1 BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL BKPM Optimistis

advertisement
BADAN KOORDINASI PENANAMAN MODAL
BKPM Optimistis Paket Kebijakan Ekonomi Tahap VII
Tingkatkan Daya Saing Investasi Padat Karya
Jakarta, 5 Desember 2015 --- Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) optimis
bahwa Paket Kebijakan Ekonomi Tahap VII yang diluncurkan oleh pemerintah
kemarin (4/12) akan berdampak positif pada peningkatan daya saing investasi sektor
padat karya. Dalam paket kebijakan tersebut terhadap tiga poin utama yang
berkaitan erat dengan peningkatan daya saing sektor padat karya. Pertama adalah
insentif tax allowance untuk industri garmen dan industri sepatu, kedua insentif
keringanan pajak penghasilan (PPh 21) untuk kedua industri tersebut, serta layanan
izin investasi 3 jam yang menghasilkan 8 produk perizinan ditambah 1
surat booking tanah.
Kepala BKPM Franky Sibarani menyampaikan bahwa Paket Kebijakan Tahap VII yang
diumumkan oleh Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Darmin Nasution
menunjukkan komitmen pemerintah terhadap sektor padat karya. Terlebih, dalam
komunikasi dengan investor mereka mengkhawatirkan daya saing dibandingkan
negara lain, terutama akibat cost of production yang lebih tinggi. “Paket kebijakan
ini diharapkan berdampak positif tidak hanya bagi investor existing yang mengalami
masalah, namun juga menarik minat investasi baru maupun perluasan di sektor
padat karya tersebut,” ujarnya dalam keterangan resmi, Sabtu (5/12).
Menurut Franky, perusahaan yang berhak mendapatkan fasilitas pengurangan Pajak
Penghasilan (PPh 21) tersebut adalah perusahaan memperkerjakan minimal 5.000
orang, kemudian menyampaikan daftar pegawai perusahaan, serta hasil produksi
yang diekspor minimal 50% dihitung dari hasil ekspor tahun sebelumnya.
“Keringanan diberikan untuk laporan penghasilan kena pajak sampai Rp 50 juta
dibawah per tahun. Keringanan tersebut diberikan dalam waktu 2 tahun dan dapat
dievaluasi untuk diperpanjang,” paparnya.
Franky menambahkan bahwa pemberian insentif tax allowance tersebut akan
memerlukan perubahan Peraturan Pemerintah Nomor 18 Tahun 2015 tentang
Fasilitas Pajak Penghasilan untuk Penanaman Modal di Bidang-Bidang Usaha
Tertentu dan/atau di Daerah-Daerah Tertentu. “Dalam tax allowance tersebut,
perusahaan akan mendapatkan keringanan pajak penghasilan sebesar 5% setiap
tahun dari nilai investasi, selama 6 tahun,” ungkapnya.
Franky juga menegaskan, dalam komunikasinya dengan wakil Asosiasi Pertekstilan
Indonesia (API) dan Asosiasi Persepatuan Indonesia (Aprisindo), diperoleh informasi
perusahaan-perusahaan industri garmen dan industri sepatu sangat mengharapkan
adanya insentif fasilitas keringanan PPh 21 ini dan akan memanfaatkan insentif
1
tersebut, serta tidak keberatan dan menyetujui adanya persyaratan penyampaian
daftar karyawan perusahaan pada waktu pengajuan permohonan insentif karena ini
memang sudah menjadi kewajiban keikutsertaan karyawan dalam BPJS
Ketenagakerjaan dan BPJS Kesehatan.
Sebagai gambaran, nilai ekspor Industri Tekstil pada tahun 2014 adalah US$ 5,56
milliar, industri sepatu US$ 2,99 milliar. Sedangkan pertumbuhan untuk industri
tekstil pada semester I tahun 2015 meningkat secara signifikan sebesar 613%
dibandingkan periode yang sama tahun sebelumnya yang mencapai Rp 759 milliar.
Sedangkan industri sepatu pada semester I tahun 2015 meningkat 58% dibandingkan
periode yang sama tahun sebelumnya sebesar Rp 3,88 trilliun.
Dari sisi investasi selama periode Januari-September 2015, sektor tekstil dan sepatu
mencatatkan realisasi investasi sebesar Rp 11,55 triliun yang terdiri dari sektor tekstil
sebesar Rp 9,8 triliun meningkat 148% dari periode yang sama tahun sebelumnya
dan sektor sepatu/alas kaki dengan nilai mencapai Rp 1,6 triliun atau turun 35% dari
periode yang sama tahun sebelumnya. Sektor tekstil dan sepatu menyerap 106.103
tenaga kerja efektif atau 6,2 kali dari daya serap sektor lainnya setara dengan
penyerapan 17.124 tenaga kerja Indonesia per Rp 1 triliun investasi yang dilakukan di
sektor tersebut.
---Selesai--Untuk keterangan lebih lanjut dapat menghubungi:
M.M. Azhar Lubis
Deputi Bidang Pengendalian Pelaksanaan Penanaman Modal
Jl. Jend. Gatot Subroto 44, Jakarta 12190, Indonesia
Telepon: 021-5252008 ext.7001
HP: 08159525035
e-mail : [email protected]
2
Download