KARAKTERISTIK KEKASAPAN PERMUKAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP TRANSFER TURBULEN MOMENTUM DAN BAHANG (Studi Kasus : Wilayah Pertanian Situ Gede, Darmaga, Bogor) FITRI SUCIATININGSIH DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 PERNYATAAN MENGENAI SKRIPSI DAN SUMBER INFORMASI SERTA PELIMPAHAN HAK CIPTA Dengan ini saya menyatakan bahwa skripsi berjudul Karakteristik Kekasapan Permukaan dan Pengaruhnya terhadap Transfer Turbulen Momentum dan Bahang (Studi Kasus : Wilayah Pertanian Situ Gede, Darmaga, Bogor) adalah benar karya saya dengan arahan dari komisi pembimbing dan belum diajukan dalam bentuk apa pun kepada perguruan tinggi mana pun. Sumber informasi yang berasal atau dikutip dari karya yang diterbitkan maupun tidak diterbitkan dari penulis lain telah disebutkan dalam teks dan dicantumkan dalam Daftar Pustaka di bagian akhir skripsi ini. Dengan ini saya melimpahkan hak cipta dari karya tulis saya kepada Institut Pertanian Bogor. Bogor, Februari 2013 Fitri Suciatiningsih NIM G24080031 ABSTRAK FITRI SUCIATININGSIH. Karakteristik Kekasapan Permukaan dan Pengaruhnya terhadap Transfer Turbulen Momentum dan Bahang (Studi Kasus : Wilayah Pertanian Situ Gede, Darmaga, Bogor). Dibimbing oleh TANIA JUNE dan NURYADI. Angin mempengaruhi pertumbuhan, perkembangan, dan produksi tanaman melalui pertukaran bahang, uap air, CO2, dan momentum antara tanaman dan lingkungan. Penelitian ini bertujuan menentukan karakteristik kekasapan permukaan (perpindahan bidang nol (d), panjang kekasapan (z0), dan kecepatan kasap (u*)) dan koefisien transfer momentum (K m) pada periode hujan dan kemarau di wilayah pertanian Situ Gede, Darmaga, Bogor, yang kemudian digunakan untuk menghitung transfer momentum (τ) dan transfer bahang (Q H). Parameter karakteristik kekasapan dan Km bervariasi dengan kecepatan angin. Secara umum, periode hujan dan kemarau mempengaruhi nilai-nilai tersebut. Parameter kekasapan pada periode hujan cenderung lebih tinggi dibandingkan pada periode kemarau. Nilai z0 wilayah Situ Gede berkisar 0.00-0.51 m, d berkisar 0.38-4.00 m, dan u* berkisar 0.008-0.357 m s-1. Km berubah dengan ketinggian serta periode hujan dan kemarau mempengaruhi nilainya. Nilai berkisar 0.0029-0.0556 N m-2 pada periode hujan dan 0.0033-0.0368 N m-2 pada periode kemarau. Nilai QH berkisar -4.1879-2.0393 MJ m-2 hari-1 pada periode hujan dan -4.0337-2.4165 MJ m-2 hari-1 pada periode kemarau. Oleh karena itu, dapat disimpulkan transfer momentum akan lebih efektif pada periode hujan dibandingkan dengan periode kemarau dan proses fisiologis tanaman dapat berlangsung secara optimum serta perkembangan dan pertumbuhan tanaman akan lebih baik. Kata kunci : kecepatan kasap, panjang kekasapan, perpindahan bidang nol, transfer bahang, transfer momentum ABSTRACT FITRI SUCIATININGSIH. Characteristic of Surface Roughness and Its Effects on Turbulent Momentum and Heat Transfer (Case Study : Agriculture Fields at Situ Gede, Darmaga, Bogor). Supervised by TANIA JUNE and NURYADI. Wind influences growth, development, and crops production through exchange of heat, water vapor, CO2, and momentum between the plant and the atmosphere. The purpose of this research is to determine wind parameters, i.e. roughness parameters (zero-plane displacement (d), roughness length (z0), and friction velocity (u*)) and coefficient of momentum transfer (Km) in rainy and dry season at agriculture Situ Gede fields, and used them to calculate momentum transfer () and heat transfer (QH). Roughness parameters and Km varied with wind speed. In general, the season influences the values. Roughness parameters in rainy season tend to be higher than in dry season. The value of z0 range from 0.00-0.51 m, d 0.38-4.00 m, and u* 0.008-0.357 m s-1. Km changes with hight and season. The value of range from 0.0029-0.0556 N m-2 in rainy season and 0.0033-0.0368 N m-2 in dry season. The value of Q H range from -4.1879-2.0393 MJ m-2 hari-1 in rainy season and -4.0337-2.4165 MJ m-2 hari-1 in dry season. It can be concluded that momentum transfer in rainy season would be more effective than in dry season, it is expected that physiological processes of plants can be held optimum, and also development and growth of plants would be better. Keywords : friction velocity, heat transfer, momentum transfer, roughness length, zero-plane displacement © Hak Cipta Milik IPB, Tahun 2013 Hak Cipta Dilindungi Undang-Undang Dilarang mengutip sebagian atau seluruh karya tulis ini tanpa mencantumkan atau menyebutkan sumbernya. Pengutipan hanya untuk kepentingan pendidikan, penelitian, penulisan karya ilmiah, penyusunan laporan, penulisan kritik, atau tinjauan suatu masalah; dan pengutipan tersebut tidak merugikan kepentingan IPB Dilarang mengumumkan dan memperbanyak sebagian atau seluruh karya tulis ini dalam bentuk apa pun tanpa izin IPB KARAKTERISTIK KEKASAPAN PERMUKAAN DAN PENGARUHNYA TERHADAP TRANSFER TURBULEN MOMENTUM DAN BAHANG (Studi Kasus : Wilayah Pertanian Situ Gede, Darmaga, Bogor) FITRI SUCIATININGSIH Skripsi sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana Sains pada Departemen Geofisika dan Meteorologi DEPARTEMEN GEOFISIKA DAN METEOROLOGI FAKULTAS MATEMATIKA DAN ILMU PENGETAHUAN ALAM INSTITUT PERTANIAN BOGOR BOGOR 2013 Judul Skripsi : Karakteristik Kekasapan Permukaan dan Pengaruhnya terhadap Transfer Turbulen Momentum dan Bahang (Studi Kasus : Wilayah Pertanian Situ Gede, Darmaga, Bogor) : Fitri Suciatiningsih : G 24080031 Nama NIM Menyutujui Pembimbing I Pembimbing II Dr. Ir. Tania June, M.Sc NIP: 19630628 198803 2 001 Nuryadi, S.Si, M.Si NIP: 19580110 197812 1 001 Mengetahui Ketua Departemen Geofisika dan Meteorologi Dr. Ir. Rini Hidayati, MS. NIP: 19600305 198703 2 002 Tanggal Lulus: PRAKATA Bismillahirrahmanirrahim Puji dan syukur penulis panjatkan kepada Allah SWT Tuhan semesta alam. Shalawat serta salam semoga selalu tercurah kepada Rasullullah Muhammad SAW, keluarga, sahabat, dan umatnya hingga akhir zaman. Penulis berterima kasih kepada Allah SWT dan semua pihak sehingga karya ilmiah ini dapat diselesaikan. Tema yang dipilih dalam penelitian yang dilaksanakan sejak bulan Mei 2012 ini ialah iklim mikro, dengan judul Karakteristik Kekasapan Permukaan dan Pengaruhnya terhadap Transfer Turbulen Momentum dan Bahang (Studi Kasus : Wilayah Pertanian Situ Gede, Darmaga, Bogor). Karya ilmiah ini sebagai salah satu syarat untuk memperoleh gelar Sarjana pada Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. Pada kesempatan ini, penulis mengucapkan rasa terima kasih kepada semua pihak yang telah membantu hingga terselesaikannya karya ilmiah ini, khususnya penulis sampaikan kepada: 1. Ibu Dr. Ir. Tania June, M.Sc dan bapak Nuryadi, S.Si, M.Si selaku dosen pembimbing yang telah mencurahkan waktu dan pemikirannya untuk memberikan bimbingan, arahan, motivasi serta kritik dan saran yang membangun hingga penulis menyelesaikan karya ilmiah ini. 2. Ibu Dr. Ir. Rini Hidayati, MS selaku ketua Departemen Geofisika dan Meteorologi sekaligus selaku dosen pembimbing akademik penulis yang telah memberikan bimbingan, arahan, dan motivasi selama masa studi di Departemen Geofisika dan Meteorologi, Institut Pertanian Bogor. 3. Bapak Ir. Bregas Budianto, Ass. Dpl yang telah memberikan saran yang sangat membantu dalam penyelesaian karya ilmiah ini. 4. Bapak Prof. Dr. Ir. Ahmad Bey yang telah memberikan kritik dan saran yang sangat membantu dalam penyelesaian karya ilmiah ini. 5. Segenap staf pengajar dan pegawai Departemen Geofisika dan Meteorologi yang memberikan bimbingan, arahan, nasehat, serta ilmu yang bermanfaat bagi penulis. 6. Seluruh staf Stasiun Klimatologi Klas I, Darmaga, Bogor yang telah memberikan izin untuk melakukan penelitian serta bimbingan dan ilmu selama penelitian berlangsung. 7. Ayahanda, ibunda dan adik-adik yang saya sayangi dan cintai, yang selalu mendukung, mendoakan, menyemangati, memotivasi, dan menginspirasi penulis untuk terus berusaha dan pantang menyerah dalam menyelesaikan karya ilmiah ini. 8. Teman–temanku tersayang GFM 45 yang telah memberikan persahabatan yang indah, dukungan, dan motivasi; juga untuk kakak-kakak GFM 42, GFM 41, GFM 44, serta adikadik GFM 46 dan GFM 47. Penulis menyadari bahwa karya ilmiah ini masih jauh dari sempurna, akan tetapi penulis meyakini bahwa ketidaksempurnaan adalah wujud kesempurnaan manusia dalam berusaha. Penulis menerima dan sangat mengharapkan kritik dan saran yang menjadikan karya ilmiah ini lebih baik. Semoga karya ilmiah ini memberikan manfaat bagi banyak pihak, bagi khasanah ilmu pengetahuan, serta bangsa dan negara. Amiin. Terima kasih Bogor, Februari 2013 Penulis RIWAYAT HIDUP Penulis dilahirkan di Jakarta pada tanggal 3 April 1990 dari pasangan Bapak Budi Rahardjo dan Ibu Karsinah. Penulis adalah putri pertama dari tiga bersaudara. Pada tahun 2008 penulis lulus dari SMA Negeri 6 Bogor dan pada tahun yang sama lulus seleksi masuk IPB melalui jalur Undangan Seleksi Masuk IPB (USMI) pada program studi Meteorologi Terapan, Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam. Selama mengikuti perkuliahan, penulis ikut berperan aktif dalam berbagai kegiatan kemahasiswaan serta organisasi kemahasiswaan, yaitu menjadi anggota Himpunan Mahasiswa Agrometeorologi (HIMAGRETO) dan anggota Himpunan Mahasiswa Meteorologi Indonesia (HMMI) dan mengikuti kepanitiaan dalam berbagai kegiatan, seperti Meteorologi Interaktif (Matrik), Masa Perkenalan Departemen (MPD) Fatamorgana, Earth’s Challenge, Reuni Akbar Agrometeorologi, Bina Desa Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, dan berbagai kegiatan lain yang bersifat positif dan mendukung akademik penulis. Selain itu, penulis juga pernah mengikuti praktik lapang di Badan Pengelolaan Lingkungan Hidup Daerah (BPLHD) Jakarta bagian Pencemaran pada tahun 2011. Pada tahun terakhir, sebagai syarat lulus dari IPB, penulis melakukan penelitian di Laboratorium Agrometeorologi dan Stasiun Klimatologi Klas I, Darmaga, Bogor yang dibimbing oleh Dr. Ir. Tania June, M.Sc dan Nuryadi, S.Si, M.Si. ix DAFTAR ISI Halaman DAFTAR TABEL................................................................................................................... x DAFTAR GAMBAR .............................................................................................................. x DAFTAR LAMPIRAN .......................................................................................................... xi I. II. III. IV. V. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang ........................................................................................................... 1.2 Tujuan ........................................................................................................................ TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lapisan Perbatas (Boundary Layer) ........................................................................... 2.2 Unsur-Unsur Iklim Mikro 2.2.1 Radiasi Matahari ............................................................................................... 2.2.2 Suhu Udara ....................................................................................................... 2.2.3 Kelembaban Udara............................................................................................ 2.2.4 Angin 2.2.4.1 Deskripsi Angin .................................................................................... 2.2.4.2 Profil Kecepatan Angin ........................................................................ 2.2.4.3 Persamaan Kecepatan Angin dan Karakteristik Kekasapan Permukaan ............................................................................................ 2.2.4.4 Peranan Turbulensi dan Angin ............................................................. 2.2.5 Presipitasi .......................................................................................................... 2.3 Stabilitas Atmosfer .................................................................................................... 2.4 Transfer Momentum () dan Bahang (QH) ................................................................. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian .................................................................................... 3.2 Alat dan Bahan Penelitian .......................................................................................... 3.3 Analisis Data 3.3.1 Identifikasi Faktor-Faktor Cuaca Wilayah Penelitian pada Tahun 2011 .......... 3.3.2 Stabilitas Atmosfer............................................................................................ 3.3.3 Karakteristik Kekasapan Permukaan (d, z0, dan u*) ......................................... 3.3.4 Koefisien Transfer Momentum (Km) ................................................................ 3.3.5 Transfer Turbulen 3.3.5.1 Transfer Momentum () ....................................................................... 3.3.5.2 Transfer Bahang (QH) ........................................................................... HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Lokasi Penelitian .............................................................................. 4.2 Identifikasi Faktor-Faktor Cuaca Wilayah Penelitian pada Tahun 2011 4.2.1 Curah Hujan ...................................................................................................... 4.2.2 Radiasi Matahari ............................................................................................... 4.2.3 Suhu Udara ....................................................................................................... 4.2.4 Kelembaban Udara............................................................................................ 4.2.5 Kecepatan dan Arah Angin ............................................................................... 4.3 Stabilitas Atmosfer .................................................................................................... 4.4 Karakteristik Kekasapan Permukaan (d, z0, dan u*) .................................................. 4.5 Koefisien Transfer Momentum (Km) ......................................................................... 4.6 Transfer Momentum () ............................................................................................. 4.7 Transfer Bahang (QH) ................................................................................................ SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan .................................................................................................................... 5.2 Saran .......................................................................................................................... DAFTAR PUSTAKA ............................................................................................................. LAMPIRAN ............................................................................................................................ 1 1 1 1 2 3 3 4 4 5 5 6 6 7 7 7 7 7 8 8 10 10 10 11 11 12 13 15 18 19 20 20 21 21 21 24 x DAFTAR TABEL 1 2 3 Halaman Stabilitas atmosfer di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada periode hujan dan periode kemarau ................................................................................................................ 15 Rata-rata kecepatan angin, friction velocity (u*), koefisien transfer momentum (K m), dan transfer momentum () di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada periode hujan dan periode kemarau ......................................................................................................... 19 Rata-rata transfer bahang (QH dalam satuan MJ m-2 hari-1) di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor berdasarkan stabilitas atmosfer stabil dan tidak stabil pada periode hujan dan periode kemarau ............................................................................................... 20 DAFTAR GAMBAR 1 2 3 4 5 6 7 8 9 10 11 12 13 14 15 16 17 18 19 Halaman Gun bellani integrator ...................................................................................................... 2 Termometer maksimum, termometer minimum, termometer bola kering, dan termometer bola basah ...................................................................................................... 2 (a) Cup counter anemometer dan (b) wind vane ............................................................... 3 Profil angin di atas permukaan tanaman pendek (atas) dan tanaman tinggi (bawah) ........ 4 Penakar hujan tipe observatorium ..................................................................................... 6 Ekstrapolasi hubungan linier antara u(z) dan ln (z - d) pada x = 0 dan y = ln z0............... 8 Lokasi Stasiun Klimatologi Klas I, Darmaga, Bogor: a) sebelah Utara, b) sebelah Barat, c) sebelah Selatan, dan d) sebelah Timur .......................................................................... 9 Curah hujan wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011 ................................. 10 Intensitas radiasi matahari wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011 ........... 11 Profil suhu udara bulanan pada berbagai ketinggian di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011 ..................................................................................................... 11 Profil suhu udara bulanan pada stabilitas atmosfer (a) netral, (b) stabil, dan (c) tidak stabil di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011 ........................................ 11 Profil suhu udara bulanan (rataan 4-10 meter) berdasarkan tiga waktu pengamatan di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011 ................................................. 12 Profil kelembaban relatif bulanan pada berbagai ketinggian di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011 ..................................................................................... 12 Profil kelembaban relatif bulanan (rataan 4-10 meter) berdasarkan tiga waktu pengamatan di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011 ............................. 13 Profil kecepatan angin bulanan pada berbagai ketinggian di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011 ..................................................................................... 14 Profil kecepatan angin bulanan pada stabilitas atmosfer (a) netral, (b) stabil, dan (c) tidak stabil di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011 ........................................ 14 Profil kecepatan angin bulanan (rataan 4-10 meter) berdasarkan tiga waktu pengamatan di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011 ............................. 15 Hubungan antara parameter karakteristik kekasapan (d, z0, dan u*) dan kecepatan angin (u) pada periode hujan (atas) dan periode kemarau (bawah) ................................... 16 Hubungan antara koefisien transfer momentum (K m) dan kecepatan angin (u) pada (a) periode hujan dan (b) periode kemarau ....................................................................... 19 xi DAFTAR LAMPIRAN Halaman Curah hujan dasarian wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011 ................... 25 Intensitas radiasi matahari bulanan wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011 dan contoh perhitungan intensitas radiasi matahari ........................................ 26 3 Suhu udara bulanan wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor berdasarkan tiga ketinggian dan tiga waktu pengamatan pada tahun 2011 .................................................................... 27 4 Kelembaban relatif (RH) bulanan wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor berdasarkan tiga ketinggian dan tiga waktu pengamatan pada tahun 2011 .................................................. 28 5 Kecepatan angin bulanan wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor berdasarkan tiga ketinggian dan tiga waktu pengamatan pada tahun 2011 .................................................. 29 6 Perubahan arah angin setiap bulan wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011 ......................................................................................................................... 30 7 Diagram alir metode penelitian ......................................................................................... 31 8 Contoh perhitungan ........................................................................................................... 32 9 Hasil perhitungan Ri, zero-plane displacement (d), friction velocity (u*), roughness length (z0), koefisien transfer momentum (K m), dan transfer momentum ( ) pada kondisi atmosfer netral berdasarkan tiga waktu pengamatan ............................................ 34 10 Hasil perhitungan Ri, zero-plane displacement (d), dan transfer bahang (QH) pada kondisi atmosfer tidak stabil dan stabil berdasarkan tiga waktu pengamatan ................... 42 1 2 1 I. PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Mikrometeorologi merupakan ilmu yang mempelajari fenomena yang terjadi pada lapisan udara paling dekat dengan permukaan (Sutton 1953; Arya 2001). Ilmu ini mempelajari proses-proses cuaca dalam skala mikro, sehingga mempelajari iklim mikro sangatlah penting. Hal ini karena iklim mikro mempengaruhi proses fisiologis tanaman, seperti pertumbuhan, perkembangan, dan produksi suatu tanaman. Salah satu unsur cuaca/iklim yang mempengaruhi pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah angin. Secara langsung, angin mempengaruhi transfer CO2 dan O2 dari dan ke permukaan daun, yang terkait dengan proses fotosintesis dan respirasi, sedangkan secara tidak langsung mempengaruhi distribusi bahang dan radiasi matahari, transpirasi, penyerbukan, serta penyebaran benih (Daubenmire 1974 dalam June 1987; Verhoet et al. 1997; Mohan and Tiwari 2004). Angin membawa massa udara. Massa udara yang melewati permukaan kasap akan mengalami transfer momentum. Massa udara tersebut akan diserap oleh permukaan tanaman, sehingga terjadi tahanan permukaan yang menyebabkan kecepatan angin semakin ke bawah semakin berkurang. Kecepatan angin tersebut dapat dilakukan pengukuran pada berbagai ketinggian. Berdasarkan data kecepatan angin tersebut dapat ditentukan parameter karakteristik kekasapan permukaan, khususnya di wilayah pertanian, seperti perpindahan bidang nol/zero-plane displacement (d), panjang kekasapan/ roughness length (z0), dan kecepatan kasap/friction velocity (u*) (McInnes et al. 1991; Kimura et al. 1999; Martano 2000; Tsai and Tsuang 2005; Yuhao et al. 2008; Cataldo and Zeballos 2009). Analisis dari parameter karakteristik kekasapan tersebut dapat diaplikasikan untuk menghitung besarnya transfer momentum dan transfer bahang di wilayah pertanian. Berdasarkan hal tersebut, perbedaan periode hujan dan periode kemarau akan mempengaruhi unsur-unsur cuaca di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor. Oleh karena itu, pengaruh unsur-unsur cuaca pada periode hujan dan periode kemarau juga akan mempengaruhi parameter karakteristik kekasapan, koefisien transfer momentum (Km), transfer momentum (τ), dan transfer bahang (QH) di wilayah pertanian Situ Gede, Darmaga, Bogor, sehingga dapat dilihat tanggapannya tersebut. terhadap kedua periode 1.2 Tujuan Penelitian ini dilakukan dengan tujuan sebagai berikut: 1. Mempelajari dinamika profil radiasi matahari, curah hujan, kecepatan angin, suhu udara, dan kelembaban udara pada permukaan wilayah pertanian. 2. Menganalisis dinamika stabilitas atmosfer. 3. Menganalisis karakteristik kekasapan permukaan (d, z0, dan u*) serta koefisien transfer momentum (Km) pada stabilitas atmosfer netral di wilayah pertanian Situ Gede, Darmaga, Bogor. 4. Menganalisis transfer momentum (τ) pada stabilitas atmosfer netral di wilayah pertanian Situ Gede, Darmaga, Bogor. 5. Menganalisis transfer bahang (QH) pada stabilitas atmosfer tidak stabil dan stabil di wilayah pertanian Situ Gede, Darmaga, Bogor. II. TINJAUAN PUSTAKA 2.1 Lapisan Perbatas (Boundary Layer) Pada lapisan perbatas terdapat dua lapisan yang dikendalikan oleh permukaan, yaitu lapisan perbatas laminar dan lapisan turbulensi. Lapisan laminar terjadi jika arah aliran udara lurus dan hampir paralel terhadap permukaan dan ketebalan lapisan ini hanya beberapa millimeter. Lapisan ini merupakan lapisan tanpa turbulensi dan menjadi penyangga yang efisien dari lapisan turbulensi. Lapisan perbatas laminar ini hanya dapat terjadi di atas suatu permukaan yang sangat licin, seperti permukaan air yang tenang atau permukaan lumpur. Lapisan turbulensi terjadi jika aliran udara melalui permukaan yang kasar, seperti hutan, tanaman pertanian, serta bahkan padang rumput yang pendek secara aerodinamik merupakan permukaan yang kasar. Hal ini karena turbulensi selalu terbentuk pada aliran udara di atas elemen dari vegetasi tersebut. Menurut Monteith (1973), gaya dari kekasaran permukaan dalam memperlambat aliran udara yang melaluinya lebih besar dari gaya kekentalan massa udara yang mempertahankan aliran laminar. 2.2 Unsur-Unsur Iklim Mikro 2.2.1 Radiasi Matahari Radiasi matahari merupakan sumber energi utama bagi proses pertumbuhan tanaman. Faktor utama yang mempengaruhi 2 pertumbuhan dan perkembangan tanaman adalah intensitas, kualitas, dan lama penyinaran. Radiasi yang sampai di puncak atmosfer rata-rata 1360 W m-2, hanya sekitar 50% yang diserap oleh permukaan bumi, 20% diserap oleh air dan partikel-partikel atmosfer, sedangkan 30% dipantulkan oleh permukaan bumi, awan, dan atmosfer. Radiasi matahari yang diterima permukaan bumi terdiri atas dua bagian, yaitu radiasi langsung dan radiasi baur. Jumlah komponen kedua radiasi tersebut disebut dengan radiasi global (Chang 1968). Selama perjalanannya melewati atmosfer bumi, radiasi matahari mengalami penurunan intensitas akibat penyerapan, pembauran, dan pemantulan oleh gas, uap, dan partikelpartikel yang tersuspensi di udara (Geiger 1959). Menurut Chang (1968), intensitas radiasi baur dipengaruhi oleh ketinggian, lintang, sudut datang matahari, keawanan, dan kekeruhan atmosfer. diterima oleh sensor mengakibatkan sensor menjadi panas, sehingga zat cair yang ada dalam sensor menguap, kemudian uap air ini akan mengkondensasi dibagian bawah tabung buret. Pengamatan dilakukan dengan membaca jumlah air yang terkondensasi pada tabung buret, kemudian alat dibalik, sehingga posisi bola hitam berada di bagian bawah dan air akan masuk ke dalam sensor. Selanjutnya, alat dibalik kembali, sensor ada di bagian atas dan zat cair tetap berada dalam bola hitam. Sedikit zat cair yang tumpah ke dalam tabung buret dibaca sebagai skala awal, kemudian alat diletakkan kembali ke dalam silinder pelindung. Besarnya penambahan volume air yang terkondensasi dapat diketahui dengan cara mengurangi pembacaan skala gun bellani pada hari berikutnya dengan skala gun bellani yang dikembalikan pada hari sebelumnya, kemudian lihat tabel untuk mengkonversi satuan dalam cal cm-2. Waktu pengamatan dilakukan setiap pagi hari pukul 07.00 WS. 2.2.2 Suhu Udara Menurut pendapat McIntosh (1972): “Temperature is condition which determinates the flow of heat from one substance to another”. Alat yang digunakan untuk mengukur suhu udara adalah termometer (Gambar 2). Satuan untuk suhu adalah derajat suhu. Gambar 1 Gun bellani integrator (Sumber: foto pribadi). Alat yang digunakan untuk mengukur radiasi matahari total selama satu hari sejak matahari terbit hingga terbenam adalah gun bellani integrator (Gambar 1). Alat ini tidak secara langsung mengukur radiasi matahari, tetapi melalui suatu proses penguapan zat cair terlebih dahulu. Jumlah zat cair yang diuapkan berbanding lurus dengan total radiasi matahari yang diterima. Alat tersebut terdiri atas bagian sensor berbentuk bulat hitam yang berisikan air dan dihubungkan dengan tabung buret yang berskala dalam satuan mililiter. Radiasi yang Gambar 2 Termometer maksimum, termometer minimum, termometer bola kering, dan termometer bola basah (Sumber: foto pribadi). 3 Berdasarkan penelitian Williams dan Gordon (1995) dalam Maharany (1999) menunjukkan bahwa suhu udara pada beberapa jenis tanaman yang ditanam dalam barisan yang berbeda memiliki profil angin yang hampir sama, yaitu pada pagi hari meningkat dan mencapai puncaknya pada saat tengah hari kemudian menurun pada saat sore hari. 2.2.3 Kelembaban Udara Kelembaban udara menggambarkan kandungan uap air di udara yang dapat dinyatakan sebagai kelembaban mutlak, kelembaban relatif (kelembaban nisbi), maupun defisit tekanan uap air (Stull 2000). Kelembaban mutlak adalah kandungan uap air (dinyatakan dengan massa uap air atau tekanannya) per satuan volume. Kelembaban nisbi membandingkan antara kandungan/ tekanan uap air aktual dengan keadaan jenuhnya atau pada kapasitas udara untuk menampung uap air. Kapasitas udara untuk menampung uap air tersebut (pada keadaan jenuh) ditentukan oleh suhu udara. Pengembunan akan terjadi jika kelembaban nisbi telah mencapai 100% meskipun tekanan uap aktualnya relatif rendah. Alat yang digunakan untuk mengukur kelembaban udara adalah termometer bola kering dan bola basah (Gambar 2). Selanjutnya, mencari selisih hasil kedua pengamatan tersebut dan kemudian hasil selisih tersebut dicari ke dalam tabel kelembaban relatif (RH dalam satuan %). 2.2.4 Angin 2.2.4.1 Deskripsi Angin Angin merupakan udara yang bergerak secara horizontal dari suatu wilayah yang bertekanan tinggi menuju wilayah yang bertekanan rendah. McIntosh (1972) berpendapat bahwa: “Wind is the (horizontal) movement of air relative to the rotating surface of the earth; the vertical component of air movement, generally much the smaller”. Angin muncul sebagai hasil dari pemanasan di permukaan bumi, sehingga terjadi perbedaan tekanan udara. Adanya pemanasan di permukaan bumi, mengakibatkan terjadi pemuaian massa udara dan kerapatan udara relatif lebih rendah, sehingga tekanan udara menjadi rendah. Ada tiga hal penting mengenai sifat angin adalah kekuatan, kecepatan angin dan arah angin yang dipengaruhi oleh perbedaan tekanan udara dan kekasaran permukaan. Semakin besar perbedaan tekanan udara suatu wilayah dengan wilayah lain, maka kecepatan angin semakin besar. Demikian juga dengan kekasaran permukaan, semakin kasar permukaan yang dilewati oleh angin, maka hambatan yang dialami angin semakin besar, sehingga kecepatan angin berkurang dan arah angin mengalami perubahan akibat adanya gerakan turbulensi. Arah angin merupakan arah dari mana angin bertiup atau berasal. Jika angin bertiup dari barat menuju timur, arah angin adalah barat. Berdasarkan International Agreement (1956) dalam McIntosh (1972), satuan kecepatan angin dinyatakan dalam knot dan konversi satuan kecepatan angin adalah sebagai berikut: 1 knot = 0.515 m s-1 = 1.152 mile h-1 -1 = 1.853 km h = 1.689 ft s-1 Kecepatan angin permukaan biasanya diukur dengan anemometer atau anemograf dan wind vane untuk menentukan arah angin (Gambar 3). (a) Gambar 3 (b) (a) Cup counter anemometer dan (b) wind vane (Sumber: foto pribadi). 4 Menurut Chang (1968) dalam June (1987), angin menentukan pertumbuhan dan perkembangan suatu tanaman melalui pertukaran bahang, uap air, CO2, serta momentum antara tanaman dan lingkungannya. Pertukaran bahang, uap air, CO2, serta momentum antara tanaman dan lingkungannya didukung oleh difusi molekuler melalui suatu lapisan udara yang dikenal dengan lapisan perbatas. Lapisan perbatas adalah lapisan yang dekat dengan permukaan. Karakteristik lapisan ini bergantung pada sifat-sifat lapisan udara dan transfer momentum yang berkaitan dengan gaya kekentalan udara. 2.2.4.2 Profil Kecepatan Angin Profil kecepatan angin menjelaskan hubungan antara kecepatan angin dan ketinggian di atas permukaan (Rosenberg 1974). Profil angin tersebut berguna untuk menduga intensitas dari prosesproses pertukaran secara vertikal maupun yang terjadi dari dan ke berbagai arah. Kecepatan angin pada suatu ketinggian dapat digunakan untuk menduga kecepatan angin pada ketinggian lainnya (Retnowati 1984). Menurut Chang (1968), profil angin di atas permukaan yang relatif kasar (misalnya tanaman-tanaman tinggi) berbeda dengan profil angin di atas permukaan yang relatif licin (misalnya tanaman-tanaman pendek). Height Wind Speed Height Surface layer 2-3 h Roughness sublayer h (Zd+Z0) Canopy Sub-canopy Forest canopy Wind Speed Gambar 4 Profil angin di atas permukaan tanaman pendek (atas) dan tanaman tinggi (bawah) (Gardiner 2004). 2.2.4.3 Persamaan Kecepatan Angin dan Karakteristik Kekasapan Permukaan Menurut Monteith (1973), ada tiga persamaan penting untuk menentukan profil angin di atas suatu permukaan kasar, yaitu sebagai berikut: i. Kecepatan kasap (u*) ii. Kecepatan angin rata-rata pada ketinggian z dengan persamaan sebagai berikut (Sutton 1953; Tennekes 1972; Thom 1975; Oke 1978; Rosenberg et al. 1983; Zoomakis 1995; Arya 2001; Dong et al. 2001; Weligepolage et al. 2012): u(z) 1 (z − d) = ln u∗ k z0 Keterangan : u(z) : kecepatan angin rata-rata pada ketinggian z (m s-1) u* : kecepatan kasap (m s-1) k : konstanta Von Karman sebesar 0.4 z0 : panjang kekasapan (meter) d : perpindahan bidang nol (meter) Kecepatan angin meningkat seiring bertambahnya ketinggian. iii. Koefisien transfer momentum (Km) dengan persamaan sebagai berikut (Tennekes 1972; Arya 2001): K m = k z u∗ Keterangan : Km : eddy viscosity (m2 s-1) k : konstanta Von Karman sebesar 0.4 u* : kecepatan kasap (m s-1) z : tinggi pengukuran (meter) Berdasarkan persamaan profil angin dapat ditentukan tiga parameter yang menggambarkan karakteristik kekasapan permukaan, yaitu parameter panjang kekasapan/roughness length (z0), perpindahan bidang nol/zero-plane displacement (d), dan kecepatan kasap/friction velocity (u*) (McInnes et al. 1991; Kimura et al. 1999; Martano 2000; Tsai and Tsuang 2005; Yuhao et al. 2008; Cataldo and Zeballos 2009). Pada umumnya kecepatan angin rata-rata u(z) naik secara linier terhadap ln (z - d). Nilai d ini berkisar antara 0.6 sampai 0.8 h (h merupakan tinggi unsur kekasapan). Nilai d dapat diduga dengan persamaan berikut (Oke 1978; Kotani and Sugita 2005): 2 d= h 3 Nilai h merupakan tinggi tanaman rata-rata (meter). 5 Menurut Chang (1968) dalam June (1987), nilai d merupakan fungsi dari kerapatan, ketinggian, dan keadaan mekanik dari tanaman. Nilai d meningkat seiring dengan bertambahnya kecepatan angin. Namun hal tersebut hanya berlaku untuk tanamantanaman yang relatif kecil dengan daun yang fleksibel, seperti rumput, barli atau oat pada kecepatan angin kurang dari 5 m s-1 (Monteith 1973 dalam June 1987), sedangkan menurut Makkink and Heemst (1970) dalam Rosenberg (1974) menyatakan bahwa nilai d menurun pada kecepatan angin kurang dari 5 m s-1 untuk tanaman padi. Berdasarkan penelitian Retnowati (1984), nilai d akan berubah-ubah menurut tinggi dan rendahnya kecepatan angin untuk tanaman padi. Berdasarkan model regresi sederhana dengan metode trial and error dapat ditentukan nilai parameter d, z0, dan u*. Dalam regresi tersebut, variabel y merupakan ln (z - d) dan variabel x merupakan u(z), sehingga nilai d dapat ditentukan. Nilai parameter z0 ditentukan dengan mengekstrapolasi hubungan linier antara u(z) dan ln (z - d) pada suatu titik di mana u(z) = 0 (x = 0) dan ln (z - d) = z0 (y = ln z0), dan menghasilkan slope = k/u*. Menurut Oke (1978), nilai z0 dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut: log z0 = log h − 0,98 Kekasapan permukaan (z0) akan memperbesar percampuran dan olakan udara. Menurut Sellers (1965) dalam Chang (1968), koefisien transfer naik sekitar 50% dengan kenaikan z0 dari 0.2 cm sampai 0.7 cm. Karakteristik nilai parameter z0 dan d berubah-ubah secara sistematis mengikuti perubahan kecepatan angin. Hal tersebut terjadi jika pengukuran di atas tanaman yang seragam (Deacon 1975 and Doney 1963 dalam Monteith 1973). Pada beberapa permukaan, nilai z0 turun seiring dengan menurunnya kecepatan angin dan d hampir konstan. Namun di atas permukaan yang lain, z0 naik dengan meningkatnya kecepatan angin dan d turun. 2.2.4.4 Peranan Turbulensi dan Angin Turbulensi merupakan aliran udara yang tidak beraturan dan berlangsung setiap saat, serta berperan penting dalam proses-proses pemindahan, seperti pemindahan energi, uap air, serta gas (CO2). Turbulensi terjadi karena adanya gradien kecepatan angin, halangan angin (seperti cabang, daun, tangkai, bangunan, dan lain-lain), serta adanya perbedaan kerapatan udara (Rosenberg 1974). Menurut Geiger (1959), besarnya turbulensi bergantung pada kecepatan aliran udara, stratifikasi suhu, dan gradien suhu antara permukaan dan udara. Pada keadaan lapse rate turbulensi akan dipicu. Menurut Chang (1968), laju fotosintesis naik dengan masukan CO2 yang dalam peredarannya lebih banyak diatur oleh turbulensi. Jika turbulensi besar, banyak CO2 yang masuk ke dalam tanaman. Berdasarkan penyelidikan mengenai transfer turbulen dalam kanopi barli oleh Johnson et al. (1976), langkah pertama untuk menduga fluks vertikal dalam tanaman barli, difusivitas eddy untuk transfer turbulensi diduga dengan dua teknik bebas, yaitu metode neraca energi (pengukuran radiasi netto, suhu, dan kelembaban yang menyeluruh dari kanopi) dan metode perhitungan fluks (pengukuran fotosintesis daun bersama-sama dengan gradien CO2 dalam kanopi dan fluks CO2 tanah). 2.2.5 Presipitasi Uap air merupakan sumber presipitasi seperti hujan dan salju. Jumlah uap air yang terkandung pada massa udara merupakan indikator potensi atmosfer untuk terjadinya presipitasi. Presipitasi didefinisikan sebagai bentuk cair (air) maupun padat (es) yang jatuh ke permukaan bumi (Tjasyono 2004). Data hujan mempunyai variasi yang sangat besar dibandingkan unsur-unsur iklim lain, baik variasi menurut waktu maupun tempat. Curah hujan yang diamati pada stasiun klimatologi adalah tinggi (curah) hujan. Curah hujan ini dapat digunakan untuk menghitung jumlah hari hujan dan intensitas hujan. Curah hujan dapat diukur dengan alat pengukur curah hujan otomatis atau manual. Alat-alat pengukur tersebut harus diletakan pada daerah yang masih alami, sehingga curah hujan yang terukur dapat mewakili wilayah yang luas. Salah satu tipe pengukur hujan manual yang paling banyak dipakai adalah tipe observatorium (obs) atau sering disebut ombrometer (Gambar 5). Data yang didapat dari alat ini adalah curah hujan harian. Curah hujan dari pengukuran alat ini dihitung dari volume air hujan dibagi dengan luas mulut penakar. Alat tipe observatorium ini merupakan alat baku dengan mulut penakar seluas 100 cm2 dan dipasang dengan ketinggian mulut penakar 1.2 meter dari permukaan tanah. 6 diperkecil. Pada kondisi inverse (stabil), Ri bernilai positif dan Ri bernilai mendekati nol pada kondisi netral (Oke 1978). 2.4 Gambar 5 Penakar hujan tipe observatorium (Sumber: foto pribadi). 2.3 Stabilitas Atmosfer Stabilitas atmosfer dapat ditentukan secara statis dan dinamis. Stabilitas atmosfer statis hanya ditentukan oleh gradien suhu, sedangkan stabilitas atmosfer dinamis ditentukan oleh gradien suhu maupun kecepatan angin. Stabilitas atmosfer dinamis dapat ditentukan dengan angka Richardson (Richardson Number/Ri). Menurut Oke (1978): “The Richardson Number is a convenient means of categorizing atmospheric stability (and the state turbulence) in the lowest layer”. Persamaan Ri adalah sebagai berikut (Paulson 1970; Thom 1975; Oke 1978; McInnes et al. 1991; Arya 2001; Pereira et al. 2003; Zhang et al. 2010): ∂ϴ g ∂z Ri = ∂u 2 Ta ∂z Keterangan : g : percepatan gravitasi (9.8 m s-2) Ta : suhu absolute pada ketinggian za; za = (z1z2)1/2 θ : suhu potensial (K); θ = T − Γd z dengan Γd merupakan dry adiabatic lapse rate sebesar -0.00976 K m-1, T merupakan suhu absolute (K), dan z merupakan tinggi pengukuran (meter) Pada kondisi lapse kuat (tidak stabil), free forces mendominasi dan Ri bernilai negatif dengan meningkatnya gradien suhu, tetapi peningkatan gradien kecepatan angin Transfer Momentum () dan Bahang (QH) Fluks merupakan perpindahan massa dan energi per satuan waktu per satuan luas/dan jarak. Ada beberapa metodologi pengukuran fluks momentum dan bahang, yaitu sebagai berikut: 1. Metode Korelasi Eddy Penentuan fluks momentum dan bahang pada permukaan seragam, yaitu sebagai berikut (Oke 1978; Arya 2001): τ = −ρ u w H = ρ Cp θ w Penentuan fluks momentum dan bahang dengan metode korelasi eddy sangat mudah, tetapi membutuhkan peralatan berkualitas baik dengan sistem pengamatan yang tinggi (laju pengambilan 10-100 s-1), seperti sonic, laser, atau hot-wire anemometer dan termometer thin-wire resistance. Kelebihan metode ini adalah pengukuran pertukaran turbulen secara langsung, tanpa banyak membatasi asumsi mengenai permukaan alam (permukaan yang homogen). 2. Metode Aerodinamik dan Gradien Penentuan fluks momentum dan bahang dengan metode aerodinamik dan gradien (Oke 1978; Arya 2001; June 2012): ∂u τ = ρ Km ∂z u − u 2 1 θ2 − θ1 Q H = ρ Cp k 2 z −d 2 ln z2 − d φm φs 1 Keterangan: τ : transfer momentum (N m-2) Km : eddy viscosity (m2 s-1) ρ : kerapatan udara kering (kg m-3) (June 2012) 273.15 ρ = 1.293 T QH : transfer bahang (W m-2) u : kecepatan angin (m s-1) θ : suhu potensial (K) d : perpindahan bidang nol (meter) Cp : bahang spesifik udara kering pada tekanan konstan (1004.67 J K-1 kg-1) s : dimensionless gradient of θ m : dimensionless wind shear Penentuan fluks momentum dan bahang ini baik digunakan pada pengukuran angin yang berbeda dengan ketinggian yang 7 berbeda, yaitu dengan metode aerodinamik atau pun metode gradien. Perbedaan dari metode aerodinamik dengan gradien adalah banyaknya ketinggian pengukuran. Pada metode aerodinamik menggunakan beberapa ketinggian, sedangkan metode gradien hanya menggunakan dua ketinggian. Berdasarkan hasil penelitian Hatfield et al. (2010) diperoleh fluks sensible heat (H) sebesar 600 MJ m-2 tahun-1 untuk tanaman jagung dan 410 MJ m-2 tahun-1 untuk tanaman kedelai pada tahun 2004 di Midwestern US. Penelitian tersebut menggunakan metode energy balance ratio (EBR) dan ordinary least square (OLS). III. METODOLOGI 3.1 Tempat dan Waktu Penelitian Penelitian ini dilaksanakan dari bulan Mei 2012 hingga Agustus 2012. Penelitian ini diawali dengan pengambilan data cuaca sekunder di Stasiun Klimatologi Klas I, Darmaga, Bogor. Kemudian pengolahan dan analisis data dilakukan di Laboratorium Agrometeorologi, Departemen Geofisika dan Meteorologi, Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Institut Pertanian Bogor. 3.2 Alat dan Bahan Penelitian Alat yang digunakan dalam penelitian ini antara lain: 1) gun bellani integrator untuk radiasi matahari, 2) ombrometer untuk curah hujan, 3) termometer bola kering untuk suhu udara, 4) cup counter anemometer untuk kecepatan angin, 5) wind vane untuk arah angin, dan 6) seperangkat komputer dengan perangkat lunak Microsoft Excel. Data yang dibutuhkan selama penelitian adalah sebagai berikut: 1. Data suhu udara pada tiga ketinggian (4 meter, 7 meter, dan 10 meter) dengan tiga waktu pengamatan, yaitu pukul 07.00 WS, pukul 14.00 WS, dan pukul 18.00 WS. 2. Data kecepatan dan arah angin pada tiga ketinggian (4 meter, 7 meter, dan 10 meter) dengan tiga waktu pengamatan, yaitu pukul 07.00 WS, pukul 14.00 WS, dan pukul 18.00 WS. 3. Data kelembaban udara pada tiga ketinggian (4 meter, 7 meter, dan 10 meter) dengan tiga waktu pengamatan, yaitu pukul 07.00 WS, pukul 14.00 WS, dan pukul 18.00 WS. 4. Data radiasi matahari harian. 5. Data curah hujan harian. Data cuaca yang digunakan adalah data sekunder selama 1 tahun dari bulan Januari 2011 hingga Desember 2011. 3.3 3.3.1 Analisis Data Identifikasi Faktor-Faktor Cuaca Wilayah Penelitian pada Tahun 2011 Untuk mengidentifikasi cuaca wilayah penelitian, yaitu dengan membuat profil unsur-unsur cuaca, seperti radiasi matahari, curah hujan, suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin. Profil tersebut ditentukan dengan cara memplotkan data unsur-unsur cuaca tersebut terhadap waktu, sedangkan untuk profil arah angin ditentukan berdasarkan persentase data arah angin terbanyak di wilayah tersebut, yang kemudian diplotkan ke dalam grafik. Profil arah angin ini bertujuan mengetahui arah angin dominan setiap bulan pada wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor. 3.3.2 Stabilitas Atmosfer Stabilitas atmosfer dinamis ditentukan dengan angka Richardson (Richardson Number/Ri). Penentuan stabilitas atmosfer tersebut dengan menggunakan persamaan berikut (Thom 1975; Oke 1978; Arya 2001; June 2012): Ri = ∂θ ∂z ∂u 2 Ta ∂z g (1) Keterangan : g : percepatan gravitasi (9.8 m s-2) Ta : suhu absolute pada ketinggian za; za = (z1z2)1/2 θ : suhu potensial (K); θ = T − Γd z dengan Γd merupakan dry adiabatic lapse rate sebesar -0.00976 K m-1, T merupakan suhu absolute (K), dan z merupakan tinggi pengukuran (meter) Berdasarkan hasil perhitungan tersebut dapat dikategorikan kondisi atmosfer netral (Ri = ± 0.01), stabil (Ri > 0.01), dan tidak stabil (Ri < -0.01). 3.3.3 Karakteristik Kekasapan Permukaan (d, z0, dan u*) Analisis kecepatan angin pada berbagai ketinggian untuk menentukan karakteristik kekasapan hanya dilakukan pada kondisi atmosfer netral. Berdasarkan persamaan logaritmik profil angin tersebut dapat ditentukan parameter zero-plane displacement (d), roughness length (z0), dan friction velocity (u*) (Kimura et al. 1999; June 2012). 8 Langkah awal yang dilakukan untuk menentukan nilai parameter tersebut, yaitu dengan menduga nilai d dari persamaan berikut (Oke 1978): 2 d = 3h (2) Nilai h merupakan tinggi tanaman rata-rata (meter). Tinggi tanaman rata-rata di wilayah pertanian Situ Gede adalah 2.14 meter. Penentuan nilai d dugaan digunakan untuk menghitung nilai d terukur. Nilai d terukur dapat ditentukan dengan menggunakan metode simplified (Riou 1984), yaitu dengan persamaan sebagai berikut: d= Δu 2 z 1 −z 3 Δu ′ Δu 2 a2 −1 Δu ′ a2 (3) Keterangan : Δu : selisih kecepatan angin pada ketinggian 7 meter dengan 4 meter; u(z2) – u(z1) Δu : selisih kecepatan angin pada ketinggian 10 meter dengan 7 meter; u(z3) – u(z2) a : konstanta yang diperoleh dari persamaan sebagai berikut z 3 −d 0 z 2 −d 0 z 3 −d 0 z 2 −d 0 −0.5 z −d 0 ln 2 z 1 −d 0 z 2 −d 0 z 1 −d 0 −0.5 ln a= z1 z2 z3 d0 : : : : (4) tinggi pengukuran 4 meter tinggi pengukuran 7 meter tinggi pengukuran 10 meter nilai d awal; nilai tersebut diperoleh dari nilai d dugaan, yitu 1.5 meter Parameter z0 dan u* ditentukan dengan model regresi sederhana. Nilai parameter z0 ditentukan dengan mengekstrapolasi hubungan linier antara u(z) dan ln (z - d) pada suatu titik, di mana u(z) = 0 (x = 0) dan (z - d) = z0 (y = ln z0), dan menghasilkan slope = k/u* (Gambar 6). y = bx + a Penentuan z0 dan u* diturunkan dari persamaan regresi linier grafik, yaitu sebagai berikut (Yanlian et al. 2006): y = bx + a ln z − d = k u∗ u z + ln z0 (5) Jadi, dapat ditentukan nilai u*, yaitu: k b= ∗ u maka, u∗ = k (6) b k merupakan konstanta Von Karman sebesar 0.4 dan b merupakan nilai slope yang diperoleh dari persamaan regresi linier. Penentuan nilai z0 adalah sebagai berikut: a = ln z0 maka, z0 = exp(a) (7) a merupakan nilai intersep yang diperoleh dari persamaan regresi linier. 3.3.4 Koefisien Transfer Momentum (Km) Berdasarkan nilai parameter u* dapat ditentukan nilai Km dengan persamaan berikut (Thom 1975; Schwerdtfeger 1976; Arya 2001): K m (z) = k z u∗ (8) Keterangan : Km : eddy viscosity (m2 s-1) k : konstanta Von Karman sebesar 0.4 u* : kecepatan kasap (m s-1) z : tinggi pengukuran (meter) Pada kondisi atmosfer netral, Km sama dengan KE, di mana KE adalah koefisien transfer untuk uap air (evapotranspirasi) (June 2012). 3.3.5 Transfer Turbulen Setelah analisis profil kecepatan angin dilakukan pada kondisi atmosfer netral dan nilai Km diperoleh, maka dapat diaplikasikan untuk menghitung transfer momentum () dan bahang (QH). 3.3.5.1 Transfer Momentum () Transfer momentum dapat dihitung dengan persamaan berikut (Oke 1978; June 2012): Gambar 6 Ekstrapolasi hubungan linier antara u(z) dan ln (z - d) pada x = 0 dan y = ln z0 (Stull 1950; Sutton 1953; Oke 1978; Arya 2001). τ = ρ Km ∂u ∂z Keterangan : τ : transfer momentum (N m-2) Km : eddy viscosity (m2 s-1) ρ : kerapatan udara (kg m-3) (9) 9 Stasiun Klimatologi Klas I, Darmaga, Bogor a c Gambar 7 b d Lokasi Stasiun Klimatologi Klas I, Darmaga, Bogor: a) sebelah Utara, b) sebelah Barat, c) sebelah Selatan, dan d) sebelah Timur (Sumber: Google Earth dan foto pribadi). 10 Gambar 8 Curah hujan wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011. 3.3.5.2 Transfer Bahang (QH) Transfer bahang dapat ditentukan dengan persamaan berikut (Oke 1978; June 2012): QH = ρCp k 2 u 2 −u 1 θ 2 −θ 1 ln z 2 −d z 1 −d 2 φm φs (10) Keterangan : QH : transfer bahang (MJ m-2 hari-1) u : kecepatan angin (m s-1) θ : suhu potensial (K) d : perpindahan bidang nol (meter) Cp : bahang spesifik udara kering pada tekanan konstan (1004.67 J K-1 kg-1) s : dimensionless gradient of θ m : dimensionless wind shear ρ : kerapatan udara (kg m-3) (June 2012) 273.15 ρ = 1.293 T IV. HASIL DAN PEMBAHASAN 4.1 Kondisi Umum Lokasi Penelitian Stasiun Klimatologi Klas I, Darmaga, Bogor berada pada 06o 33 LS dan 106o 45 BT dengan ketinggian tempat 207 meter di atas permukaan laut. Stasiun Klimatologi tersebut berada di sekitar wilayah pertanian yang pada umumnya ditanami dengan tanaman padi, jagung, kacang-kacangan, dan lain-lain. Letak geografisnya adalah pada sisi utara, selatan, dan timur berbatasan dengan lahan pertanian, serta sisi barat dibatasi oleh pepohonan dengan ketinggian ± 5 meter (Gambar 7). 4.2 Identifikasi Faktor-Faktor Cuaca Wilayah Penelitian pada Tahun 2011 4.2.1 Curah Hujan Presipitasi yang terukur di Stasiun Klimatologi Klas I, Darmaga, Bogor adalah curah hujan. Pengelompokan curah hujan berdasarkan dasarian digunakan untuk menentukan awal periode hujan dan periode kemarau di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor. Penentuan tersebut didasarkan pada ketentuan BMKG (2012), yaitu periode hujan ditandai dengan curah hujan yang terjadi dalam satu dasarian sebesar 50 mm atau lebih yang diikuti oleh dasarian berikutnya, atau dalam satu bulan terjadi lebih dari 150 mm. Sebaliknya, pada periode kemarau ditandai dengan curah hujan yang terjadi kurang dari 50 mm dalam satu dasarian atau kurang dari 150 mm dalam satu bulan. Kisaran curah hujan per bulan wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor adalah 76.5-457.70 mm. Distribusi curah hujan berdasarkan dasarian (Gambar 8). Berdasarkan grafik tersebut, wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor mengalami periode hujan pada bulan Januari dasarian 1 hingga Januari dasarian 2, kemudian berlanjut pada bulan April hingga Juli dasarian 2 dan berlanjut pada bulan Oktober dasarian 2 hingga Desember, sedangkan periode kemarau terjadi pada bulan Januari dasarian 3 hingga Maret, kemudian berlanjut pada Juli dasarian 3 hingga Oktober dasarian 1. Oleh karena itu, berdasarkan data yang diperoleh dapat dikatakan bahwa pada tahun 2011 wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor mengalami periode hujan selama 7 bulan dan periode kemarau selama 5 bulan. 11 500 4.2.3 Suhu Udara (oC) Intensitas Radiasi Matahari (MJm-2) 4.2.2 Radiasi Matahari 400 300 200 100 0 Suhu Udara 26.2 26.0 25.8 25.6 25.4 25.2 J F MAM J J A S O N D Bulan J F MAM J J A S O N D Ketinggian 4 meter Ketinggian 10 meter Bulan Suhu Udara (oC) Radiasi matahari yang terukur di Stasiun Klimatologi Klas I, Darmaga, Bogor adalah total intensitas radiasi matahari selama 1 hari sejak matahari terbit hingga terbenam. Distribusi intensitas radiasi matahari bulanan (MJ m-2) di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor tidak mengalami fluktuasi yang signifikan (Gambar 9). Intensitas radiasi matahari terendah terjadi pada bulan Januari sebesar 300 MJ m-2, sedangkan intensitas radiasi matahari tertinggi terjadi pada bulan Agustus sebesar 463 MJ m-2. Hal ini menunjukkan intensitas radiasi matahari yang diterima oleh bumi pada bulan Agustus lebih banyak dibandingkan pada bulan Januari. Pada bulan Agustus di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor sedang mengalami periode kemarau, sehingga intensitas radiasi matahari yang diterima oleh permukaan bumi lebih besar. Hal ini disebabkan oleh kondisi perawanan. Pada periode kemarau jarang sekali terjadi penutupan awan, sehingga radiasi matahari yang datang lebih banyak diserap oleh permukaan bumi dibandingkan diserap oleh awan. Namun pada bulan Januari dasarian 1 hingga dasarian 2, wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor mengalami periode hujan, sehingga sering terjadi penutupan awan. Oleh karena itu, radiasi matahari yang masuk lebih banyak diserap oleh permukaan awan dibandingkan oleh permukaan bumi. Selain itu, intensitas radiasi matahari dipengaruhi oleh letak geografis suatu wilayah. Wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor merupakan wilayah yang dikelilingi oleh pegunungan. Hal ini sangat mempengaruhi intensitas radiasi matahari yang diterima di wilayah Situ Gede, Darmaga Bogor karena radiasi matahari yang dipancarkan matahari terhalang oleh lereng gunung, sehingga intensitas radiasi matahari yang diterima lebih sedikit. Gambar 10 Profil suhu udara bulanan pada berbagai ketinggian di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011. 28.0 27.4 26.8 26.2 25.6 25.0 J F MAM J J A S O N D Bulan Ketinggian 4 meter Ketinggian 10 meter Ketinggian 7 meter (a) Suhu Udara (oC) Intensitas radiasi matahari wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011. 28.0 27.0 26.0 25.0 J F MAM J J A S O N D Bulan Ketinggian 4 meter Ketinggian 10 meter Ketinggian 7 meter (b) Suhu Udara (oC) Gambar 9 Ketinggian 7 meter 27.7 27.3 26.9 26.5 26.1 25.7 J F MAM J J A S O N D Bulan Ketinggian 4 meter Ketinggian 10 meter Ketinggian 7 meter (c) Gambar 11 Profil suhu udara bulanan pada stabilitas atmosfer (a) netral, (b) stabil, dan (c) tidak stabil di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011. 12 30.5 mencapai maksimum. Sebelum suhu udara maksimum, radiasi matahari datang masih lebih besar daripada radiasi yang keluar berupa pantulan gelombang pendek dan pancaran radiasi bumi berupa gelombang panjang (radiasi netto positif), sehingga pemanasan udara (H) berlangsung terus, meskipun radiasi matahari maksimum telah terjadi sekitar pukul 12.00 WS. Hal tersebut menunjukkan adanya keterlambatan waktu (time lag) antara radiasi matahari maksimum dan suhu udara maksimum sekitar 2 jam. Suhu udara pada pukul 18.00 WS lebih tinggi dibandingkan suhu udara pada pukul 07.00 WS. Pada sore hari tepatnya pukul 18.00 WS, radiasi yang keluar lebih besar dibandingkan radiasi yang datang (radiasi netto negatif), sehingga suhu udara pada sore hari rendah dan terus menurun hingga tercapai suhu udara minimum pada pagi hari. Pada pagi hari tepatnya pukul 07.00 WS terjadi suhu udara terendah. Hal ini karena radiasi yang diterima masih kecil dan energi yang tersedia pada hari sebelumnya telah digunakan untuk pemanasan dan pemancaran radiasi gelombang panjang dengan tanpa adanya tambahan energi matahari pada malam hari. Hal ini berarti radiasi yang keluar lebih besar dibandingkan radisi yang datang, sehingga terjadi suhu udara terendah pada pagi hari. 4.2.4 27.5 24.5 Kelembaban Udara 84 RH (%) Suhu Udara (oC) Suhu udara yang terukur di Stasiun Klimatologi Klas I, Darmaga, Bogor adalah suhu bola kering. Suhu bola kering ini digunakan untuk menghitung suhu udara potensial. Suhu udara potensial ini dinyatakan sebagai suhu udara. Suhu udara diurnal bervariasi dari waktu ke waktu. Profil suhu udara rataan bulanan memiliki gradien yang kecil (Gambar 10). Kecilnya gradien antar ketinggian terjadi karena suhu udara rataan diambil dari pengukuran pada kondisi atmosfer netral, stabil, dan tidak stabil. Gradien yang besar terjadi pada kondisi atmosfer stabil dan tidak stabil (Gambar 11). Berdasarkan teori, suhu udara semakin menurun dengan bertambahnya ketinggian. Namun dengan adanya turbulensi sering kali perbedaan dengan ketinggian menjadi sangat kecil dan tidak terdeteksi oleh sensor pada pengukuran sesaat, terutama pada kondisi atmosfer netral. Hal ini terlihat suhu udara pada ketinggian 4 meter dan 7 meter relatif sama, tetapi suhu udara pada ketinggian 10 meter relatif lebih rendah dibandingkan suhu udara pada ketinggian lainnya. Hal ini dipengaruhi oleh kecepatan angin yang tinggi pada saat pengukuran, sehingga terjadi turbulensi yang secara efektif akan mentransfer bahang di dekat permukaan ke lapisan udara di atasnya. Berdasarkan hal tersebut beberapa data suhu udara pada ketinggian 7 meter lebih tinggi dibandingkan suhu udara pada ketinggian lainnya. 79 74 69 21.5 J F M A M J J A S O N D Bulan Pukul 07.00 Pukul 18.00 Pukul 14.00 Gambar 12 Profil suhu udara bulanan (rataan 4-10 meter) berdasarkan tiga waktu pengamatan di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011. Perubahan suhu udara berdasarkan tiga waktu pengamatan menunjukkan suhu udara pada pukul 14.00 WS lebih tinggi dibandingkan suhu udara pada pukul 18.00 WS dan pukul 07.00 WS (Gambar 12). Hal tersebut menunjukkan suhu udara pada pukul 14.00 WS merupakan suhu udara maksimum. Suhu udara akan mencapai maksimum setelah terjadi radiasi matahari J F M A M J J A S O N D Bulan Ketinggian 4 meter Ketinggian 10 meter Ketinggian 7 meter Gambar 13 Profil kelembaban relatif bulanan pada berbagai ketinggian di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011. Penentuan kelembaban relatif (RH) diperoleh berdasarkan pengukuran pada suhu bola kering (TBK) dan suhu bola basah (TBB) dengan menggunakan metode psikrometri. Kelembaban relatif diurnal mengalami fluktuasi yang sangat nyata terhadap waktu, sedangkan profil kelembaban relatif terhadap tiga ketinggian pengukuran memiliki gradien yang kecil (Gambar 13). 13 Berdasarkan profil kelembaban relatif, perubahan kelembaban relatif terhadap ketinggian tidak selalu konstan. Kelembaban relatif rata-rata pada ketinggian 7 meter lebih tinggi dibandingkan kelembaban relatif pada ketinggian 4 meter dan 10 meter. Hal ini dipengaruhi oleh adanya transfer uap air yang besar pada lapisan atmosfer di ketinggian 7 meter, sehingga menyebabkan kapasitas uap air menurun. Penurunan kapasitas uap air udara menyebabkan rendahnya tekanan uap air, sehingga kelembaban relatif cenderung lebih tinggi. RH (%) 91 81 71 61 51 J F M A M J J A S O N D Bulan Pukul 07.00 Pukul 18.00 Pukul 14.00 Gambar 14 Profil kelembaban relatif bulanan (rataan 4-10 meter) berdasarkan tiga waktu pengamatan di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011. Kelembaban relatif berdasarkan tiga waktu pengamatan menunjukkan kelembaban relatif pada pukul 07.00 WS lebih tinggi dibandingkan pada pukul 18.00 WS dan pukul 14.00 WS (Gambar 14). Hal tersebut berarti kelembaban relatif pada pukul 07.00 WS merupakan kelembaban relatif tertinggi dari tiga waktu pengamatan pada wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor. Pada pukul 07.00 WS, kondisi permukaan bumi belum menerima radiasi matahari, sehingga suhu udara cenderung lebih rendah dan mengakibatkan parsel udara menyusut. Hal tersebut menyebabkan kapasitas uap air menurun. Penurunan kapasitas uap air udara menyebabkan rendahnya tekanan uap air, sehingga kelembaban relatif cenderung lebih tinggi. Namun pada pukul 18.00 WS, kelembaban relatif lebih dipengaruhi oleh berkurangnya intensitas radiasi matahari yang menyebabkan suhu udara semakin menurun dan hanya mendapatkan pancaran radiasi bumi saja. Kemampuan radiasi bumi untuk memanaskan udara di atmosfer kurang efektif dibandingkan pemanasan dari radiasi matahari, sehingga suhu udara menurun menjelang sore hari. Oleh karena itu, kelembaban relatif menjadi tinggi. Pada siang hari tepatnya pukul 14.00 WS merupakan kondisi permukaan bumi mencapai suhu udara maksimum akibat pancaran radiasi matahari yang intensif. Hal tersebut mengakibatkan parsel udara mudah mengembang dan naik ke lapisan udara paling tinggi yang memiliki tekanan udara paling rendah, sehingga menyebabkan kapasitas uap air meningkat. Peningkatan kapasitas uap air udara ini menyebabkan tekanan uap air menjadi rendah, sehingga kelembaban relatif cenderung lebih rendah. Distribusi kelembaban relatif bulanan di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor (Gambar 13). Kelembaban relatif tertinggi terjadi pada periode hujan, yaitu antara bulan Januari hingga Januari dasarian 2, kemudian April hingga Juli dasarian 2, dan berlanjut bulan Oktober dasarian 2 hingga Desember, sedangkan kelembaban relatif terendah pada periode kemarau, yaitu antara bulan Januari dasarian 3 hingga Maret dan berlanjut bulan Juli dasarian 3 hingga hingga Oktober dasarian 1. Pada periode hujan, kelembaban relatif lebih tinggi dibandingkan kelembaban relatif pada periode kemarau. Hal ini dipengaruhi oleh kondisi cuaca. Pada periode hujan lebih banyak terjadi hari hujan dibandingkan pada periode kemarau. Hujan tersebut akan menyebabkan suhu udara dan radiasi matahari menurun. Hal tersebut dipengaruhi adanya penutupan oleh awan, sehingga radiasi matahari tidak dapat masuk ke permukaan bumi secara maksimum. Hal tersebut menyebabkan kelembaban relatif tinggi terjadi pada periode hujan. Pada periode kemarau terjadi RH terendah karena pada periode tersebut permukaan bumi akan lebih banyak menerima radiasi matahari. Radiasi yang intensif tersebut akan menyebabkan suhu udara lebih tinggi, sehingga udara akan mengembang. Kapasitas uap air akan meningkat dan menyebabkan tekanan uap air jenuh juga meningkat. Hal tersebut menyebabkan kelembaban relatif menjadi lebih rendah. 4.2.5 Kecepatan dan Arah Angin Pengamatan angin yang diamati di Stasiun Klimatologi Klas I, Darmaga, Bogor berupa arah dan kecepatan angin. Penentuan arah angin setiap bulan di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor digunakan untuk menentukan arah angin dominan di wilayah tersebut. Perubahan arah angin setiap bulan di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor, yaitu 14 u (m/s) 1.8 1.5 1.2 0.9 0.6 J F M A M J J A S O N D Bulan Ketinggian 4 meter Ketinggian 10 meter Ketinggian 7 meter Gambar 15 Profil kecepatan angin bulanan pada berbagai ketinggian di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011. u (m s-1) 1.3 1.1 0.9 0.7 0.5 J F MAM J J A S O N D Bulan Ketinggian 4 meter Ketinggian 10 meter Ketinggian 7 meter (a) u (m s-1) 1.5 1.2 0.9 0.6 J F MAM J J A S O N D Bulan Ketinggian 4 meter Ketinggian 10 meter Ketinggian 7 meter (b) u (m s-1) angin lebih banyak bertiup dari arah barat terjadi pada bulan Januari hingga Mei, dan berlanjut pada bulan Desember, sedangkan angin yang bertiup dari arah utara terjadi pada bulan Juni hingga November. Oleh karena itu, arah angin dominan wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor adalah utara dan barat. Kecepatan angin diurnal bervariasi dari waktu ke waktu. Profil kecepatan angin rataan bulanan memiliki gradien yang tidak terlalu besar (Gambar 15). Hal tersebut karena kecepatan angin rataan diambil dari pengukuran pada kondisi atmosfer netral, stabil, dan tidak stabil. Gradien yang besar terjadi pada kondisi atmosfer stabil dan tidak stabil (Gambar 16). Distribusi kecepatan angin berdasarkan tiga ketinggian pengukuran menunjukkan kecepatan angin pada ketinggian 10 meter lebih tinggi dibandingkan kecepatan angin pada ketinggian 7 meter dan 4 meter (Gambar 15). Hal ini menunjukkan bahwa kecepatan angin meningkat secara eksponensial terhadap ketinggian. Hal ini berarti semakin jauh dari permukaan, maka kecepatan anginnya semakin tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh besarnya kekasapan. Permukaan yang kasar akan mengakibatkan kecepatan angin menjadi kecil karena memiliki gaya gesek yang besar. Gaya gesek ini memperlambat gerakan udara karena gaya gesek ini bekerja pada arah yang berlawanan dengan arah gerak udara, yaitu dalam hal ini angin. Oleh karena itu, semakin bertambahnya ketinggian, maka gaya gesek semakin berkurang, sehingga kecepatan angin akan meningkat. Kecepatan angin diurnal mengalami fluktuasi setiap saat. Kecepatan angin akan meningkat berdasarkan waktu, pada pagi hari kecepatan angin relatif rendah, kemudian menjelang siang hari hingga sore hari kecepatan angin semakin meningkat (Gambar 17). Hal tersebut dipengaruhi oleh intensitas radiasi matahari. Pada siang hari, intensitas radiasi matahari akan mempengaruhi peningkatan suhu udara, sehingga terjadi peningkatan kecepatan angin di permukaan. Intensitas radiasi matahari semakin rendah menjelang sore hari, tetapi kecepatan angin semakin tinggi. Hal ini dipengaruhi oleh radiasi permukaan yang dipancarkan oleh permukaan bumi, sehingga kecepatan anginnya tinggi. Pada malam hari, kecepatan angin tidak dipengaruhi oleh intensitas radiasi matahari, sehingga kecepatan anginnya lebih kecil. 1.5 1.3 1.1 0.9 0.7 0.5 J F MAM J J A S O N D Bulan Ketinggian 4 meter Ketinggian 10 meter Ketinggian 7 meter (c) Gambar 16 Profil kecepatan angin bulanan pada stabilitas atmosfer (a) netral, (b) stabil, dan (c) tidak stabil di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011. 15 u (m/s) Tabel 1 Stabilitas atmosfer di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada periode hujan dan periode kemarau. Periode Hujan Periode Kemarau Pukul (WS) Range Ri Kriteria Range Ri Kriteria Pukul 07.00 0.02 s.d. 1.42 Stabil 0.06 s.d. 0.82 Stabil Pukul 14.00 -0.9 s.d. -0.02 Tidak Stabil -0.75 s.d. -0.09 Tidak Stabil Pukul 18.00 -0.61 s.d. -0.02 Tidak Stabil -0.84 s.d. -0.02 Tidak Stabil Stabilitas rata-rata 0.02 s.d. 1.42 Stabil -0.91 s.d. -0.02 Tidak Stabil rendah, maka akan menyebabkan tekanan udaranya tinggi, sehingga angin akan bergerak dari wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor yang bertekanan tinggi menuju wilayah yang bertekanan rendah. Oleh karena itu, kecepatan angin pada wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor rendah. 2.4 2.0 1.6 1.2 0.8 0.4 J F M A M J J A S O N D Bulan Pukul 07.00 Pukul 18.00 Pukul 14.00 Gambar 17 Profil kecepatan angin bulanan (rataan 4-10 meter) berdasarkan tiga waktu pengamatan di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011. Distribusi kecepatan angin bulanan di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada periode hujan lebih tinggi dibandingkan pada periode kemarau. Hal tersebut disebabkan oleh radiasi matahari (radiasi gelombang pendek) dan radiasi permukaan bumi (radiasi gelombang panjang). Pada periode hujan sering terjadi terbentuk awan di wilayah tersebut yang akan mengembalikan radiasi gelombang panjang dari permukaan, sehingga suhu di permukaan lebih tinggi dibandingkan suhu udaranya, meskipun radiasi matahari yang diterima tidak terlalu tinggi. Suhu di permukaan yang tinggi, maka akan menyebabkan tekanan udaranya rendah. Oleh karena itu, angin akan bergerak dari daerah yang bertekanan tinggi ke bertekanan rendah, sehingga kecepatan angin menjadi tinggi di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor karena lebih banyak mendapatkan distribusi angin dari wilayah yang bertekanan tinggi. Hal tersebut sering terjadi turbulensi pada periode hujan yang menyebabkan tanaman padi menjadi rebah. Sebaliknya, pada periode kemarau jarang terjadi terbentuk awan di wilayah tersebut, sehingga radiasi yang dipancarkan oleh permukaan bumi lebih banyak yang hilang ke atmosfer. Hal tersebut menyebabkan suhu di permukaan relatif rendah dibandingkan suhu udaranya, meskipun radiasi matahari yang diterima cukup tinggi. Suhu di permukaan yang 4.3 Stabilitas Atmosfer Stabilitas atmosfer dinamis ditentukan dengan angka Richardson (Ri). Berdasarkan angka tersebut terbagi atas tiga kategori stabilitas atmosfer, yaitu netral (Ri ± 0.01), stabil (Ri positif), dan tidak stabil (Ri negatif). Berdasarkan hasil perhitungan diperoleh stabilitas atmosfer di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor adalah netral, stabil dan tidak stabil. Namun untuk stabilitas atmosfer netral ini terjadi dengan tingkat kejadian yang rendah, yaitu hanya sebesar 25% dari total data hasil pengolahan stabilitas atmosfer. Meskipun data pada saat stabilitas atmosfer netral tidak terlalu banyak, data pada kondisi tersebut digunakan untuk menentukan parameter karakteristik kekasapan permukaan (d, z0, dan u*). Hal itu karena pada saat stabilitas atmosfer netral profil anginnya logaritmik dan juga tidak adanya pengaruh buoyancy, sehingga hanya ada pengaruh dari karakteristik permukaan saja. Stabilitas atmosfer stabil terjadi pada pagi hari (pukul 07.00 WS), sedangkan stabilitas atmosfer tidak stabil terjadi pada siang hari (pukul 14.00 WS) dan sore hari (pukul 18.00 WS). Namun secara umum, stabilitas atmosfer stabil lebih banyak terjadi pada periode hujan, sedangkan stabilitas atmosfer tidak stabil terjadi pada periode kemarau. Pada periode hujan, radiasi matahari yang dipancarkan ke permukaan bumi berkurang karena lebih banyak diserap oleh awan, sehingga menyebabkan semakin berkurangnya pemanasan oleh radiasi matahari dan permukaan bumi mengalami pendinginan. Hal tersebut mengakibatkan kerapatan udara semakin rapat, sehingga parsel udara yang mula-mula naik akan cenderung turun kembali. Kondisi stabil ini mengalami inversi 16 merenggang, sehingga menyebabkan parsel udara akan naik hingga batas ketinggian tertentu. Kondisi tidak stabil ini terjadi olakan secara vertikal, sehingga sangat efektif terjadinya percampuran bahang antar lapisan di atasnya. suhu yang besar, peningkatan gradien angin, dan tidak terjadi olakan secara vertikal. Pada periode kemarau, permukaan bumi lebih intensif menerima radiasi matahari, sehingga parsel udara mengembang. Hal ini mengakibatkan kerapatannya semakin d (periode hujan) 4.0 3.5 d (m) 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 0.0 0.5 1.0 1.5 u (m 2.0 2.5 3.0 3.5 s-1) d (periode kemarau) 4.0 3.5 d (m) 3.0 2.5 2.0 1.5 1.0 0.5 0.0 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 u (m s-1) (a) Zero-plane Displacement z0 (periode hujan) 0.40 0.35 z0 (m) 0.30 0.25 0.20 0.15 0.10 0.05 0.00 0.0 0.5 1.0 1.5 u (m s-1) 2.0 2.5 17 zo (periode kemarau) 0.40 0.35 z0 (m) 0.30 0.25 0.20 0.15 0.10 0.05 0.00 0.0 0.5 1.0 1.5 u (m 2.0 2.5 s-1) (b) Roughness Length u*(periode hujan) 0.40 0.35 u* (m s-1) 0.30 0.25 0.20 0.15 0.10 0.05 0.00 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 u (m s-1) u*(periode kemarau) 0.40 0.35 u* (m s-1) 0.30 0.25 0.20 0.15 0.10 0.05 0.00 0.0 0.5 1.0 1.5 2.0 2.5 u (m s-1) (c) Friction Velocity Gambar 18 Hubungan antara parameter karakteristik kekasapan (d, z 0, dan u*) dan kecepatan angin (u) pada periode hujan (atas) dan periode kemarau (bawah). 18 4.4 Karakteristik Kekasapan Permukaan (d, z0, dan u*) Analisis profil angin digunakan untuk menentukan parameter karakteristik kekasapan permukaan berupa parameter zeroplane displacement (d), roughness length (z0), dan friction velocity (u*). Penentuan parameter-parameter tersebut dilakukan pada stabilitas atmosfer netral. Menurut Tani (1960), Penman and Long (1960), Takeda (1965), Udagawa (1966), Maki et al. (1968), Kotoda (1979), Hayashi (1979), Kotoda and Hayashi (1980), Azevedo and Verma (1986) dalam Kimura et al. (1999), kecepatan angin dan kecepatan kasap mempengaruhi parameter aerodinamik (d dan z0). Nilai d dugaan diperoleh sebesar 1.5 meter. Nilai d ini digunakan untuk menentukan nilai d terukur pada wilayah pertanian Situ Gede, Darmaga, Bogor. Kisaran nilai d terukur dan z0 yang diperoleh berturut-turut sebesar 0.38-4.00 meter dan 0.00-0.51 meter. Namun menurut Sutton (1953), Szeicz et al. (1969), dan Kraus (1972) dalam Oke (1978), kisaran nilai d dan z0 untuk tanaman pertanian berturut-turut sebesar ≤ 3.0 meter dan 0.04-0.20 meter. Parameter d dan z0 bervariasi karena karakteristik permukaan di wilayah pertanian Situ Gede, Darmaga, Bogor beragam. Jenis tanamannya, yaitu padi, jagung, kacangkacangan, dan beberapa pepohonan tinggi. Namun, tanaman yang paling dominan adalah padi. Parameter karakteristik kekasapan permukaan (d, z0, dan u*) bervariasi terhadap kecepatan angin (Gambar 18). Parameter d cenderung menurun dengan bertambahnya kecepatan angin (Gambar 18a). Hasil tersebut serupa dengan hasil dari Penman and Long (1960), Udagawa (1966), Maki et al. (1968), Hayashi (1979), dan Azevedo and Verma (1986) dalam Kimura et al. (1999). Hal tersebut disebabkan oleh tinggi tanaman yang minimum (LAI minimum) dan jarak antar tanaman yang maksimum (kerapatan tanaman rendah). Pada periode hujan, aktivitas bertanam cukup tinggi. Hal tersebut berarti awal penanaman tanaman pertanian, khususnya padi, sehingga tinggi tanaman masih rendah (LAI masih minimum) dan jarak antar tanamannya maksimum (kerapatan tanaman rendah) karena tanamannya masih muda. Berdasarkan hal tersebut, sering kali angin yang melewati permukaan pertanian di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor sangat kuat pada periode hujan, maka menyebabkan merunduknya kanopi tanaman, sehingga menyebabkan parameter d rendah. Selain itu, kanopi tanaman, khususnya padi merunduk disebabkan oleh bulir padi yang telah berisi menyebabkan parameter d menjadi semakin rendah, jika disertai juga oleh hembusan angin yang kuat. Namun, parameter d pada periode kemarau lebih tinggi dibandingkan pada periode hujan. Hal ini dapat disebabkan oleh kerapatan tanaman yang tinggi mengakibatkan hembusan angin yang kuat hanya sedikit mempengaruhi perubahan parameter d. Kerapatan tanaman yang tinggi dan tinggi tanaman yang maksimum, tetapi bulir padi belum berisi menyebabkan angin sulit menembus ke dalam kanopi tanaman tersebut, sehingga parameter d rendah, terutama terjadi pada periode kemarau. Selain itu, dapat dipengaruhi juga oleh angin yang berasal dari berbagai arah yang menyebabkan parameter d tidak berubah. Paramater z0 cenderung meningkat pada periode hujan dan cenderung menurun pada periode kemarau (Gambar 18b). Parameter z0 tidak hanya dipengaruhi oleh tinggi kanopi tanaman, tetapi juga dipengaruhi oleh bentuk dan kerapatan tanaman (Lettau 1969 dalam Kimura et al. 1999). Perubahan parameter z0 bervariasi dengan bertambahnya kecepatan angin. Hasil tersebut serupa dengan hasil Penman and Long (1960), Udagawa (1966), dan Maki et al. (1968) dalam Kimura et al. (1999). Hasill tersebut menunjukkan angin dapat menembus kanopi tanaman ketika anginnya kuat dengan z0 dipengaruhi oleh kompleksitas batang atau struktur daun dalam kanopi. Namun pada periode kemarau terjadi penurunan z0. Hasil tersebut serupa dengan hasil Azevedo and Verma (1989) dalam Kimura et al. (1999). Penurunan z0 akibat dari gerakan daun-daun yang membentuk posisi streamlined ketika anginnya kuat dan juga terjadi penurunan pindahan momentum. Peningkatan z0 akan memungkinkan transfer momentum dari permukaan kanopi ke lapisan lebih dalam akibat lamabaian tangkai dan batang tanaman dengan bertambahnya kecepatan angin. Parameter u* cenderung meningkat dengan bertambahnya kecepatan angin (Gambar 18c). Nilai u* berkisar pada 0.008-0.357 m s-1. Hal ini dipengaruhi oleh kekasaran permukaan yang dilewati oleh angin. Permukaan yang dilewati angin semakin kasar menyebabkan kecepatan angin semakin berkurang. Hal ini berkaitan dengan pengaruh gaya gesek permukaan yang ditimbulkan, sehingga semakin meningkatnya ketinggian, maka kecepatan angin akan 19 Tabel 2 Rata-rata kecepatan angin, friction velocity (u*), koefisien transfer momentum (Km), dan transfer momentum (τ) di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada periode hujan dan periode kemarau. Stabilitas Pukul u* Km1 Km2 Km3 τ1 τ2 u Periode Atmosfer (WS) (m s-1) (m s-1) (m2 s-1) (m2 s-1) (m2 s-1) (N m-2) (N m-2) 07.00 0.1167 0.0417 0.0667 0.1167 0.1668 0.0029 0.0051 Periode Netral 14.00 0.1927 0.0688 0.1101 0.1927 0.2753 0.0139 0.0243 Hujan 18.00 0.3714 0.1327 0.2122 0.3714 0.5306 0.0223 0.0389 07.00 0.1148 0.0410 0.0656 0.1148 0.1641 0.0033 0.0059 Periode Netral 14.00 0.1822 0.0651 0.1041 0.1822 0.2603 0.0107 0.0188 Kemarau 18.00 0.2777 0.0992 0.1587 0.2777 0.3967 0.0147 0.0257 Km1 dan 1 : koefisien transfer momentum dan transfer momentum pada ketinggian 4 meter, Km2 dan 2 : koefisien transfer momentum dan transfer momentum pada ketinggian 7 meter, Km3 dan 3 : koefisien transfer momentum dan transfer momentum pada ketinggian 10 meter 0.30 4.5 0.25 0.20 0.15 0.10 0.9 1.0 1.1 1.2 -1 u (m s ) 1.3 (a) 0.30 Km (m2 s-1) Koefisien Transfer Momentum (Km) Tingkah laku perubahan nilai d dan z0 dapat diterangkan oleh transfer momentum dari permukaan kanopi menuju ruang-ruang di antara tanaman ketika batang-batang dan daun-daun tanaman mulai bergoyang karena tiupan angin. Koefisien transfer momentum (Km) menggambarkan jumlah massa dan sifat atmosfer yang dipindahkan setiap detiknya dari dan ke tanaman. Nilai koefisien transfer momentum (Km) ini ditentukan pada kondisi atmosfer netral. Koefisien transfer momentum semakin meningkat dengan bertambahnya ketinggian (Gambar 19). Hal ini dipengaruhi oleh kecepatan angin pada tiga ketinggian tersebut. Ketinggian pengukuran semakin jauh dari permukaan, maka kecepatan angin semakin tinggi karena pengaruh gaya gesek dengan permukaan yang semakin kecil. Peningkatan kecepatan angin ini akan meningkatkan kecepatan kasap, sehingga akan meningkatkan koefisien transfer momentum terhadap ketinggian. Peningkatan koefisien transfer momentum pada periode hujan lebih tinggi dibandingkan pada periode kemarau (Gambar 19). Perbedaan ini disebabkan oleh kecepatan angin pada kedua periode tersebut. Kecepatan angin pada periode hujan lebih besar dibandingkan pada periode kemarau. Hal ini berarti kecepatan angin rata-rata pada periode hujan lebih tinggi dibandingkan pada periode kemarau. Km (m2 s-1) semakin meningkat. Ini disebabkan oleh pengaruh gesekan permukaan berkurang dengan bertambahnya ketinggian. Sebaliknya, pada ketinggian dekat dengan permukaan tanah atau rumput kecepatan anginnya lambat akibat gesekan yang ditimbulkan oleh interaksi angin yang bergerak di atas permukaan yang tidak rata. Gesekan cenderung memperlambat gerakan udara karena gaya gesekan bekerja berlawanan arah dengan arah gerak udara. 0.25 0.20 0.15 0.10 0.9 1.0 1.1 1.2 -1 u (m s ) 1.3 (b) Gambar 19 Hubungan antara koefisien transfer momentum (Km) dan kecepatan angin (u) pada (a) periode hujan dan (b) periode kemarau. Kecepatan angin ini akan mempengaruhi tingkah laku dari parameter-parameter kekasapan, seperti zero-plane displacement (d), roughness length (z0), dan friction velocity (u*). Hal ini berkaitan dengan lambaian tanaman dan karakteristik permukaan yang dilewati angin (kekasapan permukaan). Oleh karena itu, lambaian tanaman dan kekasapan permukaan berperan τ3 (N m-2) 0.0073 0.0347 0.0556 0.0084 0.0268 0.0368 20 Tabel 3 Rata-rata transfer bahang (QH dalam satuan MJ m-2 hari-1) di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor berdasarkan stabilitas atmosfer stabil dan tidak stabil pada periode hujan dan periode kemarau. Stabilitas dT/dz QH dT/dz QH Periode Atmosfer (4-7 m) (4-7 m) (7-10 m) (7-10 m) Stabil 0.0780 1.9337 0.0385 2.0393 Periode Hujan Tidak Stabil -0.0606 -2.6785 -0.1102 -4.1879 Periode Kemarau Stabil 0.0594 2.4165 0.0278 1.8241 Tidak Stabil -0.0491 -4.0337 -0.0424 -3.4813 membentuk olakan di atas permukaan kanopi, sehingga dengan adanya olakan tersebut akan memperlancar bahan dan sifat atmosfer yang dipertukarkan (CO2, O2, uap air, bahang, dan momentum) dari dan ke permukaan daun tanaman. Adanya olakan tersebut akan meningkatkan proses fotosintesis pada tanaman karena adanya masukan CO2. Laju fotosintesis naik dengan adanya masukan CO2 yang dalam peredarannya lebih banyak diatur oleh olakan (Chang 1986). Transfer Momentum (τ) Transfer momentum (τ) ditentukan pada stabilitas atmosfer netral. Penentuan transfer momentum dengan menggunakan metode aerodinamik. Transfer momentum mengalami peningkatan terhadap ketinggian dan terhadap waktu (Tabel 2). Transfer momentum semakin meningkat dengan bertambahnya ketinggian. Selain itu, transfer momentum juga semakin meningkat dari pagi hari hingga menjelang sore hari. Hal ini dipengaruhi oleh kecepatan angin. Kecepatan angin akan semakin meningkat dengan bertambahnya ketinggian akibat dari semakin berkurangnya gaya gesek antara permukaan dengan lapisan udara. Selain itu, kecepatan angin semakin meningkat dari pagi hari hingga menjelang sore hari karena radiasi matahari dan juga radiasi bumi yang mempengaruhi suhu permukaan, yang kemudian akan mempengaruhi kecepatan angin di permukaan. Hal tersebut akan memunculkan olakan di permukaan. Dengan adanya olakan tersebut akan memperlancar transfer momentum ke lapisan udara di atasnya. Transfer momentum () berkisar 0.0029-0.0556 N m-2 pada periode hujan dan 0.0033-0.0368 N m-2 pada periode kemarau. Hal tersebut menunjukkan transfer momentum pada periode hujan lebih tinggi dibandingkan pada periode kemarau. Hal ini dipengaruhi oleh gradien angin pada kedua periode tersebut. Gradien angin pada periode hujan lebih besar dibandingkan pada periode 4.6 kemarau. Hal ini berarti kecepatan angin ratarata pada periode hujan lebih tinggi dibandingkan pada periode kemarau, sehingga akan mempengaruhi besarnya koefisien transfer momentum, yang kemudian juga akan mempengaruhi besarnya transfer momentum setiap ketinggian. Besarnya kecepatan angin ini akan mempengaruhi parameter-parameter karakteristik kekasapan (d, z0, dan u*). Hal ini berkaitan dengan tingkah laku parameterparameter kekasapan dalam pemindahan bahan dan sifat atmosfer dari dan ke permukaan daun tanaman akibat adanya olakan yang terjadi di permukaan tanaman. Dengan adanya olakan tersebut akan memperlancar pemindahan bahan dan sifat atmosfer yang dipertukarkan (khususnya momentum), sehingga diharapkan tanaman dapat tumbuh dengan baik. Oleh karena itu, transfer momentum akan lebih efektif pada periode hujan dibandingkan pada periode kemarau. 4.7 Transfer Bahang (QH) Transfer bahang (QH) ditentukan pada stabilitas atmosfer tidak stabil dan stabil. Gradien suhu bernilai positif berarti terjadi lapse rate, sedangkan gradien suhu bernilai negatif berarti terjadi inverse (Tabel 3). Nilai QH berkisar -4.1879-2.0393 MJ m-2 hari-1pada periode hujan dan -4.0337-2.4165 MJ m-2 hari-1 pada periode kemarau. Wohlfahrt et al. (2010) menyatakan bahwa pada metode aerodinamik nilai negatif menunjukkan transfer bahang ke luar dari permukaan, sedangkan nilai positif menunjukkan transfer bahang masuk ke permukaan. Berdasarkan hasil yang diperoleh, transfer bahang ke luar dari permukaan pada stabilitas atmosfer tidak stabil, sedangkan transfer bahang masuk ke dalam permukaan pada stabilitas atmosfer stabil. Rata-rata transfer bahang pada ketinggian 7 hingga 10 meter lebih tinggi dibandingkan pada ketinggian 4 hingga 7 meter. Transfer bahang pada kondisi atmosfer tidak stabil lebih besar dibandingkan pada kondisi 21 atmosfer stabil. Hal tersebut menunjukkan pada lapisan udara 7 hingga 10 meter pada kondisi atmosfer tidak stabil terjadi masukkan massa dan energi bahang yang cukup besar. Selain itu, Transfer bahang cenderung meningkat dengan bertambahnya ketinggian pada periode hujan, tetapi cenderung menurun pada periode kemarau. Hal tersebut karena adanya masukan massa dan energi yang berasal dari berbagai arah, sehingga transfer bahang pada lapisan udara 7 hingga 10 meter dengan periode hujan (kondisi atmosfer stabil dan tidak stabil) tinggi. Adanya transfer bahang ke lapisan udara di atasnya akan mengurangi cekaman panas pada permukaan tanaman, sehingga suhu permukaan di sekitar tanaman akan lebih favourable untuk proses fisiologi tanaman. Hal ini menyebabkan respirasi akan berkurang dan transpirasi meningkat, sehingga zat-zat yang diperlukan untuk pertumbuhan tanaman lebih tersedia dengan asumsi ketersediaan air mencukupi. Hal ini berarti fotosintat nettonya akan lebih tinggi serta perkembangan dan pertumbuhan tanaman akan lebih baik. V. SIMPULAN DAN SARAN 5.1 Simpulan Pola cuaca harian (radiasi matahari, suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin) di wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor mengalami fluktuasi setiap harinya. Profil suhu udara, kelembaban udara, dan kecepatan angin pada tiga ketinggian pengukuran memiliki gradien yang kecil. Gradien sifatsifat atmosfer dengan ketinggian bervariasi dari waktu ke waktu dan seringkali keakuratan sensor yang tidak cukup tinggi menyebabkan gradien tersebut tidak terdeteksi, terutama pada kondisi atmosfer netral. Stabilitas atmosfer yang diperoleh yaitu netral, stabil, dan tidak stabil. Stabilitas atmosfer stabil lebih banyak terjadi pada periode hujan, sedangkan stabilitas atmosfer tidak stabil lebih banyak terjadi pada periode kemarau. Hal ini dipengaruhi oleh radiasi yang diterima oleh permukaan bumi. Parameter karakteristik kekasapan (d, z0, dan u*) dan koefisien transfer momentum (Km) bervariasi terhadap kecepatan angin. Secara umum, periode hujan dan kemarau mempengaruhi nilai-nilai tersebut dan parameter-parameter kekasapan pada periode hujan cenderung lebih tinggi dibandingkan pada periode kemarau. Nilai z 0 wilayah Situ Gede berkisar pada 0.00-0.51 meter, d berkisar pada 0.38-4.00 meter, dan u* berkisar pada 0.008-0.357 m s-1. Km berubah dengan ketinggian serta periode hujan dan kemarau mempengaruhi nilainya. Transfer momentum () bervariasi dengan ketinggian dan pada periode hujan lebih tinggi dibandingkan pada periode kemarau, berkisar pada 0.0029-0.0556 N m-2 pada periode hujan dan 0.0033-0.0368 N m-2 pada periode kemarau. Transfer momentum akan lebih efektif pada periode hujan dibandingkan pada periode kemarau karena perbedaan besarnya kecepatan angin pada kedua periode tersebut yang menyebabkan olakan akibat dari pengaruh parameter karakteristik kekasapan terhadap kecepatan angin, yang akan memperlancar pemindahan bahan dan sifat atmosfer yang dipertukarkan (khususnya momentum), sehingga diharapkan tanaman dapat tumbuh dengan baik. Transfer bahang (QH) berkisar -4.1879-2.0393 MJ m-2 hari-1 pada periode hujan dan -4.0337-2.4165 MJ m-2 hari-1 pada periode kemarau. Rata-rata transfer bahang pada ketinggian 7 hingga 10 meter lebih tinggi dibandingkan pada ketinggian 4 hingga 7 meter. Selain itu, rata-rata transfer bahang pada kondisi atmosfer tidak stabil lebih tinggi dibandingkan pada kondisi atmosfer stabil. Hal tersebut berarti terjadi transfer bahang ke lapisan udara di atasnya, sehingga suhu permukaan pertanaman dapat dijaga pada tingkat optimum. Hal tersebut menyebabkan proses fisiologis tanaman dapat berlangsung secara optimum. Dari hasil observasi lapang, walaupun pada saat curah hujan lebih rendah, wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor mempunyai tingkat suplai air yang tinggi. 5.2 Saran Penelitian dan pengkajian karakteristik kekasapan permukaan wilayah pertanian ini dapat diaplikasikan untuk menghitung besarnya transfer/pertukaran momentum, bahang, dan massa. Penelitian lebih lanjut diperlukan dengan frekuensi pengamatan yang lebih tinggi (per jam) dan menggunakan peralatan yang mampu mendeteksi gradien sifat-sifat atmosfer (seperti CO2, O2, uap air, bahang, dan momentum) yang kecil sekalipun. DAFTAR PUSTAKA Arya SP. 2001. Introduction to Micrometeorology. Ed ke-2. San Diego: Academic Pr. 22 [BMKG] Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. 2012. Prakiraan Musim Hujan 2012/2013 di Indonesia. Jakarta (ID): Badan Meteorologi Klimatologi dan Geofisika. Cataldo J, Zeballos M. 2009. Roughness terrain consideration in a wind interpolation numerical model. 11th Americas Conference on Wind Engineering. San Juan, Puerto Rico, June 22-26, 2009. Chang J. 1986. Climate and Agriculture. Chicago, USA (US): University of Wisconsin. Dong Z, Gao S, Fryrear DW. 2001. Drag coefficients, roughness length and zero-plane displacement height as disturbed by artificial standing vegetation. J Arid Environments 49: 485-505. Gardiner B. 2004. Airflow over forests and forest gaps. BWE Tree Workshop Forestry Commission. March 2004. Geiger R. 1959. The Climate Near the Ground. Cambrige: Harvard University Pr. Hatfield JL, Prueger JH, Sauer TJ, Ramirez GH. 2010. Energy balance and turbulent partitioning in a cornsoybean rotation in the Midwestern US. J Theor Apll Climatol 100: 79-92. Johnson CE, PV Biscoe, JA Clark, EJ Littleton. 1976. Turbulent transfer in a barley canopy. J Agric Meteorol 16 : 17-35. June T. 1987. Medan Angin pada Pertanaman Kacang Kedelai (Glycine max (L.) Merr) dengan Arah Baris Berbeda. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. June T. 2012. Modul Praktikum Mikrometeorologi: Pengukuran Profil Iklim Mikro, Fluks Momentum, Fluks Bahang dan Fluks Uap Air dari Permukaan Kanopi Tanaman. [tidak dipublikasi]. Bogor: Fakultas Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam, Departemen Geofisika Meteorologi Institut Pertanian Bogor. Kimura R, Otsuki K, Kamichika M. 1999. Relationship between the zero-plane displacement and the roughness length over sorghum and alfalfa canopies. J Agric Meteorol 55 (1) : 15-24. Kotani A, Sugita M. 2005. Seasonal variation of surface fluxes and scalar roughness of suburban land covers. J Agric Forest Meteorol 135: 1-21. Lettau H. 1969. Note on aerodynamic roughness-parameter estimation on the basis of roughness-element description. J Appl Met. 8: 828-228. Maharany R. 1999. Karakteristik Iklim Mikro pada Berbagai Tipe Perkarangan (Studi Kasus di Desa Sukatani, Kecamatan Sukaraja, Bogor). [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Martano P. 2000. Estimation of surface roughness length and displacement height from single-level sonic anemometer data. J Appl Meteorol. 39: 708-715. McInnes KJ, Heilman JL, Gesch RW. 1991. Momentum roughness and zeroplane displacement of ridge furrow tilled soil. J Agric Forest Meteorol 55: 167-179. McIntosh DH. 1972. Meteorology Glossary. London: Her Majesty’s Sattionery Office. Mohan M, Tiwari MK. 2004. Study of momentum transfer within a vegetation canopy. Proceedings of Indian Acad Science on the Earth Planet Science. March 2004. p. 67-72 Monteith JL. 1973. Principles of Environment Physics. Edward Arnold. Oke TR. 1978. Boundary Layer Climates. London: Methuen & Co Ltd. Paulson CA. 1970. The mathematical representation of wind speed and temperature profiles in the unstable atmospheric surface layer. J Appl Meteorol 9: 857-861. Pereira AR, Marin FR, Angelocci LR, Nova NAV, Sentelhas PC. 2003. Difficulties with micrometeorological methods to estimate evapotranspiration in small citrus orchard. J Revista Brasileira de Meteorologia 18(1): 13-20. 23 Retnowati E. 1984. Medan Angin dalam Suatu Pertanaman Padi Sawah (Oryza sativa Linn) Varietas Cisadane. [skripsi]. Bogor (ID): Institut Pertanian Bogor. Rosenberg NJ. 1974. Microclimate. New York (US): John Willey and Sons. Rosenberg NJ, Baldocchi DD, Verma SB. 1983. Characteristics of air flow above and within soybean canopies. Boundary Layer Meteorology 25: 43-54. Riou Ch. 1984. Simplified calculation of the zero-plane displacement from wind speed profiles. J Hydrol 69: 351-357. Schwerdtfeger P. 1976. Physical Principles of Micro-meteorological Measurments. Amsterdam (NL): Elsevier Science. Stull RB. 1950. An Introduction to Boundary Layer Meteorology. London: Kluwer Academic. Stull RB. 2000. Meteorology for Scientists and Engineers. USA (US): Brooks/Cole. Sutton OG. 1953. Micrometeorology. New York (US): McGraw-Hill. Tennekes H. 1972. The logarithmic wind profile. J Atmospheric Science 30: 234-238. Tjasyono B. 2004. Klimatologi. Bandung: ITB. Thom AS. 1975. Momentum, mass and heat exchange of plant communities. In: Monteith JL, editor. Vegetation and The Atmosphere. London: Academic Pr. p 63. Tsai JL, Tsuang BJ. 2005. Aerodynamic roughness over an urban area and over two farmland in a populated are as determined by wind profiles and surface energy flux measurements. J Agric Forest Meteorol 132: 154-170. Verhoet A, McNaughton KG, Jacobs AFG. 1997. A parameterization of momentum roughness length and displacement hight for a wide range of canopy densities. J Hydrology Earth System Science 1: 81-91. Weligepolage K, Gieske AS, Tol C, Timmermans J, Su Z. 2012. Effect of sub-layer correction on roughness parameterization of a Douglas fir forest. J Agric Forest Meteorol 162-163: 115-126. Wohlfahrt G, Irschick C, Thalinger B, Hortnagl L, Obojes N, Hammerle A. 2010. Insights from independent evapotransfiration estimates for closing the energy balance: A grassland case study. J Vadose Zone 9: 1025-1033. Yanlian Z, Xiaomin S, Zhilin Z, Renhua Z, Jing T, Yunfen L, Dexin G, Guoru Y. 2006. Surface roughness length dynamic over several different surface and its effects on modeling fluxes. J Earth Sciences 49: 262-272. Yuhao M, Shuhua L, Chenyi Z, Lichao L, Jing L. 2008. Study of aerodynamic parameters on different underling surface. J Acta Meteorol Sinica 21(1) : 87-97. Zhang G, Leclerc MY, Karipot A. 2010. Local flux-profile relationships of wind speed and temperature in canopy layer in atmospheric stable conditions. J Biogeosciences 7: 3625-3636. Zoomakis NM. 1995. Momentum diffusivity profiles in and above a forest canopy. J Atmosfera 8: 45-51. LAMPIRAN 25 Lampiran 1 Curah hujan dasarian wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011 Tahun Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni 2011 Juli Agustus September Oktober November Desember Dasarian I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III I II III Curah Hujan (mm) 118.8 68.6 15.3 34.8 12.6 29.1 58.7 47.0 34.3 56.5 136.2 85.7 63.6 87.8 210.5 183.5 26.3 64.8 44.0 140.2 17.8 3.9 58.0 80.1 31.6 57.8 16.5 18.9 79.9 157.2 56.3 300.6 100.8 106.9 83.0 154.7 26 Lampiran 2 Tahun 2011 Intensitas radiasi matahari bulanan wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011 dan contoh perhitungan intensitas radiasi matahari Bulan Intensitas Radiasi Matahari (MJ m-2 bulan-1) Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Agustus September Oktober November Desember Total 300 324 363 398 389 385 409 463 459 438 373 364 4666 Contoh Perhitungan Intensitas Radiasi Diketahui: Pembacaan skala gun bellani pada tanggal 31 Desember 2010 adalah 15.4 cc Skala gun bellani dikembalikan pada tanggal 31 Desember 2010 adalah 3.4 cc Pembacaan skala gun bellani pada tanggal 1 Januari 2011 adalah 29.2 cc Skala gun bellani dikembalikan pada tanggal 1 Januari 2011 adalah 3.6 cc Jawab: skala awal : skala gun bellani yang dikembalikan pada hari berikutnya 1 cc = 1 ml 1. Penambahan zat cair Penambahan zat cair = Y − X Penambahan zat cair = 29.2 − 3.4 = 25.8 cc = 25.8 ml Penambahan zat cair pada tanggal 1 Januari 2011 sebesar 25.8 ml 2. Konversi satuan ml ke dalam cal cm-2 Konversi satuan ml ke dalam cal cm-2, yaitu sebagai berikut: Hasil tersebut (25.8 ml), kemudian lihat tabel pada angka 25 dengan nonius 0.8 diperoleh 331 cal cm-2. 3. Konversi satuan cal cm-2 ke dalam MJ m-2 1 cal = 4.184 J cal 4.184 J 4.184 MJ 4.184 MJ = 1 2 = −4 2 = −4 cm 10 m 10 × 106 m2 102 m2 Jadi, 331 cal 4.184 MJ = 331 × = 13.84 MJ m−2 2 cm 102 m2 27 Lampiran 3 Suhu udara bulanan wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor berdasarkan tiga ketinggian dan tiga waktu pengamatan pada tahun 2011 Suhu udara bulanan berdasarkan tiga ketinggian Tahun Bulan Januari Februari Maret April Mei Juni 2011 Juli Agustus September Oktober November Desember Rata-Rata T1 25.3 25.6 25.4 25.8 26.0 26.1 25.8 25.7 26.1 26.1 26.0 26.0 25.9 Suhu Udara Bulanan (oC) T2 25.4 25.7 25.6 25.9 26.0 26.2 25.8 25.8 26.1 26.2 26.1 26.0 25.9 T3 25.2 25.6 25.4 25.7 26.0 26.1 25.8 25.7 26.1 26.2 26.0 25.9 25.8 T1 : suhu udara pada ketinggian 4 meter, T2 : suhu udara pada ketinggian 7 meter, T3 : suhu udara pada ketinggian 10 meter Suhu udara bulanan berdasarkan tiga waktu pengamatan Suhu Udara Bulanan (oC) Tahun Bulan Pukul 07.00 WS Pukul 14.00 WS Pukul 18.00 WS Januari 23.4 27.8 26.7 Februari 23.3 28.9 27.1 Maret 23.3 28.6 26.7 April 23.5 30.0 26.3 Mei 23.5 30.3 26.7 Juni 22.9 31.0 27.8 2011 Juli 22.6 30.7 27.3 Agustus 21.8 31.2 28.1 September 22.5 31.9 27.6 Oktober 23.4 31.1 26.8 November 24.0 30.1 26.0 Desember 23.9 29.4 26.5 Rata-Rata 23.2 30.1 27.0 28 Lampiran 4 Kelembaban relatif (RH) bulanan wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor berdasarkan tiga ketinggian dan tiga waktu pengamatan pada tahun 2011 Kelembaban relatif (RH) bulanan berdasarkan tiga ketinggian RH (%) Tahun Bulan RH1 RH2 Januari 81 81 Februari 79 79 Maret 81 81 April 81 82 Mei 82 82 Juni 76 76 2011 Juli 76 76 Agustus 70 71 September 71 72 Oktober 77 76 November 80 80 Desember 82 82 Rata-Rata 78 78 RH3 81 78 81 81 82 75 75 70 71 75 79 82 78 RH1 : kelembaban relatif pada ketinggian 4 meter, RH2 : kelembaban relatif pada ketinggian 7 meter, RH3 : kelembaban relatif pada ketinggian 10 meter Kelembaban relatif (RH) bulanan berdasarkan tiga waktu pengamatan RH Bulanan (%) Tahun Bulan Pukul 07.00 WS Pukul 14.00 WS Januari 92 74 Februari 90 69 Maret 92 71 April 93 67 Mei 94 68 Juni 93 59 2011 Juli 93 58 Agustus 89 52 September 89 52 Oktober 91 60 November 92 65 Desember 92 70 Rata-Rata 92 64 Pukul 18.00 WS 77 76 79 84 83 76 76 69 73 78 83 84 78 29 Lampiran 5 Kecepatan angin bulanan wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor berdasarkan tiga ketinggian dan tiga waktu pengamatan pada tahun 2011 Kecepatan angin bulanan berdasarkan tiga ketinggian Kecepatan Angin (m s-1) Tahun Bulan u1 u2 Januari 1.0 1.3 Februari 0.9 1.2 Maret 0.8 1.2 April 0.9 1.2 Mei 0.8 1.0 Juni 0.9 1.2 2011 Juli 1.0 1.2 Agustus 1.1 1.3 September 1.3 1.5 Oktober 1.3 1.4 November 1.1 1.2 Desember 1.0 1.2 Rata-Rata 1.0 1.2 u3 1.6 1.5 1.4 1.4 1.2 1.3 1.3 1.5 1.6 1.6 1.4 1.3 1.4 u1 : kecepatan angin pada ketinggian 4 meter, u2 : kecepatan angin pada ketinggian 7 meter, u3 : kecepatan angin pada ketinggian 10 meter Kecepatan angin bulanan berdasarkan tiga waktu pengamatan Kecepatan Angin (m s-1) Tahun Bulan Pukul 07.00 WS Pukul 14.00 WS Pukul 18.00 WS Januari 0.6 1.5 1.8 Februari 0.5 1.3 1.7 Maret 0.6 1.3 1.6 April 0.6 1.2 1.7 Mei 0.6 0.9 1.5 Juni 0.6 1.1 1.7 2011 Juli 0.6 1.1 1.8 Agustus 0.8 1.2 2.0 September 0.9 1.2 2.3 Oktober 0.7 1.4 2.2 November 0.6 1.3 1.7 Desember 0.5 1.3 1.6 Rata-Rata 0.6 1.2 1.8 Lampiran 6 Perubahan arah angin setiap bulan wilayah Situ Gede, Darmaga, Bogor pada tahun 2011 NW W Jan-11 N 35 25 15 5 -5 SW NW W NE E NW W Feb-11 N 15 10 5 0 -5 NE NW E SW SE Mar-11 N 25 15 5 -5 W SE NE NW E SW Apr-11 N 20 15 10 5 0 -5 W SE SW NE E SE NW W May-11 N 10 5 0 -5 SW S S S S Jun-11 N 20 15 10 5 0 -5 Jul-11 N 20 15 10 5 0 -5 Aug-11 N 15 10 5 0 -5 Sep-11 N 35 25 15 5 -5 Oct-11 N 25 15 5 -5 SW E SE S NW W NE NW E SW W SE NE NW E SW W SE S SW NW W SW NE E SE S S NW W Dec-11 N 10 5 0 -5 SW E SE S Nov-11 N 15 10 5 0 -5 NE NW W E SE S NE NE SW NE E SE S NE E SE S 30 31 Lampiran 7 Diagram alir metode penelitian Suhu Udara (konversi satuan) Kecepatan Angin (konversi satuan) Karakteristik Kekasapan Permukaan Zero-plane Displacement (d) Δu 2 z1 − z3 Δu d= Δu 2 a2 −1 Δu Friction Velocity (u*) k u∗ = b Roughness Length (z0) z0 = exp a a2 Kategori Stabilitas Atmosfer Richardson Number (Ri) ∂θ ∂z Ri = ∂u Ta ∂z Netral (-0.01 ≤ Ri ≤ 0.01) Stabil (Ri > 0.01) Tidak Stabil (Ri < -0.01) g 2 Penentuan m s Faktor koreksi stabilitas atmosfer = Ri ; Ri < 0 Ri = (1−5Ri ) = 0.2 ; 0 ≤ Ri ≤ 0.1 Koefisien Transfer Momentum (Km) K m (z) = k z u∗ ; Ri > 0.1 Perhitungan m s s = m 2 = (1 − 15)0.5 s = m = 1 + 5 ;<0 ;0 Transfer Momentum (τ) τ = ρ Km ∂u ∂z Transfer Bahang (QH) Q H = ρCp k 2 u2 − u1 θ2 − θ1 ln z2 − d z1 − d 2 m s Pengaruh Periode Hujan dan Periode Kemarau Lampiran 8 Tanggal 3 April 2011 Pukul 14.00 WS Contoh perhitungan Ketinggian Pengukuran 4 meter 7 meter 10 meter Suhu Udara Kecepatan angin (oC) (oK) km jam-1 m s-1 30.0 29.8 29.6 303.0 302.8 302.6 4.0 5.8 6.2 1.11 1.60 1.72 Karakteristik Kekasapan Permukaan d (meter) 3.67 A. Konversi Suhu Udara Data suhu udara pada tiga ketinggian pengukuran dalam satuan dikonversi kedalam oK, yaitu dengan persamaan sebagai berikut: u* (m s-1) z0 (meter) 3.31 × 10 −15 τ (N m-2) Ri s m 0.03 0.06 0.08 0.004 0.007 0.009 -0.18 1.93 1.39 QH (MJ m−2 hari−2 ) 4-7 meter 7-10 meter -2.28 -6.85 4-10 meter -3.44 0.49 2 × 4 − 10 0.11 d= = 3.67 meter 0.49 2 1.0182 × −1 0.11 Roughness Length (z0) dan Friction Velocity (u*) Parameter z0 dan u* ditentukan dengan regresi linier. Nilai slope (b) dan intercept (a) dari grafik dapat digunakan untuk menentukan z 0 dan u*, yaitu dengan persamaan sebagai berikut: y = bx + a 1.0182 × o C 30.3oC = 30.0 + 273 = 303.0 oK B. Konversi Kecepatan Angin Data kecepatan angin pada tiga ketinggian pengukuran dalam satuan km jam-1 dikonversi kedalam m s-1, yaitu dengan persamaan sebagai berikut: 1000 m 1 jam 4.0 km jam−1 = 4.0 km jam−1 × × == 1.11 m s −1 1 km 3600 s C. Karakteristik Kekasapan Permukaan Penentuan karakteristik kekasapan permukaan, yaitu sebagai berikut: 1. Zero-plane Dispalcement (d) Penentuan zero-plane displacement awal dengan persamaan berikut: d0 = 0.7 h d0 = 0.7 × 2.14 = 1.5 meter h merupakan tinggi rata-rata tanaman sebesar 2.14 meter. Nilai d0 digunakan untuk menentukan d terukur, yaitu dengan persamaan berikut: Δu 2 a2 z1 − z3 Δu d= Δu 2 a2 −1 Δu 0.02 Km (m2 s-1) 2. k u z + ln z0 u∗ k 0.4 u∗ = = = 0.02 m s −1 b 20.12 ln z − d = z0 = exp a = exp −33.34 = 3.31 × 10−15 m D. Koefisien Transfer Momentum (K m) Penentuan koefisien transfer momentum (Km) dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: K m (z) = k z u∗ K m 4 meter = 0.4 × 4 × 0.02 = 0.03 m2 s −1 K m 7 meter = 0.4 × 7 × 0.02 = 0.06 m2 s −1 K m 10 meter = 0.4 × 10 × 0.02 = 0.08 m2 s −1 32 E. Perhitungan suhu potensial (θ) dan kerapatan udara (ρ) Suhu potensial dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut: θ = T − Γd × z θ (4 meter) = 303.0 − −0.00976 × 4 = 303.04 K θ (7 meter) = 302.8 − −0.00976 × 7 = 302.87 K θ (10 meter) = 302.6 − −0.00976 × 10 = 302.70 K Kerapatan udara (ρ) dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut: 273.15 ρ = 1.293 T 273.15 = 1.17 kg m−3 ρ = 1.293 × 302.8 F. Transfer Momentum (τ) Penentuan transfer momentum (τ) dengan menggunakan persamaan sebagai berikut: ∂u τ = ρ Km ∂z (1.72 − 1.11) τ 4 meter = 1.17 × 0.03 × = 0.004 m2 s −1 (10 − 4) (1.72 − 1.11) τ 7 meter = 1.17 × 0.06 × = 0.007 m2 s −1 (10 − 4) (1.72 − 1.11) τ 10 meter = 1.17 × 0.08 × = 0.009 m2 s −1 (10 − 4) G. Richardson Number (Ri) dan Kategori Stabilitas Atmosfer Richardson number dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut: ∂ϴ g ∂z Ri = ∂u 2 Ta ∂z 302.70 − 303.04 9.8 × 10 − 4 Ri = = −0.18 1.72 − 1.11 2 302.8 × 10 − 4 Ri bernilai -0.18, maka kategori stabilitas atmosfernya adalah tidak stabil. H. Penentuan m s Berdasarkan nilai Ri yang diperoleh, maka faktor koreksi stabilitas atmosfernya adalah = −0.18 Jadi, s = (1 − (15 × −0.18))0.5 = 1.93 m 2 = (1 − (15 × −0.18))0.5 = 1.93 m = (1.93)0.5 = 1.39 I. Perhitungan Transfer Bahang (QH) Transfer bahang dapat ditentukan dengan persamaan sebagai berikut: Q H = ρCp k 2 u2 − u1 θ2 − θ1 ln z2 − d z1 − d 2 m s Transfer Bahang antara Ketinggian 4 hingga 7 meter Q H1 = 1.17 × 1004.67 × 0.42 × 1.6 − 1.11 × 302.87 − 303.04 ln −2 −2 7 − 3.67 4 − 3.67 2 × 1.39 × 1.93 Q H1 = −2.28 MJ m hari Transfer Bahang antara Ketinggian 7 hingga 10 meter Q H2 = 1.17 × 1004.67 × 0.42 × 1.72 − 1.6 × 302.70 − 302.87 ln −2 Q H2 = −6.85 MJ m −2 hari 10 − 3.67 7 − 3.67 2 × 1.39 × 1.93 Transfer Bahang antara Ketinggian 7 hingga 10 meter Q H3 = 1.17 × 1004.67 × 0.42 × 1.72 − 1.11 × 302.70 − 303.04 ln Q H3 = −3.44 MJ m−2 hari−2 10 − 3.67 7 − 3.67 2 × 1.39 × 1.93 33 Lampiran 9 Pukul (WS) Pukul 07.00 Bulan Januari Februari Maret Hasil perhitungan Ri, zero-plane displacement (d), friction velocity (u*), roughness length (z0), koefisien transfer momentum (K m), dan transfer momentum () pada kondisi atmosfer netral berdasarkan tiga waktu pengamatan Tanggal 8 18 19 20 21 24 26 29 30 31 2 13 15 17 18 2 6 7 9 13 14 15 16 17 20 21 26 Suhu Udara (oK) T1 Ta T3 297.0 297.2 297.0 296.0 296.2 296.0 296.2 296.4 296.2 295.4 295.4 295.4 296.0 296.0 296.0 294.8 294.8 294.8 295.4 295.4 295.4 295.8 296.0 295.8 296.2 296.4 296.2 295.8 295.8 295.8 296.0 296.2 296.0 296.4 296.4 296.4 295.7 295.8 295.7 297.2 297.2 297.2 296.8 296.8 296.8 294.8 294.8 294.8 295.6 295.6 295.6 297.2 297.4 297.2 295.8 295.8 295.8 297.2 297.4 297.2 296.2 296.2 296.2 296.2 296.2 296.2 294.8 295.0 294.8 295.8 295.8 295.8 296.8 297.0 296.8 297.4 297.6 297.4 296.6 296.6 296.6 u (m s-1) u1 u2 u3 0.22 0.34 0.30 0.43 0.61 0.70 0.35 0.52 0.47 0.29 0.43 0.40 0.28 0.42 0.41 0.27 0.58 0.58 0.31 0.52 0.50 0.42 0.54 0.61 0.48 0.69 0.77 0.74 0.92 0.96 0.36 0.48 0.50 0.24 0.40 0.33 0.63 0.79 0.90 0.18 0.43 0.48 0.24 0.44 0.50 0.31 0.50 0.46 0.25 0.43 0.44 0.35 0.51 0.51 0.31 0.46 0.49 0.47 0.67 0.73 0.41 0.58 0.62 0.51 0.71 0.80 0.33 0.49 0.46 0.40 0.59 0.60 0.45 0.59 0.62 0.49 0.70 0.68 0.58 0.76 0.86 Ri d (meter) u* (m s-1) z0 (meter) 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.3625 2.2688 3.4773 3.5558 3.9905 3.9989 3.9390 0.7651 2.8820 3.7936 3.7043 2.5696 0.1962 3.6971 3.3036 3.6942 3.9938 3.9849 3.8795 3.5481 3.6895 2.7430 3.7996 3.9775 3.7135 3.9336 1.5467 0.02 0.07 0.03 0.02 0.01 0.02 0.02 0.07 0.06 0.03 0.02 0.05 0.11 0.04 0.05 0.03 0.01 0.01 0.02 0.04 0.03 0.07 0.02 0.01 0.02 0.02 0.09 0.02 0.17 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.32 0.06 0.00 0.00 0.31 0.42 0.05 0.09 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.05 0.00 0.00 0.00 0.00 0.20 Km (m2 s-1) Km1 Km2 Km3 0.04 0.06 0.09 0.12 0.21 0.30 0.05 0.08 0.12 0.04 0.07 0.09 0.01 0.02 0.04 0.02 0.04 0.06 0.03 0.05 0.08 0.12 0.20 0.29 0.10 0.18 0.26 0.04 0.07 0.11 0.03 0.05 0.08 0.09 0.15 0.21 0.18 0.32 0.45 0.06 0.11 0.16 0.07 0.13 0.19 0.04 0.08 0.11 0.02 0.03 0.04 0.02 0.03 0.05 0.03 0.05 0.07 0.06 0.11 0.15 0.05 0.08 0.11 0.10 0.18 0.26 0.03 0.06 0.08 0.02 0.04 0.06 0.04 0.06 0.09 0.03 0.06 0.08 0.15 0.26 0.37 ρ (kg m3) 1.1884 1.1924 1.1916 1.1956 1.1932 1.1980 1.1956 1.1932 1.1916 1.1940 1.1924 1.1916 1.1940 1.1884 1.1900 1.1980 1.1948 1.1876 1.1940 1.1876 1.1924 1.1924 1.1972 1.1940 1.1892 1.1868 1.1908 τ1 0.0006 0.0065 0.0011 0.0008 0.0004 0.0015 0.0012 0.0044 0.0060 0.0019 0.0009 0.0015 0.0097 0.0039 0.0039 0.0013 0.0006 0.0006 0.0010 0.0031 0.0019 0.0059 0.0008 0.0009 0.0012 0.0012 0.0083 (N m-2) τ2 0.0010 0.0114 0.0018 0.0013 0.0007 0.0027 0.0020 0.0077 0.0105 0.0033 0.0016 0.0026 0.0169 0.0067 0.0068 0.0023 0.0011 0.0011 0.0017 0.0055 0.0033 0.0103 0.0015 0.0017 0.0021 0.0021 0.0144 τ3 0.0014 0.0164 0.0026 0.0019 0.0009 0.0039 0.0029 0.0110 0.0150 0.0047 0.0023 0.0038 0.0242 0.0096 0.0097 0.0033 0.0016 0.0015 0.0024 0.0078 0.0048 0.0148 0.0021 0.0024 0.0030 0.0030 0.0206 34 April Mei Juni 27 6 7 8 10 11 12 14 17 19 20 23 25 30 1 6 7 8 12 16 17 18 19 21 25 28 30 31 3 4 5 10 16 296.6 297.0 296.4 296.8 296.2 297.4 295.8 295.8 295.8 296.8 296.6 296.6 295.8 296.6 296.4 296.6 297.0 296.8 296.2 295.5 295.0 295.8 296.4 295.6 297.0 297.0 296.6 296.8 296.8 296.2 297.4 296.0 295.2 296.6 297.2 296.4 297.0 296.2 297.4 295.8 295.8 295.8 296.8 296.6 296.6 295.8 296.8 296.4 296.6 297.0 297.0 296.2 295.4 295.0 295.8 296.4 295.6 297.2 297.4 296.8 296.8 297.0 296.2 297.4 296.0 295.2 296.6 297.0 296.4 296.8 296.2 297.4 295.8 295.8 295.8 296.8 296.6 296.6 295.8 296.6 296.4 296.6 297.0 296.8 296.2 295.5 295.0 295.8 296.4 295.6 297.0 297.0 296.6 296.8 296.8 296.2 297.4 296.0 295.2 0.41 0.48 0.63 0.48 0.30 0.42 0.48 0.28 0.20 0.32 0.32 0.46 0.36 0.37 0.27 0.29 0.44 0.28 0.50 0.34 0.43 0.45 0.21 0.52 0.49 0.27 0.06 0.52 0.31 0.42 0.38 0.83 0.75 0.58 0.65 0.81 0.77 0.49 0.61 0.64 0.41 0.37 0.43 0.46 0.60 0.49 0.52 0.42 0.47 0.59 0.44 0.68 0.54 0.60 0.76 0.36 0.69 0.60 0.40 0.42 0.67 0.45 0.61 0.52 1.05 0.94 0.59 0.62 0.89 0.68 0.43 0.61 0.72 0.46 0.38 0.41 0.52 0.59 0.53 0.54 0.47 0.48 0.62 0.46 0.63 0.49 0.52 0.89 0.30 0.67 0.65 0.33 0.53 0.73 0.51 0.53 0.56 1.10 1.03 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.9547 3.8232 2.7292 3.4288 3.3859 3.9995 2.4613 2.6441 3.9872 3.8068 3.0260 3.9543 3.2576 3.8244 3.0506 3.9877 3.8357 3.8824 3.5704 3.6256 2.3499 2.8070 3.0488 3.8957 2.0632 2.1189 3.4641 3.0835 3.2216 2.6189 3.2968 3.5921 2.6701 0.02 0.02 0.06 0.06 0.04 0.01 0.06 0.04 0.01 0.01 0.04 0.01 0.03 0.02 0.04 0.01 0.02 0.02 0.03 0.03 0.06 0.10 0.04 0.02 0.05 0.05 0.08 0.04 0.04 0.06 0.03 0.04 0.06 0.00 0.00 0.02 0.02 0.03 0.00 0.06 0.10 0.00 0.00 0.04 0.00 0.01 0.00 0.06 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.13 0.19 0.14 0.00 0.03 0.30 0.40 0.01 0.03 0.11 0.01 0.00 0.01 0.02 0.03 0.10 0.09 0.06 0.01 0.10 0.07 0.02 0.02 0.06 0.02 0.05 0.03 0.06 0.02 0.03 0.03 0.05 0.05 0.10 0.16 0.06 0.03 0.08 0.08 0.12 0.07 0.06 0.10 0.05 0.06 0.10 0.04 0.06 0.17 0.16 0.10 0.02 0.17 0.12 0.03 0.04 0.11 0.03 0.09 0.05 0.11 0.04 0.05 0.05 0.08 0.09 0.17 0.27 0.11 0.05 0.13 0.14 0.21 0.12 0.10 0.17 0.09 0.11 0.18 0.06 0.08 0.24 0.22 0.15 0.03 0.24 0.17 0.05 0.06 0.16 0.05 0.12 0.08 0.16 0.05 0.08 0.08 0.11 0.12 0.25 0.39 0.15 0.07 0.19 0.20 0.30 0.17 0.15 0.24 0.13 0.16 0.26 1.1908 1.1884 1.1916 1.1892 1.1924 1.1876 1.1940 1.1940 1.1940 1.1900 1.1908 1.1908 1.1940 1.1900 1.1916 1.1908 1.1892 1.1892 1.1924 1.1956 1.1972 1.1940 1.1916 1.1948 1.1884 1.1876 1.1900 1.1900 1.1892 1.1924 1.1876 1.1932 1.1964 0.0009 0.0009 0.0051 0.0037 0.0016 0.0005 0.0045 0.0025 0.0007 0.0004 0.0025 0.0005 0.0017 0.0010 0.0026 0.0008 0.0011 0.0011 0.0011 0.0014 0.0017 0.0137 0.0011 0.0009 0.0025 0.0010 0.0113 0.0029 0.0023 0.0020 0.0019 0.0035 0.0057 0.0015 0.0016 0.0089 0.0064 0.0027 0.0009 0.0079 0.0043 0.0012 0.0008 0.0044 0.0008 0.0029 0.0018 0.0045 0.0013 0.0019 0.0019 0.0020 0.0025 0.0030 0.0239 0.0020 0.0015 0.0044 0.0017 0.0198 0.0051 0.0040 0.0035 0.0034 0.0062 0.0100 0.0022 0.0023 0.0127 0.0092 0.0039 0.0012 0.0113 0.0061 0.0018 0.0011 0.0062 0.0012 0.0042 0.0025 0.0065 0.0019 0.0026 0.0027 0.0028 0.0036 0.0043 0.0342 0.0028 0.0022 0.0062 0.0024 0.0283 0.0073 0.0057 0.0050 0.0048 0.0088 0.0144 35 Juli Agustus 17 19 20 22 23 24 25 26 27 30 1 7 10 14 18 22 24 27 29 30 3 5 7 10 11 12 18 20 22 23 24 28 29 295.0 294.8 295.4 296.4 295.4 295.2 295.8 294.5 297.0 295.8 295.2 295.6 295.4 295.0 294.2 296.0 294.8 294.6 295.4 296.2 294.8 295.6 294.2 294.4 295.2 295.4 295.4 295.0 294.4 294.8 295.0 293.6 294.2 295.0 294.8 295.4 296.6 295.4 295.4 296.0 294.7 297.0 295.8 295.2 295.8 295.4 295.1 294.2 296.0 294.8 294.6 295.2 296.4 294.8 295.6 294.2 294.4 295.2 295.4 295.4 295.0 294.4 294.8 295.0 293.6 294.2 295.0 294.8 295.4 296.4 295.4 295.2 295.8 294.5 297.0 295.8 295.2 295.6 295.4 295.0 294.2 296.0 294.8 294.6 295.4 296.2 294.8 295.6 294.2 294.4 295.2 295.4 295.4 295.0 294.4 294.8 295.0 293.6 294.2 0.56 0.42 0.74 0.46 0.29 0.72 0.81 0.72 0.71 0.77 0.47 0.43 0.05 0.66 0.41 0.13 0.50 0.57 0.43 0.21 0.68 0.41 0.60 0.52 0.38 0.53 0.25 0.25 0.73 0.53 0.52 0.42 0.31 0.78 0.59 0.95 0.65 0.47 0.94 1.00 0.91 0.91 1.01 0.64 0.62 0.31 0.81 0.59 0.28 0.67 0.78 0.64 0.62 0.92 0.61 0.78 0.74 0.62 0.73 0.46 0.43 0.95 0.73 0.73 0.63 0.49 0.90 0.55 1.05 0.58 0.40 1.04 1.10 0.93 0.92 1.16 0.62 0.60 0.26 0.90 0.64 0.28 0.62 0.75 0.61 0.70 1.04 0.66 0.83 0.87 0.65 0.73 0.48 0.53 1.05 0.80 0.75 0.61 0.57 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.9303 3.7379 2.5421 3.2573 2.8194 2.8237 1.6705 3.9237 3.9969 0.4924 3.9074 3.9492 3.8325 1.0045 3.6526 3.9866 3.4373 3.8773 3.8573 3.7474 2.3130 3.6132 3.6503 0.2945 3.9166 3.9979 3.9734 1.9010 2.6692 3.1038 3.9548 3.9749 2.1876 0.10 0.02 0.08 0.04 0.05 0.07 0.09 0.02 0.01 0.16 0.02 0.02 0.03 0.08 0.03 0.01 0.03 0.02 0.02 0.06 0.09 0.04 0.03 0.14 0.03 0.01 0.02 0.08 0.08 0.05 0.02 0.02 0.07 0.21 0.00 0.03 0.01 0.18 0.02 0.06 0.00 0.00 0.51 0.00 0.00 0.10 0.13 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.06 0.09 0.00 0.00 0.86 0.00 0.00 0.00 0.65 0.03 0.02 0.00 0.00 0.33 0.16 0.04 0.12 0.07 0.08 0.11 0.14 0.03 0.02 0.25 0.03 0.03 0.05 0.14 0.05 0.02 0.05 0.04 0.04 0.10 0.15 0.06 0.05 0.23 0.04 0.02 0.03 0.13 0.12 0.08 0.03 0.02 0.12 0.27 0.07 0.21 0.11 0.15 0.20 0.25 0.06 0.03 0.44 0.05 0.05 0.09 0.24 0.09 0.03 0.09 0.07 0.07 0.17 0.26 0.10 0.09 0.40 0.07 0.03 0.05 0.24 0.21 0.15 0.05 0.04 0.20 0.39 0.09 0.30 0.16 0.21 0.28 0.36 0.08 0.05 0.64 0.07 0.06 0.12 0.34 0.12 0.04 0.13 0.09 0.10 0.25 0.38 0.14 0.13 0.57 0.10 0.04 0.07 0.34 0.30 0.21 0.08 0.06 0.29 1.1972 1.1980 1.1956 1.1908 1.1956 1.1956 1.1932 1.1984 1.1892 1.1940 1.1964 1.1940 1.1956 1.1968 1.2005 1.1932 1.1980 1.1989 1.1964 1.1916 1.1980 1.1948 1.2005 1.1997 1.1964 1.1956 1.1956 1.1972 1.1997 1.1980 1.1972 1.2029 1.2005 0.0104 0.0010 0.0075 0.0016 0.0018 0.0071 0.0080 0.0014 0.0008 0.0200 0.0008 0.0009 0.0021 0.0063 0.0022 0.0005 0.0012 0.0014 0.0013 0.0096 0.0106 0.0029 0.0024 0.0158 0.0022 0.0007 0.0013 0.0076 0.0078 0.0045 0.0014 0.0010 0.0061 0.0182 0.0018 0.0132 0.0028 0.0032 0.0125 0.0140 0.0024 0.0013 0.0350 0.0014 0.0015 0.0036 0.0110 0.0039 0.0009 0.0021 0.0024 0.0024 0.0168 0.0186 0.0051 0.0042 0.0277 0.0038 0.0012 0.0023 0.0134 0.0136 0.0080 0.0024 0.0017 0.0107 0.0260 0.0025 0.0188 0.0040 0.0046 0.0178 0.0200 0.0035 0.0019 0.0500 0.0020 0.0022 0.0052 0.0157 0.0055 0.0014 0.0029 0.0035 0.0034 0.0240 0.0266 0.0073 0.0060 0.0396 0.0054 0.0017 0.0033 0.0191 0.0194 0.0114 0.0035 0.0024 0.0152 36 September Oktober November Desember 30 31 4 5 12 13 14 15 19 21 22 27 28 1 2 6 14 16 17 18 22 26 28 31 11 17 23 27 6 8 9 11 13 296.6 295.0 295.8 295.0 295.8 295.6 296.2 296.0 295.8 295.0 294.8 295.8 294.5 295.4 296.6 295.4 296.0 296.0 296.8 296.4 296.4 296.8 297.0 296.8 296.6 297.2 296.2 298.6 296.6 296.2 296.5 297.0 296.2 296.6 295.0 295.8 295.0 295.8 295.6 296.2 296.0 295.8 295.0 295.0 296.0 294.6 295.4 296.6 295.4 296.0 296.2 296.8 296.4 296.4 296.8 297.1 296.8 296.6 297.4 296.4 298.6 296.7 296.2 296.6 297.2 296.4 296.6 295.0 295.8 295.0 295.8 295.6 296.2 296.0 295.8 295.0 294.8 295.8 294.5 295.4 296.6 295.4 296.0 296.0 296.8 296.4 296.4 296.8 297.0 296.8 296.6 297.2 296.2 298.6 296.6 296.2 296.5 297.0 296.2 0.53 0.90 0.49 0.70 0.55 0.28 0.56 0.52 0.54 0.62 0.56 0.75 0.71 0.36 0.50 0.64 0.68 0.61 0.68 0.35 0.35 0.32 0.93 0.32 0.32 0.69 0.27 0.36 0.59 0.41 0.52 0.35 0.67 0.76 1.20 0.71 0.92 0.77 0.49 0.76 0.69 0.73 0.82 0.76 0.99 0.94 0.55 0.69 0.85 0.86 0.83 0.86 0.52 0.47 0.47 1.09 0.53 0.45 0.85 0.43 0.53 0.80 0.56 0.70 0.49 0.85 0.83 1.29 0.63 1.00 0.72 0.44 0.74 0.72 0.79 0.87 0.71 1.03 0.96 0.61 0.71 0.97 0.94 0.90 0.95 0.57 0.44 0.55 1.16 0.50 0.48 0.91 0.38 0.45 0.82 0.60 0.68 0.45 0.94 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.4582 3.3092 3.0552 3.3465 3.6265 3.6658 3.9058 3.8275 3.4024 3.5524 3.6124 3.8012 3.9727 3.1666 3.9019 1.2732 2.7365 3.2967 2.2381 3.4299 3.5959 1.7382 2.7236 3.8691 3.6808 3.2623 3.4697 2.4038 3.9469 3.7275 3.9339 3.5609 1.9999 0.05 0.07 0.06 0.05 0.03 0.03 0.02 0.02 0.04 0.04 0.03 0.03 0.02 0.05 0.02 0.11 0.06 0.05 0.07 0.04 0.02 0.07 0.05 0.02 0.02 0.04 0.03 0.06 0.02 0.02 0.02 0.02 0.08 0.01 0.00 0.04 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.05 0.00 0.27 0.01 0.01 0.05 0.01 0.00 0.35 0.00 0.00 0.00 0.00 0.02 0.21 0.00 0.00 0.00 0.00 0.06 0.08 0.11 0.09 0.08 0.06 0.05 0.03 0.04 0.07 0.06 0.05 0.05 0.03 0.08 0.03 0.18 0.10 0.08 0.12 0.06 0.03 0.11 0.09 0.04 0.04 0.06 0.05 0.10 0.03 0.04 0.03 0.04 0.12 0.14 0.20 0.15 0.14 0.10 0.09 0.06 0.06 0.12 0.11 0.09 0.09 0.05 0.14 0.06 0.31 0.17 0.15 0.21 0.10 0.05 0.20 0.15 0.07 0.06 0.11 0.08 0.17 0.06 0.07 0.04 0.06 0.22 0.19 0.28 0.22 0.21 0.14 0.13 0.08 0.09 0.17 0.15 0.13 0.13 0.08 0.20 0.08 0.44 0.24 0.21 0.30 0.15 0.08 0.28 0.22 0.10 0.09 0.16 0.12 0.25 0.08 0.10 0.06 0.09 0.31 1.1908 1.1972 1.1940 1.1972 1.1940 1.1948 1.1924 1.1932 1.1940 1.1972 1.1972 1.1932 1.1989 1.1956 1.1908 1.1956 1.1932 1.1924 1.1900 1.1916 1.1916 1.1900 1.1888 1.1900 1.1908 1.1876 1.1916 1.1828 1.1904 1.1924 1.1908 1.1884 1.1916 0.0046 0.0088 0.0024 0.0048 0.0019 0.0017 0.0011 0.0015 0.0033 0.0031 0.0016 0.0031 0.0015 0.0040 0.0014 0.0114 0.0050 0.0048 0.0065 0.0027 0.0006 0.0050 0.0041 0.0014 0.0012 0.0027 0.0010 0.0018 0.0016 0.0014 0.0008 0.0007 0.0066 0.0080 0.0155 0.0042 0.0085 0.0033 0.0029 0.0020 0.0026 0.0058 0.0054 0.0028 0.0054 0.0026 0.0070 0.0025 0.0200 0.0088 0.0084 0.0114 0.0047 0.0010 0.0087 0.0072 0.0024 0.0020 0.0047 0.0018 0.0031 0.0027 0.0025 0.0013 0.0013 0.0115 0.0115 0.0221 0.0061 0.0121 0.0047 0.0042 0.0028 0.0037 0.0082 0.0077 0.0040 0.0077 0.0037 0.0100 0.0035 0.0286 0.0125 0.0120 0.0162 0.0067 0.0014 0.0125 0.0103 0.0035 0.0029 0.0067 0.0026 0.0044 0.0039 0.0036 0.0019 0.0019 0.0165 37 Pukul 14.00 Januari Februari Maret April Mei 20 21 23 25 26 28 15 11 13 16 27 7 9 13 19 29 8 12 13 14 17 19 20 21 23 24 25 26 30 12 14 20 21 296.2 297.4 297.2 296.5 297.4 297.0 300.2 303.2 304.4 300.8 300.2 302.0 297.4 304.4 301.6 301.2 303.4 302.8 304.0 303.4 304.6 304.2 302.3 304.6 303.8 300.6 304.2 303.0 297.8 305.0 303.6 304.2 302.5 296.4 297.4 297.4 296.6 297.4 297.0 300.2 303.6 304.4 300.8 300.2 302.0 297.4 304.4 301.8 301.6 303.4 303.0 304.0 303.4 304.5 304.2 302.2 304.4 303.8 300.6 304.2 303.0 298.0 305.0 303.7 304.2 302.6 296.2 297.4 297.2 296.5 297.4 297.0 300.2 303.2 304.4 300.8 300.2 302.0 297.4 304.4 301.6 301.2 303.4 302.8 304.0 303.4 304.6 304.2 302.3 304.6 303.8 300.6 304.2 303.0 297.8 305.0 303.6 304.2 302.5 0.71 0.33 0.51 0.28 0.31 0.55 1.03 1.03 0.65 1.28 0.99 0.82 1.07 0.92 0.70 1.47 0.55 1.12 0.66 0.89 0.94 0.61 0.48 0.69 0.83 0.45 0.81 0.79 0.55 0.74 0.98 0.83 0.91 0.89 0.48 0.67 0.41 0.45 0.71 1.97 1.48 1.14 1.60 1.60 1.05 1.44 1.35 1.17 2.14 0.79 1.42 1.02 1.28 1.32 0.98 0.81 0.98 1.22 0.56 1.20 1.15 0.85 1.09 1.21 1.19 1.22 0.97 0.47 0.76 0.48 0.47 0.81 2.41 1.49 1.25 1.70 1.60 1.16 1.56 1.56 1.14 2.42 0.84 1.57 1.07 1.35 1.44 0.97 0.91 0.97 1.26 0.57 1.25 1.17 0.74 1.12 1.27 1.21 1.18 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.5420 3.9750 1.8960 1.2167 3.9678 0.3577 2.3834 3.9995 3.6752 3.3707 3.9998 2.4812 3.2582 2.1870 3.9741 2.8212 3.7781 2.0858 3.8937 3.7622 3.4159 3.9938 3.4757 3.9914 3.9377 3.9462 3.9146 3.9724 3.2335 3.9484 3.5036 3.9784 3.9082 0.06 0.01 0.07 0.07 0.01 0.10 0.36 0.02 0.08 0.07 0.02 0.08 0.09 0.18 0.04 0.21 0.04 0.13 0.04 0.06 0.08 0.02 0.07 0.02 0.04 0.01 0.04 0.03 0.07 0.03 0.05 0.03 0.03 0.02 0.00 0.12 0.59 0.00 0.44 0.51 0.00 0.01 0.00 0.00 0.03 0.01 0.23 0.00 0.07 0.00 0.05 0.00 0.00 0.01 0.00 0.03 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.04 0.00 0.00 0.00 0.00 0.10 0.02 0.12 0.11 0.02 0.17 0.57 0.03 0.13 0.12 0.04 0.13 0.14 0.28 0.06 0.34 0.06 0.20 0.07 0.09 0.13 0.04 0.11 0.03 0.06 0.02 0.07 0.05 0.10 0.05 0.07 0.04 0.05 0.18 0.03 0.20 0.20 0.03 0.29 1.00 0.06 0.23 0.20 0.07 0.23 0.25 0.50 0.10 0.59 0.10 0.35 0.12 0.16 0.23 0.06 0.19 0.05 0.11 0.03 0.12 0.08 0.18 0.09 0.13 0.08 0.09 0.26 0.05 0.29 0.28 0.05 0.42 1.43 0.08 0.32 0.29 0.10 0.33 0.35 0.71 0.14 0.84 0.14 0.50 0.17 0.23 0.33 0.09 0.28 0.07 0.15 0.04 0.17 0.12 0.26 0.13 0.18 0.11 0.12 1.1916 1.1876 1.1876 1.1908 1.1876 1.1892 1.1765 1.1633 1.1603 1.1741 1.1765 1.1695 1.1876 1.1603 1.1703 1.1710 1.1641 1.1656 1.1618 1.1641 1.1599 1.1610 1.1687 1.1603 1.1626 1.1749 1.1610 1.1656 1.1852 1.1580 1.1629 1.1610 1.1672 0.0053 0.0006 0.0055 0.0046 0.0006 0.0084 0.1548 0.0029 0.0149 0.0096 0.0046 0.0087 0.0137 0.0354 0.0049 0.0623 0.0032 0.0173 0.0054 0.0082 0.0127 0.0026 0.0092 0.0016 0.0051 0.0004 0.0057 0.0036 0.0041 0.0039 0.0040 0.0033 0.0025 0.0093 0.0010 0.0097 0.0081 0.0011 0.0147 0.2709 0.0051 0.0261 0.0168 0.0080 0.0152 0.0240 0.0620 0.0086 0.1090 0.0057 0.0303 0.0094 0.0144 0.0223 0.0045 0.0162 0.0028 0.0089 0.0007 0.0100 0.0063 0.0071 0.0068 0.0070 0.0057 0.0044 0.0133 0.0014 0.0138 0.0116 0.0015 0.0211 0.3870 0.0073 0.0373 0.0240 0.0114 0.0217 0.0342 0.0886 0.0123 0.1558 0.0081 0.0434 0.0135 0.0206 0.0319 0.0064 0.0231 0.0039 0.0128 0.0009 0.0143 0.0089 0.0102 0.0098 0.0100 0.0082 0.0063 38 Juni Juli Agustus September Oktober November 24 25 28 31 3 5 12 19 22 23 4 10 17 27 28 30 4 9 11 17 21 27 30 5 9 13 20 23 25 14 22 31 9 304.0 303.0 303.2 304.6 303.8 303.4 303.2 303.6 304.6 304.0 303.4 304.2 303.0 304.2 304.2 304.0 304.0 304.4 303.8 304.5 303.8 304.4 306.4 304.8 304.5 305.8 304.3 305.8 306.0 305.4 303.2 304.6 302.6 304.0 303.1 303.2 304.6 304.0 303.6 303.4 303.7 304.8 304.0 303.4 304.2 303.2 304.2 304.2 303.9 304.2 304.3 303.9 304.7 303.8 304.4 306.3 304.7 304.5 305.8 304.3 305.8 306.0 305.4 303.4 304.6 302.7 304.0 303.0 303.2 304.6 303.8 303.4 303.2 303.6 304.6 304.0 303.4 304.2 303.0 304.2 304.2 304.0 304.0 304.4 303.8 304.5 303.8 304.4 306.4 304.8 304.5 305.8 304.3 305.8 306.0 305.4 303.2 304.6 302.6 0.57 0.57 0.47 0.52 2.23 0.93 0.58 0.64 0.39 0.75 0.65 0.82 1.15 0.85 0.92 1.05 1.11 0.84 0.95 0.88 0.58 1.37 0.98 0.97 0.93 1.26 0.92 0.76 0.88 1.24 1.41 1.00 0.67 0.88 0.83 0.81 0.95 2.57 1.21 0.90 0.95 0.73 1.09 0.95 1.04 1.30 1.06 1.19 1.31 1.32 1.01 1.08 1.08 0.75 1.57 1.18 1.11 1.09 1.47 1.10 0.84 1.00 1.36 1.54 1.11 0.75 0.80 0.80 0.65 0.91 2.77 1.19 0.88 1.01 0.80 1.23 0.96 1.07 1.35 1.08 1.25 1.33 1.41 1.03 1.13 1.08 0.66 1.68 1.27 1.16 1.18 1.55 1.15 0.87 1.04 1.43 1.60 1.05 0.77 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 3.5095 3.9112 2.3780 3.9352 1.2723 3.9609 3.9807 3.7763 3.7274 2.9344 3.9995 3.8366 3.3985 3.9493 3.8017 3.9719 2.8647 3.8898 3.0221 3.9999 1.8850 2.2056 2.8684 3.3788 1.0289 3.2525 3.4715 3.3888 3.1106 1.0424 2.6133 1.7139 3.5852 0.06 0.03 0.12 0.04 0.19 0.02 0.02 0.04 0.05 0.10 0.01 0.03 0.03 0.02 0.04 0.02 0.06 0.02 0.04 0.01 0.08 0.08 0.06 0.03 0.09 0.05 0.04 0.02 0.03 0.07 0.05 0.06 0.01 0.01 0.00 0.50 0.00 0.02 0.00 0.00 0.00 0.02 0.05 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.16 0.00 0.00 0.00 0.05 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.09 0.04 0.20 0.06 0.30 0.04 0.04 0.07 0.09 0.16 0.02 0.05 0.05 0.03 0.06 0.03 0.10 0.03 0.06 0.01 0.13 0.13 0.10 0.05 0.14 0.08 0.06 0.03 0.05 0.11 0.07 0.09 0.02 0.16 0.07 0.35 0.11 0.52 0.06 0.06 0.12 0.15 0.28 0.04 0.08 0.09 0.05 0.11 0.06 0.18 0.05 0.10 0.02 0.22 0.23 0.17 0.09 0.25 0.15 0.10 0.05 0.09 0.19 0.13 0.16 0.04 0.22 0.10 0.50 0.16 0.74 0.09 0.09 0.18 0.22 0.40 0.05 0.12 0.13 0.08 0.16 0.09 0.26 0.08 0.15 0.03 0.32 0.33 0.25 0.13 0.36 0.21 0.14 0.07 0.13 0.28 0.18 0.23 0.06 1.1618 1.1651 1.1649 1.1595 1.1618 1.1633 1.1641 1.1629 1.1587 1.1618 1.1641 1.1610 1.1649 1.1610 1.1610 1.1622 1.1610 1.1606 1.1622 1.1591 1.1626 1.1603 1.1531 1.1591 1.1599 1.1549 1.1606 1.1549 1.1542 1.1565 1.1641 1.1595 1.1668 0.0040 0.0019 0.0070 0.0049 0.0311 0.0018 0.0021 0.0051 0.0069 0.0149 0.0013 0.0023 0.0021 0.0013 0.0040 0.0019 0.0058 0.0011 0.0020 0.0004 0.0020 0.0080 0.0054 0.0020 0.0070 0.0047 0.0025 0.0006 0.0016 0.0041 0.0027 0.0009 0.0004 0.0070 0.0032 0.0122 0.0086 0.0545 0.0032 0.0037 0.0088 0.0121 0.0261 0.0023 0.0040 0.0036 0.0023 0.0070 0.0033 0.0102 0.0019 0.0036 0.0008 0.0035 0.0139 0.0094 0.0034 0.0122 0.0083 0.0043 0.0011 0.0028 0.0072 0.0047 0.0017 0.0008 0.0099 0.0046 0.0175 0.0122 0.0778 0.0045 0.0053 0.0126 0.0174 0.0372 0.0033 0.0057 0.0052 0.0033 0.0099 0.0047 0.0146 0.0028 0.0051 0.0011 0.0051 0.0199 0.0134 0.0049 0.0174 0.0118 0.0061 0.0015 0.0039 0.0103 0.0067 0.0024 0.0011 39 Desember Pukul 18.00 Januari Februari Maret April Juni Juli Agustus 11 17 21 23 24 25 27 4 7 31 18 26 1 8 10 14 18 24 30 9 1 5 8 15 18 5 10 26 30 7 20 25 31 305.6 302.5 300.8 303.4 304.6 299.0 305.8 305.0 305.4 302.0 299.4 298.4 298.7 300.8 301.0 300.0 300.0 298.4 296.6 301.0 300.8 301.6 301.4 301.0 301.0 300.4 302.4 301.6 300.8 301.2 301.8 301.2 301.8 305.6 302.7 301.0 303.4 304.6 299.2 305.8 305.0 305.4 302.1 299.5 298.6 298.9 301.0 301.1 300.2 300.2 298.6 297.0 301.4 301.0 301.8 301.5 301.1 301.2 300.6 302.6 301.6 301.0 301.3 302.0 301.4 301.8 305.6 302.5 300.8 303.4 304.6 299.0 305.8 305.0 305.4 302.0 299.4 298.4 298.7 300.8 301.0 300.0 300.0 298.4 296.6 301.0 300.8 301.6 301.4 301.0 301.0 300.4 302.4 301.6 300.8 301.2 301.8 301.2 301.8 1.40 1.61 1.13 0.85 1.24 1.40 0.98 0.97 0.86 0.48 1.71 1.70 0.80 1.83 0.55 1.85 1.19 0.77 1.10 0.48 1.75 1.23 1.26 0.84 1.33 1.74 0.67 1.09 1.55 1.13 1.34 1.92 1.59 1.49 1.76 1.23 0.95 1.38 1.58 1.11 1.09 1.00 0.99 2.06 2.03 1.04 2.43 1.29 2.22 1.33 0.87 1.61 0.72 2.15 1.45 1.72 1.34 1.79 2.10 0.99 1.50 1.81 1.40 1.63 2.28 1.93 1.54 1.84 1.23 0.89 1.44 1.66 1.17 1.06 0.95 1.15 2.26 2.23 1.11 2.44 1.18 2.23 1.36 0.90 1.62 0.72 2.40 1.56 1.95 1.56 2.06 2.26 1.18 1.69 1.94 1.55 1.80 2.46 2.03 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 1.3670 1.1298 3.9936 0.4624 2.5821 2.8617 2.1243 3.6692 3.1712 3.4065 1.3999 0.3755 3.4106 3.9995 3.8692 3.9941 3.8053 3.1364 3.9976 4.0000 0.0747 1.7628 1.9819 2.6110 1.1156 2.4590 0.8065 2.5299 2.1191 1.3761 1.0909 2.0022 3.4370 0.05 0.08 0.01 0.08 0.05 0.06 0.05 0.02 0.03 0.11 0.18 0.21 0.05 0.03 0.08 0.02 0.02 0.03 0.03 0.01 0.28 0.10 0.20 0.17 0.26 0.13 0.19 0.15 0.11 0.14 0.16 0.15 0.07 0.00 0.00 0.00 0.07 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.11 0.06 0.15 0.00 0.00 0.01 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.32 0.02 0.16 0.20 0.37 0.01 0.80 0.07 0.01 0.11 0.11 0.01 0.00 0.07 0.13 0.01 0.13 0.08 0.09 0.08 0.03 0.05 0.18 0.29 0.34 0.08 0.04 0.13 0.04 0.03 0.04 0.04 0.01 0.45 0.16 0.32 0.28 0.41 0.21 0.31 0.23 0.17 0.23 0.26 0.25 0.12 0.13 0.23 0.02 0.22 0.13 0.16 0.15 0.05 0.09 0.31 0.51 0.60 0.14 0.07 0.23 0.06 0.06 0.07 0.08 0.02 0.78 0.28 0.56 0.49 0.72 0.37 0.54 0.41 0.31 0.40 0.46 0.43 0.20 0.18 0.33 0.02 0.32 0.19 0.22 0.21 0.07 0.13 0.45 0.73 0.85 0.20 0.11 0.32 0.09 0.08 0.11 0.11 0.03 1.11 0.41 0.79 0.70 1.03 0.53 0.77 0.59 0.44 0.57 0.65 0.62 0.29 1.1557 1.1668 1.1734 1.1641 1.1595 1.1804 1.1549 1.1580 1.1565 1.1691 1.1792 1.1828 1.1816 1.1734 1.1730 1.1765 1.1765 1.1828 1.1892 1.1718 1.1734 1.1703 1.1714 1.1730 1.1726 1.1749 1.1672 1.1710 1.1734 1.1722 1.1695 1.1718 1.1703 0.0019 0.0060 0.0002 0.0009 0.0029 0.0045 0.0030 0.0006 0.0009 0.0233 0.0311 0.0349 0.0048 0.0051 0.0158 0.0027 0.0010 0.0011 0.0046 0.0006 0.0563 0.0105 0.0424 0.0395 0.0587 0.0215 0.0308 0.0271 0.0134 0.0188 0.0233 0.0258 0.0101 0.0033 0.0105 0.0003 0.0016 0.0052 0.0079 0.0052 0.0010 0.0015 0.0407 0.0544 0.0611 0.0085 0.0088 0.0276 0.0048 0.0018 0.0020 0.0081 0.0011 0.0985 0.0183 0.0742 0.0691 0.1026 0.0377 0.0538 0.0475 0.0234 0.0329 0.0407 0.0452 0.0177 0.0047 0.0151 0.0005 0.0023 0.0074 0.0113 0.0075 0.0014 0.0021 0.0582 0.0777 0.0874 0.0121 0.0126 0.0394 0.0068 0.0026 0.0028 0.0115 0.0015 0.1406 0.0262 0.1060 0.0987 0.1466 0.0539 0.0769 0.0678 0.0334 0.0470 0.0582 0.0646 0.0253 40 September Oktober November Desember 16 8 19 15 16 8 301.2 300.0 300.0 297.1 300.8 303.0 301.3 300.4 300.3 297.1 300.9 303.2 301.2 300.0 300.0 297.1 300.8 303.0 1.97 0.60 2.95 2.14 1.84 1.15 2.36 0.78 3.23 2.43 2.07 1.34 2.55 0.72 3.31 2.61 2.12 1.46 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 0.00 2.0277 3.1465 3.4102 0.5124 3.6884 0.4204 0.17 0.04 0.06 0.19 0.04 0.13 0.02 0.00 0.00 0.04 0.00 0.10 0.26 0.07 0.10 0.30 0.06 0.20 0.46 0.12 0.17 0.53 0.11 0.36 0.66 0.18 0.24 0.75 0.15 0.51 1.1722 1.1757 1.1761 1.1888 1.1738 1.1649 0.0298 0.0017 0.0067 0.0279 0.0034 0.0124 0.0521 0.0029 0.0117 0.0489 0.0060 0.0217 0.0744 0.0041 0.0167 0.0698 0.0086 0.0309 Keterangan: T1 : suhu udara pada ketinggian 4 meter T2 : suhu udara pada ketinggian 7 meter T3 : suhu udara pada ketinggian 10 meter u1 : kecepatan angin pada ketinggian 4 meter u2 : kecepatan angin pada ketinggian 7 meter u3 : kecepatan angin pada ketinggian 10 meter Ri : bilangan Richardson d : zero-plane displacement u* : friction velocity z0 : roughness length Km1 : koefisien transfer momentum pada ketinggian 4 meter Km2 : koefisien transfer momentum pada ketinggian 7 meter Km3 : koefisien transfer momentum pada ketinggian 10 meter ρ : kerapatan udara 1 : transfer momentum pada ketinggian 4 meter 2 : transfer momentum pada ketinggian 7 meter 3 : transfer momentum pada ketinggian 10 meter 41 Hasil perhitungan Ri, zero-plane displacement (d), dan transfer bahang (QH) pada kondisi atmosfer tidak stabil dan stabil berdasarkan tiga waktu pengamatan Lampiran 10 Ketinggian pengukuran 4 hingga 7 meter pada kondisi atmosfer stabil Pukul (WS) Pukul 07.00 Bulan Januari Februari Maret Mei Juni Juli Agustus September Tanggal 9 27 10 14 19 4 12 19 22 23 9 22 27 1 8 11 21 8 9 21 2 8 2 7 10 Suhu Udara (oK) T1 T2 T3 297.2 297.4 297.5 295.6 295.6 295.8 293.8 294.1 294.2 297.4 297.6 297.6 296.6 296.8 296.8 296.6 296.8 296.8 296.0 296.2 296.4 296.0 296.1 296.1 296.1 296.2 296.2 296.3 296.4 296.4 294.6 294.9 294.8 296.0 296.1 296.1 296.5 296.6 296.6 297.2 297.4 297.4 295.0 295.2 295.2 295.6 295.8 295.8 295.6 295.8 295.8 296.3 296.3 296.4 296.0 296.2 296.1 296.0 296.2 296.2 295.0 295.1 295.3 294.2 294.3 294.3 295.7 295.9 295.8 295.0 295.2 295.2 295.3 295.4 295.4 Kecepatan Angin (m s-1) u1 u2 u3 0.17 0.32 0.31 0.48 0.69 0.78 0.36 0.93 1.04 0.45 0.61 0.66 0.18 0.36 0.31 0.45 0.61 0.62 0.31 0.53 0.55 0.58 0.76 0.81 0.42 0.61 0.72 0.34 0.50 0.47 0.43 0.66 0.73 0.42 0.60 0.50 0.72 0.88 0.85 0.32 0.45 0.43 0.34 0.50 0.49 0.40 0.59 0.63 0.42 0.62 0.67 0.29 0.44 0.46 0.61 0.82 0.89 0.23 0.45 0.47 0.33 0.59 0.59 0.57 0.81 0.84 0.38 0.53 0.61 0.64 0.87 0.93 0.92 1.13 1.22 Ri 3.51 0.58 0.20 1.13 2.93 1.77 1.53 0.61 0.34 1.77 0.56 5.15 1.84 3.78 2.44 0.98 0.85 1.10 0.39 0.90 1.13 0.43 0.58 0.66 0.37 d (meter) ρ (kg m3) m s 3.97 2.95 3.76 3.28 3.60 3.97 3.93 3.37 1.27 3.76 3.31 1.36 3.81 3.88 3.95 3.82 3.64 3.89 3.18 3.98 4.00 3.92 1.69 3.49 2.57 1.19 1.19 1.20 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.20 1.19 1.19 1.19 1.20 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.20 1.20 1.19 1.20 1.20 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 dT/dz 0.08 0.01 0.11 0.08 0.08 0.08 0.08 0.04 0.04 0.04 0.11 0.04 0.04 0.08 0.08 0.08 0.08 0.01 0.08 0.08 0.04 0.04 0.08 0.08 0.04 QH (MJ m-2 hari-1) 0.15 0.34 2.80 1.34 0.88 0.17 0.35 0.72 4.53 0.31 2.65 3.99 0.25 0.30 0.21 0.53 0.91 0.04 2.02 0.22 0.07 0.23 4.98 1.41 2.03 42 Oktober November Pukul 14.00 Desember Januari Februari Maret April Mei Juni 16 24 29 3 4 6 7 10 13 14 20 22 28 15 30 21 18 15 16 2 9 11 19 26 27 30 1 4 6 7 8 9 295.2 297.0 296.6 296.8 297.4 297.4 295.8 296.8 297.2 295.6 297.4 298.2 297.8 296.8 300.0 302.8 298.8 304.0 304.0 302.8 303.0 305.1 304.7 302.7 303.4 304.4 304.4 304.2 303.8 304.2 304.3 303.6 295.4 297.2 296.6 297.0 297.8 297.6 296.0 297.0 297.2 295.6 297.6 298.2 298.0 296.8 300.2 303.0 299.0 304.0 304.2 302.8 304.9 305.1 304.7 302.7 303.7 304.6 304.6 304.3 304.0 304.4 304.5 304.0 295.4 297.2 296.8 297.0 297.6 297.6 296.0 297.0 297.4 295.8 297.6 298.6 298.0 296.9 300.1 303.0 299.0 304.2 304.2 302.9 305.1 305.4 304.8 302.8 303.8 304.6 304.6 304.3 304.0 304.4 304.5 304.0 0.38 0.28 0.44 0.27 0.46 0.54 0.40 0.49 0.54 0.35 0.35 0.67 0.31 0.30 0.92 1.04 1.16 0.74 1.08 0.96 0.54 0.44 0.85 0.75 0.42 0.23 0.85 1.09 0.54 0.44 0.47 0.79 0.64 0.41 0.59 0.46 0.64 0.72 0.60 0.67 0.69 0.49 0.49 0.91 0.46 0.45 1.31 1.51 1.55 1.00 1.37 1.27 0.98 1.32 1.19 0.95 0.75 0.69 1.14 1.38 0.84 0.81 0.86 1.44 0.71 0.44 0.56 0.37 0.53 0.68 0.58 0.67 0.68 0.50 0.50 0.94 0.54 0.53 1.47 1.52 1.49 1.04 1.46 1.38 1.07 0.86 1.23 0.94 0.67 0.56 1.10 1.32 0.78 0.74 0.78 1.58 0.48 1.91 3.29 4.69 9.39 2.58 1.52 1.52 2.82 2.36 2.13 1.25 0.94 0.63 0.11 0.22 0.46 0.54 0.36 0.18 1.53 0.39 0.21 0.83 1.39 0.47 0.78 0.57 0.85 0.55 0.53 0.14 3.57 3.40 3.84 2.58 1.02 3.70 3.96 4.00 3.99 3.95 3.97 3.94 2.26 1.83 2.85 4.00 3.85 3.84 3.41 3.14 3.78 1.87 3.94 3.97 3.67 3.46 3.90 3.80 3.81 3.80 3.74 3.71 1.20 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.18 1.18 1.19 1.18 1.17 1.18 1.16 1.16 1.17 1.16 1.16 1.16 1.17 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 0.08 0.08 0.01 0.08 0.14 0.08 0.08 0.08 0.01 0.01 0.08 0.01 0.08 0.01 0.08 0.08 0.08 0.01 0.08 0.01 0.64 0.01 0.01 0.01 0.11 0.08 0.08 0.04 0.08 0.08 0.08 0.14 1.37 0.89 0.05 3.31 15.57 0.71 0.23 0.06 0.01 0.02 0.15 0.05 3.55 0.57 5.28 0.19 0.98 0.08 1.93 0.39 11.22 3.20 0.06 0.03 1.94 2.87 0.55 0.46 0.83 1.06 1.33 4.62 43 Juli Agustus September 10 11 13 14 16 17 18 20 21 25 28 29 30 2 5 6 7 8 12 13 19 21 22 24 29 3 6 7 8 18 20 23 1 303.5 304.0 304.0 304.3 304.0 304.6 303.8 304.0 304.6 303.9 304.1 304.0 301.6 304.0 304.0 303.2 303.1 303.1 304.0 304.0 303.7 303.0 303.2 304.6 303.8 304.4 303.3 302.8 303.8 303.8 304.2 303.8 304.5 303.7 304.4 304.2 304.4 304.4 305.0 304.0 304.3 304.8 304.0 304.1 304.0 302.0 304.2 304.2 303.6 303.4 303.4 304.2 304.2 303.8 303.2 303.4 305.0 304.0 304.6 303.5 302.9 303.8 304.0 304.4 304.0 304.6 303.6 304.2 304.4 304.4 304.2 305.2 304.2 304.4 304.8 304.0 304.2 304.1 301.8 304.5 304.4 303.6 303.2 303.2 304.2 304.2 303.9 303.2 303.3 304.8 304.2 304.6 303.4 302.9 304.0 303.9 304.4 304.0 304.6 0.54 0.68 0.97 0.37 1.08 0.46 0.77 0.54 0.96 1.43 0.98 0.79 0.90 0.79 0.72 1.02 0.82 1.38 0.69 1.00 0.73 1.48 1.59 0.69 0.86 0.63 0.90 1.05 0.98 0.80 0.84 0.97 0.78 0.81 1.05 1.35 0.69 1.40 0.87 1.18 0.85 1.25 1.69 1.40 1.01 1.09 1.03 1.01 1.20 1.00 1.56 0.89 1.17 1.52 1.67 1.82 1.06 1.15 0.83 1.24 1.19 1.13 0.94 0.96 1.16 0.95 0.78 0.98 1.42 0.78 1.53 0.89 1.30 0.93 1.33 1.83 1.44 0.98 1.13 0.99 1.01 1.25 1.03 1.67 0.89 1.26 1.46 1.76 1.76 1.10 1.32 0.83 1.10 1.27 1.17 1.02 0.98 1.27 1.03 0.52 0.58 0.44 0.18 0.25 0.67 0.32 0.57 0.36 0.20 0.15 0.90 0.99 2.87 1.03 1.70 0.71 0.38 1.26 0.75 0.09 0.65 1.12 0.29 0.43 1.23 0.81 0.60 1.32 0.65 2.65 0.55 0.46 3.91 3.73 3.78 3.47 2.79 3.98 3.55 3.55 3.46 1.64 3.94 3.89 3.78 3.77 4.00 3.46 3.84 1.34 4.00 1.76 3.97 2.27 3.57 3.93 1.06 4.00 2.80 0.27 3.45 0.87 3.70 0.61 1.97 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.17 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.17 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.17 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 1.86 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 1.86 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 0.08 0.14 0.08 0.04 0.14 0.14 0.08 0.11 0.08 0.04 0.01 0.01 0.14 0.08 0.08 0.14 0.11 0.11 0.08 0.08 0.04 0.08 0.08 0.14 0.08 0.08 0.08 0.04 0.01 0.08 0.08 0.08 0.04 0.48 2.46 1.16 1.10 8.38 0.66 2.20 2.40 1.80 4.76 0.08 0.05 1.09 0.76 0.05 2.07 0.64 10.18 0.08 5.18 0.55 4.12 1.16 1.09 12.95 0.06 4.73 5.00 0.12 6.70 0.43 10.31 2.58 44 Oktober Pukul 18.00 Maret Mei Juni Juli September Oktober Desember 3 6 7 8 16 10 28 6 28 6 12 28 5 19 29 6 304.0 305.4 305.4 304.8 304.5 303.3 299.0 298.8 301.5 301.8 299.5 301.9 302.5 297.8 301.9 300.2 304.0 305.4 305.4 304.8 304.6 303.4 299.1 299.0 301.7 302.0 299.7 302.0 302.8 297.8 302.1 300.4 304.2 305.6 305.6 305.0 304.6 303.4 299.1 299.0 301.6 301.9 299.8 302.0 302.6 299.0 302.0 300.4 0.67 1.33 0.98 1.13 1.15 1.09 0.75 1.13 0.33 0.72 0.94 1.91 1.33 0.99 3.33 0.54 0.82 1.53 1.14 1.28 1.30 1.24 0.86 1.34 0.65 1.14 1.45 2.19 1.64 1.99 3.76 0.68 0.85 1.66 1.22 1.33 1.38 1.31 0.85 1.45 0.59 1.28 1.65 2.34 1.72 2.33 3.80 0.66 1.60 0.47 0.88 1.22 0.54 0.64 3.38 0.49 0.48 0.10 0.14 0.17 0.21 0.14 0.14 3.67 3.67 0.30 2.03 3.27 1.64 1.80 3.92 1.85 3.74 3.27 2.81 1.97 3.57 3.29 3.93 3.87 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.18 1.18 1.17 1.17 1.18 1.17 1.17 1.19 1.17 1.18 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 d (meter) ρ (kg m3) m s 2.95 3.76 1.92 3.28 3.97 3.77 3.93 3.37 1.27 3.82 3.64 1.19 1.20 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 0.01 0.01 0.01 0.01 0.04 0.04 0.04 0.08 0.08 0.08 0.08 0.04 0.11 0.01 0.08 0.08 0.08 1.59 0.52 0.16 2.86 2.44 0.10 6.28 1.12 3.45 7.10 4.35 2.27 1.07 0.67 0.31 Ketinggian 7 hingga 10 meter pada kondisi atmosfer stabil Pukul (WS) Bulan Pukul 07.00 Januari Februari Maret Juni Tanggal 27 10 11 14 4 5 12 19 22 11 21 Suhu Udara (oK) T1 T2 T3 295.6 295.6 295.8 293.8 294.1 294.2 295.4 297.0 297.0 297.4 297.6 297.6 296.6 296.8 296.8 296.0 296.2 296.2 296.0 296.2 296.4 296.0 296.1 296.1 296.1 296.2 296.2 295.6 295.8 295.8 295.6 295.8 295.8 Kecepatan Angin (m s-1) u1 u2 u3 0.48 0.69 0.78 0.36 0.93 1.04 0.21 0.35 0.43 0.45 0.61 0.66 0.45 0.61 0.62 0.55 0.11 0.20 0.31 0.53 0.55 0.58 0.76 0.81 0.42 0.61 0.72 0.40 0.59 0.63 0.42 0.62 0.67 Ri 0.58 0.20 7.34 1.13 1.77 0.41 1.53 0.61 0.34 0.98 0.85 dT/dz 0.08 0.04 0.01 0.01 0.01 0.01 0.08 0.01 0.01 0.01 0.01 QH (MJ m-2 hari-1) 6.25 3.45 0.97 0.44 0.07 0.58 1.16 0.43 1.81 0.22 0.35 45 Juli Agustus September Oktober November Pukul 14.00 Desember Februari April Mei Juni Juli 8 21 8 7 10 16 18 24 10 14 20 22 28 15 21 15 16 2 9 19 9 13 14 15 17 18 20 21 25 28 5 6 296.3 296.0 294.2 295.0 295.3 295.2 296.2 297.0 296.8 295.6 297.4 298.2 297.8 296.8 302.8 304.0 304.0 302.8 303.0 304.7 303.6 304.0 304.3 303.8 304.6 303.8 304.0 304.6 303.9 304.1 304.0 303.2 296.3 296.2 294.3 295.2 295.4 295.4 296.4 297.2 297.0 295.6 297.6 298.2 298.0 296.8 303.0 304.0 304.2 302.8 304.9 304.7 304.0 304.2 304.4 304.0 305.0 304.0 304.3 304.8 304.0 304.1 304.2 303.6 296.4 296.2 294.3 295.2 295.4 295.4 296.4 297.2 297.0 295.8 297.6 298.6 298.0 296.9 303.0 304.2 304.2 302.9 305.1 304.8 304.0 304.4 304.4 304.0 305.2 304.2 304.4 304.8 304.0 304.2 304.4 303.6 0.29 0.23 0.57 0.64 0.92 0.38 1.21 0.28 0.49 0.35 0.35 0.67 0.31 0.30 1.04 0.74 1.08 0.96 0.54 0.85 0.79 0.97 0.37 0.53 0.46 0.77 0.54 0.96 1.43 0.98 0.72 1.02 0.44 0.45 0.81 0.87 1.13 0.64 0.83 0.41 0.67 0.49 0.49 0.91 0.46 0.45 1.51 1.00 1.37 1.27 0.98 1.19 1.44 1.35 0.69 1.30 0.87 1.18 0.85 1.25 1.69 1.40 1.01 1.20 0.46 0.47 0.84 0.93 1.22 0.71 0.86 0.44 0.67 0.50 0.50 0.94 0.54 0.53 1.52 1.04 1.46 1.38 1.07 1.23 1.58 1.42 0.78 1.61 0.89 1.30 0.93 1.33 1.83 1.44 1.01 1.25 1.10 0.90 0.43 0.66 0.37 0.48 0.42 1.91 1.52 2.36 2.13 1.25 0.94 0.63 0.22 0.54 0.36 0.18 1.53 0.21 0.14 0.44 0.18 0.04 0.67 0.32 0.57 0.36 0.20 0.15 1.03 1.70 3.89 3.98 3.92 3.49 2.57 3.57 3.97 3.40 4.00 3.95 3.97 3.94 2.26 1.83 4.00 3.84 3.41 3.14 3.78 3.94 3.71 3.78 3.47 2.90 3.98 3.55 3.55 3.46 1.64 3.94 4.00 3.46 1.19 1.19 1.20 1.20 1.20 1.20 1.19 1.19 1.19 1.19 1.19 1.18 1.18 1.19 1.17 1.16 1.16 1.17 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.05 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 1.27 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 1.27 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 0.04 0.01 0.01 0.02 0.01 0.01 0.01 0.01 0.01 0.08 0.01 0.14 0.01 0.04 0.01 0.08 0.01 0.04 0.08 0.04 0.01 0.08 0.01 0.01 0.08 0.08 0.04 0.01 0.01 0.04 0.08 0.01 0.56 0.09 0.17 1.02 0.98 0.50 0.17 0.30 0.01 0.58 0.06 2.27 0.91 4.72 0.05 2.11 0.66 4.18 4.25 0.92 0.97 3.70 0.69 7.20 1.09 6.27 2.68 0.63 1.98 1.13 0.04 0.39 46 Agustus September Pukul 18.00 Oktober Maret Juni Juli 13 21 26 3 7 8 20 23 31 1 3 7 8 16 10 6 12 28 304.0 303.0 303.2 304.4 302.8 303.8 304.2 303.8 304.3 304.5 304.0 305.4 304.8 304.5 303.3 298.8 299.5 301.9 304.2 303.2 303.1 304.6 302.9 303.8 304.4 304.0 304.2 304.6 304.0 305.4 304.8 304.6 303.4 299.0 299.7 302.0 304.2 303.2 303.3 304.6 302.9 304.0 304.4 304.0 304.4 304.6 304.2 305.6 305.0 304.6 303.4 299.0 299.8 302.0 1.00 1.48 0.92 0.63 1.05 0.98 0.84 0.97 0.93 0.78 0.67 0.98 1.13 1.15 1.09 1.13 0.94 1.91 1.17 1.67 1.14 0.83 1.19 1.13 0.96 1.16 1.11 0.95 0.82 1.14 1.28 1.30 1.24 1.34 1.45 2.19 1.26 1.76 1.23 0.83 1.27 1.17 0.98 1.27 1.17 1.03 0.85 1.22 1.33 1.38 1.31 1.45 1.65 2.34 0.75 0.65 0.31 1.23 0.60 1.32 2.65 0.55 0.53 0.46 1.60 0.88 1.22 0.54 0.64 0.49 0.14 0.17 1.76 2.27 2.52 4.00 0.27 3.45 3.70 0.61 3.14 1.97 3.67 2.03 3.27 1.64 1.80 1.85 2.81 1.97 1.16 1.16 1.16 1.16 1.17 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.18 1.18 1.17 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 0.2 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 2.00 0.01 0.01 0.08 0.01 0.01 0.08 0.01 0.01 0.08 0.01 0.08 0.08 0.08 0.01 0.01 0.01 0.04 0.01 1.24 1.06 8.29 0.01 1.83 2.63 0.17 2.18 4.29 1.13 1.79 7.94 3.23 1.19 1.04 1.52 9.02 1.89 Ketinggian 4 hingga 7 meter pada kondisi atmosfer tidak stabil Pukul (WS) Bulan Tanggal Pukul 07.00 Februari Mei Oktober November Pukul 14.00 Januari Februari 21 26 5 1 5 15 6 8 10 Suhu Udara (oK) T1 T2 T3 296.3 296.2 296.2 297.2 297.1 297.0 295.4 295.3 295.2 296.6 296.4 296.4 295.0 294.8 294.8 296.6 296.5 296.4 302.0 301.8 301.6 303.1 302.8 302.8 303.7 303.6 303.3 Kecepatan Angin (m s-1) u1 u2 u3 0.65 0.89 0.94 0.39 0.53 0.55 0.86 1.04 1.14 0.52 0.60 0.62 0.39 0.56 0.47 0.34 0.51 0.49 0.84 1.05 1.12 1.12 1.55 1.71 0.53 0.80 0.82 Ri -0.10 -1.20 -0.35 -2.87 -4.82 -1.24 -0.82 -0.13 -0.78 d (meter) ρ (kg m3) 3.75 3.84 1.83 3.65 1.63 3.95 3.30 3.07 3.93 1.19 1.19 1.20 1.19 1.20 1.19 1.17 1.17 1.16 m s dT/dz -0.10 -1.20 -0.35 -2.87 -4.82 -1.24 -0.82 -0.13 -0.78 1.26 2.09 1.58 2.58 2.93 2.10 1.91 1.32 1.89 1.59 4.36 2.50 6.63 8.56 4.43 3.65 1.74 3.55 -0.02 -0.02 -0.02 -0.06 -0.06 -0.02 -0.06 -0.09 -0.02 QH (MJ m-2 hari-1) -0.50 -0.05 -1.76 -0.06 -0.68 -0.03 -0.74 -9.52 -0.07 47 Maret April Mei Agustus September Oktober November Desember 12 17 12 14 15 16 20 3 6 10 4 10 16 23 2 5 10 14 19 24 28 19 26 9 11 12 17 14 11 21 304.6 303.0 304.6 305.0 303.7 305.4 303.7 303.0 305.2 305.4 305.4 304.7 305.4 304.4 304.8 303.6 304.8 305.4 303.5 304.4 304.8 304.4 306.6 304.9 306.3 305.5 306.2 305.3 305.6 304.6 304.4 302.8 304.5 304.7 303.5 305.2 303.6 302.8 305.0 305.2 305.3 304.6 305.2 304.3 304.6 303.5 304.6 305.0 303.4 304.3 304.6 304.2 306.4 304.8 306.2 305.4 305.2 305.1 305.3 304.4 304.4 302.8 304.4 304.8 303.4 305.2 303.5 302.6 304.6 305.0 305.3 304.6 305.2 304.3 304.6 303.4 304.6 305.0 303.4 304.4 304.4 304.2 306.4 304.5 306.2 305.4 306.0 305.2 305.4 304.4 0.82 0.61 0.72 0.54 1.31 0.96 0.48 1.11 1.00 0.86 0.76 0.76 0.74 0.81 1.37 1.06 1.00 0.84 0.93 0.79 1.15 0.98 0.93 1.08 0.90 1.21 1.02 0.99 0.99 0.95 1.23 0.97 1.26 0.89 1.71 1.37 0.77 1.60 1.47 1.35 1.31 1.18 1.10 1.20 1.55 1.22 1.17 1.05 1.08 0.94 1.28 1.20 1.46 1.21 1.02 1.33 1.12 1.10 1.15 1.13 1.36 1.13 1.56 0.94 1.91 1.42 0.74 1.72 1.75 1.56 1.48 1.24 1.03 1.22 1.65 1.29 1.24 1.16 1.17 0.98 1.35 1.25 1.54 1.23 1.06 1.35 1.16 1.09 1.14 1.18 -0.09 -0.10 -0.04 -0.18 -0.13 -0.13 -0.39 -0.18 -0.18 -0.13 -0.02 -0.03 -0.31 -0.05 -0.34 -0.50 -0.48 -0.63 -0.14 0.27 -1.65 -0.37 -0.07 -3.26 -0.31 -0.42 -1.40 -0.86 -1.30 -0.52 3.26 2.60 1.28 3.90 2.08 3.89 3.95 3.67 1.07 2.62 3.37 3.89 3.81 3.99 1.94 2.54 2.91 1.51 0.35 3.54 0.32 3.71 3.87 3.90 3.08 3.84 2.60 3.86 3.98 3.27 1.16 1.17 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.17 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.15 1.16 1.15 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 -0.09 -0.10 -0.04 -0.18 -0.13 -0.13 -0.39 -0.18 -0.18 -0.13 -0.02 -0.03 -0.31 -0.05 -0.34 -0.50 -0.48 -0.63 -0.14 0.2 -1.65 -0.37 -0.07 -3.26 -0.31 -0.42 -1.40 -0.86 -1.30 -0.52 1.24 1.26 1.12 1.38 1.31 1.31 1.62 1.39 1.39 1.31 1.05 1.11 1.54 1.15 1.57 1.71 1.69 1.80 1.33 1.41 2.25 1.60 1.20 2.66 1.54 1.64 2.16 1.93 2.13 1.72 1.54 1.59 1.25 1.91 1.73 1.71 2.63 1.93 1.94 1.72 1.11 1.23 2.39 1.32 2.48 2.92 2.86 3.23 1.77 2.00 5.08 2.56 1.44 7.07 2.38 2.70 4.68 3.73 4.52 2.96 -0.06 -0.06 -0.02 -0.09 -0.06 -0.06 -0.02 -0.06 -0.06 -0.06 -0.02 -0.02 -0.06 -0.02 -0.06 -0.02 -0.06 -0.12 -0.02 -0.03 -0.06 -0.06 -0.06 -0.02 -0.02 -0.02 -0.32 -0.06 -0.09 -0.06 -5.34 -9.10 -18.97 -1.16 -13.09 -1.08 -0.10 -2.28 -23.49 -10.73 -4.11 -0.77 -0.82 -0.23 -3.92 -0.71 -1.34 -8.24 -4.75 -0.40 -1.99 -0.61 -2.04 -0.02 -0.41 -0.08 -2.72 -0.11 -0.07 -0.83 48 Ketinggian 7 hingga 10 meter pada kondisi atmosfer tidak stabil Pukul (WS) Bulan Tanggal Pukul 07.00 Maret April Mei Juni Juli Agustus September 10 26 26 6 26 13 23 30 5 9 6 25 29 10 22 2 15 3 27 28 1 7 13 24 27 1 20 23 Pukul 14.00 Oktober November Januari Februari Maret April Mei Juni Juli Suhu Udara (oK) T1 T2 T3 296.2 296.3 296.1 296.4 296.4 296.2 297.2 297.1 297.0 296.8 296.8 296.6 294.3 294.3 294.2 295.7 295.7 295.6 295.1 295.1 295.0 295.2 295.2 295.0 295.4 295.3 295.2 296.8 296.8 296.7 302.0 301.8 301.6 301.6 301.6 301.5 302.0 302.0 301.8 303.7 303.6 303.3 301.4 301.4 301.0 303.4 303.4 303.3 303.7 303.5 303.4 303.0 302.8 302.6 299.8 299.8 299.7 304.5 304.5 304.4 303.4 303.4 303.2 301.4 301.4 301.2 304.4 304.4 304.3 303.7 303.9 303.6 304.4 304.4 304.2 300.5 300.5 300.4 303.9 303.9 303.8 303.8 303.8 303.7 Kecepatan Angin (m s-1) u1 u2 u3 0.53 0.73 0.81 0.21 0.32 0.38 0.39 0.53 0.55 0.36 0.55 0.57 0.70 0.88 0.98 0.48 0.67 0.77 1.07 1.28 1.37 0.59 0.79 0.86 0.86 1.04 1.14 0.61 0.80 0.87 0.84 1.05 1.12 1.15 1.47 1.62 1.07 1.38 1.46 0.53 0.80 0.82 1.02 1.22 1.23 0.76 1.19 1.28 1.31 1.71 1.91 1.11 1.60 1.72 0.85 1.20 1.26 1.19 1.98 2.21 0.58 0.94 0.99 0.51 0.69 0.70 0.58 1.04 1.06 0.76 1.09 1.10 0.66 0.88 0.94 1.14 1.28 1.36 1.19 1.39 1.45 0.83 1.05 1.07 Ri -0.10 -0.91 -1.20 -0.64 -0.11 -0.10 -0.09 -0.39 -0.35 -0.12 -0.82 -0.04 -0.18 -0.78 -1.54 -0.03 -0.13 -0.18 -0.05 -0.01 -0.16 -0.78 -0.04 -0.07 -0.36 -0.17 -0.12 -0.14 d (meter) Ρ (kg m3) 2.95 1.73 3.84 3.92 2.00 2.04 2.87 3.43 1.83 2.83 3.30 2.63 3.67 3.93 3.99 3.73 2.08 3.67 3.81 3.51 3.88 3.99 4.00 3.99 3.66 2.09 3.40 3.91 1.19 1.19 1.19 1.19 1.20 1.19 1.20 1.20 1.20 1.19 1.17 1.17 1.17 1.16 1.17 1.16 1.16 1.17 1.18 1.16 1.16 1.17 1.16 1.16 1.16 1.18 1.16 1.16 m s -0.10 -0.91 -1.20 -0.64 -0.11 -0.10 -0.09 -0.39 -0.35 -0.12 -0.82 -0.04 -0.18 -0.78 -1.54 -0.03 -0.13 -0.18 -0.05 -0.01 -0.16 -0.78 -0.04 -0.07 -0.36 -0.17 -0.12 -0.14 1.26 1.96 2.09 1.81 1.28 1.25 1.25 1.62 1.58 1.29 1.91 1.12 1.39 1.89 2.22 1.09 1.31 1.39 1.15 1.03 1.36 1.89 1.11 1.20 1.59 1.37 1.30 1.33 1.59 3.83 4.36 3.27 1.64 1.56 1.55 2.62 2.50 1.67 3.65 1.24 1.94 3.55 4.91 1.20 1.73 1.93 1.32 1.06 1.86 3.56 1.24 1.43 2.52 1.88 1.69 1.76 dT1/dz -0.06 -0.06 -0.02 -0.06 -0.02 -0.02 -0.02 -0.06 -0.02 -0.02 -0.06 -0.02 -0.06 -0.09 -0.12 -0.02 -0.02 -0.06 -0.02 -0.02 -0.06 -0.06 -0.02 -0.09 -0.06 -0.02 -0.02 -0.02 QH (MJ m-2 hari-1) -8.87 -2.73 -0.15 -0.55 -5.60 -6.36 -4.20 -2.67 -3.33 -3.35 -1.92 -10.43 -4.37 -0.95 -0.27 -4.55 -10.62 -6.85 -2.54 -14.56 -3.01 -0.18 -0.56 -1.62 -2.12 -3.45 -2.04 -0.66 49 Agustus September Oktober November Desember Pukul 18.00 Mei Juli 5 10 13 15 28 10 17 22 4 9 16 5 18 6 19 22 23 5 19 15 303.6 304.8 304.5 304.3 304.8 305.4 303.2 304.5 305.2 304.9 306.0 303.2 304.0 301.2 298.4 305.2 305.2 298.4 302.6 298.8 303.5 304.6 304.5 304.3 304.6 305.4 303.2 304.5 305.2 304.8 306.1 303.2 304.0 301.4 298.7 305.2 305.2 298.6 302.8 298.8 303.4 304.6 304.4 304.2 304.4 305.2 303.0 304.4 305.0 304.5 305.8 302.8 303.6 301.0 298.3 305.0 305.0 298.2 299.0 298.7 1.06 1.00 1.07 0.82 1.15 1.14 0.93 0.63 0.71 1.08 1.58 1.09 1.16 1.05 1.11 0.98 0.93 0.44 0.84 1.25 1.22 1.17 1.23 0.98 1.28 1.34 1.17 0.79 0.83 1.21 1.80 1.25 1.30 1.20 1.29 1.17 1.11 0.59 1.14 1.67 1.29 1.24 1.25 1.04 1.35 1.42 1.25 0.86 0.88 1.23 1.90 1.27 1.33 1.26 1.33 1.28 1.15 0.65 1.21 1.68 -0.50 -0.48 -0.24 -0.17 -1.65 -0.35 -0.26 -0.16 -0.94 -3.26 -0.25 -2.02 -2.14 -0.63 -0.17 -0.31 -0.55 -0.61 -5.04 -0.04 2.54 2.91 3.84 3.37 0.32 2.95 3.07 2.62 2.52 3.90 2.30 3.85 3.64 2.96 3.57 0.36 3.65 2.66 3.66 4.00 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.16 1.15 1.16 1.16 1.17 1.18 1.16 1.16 1.18 1.17 1.18 -0.50 -0.48 -0.24 -0.17 -1.65 -0.35 -0.26 -0.16 -0.94 -3.26 -0.25 -2.02 -2.14 -0.63 -0.17 -0.31 -0.55 -0.61 -5.04 -0.04 1.71 1.69 1.46 1.37 2.25 1.59 1.49 1.35 1.97 2.66 1.48 2.37 2.40 1.80 1.37 1.54 1.74 1.79 2.96 1.14 2.92 2.86 2.13 1.87 5.08 2.51 2.21 1.83 3.88 7.07 2.18 5.60 5.75 3.24 1.88 2.37 3.03 3.19 8.75 1.29 -0.02 0.01 -0.02 -0.02 -0.06 -0.06 -0.06 -0.02 -0.06 -0.09 -0.09 -0.12 -0.12 -0.12 -0.12 -0.06 -0.06 -0.12 -1.26 -0.02 -1.51 0.53 -0.52 -1.55 -3.23 -4.20 -5.56 -2.80 -1.74 -0.20 -14.19 -0.61 -0.87 -4.73 -6.53 -14.92 -1.32 -5.99 -9.65 -0.27 Keterangan: T1 : suhu udara pada ketinggian 4 meter T2 : suhu udara pada ketinggian 7 meter T3 : suhu udara pada ketinggian 10 meter u1 : kecepatan angin pada ketinggian 4 meter u2 : kecepatan angin pada ketinggian 7 meter u3 : kecepatan angin pada ketinggian 10 meter Ri : bilangan Richardson d : zero-plane displacement u* : friction velocity z0 : roughness length QH : transfer bahang ρ : kerapatan udara 50 51