa yatim piatu, factor penghambat dan penunjang. Gambaran MTs AlFikr, latar belakang dan pelaksanaan pelayanan sosial terhaap yatim piatu, dokumentasi. METODE JUMLAH PENGUMPULAN DATA 1 Wawancara bebas terstruktur 1 Wawancara bebas terstruktur 3 Wawancara bebas terstruktur, dokumentasi 17 4. Siswa Yatim Piatu Pelaksanaan pelayanan social pada siswa yatim piatu, faktor penghambat dan pendukung, hasil yang dicapai. 9 Wawancara bebas terstruktur, observasi 4. Teknik Analisis Data Analisis Data Kualitatif (Bogdan & Biklen, 1982) adalah upaya yang dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.25 Di pihak lain, Analisis Data Kualitatif (Seiddel, 1998), prosesnya berjalan sebagai berikut:26 a) Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri, b) Mengumpulkan, memilah-milah, mengklasifikasikan, mensintensiskan, membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya, c) Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna, mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat temuan-temuan umum. Berdasarkan hal tersebut maka metode analisa yang digunakan adalah metode deskripsi analisis yakni dengan cara mengumpulkan data kemudian menyusun, menyajikan, baru kemudian menganalisis untuk mengungkapkan arti 25 26 Ibid. h. 248 Ibid. 18 data tersebut. Pada saat menganalisa data hasil observasi, penulis menginterpretasikan catatan lapangan yang ada kemudian menyimpulkannya. Setelah itu penulis menganalisa kategori-kategori yang nampak pada data tersebut. 5. Teknik Pemerikasaan Keabsahan Data Data yang telah digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian. Untuk menjaga keabsahan data dalam penelitian ini diperlukan teknik pemeriksaan. Adapun teknik yang digunakan untuk menjaga keabsahan adalah sebagai berikut: 1. Kriterium Kredibilitas/Kepercayaan Fungsi kriterium kredibilitas ini adalah untuk melaksanakan inkuiri sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai, kemudian mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan jalan pembuktian oleh penulis pada kenyataan ganda yang sedang diteliti. Kriterium kredibilitas ini menggunakan dua teknik pemeriksaan. a. Ketekunan Pengamatan Dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi yang sangat relevan dengan persoalan atau isu dalam penelitian ini dan kemudian memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci. Dengan kata lain, penulis mengadakan pengamatan kepada subyek penelitian yaitu, pengurus yayasan, kepala sekolah, staf pengajar, dan para siswa yatim piatu dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan, sehingga data yang didapat benar-benar valid, objektif dan saling mendukung untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (triangulasi). 19 b. Triangulasi Triangulasi adalah teknik pemeriksaan keabsahan data yang memanfaatkan sesuatu yang lain. Triangulasi dapat dicapai dengan jalan melalui : a) membandingkan data hasil wawancara dengan pengamatan di lapangan. Misalnya penulis membandingkan hasil wawancara subyek penelitian dengan hasil temuan pengamatan lapangan tentang program pelayanan sosial terhadap siswa yatim piatu di Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr. b) membandingkan keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang lain, misalnya penulis membandingkan jawaban yang diberikan oleh kepala sekolah atau pengurus yayasan dengan jawaban wawancara dengan siswa yatim piatu. c) membandingkan hasil wawancara dengan hasil dokumen yang berkaitan dengan masalah yang sedang diteliti. Wawancara tersebut untuk keperluan pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.27 2. Kriterium Kepastian Mengutip pendapat Scriven (dalam Lexy, 2007), yang menyatakan bahwa masih ada unsur ”kualitas” yang melekat pada konsep objektifitas, hal ini dapat digali, dari pengertian bahwa jika sesuatu itu objektif, berarti dapat dipercaya, faktual, dan dapat dipastikan. Dari sini penulis dapat membuktikan bahwa datadata ini terpercaya. Keterpercayaan ini didasarkan pada hasil data-data yang diperoleh dari hasil rekaman wawancara informan dan observasi terhadap subjek penelitian. 27 Ibid. h. 331 20 Kepastian dengan teknik pemeriksaan audit, kepastian auditor dalam hal ini ialah objektif atau tergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap pandangan, pendapat dan penemuan seseorang. Dapatlah dikatakan bahwa pengalaman seseorang itu subjektif, sedangkan jika disepakati oleh beberapa orang barulah dapat dikatakan objektif. 28 E. Sistematika Penulisan Untuk dapat memberikan gambaran yang lebih rinci, maka penulisan skripsi ini disusun dalam kerangka sebagai berikut: BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan Perumusan Masalah, Metodelogi Penelitian, Sistematika dan Teknik Penulisan. BAB II : Tinjauan Teoritis yang mencakup Pengertian Peranan, Tinjauan Sosiologis tentang Peranan, Pengertian Pelayanan Sosial, Ciri-ciri Pelayanan Sosial, Tujuan dan Fungsi Pelayanan Sosial, Pengertian Yatim Piatu. BAB III : Gambaran Umum Yayasan Al-Fikr yang terdiri dari Profil Yayasan AlFikr, Perhatian Pemerintah dan masyarakat terhadap Yayasan Al-Fikr, Struktur Organisasi, Jenis-jenis Pelayanan Sosial, Proses Perekrutan dan Persyaratan Anak Yatim Piatu, Sumber dan Penggunaan Dana Yayasan Al-Fikr, Sarana dan Prasarana. BAB IV : Temuan dan Analisis yang mencakup : Temuan tentang Pola Pelayanan Sosial Siswa Yatim Piatu di Yayasan Al-Fikr, Analisis pelayanan social terhadap siswa yatim piatu di desa gembong RT02/04 balaraja barat Tangerang BAB V : kesimpulan dan saran. 28 Ibid. h. 325 21 F. Teknik Penulisan Teknik penulisan yang digunakan penulis yaitu merujuk pada buku “Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan disertasi” yang diterbitkan oleh UIN Jakarta Press pada tahun 2002. 21 BAB II TINJAUAN TEORITIS A. Peranan 1. Pengertian Peranan Berbicara mengenai peranan, tentu tidak dilepaskan dengan status (kedudukan). Walaupun keduanya berbeda, akan tetapi saling berhubungan erat antara yang satu dengan yang lainya, semua diibaratkan seperti dua sisi mata uang yang berbeda, akan tetapi keikatannya akan sangat terasa sekali. Seseorang dikatakan berperan atau memiliki peranan karena orang tersebut mempunyai (status) dalam masyarakat, walaupan kedudukanya itu berbeda antara satu orang dengan orang lain, akan tetapi masing-masing individu berperan dengan statusnya. Dalam Kamus Bahasa Indonesia peranan adalah bagian dari tugas utama yang harus dilaksanakan.1 Sedangkan Grass Massan dan A.W. Eachen sebagai mana dikutip oleh David Berry mendefinisikan peranan sebagai seperangkat harapan-harapan yang dikenakan kepada individu yang harus dilakukan.2 Harapan tersebut masih menurut David Berry, merupakan imbangan dari norma-norma sosial, oleh karena itu dapat dikatakan peranan itu ditentukan oleh norma-norma sosial, oleh karena itu dapat dikatakan peranan itu ditentukan oleh norma-norma 1 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta; Balai Pusaka,1988),H.667 2 David Berry, Pokok-Pokok Pikiran Dalam Osiologi, (Jakarta: Raja Grafindo Pesada,195),h.99 21 22 di dalam masyarakat. Artinya seorang diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang diharapkan oleh masyarakat didalam pekerjaan-pekerjaan lainnya3. 2. Tinjauan Sosiologis Tentang Peranan Peran merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status). Artinya seseorang telah menjalankan hak-hak dan kewajibanya sesuai dengan kedudukanya, maka orang tesebut telah melaksanakan suatu peran. Keduany tak dapat dipisahkan karena satu dengan yang lain saling tergantung. Artinya tidak ada peran tanpa status dan tidak ada status tanpa peran4. Peranan dapat membimbing seseorang dalam berperilaku, karena fungsi peran itu sendiri adalah sebagai berikut: a. Memberi arah pada sosialisasi b. Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma dan pengetahuan; c. Dapat menyatukan kelompok atau masyarakat; dan d. Menghidupkan sistem pengendali dari kontrol, sehingga dapat melestarikan kehidupan masyarakat. Di dalam perananya sebagaimana dikatakan David Berry terdapat dua macam harapan yaitu : harapan- harapan masyarakat terhadap pemegang peranan dan harapan-harapan yang dimiliki si pemegang peranan terhadap masyarakat. 5 3 Ibid,h.100. J.Dwi Narwoko dan Bagong Suryanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan (Jakarta : Kencana, 2007), h.159 5 David Berry, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi,h.101 4 23 B. PELAYANAN SOSIAL 1. Pengertian Pelayanan Sosial Pelayanan sosial meliputi kegiatan-kegiatan atau intervensi-intervensi terhadap kasus yang muncul dan dilaksanaKan secara diindividualisasikan, langsung dan terorganisasi serta memiliki tujuan untuk membantu individu, kelompok, dan lingkungan sosial dalam upaya mencapai penyesuaian dan keberfungsian yang baik dalam segala bidang kehidupan di masyarakat, yang terkandung dalam pelayanan dapat dikatakan adanya kegiatan-kegiatan yang memberikan jasa kepada klien dan membantu mewujudkan tujuan-tujuan mereka. Pelayanan sosial itu sendiri merupakan suatu bentuk aktivitas yang bertujuan untuk membantu individu, kelompok, ataupun kesatuan masyarakat agar mereka mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, yang pada akhirnya mereka diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang ada melalui tindakan-tindakan kerjasama ataupun melalui pemanfaatan sumber-sumber yang ada di masyarakat untuk memperbaiki kondisi kehidupannya. Adapun pelayanan sosial yang dimaksud penulis yaitu sebagaimana dikemukakan Alfred J. Khan dalam Soetarso sebagai berikut : “Program-program yang dilaksanakan tanpa mempertimbangkan kriteria pasar untuk menjamin suatu tingkat dasar dalam penyediaan fasilitas pemenuhan kebutuhan kehidupan bermasyarakat serta kemampuan perorangan untuk melaksanakan fungsi-fungsinya dan untuk memperlancar kemampuan menjangkau serta menggunakan pelayanan serta lembaga-lembaga yang telah ada dan membantu warga masyarakat yang mengalami kesulitan dan keterlantaran.”6 Konsepsi mengenai pelayanan sosial memiliki arti yang luas dan bergantung kepada bagaimana konsep pelayanan sosial tersebut dipandang dari 6 Soetarso, Kesejahteraan Sosial, Pelayanan Sosial,dan Kebijakan Sosial, (Bandung: Koperasi Mahasiswa STKS, 1993), hal 26 24 berbagai aspek, bahwa pelayanan sosial bukan hanya sebagai usaha memulihkan, memelihara, dan meningkatkan kemampuan berfungsi sosial individu dan keluarga melainkan juga sebagai usaha untuk menjamin berfungsinya kolektivitas seperti kelompok-kelompok sosial, organisasi-organisasi serta masyarakat.7 Menurut Alfred J. Khan), Pelayanan Sosial dibedakan dalam dua golongan8, yakni : a. Pelayanan–pelayanan sosial yang sangat rumit dan komprehensif sehingga sulit ditentukan identitasnya. Pelayanan ini antara lain pendidikan, bantuan sosial dalam bentuk uang oleh pemerintah, perawatan medis dan perumahan rakyat. b. Pelayanan sosial yang jelas ruang lingkupnya dan pelayanan-pelayanannya walaupun selalu mengalami perubahan. Pelayanan ini dapat berdiri sendiri, misalnya kesejahteraan anak dan kesejahteraan keluarga, tetapi juga dapat merupakan suatu bagian dari lembaga-lembaga lainnya, misalnya pekerjaan sosial di sekolah, pekerjaan sosial medis, pekerjaan sosial dalam perumahan rakyat dan pekerjaan sosial dalam industri. Jadi Pelayanan social yang dilakukan oleh yayasan al- fikr adalah sebuah pelayan social yg memilki cakupan di golongan b sebagaimana yg telah dijelaskan diatas. Motif utama dalam pelayanan sosial adalah masyarakat mempunyai tanggung jawab untuk membantu masyarakat yang lebih lemah dan kurang beruntung serta memberikan perlindungan dengan pelayanan-pelayanan yang tidak mungkin dipenuhi oleh mereka sendiri secara perorangan. Motif inilah yang kemudian mendorong terbentuknya lembaga-lembaga pelayanan sosial seperti 7 8 Ibid, hal 30 Ibid, hal. 32-33 25 Yayasan yang berusaha membantu, menghibur dan memberikan kepada kliennya dengan berbagai aktivitas kegiatannya. Program-program pelayanan sosial dalam bentuk pelayanannya berupa: a) Terapi, pertolongan, rehabilitasi, b) Pelayan sosialisasi dan pengembangan, c) Pelayanan penjangkauan/akses, rujukan. Beradasarkan program-program pelayanan social diatas maka yayasan al fikr dapat dikategorikan pada poin B, karena lebih mngedepankan kepada sosialisai dan pengembangan. 2. Ciri-Ciri Pelayanan Sosial Kegiatan-kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial mempunyai ciri-ciri tertentu yang berbeda dengan kegiatan lainnya, ciri-ciri itu adalah : a. Organisasi Formal Kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial merupakan kegiatan yang terorganisir secara formal. Kegiatan gotong royong yang dilakukan secara spontan tanpa adanya organisasi yang teratur belum dapat dikatakan sebagai konsep pelayanan kesejahteraan sosial. Pertolongan dalam pelayanan sosial merupakan suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga formal yang telah diakui oleh masyarakat, yang memberikan pelayanan secara teratur dan pelayanan tersebut merupakan fungsi utamanya. b. Sumber Dana Sosial Pelayanan kesejahteraan sosial mempunyai tanggung jawab sosial sebagai unsur pokoknya. Mobilisasi sumber-sumber menjadi tanggung jawab masyarakat 26 secara keseluruhan, masyarakat dapat melaksanakan mekanisme sesuai keinginannya dan hal ini merupakan bagian yang penting bagi pelayanan kesejahteraan sosial yang disponsori oleh pekerja sosial dan tujuan utama dari pelayanan kesejahteraan sosial tidak mengejar keuntungan (non profit motif). c. Ditujukan Untuk Pemenuhan Kebutuhan Manusia Pelayanan kesejahteraan sosial harus memandang kebutuhan manusia secara menyeluruh, tidak hanya memandang manusia dari satu aspek saja. Hal inilah yang membedakan pelayanan kesejahteraan sosial dengan prinsip-prinsip pelayanan lainnya. 3. Tujuan dan Fungsi Pelayanan Sosial Pekerjaan sosial merupakan suatu bidang keahlian yang mempunyai tanggung jawab untuk memperbaiki atau mengembangkan interaksi-interaksi orang dengan lingkungan sosialnya melalui pelayanan-pelayanan sosial yang diberikan kepada klien sehingga mereka mendapatkan pelayanan yang sesuai dengan permasalahannya dan akhirnya mereka dapat mengatasi masalah yang dialaminya, bahkan dapat berupaya untuk mencegah agar permasalahan tersebut tidak muncul lagi. Dalam kegiatan utamanya profesi pekerjaan sosial dapat dilaksanakan dalam satu badan atau lembaga sosial untuk memberikan pelayanan sosial kepada klien, sehingga dengan adanya pelayanan sosial dapat memberikan fungsi yang maksimal bagi pengembangan kehidupan sosial individu, kelompok maupun masyarakat untuk menuju ke arah yang lebih baik lagi. Pelayanan sosial membentuk dan menyediakan sumber-sumber yang dibutuhkan bagi terwujudnya pemecahan masalah yang dialami individu, 27 kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah sosial dan membutuhkan pertolongan sehingga mereka dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik. Beberapa tujuan dari pelayanan sosial yang dikemukakan oleh Soetarso9, yaitu : 1) Melindungi atau memulihkan kehidupan keluarga, 2) Membantu individu untuk mengatasi masalah-masalah yang diakibatkan oleh faktor-faktor yang berasal dari luar dirinya maupun dari dalam dirinya, 3) Meningkatkan proses perkembangan yaitu membantu individu atau kelompok untuk mengembangkan atau memanfaatkan potensi-potensi yang ada di dalam dirinya, 4) Mengembangkan kemampuan orang untuk memahami, menjangkau dan mengusahakan pelayanan yang dibutuhkan. Pelayanan sosial disini selain menjalankan fungsinya, juga melakukan pemulihan suatu keadaan bermasalah menjadi suatu kondisi yang baik. Kegiatan dilakukan dengan cara membantu individu, kelompok dan masyarakat untuk dapat memanfaatkan potensi yang ada dalam dirinya sehingga memiliki kemampuan untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi. Selain itu, pelayanan sosial mempunyai fungsi mengembangkan kemampuan untuk menjangkau dan mengusahakan pelayanan yang dibutuhkan atau kemampuan untuk memahami pelayanan sosial manakah yang sesuai dengan 9 Ibid, hal. 33 28 permasalahan. Disini terlihat keterlibatan pekerja sosial sebagai pemberi pertolongan untuk meningkatkan kemampuan penyandang masalah sehingga mereka mampu mengatasi masalahnya sendiri. C. Pengertian Yatim dan Piatu Dalam kamus bahasa Indonesia, kata yatim mempunyai pengertian yaitu anak yang tidak beribu dan berayah10. Sedangkan menurut pengertian secara umum kata yatim dapat dipisahkan dengan kata yatim piatu yang keduanya mempunyai pengertian yang berbeda-beda. Kata yatim mempunyai pengertian tidak berayah, sedangkan piatu mempunyai pengertian tidak beribu. Yatim piatu bisa dianalogikan anak yang tidak memiliki ayah dan atau ibu sebagai kedua orang tuanya. Dalam penelitian ini, penulis mengambil sample/informan siswa yatim (tidak berayah), siswa piatu (tidak beribu), dan siswa yatim piatu (tidak berayah dan beribu). Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa anak yatim piatu yang mendapatkan perhatian dan perlindungan adalah mereka yang dapat dikatakan masih berstatus anak-anak yang belum dan mendapatkan pendidikan dan pekerjaan dengan baik. Dalam hal ini para pendidik dan orang tua asuh tidak meninggalkan dan melepaskan bimbingan dan perhatian sejauh mana tentang keberhasilan yang diraih oleh anak yatim dan piatu atau yatim piatu. Apabila mereka belum berhasil maka perlu adanya perluasan wawasan pengetahuan dan pelajaran lagi. Hal ini sangat dianjurkan oleh Allah SWT dalam firmannya (Q.S. An-Nisa ayat 6). 10 Toto iryanto,kamus bahasa indonaesia,(Surabaya:cv induk,1985),h.234 29 Artinya: Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin. kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara harta), Maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. dan janganlah kamu Makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu) tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. barang siapa (di antara pemelihara itu) mampu, Maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan harta anak yatim itu) dan Barangsiapa yang miskin, Maka bolehlah ia Makan harta itu menurut yang patut. kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada mereka, Maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi mereka. dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu). 30 Dalam ayat tersebut jelas sekali Allah mengajarkan kepada kita agar memperhatikan anak-anak yatim dan piatu dari segi perhatian, bimbingan serta perhatian yang cukup untuk masa depan mereka. Selama ini banyak anggota masyarakat, yayasan atau lembaga sosial, yang salah satunya adalah yayasan Al-Fikr yang telah melaksanakan layanan social kepada anak-anak yatim piatu serta orang-orang yang miskin yang berhak untuk diberikan uluran tangan seperti dhuafa. Yayasan Al-Fikr merupakan yayasan yang bersifat independent, berbasis masyarakat dan transparan dalam memberikan santunan. Yayasan Al-Fikr dikatakan independen karena merupakan lembaga pendidikan yang mandiri dan kegiatannya dipertanggungjawabkan kepada pemerintah atau masyarakat. Sedangkan transparansi atau keterbukaan tercermin kepada pengelola keuangan, dimana setiap periode berkala, khususnya pada setiap catatan keuangannya diumumkan dan disaksikan kepada anggota pengurus dan masyarakat yaitu melalui cara musyawarah. Dengan adanya cara inilah yayasan Al-fikr bersama-sama masyarakat mempercepat dan memperlancar segala kegiatan berupa apapun, pemberian santunan dan peningkatan pendidikan bagi anak yatim piatu serta kaum yang lemah (dhu’afa) yang melahirkan output efisien dan optimal. Adapun permasalahan yang dihadapi anak yatim piatu bisa dilihat dalam dua perspektif, yaitu: pertama, masalah umum, yaitu setiap anak pada umumnya mempunyai hak-hak yang sangat besar yaitu hak memiliki pendidikan11. Bagi anak-anak yang masih mempunyai kedua orang tuanya sudah pasti sedikit 11 M.Ash Sholihin Al Utsaimin, Hak-hak dalam Islam,(Tribuana Karya),h.31 31 banyaknya akan memperoleh pengalaman dan pendidikan dari gurunya atau pendidikan di lingkungan keluarganya. Lain halnya kepada anak yang tidak mempunyai orang tua mereka terasa terkucilkan dan akan menimbulkan kehilangan semangat dan gairah untuk menentukan masa depanya melalui jalur pendidikan, karena mereka merasa tidak adanya dukungan atau sokongan untuk menghadapi hidup yang lebih sempurna. Asumsi ini sering kali dialami oleh anak yatim piatu yang masih belum mendapatkan perhatian dari segenap orang yang mampu untuk mendukung mereka agar setaraf dengan anak-anak yang mempunyai orang tua. Di samping pendidikan yang mempunyai factor paling dominan, juga pada masalah pembinaan merupakan dua hal yang sangat penting. Karena tanpa adanya pendidikan pada pembinaan hidup manusia tidak akan terarah dan menjadi manusia yang terbelakang. Kedua, yang berkenaan dengan masalah anak yatim piatu adalah masalah yang berhubungan dengan kasih sayang dan masalah ekonomi. Pada masalah kasih sayang itu sangat penting bagi mereka, karena masalah kasih sayang dapat mendorong anak untuk mempunyai semangat hidup. Hal ini jarang sekali orang memperhatikan kasih sayang kepada anak yatim piatu secara tulus. Namun tidak sedikit orang yang memenuhi tanggung jawabnya untuk memberikan perhatian, dan kasih sayang kepada anak yatim piatu, hal ini hanya diberikan oleh orang-orang dalam lingkup terkecil saja dan mempunyai batasan-batasan kasih sayang, tidak sama persis kasih sayang yang diberikan oleh orang tua kandungnya. Yayasan Al-fikr merupakan salah satu lembaga yang menaungi anak-anak yatim piatu di dalamnya. Salah satu lembaga pendidikan yayasan Al-Fikr yang 32 menjadi lokasi penelitian adalah Madarasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr. Sekolah ini menerima siswa yang berlatar belakang yatim piatu. Madarasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr menjadi jembatan dalam upaya pemberian santunan dari para dermawan, perusahaan dan sebagainya yang disalurkan kepada siswa yatim piatu. Dengan demikian, penulis ingin melihat peranan yayasan Al-Fikr dalam hal ini adalah Madarasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr yang melakukan pelayanan sosial terhadap para siswanya yang yatim piatu. 33 BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN AL-FIKR A. Profil Yayasan Al-Fikr 1. Sejarah Berdirinya Semakin majunya suatu masyarakat, semakin dirasakan pentingnya pendidikan secara teratur bagi pertumbuhan anak serta generasi muda pada umumnya. Sebelum mendirikan sebuah yayasan yang resmi, pihak yayasan selaku bagian dari masyarakat telah melakukan kegiatan pengajian anak-anak non formal di teras rumah. Sepanjang perjalanannya, banyak sekali para orang tua yang menitipkan anaknya untuk dibekali ilmu agama seperti mengaji, menulis kaligrafi, belajar ilmu Fiqih, tauhid dan lain-lain. Dari sini kemudian, ada gagasan untuk meresmikan adanya sebuah lembaga pendidikan yang memang diakui oleh negara. Untuk itu, Yayasan Al-Fikr resmi didirikan pada tanggal 03 Maret 2006 berdasarkan akta notaris No.02 tahun 2007 oleh Agus Rahmat, SH. Lembaga sekolah pertama kali didirikan adalah Taman Pendidikan AlQur’an (TPA) Al-Fikr dan Raudhatul Jannah (RA) Al-Fikr. Kemudian pada tahun 2007 yayasan Al-Fikr meresmikan kembali Madrasah Tsanawiyyah (MTs) AlFikr. Kata Al-Fikr sendiri dalam bahasa arab memiliki arti ”berpikir”. Bahwa sebagai manusia yang memiliki derajat paling tinggi sebagai makhluk yang mulia, manusia diberi akal dan pikiran oleh Allah SWT. Untuk melakukan tindakan 33 34 berupa ucapan, sikap dan perlaku manusia diberi kekuatan untuk berpikir sebelum melangkah. Daya akal pikiran manusia yang sangat hebat jika diinput oleh berbagai ilmu pengetahuan dan pendalaman agama, maka ia akan terhindar dari kebodohan dan kekakuan dalam bersikap di masyarakat. Untuk itulah, pihak yayasan menamakan “Al-Fikr” pada lembaga pendidikannya. Dengan harapan, para siswanya kelak akan menjadi manusia yang berpikir. Yayasan Al-Fikr bergerak di bidang pendidikan dan sosial, khususnya dalam pembinaan, pengasuhan dan penyantunan anak-anak yatim piatu serta dhu’afa. Dari awal berdirinya yayasan Al-Fikr memberikan pembayaran sekolah dan pemberian santunan setiap bulannya dan juga pada setiap datangnya bulan Ramadhan. Gedung yayasan Al-Fikr dibangun di atas tanah dengan luas 1000 m2 dengan luas bangunan 300 m2. Gedung sekolah terdiri dari 3 (tiga) ruang kelas, 1 (satu) ruang kepala sekolah dan guru, 1 (satu) perpustakaan, 1 (satu) lab computer, 1 (satu) koperasi siswa, musholla dan MCK. Gedung ini digunakan oleh siswa Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr pada pagi hari, dan pada siang hari digunakan oleh siswa Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-Fikr. Sedangkan untuk Raudhatul Jannah (RA) Al-Fikr memiliki gedung tersendiri yang terdiri dari 4 (empat) ruang kelas, 1 (satu) ruang kantor, MCK, dan alat-alat bermain. 2. Letak Geografisnya Yayasan Al-Fikr berada di Tangerang kelurahan Gembong Kecamatan Balaraja, tepatnya di jln Raya Serang RT02/04 kelurahan Gembong Kecamatan Balaraja Tangerang. Lokasi ini sangat strategis karena mudah dijangkau oleh 35 masyarakat karena sangat dekat dengan jalan raya dengan jarak sekitar 50m2, dan ditambah dengan sarana transportasi yang lancar. Yayasan Al-Fikr terletak kira-kira 7 Km dari kecamatan Balaraja keberadaan yayasan tersebut sangat dekat dengan kelurahan Gembong. B. Perhatian Pemerintah dan Masyarakat Terhadap Yayasan Al-Fikr Organisasi sosial merupakan salah satu wadah bagi suatu masyarakat untuk berperan serta dalam usaha kesejahteraan bersama masyarakat. Disamping itu organisasi sosial adalah mitra kerja pemerintah dalam melaksanakan pembangunan dibidang kesejahteraan sosial sebagai bagian integral pembangunan nasinal. Para pemerintah lebih bersifat memberi bimbingan, bantuan, pengendalian, pengawasan, serta pengembangan. Maka untuk menjadi harapan pemerintah terhadap organisasai pemikul tanggung jawab yang diamanatkan oleh pemerintah adalah organisasi sosial mandiri, berswadaya dan maju, serta memiliki kemampuan personalitas dan perluasan jangkauan pelayanan. Sesuai dengan harapan pemerintah, yaitu menjadi organisasi yang mandiri berswadaya dan lain-lain, maka yayasan Al-Fikr telah memiliki dan memenuhi syarat dan juga berperan aktif dalam kesejahteraan sosial diantaranya adalah memberikan pelayanan, pembinaan mental dan pemberian santunan terhadap orang tua jompo yang tidak mampu. Karena begitu banyaknya peran yang telah diberikan oleh yayasan ini maka pemerintah dan masyaraka sangat memberikan perhatian kepada yayasan ini. Dengan lahirnya yayasan Al-Fikr, masyarakat sedikit demi sdikit sudah memahamai betapa pentingnya lembaga sosial dan pendidikan yang dapat 36 membantu dan mensejahterakan masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari peran yayasan Al-Fikr. Oleh karena itu yayasan dan masyarakat harus sama-sama bertangguang jawab atas kelestarian yayasan tersebut. Yayasan ini dengan kegiatanya mampu merubah kondisi dan situasi masyarakat yang tidak mampu menjadi masyarakat yang madani. Apabila kita melihat tanggpan pemerintah dan masyarakat, nyatalah bahwasanya keberadaan yayasan ini merupakan suatu yang sangat berharga karena berkat yayasan inilah masyarakat mulai menyadari betapa pentingnya pendidikan bagi anak yatim piatu. Selanjutnya yayasan ini sebagai lembaga perkembangan dakwah islamiyah, dimana dilakukan segala kegiatan dakwah dapat di yayasan tersebut. Di mulai dari pengajian, biaya SPP siswa, santunan, dan bantuan ekonomi kepada kaum yang lemah ekonominya. Dari kegiataan ini semua diharapkan yayasan dapat melahirkan kader-kader muda yang tangguh dan memiliki wawasan yang luas serta peka terhadap semua permasalahan yang dihadapi umat. Secara umum yang sering dihadapi yayasan Al-Fikr dalam melaksanakan kegiatan pelayanan sosial adalah masalah yang umum, yaitu masalah pengurangan pendanaan dan prasarana yang kurang memadai untuk pendididkan formal dan non formal. Merupakan masalah yang sangat penting dalam aktifitas yayasan itu sendiri, dan kurangnya tenaga pengajar keterampian seperti computer, bahasa arab dan inggris, maka dalam semua itu merupakan hambatan yang harus benar-benar diperhatikan agar menjalani program kerja dengan baik. Untuk mengatasi kekurangan dana maka yayasan ini berusaha mendapakan bantuan dari berbagai pihak yang terkait seperti; pengusaha, 37 pemerintah, atau donatur-donatur. Semua dilakukan untuk menunjang segala akktifitas-aktifitas dan perkembangan pelayanan sosial bagi anak-anak yatim piatu serta kegiatan dakwah di kawasan yayasan Al-Fikr ini. Ada pun secara khusus hambatan yang dihadapi yayasan ini adalah kurang nya tenaga pembinaan yang merupakan suatu hal yang sangat penting, maka banyak pengurus membantu membina dan mengajak padahal bukan profesinya. Padahal pengurus kurang dibekali dengan keahlian dalam melakukan pembinaan atau pengajaran. Disamping itu pengurus juga disibukan dengan tugasnya masing-masing. C. Stuktur Organisasi Yayasan merupakan suatu lembaga sosial yang didalamnya terdapat struktur organisasi yang tersususn diantaranya, ketua umum, wakil ketua, sekretais, bendahara, dan seksi-seksi yang saling membantu. Disini memerlukan organisasi yang baik, agar proses kerja berjalan dengan baik dan mencapai tujuan yang diinginkan. Berikut ini adalah struktur organisasi yayasan Al-Fikr Gembong Balaraja Tangerang. 38 STRUKTUR ORGANISASI MTS AL-FIKR TAHUN AJARAN 2009/2010 Penasehat : Hj. Masitoh (Pengurus Yayasan) : H. Wildan Hasan Syadzili, S.Thi Kepala : Sudrajat, SE Waka. Kurikulum : Zamroni, S.Pd Waka. Kesiswaan : Asep Darmawan Ketua Komite : H. Jalal Fahmi Tata Usaha : Asih Sunarsih Bimbingan Konseling : Iis Sulastri, S.Psi Koord. Guru : Ibnu Abbas Koord. OSIS Pramuka : Siska Rika, AMd Koord. Ekstra : H. Andi Madyan D. JENIS-JENIS PELAYANAN SOSIAL 1. Pelayanan Keagamaan Pembinaan keagamaan adalah usaha dan cara untuk memperbaiki dan meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, memperbaiki dan meningkatkan wawasan serta keimanan seseorang, pengamalan amal ibadah seseorang, sehingga mereka dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi. Pelayanan sosial di bidang keagamaan yang dilakukan oleh yayasan Alfikr di lembaga Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr terhadap para siswa dan siswa yatim piatu diantaranya: 39 1. Pengajian, ( qira’atu Al- Qur’an/tadarrus, dan menulis Al-Qur’an). Salah satu kewajiban kaum muslimin adalah belajar Al-Qur’an, oleh karena itu para pengajar sangat mengedepankan pada seluruh siswa dan siswa yatim piatu agar bisa membaca Al-qur’an. Disini para pengajar berusaha memberikan bimbingan dan mengenalkan kepada mereka bagaimana membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik dan benar, caranya yaitu dengan mengenalkan mereka mengenai lafadz-lafadz huruf hijaiyah, mempelajari tajwid, mengenal ragam lagu Al-qur’an, serta belajar mengerti dan memahami makna yang terkandung dalam Al-qur’an. Pengajian ini dilakukan setiap hari, yaitu sebelum memasuki kelas secara bersama-sama. Akan tetapi dalam hal memberikan pelajaran menulis AlQur’an sudah termasuk salah satu materi pelajaran di sekolah ini dengan sistem one by one (satu persatu).. 2. Tausiyah (siraman rohani). Tausiyah dilakukan oleh para pengajar kepada para siswa untuk menambah pengetahuan keagamaannya. Tausyiah dan pengajian dilakukan pada waktu pagi hari sebelum adanya kegiatan belajar mengajar. Biasanya jadwal tausyiah dan pengajian dilaksanakan silih berganti hari. Para pengajar berharap ilmu yang telah diberikan kepada mereka dapat bermanfaat bagi dirinya dan dapat mengamalkan kepada masyarakat setelah mereka keluar dari yayasan tersebut. 3. Bimbingan ibadah. Bimbingan ibadah yang dimaksud antara lain bimbingan cara berwudhu, praktek gerakan solat, bacaan solat, dan lainlain. 40 4. Bimbingan tahfidz Qur’an (menghapal ayat-ayat al-Qur’an). Tahfidz Qur’an ini termasuk salah satu mata pelajaran di sekolah ini. Biasanya diadakan seminggu sekali. Selain menghapalnya, para siswa juga diberi penjelasan terlebih dahulu tentang ayat-ayat Al-Qur’an yang akan dihapalnya, dengan maksud supaya para siswa mengerti makna yang terkandung di dalam ayat tersebut. 5. memperingati hari-hari besar agama Islam. Peringatan hari-hari besar agama islam yang dilaksanakan oleh yayasan Al-fikr selain diikuti oleh anak-anak didiknya, biasanya terbuka untuk masyarakat sekitar. Dalam acara ini para siswa dan siswa yatim piatu bisa menunjukkan bakat mereka masing-masing melalui pertunjukan, yaitu berpidato, membaca puisi dan sebagainya. Adapun hari-hari besar agama Islam yang dirayakan oleh yayasan Al-Fikr pada Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr yaitu : 1. Maulid Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabi’ul awal 2. Isra’ Mi’raj pada tanggal 27 Rajab 3. Peringatan 10 Muharram (hari anak yatim) 2. Pelayanan Pendidikan Drs.M Natsir Ali, mengungkapkan bahwa pendidikan adalah segala usaha mengembangkan nilai, menyampaikan nilai untuk dipakai oleh anak sehingga menjadi pintar, baik, mampu hidup dan berguna bagi masyarakat, yaitu baik usaha sendiri mengejar nilai itu ataupun meminta bantuan orang lain. Perlu diketahui, bahwa salah satu tujuan utama didirikanya yayasan ini adalah untuk memberikan kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya kepada 41 mereka (anak yatim piatu) sehingga merela mampu merasakan pendidikan layaknya anak-anak yang lain yang setara dengan mereka. Perlu penulis informasikan bahwa yayasan Al-Fikr dalam pelayanan sosialnya menyelanggarakan pendidikan pada anak-anak yatim piatu melalui dua jalur, yaitu: pertama. melalui pendidikan formal/pendidikan sekolah yang masih dalam naungan yayasan Al-Fikr, dimana menggunakan kurikulum yang digunakan dan yang ditetapkan oleh Kemenag (Kementerian Agama) yang ststusnya disamakan dengan lembaga pendidikan madrasah negeri. Adapun pendidikan formalnya mulai dari tingkat Raudhatul Athfal (RA), Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), Madrasah Tsanawiyyah ( MTs) . Kemudian bagi anak-anak yatim piatu yang mendapat nilai baik dan berprestasi disekolahnya, maka anak yatim piatu tersebut diberikan kesempatan untuk melanjutkan pendidikannya diperguruan tinggi. Dimana biaya akan ditanggung sepenuhnya oleh pihak yayasan ataupun para donatur. Kedua, melalui pendidikan non formal atau pendidikan luar sekolah. Sebelumnya sedikit perlu dipaparkan secara definitif tentang pengertian dan ruang lingkup pendidikan luar sekolah menurut UU negara. Seperti UUSPN No.2, tahun 1989 tentang pendidikan nasional pasal 9, bahwa yang dimaksud pendidikan luar sekolah meliputi keluarga, kelompok belajar, kursus dan satuan pendidikan yang sejenis. Hal ini dipertegas pada pasal berikutnya yaitu penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur, yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Lebih jelasnya pendidikan luar sekolah adalah: setiap kegiatan pendidikan yang diorganisasikan di luar sistem pendidikan formal baik dilakukan sebagai kegiatan yang lebih luas untuk memenuhi kebutuhan pelajar dan mencapai kegiatan. Pendidikan luar 42 sekolah yang dilakukan oleh yayasan Al-Fikr diantaranya yaitu berupa kursus komputer, kursus bahasa arab-inggris, marawis, silat dan sebagainya. Masalah pendidikan anak-anak yatim piatu yang berada di yayasan ditangani oleh kepala sekolah Madrasah Tsanawiyyah (MTs) yakni Sudrajat, S.E dimana semua biaya pendidikan anak-anak Yatim piatu akan ditanggung seluruhnya oleh yayasan dan para donatur sampai tingkat SMA/MA. Anak-anak yatim piatu juga dapat meneruskan pendidikannya sampai tingkat perguruan tinggi, akan tetapi dengan syarat bahwa mereka harus mendapat nilai yang bagus dan berprestasi di sekolahnya. Pelayanan pendidikan yang dilakukan oleh yayasan Al-Fikr di lembaga Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr kepada siswa yatim piatu antara lain: a) Siswa yatim piatu diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan b) Memberikan biaya gratis dalam pembayaran iuran sekolah SPP c) Memberikan buku paket gratis d) Memberikan kesempatan mengikuti ujian semester 3. Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan Sama halnya dengan konsultasi, pelayanan secara khusus pun belum ada di yayasan tersebut. Pihak yayasan hanya akan mengambil tindakan pengobatan jika ada anak yatim piatu tersebut yang terserang penyakit, dan selanjutnya dibawa ke klinik ataupun puskesmas terdekat, kemudian tindakan prepentif lain yang diambil adalah dengan cara memberikan himbauan agar selalu menjaga kesehatan. Namun, lepas dari itu semua pihak yayasan tersebut mempunyai UKS (Unit Kesehatan Siswa). Sehingga siswa yang berada di yayasan tersebut bisa 43 memeriksakan kesehatannya yang sudah ada di yayasan Al-Fikr secara berkala tanpa harus menunggu sakit terlebih dahulu.1 4. Pelayanan Keterampilan Pelayanan keterampilan yang ada di Madrasah Tsanawiyyah (MTs) AlFikr adalah: a. Latihan publik speaking atau berpidato yang dilaksanakan setiap hari selasa pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Kegiatan ini tidak hanya belajar berpidato atau publik speaking saja akan tetapi didalamnya diajarkan bernyanyi, membaca puisi, MC (Master of Ceremony), b. Kursus bahasa arab dan bahasa inggris c. Kursus komputer d. Marawis dan rebana e. Ilmu bela diri/Silat f. Mading (Majalah Dinding). Dalam mading ini, para siswa diharapkan mampu mengasah bakat dan minatnya dalam menulis puisi, mengarang cerita, berpantun ria, menulis kaligrafi dan lain-lain. g. Pelatihan kepramukaan h. Pelatihan kepemimpinan (Leadership) E. Proses Perekrutan dan Persyaratan anak yatim piatu Proses perekrutan anak yatim piatu yang dilakukan oleh yayasan Al-Fikr untuk bisa mendapatkan pendidikan di tiga lembaga (RA, TPA, MTs) Al-Fikr 1 Wawancara pribadi dengan Ivan Muflis (anak yatim), Gembong 12 nov 2010. 44 biasanya dimulai pada awal ajaran tahun baru, yaitu bulan mei dengan membuka pendaftaran yang diikuti dengan penyeleksian pada bulan juni yaitu dengan mendatangi langsung rumah anak yatim piatu tersebut, guna mengetahui apakah layak anak tersebut diterima di yayasan Al-Fikr, selain itu dari awal berdirinya pihak yayasan tersebut (pengurus) mempublikasikan tentang kegiatan dan keberadaan yayasan Al-Fikr. Adapun kelanjutanya sampai sekarang banyak yang datang sendiri, dan kemudian ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh anak yatim piatu.diantaranya: 1. Berumur antara 12 sampai 13 tahun pada saat masuk yayasan Al-Fikr 2. Berbadan sehat dan tidak cacat mental 3. Memiliki domisili yang jelas (surat keterangan dari RT, sampai tingkat kelurahan) 4. Mempunyai silsilah atau keturunan yang jelas (ada yang bertanggung jawab terhadap anak tersebut) 5. Berasal dari keluarga yang benar-benar tidak mampu 6. Mempunyai keinginan untuk maju 7. Bersedia untuk mengikuti dan mematuhi segala ketentuan dan peraturan yang berlaku di yayasan Al-Fikr. Akan tetapi persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon klien tidak hanya yang telah disebutkan di atas, beberapa keterangan yang didapat oleh penulis, dan beberapa anak yatim piatu, bahwa ada yang hanya dimintai identitas diri berupa : akte kelahiran, ijazah, data orang tua, keterangan RT dan RW, dan sebagainya. F. Sumber dan Penggunaan Dana Yayasan Al-Fikr 45 Adapun sumber dana yang didapat pihak yayasan, yaitu Yayasan Al-Fikr sebagai donatur tetap PT.DULTON Kemenag (Kementerian Agama) Masyarakat sekitar Perolehan dana tersebut digunakan untuk pendidikan, kesehatan, kesekretariatan, dan lain-lain.. G. Sarana dan Prasarana Sarana-sarana yang dimiliki oleh yayasan Al-Fikr diantaranya tempat mengaji anak-anak Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), majlis ta’lim bapakbapak, tempat kursus seperti computer, bahasa inggris, dan arab. 46 BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS A. Temuan Tentang pola pelayanan sosial anak yatim di Yayasan Al - Fikr Sebagai bagian dari satu kebijakan yang diselenggarakan oleh Yayasan Al – Fikr menyangkut pendidikan dan sosial yang menjadi satu bagian yang tak terpisahkan dari komitmen dan misi yayasan untuk mencerdaskan kehidupan bangsa, maka dalam hal kebijakan menyangkut nasib siswa yatim pihak yayasan memberikan pola pelayanan bagi anak yatim yang ada pada Madrasah Tsanawiyah Al – Fikr menyangkut beberapa asfek pelayanan yaitu : 1. Program pelayanan dalam bidang Keagamaan 2. Program Pelayanan dalam bidang Pendidikan 3. Program pelayanan dalam bidang Kesehatan 4. Program Pelayanan dalam bidang Keterampilan (Life Skill) 1. Program pelayanan dalam bidang keagamaan Sebagai sekolah yang berbasiskan keagamaan, Mts Al – Fikr mencoba untuk meramu berbagai kombinasi sistem pendidikan yang cocok diterapkan guna mendukung pembelajaran yang berbasiskan pada keagamaan. Adapun pola kegiatan yang dilaksanakan guna mendukung ke arah tersebut adalah : A. Pelatihan Baca Tulis Qur’an Untuk menunjang kemampuan siswa dalam baca tulis Al-Qur’an dilaksanakan satu bentuk pelatihan baca tulis Al-Qur’an yang penyelenggaraannya dilaksanakan secara rutin selama tiga hari sekali dan dieavluasi selam satu semester. Pelatihan ini mendapat perhatian yang 46 47 cukup ekstra dari pihak yayasan sebagai bentuk tanggung jawab moral akan kemampuan seorang muslim dalam membaca al – qur’an. Diharapkan dengan adanya pelatihan ini semua siswa termasuk juga siswa yatim dapat membaca al – Qur’a. dengan baik dan benar selepas lulus dari sekolah.1 B. Bimbingan Bacaan Ibadah Penguasaan Bacaan ibadah merupakan satu keharusan bagi setiap muslim dalam menjalani aktifitas ibadahnya sehari – hari, hal ini disadari sepenuhnya oleh pengurus yayasan Al – Fikr dalam mendidik para siswa menguasai materi tersebut, oleh karenanya dibuatlah satu program penunjang dimana para siswa diwajibkan menghafal bacaan – bacaan ibadah yang telah disusun oleh pihak sekolah dan disetorkan hapalannya kepada guru pembimbing. Kegiatan ini rutin dilakukan dalam seminggu sekali tidak terkecuali bagi siswa yatim. C. Tahfidz Al – Qur’an Para siswa dibimbing dan diarahkan untuk bisa menguasai hapalan surat – surat al – Qur’an yang ada dalam Juz amma dan ayat – ayat pilihan. Diharapkan para siswa yang lulus pada Madrasah Tsanawiyah Al – Fikr mempunyai kompetensi dalam hapalan surat Al – Qur’an. D. Tausiah dan Tadarus Pra Belajar Kegiatan tausiah menjelang belajar rutin dilaksanakan setiap harinya agar supaya pemahaman keagamaan dan akhlak siswa dapat menjadi lebih baik 1 Wawancara pribdi dengan Pengurus yayasan, Iis Sulastri. Spsi, sebagai guru bimbingan konseling. 48 lagi. kemudian dilanjutkan dengan tadarus pagi hari secara bersama –sama dengan bimbingan dewan guru. 2. Program pelayanan dalam bidang pendidikan Dalam program pelayanan bidang pendidikan ini pihak yayasan melalui kebijakan yang dikeluarkan oleh sekolah melakukan terobosan – terobosan untuk menanggulangi biaya pendidikan anak – anak yatim pada Mts Al – Fikr , menyangkut semua asfek kegiatan sekolah2. Adapun program pelayanan yang diberikan oleh Yayasan Al – Fikr dalam hal asfek pendidikan adalah : A. Siswa yatim diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan Mts Al – fikr berkomitmen untuk memajukan dunia Pendidikan bagi semua kalangan, tidak terkecuali bagi siswa yatim dan duafa yang lainnya. Komitmen ini langsung dilaksanakan melalui kebijakan yang memberikan kesempatan kepada siswa yatim untuk mengenyam pendidikan secara Gratis di Mts Al – Fikr dengan pola belajar sama dengan siswa yang lainnya. B. Siswa Yatim diberikan buku pelajaran secara gratis Dalam menghadapi pelajaran yang ada diperlukan buku – buku penunjang yang kelak dapat menolong mereka dalam menahami pelajaran, keadaan ini dipahami betul oleh pihak yayasan tekait pelajaran yang disampaikan diperlukan bahan bacaan tambahan guna menambah wawasan dan pengetahuan mereka. Dalam hal ini pihak yayasan memberikan kepada setiap siswa Yatim buku pelajan secara gratis yang dibagikan enam bulan 2 Wawancara pribdi dengan Ketua yayasan, Sudrajat.SE 49 sekali. Adapun buku – buku penunjang yang lainnya diberikan kesempatan untuk membaca dan meminjamnya di perpustakaan sekolah. C. Diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian evaluasi semester Dalam rencana pembelajaran yang diselenggarakan sekolah, terdapat empat pola evaluasi belajar yang kesemuanya menyangkut pendanaan dalam penyelenggaraan ujian. Ke empat ujian tersebut yaitu ujian semester I, ujian Semester II, ujian mid semester I, ujian mid Semester II, Adapun untuk siswa yang kategori yatim pihak sekolah memberikan kebijakan untuk tidak memungut uang ujian bagi siswa yang kategori yatim. 3 D. Semua perlengkapan belajar diberikan secara gratis Pihak sekolah menyadari bahwa kemampuan ekonomi keluarga para siswa tersebut amatlah sangat tidak mendukung dalam hal pemenuhan kebutuhan siswa dalam asfek berpakaian dan perlengkapan belajar, karenanya untuk memenuhi kebutuhan mereka diberikan perlengkapan belajar menyangkut pakaian, alat tulis, tas belajar dll.4 3. Program Pelayanan Dalam Bidang Kesehatan Yayasan Al – Fikr menyadari sepenuhnya akan pentingnya kesehatan bagi siswa – siswi yatim yang ada dalam lingkup yayasan. Karenanya untuk menunjang belajar mereka dengan tenang diberlakukan satu kebijakan untuk menanggulangi masalah tersebut5. Adapun Pelayanan kesehatan yang diambil adalah : A. Pihak Yayasan bekerja sama dengan puskesmas terdekat untuk Menjalin komunikasi dan komitment. 3 Wawancara pribdi dengan Kepala Yayasan, Sudrajat. SE ibid 5 Wawancara pribdi dengan Pak Asep darmawan sebagai Waka kesiswaan 4 50 Lokasi Madrasah Tsanawiyah Al–Fikr yang cukup strategis menjadikannya cukup dekat dengan pusat–pusat pelayanan sosial. Adapun dengan pusat kesehatan masyarakat desa atau Puskesmas hanyalah berjarak 100 meter dari lokasi sekolah. Yang dengan jarak yang cukup dekat tersebut memudahkan untuk pelayanan kesehatan dari dan ke sekolah. Antara pihak sekolah dan pihak Puskesmas telah terjalin komunikasi dan kesepahaman menyangkut siswa yatim, yaitu bahwa siswa yatim diperbolehkan untuk berobat secara gratis dengan hanya melampirkan pengantar dari sekolah sebagai bukti siswa Mts Al – Fikr. B. Memberikan jaminan pengobatan kepada setiap siswa-siswi Terdapat beberapa siswa yatim yang sakit pada waktu yang bukan hari kerja, hal ini menjadi satu masalah tersendiri mengingat puskesmas hanya buka pada jam dan hari tertentu saja. Karenanya untuk siswa yang sakit diluar hari kerja puskesmas diberikan biaya berobat oleh pihak yayasan ke klinik terdekat agar bisa cepat sembuh dan bisa mempercepat belajar kembali.6 4. Pogram pelayanan Keterampilan (life Skill) Untuk menambah skill siswa dalam menghadap tantangan zaman yang semakin kompleks diperlukan kemampuan keterampilan guna menunjang masa depan siswa yang lebih baik dan siap pakai. menyikapi hal itu Yayasan Al – Fikr memberikan beberapa pelatihan yang secara 6 ibid 51 rutin dilakukan setiap minggunya, adapun pelatihan yang dilakukan adalah : A. Melakukan Pelatihan Program Komputer Program computer yang dilaksanakan dilingkup Sekolah adalah bekerjasama dengan Lembaga kursus “ LPK Bina maarif “ yang dekat dengan institusi sekolah dalam melatih siswa untuk mahir dalam menjalankan program – program computer dan perakitan computer Jumlah Program pengajar Jam latihan peserta 1. Microsoft 1. Nurul rohimah 45 menit 16 peserta Word 2. Anwar 2. Excel 3. Abbas 45 menit 10 peserta 3. Power Point 45 menit 15 peserta 4. Internet 45 menit 10 peserta B. Pelaksanaan Majalah Dinding (Mading) Sekolah Setiap siswa termasuk juga siswa yatim dibebankan untuk mengelola majalah dinding per minggunya dengan kewajiban untuk menulis artikel atau karya tulis dengan bimbingan dewan guru. C. Pelatihan Keterampilan Minat dan Bakat Terdapat beberapa pilihan dalam Mts Al – Fikr dalam mengembangkan minat dan bakat siswa, hal ini dimasudkan agar siswa 52 terarah dalam penyaluran bakat dan minatnya masing – masing7. Adapun program minat dan bakat ini terdiri atas berberapa bidang antara lain : 1. Bidang Dakwah/pidato Mengajarkan mereka bagaimana cara berbicara didepan public dengan menggunakan bahasa yang benar. 2. Bidang Qori dan Tilawah Mengajarkan mereka bagaiman cara membaca ayat suci Al-Qur’an diikuti dengan penyebutan makhorijul huruf dan tajwid yang benar. 3. Bidang Seni beladiri Memperkenalkan seni bela diri kepada para siswa/siswi seperti tapak suci yang di sudah menjadi program dari pihak yayasan. 4. Bidang Marawis Mengajarkan kepada para siswa/siswi ketrampilan bersholawat dengan menggunakan alat-alat marawis seperti rebana, gendang, dll. 5. Bidang Teater Mengajarkan kepada para siswa/siswi bagaimana melakoni sebuah peran dalam sebuah pertunjukan. D. Melatih Life skill kepramukaan Kepanduan merupakan satu bentuk model dalam mendidik siswa ke arah kemandirian dalam hidup, pendidikan kepramukaan bersifat nonformal akan tetapi terbukti membentuk generasi muda yang tangguh dan bertanggungjawab. Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan yang 7 Wawancara pribdi dengan Pengurus Yayasan Al- fikr, H.. Wildan Hasan Syadzili 53 wajib diikuti oleh segenap siswa Mts termasuk juga siswa yatim. Kegiatan ini rutin dilaksanakan setiap 2 minggu sekali. E. Pelatihan leadership Pelatihan leadership menjadi agenda rutin yang dilaksanakan guna menunjang mentalalitas siswa dalam menghadapi tantangan zaman. Kegiatan diarahkan untuk mengasah kemampuan kepemimpinan dan kesiapan mental siswa untuk menjadi pemimpin8. Adapun pola kegiatan ini adalah dalam bentuk : 1. Outbond 2. Pelatihan managerial 3. Pelatihan Kepemimpinan (Leadership) 4. Bedah buku Kepemimpinan B. Analisis Dalam analisa yang penulis lakukan Yayasan al – Fikr terdapat satu usaha dari pihak yayasan untuk mengangkat harkat dan martabat para yatim dengan pola kebijakan yang diperankan oleh yayasan. Hal ini dapat dilihat lewat analisis beberapa pola pelayanan yang diberikan,yaitu : 1. kegiatan keagamaan Setiap anak memiliki hak yang sangat besar, diantaranya hak mendapatkan kasih saying yang sama, hak ingin mendapatkan perlindungan dari orang tua. Namun yang terpenting lagi adalah hak mendapatkan pendidikan, terutama pendidikan dalam bidang agama, adapun peran yang dijalankan oleh Mts Al – Fikr adalah berupaya dengan sungguh – sungguh untuk mengisi semua kegiatan 8 ibid 54 sekolah dengan nuansa keagamaan, sedangkan bagi siswa yatim mereka mendapatkan binaan yang cukup dari pihak sekolah seperti halnya siswa yang lain. Faktor pendukung pelayanan keagamaan ialah : 1. Para Siswa yatim umumnya merupakan bisa membaca al – Qur’an 2. kegiatan keagamaan yang dilaksanakan merupakan kegiatan sehari – hari para siswa di rumah. 3. Adanya semangat para siswa untuk mempelajari agama. Adapun faktor penghambatnya ialah : 1. kemampuan pemahaman siswa yang satu dengan yang lainnya tidaklah sama. 2. Kurang disiplinnya siswa dalam membawa alat kelengkapan belajar, seperti al - Qur’an, kartu hapalan madrasah. 2. Pelayanan Sosial dalam bidang pendidikan. Sebagaimana dikutip pada bab sebelumnya, bahwa peranan social itu haruslah diorganisir oleh lembaga formal dan terstruktur, dalam hal ini yayasan Al – Fikr telah berupaya untuk memobilisasi sumber daya yang ada pada internal dan eksternal sekolah. pola pendayagunaan potensi sumberdaya keuangan ini untuk memenuhi kebutuhan dasar pendidikan mencakup asfek belajar mengajar, perlengkapan belajar, buku – buku , kegiatan evaluasi, dll. Pada keseluruhanya membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Adapun peranan yayasan dalam upaya melayani semua kebutuhan pendidikannya adalah dengan berbagai cara antara lain : 55 a. Ada upaya untuk menggandeng pihak ke tiga dalam pendanaan pendidikan Yatim. Dalam hal ini pihak yayasan berusaha untuk menggandeng pihak perusahaan terdekat yaitu PT. Doulton untuk menjadi Bapak asuh bagi anak yatim yang ada di MTs Al – Fikr. Usaha ini telah membuahkan hasil dengan diberikannya donasi per bulan bagi siswa yatim. b. Upaya untuk melakukan pelayanan semua asfek pendidikan sekolah tanpa membeda – bedakan dengan siswa reguler lainnya. Dalam hal ini siswa yatim diberikan keistimewaan dalam hal kebutuhan – kebutuhan dasar pendidikan mencakup belajar, peralatan dsb. c. Berusaha mengajukan siswa yatim dalam program beasiswa siswa miskin yang dilaksanakan oleh Kementrian agama dalam program tahunan. Terdapat beberapa siswa yatim yang tidak tercover dalam Donasi Perusahaan PT. Doulton, maka pihak yayasan berusaha memasukannya sebagai penerima Besiswa Siswa Miskin kementrian Agama. Peranan dari yayasan dalam upaya pelayanan sosial dalam bidang pendidikan dapat dikatakan bahwa Yayasan berusaha mendidik para siswa Yatim dalam belajar dan pemenuhan asfek kelengkapan alat belajarnya tanpa membedakan dengan siswa yang bukan yatim. Akan tetapi dalam hal pendanaan pihak yayasan tidaklah membebankan kepada para siswa tersebut untuk membayar biaya pendidikan, melainkan pihak Yayasan berusaha untuk mencarikan donatur bagi siswa yang bersangkutan. Adapun bentuk alokasi pendanaan Pendidikan dapat dilihat pada table berikut : 56 Tabel 4.1 Data status siswa MTs Al - Fikr No Status Siswa Jumlah Siswa 1 Menengah 40 2 Miskin 15 3 Yatim / yatim Piatu 21 Jumlah 76 Tabel 4.2 Daftar Donatur Madrasah per -1 Bulan No Donasi Jumlah siswa Nominal 1 Orang tua wali murid 55 Rp. 1.100.000 2 PT Doulton 11 Rp. 550.000 3 BSM depag 10 Rp. 600.000 TOTAL Rp. 2.250.000 Dalam tabel diatas kita dapat simpulkan bahwasanya jumlah siswa yang ada di Mts Al Fikr adalah sebanyak 76 orang, adapun jumlah siswa yatim sebanyak 21 orang. Donasi yang diberikan oleh wali murid yang mampu per – bulan berupa SPP hanyalah mencapai Rp.1.100.000,- sedangkan untuk memenuhi kebutuhan pendidikan yatim sebayak 21 orang diusahakan dari berbagai donatur yaitu : dari PT Doulton sebanyak 11 orang sejumlah Rp. 550.000 atau Rp. 57 50.000/orang, dan dari Beasiswa Siswa miskin Kemenag Sebesar Rp. 600.000 atau Rp. 60.000/ orang. Faktor pendukung yang ada pada pelayanan sosial bidang Pendidikan adalah : 1. Terdapat Donasi Pihak ke – tiga dalam mengcover biaya pendidikan siswa 2. Siswa yatim merupakan warga sekitar sehingga komunikasi dengan wali murid lebih terbuka. 3. Faktor lingkungan yang mendukung kegiatan pendidikan Adapun faktor penghambat pelayanan pendidikan adalah : 1. Kurangnya semangat belajar pada sebagian siswa yatim. 2. Kurangnya perawatan pada kelengkapan belajar yang diberikan. 3. Adanya kecemburuan dari sebagian kecil siswa bukan yatim. Agar mendapat fasilitas seperti siswa yatim 4. Kurangnya sarana dan prasarana sekolah 3. Pelayanan Sosial Bidang Kesehatan Motif utama dalam pelayanan social adalah masyarakat mempunyai tanggung jawab dalam membantu masyarakat yang lebih lemah dan kurang beruntung serta memberikan perlindungan dengan pelayanan – pelayanan yang tidak mungkin dipenuhi oleh mereka sendiri secara perorangan. Motif inilah yang kemudian mendorong terbentuknya lembaga – lembaga pelayanan social seperti yayasan yang berusaha membantu kaum yang lemah dan kurang beruntung. 58 Usaha sistematis yang dilakukan oleh pihak yayasan al – fikr dalam menanggulangi masalah kesehatan anak – anak yatim ini, dilihat sebagai upaya yang maksimal dilakukan dengan cara menjalin relasi dengan Puskesmas terdekat agar supaya anak – anak yatim binaan dapat mempunyai akses kesehatan. Disamping itu juga terdapat upaya untuk mengcover biaya kesehatan apabila puskesmas tidak beroperasi normal. Upaya lain juga terus diusahakan oleh pihak yayasan dengan menghadirkan penyuluhan kesehatan yang didatangkan ke sekolah. Faktor pendukung Pelayanan bidang kesehatan anatara lain : 1. Jarak antara sekolah dan Puskesmas dekat 2. Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat. 3. Banyaknya klinik kesehatan di sekitar sekolah Faktor Penghambat Pelayanan kesehatan ialah : 1. Pola hidup yang kurang sehat siswa ketika pulang ke rumah 2. Para siswa cenderung ingin berobat sendiri 3. Para siswa cenderung menyembunyikan penyakitnya. 4. Pelatihan Keterampilan Setiap anak pada umumnya mempunyai hak – hak yang besar yang berkaitan dengan hak – hak dasar mereka, bagi anak yang kedua orangtuanya masih lengkap tidak lah terlalu sulit untuk memenuhi segala kebutuhan dasar mereka. Akan tetapi bagi anak yang tidak mempunyai orangtua yang lengkap, mereka merasa terasing dan dikucilkan dari kehidupan masyrakat. Tidak adanya semangat dan gairah untuk menentukan masa depannya. Karenanya dukungan dan motivasi hidup serta kepercayaan diri mutlak diperlukan bagi mereka semua. 59 Disamping itupula pembekalan skill yang mumpuni bisa menjadi jalan bagi keberhasilan masa depan mereka. Adapun faktor pendukung keberhasilan pelatihan Keterampilan ini ialah : 1. Tenaga Pengajar yang mumpuni di bidangnya. 2. Kegiatan pelatihan rutin dilaksanakan 3. Adanya komitmen yang tinggi dari pihak sekolah untuk memajukan skill siswa Adapun faktor penghambat pelayanan dalam bidang ini ialah : 1. Tidak semua bidang dalam pelatihan mendapatkan fasilitas yang layak 2. Tidak semua siswa mempunyai bakat dalam bidang yang diikutinya. 3. Pilihan akan suatu bidang keahlian seringkali bukan didasarkan atas keinginan pilihan sendiri melainkan atas pilihan pembimbing. Analisis yang ada pada Mts Al – Fikr terlihat bahwa ada peranan pihak yayasan untuk melakukan pelayanan sosial bagi anak yatim yang ada di lingkungan sekolah. Mts Al – Fikr sebagai lembaga Formal telah berupaya untuk membuat satu kebijakan yang berbeda terhadap anak yatim dalam menyediakan sumber – sumber yang dibutuhkan bagi terwujudnya pemecahan masalah yang dialami individu yatim. Dengan harapan peranan yang dijalankan oleh Yayasan Al – Fikr ini bisa membuat masa depan yatim yang ada dapat lebih baik. BAB V PENUTUP A. Kesimpulan Berdasarkan kajian awal yang telah dilaksanakan dapat disimpulkan sebagai berikut: 1. Pelayanan social yang paling digunakan di yayasan Al-Fikr adalah pelayanan pendidikan, kesehatan, keagamaan dan keagamaan. kemudian pelayanan sosial yang paling sedikit digunakan adalah pelayanan konsultasi, pemeriksaan kesehatan, keterampilan, hiburan, dan rekreasi,. 2. Faktor pendukung dalam hal pemberian pelayanan sosial di yayasan Al-Fikr adalah adanya sarana dan prasarana yang cukup bagi siswa yatim piatu untuk menunjukan potensi dan prestasi yang dimiliki. Selain itu juga tersedia dana yang cukup untuk mengadakan berbagai kegiatan. Faktor penghambat dalam pemberian pelayanan sosial di lembaga ini adalah kurangnya pengawasan yang diberikan kepada anak yatim piatu, hal ini cukup berdasar dikarenakan jumlah pengurus yayasan tidak sebanding dengan jumlah anak yatim piatu yang ditangani. Selain itu, hal ini diperparah dengan kurangnya dari orang tua wali bagi anak klien/anak yatim piatu tersebut. 59 B. Saran-saran Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dijelaskan dalam skripsi ini, maka ada beberapa saran-saran yang ingin peneliti sampaikan, yaitu: 1. Ditujukan untuk peneliti selanjutnya: a. terkait dengan penelitiaan ini, penulis melibatkan 14 informan penelitian, dimana informan penelitian terdiri dari 9 anak yatim piatu dengan tingkat pendidikan (MTs), beserta 5 orang pengurus yayasan. Untuk penelitian lain yang meneliti lembaga ini, masih terbuka kemungkinan untuk menyoroti masing-masing program yayasan ini secara lebih dalam dan khusus ataupun mengenai manajemen pelayanan sosial diyayasan ini. b. Penelitian lanjutan (advanced) dapat bertujuan menemukan dengan akurat ukuran keberhasilan tiap-tiap program pelayanan social yang tentu saja menggunakan metode baku (kuantitatif) sebagai pengukurnya. c. Pemberian keterampilan Lanjutan kepada hendaknya lebih memperhatikan aspek kebutuhan dan juga minat dari anak yatim piatu. Hal ini berguna agar anak tersebut dapat berprilaku sosial secara baik dalam lingkungan masyarakat kelak. 2. Ditujukan untuk yayasan Al-fikr Berdasarka hasil penelitian yang diperoleh, penulis menyarankan beberapa hal yang diharapkan memotivasi yayasan Al-Fikr dalam memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien. Saran-saran tersebut antara lain: a. perlunya standarisasi baku dalam hal pemberian pelayanan social di yayasan Al-Fikr, yang merupakan berbagai upaya pembakuan aktivitas pelayanan sosial, sumber daya manusia, sarana dan prasarana dan administrasi pelayanan social, dengan bentuk standar alternative minimal, indikatif dan maksimal untuk setiap jenis yayasan. b. Perlu adanya program pengembangan profesi, pelatihan keterampilan dan pengetahuan bagi staf pengurus di yayasan AlFikr ini, selain itu hendaknya tenaga pengurus di yayasan Al-Fikr agar lebih terspesialisasi latar belakang pendidikanya agar turut mengajukan dan meningkatkan kualitas yayasan Al-Fikr. c. Sarana dan prasaran yang mendukung pelayanan social di yayasan Al-Fikr ini dirasakan sudah cukup, hanya saja sarana dan program masih terbatas pada sarana prasarana untuk pemenuhan kebutuhan dasar, sementara sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk peningkatan fungsi social klien perlu ditingkatkan lagi. d. Informasi kasusu-kasus individual klien hendaknya lebih terdokumentasi dengan baik, selain itu rapat-rapat koordinasi, monitoring, dan evaluasi rutin program hendaknya pula sering dilakukan. e. Hendaknya lebih diseimbangkan antara jumlah tenaga professional yayasan dengan jumlah anak didik dan tingkat keseriusan masalah. f. Sarana dan prasarana yang sudah cukup lengkap yang dimiliki yayasan harus lebih lengkap dan dikembangkan lagi potensinya dan juga dirawat oleh semua pihak. Karena itu merupakan aset yang sangat berharga bagi perkembangan yayasan Al-Fikr selanjutnya. g. Pihak panti hendaknya menambah jumlah tenaga pengasuh dalam upaya memberikan pelayanan secara maksimal terhadap klien/anak yatim piatu dan juga dalam memberikan pengawasan dan bimbingan terhadap anak-anak yatim piatu. Hal ini berguna agar program pelayanan social yang telah ada dapat dimaksimalkan. h. Kepada klien/anak yatim piatu hendaknya turut mendukung program pelayanan yang diberikan oleh pihak yayasan. Hal ini diharapkan agar kalian dapat memaksimalkan potensi dan prestasi yang kalian miliki, agar dapat berfungsi secara social dengan baik dalam masyarakat kelak. DAFTAR PUSTAKA Al-Qur’an. Ab. Gahni,Md.Nor.kamus Dewan Edisi Baru, Slangor Darul Ehsan; Dewan Bahasa dan Pustaka Lot 1037,1991. Abu Zahrah, Muhammad, membangun Masyarakat Islam,Jakarta: PT Pustaka Firdaus, 1994. Abdul Khaliq, Syaikh Abdurrahman, strategi Dakwah Syaria’ah,Solo: CV,Pustaka Mantiq,1996. Adi, Isbandi Rukminto, psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan social, Dasar-Dasar Pemikiran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,1994. Ali, Muhammad, kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern,Jakarta: Balai Pustaka Amani,1999. Ali, M.Natsir. dasar-dasar ilmu mendidik, Jakarta: Kalam Mulia,1992. Al-Qur’an Terjemah. Departemen Agama Republik Indonesia. Semarang: CV. Toha Putra, 1989. Alwi Al-Hadad, Sayid Abdullah, kesempurnaan Dan Kemuliaan Dakwah Islamiah.Bandung:CV.Pustaka Setia.2001. Amin M. Mansyur. Dakwah Islam dan Pesan Moral, Jakarta: Al-Amin Press, 1997 A.N.K.H.Firdaus.panji-panji Dakwah. Jakarta: CV.Pedoman Ilmu Jaya, 1991. Backhtiar, Wardi. Metodologgi Penelitian Ilmu Dakwah, JAKARTA: Logos.1997. Badan Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial. Standarisasai Panti social, Jakarta: 2005 Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, kamus Besar Bahasa Indonesia, Jakarta: Balai Pustaka, 1994 PEDOMAN WAWANCARA Untuk pengurus Nama : Bpk Sudrajat S.E Hari/ Tgl Wawancara : Jumat 12 Nov 2010 Jabatan : Kepala MTs Al-Fikr Daftar Pertanyaan T : Apa latar belakang didirikanya Yayasan Al-Fikr? J : Berawal dari keprihatinan Almarhum ayahanda H.Moch Tohir ( selaku pendiri yayasan Al-Fikr) melihat kondisi masyarakat gembong pabuaranyang sebagian besar tidak bersekolah serta belum adanya lembaga pendidikan yang memadai, maka dibentuklah sebuah yayasan yang bernama Al-Fikr yang memadai , yang menaungi lembaga pendidikan, majlis ta’lim, dan kegiatan keagamaan lainya. Pembangunan yayasan Al-Fikr telah dirintis sejak tahun 2006, dengan diawaliwakaf tanah kurang lebih 1000 meter persegi, yang diberi oleh Almarhum H. Shaleh, dari masyarakat sekitar gembong pabuaran. Adapu pelaksanaan pembangunan dimulai tahun 2009, dengan biaya dari departemen agama sebesar Rp 60.000.000,- ( Enam puluh juta rupiah). Dengan peletakan batu pertamanya oleh pak lurah dan para pemuka masyarakat. Dalam perjalananya, pembanguan Yayasan Al-Fikr ini mengalami kemacetan, yang ada saat itu penyelesaian bangunanya baru mencapai 70 % persen. Namun pembangunan itu dilanjutkan kembali berkat adanya ulura tangan dari bpk H,Ropik. Bantuan uluran tangent tersebut berupa dilanjutkanya pembangunan Yayasan Al-Fikr sebesar Rp 10.000.000,- ( sepuluh juta rupiah). Alhamdulilah pada tanggal 12 april 2009 pada akhirnya Yayasan Al-Fikr diresmikan, walaupun pada saat itu disana-sini terdapat beberapa kekurangan, kekurangan meja, kursi dan lain-lainya. Hal ini mengingat kebutuhan yang sangat mendesak, karena harus ditampungnya anak-anak yatim piatu, walaupun para pengurus umumnya masihawam dalam masalah yayasan ini, namun dapat mendirikan yayasan ini penuh dengan tawakal kepada Allah SWT. Dan y6akin akan banyaknya uluran tangan kasih saying dari para darmawan dalam rangka turut menyantuni anakanak yatim piatum serta yakin bahwa menjalankan pekerjaan yang mulia ini tidak sendirian. Untuk menjlankan program dan tujuan yaysa Al-Fikr ini pihak yayasan mempercayakan kepada Bapak H.Moch Tohir, sebagai kepala yayasan yang pertama. Sampai saat ini pihak yayasan mempunyai anak asuh sebanyak 76 orang. Yayasan ini9 berusaha membantu dan membimbing dalam masalah pendidikan, pelayanan social, kesejahteraan anak, dan mencerdaskan mereka. T : Apa Visi dan misi didirikanya Yayasan Al-Fikr? J : Visi: 1. turut serta membantu pemerintah dalam rangka menjalankan undangundang yang menyatakan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara. 2. meningkatkan taraf hidup masyarakat gembong dengan memberikan belajar yang seluas-luasnya. Misi. 1. memberikan pendidiakn yang layak kepada masyarkat yang kurang mampu. 2. mendidik dan membina klien sehingga menjadi anak yang berilmu dan bertakwa. 3. menghilangka image bahwa anak yatim adalah anak yang terbelakang, kumuh dan tidak berpendidikan. T : Bagaimana Pelayanan Pengasuhan terhadap klien/anak yatim piatu? J : pelayanan pengasuhan yang diberikan oleh yayasa Al-Fikr yaitu selain memberikan sarana dan prasarana bagi mereka dalam menjalankan kehidupanya sehari-hari, pihak yayasan juga memberikan kebutuhan baju sekolah dan uang jajan untuk mereka, contohnya seperti itu, mengasihi dan menyayangi mereka dengan baik dan benar. T : Bagaiman proses perekrutan/persyaratan klien/anak yatim piatu yang dilakukan oleh Yayasan Al-Fikr? J : proses perekrutan biasanya dimulai pada bulan mei dengan membuka pendaftaran diikuti dengan penyeleksian pada bulan juli yaitu dengan mendatangani langsung rumah calon klien guna mengetahui apakah layak anak tersebut diterima diyayasan Al-Fikr. Adapun persyaratan masuk yaysan yaitu: !. Berumur antara 11-12 tahun pada mulai masuk panti. 2. berbadan sehat dan tidak cacat mental. 3. mempunyai domisili yang jelas. 4. mempuyai silsilah atau keturunan yang jelas ( ada yang tanggung jawab terhadap anak tersebut) 4. berasal dari keluarga yang benar-benar tidak mampu. 6. mempuyai keinginan untuk maju. 7. bersedia mengikuti ketentuana dan aturan yang ada di yayasan ini. T : Dari manakah dana untuk mengelola Yayasan Al-Fikr? J : adapun dana yang diperoleh yaitu: a. yayasan Al-Fikr sebagai donator tetap.b. dari departemen agama (DEPAG), c. dari PT DULTON. Dan dari masyarakat sekitar. T : Digunakan untuk apa sajakah dana tersebut? J : dana yang diperoleh digunakan untuk keperluan klien meliputi (spp, ujian, buku paket) da uang jajan setra seragam sekolahnya. Dan lain-lain T : Sampai kapan anak asuh dibiayai? J :Sampai lulus dari yayasan akan tetapi dari pihak donator tetap melanjutkan membiayai mereka sampai jenjang yang lebih tinggi. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan konsultasi? J : pelayanan konsultasi kesiswaan secara khusus pada dasarnya tidak ada, namun biasanya klien/anak yatim piatu tersebut mencurahkan isi hatinya serta keluh kesahnya deengan guru di yayasan yaitu dengan pak Asep Darmawan.atau dengan wali kelas mereka masing-masing. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan kesehatan? J : Jika ada siswa/I yang sedang sakit maka dari yayasan mendapat surat rujukan untuk berobat gratis di puskesmas gembong. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan pendidiakan? J : Perlu diketahui tujuan utama kami mendirikan Yayasan ini adalah untuk memberikan kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya kepada mereka yang kurang mampu sehingga mereka mampu merasakan pendidikan layaknya anak-anak yang lain yang setara dengan mereka. Di dalam memberikan pelayanan pendidikan ini kami ditunjang dengan adanya dengan adanya pendidikan formal yang masih dalam naungan Yayasan Al-Fikr. Dimana menggunakan kurikululm yang ditetapkan oleh DEPAG yang statusnya disamakan dengan lembaga pendidikan negri. Dari mulai TK (Taman KanakKanak), TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), MTs (Madrasah Tsanawiyah). T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan keagamaan? J : Untuk pelayanan keagamaan, kita memberi pelajaran tambahan pada setiap pagi sebelum masuk kelas dengan membaca Al-Qur’an yang dibimbing oleh guru. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan hiburan dan rekreasi? J : Untuk pelayanan rekreasi dan hiburan pihak yayasan biasanya selalu memprogramkan bahwa dalam 1 tahun minimal dua kali mengadakan out bon. T : Apa saja hasil pendidikan Yayasan Al-Fikr? J : Keberhasilan ataupun hasil yang dicapai: a.siswa/i dapat menghafal juz ama, b. bacaan sholatnya sudah hafal, c. mampu membaca Al-Qur’an dengan baik. kendala ataupun hambatanya dalam Yayasan ini adalah. a. kurangya SDM yang mampu di bidang yayasan ini. B. keberadaan anak yang berbeda terkadang sulit untuk disatukan. Tanda Tangan Sudrajat, S.E PEDOMAN WAWANCARA Untuk pengurus Nama : H. Wildan Hasan Syadzili. SThi Hari/ Tgl Wawancara : Jumat 12 Nov 2010 Jabatan : Pengurus Yayasan Daftar Pertanyaan T : Apa latar belakang didirikanya Yayasan Al-Fikr? J : Berawal dari keprihatinan Almarhum ayahanda H.Moch Tohir ( selaku pendiri yayasan Al-Fikr) melihat kondisi masyarakat gembong pabuaranyang sebagian besar tidak bersekolah serta belum adanya lembaga pendidikan yang memadai, maka dibentuklah sebuah yayasan yang bernama Al-Fikryang memadai , yang menaungi lembaga pendidikan, majlis ta’lim, dan kegiatan keagamaan lainya. Pembangunan yayasan Al-Fikr telah dirintis sejak tahun 2006, dengan diawaliwakaf tanah kurang lebih 1000 meter persegi, yang diberi oleh Almarhum H. Shaleh, dari masyarakat sekitar gembong pabuaran. Adapu pelaksanaan pembangunan dimulai tahun 2009, dengan biaya dari departemen agama sebesar Rp 60.000.000,- ( Enam puluh juta rupiah). Dengan peletakan batu pertamanya oleh pak lurah dan para pemuka masyarakat. Dalam perjalananya, pembanguan Yayasan Al-Fikr ini mengalami kemacetan, yang ada saat itu penyelesaian bangunanya baru mencapai 70 % persen. Namun pembangunan itu dilanjutkan kembali berkat adanya ulura tangan dari bpk H,Ropik. Bantuan uluran tangent tersebut berupa dilanjutkanya pembangunan Yayasan Al-Fikr sebesar Rp 10.000.000,- ( sepuluh juta rupiah). Alhamdulilah pada tanggal 12 april 2009 pada akhirnya Yayasan Al-Fikr diresmikan, walaupun pada saat itu disana-sini terdapat beberapa kekurangan, kekurangan meja, kursi dan lain-lainya. Hal ini mengingat kebutuhan yang sangat mendesak, karena harus ditampungnya anak-anak yatim piatu, walaupun para pengurus umumnya masihawam dalam masalah yayasan ini, namun dapat mendirikan yayasan ini penuh dengan tawakal kepada Allah SWT. Dan y6akin akan banyaknya uluran tangan kasih saying dari para darmawan dalam rangka turut menyantuni anakanak yatim piatum serta yakin bahwa menjalankan pekerjaan yang mulia ini tidak sendirian. Untuk menjlankan program dan tujuan yaysa Al-Fikr ini pihak yayasan mempercayakan kepada Bapak H.Moch Tohir, sebagai kepala yayasan yang pertama. Sampai saat ini pihak yayasan mempunyai anak asuh sebanyak 76 orang. Yayasan ini9 berusaha membantu dan membimbing dalam masalah pendidikan, pelayanan social, kesejahteraan anak, dan mencerdaskan mereka. T : Apa Visi dan misi didirikanya Yayasan Al-Fikr? J : Visi: 1. turut serta membantu pemerintah dalam rangka menjalankan undangundang yang menyatakan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara. 2. meningkatkan taraf hidup masyarakat gembong dengan memberikan belajar yang seluas-luasnya. Misi. 1. memberikan pendidiakn yang layak kepada masyarkat yang kurang mampu. 2. mendidik dan membina klien sehingga menjadi anak yang berilmu dan bertakwa. 3. menghilangka image bahwa anak yatim adalah anak yang terbelakang, kumuh dan tidak berpendidikan. T : Bagaimana Pelayanan Pengasuhan terhadap klien/anak yatim piatu? J : pelayanan pengasuhan yang diberikan oleh yayasa Al-Fikr yaitu selain memberikan sarana dan prasarana bagi mereka dalam menjalankan kehidupanya sehari-hari, pihak yayasan juga memberikan kebutuhan baju sekolah dan uang jajan untuk mereka, contohnya seperti itu, mengasihi dan menyayangi mereka dengan baik dan benar. T : Bagaiman proses perekrutan/persyaratan klien/anak yatim piatu yang dilakukan oleh Yayasan Al-Fikr? J : proses perekrutan biasanya dimulai pada bulan mei dengan membuka pendaftaran diikuti dengan penyeleksian pada bulan juli yaitu dengan mendatangani langsung rumah calon klien guna mengetahui apakah layak anak tersebut diterima diyayasan Al-Fikr. Adapun persyaratan masuk yaysan yaitu: !. Berumur antara 11-12 tahun pada mulai masuk panti. 2. berbadan sehat dan tidak cacat mental. 3. mempunyai domisili yang jelas. 4. mempuyai silsilah atau keturunan yang jelas ( ada yang tanggung jawab terhadap anak tersebut) 4. berasal dari keluarga yang benar-benar tidak mampu. 6. mempuyai keinginan untuk maju. 7. bersedia mengikuti ketentuana dan aturan yang ada di yayasn ini. T : Dari manakah dana untuk mengelola Yayasan Al-Fikr? J : adapun dana yang diperoleh yaitu: a. yayasan Al-Fikr sebagai donator tetap.b. dari departemen agama (DEPAG), c. dari PT DULTON. Dan dari masyarakat sekitar. T : Digunakan untuk apa sajakah dana tersebut? J : dana yang diperoleh digunakan untuk keperluan klien meliputi (spp, ujian, buku paket) da uang jajan setra seragam sekolahnya. Dan lain-lain T : Sampai kapan anak asuh dibiayai? J :Sampai lulus dari yayasan akan tetapi dari pihak donator tetap melanjutkan membiayai mereka sampai jenjang yang lebih tinggi. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan konsultasi? J : pelayanan konsultasi kesiswaan secara khusus pada dasarnya tidak ada, namun biasanya klien/anak yatim piatu tersebut mencurahkan isi hatinya serta keluh kesahnya deengan guru di yayasan yaitu dengan pak Asep Darmawan.atau dengan wali kelas mereka masing-masing. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan kesehatan? J : Jika ada siswa/I yang sedang sakit maka dari yayasan mendapat surat rujukan untuk berobat gratis di puskesmas gembong. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan pendidiakan? J : Perlu diketahui tujuan utama kami mendirikan Yayasan ini adalah untuk memberikan kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya kepada mereka yang kurang mampu sehingga mereka mampu merasakan pendidikan layaknya anak-anak yang lain yang setara dengan mereka. Di dalam memberikan pelayanan pendidikan ini kami ditunjang dengan adanya dengan adanya pendidikan formal yang masih dalam naungan Yayasan Al-Fikr. Dimana menggunakan kurikululm yang ditetapkan oleh DEPAG yang statusnya disamakan dengan lembaga pendidikan negri. Dari mulai TK (Taman KanakKanak), TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), MTs (Madrasah Tsanawiyah). T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan keagamaan? J : Untuk pelayanan keagamaan, kita memberi pelajaran tambahan pada setiap pagi sebelum masuk kelas dengan membaca Al-Qur’an yang dibimbing oleh guru. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan hiburan dan rekreasi? J : Untuk pelayanan rekreasi dan hiburan pihak yayasan biasanya selalu memprogramkan bahwa dalam 1 tahun minimal dua kali mengadakan out bon. T : Apa saja hasil pendidikan Yayasan Al-Fikr? J : Keberhasilan ataupun hasil yang dicapai: a.siswa/i dapat menghafal juz ama, b. bacaan sholatnya sudah hafal, c. mampu membaca Al-Qur’an dengan baik. kendala ataupun hambatanya dalam Yayasan ini adalah. a. kurangya SDM yang mampu di bidang yayasan ini. B. keberadaan anak yang berbeda terkadang sulit untuk disatukan. Tanda Tangan H.Wildan Hasan Syadzily PEDOMAN WAWANCARA Untuk pengurus Nama : IIs Sulastri, S.Psi Hari/ Tgl Wawancara : Jumat 12 Nov 2010 Jabatan : Ketua Yayasan MTs Al-Fikr Daftar Pertanyaan T : Apa latar belakang didirikanya Yayasan Al-Fikr? J : Berawal dari keprihatinan Almarhum ayahanda H.Moch Tohir ( selaku pendiri yayasan Al-Fikr) melihat kondisi masyarakat gembong pabuaranyang sebagian besar tidak bersekolah serta belum adanya lembaga pendidikan yang memadai, maka dibentuklah sebuah yayasan yang bernama Al-Fikryang memadai , yang menaungi lembaga pendidikan, majlis ta’lim, dan kegiatan keagamaan lainya. Pembangunan yayasan Al-Fikr telah dirintis sejak tahun 2006, dengan diawaliwakaf tanah kurang lebih 1000 meter persegi, yang diberi oleh Almarhum H. Shaleh, dari masyarakat sekitar gembong pabuaran. Adapu pelaksanaan pembangunan dimulai tahun 2009, dengan biaya dari departemen agama sebesar Rp 60.000.000,- ( Enam puluh juta rupiah). Dengan peletakan batu pertamanya oleh pak lurah dan para pemuka masyarakat. Dalam perjalananya, pembanguan Yayasan Al-Fikr ini mengalami kemacetan, yang ada saat itu penyelesaian bangunanya baru mencapai 70 % persen. Namun pembangunan itu dilanjutkan kembali berkat adanya ulura tangan dari bpk H,Ropik. Bantuan uluran tangent tersebut berupa dilanjutkanya pembangunan Yayasan Al-Fikr sebesar Rp 10.000.000,- ( sepuluh juta rupiah). Alhamdulilah pada tanggal 12 april 2009 pada akhirnya Yayasan Al-Fikr diresmikan, walaupun pada saat itu disana-sini terdapat beberapa kekurangan, kekurangan meja, kursi dan lain-lainya. Hal ini mengingat kebutuhan yang sangat mendesak, karena harus ditampungnya anak-anak yatim piatu, walaupun para pengurus umumnya masihawam dalam masalah yayasan ini, namun dapat mendirikan yayasan ini penuh dengan tawakal kepada Allah SWT. Dan y6akin akan banyaknya uluran tangan kasih saying dari para darmawan dalam rangka turut menyantuni anakanak yatim piatum serta yakin bahwa menjalankan pekerjaan yang mulia ini tidak sendirian. Untuk menjlankan program dan tujuan yaysa Al-Fikr ini pihak yayasan mempercayakan kepada Bapak H.Moch Tohir, sebagai kepala yayasan yang pertama. Sampai saat ini pihak yayasan mempunyai anak asuh sebanyak 76 orang. Yayasan ini9 berusaha membantu dan membimbing dalam masalah pendidikan, pelayanan social, kesejahteraan anak, dan mencerdaskan mereka. T : Apa Visi dan misi didirikanya Yayasan Al-Fikr? J : Visi: 1. turut serta membantu pemerintah dalam rangka menjalankan undangundang yang menyatakan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara. 2. meningkatkan taraf hidup masyarakat gembong dengan memberikan belajar yang seluas-luasnya. Misi. 1. memberikan pendidiakn yang layak kepada masyarkat yang kurang mampu. 2. mendidik dan membina klien sehingga menjadi anak yang berilmu dan bertakwa. 3. menghilangka image bahwa anak yatim adalah anak yang terbelakang, kumuh dan tidak berpendidikan. T : Bagaimana Pelayanan Pengasuhan terhadap klien/anak yatim piatu? J : pelayanan pengasuhan yang diberikan oleh yayasa Al-Fikr yaitu selain memberikan sarana dan prasarana bagi mereka dalam menjalankan kehidupanya sehari-hari, pihak yayasan juga memberikan kebutuhan baju sekolah dan uang jajan untuk mereka, contohnya seperti itu, mengasihi dan menyayangi mereka dengan baik dan benar. T : Bagaiman proses perekrutan/persyaratan klien/anak yatim piatu yang dilakukan oleh Yayasan Al-Fikr? J : proses perekrutan biasanya dimulai pada bulan mei dengan membuka pendaftaran diikuti dengan penyeleksian pada bulan juli yaitu dengan mendatangani langsung rumah calon klien guna mengetahui apakah layak anak tersebut diterima diyayasan Al-Fikr. Adapun persyaratan masuk yaysan yaitu: !. Berumur antara 11-12 tahun pada mulai masuk panti. 2. berbadan sehat dan tidak cacat mental. 3. mempunyai domisili yang jelas. 4. mempuyai silsilah atau keturunan yang jelas ( ada yang tanggung jawab terhadap anak tersebut) 4. berasal dari keluarga yang benar-benar tidak mampu. 6. mempuyai keinginan untuk maju. 7. bersedia mengikuti ketentuana dan aturan yang ada di yayasn ini. T : Dari manakah dana untuk mengelola Yayasan Al-Fikr? J : adapun dana yang diperoleh yaitu: a. yayasan Al-Fikr sebagai donator tetap.b. dari departemen agama (DEPAG), c. dari PT DULTON. Dan dari masyarakat sekitar. T : Digunakan untuk apa sajakah dana tersebut? J : dana yang diperoleh digunakan untuk keperluan klien meliputi (spp, ujian, buku paket) da uang jajan setra seragam sekolahnya. Dan lain-lain T : Sampai kapan anak asuh dibiayai? J :Sampai lulus dari yayasan akan tetapi dari pihak donator tetap melanjutkan membiayai mereka sampai jenjang yang lebih tinggi. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan konsultasi? J : pelayanan konsultasi kesiswaan secara khusus pada dasarnya tidak ada, namun biasanya klien/anak yatim piatu tersebut mencurahkan isi hatinya serta keluh kesahnya deengan guru di yayasan yaitu dengan pak Asep Darmawan.atau dengan wali kelas mereka masing-masing. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan kesehatan? J : Jika ada siswa/I yang sedang sakit maka dari yayasan mendapat surat rujukan untuk berobat gratis di puskesmas gembong. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan pendidiakan? J : Perlu diketahui tujuan utama kami mendirikan Yayasan ini adalah untuk memberikan kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya kepada mereka yang kurang mampu sehingga mereka mampu merasakan pendidikan layaknya anak-anak yang lain yang setara dengan mereka. Di dalam memberikan pelayanan pendidikan ini kami ditunjang dengan adanya dengan adanya pendidikan formal yang masih dalam naungan Yayasan Al-Fikr. Dimana menggunakan kurikululm yang ditetapkan oleh DEPAG yang statusnya disamakan dengan lembaga pendidikan negri. Dari mulai TK (Taman KanakKanak), TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), MTs (Madrasah Tsanawiyah). T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan keagamaan? J : Untuk pelayanan keagamaan, kita memberi pelajaran tambahan pada setiap pagi sebelum masuk kelas dengan membaca Al-Qur’an yang dibimbing oleh guru. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan hiburan dan rekreasi? J : Untuk pelayanan rekreasi dan hiburan pihak yayasan biasanya selalu memprogramkan bahwa dalam 1 tahun minimal dua kali mengadakan out bon. T : Apa saja hasil pendidikan Yayasan Al-Fikr? J : Keberhasilan ataupun hasil yang dicapai: a.siswa/i dapat menghafal juz ama, b. bacaan sholatnya sudah hafal, c. mampu membaca Al-Qur’an dengan baik. kendala ataupun hambatanya dalam Yayasan ini adalah. a. kurangya SDM yang mampu di bidang yayasan ini. B. keberadaan anak yang berbeda terkadang sulit untuk disatukan. Tanda Tangan IIs Sulastri, S.Psi PEDOMAN WAWANCARA Untuk pengurus Nama : Asep Darmawan Hari/ Tgl Wawancara : Jumat 12 Nov 2010 Jabatan : Guru Daftar Pertanyaan T : Apa latar belakang didirikanya Yayasan Al-Fikr? J : Berawal dari keprihatinan Almarhum ayahanda H.Moch Tohir ( selaku pendiri yayasan Al-Fikr) melihat kondisi masyarakat gembong pabuaranyang sebagian besar tidak bersekolah serta belum adanya lembaga pendidikan yang memadai, maka dibentuklah sebuah yayasan yang bernama Al-Fikryang memadai , yang menaungi lembaga pendidikan, majlis ta’lim, dan kegiatan keagamaan lainya. Pembangunan yayasan Al-Fikr telah dirintis sejak tahun 2006, dengan diawaliwakaf tanah kurang lebih 1000 meter persegi, yang diberi oleh Almarhum H. Shaleh, dari masyarakat sekitar gembong pabuaran. Adapu pelaksanaan pembangunan dimulai tahun 2009, dengan biaya dari departemen agama sebesar Rp 60.000.000,- ( Enam puluh juta rupiah). Dengan peletakan batu pertamanya oleh pak lurah dan para pemuka masyarakat. Dalam perjalananya, pembanguan Yayasan Al-Fikr ini mengalami kemacetan, yang ada saat itu penyelesaian bangunanya baru mencapai 70 % persen. Namun pembangunan itu dilanjutkan kembali berkat adanya ulura tangan dari bpk H,Ropik. Bantuan uluran tangent tersebut berupa dilanjutkanya pembangunan Yayasan Al-Fikr sebesar Rp 10.000.000,- ( sepuluh juta rupiah). Alhamdulilah pada tanggal 12 april 2009 pada akhirnya Yayasan Al-Fikr diresmikan, walaupun pada saat itu disana-sini terdapat beberapa kekurangan, kekurangan meja, kursi dan lain-lainya. Hal ini mengingat kebutuhan yang sangat mendesak, karena harus ditampungnya anak-anak yatim piatu, walaupun para pengurus umumnya masihawam dalam masalah yayasan ini, namun dapat mendirikan yayasan ini penuh dengan tawakal kepada Allah SWT. Dan y6akin akan banyaknya uluran tangan kasih saying dari para darmawan dalam rangka turut menyantuni anakanak yatim piatum serta yakin bahwa menjalankan pekerjaan yang mulia ini tidak sendirian. Untuk menjlankan program dan tujuan yaysa Al-Fikr ini pihak yayasan mempercayakan kepada Bapak H.Moch Tohir, sebagai kepala yayasan yang pertama. Sampai saat ini pihak yayasan mempunyai anak asuh sebanyak 76 orang. Yayasan ini9 berusaha membantu dan membimbing dalam masalah pendidikan, pelayanan social, kesejahteraan anak, dan mencerdaskan mereka. T : Apa Visi dan misi didirikanya Yayasan Al-Fikr? J : Visi: 1. turut serta membantu pemerintah dalam rangka menjalankan undangundang yang menyatakan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara. 2. meningkatkan taraf hidup masyarakat gembong dengan memberikan belajar yang seluas-luasnya. Misi. 1. memberikan pendidiakn yang layak kepada masyarkat yang kurang mampu. 2. mendidik dan membina klien sehingga menjadi anak yang berilmu dan bertakwa. 3. menghilangka image bahwa anak yatim adalah anak yang terbelakang, kumuh dan tidak berpendidikan. T : Bagaimana Pelayanan Pengasuhan terhadap klien/anak yatim piatu? J : pelayanan pengasuhan yang diberikan oleh yayasa Al-Fikr yaitu selain memberikan sarana dan prasarana bagi mereka dalam menjalankan kehidupanya sehari-hari, pihak yayasan juga memberikan kebutuhan baju sekolah dan uang jajan untuk mereka, contohnya seperti itu, mengasihi dan menyayangi mereka dengan baik dan benar. T : Bagaiman proses perekrutan/persyaratan klien/anak yatim piatu yang dilakukan oleh Yayasan Al-Fikr? J : proses perekrutan biasanya dimulai pada bulan mei dengan membuka pendaftaran diikuti dengan penyeleksian pada bulan juli yaitu dengan mendatangani langsung rumah calon klien guna mengetahui apakah layak anak tersebut diterima diyayasan Al-Fikr. Adapun persyaratan masuk yaysan yaitu: !. Berumur antara 11-12 tahun pada mulai masuk panti. 2. berbadan sehat dan tidak cacat mental. 3. mempunyai domisili yang jelas. 4. mempuyai silsilah atau keturunan yang jelas ( ada yang tanggung jawab terhadap anak tersebut) 4. berasal dari keluarga yang benar-benar tidak mampu. 6. mempuyai keinginan untuk maju. 7. bersedia mengikuti ketentuana dan aturan yang ada di yayasn ini. T : Dari manakah dana untuk mengelola Yayasan Al-Fikr? J : adapun dana yang diperoleh yaitu: a. yayasan Al-Fikr sebagai donator tetap.b. dari departemen agama (DEPAG), c. dari PT DULTON. Dan dari masyarakat sekitar. T : Digunakan untuk apa sajakah dana tersebut? J : dana yang diperoleh digunakan untuk keperluan klien meliputi (spp, ujian, buku paket) da uang jajan setra seragam sekolahnya. Dan lain-lain T : Sampai kapan anak asuh dibiayai? J :Sampai lulus dari yayasan akan tetapi dari pihak donator tetap melanjutkan membiayai mereka sampai jenjang yang lebih tinggi. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan konsultasi? J : pelayanan konsultasi kesiswaan secara khusus pada dasarnya tidak ada, namun biasanya klien/anak yatim piatu tersebut mencurahkan isi hatinya serta keluh kesahnya deengan guru di yayasan yaitu dengan pak Asep Darmawan.atau dengan wali kelas mereka masing-masing. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan kesehatan? J : Jika ada siswa/I yang sedang sakit maka dari yayasan mendapat surat rujukan untuk berobat gratis di puskesmas gembong. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan pendidiakan? J : Perlu diketahui tujuan utama kami mendirikan Yayasan ini adalah untuk memberikan kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya kepada mereka yang kurang mampu sehingga mereka mampu merasakan pendidikan layaknya anak-anak yang lain yang setara dengan mereka. Di dalam memberikan pelayanan pendidikan ini kami ditunjang dengan adanya dengan adanya pendidikan formal yang masih dalam naungan Yayasan Al-Fikr. Dimana menggunakan kurikululm yang ditetapkan oleh DEPAG yang statusnya disamakan dengan lembaga pendidikan negri. Dari mulai TK (Taman KanakKanak), TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), MTs (Madrasah Tsanawiyah). T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan keagamaan? J : Untuk pelayanan keagamaan, kita memberi pelajaran tambahan pada setiap pagi sebelum masuk kelas dengan membaca Al-Qur’an yang dibimbing oleh guru. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan hiburan dan rekreasi? J : Untuk pelayanan rekreasi dan hiburan pihak yayasan biasanya selalu memprogramkan bahwa dalam 1 tahun minimal dua kali mengadakan out bon. T : Apa saja hasil pendidikan Yayasan Al-Fikr? J : Keberhasilan ataupun hasil yang dicapai: a.siswa/i dapat menghafal juz ama, b. bacaan sholatnya sudah hafal, c. mampu membaca Al-Qur’an dengan baik. kendala ataupun hambatanya dalam Yayasan ini adalah. a. kurangya SDM yang mampu di bidang yayasan ini. B. keberadaan anak yang berbeda terkadang sulit untuk disatukan. Tanda Tangan Asep Darmawan PEDOMAN WAWANCARA Untuk pengurus Nama : Wahyu Hari/ Tgl Wawancara : Jumat 12 Nov 2010 Jabatan : Guru Daftar Pertanyaan T : Apa latar belakang didirikanya Yayasan Al-Fikr? J : Berawal dari keprihatinan Almarhum ayahanda H.Moch Tohir ( selaku pendiri yayasan Al-Fikr) melihat kondisi masyarakat gembong pabuaranyang sebagian besar tidak bersekolah serta belum adanya lembaga pendidikan yang memadai, maka dibentuklah sebuah yayasan yang bernama Al-Fikryang memadai , yang menaungi lembaga pendidikan, majlis ta’lim, dan kegiatan keagamaan lainya. Pembangunan yayasan Al-Fikr telah dirintis sejak tahun 2006, dengan diawaliwakaf tanah kurang lebih 1000 meter persegi, yang diberi oleh Almarhum H. Shaleh, dari masyarakat sekitar gembong pabuaran. Adapu pelaksanaan pembangunan dimulai tahun 2009, dengan biaya dari departemen agama sebesar Rp 60.000.000,- ( Enam puluh juta rupiah). Dengan peletakan batu pertamanya oleh pak lurah dan para pemuka masyarakat. Dalam perjalananya, pembanguan Yayasan Al-Fikr ini mengalami kemacetan, yang ada saat itu penyelesaian bangunanya baru mencapai 70 % persen. Namun pembangunan itu dilanjutkan kembali berkat adanya ulura tangan dari bpk H,Ropik. Bantuan uluran tangent tersebut berupa dilanjutkanya pembangunan Yayasan Al-Fikr sebesar Rp 10.000.000,- ( sepuluh juta rupiah). Alhamdulilah pada tanggal 12 april 2009 pada akhirnya Yayasan Al-Fikr diresmikan, walaupun pada saat itu disana-sini terdapat beberapa kekurangan, kekurangan meja, kursi dan lain-lainya. Hal ini mengingat kebutuhan yang sangat mendesak, karena harus ditampungnya anak-anak yatim piatu, walaupun para pengurus umumnya masihawam dalam masalah yayasan ini, namun dapat mendirikan yayasan ini penuh dengan tawakal kepada Allah SWT. Dan y6akin akan banyaknya uluran tangan kasih saying dari para darmawan dalam rangka turut menyantuni anakanak yatim piatum serta yakin bahwa menjalankan pekerjaan yang mulia ini tidak sendirian. Untuk menjlankan program dan tujuan yaysa Al-Fikr ini pihak yayasan mempercayakan kepada Bapak H.Moch Tohir, sebagai kepala yayasan yang pertama. Sampai saat ini pihak yayasan mempunyai anak asuh sebanyak 76 orang. Yayasan ini9 berusaha membantu dan membimbing dalam masalah pendidikan, pelayanan social, kesejahteraan anak, dan mencerdaskan mereka. T : Apa Visi dan misi didirikanya Yayasan Al-Fikr? J : Visi: 1. turut serta membantu pemerintah dalam rangka menjalankan undangundang yang menyatakan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh Negara. 2. meningkatkan taraf hidup masyarakat gembong dengan memberikan belajar yang seluas-luasnya. Misi. 1. memberikan pendidiakn yang layak kepada masyarkat yang kurang mampu. 2. mendidik dan membina klien sehingga menjadi anak yang berilmu dan bertakwa. 3. menghilangka image bahwa anak yatim adalah anak yang terbelakang, kumuh dan tidak berpendidikan. T : Bagaimana Pelayanan Pengasuhan terhadap klien/anak yatim piatu? J : pelayanan pengasuhan yang diberikan oleh yayasa Al-Fikr yaitu selain memberikan sarana dan prasarana bagi mereka dalam menjalankan kehidupanya sehari-hari, pihak yayasan juga memberikan kebutuhan baju sekolah dan uang jajan untuk mereka, contohnya seperti itu, mengasihi dan menyayangi mereka dengan baik dan benar. T : Bagaiman proses perekrutan/persyaratan klien/anak yatim piatu yang dilakukan oleh Yayasan Al-Fikr? J : proses perekrutan biasanya dimulai pada bulan mei dengan membuka pendaftaran diikuti dengan penyeleksian pada bulan juli yaitu dengan mendatangani langsung rumah calon klien guna mengetahui apakah layak anak tersebut diterima diyayasan Al-Fikr. Adapun persyaratan masuk yaysan yaitu: !. Berumur antara 11-12 tahun pada mulai masuk panti. 2. berbadan sehat dan tidak cacat mental. 3. mempunyai domisili yang jelas. 4. mempuyai silsilah atau keturunan yang jelas ( ada yang tanggung jawab terhadap anak tersebut) 4. berasal dari keluarga yang benar-benar tidak mampu. 6. mempuyai keinginan untuk maju. 7. bersedia mengikuti ketentuana dan aturan yang ada di yayasn ini. T : Dari manakah dana untuk mengelola Yayasan Al-Fikr? J : adapun dana yang diperoleh yaitu: a. yayasan Al-Fikr sebagai donator tetap.b. dari departemen agama (DEPAG), c. dari PT DULTON. Dan dari masyarakat sekitar. T : Digunakan untuk apa sajakah dana tersebut? J : dana yang diperoleh digunakan untuk keperluan klien meliputi (spp, ujian, buku paket) da uang jajan setra seragam sekolahnya. Dan lain-lain T : Sampai kapan anak asuh dibiayai? J :Sampai lulus dari yayasan akan tetapi dari pihak donator tetap melanjutkan membiayai mereka sampai jenjang yang lebih tinggi. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan konsultasi? J : pelayanan konsultasi kesiswaan secara khusus pada dasarnya tidak ada, namun biasanya klien/anak yatim piatu tersebut mencurahkan isi hatinya serta keluh kesahnya deengan guru di yayasan yaitu dengan pak Asep Darmawan.atau dengan wali kelas mereka masing-masing. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan kesehatan? J : Jika ada siswa/I yang sedang sakit maka dari yayasan mendapat surat rujukan untuk berobat gratis di puskesmas gembong. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan pendidiakan? J : Perlu diketahui tujuan utama kami mendirikan Yayasan ini adalah untuk memberikan kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya kepada mereka yang kurang mampu sehingga mereka mampu merasakan pendidikan layaknya anak-anak yang lain yang setara dengan mereka. Di dalam memberikan pelayanan pendidikan ini kami ditunjang dengan adanya dengan adanya pendidikan formal yang masih dalam naungan Yayasan Al-Fikr. Dimana menggunakan kurikululm yang ditetapkan oleh DEPAG yang statusnya disamakan dengan lembaga pendidikan negri. Dari mulai TK (Taman KanakKanak), TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), MTs (Madrasah Tsanawiyah). T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan keagamaan? J : Untuk pelayanan keagamaan, kita memberi pelajaran tambahan pada setiap pagi sebelum masuk kelas dengan membaca Al-Qur’an yang dibimbing oleh guru. T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan hiburan dan rekreasi? J : Untuk pelayanan rekreasi dan hiburan pihak yayasan biasanya selalu memprogramkan bahwa dalam 1 tahun minimal dua kali mengadakan out bon. T : Apa saja hasil pendidikan Yayasan Al-Fikr? J : Keberhasilan ataupun hasil yang dicapai: a.siswa/i dapat menghafal juz ama, b. bacaan sholatnya sudah hafal, c. mampu membaca Al-Qur’an dengan baik. kendala ataupun hambatanya dalam Yayasan ini adalah. a. kurangya SDM yang mampu di bidang yayasan ini. B. keberadaan anak yang berbeda terkadang sulit untuk disatukan. Tanda Tangan Wahyu PEDOMAN WAWANCARA Untuk Anak Asuh Nama : Ivan Maupus Umur : 13 Thn Pendidikan : V111 (Delapan) MTs Hari/Tgl Wawancara : 12 Nov 2010 T : Dari mana anda mengetahui keberadaan Yayasan Al-Fikr? J : Dari teman dan brosur T : persyaratan apa yang anda berikan sebelum anda masuk ke Yayasan AlFikr? J : Mengisi formulir, dan memberikan ijasah SD, surat keterangan lulus. T : Apa saja peran atau kegiatan yang anda ketahui di Yayasan Al-Fikr? J : Ada rebana, da’wah tilawah, bela diri dan theater. T : Apakah Yayasan Al-Fikr sangat membantu anda? J : Iya, karena saya sangat dibantu dan dibiayai masuk ke MTs ini. T: Siapa yang membantu membiayai seluruh kebutuhan anda selama di Yayasan Al-Fikr? J : PT DULTON. T : Sampai kapan pihak yayasan membiayai anda? J : Sampai lulus nanti mungkin. T : Apa saja factor keberhasilan pihak Yayasan Al-Fikr? J : Mengetahui agama. T : Apa saja yang menjadi factor penghambat pihak Yayasan Al-Fikr? J : pagernya rusak T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui konsultasi? J : Yang pake gelang, yang rambutnya gondrong, kukunya panjang. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui kesehatan? J : Sakit gigi, magh dan panas. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui pendidikan? J : Yang menangani masalah pndidikan biasanya pak Sudrajat atau pak zamroni dan pak wahyu. Belajar seperti biasanya sih. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keterampilan? J : Da’wah, tilawah, theater, silat, rebana, dan outbon T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keagamaan? J : Baca Al-Qur’an, tahfidz dan sholat berjama’ah. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui hiburan dan rekresi? J : Out bon. Tanda Tangan Ivan Muplis PEDOMAN WAWANCARA Untuk Anak Asuh Nama : Yoyoh Komariah Umur : 13 Thn Pendidikan : V111 MTs (Delapan) Hari/Tgl Wawancara : 12 Nov 2010 T : Dari mana anda mengetahui keberadaan Yayasan Al-Fikr? J : Dari orang lain yang sudah tau. T : persyaratan apa yang anda berikan sebelum anda masuk ke Yayasan AlFikr? J : Ijasah, foto, mengisi formulir. T : Apa saja peran atau kegiatan yang anda ketahui di Yayasan Al-Fikr? J : Membuat mading, tadaraus dan ekskul. T : Apakah Yayasan Al-Fikr sangat membantu anda? J : iya, karena pelajaranya tentang agama T: Siapa yang membantu membiayai seluruh kebutuhan anda selama di Yayasan Al-Fikr? J : PT. DULTON. T : Sampai kapan pihak yayasan membiayai anda? J :.Hmmm,,,, gk tau yah. T : Apa saja factor keberhasilan pihak Yayasan Al-Fikr? J : pembacaan Al-Qur’an. T : Apa saja yang menjadi factor penghambat pihak Yayasan Al-Fikr? J : Sering dihukum. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui konsultasi? J : Konsultasi kesiswaan biasanya ke pak asep. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui kesehatan? J : Kalu ada siswa MTs yang sakit di bawa ke piskesmas.gratis T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui pendidikan? J : Pendidikan disini bagus banyak tentang agamanya, ada ngajinya, macemmacem deh. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keterampilan? J : Silat, theater, dan tahfidzan. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keagamaan? J : BTQ, Tadarus. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui hiburan dan rekresi? J :out bond dan pentas seni. Tanda Tangan Yoyoh Komariah PEDOMAN WAWANCARA Untuk Anak Asuh Nama : Ivan Japar Sidiq Hudori Umur : 12 Thn Pendidikan : V111 (Delapan) MTs Hari/Tgl Wawancara : 12 Nov 2010 T : Dari mana anda mengetahui keberadaan Yayasan Al-Fikr? J : Dari sekolah dan brosur. T : Persyaratan apa yang anda berikan sebelum anda masuk ke Yayasan AlFikr? J : Harus membayar uang bangunan dan memotocopy ijasah T : Apa saja peran atau kegiatan yang anda ketahui di Yayasan Al-Fikr? J : Menghafal ayat-ayat Al-Qur’an, membaca dan menulis ayat Al-Qur’an. T : Apakah Yayasan Al-Fikr sangat membantu anda? J : Sanagt membantu. T: Siapa yang membantu membiayai seluruh kebutuhan anda selama di Yayasan Al-Fikr? J : BSM DEPAG. T : Sampai kapan pihak yayasan membiayai anda? J : Sampai lulus. T : Apa saja factor keberhasilan pihak Yayasan Al-Fikr? J : Dapat menulis, dan membaca Al-Qur’an. T : Apa saja yang menjadi factor penghambat pihak Yayasan Al-Fikr? J : Anak-anaknya suka jail dan lapanganya kurang luas. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui konsultasi? J : Kepada wali kelas biasanya saya konsultasi. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui kesehatan? J : Disini untuk pelayanan kesehatanya gratis diberi surat dari guru. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui pendidikan? J : Pendidikan disini gratis,tapi buat anak yatim piatu ajah, ka nada donaturnya T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keterampilan? J : Qosidah, tilawah, dakwah dan theater. silat T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keagamaan? J : Tahfidz, BTQ, fiqh, akidah akhlak, qur’an hadist. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui hiburan dan rekresi? J : Mau melaksanakan out bon. Tanda Tangan Ivan Shidiq.H PEDOMAN WAWANCARA Untuk Anak Asuh Nama : Japaroni Umur : 13 Thn Pendidikan : V111 (Delapan) MTs Hari/Tgl Wawancara : 12 Nov 2010 T : Dari mana anda mengetahui keberadaan Yayasan Al-Fikr? J :Dari tetangga. T : persyaratan apa yang anda berikan sebelum anda masuk ke Yayasan AlFikr? J : Foto 3*9 2 lembar, poto copy ijasah, nomor nem. T : Apa saja peran atau kegiatan yang anda ketahui di Yayasan Al-Fikr? J : Penghafalan ayat suci Al-Qur’an. T : Apakah Yayasan Al-Fikr sangat membantu anda? J : Ya, karena pelajaranya tentang agama dan sangat mudah. T: Siapa yang membantu membiayai seluruh kebutuhan anda selama di Yayasan Al-Fikr? J : BSM DEPAG. T : Sampai kapan pihak yayasan membiayai anda? J : Gk tau yah mungkin sampai lulus kali. T : Apa saja factor keberhasilan pihak Yayasan Al-Fikr? J : siswa/i nya bisa membaca Al-Qur’an. T : Apa saja yang menjadi factor penghambat pihak Yayasan Al-Fikr? J : Pak bangkunya sudah patah. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui konsultasi? J : saya konsultasi nya dengan pak Asep atau dengan wali kelas. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui kesehatan? J : Kalu ada siswa MTs yang sakit di bawa ke pukesmas.gratis T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui pendidikan? J : Bisa mengetahui ilmu pengetahuan hukum islam.dan kami bisa menghafal AlQuran. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keterampilan? J : Qosidah, tilawah, dakwah dan theater. Silat. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keagamaan? J : Membaca ayat suci Al-Qur’an setiap pagi. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui hiburan dan rekresi? J : Out bon. TandaTangan Japaroni PEDOMAN WAWANCARA Untuk Anak Asuh Nama : Ai Tamimi Umur : 13 Thn Pendidikan : V111 ( Delapan) MTs Hari/Tgl Wawancara : 12 Nov 2010 T : Dari mana anda mengetahui keberadaan Yayasan Al-Fikr? J : Saya mengetahui dari teman-teman dan dari orang lain. T : persyaratan apa yang anda berikan sebelum anda masuk ke Yayasan AlFikr? J : : Ijasah, foto, mengisi formulir. T : Apa saja peran atau kegiatan yang anda ketahui di Yayasan Al-Fikr? J : Membuat mading, pramuka, tadarus. T : Apakah Yayasan Al-Fikr sangat membantu anda? J : Iyah, karena pelajarnya tentang agama. T: Siapa yang membantu membiayai seluruh kebutuhan anda selama di Yayasan Al-Fikr? J : PT DULTON. T : Sampai kapan pihak yayasan membiayai anda? J : Sampai lulus. T : Apa saja factor keberhasilan pihak Yayasan Al-Fikr? J : Pembacaan Al-Qur’an. T : Apa saja yang menjadi factor penghambat pihak Yayasan Al-Fikr? J : Sering dihukum. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui konsultasi? J : saya konsultasi nya dengan pak Asep atau dengan wali kelas. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui kesehatan? J : Kalu ada siswa MTs yang sakit di bawa ke pukesmas.gratis. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui pendidikan? J : Bisa mengetahui ilmu pengetahuan hukum islam.dan kami bisa menghafal AlQuran. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keterampilan? J : Qosidah, tilawah, dakwah dan theater. Silat.. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keagamaan? J : Tahfidz, BTQ, fiqh, akidah akhlak, qur’an hadist. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui hiburan dan rekresi? J : Out bon dan pentas seni. Tanda Tangan AI Tamim PEDOMAN WAWANCARA Untuk Anak Asuh Nama : Yakub Umur : 14 Thn Pendidikan : V111 (Delapan) MTs Hari/Tgl Wawancara : 12 Nov 2010 T : Dari mana anda mengetahui keberadaan Yayasan Al-Fikr? J : Tetangga. T : persyaratan apa yang anda berikan sebelum anda masuk ke Yayasan AlFikr? J : Ijasah, foto, mengisi formulir. T : Apa saja peran atau kegiatan yang anda ketahui di Yayasan Al-Fikr? J : Penghafalan ayat suci Al-Qur’an. T : Apakah Yayasan Al-Fikr sangat membantu anda? J : Karena pelajarnya tentang agama. T: Siapa yang membantu membiayai seluruh kebutuhan anda selama di Yayasan Al-Fikr? J : PT DULTON. T : Sampai kapan pihak yayasan membiayai anda? J :Sampai lulus dari MTs T : Apa saja factor keberhasilan pihak Yayasan Al-Fikr? J : siswa/i nya bisa membaca Al-Qur’an. T: Apa saja yang menjadi factor penghambat pihak Yayasan Al-Fikr? J : pak, bangkunya sudah patah. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui konsultasi? J : saya konsultasi nya dengan pak Asep atau dengan wali kelas. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui kesehatan? J : Ada siswa MTs yang sakit dibaw ke MTs. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui pendidikan? J : Yang menangani masalah pndidikan biasanya pak Sudrajat atau pak zamroni dan pak wahyu. Belajar seperti biasanya sih T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keterampilan? J : Qosidah, tilawah, dakwah dan theater Silat. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keagamaan? J : Tahfidz, BTQ, fiqh, akidah akhlak, qur’an hadist. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui hiburan dan rekresi? J : Out bon dan pentas seni. Tanda Tangan Yakub PEDOMAN WAWANCARA Untuk Anak Asuh Nama : Ayudin Umur : 14 Thn Pendidikan : V111 ( Delapan) MTs Hari/Tgl Wawancara : 12 Nov 2010 T : Dari mana anda mengetahui keberadaan Yayasan Al-Fikr? J : Dari brosur. T : persyaratan apa yang anda berikan sebelum anda masuk ke Yayasan AlFikr? J :Photo, kartu keluarga, SK Kelulusan, dan mengisi formulir. T : Apa saja peran atau kegiatan yang anda ketahui di Yayasan Al-Fikr? J : Tilawah, dakwah disekolah ini. T : Apakah Yayasan Al-Fikr sangat membantu anda? J : Ya, karena saya sagat senang masuk ke mts ini di Bantu oleh PT DULTON. T: Siapa yang membantu membiayai seluruh kebutuhan anda selama di Yayasan Al-Fikr? J : PT DULTON T : Sampai kapan pihak yayasan membiayai anda? J : Mungkin sampai lulus sekolah MTs. T : Apa saja factor keberhasilan pihak Yayasan Al-Fikr? J : Saya berhasil untuk meraih tilawah di sekolah ini. T : Apa saja yang menjadi factor penghambat pihak Yayasan Al-Fikr? J : Halamanya belum dirapihin. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui konsultasi? J : saya pernah konsultasi kukunya panjang ke pak asep. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui kesehatan? J : Sakit gigi. Dan sariawan T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui pendidikan? J : Pendidikan disini gratis,tapi buat anak yatim piatu ajah, kan ada donaturnya T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keterampilan? J : Tilawah, dak’wah, bela diri, theater, rebana. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keagamaan? J : Baca Al-Qur’an didepan kelas dan tahfidzan. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui hiburan dan rekresi? J : Out bon. Tanda Tangan Ayudin PEDOMAN WAWANCARA Untuk Anak Asuh Nama : Marsinah Umur : 13 Thn Pendidikan : V111 (Delapan) MTs Hari/Tgl Wawancara : 12 Nov 2010 T : Dari mana anda mengetahui keberadaan Yayasan Al-Fikr? J : Dari teman dan brosur T : persyaratan apa yang anda berikan sebelum anda masuk ke Yayasan AlFikr? J : Mengisi formulir, dan memberikan ijasah SD, surat keterangan lulus. T : Apa saja peran atau kegiatan yang anda ketahui di Yayasan Al-Fikr? J : Ada rebana, da’wah tilawah, bela diri dan theater. T : Apakah Yayasan Al-Fikr sangat membantu anda? J : Iya, karena saya sangat dibantu dan dibiayai masuk ke MTs ini. T: Siapa yang membantu membiayai seluruh kebutuhan anda selama di Yayasan Al-Fikr? J : PT DULTON. T : Sampai kapan pihak yayasan membiayai anda? J : Sampai lulus nanti mungkin. T : Apa saja factor keberhasilan pihak Yayasan Al-Fikr? J : Mengetahui agama. T : Apa saja yang menjadi factor penghambat pihak Yayasan Al-Fikr? J : pagernya rusak T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui konsultasi? J : Yang pake gelang, yang rambutnya gondrong, kukunya panjang. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui kesehatan? J : Sakit gigi, magh dan panas. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui pendidikan? J : Yang menangani masalah pndidikan biasanya pak Sudrajat atau pak zamroni dan pak wahyu. Belajar seperti biasanya sih. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keterampilan? J : Da’wah, tilawah, theater, silat, rebana, dan outbon T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keagamaan? J : Baca Al-Qur’an, tahfidz dan sholat berjama’ah. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui hiburan dan rekresi? J : Out bon. Tanda Tangan Marsonah PEDOMAN WAWANCARA Untuk Anak Asuh Nama : Ayu Astuti Umur : 14 Thn Pendidikan : V111 (Delapan) MTs Hari/Tgl Wawancara : 12 Nov 2010 Pertanyaan. T : Dari mana anda mengetahui keberadaan Yayasan Al-Fikr? J :Dari tetangga. T : persyaratan apa yang anda berikan sebelum anda masuk ke Yayasan AlFikr? J : Foto 3*9 2 lembar, poto copy ijasah, nomor nem. T : Apa saja peran atau kegiatan yang anda ketahui di Yayasan Al-Fikr? J : Penghafalan ayat suci Al-Qur’an. T : Apakah Yayasan Al-Fikr sangat membantu anda? J : Ya, karena pelajaranya tentang agama dan sangat mudah. T: Siapa yang membantu membiayai seluruh kebutuhan anda selama di Yayasan Al-Fikr? J : BSM DEPAG. T : Sampai kapan pihak yayasan membiayai anda? J : Gk tau yah mungkin sampai lulus kali. T : Apa saja factor keberhasilan pihak Yayasan Al-Fikr? J : siswa/i nya bisa membaca Al-Qur’an. T : Apa saja yang menjadi factor penghambat pihak Yayasan Al-Fikr? J : Pak bangkunya sudah patah. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui konsultasi? J : saya konsultasi nya dengan pak Asep atau dengan wali kelas. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui kesehatan? J : Kalu ada siswa MTs yang sakit di bawa ke pukesmas.gratis T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui pendidikan? J : Bisa mengetahui ilmu pengetahuan hukum islam.dan kami bisa menghafal AlQuran. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keterampilan? J : Qosidah, tilawah, dakwah dan theater. Silat. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keagamaan? J : Membaca ayat suci Al-Qur’an setiap pagi. T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui hiburan dan rekresi? J : Out bond TandaTangan Ayu Astuti