PENINGKATAN MINAT, SIKAP SOSIAL, DAN PRESTASI BELAJAR KIMIA MELALUI MEDIA SOFTWARE Yohanes Suhardjo, John Sabari ABSTRAK Tujuan dari penelitian ini adalah untuk meningkatkan minat, sikap sosial, dan prestasi belajar Kimia siswa kelas X-4 SMA Kolese Debrito Yogyakarta Melalui Media Software Tahun Ajaran 2015/2016. Penelitian ini dilaksanakan di SMA Kolese Debrito Penelitian ini merupakan penelitian tindakan kelas. Subjek dalam penelitian ini adalah siswa kelas X-4 SMA Kolese Debrito berjumlah 33 siswa. Teknik pengumpulan data dalam penelitian ini menggunakan angket, observasi dan tes. Teknik analisis data menggunakan deskriptif kuantitatif dengan persentase. Hasil penelitian menunjukkan bahwa 1) adanya peningkatan minat belajar Kimia Melalui Media Software, berdasarkan hasil penelitian bahwa minat belajar mata pelajaran kimia pada pra siklus siswa yang berkategori baik 48.49%, meningkat pada siklus I menjadi (54,54%), dan meningkat pada siklus II menjadi 90,91%. 2) adanya peningkatan sikap sosial siswa Yogyakarta Melalui Media Software, hal ini dapat dilihat bahwa pada pra siklus kategori sikap sosial adalah 75,75%, meningkat pada siklus I 78,79%, dan meningkat pada siklus II 96,96%. 3) adanya peningkatan prestasi belajar Kimia siswa Melalui Media Software, berdasarkan hasil Berdasarkan hasil penilaian dapat disimpulkan bahwa siswa yang mencapai nilai KKM pada pra siklus siswa yang tuntas mencapai 48,48%, meningkat pada siklus I 78,79%, dan meningkat pada siklus II 100%. . Kata Kunci: minat belajar, sikap sosial, prestasi belajar, media software PENDAHULUAN Pendidikan nasional yang berdasarkan Pancasila dan Undang-Undang Dasar 1945 berfungsi untuk mengembangkan kemampuan dan membentuk watak serta peradaban bangsa yang bermartabat dalam rangka mencerdaskan kehidupan bangsa, bertujuan untuk mengembangkan potensi peserta didik agar manusia yang beriman dan bertakwa kepada Tuhan Yang Maha Esa, berakhlak mulia, sehat, berilmu, cakap, kreatif, mandiri dan menjadi warga negara yang demokratis serta bertanggung jawab. Untuk mengemban fungsi tersebut pemerintah menyelenggarakan suatu sistem pendidikan nasional sebagaimana tercantum dalam Undang-Undang Nomor 20 Tahun 2003 tentang Sistem Pendidikan Nasional (Trianto, 2010: 3). Sikap sosial pada individu meliputi hal- hal yang dapat dilihat dalam tindakan yang bersifat kemasyarakatan, seperti tolong menolong, menghargai orang lain, memilih teman bergaul, membentuk kelompok kerja dan lain sebagainya. Untuk menumbuhkan sikap sosial maka seseorang harus memiliki sosialitas yang baik dan benar, seseorang tidak cukup sekedar telah melakukan tindakan yang dapat dinilai baik dan benar, tetapi apabila tindakannya disertai dengan keyakinan dan pemahaman akan kebaikan yang tertanam dalam tindakan tersebut. Dengan demikian sikap sosial yaitu kemampuan untuk melakukan pengambilan keputusan dengan melalui perasaan kedalam nilai-nilai sosial kemasyarakatan. Sikap sosial individu pada umumnya diwujudkan melalui aktivitas sehari-hari atau umumnya muncul dalam pergaulan sehari-hari. Lingkungan sosial yang kondusif untuk memunculkan sikap sosial sangat diperlukan dalam pembelajaran sikap sosial,yang terdiri 571 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 dari unsur penalaran, perasaan, dan tindakan serta iman atau kepercayaan eksistensial yang dapat meningkatkan sikap sosial individu. Salah satu bentuk kegiatan yang banyak berorientasi pada peningkatan sikap sosial siswa disekolah, antara lain kegiatan Pramuka, PMI, ataupun bakti sosial Di samping permasalahan tersebut di atas, ada juga yang menjadi latar belakang dalam penelitian ini yaitu bahwa siswa belakangan ini sikap sosialnya sangat rendah dan prestasi belajar kecenderungan menurun. Mengingat perkembangan siswa yang sangat pesat pada usia SMA, sehingga perlunya mengimbangi siswa dengan metode-metode pembelajaran yang lebih inovatif dan lebih menarik, selain untuk meningkatkan prestasi belajar pentingnya metode pembelajaran dapat mendorong siswa untuk lebih berminat lagi dalam mata pelajaran tertentu, interaksi antar teman juga perlu selalu ditingkatkan agar tercipta suatu komunikasi antar temannya karena hal tersebut berpengaruh terhadap pola pikir siswa. Berdasarkan pengamatan yang dilakukan di SMA Kolese Debrito, interaksi sosial antar siswa yang belum maksimal sehingga menyebabkan sikap sosial antar siswa perlu diperbaiki lagi, siswa masih terkesan individu dalam setiap proses pembelajaran. Selain itu, mata pelajaran Kimia yang jarang diminati oleh siswa perlu adanya perubahan dalam proses belajarnya sehingga siswa merasa senang dan merasa ingin belajar Kimia lebih baik lagi. Berdasarkan pengamatan awal hanya 16 siswa (48,49%) yang mempunyai minat belajar terhadap mata pelajaran Kimia, dan 25 siswa (75,75%) yang mempunyai sikap sosial yang baik. Selain itu siswa yang mencapai nilai KKM baru dicapai oleh 16 siswa (48,48%). Kurangnya minat belajar siswa ini dapat terjadi akibat kelelahan dalam beraktivitas dapat berakibat menurunnya kekuatan fisik dan melemahnya kondisi psikis. Sebagai contoh, terlalu lama bermain, terlalu banyak mengikuti les ini dan les itu, terlalu banyak mengikuti ekstrakulikuler ini dan itu, atau membantu pekerjaan orangtua di rumah, merupakan faktor penyebab menurunnya kekuatan fisik pada siswa.Dengan adanya minat siswa yang kurang maksimal dan sikap sosial siswa yang masih perlu dikembangkan sehingga hal tersebut berdampak pada prestasi belajar siswa khususnya pada mata pelajaran Kimia. Hal inilah yang mendorong peneliti untuk melakukan penelitian dengan judul “Peningkatan Minat, Sikap Sosial, dan Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas X -4 SMA Kolese Debrito Yogyakarta Melalui Media Software Tahun Ajaran 2015/2016”. Tujuan dalam penelitian ini adalah untuk mendeskripsikan peningkatan minat belajar, sikap sosial, dan prestasi belajar Kimia siswa kelas X-4 SMA Kolese Debrito Yogyakarta Melalui Media Software Tahun Ajaran 2015/2016. KAJIAN PUSTAKA 1. Minat Belajar Menurut Djaali (2011: 121) minat adalah rasa penerimaan akan suatu hubungan antara diri sendiri dan sesuatu yang di luar diri. Minat berhubungan erat dengan daya gerak. Pendapat Syaiful Bahri Djamarah (2008 : 13) belajar adalah serangkaian kegiatan jiwa raga untuk memperoleh suatu perubahan tingkah laku sebagai hasil dari pengalaman individu interaksi dengan lingkungannya yang menyangkut kognitif, afektif dan psikomotor. Berdasarkan uraian tersebut dapat dijelaskan bahwa minat belajar adalah sesuatu keinginan atau kemauan yang disertai perhatian dan keaktifan yang disengaja yang akhirnya melahirkan rasa senang dalam perubahan tingkah laku, baik berupa pengetahuan, sikap dan keterampilan. 572 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 2. Sikap Sosial Menurut Mohammad Asrori (2007: 161), Sikap merupakan salah satu aspek psikologis individu yang sangat penting karena sikap merupakan kecenderungan untuk berperilaku sehingga akan banyak mewarnai perilaku seseorang. Sesungguhnya sikap itu memiliki keberbedaan atau variasi, baik dalam kualitas maupun jenisnya sehingga perwujudannya dalam berperilaku pun menjadi bervariasi. Menurut Abu Ahmadi (2004: 163) mengemukakan bahwa ”sikap sosial adalah kesadaran individu yang menentukan perbuatan yang nyata, yang berulang-ulang terhadap obyek sosial”. Dengan demikian, maka terlihat bahwa yang menandai adanya sikap sosial adalah subyek yaitu orang-orang dalam kelompoknya, dan obyeknya adalah sekelompok atau obyek sosial 3. Prestasi Belajar Prestasi belajar adalah suatu indikator dan perkembangan serta kemajuan siswa atas penguasaannya terhadap bahan pelajaran yang telah diberikan oleh guru/ dosen kepada siswa. Prestasi merupakan hasil penilaian pendidikan atas perkembangan dan kemajuan siswa dalam belajar (Umiarso, 2010: 226). 4. Media Software Menurut Arief S. Sardiman dkk (2010 : 7) media adalah bentuk-bentuk komunikasi baik tercetak maupun audiovisual serta peralatannya.Jadi media software adalah software yang digunakan sebagai media dalam pembelajaran, yang mana soft ware ini mempermudah siswa dalam mempelajari materi yang dipelajari. METODE PENELITIAN Dalam penelitian ini mengambil lokasi di SMA Kolese Debrito Yogyakarta. Peneliti melaksanakan penelitian selama tiga bulan pada semester II tahun pelajaran 2015/2016 yaitu bulan Maret sampai dengan Mei tahun 2016. Dalam Penelitian Tindakan Kelas (Penelitian Tindakan Kelas) ini yang menjadi subjek penelitian adalah siswa Kelas X-4 SMA Kolese Debrito Yogyakarta dengan jumlah 33 siswa. Tindakan ini dilakukan dengan menggunakan metode penelitian tindakan kelas yang terdiri dari dua siklus. Menurut Arikunto (2008:16). Setiap siklus terdiri dari Perencanaan (Planning) – Tindakan (Acting) - Pengamatan (Observing) – Refleksi (Reflecting). Teknik pengumpulan data menggunakan observasi, angket dan tes. Teknik analisis data yang digunakan dalam penelitian ini adalah deskripsif kuantitatif dengan persentase. HASIL PENELITIAN 1. Pra Siklus Data tentang minat dan sikap sosial tersebut telah terkumpul melalui pengisian angket, dan hasilnya telah penulis olah dalam rangka mempermudah pemahaman dalam pembahasan. Sehubungan dengan hal tersebut dalam penyajian datanya, data dari minat siswa yang tercakup dalam aspek yang sama dikelompokkan dan selanjutnya disederhanakan dalam bentuk tabel, seperti ditampilkan berikut Tabel 1 Keadaan Minat Awal Terhadap Pelajaran Kimia Pra Siklus Jumlah Persentase No. Kategori Siswa Baik 0 1 sekali 0 48,49% 2 Baik 16 3 Cukup 17 51,51% 4 Kurang 0 0% Jumlah 573 33 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 dalam rangka mempermudah pemahaman dalam pembahasan. Sehubungan dengan hal tersebut dalam penyajian datanya, data dari minat siswa yang tercakup dalam aspek yang sama dikelompokkan dan selanjutnya disederhanakan dalam bentuk tabel, seperti ditampilkan berikut Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa minat siswa terhadap pembelajaran mata pelajaran Kimia masih belum maksimal, masih terlihat 16 siswa (48,49%) yang mempunyai kategori minat baik. Oleh karena itu perlu meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran kimia. Selain minat siswa peneliti juga memberikan angket sikap sosial. Berikut rekap hasil angket sikap sosial siswa: Kurang Jumlah 0 3 Cukup 4 12,12% 4 Kurang 1 3,03% No. Tabel 2. Keadaan Sikap Sosial Siswa Terhadap Pelajaran Kimia Pra Siklus Jumlah Persentase No. Kategori Siswa 1 Baik sekali 0 0 75.75% 2 Baik 25 24.25% 3 Cukup 8 4 2 Tabel 4. Keadaan Minat Terhadap Pelajaran Kimia Siklus1 Jumlah Persentase Kategori Siswa Baik sekali 3 9,09% 45,45% Baik 15 1 Jumlah 33 Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa minat siswa terhadap pembelajaran mata pelajaran Kimia masih belum maksimal, masih terlihat 15 siswa (45,45%) yang mempunyai kategori minat baik, 1 siswa (9,09%) berkategori baik sekali, dan yang berkategori cukup 4 siswa (12,12%). Oleh karena itu perlu meningkatkan minat belajar siswa terhadap mata pelajaran kimia. Selain minat siswa peneliti juga memberikan angket sikap sosial. Berikut rekap hasil angket sikap sosial siswa: 0% 33 Sikap sosial siswa kelas X-4 SMA Debrito masih belum menyeluruh masih perlu ditingkatkan lagi, agar siswa mempunyai sikap sosial yang baik, mampu bergaul dengan temannya dan mampu mengurangi rasa individualitas. Berikut hasil prestasi belajar siswa pada pra siklus: Tabel 3. Rekap Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas X-4 Pra SIklus Nilai Jumlah Persentase Siswa Tuntas 16 48.48% Belum 17 51.52% tuntas Jumlah 33 100,0 Tabel 5. Keadaan Sikap Sosial Siswa Terhadap Pelajaran Kimia Siklus I Jumlah Persentase No. Kategori Siswa 1 Baik sekali 4 12,12% 66,67% 2 Baik 22 21,21% 3 Cukup 7 2. Siklus I Data tentang minat dan sikap sosial telah terkumpul melalui pengisian angket, dan hasilnya telah penulis olah 4 Kurang Jumlah 574 0 33 0% Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 Sikap sosial siswa kelas X-4 SMA Debrito masih belum menyeluruh masih perlu ditingkatkan lagi, agar siswa mempunyai sikap sosial yang baik, mampu bergaul dengan temannya dan mampu mengurangi rasa individualitas. Selain itu, nilai mata pelajaran kimia di kelas X-4 juga tergolong cukup baik, dilihat masih terdapat beberapa siswa yang belum sesuai dengan KKM yang ditentukan. Rekapitulasi prestasi belajar kimia pada siswa kelas X-4 SMA Debrito sebagai berikut selanjutnya disederhanakan dalam bentuk tabel, seperti ditampilkan berikut: 2 Tabel 7. Keadaan Minat Awal Terhadap Pelajaran Kimia Siklus2 Jumlah Persentase Kategori Siswa Baik sekali 8 24,24% 66,67% Baik 22 3 Cukup 3 12,12% 4 Kurang 0 9,09% No. 1 Jumlah Tabel 6. Rekap Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas X-4 Siklus I Nilai Jumlah Persentase Siswa Tuntas 26 78,79% Belum 7 21,21% tuntas Jumlah 33 100,0 33 Berdasarkan tabel tersebut dapat dijelaskan bahwa minat siswa terhadap pembelajaran mata pelajaran Kimia sudah maksimal, masih terlihat 22 siswa (66,67%) yang mempunyai kategori minat baik, 8 siswa (24,24%) berkategori baik sekali, dan yang berkategori cukup 3 siswa (9,09%). Selain minat siswa peneliti juga memberikan angket sikap sosial. Berikut rekap hasil angket sikap sosial siswa: Berdasarkan hasil tindakan dan pengamatan pada siklus I dapat disimpulkan bahwa: 1. Siswa terlihat antusias saat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media software. 2. Minat belajar meningkat, terlihat dari hasil pengamatan dan perolehan angket minat belajar. 3. Prestasi belajar siswa meningkat, walaupun belum sesuai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. Tabel 8. Keadaan Sikap Sosial Siswa Terhadap Pelajaran Kimia Siklus II Jumlah Persentase No. Kategori Siswa 1 Baik sekali 6 18,18% 78,78% 2 Baik 26 3,03% 3 Cukup 1 3. Siklus II Data tentang minat dan sikap sosial tersebut telah terkumpul melalui pengisian angket, dan hasilnya telah penulis olah dalam rangka mempermudah pemahaman dalam pembahasan. Sehubungan dengan hal tersebut dalam penyajian datanya, data dari minat siswa yang tercakup dalam aspek yang sama dikelompokkan dan 4 Kurang Jumlah 0 0% 33 Berdasarkan tabel tersebut, dapat dijelaskan bahwa pada siklus II ini siswa yang berkategori baik sekali 6 siswa (18,18%), berkategori baik 26 siswa (78,78%), yang berkategori cukup 1 siswa (3,03%). 575 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 Berdasarkan tabel di atas dapat dilakukan rekapitulasi terhadap prestasi belajar kimia pada siswa kelas X-4 SMA Debrito sebagai berikut apabila pembelajaran kimia untuk siswa SMA hanya disampaikan siswa monoton melalui pembacaan suatu saat para siswa tertentu akan merasakan kejenuhan dan akhirnya menjadi tidak/kurang berminat terhadap pelajaran tersebut. Adapun hasilnya dapat dilihat dalam tabel berikut. Tabel 9. Rekap Prestasi Belajar Kimia Siswa Kelas X-4 Siklus II Nilai Jumlah Persentase Siswa Tuntas 33 100% Belum 0 tuntas Jumlah 33 100,0 Tabel 10. Rekapitulasi Peningkatan Minat Belajar Siswa Pra Siklus I No. Kategori Siklus Baik 0 9,09% 1 sekali 48.49% 45,45% 2 Baik 48,49% 12,12% 3 Cukup Berdasarkan hasil tindakan dan pengamatan pada siklus I dapat disimpulkan bahwa: 1. Siswa terlihat antusias saat mengikuti pembelajaran dengan menggunakan media software yang berisikan software berkaitan dengan materi pelajaran kiia. . 2. Minat belajar meningkat, terlihat dari hasil pengamatan dan perolehan angket minat belajar. 3. Prestasi belajar siswa meningkat, walaupun belum sesuai indikator keberhasilan yang telah ditentukan. 4 Kurang 0% 3,03% Siklus II 24,24% 66,67% 12,12% 9,09% Berdasarkan tabel di atas dapat dijelaskan bahwa minat belajar mata pelajaran kimia pada siswa kelas X-4 Kolese Debrito pada pra siklus siswa yang berkategori baik 48.49%, meningkat pada siklus I menjadi (54,54%), dan meningkat pada siklus II menjadi 90,91%. Selama dalam pembelajaran, terdapat anak-anak yang kelihatan dari sikap dan perilakunya menunjukkan minatnya pada pelajaran kimia yang tinggi. Semangat mereka dalam berusaha menemukan jawaban pertanyaan dari guru merupakan indikasi tingginya minat belajar mereka. Demikian pula dalam mengikuti pembelajaran mereka yang tinggi semangatnya terlihat penuh perhatian. Terdapatnya semangat yang tinggi dalam mengikuti pembelajaran menunjukkan adanya suasana menyenangkan. Bahkan setelah pembelajaran berakhir suasana menyenangkan itu masih membekas pada ekspresi wajah mereka. Pembahasan 1. Peningkatan minat belajar Kimia siswa kelas X-4 SMA Kolese Debrito Yogyakarta Melalui Media Software Tahun Ajaran 2015/2016 Penggunaan media software dalam pelajaran kimia pada siswa kelas X-4 SMA Kolese Debrito merupakan upaya mewujudkan daya tarik dalam pelajaran kimia. Sehingga para siswa tertarik dengan pelajaran tersebut dan berhasil meningkat minat belajarnya terhadap pelajaran kimia. Dengan adanya daya tarik tersebut para siswa akan tertarik dan senang mempelajari pelajaran tersebut. Oleh karena itu 576 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 Suasana menyenangkan yang dirasakan para siswa selama dalam pembelajaran kimia dengan menggunakan media gambar mati tersebut, telah menimbulkan ketertarikan para siswa dengan pembelajaran tersebut. Hal ini tampak dari ucapan beberapa anak yang menyatakan keinginannya terhadap pembelajaran dengan cara semacam itu untuk pelajaran kimia yang akan datang.Selama pembelajaran sebagian besar konsentrasi siswa tertuju pada gambar-gambar yang ditampilkan di layar. Mereka lebih konsentrasi karena harus menyimak juga penjelasan yang berupa rekaman, bukan penjelasan langsung dari guru, maka tidak dapat diinterupsi dengan pertanyaan. 2. Peningkatan sikap sosial siswa kelas X-4 SMA Kolese Debrito Yogyakarta Melalui Media Software Tahun Ajaran 2015/2016 Dengan media software dapat meningkatkan sikap sosial siswa kelas X-4 SMA Kolese Debrito Yogyakarta. Media software yang digunkan sangat bersifat interaktif sehingga membuat siswa mampu bersosialisasi antar siswa satu dengan yang lain. Peningkatan sikap sosial siswa dapat dilihat pada tabel berikut: 2 Tabel 11. Rekapitulasi Peningkatan Minat Belajar Siswa Pra Siklus Siklus Kategori Siklus I II Baik 0 12,12% 18,18% sekali 75.75% 66,67% 78,78% Baik 3 Cukup 24.25% 21,21% 3,03% 4 Kurang 0% 0% 0% No. 1 Berdasarkan tabel tersebut di atas, dapat dijelaskan bahwa pada pra siklus kategori sikap sosial adalah 75,75%, meningkat pada siklus I 78,79%, dan meningkat pada siklus II 96,96%. Dengan demikian dengan media software mampu meningkatkan sikap sosial pada siswa kelas XI SMA Debrito. Sikap sosial siswa pada siswa kelas X-4 SMA Debrito perlu sekali dipupuk agar siswa mempunyai rasa sosial yang lebih tinggi. Sikap sosial pada individu meliputi hal- hal yang dapat dilihat dalam tindakan yang bersifat kemasyarakatan, seperti tolong menolong, menghargai orang lain, memilih teman bergaul, membentuk kelompok kerja dan lain sebagainya. Untuk menumbuhkan sikap sosial maka seseorang harus memiliki sosialitas yang baik dan benar, seseorang tidak cukup sekedar telah melakukan tindakan yang dapat dinilai baik dan benar, tetapi apabila tindakannya disertai dengan keyakinan dan pemahaman akan kebaikan yang tertanam dalam tindakan tersebut. Dengan demikian sikap sosial yaitu kemampuan untuk melakukan pengambilan keputusan dengan melalui perasaan kedalam nilai-nilai sosial kemasyarakatan. Sikap sosial individu pada umumnya diwujudkan melalui aktivitas seharihari atau umumnya muncul dalam pergaulan sehari-hari. Lingkungan sosial yang kondusif untuk memunculkan sikap sosial sangat diperlukan dalam pembelajaran sikap sosial,yang terdiri dari unsur penalaran, perasaan, dan tindakan serta iman atau kepercayaan eksistensial yang dapat meningkatkan sikap sosial individu. 577 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 3. Peningkatan sikap sosial siswa kelas X-4 SMA Kolese Debrito Yogyakarta Melalui Media Software Tahun Ajaran 2015/2016 Terdapat peningkatan prestasi belajar siswa setelah guru menggunakan media software dalam pembelajaran kimia Tahun Pelajaran 2015/2016. Berikut peningkatan prestasi belajar siswa: Tabel 12. Peningkatan Prestasi Belajar Siswa Pra Siklus Siklus No. Kategori Siklus I II 48.48% 78,79% 100% 1 Tuntas Jadi tujuan penggunaan media software tersebut dalam rangka meningkatkan pemahaman siswa terhadap materi yang dipelajari. Hal ini juga mempunyai kegunaan lain yakni penyampaian materi menjadi tidak monoton, ada variasi walaupun sedikit. Dengan keterlibatan aktif tersebut, mereka merasa diakui keberadaanya, bahkan dihargai kemampuannya sehingga kegiatan pembelajaran dengan penggunaan media software tersebut akan dianggap sebagai salah satu hasil kerja yang merupakan bagian dari wujud kemampuannya dan para siswa lain yang tekun mengikuti pembelajaran tersebut akan dianggap sebagai keiompok orang yang telah mengakui/ menghargai hasil kerjanya. Oleh karena itu meraka pun terdorong untuk menghargai hasil kerja sendiri, dengan cara mengikuti pembelajaran dengan penuh perhatian.Dengan keterlibatan aktif mereka secara berulang-ulang dalam penggunaan media software mata pelajaran kimia dalam pembelajaran, minat/ perhatian mereka akan sedikit demi sedikit atau banyak meningkat. Bahkan ada kemungkinan keinginan mereka untuk dapat mencapai hasil/prestasi yang lebih dari pada siswa-siswa lainnya 2 Tidak Tuntas 51.52% 21,21% - Berdasarkan hasil penilaian dapat disimpulkan bahwa siswa yang mencapai nilai KKM pada pra siklus siswa yang tuntas mencapai 48,48%, meningkat pada siklus I 78,79%, dan meningkat pada siklus II 100%. Mengenai hasil pembelajaran siswa dengan penerapan media software ini tergantung dari kesungguhannya dalam mengikuti pembelajaran. Hal ini akan berpengaruh bagi siswa dalam menjawab pertanyaan/ soal tentang materi yang disampaikan dengan bantuan media software tersebut. Jadi dengan pembelajaran menggunakan media software tersebut yang pertama-tama diutamakan adalah untuk membangun minat siswa terhadap pelajaran, terkait dalam penelitian ini, adalah minat siswa terhadap pelajaran kimia. Umumnya media software dalam pembelajaran banyak digunakan dalam pelajaran-pelajaran yang dirasakan sangat sulit dipahami tanpa adanya media software tersebut. KESIMPULAN DAN SARAN Kesimpulan 1. Minat belajar Kimia siswa kelas X-4 SMA Kolese Debrito Yogyakarta dapat ditingkatkan melalui Media Software Tahun Ajaran 2015/2016, berdasarkan hasil penelitian bahwa minat belajar mata pelajaran kimia pada siswa kelas X4 Kolese Debrito pada pra siklus siswa 578 Seminar Nasional Universitas PGRI Yogyakarta 2016 ISBN 978-602-73690-6-1 yang berkategori baik 48.49%, meningkat pada siklus I menjadi (54,54%), dan meningkat pada siklus II menjadi 90,91%. 2. Sikap sosial siswa kelas X-4 SMA Kolese Debrito Yogyakarta dapat ditingkatkan melalui melalui media software Tahun Ajaran 2015/2016, hal ini dapat dilihat bahwa pada pra siklus kategori sikap sosial adalah 75,75%, meningkat pada siklus I 78,79%, dan meningkat pada siklus II 96,96%. Dengan demikian dengan media software mampu meningkatkan sikap sosial pada siswa kelas XI SMA Debrito%. Mohammad Asrori.2007. Psokologi Pembelajaran. Bandung: CV Wacana Prima. Syaiful Bahri Djamarah. 2008. Psikologi Belajar. Jakarta: Rineka Cipta. Umiarso & Imam Gojali. 2010. Manajemen Mutu Sekolah. Jogjakarta.IRCiSoD. 1. Prestasi belajar Kimia siswa kelas X-4 SMA Kolese Debrito Yogyakarta dapat ditingkatkan melalui media software Tahun Ajaran 2015/2016, berdasarkan hasil Berdasarkan hasil penilaian dapat disimpulkan bahwa siswa yang mencapai nilai KKM pada pra siklus siswa yang tuntas mencapai 48,48%, meningkat pada siklus I 78,79%, dan meningkat pada siklus II 100%. Saran 1. Bagi Guru Kegiatan belajar mengajar sebaiknya menggunakan media audiovisual agar kegiatan belajar mengajar menjadi lebih menarik serta membangkitkan minat siswa untuk belajar. 2. Bagi Sekolah Sebaiknya sekolah menyediakan fasilitas pembelajaran audiovisual. Kepala sekolah sebaiknya mendorong para guru untuk senantiasa menggunakan media audiovisual dalam setiap pembelajaran. DAFTAR PUSTAKA Abu Ahmadi. 2009. Psikologi Sosial. Jakarta: Rineka Cipta. Arif S Sadiman. 2009. Media Pendidikan. Jakarta: PT Raja Grafindo Persada. Djaali. 2011. Psikologi Pendidikan. Jakarta: Bumi Aksara 579