peran yayasan al - fikr dalam pelayanan sosial

advertisement
PERAN YAYASAN AL - FIKR DALAM PELAYANAN SOSIAL
TERHADAP SISWA YATIM PIATU DI DESA GEMBONG
RT 02/04 BALARAJA BARAT TANGERANG
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai
Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
Disusun Oleh:
NURUL HIKMAH
NIM: 106054002054
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010 M/1431 H
PERAN YAYASAN AL - FIKR DALAM PELAYANAN SOSIAL
TERHADAP SISWA YATIM PIATU DI DESA GEMBONG
RT 02/04 BALARAJA BARAT TANGERANG
SKRIPSI
Diajukan kepada Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi sebagai
Syarat untuk Meraih Gelar Sarjana Sosial Islam (S.Sos.I)
NURUL HIKMAH
NIM: 106054002054
Di bawah bimbingan
Dr.Asep Usman Ismail
NIP. 19600720 1991031 001
JURUSAN PENGEMBANGAN MASYARAKAT ISLAM
FAKULTAS DAKWAH DAN KOMUNIKASI
UIN SYARIF HIDAYATULLAH
JAKARTA
2010 M/1431 H
PENGESAHAN PANITIA UJIAN
Skripsi yang berjudul “Peran Yayasan Al-Fikr dalam Pelayanan Sosial
Terhadap Siswa Yatim Piatu di desa Gembong RT02/04 Balaraja Barat
Tangerang ” telah diujikan dalam sidang munaqasyah Fakultas Ilmu Dakwah dan
Ilmu Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta pada tanggal 23 Desember
2010. Skripsi ini telah diterima sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar
Sarjana Program Strata 1 (S1) pada Program Studi Pengembangan Masyarakat
Islam.
Jakarta, 23 Desember 2010
Sidang Munaqasyah
Ketua Merangkap Anggota
Sekretaris Merangkap Anggota
Drs. Studi Rizal LK, MA
NIP. 19640428 199301 3 002
M,Hudri,M.Ag
NIP. 19720606 199803 1 003
Anggota
Penguji I
Penguji II
Dra.Mahmudah Fitriah Z AM,pd
NIP. 19710520 199903 2 002
Tantan Hermansyah, S.Ag.M.Si
NIP. 19760617 200501 0 006
Pembimbing
Dr.Asep Usman Ismail
NIP. 19600720 1991031 001
LEMBAR PERNYATAAN
Dengan ini saya menyatakan bahwa :
1. Skripsi ini merupakan hasil karya asli saya yang diajukan untuk memenuhi
salah satu persyaratan memperoleh gelar Strata 1 di Universitas islam
negeri Syarif Hidayatullah Jakarta.
2. Sumber yang saya gunakan dalam penulisan skripsi telah saya cantumkan
sesuai dengan ketentuan yang berlaku di Universitas Islam negeri Syarif
Hidayatullah Jakarta.
3. Jika dikemudian hari terbukti bahwa hasil karya asli saya merupakan
jiplakan dari karya orang lain, maka saya bersedia menerima sanksi yang
berlaku di Universitas Islam Negeri (UIN) Syarif Hidayatullah Jakarta.
Ciputat, Desember 2010
Nurul Hikmah
ABSTRAK
Nurul Hikmah
Peran Yayasan Al-Fikr dalam Pelayanan Sosial Terhadap Sisqa Yatim
Piatu di DDesa Gembong RT02/04 Balaraja Barat Tangerang
Islam mengajarkan agar anak yatim piatu diasuh sebaik-baiknya, baik
yang menyangkut perkembangan kejiawaannya maupun yang menyangkut
kebutuhan jasmaninya. Anak yatim adalah seorang yang masih kecil, lemah dan
belum mampu berdiri sendiri yang ditinggalkan oleh orang tua yang
menanggung biaya penghidupannya.
Layanan sosial, yakni aktivitas yang dilakukan oleh yayasan Al-Fikr
untuk membantu dan menolong anak yatim piatu di madrasah Tsanawiyah
(MTs) Al-Fikr dalam bidang pendidikan, ketrampilan dan keagamaan.
Penelitian ini bermaksud mengetahui lebih jauh bagaimana kegiatan
pelayanan sosial yang diberikan kepada anak yatim piatu di yayasan Al-Fikr,
dan apa saja faktor pendukung dan penghambatnya, serta hasil dari pelaksanaan
program pelayanan sosial tersebut.
Penelitian ini menggunakan pendekatan kualitatif. Data di kumpulkan
dari hasil observasi, wawancara, dan dokumentasi. Penelitian ini dilakukan di
yayasan Al-Fikr Gembong Balaraja Barat Tangerang. Masyarakatnya hidup
dengan kondisi ekonomi kelas menengah kebawah.
Pelayanan sosial yang paling digunakan di yayasan ini adalah pelayanan
pendidikan, kesehatan, keagamaan, dan kemudian pelayanan sosial yang paling
sedikit digunakan adalah pelayanan konsultasi, pemeriksaan kesehatan,
ketrampilan.
Beberapa faktor pendukung dalam memberikan pelayanan sosial adalah
tersedianya sarana dan prasarana, adanya kerjasama dengan pihak donatur
dengan yayasan yang terjalin. Faktor penghambatnya, kurangnya minat
masyarakat untuk menjadi donatur, orang tua asuh untuk mereka.
Hasil dari pelaksanaan program layanan sosial yayasan Al-Fikr ini
dilihat dari segi peningkatan pendidikan dan ketrampilan siswa meskipun
yayasan Al-Fikr baru berjalan dua tahun akan tetapi perubahan anak-anak pun
sudah dapat di lihat oleh para guru maupun dirasakan sendiri oleh siswa-siswi
tersebut.
i KATA PENGANTAR
Bismillahirrahmanirrahim
Alhamdulillah segala puji bagi Allah SWT, yang telah melimpahkan
nikmat serta karunia yang tak terhingga kepada penulis sehingga penulis dapat
menyelesaikan skripsi ini dengan baik tanpa suatu kendala yang berarti.
Sholawat beserta salam senantiasa tercurahkan kepada Nabi Besar Muhammad
SAW, sebagai Nabi dan Rasul terakhir yang telah membimbing umatnya ke
jalan yang benar yaitu jalan yang diridhai Allah SWT.
Tujuan dari pada dibuatnya skripsi ini adalah sebagai salah satu syarat
untuk meraih gelar Sarjana Strata I (SI). Adapun skripsi ini penulis beri judul
“Peranan Yayasan Al-Fikr dalam pelayanan sosial terhadap siswa yatim piatu
di desa Gembong RT 02/04 Balaraja barat Tangerang.”
Penulis menyadari tanpa bimbingan, bantuan dan dukungan dari semua
pihak skripsi tidaklah mungkin dapat terselesaikan. Oleh karena itu, penulis
ingin mengucapkan terima kasih kepada:
1. Bapak dan Ibu (H.Moch Tohir dan Hj.Siti masyitoh) yang senantiasa
memberikan kasih sayang yang tak terhingga serta dukungan moril dan
materil yang tak pernah terputus. Kakak-kakakku (Hasanah Ningsih, S.Pdi,
Sutami, AKP, Sudrajat SE, Iis Sulastri, S.Psi) yang sangat kusayangi dan
cintai. Tanpa adanya mereka aku bukanlah aku seperti sekarang ini. Dan
segenap keluarga besarku yang selalu memberikan semangat untuk dapat
menyelesaikan penulisan skripsi ini.
ii 2. Dr. Arif Subhan, MA, selaku Dekan Fakultas Dakwah dan Komunikasi
beserta para pembantu Dekan I, II, dan III Fakultas Dakwah dan
Komunikasi UIN Syarif Hidayatullah Jakarta.
3. Wati Nilamsari, M.Si dan M. Hudri, MA selaku Ketua dan Sekretaris
Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam, yang telah banyak membantu
dengan memberi masukan ataupun nasehat dan juga motivasi kepada penulis
dalam penulisan skripsi ini.
4. Dokter Asep Usman Ismail MA, selaku Dosen Pembimbing Skripsi yang
telah banyak meluangkan waktunya dalam membantu dan memberikan
pengarahan dan bimbingannya kepada penulis dalam penyelesaian skripsi
ini, sehingga skripsi ini dapat diselesaikan dengan baik.
5. Seluruh Dosen Fakultas Ilmu Dakwah dan Ilmu Komunikasi serta seluruh
civitas akademika yang telah memberikan sumbangan wawasan keilmuan
dan bimbingan selama penulis berada dalam perkuliahan.
6. Seluruh pengurus Perpustakaan Dakwah dan Perpustakaan Utama atas
tersedianya buku-buku yang penulis butuhkan dalam penulisan skripsi ini.
7. Bapak H. Wildan Hasan Syadzili, S.THi selaku ketua yayasan yang telah
mengijinkan dan membantu penulis melakukan penelitian di yayasan
tersebut.
8. Bapak Wahyu dan Bapak Asep serta pengurus yayasan MTs Al-Fikr yang
turut membantu penulis dalam mengumpulkan data yang dibutuhkan penulis
dalam penulisan skripsi ini.
9. Segenap anak-anak dan keluarga yayasan Mts Al-Fikr yang telah
menyempatkan waktu dan memberikan bantuannya kepada penulis.
iii 10. Untuk sahabat-sahabatku, Milastri Muzakkar, Ida Nur Aeni, Ika Lestari,
yang tak terpisahkan, dan orang bilang seperti perangko kemana-kemana
selalu bersama. Sedih, senang, dan marahan telah kita lalui, semoga waktu
dan ruang tidak akan menghapus kebersamaan kita.
11. Teman-temanku seperjuangan di Jurusan Pengembangan Masyarakat Islam
angkatan 2006, Siti Rohmah, Yanis Sarohmah, Iin Nurhayati, Lia Fitria
Farhanah, Nurdiana Ratna Sari, Syarifuddin, Ari Kurniawan, Ahmad
Rokhoul Alamin, Kurnia Aji, Aji Purnama Ismail, Fressha Rezkana, dll.
semoga kita akan selalu kompak walaupun kita telah berpisah untuk
berjuang di jalan kita masing-masing.
12. Sahabatku tersayang Wawa di Yogyakarta, yang selalu memberiku
semangat dan motivasi walaupun dari jauh, persahabatan kita tak terhapus
ruang dan waktu, dan semoga terus selalu seperti itu.
13. Teman-temanku, Khilda Kholishoh, Hilda Mardhotillah, Nanni, Sima, Evi,
Iik, dan semua teman-teman ABA English Department BSI terima kasih atas
motivasi
kalian,
yang
selalu
mendukung
dan
menyemangatiku
menyelesaikan skripsi ini.
14. Dan terima kasih kepada semua pihak yang tidak bisa penulis sebutkan satu
per satu.
Penulis hanya dapat mengucapkan banyak terima kasih tanpa
memberikan apapun, semoga kebaikan kalian dibalas oleh Allah SWT. Amin.
Jakarta, Desember 2010
Penulis
iv DAFTAR ISI
ABSTRAK ..................................................................................................... i
KATA PENGANTAR ................................................................................... ii
DAFTAR ISI.................................................................................................. v
DAFTAR TABEL ....................................................................................... viii
BAB I PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah.......................................................... 1
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah ..................................... 7
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian .............................................. 11
D. Metodologi Penelitian ............................................................ 12
E. Tinjauan Pustaka .................................................................... 19
F. Sistematika Penulisan ............................................................ 20
BAB II TINJAUAN TEORITIS
A. Peranan ......................................................................................... 21
1. Pengertian Peranan........................................................... 21
2. Tinjauan Sosiologi tantang Peranan................................. 22
B. Pelayanan Sosial .......................................................................... 23
1.
Pengertian Pelayanan Sosial ........................................... 23
2.
Ciri-Ciri Pelayanan Sosial .............................................. 25
3.
Tujuan dan Fungsi Pelayanan Sosial .............................. 26
C. Yatim Piatu .................................................................................. 28
v 1. Pengertian Yatim Piatu .................................................... 28
BAB III GAMBARAN UMUM YAYASAN AL-FIKR
A. Profil Yayasan AL-Fikr ............................................................... 33
1.
Sejarah Berdirinya .......................................................... 33
2.
Letak Geografisnya ......................................................... 34
B. Perhatian Pemerintah dan Masyarakat terhadap Yayasan Al-Fikr35
C. Struktur Organisasi ...................................................................... 37
D. Jenis-Jenis Pelayanan Sosial……………………………………..38
E. Proses Perekrutan dan Persyaratan Siswa Yatim Piatu…………..43
F. Sumber dan Penggunaan Dana…………………………………...44
G. Sarana dan Prasarana…………………………………………….45
BAB IV TEMUAN DAN ANALISIS
A. Temuan tentang Pola Pelayanan Sosial Siswa yatim Piatu ......... 46
B. Analsis Pelayanan Sosial terhadap Siswa Yatim Piatu di Desa
Gembong RT 02/04 Balaraja Barat Tangerang………………….52
1. Pelayanan Sosial di Bidang Keagamaan………………………52
2. Pelayanan Sosial di Bidang Pendidikan……………………….53
3. Pelayanan Sosial di Bidang Kesehatan………………………..56
4. Pelayanan Sosial di Bidang Ketrampilan ……………………..57
BAB V KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan ………………………………………………………59
vi B. Saran ………………………………………………………………60
DAFTAR PUSTAKA
LAMPIRAN
vii DAFTAR TABEL
Tabel 1 Rancangan Informan ................................................................... 16
Tabel 2 Data Siswa Mts Al-Fikr .............................................................. 55
Tabel 3 Daftar Donatur Madrasah Per Satu Bulan ................................ 55
viii 1
BAB I
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang Masalah
Islam adalah agama dakwah1artinya agama yang selalu mendorong
pemeluknya untuk senantiasa aktif melakukan kegiatan dakwah, bahkan maju
mundurnya umat islam sangat bergantung dan berkaitan erat dengan kegiatan
dakwah yang dilakukanya2, karena itu Al-Qur’an dalam menyebut kegiatan
dakwah dengan Ahsanu Qaula. Dengan kata lain dapat disimpulkan bahwa
dakwah menempati posisi yang tinggi dan mulia dalam kemajuan agama Islam,
kita tidak dapat membayangkan apabila kegiatan dakwah mengalami kelumpuhan
yang disebabkan oleh berbagai faktor terlebih sekarang ini adalah era globalisasi,
dimana berbagai informasi masuk begitu cepat dan instan yang tidak dapat
dibendung lagi. Kita sebagai umat Islam harus dapat memilih dan menyaring
informasi tersebut sehingga tidak bertentangan dengan nilai-nilai Islam.
Karena merupakan suatu kebenaran, maka Islam harus tersebar luas dan
penyampaian kebenaran tersebut merupakan tanggung jawab umat Islam secara
keseluruhan, sesuai dengan misinya sebagai “ Rahmatan Lil Alamin” harus
ditampilkan dengan wajah yang menarik supaya umat lain beranggapan dan
mempunyai pandangan bahwa kehadiran Islam bukan sebagai ancaman bagi
eksistensi mereka melainkan membawa kedamaian dan ketentraman dalam
1
2
M. Mansyur Amin, Dakwah Islam dan Pesan Moral(Jakarta: Al-Amin press,1997)
Didin Hafidudin, M,Sc, Dakwah Aktual ( Jakarta:Gema Insani Press,1998), Cet,Ke-3
1
2
kehidupan mereka sekaligus sebagai pengantar menuju kebahagiaan kehidupan
dunia dan akhirat.3
Implikasi dari pernyataan Islam sebagai agama dakwah menurut umatnya
agar selalu menyampaikan dakwah. Karena kegiatan ini merupakan aktivitas yang
tidak pernah usai selama kehidupan dunia masih berlangsung dan akan terus
melekat dalam situasi dan kondisi apapun bentuk dan coraknya.4
Islam adalah agama yang terus berkembang sesuai dengan perkembangan
zaman. Dakwah kepadanya merupakan kewajiban umat Islam, sesuai dengan
kadar kemampuannya masing-masing, Islam bukan hanya milik dan satu bangsa
atau kelompok tertentu, tetapi untuk seluruh manusia.
Islam sebagai agama dakwah, mewajibkan setiap pribadi muslim untuk
berdakwah menegakkan amar ma’ruf nahi munkar. Dakwah akan membawa orang
kepada kebenaran, yaitu kebenaran yang dapat dipertanggung jawabkan di dunia
dan akhirat. Kebenaran yang menyebabkan orang berani berkorban karena yakin
akan pendiriannya.5
Menyeru manusia ke jalan Allah SWT merupakan sekaligus ibadah yang
bias mengantarkan pelakunya untuk dekat (taqorrub) dengan Tuhannya. Dakwah
juga mengajarkan pelakunya dihadapan Allah adalah sangat tinggi, Allah akan
mengangkat kedudukannya di dunia maupun di akhirat. Dakwah ke jalan Allah
juga merupakan aktivitas terpenting dari pada nabi. Mereka senantiasa
menjalankan aktivitas dakwah. Melalui jalan dakwah juga mereka menegakan
agama dakwah.
3
Munzier Suparta dan Harjani Hefni, Metode Dakwah (Jakarta: Rahmat
Semesta,Lembaga Kajian UIN Syarif Hidayatullah Jakarta, 2003), cet. Ke-1, h. 5.
4
Ibid, h. 5.
5
Hamka, Prinsip dan kebijaksanaan Dakwah Islam (Jakarta: Pusaka Panjimas, 1984),
h. 35
3
Islam telah memberikan kemudahan bagi seluruh pemeluknya yang ingin
menyebarluaskan seluruh perintah dan larangan Allah SWT, khususnya bagi para
penjuru dakwah, serta kendaraaan yang dipergunakan dalam dakwah, dalam surat
Q.S. an-nahl/16; 125, Allah SWT berfirman:
“Serulah (manusia) kepada ajakan Tuhanmu dengan hikamh dan
“Serulah (manusia) kepada ajakan Tuhanmu dengan hikmah dan pelajaran yang
baik. sesungguhnya Tuhanmu, Dialah yang mengetahui tentang siapa yang
tersesat dari jalanNya, dan Dialah yang lebih mengetahui orang-orang yang
mendapat petunjuk”. (Q.S.An-nahl,16:125)
Dari ayat diatas, jelaslah bahwa berdakwah di jalan Allah dan agamaNya
serta taat kepadaNya merupakan perjalanan, ciri-ciri dan sifat-sifat para nabi dan
rosul. Allah SWT mengatur, memerintah, mewasiatkan, dan menganjurkan
kepada nabi dan rosul untuk berdakwah serta kepada para ulama dan para
waliullah.6
Mereka selalu bersemangat dan bersungguh-sungguh dalam berdakwah
pada berbagai situasi dan kondisi. Suatu keadaan dan sepanjang masa, dan juga
ketika mereka berdakwah atau mengajak sekalian manusia pada jalan Allah serta
taat kepadaNya dengan perkataan maupun perbuatan, untuk mencari keridhaan
6
Sayid Abdullah bin alwiAl-Hadad, Kesempurnaan dan Kemuliaan Dakwah Islamiyah
(Bandung:CV. Pustaka Setia,2001), cet. Ke-1,h.17-19
4
Allah, serta menyatakan rasa cinta kasih kepada sekalian hamba Allah dan
harapan pahala 7.
Dakwah
adalah
senjatanya
para
nabi
dan
rosul
Allah
dalam
mengembangkan agama Islam kepada umat manusia sejak zaman dulu kala
sampai akhir zaman.
Menurut pengertian bahasa (lughat), dakwah berarti: teriakan (asshaihatu)
dan seruan (annida). Dan menurut istilah, ilmu dakwah adalah mengarahkan
pikiran dan akal manusia kepada suatu pemikiran atau aqiqah dan mendorong
mereka untuk menganutnya. 8.
Dakwah itu harus berusaha mengubah pikiran dan keyakinan seseorang
yang keliru menjadi sesuai dengan apa yang disampaikan rosullah.
Berhasilnya dakwah atau tidak, itu tergantung apakah massa pendengar
atau pembaca bisa mengubah pendirinya yang salah atau tidak, apakah mereka
mengubah kebiasaannya yang tidak sesuai dengan Al-Quran dan sunnah atau
tidak. Dari suksesnya dakwah tidak bisa dilihat kepada ramainya pengunjung,
banyaknya murid, mushalla, madrasah, itu semua bukanlah merupakan ukuran.
Akan tetapi harus dilihat dari segi aqidah atau idiologi dan pengamalan mereka
sehari-hari, apakah sudah sesuai dengan kehendak Al-Qur;an dan sunnah di segala
bidang kehidupan manusia atau belum, ataukah sudah menyimpang jauh dari
kehendak dan tuntunan Al-Qur’an dan sunnah itu.9.
Dalam berdakwah membutuhkan sebuah media dakwah, maka media
dakwah merupakan sarana atau wadah sebagai tempat berdakwah. Salah satunya
adalah media massa (baca: elektronik), seperti: radio, televisi, internet, dan
7
ibid
Adam Abdullah Al-Alury, Tarikh Ad-Dakwahislamiyah
9
Firdaus A.N Panji-Panji Dakwah (Jakarta:cv. Pedoman ilmu jaya, 1991), cet ke-1
8
5
semacamnya. Dengan banyaknya temuan media massa tersebut, media dakwah
kini lebih canggih dan variatif. Selain itu, penyebaran pesan dakwah pun akan
lebih komprehensif. 10
Sumber metode dakwah yang terdapat di dalam Al-Qur’an menunjukan
ragam dan banyak, seperti ‘’hikmah, nasihat dan mujadalah atau diskusi atau
berantah dengan cara yang baik’’ (Q.S Al-Nahl:125). Dengan kekuatan anggota
tubuh (tangan), dengan mulut (lidah) dan bila tidak mampu, maka dengan hati
(hadist riwayat muslim). Dari sumber metode itu tumbuh metode-metode yang
merupakan operasionalnya yaitu dakwah dengan lisan, tulisan, seni dan bil-hal.
Dakwah dengan lisan berupa ceramah, seminar, diskusi, khutbah dan lain, lain.
Dakwah dengan tulisan merupakan buku, majalah dan surat kabar, spanduk, dan
pamplet, lukisan-lukisan dan lain-lain.
Dakwah dengan bil-hal berupa perilaku yang sopan sesuai dengan ajaran
al-islam, memelihara lingkungan, mencari nafkah dan tekun, ulet, dan sabar,
semangat dan kerja keras, menolong sesama manusia, misalnya mendirikan rumah
sakit, mendirikan dan memelihara anak yatim piatu, mendirikan lembaga yatim
piatu, mendirikan lembaga pendidikan, mendirikan pusat-pusat pencaharian
nafkah seperti pabrik, pusat perbelanjaan dan lain-lain, meliputi berbagai sektor
kehidupan seni meliputi seni lukis, seni tari, seni suara atau musik dan lain-lain11.
Menurut Al-Qur’an, misi risalah islam adalah pemberdayaan atau
pengembangan, mengajak orang berbuat baik, mencegah orang berbuat ingkar,
10
Menurut M. bahri ghazali” Dakwah dengan menggunakan media komunikasi lebih
efektirf dan efisien, atau dengan bahasa lain dakwah yang demikian adalah dakwah yang
komunikatif, tanpa mengurangi arti dakwah secara langsung.”wadhl mansur,” wadhl mansur.’’
Televise Manfaat dan Mudharat’’ (Jakarta: Fikahati Aneska. 1993), cet, ke-1, h.33
11
Wardi Bakhtiar, Metodologi Penelitian Ilmu Dakwah (Jakarta logos, 1997), cet kev1. h14-15
6
menghalalkan yang baik-baik, mengharamkan yang buruk-buruk, mengatasi
himpitan hidup dan melepaskan belenggu-belenggu yang bisa memberangus
orang12. Bahkan menurut Al-Qur’an pendusta agama adalah mereka yang tidak
mengembangkan dan memberdayakan..
Sebagai mana dalam firman Allah dalam surat Al-Ma’uun yaitu.
Artinya:

“Tahukah kamu (orang) yang mendustakan agama? Itulah yang
menghardik anak yatim”.
Islam mengajarkan agar anak yatim diasuh sebaik-baiknya, baik yang
menyangkut perkembangan kejiwaannya maupun yang menyangkut kebutuhan
jasmaninya. Anak yatim adalah seorang anak yang masih kecil, lemah dan belum
mampu berdiri sendiri yang ditinggalkan oleh orang tua yang menanggung biaya
penghidupannya.13. Oleh sebab itu, salah satu tugas sosial bagi orang-orang
mukmin adalah memperhatikan anak-anak yatim dan menjamin kehidupan
mereka. Dengan penjelasan lain, menjamin kebutuhan-kebutuhan anak yatim
adalah bagian dari tugas orang –orang mukmin. Karenanya banyak ayat dan hadist
yang menekankan hal ini, salah satunya dalam Q.S Adh-dhuha/93: 9
12
Agus ahmad syafei, Manajemen Pengembangan Masyarakat Islam (Bandung Gerbang
Masyarakat Baru Press, 2001), h,47
13
Ahmad Zurzani Djunaidi dan Ismail Maulana Syarief, Sepuluh Inti Perintah Allah (
Jakarta PT Fikhati Aneska,1991), cet ke-1,h,199
7
artinya “Sebab itu, terhadap anak yatim janganlah kamu berlaku
sewenang-wenang.” (Q.S. Adh-dhuha/93:9)
Perlakuan terhadap anak yatim merupakan salah satu dari tugas sosial. Hal
ini
menyangkut
undang-undang
yang
dibuat
oleh
pemerintah
tentang
kesejahteraan sosial yang tercantum dalam undang-undang no 6.tahun 1974
tentang ketentuan pokok-pokok kesejahteraan sosial, pasal 2 ayat 1 adalah sebagai
berikut:
“ Kesejahteraan sosial adalah suatu kehidupan dan penghidupan sosial,
material maupun spiritual yang diliputi rasa keselamatan, kesusilaan, dan
ketentraman lahir dan batin, yang memungkinkan bagi setiap warga negara untuk
mengadakan usaha pemenuhan kebutuhan jasmaniah, rohaniah, dan sosial yang
sebaik-baiknya bagi diri sendiri, keluarga serta masyarakat dengan menjunjung
tinggi hak-hak asasi serta kewajiban manusia sesuai dengan falsafah kita, yaitu
pancasila”.14
Hakikat pembangunan kesejahteraan sosial sebagai bagian tak terpisahkan
dari pembangunan sosial, bertujuan untuk meningkatkan taraf kesejahteraan sosial
baik individu, maupun kelompok dan masyarakat. 15
Pembangunan kesejahteraan sosial dilakukan oleh pemerintah bersamasama dengan masyarakat. Pemerintah memiliki peran dan tanggung jawab dalam
menciptakan kebijakan yang kondusif, sehingga dapat mendorong masyarakat
untuk berperan aktif secara optimal dalam pembangunan kesejahteraan sosial,
pembangunan kesejahteraan sosial dilaksanakan melalui pendekatan selektivitas,
yang sasarannya diarahkan kepada individu dan kelompok masyarakat tertentu
14
Syarif Muhidin, Pengantar Kesejahteraan Sosial (Bandung: Sekolah Tinggi
Kesejahteraan Social, 1997), cet ke v11,h,5
15
Badan Pendidikan dan Penelitian Kesejahteraan Social (BPPKS), Standarisaasi Panti
Sosial( Jakarta, 2005), H.6
8
yang memerlukan pelayanan kesejahteraan sosial, dengan mendayagunakan
potensi dan sumber daya sosial masyarakat. 16.
Sistem pelayanan kesejahteraan sosial diselenggarakan melalui sistem
sebuah yayasan maupun sistem panti berbasiskan pada keluarga dan masyarakat.
Pelayanan kesejahteraan sosial melalui sistem yayasan merupakan pelayanan
alternatif apabila fungsi dan arah peran keluarga/masyarakat tidak dapat
memenuhi kebutuhan anggotanya. Pelaksanaan pelayanan kesejahteraan sosial
menuntut profesionalisme dan akuntabilitas, sehingga memerlukan standar
pelayanan17. Pelayanan sosial pada prinsipnya mempunyai tiga unsur utama,
yaitu:
1) Pelayanan sosial merupakan aktivitas profesi pekerjaan sosial bersama
dengan profesi lain (bukan monopoli profesi pekerjaan sosial).
2) Pelayanan sosial ditujukan untuk membantu orang agar seseorang dapat
mengembangkan diri, tidak tergantung, memperkuat relasi keluarga dan
juga memperbaiki individu, keluarga, kelompok dan masyarakat.
3) Pelayanan sosial diberikan agar penerima pelayanan dapat berfungsi sosial
dengan baik.18.
Negara memiliki tanggung jawab utama untuk memastikan bahwa semua
anak tanpa rumah keluarga menerima perawatan alternatif, namun banyak juga
memainkan peranan. Beberapa institusi bagi anak yatim piatu, terlantar dan anakanak yang memerlukan rumah dibangun dan dioperasikan oleh pemerintah pusat
16
Ibid,h.3
Ibid h,ke3-4
18
Drs. Soetarso. MSW, Kesejahteraan Social, Pelayanana Social, dan kebijakan Social.(
Bandung: Koperasi Mahasiswa Sekolah Tinggi Kesejahteraan Social, 1993), h.103
17
9
atau pemerintah daerah. 19. Dalam hal ini sering ditemui organisasi swasta yang
mengembangkan fungsi-fungsi ini, instansi yang berwenang perlu untuk
mengembangkan tanggung jawab, menjamin bahwa mereka beroperasi sesuai
dengan standar-standar yang dapat diterima. Standar semacam ini harus mengatur
kondisi fisik dan persyaratan profesional dan pelatihan staf, termasuk syarat
bahwa mereka tidak memiliki catatan melakukan kekerasan sebelumnya agar
dapat menjamin perkembangan dan kesejahteraan anak.
Oleh karena itu salah satu sarana yang dilakukan dalam memberikan
kesejahteraan sosial kepada anak yatim piatu adalah dengan melalui sebuah
yayasan. Melalui sistem yayasan ini adalah merupakan salah satu bentuk usaha
kesejahteraan sosial dalam hal ini anak yaitm piatu, dimana mengacu pada
program, pelayanan dan berbagai kegiatan yang secara nyata berusaha menjawab
kebutuhan atau masalah yang dihadapi anggota masyarakat.20
Yayasan Al-Fikr merupakan salah satu lembaga
pendidikan sosial
masyarakat yang berada di wilayah Balaraja Barat yang peduli terhadap nasib
anak-anak kurang mampu, yatim dan piatu. Yayasan ini juga memiliki ciri-ciri
pada umumnya yaitu adanya visi, misi, lembaga, program, pengurus, serta klien
yang ditangani, kemudian sarana dan prasarana yang mendukung pelayanan sosial
di yayasan ini dirasakan cukup.
Disini penulis berusaha mempelajari sejauh mana yayasan Al-Fikr dalam
memberikan pelayanan sosial bagi anak-anak Indonesia yang kurang mamapu
khususnya bagi anak-anak yatim dan piatu. Penulis menganggap bahwa mereka
19
Majalah Perlindungan Anak, Pengasuhan Alternative ( Resource Centre SFFCCB
CPSW IPSPI, vol 1,no11,maret 2007), h.20-23
20
Drs. Isbandi rukminto adi,MPH, Psikolog Pekerjaaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan
Sosial, Dasar-Dasar Pemikiran (Jakarta: Pt Raja Grafindo Persada,1994), h.7
10
pun layak mendapatkan pelayanan sosial yang baik, seperti: terpenuhinya
kebutuhan pendidikan mereka, dan mendapatkan pendidikan yang layak seperti
anak-anak pada umumnya, pelayanan kesehatan, sosial, dan sebagainya.
Oleh sebab itu penulis tertarik untuk memperdalam pembahasan dalam
skripsi ini yang berjudul:
Peranan Yayasan Al-Fikr Dalam Pelayanan Sosial Terhadap Siswa Yatim
Piatu Di Desa Gembong RT 02/04 Balaraja Barat Tangerang.
Dengan menempatkan yayasan Al-Fikr yang beralamat di Jl. Raya Serang
Desa Gembong Pabuaran, Balaraja Barat Tangerang sebagai sampel penelitian
karena berbagai pertimbangan sebagai berikut: yayasan Al-Fikr sebagai lembaga
sosial yang membantu anak-anak fakir miskin dan yatim piatu, sarana dan
prasarana yang dimiliki yayasan tersebut sangat menunjang dalam masalah yang
diteliti, tempatnya tidak terlalu jauh, keterbatasan waktu, biaya dan tenaga.
B. Pembatasan dan Perumusan Masalah
1. Batasan Masalah
Agar penelitian ini mencapai hasil yang diinginkan maka penulis
membatasi permasalahan ini sebagai berikut:
1)
Pada yayasan Al-fikr terdapat tiga lembaga sekolah, yaitu Madrasah
Tsanawiyyah (MTs), Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), dan Raudhatul
Athfal (RA). Penulis hanya membatasi penelitian pada Madrasah
Tsanawiyyah (MTs) saja.
11
2)
Anak yatim piatu adalah siswa Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr yang
tidak memiliki salah satu ataupun kedua orang tuanya karena telah
meninggal dunia.
3)
Dari 21 siswa yatim piatu pada Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr,
sebanyak 9 anak/siswa yatim piatu yang dipilih sebagai sample/informan.
4)
Pelayanan sosial, yakni aktivitas yang dilakukan yayasan Al-Fikr untuk
membantu dan menolong anak yatim piatu di Madrasah Tsanawiyyah (MTs)
Al-Fikr dalam bidang pendidikan, kesehatan, keterampilan dan keagamaan.
2. Rumusan Masalah
Berdasarkan pembatasan masalah di atas, maka penulis merumuskan
masalah pokok sebagai berikut:
a.
Kegiatan pelayanan sosial apa saja yang diberikan kepada anak-anak yatim
piatu di Yayasan Al-Fikr gembong balaraja?
b.
Apa saja faktor pendukung dan penghambat pada yayasan Al-Fikr dalam
memberikan pelayanan sosial bagi siswa yatim piatu?
C. Tujuan dan Manfaat Penelitian
1.Tujuan Penelitian
Berdasarkan pokok permasalahan yang telah penulis rumuskan di atas
maka tujuan dari penelitian ini adalah:
a.
Untuk mengetahui pelayanan sosial apa saja yang diberikan oleh yayasan
Al-Fikr kepada siswa yatim piatu.
12
b.
Untuk mengetahui faktor pendukung dan penghambat yayasan Al-Fikr
dalam memberikan pelayanan sosial bagi siswa yatim piatu.
2. Manfaat Penelitian
a)
Sebagai bahan pertimbangan bagi pengurus yayasan Al-Fikr dalam rangka
meningkatkan kualitas pelayanan sosial, sehingga dapat meningkatkan
kesejahteraan dan pengembangan potensi anak didiknya.
b)
Sebagai sarana bagi penulis untuk meningkatkan kemampuan dalam
melakukan penelitian dan penulisan karya ilmiah.
c)
Sebagai sarana bagi mahasiswa atau penulis lain yang akan melakukan
penelitian tentang yayasan dan pelayanan sosial.
d)
Penelitian ini diharapkan dapat digunakan sebagai bahan informasi dan
dokumentasi ilmiah untuk perkembangan ilmu pengetahuan, terutama bagi
jurusan pengembangan masyarakat islam.
D. Metodelogi Penelitian
1.
Pendekatan Penelitian
Jenis penelitian yang digunakan adalah jenis pendekatan kualitatif.
Pendekatan kualitatif adalah penelitian yang menghasilkan data deskriptif berupa
kata-kata, tertulis atau lisan dari orang dan prilaku yang dapat diamati.
Kirk dan Miller memberikan pengertian penelitian kualitatif sebagai tradisi
penelitian yang tergantung pada pengamatan sesuai dengan orang-orang di sekitar
objek penelitian dalam bahasa dan peristilahan sendiri.21
21
Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009),
edisi revisi cet. Ke 26, h. 3
13
Metode yang digunakan adalah metode deskriptif yang dimaksudkan
untuk mengeksplorasi dan mengklasifikasikan suatu fenomena atau kenyataan
sosial, dengan jalan mendeskripsikan sejumlah variabel yang berkenaan dengan
masalah dan unit yang diteliti. 22
Berdasarkan beberapa definisi di atas, penulis melakukan penelitian
dengan menguraikan fakta-fakta yang didapat di lapangan berdasarkan hasil dari
penelitian lapangan (field research) yang kemudian diolah, dikaji dan dianalisis
agar dapat menghasilkan suatu kesimpulan.
2. Macam dan Sumber Data
Adapun macam data pada penelitian ini terbagi menjadi dua bagian, yaitu
data primer dan data sekunder.
Data Primer diperoleh melalui proses penelitian langsung dari partisipan
atau sasaran penelitian, yaitu data yang berasal dari anak-anak yatim piatu,
pengurus yayasan, dan guru konseling.
Data Sekunder adalah data yang diperoleh dari catatan-catatan atau
dokumen yang terkait dengan penelitian dari lembaga yang diteliti ataupun
referensi dan buku-buku dari perpustakaan.
1. Lokasi Penelitian dan Waktu Penelitian
Penelitian ini berlokasi di Yayasan Al-Fikr, Jl. Raya Serang Rt.02/04 Desa
Gembong Balaraja Barat .........Tangerang. Penelitian ini dilakukan pada bulan
September sampai pada November 2010.
22
Prof. Dr. H. Syamsir Salam, MS dan Jaenal Aripin, M.Ag, Metodologi Penelitian Sosial,
(Jakarta: UIN Jakarta Press, 2006), h. 13
14
Alasan penulis memilih lokasi tersebut adalah karena tempat tersebut
mudah diakses oleh penulis, dan tempatnya pun strategis. Hal tersebut yang
membuat penulis melakukan penelitian di lokasi tersebut.
2. Teknik Penggalian Data
Untuk mendapatkan data yang objektif, penulis melakukan teknik
observasi dan wawancara, serta penambahan data dokumentasi berupa:
a) Observasi adalah usaha untuk memperoleh dan mengumpulkan data dengan
melakukan pengamatan langsung di lapangan terhadap suatu kegiatan secara
akurat, serta mencatat fenomena yang muncul dan mempertimbangkan
hubungan antar aspek dalam fenomena tersebut.23
Dalam proses observasi ini penulis melakukan pengamatan langsung terhadap
pelaksanaan program pendidikan akademis, yaitu proses belajar mengajar dan
kegiatan keseharian para siswa khususnya siswa yatim piatu di Madrasah
Tsanawiyyah
(MTs)
Al-Fikr.
Dalam
melakukan
observasi
tersebut,
keberadaan penulis diketahui oleh pengurus yayasan, kepala sekolah, para
dewan guru, dan para siswa yatim piatu.
b) Wawancara adalah salah satu upaya untuk memperoleh data yang berkaitan
dengan permasalahan penelitian sehingga dapat menemukan data atau
keterangan mengenai pelayanan sosial sekolah tersebut. Dalam penelitian ini
penulis mewawancarai pimpinan yayasan, para pengajar dan siswa yatim piatu
yang mendapatkan layanan sosial di Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr,
23
Wardi Bachtiar, Metode Penelitian Ilmu Dakwah, (Jakarta: Logos, 1997), cet. Ke I, h. 24
15
atau unsur-unsur yang berhubungan dengan penelitian atau berkaitan dengan
permasalahan yang ingin digali.
c) Dokumentasi adalah pengumpulan data yang diperoleh melalui dokumendokumen dan pustaka sebagai bahan analisis dalam penelitian ini. Yang
memfokuskan masalah mengenai pelayanan sosial di yayasan Al-fikr pada
lembaga Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr.
3. Teknik Pengambilan Sampel
Sesuai dengan karakteristik penelitian kualitatif, teknik pemilihan
sampel/informan yang digunakan dalam penelitian ini adalah sample bertujuan
(purpossive sample).24 Dalam menentukan subjek penelitian ini penulis memilih
para informan yang menurut penulis dapat memberikan data yang dibutuhkan
dalam penellitian ini.
Dalam mencari data, penulis mewawancarai Pimpinan yayasan Al-Fikr
yaitu H. Wildan Hasan Syadzili, S.Thi, kepala sekolah MTs yaitu Sudrajat, SE,
beberapa dewan pengajar yaitu Asep Darmawan, Wahyu Hidayat, dan Iis Sulastri,
S.Psi. Penulis juga mewawancarai sembilan siswa dari dua puluh satu siswa yatim
piatu di Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr, karena sembilan siswa sudah
mencukupi perwakilan informan dari dua puluh satu siswa yatim piatu. yaitu Ivan
Muplis, Yoyoh Komariah, Ivan Ja’far Shidiq, Japaroni, Aitamimi, Yakub,
Ayudin, Ayu Astuti, dan Marsonah. Dengan pengklasifikasian latar belakang
dengan rancangan informan sebagai berikut:
24
Lexy J. Moloeng, Metode Penelitian Kualitatif, (Bandung: PT. Remaja Rosda Karya, 2009),
edisi revisi cet. Ke 26, h. 241
16
Tabel 1
Rancangan Informan
NO
INFORMAN
1.
Pimpinan
Yayasan
2.
Kepala Sekolah
3.
Staf Pengajar
INFORMASI
YANG DICARI
Gambaran yayasan
Al-Fikr, visi dan
misi, faktor
penghambat dan
pendukung
terhadap pelayanan
social di MTs AlFikr.
Profil MTs Al-Fikr,
visi dan misi,
pelayanan social
terhadap siswa
yatim piatu, factor
penghambat dan
penunjang.
Gambaran MTs AlFikr, latar belakang
dan pelaksanaan
pelayanan sosial
terhaap yatim
piatu, dokumentasi.
METODE
JUMLAH PENGUMPULAN
DATA
1
Wawancara bebas
terstruktur
1
Wawancara bebas
terstruktur
3
Wawancara bebas
terstruktur,
dokumentasi
17
4.
Siswa Yatim
Piatu
Pelaksanaan
pelayanan social
pada siswa yatim
piatu, faktor
penghambat dan
pendukung, hasil
yang dicapai.
9
Wawancara bebas
terstruktur,
observasi
4. Teknik Analisis Data
Analisis Data Kualitatif (Bogdan & Biklen, 1982) adalah upaya yang
dilakukan dengan jalan bekerja dengan data, mengorganisasikan data, memilahmilahnya menjadi satuan yang dapat dikelola, mensintesiskannya, mencari dan
menemukan pola, menemukan apa yang penting dan apa yang dipelajari, dan
memutuskan apa yang dapat diceritakan kepada orang lain.25
Di pihak lain, Analisis Data Kualitatif (Seiddel, 1998), prosesnya berjalan
sebagai berikut:26
a)
Mencatat yang menghasilkan catatan lapangan, dengan hal itu diberi kode
agar sumber datanya tetap dapat ditelusuri,
b)
Mengumpulkan,
memilah-milah,
mengklasifikasikan,
mensintensiskan,
membuat ikhtisar, dan membuat indeksnya,
c)
Berfikir, dengan jalan membuat agar kategori data itu mempunyai makna,
mencari dan menemukan pola dan hubungan-hubungan, dan membuat
temuan-temuan umum.
Berdasarkan hal tersebut maka metode analisa yang digunakan adalah
metode deskripsi analisis yakni dengan cara mengumpulkan data kemudian
menyusun, menyajikan, baru kemudian menganalisis untuk mengungkapkan arti
25
26
Ibid. h. 248
Ibid.
18
data
tersebut.
Pada
saat
menganalisa
data
hasil
observasi,
penulis
menginterpretasikan catatan lapangan yang ada kemudian menyimpulkannya.
Setelah itu penulis menganalisa kategori-kategori yang nampak pada data
tersebut.
5. Teknik Pemerikasaan Keabsahan Data
Data yang telah digali, dikumpulkan dan dicatat dalam kegiatan penelitian.
Untuk menjaga keabsahan data dalam penelitian ini diperlukan teknik
pemeriksaan. Adapun teknik yang digunakan untuk menjaga keabsahan adalah
sebagai berikut:
1. Kriterium Kredibilitas/Kepercayaan
Fungsi kriterium kredibilitas ini adalah untuk melaksanakan inkuiri
sedemikian rupa sehingga tingkat kepercayaan penemuannya dapat dicapai,
kemudian mempertunjukkan derajat kepercayaan hasil-hasil penemuan dengan
jalan pembuktian oleh penulis pada kenyataan ganda yang sedang diteliti.
Kriterium kredibilitas ini menggunakan dua teknik pemeriksaan.
a. Ketekunan Pengamatan
Dimaksudkan untuk menemukan ciri-ciri dan unsur-unsur dalam situasi
yang sangat relevan dengan persoalan atau isu dalam penelitian ini dan kemudian
memusatkan diri pada hal-hal tersebut secara rinci.
Dengan kata lain, penulis mengadakan pengamatan kepada subyek
penelitian yaitu, pengurus yayasan, kepala sekolah, staf pengajar, dan para siswa
yatim piatu dengan teliti dan rinci secara berkesinambungan, sehingga data yang
didapat benar-benar valid, objektif dan saling mendukung untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data itu (triangulasi).
19
b. Triangulasi
Triangulasi
adalah
teknik
pemeriksaan
keabsahan
data
yang
memanfaatkan sesuatu yang lain. Triangulasi dapat dicapai dengan jalan melalui :
a) membandingkan data hasil wawancara dengan pengamatan di lapangan.
Misalnya penulis membandingkan hasil wawancara subyek penelitian dengan
hasil temuan pengamatan lapangan tentang program pelayanan sosial terhadap
siswa yatim piatu di Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr. b) membandingkan
keadaan dan perspektif seseorang dengan berbagai pendapat dan pandangan orang
lain, misalnya penulis membandingkan jawaban yang diberikan oleh kepala
sekolah atau pengurus yayasan dengan jawaban wawancara dengan siswa yatim
piatu. c) membandingkan hasil wawancara dengan hasil dokumen yang berkaitan
dengan masalah yang sedang diteliti. Wawancara tersebut untuk keperluan
pengecekan atau sebagai pembanding terhadap data tersebut.27
2. Kriterium Kepastian
Mengutip pendapat Scriven (dalam Lexy, 2007), yang menyatakan bahwa
masih ada unsur ”kualitas” yang melekat pada konsep objektifitas, hal ini dapat
digali, dari pengertian bahwa jika sesuatu itu objektif, berarti dapat dipercaya,
faktual, dan dapat dipastikan. Dari sini penulis dapat membuktikan bahwa datadata ini terpercaya. Keterpercayaan ini didasarkan pada hasil data-data yang
diperoleh dari hasil rekaman wawancara informan dan observasi terhadap subjek
penelitian.
27
Ibid. h. 331
20
Kepastian dengan teknik pemeriksaan audit, kepastian auditor dalam hal
ini ialah objektif atau tergantung pada persetujuan beberapa orang terhadap
pandangan, pendapat dan penemuan seseorang. Dapatlah dikatakan bahwa
pengalaman seseorang itu subjektif, sedangkan jika disepakati oleh beberapa
orang barulah dapat dikatakan objektif. 28
E. Sistematika Penulisan
Untuk dapat memberikan gambaran yang lebih rinci, maka penulisan skripsi
ini disusun dalam kerangka sebagai berikut:
BAB I : Pendahuluan yang terdiri dari Latar Belakang Masalah, Pembatasan dan
Perumusan Masalah, Metodelogi Penelitian, Sistematika dan Teknik Penulisan.
BAB II : Tinjauan Teoritis yang mencakup Pengertian Peranan, Tinjauan
Sosiologis tentang Peranan, Pengertian Pelayanan Sosial, Ciri-ciri Pelayanan
Sosial, Tujuan dan Fungsi Pelayanan Sosial, Pengertian Yatim Piatu.
BAB III : Gambaran Umum Yayasan Al-Fikr yang terdiri dari Profil Yayasan AlFikr, Perhatian Pemerintah dan masyarakat terhadap Yayasan Al-Fikr, Struktur
Organisasi, Jenis-jenis Pelayanan Sosial, Proses Perekrutan dan Persyaratan Anak
Yatim Piatu, Sumber dan Penggunaan Dana Yayasan Al-Fikr, Sarana dan
Prasarana.
BAB IV : Temuan dan Analisis yang mencakup : Temuan tentang Pola Pelayanan
Sosial Siswa Yatim Piatu di Yayasan Al-Fikr, Analisis pelayanan social terhadap
siswa yatim piatu di desa gembong RT02/04 balaraja barat Tangerang
BAB V : kesimpulan dan saran.
28
Ibid. h. 325
21
F. Teknik Penulisan
Teknik penulisan yang digunakan penulis yaitu merujuk pada buku
“Pedoman Penulisan Skripsi, Tesis dan disertasi” yang diterbitkan oleh UIN
Jakarta Press pada tahun 2002.
21
BAB II
TINJAUAN TEORITIS
A. Peranan
1.
Pengertian Peranan
Berbicara mengenai peranan, tentu tidak dilepaskan dengan status
(kedudukan). Walaupun keduanya berbeda, akan tetapi saling berhubungan erat
antara yang satu dengan yang lainya, semua diibaratkan seperti dua sisi mata uang
yang berbeda, akan tetapi keikatannya akan sangat terasa sekali. Seseorang
dikatakan berperan atau memiliki peranan karena orang tersebut mempunyai
(status) dalam masyarakat, walaupan kedudukanya itu berbeda antara satu orang
dengan orang lain, akan tetapi masing-masing individu berperan dengan statusnya.
Dalam Kamus Bahasa Indonesia peranan adalah bagian dari tugas utama
yang harus dilaksanakan.1 Sedangkan Grass Massan dan A.W. Eachen sebagai
mana dikutip oleh David Berry mendefinisikan peranan sebagai seperangkat
harapan-harapan yang dikenakan kepada individu yang harus dilakukan.2 Harapan
tersebut masih menurut David Berry, merupakan imbangan dari norma-norma
sosial, oleh karena itu dapat dikatakan peranan itu ditentukan oleh norma-norma
sosial, oleh karena itu dapat dikatakan peranan itu ditentukan oleh norma-norma
1
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, Kamus Besar Bahasa Indonesia,(Jakarta;
Balai Pusaka,1988),H.667
2
David Berry, Pokok-Pokok Pikiran Dalam Osiologi, (Jakarta: Raja Grafindo
Pesada,195),h.99
21
22
di dalam masyarakat. Artinya seorang diwajibkan untuk melakukan hal-hal yang
diharapkan oleh masyarakat didalam pekerjaan-pekerjaan lainnya3.
2.
Tinjauan Sosiologis Tentang Peranan
Peran merupakan aspek yang dinamis dari kedudukan (status). Artinya
seseorang telah menjalankan
hak-hak dan
kewajibanya sesuai dengan
kedudukanya, maka orang tesebut telah melaksanakan suatu peran. Keduany tak
dapat dipisahkan karena satu dengan yang lain saling tergantung. Artinya tidak
ada peran tanpa status dan tidak ada status tanpa peran4.
Peranan dapat membimbing seseorang dalam berperilaku, karena fungsi
peran itu sendiri adalah sebagai berikut:
a. Memberi arah pada sosialisasi
b. Pewarisan tradisi, kepercayaan, nilai-nilai, norma-norma dan pengetahuan;
c. Dapat menyatukan kelompok atau masyarakat; dan
d. Menghidupkan sistem pengendali dari kontrol, sehingga dapat melestarikan
kehidupan masyarakat.
Di dalam perananya sebagaimana dikatakan David Berry terdapat dua
macam harapan yaitu : harapan- harapan masyarakat terhadap pemegang peranan
dan harapan-harapan yang dimiliki si pemegang peranan terhadap masyarakat. 5
3
Ibid,h.100.
J.Dwi Narwoko dan Bagong Suryanto, Sosiologi: Teks Pengantar dan Terapan (Jakarta
: Kencana, 2007), h.159
5
David Berry, Pokok-Pokok Pikiran dalam Sosiologi,h.101
4
23
B. PELAYANAN SOSIAL
1. Pengertian Pelayanan Sosial
Pelayanan sosial meliputi kegiatan-kegiatan atau intervensi-intervensi
terhadap kasus yang muncul dan dilaksanaKan secara diindividualisasikan,
langsung dan terorganisasi serta memiliki tujuan untuk membantu individu,
kelompok, dan lingkungan sosial dalam upaya mencapai penyesuaian dan
keberfungsian yang baik dalam segala bidang kehidupan di masyarakat, yang
terkandung dalam pelayanan dapat dikatakan adanya kegiatan-kegiatan yang
memberikan jasa kepada klien dan membantu mewujudkan tujuan-tujuan mereka.
Pelayanan sosial itu sendiri merupakan suatu bentuk aktivitas yang
bertujuan untuk membantu individu, kelompok, ataupun kesatuan masyarakat agar
mereka mampu memenuhi kebutuhan-kebutuhannya, yang pada akhirnya mereka
diharapkan dapat memecahkan permasalahan yang ada melalui tindakan-tindakan
kerjasama ataupun melalui pemanfaatan sumber-sumber yang ada di masyarakat
untuk memperbaiki kondisi kehidupannya. Adapun pelayanan sosial yang
dimaksud penulis yaitu sebagaimana dikemukakan Alfred J. Khan dalam Soetarso
sebagai berikut :
“Program-program yang dilaksanakan tanpa mempertimbangkan kriteria pasar
untuk menjamin suatu tingkat dasar dalam penyediaan fasilitas pemenuhan
kebutuhan kehidupan bermasyarakat serta kemampuan perorangan untuk
melaksanakan fungsi-fungsinya dan untuk memperlancar kemampuan
menjangkau serta menggunakan pelayanan serta lembaga-lembaga yang telah
ada dan membantu warga masyarakat yang mengalami kesulitan dan
keterlantaran.”6
Konsepsi mengenai pelayanan sosial memiliki arti yang luas dan
bergantung kepada bagaimana konsep pelayanan sosial tersebut dipandang dari
6
Soetarso, Kesejahteraan Sosial, Pelayanan Sosial,dan Kebijakan Sosial, (Bandung:
Koperasi Mahasiswa STKS, 1993), hal 26
24
berbagai aspek, bahwa pelayanan sosial bukan hanya sebagai usaha memulihkan,
memelihara, dan meningkatkan kemampuan berfungsi sosial individu dan
keluarga melainkan juga sebagai usaha untuk menjamin berfungsinya kolektivitas
seperti kelompok-kelompok sosial, organisasi-organisasi serta masyarakat.7
Menurut Alfred J. Khan), Pelayanan Sosial dibedakan dalam dua
golongan8, yakni :
a.
Pelayanan–pelayanan sosial yang sangat rumit dan komprehensif sehingga
sulit ditentukan identitasnya. Pelayanan ini antara lain pendidikan, bantuan
sosial dalam bentuk uang oleh pemerintah, perawatan medis dan perumahan
rakyat.
b.
Pelayanan sosial yang jelas ruang lingkupnya dan pelayanan-pelayanannya
walaupun selalu mengalami perubahan. Pelayanan ini dapat berdiri sendiri,
misalnya kesejahteraan anak dan kesejahteraan keluarga, tetapi juga dapat
merupakan suatu bagian dari lembaga-lembaga lainnya, misalnya pekerjaan
sosial di sekolah, pekerjaan sosial medis, pekerjaan sosial dalam perumahan
rakyat dan pekerjaan sosial dalam industri.
Jadi Pelayanan social yang dilakukan oleh yayasan al- fikr adalah sebuah pelayan
social yg memilki cakupan di golongan b sebagaimana yg telah dijelaskan diatas.
Motif utama dalam pelayanan sosial adalah masyarakat mempunyai
tanggung jawab untuk membantu masyarakat yang lebih lemah dan kurang
beruntung serta memberikan perlindungan dengan pelayanan-pelayanan yang
tidak mungkin dipenuhi oleh mereka sendiri secara perorangan. Motif inilah yang
kemudian mendorong terbentuknya lembaga-lembaga pelayanan sosial seperti
7
8
Ibid, hal 30
Ibid, hal. 32-33
25
Yayasan yang berusaha membantu, menghibur dan memberikan kepada kliennya
dengan berbagai aktivitas kegiatannya.
Program-program pelayanan sosial dalam bentuk pelayanannya berupa:
a)
Terapi, pertolongan, rehabilitasi,
b) Pelayan sosialisasi dan pengembangan,
c)
Pelayanan penjangkauan/akses, rujukan.
Beradasarkan program-program pelayanan social diatas maka yayasan al fikr
dapat dikategorikan pada poin B, karena lebih mngedepankan kepada sosialisai
dan pengembangan.
2. Ciri-Ciri Pelayanan Sosial
Kegiatan-kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial mempunyai ciri-ciri
tertentu yang berbeda dengan kegiatan lainnya, ciri-ciri itu adalah :
a. Organisasi Formal
Kegiatan pelayanan kesejahteraan sosial merupakan kegiatan yang
terorganisir secara formal. Kegiatan gotong royong yang dilakukan secara spontan
tanpa adanya organisasi yang teratur belum dapat dikatakan sebagai konsep
pelayanan kesejahteraan sosial. Pertolongan dalam pelayanan sosial merupakan
suatu kegiatan yang dilaksanakan oleh lembaga formal yang telah diakui oleh
masyarakat, yang memberikan pelayanan secara teratur dan pelayanan tersebut
merupakan fungsi utamanya.
b. Sumber Dana Sosial
Pelayanan kesejahteraan sosial mempunyai tanggung jawab sosial sebagai
unsur pokoknya. Mobilisasi sumber-sumber menjadi tanggung jawab masyarakat
26
secara
keseluruhan,
masyarakat
dapat
melaksanakan
mekanisme
sesuai
keinginannya dan hal ini merupakan bagian yang penting bagi pelayanan
kesejahteraan sosial yang disponsori oleh pekerja sosial dan tujuan utama dari
pelayanan kesejahteraan sosial tidak mengejar keuntungan (non profit motif).
c. Ditujukan Untuk Pemenuhan Kebutuhan Manusia
Pelayanan kesejahteraan sosial harus memandang kebutuhan manusia
secara menyeluruh, tidak hanya memandang manusia dari satu aspek saja. Hal
inilah yang membedakan pelayanan kesejahteraan sosial dengan prinsip-prinsip
pelayanan lainnya.
3. Tujuan dan Fungsi Pelayanan Sosial
Pekerjaan sosial merupakan suatu bidang keahlian yang mempunyai
tanggung jawab untuk memperbaiki atau mengembangkan interaksi-interaksi
orang dengan lingkungan sosialnya melalui pelayanan-pelayanan sosial yang
diberikan kepada klien sehingga mereka mendapatkan pelayanan yang sesuai
dengan permasalahannya dan akhirnya mereka dapat mengatasi masalah yang
dialaminya, bahkan dapat berupaya untuk mencegah agar permasalahan tersebut
tidak muncul lagi. Dalam kegiatan utamanya profesi pekerjaan sosial dapat
dilaksanakan dalam satu badan atau lembaga sosial untuk memberikan pelayanan
sosial kepada klien, sehingga dengan adanya pelayanan sosial dapat memberikan
fungsi yang maksimal bagi pengembangan kehidupan sosial individu, kelompok
maupun masyarakat untuk menuju ke arah yang lebih baik lagi.
Pelayanan sosial membentuk dan menyediakan sumber-sumber yang
dibutuhkan bagi terwujudnya pemecahan masalah yang dialami individu,
27
kelompok dan masyarakat yang mempunyai masalah sosial dan membutuhkan
pertolongan sehingga mereka dapat melaksanakan fungsi sosialnya dengan baik.
Beberapa tujuan dari pelayanan sosial yang dikemukakan oleh Soetarso9,
yaitu :
1) Melindungi atau memulihkan kehidupan keluarga,
2) Membantu individu untuk mengatasi masalah-masalah yang diakibatkan
oleh faktor-faktor yang berasal dari luar dirinya maupun dari dalam
dirinya,
3) Meningkatkan proses perkembangan yaitu membantu individu atau
kelompok untuk mengembangkan atau memanfaatkan potensi-potensi
yang ada di dalam dirinya,
4) Mengembangkan kemampuan orang untuk memahami, menjangkau dan
mengusahakan pelayanan yang dibutuhkan.
Pelayanan sosial disini selain menjalankan fungsinya, juga melakukan
pemulihan suatu keadaan bermasalah menjadi suatu kondisi yang baik. Kegiatan
dilakukan dengan cara membantu individu, kelompok dan masyarakat untuk dapat
memanfaatkan potensi yang ada dalam dirinya sehingga memiliki kemampuan
untuk mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Selain itu, pelayanan sosial mempunyai fungsi mengembangkan
kemampuan untuk menjangkau dan mengusahakan pelayanan yang dibutuhkan
atau kemampuan untuk memahami pelayanan sosial manakah yang sesuai dengan
9
Ibid, hal. 33
28
permasalahan. Disini terlihat keterlibatan pekerja sosial sebagai pemberi
pertolongan untuk meningkatkan kemampuan penyandang masalah sehingga
mereka mampu mengatasi masalahnya sendiri.
C. Pengertian Yatim dan Piatu
Dalam kamus bahasa Indonesia, kata yatim mempunyai pengertian yaitu
anak yang tidak beribu dan berayah10. Sedangkan menurut pengertian secara
umum kata yatim dapat dipisahkan dengan kata yatim piatu yang keduanya
mempunyai pengertian yang berbeda-beda. Kata yatim mempunyai pengertian
tidak berayah, sedangkan piatu mempunyai pengertian tidak beribu. Yatim piatu
bisa dianalogikan anak yang tidak memiliki ayah dan atau ibu sebagai kedua
orang tuanya.
Dalam penelitian ini, penulis mengambil sample/informan siswa yatim
(tidak berayah), siswa piatu (tidak beribu), dan siswa yatim piatu (tidak berayah
dan beribu).
Dari pengertian tersebut, dapat ditarik kesimpulan bahwa anak yatim piatu
yang mendapatkan perhatian dan perlindungan adalah mereka yang dapat
dikatakan masih berstatus anak-anak yang belum dan mendapatkan pendidikan
dan pekerjaan dengan baik. Dalam hal ini para pendidik dan orang tua asuh tidak
meninggalkan dan melepaskan bimbingan dan perhatian sejauh mana tentang
keberhasilan yang diraih oleh anak yatim dan piatu atau yatim piatu. Apabila
mereka belum berhasil maka perlu adanya perluasan wawasan pengetahuan dan
pelajaran lagi. Hal ini sangat dianjurkan oleh Allah SWT dalam firmannya (Q.S.
An-Nisa ayat 6).
10
Toto iryanto,kamus bahasa indonaesia,(Surabaya:cv induk,1985),h.234
29
Artinya:
Dan ujilah anak yatim itu sampai mereka cukup umur untuk kawin.
kemudian jika menurut pendapatmu mereka telah cerdas (pandai memelihara
harta), Maka serahkanlah kepada mereka harta-hartanya. dan janganlah kamu
Makan harta anak yatim lebih dari batas kepatutan dan (janganlah kamu)
tergesa-gesa (membelanjakannya) sebelum mereka dewasa. barang siapa (di
antara pemelihara itu) mampu, Maka hendaklah ia menahan diri (dari memakan
harta anak yatim itu) dan Barangsiapa yang miskin, Maka bolehlah ia Makan
harta itu menurut yang patut. kemudian apabila kamu menyerahkan harta kepada
mereka, Maka hendaklah kamu adakan saksi-saksi (tentang penyerahan itu) bagi
mereka. dan cukuplah Allah sebagai Pengawas (atas persaksian itu).
30
Dalam ayat tersebut jelas sekali Allah mengajarkan kepada kita agar
memperhatikan anak-anak yatim dan piatu dari segi perhatian, bimbingan serta
perhatian yang cukup untuk masa depan mereka.
Selama ini banyak anggota masyarakat, yayasan atau lembaga sosial,
yang salah satunya adalah yayasan Al-Fikr yang telah melaksanakan layanan
social kepada anak-anak yatim piatu serta orang-orang yang miskin yang berhak
untuk diberikan uluran tangan seperti dhuafa. Yayasan Al-Fikr merupakan
yayasan yang bersifat independent, berbasis masyarakat dan transparan dalam
memberikan santunan.
Yayasan Al-Fikr dikatakan independen karena merupakan lembaga
pendidikan yang mandiri dan kegiatannya dipertanggungjawabkan kepada
pemerintah atau masyarakat. Sedangkan transparansi atau keterbukaan tercermin
kepada pengelola keuangan, dimana setiap periode berkala, khususnya pada setiap
catatan keuangannya diumumkan dan disaksikan kepada anggota pengurus dan
masyarakat yaitu melalui cara musyawarah.
Dengan adanya cara inilah yayasan Al-fikr bersama-sama masyarakat
mempercepat dan memperlancar segala kegiatan berupa apapun, pemberian
santunan dan peningkatan pendidikan bagi anak yatim piatu serta kaum yang
lemah (dhu’afa) yang melahirkan output efisien dan optimal.
Adapun permasalahan yang dihadapi anak yatim piatu bisa dilihat dalam
dua perspektif, yaitu: pertama, masalah umum, yaitu setiap anak pada umumnya
mempunyai hak-hak yang sangat besar yaitu hak memiliki pendidikan11. Bagi
anak-anak yang masih mempunyai kedua orang tuanya sudah pasti sedikit
11
M.Ash Sholihin Al Utsaimin, Hak-hak dalam Islam,(Tribuana Karya),h.31
31
banyaknya akan memperoleh pengalaman dan pendidikan dari gurunya atau
pendidikan di lingkungan keluarganya. Lain halnya kepada anak yang tidak
mempunyai orang tua mereka terasa terkucilkan dan akan menimbulkan
kehilangan semangat dan gairah untuk menentukan masa depanya melalui jalur
pendidikan, karena mereka merasa tidak adanya dukungan atau sokongan untuk
menghadapi hidup yang lebih sempurna. Asumsi ini sering kali dialami oleh anak
yatim piatu yang masih belum mendapatkan perhatian dari segenap orang yang
mampu untuk mendukung mereka agar setaraf dengan anak-anak yang
mempunyai orang tua.
Di samping pendidikan yang mempunyai factor paling dominan, juga
pada masalah pembinaan merupakan dua hal yang sangat penting. Karena tanpa
adanya pendidikan pada pembinaan hidup manusia tidak akan terarah dan menjadi
manusia yang terbelakang. Kedua, yang berkenaan dengan masalah anak yatim
piatu adalah masalah yang berhubungan dengan kasih sayang dan masalah
ekonomi. Pada masalah kasih sayang itu sangat penting bagi mereka, karena
masalah kasih sayang dapat mendorong anak untuk mempunyai semangat hidup.
Hal ini jarang sekali orang memperhatikan kasih sayang kepada anak yatim piatu
secara tulus. Namun tidak sedikit orang yang memenuhi tanggung jawabnya
untuk memberikan perhatian, dan kasih sayang kepada anak yatim piatu, hal ini
hanya diberikan oleh orang-orang dalam lingkup terkecil saja dan mempunyai
batasan-batasan kasih sayang, tidak sama persis kasih sayang yang diberikan oleh
orang tua kandungnya.
Yayasan Al-fikr merupakan salah satu lembaga yang menaungi anak-anak
yatim piatu di dalamnya. Salah satu lembaga pendidikan yayasan Al-Fikr yang
32
menjadi lokasi penelitian adalah Madarasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr. Sekolah
ini menerima siswa yang berlatar belakang yatim piatu. Madarasah Tsanawiyyah
(MTs) Al-Fikr menjadi jembatan dalam upaya pemberian santunan dari para
dermawan, perusahaan dan sebagainya yang disalurkan kepada siswa yatim piatu.
Dengan demikian, penulis ingin melihat peranan yayasan Al-Fikr dalam
hal ini adalah Madarasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr yang melakukan pelayanan
sosial terhadap para siswanya yang yatim piatu.
33
BAB III
GAMBARAN UMUM YAYASAN AL-FIKR
A. Profil Yayasan Al-Fikr
1. Sejarah Berdirinya
Semakin majunya suatu masyarakat, semakin dirasakan pentingnya
pendidikan secara teratur bagi pertumbuhan anak serta generasi muda pada
umumnya.
Sebelum mendirikan sebuah yayasan yang resmi, pihak yayasan selaku
bagian dari masyarakat telah melakukan kegiatan pengajian anak-anak non formal
di teras rumah. Sepanjang perjalanannya, banyak sekali para orang tua yang
menitipkan anaknya untuk dibekali ilmu agama seperti mengaji, menulis kaligrafi,
belajar ilmu Fiqih, tauhid dan lain-lain. Dari sini kemudian, ada gagasan untuk
meresmikan adanya sebuah lembaga pendidikan yang memang diakui oleh
negara. Untuk itu, Yayasan Al-Fikr resmi didirikan pada tanggal 03 Maret 2006
berdasarkan akta notaris No.02 tahun 2007 oleh Agus Rahmat, SH.
Lembaga sekolah pertama kali didirikan adalah Taman Pendidikan AlQur’an (TPA) Al-Fikr dan Raudhatul Jannah (RA) Al-Fikr. Kemudian pada tahun
2007 yayasan Al-Fikr meresmikan kembali Madrasah Tsanawiyyah (MTs) AlFikr.
Kata Al-Fikr sendiri dalam bahasa arab memiliki arti ”berpikir”. Bahwa
sebagai manusia yang memiliki derajat paling tinggi sebagai makhluk yang mulia,
manusia diberi akal dan pikiran oleh Allah SWT. Untuk melakukan tindakan
33
34
berupa ucapan, sikap dan perlaku manusia diberi kekuatan untuk berpikir sebelum
melangkah. Daya akal pikiran manusia yang sangat hebat jika diinput oleh
berbagai ilmu pengetahuan dan pendalaman agama, maka ia akan terhindar dari
kebodohan dan kekakuan dalam bersikap di masyarakat. Untuk itulah, pihak
yayasan menamakan “Al-Fikr” pada lembaga pendidikannya. Dengan harapan,
para siswanya kelak akan menjadi manusia yang berpikir.
Yayasan Al-Fikr bergerak di bidang pendidikan dan sosial, khususnya
dalam pembinaan, pengasuhan dan penyantunan anak-anak yatim piatu serta
dhu’afa. Dari awal berdirinya yayasan Al-Fikr memberikan pembayaran sekolah
dan pemberian santunan setiap bulannya dan juga pada setiap datangnya bulan
Ramadhan. Gedung yayasan Al-Fikr dibangun di atas tanah dengan luas 1000 m2
dengan luas bangunan 300 m2.
Gedung sekolah terdiri dari 3 (tiga) ruang kelas, 1 (satu) ruang kepala
sekolah dan guru, 1 (satu) perpustakaan, 1 (satu) lab computer, 1 (satu) koperasi
siswa, musholla dan MCK. Gedung ini digunakan oleh siswa Madrasah
Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr pada pagi hari, dan pada siang hari digunakan oleh
siswa Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA) Al-Fikr. Sedangkan untuk Raudhatul
Jannah (RA) Al-Fikr memiliki gedung tersendiri yang terdiri dari 4 (empat) ruang
kelas, 1 (satu) ruang kantor, MCK, dan alat-alat bermain.
2. Letak Geografisnya
Yayasan Al-Fikr berada di Tangerang kelurahan Gembong Kecamatan
Balaraja, tepatnya di jln Raya Serang RT02/04 kelurahan Gembong Kecamatan
Balaraja Tangerang. Lokasi ini sangat strategis karena mudah dijangkau oleh
35
masyarakat karena sangat dekat dengan jalan raya dengan jarak sekitar 50m2, dan
ditambah dengan sarana transportasi yang lancar.
Yayasan Al-Fikr terletak kira-kira 7 Km dari kecamatan Balaraja
keberadaan yayasan tersebut sangat dekat dengan kelurahan Gembong.
B. Perhatian Pemerintah dan Masyarakat Terhadap Yayasan Al-Fikr
Organisasi sosial merupakan salah satu wadah bagi suatu masyarakat
untuk berperan serta dalam usaha kesejahteraan bersama masyarakat. Disamping
itu organisasi sosial adalah mitra kerja pemerintah dalam melaksanakan
pembangunan dibidang kesejahteraan sosial sebagai bagian integral pembangunan
nasinal.
Para
pemerintah
lebih
bersifat
memberi bimbingan,
bantuan,
pengendalian, pengawasan, serta pengembangan. Maka untuk menjadi harapan
pemerintah terhadap organisasai pemikul tanggung jawab yang diamanatkan oleh
pemerintah adalah organisasi sosial mandiri, berswadaya dan maju, serta memiliki
kemampuan personalitas dan perluasan jangkauan pelayanan.
Sesuai dengan harapan pemerintah, yaitu menjadi organisasi yang mandiri
berswadaya dan lain-lain, maka yayasan Al-Fikr telah memiliki dan memenuhi
syarat dan juga berperan aktif dalam kesejahteraan sosial diantaranya adalah
memberikan pelayanan, pembinaan mental dan pemberian santunan terhadap
orang tua jompo yang tidak mampu. Karena begitu banyaknya peran yang telah
diberikan oleh yayasan ini maka pemerintah dan masyaraka sangat memberikan
perhatian kepada yayasan ini.
Dengan lahirnya yayasan Al-Fikr, masyarakat sedikit demi sdikit sudah
memahamai betapa pentingnya lembaga sosial dan pendidikan yang dapat
36
membantu dan mensejahterakan masyarakat. Hal ini tidak terlepas dari peran
yayasan Al-Fikr. Oleh karena itu yayasan dan masyarakat harus sama-sama
bertangguang jawab atas kelestarian yayasan tersebut. Yayasan ini dengan
kegiatanya mampu merubah kondisi dan situasi masyarakat yang tidak mampu
menjadi masyarakat yang madani.
Apabila kita melihat tanggpan pemerintah dan masyarakat, nyatalah
bahwasanya keberadaan yayasan ini merupakan suatu yang sangat berharga
karena berkat yayasan inilah masyarakat mulai menyadari betapa pentingnya
pendidikan bagi anak yatim piatu. Selanjutnya yayasan ini sebagai lembaga
perkembangan dakwah islamiyah, dimana
dilakukan
segala kegiatan dakwah dapat
di yayasan tersebut. Di mulai dari pengajian, biaya SPP siswa,
santunan, dan bantuan ekonomi kepada kaum yang lemah ekonominya. Dari
kegiataan ini semua diharapkan yayasan dapat melahirkan kader-kader muda yang
tangguh dan memiliki wawasan yang luas serta peka terhadap semua
permasalahan yang dihadapi umat.
Secara umum yang sering dihadapi yayasan Al-Fikr dalam melaksanakan
kegiatan pelayanan sosial adalah masalah yang umum, yaitu masalah pengurangan
pendanaan dan prasarana yang kurang memadai untuk pendididkan formal dan
non formal. Merupakan masalah yang sangat penting dalam aktifitas yayasan itu
sendiri, dan kurangnya tenaga pengajar keterampian seperti computer, bahasa arab
dan inggris, maka dalam semua itu merupakan hambatan yang harus benar-benar
diperhatikan agar menjalani program kerja dengan baik.
Untuk mengatasi kekurangan dana maka yayasan ini berusaha
mendapakan bantuan dari berbagai pihak yang terkait seperti; pengusaha,
37
pemerintah, atau donatur-donatur. Semua dilakukan untuk menunjang segala
akktifitas-aktifitas dan perkembangan pelayanan sosial bagi anak-anak yatim
piatu serta kegiatan dakwah di kawasan yayasan Al-Fikr ini. Ada pun secara
khusus hambatan yang dihadapi yayasan ini adalah kurang nya tenaga pembinaan
yang merupakan suatu hal yang sangat penting, maka banyak pengurus membantu
membina dan mengajak padahal bukan profesinya. Padahal pengurus kurang
dibekali dengan keahlian dalam melakukan pembinaan atau pengajaran.
Disamping itu pengurus juga disibukan dengan tugasnya masing-masing.
C. Stuktur Organisasi
Yayasan merupakan suatu lembaga sosial yang didalamnya terdapat
struktur organisasi yang tersususn diantaranya, ketua umum, wakil ketua,
sekretais, bendahara, dan seksi-seksi yang saling membantu. Disini memerlukan
organisasi yang baik, agar proses kerja berjalan dengan baik dan mencapai tujuan
yang diinginkan.
Berikut ini adalah struktur organisasi yayasan Al-Fikr Gembong Balaraja
Tangerang.
38
STRUKTUR ORGANISASI
MTS AL-FIKR TAHUN AJARAN 2009/2010
Penasehat
: Hj. Masitoh
(Pengurus Yayasan)
: H. Wildan Hasan Syadzili, S.Thi
Kepala
: Sudrajat, SE
Waka. Kurikulum
: Zamroni, S.Pd
Waka. Kesiswaan
: Asep Darmawan
Ketua Komite
: H. Jalal Fahmi
Tata Usaha
: Asih Sunarsih
Bimbingan Konseling
: Iis Sulastri, S.Psi
Koord. Guru
: Ibnu Abbas
Koord. OSIS Pramuka
: Siska Rika, AMd
Koord. Ekstra
: H. Andi Madyan
D. JENIS-JENIS PELAYANAN SOSIAL
1. Pelayanan Keagamaan
Pembinaan keagamaan adalah usaha dan cara untuk memperbaiki dan
meningkatkan ketakwaan kepada Allah SWT, memperbaiki dan meningkatkan
wawasan serta keimanan seseorang, pengamalan amal ibadah seseorang, sehingga
mereka dapat mengatasi permasalahan yang dihadapi.
Pelayanan sosial di bidang keagamaan yang dilakukan oleh yayasan Alfikr di lembaga Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr terhadap para siswa dan
siswa yatim piatu diantaranya:
39
1. Pengajian, ( qira’atu Al- Qur’an/tadarrus, dan menulis Al-Qur’an). Salah
satu kewajiban kaum muslimin adalah belajar Al-Qur’an, oleh karena itu
para pengajar sangat mengedepankan pada seluruh siswa dan siswa yatim
piatu agar bisa membaca Al-qur’an. Disini para pengajar berusaha
memberikan bimbingan dan mengenalkan kepada mereka bagaimana
membaca dan menulis Al-Qur’an dengan baik dan benar, caranya yaitu
dengan mengenalkan mereka mengenai lafadz-lafadz huruf hijaiyah,
mempelajari tajwid, mengenal ragam lagu Al-qur’an, serta belajar
mengerti dan memahami makna yang terkandung dalam Al-qur’an.
Pengajian ini dilakukan setiap hari, yaitu sebelum memasuki kelas secara
bersama-sama. Akan tetapi dalam hal memberikan pelajaran menulis AlQur’an sudah termasuk salah satu materi pelajaran di sekolah ini dengan
sistem one by one (satu persatu)..
2. Tausiyah (siraman rohani). Tausiyah dilakukan oleh para pengajar kepada
para siswa untuk menambah pengetahuan keagamaannya. Tausyiah dan
pengajian dilakukan pada waktu pagi hari sebelum adanya kegiatan belajar
mengajar. Biasanya jadwal tausyiah dan pengajian dilaksanakan silih
berganti hari. Para pengajar berharap ilmu yang telah diberikan kepada
mereka dapat bermanfaat bagi dirinya dan dapat mengamalkan kepada
masyarakat setelah mereka keluar dari yayasan tersebut.
3. Bimbingan ibadah. Bimbingan ibadah yang dimaksud antara lain
bimbingan cara berwudhu, praktek gerakan solat, bacaan solat, dan lainlain.
40
4. Bimbingan tahfidz Qur’an (menghapal ayat-ayat al-Qur’an). Tahfidz
Qur’an ini termasuk salah satu mata pelajaran di sekolah ini. Biasanya
diadakan seminggu sekali. Selain menghapalnya, para siswa juga diberi
penjelasan terlebih dahulu tentang ayat-ayat Al-Qur’an yang akan
dihapalnya, dengan maksud supaya para siswa mengerti makna yang
terkandung di dalam ayat tersebut.
5. memperingati hari-hari besar agama Islam. Peringatan hari-hari besar
agama islam yang dilaksanakan oleh yayasan Al-fikr selain diikuti oleh
anak-anak didiknya, biasanya terbuka untuk masyarakat sekitar. Dalam
acara ini para siswa dan siswa yatim piatu bisa menunjukkan bakat mereka
masing-masing melalui pertunjukan, yaitu berpidato, membaca puisi dan
sebagainya. Adapun hari-hari besar agama Islam yang dirayakan oleh
yayasan Al-Fikr pada Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr yaitu :
1. Maulid Nabi Muhammad SAW pada tanggal 12 Rabi’ul awal
2. Isra’ Mi’raj pada tanggal 27 Rajab
3. Peringatan 10 Muharram (hari anak yatim)
2. Pelayanan Pendidikan
Drs.M Natsir Ali, mengungkapkan bahwa pendidikan adalah segala usaha
mengembangkan nilai, menyampaikan nilai untuk dipakai oleh anak sehingga
menjadi pintar, baik, mampu hidup dan berguna bagi masyarakat, yaitu baik usaha
sendiri mengejar nilai itu ataupun meminta bantuan orang lain.
Perlu diketahui, bahwa salah satu tujuan utama didirikanya yayasan ini
adalah untuk memberikan kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya kepada
41
mereka (anak yatim piatu) sehingga merela mampu merasakan pendidikan
layaknya anak-anak yang lain yang setara dengan mereka.
Perlu penulis informasikan bahwa yayasan Al-Fikr dalam pelayanan
sosialnya menyelanggarakan pendidikan pada anak-anak yatim piatu melalui dua
jalur, yaitu: pertama. melalui pendidikan formal/pendidikan sekolah yang masih
dalam naungan yayasan Al-Fikr, dimana menggunakan kurikulum yang
digunakan dan yang ditetapkan oleh Kemenag (Kementerian Agama) yang
ststusnya disamakan dengan lembaga pendidikan madrasah negeri. Adapun
pendidikan formalnya mulai dari tingkat Raudhatul Athfal (RA), Taman
Pendidikan Al-Qur’an (TPA), Madrasah Tsanawiyyah ( MTs) . Kemudian bagi
anak-anak yatim piatu yang mendapat nilai baik dan berprestasi disekolahnya,
maka anak yatim piatu tersebut diberikan kesempatan untuk melanjutkan
pendidikannya diperguruan tinggi. Dimana biaya akan ditanggung sepenuhnya
oleh pihak yayasan ataupun para donatur. Kedua, melalui pendidikan non formal
atau pendidikan luar sekolah. Sebelumnya sedikit perlu dipaparkan secara definitif
tentang pengertian dan ruang lingkup pendidikan luar sekolah menurut UU
negara. Seperti UUSPN No.2, tahun 1989 tentang pendidikan nasional pasal 9,
bahwa yang dimaksud pendidikan luar sekolah meliputi keluarga, kelompok
belajar, kursus dan satuan pendidikan yang sejenis. Hal ini dipertegas pada pasal
berikutnya yaitu penyelenggaraan pendidikan dilaksanakan melalui dua jalur,
yaitu jalur pendidikan sekolah dan jalur pendidikan luar sekolah. Lebih jelasnya
pendidikan luar sekolah adalah: setiap kegiatan pendidikan yang diorganisasikan
di luar sistem pendidikan formal baik dilakukan sebagai kegiatan yang lebih luas
untuk memenuhi kebutuhan pelajar dan mencapai kegiatan. Pendidikan luar
42
sekolah yang dilakukan oleh yayasan Al-Fikr diantaranya yaitu berupa kursus
komputer, kursus bahasa arab-inggris, marawis, silat dan sebagainya.
Masalah pendidikan anak-anak yatim piatu yang berada di yayasan
ditangani oleh kepala sekolah Madrasah Tsanawiyyah (MTs) yakni Sudrajat, S.E
dimana semua biaya pendidikan anak-anak Yatim piatu akan ditanggung
seluruhnya oleh yayasan dan para donatur sampai tingkat SMA/MA. Anak-anak
yatim piatu juga dapat meneruskan pendidikannya sampai tingkat perguruan
tinggi, akan tetapi dengan syarat bahwa mereka harus mendapat nilai yang bagus
dan berprestasi di sekolahnya.
Pelayanan pendidikan yang dilakukan oleh yayasan Al-Fikr di lembaga
Madrasah Tsanawiyyah (MTs) Al-Fikr kepada siswa yatim piatu antara lain:
a)
Siswa yatim piatu diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan
b)
Memberikan biaya gratis dalam pembayaran iuran sekolah SPP
c)
Memberikan buku paket gratis
d)
Memberikan kesempatan mengikuti ujian semester
3. Pelayanan Pemeriksaan Kesehatan
Sama halnya dengan konsultasi, pelayanan secara khusus pun belum ada di
yayasan tersebut. Pihak yayasan hanya akan mengambil tindakan pengobatan jika
ada anak yatim piatu tersebut yang terserang penyakit, dan selanjutnya dibawa ke
klinik ataupun puskesmas terdekat, kemudian tindakan prepentif lain yang diambil
adalah dengan cara memberikan himbauan agar selalu menjaga kesehatan.
Namun, lepas dari itu semua pihak yayasan tersebut mempunyai UKS (Unit
Kesehatan Siswa). Sehingga siswa yang berada di yayasan tersebut bisa
43
memeriksakan kesehatannya yang sudah ada di yayasan Al-Fikr secara berkala
tanpa harus menunggu sakit terlebih dahulu.1
4. Pelayanan Keterampilan
Pelayanan keterampilan yang ada di Madrasah Tsanawiyyah (MTs) AlFikr adalah:
a. Latihan publik speaking atau berpidato yang dilaksanakan setiap hari
selasa pada mata pelajaran bahasa Indonesia. Kegiatan ini tidak hanya
belajar berpidato atau publik speaking saja akan tetapi didalamnya
diajarkan bernyanyi, membaca puisi, MC (Master of Ceremony),
b. Kursus bahasa arab dan bahasa inggris
c. Kursus komputer
d. Marawis dan rebana
e. Ilmu bela diri/Silat
f. Mading (Majalah Dinding). Dalam mading ini, para siswa diharapkan
mampu mengasah bakat dan minatnya dalam menulis puisi, mengarang
cerita, berpantun ria, menulis kaligrafi dan lain-lain.
g. Pelatihan kepramukaan
h. Pelatihan kepemimpinan (Leadership)
E. Proses Perekrutan dan Persyaratan anak yatim piatu
Proses perekrutan anak yatim piatu yang dilakukan oleh yayasan Al-Fikr
untuk bisa mendapatkan pendidikan di tiga lembaga (RA, TPA, MTs) Al-Fikr
1
Wawancara pribadi dengan Ivan Muflis (anak yatim), Gembong 12 nov 2010.
44
biasanya dimulai pada awal ajaran tahun baru, yaitu bulan mei dengan membuka
pendaftaran yang diikuti dengan penyeleksian pada bulan juni yaitu dengan
mendatangi langsung rumah anak yatim piatu tersebut, guna mengetahui apakah
layak anak tersebut diterima di yayasan Al-Fikr, selain itu dari awal berdirinya
pihak yayasan tersebut (pengurus) mempublikasikan tentang kegiatan dan
keberadaan yayasan Al-Fikr. Adapun kelanjutanya sampai sekarang banyak yang
datang sendiri, dan kemudian ada beberapa persyaratan yang harus dipenuhi oleh
anak yatim piatu.diantaranya:
1. Berumur antara 12 sampai 13 tahun pada saat masuk yayasan Al-Fikr
2. Berbadan sehat dan tidak cacat mental
3. Memiliki domisili yang jelas (surat keterangan dari RT, sampai tingkat
kelurahan)
4. Mempunyai silsilah atau keturunan yang jelas (ada yang bertanggung
jawab terhadap anak tersebut)
5. Berasal dari keluarga yang benar-benar tidak mampu
6. Mempunyai keinginan untuk maju
7. Bersedia untuk mengikuti dan mematuhi segala ketentuan dan peraturan
yang berlaku di yayasan Al-Fikr.
Akan tetapi persyaratan yang harus dipenuhi oleh calon klien tidak hanya
yang telah disebutkan di atas, beberapa keterangan yang didapat oleh penulis, dan
beberapa anak yatim piatu, bahwa ada yang hanya dimintai identitas diri berupa :
akte kelahiran, ijazah, data orang tua, keterangan RT dan RW, dan sebagainya.
F. Sumber dan Penggunaan Dana Yayasan Al-Fikr
45
Adapun sumber dana yang didapat pihak yayasan, yaitu

Yayasan Al-Fikr sebagai donatur tetap

PT.DULTON

Kemenag (Kementerian Agama)

Masyarakat sekitar
Perolehan dana tersebut digunakan untuk pendidikan, kesehatan,
kesekretariatan, dan lain-lain..
G. Sarana dan Prasarana
Sarana-sarana yang dimiliki oleh yayasan Al-Fikr diantaranya tempat
mengaji anak-anak Taman Pendidikan Al-Qur’an (TPA), majlis ta’lim bapakbapak, tempat kursus seperti computer, bahasa inggris, dan arab.
46
BAB IV
TEMUAN DAN ANALISIS
A. Temuan Tentang pola pelayanan sosial anak yatim di Yayasan Al - Fikr
Sebagai bagian dari satu kebijakan yang diselenggarakan oleh Yayasan
Al – Fikr menyangkut pendidikan dan sosial yang menjadi satu bagian yang tak
terpisahkan dari komitmen dan misi yayasan untuk mencerdaskan kehidupan
bangsa, maka dalam hal kebijakan menyangkut nasib siswa yatim pihak yayasan
memberikan
pola pelayanan bagi anak yatim yang ada pada Madrasah
Tsanawiyah Al – Fikr menyangkut beberapa asfek pelayanan yaitu :
1. Program pelayanan dalam bidang Keagamaan
2. Program Pelayanan dalam bidang Pendidikan
3. Program pelayanan dalam bidang Kesehatan
4. Program Pelayanan dalam bidang Keterampilan (Life Skill)
1. Program pelayanan dalam bidang keagamaan
Sebagai sekolah yang berbasiskan keagamaan, Mts Al – Fikr mencoba untuk
meramu berbagai kombinasi sistem pendidikan yang cocok diterapkan guna
mendukung pembelajaran yang berbasiskan pada keagamaan. Adapun pola
kegiatan yang dilaksanakan guna mendukung ke arah tersebut adalah :
A. Pelatihan Baca Tulis Qur’an
Untuk menunjang kemampuan siswa dalam baca tulis Al-Qur’an
dilaksanakan
satu
bentuk
pelatihan
baca
tulis
Al-Qur’an
yang
penyelenggaraannya dilaksanakan secara rutin selama tiga hari sekali dan
dieavluasi selam satu semester. Pelatihan ini mendapat perhatian yang
46
47
cukup ekstra dari pihak yayasan sebagai bentuk tanggung jawab moral
akan kemampuan seorang muslim dalam membaca al – qur’an.
Diharapkan dengan adanya pelatihan ini semua siswa termasuk juga siswa
yatim dapat membaca al – Qur’a. dengan baik dan benar selepas lulus dari
sekolah.1
B. Bimbingan Bacaan Ibadah
Penguasaan Bacaan ibadah merupakan satu keharusan bagi setiap muslim
dalam menjalani aktifitas ibadahnya sehari – hari, hal ini disadari
sepenuhnya oleh pengurus yayasan Al – Fikr dalam mendidik para siswa
menguasai materi tersebut, oleh karenanya dibuatlah satu program
penunjang dimana para siswa diwajibkan menghafal bacaan – bacaan
ibadah yang telah disusun oleh pihak sekolah dan disetorkan hapalannya
kepada guru pembimbing. Kegiatan ini rutin dilakukan dalam seminggu
sekali tidak terkecuali bagi siswa yatim.
C. Tahfidz Al – Qur’an
Para siswa dibimbing dan diarahkan untuk bisa menguasai hapalan surat –
surat al – Qur’an yang ada dalam Juz amma dan ayat – ayat pilihan.
Diharapkan para siswa yang lulus pada Madrasah Tsanawiyah Al – Fikr
mempunyai kompetensi dalam hapalan surat Al – Qur’an.
D. Tausiah dan Tadarus Pra Belajar
Kegiatan tausiah menjelang belajar rutin dilaksanakan setiap harinya agar
supaya pemahaman keagamaan dan akhlak siswa dapat menjadi lebih baik
1
Wawancara pribdi dengan Pengurus yayasan, Iis Sulastri. Spsi, sebagai guru bimbingan
konseling.
48
lagi. kemudian dilanjutkan dengan tadarus pagi hari secara bersama –sama
dengan bimbingan dewan guru.
2. Program pelayanan dalam bidang pendidikan
Dalam program pelayanan bidang pendidikan ini pihak yayasan melalui
kebijakan yang dikeluarkan oleh sekolah melakukan terobosan – terobosan untuk
menanggulangi biaya pendidikan anak – anak yatim pada Mts Al – Fikr ,
menyangkut semua asfek kegiatan sekolah2. Adapun program pelayanan yang
diberikan oleh Yayasan Al – Fikr dalam hal asfek pendidikan adalah :
A. Siswa yatim diberikan kesempatan untuk mengenyam pendidikan
Mts Al – fikr berkomitmen untuk memajukan dunia Pendidikan bagi
semua kalangan, tidak terkecuali bagi siswa yatim dan duafa yang lainnya.
Komitmen ini langsung dilaksanakan melalui kebijakan yang memberikan
kesempatan kepada siswa yatim untuk mengenyam pendidikan secara
Gratis di Mts Al – Fikr dengan pola belajar sama dengan siswa yang
lainnya.
B. Siswa Yatim diberikan buku pelajaran secara gratis
Dalam menghadapi pelajaran yang ada diperlukan buku – buku penunjang
yang kelak dapat menolong mereka dalam menahami pelajaran, keadaan
ini dipahami betul oleh pihak yayasan tekait pelajaran yang disampaikan
diperlukan bahan bacaan tambahan guna menambah wawasan dan
pengetahuan mereka. Dalam hal ini pihak yayasan memberikan kepada
setiap siswa Yatim buku pelajan secara gratis yang dibagikan enam bulan
2
Wawancara pribdi dengan Ketua yayasan, Sudrajat.SE
49
sekali. Adapun buku – buku penunjang yang lainnya diberikan kesempatan
untuk membaca dan meminjamnya di perpustakaan sekolah.
C. Diberikan kesempatan untuk mengikuti ujian evaluasi semester
Dalam rencana pembelajaran yang diselenggarakan sekolah, terdapat
empat pola evaluasi belajar yang kesemuanya menyangkut pendanaan
dalam penyelenggaraan ujian. Ke empat ujian tersebut yaitu ujian semester
I, ujian Semester II, ujian mid semester I, ujian mid Semester II, Adapun
untuk siswa yang kategori yatim pihak sekolah memberikan kebijakan
untuk tidak memungut uang ujian bagi siswa yang kategori yatim. 3
D. Semua perlengkapan belajar diberikan secara gratis
Pihak sekolah menyadari bahwa kemampuan ekonomi keluarga
para siswa tersebut amatlah sangat tidak mendukung dalam hal pemenuhan
kebutuhan siswa dalam asfek berpakaian dan perlengkapan belajar,
karenanya untuk memenuhi kebutuhan mereka diberikan perlengkapan
belajar menyangkut pakaian, alat tulis, tas belajar dll.4
3. Program Pelayanan Dalam Bidang Kesehatan
Yayasan Al – Fikr menyadari sepenuhnya akan pentingnya
kesehatan bagi siswa – siswi yatim yang ada dalam lingkup yayasan.
Karenanya untuk menunjang belajar mereka dengan tenang diberlakukan
satu kebijakan untuk menanggulangi masalah tersebut5. Adapun Pelayanan
kesehatan yang diambil adalah :
A. Pihak Yayasan bekerja sama dengan puskesmas terdekat untuk
Menjalin komunikasi dan komitment.
3
Wawancara pribdi dengan Kepala Yayasan, Sudrajat. SE
ibid
5
Wawancara pribdi dengan Pak Asep darmawan sebagai Waka kesiswaan
4
50
Lokasi Madrasah Tsanawiyah Al–Fikr yang cukup strategis
menjadikannya cukup dekat dengan pusat–pusat pelayanan sosial. Adapun
dengan pusat kesehatan masyarakat desa atau Puskesmas hanyalah
berjarak 100 meter dari lokasi sekolah. Yang dengan jarak yang cukup
dekat tersebut memudahkan untuk pelayanan kesehatan dari dan ke
sekolah.
Antara pihak sekolah dan pihak Puskesmas telah terjalin
komunikasi dan kesepahaman menyangkut siswa yatim, yaitu bahwa siswa
yatim diperbolehkan untuk berobat secara gratis dengan hanya
melampirkan pengantar dari sekolah sebagai bukti siswa Mts Al – Fikr.
B. Memberikan jaminan pengobatan kepada setiap siswa-siswi
Terdapat beberapa siswa yatim yang sakit pada waktu yang bukan
hari kerja, hal ini menjadi satu masalah tersendiri mengingat puskesmas
hanya buka pada jam dan hari tertentu saja. Karenanya untuk siswa yang
sakit
diluar hari kerja puskesmas diberikan biaya berobat oleh pihak
yayasan ke klinik terdekat agar bisa cepat sembuh dan bisa mempercepat
belajar kembali.6
4. Pogram pelayanan Keterampilan (life Skill)
Untuk menambah skill siswa dalam menghadap tantangan zaman
yang semakin kompleks diperlukan kemampuan keterampilan guna
menunjang masa depan siswa yang lebih baik dan siap pakai. menyikapi
hal itu Yayasan Al – Fikr memberikan beberapa pelatihan yang secara
6
ibid
51
rutin dilakukan setiap minggunya, adapun pelatihan yang dilakukan adalah
:
A. Melakukan Pelatihan Program Komputer
Program computer
yang dilaksanakan dilingkup
Sekolah adalah
bekerjasama dengan Lembaga kursus “ LPK Bina maarif “ yang dekat
dengan institusi sekolah dalam melatih siswa untuk mahir dalam
menjalankan program – program computer dan perakitan computer
Jumlah
Program
pengajar
Jam latihan
peserta
1. Microsoft
1.
Nurul rohimah
45 menit
16 peserta
Word
2.
Anwar
2. Excel
3.
Abbas
45 menit
10 peserta
3. Power Point
45 menit
15 peserta
4. Internet
45 menit
10 peserta
B. Pelaksanaan Majalah Dinding (Mading) Sekolah
Setiap siswa termasuk juga siswa yatim dibebankan untuk
mengelola majalah dinding per minggunya dengan kewajiban untuk
menulis artikel atau karya tulis dengan bimbingan dewan guru.
C. Pelatihan Keterampilan Minat dan Bakat
Terdapat beberapa pilihan dalam Mts Al – Fikr dalam
mengembangkan minat dan bakat siswa, hal ini dimasudkan agar siswa
52
terarah dalam penyaluran bakat dan minatnya masing – masing7. Adapun
program minat dan bakat ini terdiri atas berberapa bidang antara lain :
1. Bidang Dakwah/pidato
Mengajarkan mereka bagaimana cara berbicara didepan public
dengan menggunakan bahasa yang benar.
2. Bidang Qori dan Tilawah
Mengajarkan mereka bagaiman cara membaca ayat suci Al-Qur’an
diikuti dengan penyebutan makhorijul huruf dan tajwid yang benar.
3. Bidang Seni beladiri
Memperkenalkan seni bela diri kepada para siswa/siswi seperti
tapak suci yang di sudah menjadi program dari pihak yayasan.
4. Bidang Marawis
Mengajarkan kepada para siswa/siswi ketrampilan bersholawat
dengan menggunakan alat-alat marawis seperti rebana, gendang, dll.
5. Bidang Teater
Mengajarkan kepada para siswa/siswi bagaimana melakoni sebuah
peran dalam sebuah pertunjukan.
D. Melatih Life skill kepramukaan
Kepanduan merupakan satu bentuk model dalam mendidik siswa
ke arah kemandirian dalam hidup, pendidikan kepramukaan bersifat
nonformal akan tetapi terbukti membentuk generasi muda yang tangguh
dan bertanggungjawab. Kegiatan kepramukaan merupakan kegiatan yang
7
Wawancara pribdi dengan Pengurus Yayasan Al- fikr, H.. Wildan Hasan Syadzili
53
wajib diikuti oleh segenap siswa Mts termasuk juga siswa yatim. Kegiatan
ini rutin dilaksanakan setiap 2 minggu sekali.
E. Pelatihan leadership
Pelatihan leadership menjadi agenda rutin yang dilaksanakan guna
menunjang mentalalitas siswa dalam menghadapi tantangan zaman.
Kegiatan diarahkan untuk mengasah kemampuan kepemimpinan dan
kesiapan mental siswa untuk menjadi pemimpin8. Adapun pola kegiatan
ini adalah dalam bentuk :
1. Outbond
2. Pelatihan managerial
3. Pelatihan Kepemimpinan (Leadership)
4. Bedah buku Kepemimpinan
B. Analisis
Dalam analisa yang penulis lakukan Yayasan al – Fikr terdapat satu usaha
dari pihak yayasan untuk mengangkat harkat dan martabat para yatim dengan pola
kebijakan yang diperankan oleh yayasan. Hal ini dapat dilihat lewat analisis
beberapa pola pelayanan yang diberikan,yaitu :
1. kegiatan keagamaan
Setiap anak memiliki hak yang sangat besar, diantaranya hak mendapatkan
kasih saying yang sama, hak ingin mendapatkan perlindungan dari orang tua.
Namun yang terpenting lagi adalah hak mendapatkan pendidikan, terutama
pendidikan dalam bidang agama, adapun peran yang dijalankan oleh Mts Al –
Fikr adalah berupaya dengan sungguh – sungguh untuk mengisi semua kegiatan
8
ibid
54
sekolah dengan nuansa keagamaan, sedangkan bagi siswa yatim mereka
mendapatkan binaan yang cukup dari pihak sekolah seperti halnya siswa yang
lain.
Faktor pendukung pelayanan keagamaan ialah :
1. Para Siswa yatim umumnya merupakan bisa membaca al – Qur’an
2. kegiatan keagamaan yang dilaksanakan merupakan kegiatan sehari –
hari para siswa di rumah.
3. Adanya semangat para siswa untuk mempelajari agama.
Adapun faktor penghambatnya ialah :
1. kemampuan pemahaman siswa yang satu dengan yang lainnya tidaklah
sama.
2. Kurang disiplinnya siswa dalam membawa alat kelengkapan belajar,
seperti al - Qur’an, kartu hapalan madrasah.
2. Pelayanan Sosial dalam bidang pendidikan.
Sebagaimana dikutip pada bab sebelumnya, bahwa peranan social itu
haruslah diorganisir oleh lembaga formal dan terstruktur, dalam hal ini yayasan
Al – Fikr telah berupaya untuk memobilisasi sumber daya yang ada pada internal
dan eksternal sekolah. pola pendayagunaan potensi sumberdaya keuangan ini
untuk memenuhi kebutuhan dasar pendidikan mencakup asfek belajar mengajar,
perlengkapan belajar, buku – buku , kegiatan evaluasi, dll. Pada keseluruhanya
membutuhkan pendanaan yang tidak sedikit. Adapun peranan yayasan dalam
upaya melayani semua kebutuhan pendidikannya adalah dengan berbagai cara
antara lain :
55
a. Ada upaya untuk menggandeng pihak ke tiga dalam pendanaan
pendidikan Yatim. Dalam hal ini pihak yayasan berusaha untuk
menggandeng pihak perusahaan terdekat yaitu PT. Doulton untuk
menjadi Bapak asuh bagi anak yatim yang ada di MTs Al – Fikr.
Usaha ini telah membuahkan hasil dengan diberikannya donasi per
bulan bagi siswa yatim.
b. Upaya untuk melakukan pelayanan semua asfek pendidikan sekolah
tanpa membeda – bedakan dengan siswa reguler lainnya. Dalam hal ini
siswa yatim diberikan keistimewaan dalam hal kebutuhan – kebutuhan
dasar pendidikan mencakup belajar, peralatan dsb.
c. Berusaha mengajukan siswa yatim dalam program beasiswa siswa
miskin yang dilaksanakan oleh Kementrian agama dalam program
tahunan. Terdapat beberapa siswa yatim yang tidak tercover dalam
Donasi Perusahaan PT. Doulton, maka pihak yayasan berusaha
memasukannya sebagai penerima Besiswa Siswa Miskin kementrian
Agama.
Peranan dari yayasan dalam upaya pelayanan sosial dalam bidang
pendidikan dapat dikatakan bahwa Yayasan berusaha mendidik para siswa Yatim
dalam belajar dan pemenuhan asfek kelengkapan alat belajarnya tanpa
membedakan dengan siswa yang bukan yatim. Akan tetapi dalam hal pendanaan
pihak yayasan tidaklah membebankan kepada para siswa tersebut untuk
membayar biaya pendidikan, melainkan pihak Yayasan berusaha untuk
mencarikan donatur bagi siswa yang bersangkutan. Adapun bentuk alokasi
pendanaan Pendidikan dapat dilihat pada table berikut :
56
Tabel 4.1
Data status siswa MTs Al - Fikr
No
Status Siswa
Jumlah Siswa
1
Menengah
40
2
Miskin
15
3
Yatim / yatim Piatu
21
Jumlah
76
Tabel 4.2
Daftar Donatur Madrasah per -1 Bulan
No
Donasi
Jumlah siswa
Nominal
1
Orang tua wali murid
55
Rp. 1.100.000
2
PT Doulton
11
Rp. 550.000
3
BSM depag
10
Rp. 600.000
TOTAL
Rp. 2.250.000
Dalam tabel diatas kita dapat simpulkan bahwasanya jumlah siswa yang
ada di Mts Al Fikr adalah sebanyak 76 orang, adapun jumlah siswa yatim
sebanyak 21 orang. Donasi yang diberikan oleh wali murid yang mampu per –
bulan berupa SPP hanyalah mencapai Rp.1.100.000,- sedangkan untuk memenuhi
kebutuhan pendidikan yatim sebayak 21 orang diusahakan dari berbagai donatur
yaitu : dari PT Doulton sebanyak 11 orang sejumlah Rp. 550.000 atau
Rp.
57
50.000/orang, dan dari Beasiswa Siswa miskin Kemenag Sebesar Rp. 600.000
atau Rp. 60.000/ orang.
Faktor pendukung yang ada pada pelayanan sosial bidang Pendidikan adalah :
1. Terdapat Donasi Pihak ke – tiga dalam mengcover biaya pendidikan
siswa
2. Siswa yatim merupakan warga sekitar sehingga komunikasi dengan
wali murid lebih terbuka.
3. Faktor lingkungan yang mendukung kegiatan pendidikan
Adapun faktor penghambat pelayanan pendidikan adalah :
1. Kurangnya semangat belajar pada sebagian siswa yatim.
2. Kurangnya perawatan pada kelengkapan belajar yang diberikan.
3. Adanya kecemburuan dari sebagian kecil siswa bukan yatim. Agar
mendapat fasilitas seperti siswa yatim
4. Kurangnya sarana dan prasarana sekolah
3. Pelayanan Sosial Bidang Kesehatan
Motif utama dalam pelayanan social adalah masyarakat mempunyai
tanggung jawab dalam membantu masyarakat yang lebih lemah dan kurang
beruntung serta memberikan perlindungan dengan pelayanan – pelayanan
yang tidak mungkin dipenuhi oleh mereka sendiri secara perorangan. Motif
inilah yang kemudian mendorong terbentuknya lembaga – lembaga pelayanan
social seperti yayasan yang berusaha membantu kaum yang lemah dan kurang
beruntung.
58
Usaha sistematis yang dilakukan oleh pihak yayasan al – fikr dalam
menanggulangi masalah kesehatan anak – anak yatim ini, dilihat sebagai
upaya yang maksimal dilakukan dengan cara menjalin relasi dengan
Puskesmas terdekat agar supaya anak – anak yatim binaan dapat mempunyai
akses kesehatan. Disamping itu juga terdapat upaya untuk mengcover biaya
kesehatan apabila puskesmas tidak beroperasi normal. Upaya lain juga terus
diusahakan oleh pihak yayasan dengan menghadirkan penyuluhan kesehatan
yang didatangkan ke sekolah.
Faktor pendukung Pelayanan bidang kesehatan anatara lain :
1. Jarak antara sekolah dan Puskesmas dekat
2. Lingkungan sekolah yang bersih dan sehat.
3. Banyaknya klinik kesehatan di sekitar sekolah
Faktor Penghambat Pelayanan kesehatan ialah :
1. Pola hidup yang kurang sehat siswa ketika pulang ke rumah
2. Para siswa cenderung ingin berobat sendiri
3. Para siswa cenderung menyembunyikan penyakitnya.
4. Pelatihan Keterampilan
Setiap anak pada umumnya mempunyai hak – hak yang besar yang
berkaitan dengan hak – hak dasar mereka, bagi anak yang kedua orangtuanya
masih lengkap tidak lah terlalu sulit untuk memenuhi segala kebutuhan dasar
mereka. Akan tetapi bagi anak yang tidak mempunyai orangtua yang lengkap,
mereka merasa terasing dan dikucilkan dari kehidupan masyrakat. Tidak adanya
semangat dan gairah untuk menentukan masa depannya. Karenanya dukungan dan
motivasi hidup serta kepercayaan diri mutlak diperlukan bagi mereka semua.
59
Disamping itupula pembekalan skill yang mumpuni bisa menjadi jalan bagi
keberhasilan masa depan mereka.
Adapun faktor pendukung keberhasilan pelatihan Keterampilan ini ialah :
1. Tenaga Pengajar yang mumpuni di bidangnya.
2. Kegiatan pelatihan rutin dilaksanakan
3. Adanya komitmen yang tinggi dari pihak sekolah untuk memajukan
skill siswa
Adapun faktor penghambat pelayanan dalam bidang ini ialah :
1. Tidak semua bidang dalam pelatihan mendapatkan fasilitas yang layak
2. Tidak semua siswa mempunyai bakat dalam bidang yang diikutinya.
3. Pilihan akan suatu bidang keahlian seringkali bukan didasarkan atas
keinginan pilihan sendiri melainkan atas pilihan pembimbing.
Analisis yang ada pada Mts Al – Fikr terlihat bahwa ada peranan pihak
yayasan untuk melakukan pelayanan sosial bagi anak yatim yang ada di
lingkungan sekolah. Mts Al – Fikr sebagai lembaga Formal telah berupaya untuk
membuat satu kebijakan yang berbeda terhadap anak yatim dalam menyediakan
sumber – sumber yang dibutuhkan bagi terwujudnya pemecahan masalah yang
dialami individu yatim. Dengan harapan peranan yang dijalankan oleh Yayasan
Al – Fikr ini bisa membuat masa depan yatim yang ada dapat lebih baik.
BAB V
PENUTUP
A. Kesimpulan
Berdasarkan
kajian
awal
yang
telah
dilaksanakan
dapat
disimpulkan sebagai berikut:
1. Pelayanan social yang paling digunakan di yayasan Al-Fikr adalah
pelayanan pendidikan,
kesehatan,
keagamaan
dan keagamaan.
kemudian pelayanan sosial yang paling sedikit digunakan adalah
pelayanan konsultasi, pemeriksaan kesehatan, keterampilan, hiburan,
dan rekreasi,.
2. Faktor pendukung dalam hal pemberian pelayanan sosial di yayasan
Al-Fikr adalah adanya sarana dan prasarana yang cukup bagi siswa
yatim piatu untuk menunjukan potensi dan prestasi yang dimiliki.
Selain itu juga tersedia dana yang cukup untuk mengadakan berbagai
kegiatan. Faktor penghambat dalam pemberian pelayanan sosial di
lembaga ini adalah kurangnya pengawasan yang diberikan kepada
anak yatim piatu, hal ini cukup berdasar dikarenakan jumlah pengurus
yayasan tidak sebanding dengan jumlah anak yatim piatu yang
ditangani. Selain itu, hal ini diperparah dengan kurangnya dari orang
tua wali bagi anak klien/anak yatim piatu tersebut.
59
B. Saran-saran
Berdasarkan hasil penelitian dan kesimpulan yang telah dijelaskan
dalam skripsi ini, maka ada beberapa saran-saran yang ingin peneliti
sampaikan, yaitu:
1. Ditujukan untuk peneliti selanjutnya:
a. terkait dengan penelitiaan ini, penulis melibatkan 14 informan
penelitian, dimana informan penelitian terdiri dari 9 anak yatim
piatu dengan tingkat pendidikan (MTs), beserta 5 orang pengurus
yayasan. Untuk penelitian lain yang meneliti lembaga ini, masih
terbuka kemungkinan untuk menyoroti masing-masing program
yayasan ini secara lebih dalam dan khusus ataupun mengenai
manajemen pelayanan sosial diyayasan ini.
b. Penelitian lanjutan (advanced) dapat bertujuan menemukan dengan
akurat ukuran keberhasilan tiap-tiap program pelayanan social
yang tentu saja menggunakan metode baku (kuantitatif) sebagai
pengukurnya.
c. Pemberian keterampilan Lanjutan kepada hendaknya lebih
memperhatikan aspek kebutuhan dan juga minat dari anak yatim
piatu. Hal ini berguna agar anak tersebut dapat berprilaku sosial
secara baik dalam lingkungan masyarakat kelak.
2. Ditujukan untuk yayasan Al-fikr
Berdasarka hasil penelitian yang diperoleh, penulis menyarankan
beberapa hal
yang diharapkan memotivasi yayasan Al-Fikr dalam
memberikan pelayanan yang terbaik kepada klien. Saran-saran tersebut
antara lain:
a. perlunya standarisasi baku dalam hal pemberian pelayanan social
di yayasan Al-Fikr, yang merupakan berbagai upaya pembakuan
aktivitas pelayanan sosial, sumber daya manusia, sarana dan
prasarana dan administrasi pelayanan social, dengan bentuk standar
alternative minimal, indikatif dan maksimal untuk setiap jenis
yayasan.
b. Perlu
adanya
program
pengembangan
profesi,
pelatihan
keterampilan dan pengetahuan bagi staf pengurus di yayasan AlFikr ini, selain itu hendaknya tenaga pengurus di yayasan Al-Fikr
agar lebih terspesialisasi latar belakang pendidikanya agar turut
mengajukan dan meningkatkan kualitas yayasan Al-Fikr.
c. Sarana dan prasaran yang mendukung pelayanan social di yayasan
Al-Fikr ini dirasakan sudah cukup, hanya saja sarana dan program
masih terbatas pada sarana prasarana untuk pemenuhan kebutuhan
dasar, sementara sarana dan prasarana yang dibutuhkan untuk
peningkatan fungsi social klien perlu ditingkatkan lagi.
d. Informasi
kasusu-kasus
individual
klien
hendaknya
lebih
terdokumentasi dengan baik, selain itu rapat-rapat koordinasi,
monitoring, dan evaluasi rutin program hendaknya pula sering
dilakukan.
e.
Hendaknya
lebih
diseimbangkan
antara
jumlah
tenaga
professional yayasan dengan jumlah anak didik dan tingkat
keseriusan masalah.
f. Sarana dan prasarana yang sudah cukup lengkap yang dimiliki
yayasan harus lebih lengkap dan dikembangkan lagi potensinya
dan juga dirawat oleh semua pihak. Karena itu merupakan aset
yang sangat berharga bagi perkembangan yayasan Al-Fikr
selanjutnya.
g. Pihak panti hendaknya menambah jumlah tenaga pengasuh
dalam upaya memberikan pelayanan secara maksimal terhadap
klien/anak yatim piatu dan juga dalam memberikan pengawasan
dan bimbingan terhadap anak-anak yatim piatu. Hal ini berguna
agar
program
pelayanan
social
yang
telah
ada
dapat
dimaksimalkan.
h. Kepada klien/anak yatim piatu hendaknya turut mendukung
program pelayanan yang diberikan oleh pihak yayasan. Hal ini
diharapkan agar kalian dapat memaksimalkan potensi dan
prestasi yang kalian miliki, agar dapat berfungsi secara social
dengan baik dalam masyarakat kelak.
DAFTAR PUSTAKA
Al-Qur’an.
Ab. Gahni,Md.Nor.kamus Dewan Edisi Baru, Slangor Darul Ehsan; Dewan
Bahasa dan Pustaka Lot 1037,1991.
Abu Zahrah, Muhammad, membangun Masyarakat Islam,Jakarta: PT
Pustaka Firdaus, 1994.
Abdul Khaliq, Syaikh Abdurrahman, strategi Dakwah Syaria’ah,Solo:
CV,Pustaka Mantiq,1996.
Adi, Isbandi Rukminto, psikologi Pekerjaan Sosial dan Ilmu Kesejahteraan
social, Dasar-Dasar Pemikiran, Jakarta: PT Raja Grafindo Persada,1994.
Ali, Muhammad, kamus Lengkap Bahasa Indonesia Modern,Jakarta: Balai
Pustaka Amani,1999.
Ali, M.Natsir. dasar-dasar ilmu mendidik, Jakarta: Kalam Mulia,1992.
Al-Qur’an Terjemah. Departemen Agama Republik Indonesia. Semarang:
CV. Toha Putra, 1989.
Alwi Al-Hadad, Sayid Abdullah, kesempurnaan Dan Kemuliaan Dakwah
Islamiah.Bandung:CV.Pustaka Setia.2001.
Amin M. Mansyur. Dakwah Islam dan Pesan Moral, Jakarta: Al-Amin
Press, 1997
A.N.K.H.Firdaus.panji-panji Dakwah. Jakarta: CV.Pedoman Ilmu Jaya,
1991.
Backhtiar, Wardi. Metodologgi Penelitian Ilmu Dakwah, JAKARTA:
Logos.1997.
Badan Pendidikan dan Kesejahteraan Sosial. Standarisasai Panti social,
Jakarta: 2005
Departemen Pendidikan dan Kebudayaan, kamus Besar Bahasa Indonesia,
Jakarta: Balai Pustaka, 1994
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk pengurus
Nama
: Bpk Sudrajat S.E
Hari/ Tgl Wawancara : Jumat 12 Nov 2010
Jabatan
: Kepala MTs Al-Fikr
Daftar Pertanyaan
T : Apa latar belakang didirikanya Yayasan Al-Fikr?
J : Berawal dari keprihatinan Almarhum ayahanda H.Moch Tohir ( selaku pendiri
yayasan Al-Fikr) melihat kondisi masyarakat gembong pabuaranyang
sebagian besar tidak bersekolah serta belum adanya lembaga pendidikan yang
memadai, maka dibentuklah sebuah yayasan yang bernama Al-Fikr yang
memadai , yang menaungi lembaga pendidikan, majlis ta’lim, dan kegiatan
keagamaan lainya. Pembangunan yayasan Al-Fikr telah dirintis sejak tahun
2006, dengan diawaliwakaf tanah kurang lebih 1000 meter persegi, yang
diberi oleh Almarhum H. Shaleh, dari masyarakat sekitar gembong pabuaran.
Adapu pelaksanaan pembangunan dimulai tahun 2009, dengan biaya dari
departemen agama sebesar Rp 60.000.000,- ( Enam puluh juta rupiah).
Dengan peletakan batu pertamanya oleh pak lurah dan para pemuka
masyarakat.
Dalam perjalananya, pembanguan Yayasan Al-Fikr ini mengalami kemacetan,
yang ada saat itu penyelesaian bangunanya baru mencapai 70 % persen.
Namun pembangunan itu dilanjutkan kembali berkat adanya ulura tangan dari
bpk H,Ropik. Bantuan uluran tangent tersebut berupa dilanjutkanya
pembangunan Yayasan Al-Fikr sebesar Rp 10.000.000,- ( sepuluh juta rupiah).
Alhamdulilah pada tanggal 12 april 2009 pada akhirnya Yayasan Al-Fikr
diresmikan, walaupun pada saat itu disana-sini terdapat beberapa kekurangan,
kekurangan meja, kursi dan lain-lainya.
Hal ini mengingat kebutuhan yang sangat mendesak, karena harus
ditampungnya anak-anak yatim piatu, walaupun para pengurus umumnya
masihawam dalam masalah yayasan ini, namun dapat mendirikan yayasan ini
penuh dengan tawakal kepada Allah SWT. Dan y6akin akan banyaknya uluran
tangan kasih saying dari para darmawan dalam rangka turut menyantuni anakanak yatim piatum serta yakin bahwa menjalankan pekerjaan yang mulia ini
tidak sendirian.
Untuk menjlankan program dan tujuan yaysa Al-Fikr ini pihak yayasan
mempercayakan kepada Bapak H.Moch Tohir, sebagai kepala yayasan yang
pertama. Sampai saat ini pihak yayasan mempunyai anak asuh sebanyak 76
orang. Yayasan ini9 berusaha membantu dan membimbing dalam masalah
pendidikan, pelayanan social, kesejahteraan anak, dan mencerdaskan mereka.
T : Apa Visi dan misi didirikanya Yayasan Al-Fikr?
J : Visi: 1. turut serta membantu pemerintah dalam rangka menjalankan undangundang yang menyatakan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh
Negara. 2. meningkatkan taraf hidup masyarakat gembong dengan
memberikan belajar yang seluas-luasnya. Misi. 1. memberikan pendidiakn
yang layak kepada masyarkat yang kurang mampu. 2. mendidik dan membina
klien sehingga menjadi anak yang berilmu dan bertakwa. 3. menghilangka
image bahwa anak yatim adalah anak yang terbelakang, kumuh dan tidak
berpendidikan.
T : Bagaimana Pelayanan Pengasuhan terhadap klien/anak yatim piatu?
J : pelayanan pengasuhan yang diberikan oleh yayasa Al-Fikr yaitu selain
memberikan
sarana dan prasarana bagi mereka dalam menjalankan
kehidupanya sehari-hari, pihak yayasan juga memberikan kebutuhan baju
sekolah dan uang jajan untuk mereka, contohnya seperti itu, mengasihi dan
menyayangi mereka dengan baik dan benar.
T : Bagaiman proses perekrutan/persyaratan klien/anak yatim piatu yang
dilakukan oleh Yayasan Al-Fikr?
J :
proses perekrutan biasanya dimulai pada bulan mei dengan membuka
pendaftaran diikuti dengan penyeleksian pada bulan juli yaitu dengan
mendatangani langsung rumah calon klien guna mengetahui apakah layak
anak tersebut diterima diyayasan Al-Fikr. Adapun persyaratan masuk yaysan
yaitu: !. Berumur antara 11-12 tahun pada mulai masuk panti. 2. berbadan
sehat dan tidak cacat mental. 3. mempunyai domisili yang jelas. 4. mempuyai
silsilah atau keturunan yang jelas ( ada yang tanggung jawab terhadap anak
tersebut) 4. berasal dari keluarga yang benar-benar tidak mampu.
6.
mempuyai keinginan untuk maju. 7. bersedia mengikuti ketentuana dan aturan
yang ada di yayasan ini.
T : Dari manakah dana untuk mengelola Yayasan Al-Fikr?
J : adapun dana yang diperoleh yaitu: a. yayasan Al-Fikr sebagai donator tetap.b.
dari departemen agama (DEPAG), c. dari PT DULTON. Dan dari masyarakat
sekitar.
T : Digunakan untuk apa sajakah dana tersebut?
J : dana yang diperoleh digunakan untuk keperluan klien meliputi (spp, ujian,
buku paket) da uang jajan setra seragam sekolahnya. Dan lain-lain
T : Sampai kapan anak asuh dibiayai?
J :Sampai lulus dari yayasan akan tetapi dari pihak donator tetap melanjutkan
membiayai mereka sampai jenjang yang lebih tinggi.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
konsultasi?
J : pelayanan konsultasi kesiswaan secara khusus pada dasarnya tidak ada,
namun biasanya klien/anak yatim piatu tersebut mencurahkan isi hatinya serta
keluh kesahnya deengan guru di yayasan yaitu dengan pak Asep
Darmawan.atau dengan wali kelas mereka masing-masing.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
kesehatan?
J : Jika ada siswa/I yang sedang sakit maka dari yayasan mendapat surat rujukan
untuk berobat gratis di puskesmas gembong.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
pendidiakan?
J : Perlu diketahui tujuan utama kami mendirikan Yayasan ini adalah untuk
memberikan kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya kepada mereka yang
kurang mampu sehingga mereka mampu merasakan pendidikan layaknya
anak-anak yang lain yang setara dengan mereka. Di dalam memberikan
pelayanan pendidikan ini kami ditunjang dengan adanya dengan adanya
pendidikan formal yang masih dalam naungan Yayasan Al-Fikr. Dimana
menggunakan kurikululm yang ditetapkan oleh DEPAG yang statusnya
disamakan dengan lembaga pendidikan negri. Dari mulai TK (Taman KanakKanak), TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), MTs (Madrasah Tsanawiyah).
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
keagamaan?
J : Untuk pelayanan keagamaan, kita memberi pelajaran tambahan pada setiap
pagi sebelum masuk kelas dengan membaca Al-Qur’an yang dibimbing oleh
guru.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
hiburan dan rekreasi?
J : Untuk pelayanan rekreasi dan hiburan pihak yayasan biasanya selalu
memprogramkan bahwa dalam 1 tahun minimal dua kali mengadakan out bon.
T : Apa saja hasil pendidikan Yayasan Al-Fikr?
J : Keberhasilan ataupun hasil yang dicapai: a.siswa/i dapat menghafal juz ama,
b. bacaan sholatnya sudah hafal, c. mampu membaca Al-Qur’an dengan baik.
kendala ataupun hambatanya dalam Yayasan ini adalah. a. kurangya SDM
yang mampu di bidang yayasan ini. B. keberadaan anak yang berbeda
terkadang sulit untuk disatukan.
Tanda Tangan
Sudrajat, S.E
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk pengurus
Nama
: H. Wildan Hasan Syadzili. SThi
Hari/ Tgl Wawancara : Jumat 12 Nov 2010
Jabatan
: Pengurus Yayasan
Daftar Pertanyaan
T : Apa latar belakang didirikanya Yayasan Al-Fikr?
J : Berawal dari keprihatinan Almarhum ayahanda H.Moch Tohir ( selaku pendiri
yayasan Al-Fikr) melihat kondisi masyarakat gembong pabuaranyang
sebagian besar tidak bersekolah serta belum adanya lembaga pendidikan yang
memadai, maka dibentuklah sebuah yayasan yang bernama Al-Fikryang
memadai , yang menaungi lembaga pendidikan, majlis ta’lim, dan kegiatan
keagamaan lainya. Pembangunan yayasan Al-Fikr telah dirintis sejak tahun
2006, dengan diawaliwakaf tanah kurang lebih 1000 meter persegi, yang
diberi oleh Almarhum H. Shaleh, dari masyarakat sekitar gembong pabuaran.
Adapu pelaksanaan pembangunan dimulai tahun 2009, dengan biaya dari
departemen agama sebesar Rp 60.000.000,- ( Enam puluh juta rupiah).
Dengan peletakan batu pertamanya oleh pak lurah dan para pemuka
masyarakat.
Dalam perjalananya, pembanguan Yayasan Al-Fikr ini mengalami kemacetan,
yang ada saat itu penyelesaian bangunanya baru mencapai 70 % persen.
Namun pembangunan itu dilanjutkan kembali berkat adanya ulura tangan dari
bpk H,Ropik. Bantuan uluran tangent tersebut berupa dilanjutkanya
pembangunan Yayasan Al-Fikr sebesar Rp 10.000.000,- ( sepuluh juta rupiah).
Alhamdulilah pada tanggal 12 april 2009 pada akhirnya Yayasan Al-Fikr
diresmikan, walaupun pada saat itu disana-sini terdapat beberapa kekurangan,
kekurangan meja, kursi dan lain-lainya.
Hal ini mengingat kebutuhan yang sangat mendesak, karena harus
ditampungnya anak-anak yatim piatu, walaupun para pengurus umumnya
masihawam dalam masalah yayasan ini, namun dapat mendirikan yayasan ini
penuh dengan tawakal kepada Allah SWT. Dan y6akin akan banyaknya uluran
tangan kasih saying dari para darmawan dalam rangka turut menyantuni anakanak yatim piatum serta yakin bahwa menjalankan pekerjaan yang mulia ini
tidak sendirian.
Untuk menjlankan program dan tujuan yaysa Al-Fikr ini pihak yayasan
mempercayakan kepada Bapak H.Moch Tohir, sebagai kepala yayasan yang
pertama. Sampai saat ini pihak yayasan mempunyai anak asuh sebanyak 76
orang. Yayasan ini9 berusaha membantu dan membimbing dalam masalah
pendidikan, pelayanan social, kesejahteraan anak, dan mencerdaskan mereka.
T : Apa Visi dan misi didirikanya Yayasan Al-Fikr?
J : Visi: 1. turut serta membantu pemerintah dalam rangka menjalankan undangundang yang menyatakan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh
Negara. 2. meningkatkan taraf hidup masyarakat gembong dengan
memberikan belajar yang seluas-luasnya. Misi. 1. memberikan pendidiakn
yang layak kepada masyarkat yang kurang mampu. 2. mendidik dan membina
klien sehingga menjadi anak yang berilmu dan bertakwa. 3. menghilangka
image bahwa anak yatim adalah anak yang terbelakang, kumuh dan tidak
berpendidikan.
T : Bagaimana Pelayanan Pengasuhan terhadap klien/anak yatim piatu?
J : pelayanan pengasuhan yang diberikan oleh yayasa Al-Fikr yaitu selain
memberikan
sarana dan prasarana bagi mereka dalam menjalankan
kehidupanya sehari-hari, pihak yayasan juga memberikan kebutuhan baju
sekolah dan uang jajan untuk mereka, contohnya seperti itu, mengasihi dan
menyayangi mereka dengan baik dan benar.
T : Bagaiman proses perekrutan/persyaratan klien/anak yatim piatu yang
dilakukan oleh Yayasan Al-Fikr?
J :
proses perekrutan biasanya dimulai pada bulan mei dengan membuka
pendaftaran diikuti dengan penyeleksian pada bulan juli yaitu dengan
mendatangani langsung rumah calon klien guna mengetahui apakah layak
anak tersebut diterima diyayasan Al-Fikr. Adapun persyaratan masuk yaysan
yaitu: !. Berumur antara 11-12 tahun pada mulai masuk panti. 2. berbadan
sehat dan tidak cacat mental. 3. mempunyai domisili yang jelas. 4. mempuyai
silsilah atau keturunan yang jelas ( ada yang tanggung jawab terhadap anak
tersebut) 4. berasal dari keluarga yang benar-benar tidak mampu.
6.
mempuyai keinginan untuk maju. 7. bersedia mengikuti ketentuana dan aturan
yang ada di yayasn ini.
T : Dari manakah dana untuk mengelola Yayasan Al-Fikr?
J : adapun dana yang diperoleh yaitu: a. yayasan Al-Fikr sebagai donator tetap.b.
dari departemen agama (DEPAG), c. dari PT DULTON. Dan dari masyarakat
sekitar.
T : Digunakan untuk apa sajakah dana tersebut?
J : dana yang diperoleh digunakan untuk keperluan klien meliputi (spp, ujian,
buku paket) da uang jajan setra seragam sekolahnya. Dan lain-lain
T : Sampai kapan anak asuh dibiayai?
J :Sampai lulus dari yayasan akan tetapi dari pihak donator tetap melanjutkan
membiayai mereka sampai jenjang yang lebih tinggi.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
konsultasi?
J : pelayanan konsultasi kesiswaan secara khusus pada dasarnya tidak ada,
namun biasanya klien/anak yatim piatu tersebut mencurahkan isi hatinya serta
keluh kesahnya deengan guru di yayasan yaitu dengan pak Asep
Darmawan.atau dengan wali kelas mereka masing-masing.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
kesehatan?
J : Jika ada siswa/I yang sedang sakit maka dari yayasan mendapat surat rujukan
untuk berobat gratis di puskesmas gembong.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
pendidiakan?
J : Perlu diketahui tujuan utama kami mendirikan Yayasan ini adalah untuk
memberikan kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya kepada mereka yang
kurang mampu sehingga mereka mampu merasakan pendidikan layaknya
anak-anak yang lain yang setara dengan mereka. Di dalam memberikan
pelayanan pendidikan ini kami ditunjang dengan adanya dengan adanya
pendidikan formal yang masih dalam naungan Yayasan Al-Fikr. Dimana
menggunakan kurikululm yang ditetapkan oleh DEPAG yang statusnya
disamakan dengan lembaga pendidikan negri. Dari mulai TK (Taman KanakKanak), TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), MTs (Madrasah Tsanawiyah).
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
keagamaan?
J : Untuk pelayanan keagamaan, kita memberi pelajaran tambahan pada setiap
pagi sebelum masuk kelas dengan membaca Al-Qur’an yang dibimbing oleh
guru.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
hiburan dan rekreasi?
J : Untuk pelayanan rekreasi dan hiburan pihak yayasan biasanya selalu
memprogramkan bahwa dalam 1 tahun minimal dua kali mengadakan out bon.
T : Apa saja hasil pendidikan Yayasan Al-Fikr?
J : Keberhasilan ataupun hasil yang dicapai: a.siswa/i dapat menghafal juz ama,
b. bacaan sholatnya sudah hafal, c. mampu membaca Al-Qur’an dengan baik.
kendala ataupun hambatanya dalam Yayasan ini adalah. a. kurangya SDM
yang mampu di bidang yayasan ini. B. keberadaan anak yang berbeda
terkadang sulit untuk disatukan.
Tanda Tangan
H.Wildan Hasan Syadzily
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk pengurus
Nama
: IIs Sulastri, S.Psi
Hari/ Tgl Wawancara : Jumat 12 Nov 2010
Jabatan
: Ketua Yayasan MTs Al-Fikr
Daftar Pertanyaan
T : Apa latar belakang didirikanya Yayasan Al-Fikr?
J : Berawal dari keprihatinan Almarhum ayahanda H.Moch Tohir ( selaku pendiri
yayasan Al-Fikr) melihat kondisi masyarakat gembong pabuaranyang
sebagian besar tidak bersekolah serta belum adanya lembaga pendidikan yang
memadai, maka dibentuklah sebuah yayasan yang bernama Al-Fikryang
memadai , yang menaungi lembaga pendidikan, majlis ta’lim, dan kegiatan
keagamaan lainya. Pembangunan yayasan Al-Fikr telah dirintis sejak tahun
2006, dengan diawaliwakaf tanah kurang lebih 1000 meter persegi, yang
diberi oleh Almarhum H. Shaleh, dari masyarakat sekitar gembong pabuaran.
Adapu pelaksanaan pembangunan dimulai tahun 2009, dengan biaya dari
departemen agama sebesar Rp 60.000.000,- ( Enam puluh juta rupiah).
Dengan peletakan batu pertamanya oleh pak lurah dan para pemuka
masyarakat.
Dalam perjalananya, pembanguan Yayasan Al-Fikr ini mengalami kemacetan,
yang ada saat itu penyelesaian bangunanya baru mencapai 70 % persen.
Namun pembangunan itu dilanjutkan kembali berkat adanya ulura tangan dari
bpk H,Ropik. Bantuan uluran tangent tersebut berupa dilanjutkanya
pembangunan Yayasan Al-Fikr sebesar Rp 10.000.000,- ( sepuluh juta rupiah).
Alhamdulilah pada tanggal 12 april 2009 pada akhirnya Yayasan Al-Fikr
diresmikan, walaupun pada saat itu disana-sini terdapat beberapa kekurangan,
kekurangan meja, kursi dan lain-lainya.
Hal ini mengingat kebutuhan yang sangat mendesak, karena harus
ditampungnya anak-anak yatim piatu, walaupun para pengurus umumnya
masihawam dalam masalah yayasan ini, namun dapat mendirikan yayasan ini
penuh dengan tawakal kepada Allah SWT. Dan y6akin akan banyaknya uluran
tangan kasih saying dari para darmawan dalam rangka turut menyantuni anakanak yatim piatum serta yakin bahwa menjalankan pekerjaan yang mulia ini
tidak sendirian.
Untuk menjlankan program dan tujuan yaysa Al-Fikr ini pihak yayasan
mempercayakan kepada Bapak H.Moch Tohir, sebagai kepala yayasan yang
pertama. Sampai saat ini pihak yayasan mempunyai anak asuh sebanyak 76
orang. Yayasan ini9 berusaha membantu dan membimbing dalam masalah
pendidikan, pelayanan social, kesejahteraan anak, dan mencerdaskan mereka.
T : Apa Visi dan misi didirikanya Yayasan Al-Fikr?
J : Visi: 1. turut serta membantu pemerintah dalam rangka menjalankan undangundang yang menyatakan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh
Negara. 2. meningkatkan taraf hidup masyarakat gembong dengan
memberikan belajar yang seluas-luasnya. Misi. 1. memberikan pendidiakn
yang layak kepada masyarkat yang kurang mampu. 2. mendidik dan membina
klien sehingga menjadi anak yang berilmu dan bertakwa. 3. menghilangka
image bahwa anak yatim adalah anak yang terbelakang, kumuh dan tidak
berpendidikan.
T : Bagaimana Pelayanan Pengasuhan terhadap klien/anak yatim piatu?
J : pelayanan pengasuhan yang diberikan oleh yayasa Al-Fikr yaitu selain
memberikan
sarana dan prasarana bagi mereka dalam menjalankan
kehidupanya sehari-hari, pihak yayasan juga memberikan kebutuhan baju
sekolah dan uang jajan untuk mereka, contohnya seperti itu, mengasihi dan
menyayangi mereka dengan baik dan benar.
T : Bagaiman proses perekrutan/persyaratan klien/anak yatim piatu yang
dilakukan oleh Yayasan Al-Fikr?
J :
proses perekrutan biasanya dimulai pada bulan mei dengan membuka
pendaftaran diikuti dengan penyeleksian pada bulan juli yaitu dengan
mendatangani langsung rumah calon klien guna mengetahui apakah layak
anak tersebut diterima diyayasan Al-Fikr. Adapun persyaratan masuk yaysan
yaitu: !. Berumur antara 11-12 tahun pada mulai masuk panti. 2. berbadan
sehat dan tidak cacat mental. 3. mempunyai domisili yang jelas. 4. mempuyai
silsilah atau keturunan yang jelas ( ada yang tanggung jawab terhadap anak
tersebut) 4. berasal dari keluarga yang benar-benar tidak mampu.
6.
mempuyai keinginan untuk maju. 7. bersedia mengikuti ketentuana dan aturan
yang ada di yayasn ini.
T : Dari manakah dana untuk mengelola Yayasan Al-Fikr?
J : adapun dana yang diperoleh yaitu: a. yayasan Al-Fikr sebagai donator tetap.b.
dari departemen agama (DEPAG), c. dari PT DULTON. Dan dari masyarakat
sekitar.
T : Digunakan untuk apa sajakah dana tersebut?
J : dana yang diperoleh digunakan untuk keperluan klien meliputi (spp, ujian,
buku paket) da uang jajan setra seragam sekolahnya. Dan lain-lain
T : Sampai kapan anak asuh dibiayai?
J :Sampai lulus dari yayasan akan tetapi dari pihak donator tetap melanjutkan
membiayai mereka sampai jenjang yang lebih tinggi.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
konsultasi?
J : pelayanan konsultasi kesiswaan secara khusus pada dasarnya tidak ada,
namun biasanya klien/anak yatim piatu tersebut mencurahkan isi hatinya serta
keluh kesahnya deengan guru di yayasan yaitu dengan pak Asep
Darmawan.atau dengan wali kelas mereka masing-masing.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
kesehatan?
J : Jika ada siswa/I yang sedang sakit maka dari yayasan mendapat surat rujukan
untuk berobat gratis di puskesmas gembong.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
pendidiakan?
J : Perlu diketahui tujuan utama kami mendirikan Yayasan ini adalah untuk
memberikan kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya kepada mereka yang
kurang mampu sehingga mereka mampu merasakan pendidikan layaknya
anak-anak yang lain yang setara dengan mereka. Di dalam memberikan
pelayanan pendidikan ini kami ditunjang dengan adanya dengan adanya
pendidikan formal yang masih dalam naungan Yayasan Al-Fikr. Dimana
menggunakan kurikululm yang ditetapkan oleh DEPAG yang statusnya
disamakan dengan lembaga pendidikan negri. Dari mulai TK (Taman KanakKanak), TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), MTs (Madrasah Tsanawiyah).
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
keagamaan?
J : Untuk pelayanan keagamaan, kita memberi pelajaran tambahan pada setiap
pagi sebelum masuk kelas dengan membaca Al-Qur’an yang dibimbing oleh
guru.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
hiburan dan rekreasi?
J : Untuk pelayanan rekreasi dan hiburan pihak yayasan biasanya selalu
memprogramkan bahwa dalam 1 tahun minimal dua kali mengadakan out bon.
T : Apa saja hasil pendidikan Yayasan Al-Fikr?
J : Keberhasilan ataupun hasil yang dicapai: a.siswa/i dapat menghafal juz ama,
b. bacaan sholatnya sudah hafal, c. mampu membaca Al-Qur’an dengan baik.
kendala ataupun hambatanya dalam Yayasan ini adalah. a. kurangya SDM
yang mampu di bidang yayasan ini. B. keberadaan anak yang berbeda
terkadang sulit untuk disatukan.
Tanda Tangan
IIs Sulastri, S.Psi
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk pengurus
Nama
: Asep Darmawan
Hari/ Tgl Wawancara : Jumat 12 Nov 2010
Jabatan
: Guru
Daftar Pertanyaan
T : Apa latar belakang didirikanya Yayasan Al-Fikr?
J : Berawal dari keprihatinan Almarhum ayahanda H.Moch Tohir ( selaku pendiri
yayasan Al-Fikr) melihat kondisi masyarakat gembong pabuaranyang
sebagian besar tidak bersekolah serta belum adanya lembaga pendidikan yang
memadai, maka dibentuklah sebuah yayasan yang bernama Al-Fikryang
memadai , yang menaungi lembaga pendidikan, majlis ta’lim, dan kegiatan
keagamaan lainya. Pembangunan yayasan Al-Fikr telah dirintis sejak tahun
2006, dengan diawaliwakaf tanah kurang lebih 1000 meter persegi, yang
diberi oleh Almarhum H. Shaleh, dari masyarakat sekitar gembong pabuaran.
Adapu pelaksanaan pembangunan dimulai tahun 2009, dengan biaya dari
departemen agama sebesar Rp 60.000.000,- ( Enam puluh juta rupiah).
Dengan peletakan batu pertamanya oleh pak lurah dan para pemuka
masyarakat.
Dalam perjalananya, pembanguan Yayasan Al-Fikr ini mengalami kemacetan,
yang ada saat itu penyelesaian bangunanya baru mencapai 70 % persen.
Namun pembangunan itu dilanjutkan kembali berkat adanya ulura tangan dari
bpk H,Ropik. Bantuan uluran tangent tersebut berupa dilanjutkanya
pembangunan Yayasan Al-Fikr sebesar Rp 10.000.000,- ( sepuluh juta rupiah).
Alhamdulilah pada tanggal 12 april 2009 pada akhirnya Yayasan Al-Fikr
diresmikan, walaupun pada saat itu disana-sini terdapat beberapa kekurangan,
kekurangan meja, kursi dan lain-lainya.
Hal ini mengingat kebutuhan yang sangat mendesak, karena harus
ditampungnya anak-anak yatim piatu, walaupun para pengurus umumnya
masihawam dalam masalah yayasan ini, namun dapat mendirikan yayasan ini
penuh dengan tawakal kepada Allah SWT. Dan y6akin akan banyaknya uluran
tangan kasih saying dari para darmawan dalam rangka turut menyantuni anakanak yatim piatum serta yakin bahwa menjalankan pekerjaan yang mulia ini
tidak sendirian.
Untuk menjlankan program dan tujuan yaysa Al-Fikr ini pihak yayasan
mempercayakan kepada Bapak H.Moch Tohir, sebagai kepala yayasan yang
pertama. Sampai saat ini pihak yayasan mempunyai anak asuh sebanyak 76
orang. Yayasan ini9 berusaha membantu dan membimbing dalam masalah
pendidikan, pelayanan social, kesejahteraan anak, dan mencerdaskan mereka.
T : Apa Visi dan misi didirikanya Yayasan Al-Fikr?
J : Visi: 1. turut serta membantu pemerintah dalam rangka menjalankan undangundang yang menyatakan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh
Negara. 2. meningkatkan taraf hidup masyarakat gembong dengan
memberikan belajar yang seluas-luasnya. Misi. 1. memberikan pendidiakn
yang layak kepada masyarkat yang kurang mampu. 2. mendidik dan membina
klien sehingga menjadi anak yang berilmu dan bertakwa. 3. menghilangka
image bahwa anak yatim adalah anak yang terbelakang, kumuh dan tidak
berpendidikan.
T : Bagaimana Pelayanan Pengasuhan terhadap klien/anak yatim piatu?
J : pelayanan pengasuhan yang diberikan oleh yayasa Al-Fikr yaitu selain
memberikan
sarana dan prasarana bagi mereka dalam menjalankan
kehidupanya sehari-hari, pihak yayasan juga memberikan kebutuhan baju
sekolah dan uang jajan untuk mereka, contohnya seperti itu, mengasihi dan
menyayangi mereka dengan baik dan benar.
T : Bagaiman proses perekrutan/persyaratan klien/anak yatim piatu yang
dilakukan oleh Yayasan Al-Fikr?
J :
proses perekrutan biasanya dimulai pada bulan mei dengan membuka
pendaftaran diikuti dengan penyeleksian pada bulan juli yaitu dengan
mendatangani langsung rumah calon klien guna mengetahui apakah layak
anak tersebut diterima diyayasan Al-Fikr. Adapun persyaratan masuk yaysan
yaitu: !. Berumur antara 11-12 tahun pada mulai masuk panti. 2. berbadan
sehat dan tidak cacat mental. 3. mempunyai domisili yang jelas. 4. mempuyai
silsilah atau keturunan yang jelas ( ada yang tanggung jawab terhadap anak
tersebut) 4. berasal dari keluarga yang benar-benar tidak mampu.
6.
mempuyai keinginan untuk maju. 7. bersedia mengikuti ketentuana dan aturan
yang ada di yayasn ini.
T : Dari manakah dana untuk mengelola Yayasan Al-Fikr?
J : adapun dana yang diperoleh yaitu: a. yayasan Al-Fikr sebagai donator tetap.b.
dari departemen agama (DEPAG), c. dari PT DULTON. Dan dari masyarakat
sekitar.
T : Digunakan untuk apa sajakah dana tersebut?
J : dana yang diperoleh digunakan untuk keperluan klien meliputi (spp, ujian,
buku paket) da uang jajan setra seragam sekolahnya. Dan lain-lain
T : Sampai kapan anak asuh dibiayai?
J :Sampai lulus dari yayasan akan tetapi dari pihak donator tetap melanjutkan
membiayai mereka sampai jenjang yang lebih tinggi.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
konsultasi?
J : pelayanan konsultasi kesiswaan secara khusus pada dasarnya tidak ada,
namun biasanya klien/anak yatim piatu tersebut mencurahkan isi hatinya serta
keluh kesahnya deengan guru di yayasan yaitu dengan pak Asep
Darmawan.atau dengan wali kelas mereka masing-masing.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
kesehatan?
J : Jika ada siswa/I yang sedang sakit maka dari yayasan mendapat surat rujukan
untuk berobat gratis di puskesmas gembong.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
pendidiakan?
J : Perlu diketahui tujuan utama kami mendirikan Yayasan ini adalah untuk
memberikan kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya kepada mereka yang
kurang mampu sehingga mereka mampu merasakan pendidikan layaknya
anak-anak yang lain yang setara dengan mereka. Di dalam memberikan
pelayanan pendidikan ini kami ditunjang dengan adanya dengan adanya
pendidikan formal yang masih dalam naungan Yayasan Al-Fikr. Dimana
menggunakan kurikululm yang ditetapkan oleh DEPAG yang statusnya
disamakan dengan lembaga pendidikan negri. Dari mulai TK (Taman KanakKanak), TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), MTs (Madrasah Tsanawiyah).
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
keagamaan?
J : Untuk pelayanan keagamaan, kita memberi pelajaran tambahan pada setiap
pagi sebelum masuk kelas dengan membaca Al-Qur’an yang dibimbing oleh
guru.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
hiburan dan rekreasi?
J : Untuk pelayanan rekreasi dan hiburan pihak yayasan biasanya selalu
memprogramkan bahwa dalam 1 tahun minimal dua kali mengadakan out bon.
T : Apa saja hasil pendidikan Yayasan Al-Fikr?
J : Keberhasilan ataupun hasil yang dicapai: a.siswa/i dapat menghafal juz ama,
b. bacaan sholatnya sudah hafal, c. mampu membaca Al-Qur’an dengan baik.
kendala ataupun hambatanya dalam Yayasan ini adalah. a. kurangya SDM
yang mampu di bidang yayasan ini. B. keberadaan anak yang berbeda
terkadang sulit untuk disatukan.
Tanda Tangan
Asep Darmawan
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk pengurus
Nama
: Wahyu
Hari/ Tgl Wawancara : Jumat 12 Nov 2010
Jabatan
: Guru
Daftar Pertanyaan
T : Apa latar belakang didirikanya Yayasan Al-Fikr?
J : Berawal dari keprihatinan Almarhum ayahanda H.Moch Tohir ( selaku pendiri
yayasan Al-Fikr) melihat kondisi masyarakat gembong pabuaranyang
sebagian besar tidak bersekolah serta belum adanya lembaga pendidikan yang
memadai, maka dibentuklah sebuah yayasan yang bernama Al-Fikryang
memadai , yang menaungi lembaga pendidikan, majlis ta’lim, dan kegiatan
keagamaan lainya. Pembangunan yayasan Al-Fikr telah dirintis sejak tahun
2006, dengan diawaliwakaf tanah kurang lebih 1000 meter persegi, yang
diberi oleh Almarhum H. Shaleh, dari masyarakat sekitar gembong pabuaran.
Adapu pelaksanaan pembangunan dimulai tahun 2009, dengan biaya dari
departemen agama sebesar Rp 60.000.000,- ( Enam puluh juta rupiah).
Dengan peletakan batu pertamanya oleh pak lurah dan para pemuka
masyarakat.
Dalam perjalananya, pembanguan Yayasan Al-Fikr ini mengalami kemacetan,
yang ada saat itu penyelesaian bangunanya baru mencapai 70 % persen.
Namun pembangunan itu dilanjutkan kembali berkat adanya ulura tangan dari
bpk H,Ropik. Bantuan uluran tangent tersebut berupa dilanjutkanya
pembangunan Yayasan Al-Fikr sebesar Rp 10.000.000,- ( sepuluh juta rupiah).
Alhamdulilah pada tanggal 12 april 2009 pada akhirnya Yayasan Al-Fikr
diresmikan, walaupun pada saat itu disana-sini terdapat beberapa kekurangan,
kekurangan meja, kursi dan lain-lainya.
Hal ini mengingat kebutuhan yang sangat mendesak, karena harus
ditampungnya anak-anak yatim piatu, walaupun para pengurus umumnya
masihawam dalam masalah yayasan ini, namun dapat mendirikan yayasan ini
penuh dengan tawakal kepada Allah SWT. Dan y6akin akan banyaknya uluran
tangan kasih saying dari para darmawan dalam rangka turut menyantuni anakanak yatim piatum serta yakin bahwa menjalankan pekerjaan yang mulia ini
tidak sendirian.
Untuk menjlankan program dan tujuan yaysa Al-Fikr ini pihak yayasan
mempercayakan kepada Bapak H.Moch Tohir, sebagai kepala yayasan yang
pertama. Sampai saat ini pihak yayasan mempunyai anak asuh sebanyak 76
orang. Yayasan ini9 berusaha membantu dan membimbing dalam masalah
pendidikan, pelayanan social, kesejahteraan anak, dan mencerdaskan mereka.
T : Apa Visi dan misi didirikanya Yayasan Al-Fikr?
J : Visi: 1. turut serta membantu pemerintah dalam rangka menjalankan undangundang yang menyatakan fakir miskin dan anak terlantar dipelihara oleh
Negara. 2. meningkatkan taraf hidup masyarakat gembong dengan
memberikan belajar yang seluas-luasnya. Misi. 1. memberikan pendidiakn
yang layak kepada masyarkat yang kurang mampu. 2. mendidik dan membina
klien sehingga menjadi anak yang berilmu dan bertakwa. 3. menghilangka
image bahwa anak yatim adalah anak yang terbelakang, kumuh dan tidak
berpendidikan.
T : Bagaimana Pelayanan Pengasuhan terhadap klien/anak yatim piatu?
J : pelayanan pengasuhan yang diberikan oleh yayasa Al-Fikr yaitu selain
memberikan
sarana dan prasarana bagi mereka dalam menjalankan
kehidupanya sehari-hari, pihak yayasan juga memberikan kebutuhan baju
sekolah dan uang jajan untuk mereka, contohnya seperti itu, mengasihi dan
menyayangi mereka dengan baik dan benar.
T : Bagaiman proses perekrutan/persyaratan klien/anak yatim piatu yang
dilakukan oleh Yayasan Al-Fikr?
J :
proses perekrutan biasanya dimulai pada bulan mei dengan membuka
pendaftaran diikuti dengan penyeleksian pada bulan juli yaitu dengan
mendatangani langsung rumah calon klien guna mengetahui apakah layak
anak tersebut diterima diyayasan Al-Fikr. Adapun persyaratan masuk yaysan
yaitu: !. Berumur antara 11-12 tahun pada mulai masuk panti. 2. berbadan
sehat dan tidak cacat mental. 3. mempunyai domisili yang jelas. 4. mempuyai
silsilah atau keturunan yang jelas ( ada yang tanggung jawab terhadap anak
tersebut) 4. berasal dari keluarga yang benar-benar tidak mampu.
6.
mempuyai keinginan untuk maju. 7. bersedia mengikuti ketentuana dan aturan
yang ada di yayasn ini.
T : Dari manakah dana untuk mengelola Yayasan Al-Fikr?
J : adapun dana yang diperoleh yaitu: a. yayasan Al-Fikr sebagai donator tetap.b.
dari departemen agama (DEPAG), c. dari PT DULTON. Dan dari masyarakat
sekitar.
T : Digunakan untuk apa sajakah dana tersebut?
J : dana yang diperoleh digunakan untuk keperluan klien meliputi (spp, ujian,
buku paket) da uang jajan setra seragam sekolahnya. Dan lain-lain
T : Sampai kapan anak asuh dibiayai?
J :Sampai lulus dari yayasan akan tetapi dari pihak donator tetap melanjutkan
membiayai mereka sampai jenjang yang lebih tinggi.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
konsultasi?
J : pelayanan konsultasi kesiswaan secara khusus pada dasarnya tidak ada,
namun biasanya klien/anak yatim piatu tersebut mencurahkan isi hatinya serta
keluh kesahnya deengan guru di yayasan yaitu dengan pak Asep
Darmawan.atau dengan wali kelas mereka masing-masing.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
kesehatan?
J : Jika ada siswa/I yang sedang sakit maka dari yayasan mendapat surat rujukan
untuk berobat gratis di puskesmas gembong.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
pendidiakan?
J : Perlu diketahui tujuan utama kami mendirikan Yayasan ini adalah untuk
memberikan kesempatan pendidikan yang seluas-luasnya kepada mereka yang
kurang mampu sehingga mereka mampu merasakan pendidikan layaknya
anak-anak yang lain yang setara dengan mereka. Di dalam memberikan
pelayanan pendidikan ini kami ditunjang dengan adanya dengan adanya
pendidikan formal yang masih dalam naungan Yayasan Al-Fikr. Dimana
menggunakan kurikululm yang ditetapkan oleh DEPAG yang statusnya
disamakan dengan lembaga pendidikan negri. Dari mulai TK (Taman KanakKanak), TPA (Taman Pendidikan Al-Qur’an), MTs (Madrasah Tsanawiyah).
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
keagamaan?
J : Untuk pelayanan keagamaan, kita memberi pelajaran tambahan pada setiap
pagi sebelum masuk kelas dengan membaca Al-Qur’an yang dibimbing oleh
guru.
T : Apa saja kegiatan pelayanan social Yayasan Al-Fikr melalui pelayanan
hiburan dan rekreasi?
J : Untuk pelayanan rekreasi dan hiburan pihak yayasan biasanya selalu
memprogramkan bahwa dalam 1 tahun minimal dua kali mengadakan out bon.
T : Apa saja hasil pendidikan Yayasan Al-Fikr?
J : Keberhasilan ataupun hasil yang dicapai: a.siswa/i dapat menghafal juz ama,
b. bacaan sholatnya sudah hafal, c. mampu membaca Al-Qur’an dengan baik.
kendala ataupun hambatanya dalam Yayasan ini adalah. a. kurangya SDM
yang mampu di bidang yayasan ini. B. keberadaan anak yang berbeda
terkadang sulit untuk disatukan.
Tanda Tangan
Wahyu
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Anak Asuh
Nama
: Ivan Maupus
Umur
: 13 Thn
Pendidikan
: V111 (Delapan) MTs
Hari/Tgl Wawancara : 12 Nov 2010
T : Dari mana anda mengetahui keberadaan Yayasan Al-Fikr?
J : Dari teman dan brosur
T : persyaratan apa yang anda berikan sebelum anda masuk ke Yayasan AlFikr?
J : Mengisi formulir, dan memberikan ijasah SD, surat keterangan lulus.
T : Apa saja peran atau kegiatan yang anda ketahui di Yayasan Al-Fikr?
J : Ada rebana, da’wah tilawah, bela diri dan theater.
T : Apakah Yayasan Al-Fikr sangat membantu anda?
J : Iya, karena saya sangat dibantu dan dibiayai masuk ke MTs ini.
T: Siapa yang membantu membiayai seluruh kebutuhan anda selama di
Yayasan Al-Fikr?
J : PT DULTON.
T : Sampai kapan pihak yayasan membiayai anda?
J : Sampai lulus nanti mungkin.
T : Apa saja factor keberhasilan pihak Yayasan Al-Fikr?
J : Mengetahui agama.
T : Apa saja yang menjadi factor penghambat pihak Yayasan Al-Fikr?
J : pagernya rusak
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui konsultasi?
J : Yang pake gelang, yang rambutnya gondrong, kukunya panjang.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui kesehatan?
J : Sakit gigi, magh dan panas.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui pendidikan?
J : Yang menangani masalah pndidikan biasanya pak Sudrajat atau pak zamroni
dan pak wahyu. Belajar seperti biasanya sih.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keterampilan?
J : Da’wah, tilawah, theater, silat, rebana, dan outbon
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keagamaan?
J : Baca Al-Qur’an, tahfidz dan sholat berjama’ah.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui hiburan dan rekresi?
J : Out bon.
Tanda Tangan
Ivan Muplis
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Anak Asuh
Nama
: Yoyoh Komariah
Umur
: 13 Thn
Pendidikan
: V111 MTs (Delapan)
Hari/Tgl Wawancara : 12 Nov 2010
T : Dari mana anda mengetahui keberadaan Yayasan Al-Fikr?
J : Dari orang lain yang sudah tau.
T : persyaratan apa yang anda berikan sebelum anda masuk ke Yayasan AlFikr?
J : Ijasah, foto, mengisi formulir.
T : Apa saja peran atau kegiatan yang anda ketahui di Yayasan Al-Fikr?
J : Membuat mading, tadaraus dan ekskul.
T : Apakah Yayasan Al-Fikr sangat membantu anda?
J : iya, karena pelajaranya tentang agama
T: Siapa yang membantu membiayai seluruh kebutuhan anda selama di
Yayasan Al-Fikr?
J : PT. DULTON.
T : Sampai kapan pihak yayasan membiayai anda?
J :.Hmmm,,,, gk tau yah.
T : Apa saja factor keberhasilan pihak Yayasan Al-Fikr?
J : pembacaan Al-Qur’an.
T : Apa saja yang menjadi factor penghambat pihak Yayasan Al-Fikr?
J : Sering dihukum.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui konsultasi?
J : Konsultasi kesiswaan biasanya ke pak asep.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui kesehatan?
J : Kalu ada siswa MTs yang sakit di bawa ke piskesmas.gratis
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui pendidikan?
J : Pendidikan disini bagus banyak tentang agamanya, ada ngajinya, macemmacem deh.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keterampilan?
J : Silat, theater, dan tahfidzan.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keagamaan?
J : BTQ, Tadarus.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui hiburan dan rekresi?
J :out bond dan pentas seni.
Tanda Tangan
Yoyoh Komariah
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Anak Asuh
Nama
: Ivan Japar Sidiq Hudori
Umur
: 12 Thn
Pendidikan
: V111 (Delapan) MTs
Hari/Tgl Wawancara : 12 Nov 2010
T : Dari mana anda mengetahui keberadaan Yayasan Al-Fikr?
J : Dari sekolah dan brosur.
T : Persyaratan apa yang anda berikan sebelum anda masuk ke Yayasan AlFikr?
J : Harus membayar uang bangunan dan memotocopy ijasah
T : Apa saja peran atau kegiatan yang anda ketahui di Yayasan Al-Fikr?
J : Menghafal ayat-ayat Al-Qur’an, membaca dan menulis ayat Al-Qur’an.
T : Apakah Yayasan Al-Fikr sangat membantu anda?
J : Sanagt membantu.
T: Siapa yang membantu membiayai seluruh kebutuhan anda selama di
Yayasan Al-Fikr?
J : BSM DEPAG.
T : Sampai kapan pihak yayasan membiayai anda?
J : Sampai lulus.
T : Apa saja factor keberhasilan pihak Yayasan Al-Fikr?
J : Dapat menulis, dan membaca Al-Qur’an.
T : Apa saja yang menjadi factor penghambat pihak Yayasan Al-Fikr?
J : Anak-anaknya suka jail dan lapanganya kurang luas.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui konsultasi?
J : Kepada wali kelas biasanya saya konsultasi.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui kesehatan?
J : Disini untuk pelayanan kesehatanya gratis diberi surat dari guru.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui pendidikan?
J : Pendidikan disini gratis,tapi buat anak yatim piatu ajah, ka nada donaturnya
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keterampilan?
J : Qosidah, tilawah, dakwah dan theater. silat
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keagamaan?
J : Tahfidz, BTQ, fiqh, akidah akhlak, qur’an hadist.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui hiburan dan rekresi?
J : Mau melaksanakan out bon.
Tanda Tangan
Ivan Shidiq.H
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Anak Asuh
Nama
: Japaroni
Umur
: 13 Thn
Pendidikan
: V111 (Delapan) MTs
Hari/Tgl Wawancara : 12 Nov 2010
T : Dari mana anda mengetahui keberadaan Yayasan Al-Fikr?
J :Dari tetangga.
T : persyaratan apa yang anda berikan sebelum anda masuk ke Yayasan AlFikr?
J : Foto 3*9 2 lembar, poto copy ijasah, nomor nem.
T : Apa saja peran atau kegiatan yang anda ketahui di Yayasan Al-Fikr?
J : Penghafalan ayat suci Al-Qur’an.
T : Apakah Yayasan Al-Fikr sangat membantu anda?
J : Ya, karena pelajaranya tentang agama dan sangat mudah.
T: Siapa yang membantu membiayai seluruh kebutuhan anda selama di
Yayasan Al-Fikr?
J : BSM DEPAG.
T : Sampai kapan pihak yayasan membiayai anda?
J : Gk tau yah mungkin sampai lulus kali.
T : Apa saja factor keberhasilan pihak Yayasan Al-Fikr?
J : siswa/i nya bisa membaca Al-Qur’an.
T : Apa saja yang menjadi factor penghambat pihak Yayasan Al-Fikr?
J : Pak bangkunya sudah patah.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui konsultasi?
J : saya konsultasi nya dengan pak Asep atau dengan wali kelas.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui kesehatan?
J : Kalu ada siswa MTs yang sakit di bawa ke pukesmas.gratis
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui pendidikan?
J : Bisa mengetahui ilmu pengetahuan hukum islam.dan kami bisa menghafal AlQuran.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keterampilan?
J : Qosidah, tilawah, dakwah dan theater. Silat.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keagamaan?
J : Membaca ayat suci Al-Qur’an setiap pagi.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui hiburan dan rekresi?
J : Out bon.
TandaTangan
Japaroni
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Anak Asuh
Nama
: Ai Tamimi
Umur
: 13 Thn
Pendidikan
: V111 ( Delapan) MTs
Hari/Tgl Wawancara : 12 Nov 2010
T : Dari mana anda mengetahui keberadaan Yayasan Al-Fikr?
J : Saya mengetahui dari teman-teman dan dari orang lain.
T : persyaratan apa yang anda berikan sebelum anda masuk ke Yayasan AlFikr?
J : : Ijasah, foto, mengisi formulir.
T : Apa saja peran atau kegiatan yang anda ketahui di Yayasan Al-Fikr?
J : Membuat mading, pramuka, tadarus.
T : Apakah Yayasan Al-Fikr sangat membantu anda?
J : Iyah, karena pelajarnya tentang agama.
T: Siapa yang membantu membiayai seluruh kebutuhan anda selama di
Yayasan Al-Fikr?
J : PT DULTON.
T : Sampai kapan pihak yayasan membiayai anda?
J : Sampai lulus.
T : Apa saja factor keberhasilan pihak Yayasan Al-Fikr?
J : Pembacaan Al-Qur’an.
T : Apa saja yang menjadi factor penghambat pihak Yayasan Al-Fikr?
J : Sering dihukum.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui konsultasi?
J : saya konsultasi nya dengan pak Asep atau dengan wali kelas.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui kesehatan?
J : Kalu ada siswa MTs yang sakit di bawa ke pukesmas.gratis.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui pendidikan?
J : Bisa mengetahui ilmu pengetahuan hukum islam.dan kami bisa menghafal AlQuran.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keterampilan?
J : Qosidah, tilawah, dakwah dan theater. Silat..
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keagamaan?
J : Tahfidz, BTQ, fiqh, akidah akhlak, qur’an hadist.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui hiburan dan rekresi?
J : Out bon dan pentas seni.
Tanda Tangan
AI Tamim
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Anak Asuh
Nama
: Yakub
Umur
: 14 Thn
Pendidikan
: V111 (Delapan) MTs
Hari/Tgl Wawancara : 12 Nov 2010
T : Dari mana anda mengetahui keberadaan Yayasan Al-Fikr?
J : Tetangga.
T : persyaratan apa yang anda berikan sebelum anda masuk ke Yayasan AlFikr?
J : Ijasah, foto, mengisi formulir.
T : Apa saja peran atau kegiatan yang anda ketahui di Yayasan Al-Fikr?
J : Penghafalan ayat suci Al-Qur’an.
T : Apakah Yayasan Al-Fikr sangat membantu anda?
J : Karena pelajarnya tentang agama.
T: Siapa yang membantu membiayai seluruh kebutuhan anda selama di
Yayasan Al-Fikr?
J : PT DULTON.
T : Sampai kapan pihak yayasan membiayai anda?
J :Sampai lulus dari MTs
T : Apa saja factor keberhasilan pihak Yayasan Al-Fikr?
J : siswa/i nya bisa membaca Al-Qur’an.
T: Apa saja yang menjadi factor penghambat pihak Yayasan Al-Fikr?
J : pak, bangkunya sudah patah.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui konsultasi?
J : saya konsultasi nya dengan pak Asep atau dengan wali kelas.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui kesehatan?
J : Ada siswa MTs yang sakit dibaw ke MTs.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui pendidikan?
J : Yang menangani masalah pndidikan biasanya pak Sudrajat atau pak zamroni
dan pak wahyu. Belajar seperti biasanya sih
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keterampilan?
J : Qosidah, tilawah, dakwah dan theater Silat.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keagamaan?
J : Tahfidz, BTQ, fiqh, akidah akhlak, qur’an hadist.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui hiburan dan rekresi?
J : Out bon dan pentas seni.
Tanda Tangan
Yakub
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Anak Asuh
Nama
: Ayudin
Umur
: 14 Thn
Pendidikan
: V111 ( Delapan) MTs
Hari/Tgl Wawancara : 12 Nov 2010
T : Dari mana anda mengetahui keberadaan Yayasan Al-Fikr?
J : Dari brosur.
T : persyaratan apa yang anda berikan sebelum anda masuk ke Yayasan AlFikr?
J :Photo, kartu keluarga, SK Kelulusan, dan mengisi formulir.
T : Apa saja peran atau kegiatan yang anda ketahui di Yayasan Al-Fikr?
J : Tilawah, dakwah disekolah ini.
T : Apakah Yayasan Al-Fikr sangat membantu anda?
J : Ya, karena saya sagat senang masuk ke mts ini di Bantu oleh PT DULTON.
T: Siapa yang membantu membiayai seluruh kebutuhan anda selama di
Yayasan Al-Fikr?
J : PT DULTON
T : Sampai kapan pihak yayasan membiayai anda?
J : Mungkin sampai lulus sekolah MTs.
T : Apa saja factor keberhasilan pihak Yayasan Al-Fikr?
J : Saya berhasil untuk meraih tilawah di sekolah ini.
T : Apa saja yang menjadi factor penghambat pihak Yayasan Al-Fikr?
J : Halamanya belum dirapihin.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui konsultasi?
J : saya pernah konsultasi kukunya panjang ke pak asep.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui kesehatan?
J : Sakit gigi. Dan sariawan
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui pendidikan?
J : Pendidikan disini gratis,tapi buat anak yatim piatu ajah, kan ada donaturnya
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keterampilan?
J : Tilawah, dak’wah, bela diri, theater, rebana.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keagamaan?
J : Baca Al-Qur’an didepan kelas dan tahfidzan.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui hiburan dan rekresi?
J : Out bon.
Tanda Tangan
Ayudin
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Anak Asuh
Nama
: Marsinah
Umur
: 13 Thn
Pendidikan
: V111 (Delapan) MTs
Hari/Tgl Wawancara : 12 Nov 2010
T : Dari mana anda mengetahui keberadaan Yayasan Al-Fikr?
J : Dari teman dan brosur
T : persyaratan apa yang anda berikan sebelum anda masuk ke Yayasan AlFikr?
J : Mengisi formulir, dan memberikan ijasah SD, surat keterangan lulus.
T : Apa saja peran atau kegiatan yang anda ketahui di Yayasan Al-Fikr?
J : Ada rebana, da’wah tilawah, bela diri dan theater.
T : Apakah Yayasan Al-Fikr sangat membantu anda?
J : Iya, karena saya sangat dibantu dan dibiayai masuk ke MTs ini.
T: Siapa yang membantu membiayai seluruh kebutuhan anda selama di
Yayasan Al-Fikr?
J : PT DULTON.
T : Sampai kapan pihak yayasan membiayai anda?
J : Sampai lulus nanti mungkin.
T : Apa saja factor keberhasilan pihak Yayasan Al-Fikr?
J : Mengetahui agama.
T : Apa saja yang menjadi factor penghambat pihak Yayasan Al-Fikr?
J : pagernya rusak
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui konsultasi?
J : Yang pake gelang, yang rambutnya gondrong, kukunya panjang.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui kesehatan?
J : Sakit gigi, magh dan panas.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui pendidikan?
J : Yang menangani masalah pndidikan biasanya pak Sudrajat atau pak zamroni
dan pak wahyu. Belajar seperti biasanya sih.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keterampilan?
J : Da’wah, tilawah, theater, silat, rebana, dan outbon
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keagamaan?
J : Baca Al-Qur’an, tahfidz dan sholat berjama’ah.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui hiburan dan rekresi?
J : Out bon.
Tanda Tangan
Marsonah
PEDOMAN WAWANCARA
Untuk Anak Asuh
Nama
: Ayu Astuti
Umur
: 14 Thn
Pendidikan
: V111 (Delapan) MTs
Hari/Tgl Wawancara : 12 Nov 2010
Pertanyaan.
T : Dari mana anda mengetahui keberadaan Yayasan Al-Fikr?
J :Dari tetangga.
T : persyaratan apa yang anda berikan sebelum anda masuk ke Yayasan AlFikr?
J : Foto 3*9 2 lembar, poto copy ijasah, nomor nem.
T : Apa saja peran atau kegiatan yang anda ketahui di Yayasan Al-Fikr?
J : Penghafalan ayat suci Al-Qur’an.
T : Apakah Yayasan Al-Fikr sangat membantu anda?
J : Ya, karena pelajaranya tentang agama dan sangat mudah.
T: Siapa yang membantu membiayai seluruh kebutuhan anda selama di
Yayasan Al-Fikr?
J : BSM DEPAG.
T : Sampai kapan pihak yayasan membiayai anda?
J : Gk tau yah mungkin sampai lulus kali.
T : Apa saja factor keberhasilan pihak Yayasan Al-Fikr?
J : siswa/i nya bisa membaca Al-Qur’an.
T : Apa saja yang menjadi factor penghambat pihak Yayasan Al-Fikr?
J : Pak bangkunya sudah patah.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui konsultasi?
J : saya konsultasi nya dengan pak Asep atau dengan wali kelas.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui kesehatan?
J : Kalu ada siswa MTs yang sakit di bawa ke pukesmas.gratis
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui pendidikan?
J : Bisa mengetahui ilmu pengetahuan hukum islam.dan kami bisa menghafal AlQuran.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keterampilan?
J : Qosidah, tilawah, dakwah dan theater. Silat.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui keagamaan?
J : Membaca ayat suci Al-Qur’an setiap pagi.
T : Apa yang anda ketahui tentang kegiatan pelayanan social Yayasan AlFikr melalui hiburan dan rekresi?
J : Out bond
TandaTangan
Ayu Astuti
Download