BAKTERI

advertisement
BAKTERI
Standar Kompetensi
Mengidentifikasi Mikroorganisme dan peranannya
Kompetensi Dasar:
Mengidentifikasi bakteri serta peranannya dalam kehidupan
Adaptif
TUJUAN PEMBELAJARAN
Setelah pembelajaran materi ini,
diharapkan peserta didik mampu
mengidentifikasi bakteri berdasarkan
struktur tubuh, cara hidup, cara
reproduksi dan memahami
peranannya bagi kehidupan.
Hal.: 2
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
BAKTERI
 a.





Struktur tubuh bakteri terdiri dari materi
genetik, ribosom, plasma sel, dinding sel, membran
sel, dan cadangan makanan.
Materi genetik berupa DNA melingkar berisi beriburibu gen untuk mengendalikan aktivitasnya.
DNA mengandung seperangkat informasi genetik.
Ribosom berisi protein dan RNA.
Kumpulan ribosom disebut polisom atau
poliribosom.
Dinding sel, tersusun atas mukopolisakharida dan
peptidoglikan ( susunan polimer besar dari N- asetil
glukosamin dan asam N- Asetil muramat yang saling
berikatan secara kovalen berfungsi memberikan
bentuk kaku tubuh bakteri dan mencegah sel
membengkak dan pecah akibat tekanan osmosis
Hal.: 3
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
 Membran sel, terbentuk oleh lemak dan protein, bersifat
semipermeabel . Fungsinya untuk mengatur zat yang
masuk dan keluar dari sel.
 Flagel, dibentuk dari penjuluran plasma, berfungsi sebagai
alat gerak .
 Flagellum bakteri aerob berguna untuk bergerak menuju
tempat yang beroksigen.
 Flagellum bakteri fotosintesis berguna untuk bergerak
menuju kearah datangnya cahaya.
 Kapsul, merupakan selaput licin yang terdiri atas
polysakharida, terletak diluar melapisi dinding sel.
Fungsinya untuk mempertahankan diri dari anti toksin yang
dihasilkan oleh sel inang
Hal.: 4
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Gambar Struktur tubuh bakteri
Hal.: 5
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Hal.: 6
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Hal.: 7
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
b. Sifat bakteri
> umumnya tidak berklorofil,
> organisme uniseluler
> berukuran lebar 0,1 – 0,2 mikron ,
dan panjang 0,5 – 3 mikron
> Berkembang biak secara aseksual
dan seksual (transformasi,
transduksi,konyugasi)
> mampu hidup di berbagai media
sehingga disebut bersifat
kosmopolitan.
Hal.: 8
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
C. Bentuk bakteri

Bentuknya sangat berfariasi, tetapi secara umum ada 3 tipe



1 bentuk bulat ( kokus )
2. bentuk batang / silinder ( basil )
3. bentuk spiral ( spirilum )
Hal.: 9
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
a. Kokus (bulat) dibedakan menjadi
1. Monokokus (tunggal).
Contoh: M. gonorhoe (penyebab kencing
nanah).
2. Diplokokus ( berkelompok dua-dua)
Contoh: D. pneumoniae (penyakit radang paru).
3. Streptokokus (bentuk rantai).
Contoh: S. thermophilus (bakteri pembuat
yoghurt).
4. Stafilokokus (gerombol seperti anggur).
Contoh: Staphylococcus aureus.
5. Sarkina (berbentuk kubus). Contoh Sarcina sp
Hal.: 10
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
a. Basil (batang) dibedakan menjadi
 1. Monobasil (batang tunggal).

Contoh: Escherechia coli, Salmonella typhi
 2. Diplobasil (berkelompok dua-dua).

Contoh: Salmonella typhosa, Renibacterium

salmoninarum
 3. Streptobasil (rantai batang).

Contoh: Azotobacter sp. dan Bacillus anthracis

Hal.: 11
Azotobacter sp.
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
c. Spirilum (Spiral atau seperti huruf S)
Bakteri berbentuk spiral terbagi atas:
1. Koma ( Vibrio )
Contoh: Vibrio cholerae (penyebab
penyakit
kolera).
2. Spiroseta (spiral yang halus dan lentur)
Contoh: Traponema pallidum (penyakit raja
singa/ sifilis).
3. Spiral ( lengkung lebih dari setengah lingkaran)
Contoh Spirillum minor (penyebab demam.
( Biggs et al. 2004 ; Solomon et al. 2005 )
Hal.: 12
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Gambar, bentuk – bentuk bakteri
Hal.: 13
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
JENIS – JENIS BAKTERI
1.
Berdasarkan cara hidup,
a. bakteri heterotrof (tidak berklorofil), sangat
bergantung pada bahan organik yang ada disekitarnya.
Dibedakan menjadi ;
1. Bakteri perasit, mendapatkan zat makanan dari
inangnya. Contohnya, Borrelia novyi, Borrelia
recurrentis yang hidup pada hewan dan manusia.
2. Bakteri saprofit, zat makanannya dari sisa – sisa
organisme yang telah mati. Contohnya, Escherichia coli,
Clostridium sporageus.
3. Bakteri patogen, menimbulkan penyakit pada
inangnya
4. Bakteri apatogen, tidak menimbulkan penyakit pada
inangnya. Contoh Escherichia coli, Streptomyces
griseus.
Hal.: 14
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Contoh bakteri patogen,
> Pada manusia , Salmonella thyphosa,
Vibrio comma, Clostridium tetani dll.
> Pada tumbuhan, Pseudomanas cattleyae
(penyakit pada anggrek), Pseudomonas
solanacearum (penyakit pada pisang)
> Pada hewan, Bacillus anthraksis,
Mycobacterium bovis, Mycobacterium
avium
Hal.: 15
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
b. Bakteri Autotrof,
Mampu membuat makanan sendiri dengan cara
mengubah bahan anorganik menjadi bahan
organik. Prosesnya melalui 2 cara :
1. Fotoautotrof, merubah bahan anorganik
menjadi bahan organik dengan menggunakan
cahaya. Contoh Bakterio klorofil
2. Kemoautotrof, menggunakan bahan kimia
untuk menyusun bahan anorganik menjadi
bahan organik. Contoh Nitrosomonas,
Nitrosocystis, Nitrospira dan Nitrosococcus.
Hal.: 16
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
2. Berdasarkan jumlah dan letak flagel
Atrik tidak memiliki flagel
Monotrik memiliki satu flagel yang terletak di
salah satu ujungnya. misalnya pada Pseudomonas
aeruginosa.
Amfitrik memiliki dua flagel pada kedua
ujungnya, misalnya pada Aquaspirillum serpens.
Lopotrik memiliki banyak flagel di salah satu
ujungnya,
misalnya pada Pseudomonas tluorescens
Peritrik
memiliki banyak flagel di seluruh
tubuhnya. misalnya pada Salmonella typhosa
Hal.: 17
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
 Bentuk dan fungsi flagela prokariota
Hal.: 18
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
 3. Berdasarkan karakteristik dinding sel
a. Bakteri Gram Positif

Ciri utama nya, struktur dinding selnya sederhana, tersusun
atas peptidoglikan tanpa lapisan lipopolisakarida. Jika diberi
pewamaan Gram, bakteri berwarna ungu.
Bakteri ini banyak yang menyebabkan penyakit pada manusia,
misalnya Streptococcus pneumoniae penyebab pneumonia
(radang paru-paru).
Sebagai penghasilkan toksin, misalnya Clostridium botulinum
oleh bakteri C. botulinum sangat mematikan,.satu gram toksin
dapat membunuh lebih dari satu juta orang.
Bakteri ini juga menghasilkan antibiotik Contohnya, antibiotik
yang dihasilkan oleh bakteri dari kelompok Actinomycetes.
Bakteri ini juga bisa digunakan untuk membuat yoghurt, acar,
keju, dan mentega.
Hal.: 19
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
b. Bakteri Gram negatif
 Kebanyakan bergerak dengan flagela, tetapi
ada yang bergerak meluncur atau tidak
dapat bergerak
Sebagian besar anggotanya termasuk
mikroorganisme anaerob fakultatif atau
obligat. Anggota Proteobacteria ada yang
hidup bebas, bersimbiosis ataupun
sebagai patogen pada manusia,hewan,
dan tumbuhan.
 Bersimbiosis dengan tanaman dan hewan
(contohnya, Rhizobium sp)
Hal.: 20
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
 Patogen pada hewan dan manusia. contohnya
Rickettsia prowazek yang menyebabkan demam
tifus jika berpindah dari kutu ke manusia.
Contoh lainnya adalah Agrobacterium
tumefaciens dan Magnetospirilum
 Untuk keperluan medis dan penelitian,
contohnya Enterobacteri, Vibrio, dan
Pseudomonas. Namun. ada pula yang
merupakan patogen, misalnya Salmonella
(tifus). Vibrio (kolera), Helicobacter pylori yang
menyebabkan tukak lambung dan
Campylobacter jejuni yang menyebabkan
gangguan gastrointestinal.
Hal.: 21
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Metode pewarnaan Gram
Untuk membedakan antara dua jenis dinding sel bakteri yang berbeda
 Metode pewarnaan Gram
Untuk membedakan antara dua jenis dinding sel bakteri yang berbeda
Bakteri diwarnai dengan zat warna violet dan iodium, dibilas dengan alkohol, dan kemudian
diwarnai sekali lagi dengan zat warna merah Bakteri gram positif akan tetap menjerat warna
violet, sedangkan bakteri gram negatif selnya menyerap warna merah
Hal.: 22
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Peranan bakteri dalam kehidupan
a. Bakteri yang menguntungkan
 1. Bidang pertanian
 a. Rhizobium leguminosorum pada akar tanaman kacang kacangan, mengikat nitrogen bebas.

 b. Azotobacter chlorococcum mampu menyuburkan tanah
dengan
 mengikat nitrogen di udara.

 c. Nitrosomonas
dan
Nitrosococcus, menghasilkan
nitrit yang
 menyuburkan tanah.

 Jenis-jenis bakteri yang menguntungkan tersebut dapat
digunakan
 sebagai pupuk hayati.
Hal.: 23
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
2. Bidang industri makanan
a. Streptococcus thermophillus dan
Lactobacillus bulgaricus, digunakan untuk
membuat yoghurt.
b. Acetobacter xylinum, digunakan untuk
membuat nata de coco
c. Streptococcus lactis, digunakan untuk
membuat keju.
d. Acetobacter sp, digunakan untuk membuat
cuka
Hal.: 24
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
 3. Bidang farmasi
 a. Streptomyces griceus, menghasilkan antibiotik
streptomisi (membunuh bakteri penyebab TBC).
 b. Streptomvces aureofaciens, menghasilkan antibiotik
aureomisin.
 c. Streptomyces olivaceus, untuk menghasilkan
sianokobalami vitamin B12
 d. Streptomyces venezuelae, menghasilkan antibiotik
kloromisetin.
 e. Bacillus brevis, menghasilkan antibiotik tiromisin
 f. Pseudomonas denitrificans dan Propioni bacterium,
menghasilkan vitamin B
Hal.: 25
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Gambar Pseudomonas sp. Penghasil
vitamin B 2
Hal.: 26
Gambar .Bakteri Bacillus
brevis (antibiotik tiromisin)
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
 g. Clostridium acetobutylicum, menghasilkan
aseton dan butanol.
 h. Xanthomonas campestris, menghasilkan
polisakarida.
 i. Acetobacter aceti, digunakan untuk membuat
asam cuka.
 j. Leucanostoc masenteroides, menghasilkan
dekstran.
 k. Lactobacillus delbruecki, penghasil asam
laktat.
Hal.: 27
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
 4. Pembuatan biogas dan pengurai
 a. Escherichia coli, membantu proses
pembusukan makanan dalam usus besar
manusia dan pembentuk vitamin K
Hal.: 28
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
b. Methanobacterium omelianski dan
Methanobacterium ruminatum, menguraikan
asam cuka (CH3COOH) menjadi metana (CH4)
dan CO2
c. Clostridium sporangeus, menguraikan asam
amino menjadi amonia.
d. Desulfovibrio desulfuricans, menguraikan
bangkai dan menguraikan sulfat di tempat
becek dan menghasilkan H2S.
e. Thiobacillus denitrificans, menguraikan nitrit
dan menghasilkan N atau disebut denitrifikasi.
Hal.: 29
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
 b. Bakteri yang merugikan
Bakteri dikatakan merugikan karena menyebabkan
penyakit pada manusia, hewan, dan tumbuhan atau
menghasilkan toksin.
1. Bakteri penyebab penyakit pada manusia
a. Mycobacterium tuberculosis, penyebab penyakit TBC.
b. Mycobacterium leprae, penyebab penyakit lepra.
c. Salmonella typhosa, penyebab penyakit tifus.
d. Shigella dysentriae, penyebab penyakit disentri.
e. Diplococcus pneumoniae, penyebab penyakit radang
paru-paru.
Hal.: 30
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Lanjutan …..
 f. Treponema pallidum, penyebab penyakit sifilis (raja
singa).
 g. Klebsiella pneumoniae penyebab infeksi saluran
pernapasan
 h. Meningococcus, penyebab meningitis, yaitu penyakit
radang selaput otak (meninges).
 i. Neisseria gonorrhoea, penyebab penyakit kencing
nanah.
 j. Vibrio cholerae, penyebab penyakit kolera.
 k. Bacillus
Hal.: 31
anthracis, penyebab penvakit antraks.
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
 2. Bakteri penyebab penyakit pada hewan
a. Campylobacterfetus sp, penyebab keguguran pada
sapi, kambing, serta radang usus manusia.
b. Bacillus anthracis, menyebabkan penyakit antraks
pada temak.
Upaya yang dapat dilakukan untuk menjagakesehatan
adalah dengan cara menjaga kebersihan
lingkungan,menjaga kebersihan badan (mandi dan
mencuci tangan sebelum makan), melakukan olahraga
secara teratur, makan makanan bergizi, dan istirahat.

Hal.: 32
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
3. Bakteri penyebab penyakit pada tumbuhan
a. Agrobacterium tumefaciens, penyebab tumor
pada tumbuhan dikotil.
b. Pseudomonas cattleyae, rnenyerang tanaman
anggrek.
c. Pseudomnonas solanacearum, menyerang
tanaman pisang.
d. Bacterium papaye, menyerang tanaman
pepaya
Hal.: 33
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
4. Bakteri penghasil toksin
a. Pseudomonas cocovenenans, menghasilkan
racun asam bongkrek pada tempe bongkrek.
b. Clostridium botulinum, menghasilkan racun
botulinurn pada makanan kaleng yang sudah
rusak.
c. Leuconostoc mesentroides, menyebabkan
makanan berlendir.
Hal.: 34
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Pencegahan terhadap serangan bekteri
Dapat dilakukan dengan cara,
1. Sterilisasi, mencuci hama alat/ bahan
yang akan digunakan. Bisa sterilisasi
basah/ kering.
2. Pasteirisasi, Merebus bahan atau alat
tertentu pada suhu tertentu sehingga
bakteri yang bermanfaat diharapkan
masih tetap hidup
3. Sanitasi lingkungan hendaknya selalu
dijaga.
Hal.: 35
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Hal.: 36
Isi dengan Judul Halaman Terkait
Adaptif
Download