06 BAHASA INDONESIA M TO ATER P L ID EV AN EL LAT - X IH II S AN MA SO AL SB MP TN SET 6 EJAAN 1 A. PEngERTIAn EJAAn Dalam Kamus Linguistik pengertian Ejaan adalah penggambaran bunyi bahasa dengan kaidah tulis-menulis yang distandardisasikan, yang lazimnya mempunyai tiga aspek, yakni aspek fonologis yang menyangkut penggambaran fonem dengan huruf dan penyusunan abjad, aspek morfologis yang menyangkut penggambaran satuan-satuan morfemis, aspek sintaksis yang menyangkut penanda ujaran berupa tanda baca. (Kridalaksana, 54: 2008) Secara sederhana dapat diartikan bahwa ejaan itu merupakan keseluruhan peraturan tentang melambangkan bunyi, memenggal suku kata, dan menggabungkan kata-kata. Ejaan yang digunakan di Indonesia, antara lain: a. Ejaan van Ophuysen (1901—1947). Sistem ejaan latin untuk bahasa Melayu di Indonesia yang dimuat dalam Kitab Logat Melajoe (1901) oleh Ch.A. van Ophuysen. b. Ejaan Soewandi/Republik (19 Maret 1947—16 Agustus 1972). Sistem ejaan latin untuk bahasa Indonesia sesudah Proklamasi Kemerdekaan yang dimuat dalam surat keputusan Menteri Pengajaran, Pendidikan, dan Kebudayaan, Mr. Soewandi, No. 264/Bhg.A tgl 19 Maret 1947. Ejaan ini merupakan penyederhaan dari ejaan van Ophuysen. 1 c. Ejaan Yang Disempurnakan (16 Agustus 1972—sekarang). Sistem ejaan di Indonesia yang sebagian besar sama dengan sistem ejaan Malaysia yang termuat dalam Surat Keputusan Presiden No. 57 tgl. 16 Agustus 1972 dan sekarang menjadi ejaan resmi bahasa Indonesia. Dalam Ejaan yang Disempunakan, diatur pemakaian huruf, pemenggalan kata, penulisan huruf kapital dan huruf miring, penulisan partikel (–lah, -tah, -kah, -pun), penulisan kata sandang, penulisan angka dan lambang bilangan, penulisan akronim dan singkatan, penulisan gabungan kata,penulisan unsur serapan, dan pemakaian tanda baca (titik, koma, pisah, hubung, dsb). B. HURUF KAPITAL a. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama petikan langsung. Contoh: “Saya gembira,” kata ibu, “karena kamu lulus.” Ibu berkata, “Saya akan pergi besok.” b. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama dalam ungkapan yang berhubungan dengan agama, kitab suci, nama Tuhan, dan termasuk kata ganti untuk Tuhan. Contoh: Tuhan Yang Maha Pengasih Mahakuasa, Maha Esa, Alkitab, Quran, Islam, Kristen Bimbinglah hamba-Mu, ya Allah, ke jalan yang Engkau beri rahmat. c. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama gelar kehormatan, keturunan, dan keagamaan yang diikuti nama orang. Contoh: Sutan Takdir Alisyahbana, Sultan Hasanudin, Raden Ajeng Kartini, Nabi Isa, Haji Ali d. Huruf capital dipakai sebagai huruf pertama unsur jabatan dan pangkat yang diikuti nama orang atau dipakai sebagai pengganti nama orang tertentu, instansi, atau nama tempat. Contoh: 2 Presiden Soesilo Bambang Yudhoyono, Profesor Supomo, Sekretaris Jenderal Departemen Pertanian, Gubernur DKI Jakarta e. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama unsur-unsur nama orang. Contoh: Dewi Sartika, Hans Bague Jassin, Ampere, Halim Perdanakusuma f. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama tahun, bulan, hari, dan hari raya dan peristiwa bersejarah. Contoh: tahun Hijriah, bulan Agustus, bulan Maulid, hari Jumat, hari Lebaran, Perang Candu, Proklamasi Kemerdekan RI g. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama nama geografis. Contoh: Gunung Gede, Selat Sunda , Laut Jawa, Danau Toba, Teluk Benggala, Kali Brantas, Pegunungan Jaya Wijaya, Jalan Dago, Teluk Benggala Catatan: Huruf kapital tidak dipakai sebagai huruf pertama istilah geografi yang tidak dipakai menjadi unsur nama diri dan nama geografiyang dipakai sebagai nama jenis. Contoh: berlayar ke teluk, mandi di kali, menyeberangi selat, gula jawa, pisang ambon, garam inggris h. Huruf kapital dipakai sebagai huruf pertama kata penunjuk hubungan kekerabatan ,seperti bapak, ibu, kakak, adik, paman, dan saudara, yang dipakai dalam penyapaan dan pengacuan. Contoh: “Silakan duduk, Dik!” kata Ucok. Apakah Ibu sudah mengantuk? Sudahkah Anda tahu? Surat Saudara sudah saya terima. c. huruf miring Huruf miring dalam cetakan dipakai untuk: a. Penulisan nama buku, nama majalah, dan nama surat kabar. Contoh: Saya sudah membaca novel Layar Terkembang. Penemuan bangkai pesawat Air Asia diberitakan dalam harian Kompas. Arga Zamzami menjadi editor pada majalah Tempo. b. Penulisan kata nama ilmiah atau ungkapan asing kecuali yang sudah disesuaikan ejaannya. 3 Contoh: Nama ilmiah buah manggis adalah Carnicia mangostana. Politik devide et impera dilakukan Belanda pada masa penjajahan. Weltanshauung berarti ‘pandangan dunia’. c. Penulisan untuk menegaskan huruf, bagian kata, kata atau kelompok kata. Contoh: Huruf pertama kata abad ialah a. Carilah arti kata temberang keliling dalam Kamus Besar Bahasa Indonesia. Catatan: Dalam tulisan tangan huruf miring diganti dengan garis bawah. CONTOH SOAL 1. Penulisan huruf kapital yang tidak sesuai dengan aturan EYD terdapat dalam kalimat … (UmB 2008) A. Dalam beberapa menit lebih dari 200-an rumah di Kawasan Cianjur, Jawa Barat, porakporanda akibat angin puting beliung. B. Volume Waduk Kedung Ombo yang terletak di perbatasan Boyolali, Kabupaten Sragen, dan Kabupaten Grobogan di Jawa Tengah kurang dari 200 juta meter kubik. C. Kapal Greenpeace Rainbow Warrior menghalangi kapal tanker MT Westama yang membawa 30.000 metrik ton minyak kelapa sawit yang siap berangkat di Pelabuhan Dumai, Riau. D. Sungai Ciliwung yang sering mendatangkan banjir bagi Kota Jakarta mulai diturap. E. Di bantaran Sungai Ciliwung, sedikitnya ada 71.000 keluarga atau 350.000 jiwa yang hidup di daerah itu. Pembahasan : Kata kawasan pada frasa Kawasan Cianjur bukanlah merupakan nama geografis sehingga tidak menggunakan huruf kapital. Jawaban (A) 2. 4 Penulisan kalimat yang seluruhnya sesuai dengan aturan EYD adalah … (SPmB 2006) A. Kata feed-back ‘balikan’ sudah sering digunakan sebagai istilah. B. Bang Kadir sering disebut sebagai ‘pahlawan’, ia sendiri tidak tahu sebabnya. C. Karena postur tubuhnya, Galih mendapat julukan “Si Gendut.” D. Kalau tidak diberi izin, saya tidak akan pergi. E. Esai Ratna yang berjudul Kesehatan Reproduksi dimuat di “Tempo”. Pembahasan : Sesuai dengan ketentuan penulisan huruf miring dalam EYD, feed-back dicetak miringkarena sebuah kata yang ingin ditegaskan dalam kalimat dan merupakan kata asing yang belum diindonesiakan. Jawaban (A) 3. Penulisan huruf kapital yang tepat terdapat pada kalimat … (SImAK UI 2011) A. Suasana sore hari di Selat Bali sangat indah. B. Lulusan SMA itu berminat menjadi Sekretaris di perusahaan. C. Menguasai Bahasa Indonesia berarti mencintai Negara Indonesia. D. Paling enak menikmati tahu Sumedang di pinggir danau. E. Besok Gubernur itu akan meresmikan taman kota di daerah Menteng. Pembahasan : Seharusnya, sekretaris karena jabatan tidak langsung diikuti nama instansinya. Seharusnya, bahasa dan negara. Dalam EYD, nama bahasa dan nama negaranya harus diawali huruf kapital. Seharusnya, tahu sumedang. Sumedang dalam kalimat itu merupakan nama geografi yang dipakai untuk jenis. Seharusnya, gubernur karena tidak diikuti oleh nama orang, nama instansi, atau nama tempat. Jawaban (A) D. KATA SERAPAn Kata serapan merupakan kata-kata atau istilah yang diambil dari bahasa asing. Syarat sebuah kata atau istilah asing bisa diserap, yaitu cocok konotasinya, lebih singkat dibandingkan dengan terjemahan Indonesianya, dan dapat mempermudah tercapainya kesepakatan jika istilah Indonesia terlalu banyak sinonimnya. Penulisan kata serapan dilakukan dengan cara adopsi, adaptasi, translasi, dan kreasi. a. Adopsi, yaitu penyerapan dengan mengambil bentuk dan makna kata asing itu secara keseluruhan. Contoh: film, modern, global, supermarket, plazza, mall, dll. b. Adaptasi, yaitu penyerapan dengan mengambil makna kata asing itu, sedangkan ejaan atau penulisannya disesuaikan dengan ejaan bahasa Indonesia. Contoh: pluralization – pluralisasi acceptability – akseptabilitas active – aktif activity – aktivitas dsb. 5 Translasi (penerjemahan), yaitu penyerapan dengan mengambil konsep yang terkandung dalam bahasa asing itu kemudian kata tersebut dicari padanannya dalam bahasa Indonesia. Contoh: Overlap – tumpang tindih try out – uji coba take off – lepas landas landing – mendarat up to date – mutakhir nonfat – tanpa lemak,dsb. d. Kreasi, yaitu penyerapan dengan mengambil konsep dasar yang ada dalam bahasa Indonesia. Cara ini mirip dengan cara translasi, tetapi memiliki perbedaan. Cara kreasi tidak menuntut bentuk fisik yang mirip seperti translasi. Boleh saja kata yang ada dalam bahasa aslinya ditulis dalam satu kata, sedangkan bahasa Indonesianya bisa dua atau tiga kata. Contoh: effective – berhasil guna spare part – suku cadang c. E.kATA BAKU DAN TIDAK BAKU a. Kata baku adalah kata yang digunakan sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang telah ditentukan. Kata baku digunakan dalam kalimat resmi, baik lisan maupun tertulis, dengan pengungkapan gagasan secara tepat. Kata tidak baku adalah kata yang digunakan tidak sesuai dengan kaidah bahasa Indonesia yang ditentukan. Kata tidak baku digunakan dalam bahasa percakapan sehari-hari atau bahasa tutur. b. Senarai Kata Baku dan Tidak Baku BAKU 6 TIDAK BAKU BAKU TIDAK BAKU aktif aktive, aktip manajer manager aktivitas aktifitas manajemen managemen apotek apotik mengubah merubah analisis analisa mengesampingkan mengenyampingkan antre antri menyontek mencontek asas azas memesona mempesona asasi asasi, azazi mengkritik mengeritik atlet atlit metode metoda atmosfer atmosfir mesti musti autopsi otopsi motif motip audigram odiogram nasihat nasehat aerobik erobik November Nopember cenderamata cinderamata peletakan perletakan definisi defenisi, difinisi putra putera desain disain putri puteri diesel disel produktivitas produktifitas dolar dollar rezeki rejeki, rizki ekstrem ekstrim risiko resiko ekspor eksport roboh rubuh Februari Pebruari saksama seksama film filem, pilem sekretaris sekertaris foto fhoto silakan silahkan fotokopi photo copi sistem sistim formal formil standardisasi standarisasi hakikat hakekat subjektif subyektif hipotesis hipotesa sejarawan sejarahwan hierarki hirarki sutera sutra hemoglobin haemoglobin sumatra sumatera hidraulik hidrolik survei survai ilmuan ilmiawan stasiun setasiun ijazah ijasah syukur sukur insaf insyaf telentang terlentang isap hisap telepon telfon izin ijin teoretis teoritis jadwal jadual tradisional tradisionil 7 jenazah jenasah trotoar trotoir jenderal jendral teknik tekhnik kaidah kaedah terampil trampil karisma kharisma tim team karier karir varietas varitas konduite kondite wasalam wasallam konkret kongkrit wujud ujud khotbah khutbah zaman jaman kualitas kwalitas zona zone kuitansi kwitansi lembap lembab lubang lobang CONTOH SOAL 1. Penulisan unsur serapan yang benar terdapat pada kalimat … (SPmB 2002) A. Hak azasi dan kewajiban azasi manusia harus dilaksanakan seimbang. B. Kecelakaan pesawat itu mengubah beberapa jadual penerbangan. C. Menjelang Lebaran frekwensi lalu lintas biasanya meningkat. D. Musyawarah itu diadakan untuk mempersatukan semua faham. E. Hierarki kepangkatan dan kedudukan biasanya sejalan. Pembahasan : Seharusnya, asasi, jadwal, frekuensi, dan paham. Jawaban (E) 2. 8 Penulisan unsur serapan yang bercetak miring pada kalimat-kalimat berikut benar, kecuali … (SPmB 2005) A. Salinan STTB Anda harus dilegalisir agar sah. B. Hak asasi manusia harus dijunjung tinggi. C. Pasien yang datang itu berasal dari kalangan kurang mampu. D. Reumatik neneknya akhir-akhir ini sering kambuh. E. Hipotesis itu telah dapat dibuktikan kebenarannya. Pembahasan : Seharusnya, dilegalisasi. Jawaban (A) 3. Kalimat yang ditulis dengan ejaan yang baku adalah … (SImAK UI 2011) A. Selain itu, mereka juga menerima tantangan berusaha yang penuh resiko. B. Bahan tertulis yang diberikan umumnya berupa foto kopi bahan presentasi. C. Pada 2010/2011, prosentase anggaran pendidikan terhadap PDB di Indonesia tergolong paling kecil. D. Diharapkan kegiatan ini dapat menimbulkan dampak positif terhadap perkembangan dusun dalam jenjang hierarki pemerintahan desa. E. Dengan menerbitkan buku ini, kami ingin menyumbangkan sesuatu yang konkrit tentang aspirasi perempuan Indonesia sebagai manusia dan anggota masyarakat yang sedang membangun. Pembahasan : Seharusnya, risiko, fotokopi, persentase, dan konkret. Jawaban (D) F. KATA gABUng Penulisan kata gabung atau gabungan kata dalam EYD diatur sebagai berikut: a. Dua kata dasar ditulis terpisah. Contoh: tanda tangan, tanggung jawab, kerja sama, garis bawah b. Dua kata dasar yang salah satunya mendapat awalan atau akhiran maka ditulis serangkai dengan kata yang langsung mengikutinya. Contoh: bertepuk tangan, garis bawahi, sebar luaskan, menganak sungai c. Dua kata dasar yang mendapat konfiks maka ditulis serangkai. Contoh: menggarisbawahi, penghancurleburan, menyebarluaskan, dilipatgandakan d. Jika salah satu kata dasar hanya dipakai dalam kombinasi maka ditulis serangkai. Contoh: antarkota, adipati, aerodinamika, anumerta, audiogram, awahama, biokimia, catur tunggal, dasawarsa, dekameter, demoralisasi, dwiwarna, ekawarna, ekstrakurikuler, elektronik, infrastruktur, introspeksi, kolonialisme, kosponsor, mahasiswa, multilateral, mancanegara, multilateral, narapidana, nonkolaborasi, pascasarjana, pascatsunami, 9 pancasila, panteisme, paripurna, poligami, pramuniaga, prasangka, purnawirawan, reinkarnasi, saptakrida, semiprofessional, subseksi, swadaya, telefon, transmigrasi, tritunggal, dan ultramodern e. Gabungan kata berikut ditulis serangkai. Contoh: acapkali, adakalanya, daripada, akhirulkalam, alhamdulillah, astagfirullah, bismillah, bagaimana, barangkali, beasiswa, belasungkawa, bilamana, bumiputra, daripada, darmabakti, darmasiswa, darmawisata, dukacita, halalbihalal, kasatmata, kacamata, kilometer, manasuka, hulubalang, mangkubumi, manakala, mangkubumi, matahari, olahraga, padahal, paramasastra, peribahasa, puspawarna, radioaktif, saptamarga, saputangan, saripati, sebagaimana, sediakala, segitiga, sekalipun, silaturahmi, sukacita, sukarela, sukarela, sukaria, syahbandar, titimangsa, dan wasalam f. Kata majemuk dan istilah khusus ditulis terpisah. Contoh: duta besar, orang tua, kambing hitam, persegi panjang, model linear, mata pelajaran, simpang empat, meja tulis, rumah sakit umum, dan kereta api cepat luar biasa g. Istilah khusus yang mungkin menimbulkan salah pengertian, digabung dengan menggunakan tanda hubung. Contoh: alat pandang-dengar, buku sejarah-baru, mesin-hitung tangan, dan ibu-bapak kami CONTOH SOAL 1. Gabungan kata yang sesuai dengan EYD terdapat …. (SImAK UI 2013) A. halal bihalal, manca negara, pascasarjana B. asalamualaikum, kerjasama, bea siswa C. sapu tangan, tanda tangan, bagaimana D. acapkali, adakalanya, olah raga E. mata kuliah, meja tulis, orang tua Pembahasan : Seharusnya, A. halalbihalal, mancanegara; B. kerja sama, beasiswa; C. saputangan; D. olahraga. Jawaban (E) 10 2. Cara penulisan gabungan kata yang benar terdapat dalam kalimat … (SImAK UI 2009) A. Hendaknya kita senantiasa bekerjasama dalam menyelesaikan segala permasalahan. B. Surat yang Anda kirim belum Anda tandatangani. C. Masyarakat di desa terpencil itu, berterima kasih atas bantuan yang Anda berikan. D. Dia harus mempertanggung-jawabkan perbuatannnya. E. Orang itu di-“meja hijaukan”-kan. Pembahasan : Seharusnya, bekerja sama , tanda tangani, mempertanggungjawabkan, dan dimejahijaukan. Jawaban (C) 3. Penulisan gabungan kata yang tidak sesuai dengan EYD terdapat dalam kalimat … (UmB 2008) A. Kerja sama antara rakyat dan pemerintah mutlak diperlukan demi kelancaran pembangunan infrastruktur di Aceh. B. Konsumsi premium saat ini adalah 41,5 ribu kilo liter per hari. C. Sebagai pemilik modal, pemerintah terus mendorong bank untuk memperbaiki kinerja, meningkatkan kualitas sumber daya manusia, dan lainnya. D. Bangsa Indonesia berdukacita atas musibah tanah longsor di berbagai daerah. E. Penggalian pengetahuan lebih banyak untuk mengatasi depresi dengan obat antidepresan. Pembahasan : Seharusnya, kiloliter. Jawaban (B) 4. Penulisan unsur gabung yang kata yang benar terdapat pada kalimat … (SPmB 2002) A. DLLAJR perlu meninjau kembali trayek kendaraan antar kota. B. Penelitian itu dilengkapi peralatan ultra modern. C. Indonesia terikat pada perjanjian multi lateral. D. Siswa-siswi mempelajari model linier. E. Siswa yang pandai mendapat bea siswa ke luar negeri. Pembahasan : Seharusnya, antarkota, ultramodern, multilateral, dan beasiswa. Jawaban (D) 11