BAB V KESIMPULAN DAN SARAN Pada bab ini, penulis mencoba membuat kesimpulan dan saran secara keseluruhan dari bab-bab sebelumnya.Maksud disertakannya kesimpulan dan saran ini tidak lain untuk mencoba memberikan masukan kepada PT TASPEN Bandung untuk janggka panjang dan pendek. Dan semoga apa yang penulis sampaikan pada bab ini dapat bermanfaat bagi kita semua. 5.1 Kesimpulan Berdasarkan penelitian yang sudah dilakukan dan pembahasan mengenai Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja Karyawan pada PT TASPEN Bandung, maka penulis menarik kesimpulan sebagai berikut : 1. Gaya Kepemimpinan Gaya kepemimpinan pada PT Taspen Bandung berorientasi pada pengambilan keputusan, hubungan yang harmonis antara pimpinan dengan karyawan, perilaku pemimpin yang baik, arif dan bijaksana serta orientasi pemimpin yang adil antara tujuan perusahaan dengan kesejahteraan karyawannya sehingga menciptakan suasana kerja yang nyaman. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban yang diberikan responden dalam kuesioner yang disebarkan kepada karyawan, tinggkat kesesuaian antara gaya kepemimpinan dengan harapan yaitu rata-rata sebesar 4,22. Dengan demikian dapat disimpulkan bahwa secara keseluruhan tanggapan responden terhadap gaya kepemimpinan yang diterapkan pada PT Taspen Bandung adalah sangat sesuai , karena nila X (Gaya Kepemimpinan) melebihi rata-rata nilai Y (Motivasi Kerja Karyawan), dan karyawan nyaman dengan Gaya Kepemimpinan Demokratis, dimana seorang pemimpin memberikan wewenang secara luas kepada para bawahan, dan setiap ada permasalahan selalu mengikut sertakan bawahan sebagai tim yang utuh dan mendelegasikan bahwa gaya kepemimpinan telah memberikan respon yang sesuai dengan harapan karyawan. 2. Motivasi Kerja Karyawan Motivasi Kerja Karyawan secara umum pada PT Taspen Bandung dikatakan sangat tinggi. Hal ini dapat dilihat dari persentase jawaban yang diberikan responden pada masing-masing indikator. Motivasi Kerja Karyawan melalui kuesioner yang disebarkan kepada karyawan, yaitu dengan skor rata-rata 4.25 yang artinya bahwa motivasi kerja karyawan pada PT Taspen Bandung selama ini sangat tinggi dan faktor-faktor yang mempengaruhi dan menyebabkan motivasi kerja karyawan selama ini tinggi adalah prestasi, tanggung jawab, penghargaan yang diberikan, pengakuan, kesempatan gaji, lingkungan kerja, kebijakan dinas dan hubungan interpersonal. 3. Hubungan Gaya Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja Karyawan Hubungan antara Gaya Kepemimpinan dengan Motasi kerja Karyawan secara keseluruhan di Bagian SDM pada PT Taspen Bandung berdasarkan hitungan korelasi Rank Spearman sebesar 0,914 yang berada pada interval 0,80 – 1,000 berarti antara variable (X) Gaya Kepemimpinan dengan Motivasi Kerja Karyawan (Y) mempunyai hubungan yang sangat kuat dan sesuai. Sedangkan uji hipotesis antara gaya kepemimpinan dengan motivasi kerja karyawan dilihat dari thitung (12,34) > ttabel (2,042). Jelas bahwa Gaya Kepemimpinan mempunyai hubungan dengan Motivasi Kerja Karyawan pada PT Taspen Bandung. Ini menunjukan bahwa hipotesis yang diajukan yaitu “Jika gaya kepemimpinan sesuai dengan harapan karyawan, maka akan menciptakan motivasi kerja yang tinggi bagi karyawanya” dapat diterima. 5.2 Saran Adapun saran-saran yang diberikan penulis sehubungan dengan penelitian yang dilakukan adalah sebagai berikut : 1. Berdasarkan hasil yang telah diperoleh penulis tentang Gaya Kepemimpinan pada PT Taspen Bandung yang sangat sesuai, maka yang perlu dilakukan oleh perusahaan adalah mempertahankan kondisi tersebut. Seorang pemimpin yang baik mampu memahami perasaan dari para karyawanya dengan melakukan pendekatan-pendekatan persuasive dan sebaiknya seorang pemimpin lebih menganggap karyawan sebagai rekan atau sahabat yang dapat bekerjasama demi terciptannya suasana kerja yang harmonis untuk tercapainnya tujuan perusahaan. 2. Berdasarkan indikator-indikator yang terdapat dalam penelitian ini, motivasi kerja karyawan pada PT Taspen Bandung adalah berdasarkan hasil penelitian yang menyatakan bahwa motivasi kerja karyawan pada PT Taspen Bandung sangat tinggi, maka yang perlu dilakukan perusahaan adalah mempertahankan kondisi tersebut atau bila perlu ditingkatkan. Perusahaan hendaknya juga memperhatikan aspek-aspek motivasi kerja lainnya, karena motivasi kerja tidak hanya ditentukan oleh gaya kepemimpinan saja namun juga perlu memperhatikan aspek-aspek lain yang juga sangat berpengaruh dalam peninggkatan motivasi kerja karyawan seperti kesejahteraan karyawan, kesempatan karyawan untuk membuktikan kemampuan diri, hubungan dengan rekan kerja ataupun atasan. Hal-hal yang disebut di atas ditingkatkan dengan mengadakan program pelatihan dan pengembangan karyawan, peningkatan fasilitas perusahaan, maupun program wisata bersama sehingga terjalin hubungan yang baik dan terciptanya suasana yang harmonis.