teknik rekayasa jaringan untuk penyembuhan cedera olahraga

advertisement
Sajian Utama
TEKNIK REKAYASA JARINGAN UNTUK
PENYEMBUHAN CEDERA OLAHRAGA
Basuki Supartono*
S
etiap atlet mempunyai risiko cedera baik saat
1
berlatih maupun saat bertanding . Cedera akan
menimbulkan kerusakan struktur dan gangguan
2
fungsi .
Walaupun tubuh mempunyai kemampuan
regenerasi untuk memperbaiki jaringan yang rusak namun
beberapa jaringan tubuh tertentu seperti ligamen,
meniskus, tulang rawan, dan saraf, tidak dapat melakukan
regenerasi secara sempurna sehingga terbentuk jaringan
parut yang menyisakan keluhan dan problema.
Gb 1: Sel Punca Embrional (Pluripoten) Manusia (dikutip dari kepustakaan 46)
Masalahnya, baik terapi dengan obat-obatan maupun
tindakan bedah belum berhasil mengatasi masalah
tersebut. Maka alternatifnya adalah teknik rekayasa
APAKAH SEL PUNCA ?
Sel punca adalah sel yang belum mempunyai bentuk
dan fungsi tertentu namun mempunyai kemampuan
jaringan.
memperbarui, memperbanyak diri, dan membentuk sel
APAKAH REKAYASA JARINGAN?
atau jaringan tubuh. Sel punca yang ditemukan di sel
Rekayasa jaringan adalah cabang ilmu kedokteran
embrio, disebut sebagai sel punca embrional, sedangkan
untuk memperbaiki jaringan atau organ tubuh yang
yang berada di jaringan tubuh disebut sebagai sel punca
3-6
rusak.
Berbagai jaringan dapat diperbaiki secara aman
dengan terapi ini.7,8 Rekayasa jaringan membutuhkan tiga
jaringan.22-45
Sel Punca Embrional
komponen yaitu sel, molekul sinyal dan perancah. Teknik
Sel punca embrional dapat diisolasi dari sel embrio
ini dapat dilakukan dengan menggunakan satu, dua atau
tikus, primata atau manusia.30,31 Sel tersebut diisolasi dari
bahkan tiga komponen sekaligus.3,7-12 Sel yang digunakan
sel blastosit yang berusia sekitar 5-7 hari. Untuk
adalah sel punca sedangkan molekul sinyalnya adalah
mendapatkannya terlebih dahulu lapisan luar sel blastosit
13- 17
faktor pertumbuhan.
Perancah adalah lingkungan
dirusak agar dapat diambil massa sel dalamnya (Inner Cell
buatan tempat sel hidup. Perancah yang sering digunakan
Mass = ICM). Selanjutnya sel tersebut dibiakkan pada
dalam terapi klinis adalah asam hialuronat dan
PRP
kondisi dan waktu tertentu sehingga menjadi sel punca
Asam hialuronat dan PRP, secara
embrional (Gb.1-2). Pembuatan dan penggunaan sel
tunggal atau bersamaan telah sering digunakan untuk
punca ini mempunyai banyak kendala yaitu hal etika,
terapi kerusakan muskuloskeletal seperti otot, meniskus
hukum, risiko teratoma (tumor embryonal), risiko
atau tulang rawan. Selanjutnya akan lebih dijelaskan
penolakan dan faktor teknis.22,43
18-21
(Plasma Rich Platelet).
mengenai sel punca dalam sifat, potensi dan manfaatnya.
*Penulis adalah Ahli Bedah Ortopedi dan Trauma, PNS Kemenpora, Direktur Utama RSON, dan
Doktor Dalam bidang Stem Cell. (FKUI)
Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015 9
Sajian Utama
Gb 2: Sel Punca Embrional (Hewan Mencit)
Gb 3: Sel MNC (Sel Mononuklear)
Gb 6: Sel Punca Mesenkim
Gb. 7: Sel Punca Hematopoietik
Sel Punca Jaringan
Sel punca jaringan mempunyai sifat khusus
Sel punca jaringan diperoleh dengan cara melakukan
yaitu sifat regeneratif dan sifat plastis. Sifat regeneratif
isolasi sel mononuklear (MNC) (Gb.3) untuk selanjutnya
maksudnya sel punca ini dapat memperbaiki jaringan
diberi perlakuan khusus agar menjadi sel punca. Isolasi
yang rusak secara mandiri. Sifat regeneratif mempunyai
dapat dilakukan secara manual atau dengan
karakter konstitutif dan fakultatif. Konstitutif berarti
menggunakan mesin penghasil sel punca (Gb.4-5).
perbaikan jaringan dilakukan hanya bila diperlukan dan
Sumber sel punca ini bisa berasal dari jaringan yang
fakultatif berarti aktivasi terjadi hanya bila ada jaringan
padat (solid) atau cair (likuid). Jaringan solid misalnya
yang cedera.
3
kulit, lemak, lemak sinovium, otot, dan gigi. Sedangkan
Sifat plastis maksudnya sel punca jaringan
jaringan likuid berupa cairan tubuh seperti cairan sendi,
dapat membentuk sel yang berbeda dengan garis
cairan sumsum tulang, darah tali pusat, atau darah tepi.
52
47-
Ditinjau dari karakternya, sel punca jaringan dibedakan
menjadi dua jenis yaitu sel punca mesenkim, dan sel
punca hematopoietik (Gb.6-7).
10 Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015
33
keturunannya.
Misalnya, sel punca darah dapat
membentuk sel endotel, sel osteoblas (tulang) dan sel
53-51,3
kondrosit (tulang rawan).
Sajian Utama
Peneliti bekerja membuat komponen rekayasa jaringan dalam alat Bio Safety Cabinet.
Sel Punca Mesenkim
Sel punca mesenkim bersifat multipoten
artinya sel tersebut mempunyai kemampuan
membentuk berbagai jenis sel dewasa dalam
lini yang sama seperti sel tulang rawan,
tulang, lemak dan jaringan penyangga
pembuluh darah.14,19,24,25,30,58
Sel punca mesenkim bentuk selnya sel
fibroblas dan melekat pada lempeng plastik.
(Gb.3) Sel punca mesenkim memiliki kriteria
a) melekat pada lempeng plastik kultur, b)
positif terhadap penanda CD 78, CD 95, CD
105, CD 146, c) negatif terhadap penanda CD
Gb 4: Bio Safety Cabinet, ruang kerja pembuatan komponen rekayasa jaringan.
Koleksi Basuki
11 b, CD 14, CD 19, CD 34, CD 45, CD 84-α,
HLA-DR, d) dapat membentuk sel osteoblas,
lemak dan kondroblas secara in vitro
(International Society for Cellular Therapy).22
Sifat plastis sel punca mesenkim
membuatnya dapat membentuk sel ginjal,
jantung, saraf, hepar,dan sel meniskus. 13,24,27,45
Sel punca mesenkim
dibuat dengan
membiakkan sel MNC hasil isolasi dari cairan
atau jaringan
waktu tertentu.
tubuh dalam medium dan
22,23,47,58,59
Koleksi Basuki
Gb.5: Penulis Bersama Mesin Prodigy; mesin pembuat sel punca, produksi Miltenyi, di Koln - Jerman.
Sel Punca Hematopoietik
Sel punca hematopoietik adalah sel
progenitor pembentuk sel darah, bersifat
pluripoten dan totipoten,
60-61
BAGAIMANA PEMANFAATAN TEKNIK REKAYASA JARINGAN?
Pemanfaatan perancah
sehingga dapat
juga membentuk sel jantung, hati, pankreas,
Salah satu perancah yang banyak dan telah digunakan pada
otot, lemak, tulang dan tulang
pasien adalah asam hialuronat. Perancah ini tersedia dalam bentuk
cairan. Perancah untuk sendi mempunyai sifat yang mirip dengan
18,37,40,50,54,55
rawan.
kualitas cairan sendi manusia sehingga dapat digunakan untuk
Sel ini didapatkan dengan melakukan
54,60-67
seleksi dari populasi sel MNC.
Sel punca
hematopoietik diidentifikasi dengan penanda
68-70
permukaan sel seperti CD 34, atau CD 133.
mengatasi defisit cairan sendi dan sekaligus melapisi defek atau
luka pada jaringan sendi. Sediaan ini digunakan untuk mengobati
gangguan akibat kerusakan lapisan di dalam sendi seperti tulang
rawan, meniskus atau ligamen.
11 Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015
Sajian Utama
Sediaan ini digunakan untuk mengobati gangguan
Beberapa peneliti memanfaatkannya untuk
akibat kerusakan lapisan di dalam sendi seperti
penyembuhan kerusakan jaringan seperti kerusakan
tulang rawan, meniskus atau ligamen. Sendi yang
lapisan tulang rawan sendi lutut. Penulis memanfaatkan
sering membutuhkan pengobatan adalah sendi
untuk penyembuhan luka stadium akhir pada kaki pasien
lutut, bahu, panggul, dan pergelangan kaki.
dengan penyakit kencing manis (diabetes) yang tidak
terkontrol sedangkan pasien menolak amputasi.
Pemanfaatan molekul sinyal
Pemberian sel MNC dapat menyembuhkan luka tersebut
dengan sempurna (Gb. 8a-8b).
Molekul sinyal yang digunakan pada teknik
rekayasa jaringan adalah faktor pertumbuhan.
Faktor pertumbuhan ini bermanfaat untuk
memicu regenerasi jaringan yang cedera atau
mengalami kerusakan. Sediaan aslinya dalam
bentuk bubuk konsentrat namun harganya
sangat mahal berkisar 100 juta rupiah untuk satu
kali pengobatan,
lagipula tidak tersedia di
Indonesia. Alternatifnya, kita dapat memperoleh
faktor pertumbuhan tersebut dari darah pasien
sendiri. Pasien diambil darahnya seperti biasa,
kemudian darah tersebut diisolasi di
laboratorium sel punca untuk dipisahkan lapisan
plasmanya. Lapisan plasma yang banyak
mengandung faktor pertumbuhan tersebut
Gb 8a: Sebelum terapi
Koleksi Basuki
selanjutnya diberikan pada jaringan tubuh yang
Penyembuhan Luka dengan sel MNC (komplikasi penyakit kencing manis)
mengalami kerusakan atau cedera.
Pemanfaatan sel punca mesenkim
Faktor
pertumbuhan ini dapat diberikan secara tunggal atau
Pemanfaatan sel punca mesenkim sudah banyak
diberikan bersama-sama dengan perancah untuk
dilakukan. Pertimbangannya karena sel punca mesenkim
meningkatkan potensinya. Pemberian faktor
mempunyai kemampuan menyatu dengan jaringan yang
pertumbuhan ini bermanfaat dalam penyembuhan
membutuhkan (homing), membentuk jenis sel sesuai
jaringan muskuloskeletal
yang cedera seperti
kebutuhan (diferensiasi), memperbaiki kerusakan
putusnya tendon akiles (urat kambing) atau otot
jaringan, mencegah peradangan (inflamasi) dan
sendi bahu. Selain itu juga bermanfaat untuk
mempertahankan kekebalan tubuh.71 Pemanfaatan sel
gangguan sendi seperti cedera sendi lutut yang
punca mesekim hanya dilakukan dalam lingkup
mengalami kerusakan lapisan tulang rawan,
penelitian.Artinya sel punca ini belum dilepas ke pasaran
meniskus, atau ligamen.
sebagaimana asam hialuronat yang tersedia di apotek.
Pemanfaatan sel Mononuklear (Sel MNC)
Namun pemanfaatan sel punca mesenkim tersebut telah
Sel mononuklear merupakan kumpulan sel yang di
mencapai uji klinis tahap III artinya telah diberikan pada
dalamnya terkandung bakal sel punca baik sel punca
pasien dalam jumlah tertentu sesuai protokol penelitian.
Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015 12
Sajian Utama
Sel punca mesenkim terbukti dapat memperbaiki
Ia merekomendasikan penggunaan sel punca
kerusakan jaringaan seperti otot, saraf, tulang atau
hematopoietik sebagai pengganti sel punca mesenkim .
tulang rawan. 8,11,13,22,23,59,72
53
Penggunaan sel punca mesenkim sebagai terapi
memang sangat menjanjikan namun
kendala yang tidak sedikit.
Pemanfaatan Sel Punca Hematopoietik
mempunyai
Kendala tersebut
Sebenarnya, sel punca hematopoietik telah lama
d i a nta ra nya d a l a m h a l p e n ga m b i l a n , s i fat ,
dimanfaatkan untuk penyembuhan pasien kanker
pengembangan dan hasil regenerasinya. Pengambilan
darah.53 Selain itu telah dimanfaatkan juga untuk
sumber sel punca mesenkim pada sumsum tulang harus
pengobatan penyakit iskemik menahun pada kaki dan
dilakukan melalui
sehingga
kelainan tulang pada anak-anak dimana tulangnya rapuh
Selain itu
dan mudah patah. (osteogenesis imperfekta).56,65
potensi selnya melemah seiring dengan bertambahnya
Penggunaan sel punca hematopoietik untuk terapi non
tindakan operasi,
13
menimbulkan nyeri dan berisiko infeksi.
usia donor.
13,20,22
Pengembangbiakannya juga
darah seperti gangguan otot, tulang dan sendi mulai
menimbulkan risiko kontaminasi dan perubahan potensi
dikembangkan melalui berbagai penelitian pada hewan
58
sel.
coba.
Sel punca hematopietik yang
digunakan adalah sel CD34+dan sel CD133+.
Sel CD133 + terbukti dapat memicu
regenerasi otot dan dapat membentuk
pembuluh darah (angiogenesis) sel saraf, sel
lemak, dan sel tulang (osteosit).28,
50,61
Penelitian membuktikan bahwa pemberian
sel CD34+ melalui pembuluh darah (intra
vena) dapat membuat tulang paha tikus
yang patah menyambung kembali. Hal ini
menunjukkan bahwa sel CD34+ mempunyai
kemampuan membentuk pembuluh darah
baru (vaskulogenik) dan membentuk
jaringan tulang baru (osteogenik).53,73
Penulis dalam disertasinya membuktikan
Koleksi Basuki
Gb 8b: Setelah terapi
pemberian sel punca CD34+ yang berasal
Karena itu, seorang peneliti sel punca bernama Khan,
dari darah tepi manusia dapat memperbaiki kerusakan
menyarankan adanya alternatif yang lebih mudah dan
tulang rawan pada sendi lutut tikus. Penelitian tersebut
lebih kecil risiko pengambilannya.
membuktikan bahwa sel punca CD34+ bersifat plastis dan
Selain itu
konsentrasi dan sifat selnya tidak berubah dengan
bertambahnya umur donor.13 Hal ini dibenarkan oleh
Terayama, seorang peneliti sel punca dari Jepang.
13 Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015
terbukti dapat membentuk sel kondrosit (Gb.9).5
Sajian Utama
Defek Dangkal
Defek Dalam
Keterangan:
PBS: Larutan Serum Fosfat
+
CD34 : Sel Punca Hematopoietik
AH: Asam Hialuronat
FP: Faktor Pertumbuhan
Gb.9:
Penyembuhan Defek Tulang
Rawan Sendi Lutut Tikus
dengan Teknik Rekayasa Jaringan
Koleksi Basuki
P R I N S I P P E M A N FA ATA N T E K N I K R E K AYA S A
JARINGAN
Teknik rekayasa jaringan terbukti sangat bermanfaat
bagi penyembuhan penyakit-penyakit yang selama ini
belum teratasi namun dalam penerapannya perlu
mempertimbangkan beberapa prinsip. Pemanfaatan atau
penggunaan komponen rekayasa-rekayasa hendaknya
tidak bertentangan dengan ketentuan medis, aspek legal
dan keyakinan pasien. Kesemua hal tersebut itu harus
dikomunikasikan dan disetujui oleh pasien.
beberapa hal yaitu mengenai donor, jenis material
dan cara penghantaran sel punca ke jaringan yang
membutuhkan.
Donor sel punca dapat berasal dari dari hewan atau
manusia. Donor manusia dapat berasal dari orang
lain atau diri sendiri (pasien). Berdasarkan hal
tersebut pemberian (transplantasi) sel punca dapat
dibedakan menjadi tiga macam yaitu Xenograf,
Alograf dan Autolog. Xenograf adalah pemberian sel
punca hewan kepada manusia atau sebaliknya.
Komponen Rekayasa Jaringan
Komponen rekayasa jaringan dapat dibedakan
menjadi dua jenis yaitu komponen sel dan komponen
bukan sel. Komponen bukan sel bersifat tidak hidup
(benda mati) yaitu protein. komponen ini meliputi
perancah dan faktor pertumbuhan. Perancah tersedia
dalam dua sediaan yaitu hasil fermentasi sel bakteri
tertentu atau hasil isolasi jaringan tubuh hewan. Peneliti
dapat memilih perancah yang terbaik dan sesuai dengan
keyakinan pasien. Komponen sel yaitu sel punca yaitu sel
yang hidup dengan segala sifat kehidupannya.
Penggunaan sel punca perlu memperhatikan
Alograf adalah pemberian sel punca antar manusia.
Autolog adalah pemberian sel punca yang berasal
dari tubuh orang itu sendiri. Jenis sel punca yang
ditransplantasikan dapat menggunakan sel punca
embrional atau sel punca jaringan seperti sel punca
mesenkim atau sel punca hematopoietik.
Adapun cara transplantasi sel punca dapat
melalui 4 pilihan rute yaitu topikal, intravenus, intra
artrikular atau intra lesi. Rute topikal adalah
pemberian sel punca langsung Pada luka pada
jaringan kulit atau jaringan di bawah kulit.
Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015 14
Sajian Utama
Rute intravena adalah pemberian sel punca melalui
Sel punca embrional dilarang digunakan di Indonesia. Sel
pembuluh darah (infus), penghantaran ini dilakukan bila
punca Yang diizinkan di Indonesia adalah sel punca
defek atau lokasi jaringan yang sakit berada pada organ di
jaringan. Sel punca tersebut harus berasal dari isolasi
dalam tubuh dan organ targetnya mempunyai akses
jaringan tubuh manusia karena sel punca hasil isolasi
pembuluh darah yang memadai. Sedangkan rute
hewan dilarang digunakan di Indonesia. Pengambilan sel
intraartrikular adalah pemberian sel punca dengan
punca di Indonesia hanya dapat dilakukan oleh Rumah
menyuntikkannya ke dalam rongga sendi. Hal ini dilakukan
Sakit yang telah memiliki kemampuan namun penjelasan
bila jaringan yang rusak berada pada rongga sendi dan
rincinya belum ada sehingga menyisakan beberapa
jaringan tersebut tidak memiliki akses pembuluh darah
pertanyaan.
yang memadai (avaskular). Pemberian intra lesi adalah
Rumah sakit yang tidak punya laboratorium sel punca
pemberian sel punca langsung pada jaringan yang rusak
namun bekerjasama dengan laboratorium swasta apakah
(luka). Penggunaan sel punca dan pilihan rute
diizinkan ? Bagaimana hukumnya rumah sakit yang belum
penghantarannya disesuaikan dengan kondisi penyakit,
mempunyai laboratorium sel punca namun melayani
ketersediaan sel punca, kemudahan teknik, aspek legal
tindakan sel punca? Bagaimanakah jaminan kualitas sel
dan kesepakatan pasien.
punca yang diproduksi oleh laboratorium swasta ? Sampai
saat ini belum ada regulasi yang mengatur standar baku
Aspek Legal Penggunaan Sel Punca
laboratorium sel punca di Indonesia. Dalam kenyataannya
Negara Indonesia memberikan apresiasi terhadap
beberapa sarana kesehatan di Indonesia secara terbuka
penelitian dan pemanfaatan sel punca namun negara juga
atau tertutup, baik secara individu atau kelembagaan,
harus melindungi kesehatan warganya. Keseimbangan
secara sendiri atau bekerja sama dengan lembaga manca
kedua hal tersebut diatur dalam Undang-Undang
negara telah melakukan aplikasi sel punca. Sudah
Kesehatan No. 36 tahun 2009, Bagian Kelima, Pasal 63
seharusnya pemerintah bersikap responsif, progresif dan
ayat 3, Pasal 64 ayat 1 dan 2, Pasal 66 dan Pasal 70 ayat 1,2
adaptif sesuai dengan kebutuhan hajat hidup masyarakat
dan 3. Selanjutnya pemerintah membuat ketentuan
luas.
teknisnya melalui Peraturan Menteri Kesehatan RI No 833
Aspek Religi Penderita
tahun 2009. Selain regulasi tersebut pemerintah juga
Pemanfaatan teknik rekayasa jaringan dengan
menyiapkan kelembagaannya yaitu Komite Nasional Sel
Menggunakan perancah, molekul sinyal dan sel punca
Punca.74-75 Pada prinsipnya Indonesia mengizinkan
mempunyai dampak bagi keyakinan penerima donor
penggunaan sel punca untuk penelitian dan
(pasien) terutama bagi masyarkat di negara Indonesia
pengembangan ilmu pengetahuan serta pelayanan medik
yang berdasarkan Ketuhanan Yang Maha Esa. Apakah
namun dengan beberapa pembatasan. Pembatasan itu
secara umum terapi berbasis teknik rekayasa jaringan
menyangkut beberapa aspek yaitu tujuan, jenis sel punca
dapat diterima oleh keyakinan agama pasien? Hal lain
dan syarat penggunaannya. Tujuan penggunaan sel punca
yang perlu mendapatkan klarifikasi yaitu apakah
yang diizinkan di negara kita hanyalah tujuan kemanusiaan
kebolehannya bersifat mutlak atau hanya dalam kondisi
dan bukan untuk komersialisasi. Pemberiannya kepada
darurat? Apakah pemanfaatan sel punca embrional
pasien hanya boleh dilakukan setelah terbukti keamanan
diperbolehkan atau tidak? Apakah semua jenis sel punca
dan kemanfaatannya. Pemberian sel punca hanya boleh
jaringan dilarang atau diizinkan semuanya? Atau diizinkan
dilakukan untuk penyembuhan, dan bukan untuk tujuan
sebagiannya?
reproduksi.
Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015 15
Sajian Utama
Apakah sel punca hewan boleh digunakan sebagai terapi penyebuhan pada manusia? Apakah sel punca dari orang
lain boleh digunakan untuk penyembuhan seseorang? Sebaiknya kita semua meminta fatwa hukum dan agama
mengenai hal ini. Sesungguhnya Allah Maha Pengasih lagi Maha Penyayang dan Maha Pengampun. Amin Ya Rabbal
Alamin.
Tulisan ini telah menjelaskan berbagai hal mengenai teknik rekayasa jaringan untuk penyembuhan jaringan dari
berbagai aspeknya. Semoga tulisan ini bermanfaat memperluas khasanah ilmu pengetahuan dan menambah wawasan,
menjadi sumber motivasi dan inspirasi bagi kita semua. Aamiin.
DAFTAR PUSTAKA
1.
Supartono,Basuki. Kajian Kebijakan Penatalaksanaan Cedera
Olahraga pada Olahragawan. Kementerian Pemuda dan Olahraga.
2010
2.
in the treatment of knee cartilage defect. Knee. 2010;17(6):369-74.
Miller MD, Thompson SR. Delee & Drez's Orthopaedic Sports
Medicine: Principles and Practice, Fourth Edition.
Kim BS, Park KI, Hosiba T, et al. Design of artificial extracellular
matrices for tissue engineering. J Progpolymsci. 2011;36(2):23868. doi:10.1016/j.prog-polymsci.2010.10.001.
4.
5.
6.
Doi:10.1016/j.knee.2009.12.003.
14. Han Y, Wei Y, Wang S, Song Y. Cartilage regeneration using adiposederived stem cells and the controlled-released hybrid
Philadelpia:Elsevier. 2015
3.
doi:10.1016/j.jbiomech.2004.06.026.
13. Khan WS, Johnson DS, Hardingham TE. The potential of stem cells
Khan WS, Malik AA, Hardingham TE. Stem cell applications and
microspheres. JBSpin. 2010;77(1):27-31.
doi:10.1016/j.jbspin.2009.05.013.
15. Bessa PC, Cerqueira MT, Rada T, et al. Expression, purification and
osteogenic bioactivity of recombinant human BMP-4, -9, -10, -11
tissue engineering approaches in surgical practice. J Perioper Pract.
a n d - 1 4 . P r o t e i n E x p r P u r i f. 2 0 0 9 ; 6 3 ( 2 ) : 8 9 - 9 4 .
2009;19(4):130-5.
doi:10.1016/j.pep.2008.09.014.
Grayson LW, Martens PT, Eng MG, Radisic M, Vunjak GN.
16. Orr AW, Helmke BP, Blackman BR, Schwartz MA. Mechanisms of
Biomimetic approach to tissue engineering. Semin Cell Dev Biol.
m e c h a n o t ra n s d u c t i o n . D e v C e l l . 2 0 0 6 ; 1 0 ( 1 ) : 1 1 - 2 0 .
2009;20(6): 665-73. doi:10.1016/j.semcdb.2008.12.008
doi:10.1016/j.devcel.2005. 12.006.
Burdick JA, Novakovic GV. Enginereed microenvirontments for
controlled stem cell differentiation. Tissue Eng Part A.
2009;15(2):205-19. doi:10.1089/ten.tea.2008.0131.
7. Chiang H, Jiang CC. Repair of articular cartilage defect: Review and
prespectives.J Formos Med Assoc. 2009;108(2):87-101.
8. Haleem AM, Chu CR. Advances in tissue engineering techniques for
articular cartilage repair. Optechorthopaedics. 2010;20(2):76-89.
doi:10.1053/j.oto.2009. 10.004.
9. Gelse K, Schneider H. Ex vivo gene therapy approaches to cartilage
r e p a i r.
J . A d d r.
2006;58(2):259-84.
doi:10.1016/j.addr.2006.01.019.
10. Chen FH, Rousche KT, Tuan RS. Technology insight: adult stem cells
in cartilage regeneration and tissue engineering. Nat Clin Pract
Rheumatol. 2006;2(7):373-82. doi:10.1038/ncprheum0216.
11. Murphy JM, Fink DJ, Hunziker EB, Barry FP. Stem cell therapy in a
ca p r i n e m o d e l o f o ste o a r t h r i t i s . A r t h r i t i s R h e u m .
2003;48(12):3464- 74. doi:10.1002/art.11365.
12. Kelly DJ, Prendergast PJ. Mechano regulation of stem cell
differentiation and tissue regeneration in osteochondral defects.J
B i o m e c h .
2 0 0 5 ; 3 8 ( 7 ) : 1 4 1 3 - 2 2 .
16 Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015
17. Altman GH, Horan RL, Martin I, et al. Cell differentiation by
mechanical stress. FASEB J. 2002;16(2):270-2. doi:10.1096/fj.010656fje.
18. Richardson JB, Lim JTK, Hui JHP, Lee EH. Stem cells and cartilage. In :
Bongso A, Eng HL, editors. Stem Cell from Bench to Beside.
Singapore : World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd.; 2005. p. 466 493.
19. Choi KH, Choi BH, Park SR, Kim BJ, Min BH. The chondrogenic
differentiation of mesenchymal stem cells on extracellular matriks
scaffold derived from porcine chondrocytes. Biomaterials.
2010;31(20):5355-65. doi:10.1016/j.biomaterials. 2010.03.053
20. Schulz RM, Bader A. Cartilage tissue engineering and bioreactor
systems for the cultivation and stimulation of chondrocytes. Eur
Biophys J. 2007;36(4-5):539-68. doi:10.1007/s00249-007-0139-1.
21. Muzzarelli RAA. Chitins and chitosan for the repair of wounded
skin, nerve, cartilage and bone. Carbohydrate Polymers.
2009;76(2):167-82. Doi:10.1016/j.carbpol.2008.11.002.
22. Shenaq DS, Rastegar F, Petkovic D, et al. Mesenchymal progenitor
cells and their orthopedic application: forging a path towards
clinical tials. Stem Cells Int. 2010;14 pages.
DAFTAR PUSTAKA
BBRC. 2005;329(1):25-31. doi:10.1016/j.bbrc. 2005.01.092.
23. English D, Islam MQ. Mesenchymal Stem Cell: Use in Cartilage
Repair. Current Rheumatology Reviews. 2009;5(1):24-33.
36. Barry PF, Murphy MJ. Mesenchymal stem cells: clinical application
and biological characterization. IJBCB. 2004;36(4):568-
24. Raghunath J, Sutherland J, Salih V, Mordan N, Butler PE, Seifalian
84.doi:10.1016/ j.biocel.2003.11.001.
AM. Chondrogenic potential of blood-acquired mesenchymal
progenitor cells. JPRAS. 2010;63(5):841-7.
37. Kuwana M, Okazaki Y, Kodama H, et al. Human circulating CD14+
monocytes as a sources of progenitors that exhibit mesenchymal
doi:10.1016/j.bjps.2009.01.063.
cell differentiation. J Leukoc Biol. 2003;74(5):833-45.
25. Sell S. Stem Cells: What Are They ? Where Do They Come From ?
doi:10.1189/jlb.0403170.
Why Are They Here ? When do They Go Wrong ? Where Are They
Going ?. In: Sell S, editor. Stem cells Handbook. New Jersey : Humana
38. Dragoo JL, Samimi B, Zhu M, et al. Tissue-engineered cartilage and
bone using stem cells from human infrapatellar fat pads.J Bone Joint
Press Inc; 2004. P.1-18
Surg Br. 2003;85(5):740-7.doi:10.1302/0301-620X.85B5.13587.
26. Marot D, Knezeviv M, Novakovic GV. Bone tissue engineering with
h u m a n s t e m c e l l s . S t e m C e l l R e s T h e r. 2 0 1 0 ;
39. Pittenger MF, Mackay AM, Beck SC, et al. Multilineage potential of
1(2):10.doi:10.1186/scrt10. 2010;31(20):5355-65.
adult
human
mesenchymal
doi:10.1016/j.biomaterials. 2010.03.053.
Science.1999;284(5411):143-7.
stem
cells.
27. Choi YH, Burdick DM, Strieter RM. Human circulating fibrocytes
40. Halim D, Murti H, Sandra F, Boediono A, Djuwantono T, Setiawan B.
have the capacity to differentiate osteoblasts and chondrocytes. Int
Stem Cell Dasar Teori & Aplikasi Klinis. Jakarta: Penerbit Erlangga;
J
Biochem
Cell
Biol.
2010.
2010;42(5):662-
41. Doyonnas R, Blau HM. What is the Future for Stem Cell Research?
71.doi:10.1016/j.biocel.2009.12.011.
Whether Entity or Function?. In: Sell S, editor. Stem Cells Handbook.
28. Shi M, Ishikawa M, Kamei N, et al. Acceleration of skeletal muscle
New Jersey. Humana Press; 2004. P.491-9
regeneration in a rat skeletal muscle injury model by local injection
of human peripheral blood-derived CD133-positive cells. Stem
42.
from: http://stemcells.nih.gov/info.
Cells. 2009;27(4):949-60.
29. Bryant JP, Schwartz HP. Stem Cells. In : Monroe KR, Miller RB, Tobis
43.
JS, editors. Fundamentals of the Stem Cell Debate The Scientific,
Ismail, dkk. Pedoman Riset Sel Punca Manusia. Jakarta: Asosiasi Sel
Punca Indonesia; 2010.
44. Forbes SJ, Vig P, Poulsom R, Wright NA, Alison MR. Adult stem cell:
new pathway of tissue regeneration become visible. Clin Sci (Lond).
30. Hee HT, Ismail HD, Lim CT, Goh JC, Wong HK.. Effects of implantation
2002;103(4):355-69.
of bone marrow mesenchymal stem cells, disc distraction and
combined therapy on reversing degeneration of the intervertebral
45. Horie M, Sekiya I, Muneta T, et al. Intra-articular Injected synovial
disc. J Bone Joint Surg Br. 2010;92(5):726-36. doi: 10.1302/0301-
stem cells differentiate into meniscal cells directly and promote
620X.92B5.23015
meniscal regeneration without mobilization to distant organs in rat
massive meniscal defect. Stem Cells. 2009;27(4):878-87.
31. Pera MF, Dottori M. Stem Cells and Their Developmental Potential.
In: Bongso A, Lee EH, editors. Stem Cell from Bench to Bedside.
46. Fadel Hossam E. Prospects and Ethics of Stem Cell Research: An
Islamic Perspective. JIMA: 2007;39: 73
Singapore. World Scientific Publishing Co. Pte. Ltd; 2005. p.55-70
Vats A, Tolley NS, Buttery LDK, Polak JM. The stem cell in
47.
2008;16(10):1121-30.. doi:10.1016/j.joca.2008.03.003.
doi:10.1302/0301-620X.86B2.14756.
Wagers AJ, Weissman IL. Plasticity of adult stem cells. Cell.
48. Koga H, Shimaya M, Muneta T, et al. Local adherent technique for
transplanting mesenchymal stem cells as a potential treatment of
2004;116(5):639-48.
34.
B i o l .
doi:10.1186/ar2460.
2 0 0 3 ; 1 9 : 1 - 2 2 .
doi:10.1146/annurev.cellbio.19.111301.143037.
35.
c a r t i l a g e . A r t h r i t i s Re s T h e r. 2 0 0 8 ; 1 0 ( 4 ) : R 8 4 . 1 - 1 0 .
Raff M. Adult stem cell plasticity: fact or artifact?. Annu Rev Cell
D e v
Milljkovic ND, Cooper GM, Marra KG. Chondrogenesis, bone
morphogenetic protein-4 and mesenchymal stem cells. OARSI.
orthopaedic surgery. J Bone Joint Surg Br. 2004;86(2):159-64.
33.
Syamsuhidajat, Sandra F, Tarwadi, Sardjono CT, Widyawati H,
Religious, Ethical, and Political Issues. London. University of
California Press; 2008.
32.
Stem Cells Basics [internet] 2011 [cited 2011 Feb 17]. Available
Kim SJ, Cho HH, Kim YJ, et al. Human adipose stromal cells
49.
Morito T, Muneta T, Hara K, et al. Synovial fluid-derived
mesenchymal stem cells increase after intra-articular ligament
expanded in human serum promote engraftment of human
injury in humans. Rheumatology (Oxford). 2008;47(8):1137-43.
peripheral blood hematopoietic stem cells in NOD/SCID mice.
doi:10.1093/rheumatology/ken114.
Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015 17
DAFTAR PUSTAKA
progenitors with hematopoietic potential originated from CD14
50. Peault B, Rudnicki M, Torrente Y, et al. Stem and progenitor cells in
peripheral blood mononuclear cells.Int J Med Sci. 2010;8(1):16-29.
skeletal muscle development, maintenance, and therapy. Mol
Ther.2007;15(5):867-77.
64. Vokurka S, Koza V, Lysak D, et al. Successful peripheral blood stem
51. Krampera M, Pizzolo G, Aprili G, Franchini M. Mesenchymal stem
cells collection in imatinib pretreated and nilotinib-treated chronic
cells for bone, cartilage, tendon and skeletal muscle repair. Bone.
my e l o i d l e u ke m i a p a t i e n t . J O n c o l . 2 0 1 0 : 4 6 0 8 5 9 .
2006;39(4):678-83. doi:10.1016/j.bone.2006.04.020.
doi:10.1155/2010/460859.
52. Sakaguchi Y, Sekiya I, Yagishita K, Muneta T. Comparison of human
65. Gopall J, Huang W, Zhao Y. Prospect of adult stem cells therapy in
peripheral vascular disease. BJMP. 2010;3(4):a345.
stem cells derived from various mesenchymal tissues: superiority of
synovium as a cell source. Arthritis Rheum. 2005;52(8):2521-9.
66. Mattoli S, Bellini A, Schmidt M. The role of human hematopoietic
mesenchymal progenitor in wound healing and fibrotic diseaes and
doi:10.1002/art.21212.
53.
Terayama H, Ishikawa M, Yasunaga Y, et al. Prevention of
implications for therapy. Curr Stem Cell Res Ther. 2009;4(4):266-80.
osteonecrosis by intravenous administration of human peripheral
67. Kawano Y, Takaue Y, Watanabe T, et al. Efficacy of the mobilization
blood-derived CD34-positive cells in a rat osteonecrosis model. J
of peripheral blood stem cells by granulocyte colony-stimulating
factor in pediatric donors. Cancer Res. 1999;59(14): 3321-4.
Tissue Eng Regen Med.2011;5(1):32-40. doi:10.1002/term.285.
54.
Regenerasi Tulang Rawan Hialin Pada Defek
68. Krzyzanowski PM, Navarro MAA. Identification of novel stem cell
Osteokondral Melalui Penyuntikan Intraartrikular Suspensi Sel
markers using gap analysis of gene expression data. Genome Biol.
Supartono,B.
+
2007;8(9):R193-19. doi:10.1186/gb-2007-8-9-r193.
Punca CD34 Darah Tepi Manusia, Asam Hialuronat, TGF- β1, IGF,
FGF dan Fibronektin Pada Tikus Spraque Dawley (disertasi).
69. Miraglia S, Godfrey W, Yin AH, et al. A novel five-transmembrane
hematopoietic stem cell antigen: isolation, characterization, and
Fakultas Kedokteran Universitas Indonesia. 2013.
molecular cloning. Blood. 1997;90(12):5013-21.
55. Kraft DL, Weissman IL. Hematopoietic Stem Cells: Basic Science to
Clinical Applications. In: Bongso A, Lee EH, editors. Stem Cell from
70.
Bench to Bedside. Singapore. World Scientific Publishing Co. Pte.
h u m a n h e m a t o p o i e t i c s t e m a n d p ro g e n i t o r c e l l s .
Ltd; 2005. p. 253-91.
Blood.1997;90(12):5002-12.
56. Korbling M, Estrov Z. Adult stem cells for tissue repair - a new
71.
Oncology. 2012;5:19
57. Grove JE, Bruscia E, Krause DS. Plasticity of bone marrow-derived
stem cells. Stem Cells. 2004;22(4):487-500
72. Saw KY, Anz A, Merican S, et al. Artricular cartilage regeneration
with autologous peripheral blood progenitor cells and hyaluronic
58. Dennis JE, Caplan AI. Bone marrow mesenchymal stem cells. In: Sell
S, editor. Stem Cells Handbook. New Jersey. Humana Press; 2004.
acid after arthroscopic subchondral drilling: a report of 5 cases with
p.107-17
h i s t o l o g y. A r t h r o s c o p y. 2 0 1 1 ; 2 7 ( 4 ) : 4 9 3 - 5 0 6 .
doi:10.1016/j.arthro.2010.11.054.
59. Battiwalla M, Hematti P. Mesenchymal stem cells in hematopoietic
stem cell transplantation. Cytotherapy. 2009;11(5):503-15.
73. Matsumoto T, Kawamoto A, Kuroda R, et al. Therapeutic potential
of vasculogenesis and osteogenesis promoted by peripheral blood
doi:10.1080/1465324090319-3806.
CD34-positive cells for functional bone healing. Am J Pathol.
Ponting I, Zhao Y, Anderson WF. Hematopoietic stem cells
2006;169(4):1440-57. doi:10.2353/ajpath.2006.060064.
Identification, characterization and assays. In: Sell S, editor. Stem
Cells Handbook. New Jersey. Humana Press; 2004. p.155-61
61.
blood and cord blood: proliferation, Oct4 expression, and plasticity.
Stem Cells. 2005; 23(8):1105-12. doi:10.1634/stemcells.20040330.
Zvaifler NJ, Mutafchieva LM, Adams G, et al. Mesenchymal
precursor cells in the blood of normal individuals. Arthritis Res.
2000;2(6):477-88.
63.
74. Undang-Undang Republik Indonesia No. 36 Tahun 2009 tentang
Kesehatan.
Tondreau T, Meuleman N, Delforge A, et al. Mesenchymal stem
cells derived from CD133-positive cells in mobilized peripheral
62.
Wang Shihua, Qu Xuebin, Zhao Robert Chunhua. Clinical
applications of mesenchymal stem cells. Journal of Hematology &
therapeutic concept?.N Engl J Med. 2003;349(6):570-82
60.
Yin AH, Miraglia S, Zanjani ED, et al. AC133,a novel marker for
Hu G, Liu P, Feng J, Jin Y. A novel population of mesenchymal
18 Edisi Kedua - Tahun II | Januari - Maret 2015
75.
Peraturan Menteri Kesehatan Republik Indonesia No.
833/MENKES/PER/IX/2009 tentang Penyelenggaraan Sel Punca.
Download