K NT S o ek 8 - Repository | UNHAS

advertisement
8
ISBN 978-602-71432-1-0
KoNTekS
KONFERENSI NASIONAL TEKNIK SIPIL
PROSIDING
KoNTekS 8
Kota Bandung
Tahun 2014
Volume 1 : Struktur - Manajemen Konstruksi
Infrastruktur - Lingkungan
Peran Rekayasa Sipil dalam Pembangunan Infrastruktur Perkotaan Berkelanjutan
Untuk Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Diselenggarakan oleh:
UNIVERSITAS ATMA JAYA
YOGYAKARTA
UNIVERSITAS TRISAKTI
UNIVERSITAS
PELITA HARAPAN
UNIVERSITAS
U DAYANA
UNS
UNIVERSITAS
KRISTEN MARANATHA
PROSIDING
KoNTekS 8
Peran Rekayasa Sipil dalam Pembangunan Infrastruktur Perkotaan Berkelanjutan
Untuk Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia
Volume 1 : Struktur - Manajemen Konstruksi
Infrastruktur - Lingkungan
Bandung
Tahun 2014
Buku Prosiding Konferensi Nasional Teknik Sipil (KoNTekS) ke-8
“Peran Rekayasa Sipil dalam Pembangunan Infrastruktur Perkotaan Berkelanjutan
Untuk Mendukung Percepatan dan Perluasan Pembangunan Ekonomi Indonesia”
Buku Prosiding Volume 1, Cetakan Pertama, 16 Oktober 2014
ISBN 978-602-71432-1-0
Buku ini resmi diterbitkan oleh Jurusan Teknik Sipil - Institut Teknologi Nasional Bandung
atas kerja sama dengan konsorsium Perguruan Tinggi:
Universitas Atma Jaya Yogyakarta
Universitas Trisakti - Universitas Pelita Harapan - Universitas Udayana
Universitas Sebelas Maret - Universitas Kristen Maranatha - Universitas Tarumanegara
Dilarang menjual dan menggandakan buku prosiding ini tanpa izin
dari Konsorsium Perguruan Tinggi Penyelenggara KoNTekS
DAFTAR ISI
Halaman Judul..................................................................................................
i
Daftar Isi ...........................................................................................................
ii
Kata Pengantar ................................................................................................
viii
Kata Sambutan Ketua Panitia KoNTekS 8 ......................................................
ix
Kata Sambutan Ketua Program Studi Teknik Sipil
Universitas Atma Jaya Yogyakarta .......................................
x
Kata Sambutan Rektor Itenas Bandung ..........................................................
xi
KELOMPOK PEMINATAN STRUKTUR
hal.
PENGARUH PEMODELAN PADA ANALISIS STABILITAS TERHADAP DAYA
DUKUNG STRUKTUR BAJA STUDI KASUS: SCAFFOLDING PT.PUTRACIPTA
JAYASENTOSA
Wiryanto Dewobroto
STR - 1
ANALISIS PERBANDINGAN KINERJA STRUKTUR GEDUNG TAK BERATURAN
AKIBAT BEBAN GEMPA SNI 03-1726-2002 DAN SNI 03-1726-2012
Mario Asneindra, Zulfikar Djauhari, Alex Kurniawandy
STR - 10
ANALISIS GETARAN ACAK PADA STRUKTUR NON-LINIER
Anwar Dolu, Anrinsyah Nasution
STR - 22
PREDIKSI KEKUATAN STRUKTUR TRUSS 2D KOMPOSIT BAJA RINGAN - KAYU
LAMINASI
Hendy Linggo Wibowo, Andreas Triwiyono dan Ali Awaludin
STR - 32
DURABILITAS BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN LEMBARAN
GFRP AKIBAT BEBAN FATIK
Rudy Djamaluddin, Rita Irmawati, Arbain Tata dan Jamaluddin Bangki
STR - 43
STUDI KEBUTUHAN DAN PEMANFAATAN DATABASE MATERIAL DAN
PERALATAN KONSTRUKSI DI INDONESIA
Krishna Mochtar
STR - 52
PENGEMBANGAN PROGRAM PERHITUNGAN BERBASIS INTERNET UNTUK
PEMBELAJARAN METODE ELEMEN HINGGA
Wong Foek Tjong dan Liliana
STR - 61
PENGARUH BAHAN TAMBAH SUPERPLASTICIZER PADA WORKABILITAS
KETAHANAN ABRASI DAN KUAT TEKAN BETON GRANOLIT
M. Fauzie Siswanto dan Mariati W.
STR - 69
PENGARUH BAHAN TAMBAH BESTMITTEL PADA WORKABILITAS DAN KUAT
TEKAN BETON
M. Fauzie Siswanto
STR – 75
STUDI PERBANDINGAN HASIL EKSPERIMEN DAN PEMODELAN ELEMEN
HINGGA 3D KOLOM PERSEGI DENGAN TULANGAN PENGEKANG YANG
DIMODIFIKASI
Anang Kristianto dan Iswandi Imran
STR – 82
ii
PERKUATAN KOLOM BETON BERTULANG DENGAN FIBER GLASS JACKET
PADA KONDISI KERUNTUHAN TARIK
Johanes Januar Sudjati, Lisa Caroline dan Christian Mukti Tama
STR – 90
PERILAKU BEBAN – DEFORMASI PELAT FLEKSIBEL DIDUKUNG DENGAN
KOLOM-KOLOM ECO-SICC
Agus Setyo Muntohar, Sri Atmaja P. Rosyidi, Willlis Diana dan Iswanto
STR – 95
GAYA GESER DASAR SEISMIK BERDASARKAN SNI-03-1726-2002 DAN SNI-031726-2012 PADA STRUKTUR GEDUNG GRAND EDGE, SEMARANG
Agustinus Agus Setiawan
STR – 102
KUAT LENTUR DAN SERAPAN BUNYI PANEL BETON AGGREGAT PET
Kusno Adi Sambowo , Achmad Basuki dan Galuh Chrismaningwang
STR – 112
ANALISIS PLASTIS KAPASITAS SAMBUNGAN BAUT GESER EKSENTRIS
DENGAN METODE SECANT
Kamaludin
STR - 119
OPTIMASI UKURAN PENAMPANG, TOPOLOGI DAN BENTUK STRUKTUR PADA
STRUKTUR RANGKA BATANG RUANG DENGAN MENGGUNAKAN ALGORITMA
GENETIKA HYBRID
Richard Frans dan Yoyong Arfiadi
STR – 127
KAJIAN KOMPOSISI CAMPURAN DAN KINERJA NICE-APPEARANCE SELFCOMPACTING CONCRETE
Bernardinus Herbudiman dan Siti Nur Raudhatul Fikry
STR – 137
STUDI BETON RINGAN TEKNOLOGI FOAM DENGAN PENGGUNAAN SERAT NON
METAL (POLETHYLENE) TERHADAP KUAT TEKAN, TARIK DAN MODULUS
ELASTISITAS
Purnawan Gunawan, Wibowo dan Muhammad Afaza Muttaqin
STR – 144
KUAT LEKAT TULANGAN BAMBU PETUNG TEKIKAN
Galuh Chrismaningwang, Agus Setiya Budi, Halwan A.S dan Mustamir S.
STR – 153
PENGUJIAN KUAT TARIK ROCK ANCHOR PADA PONDASI MENARA LISTRIK
TIPE SINGLE SHAFT STRUCTURE
Rivai Sargawi
STR – 161
KAJIAN DAKTILITAS SISTEM PORTAL BERDINDING GESER TERHADAP BEBAN
LATERAL
Nur Laeli Hajati
STR – 168
PENGARUH PENAMBAHAN METAKAOLIN TERHADAP KUAT TEKAN DAN
MODULUS ELASTISITAS BETON MUTU TINGGI
Petrus Peter Siregar dan Ade Lisantono
STR – 176
PENGARUH PENAMBAHAN POLIMER ELASTOMER TERHADAP NILAI MODULUS
KEKAKUAN LENTUR DAN SUDUT FASE DARI CAMPURAN MATERIAL
PERKERASAN DAUR ULANG
Novita Pradani
STR – 181
ANALISIS MODULUS ELASTISITAS DAN ANGKA POISSON CAMPURAN AC-WC
MENGGUNAKAN BAHAN TAMBAH SULFUR
Ratnasari Ramlan, Arief Setiawan dan Sulaeman Ronta
STR – 189
KAJIAN PENGARUH DISPERSI SERAT SINTETIS TERHADAP PERILAKU LENTUR
BALOK
Rosidawani, Iswandi Imran, Saptahari Sugiri dan Ivindra Pane
STR – 199
PENGARUH LEBAR CINCIN BAJA DALAM MENGEKANG BETON TERHADAP
PENINGKATAN PERFORMA BETON
Endah Safitri, Iswandi Imran, Nuroji, dan Solihin Asa Ad
STR – 208
iii
PENGARUH PENGGUNAAN PS BALL TERHADAP KUAT TEKAN BETON
Ronald Simatupang dan Naning Diyah Ulfaturosida
STR – 214
KAPASITAS LENTUR TULANGAN BAMBU PETUNG TAKIKAN TIPE V
Agus Setiya Budi, Endang Rismunarsi, Galuh Chrismaningwang dan Fitra A.
STR – 221
DEFLEKSI TURAP KANTILEVER BAJA DAN BETON MENGGUNAKAN PLAXIS 2D
Herdianto dan Asriwijanti Desiani
STR – 229
USULAN APLIKASI INOVATIF EGFRP STRAP SEBAGAI PENGEKANG
EKSTERNAL KOLOM BETON YANG DIBEBANI SECARA AKSIAL KONSENTRIS
Ricky Wijoyo, Tavio dan I Gusti Putu Raka
STR – 238
PELUANG PENGGUNAAN SISTEM KLEP PRAKTIS SEBAGAI ALTERNATIF
PENGGANTI SAMBUNGAN LEWATAN TULANGAN
Tavio dan Joi Fiktori
STR – 244
PENGARUH PENGGUNAAN SERBUK REAKTIF TERHADAP KEKUATAN TEKAN
BETON
Tavio dan Candra Gunawan
STR – 249
PERILAKU HUBUNGAN BALOK-KOLOM EKSTERIOR BETON NORMAL, MUTU
TINGGI DAN BUBUK REAKTIF DENGAN BEBAN LATERAL STATIK MONOTIK
Pio Ranap Tua Naibaho, Bambang Budiono, Awal Surono dan Ivindra Pane
STR – 254
PREDIKSI FRAKTUR DAKTAIL PADA PENDISIPASI ENERGI PIPA BAJA DENGAN
PENDEKATAN MIKROMEKANIK
Junaedi Utomo, Muslinang Moestopo, Adang Surahman, Dyah Kusumastuti dan Ivindra
Pane
STR – 261
KEKUATAN TAHANAN LATERAL SAMBUNGAN GESER KOMPOSIT BAMBU
LAMINASI BETON DENGAN VARIASI PANJANG TERTANAM KONEKTOR
(DOWEL) PADA BAMBU DAN BETON
Nor Intang Setyo H, Iman Satyarno, Djoko Sulistyo dan T.A Prayitno
STR – 270
STUDI KAPASITAS KOLOM CFST LANGSING DENGAN METODA ANALITIS
Lydia dan Tulus Hendranaja Gunawan
STR – 277
PERBANDINGAN NILAI DEFLEKSI DAN REGANGAN HASIL ANALISIS SOFTWARE
EVERSTRESSFE TERHADAP HASIL PENGUJIAN LABORATORIUM MULTILAYER
Firdaus Chairuddin, Christian Gerald Daniel, Richard Tungadi dan, Yuada Rumengan
STR – 285
ANALISIS EKSPERIMENTAL BESI BETON SEBAGAI ADHESIVE ANCHOR AKIBAT
BEBAN GESER MURNI PADA BETON MUTU RENDAH
Johannes Tarigan, Nursyamsi dan Sheila Hani Nasution
STR – 293
GESER DASAR SEISMIK MENURUT SNI 1726:2012
Suradjin Sutjipto
STR – 301
KELOMPOK PEMINATAN MANAJEMEN KONSTRUKSI
hal.
STUDI PENGELOLAAN SAMPAH BERBASIS KOMUNITAS PADA KAWASAN
PERMUKIMAN PERKOTAAN DI YOGYAKARTA
Amos Setiadi
MK - 1
ANALISA RESIKO DAN PENGENDALIAN K3 PADA PROYEK KONSTRUKSI
DENGAN METODE AUSTRALIAN/NEW ZEALAND STANDARD (STUDI KASUS :
PROYEK PEMBANGUNAN MESJID RAYA DARUSSALAM KOTA PALANGKA
RAYA)
Subrata Aditama K. A. Uda, Waluyo Nuswantoro, Paramitha Andhini
MK – 17
IDENTIFIKASI KOMPETENSI PERENCANA PERUMAHAN SEBAGAI USAHA
MK – 25
iv
MENGATASI BACKLOG RUMAH TINGGAL LAYAK HUNI DI INDONESIA
Albani Musyafa
STUDI SIMULASI PENJADWALAN PROYEK KONSTRUKSI DENGAN METODE
FLASH
Michael Hendry Saputra dan Yohanes L. D. Adianto
MK – 32
HAMBATAN TENAGA KERJA TERAMPIL DALAM MEMPEROLEH SERTIFIKAT
KETERAMPILAN DI BIDANG JASA KONSTRUKSI
Anton Soekiman dan Edvina Wahyuni Fitri
MK – 41
LIFE CYCLE ANALYSIS (LCA) EMISI KARBON DIOKSIDA PADA PROYEK
KONSTRUKSI (STUDI KASUS PADA BANGUNAN TINGKAT TINGGI)
Hermawan, Puti Farida Marzuki, Muhamad Abduh dan R. Driejana
MK – 50
MODEL HUBUNGAN FAKTOR KETIDAKPASTIAN YANG MEMPENGARUHI
KINERJA WAKTU PROYEK KONSTRUKSI MENGGUNAKAN BAYESIAN BELIEF
NETWORK
Fahirah F., Tri Joko Wahyu Adi dan Nadjadji Anwar
MK – 57
NILAI KERUSAKAN BANGUNAN RUMAH TINGGAL AKIBAT BENCANA GEMPA
BUMI DI KABUPATEN BENER MERIAH
Saiful Husin, Fachrurrazi dan Ziana
MK – 65
MODEL ESTIMASI ANGGARAN BIAYA REHABILITASI RUMAH TINGGAL AKIBAT
BENCANA GEMPA BUMI
Tripoli, Mahmuddin dan Mubarak
MK – 73
PERBANDINGAN PRODUKTIVITAS TENAGA KERJA LOKAL DENGAN TENAGA
KERJA YANG DIDATANGKAN DI KOTA PALU (PEKERJAAN BANGUNAN
GEDUNG)
Nirmalawati dan Andi Subhan Nur
STUDI TENTANG FAKTOR YANG MENENTUKAN BIAYA KUALITAS PADA
PROYEK PERUMAHAN
Herry Pintardi Chandra
MK – 80
MK – 88
STUDI KASUS TENTANG KEPUASAN PENGHUNI SEBUAH PERUMAHAN DI
SURABAYA
Herry Pintardi Chandra
MK – 96
FAKTOR-FAKTOR PENYEBAB TERJADINYA WASTE MATERIAL PADA PROYEK
KONSTRUKSI GEDUNG (KASUS PEMBANGUNAN GEDUNG REKTORAT BLOK B
DAN RUMAH SAKIT PENDIDIKAN UNIVERSITAS TADULAKO)
Andi Asnudin, Mastura Labombang
MK – 104
KARAKTERISTIK KEWIRAUSAHAAN PADA MANAJER PROYEK KONSTRUKSI
Ferianto Raharjo dan Harijanto Setiawan
MK – 111
RELASI ANTARA KEPUASAN KERJA, GAYA KEPEMIMPINAN, DAN PENERAPAN
PROGRAM KESEHATAN DAN KESELAMATAN KERJA (K3) PADA PROYEK
KONSTRUKSI
Leonardus A. Satriawan dan Peter F. Kaming
MK – 121
TINGKAT KEMATANGAN MANAJEMEN PROYEK PADA INDUSTRI KONSTRUKSI
Peter F kaming, Wurfram I. Ervianto dan Gideon R. Gardiawan
MK – 129
STRATEGI PENETAPAN HARGA DALAM TENDER PROYEK OLEH KONTRAKTOR
Peter F. Kaming, Harijanto Setiawan, dan Dhany I.Kartolo
MK – 137
CONSTRUCTION WASTE PADA PROYEK-PROYEK KONSTRUKSI DI DAERAH
ISTIMEWA YOGYAKARTA
Peter F. Kaming, Ferianto Raharjo dan Hario Wejoseno
MK – 146
v
OPTIMASI JUMLAH SEGMEN DALAM PENERAPAN LINE OF BALANCE DENGAN
PENDEKATAN LINEAR PROGRAMMING
Muhammad Rizky Waskito Aribowo dan Bambang E. Yuwono
MK – 155
STUDI PENDEKATAN LIFE CYCLE COST (LCC) PADA BANGUNAN RUKO (STUDI
KASUS BANGUNAN RUKO LANTAI DI KOTA SORONG)
Suriano Buyung
MK – 162
STUDI PENDAHULUAN MENGENAI ANATOMI SENGKETA KONSTRUKSI PADA
PROYEK PEMBANGUNAN RUMAH TINGGAL DI INDONESIA
Felix Hidayat dan Muchammad Sarwono Purwa Jayadi
MK – 171
DUALISME KEBIJAKAN PEMERINTAH SEBAGAI SALAH SATU MENGENAI IJIN
PENGERUKAN PENYEBAB SENGKETA KONSTRUKSI DI INDONESIA STUDI
KASUS : PP NO. 5/2010 DAN PERMENHUB NO. 52/2011
Felix Hidayat
MK – 184
IDENTIFIKASI FAKTOR KETERLAMBATAN PADA PEKERJAAN KONSTRUKSI
Dewi Yustiarini, Rochany Natawidjana dan Erlina Fransiska
MK – 191
KAJIAN KOEFISIEN UPAH PEKERJAAN DINDING BATA BANGUNAN TIGA
LANTAI
Hazairin, Bernardinus Herbudiman dan Handi Rusmiyadi
MK – 198
PENGARUH KOMPETENSI PERANCANG ARSITEKTUR TERHADAP
KEBERHASILAN PELAKSANAAN PROYEK BANGUNAN GEDUNG HUNIAN DI
JAKARTA BARAT
Manlian Ronald Adventus dan Jonathan Walewangko
MK – 205
KOMPONEN BIAYA YANG SIGNIFIKAN MEMPENGARUHI ESTIMASI BIAYA
KONSTRUKSI JALAN LINGKAR
Fajar S Handayani
MK – 216
STUDI RISIKO PROYEK KONSTRUKSI DI SUMATERA BARAT DENGAN METODA
CONTENT ANALYSIS ARTIKEL BERITA SURAT KABAR
Benny Hidayat dan Anggraini Rasidi
MK – 217
ANALISIS PRODUKTIVITAS PABRIKASI BALOK BAJA HONEYCOMB
Sandy Sasmita dan Theresita Herni S.
MK – 221
PENGUKURAN PRODUKTIVITAS PEKERJAAN KONSTRUKSI MENGGUNAKAN
ASTM E-2691-11: APLIKASI DAN KETERBATASANNYA
Andreas Wibowo, Anton Soekiman dan Wahyu Wuryanti
MK – 245
MENENTUKAN KEWAJARAN HARGA PENAWARAN RELATIF TERHADAP HARGA
PERKIRAAN SENDIRI
Andreas Wibowo
MK – 253
STUDI WILLINGNESS TO PAY (WTP) KONTRAKTOR UNTUK
PREMI ASURANSI KECELAKAAN PEKERJA TERAMPIL KONSTRUKSI
Fransiscus Donny dan Andreas F.V. Roy
MK – 261
PERBANDINGAN HARGA RANGKA ATAP BAJA RINGAN BENTUK ATAP
LIMASAN PADA BERBAGAI JENIS PENUTUP ATAP
Zaenal Arifin
MK – 269
BAR BENDER SCHEDULLING TULANGAN BETON DENGAN MS VISUAL BASIC
6.0
Widi Hartono, Sofa Marwoto, Sugiyarto dan Paula Krisma Wardani
MK – 277
PRIORITAS PEMELIHARAAN GEDUNG KELURAHAN DI KOTA SURAKARTA
Widi Hartono, Sugiyarto dan Abdul Aziz Nurdin B.
MK – 286
vi
PENGARUH SISTEM MANAJEMEN KESELAMATAN DAN KESEHATAN KERJA
TERHADAP CAPAIAN GREEN CONSTRUCTION OLEH KONTRAKTOR DALAM
PROYEK GEDUNG DI INDONESIA
Wulfram I. Ervianto
MK – 297
KAJIAN ESTIMASI BIAYA PARAMETRIK PADA TAHAP PERENCANAAN
BANGUNAN GEDUNG PASCA GEMPA
Afrizal dan Yohanes L.D. Adianto
MK – 303
KELOMPOK PEMINATAN INFRASTRUKTUR
hal.
INOVASI GAMBOOSTER (GADJAH MADA BAMBOO SHELTER) SEBAGAI SMART
AND ECO FRIENDLY TEMPORARY SHELTER BAGI KORBAN BENCANA
Puji Utomo, Erwin Novian Zein, Abdul Halil Mubaraq Mursidi, Agung Wahyu Utomo dan
Lutfi Afipah Oktorin
INF - 1
INOVASI BOX PUZZLE SHELTER (BPS) SEBAGAI HUNIAN SEMENTARA BAGI
KORBAN BENCANA YANG PRAKTIS
Erwin Novian Zein, Puji Utomo dan Annisa Firlani
INF - 8
MODEL PENGAMBILAN KEPUTUSAN KERJASAMA PEMERINTAH-SWASTA
DALAM PENGEMBANGAN RUMAH SUSUN DI SURABAYA METROPOLITAN AREA
Tri Joko W. Adi, Ria A. A. Soemitro dan Farida Rahmawaty
INF - 15
KELOMPOK PEMINATAN LINGKUNGAN
hal.
KETERPADUAN REKAYASA PENGELOLAAN AIR HUJAN DAN SISTEM BATA
BERTAUTAN DALAM MENCIPTAKAN MASYARAKAT-DESA SEHAT DAN
SEJAHTERA
Susilawati Cicilia Laurentia dan Baltasar Dore
L–1
PENGEMBANGAN MODUL LATIH ANALISIS MENGENAI DAMPAK LINGKUNGAN
(AMDAL) BERBASIS GIS DAN SISTEM DINAMIK
Rina Marina Masri, Wahyu Wibowo, dan Mardiani
L–9
PERILAKU TANAH GAMBUT BERSERAT YANG DISTABILISASI DENGAN
CAMPURAN KAPUR DAN ABUTERBANG
Yulianto F. E. dan Harwardi F
L - 18
vii
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014
DURABILITAS BALOK BETON BERTULANG DENGAN PERKUATAN LEMBARAN
GFRP AKIBAT BEBAN FATIK
Rudy Djamaluddin1, Rita Irmawati2, Arbain Tata3, dan Jamaluddin Bangki4
1
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin,Jalan Perintis Kemerdekaan KM-10, Telp. 0811-460132, email : [email protected]
2
Dosen Jurusan Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin,Jalan Perintis Kemerdekaan KM-10, Telp.0815-2506454,
3
Mahasiswa Program Doktor Teknik Sipil, Universitas Hasanuddin/ Dosen Jurusan Teknik Sipil Universitas
Khaerun Ternate, Jalan Perintis Kemerdekaan KM-10, Telp 0813-44573111, email : [email protected]
4
Mahasiswa Program Magister Teknik SipilUniversitas Hasanuddin, Jalan Perintis Kemerdekaan KM-10, Telp.
0815-52539401, e-mail : [email protected]
ABSTRAK
Jembatan merupakan infrastruktur yang sangat penting dalam menghubungkan
urat nadi perekonomian masyarakat dalam mendukung konektivitas nasional.
Namun dalam perkembangannya kadang kala terjadi peningkatan layanan baik
akibat adanya pelebaran jalan maupun akibat peningkatan beban kendaraan
sehingga suatu jembatan tidak dapat memenuhi fungsinya lagi. Seiring dengan
perkembangan teknologi bahan konstruksi, penggunaan bahan Fiber Reinforced
Plastics (FRP) pada perbaikan dan perkuatan struktur di negara-negara maju telah
dimanfaatkan dengan baik pada berbagai fungsi termasuk untuk perbaikan dan
peningkatan kapasitas layan suatu struktur jembatan. Bahan FRP merupakan jenis
bahan dengan kelebihan utama seperti tegangan tarik yang tinggi, tidak berkarat
serta ringan sehingga relative tidak menambah berat sendiri struktur. Berbagai
penelitian untuk applikasi bahan FRP untuk perkuatan jembatan telah dilakukan.
Namun pengujian-pengujian umumnya dilakukan sistem pembebanan statis.
Namun dalam kenyataannya, girder-girder jembangan pada prinsipnya memikul
beban berulang (fatik) akibat kendaraan yang berpotensi menyebabkan penurunan
kapasitas dukung dan bahkan keruntuhan. Oleh karenya, untuk mengetahui dan
memahami tingkat ketahanan balok dengan berkuatan bahan FRP akibat beban
fatik, maka telah dibuat serangkaian benda uji balok dengan panjang 2700 mm
dengan penampang 200x150 mm sebanyak 9 buah. Pengujian beban fatik
dilakukan pada tingkat beban minimum 9 kN dan beban maksimal 24 kN (50%
dari kapasitas maksimum balok) yang diapplikasi secara konstan mengikuti pola
gelombang sinus. Setiap balok dibebani secara bolak-balik hingga mengalamai
kegagalan. Hasil menunjukkan bahwa pada tingkat beban 50% dari beban
ultimitnya, rata-rata balok mengalami kegagalan setelah 800 ribu kali pengulangan
beban.
Kata Kunci: Balok beton bertulang, beban fatik, FRP, kapasitas lentur, durabilitas.
1.
PENDAHULUAN
Jembatan merupakan infrastruktur yang sangat penting dalam menghubungkan urat nadi perekonomian masyarakat
dalam mendukung konektivitas nasional. Jalan yang dibangun beribu-ribu kilometer tidak akan berguna apabila
terjadi kerusakan atau keruntuhan jembatan dengan panjang hanya beberapa meter. Pembangunan jembatan
memerlukan disain yang lebih rumit dan memerlukan biaya yang cukup besar. Jembatan umumnya didisain untuk
umur rencana 40 sampai 60 tahun. Namun dalam perkembangannya kadang kala terjadi peningkatan layanan baik
akibat adanya pelebaran jalan maupun akibat peningkatan beban kendaraan sehingga suatu jembatan tidak dapat
memenuhi fungsinya lagi. (Amr A. Abdelrahman dkk 1999). Hal ini tidak dapat dihindari khususnya pada negaranegara berkembang yang laju pertimbuhan ekonominya tinggi seperti Indonesia. Seiring dengan perkembangan
teknologi bahan konstruksi dewasa ini, penggunaan bahan Fiber Reinforced Plastics (FRP) pada perbaikan dan
perkuatan struktur di negara-negara maju telah dimanfaatkan dengan baik pada berbagai fungsi termasuk untuk
perbaikan dan peningkatan kapasitas layan suatu struktur jembatan (Fikri Alami dkk 2010). Bahan FRP merupakan
STR - 43
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014
jenis bahan dengan kelebihan utama seperti tegangan tarik yang tinggi, tidak berkarat serta ringan sehingga relative
tidak menambah berat sendiri struktur (J.D.Hall dkk 2002). Selain itu, applikasi FRP dalam perbaikan struktur tidak
membutuhkan energy yang besar seperti pada bahan-bahan konvensional sehingga akan bersifat ramah lingkungan.
Sudah seyogyanya teknologi ini juga sudah diterapkan dan diaplikasikan secara lebih luas untuk perbaikan atau
peningkatan fungsi layan jembatan. Gambar 1 memperlihatkan perkuatan girder jembantan dengan menggunakan
bahan FRP dengan bahan dasar serat karbon. Berbagai penelitian telah membuktikan bahwa perkuatan dengan
penempelan bahan FRP sisi tarik balok akan meningkatkan kapasitas lentur balok hingga 2.5 kali (Djamaluddin R
dkk, 2012).
Gambar 1 Perkuatan Girder Jembatan dengan FRP
Namun demikian, pengujian kapasitas balok dengan perkuatan bahan FRP dengan melakukan penempelan pada sisi
tarik dilakukan dengan menggunakan pembebanan statis secara monoton. Kenyataannya, struktur jembatan
termasuk girder-girder jembatan pada prinsipnya memikul beban berulang (fatik) akibat kendaraan yang melintas.
Pada beberapa penelitian membuktikan bahwa beban berulang pada suatu struktur dapat menyebabkan keruntuhan
atau kegagalan walaupun tingkat beban jauh dibawah kapasitas lentur ultimitnya. Olehkarenanya, ketahanan suatu
balok beton bertulang dengan perkuatan bahan FRP akibat beban fatik perlu dilakukan.
2.
BENDA UJI
Bahan uji balok dibuat sebanyak 6 buah masing 3 buah untuk bahan uji kontrol untuk pembebanan statis dan 3 buah
bahan uji yang akan di uji dengan pembebanan fatik. Gambar 2 memperlihatkan detail bahan uji balok yang
disiapkan. Bahan uji balok beton bertulang direncanakan sesuai dengan prinsip perencanaan yang diataur dalam
standar perencanaan. Balok beton memiliki dimensi penampang 100 mm x 120 mm dengan panjang balok 3300 mm.
Balok direncanakan bertulangan 2D13 sebagai tulangan tarik. Untuk mencegah terjadinya kegagalaan geser maka
digunakan tulangan diameter 6 mm sebagai sengkang. Beton yang digunakan adalah beton normal dengan kuat
tekan rencana 25 MPa. Kuat tekan dan kuat lentur beton di periksa melalui uji tekan silinder beton dan uji balok.
Pengecoran dilakukan sesuai dengan standar pengecoran seperti diperlihatkan pada Gambar 3 Pembukaan cetakatan
dilakukan setelah beton berumur 3 hari dan selanjutnya dilakukan perawatan beton dengan membungkus
menggunakan karung basah selama28 hari.
Dalam penelitian ini digunakan bahan FRP dengan bahan dasar serat gelas berbentuk lembaran yang diselanjutnya
disebtu GFRP-S (Glass fiber reinforced plastics-sheet). Gambar 4 memperlihatkan bahan lembaran serat gelas yang
digunakan. Parameter teknis dari bahan serat gelas dan epoxy resin yang gunakan di perlihatkan pada Tabel 2.
Penyatuan bahan serat gelas dan epoxy resin akan membentuk GFRP-S. Parameter teknis GFRP-S ditunjukkan pada
Tabel 1. Applikasi bahan lembaran serat gelas sebagai perkuatan balok dilakukan setelah balok beton berumur 28
hari. Proses applikasi untuk perkuatan balok diperlihatkan pada Gambar 5 dengan prosesedur yang sesuai dengan
standar. Pertama-tama permukaan balok pada sisi tarik di bersihkan dengan cara di polis. Selanjutnya lembaran serat
gelas di gunting sesuai dengan ukuran yang akan digunakan dan dilumuri dengan bahan epoxy resin. Selanjutnya
lembaran serat gelas tersebut di tempelkan pada permukaan beton setelah permukuaan betonnya juga dilumuri
dengan bahan epoxy. Setelah bahan lembaran telah diposisikan dengan baik pada posisinya, selanjutnya bahan
lembaranya dirapatkan dan diolesi lagi dengan epoxy menggunakan kuas rol sehingga seluruh permukaan lembaran
menjadi jenuh dengan bahan epoxy. Selanjutnya bahan uji didiamkan agar bahan epoxy resin mengeras dan menyatu
dengan bahan serat gelas membentuk GFRP-S yang menempel pada sisi tarik (sisi bawah) balok beton bertulang.
STR - 44
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014
A
2D6
D10-100
2D14
2D6
D10-100
2D14
200
150
1200
600
A
150
1200
100
Section A-A
3300
Units in mm
(a) Balok Normal (BN)
A
2D6
D10-100
2D14
2D6
200
150
1200
600
A
1200
100
150
Section A-A
3300
Units in mm
GFRP-S
(b) Balok dengan GFRP-S (BF)
Gambar 2 Detail benda uji balok
Gambar 3 Pengecoran bahan uji balok beton bertulang
Gambar 4 Lembaran serat gelas
STR - 45
D10-100
2D14
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014
Tabel 1. Karakteristik material GFRP (Fyfo.Co LLC)
Lembaran Serat Gelas
GFRP-S
Parameter
NILAI TEST
Parameter
NILAI TEST
Tegangan Tarik
3.24 Gpa
Tegangan Ultimate
dalam arah utama
575 Mpa
Modulus Tarik
72.4 Gpa
Regangan
2.20%
Regangan Maks
4.50%
Modulus Tarik
26.1 Gpa
Kerapatan
2.55 g/cm3
Tegangan Tarik
Ultimate 90˚ dari
25.8 Mpa
Tebal Fiber
0.36 mm
Tebal Komposit
1.3 mm
Gambar 5 Aplikasi lembaran serat gelas untuk perkuatan
Gambar 6 Alat pengujian fatik dan sistem tabulasi data
3. METODE PENGETESAN
Pengujian pembebanan fatik dilakukan menggunakan alat uji fatik seperti diperlihatkan pada Gambar 6 dengan
kapasitas pembebanan 100 ton. Sebelum dilakukan pengujian, strain gauges ditempel pada permuaakan beton dan
pada permukaan GFRP-S untuk mengukur regangan yang terjadi pada bahan uji selama proses pembebanan. Bahan
uji diletakan diatas dua tumpuan sederhana yang berprilaku sistem perletakan sendi-rol seperti di perlihatkan pada
STR - 46
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014
Gambar 7. Beban diberikan pada dua titik dengan jarak titip pembebanan 50 cm pada tengah bentang balok. Besar
beban yang diberikan diukur dengan menggunakan Load-Cell sedangkan lendutan diukur dengan menggunakan
LVDT yang ditempatkan pada titik tengah bentang balok. Semua instrumentasi pengukuran dihubungkan ke sistem
tabulas data yang terhubung dengan komputer untuk memonitor semua parameter yang diukur selama proses
pembebanan. Balok direncanakan untuk dibebani fatik dengan beban minimum 4 kN (atau sekitar 5% dari kapasitas
lentur ultimit) dan beban maksimum 24 kN (atau sekitar 45% dari dari regangan tekan ultimit beton). Pola beban
minimum-maksimum diberikan secara berulang-ulang dengan frekuensi 1.5Hz secara terus menerus hingga
terjadinya kegagalan bahan uji. Pembacaan data dilakukan setelah balok mengalami pembebanan berulang dengan
periode 10 kali, 100 kali, 10000 kali, dan kelipatan 50000 kali hingga terjadinya kegagalan balok. Penentuan beban
maksimum dan minimum berdasarkan hasil uji pembebanan statis berdasarkan pengamatan pada hubungan antara
beban dan regangan yang terjadi pada sisi tekan maksimum beton. Hasil hubungan beban dan regangan beton pada
pengujian statis di perlihatkan pada Gambar 5.
Gambar 7 Setting benda uji pebebanan Fatik
4. HASIL DAN PEMBAHASAN
Pengaruh beban fatik terhadap lendutan balok
Gambar 8 memperlihatkan lendutan pada balok normal untuk berbagai tingkat pembebanan setelah melalui siklus
beban bolak balik hingga 600 ribu kali beban balok balik. Pada tingkat beban yang masih relative kecil (P=4 kN)
lendutan yang terjadi masih tidak terjadi perubahan setelah beban bolak balik. Namun pada tingkat beban yang lebih
tinggi kelihatan bahwa pengaruh pembebanan berulang sudah mulai nampak. Pada beban 11.5kN, terlihat adanya
peningkatan lendutan setelah balok mengalami beban bolak balik sebanyak 600rb kali. Pada beban 19 kN pengaruh
beban bolak-balik kelihatan semakin nampak dimana lendutan mengalami peningkatan setelah di bebani beban
bolak-balik sebanyak 600rb kali.
Gambar 8 Grafik Hubungan Siklus dengan Lendutan Beton Normal
Phenomena pada balok normal juga terjadi pada balok beton bertulang yang diperkuat dengan bahan GFRP-S
seperti ditunjukkan pada Gambar 9 yang memperlihatkan lendutan pada balok dengan perkuatan GFRP-S (BF)
untuk berbagai tingkat pembebanan setelah melalui siklus beban bolak balik hingga 600 ribu kali beban balok balik.
STR - 47
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014
Pada tingkat beban yang masih relative kecil (P=4 kN) lendutan yang terjadi nampak belum dipengaruhi oleh beban
bolak-balik. Namun pada tingkat beban yang lebih tinggi kelihatan bahwa pengaruh pembebanan berulang sudah
mulai nampak. Pada beban 14 kN, terlihat adanya peningkatan lendutan setelah balok mengalami beban bolak balik
sebanyak 600rb kali. Pada beban 24 kN pengaruh beban bolak-balik kelihatan semakin nampak dimana lendutan
mengalami peningkatan setelah di bebani beban bolak-balik sebanyak 600rb kali. Pengaruh pembebanan bolak
balik setelah siklus 600 ribu untuk berbagai tingkat pembebanan yang dibandingkan dengan lendutan pada balok
yang dibebanin secara statis untuk balok normal diperlihatkan pada Tabel 2. Hasil menunjukkan balok yang telah di
bebani fatik sebanyak 600 ribu kali cenderung memiliki lendutan yang lebih besar pada tingkat pembebanan yang
asama. Hal ini dapat disebabkan oleh terjadinya proses kelelahan baik pada bahan beton maupun pada tulangan baja.
Perlemahan pada kekakuan balok juga dapat disebabkan oleh penurunan interaksi rekatan antara tulangan beton
dengan bahan beton.
Gambar 9 Grafik Hubungan Siklus dengan Lendutan Perkuatan GFRP
Tabel 2.
Perbandingan Lendutan balok akibat beban fatik dan beban statis untuk balok normal
Nilai Pembebanan (kN)
Nilai Lendutan
No
1
4.0
Beban Statik (mm)
1.53
Beban Fatik (mm)
2.36
2
3
11.5
19.0
5.54
10.56
7.39
11.98
Tabel 3.
No
Perbandingan Lendutan balok akibat beban fatik dan beban statis untuk balokGFRP-S
Nilai Pembebanan (kN)
Nilai Lendutan
1
4.0
Beban Statik (mm)
1.01
Beban Fatik (mm)
2.15
2
14.0
5.27
8.99
3
24.0
12.07
15.07
Demikian pula halnya pada balok dengan perkuatan GFRP-S, pengaruh pembebanan bolak balik setelah siklus 600
ribu untuk berbagai tingkat pembebanan yang dibandingkan dengan lendutan pada balok yang dibebanin secara
statis menyebabkan peningkatan lendutan seperti diperlihatkan pada Tabel 3. Hasil menunjukkan balok yang telah di
bebani fatik sebanyak 600 ribu kali cenderung memiliki lendutan yang lebih besar pada tingkat pembebanan yang
asama. Hal ini dapat disebabkan oleh terjadinya proses kelelahan baik pada bahan beton maupun pada tulangan baja.
Perlemahan pada kekakuan balok juga dapat disebabkan oleh penurunan interaksi rekatan antara tulangan beton
dengan bahan beton dan juga perlemahan rekatan antara bahan GFRP-S dengan permukaan beton. Secara umum
perlemahan akibat beban fatik disebabkan oleh timbulnya retakan-retakan mikro akibat beban berulang.
STR - 48
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014
Pengaruh beban fatik terhadap regangan beton
Gambar 10 memperlihatkan regangan yang terjadi pada sisi tekan beton (serat tekan terluar) pada balok normal
untuk berbagai tingkat pembebanan setelah melalui siklus beban bolak balik hingga 600 ribu kali beban balok balik.
Pada tingkat beban yang masih relative kecil (P=4 kN) regangan yang terjadi masih tidak terjadi perubahan setelah
beban bolak balik. Namun pada tingkat beban yang lebih tinggi kelihatan bahwa pengaruh pembebanan berulang
sudah mulai nampak. Pada beban 11.5kN, terlihat adanya peningkatan regangan setelah balok mengalami beban
bolak balik sebanyak 600rb kali. Pada beban 19 kN pengaruh beban bolak-balik kelihatan semakin nampak dimana
regangan mengalami peningkatan setelah di bebani beban bolak-balik sebanyak 600rb kali.
Gambar 10 Hubungan Regangan beton tekan dengan jumlah siklus untuk beton normal
Gambar 11 Hubungan Regangan beton tekan dengan jumlah siklus untuk beton dengan GFRP-S
Phenomena pada balok normal juga terjadi pada balok beton bertulang yang diperkuat dengan bahan GFRP-S
seperti ditunjukkan pada Gambar 11 yang memperlihatkan hubungan regangan tekan beton pada balok dengan
perkuatan GFRP-S (BF) untuk berbagai tingkat pembebanan setelah melalui siklus beban bolak balik hingga 600
ribu kali beban balok balik. Pada tingkat beban yang masih relative kecil (P=4 kN) regangan yang terjadi nampak
belum dipengaruhi oleh beban bolak-balik. Namun pada tingkat beban yang lebih tinggi kelihatan bahwa pengaruh
pembebanan berulang sudah mulai nampak. Pada beban 14 kN, terlihat adanya peningkatan regangan setelah balok
mengalami beban bolak balik sebanyak 600rb kali. Pada beban 24 kN pengaruh beban bolak-balik kelihatan
semakin nampak dimana regangan mengalami peningkatan setelah di bebani beban bolak-balik sebanyak 600rb kali.
Pengaruh beban fatik terhadap regangan GFRP-S
Pengaruh beban fatik terhadap regangan GFRP-S diperlihatkan pada Gambar 12. Hasil menunjukkan bahwa pada
tingkat beban yang masih relative kecil (P=4 kN) regangan yang terjadi masih tidak terjadi perubahan setelah beban
bolak balik. Namun pada tingkat beban yang lebih tinggi kelihatan bahwa pengaruh pembebanan berulang sudah
mulai nampak. Pada beban 11.5kN, terlihat adanya peningkatan regangan setelah balok mengalami beban bolak
balik sebanyak 600rb kali. Pada beban 19 kN pengaruh beban bolak-balik kelihatan semakin nampak dimana
regangan mengalami peningkatan setelah di bebani beban bolak-balik sebanyak 600rb kali.
STR - 49
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014
Gambar 12 Grafik Hubungan Siklus dengan Regangan GFRP
Pola keruntuhan setalah siklus beban fatik
Bahan uji direncakan untuk mengalami kegagalan dengan pola kegagalan balok bertulangan lemah (under
reinforcement). Kegagalan akan dimulai dengan tulangan meleleh kemudian diakhiri dengan hancurnya beton pada
sisi tekan. Berdasarkan pengujian statis pada balok, maka beban maksimum untuk balok normal adalah 24 kN dan
beban maksimum untuk balok dengan perkuatan GFRP-S adalah 42 kN. Dalam pengujian fatik beban maksimum
yang diberikan adalah 19 kN untuk balok normal dan beban maksimum untuk balok dengan GFRP-S adalah 42 kN.
Walaupun beban maksimum fatik yang diberikan hanya sekitar 60% dari beban ultimit balok, balok mengalami
kegagalan setelah dibebanin berulang sebanyak 600 ribu siklus. Gambar 13 memperlihatkan photo balok yang
mengalami kegagalah setelah pembebanan fatik. Untuk balok normal kegagalan berupa gagal pada beton dengan
hancurnya beton pada sisi tekan. Sedangkan pada balok dengan GFRP-S kegagalan didahului dengan terlepasnya
GFRP-S pada sisi tarik balok dan disusul dengan hancurnya beton pada sisi tekan.
(a) Kegagalan Tekan balok BN
(b) Debonding dan gagal tekan balok GFRP-S
Gambar 13 Pola kegagalan akibat pembebanan Fatik
KESIMPULAN
Dari hasil penelitian dan pembahasan dapat ditarik kesimpulan sebagai berikut :Beban bolak-balik berpengaruh
terhatap lendutan setelah di bebani beban bolak-balik sebanyak 600rb kali. Akibat beban bolak-balik yang diberikan
hingga maka balok cenderung mengalami perlemahan kekakuan baik pada balok beton normal maupun pada balok
dengan perkuatan GFRP-S.Beban bolak-balik berpengaruh terhatap regangan tekan beton setelah di bebani beban
bolak-balik sebanyak 600rb kali. Akibat beban bolak-balik yang diberikan hingga maka balok cenderung mengalami
peningkatan regangan baik pada balok beton normal maupun pada balok dengan perkuatan GFRP-S.Beban bolak
balik dapat menyebabkan kegagalan balok walaupun beban maksimum yang diberikan masih dibawah dari beban
ultimit balok berdasarkan beban statis.
STR - 50
Konferensi Nasional Teknik Sipil 8 (KoNTekS8)
Institut Teknologi Nasional - Bandung, 16 - 18 Oktober 2014
DAFTAR PUSTAKA
Amr A. Abdelrahman and Sami H. Rizkalla (1999), Deflection Control of Concrete Beams Pretensioned by CFRP
Reinforcwements, Journal of Composites for Construction (ASCE), Vol. 3, No. 2; 55 – 62.
Djamaluddin Rudy, Hino Shinichi (2011), “Kapasitas Lentur Perkuatan Balok Beton Bertulang yang Telah Meleleh
dengan Menggunakan Lembaran GFRP”, Jurnal Dinamika Teknik Sipil, Vol. 11, No.3, pp.293-300
Fikri Alami, (2010), Perkuatan Lentur Balok Beton Bertulang Dengan GFRP (Glass Fiber Reinforced Polymer),
Seminar dan Pameran Haki.
J.D.Hall; P. M. Schuman; and H. R. Hamilton (2002), Ductile Anchorage for Connecting FRP Strengthening of
Under-Reinforced Masonry Buildings, Journal of Composites for Construction (ASCE), Vol. 6, No. 1; 3 – 10.
Janos Gergely, Chris P. Pantildes and Lawrence D. Reaveley (2000), Shear Strengthening of RCT-Joints Using
CFRP Composites, Journal of Composites for Construction (ASCE), Volume. 4, No. 2; 56 – 64.
Nikolaos Plevris; Thanasis C. Triantafillou and Daniele Veneziano (1995), Reliability of RC Members
Strenghthened CFRP Laminates, Journal of Composites for Construction (ASCE), Vol. 121, No. 7; 1037 –
1044.
Vladimir A. Volnyy and Chris P. Pantelides,(1999), Bond Length of CFRP Composite Attached to Precast Concrete
Walls,Journal of Composites for Construction (ASCE), Vol. 3, No. 4; 168 – 176.
STR - 51
Download