bab ii landasan teori

advertisement
6
BAB II
LANDASAN TEORI
2.1 Pengertian Sistem Akuntansi
Dalam memimpin usahanya seorang pemimpin tentu ingin mengetahui keadaan
perusahaannya. Untuk perusahaan yang bidang usahanya sangat luas dan
berkembang, pemimpin tidak dapat mengawasi pekerjaan setiap bagian-bagian
dalam perusahaan secara langsung, tetapi ia harus mendelegasikan sebagian
wewenang kepada orang lain.
Untuk mengadakan pengawasan dan pengendalian yang baik, dibutuhkan
pimpinan yang dapat secara langsung mengawasi perusahaannya, dan dibutuhkan
perencanaan sistem yang baik dan tepat. Sistem yang dimaksud disini adalah
sistem akuntansi yang merupakan bagian dari ilmu ekonomi.
Untuk lebih jelasnya, maka penulis akan mengemukakan tentang pengertian
sistem akuntansi menurut beberapa para ahli. Menurut Mulyadi dalam bukunya
yang berjudul “Sistem Akuntansi” pengertian Sistem Akuntansi adalah organisasi
formulir, catatan dan laporan yang dikoordinasikan sedemikian rupa untuk
7
menyediakan informasi keuangan yang dibutuhkan oleh manajemen guna
memudahkan pengelolaan perusahaan, (Mulyadi, 2001:3).
Sistem akuntansi adalah kumpulan sumber daya, seperti manusia dan peralatan,
yang dirancang untuk mengubah data keuangan dan data lainnya menjadi
informasi, (George H. Bodnar, 2003:1).
Sistem Akuntansi adalah suatu kerangka kerja dengan mana sumberdaya
(manusia, komputer) dikoordinasikan untuk mengubah masukan (data) menjadi
keluaran (informasi), guna mencapai sasaran-sasaran perusahaan, (Wilkinson,
1993:4).
Dari pengertian sistem akuntansi di atas, unsur suatu sistem akuntansi pokok
adalah formulir, catatan yang terdiri dari jurnal, buku besar dan buku pembantu,
serta laporan. Berikut ini diuraikan lebih lanjut mengenai pengertian masingmasing unsur sistem akuntansi, antara lain :
1. Formulir
Yaitu dokumen yang digunakan untuk merekam terjadinya transaksi.
Dengan formulir ini, data yang bersangkutan dengan transaksi direkam
pertama kalinya sebagai dasar pencatatan dalam catatan. Contoh formulir
adalah faktur penjualan, dicatat mengenai data pembeli, alamat pembeli
dan jenis barang, harga barang, tanda tangan otorisasi dan sebagainya.
Dengan
demikian
faktur
penjualan
yang
digunakan
untuk
mendokumentasikan transaksi penjualan yang kemudian dicatat dalam
jurnal penjualan dan buku pembantu piutang. Dalam sistem akuntansi yang
8
berlaku secara manual, media yang pertama kali digunakan untuk
merekam pertama kali data transaksi keuangan adalah formulir yang
dibuat dari kertas. Sedangkan dalam sistem akuntansi komputer digunakan
berbagai macam media untuk memasukkan data kedalam sistem
pengelolaan data seperti mouse, keyboard dan alat perangkat lunak
lainnya.
2. Jurnal
Yaitu catatan akuntansi pertama yang digunakan untuk mencatat,
mengklasifikasikan, dan meringkas data keuangan dan data lainnya. Dalam
jurnal ini terdapat kegiatan peringkasan data, yang hasil ringkasannya
(berupa jumlah rupiah transaksi tertentu) kemudian diposting ke rekening
yang bersangkutan.
3. Buku Besar
Buku besar terdiri dari rekening-rekening yang digunakan untuk
meringkas data keuangan yang telah dicatat sebelumnya dalam jurnal.
Rekening buku besar ini disatu pihak dapat dipandang sebagai wadah
untuk menggolongkan data keuangan, dipihak lain dapat dipandang pula
sebagai sumber informasi keuangan untuk penyajian laporan keuangan.
1. Buku Pembantu
Buku pembantu ini terdiri dari rekening-rekening pembantu yang merinci
data keuangan yang tercantum dalam rekening tertentu dalam buku besar.
Buku besar dan buku pembantu merupakan catatan akuntansi akhir, yang
9
berarti tidak ada catatan akuntansi lain lagi seseudah data akuntansi
diringkas dan digolongkan kedalam rekening buku besar dan buku
pembantu.
2. Laporan
Hasil akhir proses akuntansi adalah laporan keuangan yang dapat berupa
neraca, laporan laba rugi, laporan harga pokok produksi, laporan biaya
pemasaran, daftar umur piutang, daftar utang yang akan dibayar.
2.2 Pengertian sistem
Sistem lain yang melahirkan formulir terdiri dari sub-sub sistem yang diberi nama
prosedur. Oleh sebab itu, dalam membahas sistem akuntansi perlu dibedakan
pengertian sistem dan prosedur, agar dapat diperoleh gambaran yang jelas
mengenai berbagai sistem yang menghasilkan berbagai macam formulir yang
diolah dalam sistem akuntansi.
Menurut beberapa para ahli pengertian sistem adalah sebagai berikut:
Sistem adalah suatu kerangka dari prosedur-prosedur yang saling berhubungan
yang di susun dengan suatu skema yang menyeluruh untuk melaksanakan suatu
kegiatan atau fungsi utama suatu perusahaan. (Baridwan, 2002:3)
Sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu
untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan. (Mulyadi, 2001:5)
10
Dari definisi-definisi mengenai sistem di atas, maka dapat disimpulkan bahwa
sistem adalah suatu jaringan prosedur yang dibuat menurut pola yang terpadu
untuk melaksanakan kegiatan pokok perusahaan.
2.3 Pengertian Prosedur
Menurut Baridwan (2002:3)
Prosedur adalah suatu urutan pekerjaan kirani (clerical), biasanya melibatkan
beberapa orang atau lebih yang disusun untuk menjamin adanya perlakuan yang
seragam terhadap transaksi-transaksi perusahaan yang sering terjadi.
Menurut Mulyadi (2001:6) dalam bukunya :
Prosedur adalah suatu kegiatan klerikal, biasanya melibatkan beberapa orang
dalam suatu departemen atau lebih, yang dibuat untuk menjamin penanganan
secara seragam transaksi perusahaan yang terjadi berulang-ulang.
Dari definisi-definisi diatas, maka dapat disimpulkan pengertian proseedur adalah
suatu urutan kegiatan yang melibatkan beberapa orang dan harus dijalankan untuk
menjamin terhadap kegiatan yang terjadi secara berulang-ulang agar kegiatan itu
dapat berjalan dengan efektif dan efisien.
2.4 Sistem Pengendalian Intern
Sebelum diuraikan sistem pembayaran sewa, akan diuraikan sistem pengendalian
intern. Uraian ini diperlukan karena dalam merancang berbagai sistem akuntansi,
unsur-unsur sistem pengendalian intern yang dibahas ini harus dimasukkan
11
sebagai unsur yang melekat dalam berbagai sistem akuntansi yang akan
dirancang.
Sistem pengendalian intern meliputi struktur, organisasi, metode, dan ukuranukuran yang dikoordinasikan untuk menjaga kekayaan organisasi, mengecek
ketelitian dan keandalan data akuntansi, mendorong efisiensi dan mendorong
dipatuhinya kebijakan manajemen. (Mulyadi, 2001:163)
Tujuan sistem pengendalian intern meliputi definisi tersebut adalah :
1. Menjaga kekayaan organisasi
2. Mengecek ketelitian dan keandalan data akuntansi
3. Mendorong efisiensi
4. Mendorong dipatuhinya kebijakan manajeme
2.5 Sistem Penerimaan kas
Penerimaan kas adalah kas yang diterima oleh perusahaan baik berupa uang tunai
maupun surat-surat berharga yang mempunyai sifat dapat segera digunakan, yang
berasal dari transaksi perusahaan maupun penjualan tunai, pelunasanpiutang atau
transaksi lainnya yang dapat menambah kas perusahaan. (Mulyadi, 2002:455)
sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang adalah berasal dari
penjualan tunai.
Sedangkan menurut Mulyadi (2001:455) Penerimaan kas perusahaan berasal dari
dua sumber utama: penerimaan kas dari penjualan tunai dan penerimaan kas dari
12
piutang. Sumber penerimaan kas terbesar suatu perusahaan dagang, berasal dari
transaksi penjualan tunai.
“Sistem akuntansi penerimaan kas adalah suatu catatan yang dibuat untuk
melaksanakan kegiatan penerimaan uang dan penjualan tunai atau dari piutang
yang siap dan bebas digunakan untuk kegiatan umum perusahaan” (Mulyadi,
2001:500).
Berdasarkan beberapa pengertian di atas yang dimaksud sistem akuntansi
penerimaan kas yaitu suatu jaringan prosedur yang menangani suatu peristiwa
atau kejadian yang mengakibatkan terjadinya penambahan uang dalam kas yang
berasal dari penjualan tunai maupun piutang yang melibatkan bagian-bagian yang
saling berkaitan satu sama lain.
2.5.1 Fungsi yang Terkait dengan Akuntansi Penerimaan Kas
Adapun fungsi yang terkait dengan akuntansi penerimaan kas menurut Mulyadi
(2001:462) yaitu:
a. Fungsi penjualan
Bagian penjualan bertanggung jawab untuk menerima order dari
pembelian, mengisi faktur penjualan tunai, dan menyerahkan faktur
tersebut kepada pembeli untuk kepentingan pembayaran harga ke bagian
kas.
13
b. Fungsi kas
Dalam transaksi penjualan tunai, bagian ini bertanggung jawab sebagai
penerimaan kas dari pembeli.
c. Fungsi gudang
Bagian gudang bertanggung jawab untuk menyimpan barang yang dipesan
oleh pembeli, serta menyerahkan barang tersebut ke bagian pengiriman.
d. Fungsi pengiriman
Bagian ini
bertanggung jawab untuk
membungkus
barang dan
menyerahkan barang yang telah dibayar harganya dari pembeli.
e. Fungsi Akuntansi
Bagian ini bertanggung jawab sebagai pencatat transaksi penjualan dan
penerimaan kas dan membuat laporan penjualan.
2.5.2 Dokumen yang di Gunakan dalam Penerimaan Kas
Formulir adalah secarik kertas yang memiliki ruang untuk diisi. Formulir yang
digunakan dalam penerimaan kas dari penjualan tunai menurut Mulyadi
(2001:463) :
a. Faktur penjualan tunai
Dokumen ini digunakan untuk merekan berbagai informasi yang
diperlukan oleh manajemen mengenai penjualan tunai.
14
b. Pita register kas
Dokumen ini merupakan bukti penerimaan kas yang dikeluarkan oleh
bagian kas dan merupakan dokumen pendukung faktur penjualan tunai
yang dicatat dalam jurnal penjualan.
c. Credit card sales slip
Dokumen ini dicetak oleh credit card center bank yang menerbitkan kartu
kredit dan diserahkan kepada perusahaan yang menjadi anggota kartu
kredit.
d. Bill of loading
Dokumen ini merupakan bukti penyerahaan dari perusahaan penjualan
barang kepada perusahaan angkutan umum.
e. Faktur penjualan COD
Digunakan untuk merekam penjualan COD.
f. Bukti setor kas
Dokumen ini dibuat oleh bagian kas sebagai bukti penyetoran kas ke bank.
g. Rekap harga pokok penjualan
Dokumen ini digunakan oleh fungsi akuntansi untuk meringkas harga
pokok produksi yang dijual selama satu priode.
15
2.5.3 Catatan Akuntansi yang Digunakan
Menurut Mulyadi (2001:468) Catatan akuntansi yang digunakan dalam sistem
penerimaan kas dari penjualan tunai adalah:
1. Jurnal penjualan
Jurnal penjualan digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat dan
meringkas data penjualan.
2. Jurnal penerimaan kas
Jurnal penerimaan kas digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat
jurnal penerimaan kas.
3. Jurnal umum
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, jurnal ini digunakan
oleh fungsi akuntansi untuk mencatat harga pokok produksi yang dijual.
4. Kartu persediaan
Dalam transaksi penerimaan kas dari penjualan tunai, kartu persediaan
digunakan oleh fungsi akuntansi untuk mencatat berkurangnya harga
pokok produk yang dijual. Kartu persediaan ini diselenggarakan di fungsi
akuntansi untuk mengawasi mutasi dan persediaan barang yang disimpan
di gudang.
16
5. Kartu gudang
Catatan ini tidak termasuk sebagai catatan akuntansi karena hanya berisi
data kuantitas persediaan yang disimpan digudang.
2.5.4 Jaringan Prosedur yang Membentuk Sistem.
Menurut Mulyadi (2001:469) jaringan prosedur penerimaan kas dari penjualan
tunai adalah sebagai berikut:
1. Prosedur order penjualan
Dalam prosedur ini fungsi penjualan menerima order dari pembelian dan
membuat faktur penjualan tunai untuk memungkinkan pembeli melakukan
pembayaran harga barang ke fungsi kas dan untuk memungkinkan fungsi
gudang dan fungsi pengiriman menyiapkan barang yang akan diserahkan
kepada pembeli.
2. Prosedur Penerimaan Kas
Dalam prosedur ini fungsi kas menerima pembayaran harga barang dari
pembeli dan memberikan tanda pembayaran kepadapembeli untuk
memungkinkan pembeli tersebut melakukan pengambilan barang yang
dibelinya dari fungsi pengiriman.
3. Prosedur penyerahan barang
Dalam prosedur ini fungsi pengiriman menyerahkan barang kepada
pembeli.
17
4. Prosedur pencatatan penjualan tunai
Dalam prosedur ini fungsi akuntansi melakukan pencatatan transaksi
penjualan tunai dalam jurnal penjualan dan jurnal penerimaan kas.
5. Prosedur penyetoran kas ke bank
Sistem pengendalian intern terhadap kas mengharuskan penyetoran dengan
segera ke bank semua kas yang diterima pada suatu hari.
6. Prosedur pencatatan penerimaan kas
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi mencatat penerimaan kas ke dalam
jurnal penerimaan kas berdasar bukti setor bank yang diterima dari bank
melalui fungsi kas.
7. Prosedur pencatatan harga pokok penjualan
Dalam prosedur ini, fungsi akuntansi membuat rekapitulasi harga pokok
penjualan berdasarkan data yang dicatat dalam kartu pesediaan.
2.6 Pengertian Pendapatan di terima di muka
Kewajiban adalah suatu tugas atau tanggung jawab untuk bertindak atau untuk
melaksanakan sesuatu dengan cara tertentu. (Soemarso S.R., 2005:70)
Kewajiban adalah utang suatu perusahaan yang timbul dari transaksi pada waktu
yang lalu dan harus dibayar dengan kas, barang, atau jasa, di masa yang akan
datang. (Qamarudin Shadie,2012)
18
Kewajiban lancar adalah kewajiban yang diharapkan akan dibayar dalam waktu
satu tahun dengan menggunakan aktiva lancer yang ada atau hasil dari
pembentukan kewajiban lancer yang lain. (Qamarudin Shadie,2012)
Pendapatan yang diterima di muka adalah kewajiban yang timbul karena
diterimanya kas dari pelanggan untuk pesanan barang/jasa yang akan diserahkan
dalam periode yang akan datang. (Qamarudin Shadie, 2012)
Download