Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi

advertisement
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
ANALISIS PENGARUH PERUBAHAN ARUS KAS OPERASI BERSIH,
MODAL KERJA BERSIH, LABA OPERASIONAL DAN PERUBAHAN
OPERATING LEVERAGE TERHADAP ABNORMAL RETURN.
(Studi Empiris pada Perusahaan Manufaktur di Bursa Efek Indonesia 2008-2012).
Oleh : Muh. Rays
ABSTRACT
STIE Putra Perdana
Indonesia
This study is performed to examine the effect variable of change cash
flow operational, net working capital, operatig income and operating leverage
toward Abnormal Return in manufactury companies those are listed in Indonesian
Stock Exchange (ISX). The objective of this study is efcect of depent variable (change
of cash flow operational, net working capital, operatig income and operating
leverage toward Abnormal Return of the companies that is listed in ISX over
period 2008-2012. Sampling technique used here is purposive sampling on criteri on
the companies that represents their financial report per December 2008-2011. The
data is obtained based on Indonesian Capital Market Directory (ICMD 2008-2012)
publication. It is gained sample amount of 43 companies date from 172
companiesdata those are listed in Indonesian Stock Exchange. The analysis
technique used here is multiple regression and hypothesis test using t-statistic to
examine partial regression coefficient and F- statistic to examine the mean of
mutual effect with level of significance 5%. In addition, classical assumption is
also
performed
including
normality
test,
Multicolinearity Test,
Heteroscedasticity Test and Autocorrelation Test and Kolmogorov Sminov Test.
The Processing data with used SPSS 20.00. From the analysis result, it indicates that
the change of cash flow operation and operating leverage effect toward
abnormal return variable of the companies in ISX on 2008-2012 period on the
level of significance less than 5%. While it indicate that net working capital and
operating income variable not effect toward abnormal return variable of the
companies in ISX on 2008-2012 period on the level of significance less than 5%,
Keywords: cash flow operational , net working capital, operating income
,operating leverage and Abnormal Return
STIE Putra Perdana
Indonesia
A. Pendahuluan
Perkembangan pasar modal di Indonesia ditandai dengan semakin
meningkatnya jumlah emiten dari tahun ke tahun yang terdaftar di Bursa Efek
Indonesia dari tahun 2005 sampai dengan tahun 2008. Peningkatan
STIE Putra Perdana
Indonesia
jumlahperusahaan dari tahun 2005 sampai dengan 2008 yang dikelompokan
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 75
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
berdasarkan pada jenis usaha perusahaan dapat kita lihat seperti pada tabel berikut
ini:
Tabel 1
Jumlah Perusahaan yang Terdaftar di BEI
Periode Tahun 2005-2008
Tahun
Jenis Usaha
Pertanian
Pertambangan
Manufaktur
Properti, real estate dan konstruksi bangunan
Infra stuktur, utilitas transportasi
Keuangan
Perdagangan
Total
2005
9
10
136
32
18
63
69
343
2006
11
10
138
35
21
65
71
351
2007
14
13
132
36
22
65
70
352
2008
14
14
144
45
24
69
86
396
STIE Putra Perdana
Indonesia
Sumber data : Jakarata Stock Exchange (JSX) 2010
Informasi laporan arus untuk menilai kemampuan perusahaan dalam
menghasilkan kas dan setara kas, untuk mengevaluasi perubahan aset
bersih
perusahaan, struktur keuangan (termasuk likuiditas dan solvabilitas). dapat
mencerminkan kemampuan perusahaan untuk menyediakan dana untuk aktivitas
STIE Putra Perdana
Indonesia
rutin, untuk membayar bunga dan deviden dan untuk investasi dan hasil investasi
yang telah di buat Hanafi dkk ( 2007:20). Perusahaan yang memiliki arus kas bersih
positif berarti perusahaan itu dalam tahap kedewasaan. Ketersediaan arus kas
posistif dapat membayar dividen tunai kepada investor sebagai return saham. Arus
kas positif akan berpengaruh terhadap abnormal return (AR) (Sumaryo.2009),
Koefisien negatif perubahan arus kas berarti perusahaan melakukan ekspansi.
Keadaan ini akan direspon oleh pelaku pasar saham secara positif akan berakibat
harga saham perusahaan akan naik, sehingga captal gain bagi investor naik. Hanafi
dkk ( 2006:317), bahwa perubahan harga saham akan dipengaruhi suatu informasi
perusahaan ke pasar modal.
Investor selalu ingin mengetahui modal kerja yang
STIE Putra Perdana
Indonesia
dimiliki perusahaan. Kenaikan modal kerja berarti aset lancar perusahaan semakin
baik sehingga liablitas jangka pendek perusahaan akan terjamin, dan perusahaan
berkembang dengan baik, jika penurunan modal kerja berarti akan menurunkan aset
Page 76
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
perusahaan sehingga liablitas jangka pendek perusahaan akan sulit terjamin berarti
penurunan kinerja. Informasi modal kerja positif akan direspon oleh pelaku pasar
saham dengan menaikkan harga saham berakibat
return saham dalam bentuk
capital gain ( harga jual saham lebih besar dari dengan harga beli saham) akan
berpengaruh naiknya abnormal return (AR).
Laba operasi
selama periode
akuntansi yang tersaji dalam laporan laba–rugi merupakan sesuatu yang penting
bagi investor. karena berndikasi bahwa perusahaan berkinerja baik, mencerminkan
laba dari kegiatan operasional perusahaan dan meningkatkan cash flows. Laba yang
STIE Putra Perdana
Indonesia
diperoleh perusahaan akan dipergunakan untuk memenuhi liabilitas kepada
pemegang saham biasa sebagai return saham. Jika laba operasi dari tahun ke tahun
semakin besar akan berpengaruh bertambahnya cash flows sehingga pelaku pasar
investor akan memperoleh return saham yang tinggi. Keadaan ini akan direspon
positif mempengaruhi kenaikan harga saham sehingga investor jangka pendek akan
memperoleh return saham dalam bentuk capital gain dan sebaliknya. Dengan
demikian informasi laba operasional berpengaruh terhadap abnormal return (AR).
Operating leverage dapat diperoleh dengan menghitung aset tetap dibanding dengan
total aset. Semakin tinggi operating leverage makin besar keuntungan berarti respon
investor terhadap harga saham positif sehingga akan berpengaruh naiknya AR.
STIE Putra Perdana
Indonesia
Operating leverage digunakan untuk mengukur penggunaan biaya tetap dalam
suatu perusahaan dan perusahaan harus membayar biaya tetap. Perusahaan
menggunakan biaya tetap yang tinggi berarti memiliki operating leverage tinggi
(Hanafi, 2007: 163). Dengan demikian leverage berpengaruh terhadap abnormal
return (AR).
Dalam penelitian Juliarto (2004). Hasil penelitiannya bahwa perubahan arus
kas dan modal kerja tidak berpengaruh terhadapAR. Variabel independen laba
akuntansi berpengaruh signifikan terhadap AR.
Hasil penelitiannya
penelitian
Dalam penelitian Suharli (2005),
bahwa leverage berpengaruh negatif terhadap AR. Dalam
Karnawati (2007). Hasil penelitiannya bahwa operating leverage
memiliki pengaruh positif tetapi tidak signifikan terhadap return saham.
Dalam
STIE Putra Perdana
Indonesia
penelitian Ali (1994 ). Hasil penelitiannya bahwa modal kerja
mempengaruhi
terhadap abnormal Return. Sumaryo (2009) Variabel perubahan arus kas, modal
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 77
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
kerja, laba oparsi dan leverage .Hasil nya, perubahan arus kas , laba akuntansi dan
leverage berpengaruh signifikan terhadap AR, sedangkan Perubahan modal kerja
tidak berpengaruh terhdap AR
Dari uraian latar belakang diatas maka dalam penelitian ini tertarik menggunakan
variabel independen arus kas, modal kerja, laba operasi,
leverage, Sedangkan
variabel dependen abnormal return dengan judul ” Pengaruh perubahan Arus Kas
Operasi bersih, Modal Kerja Bersih, Laba operasional, Operating Leverage
terhadap Abnormal Return (AR) (Studi Empiris pada Manufaktur Yang
STIE Putra Perdana
Indonesia
Terdaftar di Bursa Efek Indonesia)”.
B. Identifikasi Masalah
Berdasarkan informasi dari hasil penelitian penelitian terdahuluterdapat
ketidak konsisten
prilaku antara variabel arus operasi , modal kerja bersih,
Leverage, laba operasional mempengaruhi perubahan prilakau variabel abnormal
return . Oleh karena itu dapat diidentifikasi penelitian bahwa variabel perubahan
arus kas
operasional bersih,
perubahan
modal kerja bersih, perubahan, laba
oparsional, perubahan operating leverage yang dapat mempengaruhi abnormal
return .
STIE Putra Perdana
Indonesia
C. Rumusan Masalah
Penelitian
pengaruh Perubahan arus kas bersih Operasional, peruabahan
modal kerja, perubahan laba operasi, dan perubhan leverage terhadap Abnormal
return (AR) merupakan variable penelitian yang menarik karena investor ingin
memperoleh keyakinan untuk memperoleh return yang tinggi. Return saham dapat
berupa capital gain (loss) atau dividen tunai. Berdasarkan uraian latar belakang
diatas, maka rumusan dalam penelitian ini adalah” bagaiamana variabael
perubahan arus kas operasional bersih, perubahan modal kerja bersih, perubahan
laba oparsional, perubahan operating leverage dapat berpengaruh
terhadap
abnormal return ?”.
STIE Putra Perdana
Indonesia
D. Tujuan Peneltian
Tujuan Penelitian ini adalah:
Page 78
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
1) Untuk menganalisa penyebab perubahan arus kas
April 13
operasional bersih
berpengaruh terhadap abnormal return.
2) Untuk menganalisa perubahan modal kerja bersih ber pengaruh terhadap
abnormal return..
3) Untuk menganalisa penyebab perubahan laba oparsional,
ber pengaruh
terhadap abnormal return .
4) Untuk menganalisa penyebab perubahan operating leverage
berpengaruh
abnormal return.
STIE Putra Perdana
Indonesia
E.
Tinjauan Pustaka.
1. Arus Kas
Jumlah arus kas dari kegiatan operasi merupakan indikator yang menentukan
apakah dari operasi perusahaan dapat menghasilkan arus kas yang cukup untuk
melunasi pinjaman, memelihara kemampuan operasi perusahaan, membayar
deviden tunai bagi pemegang saham sebagai return saham. Perubahan arus kas
dapat dipergunakan untuk mengukur tingkat likuiditas perusahaan karena meskipun
perusahaan memperoleh laba belum tentu memiliki arus kas yang cukup untuk
memenuhi kewajiban. Selain itu informasi perubahan arus kas dapat mendeteksi
STIE Putra Perdana
Indonesia
penghasil arus kas selama kegiatan opersional dan mengukur keberadaan
perusahaan pada tahap perkenalan, perkembangan, kedewasaan dan penurunan. Hal
ini akan berakibat saham perusahaan diminati oleh calon investor akibatnya, harga
saham naik, berdampak capital gain naik. Hal ini dapat terjadi jika investor
memiliki ketepatan informasi tentang kinerja perusahaan
untuk menanamkan
investasi melalui saham. Adapun perubahan Arus kas menurut Hanafi (2006: 130)
dan peneltian Sumaryo (2009) dapat dirumuskan sebagai berikut:
DCFO it 
( CFO i t - CFO t - 1 )
CFO t - 1
Keterangan:
STIE Putra Perdana
Indonesia
DCFO i t= Perubahan arus kas operasi perusahaan i pada periode t.
CFO i t = Arus kas operasi perusahaan i pada periode t.
CFO t – 1 = Arus kas operasi perusahaan periode t-1.
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 79
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Koefisien perubahan arus kas dapat negatif atau positif. Jika perusahaan
melakukan ekspansi maka koefisien perubahan arus kas akan negatif dan jika
perusahaan tidak melakukan ekspansi maka koefisien perubahan arus kas akan
positif dan kondisi perekonomian mengalami reccession sehingga perusahaan
mencaikan modal kerja nonkas. Hal ini sesuai penjelasan Samsul (2006:302) bahwa
pada kondisi ekonomi reccession cycle perusahaan akan cenderung tidak melakukan
ekspansi pada dan pada kondisi recovery perusahaan cenderung melakukan
STIE Putra Perdana
Indonesia
ekspansi.
2. Working Capital
Pengendalian jumlah modal kerja yang tepat akan menjamin kontinuitas
operasi perusahaan secara efisien dan ekonomis. Jika modal kerja terlalu besar
berakibat dana yang tertanam melebihi kebutuhan sehinga terjadi idle fund Padahal
dana tersebut dapat dipergunakan keperluan lain dalam rangka penciptaan laba.
Kondisi ini akan menambah kepercayaan bagi investor. Hal ini akan direspon secara
positif oleh pasar saham untuk menaikan harga saham sehingga capital gain naik
dan sebaliknya.Hanafi
dkk (2006) menjelaskan bahwa Harga saham suatu
perusahaan akan dapat dipengaruhi inforamsi tentang perusahaan ke pasar modal,
STIE Putra Perdana
Indonesia
jika iformasi baik akan berakibat harga saham naik, jika informasi negatif akan
menyebabakan harga saham turun sehingga return saham menurun berartil
cummulative abnormal return turun
Adapun perubahan modal ketja
Sumaryo (2009) dapat dihitung dengan
persamaan sebagai berikut:
DWCP it 
( WCP i t - WCP t - 1 )
.
WCP t - 1
Keterangan:
DNWC i t= Perubahan modal kerjai perusahaan i pada periode t.
NWC i t = Modal kerja perusahaan i pada periode t.
STIE Putra Perdana
Indonesia
NWC t – 1 = Modal kerja perusahaan periode t-1.
Tingkat kemajuan perputaran modal kerja, kemjauan tingkat liquiditas.
Perubahan modal kerja positif berarti kinerja manjemen dalam pengelolaan modal
Page 80
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
kerja baik. Keadaani ini akan menambah kepercayaan investor untuk berinvestasi
melalui saham. Kepercayaan investor diikuti naiknya harga saham, naiknya return
saham, naiknya AR. modal kerja negatif
pengelolaan
modal
kerja
menurun.
berarti kinerja manajemen dalam
Keadaani
ini
akan
menambah
ketidakkepercayaan investor untuk berinvestasi melalui saham, berakibat harga
saham turun, return saham turun sehingga AR turun.
3. Laba Operasional.
Laba operasional adalah selisih dari pendapatan perusahaan dikurangi dengan
STIE Putra Perdana
Indonesia
biaya barang terjualkmeudoian dikurang beban operasional. ( Samsul, 2006). Hal
ini sesuai dengan penjelasan Keiso dkk menyatakan bahwa ” The income statement
is the reports that measure the success of interprise operation for given period of
time”. Oleh karena itu agar laba akuntansi yang diperoleh tidak menyesatkan maka
laporan keuangan laba-rugi harus mengelompokan pendapatan kedalam empat
klasifikasi antara lain: (1) pendapatan operasional, (2) laba (rugi) dari
pemberhentian operasi cabang bisnis, (3) laba (rugi) luar biasa, (4) laba (rugi)
karena perubahan prinsip atau metode akuntansi.
Laba akuntansi meningkat
berakibat meningkatnya laba per saham. Inforamsi kinerja keuangan iniazs selalu
direspon positif dan diminati investor sebagai good news sehingga harga saham
STIE Putra Perdana
Indonesia
cenderung naik berakibat return saham naik dan sebaliknya. Dengan demikian laba
akuntansi berpengaruh terhadap return saham. Adapun laba akuntansi dirumuskan
Hanafi (2007: 18) dkk dan sumaryo (2009) sebagai berikut:
DOPI it 
( OPI i t - OP It - 1 )
OP I t - 1
Keterangan:
DOPI i t = Perubahan laba operasional perusahaan i pada periode t.
OPI i t
= Laba operasional perusahaan i pada periode t.
OPI t – 1 = Laba operasional perusahaan periode t-1.
Perubahan laba akuntansi positif berarti kinerja manjemen dalam pengelolaan
STIE Putra Perdana
Indonesia
operasional perusahaan meningkat. Keadaani ini akan menambah kepercayaan
investor untuk berinvestasi melalui saham. Kepercayaan investor diikuti naiknya
harga saham, naiknya return saham, naiknya AR . Perubahan laba akuntansi negatif
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 81
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
berarti kinerja manajemen dalam pengelolaan perusahaan menurun. Keadaan ini
akan menambah ketidakkepercayaan investor untuk berinvestasi melalui saham,
berakibat harga saham turun, return saham turun sehingga AR turun.
4. Leverage
Erich a. Helfert (2003: 210) menyatakan bahwa operating leverage simply means
that part of the ongoing cost of business are fixed over broad range operating
volume. Dengan demikian operating leverage adalah kemamapuan perusahaan
dalam menggunakan biaya tetap untuk meningkatkan pengaruh perubahan volume
STIE Putra Perdana
Indonesia
penjualan.
Perusahaan
dengan operating leverage tinggi akan mempunyai
pendapatan tinggi berarti risiko perusahaan tinggi. Apabila kondisi ekonomi baik,
stabil, penjualan naik, perusahaan dengan memiliki operating leverage tinggi akan
mengalami
kenaikan pendapatan tinggi karena pendapatan dari penjualan
meningkat sementara biaya tetap besar tidak berubah. Semakin tinggi operating
leverage makin besar keuntungan berarti respon investor terhadap harga saham
positif sehingga akan berakibat niaknya AR.
Menurut Hanafi dkk (2006: 164-
165) dan Sumaryo (2009) persamaan operating leverage adalah:
Total aset tetap
Operating leverage =
STIE Putra Perdana
Indonesia
Total aset
Adapun perubahan leverage dapat dirumuskan Sumaryo(2009) sebagai berikut:
DOPL i t 
( OPL i t - OPL
OPL t - 1
t-1
)
Keterangan:
DOPLi t = Perubahan Operating leverage perusahaan i pada periode t
OPL i t = Opearting Leverage perusahaan i pada periode t.
OPL t – 1 = Opretaing Leverage perusahaan i pada periode t.-1
5. Return Saham
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jogiyanto (2003:38) menyatakan bahwa “Return saham dibedakan
menjadi dua: return dan capital gain (loss)”.
Menurut Jones menjelaskan
bahwa“return is yield and capital gain (loss)”. (1) Yield, yaitu cash flow yang
Page 82
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
dibayarkan secara periodik kepada pemegang saham (dalam bentuk dividen), (2)
Capital gain (loss) yaitu selisih antara harga saham pada saat pembelian dengan
harga saham pada saat penjualan. Hal tersebut dReturn saham adalah pendapatan
yang dinyatakan dalam persentase dari awal investiperkuat oleh Corrado dan
Jordan menyatakan bahwa ”Return
from investment security is cash flow and
capital gain/loss
. Menurut Samsul .M (2006: 292) return saham dapat ditulis dengan
rumus sebagai berikut :
STIE Putra Perdana
Indonesia
Ri 
( Pt  Pt - 1 )
Pt - 1
Keterangan:
Ri
= Return saham
Pt
= Harga saham penutupan pada perusahaan i periode t
P t - 1 = Harga sahampenutupan perusahaan i pada periode t-1
6. Abnormal Return (AR)
Abnormal return merupakan selisih antara Return aktual dengan return yang
diharapkan (Expected Return). Abnormal return dapat dihitung harian, bulanan dan
STIE Putra Perdana
Indonesia
tahunan. Abnormal return Menurut Samsul M (2006: 276) dirumuskan :
ARi t= Ri t - E(R) t-1
Keterangan:
ARi t = Abnormal Return saham
Ri t = Actual Return saham i pada periode t
E(R) = Expected return saham i pada periode t-1
Adapun expected return dapat dihitung dengan tiga cara antara lain (1) return
rata-rata masa lalu, (2) capital asset pricing model (CAPM), dan (3) single market
model.). Return yang Diharapkan sama dengan return rata–rata masa lalu, dan
STIE Putra Perdana
Indonesia
pengambilannya menggunakan periode 10 hari, 20 hari dan seterusnya. Menurut
Harianto dkk (2007: 549) bahwa Abnormal return
dapat bernilai positif dan
bernilai dapat negative. Abnormal return positif artinya tingkat keuntungan yang
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 83
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
diperoleh lebih tinggi yang diharapkan. Abnormal return negatif artinya tingkat
keuntungan yang diperoleh lebih rendah yang diharapkan.
F. Penelitian Sebelumnya
Juliarto (2004) melakukan penelitian pengaruh perubahan arus kas, modal
kerja, laba akuntansi terhadap return saham perusahaan manufaktur di bursa efek
jakarta. dengan teknik analisis regresi linear berganda diperoleh bahwa perubahan
modal kerja tidak berpengaruh terhadap AR saham. Hasil ini tidak sejalan dengan
penelitian Ali (1994), dengan teknik analisis regresi linear berganda menyatakan
STIE Putra Perdana
Indonesia
bahwa modal kerja berpengaruh terhadap AR. Sedangkan Perubahan laba akuntansi
menurut Juliarto (2004) berpengaruh positif terhadap AR, karena informasi
perubahan laba akuntansi sebagai sumber informasi bernilai tambah dan penting
dalam melakukan pengambilan keputusan.Hasil ini berbeda dengan penelitian Ali
(1994), tidak berhasil membuktikan pengaruh laba akuntansi terhadap AR.
Kemudian Juliarto ( 2004) menyatakan bahwa perubahan arus kas, modal kerja, laba
akuntansi secara bersama-sama berpengaruh signifikan terhadap AR. Akan tetapi
tidak diketahui faktor dominan terhadap AR. Menurut penelitian Sudarto et al
(1999) dengan teknik analisis regresi linear berganda bahawa pada perusahaan yang
terdaftar di Bursa Efek Jakarta menunjukkan bahwa leverage sebagai variabel
STIE Putra Perdana
Indonesia
independen berpengaruh negatif dan tidak signifikan terhadap AR. H Penelitian
Suharli (2005) dengan teknik analisis regresi linear berganda terhadap perusahaan
makanan dan minuman yang teredaftar di Bursa Efek Jakarta memperoleh hasil,
bahwa leverage tidak berpengaruh terhadap AR. Hasil peneletian Suharli (2005)
dengan teknik analisis regresi linear berganda tidak konsisten dengan Karnawati
(2007). Karnawati ( 2007 ) meneliti di empat perusahaan farmasi dari tahun 2000
sampai tahun 2004 dengan
teknik analisis regresi linear berganda. Hasil
penelitiannya bahwa leverage memiliki pengaruh tidak signifikan terhadap AR.
Penelitian Sumaryo(2009) dengan teknik analisis regresi linear berganda bahwa
perubahan arus kas, laba akuntansi dan leverage berpengaruh signifikan terhadap
CAR. Sedangkan perubahan
modal kerja tidak
berpengaruh terhadap CAR.
STIE Putra Perdana
Indonesia
Populasi yang diambil adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar diBursa Efek
Indonesia selama periode 2002-2006
Page 84
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Tabel 2.1 :
Tinjauan Penelitian Sebelumnya
NO
1
Nama
peneliti
Judul
penelitian
Agung
Juliarto
Pengaruh Arus
Kas, Modal
Kerja,
(2004)
Laba
Akuntansi
Terhadap AR
Tujuan
penelitian
1. Menguji
perubahan arus
kas operasi,
modal
kerja, laba
akuntansi
mempunyai
pengaruh
Alat
Hasil
penelitian
1. Perubahan
arus kas dan
modal kerja
tidak
Regresi
berpengaruh
terhadap
AR sedangkan
laba akuntansi
Linear
ber
pengaruh
terhadap
abnormal
Berganda return
2 . Perilaku
Investor tidak
berubah
antara sesudah
Dan
sebelum
adanya
ketentuan
laporan arus
kas
3. Perubahan
arus kas dan
modal kerja
dan laba
akuntansi
secara
bersama-sama
berpengaruh
terhadap AR
Hasil
penelitian
menunjukan
Regresi
bahwa:
Perubahan
operating
leverage tidak
Linear
mempengaruhi
STIE Putra Perdana
Indonesia
di Bursa Efek
Jakarta
terhadap AR
2. Menguji
pengaruh
perubahan arus
kas
STIE Putra Perdana
Indonesia
terhadap AR,
setelah adanya
ketentuan
laporan kas
adalah berbeda
dengan sebe
2
lum adanya
ketentuan
laporan arus kas
Menguji
pengaruh
operating
leverage
Micheli
Suharli
Studi Empiris
Terhadap Dua
Faktor
(2005)
yang
dan beta
Mempengaruhi saham teradap
CAR
CAR
STIE Putra Perdana
Indonesia
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 85
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
CAR
pada Industri
Food &
Beverage di
BEJ
3
Berganda
Mengetahui
apakah ROE,
Book Value,
leverage
Analisis
Pengaruh
Yosevin
Faktor –Faktor
Fundamental
dan RIsiko
Terhadap CAR , required rate
Karnawati pada perus
of
return dan
sistematika
Sahaan
(beta)
Farmasi di
berpengaruh
(2007)
BEJ
CAR
Regresi
Hasil
penelitian
menunjukan
bahwa:
Perubahan
leverage
berpengaruh
terhadap CAR
STIE Putra Perdana
Indonesia
4
Ali
Linear
Berganda
Hasil
penelitian
menunjukan
The
Mengetahui
bahwa:
Increamental
apakah
Perubahan
content of
Increamental
Regresi
arus kas
dan
working
Earning,
earning,
capital tidak
Capital
capital working
berpengaruh
Working from and cash flows
linear
terhadap
CAR
sedang
Earning
Operation and
berpengaruh
berpengaruh
Cash Flows
terhadap CAR.
Berganda terhadap CAR
Analiss
Hasil
pengaruh
Mengidentifikasi Regresi
penelitian
perubahan arus penyebab
Linear
menunjukan
kas. Modal
keterpengaruhan berganda bahwa:
kerja dan
variabel
arus
Perubahan
flevrage
kas. Modal kerja
arus kas .laba
terhadap
dan
leverage
akuntansi dan
commulative
terhadap
leverage
commullative
berpengaruh
Abnormal
terhdap
return.
commulative
abnormal
STIE Putra Perdana
Indonesia
(1994)
Sumaryo
5
(2009)
STIE Putra Perdana
Indonesia
Page 86
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
return.
Sedngakan
perubagan
modal keja
tidak
berpengaruh
terhadap
commukative
abnormal
return
STIE Putra Perdana
Indonesia
G. Kerangka Pemikiran Penelitian
Kerangka penelitian dapat menjelaskan bahwa perubahan Arus kas dari kegiatan
operasi merupakan inforamsi yang bernilai tambah bagi investor sehingga
komponen ini memiliki penting, berarti perubahan arus kas operasi masuk memiliki
pengaruh positif terhadap AR, artinya semakin besar kas operasi masuk semakin
tinggi return saham AR tinggi., Modal kerja ini harus dapat digunakan dalam
STIE Putra Perdana
Indonesia
operasional perusahaan. Netto working capital menunjukkan ketersediaan aktiva
lancar yang lebih besar dari pada hutang lancar. Berarti makian besar perubahan
Netto working capital dapat menggambarkan tingkat
keamanan bagi kreditur
jangka pendek makin baik. Kondisi ini akan menambah kepercayaan bagi investor.
Hal ini akan direspon secara positif oleh pasar karena sebagai informasi bernilai
tambah. sehingga harga saham naik, akiobatnya capital gain naik serta akan
menciptakan return tidak normal dan sebaliknya. Laba operasi sebagai sumber
informasi penting, laba ini akan dapat diperhitungkan untuk diperrhitungkan dalam
pengambilan keputusan investasi dengan metode net present value(NPV). Dengan
demikian setiap perubahan laba oparsional akan dapat menciptakan keterjadian
STIE Putra Perdana
Indonesia
return tidak normal, anggap sebagai inforamsi bernilai tambah bagi investor,
sehingga perubahan
laba operasional akan berpengaruh terhadap AR. Artinya
seimakin tinggi laba opersional semakin tinggi return saham berarti AR naik.
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 87
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Perusahaan dengan tingkat perubahan operating leverage tinggi atau positif akan
memiliki tingkat kesempatan memperoleh pendapatan tinggi, karena naikny
pendapatan sejalan naiknya penjualan, naiknya kontribusi margin ,sementara biaya
tetap besarnya tidak berubah berarti keuntungan makin naik, dengan demikian
Perubahan operating leverage
positif berarti kinerja manjemen
perusahaan
meningkat. Keadaani ini akan menambah kepercayaan investor untuk return saham ,
berakibat harga saham naik dikikuti oleh naiknya AR.
Dari penjelasan tersebut
diatas, dapat dirumuskan kerangka penelitian (Lihat gambar 1) dibawah ini:
STIE Putra Perdana
Indonesia
Perubahan Arus kas operasi bersih
Perubahan Laba Operasional
Abnormal Return
Perubahan Net working capital
Perubahan Operating leverage
STIE Putra Perdana
Indonesia
Gambar .1
Konsep Penelitian
STIE Putra Perdana
Indonesia
Page 88
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
H.
April 13
Penyusunan Hipotesis
Perubahan Arus kas operasi masuk memiliki pengaruh positif terhadap AR,
artinya semakin besar kas operasi masuk semakin tinggi return saham AR tinggi.
Dalam penelitian ini akan diuji pengaruh perubahan cash flows operation terhadap
abnormal return (AR.). Penelitian Juliarto (2004), Penelitian Sumaryo(2009). Hasil
penelitiannya menunjukkan bahwa perubahan arus kas operasi tidak memiliki
pengaruh dengan AR. Perusahaan yang mempunyai aliran kas yang baik dapat
STIE Putra Perdana
Indonesia
membayar dividen atau meningkatkan dividen sebagai return saham berarti akan
berpengaruh terhadap abnormal return.Semakin naik arus kas opersi bersih suatu
perusahaan maka semikin baik posistif abnormal return, Pengaruh perubahan
modal kerja bersih terhadap AR. Konsep modal kerja dalam penelitian Ali (1994 )
adalah selisih dari aset lancar atas liablitas lancar (net working capital), hasilnya
menunjukkan bahwa modal kerja mempengaruhi terhadap abnormal return. Juliarto
(2004) melakukan penelitian pengaruh modal kerja (net working capital), terhadap
AR dan Sumaryo(2009) pada perusahaan manufaktur di Bursa Efek Jakarta.
Semakin naik modal keja
bersih suatu perusahaan maka semakin
posistif
perusahaan memperoleh return saham dan berakibat semakin positif
tingkat
STIE Putra Perdana
Indonesia
abnormal return, Berdasarkan informasi yang disajikan, Pengaruh perubahan laba
operasional
terhadap
AR. Laba operasional Sumaryo(2009) adalah laba yang
dihasilkan melalui proses akuntansi yang tersajikan dalam laporan laba-rugi
komprehensif selama periode akuntansi berakhir Desember . Laba akuntansi terbagi
tiga laba kotor, laba operas dan laba bersih. Laba operasi berpengaruh positif
terhadap AR karena investor menggunakan laba operasi sebagai sumber informasi
penting dalam melakukan pengambilan keputusan (Samsul, 2006). Laba ini
memberikan penjelasan tentang biaya yang menciptakan pendapatan. Penelitian
Juliarto ( 2004 ) diperoleh hasil bahwa laba oparsional berpengaruh signifikan
terhadap AR. Artinya semakin tinggi laba opersional semakin tinggi return saham
berarti AR naik. Perusahaan dengan perubahan operating leverage tinggi akan
STIE Putra Perdana
Indonesia
mempunyai pendapatan tinggi berarti mengalami
kenaikan pendapatan tinggi,
karena pendapatan dari penjualan meningkat sementara biaya tetap besarnya tidak
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 89
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
berubah berarti contribution margin tinggi. Semakin tinggi operating leverage
makin besar keuntungan berarti Perubahan operating leverage positif berarti kinerja
manjemen dalam pengelolaan operasional perusahaan meningkat. Keadaani ini akan
menambah kepercayaan investor untuk return saham yang diperoleh karena harga
saham naik berarti AR naik. operating leverage dapat ditelusuri dengan biaya tetap,
biaya variable dan jumlah unit. Dalam penelitian ini menggunakan biaya tetap
dengan menghitung perbandingan antara aktiva tetap dengan total aktiva. Hasil
peneltian Sumaryo(.2009) menjelaskan bahawa perubahan leverage brepengaruh
STIE Putra Perdana
Indonesia
terhadap abnormal return. Semakin naik tingkat opareting leverage
suatu
perusahaan maka semikin posistif abnormal return. Berdasarkan informasi yang
disajikan, maka dapat disusun hipotesis sebagai berikut;
H1: Perubahan Arus kas operasi bersih berpengaruh terhadap abnormal return.
H2: Perubahan modal kerja bersih berpengaruh terhadap abnormal return
H 3:Perubahan laba operasional berpengaruh terhadap abnormal return.
H4: Perubahan operating leverage berpengaruh terhadap abnormal return.
I. METODE PENELITIAN
Metode pengambilan sampel pada penelitian ini menggunakan purposive
STIE Putra Perdana
Indonesia
sampling method yaitu pemilihan sampel peneitian yang memenuhi kriteria
sampel tertentu sesuai dengan yang dikehendaki peneliti dan kemudian dipilih
berdasarkan pertimbangan tertentu diesuaikan dengan tujuan penelitian dengan
kriteria pemilihan sampel adalah sebagai berikut:
1) Perusahaan manufaktur tercatat di Bursa Efek Indonesia dari 31 Desember
2008 sampai dengan 31 Desember 2012 (tidak mengalami delisting.
2) Perusahaan menyajikan laporan keuangan secara kontinu dari tahun 2008
sampai dengan tahun 2012.
3) Perusahaan memiliki laba akuntansi positif dari tahun 2008 sampai dengan
tahun 2012.
4) Periode pelaporan keuangan didasarkan pada tahun kalender yang berakhir
STIE Putra Perdana
Indonesia
pada tanggal 31 Desember.
Adapun definisi operasional variabel dalam penelitian ini sebagai berikut:
Page 90
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Tabel 3.1
Definisi Operasional Varibel
Skala
No
Variabel
Dimensi
Indikaotor
Pengukuran
1
Abnormal Return,
abnoramal return merupakan Seliaih ARit = (Rit –E(Rt )
Rasio
variabel
actual return dengan return yang
)
dependen ( Y) diharpakan pada
perusahaan
manufaktur per tahun
)
2
Perubahan
Perubahan arus kas dihitung dari DCFO  ( CFO CFO- CFO
Rasio
arus kas
selish arus kas Operasi bersih pada
bersih
periode t dengsn arus kas bersih pada
operasional
periode t-i dibagi dengan arus kas
sebagai
bersih pada periode t
variabel
independen
(DCFO)
3
Perubahan
perubahan modal kerja bersih DWCP  ( WCP - WCP ) Rasio
WCP
modal kerja
diperoeh dari selish modal kerja pada
bersih
periode t denagan modal kerja
sebagai
periode sebelumnya dibagi modal
variabel
keja periode t
independen
(DWCP)
4
Perubahan
Perubahan
laba
oparsional DLOP  ( LOP - LOP ) Rasio
LOP
Laba
manufaktur adalah selisih laba
operasianal
oparsioal periode t dengan periode
sebagai
sebelumnya dibagi dengan laba
variabel
oparasional periode t.
independen.
(DLOP)
5
Perubahan
Perubahan Leverage yang digunakan DOPL it  ( OPL i t - OPL t - 1 ) Rasio
OPL t - 1
operating
adalah perubahan operating leverage
Leverage
manufaktur merupakan selish hasil
sebagai
perbandingan anatara total aset tetap
variabel
dengan total aset selama periode t
independen
dengan periode sebelumnya dibagi
(DOPL)
dengan periode t.
Sumber data diolah.2013
STIE Putra Perdana
Indonesia
it
t - 1
it
t -1
it
t- 1
it
t -1
it
t-1
STIE Putra Perdana
Indonesia
it
t -1
Pengujian
hipotesis
menggunakan
Analisis
Regresi
Berganda
dengan
STIE Putra Perdana
Indonesia
menggunakan Uji Statistic F, dan Uji Statistic T yang bertujuan untuk
mengetahui pengaruh variabel independen terhadap variabel dependen dengan
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 91
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
taraf signifikan 0,05. Dalam pengolahan data menggunakan sofware program SPSS
for Window release 20,00. Adapunpersamaan regerasi berganda sebagai berikut:
ARit = a + b1DCFOit + b2DWCP i t + b3 DLOPi t + b DOPL i t+ eit.
Keterangan:
AR it
= Abnormal return
DCFO i t
= Perubahan arus kas operasi bersih.
DWCP i t
= Perbahan modal kerja bersih ( net working capital)
STIE Putra Perdana
Indonesia
DLOPit
DOPL i t
= Perubahan laba operasional
= Perubahan operating leverage
e
= variabel ganggauan
a
= Kanstanta
b1 –b4
= Koefisien variabel independen
i
= perusahaan i
J. Pembahasan
Dari total sampel penelitian sebanyak 172 data, 53 data perusahaan merupakan
data outier dan 119 data yang memenuhi kriteria pemilihan sampel. Penelitian ini
STIE Putra Perdana
Indonesia
dilakukan pada periode 2012- 2013. Pengujian dilakukan dengan menggunakan
regresi berganda, yang sebelumnya diuji menggunakan uji asumsi klasik untuk
memastikan bahwa data terdistribusi normal atau terbebas dari gejala asumsi
klasikHasil perhitungan Uji F dengan tingkat kepercayaan 95 persen diperoleh
informasi bahwa pada tahun 2008-2012 variabel perubahan arus kas, modal kerja,
leverage dan laba akuntansi berpengaruh terhadap abnormal return karena angka
signifikan lebi kecil dari 0.05. Hasil ini konsisten dengan penelitian Juliarto (2004)
dan sumaryo(2009). (lihat tabel 2) dibawah ini.
STIE Putra Perdana
Indonesia
Page 92
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Tabel 2
Hasil Uji simultnan dan Partial (Uji –t)
Coefficients
Tahun
2008-2012
Model
(Constant
1 )
DCFO
DWCP
DLOP
DOPL
Tingkat Kepercayaan
95 %
Nilai
B
Std. Error
F
4.3431
T
Sign
0.003
Sign.
STIE Putra Perdana
Indonesia
0.0309
0.0744
0.0023
0.0054
0.1806
0.0339
0.0238
0.0105
0.0055
0.0856
0.9107
3.1308
0.2193
0.9924
2.1112
0.3644
0.0022
0.8268
0.3231
0.0369
Sumber data : Data 2008-20012 (diolah)
Dari hasil uji t (lihat tabel 2 )diatas dapat disusun persamaan sebagai berikut:
AR = 0.031+ 0.0744 DCFO + 0.0023 DWCP + 0.0054 DLOP + 0.1806
DOPL
Hasil penelitian adalah perubahan arus kas operasi berpengaruh terhadap AR.
STIE Putra Perdana
Indonesia
Hasil ini tidak konsisiten dengan penelitian Juliarto (2004). Dan sumaryo (2009).
Temuan ini menunjukkan bahwa ketentuan Bapepam No. Kep. 06 /PM/ 2000 dan
Kep -36 /PM/2003. No X.K
laporan
tentang kewajiban perusahaan untuk menyajikan
itu telah dimanfaatkan oleh investor dalam pengambilan keputusan
berinvestasi. Karena arus kas operasi bagi investor dapat memberikan penjelasan
penting keberadaan perkembangan kemajuan operasi suatu perusahaan. Selain itu
investor
lebih memperhatikan keadaan arus kas operasi, sehingga Variabel
perubahan arus kas operasi secara partial berpengaruh terhadap abnormal return
(AR), ), jika variabel lain tetap. Hasil ini tidak konsisiten dengan penelitian Ali
(1994) dan Juliarto (2004).dan Sumaryo(2009)
STIE Putra Perdana
Indonesia
Peningkatan modal kerja berakibat meningkatnya aktivitas proses produksi,
peningkatan persediaan dalam proses,
peningkatan persediaan barang jadi,
peningkatan penjualan, peningkatan piutang dan peningkatan arus kas masuk.
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 93
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Dengan peningkatan modal kerja berarti peningkatan aktivitas perusahaan berarti
peningkatan manajemen,akibatnya terjadi peningkatan pengelolaan perusahan,
artinya perusahaan prospek untuk menghasilkan return bagi investor tinggi. Akan
Tetapi sumaryo (2009) peningkatan peningkatan pada unsur unsur aset lancar dan
liablitas lancar tersebut tidak serta merta meningkatkan jumlah modal kerja neto.
Perubahan modal kerja dapat terjadi jika unsur–unsur diluar Currents Account
berubah. Unsur Non Currents Account (aset tetap, utang jangka panjang dan modal
sendiri) memiliki efek neto terhadap modal kerja. Unsur Non Currents Account
STIE Putra Perdana
Indonesia
memliki efek memperkecil modal kerja disebut sebagai penggunaan modal kerja.
Unsur Non Currents Account memperbesar modal kerja disebut sumber modal
kerja. Hasil penelitian modal kerja bersih belum dapat memberikan informasi bagi
investor karena tidak
bernilai tambah, Keadaan ini terjadi karena pada tahun
tersebut masih dalam kondisi krisis Eropa dan Amerika, sehingga perusahaan
manufaktur.
Menurunnya modal keja berakibat koefisien perubahan modal kerja
dalam persamaan regresi negatif sebesar 0.0023.artinya investor merespon snagat
lambat sebesar 0.0023 dan tidak berdampak terhadap terjadinya kenaikan AR.
Hasil Penelitian modal kerja ini konsisiten dengan penelitian
Ali dkk (1995),
penelitian Ali (1994) dan Juliarto (2004).dan Sumaryo(2009)
STIE Putra Perdana
Indonesia
Variabel laba operasional secara partial tidak berpengaruh terhadap AR, jika
variabel lain tetap. Perubahan laba operasional tidak berpengaruh terhadap AR
karena (1) bagi investor laba operasi sementara tidak memiliki nilai tambah karena
tidak mampu menjelaskan kegiatan operasi perusahaan yang diperoleh. Karena
dalam laba operasi terdapat
penyusutan aset tetap .
biaya penyisihan piutang tak tertagih dan biaya
Beban ini tidak ada hubungannya dengan penciptaan
pendapatan bagi perusahaan tetapi tercipta karena kebijakan suatu perusahaan
tentang perkiraan piutang tak tertagih berbeda beda.
Sehingga informasi laba
operasi telah direspon sangat lambat positif secara langsung oleh investor. (2)
Laporan keuangan laba-rugi komprehensif perusahaan setelah diterbitkan kepublik,
lebih besar dari laporan keuangan performa sehingga bagi investor meupakan suatu
STIE Putra Perdana
Indonesia
informasi baru. Dengan demikian laba operasional direspon lambat oleh investor
Page 94
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
berarti tidak berpengaruhi
abnormal return. Hasilnya
April 13
tidak konsisten dengan
penelitian Ali (1994) dan Juliarto (2004) dan Sumaryo(2009).
Operating leverage berpenaruh terhadap abnormal return. Semakin tinggi
operating leverage makin besar keuntungan berarti respon investor terhadap harga
saham positif sehingga akan berakibat niaknya abnormal return.. Perusahaan
menggunakan biaya tetap yang tinggi berarti memiliki operating leverage tinggi
berarti perusahaan memiliki proporsi aset tetap yang besar, berarti investasi besar,
berarti memiliki beban tetap yang tinggi, berarti memiliki Operating leverage yang
STIE Putra Perdana
Indonesia
tinggi.. Perusahaan dengan operating leverage tinggi akan mempunyai peluang
pendapatan tinggi, meski berisiko tinggi. Hal ini sesuai dengan konsep semakin
tinggi risiko semakin tinggi return. Jika kondisi ekonomi baik, stabil, penjualan
naik, perusahaan dengan memiliki operating leverage tinggi akan mengalami
kenaikan pendapatan tinggi karena pendapatan dari penjualan meningkat sementara
biaya tetap besar tidak berubah. Semakin tinggi operating leverage makin besar
keuntungan berarti respon investor terhadap harga saham positif sehingga akan
berakibat niaknya AR. Kinerja keuangan perusahaan menunjukkan prospek yang
baik maka saham akan diminati oleh investor dan harganya meningkat, return yang
tinggi akan dihadapkan pada risiko yang tinggi. Hasil ini tidak konsisten dengan
STIE Putra Perdana
Indonesia
penelitian Karnawati (2004) dan Sumaryo (2009) akan tetapi konsisten dengan
penelitian Suharli (2005).
Dari uraian diatas , dapat diringkas sebagai berikut;
1. Perubahan arus kas operasi berpengaruh terhadap abnormal return. Karena arus
kas operasi dapat memberikan informasi arus kas selama kegiatan operasional,
bernilai tambah sehingga dapat memicu terjadinya abnormal return. Hasilnya,
tidak konsisiten dengan penelitian Juliarto (2004) dan Ali (1994).sumaryo
(2009)
2. Perubahan modal kerja tidak berpengaruh terhadap abnormal return l kerja.
Sebagai informasi tidak miliki tambah bagi investor ,sehingga bukan pemicu
terjadinya abnormal return. Hasilnya Hasil ini konsisiten dengan penelitian
STIE Putra Perdana
Indonesia
Juliarto (2004) dan Ali (1994).Sumaryo (2009)
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 95
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
3. Perubahan laba opersional tidak berpengaruh terhadap abnormal return. Berarti
bukan suatu informasi
yang memilki
memicu terjadinya abnormal
penelitian
nilai tambah sehingga
return. Hasilnya,
tidak akan
tidak konsisiten dengan
Sumaryo (2009), akan tetapi konsitten Juliarto (2004) dan Ali
(1994).
4. Perubahan operating leverage berpengaruh terhadap abnormal return. berarti,
bagi investor varibel ini bernilai tambah sehingga dapat memicu terjadinya
abnormal
return. Hasilnya konsisten dengan penelitian Karnawati (2004),
STIE Putra Perdana
Indonesia
Sumaryo (2009) dan konsisten dengan penelitian Suharli (2005).
K. SIMPULAN
Berdasarkan pembahasan pada bab sebelumnya, dalam penelitian ini dapat
disimpulkan bahwa:
1. Perubahan arus kas operasi berpengaruh terhadap abnormal return.
Hasil ini
tidak konsisiten dengan penelitian Juliarto (2004) dan Ali (1994).Sumaryo
(2009 )
2. Perubahan modal kerja tidak berpengaruh terhadap abnormal return karena
adanya penurunan modal kerja. Hasil ini konsisiten dengan penelitian Juliarto
(2004) dan Ali (1994).Sumaryo (2009)
STIE Putra Perdana
Indonesia
3. Perubahan laba opersional tidak berpengaruh terhadap abnormal return. Hal ini
berarti
laba operasi belum menjadai inforamsi yang bernilai tambah bagi
investor. Hasil ini tidak konsisiten dengan penelitian Sumaryo (2009), akan
tetapi konsitten Juliarto (2004) dan Ali (1994).
4. Perubahan operating leverage berpengaruh terhadap abnormal return. Karena
operating leverage tinggi akan
berakibat kepada kesempatan memperoleh
pendapatan tinggi, meski berisiko tinggi. Hasil ini tidak konsisten dengan
penelitian Karnawati (2004), Sumaryo (2009) dan konsisten dengan penelitian
Suharli (2005).
L. Keterbatasan
STIE Putra Perdana
Indonesia
Penelitian ini milki keterbatasan antara laian :
1. Penelitian ini belum mengembangkan Market Based Accounting Research
Page 96
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
sehingga peneliti selanjut nya dapat menggunakan Market Based Accounting
Research dan non keuangan semua perusahaan manufaktur yang terdaftar di
Bursa Efek Indonesia sehingga hasil penelitian dapat digunakan sebagai dasar
generalisasi keputusan berinvestasi.
2. Penelitian ini t Penelitian ini belum menggunakan variabel-variabel lain
selain variabel yang digunakan dalam penelitian ini seperti size perusahaan,
vallue added dan lain-lain yang mungkin berpengaruh terhadap abnormal
return yang mungkin berpengaruh terhadap return saham.
STIE Putra Perdana
Indonesia
3.
Sampel sampel perusahaan beludan diklasifikasikan perushaan kedalam
sektor
industri
(perusahaan
jasa,
pertambangan,
perkebunan
dan
sebagainya), tidak hanya terfokus pada perusahan manufaktur di Bursa Efek
Indonesia (BEI), sehingga dapat digunakan sebagai perbandingan.
M.Saran
Dalam penelitian ini memberikan saran-saran sebagai berikut:
1. Investor
sebaiknya
mempertimbangkan
faktor
non
keuangan
sebelum
berinvestasi karena dapat memberikan informasi tambahan kinerja suatu
perusahaan.
STIE Putra Perdana
Indonesia
2. Managemen hendaknya meningkatkan pengelolaan modal kerjal dengan tepat
karena modal kerja merupakan aset perusahaan dengan jumlah besar meskipun
dalam penelitian ini belum dapat memberikan berpengaruh terhadap abnormal
return.
3. Bagi
peneliti
selanjutnya,
diharapkan
melakukan
penelitian
dengan
menggunakan variabel-variabel lain selain variabel yang digunakan dalam
penelitian ini seperti size perusahaan, vallue added dan lain-lain yang mungkin
berpengaruh terhadap abnormal return.
STIE Putra Perdana
Indonesia
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 97
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
DAFTAR PUSTAKA
Ali. Ashiq, 1994. ”The Incremental Content of Earnings, Working Capital From
Operation, and Cash Flows” Journal of Accounting Research. Vol. 32
Spring. pp 61 -74.
Alemanha F. 2003, Capital Market Research In Accounting.
Anoraga, Pandji dan Prakarti, Piji, 2003. Pengantar Pasar Modal, Rineka Cipta,
Jakarta.
STIE Putra Perdana
Indonesia
Bapepam, 1996. Himpunan Petunjuk Pelaksanaan Undang- Undang Pasar Modal.
CV Novindo Pustaka Mandiri. Jakarta
Brealey, Richard A.Stewart C, Myers. Alan J, Marcus, 2001. Fundamentals of
Corporate Finance. Third Edition. Singapore: Mc Graw-Hill.
Corrado, Charles J. and Jordan, Bradford D, 2000. Fundamentals of Investment
Analisis. Fourth Edition. Singapore: Mc Graw-Hill.
Eduardus Tandeilin, 2001. Analisis Investasi dan Manajemen Portofolio, Edisi Satu,
BPFE, Yogyakarta.
FASB.,1987. Statement of Financial Accounting Standart No.95. November.
Firdaus M, Oktaviana. R, Asmara. A, Sahara, 2008. ” Analisis Struktural, Prilaku
STIE Putra Perdana
Indonesia
dan Kinerja Industri Manufaktur di Indonesia”. Department Of Economics
Faculty of Economics and Management Bogor Agricultural University,
No.04/A/III/2008.
Ghozali H. Imam, 2006, Aplikasi Analisis Multivariate dengan Program SPSS,
UNDIP. Semarang
Hanafi, Mamduh M dan Halim, Abdul, 2003. Analisis Laporan Keuangan, UPP
AMP YKPN, Yogyakarta.
Harahap Sofyan Syafri. 2006. Teori Akuntansi, PT Raja Grafindo Persada.
JakaartaHardianto Farid, Sri Adiningsih. Goei Siauw Hong. 2001.
Perangkat dan Teknik Analisis Investasi di Pasar Modal Indonesia . Edisi pertama.
PT BEJ.
STIE Putra Perdana
Indonesia
Helfred A. Erich. 2003. Techniques of Financial Analysis Eleventh Edition. Mc
Graw-Hill.
Page 98
InoVasi Volume 7 ; April 2013
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Hendriksen E.S,dan M.F. Van Breda. 2001. Accounting Theory, Edisi 5. Mc GrawHill. New York
Ikatan Akuntan Indonesia, 2007, Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan.No 1
Penerbit Salemba Empat. Jakarta.Ikatan Akuntan Indonesia, 2007,
Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan. Penerbit Salemba Empat. Jakarta.
Ismaya Sujana, 2006. Kamus Akuntansi, Edisi Satu, PT pustaka Garfika, Bandung
Jogiyanto, 2003. Teori Portofolio dan Analisis Investasi. Edisi Tiga. BPFE
Yogyakarta.
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jones, Charles P, 2000. Investment: Analysis and Management, 7th edition, New
York: John Willey and Sons. Inc.
Juliarto. A, 2004. ” Analisis Pengaruh Arus Kas, Modal Kerja, Laba Akuntansi
Terhadap Cummulative Abnormal Return perusahaan Manufaktur di Bursa
Efek Jakarta”. Jurnal Akuntansi dan Auditing, Vol 01. No. 01. Nopember.
Karnawati Yosevin, 2007. ”Analisis Pengaruh Faktor – Faktor Fundamental dan
Resiko
Sistematis
Terhadap
Cummulative
Abnormal
Return
pada
Perusahaan Farmasi Yang terdaftar di Bursa Efek Jakarta.” Tesis, Program
Pasca Sarjana UIEU Jakarta
Kieso Donald E. Jerry J.Weygandt, Terry D.Warfield, 2005. Intermediate
STIE Putra Perdana
Indonesia
Accounting. John Willey & Sons, Inc.
Riyanto, B, 2001. Dasar-dasar pembelanjaan Perusahaan, BPFE, Yogyakarta.
Ross, A Stephen. Westerfield, Randolph W. Jordan, Bradford D. 2003.
Fundamentals of Corporate Finance.Sixth edition. New York: Mc GrawHill.
Samsul Mohamad, 2006. Pasar Modal & Manejemen Portofolio, PT Gelora Aksara
Pertama, Erlangga. Surabaya.
Santoso, Singgih. 2005. Menguasai Statistik di Era Informasi dengan SPSS 12, PT
Elexmedia Komputindo. Jakarta.
Scott, Besley., Eugene F, Bringham, 2000 Essentials of Managerial Finance,
Twelfth Edition. Orlando:Harcourt Inc
STIE Putra Perdana
Indonesia
Sudarto, Krisnhoe, F., dan Tohir, R, 1999. ”Analisis Return Saham dan Faktorfaktor yang Mempengaruhinya”, JEBA, vol 1,No 1: 43-51;
InoVasi Volume 7; April 2013
Page 99
STIE Putra Perdana
Indonesia
Jurnal Penelitian, Pengembangan Ilmu Manajemen dan Akuntansi
STIE Putra Perdana Indonesia
April 13
Suharli M, 2005. ”Studi Empiris Terhadap Dua Faktor Yang Mempengaruhi
Cummulative Abnormal Return Pada Industri Food & Beverages Di Bursa
Efek Indonesia”, Jurnal Akuntansi dan Keuangan, Vol 7. No. 02. Nopember
Sumaryo, 2010. ” Analisis Pengaruh perubahan arus kas, modal kerja, laba
akuntansi dan leverage
terhadap commulative abnormal return pada
perusahaan manufaktur di bursa Efek Indonesia”
Jurnal penlitian,
Pengemvangan ilmu mangemen dan Akuntansi, Vol 004.No 10. Nopember.
STIE PPI tangerang.
STIE Putra Perdana
Indonesia
Sumaryo, 2009. ” Analisis Pengaruh perubahan arus kas, modal kerja, laba
akuntansi dan leverage
terhadap commulative abnormal return pada
perusahaan manufaktur di bursa Efek Indonesia.” Tesis, Program Pasca
Sarjana UIEU Jakarta
Sunarto, 2001. ” Pengaruh Rasio Profitabilitas dan leverage terhadap return saham
perusahaan manufaktur di bursa Efek Jakarta” Jurnal Bisnis dan Ekonomi,
Gema Stikubank.
Triyono dan J, Hartono, 2000. ”Hubungan Kandungan Informasi Arus kas,
Komponen Arus Kas dan Laba Akuntansi dengan Harga atau Return
Saham.” Jurnal Riset Akuntansi Indonesia.Vol 3. No1 . Januari, 54-68.
STIE Putra Perdana
Indonesia
Weston. J. Fred, Thomas Copeland. Managerial Finance. Edisi 8 th . CBS
International: Driden Press.
White et al. 2003, The Analysis and Use of Financial Statements. Mc Graw-Hill.
STIE Putra Perdana
Indonesia
Page 100
InoVasi Volume 7 ; April 2013
Download