Registrasi Obat Jadi

advertisement
Registrasi Obat Jadi
Definisi
• Registrasi : prosedur pendaftaran dan evaluasi
obat utk mendapatkan izin edar
• Izin edar : bentuk persetujuan registrasi obat
utk dapat diedarkan di wil.Indonesia
• Obat yg diedarkan di wil Indonesia, sebelumya
harus dilakukan registrasi utk memperoleh izin
edar, kecuali : obat penggunaan khusus atau
permintaan dokter; obat donasi; obat utk uji
klinik; obat sampel utk registrasi
Obat yg memiliki izin edar harus
memenuhi kriteria berikut :
• Khasiat yg meyakinkan dan keamanan yg memadai dibuktikan
melalui percobaan pra klinis dan klinis atau bukti2 lain sesuai dg
status perkembangan ilmu pengetahuan yg bersangkutan
• Mutu yg memenuhi syarat yg dinilai dari proses produksi sesuai
CPOB, spesifikasi dan metoda pengujian thd semua bahan yg
digunakan serta produk jadi dg bukti sahih
• Penandaan berisi informasi yg lengkap dan obyektif yg dpt
menjamin penggunaan obat scr tepat, rasional, dan aman
• Sesuai dg kebutuhan nyata masyarakat
• Khusus utk psikotropika harus memiliki keunggulan kemanfaatan
dan keamanan dibandingkan dg obat standar dan obat yg telah
disetujui beredar di Indonesia utk indikasi yg diklaim
• Khusus kontrasepsi utk program nasional dan obat program
lainnya yg akan ditentukan kemudian, harus dilakukan uji klinik di
Indonesia
Kategori registrasi obat
• Registrasi baru
• Registrasi variasi
• Registrasi ulang kategori 7
Registrasi baru
• Kategori 1 : registrasi obat baru dan produk
biologi, termasuk produk biologi sejenis (PBS)
• Kategori 2 : registrasi obat copy
• Kategori 3 : registrasi sediaan lain yg
mengandung obat
Registrasi baru
Obat Baru
• Zat Berkhasiat Baru
• Indikasi Baru
• Bentuk Sediaan/Cara Pemberian Baru
Produk Biologi
Obat Kopi/ me too product
• Obat yang berkhasiat sama dengan obat yang
sudah terdaftar
Registrasi variasi
• Kategori 4 : registrasi variasi major (VaMa)
• Kategori 5 : registrasi variasi minor yg
memerlukan persetujuan (VaMi-B)
• Kategori 6 : registrasi variasi minor dengan
notifikasi (VaMi-A)
Registrasi Obat Narkotika
• Registrasi hanya dapat dilakukan oleh industri
farmasi yg memiliki izin khusus untuk
memproduksi narkotika dari menteri
• Industri tsb wajib memenuhi persyaratan
CPOB yg dibuktikan dg sertifikat CPOB yg
dikeluarkan oleh kepala Badan
Registrasi Obat Kontrak
• Registrasi dilakukan oleh industri farmasi pemberi
kontrak, dengan melampirkan dokumen kontrak
• Industri farmasi pemberi kontrak wajib memiliki
izin industri farmasi dan sekurang2nya memiliki 1
fasilitas produksi sediaan lain yg telah memenuhi
persyaratan CPOB
• Industri farmasi pemberi kontrak bertanggung
jawab atas mutu obat jadi yg diproduksi
berdasarkan kontrak
• Penerima kontrak adl industri farmasi dan telah
menerapkan CPOB utk sediaan yg dikontrakkan
Registrasi Obat Impor
• Obat yg diimpor diutamakan untuk obat program kesehatan
masyarakat, obat penemuan baru dan obat yg dibutuhkan tapi
tidak dpt diproduksi di dalam negeri
• Registrasi dilakukan oleh industri farmasi dalam negeri yg
mendapat persetujuan tertulis dari industri farmasi di luar negeri
• Persetujuan tsb harus mencakup alih teknologi dg ketentuan
paling lambat dlm jangka waktu 5 tahun harus sdh dpt diproduksi
di dalam negeri, kecuali obat yg masih dilindungi paten
• Industri farmasi di luar negeri wajib memenuhi persyaratan CPOB
yg dibuktikan dg dokumen yg dilengkapi dg data inspeksi terakhir
paling lama 2 tahun yg dikeluarkan oleh pejabat berwenang
setempat atau jika diperlukan dilakukan pemeriksaan setempat
oleh petugas yg berwenang yg ditetapkan oleh kepala Badan
Registrasi Obat khusus Ekspor
• Hanya dilakukan oleh industri farmasi
• Harus memenuhi kriteria khasiat dan mutu
• Harus memenuhi ketentuan lain yg
dipersyaratkan dari negara tujuan
Registrasi obat yg dilindungi paten
• Registrasi dilakukan oleh industri farmasi dalam
negeri pemegang hak paten atau industri farmasi
lain yg ditunjuk oleh pemegang hak paten
• Hak paten dibuktikan dengan sertifikat paten
• Registrasi oleh industri farmasi dalam negeri
bukan pemegang hak paten dapat diajukan mulai
2 tahun sebelum berakhirnya perlindungan hak
paten
• Bila registrasi disetujui, obat bersangkutan hanya
boleh diedarkan setelah habis masa perlindungan
paten obat inovator
Prosedur Pendaftaran Obat Jadi
•
Ada dua tahapan Registrasi Obat, yaitu:
•
Pra Registrasi
Untuk pertimbangan jalur evaluasi dan kelengkapan dokumen registrasi
– Obat Baru (Jalur I: 100 HK, Jalur II: 150 HK, Jalur III: 300 HK)
– Obat Copy (Jalur I: 100 HK, Jalur III: 80 HK atau 150 HK)
•
Konsultasi kelengkapan dan persyaratan dokumen registrasi
Registrasi
Penyerahan dokumen registrasi dengan persyaratan sbb:
– Mengisi form permintaan disket sesuai hasil Pra Registrasi atau surat
permohonan
– Membayar biaya evaluasi
– Mengisi disket
– Menyerahkan berkas lengkap sesuai tujuan registrasi
Siapakah yang Mengajukan
Pendaftaran?
Industri Farmasi utk :
• Obat Jadi Lokal dan kontrak
• Obat Jadi Lisensi
• Obat Jadi Impor
Pedagang Besar Farmasi (PBF) untuk:
• Obat Jadi Impor
DATA ADMINISTRASI PENDAFTARAN OBAT
Produksi Dalam Negeri
• Fotokopi izin industri farmasi
• Fotokopi sertifikat CPOB
Kontrak
• Fotokopi izin industri farmasi pendaftar dan
penerima kontrak
• Fotokopi perjanjian kontrak
• Fotokopi sertifikat CPOB penerima kontrak dan
pendaftar
DATA ADMINISTRASI PENDAFTARAN OBAT
Lisensi
• Persyaratan sama dengan produksi dalam negeri
disertai dengan:
• Perjanjian lisensi
Impor
• Fotokopi izin industri farmasi / PBF
• Surat penunjukan dari pemilik produk di luar negeri
• Certificate of Pharmaceutical Product /Free sale
certificate (asli) dari negara produsen
• Site master file : produsen yang produknya belum
memiliki izin edar di Indonesia atau kondisi tertentu
DATA TEKNIS PEDAFTARAN OBAT
Data Teknis
• Form A
• Form B
• Form C1 (Data mutu dan teknologi)
• Form C2,C3,C4,C5,D2,D3,D4,D5 (Data khasiat
dan keamanan)
• Kemasan
DATA TEKNIS PEDAFTARAN OBAT
Kelengkapan data teknis yg harus diserahkan :
• Obat Baru : A,B,C,D,E
• Obat Copy dan Produk Biologi : A,B,C,E Perubahan :
– Tambah/perubahan kemasan :
• Beda jenis kemasan : A, C, E
• Beda besar kemasan : A, E
– Perubahan disain kemasan / logo : A, E
– Perubahan redaksional brosur (tanpa uji preklinik/klinik)
• No. izin edar yang habis masa berlaku : A, B, C, E
• No. izin edar yang masih berlaku : A, B (yang berubah), E
–
–
–
–
–
–
–
•
Perubahan lokal menjadi impor atau sebaliknya : A, B, C, E
Perubahan produsen : A, B, C, E
Perubahan nama produsen/ pemberi lisensi : A, E
Perubahan importir : A, E
Perubahan golongan obat : A, B, C, E, data pendukung
Perubahan formula : A, B, C, E
Perubahan bentuk sediaan (Tidak termasuk bentuk sediaan baru) : A,B,C,E
Semua Form di atas dapat diperoleh di tempat/loket pendaftaran
Tempat/loket pendaftaran Obat Jadi
Direktorat Penilaian Obat dan Produk Biologi
Badan Pengawas Obat dan Makanan
Gedung D Lt.1 - Jl. percetakan Negara no. 23 Jakarta
10560
Telepon/Fax: 4245459 ext. 105 dan 110, Email :
[email protected]
• Registrasi dikenakan biaya sesuai peraturan
perundangan
• Kepala Badan melaporkan izin edar kepada
menteri satu tahun sekali
• Bila registrasi obat ditolak, biaya registrasi obat
tdk dpt ditarik kembali
• Bila registrasi obat ditolak, pendaftar dapat
mengajukan keberatan melalui tata cara
peninjauan kembali
• Izin edar berlaku 5 tahun dan dapat diperpanjang
selama memenuhi kriteria yg berlaku
Biaya
PENDAFTARAN
DAN EVALUASI
SATUAN
TARIF
Obat dengan zat
aktif baru,produk
biologi, kombinasi
baru
Per Item
Rp 30.000.000,00
Obat copy dengan
nama dagang
Per Item
Rp 7.500.000,00
Obat copy dengan
nama generik
Per Item
Rp 2.000.000,00
Pra registrasi
Per Item
Rp 1.000.000,00
Registrasi ulang
Per Item
Rp 5.000.000,00
Registrasi ulang
obat generik
Per Item
Rp 1.000.000,00
Produk fitofarmaka
Per Item
Rp 6.000.000,00
Pelaksanaan izin edar
• Pendaftar yg mendapat izin edar wajib
memproduksi atau mengimpor dan
mengedarkan selambat-lambatnya 1 tahun
setelah tanggal persetujuan dikeluarkan yg
dilaporkan kepada kepala badan
Siklus Hidup Produk Farmasi
• Keuntungan industri farmasi berada pada
ranking ke-4 setelah industri software,
perminyakan, dan makanan.
• Dibanding rata-rata industri, keuntungan
perusahaan farmasi lebih besar yaitu 13.27%
dibanding dengan rata-rata 10.19%.
• Mekanisme mendapat keuntungan ini
dipengaruhi berbagai sifat khas industri
farmasi yang tidak dijumpai pada industri lain.
• Salah satu sifat tersebut adalah adanya
Barriers to Entry yang akan mempengaruhi
harga obat.
• Hambatan untuk masuk ke industri farmasi
dilakukan dalam berbagai bentuk: (1) regulasi
obat; (2) hak paten; dan (3) sistem distribusi.
Ekivalensi
• Ekivalensi farmasetik : Dua produk obat
mempunyai ekivalensi farmaseutik jika keduanya
mengandung zat aktif yang sama dalam jumlah
yang sama dan bentuk sediaan yang sama
• Alternatif farmasetik :Dua produk obat
merupakan alternatif farmaseutik jika keduanya
mengandung zat aktif yang sama tetapi berbeda
dalam bentuk kimia (garam, ester, dsb.) atau
bentuk sediaan atau kekuatan
Ekivalensi
• Ekivalensi terapeutik : Dua produk obat
mempunyai ekivalensi terapetik jika keduanya
mempunyai ekivalensi farmaseutik atau
merupakan alternatif farmaseutik dan pada
pemberian dengan dosis molar yang sama akan
menghasilkan efikasi klinik dan keamanan yang
sebanding.
• Dengan demikian, ekivalensi/inekivalensi
terapeutik seharusnya ditunjukkan dengan uji
klinik.
Bioekivalensi
• Dua produk obat disebut bioekivalen jika
keduanya mempunyai ekivalensi farmaseutik atau
merupakan alternatif farmaseutik dan pada
pemberian dengan dosis molar yang sama akan
menghasilkan biovailabilitas yang sebanding
sehingga efeknya akan sama, dalam hal efikasi
maupun keamanan.
• Jika bioavailabilitasnya tidak memenuhi kriteria
bioekivalen maka kedua produk obat tersebut
disebut bioinekivalen.
Uji Ekivalensi
• Uji ekivalensi terdiri atas :
a. Uji Bioekivalensi (uji in vivo); atau
b. Uji Disolusi Terbanding (uji in vitro).
Kriteria untuk ekivalensi
Produk obat yg memerlukan uji in vivo :
• Uji ekivalensi in vivo dapat berupa studi bioekivalensi
farmakokinetik, studi farmakodinamik komparatif, atau
uji klinik komparatif.
• Dokumentasi ekivalensi in vivo diperlukan jika ada
resiko bahwa peredaran bioavailabilitas dapat
menyebarkan inekivalensi terapi.
• Contoh : critical use drugs, obat2 index terapi sempit,
perbedaan eksipien yg menyebabkan bioinekivalensi,
obat2 yg bekerja sistemik, obat2 non parenteral non
sistemik (oral, nasal, okular, dermal, rektal, vaginal,
dsb) yg dikhawatirkan terjadi absorbsi sistemik yg tdk
diinginkan
Kriteria untuk ekivalensi
Produk obat yg cukup dilakukan uji in vitro
• Produk obat copy dengan kekuatan lebih
rendah
• Produk obat copy yang masuk kategori BCS
kelas 1 dan 3
Kriteria untuk ekivalensi
Produk obat yg tdk memerlukan uji ekivalensi:
• Produk obat copy yg mengandung zat aktif yg
sama dalam kadar molar yg sama serta
eksipien yg sama/mirip dg produk
pembanding.
• Produk obat copy berupa bubuk untuk
dilarutkan
• Produk obat copy berupa gas
Desain uji bioekivalensi
• Studi bioekivalensi (BE) adalah studi
bioavailabilitas (BA) komparatif yang dirancang
untuk menunjukkan bioekivalensi antara produk
uji (suatu produk obat copy) dengan produk obat
inovator/pembandingan.
• Caranya dengan membandingkan profil kadar
obat dalam darah atau urin antara produk-produk
yang dibandingkan pada subyek manusia.
• Karena itu desain dan pelaksanaan studi BE harus
mengikuti Pedoman Cara Uji klinik yang Baik
(CUKB), termasuk harus lolos kaji Etik.
Desain uji bioekivalensi
• Uji bioekivalensi dilakukan menggunakan
desain menyilang 2-way atau 2 kelompok
paralel
• Obat diberikan dosis tunggal
• Dilakukan kepada sukarelawan sehat, kecuali
untuk obat yg terlalu toksik (dilakukan pada
penderita dg indikasi tertentu)
• Jumlah subjek uji min.12 dan maks.40 orang,
biasanya 18-24 orang
Appendix Notes:
Largest products (U.S.:>=$500Mn, Others: Top 2-5) with protection expiries in the 2012-2016 period, listed in descending
order by country sales in constant US$ at Q4 2011 exchange rates. Estimates of protection expiry from information available as
of March 31, 2012. Source: IMS MIDAS, May 2012
Protection Expiry Year
US
Japan
UK
France
Germany
2012
Plavix
Seroquel
Singulair
Actos
Lexapro
Diovan
Diovan HCT®
Geodon
Viagra
Boniva
Oxycontin®
Aciphex
Zometa
Xeloda
Opana ER
Asacol
Nu Lotan
Myslee
Preminent Haigou
Seroquel
Lipitor
Amias
Seroquel
Aricept®
Singulair
Tahor
Singulair
Pariet
Ixprim
Aprovel
Seroquel
Atacand
Atacand Plus
Sortis
Aricept
Diovan
Plavix
Livalo
Elplat
Viagra
Xeloda
Seretide
Coaprovel
Xeloda
Micardis
Viagra
Viani
Zometa
Atmadisc
Coaprovel
Viagra
2014
Nexium®
Cymbalta
Celebrex
Symbicort
Lunesta
Restasis
Evista
Sandostatin LAR
Actonel
Prograf
Glivec
Abilify
Abilify
Cipralex
Risperdal Consta
Seroplex
Abilify
Ebixa
Risperdal Consta LP
Axura
Risperdal Consta
Blopress Plus
2015
Abilify
Copaxone
Gleevec
Namenda
Provigil
Combivent
Zyvox
Prezista
Avodart
Zyprexa
Adoair
Alimta
Spiriva
Symbicort
Spiriva
Cymbalta
Alimta
Alimta
Spiriva
Copaxone
Protelos
Cymbalta
Spiriva
Copaxone
Alimta
Cymbalta
2013
Download