MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA SEBAGAI SUMBER KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN DAN KAITANNYA DENGAN KINERJAPERUSAHAAN Oleh : Nurdin • Abstract Manajemen sumberdaya manusia memiliki pengaruh yang pentin~nik bagi kinerja perusahaan, karena manajemen sumberdaya manusia merupakan sumber ~ulan bersaing yang terus menerus bagi perusahaan. Hal ini dikarenakan manajemen sumberdaya manusia dapat menciptakan nilai yang langka, tidak mudah ditiru dengan cara mengorganisasikan pemanfaatan sumberdaya yang dimiliki penciptaan tempat, suasana dan sistem yang mendukung terciptanya keunggulan bersaing. Teori yang dijadikan landasan bagi keterkaitan antara manajemen sumberdaya manusia dengan kinerja perusahaan adalah teori pengharapan yang mengemukakan bahwa pekerja akan mengeluarkan usahanya pada tingkat tertinggi apabila mereka memillki harapan usahanya akan dihargai oleh organisasi yang diwujudkan dalam praktek sumberdaya manusia perusahaan. Banyak penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli yang membuktikan pengaruh manajemen sumberdaya manusia terhadap kinerja perusahaan. Implikasinya adalah perusahaan harus memiliki sistem manajemen sumberdaya yang unik dan tidak mudah ditiru, departemen sumberdaya harus dikelola oleh manajer yang memiliki kompetensi dibidangnya dan memiliki anggaran pengembangan sumberdaya manusia yang memadai. Kala kunci: Manajemen sumberdaya manusia, kinerja perusahaan, keunggulan bersaing, keefektifan sumberdaya manusia. PENDABULUAN Perubahan lingkungan ekonomi yang cepat yang ditandai dengan globalisasi dan deregulasi pasar, perubahan karakteristik pelanggan, peningkatan kompetisi multinasional, perubahan teknologi yang cepat telah meningkatkan iklim persaingan di dunia bisnis. Untuk dapat bersaing dilinglrnngan yang berubah secara cepat, perusahaan harus secara terus menerus meningkatkan kinerjanya melalui peningkatan kualitas, penurunan biaya dan melakukan inovasi produk dan proses. Keunggulan bersaing perusahaan berasal dari sumberdaya yang dimiliki oleh perusahaan, baik sumberdaya fisik, sumberdaya manusia atau sumberdaya organisasi. Namun, tidak semua sumber keunggulan bersaing tersebut dapat memberikan keunggulan bersaing yang berkelanjutan, hal ini dikarenakan sumberdaya yang akan memberikan Nurdin, SE.,M.Si adalah dosen tetap FE-Unisba, Jurusao Manajemen Manajemen Sumberdaya Manusia Sebagai Sumber Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Dan Kaitannya Dengan KineIja Perusahaan (Nurdin) 157 keunggulan bersaing yang berkeIanjutan adaJah sumberdaya yang dapat memciptakan nilai, langka dan tidak mudah ditiru (Barney, 1995). Para ahIi berpendapat bahwa sumberdaya manusia merupakan sumberdaya yang akan memberikan keunggulan bersaing yang berkelanjutan, hal ini dikarenakan sumberdaya manusia merupakan suatu sistem yang komplek yang akan dapat menciptakan nilai, langka dan tidak mudah ditiru. Sejumlah penelitian yang telah dilakukan oleh pard ahIi menunjukkan bahwa kebijakan dan praktik sumberdaya manusia memiliki pengarnh yang positif terhadap peningkatan produktivitas (Arthur, 1994; Ichniowski, 1990; lchnowski et al., 1993; dan MacDuffie, 1995), menurunkan tingkat perputaran pekerja (Arthur. 1994) dan meningkatkan kualitas (Arthur, 1994; Icbniowski, 1990; lchnowski et al., 1993; dan MacDuffie, 1995) dan mempengaruhi kinerja keuangan perusahaan (Ichoiowski, 1990; dan Huselid, Jackson dan Schuler, 1997). Tulisan ini membahas bagaimana manajemen sumberdaya manusia menjadi sumber keungguJan bersaing yang berkelanjutan dan kaitannya dengan kinetja perusahaan, MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA SEBAGAI SUMBER KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN. Sebuah perusahaan akan memiliki kinerja yang baik, manakala perusahaan tersebut memiliki keunggulan bersaing. Agar perusahaan dapat bersaing dan memeaangkan persaingan bisnis secara terus menerus (sustained), maka keungguIan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan hams bersifat terus-menerus pula. Berdasarkan pandangan sumberdaya (resources based Views), keungguIan bersaing yang dimiliki oleh perusahaan ditentukan oleh keunikan sumberdaya yang dimilik:i perusahaan (firm-specific resources). Barney (1995) mengemukakan tiga tipe keunikan sumberdaya perusahaan. Pertama, sumberdaya yang berbentuk. fisik, keunggulan bersaing suatu perusahaan akan dapat ditentukan oleh sumberdaya fisik yang dimiliki oleh pemsahaan berupa teknologi, peralatan produksi, lokasi geografis perusahaan dan akses terhadap sumber bahan baku. Kedua, keunggulan bersaing suatu perusahaan dapat ditentukan oleh sumberdaya manusia yang dimiliki, perusahaan dapat melakukan pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia untuk menciptakan sumberdaya manusia yang memiliki keahlian (skill), kemampuan (ablity) dan pengetahuan (knowladge) yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dan, ketiga, 158 Kinerja Vol.3 No.2 Desember keunggulan bersaing suatu perusahaan dapat bersumber pada keahlian organisasional perusahaan (organizational ski/f). Perusahaan akan memiliki keunggulan bersaiang manakala perusahaan tersebut memiliki struktur pelaporan formal yang baik, sistem pengendalian dan koordinasi antar bagian yang terdapat dalam perusahaan. Ketiga sumber keunggulan tersebut akan memberikan keunggulan bersaing yang berkelanjutan apabila somber keunggulan tersebut dapat menciptakan nilai, langka, tidak mudah untuk ditiru. Lado dan Wilson (1994), Pfeffer (1994), dan Wright dan McMahan (1994) mengemukakan bahwa sumberdaya manusia mempakan sumber keunggulan bersaing yang berkelanjutan bagi sebuah perusahaan. Ini dikarenakan strategi sumberdaya manusia memiliki sifat yang tidak mudah untuk ditiru. Selanjutnya, Barney (1991), dan Collin dan Montgomery (1995) rnengernukakan dua faktor kunci yang rnenyebabkan sumberdaya manusia solit untuk ditiru: PertaIna, pesaing akan rnengalarni kesolitan dalarn rnemahami dengan persis rnekanisrne proses saling rnempengamhi antara kebijakan­ kebijakan sumberdaya .mannsia dengan praktik-praktik sumberdaya manusia yang mernbentuk sistern yang kornplek. Untuk rneniru sebuah sistern yang komplek, diperlukan pemahaman terhadap elernen-elernen yang rnernbentuk sistern tersebut, dan bagaimana interaksi antara elemen tersebut atau rnernaharni bagaimana sistern tersebut bekerja. Tanpa rnengetahui elernen-elernen yang rnernbentuk sistern dan interaksi diantaranya, rnustahil bagi seseorang untuk rneniru sistern tersebut; dan kedua, di dalarn sebuah sistern sumberdaya manusia terdapat jalur ketergantungan (path dependency) yang terdiri atas kebijakan-kebijakan sumberdaya rnanusia yang dikernbangkan dati waktu ke waktu, yang tidak dapat dibeli dengan rnudah oleh pesaing di pasaran. Pesaing dapat rnernaharni sistern yang bernilai ini, namun untuk rnenimnya dalam waktu yang cepat akan sulit, karena dibutuhkannya waktu yang relatif lama untuk rnenernpkannya. Barney dan Wright (1998) mengernukakan bahwa, banyak manajer yang mernpercayai bahwa sumberdaya manusia merupakan asset yang penting bagi perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan, namun dilain pihak banyak keputusan organisasi berkenaan dengan sumberdaya manusia yang tidak rnerefleksikan kepercayaan tersebut. Untuk menguji apakah fungsi manajemen sumberdaya manusia telah .berperan dalarn rnengernbangkan keunggulan bersaing yang berkelanjutan dapat digunakan kerangka kerja (framework) nilai, kelangkaan, sulit ditiru dan organisasioanal (value, rarenes, imitability, organizationaINRJO). Manajemen Sumberdaya Manusia Sebagai Sumber Keunggulan Bersalng Berkelanjutan Dan Kaitannya Dengan Kine~a Perusahaan (Nurdin) 159 keungguIan bersaing yang berkelanjutan adalah sumberdaya yang dapat memciptakan nilai, Iangka dan tidak mudah ditiru (Bamey, 1995). Para ab1i berpendapat bahwa sumberdaya manusia merupakan sumberdaya yang akanmemberikan keunggulan bersaing yang berkelanjutan, hal ini dikarenakan sumberdaya manusia merupakan suatu sistem yang komplek yang akan dapat menciptakan nilai, langka dan tidak mudah ditiru. Sejumlah penelitian yang telah dilakukan oleh para ahli menunjukkan bahwa kebijakan dan praktik sumberdaya manusia memiliki pengaruh yang positif terbadap peningkatan produktivitas (Arthur, 1994; Ichniowski, 1990; Ichnowski et al., 1993; dan MacDuffie, 1995), menurunkan tingkat perputaran pekerja (Arthur, 1994) dan meningkatkan kualitas (Arthur, 1994; Ichniowski, 1990; Ichnowski et al., 1993; dan MacDuftie, 1995) dan mempengarohi kinerja keuangan perusahaan (Ichniowski, 1990; dan Huselid, Jackson dan Schuler, 1997). Tulisan ini membahas bagaimana manajemen sumberdaya manusia menjadi sumber keunggulan bersaing yang berkelanjutan dan kaitannya dengan kinerja perusahaan. MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA SEBAGAI SUMBER KEUNGGULAN BERSAING BERKELANJUTAN. Sebuah perusahaan akan memiliki kinerja yang baik, manakala perusahaan tersebut memiliki keunggulan bersaing. Agar pemsabaan dapat bersaing dan memenangkan persaingan bisnis secara terns menerus (sustained), maka keunggulan bersaing yang dimiliki oleh pemsabaan hams bersifat tenJs-menerus pula. Berdasarkan pandangan sumbenlaya (resources based views), keungguIan bersaing yang dimiliki oleh perusabaan ditenmkan oleh keunikan sumberdaya yang dimiliki perusahaan (firm-specific resources). Barney (1995) mengemukakan tiga tipe keunikan sumberdaya perusahaan. Pertama, sumberdaya yang berbentuk fisik, keunggulan bersaing suatu perusahaan akan dapat ditentukan oleh sumberdaya fisik yang dimilik.i oleh perusahaan berupa teknologi, peralatan produksi, lokasi geografis perusahaan dan akses terhadap sumber bahan baku. Kedua, keunggulan bersaing suatu perusahaan dapat ditentukan oleh sumberdaya manusia yang dimiliki, perusahaan dapat melakukan pelatihan dan pengembangan sumberdaya manusia untuk menciptakan sumberdaya manusia yang memiliki keahlian (skill), kemampuan (ablity) dan pengetahuan (knowladge) yang dibutuhkan oleh perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing. Dan, ketiga, 160 Kinerja VoU No.2 Desember keunggulan bersaing suatu perusahaan dapat bersumber pada keahlian organisasional perusahaan (organizational skill). Perusahaan akan memiliki keunggulan bersaiang manakala perusahaan tersebut memiliki struktur pelaporan formal yang baik. sistem pengendalian dankoordinasi antar bagian yang terdapat dalam perusahaan. Ketiga sumber keunggulan tersebut akan memberikan keunggulan bersaing yang berkelanjutan apabila sumber keunggulan tersebut dapat menciptakan nilai, langka, tidak mudah untuk ditim. Lado dan Wilson (1994), Pfeffer (1994), dan Wright dan McMahan (1994) mengemukakan bahwa smnberdaya manusia mernpakan sumber keunggulan bersaing yang berkelanjutan bagi sebuah perusahaan. Ini dikarenak.an strategi sumberdaya manusia memiliki sifat yangtidak mudah untuk ditiru. Selanjutnya, Barney (1991), dan Collin dan Montgomery (1995) mengemukakan dua faktor kunci yang menyebabkan smnberdaya manusia sulit untuk ditiru: Penama, pesaing akan mengalami kesulitan dalam memahami dengan persis mekanisme proses saling mempengamhi antara kebijakan­ kebijakan sumberdaya manusia dengan praktik-praktik smnberdaya manusia yang membentuk sistem yang komplek. Untuk meniru sebuah sistem yang komplek, diperlukan pemahaman terhadap elemen-elemen yang membentuk sistem tersebut, dan bagaimana interaksi antara elemen tersebut atau memahami bagaimana sistem tersebut bekerja, Tanpa mengetahui elemen-elemen yang membentuk sistem dan interaksi diantaranya, mustahil bagi seseorang untuk meniru sistem tersebut; dan kedua, di dalam sebuah sistem sumberdaya manusia terdapat jalur ketergantungan (path dependency) yang terdiri atas kebijakan-kebijakan sumberdaya manusia yang dikembangkan dari waktu ke waktu, yang tidak dapat dibeli dengan mudah oleh pesaing di pasaran, Pesaing dapat memahami sistem yang bernilai ini, namun untuk menirunya dalam waktu yang cepat akan sulit, karena dibutuhkannya waktu yang relatif lama untuk menerapkannya. Barney dan Wright (1998) mengemukakan bahwa, banyak manajer yang mempercayai bahwa sumberdaya manusia mempakan asset yang penting bagi perusahaan untuk menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan, namun dilain pihak banyak keputusan organisasi berkenaan dengan sumberdaya manusia yang tidak merefleksikan kepercayaan tersebut. Untuk menguji apakah fungsi manajemen sumberdaya manusia telah berperan dalam mengembangkan keunggulan bersaing yang berkelanjutan dapat digunakan kerangka kerja (framework) nilai, kelangkaan, sulit ditim dan organisasioanal (value, rarenes, imitability, organizationaINRlO). ManaJemen Sumberdaya Manusla Sebagai Sumber Keunggulan 8. . .lng Berkelanjutan Dan KaitaMya Dengan Kinerja Perusahaan (NlI'din) 161 Nilai (Value). Sebuah perusahaan dapat menciptakan niIai melalui penunman biaya produk dan jasa yang dihasilkannya. Penunman biaya ini tidak boleh diikuti dengan penunman kualitas produk atau jasa yang dihasilkan melainkan melalui peningkatan efisiensi dalam proses menghasilkan produk dan jasa. Manajer sumberdaya manusia harus dapat merumuskan earn yang dapat digunakan untuk menurunkan biaya dan meningkatkan pendapatan perusahaan melalui fungsi-fungsi manajemen sumberdaya. Kelangkaan (Rareness). Sumberdaya manusia yang bernilai diperlukan oleh perusahaan, namun surnberdaya yang bernilai tersebut tidak. akan menciptakan keunggulan bersaing bagi perusahaan apabila dimiliki juga oleh pesaing. Agar surnberdaya manusia yang bernilai dapat menciptakan keunggulan bersaing, surnberdaya manausi yang bernilai tersebut harus memiliki karakteristik terbatas atau langka Manajer sumberdaya manusia hams dapat merumuskan earn bagaimana mengembangkan dan mengeksploitasi karakteristik kelangkaan sumberdaya manusia yang dimiliki oleh perusahaan melalui penggunaan fungsi-fungsi manajemen swnberdaya untuk mendapatkan keunggulan bersaing. Tidak mudah ditiro (Imitability). Swnberdaya manusia perusahaan yang memiliki karakteristik bernilai dan langka hanya akan memberikan keuntungan bagi perusahaan diatas normal untuk jangka waktu yang singkat tidak untuk jangka waktu yang lama. Hal ini dikarenakan pesaing akan dapat meniru sumberdaya manusia dalarn jangka waktu pendek sehingga sumberdaya manusia tidak. lagi memberikan keunggulan bersaing. Untuk mendapatkan keunggulan bersaing yang berkelanjutan, sumberdaya manusia selain hams memiliki nilai dan langka, sumberdaya manusia juga hams merniliki sifat yang tidak mudah ditiru, Seperti telah dibahas diatas, sumberdaya manusia akan sulit untuk ditiru apabila sumberdaya manusia membentuk suatu sistem sosial yang komplek (seperti kultur yang unik atau sejarah organisasi yang unik), sehingga manajer sumberdaya manusia hams dapat menciptakan kultur yang unik yang dapat memberikan keunggulan bersaing bagi perusahaan. Organisasional (Organizational). Organisasi bisnis hams dapat mengorganisasikan pemanfaatan sumber dayanya melalui penciptaan tempat, suasana dan sistem yang mendukung sumberdaya manusia dalam menggali keunggulan potensial yang dimilikinya. 162 Kinerja VoLl No.2 Desember KETERKAITAN MANAJEMEN SUMBERDAYA MANUSIA DENGAN KlNERJA PERUSABAAN Mac Duffie (1995) mengemukakan keterkaitan antara sumberdaya manusia dengan kinerja perusahaan dapat dijelaskan oleh teori pengharapan Vietor Vroom, yang mengatakan bahwa kuatnya kecenderungan untuk bertindak dalam suatu cara tertentu bergantung pada kekuatan suatu pengharapan bahwa tindakan itu akan diikuti oleh suatu keluaran tertentu dan pada daya tarik keluaran tersebut bagi individu tersebut. Kaitannya dengan manajemen sumberdaya manusia adalah praktik sumberdaya manusia mungkin memberikan kontribusi terhadap peningkatan kinerja pemsabaan manaka1a praktik sumberdaya manusia mernberikan pengbarapan yang baik bagi pekerja. Model keterkaitan antara sumberdaya manusia dan kinerja pemsahaan dikemukakan oleh Guest (1997), seperti tampak daJam gambar 1. Gambar 1 ...... --1 --+~RAKI'EKSDM .~ .. .' .. ' . . . - - -....----:.:;". • ., ' L..­ EFEKTIFITAS SDM • Keefektifan Teknis • Keefektifan Strategis ~~t---I ~~~ 1~4---1 KELUARAN SDM I Somber: Guest (1997) Human Resources Management and performance: a review and research agenda. Tlte International Journal of Human Resource Managemeld. 8: 264-275. Manajemen Sumberdaya Manusla Sebagai sumber Keunggulan Bersalng Berkefar1lUn Dan Kaitamya Dengan Ki'lerja Perusahaan (Nwdln) 163 KETERKAITAN STRATEGI GENERIK PERUSAHAAN DENGAN STRATEGI SUMBERDAYA MANUSIA DAN PRAKTIK SUMBERDAYA MANUSIA Menurut Porter (1985), terdapat tiga strategi generik yang dapat digunakan oleh perusahaan untuk memperoleh keunggulan bersaing yang berkelanjutan yaitu: (I) Strategi differensiasi (Innovative). Strategi ini menyatakan bahwa keunggulan bersaing yang berkelanjutan dapat diperoleh dengan earn pemsahaan membuat produk yang memiliki keunikan (differensiasi) dibandingkan dengan produk yang dihasilkan oleh para pesaingnya. Perbedaan inilah yang akan menjadi sumber keunggulan bagi pemsahaan, sedangkan keunggulan ini akan dapat berkelanjutan (sustained) manakala pemsahaan dapat mempertahankan keunikan produk yang dibasilkannya secara terns menerus melalui proses inovasi. (2) Strategi Fokus (Quality). Menumt strategi ini, pemsahaan akan dapat memperoleh keunggulan bersaing yang berkelanjutan manakala perusahaan dapat melayani beberapa kelompok pelanggan dengan kualitas yang lebih baik dari pesaingnya. (3) Strategi Pemimpin Biaya (Cost Leadership). Menumt strategi ini, perusahaan akan memperoleh keunggulan bersaing yang berkelanjutan manakala perusahaan dapat menghasilkan produk yang memiliki biaya paling rendah (dengan kualitas yang sarna) dibanding dengan produk yang dihasilkan oleh pemsahaan pesaing. Untuk mengeksekusi strategi-strategi tersebut, pemsahaan hams memiliki keahlian teknis yang khusus (specific technical skills), pengetahuan (knowledges) dan kemampuan (ablilities), yang sesuai dengan strategi yang dipilih tennasuk didalamnya adalah sumberdaya mannsia, kesesuaian antara strategi yang dipilih dengan sumberdaya manusia yang dimiliki pemsahaan menjadi faktor penentu. Schuler and Jackson (1987) mengemukakan bahwa, untuk menjalankan strategi yang berbeda, maka dibutuhkan profit pekerja yang memiliki perilaku (behaviors) tertentu yang berbeda antara satu strategi dengan strategi lainnya, Tabel I. menunjukkan perbedaan perilaku sumberdaya yang dibutuhkan untuk masing-masing strategi generik. 164 . Kinerja VoU No.2 Desember Tabell PERlLAKU YANG SESUAI UNTUK SETIAP STRATEGI GENERIK Strategi generik yang dipilih Dimensi Perilaku Fokull Differenlliasi Perilaku Kreatif Kreatif berderajat Pemimpin Biaya Relatif berulang tinggi Jangka panj30g Fokus Perilaku berulang­ ulang Jangka panjang atau Jangka pendek menengah Kerjasama Relatif ringgi Sedang Rendah Perhatian terhadap Moderat Tinggi Sedang Seimbang Lebih pada proses Lebih pada hasil Moderat Sedang Tinggi Menangung Resiko Tinggi Rendah Rendah Sifat Sulit ditebak Memiliki komitmen Stabilitas pada perusahaan yang tinggi KuaIitas Perhatian terhadap - proses dan hasiI Perhatian terhadap kuantitas (output) kerja .. Sumber : Schuler dan Jackson. 1987. Lmgking Competitive Strategies With human resource management practises. The Academy ofManagement Executive, 1:207-219 Manajemen Sumberdaya Manusia Sebagai Sumber Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Dan Kaitannya Dengan Kinerja Perusahaan (Nurdin) 165 sumberdaya rnanusia memiliki derajat yang sarna, pada kesesuaian sebagai bundles, terdapat praktik sumberdaya manusia yang menjadi kunci yang kemudian diikuti oleh praklik sumbeidaya manusia lainnya misalnya perusahaan menekankan pada keamanan kesja sebagai praktik sumberdaya rnanusia kuncinya, maka praktik-praktik. sumberdaya manusia lainnya akan mengikutilmenyesuaikan deogan kaja, \M1manan hal ini akan mengakibatkan penentu keberbasilan dari kesesuaian ini adalah menentukan praktik sumberdaya manusia yang mana yang menjadi kunci, setiap perusahaan akan berbeda dalam memandang praktik sumberdaya manusia yang kunci, misalnya perusahaan satn meoebokan pada keamanan kerja sedangkan yang lain bukan pa.dakeamanan kerja. Contohnya beberapa organisasi JIIIIIIgkin mendcankan pada keamanan kerja sedangkan praktik sumberdaya maonsia Iainnya meogikuti keamanan kerja. Schuler and Jackson (1987) mengemukakan beberapa praktik sumberdaya manusia yang sesuai dengan strategi inovasiJdifferensiasi, misaInya (a) pemsahaan hams mendesain pekerjaannya yang menuntut interaksi yang inteDsifdan koonIinasi antara individu dengan kelompok (b) penilaian kinerja yang didasarkan pada pencapaian kelompok bukan berdasar pada pencapaian individu dan' memiliki jangka waktu yang lama, (c) perusahaan mengijinkan pekerja untuk mengembangkan keahlian yang dapat digunakan pada posisi lain yang ada didalam perusahaan, (d) sistem kompensasi yang didasarkan pada keadilan internal dibanding keadilan ekstemal, (e) jalur karir yang lebar, praktik-praktik sumberdaya manusia ini diyakini dapat menghasilkan keluaran sumberdaya manusia yang sesuai dengan profil sumberdaya rnanusia yang dipedutan untuk menjalankan strategi inovasiJdifferensiasi. Beberapa praktik sumberdaya manusia yang sesuai dengan strategi fokus misalnya (a) perusahaan harus mendesain pekerjaan seeara ekspIisit dan relatiftetap, (b) keterlibatan pekerja yang tinggi dalam pengambilan keputusan mengenai kondisi pekerjaannya, (c) penilaian kinerja dilakukan hams didasarkan pada peIpaduan antara kriteria individu dan kelompok, (d) memberikan perlakuan terhadap pek.erja yang relatif sarna dan garansi bagi keamanan pekerjaan ·mereka (e) melaksanakan pelatihan dan pengembangan karyawan yang diperluas dan terns menerus. 166 Kioerja VoU No.2 Desember Sedangkan praktik sumberdaya manusia yang sesuai bagi strategi kepemimpinan biaya misalnya (a) dekripsi pekerjaan yang relatif tetap dan eksplisit, (b) desain pekerjaan yang sempit dan jalur karier yang sempit yang mendorong spesialisasi dan efisiensi (c) penilaian kinerja yang didasarkan pada orientasi basil dan berjangka waktu yang pendek, (d) tingkat upah yang sesuai dengan pasar, (e) pelatihan dan pengembangan pekerja pada tingkat minimal. Praktik sumber daya manusia ini akan memaksimalkan efisiensi dengan menyajikan cam bagi manajemen dalam memonitor dan mengawasi aktivitas karyawan dengan ketat KETERKAITAN KEEFEKTIFAN SUMBERDAYA MANUSIA DENGAN KELUARAN SUMBERDAYA MANUSIA Agar semua praktik sumberdaya manusia yang dilakukan dapat menghasilkan keluaran sumberdaya manusia yang diharapkan, maka manajer sumberdaya manusia hams dapat menciptakan keefektifan sumberdaya manusia yaitu dengan cam melakukan aktivitas­ aktivitas yang mengarnh kepada terciptanya kefektifan sumberdaya manusia. Sebuah penelitian yang dilakukan oleh Huselid dan Jackson ( 1997) meneliti hubungan antara keefektifan sumberdaya manusia yang terdiri dari keefektifan sumberdaya f JI I manusia secara teknis (technical HRM effectiveness) dan keefektifan sumberdaya manusia secara strategis (strategic HRM effectiveness) terhadap produktivitas dan indikator keuangan (yang diwakili oleh GRATE dan tobin's q), objek penelitian ini adalah 203 perusahaan Amerika Serikat Alasan yang mendasari bahwa keefektifan sumberdaya manusia dapat mempengaruhi produktivas adalah karena kedua keefektifan tersebut perusahaan dapat menciptakan sumberdaya manusia yang sesuai dengan kondisi, khususnya perusahaan dapat menggunakan aktivitas sumberdaya manusia secara teknis untuk memilih pekerja yang memiliki kemampuan yang tinggi, memiliki bakat yang jarang dan melatih pekerja sehingga mereka memiliki kemampuan unik yang dibutuhkan, sedangkan perusahaan dapat menggunakan aktivitas-aktivitas strategik uotuk meyakinkan pemegang saham bahwa sumberdaya manusia yang dimiliki tidak mudah untuk ditiru. Hasil penelitian menunjukkan bahwa keefektifan sumberdaya manusia secara strategis berpengaruh secara positif terhadap produktivitas, GRATE dan tobin's g, , "\ ..... i Manajemen Sumberdaya Manusia Sebagai Sumber Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Dan Kaitannya Dengan Kinerja Perusahaan (Nurdin) 167 sedangkan keefektifan sumberdaya manusia secara teknis hanya berpengamh secara positif terhadap tobin's q. Untuk mendapatkan keefektifan ini, manajer sumberdaya manusia barns memiliki dua kemampuan (capabilities) yaitu kemampuan profesional (professionat capabilities) dan kemampuan hubungan bisnis (business-related capabilities), dimana kemampuan profesional dibutuhkan untuk menjamin pengembangan dan pelaksanaan yang efektif dari praktik sumberdaya manusia atau dengan kata lain kemampuan profesional untuk menjamin keefektifan swnberdaya manusia secara teknis. Sedangkan kemampuan hubungan bisnis berhubungan dengan kemarnpuan yang memoogkinkan anggota sebuah staf sumberdaya manusia memahami bagaimana pertimbangan usaha yang unik dapat menciptakan manajemen swnberdaya manusia perusahaan yang khusus yang diperlukan. Kemampuan profesional yang hams dimiliki oleh para manajer meliputi: (a) kemampuan untuk mengantisipasi pembahan baik didalam ataupun diluar pemsahaan (internal and external change), (b) menunjukkan kepemimpinan baik untuk kepemimpinan fungsional maupun kepemimpinan korporasi (c) kemampuan untuk menunjukkan pengaruh semua aktivitas sumberdaya manusia terhadap keuangan perusahaan (d) kemampuan mendefinisikan dan mengkomunikasikan visi swnberdaya manusia pada masa yang akan datang, (e) kemampuan untuk mendidik dan mempengamhi manajer lini mengenai isu sumberdaya manusia, (f) kemampuan untuk mengambil resiko yang sesuai untuk menyelesaikan tujuan pemsahaan (g) memiliki pengetahuan yang luas mengenai berbagai fungsi sumberdaya manusia, (h) memiliki pengetahuan tentang praktik sumberdaya manusia yang diterapkan pemsahaan pesaing (i) fokus terhadap kualitas pelayanan sumberdaya manusia, (j) pengalaman internasional dan (k) kemarnpuan untuk mempengamhi rekan sekerja yang bekerja pada pemsahaan lain. Sedangkan kemampuan hubungan bisnis yang hams dimiliki oleh para manajer meliputi: (a) kemampuan pada area bisnis kunci yang lain, (b) pengalaman pada manajer lini dan (c) kemarnpuan orientasi karier sumberdaya manusia. Apabila praktik sumberdaya manusia dilakukan dengan efektif, maka akan menghasilkan keluaran sumberdaya manusia yang sesuai dengan yang diharapkan. Menumt Guest (1997), terdapat tiga keluaran sumberdaya manusia yang dihasilkan dari praktik sumberdaya manusia yaitu: (1) Komitmen, (2) Kualitas, (3) Fleksibilitas yang meliputi peran dalam struktur dan persepsi. 168 Kinerja VoU No.2 Desember KETERKAITAN ANTARA KELUARAN SUMBERDAYA MANUSIA, KELUARAN PERILAKU, KELUARAN KINERJA DAN KINERJA PERUSAHAAN Menurut Guest (1997) ketiga keluaran swnberdaya manusia diatas, akan menghasilkan perilaku sumberdaya rnanusia yang berupa usaha (effort), motivasi (motivation), keahlian (skill) kemampuan (ability), kerjasama (cooperation), keterlibatan (involvement), dan keanggotaan dalam organisasi, dari ketiga keluaran perilaku tersebut akan menghasilkan berupa keluaran kinerja berupa: produktifitas, kualitas dan inovasi yang tinggi serta absensi, perputaran teoaga kerja, konflik, keluhan konsumen yang rendah. Keluaran kinerja ini akan mempengaruhi kinerja perusabaan (Jim performance), yaitu keluaran perusahaan yang dibasilkan dati seluruh proses kegiatan yang terdapat dalam perusahaan. Terdapat beberapa tipe kinerja perusabaan yaitu data yang mengukur keluaran dati proses produksi atau servis, yang mungkin berbentuk kuantitatif atau kualitatif, data yang bersifat kualitatif seperti keterlamOOtan, absensi dan sebagainya, serta indikator keuangan, namun tipe yang sering digunakan untuk mengukur kinerja perusahaan yang dihubungkan dengan sumberdaya rnanusia adalah kinerja perusahaan yang ditunjukkan oleh indikator keuangan perusahaan. Penggunaan indikator keuangan sebagai wakil kinerja perusahaan dianggap lebih valid karena selaras dengan tujuan dati manajemen yaitu memaksimumkan kesejahteraan pemilik modal (stock holder) Keluaran kinerja akan mempengaruhi keuangan sebuah perusahaan, karena keluaran kinerja akan mempengarohi keuangan perusahaan baik berupa keuntungan (Profit) maupun tingkat pengembalian investasi (return on investment), misalnya produktifitas yang tinggi akan meningkatkan keunggulan bersaing biaya. Hal ini dikarenakan produktifitas perusahaan yang lebih tinggi dibanding dengan produktivitas perusahaan pesaing akan menghasilkan kuantitas produk yang lebih tinggi dibandingkan dengan kuantitas produk yang dihasilkan pesaing. Ini artinya dengan biaya yang sarna perusahaan dapat menghasilkan produk yang lebih tinggi dibandingkan dengan perusahaan lain sehingga biaya per unit akan lebih murah dibanding dengan biaya perunit pesaing, akibat dati biaya yang lebih rendah, maka perusahaan akan dapat memenangkan persaingan, demikian pula keluaran kinerja berupa kualitas akan meningkatkan keunggulan bersaing kulitas. 1I t Kinerja perusabaan yang diwakili oleh indikator keuangan akan memberikan umpan balik kepada perusahaan apakah strategi yang digunakan oleh perusahaan baik strategi Manajemen Sumberdaya Manusia Sebagai Sumber Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Dan Kaitannya Dengan Kinerja Perusahaan(Nurdin) 169 secara UIDUID maupun sb'ategi sumberdaya mamsia yang digunakan sudah sesuai dengan yang diharapkan a1antidak. Untuk mengetahui apakah benar manajemen sumberdaya manusia menjadi faktor penentu dari kinerja perusbaan. para ahIi sombenlaya manusia telah melakukan penelitian, sebagian penelilian yang dilakukan oleh abli sumberdaya manq;ja disajikan tabel 2. Tabdl HASILPENEUTIAN TENTANG DTERKAlTAN SUMBERDAYA MANUSIA DAN KINDtJA PERUSAIIAAN Peaeliti Icbniowski (1990) • • • • Arthur (1994) • • • • • • • • • Icbniowski, Shaw dan Prennusbi (1994) • • • • • • • • • 170 Variabd Indcpendald . Promosi dari daIam VariaIIeI· - BuD . . • KineIja pasar Promosi brcJasadam merit Pelatihan formal Sistem kerja yang fleksibel saham Pelatiban formal Kospekerja Insentif KosManfaat Partisipasi Desentralisasi pengambilan keputusan Social gathering Survey opini Jangkauan pengawasan Standar penaribn pekerja yang ketal Pelatihan formal Type Pelatiban Insentif Gain sharing Upah berdasarkan pengetahuan Partisipasi Pelibatan dalam pemecahan masaIah Rotasi • Tingbt • Meningkatkan kinerja pasar salaam pemsahaan pemsabaan • Menurunkan perpuIaran pegawai • ProdukIivitas • Kualitas • • • • Produktifitas Kualitas tingkat perputaran pegawai Meningkatkan produktivitas Meningkatkan kuaIitas • Meningkatkan produktivitas • Meningkatkan Kulaitas Kinerja VoL3 No.2 Desember Peneliti Mac Duffie (1995) Huselid, Jackson dan Schuler (1997) Variabel IndeDendend • Information sharing • Hubungan pekerja melaIui prosedur • Standar penarikan pekerja yang ketat • Pelatiban formal • Insentif • Partisipasi • Rotasi pekerjaan • Respon telbadap kuaIitas • Keefdtif3n sumberdaya Variabel Deneudend • • Kualitas Produktivitas • Produktivitas • Basil • Meningkatkan produktivitas Meningkatkan kualitas • Keefektifan sumberdaya manusia strategis • o Keefektifan mempengamhi Strategis Produktifitas. o Keefektifan GRATE dan tobin's q Teknis. • Keefektifan sumberdaya manusia teknis mempengamhi tobin's q. Sumber: Dyer dan Reeves. 1995. Human resources strategies and firm performance: what JDa1I3IIN GRATE Tobin's q do we know and where do we need to go? The lnternationtll ofHIInUlII Resource Management. 6:6SU70. Becker dan Gerhart, 1996. 1be impact of human resource management on organizational performance: Progress and prospects. Academy ofManagement Journal. 39:779­ 501. Manajemen Sumberdaya Manusia Sebagai Sumber Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Dan Kaitannya Dengan Kinerja Perusahaan (Nurdin) 171 KESIMPULAN DAN IMPLIKASI Pembahan lingkungan ekonomi yang cepat teJah meningkatkan tingkat persaingan, untuk dapat bersaing dalam kondisi persaingan yang tinggi, sebuah perusabaan hams dapat menciptakan keunggulan bersaing yang berkelanjutan, keunggulan bersaing yang berkelanjutan dapat diciptakan melalui konsep VRIO yaitu menciptakan nilai (value) yang memiliki karakteristik unik, jarang (rareness), sulit ditim (immitability) dan pemanfaatan sumber dayanya melalui penciptaan tempat, suasana dan sistem yang mendukung terciptanya keunggulan bersaing (organzational}. Manajemen sumberdaya manusia merupakan sumber keunggulan bersaing yang terns menerus karena manajemen sumberdaya manusia memiliki sifat yang tidak mudah ditiru. Kerangka kerja VRIO mernberikan arab bagi manajer sumberdaya manusia dalam rnengambil keputusan sumberdaya manusia supaya keputusan yang diambil dapat menghasilkan keunggulan bersaing yang berkelanjutan. Karena mempakan sumber keunggulan bersaing, maka manajemen sumberdaya manusia menjadi faktor yang menentukan kinerja perusabaan. Keterkaitan rnanajernen sumberdaya manusia dengan kinerja dilandasi oleh sebuah teori yaitu teori pengharapan yang menyatakan bahwa tingkat usaha yang dikeluarkan oleh pekerja akan bergantung pada harapan pekerja itu sendiri. Kaitannya dengan manajemen sumberdaya manusia adalah bahwa manajemen sumberdaya manusia hams dapat memforrnulasikan praktik manajemen sumberdaya manusia yang akan digunakan untuk mengelola sumberdaya manusia sehingga akan memberikan harapan yang baik bagi pekerja yang kemudian akan mempengaruhi usaha yang dikelwukan oleh pekeJja. Banyak penelitian yang telah diJaJmkan oleh para ahli untuk membuktikan keterkaitan antara manajemen sumberdaya mamma dengan kinelja perusahaan, yang semuanya memberikan dukungan terbadap anggapan bahwa manajemen sumberdaya manusia mempengaruhi kinerja perusahaan. lmplikasi yang timbul dari keterkaitan ini adalah, perusabaan hams memberikan perbatian yang tinggi terhadap departemen sumberdaya manusia, mengembangkan sistem sumberdaya manusia yang unik dan tidak mudab ditiru serta mengevaluasi secara bati-bati apabila ingin menyerahkan tanggungjawab sumberdaya manusia kepada pihak Iuar. Peranan manajemen sumberdaya manusia dalam sebuah perusabaan menjadi sangat penting, karena manajemen sumberdaya manusia mempakan sumber keunggulan bersaing 172 Kinerja VoU No.2 Desember yang terns meneros bagi perusahaan sehingga akan menjadi penentu keberhasilan pernsahaan dalam persaiangan. Perosahaan akan dapat memenangkan persaiangan manakala pernsahaan merniliki manajemen sumberdaya manusia yang baik demikian pula sebaliknya. lmplikasinya adalah perusahaan hams memberikan perbatian yang besar terhadap departemen sumberdaya manusia, mengembangkan sistem sumberdaya manusia yang unik dan tidak mudah ditim, dan mengevaluasi dengan bali-bali keputusan untuk menyerahkan tanggungjawab sumberdaya manusia kepada pihak luar. Untuk mengembangkan sistem sumberdaya manusia yang unik dan tidak mudah ditiru perusahaan hams merniliki manajer sumberdaya manusia yang kompeten serta menyediakan anggaran yang memadai untuk pengembangan departemen sumberdaya manusia. Manajemen Sumberdaya Manusla Sebagai Sumber Keunggulan Bersaing Berkelanjutan Dan Kaitannya Dengan Kine~a Perusahaan (Nurdin) 173 DAFfAR PUSTAKA Barney, J. 1995. Looking inside for competitive advantage. Academy of Management Executive, 9(4): 49~1. Becker, B. & Gerhat, B. 1996. The impact of human resource management on organizational performance: Progress and prospect. Academy of Management Journal, 39: 779-801. Collin. D. L, & Montgomery, C. A. 1995. Competing onresources: Strategy for the 19905. Harvard Business Review. 73(4): 118-128. Delyaney, J.T. & Huselid, M A 1996. The impact of human resource management practices on perception of organizational performance, Academy of Management Journal. 39(4):-949-946. Dyer, L. & Reeves, T. 1995. Human resources strategies and firm performance: What do we know and where do we need to go? The International Journal of Human Resource Management, 6: 657-670. Gibson. lL., lvancevich, lM,& Donnelly, lH.Jr. 1997. Organization: Behavior, Structure. Process. (9 th Ed.), New York. Irwin. McGraw-Hill. Grant, R M. 1995. Contempory strategy analysis: Concepts, techniques, aplication (2ad Ed.). Cambridge. Blackwell Publishers. Greenberg, J. & Baron, R.A 2000. Behavior in organization (7th Ed.). New Jersey. Prentice Hall. Guest, D. E. 1997. Human resource management and performance: A review and research agenda. The International Journal ofHuman Resource Management, 8: 263-275. Huselid, M. A. 1995. The impact of human resource management practiceson turnover, productivity and corporate financial performance. Academy of Management Journal. 38: 635-370. Huselid, M. A, Jackson S. E., & Schuler. R S. 1997. Technical and strategies human resouece management effectiveness as determinants of firm performance. Academy ofManagement Journal; 40: 171-188. Porter, M E, 1985. Competitive advantage: Creating and sustaining superior performance. New York: The Free Press. Robin, S.P. 1996. Organizational Behavior: Concept, Controversies, Applications. (7 th Ed.). New Jersey. Prentice Hall. Schuler, RS. & Jackson. S.E. 1987. Lingking competitive strategies with human resources mangement practices. The Academy ofManagement Executive, 1. 207-219. Thompson, A. A Jr., Strickland Ill, A. J. 1999. Strategic management: Concept and cases. (8 1b Ed.). New York. Irwin. McGraw-Hill. Vroom, V.H. 1964 in Gibson, lL., Ivancevich, lM,& Donnelly, lH.Jr. 1997. Organization: Behavior, Structure, Process. (9 th Ed.). New York. Irwin. McGraw-Hill. 174 Kinerja VoL3 No.2 Desember