prototipe alat pemeliharaan bibit tanaman kakao

advertisement
PROTOTIPE ALAT PEMELIHARAAN BIBIT TANAMAN
KAKAO BERBASIS MIKROKONTROLER
ATMEGA8535
1
H. Lukman Abdul Fatah S.Si.,M.Si. , 2Deddy Firman
1,2
Program Studi Teknik Informatika STMIK LPKIA
Jln. Soekarno Hatta No. 456 Bandung 40266, Telp. +62 22 75642823, Fax. +62 22 7564282
Abstrak
Kakao atau dalam bahasa latin Theobroma Cacao merupakan tumbuhan berwujud pohon yang berasal dari
Amerika Selatan. Dari biji tumbuhan ini dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai cokelat. Melakukan
kegiatan penyiraman pada lokasi yang luas pasti membutuhkan banyak waktu dan tenaga. Oleh sebab
dibutuhkan alat yang dapat membantu meringankan kegiatan penyiraman dalam bentuk alat yang dapat bekerja
secara otomatis.Dalam pembuatan alat simulasi pemeliharaan bibit tanaman kakao ini, digunakan beberapa
software sebagai perancangan. Untuk pemodelan skema alat digunakan ISIS Proteus 7, sedangkan sebagai
compiler digunakan Bascom AVR. Perangkat input yang digunakan yaitu real time clock, sensor suhu LM35 dan
sensor kelembaban tanah. Sendangkan perangkat output yang digunakan yaitu kipas pemanas suhu ruangan,
kipas pendingin suhu ruangan, motor penyiraman
Kata kunci : pemeliharaan, bibit, kakao, mikrokontroler atmega8535,penyiraman
1. Pendahuluan
Kakao atau dalam bahasa latin Theobroma Cacao
merupakan tumbuhan berwujud pohon yang berasal
dari Amerika Selatan. Dari biji tumbuhan ini
dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai
cokelat. Kakao merupakan salah satu komoditas
perkebunan yang cocok dengan kultur tanah dan
iklim di Indonesia. Tanaman ini termasuk golongan
tumbuhan tropis. Di Indonesia, kakao banyak
tumbuh di daerah Sulawesi, Lampung, dan Flores
Nusa Tenggara Timur. Yang banyak terdapat lahan
tidur yang cocok ditanami kakao. Dibidang
perkebunan kakao merupakan salah satu komoditas
unggulan Indonesia, karena kakao termasuk salah
satu dari lima komoditas dari sektor perkebunan
yang memberikan sumbangan devisa yang sangat
besar. Lima komoditas pertanian dan perkebunan
tersebut diantaranya Kelapa sawit, rempah-rempah,
kakao, karet, dan kopi. Perkebunan kakao Indonesia
mengalami peningkatan yang sangat pesat sejak
tahun 1980-an. Dari data Kementerian Pertanian
Republik Indonesia luas perkebunan kakao
Indonesia pada tahun 2009 adalah 1.587.136 Ha.
Keberhasilan perluasan lahan tersebut telah
memberikan dampak yang nyata bagi peningkatan
pangsa pasar kakao Indonesia di kancah perkakaoan
dunia.
Dalam proses budidaya tanaman kakao untuk bisa
memperoleh benih maka ada beberapa tahap yang
harus dilakukan, diantaranya memiilih biji kakao
yang dapat diambil dari buah bagian tengah yang
masak dan sehat dari tanaman yang telah cukup
umur, lakukan pengecambahan, setelah 2-3 hari biji
berkecambah lebih dari 50% maka masukan biji
kedalam polibag berukuran 20cm x 30cm yang
berisi campuran tanah dan pupuk kandang. Menurut
hasil penelitian, suhu ideal bagi tanaman kakao
adalah 30°C-32°C (maksimal) dan 18°C-21°C
(minimal).
Kegiatan penyiraman benih kakao dilakukan satu
kali sehari pada waktu pagi hari. Apabila kondisi
tanah kering penyiraman dilakukan dua kali sehari
pada waktu pagi dan sore hari. Waktu penyiraman
terbaik adalah di pagi hari sebelum pukul 09.00.
Melakukan kegiatan penyiraman pada lokasi yang
luas pasti membutuhkan banyak waktu dan tenaga.
Oleh sebab dibutuhkan alat yang dapat membantu
meringankan kegiatan penyiraman dalam bentuk
alat yang dapat bekerja secara otomatis.
Adapun permasalahan yang ditemui antara lain
adalah:
1. Penyiraman yang belum terotomatisasi dirasa
masih kurang efisien karena membutuhkan
banyak waktu dan tenaga.
2. Pengecekan suhu yang tidak akurat.
Berdasarkan permasalahan yang ada diatas maka
perlu membatasi ruang lingkup dari permasalahan
tersebut. Adapun permasalahan yang akan dibahas
meliputi :
1. Penyiraman dilakukan secara otomatis, anatara
pukul 06.00 sampai dengan pukul 09.00 .
2. Apabila kondisi tanah kering penyiraman
dilakukan dua kali sehari pada waktu pagi hari
anatara pukul 06.00 sampai dengan pukul 09.00
dan sore hari pukul 17.00.
3. Pengecekan dan pengaturan suhu ruangan.
1
pembuatan alat ini memiliki tujuan sebagai berikut:
1. Menyediakan alat penyiraman otomatis yang
dapat mengefesiensikan waktu dan tenaga.
2. Mengecek suhu ruangan secara akurat sehingga
suhu ruangan dapat dijaga agar tidak melebihi
suhu ideal.
Aktor
2. Waktu menunjukan
pukul 06.00 sampai
09.00
4. Waktu menunjukan
pukul 17.00 dan
Kelembaban tanah
kering
6. Kelembaban tanah
kering
2. Dasar Teori
2.1.Tanaman Kakao
Kakao atau dalam bahasa latin Theobroma Cacao
merupakan tumbuhan berwujud pohon yang berasal
dari Amerika Selatan. Dari biji tumbuhan ini
dihasilkan produk olahan yang dikenal sebagai
cokelat.
Reaksi Sistem
1. Membaca waktu
3. Menjalankan motor
untuk menyiram
tanaman
5. Menjalankan motor
untuk menyiram
tanaman
7. Menjalankan motor
untuk menyiram
tanaman
8. Kelembaban tanah
9. Motor penyiraman
basah
tidak dijalankan
dan tidak menyiram
tanaman
Kondisi akhir
: menyiram tanaman
2.2.Suhu
Suhu ideal bagi tanaman kakao adalah 30o–32o C
(maksimum) dan 18o-21o C (minimum). Kakao juga
dapat tumbuh dengan baik pada suhu minimum 15 o
C per bulan. Suhu ideal lainnya dengan distribusi
tahunan 16,6o C masih baik untuk pertumbuhan
kakao asalkan tidak didapati musim hujan yang
panjang.
Tabel 2 Atur suhu ruangan
Nama Use Case : atur suhu ruangan
Deskripsi
: Menjelaskan bagaimana
mengaatur suhu ruangan
Aktor
: suhu
Kondisi Awal
: sensor suhu membaca suhu
Skenario
Aktor
Reaksi Sistem
1. Suhu kurang
2. Menjalankan kipas
dari 18 derajat
untuk
celcius
menghangatkan
suhu ruangan
3. Suhu lebih dari 4. Menjalankan kipas
32 derajat
untuk
celcius
mendingainkan
suhu ruangan
Kondisi akhir
: hangatkan dan dinginkan suhu
ruangan
2.3.Penyiraman
Gunakan air bersih untuk menyiram dan waktu
penyiraman terbaik adalah di pagi hari sebelum
pukul 09.00, sekali sehari.
3. Analisis Perancangan Perangkat Lunak
3.1. Aliran Proses
3.1.1.Use Case Diagram
Use Case Diagram menggambarkan fungsionalitas
yang diharapkan dari sebuah sistem. Alat
pemeliharaan bibit tanaman kakao ini memiliki
proses yang digambarkan dalam use case berikut ini
:
3.2.Struktur Organisasi Objek dan Pesan
3.2.1.Sequence Diagram
Sequence diagram menggambarkan interaksi antar
objek di dalam dan di sekitar sistem (termasuk
pengguna, display, dan sebagainya) berupa message
yang digambarkan terhadap waktu.
Gambar 1 Use Case Diagram
Use Case Sekenario
Gambar 2 Sequence Diagram penyiraman
Tabel 1 Use case siram tanaman
Nama Use Case : siram tanaman
Deskripsi
: Menjelaskan bagaigaimana
menyiram tanaman bekerja
Aktor
: waktu dan kelembaban tanah
Kondisi Awal
: baca waktu dan baca
kelembaban tanah
Skenario
2
Gambar 3 Sequence Diagram atur suhu
Gambar 6 Statechart Diagram alat pemeliharaan
bibit tanaman kakao
3.2.2.Activity Diagram
Activity diagrams menggambarkan berbagai alir
aktivitas dalam sistem yang sedang dirancang,
bagaimana masing-masing alir berawal, decision
yang mungkin terjadi, dan bagaimana mereka
berakhir.
Activity
diagram
juga
dapat
menggambarkan proses paralel yang mungkin
terjadi pada beberapa eksekusi.
4.Analisis Perancangan Pernagkat Keras
4.1.Blok Diagram Sistem
Blok diagram digunakan untuk menjelaskan
perangkat apa saja yang terhubung dalam sebuah
sistem. Berikut adalah gambaran blok diagram dari
alat pemeliharaan tanman kakao ini secara
keseluruhan.
Gambar 4 Activity Diagram penyiraman
Gambar 7 Blok diagram sistem keseluruhan
4.2.Subsistem Perangkat Input
4.2.1.Sensor Suhu LM35
Gambar 5 Activity Diagram atur suhu
3.3.Pemodelan Prilaku Sistem
3.3.1. Statechart Diagram
State Machine Diagram atau dalam bahasa
Indonesia disebut mesin status digunakan untuk
menggambarkan perubahan status atau transisi dari
sebuah mesin atau sistem perubahan tersebut
digambarkan dalam suatu grafik berarah.
Gambar 7 subsitem perangkat input sensor suhu
3
Tabel 3 Rangkaian pin Sensor Suhu ke Pin
Mikrokontroler Atmega8535
No.
Pin Atmega8535
Pin Sensor Suhu
1
Vcc
Vcc
2
gnd
Gnd
3
PA0/ACD0
Vout
4.3.Subsistem Perangkat Output
4.3.1.LCD 16x2
4.2.2.Sensor Kelembaban Tanah
Gambar 10 subsitem perangkat output LCD
Tabel 6 Rangkaian pin LCD ke Pin Mikrokontroler
Atmega8535
No.
Pin Atmega8535
Pin LCD
1
gnd
VSS
2
vcc
VDD
3
gnd
VEE
4
PD0
RS
5
gnd
RW
6
PD2
E
7
PD4
D4
8
PD5
D5
9
PD6
D6
10
PD7
D7
Gambar 8 subsitem perangkat input sensor
kelembaban tanah
Tabel 4 Rangkaian pin Sensor kelembaban tanah
ke Pin Mikrokontroler Atmega8535
Pin Sensor
No.
Pin Atmega8535
Kelembaban Tanah
1
vcc
Vcc
2
gnd
Gnd
3
PA1/ACD1
Vout
4.3.2.Motor Penyiraman
4.2.3. Real Time Clock (RTC)
Gambar 10 Subsistem perangkat output motor
penyiraman
Tabel 7 Rangkaian pin Motor Penyiraman ke Pin
Mikrokontroler Atmega8535
Pin
Relay Motor
No.
ULN2803
Atmega8535
Kaki
1
PC4
3B
1
NC
Kaki
2
1
3
PLN
PLN
Gambar 9 subsitem perangkat input RTC
Tabel 5 Rangkaian pin RTC ke Pin Mikrokontroler
Atmega8535
No.
Pin Atmega8535
Pin RTC
1
PC0/SCL
SCL
2
PC1/SDA
SDA
3
AREF
4
AVCC
-
4
4.3.3.Kipas Pemanas Ruangan
Gambar 11 Subsistem perangkat output kipas
pemanas ruangan
Gambar 13 Skema keseluruhan prototype alat
pemeliharaan bibit tanaman kakao
Tabel 8 Rangkaian pin kipas pemanas ruangan ke
Pin Mikrokontroler Atmega8535
Pin
Relay Heater
No.
ULN2803
Atmega8535
Kaki
1
PC3
2B
1
2
NC
Kaki 1
3
PLN
PLN
5.Implementasi Sistem
5.1.Compiling Program
Compiling program merupakan tahapan akhir
dalam proses pembuatan program. Program dibuat
dengan menggunakan bahasa basic berekstensi
*.bas, akan tetapi bahasa basic merupakan bahasa
yang tidak bisa diterima secara langsung oleh
mikrokontroler. Oleh karena itu file berekstensi
*.bas diubah menjadi file dengan ekstensi *.hex lalu
dimasukan ke dalam ATMega8535 dengan
melakukan Flash Memory. Software yang
digunakan sebagai editor dan compailer dalam
perancangan ini adalah BascomAVR sedangkan
untuk mendownload program meggunakan Code
VisionAVR.
Adapun
tahapan
penggunaan
aplikasinya sebagai berikut :
1. Buka aplikasi Bascom AVR
4.3.4.Kipas Sirkulasi Udara
Gambar 12 Subsistem perangkat output Kipas
sirkulasi udara
Tabel 9 Rangkaian pin Kipas Sirkulasi Udara ke
Pin Mikrokontroler Atmega8535
Pin
Rela Kipa Kipa
No
ULN28
Atmega85
y
s in s out
.
03
35
Kaki
1
PC2
1B
1
NC Kaki Kaki
2
1
1
3
PLN PLN PLN
4.4.Skema Keseluruhan
Pada pembahasan dalam Skema keseluruhan,
perangkat output dan perangkat Input yang
digunakan dalam alat pemeliharaan benih tanaman
kakao, diantaranya sebagai berikut.
Gambar 14 Tampilan Software BascomAVR
5
2. Buat file baru yang tersedia pada menu File
kemudian Klik New. Tampilan dibawah ini
adalah langkah untuk membuat file baru pada
BascomAVR.
Gambar 18 Compiling coding pada Software
BascomAVR
5. Selanjutnya lakukan downloading program.
Buka aplikasi Code VisionAVR
Gambar 15 Membuat file baru pada Software
BascomAVR
3. Selanjutnya lakukan coding program pada
Software BascomAVR
Gambar 16 Coding program pada Software
BascomAVR
4. Selesai melakukan coding program, selanjutnya
lakukan compiling program dengan menekan F7
dan Save file Bas
Gambar 19 Tampilan software code
visionAVR
6. Pilih Tools lalu Chip Programmer atau Sift+F4
Gambar 17 Simpan file .bas pada Software
BascomAVR
Gambar 20 Chip programmer pada software code
visionAVR
6
output nilai suhu dalam derajat celcius tampil di lcd
menandakan sensor kelembaban tanah berfungsi.
7. Pilih File lalu Load FLASH, ganti files of type
menjadi intel HEX files(*.hex) dan cari file hex
yang tadi telah di compile lalu pilih open
Gambar 23 Pengujian sensor suhu LM35
5.2.2.Pengujian Sensor Kelembaban Tanah
Pengujian dilakukan dengan cara memasangkan
sensor kelembaban tanah ke sistem minimum,
kemudian output pada sensor kelemababan tanah di
masukan pada port adc (porta.1), Output adc akan
ditampilkan di lcd untuk mengetahui berapa nilai
ouput adc pada tanah yang kering dan tanah yang
basah yang nantinya akan dilakukan kalibrasi agar
output adc dapat di konversi menjadi nilai
persentase kelembaban tanah. Setelah output nilai
persentase kelembaban tanah tampil di lcd
menandakan sensor kelembaban tanah berfungsi.
Gambar 21 Mencari file hex pada software code
visionAVR
8. Ganti chip menjadi Atmega8535, lalu pilih
program all
Gambar 24 Pengujian sensor kelembaban tanah
V.2.3 Pengujian Real Time Clock (RTC)
Pengujian dilakukan dengan cara membuat listing
program untuk menampilkan jam dan tanggal yang
telah di atur sesuai waktu saat ini. Dari hasil
pengujian yang dilakukan rtc dapat menampilkan
waktu sesuai dengan waktu saat ini.
Gambar 22 Proses compiling program pada
software code visionAVR
5.2.Pengujian Subsistem Perangkat Input
5.2.1.Pengujian Sensor Suhu LM35
Pengujian dilakukan dengan cara memasangkan
LM35 ke sistem minimum yang telah di beri daya
sebesar 5 volt. Kemudian output pada LM35 di
masukan pada port adc (porta.0), output adc akan
ditampilkan di lcd untuk mengetahui berapa nilai
ouput adc pada suhu saat ini yang nantinya akan
dilakukan kalibrasi agar output adc dapat di
konversi menjadi nilai derajat celcius. Setelah
Gambar 25 Pengujian RTC (real time clock)
5.3.Pengujian Subsistem Perangkat Output
5.3.1.Pengujian LCD 16*2
Pengujian dilakukan dengan memberikan sejumlah
listing program untuk ditampilkan di layar LCD.
7
Gambar 26 Pengujian LCD
5.3.2.Pengujian Motor Penyiraman
Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan
5v ke motor penyiraman
Gambar 29 Pengujian kipas pemanas ruangan
5.4.Pengujian Catu Daya
Catu daya yang akan digunakan untuk diuji adalah
catu daya 5 volt yang akan digunakan sebagai
sumber tegangan. Pengujian catu daya dalam hal
ini, menggunakan AVO meter yang hasilnya dapat
dilihat pada jarum yang menunjukan besarnya
tegangan yang diukur. Pengujian dilakukan dengan
cara menghubungkan kabel positif AVO meter
dengan kabel positif dari kabel catu daya dan
menghubungkan kabel negative AVO meter dengan
kabel negative dari catu daya. Setelah itu Jarum
pada AVO meter pun akan menunjukkan ouput
tegangan yang keluar dari catu daya, sesuai
pengaturan output tegangan AVO meter yang kita
inginkan.
Gambar 27 Pengujian motor penyiraman
5.3.3.Pengujian Kipas Sirkulasi Udara
Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan
5v ke kipas
Gambar 30 Pengujian catu daya
5.5. Integrasi Sistem
Integrasi sistem merupakan pengujian yang
dilakukan dengan menggabungkan seluruh sistem
rangakaian perangkat keras (Hardware) dan
perangkat lunak (Software). Pengujian ini
merupakan pengujian tahap akhir, dengan tujuan
untuk
mengetahui
kinerja
sistem
secara
keseluruhan, yang dimulai dari perangkat input,
perangkat output, hingga modul program yang
dimasukan pada mikrokontroler Atmega8535.
Gambar 28 Pengujian kipas sirkulasi udara
5.3.4.Pengujian Subsistem Kipas Pemanas
Ruangan
Pengujian dilakukan dengan memberikan tegangan
5v ke kipas
8
Gambar 31 Pengujian integrasi sistem
5.6.Hasil Pengujian
Dalam melakukan implementasi dan pengujian dari
sistem, perlu dilakukan beberapa tahapan, yaitu
1. Pengujian terhadap kinerja Hardware
2. Pengujian terhadap kinerja Software
5.
Motor
penyiram
an
Pemberian
Daya 5 volt
Motor
berputar
6.
Kipas
sirkulasi
Pemberian
Daya 5 volt
Kipas
berputar
7.
Kipas
pemanas
Pemberian
Daya 5 volt
Kipas
berputar
8.
Catu
Daya
Tegangan
yang keluar
pada catu
daya
dikukur
menggunak
an
avometer
Tegangan
stabil 5
Volt DC
Di bawah ini merupakan hasil pengujian dari semua
komponen yang terdapat pada Alat pemeliharaan
benih tanaman kakao yang telah dilakukan.
5.6.1.Pengujian Kinerja Hardware
Hasil pengujian kinerja Hardware dapat dilihat
pada tabel hasil pengujian kinerja Hardware di
bawah ini :
Tabel 10 Pengujian Kinerja Hardware
N
o
Alat Yang
Diujikan
1.
Sensor
suhu
LM35
2.
3.
4.
Secara keseluruhan Hardware bekerja sesuai
dengan fungsinya. Hardware yang tidak berhasil
dalam tahap pengujian akan diperbaiki atau diganti
agar dapat digunakan kembali sesuai fungsinya.
Hasil
Yang
Diharapk
an
Hasil
Pengujia
n
5.6.2.Pengujian Kinerja Software
Hasil pengujian kinerja Software dapat dilihat pada
tabel hasil pengujian kinerja Software di bawah ini :
Pemberian
Daya 5 volt
di tampikan
pada lcd
Output
adc
tampil
pada lcd
Tabel 11 Pengujian Kinerja Software
Sensor
kelembab
an tanah
Pemberian
Daya 5 volt
di tampikan
pada lcd
Output
adc
tampil
pada lcd
RTC(Real
Time
Clock)
Atur waktu
saat ini dan
di
tampilkan
pada lcd
Waktu
saat ini
tampil di
lcd
Pemberian
Daya 5 volt
Led pada
LCD
menyala
Output
tampil
dan
sensor
berfungsi
dengan
baik.
Output
tampil
dan
sensor
berfungsi
dengan
baik.
Waktu
saat ini
tampil di
lcd dan
rtc
berfungsi
dengan
baik
Led pada
LCD
menyala
LCD
Cara
Pengujian
dan
berfungsi
dengan
baik
Motor
berputar
dan
berfungsi
dengan
baik
Kipas
berputar
dan
berfungsi
dengan
baik
Kipas
berputar
dan
berfungsi
dengan
baik
Teganga
n sesuai
yang
diharapk
an
9
N
o
Alat
Yang
Diujika
n
1.
Sensor
suhu
LM35
2.
Sensor
kelemba
ban
tanah
Cara
Pengujian
Membuat
listing
program
untuk
mengkalibra
si nilai adc
menjadi
nilai celcius
dan di
tampilkan di
lcd
Membuat
listing
program
untuk
mengkalibra
si nilai adc
menjadi
Hasil
Yang
Diharapka
n
Hasil
Pengujia
n
Output
nilai
celcius
tampil
pada lcd
Output
tampil
dan
sensor
berfungsi
dengan
baik.
Output
nilai
persentase
kelembaba
n tampil
pada lcd
Output
tampil
dan
sensor
berfungsi
dengan
baik.
2.
LCD
3.
Compili
ng
Program
nilai
persentase
kelembaban
dan di
tampilkan di
lcd
Menampilka
n karakter
pada LCD
dengan
membuat
listing
program
yang
kemudian
dimasukan
ke
mikrokontro
ler untuk
ditampilkan
pada lcd
Membuat
listing
program
untuk
menginterga
sikan sistem
DAFTAR PUSTAKA
LCD
dapat
menampil
kan text
sesuai
yang di
tulis
dalam
listing
program
yang
dimasukan
ke dalam
mikrokont
roler
LCD
dapat
menampi
lkan text
sesuai
yang di
tulis
dalam
listing
program.
Program
dapat
mengontro
l semua
komponen
melalui
mikrokont
roler
Program
bekerja
[1] A.S. Rosa, Shalahuddin M. 2013, Rekasaya
Perangkat Lunak Terstruktur dan Berorientasi
Objek, Informatika. Bandung.
[2] Balai Penelitian Tanah. 2008, Panduan
Praktis Budidaya Kakao, Badan Penelitian
dan Pengembangan Pertanian. Bogor.
[3] Emir Nasrullah, Agus Trisanto, Lioty Utami.
2011, Rancang Bangun Sistem Penyiraman
Tanaman Secara Otomatis Menggunakan
Sensor Suhu Lm35 berbasis Mikrokontroler
Atmega8535
[4] Mahmud Zainal. 2010, Budidaya dan Pasca
Panen Kakao, Pusat Penelitian dan
perkebunan. Jakarta.
[5] http://basavrhelp.mcselec.com/index.html
[6] Data Sheet Atmega8535
[7] Data Sheet ULN2803
[8] Data Sheet DS1307
Tahap pengujian Software yaitu kode program yang
di flash atau upload ke dalam chip mikrokontroler
secara keseluruhan dapat bekerja sesuai dengan
fungsinya.
6.Kesimpulan dan Saran
Adapun kesimpulan yang bisa diambil dari alat
pemeliharaan tanaman kakao ini adalah sebagai
berikut :
1. Proses penyiraman otomatis yang lebih
mengefesiensikan waktu dan tenaga.
2. Pengecekan suhu ruangan lebih akurat dan suhu
ruangan tidak melebihi suhu ideal.
Adapun saran yang bisa diambil dari alat
pemeliharaan tanaman kakao ini adalah sebagai
berikut :
1. Diharapkan desain perangkat akan lebih baik di
pengembangan selanjutnya.
2. Menambahkan sistem pemberian pupuk dan
obat secara otomatis
10
Download