1 1 Pembuatan Software Multimedia Interaktif Pembelajaran

advertisement
SEMINAR NASIONAL PENELITIAN DAN PENDIDIKAN KIMIA
“Kontribusi Penelitian Kimia Terhadap Pengembangan Pendidikan Kimia”
Pembuatan Software Multimedia Interaktif Pembelajaran Kimia
Pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit
Wiwi Siswaningsih
Rahmat Setiadi
Yogi Musthapa Kamil
Jurusan Pendidikan Kimia
Fakultas Pendidikan Matematika dan Ilmu Pengetahuan Alam
Universitas Pendidikan Indonesia
ABSTRAK
Penelitian ini mengambil judul “Pembuatan Software Multimedia Interaktif
Pembelajaran Kimia Pada Pokok Bahasan Larutan Elektrolit”. Pemroduksian
software ini melalui beberapa langkah utama, yaitu analisis wacana buku teks,
transformasi produk analisis wacana menjadi bentuk presentasi software,
pembuatan skenario program, pengumpulan elemen media yang diperlukan,
integrasi seluruh elemen media menjadi software dan pengujian. Dari pembuatan
software diperoleh hasil, yaitu : Pertama, bentuk tampilan penjelasan larutan
elektrolit dalam software pembelajaran ini terdiri dari bagian navigasi dan
bagian materi subyek yang dilengkapi dengan elemen pendukung berupa
gambar, foto, video, audio dan animasi yang disesuaikan dengan pokok
bahasan.. Kedua , untuk konsep-konsep yang menjelaskan peristiwa mikroskopik
dapat digunakan suatu representasi mikroskopik dari konsep tersebut. Software
ini dibuat dengan menggunakan program Macromedia Flash MX sebagai
program induk, juga didukung dengan penggunaan beberapa software aplikasi
lain misalnya Adobe Photoshop CS, Ulead Video Studio 5.0, VCD Cutter v.404
dan Adobe Audition 1.0. Secara umum dari hasil pengujian menunjukkan bahwa
isi, tampilan, struktur menu dan materi dikategorikan baik dan mudah dipahami
oleh siswa.
Kata kunci : Software Multimedia, Interaktif, Larutan Elektrolit
Seminar Nasional Penelitian dan Pendidikan Kimia, 9 Oktober 2004
11
I. Pendahuluan
Kehadiran teknologi multimedia
membuka suatu era baru dam
perkembangan media yang akan
digunakan
untuk
proses
belajar
mengajar.
Kemampuan
teknologi
multimedia yang bisa menggabungkan
berbagai media seperti teks, suara
gambar, numerik, animasi dan video
dalam suatu software digital, serta
mempunyai
kemampuan
interaktif
menjadi suatu satu alternatif yang
sebagai alat bantu proses belajar
mengajar. Beberapa penelitian juga
menunjukkan bahwa multimedia sangat
bermanfaat
dalam
meningkatkan
pemahaman siswa (Munir, 2003).
Ilmu kimia memiliki kedudukan
yang sangat penting diantara ilmu-ilmu
yang lain karena ilmu kimia dapat
menjelaskan secara mikro (molekuler)
fenomena makro. Pemanfaatan media
tentu
sangat
membantu
dalam
pembelajaran ilmu kimia, contohnya
ialah
dalam
mengatasi
gejala
pembelajaran ilmu kimia saat ini.
Salah satu gejala pembelajaran ilmu
kimia pada saat ini adalah ketidak
mampuan siswa dalam memahami
konsep-konsep kimia dengan benar
(Huddle, Margaret & Rogers dalam
Sihaloho, 2000). Konsep-konsep dalam
ilmu kimia secara garis besar dibagi
dalam dua kategori, yaitu konsep
konkrit dan konsep terdefinisi. Konsep
konkrit
digeneralisasi
dalam
pengamatan langsung terhadap gejala geja la alam atau eksperimen, misalnya
konsep tentang zat padat dan zat cair.
Konsep
terdefinisi
adalah
yang
ditetapkan oleh para pakar dan
digunakan untuk menjelaskan suatu
objek seperti objek tentang atom dan
molekul, atau peristiwa abstrak seperti
konsep ionisasi dan konsep solvasi.
Kean
&
Middlecamp
mengemukakan bahwa untuk dapat
memahami suatu konsep dengan utuh
siswa harus dapat memahami konsep
kimia dari level makroskopik hingga
level mikroskopiknya (Sihaloho, Ibnu &
Effendy, 2002:63).
Hasil studi Sihaloho, Ibnu dan
Effendy (2002) menunjukkan adanya
kesulitan siswa dan bahkan guru dalam
penggambaran mikroskopik larutan
elektrolit kuat. Hasil studi tersebut
menunjukkan presentase rata-rata siswa
dan guru yang memberikan jawaban
benar untuk setiap proses yang
berkaitan
dengan
gambaran
mikroskopik larutan elektrolit kuat
adalah rendah yaitu hanya 13% dan 4%.
II. Metode Penelitian
Rancangan
penelitian
yang
digunakan adalah rancangan deskriptif.
Subjek dalam penelitian ini adalah
materi-materi subjek dari pokok
bahasan larutan elektrolit untuk kelas II
SMA.
Materi
subjek
yang
dikembangkan tidak berasal dari satu
buku saja, melainkan ditunjang juga
dengan buku-buku lain yang relevan.
Penelitian dilakukan dalam lima
tahap, yaitu pemroduksian wacana dan
skenario program, pengumpulan dan
pembuatan media pendukung materi,
pengintegrasian seluruh elemen media
(prototyping), pengujian kelayakan
(usability testing), dan perbaikan serta
pembuatan laporan.
Analisis teks dilakukan dengan
pendekatan pedagogi materi subyek.
Langkah utama dari pemroduksian
wacana adalah analisis wacana buku
teks dan transformasi hasil analisis
wacana menjadi bentuk presentasi
software.
Software
pembelajaran
ini
menggunakan program Macromedia
Flash MX sebagai program induknya.
Disamping menggunakan program
induk, beberapa program aplikasi lain
pun digunakan terutama untuk aplikasi
yang spesifik. Adapun program yang
Seminar Nasional Penelitian dan Pendidikan Kimia, 9 Oktober 2004
22
digunakan dalam pembuatan software
adalah :
a. Macromedia Flash MX sebagai
program induk dan program untuk
membuat animasi (penggambaran
mikroskopik),
b. Adobe Photoshop CS
untuk
pembuatan unsur grafis berupa foto,
c. Adobe
Audition
1.0
untuk
pembuatan unsur audio,
d. Ulead Video Studio 5.0 dan VCD
Cutter v. 404 untuk pembuatan
unsur video,
e. Microsoft Word XP untuk pengolah
kata.
Pengujian
software
hanya
dimaksudkan
untuk
mendapatkan
komentar tentang kualitas tampilan
software sebagai bahan untuk penilaian
kualitas tampilan dan perbaikan.
Pengujian yang dilakukan merupakan
pengujian tahap awal dan bukan untuk
meneliti sejauh mana efektifitas
software dalam pembelajaran. Untuk
mendapatkan data dari pengguna,
digunakan quesioner yang berisi
penilaian terhadap software. Aspekaspek yang dinilai hanya seputar
interface dari software dalam kaitannya
dengan kontrol interaksi siswa terhadap
strategi pembelajaran dan kontrol
interaksi siswa terhadap manipulasi isi
materi.
Setelah
data
dari
quesioner
terkumpul kemudian data diolah dan
dianalisis. Pengolahan data dilakukan
dengan mengubah frekuensi jawaban
dari siswa menjadi persentase. Hasil
pengolahan data kemudian dianalisis.
Hasil analisis tersebut
kemudian
dijadikan alat untuk menilai kualitas
tampilan software dan pedoman untuk
melakukan perbaikan
sehingga
didapatkan hasil akhir software
multimedia interaktif pembelajaran
kimia.
III. Hasil
Analisis
wacana
buku
teks
dimaksudkan untuk merekonstruksi
kembali langkah-langkah analitis, yang
dilalui pakar sebelum merumuskan
penelitiannya sebagai suatu eksplanasi
ilmiah yang merupakan produk akhir.
Analisis wacana dituangkan dalam
bentuk tabel yang terdiri dari tiga
kolom, yaitu kolom materi pedagogi,
kolom teks keluaran dan kolom
keterampilan intelektual.
Kolom materi pedagogi digunakan
untuk menampilkan aspek teachable
(mudah diajarkan), sehingga menunjang
pemahaman teks keluaran materi
subyek. Kolom teks keluaran berisi
materi
subyek
yang
akan
diinformasikan kepada peserta didik.
Kolom
keterampilan
intelektual
menampilkan tindakan penulis terhadap
materi subyek dalam menjelaskan
proses intelektual yang membawahi
pembentukan suatu teori dan rumus.
Sebagian dari hasil analisis wacana
buku teks disajikan pada tabel 3.1.
Seminar Nasional Penelitian dan Pendidikan Kimia, 9 Oktober 2004
33
Tabel 3.1
Sebagian hasil analisis wacana buku teks
Konsep : Definisi Larutan
Materi Pedagogi
Teks Keluaran
1. Larutan
ialah
campuran homogen
beberapa (dua atau
lebih) zat.
2. Contoh larutan ialah
udara dan air laut.
3. Komponen
larutan
ialah pelarut dan zat
terlarut.
Larutan didefinisikan sebagai campuran
homogen beberapa (dua atau lebih) zat.
Dengan kata lain, larutan juga didefinisikan
sebagai setiap campuran beberapa zat yang
hanya membentuk satu fasa.
Sesuai dengan definisi larutan , udara
dapat dipandang sebagai larutan sebab
udara merupakan campuran homogen gasgas di atmosfer seperti gas nitrogen, gas
oksigen, gas karbondioksida dan gas mulia.
Demikian pula air laut. Air laut
mengandung berbagai macam garamgaram yang terlarut dalam air secara
homogen.
Dalam larutan, zat cair dinamakan
sebagai pelarut dan komponen lain
dinamakan sebagai zat terlarut Jika
komponen pembentuk larutan semuanya
zat cair maka komponen yang jumlahnya
paling banyak atau strukturnya tidak
berubah dinyatakan sebagai pelarut.
Dalam larutan alkohol 70 %, yang
menjadi pelarut adalah etanol, sedangkan
air termasuk zat terlarut, karena etanol
merupakan komponen terbanyak dalam
larutan itu.
Pokok
Sebelum melakukan transformasi
hasil analisis wacana buku teks menjadi
bentuk presentasi software diperlukan
suatu identifikasi elemen pendukung
teks.
Tujuannya
adalah
untuk
mengidentifikasi elemen media apa saja
yang diperlukan untuk membantu
menjelaskan teks agar konsep lebih
mudah dipahami. Identifikasi elemen
pendukung teks dilakukan untuk setiap
pokok
materi.
Sebagian
hasil
identifikasi elemen pendukung teks
disajikan dalam tabel berikut :
Tabel 3.2
Sebagian hasil identifikasi elemen
pendukung teks
Keterampilan
Intelektual
Definisi
Eksemplifikasi
Deskripsi
Elemen Pendukung
Materi
Larutan
• Foto berbagai larutan
• Foto NaCl
• Ilustrasi
pelarutan
NaCl
• Animasi
pelarutan
NaCl
Untuk dijadikan materi presentasi
pada program komputer, produk analisis
wacana masih harus diolah lagi menjadi
teks yang layak ditampilkan pada layar
monitor. Kelayakan dapat ditinjau dari
kriteria readibility untuk komponen teks
Seminar Nasional Penelitian dan Pendidikan Kimia, 9 Oktober 2004
44
dan kriteria artistik untuk komponen
piktorial. Dalam transformasi ini juga
sangat memerlukan kemampuan dalam
desain komunikasi dan psikologi visual.
Bentuk transformasi yang dilakukan
dengan memodifikasi produk wacana ke
dalam bentuk tabel yang terdiri dari
kolom-kolom yang berisi teks keluaran,
keterampilan
intelektual,
bentuk
presentasi dan tampilan. Kolom teks
keluaran merupakan materi subyek dari
buku teks yang akan dikembangkan.
Kolom
keterampilan
intelektual
diperankan
sebagai
pengendali
transformasi dari medium buku menjadi
medium pandang dengar (audio visual).
Kolom bentuk presentasi merupakan
pengembangan teks keluaran dan
keterampilan intelektual. Sedangkan
kolom tampilan mendeskripsikan halhal yang ditampilkan pada layar
monitor untuk setiap frame materi.
Sebagian dari hasil tranformasi hasil
analisis wacana teks menjadi bentuk
presentasi ditampilkan pada tabel 3.3.
Tabel 3.3
Sebagian hasil transformasi analisis wacana teks
menjadi bentuk presentasi software
Konsep : Pembagian Larutan Elektrolit
Teks Keluaran
Bentuk Presentasi
ü ü ü
Klasifikasi
Seminar Nasional Penelitian dan Pendidikan Kimia, 9 Oktober 2004
Tampilan
Audio
Video
Definisi
Grafis
Teks
Zat-zat elektrolit yang
terurai sempurna dalam
air dinamakan elektrolit
kuat,
sedangkan
zat
elektrolit yang hanya
terurai sebagian dalam air
dinamakan
elektrolit
lemah.
Larutan elektrolit kuat
dapat diperoleh dengan
melarutkan asam kuat,
basa kuat atau garam
yang berasal dari asam
kuat atau basa kuat.
Semua asam kuat, basa
kuat
dan
garamnya
berlaku sebagai elektrolit
kuat dan dalam larutan
terionisasi sempurna.
Animasi
Keterampilan
Intelektual
ü Halaman 9 dari 21
Ditampilkan
tabel
contoh elektrolit kuat
dan elektrolit lemah
Ditampilkan
foto
pengujian
larutan
HCl
{Teks : sama dengan
teks keluaran}
[Klik
“Video
pengujian
larutan
elektrolit
kuat,
elektrolit lemah dan
nonelektrolit”
à
Video
pengujian
larutan
elektrolit
kuat, elektrolit lemah
dan nonelektrolit
[klik “Ü”=hal 10,
“Û”=hal 8]
55
Pengujian software dilakukan di
salah satu SMA Negeri di Bandung.
Laboratorium komputer yang digunakan
memiliki 50 unit komputer dan
semuanya terkoneksi dengan suatu
jaringan (workgroup ). Spesifikasi dari
komputer yang digunakan adalah
prosesor Intel Pentium III 700 MHz,
DDR 128 MB, Hard Disk 30-40 GB,
monitor 15 inch resolusi 1024 x 768.
Software
disimpan
pada
server
kemudian dieksekusi oleh siswa melalui
masing-masing komputer. Karena ada
permasalahan workgroup, dari 50
komputer yang ada yang bisa digunakan
hanya 10 unit komputer.
Pengumpulan
data
dilakukan
dengan
penyebaran
quesioner.
Quesioner diberikan kepada siswa yang
telah menggunakan software. Jumlah
siswa yang mengisi quesioner adalah 23
orang. Quesioner ini dimaksudkan
untuk memperoleh tanggapan siswa
terhadap software, sehingga akhirnya
akan diperoleh suatu gambaran umum
tentang software terutama hal-hal yang
sifatnya tampilan (interface).
Tabel 3.4
Pengolahan data quesioner
Aspek penilaian 1
Isi dan tampilan umum
Aspek penilaian 2
Struktur menu
Aspek penilaian 3
Penyajian materi
Aspek penilaian 4
T ampilan
Kualitas isi
Komposisi warna
Navigasi
Aspek penilaian 5
T ampilan materi
Kualitas foto / gambar
Kualitas video
Huruf yang digunakan
Menarik
Informatif
Kejelasan
Gaya bahasa
Aspek penilaian 6
Sangat baik
F
%
0
0
F
15
Mudah
F
%
100
0
F
0
Sangat baik
F
%
8
13,04
F
14
Sangat
F
6
0
1
1
baik
%
26,08
0
4,34
4,34
F
16
12
18
17
Sangat
F
3
7
1
0
1
0
0
0
baik
%
13,04
30,43
4,3
0
4,34
0
0
0
F
16
14
17
20
16
16
15
16
Sangat baik
Baik
Cukup
%
65,2
F
8
%
34,78
Buruk
F
0
%
0
Rumit
%
0
Baik
%
60.86
Cukup
F
6
Baik
%
69,56
52,17
78,26
73,91
Baik
Seminar Nasional Penelitian dan Pendidikan Kimia, 9 Oktober 2004
Buruk
F
0
Cukup
F
1
11
4
4
Baik
%
69,56
60,86
73,91
86,95
69,56
69,56
65,22
69,56
%
26,08
%
4,34
47,82
17,39
17,39
Buruk
F
0
0
0
1
Cukup
F
4
2
5
3
6
7
8
7
%
4,34
8,69
21,74
13,04
26,08
30,43
34,78
30,43
Cukup
%
0
%
0
0
0
4,34
Buruk
F
0
0
0
0
0
0
0
0
%
0
0
0
0
0
0
0
0
Buruk
66
F
0
0
1
4
5
0
Intisari
Glosarium
Model Kimia
Video
Animasi
Latihan
%
0
0
4,34
17,39
21,74
0
F
16
19
21
16
17
15
%
69,56
82,61
86,95
69,56
73,91
65,21
1
Larutan
Kesesuaian
Tidak
Sesuai
sesuai
F
%
F %
23 100 0 0
2
Pendahuluan
23
3
Mekanisme penghantaran
4
Pembagian elektrolit
Elektrolit Kuat
No
Materi
F
7
4
2
3
1
8
%
30,43
17,39
8,69
13,04
4,34
34,78
F
0
0
0
0
0
0
%
0
0
0
0
0
0
Kemudahan dipahami
Mudah
F
13
%
56,52
Sedang
Sukar
F
16
%
69,56
F
0
%
0
100
0
0
18
78,26
5
21,74
0
0
23
100
0
0
11
47,83
12
52,17
0
0
23
100
0
0
20
86,95
3
13,04
0
0
23
100
0
0
15
65,21
8
34,78
0
0
Elektrolit Lemah
23
100
0
0
15
65,21
8
34,78
0
0
5
Nonelektrolit
23
100
0
0
18
78,26
5
21,74
0
0
6
Jenis senyawa elektrolit
23
100
0
0
16
65,21
7
30,43
0
0
Senyawa Ion
23
100
0
0
9
39,13
14
60,86
0
0
Senyawa kovalen
23
100
0
0
8
34,78
15
65,21
0
0
Elektrolit dalam kehidupan sehari-
23
100
0
0
14
60,86
9
39,13
0
0
7
hari
Keterangan : F = Frekuensi
IV. Pembahasan
Berdasarkan tabel pengolahan data
diketahui bahwa :
Pada aspek penilaian 1 siswa yang
menyatakan bahwa isi dan tampilan
keseluruhan software ini baik sebanyak
65,22 %, dan yang menyatakan cukup
sebanyak 34,78 %. Sedangkan yang
menyatakan sangat baik dan buruk tidak
ada.
Pada aspek penilaian 2 siswa yang
menyatakan bahwa struktur menu dalam
software mudah sebanyak 100 % (tidak
ada yang menyatakan bahwa struktur
menu dalam software rumit).
Pada aspek penilaian 3 pernyataan
siswa terhadap tampilan adalah 26,08 %
sangat baik, 69,56 % baik dan sebanyak
4,34 % menyatakan cukup. Pernyataan
siswa te rhadap kualitas isi 52,17 %
baik, dan sebanyak 47, 82 %
menyatakan cukup. Tampilan yang
dimaksud adalah komposisi teks dengan
elemen pendukung lainnya untuk tiap
frame software. Pernyataan siswa
terhadap komposisi warna adalah 4,34
% sangat baik, 78,26 % baik, dan
sebanyak 17,39% menyatakan cukup.
Aspek lain yang dinilai adalah navigasi.
Navigasi adalah sistem yang dapat
mengarahkan pengguna software untuk
melakukan penelusuran materi. Dalam
software ini navigasi dapat dilakukan
dengan cara mengklik tombol atau
tulisan. Pernyataan siswa terhadap
navigasi adalah 4,34 % sangat baik,
73,91 % baik, dan sebanyak 4,34 %
menyatakan buruk.
Pada aspek penilaian 4 pernyataan
siswa terhadap tampilan materi adalah
13,04 % sangat baik, 69,56% baik , dan
sebanyak 4,34% menyatakan cukup.
Seminar Nasional Penelitian dan Pendidikan Kimia, 9 Oktober 2004
77
Pernyataan siswa terhadap kualitas foto
/ gambar adalah 30,43% sangat baik,
60,86% baik, dan sebanyak 8,69%
menyatakan cukup. Pernyataan siswa
terhadap kualitas video adalah 4,34%
sangat baik, 73,91% baik, dan
sebanyak 21,74% menyatakan cukup.
Pernyataan siswa terhadap huruf yang
digunakan adalah 86,95% baik, dan
sebanyak 13,04% menyatakan cukup.
Pernyataan siswa terhadap aspek
kemenarikan adalah 4,34% sangat baik,
69,56% baik, dan sebanyak 26,08%
menyatakan cukup. Aspek kemenarikan
yang dimaksud adalah ukuran kesukaan
siswa terhadap tampilan software
sehingga menimbulkan keinginan untuk
melakukan
penelusuran. Sedangkan
yang dimaksud dengan informatif
adalah ukuran kualitas informasi yang
disajikan dalam software. Pernyataan
siswa terhadap informatif adalah
69,56% baik, dan sebanyak 30,43
menyatakan cukup. Selain itu aspek
yang dinilai adalah kejelasan dan gaya
bahasa. Aspek kejelasan merujuk pada
kejelasan materi yang disajikan dan
kemudian
dibaca
oleh
siswa..
Pernyataan siswa terhadap kejelasan
adalah 65,22% baik dan sebanyak
34,78% menyatakan cukup. Pernyataan
siswa terhadap gaya bahasa yang
digunakan adalah 69,56% baik dan
sebanyak 30,43% menyatakan cukup.
Pada aspek penilaian 6, aspek yang
dinilai adalah bentuk tampilan bagian
lain da ri materi yang terdiri dari intisari,
glosarium, model kimia, video, animasi
dan latihan. Intisari merupakan pokokpokok dari materi yang disampaikan
dalam software. Glosarium adalah
kumpulan istilah-istilah yang terdapat
dalam materi. Model kimia adalah
bentuk
sinkronisasi
representasi
makroskopik,
simbolik
dan
mikroskopik. Video yang digunakan
dapat secara terpisah ditayangkan pada
bagian khusus video begitu pula dengan
animasi-animasi
yang
digunakan.
Sedangkan bagian latihan merupakan
bagian untuk mengevaluasi pemahaman
siswa akan materi yang mereka peroleh
dari penelusuran.
Pernyataan siswa terhadap intisari
adalah 69,56% baik, dan sebanyak
30,43% menyatakan cukup. Pernyataan
siswa terhadap Glosarium adalah
82,61% baik, dan sebanyak 17,39%
menyatakan cukup. Pernyataan siswa
terhadap model kimia adalah 4,34%
sangat baik, 86,95% baik, dan
sebanyak 8,69% menyatakan cukup.
Pernyataan siswa terhadap video adalah
17,39% sangat baik, 69,56 baik, dan
sebanyak 13,04% menyatakan cukup.
Penyataan siswa terhadap animasi
adalah 21,74% sangat baik, 73,91%
menyatakan baik, dan sebanyak 4,34%
menyatakan cukup. Pernyataan siswa
terhadap latihan adalah 65,21% baik,
dan sebanyak 34,78% menyatakan
cukup.
Pada aspek penilaian kesesuaian
materi dengan tampilan lainnya (foto,
video, tabel, dan animasi) sebanyak
100% siswa menyatakan sesuai.
Untuk kemudahan pemahaman pada
pokok materi larutan, pernyataan siswa
adalah 56,52% mudah, dan sebanyak
43,47% menyatakan sedang. Pernyataan
siswa terhadap kemudahan pemahaman
pada pokok materi pendahuluan larutan
elektrolit adalah 78,26% mudah dan
sebanyak 21,74% menyatakan sedang.
Pernyataan siswa terhadap kemudahan
pemahaman
pada
pokok
materi
mekanisme
penghantaran
adalah
47,83% mudah dan sebanyak 52,17%
menyatakan sedang.
Pernyataan
siswa
terhadap
kemudahan pemahaman pada pokok
materi elektrolit kuat adalah 65,21%
mudah
dan
sebanyak
34,78%
menyatakan sedang. Pernyataan siswa
Seminar Nasional Penelitian dan Pendidikan Kimia, 9 Oktober 2004
88
terhadap kemudahan pemahaman pada
pokok materi elektrolit lemah adalah
65,21% mudah dan sebanyak 34,78%
menyatakan sedang. Pernyataan siswa
terhadap kemudahan pemahaman pada
pokok materi nonelektrolit adalah
78,26% mudah dan sebanyak 21,74%
menyatakan sedang.
Pernyataan
siswa
terhadap
kemudahan pemahaman pada pokok
materi senyawa ion adalah 39,13%
mudah, 52,17% sedang dan sebanyak
8,69% menyatakan sukar. Pernyataan
siswa terhadap kemudahan pemahaman
pada pokok materi senyawa kovalen
adalah 34,78% mudah, 56,52% sedang,
dan sebanyak 8,69% menyatakan sukar.
Sedangkan pernyataan siswa terhadap
kemudahan pemahaman pada pokok
materi
larutan
elektrolit
dalam
kehidupan sehari-hari adalah 60,86%
mudah
dan
sebanyak
39,13%
menyatakan sukar.
Dari hasil quesioner dapat diperoleh
gambaran umum software multimedia
interaktif pembelajaran kimia pada
pokok bahasan elektrolit sebaga i berikut
:
1. Isi dan tampilan keseluruhan
software dapat dikategorikan baik
(65,22%),
2. Struktur menu dalam software
dikategorikan mudah (100%),
3. Penyajian materi kimia dalam
software dapat dikategorikan baik
(60,86%),
4. Tampilan, kualitas isi, komposisi
warna
dan
navigasi
dapat
dikategorikan baik (berturut-turut
69,56%, 52,17%, 78,26%, 73,91%),
5. Tampilan materi, kualitas foto /
gambar, kualitas video, huruf yang
digunakan,
kemenarikan,
sifat
informatif, kejelasan dan gaya
bahasa dapat dikategorikan baik
(berturut-turut 69,56%, 60,86%,
73,91%, 86,95%, 65,22%, 69,56%,
65,22%, dan 69,56%),
6. Bagian lain materi yaitu intisari,
glosarium, model kimia, video dan
animasi dapat dikategorikan baik
(berturut-turut 69,56%, 82,61%,
86,95%, 69,56%, 73,91% dan
65,56%),
7. Pokok-pokok materi yang disajikan
dalam software sesuai dengan
tampilan
lainnya
seperti
gambar/foto, video, animasi dan
tabel (100%),
8. Pokok-pokok materi yang disajikan
dalam software mudah dipahami
(0% pada kolom sukar).
V. Kesimpulan
Berdasarkan
hasil
pembuatan
software
multimedia
interaktif
pembelajaran kimia pada pokok
bahasan larutan elektrolit dapat ditarik
kesimpulan bahwa :
1. Bentuk tampilan penjelasan larutan
elektrolit
dalam
software
pembelajaran ini berupa bagian
navigasi dan materi subyek. Bagian
navigas i memberikan fasilitas untuk
melakukan
penelusuran
baik
berpindah
halaman,
berpindah
pokok bahasan atau berpindah ke
bagian lain dari materi seperti
melihat intisari, glosarium, model
kimia,
video,
animasi
atau
mengerjakan latihan. Pada bagian
materi subyek ditampilkan teks yang
dilengkapi
dengan
elemen
pendukung berupa gambar, foto,
video, audio dan animasi yang
disesuaikan dengan materi yang
sedang dibahas. Pada pokok materi
mekanisme penghantaran arus listrik
dan pembagian elektrolit dilengkapi
dengan suatu multimedia dan model
Seminar Nasional Penelitian dan Pendidikan Kimia, 9 Oktober 2004
99
mental untuk kimia. Model ini
merupakan representasi fenomena
makroskopik,
simbolik
dan
mikroskopik yang ditampilkan
dalam bentuk layar yang dibagi
menjadi tiga bagian dan dilengkapi
dengan narasi.
2. Untuk
konsep-konsep
yang
menjelaskan peristiwa mikroskopik
dapat digunakan suatu representasi
mikroskopik dari konsep tersebut.
Representasi mikroskopik yang
dimaksud
ialah
dengan
menggunakan animasi. Representasi
mikroskopik yang digunakan dalam
pokok bahasan larutan elektrolit
iala h animasi solvasi ion-ion zat
elekrolit kuat oleh pelarutnya seperti
animasi solvasi ion-ion HCl,
animasi solvasi ion-ion NaOH,
animasi solvasi ion-ion NaCl, dan
animasi mekanisme penghantaran
arus listrik oleh larutan elektrolit.
3. Secara umum software mult imedia
interaktif pembelajaran kimia pada
pokok bahasan larutan elektrolit
yang
telah
dibuat
dapat
dipergunakan
untuk
kegiatan
pembelajaran kimia di SMA.
Brady, J.E. (1990). General Chemistry,
Principles and Structure. Fifth
Edition. New York, Chicester,
Brisbane, Toronto, Singapore :
John Wiley & Sons.
Departemen
Pendidikan
Nasional.
(2003). Kurikulum 2004, Standar
Kompetensi
Mata
Pelajaran
Kimia . Jakarta : Depdiknas.
Firman, H. (2000). Beberapa Pokok
Pikiran Tentang Pembelajaran
Kimia di SLTA, Makalah pada
Pertemuan Guru MA se-Jawa
Barat,
Bandung.
[Online].
Tersedia
:
http://www.harryfirman.com/artik
el. [5 Agustus 2004].
.(2001).
Implikasi
Perkembangan
Teknologi
Informasi terhadap Kurikulum
dan
Pembelajaran
dalam
Program
Pendidikan
Guru.
Makalah pada Seminar-Lokakarya
Pembaruan Kurikulum Program
Studi
Pendidikan
Kimia.
Universitas Negeri Yogyakarta.
[Online].
Tersedia:http:/ /www.harryfirman.
com/artikel. [5 Agustus 2004].
DAFTAR PUSTAKA
Anonimous.(2004). Michael Faraday.
[Online].
Tersedia
:
http://sirius.phy.hr/~dpaar/fizicari/
xfaraday.html. [13 Juli2004].
Anonimous.(2004). Fluid Electrolytes.
[Online].
Tersedia
:
http://www.medceu.com/tests/flui
d_electrolytes.htm. [6 Juli 2004].
Arifin, M. et al. (2000). Strategi Belajar
Mengajar Kimia. Bandung :
Jurusan
Pendidikan
Kimia
FPMIPA UPI.
Green, T.D., Brown, A.(2002).
Multimedia Projects in the
Classroom. California : Corwin
Press.
Hamalik, O. (1994). Media Pendidikan.
Bandung : PT. Citra Aditya Bakti.
Karyadi, B.(1997). Kimia 2. Jakarta :
Depdikbud.
Seminar Nasional Penelitian dan Pendidikan Kimia, 9 Oktober 2004
10
Munir.
(2003).
Pengembangan
Teknologi Multimedia Terhadap
Motivasi
Belajar
Anak-anak
Prasekolah dalam Pembelajaran
Literasi. Mimbar Pendidikan 22
(3), 4-11. Bandung : UPI Press.
Pramono, A. (2003). Berkreasi Animasi
dengan Macromedia Flash MX.
Yogyakarta : Penerbit ANDI.
Russel, J.W., et al . (1997). Use of
Simultaneous
Syncronized
Macroscopic,
and
Symbolic
Representations to Enhance the
Teaching and Learning of
Chemical Concepts. Journal of
Chemical Education, 74 (3) : 330334.
Tersedia:http://www.jchemed.che
m.wisc.edu/journal/issues/1997/M
ar/ abs330.html. [11 Juli 2004].
Setiadi, R. dan
Agus, A. (2001).
Dasar-Dasar
Pemrograman
Software Pembelajaran. Bandung
: Jurusan Pendidikan Kimia
FPMIPA UPI.
Sihaloho, M., Ibnu, S., dan Effendy.
(2002). Analisis Pemahaman
Konsep Larutan Elektrolit Kuat,
Jurnal MIPA 31 (1), 62-78.
Sudjana, N. dan Rivai, A. (2002).
Media Pengajaran. Bandung :
Sinar Baru Algesindo.
Sunarya, Y.(2001). Kimia, Untuk SMU
Kelas II. Bandung : Grafindo
Media Pratama.
.(2000). Kimia Dasar 2.
Bandung : Alkemi Grafindo Press.
Tro,
Sanger,
M.J.(2001).
Computer
Animations in Chemistry : What
We Have Learned. [Online].
Tersedia
:
http://faculty.cns.uni.edu/~sanger/
review.htm. [11 Juli 2004].
Saori, S. (2003). Pembuatan Software
Multimedia Interaktif Pada Pokok
Bahasan Struktur Atom di Kelas 1
SMU. Skripsi Jurusan Pendidikan
Kimia FPMIPA UPI : tidak
diterbitkan.
N.J.
(2003).
Introductory
Chemistry. [Online]. Tersedia :
http://wps.prenhall.com/wps/medi
a/objects/476/488316 . [14 Juli
2004].
Wijaya, D. dan Hutasoit, A. P. (2003).
Macromedia Flash MX dengan
ActionScript. Jakarta : PT. Elex
Media Komputindo.
Seminar Nasional Penelitian dan Pendidikan Kimia, 9 Oktober 2004
11
Download