INTISARI Erodibilitas tanah adalah tingkat kepekaan/ketahanan tanah terhadap mudah tidaknya tererosi. Sifat-sifat tanah yang mempengaruhi erodibilitas tanah yaitu tekstur, struktur, kandungan bahan organik, tebal tanah, sifat lapisan tanah, dan tingkat kesuburan tanah. Erodibilitas tanah tidak hanya ditentukan oleh faktor sifat tanah, namun ditentukan pula oleh faktor erosi yang lain yaitu erosivitas, topografi (kemiringan lereng), vegetasi dan aktivitas manusia. Aktivitas manusia dapat mempengaruhi erodibilitas tanah melalui perlakuan tanah pada suatu penggunaan lahan tertentu. Perlakuan tanah pada suatu penggunaan lahan seperti pembukaan lahan dengan sistem tebas bakar dapat mempengaruhi tingkat infiltrasi tanah yang menyebabkan tanah lebih peka terhadap erosi. Tujuan dari penelitian ini untuk mengetahui distribusi potensi erodibilitas tanah berdasarkan satuan klas kemiringan lereng di daerah penelitian, mengetahui sistem konservasi yang sesuai guna memulihkan lahan-lahan yang terancam rusak. Metode yang digunakan dalam penelitian ini adalah metode survey lapangan untuk mengetahui kondisi fisik daerah penelitian dan menentukan titiktitik pengukuran dan titik pengambilan sampel tanah berdasarkan satuan klas kemiringan lereng. Data yang dikumpulkan yaitu data primer dan data sekunder. Data primer meliputi struktur, tekstur, permeabilitas, kandungan bahan organik; panjang dan kemiringan lereng; vegetasi/penutup dan data penggunaan lahan. Data penggunaan lahan, kemiringan dan panjang lereng, struktur tanah diperoleh dengan cara pengamatan langsung di lapangan, sedangkan data tekstur, permeabilitas dan kandungan bahan organik (BO) didapatkan dengan cara analisis sampel tanah di laboratorium. Selanjutnya untuk menentukan nilai erodibilitas tanah (K) dapat menggunakan rumus persamaan Universal Soil Loss Equation (USLE). Data sekunder meliputi; data iklim, curah hujan dan temperatur. Hasil perhitungan nilai erodibilitas tanah (K) diketahui bahwa tingkat erodibilitas tanah di daerah penelitian tergolong rendah dan sedang yaitu 0,19% di Suco Aidabaleten dan 0,20% di Suco Rairobo. Rendahnya tingkat erodibilitas tanah di Suco Aidabaleten tidak berarti Suco Aidabaleten bebas dari erosi, karena erosi dapat dipengeruhi oleh banyak faktor contoh salah satunya adalah faktor kemiringan lereng yaitu sebesar 8-45%. Selain faktor kemiringan lereng, faktor manusia juga mempunyai pengaruh besar terhadap erosi di SubDistrito Atabae karena sistem pemanfaatkan lahan dengan cara tebas bakar sehingga tanah tidak mendapatkan suplai bahan organik yang cukup untuk menjaga kestabilan struktur tanah. Akibat tidak stabilnya struktur tanah, tanah menjadi lebih mudah tererosi karena air hujan yang jatuh lebih banyak mengalir sebagai aliran permukaan dari pada air yang diserap oleh tanah. Kata Kunci : Erodibilitas tanah, Faktor Erodibilitas Tanah, Formula Universal Soil Loss Equation (USL xi ABSTRACT Soil erodibility is the sensitivity / resistance of the soil easily eroded least. The soil properties that influence erodibility of soil texture, structure, organic matter content, soil thickness, the nature of the soil, and soil fertility. Soil erodibility factor is not only determined by the nature of the soil, but is also determined by other factors, namely erosion erosivity, topography (slope), vegetation and human activity. Human activities can affect soil erodibility through soil treatment on a particular land use. Soil treatment on a land use such as land clearing by slash and burn system can affect the infiltration rate of the soil that causes the soil more susceptible to erosion. The purpose of this study to determine the potential distribution of soil erodibility class-based unit slope in the study area, determine the appropriate system to restore conservation lands that are under threat. The method used in this research is the field survey method to determine the physical condition of the study area and to determine the points of measurement and soil sampling points based on class unit slope. The data collected are primary data and secondary data. Primary data includes the structure, texture, permeability, content of organic matter; length and slope; vegetation and land use data. The data of land use, slope and length of slope, soil structure obtained by direct observation in the field, while the data texture, permeability and organic matter content (BO) obtained by analysis of soil samples in the laboratory. Furthermore, to determine the value of soil erodibility (K) can use Universal Soil Loss Equation (USLE). Secondary data include: climate data, precipitation and temperature. Results of calculation of soil erodibility (K) note that the level of soil erodibility in the study area are classified as low-and moderate in Suco Aidabaleten 0.19% and 0.20% at Suco Rairobo. Low levels of soil erodibility in Suco Aidabaleten does not mean free from erosion, because erosion can influence by many factors, one example is the slope factor that is equal to 8-45%. In addition to slope factors, human factors also have a major influence on erosion in SubDistrito Atabae for systems utilizing land by slash and burn so that the soil does not get enough supply of organic matter to maintain the stability of the soil structure. Due to unstable soil structure, the soil becomes more easily eroded because of rain falling over a lot of flow as the flow on the surface of the water is absorbed by the soil. Keywords : Soil Erodibility, Soil Erodibility Factor, Formula Of Universal Soil Loss Equation (USLE) xii