KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb), MERCURI (Hg) DAN

advertisement
ISSN 1978-9513
VIS VITALIS, Vol. 02 No. 1, Maret 2009
KANDUNGAN LOGAM BERAT TIMBAL (Pb), MERCURI (Hg) DAN
CADMIUM (Cd) PADA DAGING IKAN SAPU-SAPU (Hyposarcus pardalis)
DI SUNGAI CILIWUNG
STASIUN SRENGSENG, CONDET DAN MANGGARAI
Nyoman Ayu Ratmini
Fakultas Biologi Universitas Nasional, Jakarta
ABSTRAK
Ikan sapu-sapu (Hyposarcus pardalis) adalah salah satu jenis ikan yang mampu
hidup di perairan tercemar sepanjang sungai Ciliwung. Ikan tersebut ternyata
dikonsumsi oleh masyarakat dibuat sebagai abon, siomay dan otakotakMasalahnya adalah apabila ikan sapu-sapu yang dikonsumsi tersebut
mengandung logam berat karena hidup di sungai yang tercemar maka dapat
menimbulkan malapetaka dikemudian hari. Oleh karena itu perlu dilakukan
penelitian tentang kandungan logam berat Pb, Hg dan Cd dalam daging ikan sapusapu.
Pemeriksaan logam berat dilakukan dengan menggunakan Atomic
Absorbsion Spectrofotometer (AAS). Hasil penelitian menunjukkan bahwa ikan
sapu-sapu yang ditangkap di sungai Ciliwung mengandung ke 3 logam berat Pb,
Hg, dan Cd, walaupun kadarnya tidak melebihi standar yang ditetapkan, tetapi
apabila dikonsumsi terus menerus dalam waktu lama kemungki nan terjadinya
keracunan tetap harus diwaspadai karena ketiga logam ini bersifat bio akumulatif
Kata kunci : Ikan sapu-sapu, Hg, Cd, Pb, Ciliwung.
PENDAHULUAN
Sungai Ciliwung merupakan salah
satu sungai yang melintasi Daerah Khusus
Ibukota Jakarta. Sungai ini melintasi lima
segmen wilayah administratif yaitu segmen
1 (Kabupaten Bogor), segmen 2 (Kota
Bogor), segmen 3 (Kabupaten Bogor),
segmen 4 (Kota Depok), segmen 5 (DKI
Jakarta). Dari hasil pemantauan Kementerian Negara Lingkungan Hidup pada tahun
2004 dengan uji laboratorium ditemukan
bahwa air sungai Ciliwung dari hulunya di
Kabupaten Bogor hingga hilirnya di
Jakarta Utara tercemar berat. Menurut
hasil tersebut air Sungai Ciliwung tidak
layak digunakan untuk kegiatan apapun.
Pence-maran disepanjang aliran sungai
Ciliwung terjadi oleh limbah domestik,
Ratmini NA
limbah industri dan limbah peter-nakan dan
erosi (www.menlh.go.id. 2005).
Logam berat PB, Hg dan Cd
banyak digunakan dalam kegiatan perindustrian seperti pabrik tekstil, cat, farmasi,
kimia, pestisida, deterjen percetakan dll.
Timbal merupakan logam berat yang
paling banyak ditemukan di alam, baik
pada proses alami seperti kerusakan karena
hujan dan angin, proses penuaan dan
gunung berapi (Budiharjo,1990).
Pada perairan tawar bentuk Pb
paling umum dijumpai adalah timbal
karbonat dan kompleks timbal organik dan
bentuk ion logam bebas jumlahnya sedikit.
Penurunan pH air menyebabkan daya racun
logam berat semakin besar, kesadahan
tinggi dapat mengurangi toksisitas logam
berat karena akan membentuk senyawa
1
VIS VITALIS, Vol. 02 No. 1, Maret 2009
kompleks yang mengendap pada dasar
perairan (Bryan, 1976).
Logam Pb, Hg dan Cd yang terlarut
di dalam air sangat berbahaya bagi kehidupan organisme didalamnya. Hal ini
disebabkan karena logam berat bersifat
bioakumulatif yaitu logam berat terkumpul
dan meningkat kadarnya dalam jaringan
tubuh organisme hidup walaupun kadar
logam berat perairan rendah tetapi dapat
diabsorbsi oleh tubuh organisme perairan
(Loedin,1985).
Keracunan Pb dapat menyerang
saraf pusat, menghambat reaksi enzim,
memperpendek umur sel darah merah,
meningkatkan kandungan zat besi (Fe)
dalam plasma darah, kerusakan otak besar
dan menghambat pertumbuhan rahim
(www.Forek.or.id.2005). Keracunan Hg
(Mercury) organik biasa menyerang saraf
dan otak, akibatnya penderita mengalami
gangguan mental dan jika menimpa ibu
hamil akan merusak janin hingga akhirnya
menyebabkan kematian. Keracunan Cd
(Cadmium) menyebabkan penyakit ginjal,
gangguan lambung, rapuh tulang, mengurangi hemoglobin, pigmentasi gigi (www.
Forek.or.id..2005).
Jenis ikan sapu-sapu (Hyposarcus
pardalis ) adalah salah satu jenis ikan yang
mampu hidup di perairan kotor dan
berlumpur yang terdapat di sepanjang
sungai Ciliwung. Ikan tersebut ternyata
dikonsumsi oleh masyarakat dibuat sebagai
abon, siomay dan otak-otak.
Masalahnya adalah apabila ikan
sapu-sapu yang dikonsumsi tersebut
mengandung logam berat karena hidup di
sungai yang tercemar maka dapat
menimbulkan malapetaka di kemudian
hari. Oleh karena itu perlu dilakukan
penelitian tentang kandungan logam berat
Pb, Hg dan Cd didalam daging ikan sapusapu (Hyposarcus pardalis).
Tujuan penelitian ini adalah untuk
mengetahui kadar logam berat (mercuri,
cadmium dan timbal) dalam daging ikan
Ratmini NA
sapu-sapu yang hidup di sungai Ciliwung,
Jakarta. Hasil penelitian ini diharapkan
dapat menilai apakah daging ikan sapusapu masih aman untuk dikonsumsi oleh
masyarakat; serta secara tidak langsung
dapat diketahui tingkat pencemaran air
sungai Ciliwung di 3 stasiun yang diteliti.
METODOLOGI PENELITIAN
A. Waktu dan tempat penelitian
Penelitian ini dilakukan pada tiga
stasiun sepanjang kali Ciliwung yaitu
Srengseng, Condet dan Manggarai pada
tanggal 24 – 31 Juli 2006 untuk
pengambilan sampelnya berupa ikan sapusapu.
B. Bahan Penelitian :
Bahan penelitian adalah daging
ikan sapu-sapu yang ditangkap di 3 stasiun
aliran sungai Ciliwung. Pengambilan
daging ikan dilakukan di Laboratorium
Zoologi Univesitas Nasional Jakarta.
C. Cara kerja
Ikan sapu-sapu yang ditangkap di
tiga lokasi diambil sejumlah dagingnya lalu
ditimbang berat basahnya masing-masing
25 gram, lalu dikeringkan dalam oven 1000
C setelah kering ditimbang berat keringnya
menjadi masing-masing 5 gram. Dari ikan
yang sudah kering ditambahkan 25 ml
H2SO4 pekat dan 5 ml HNO3 pekat, lalu
dipanaskan dalam kamar asam dengan
suhu rendah sampai uap coklatnya hilang,
larutannya berwar-na hitam. Kemudian
ditambahkan H2O2 30% sedikit demi
sedikit sampai larutannya bening, larutan
ini ditambahkan aquadest sampai 100 ml.
(kegiatan ini dilakukan di Laoratorium
Kimia Universitas Nasional Jakarta).
2
VIS VITALIS, Vol. 02 No. 1, Maret 2009
Larutan ini kemudian diperiksakan ke
Unilab Perdana Laboratorium Lingkungan
Hidup untuk mengetahui kadar logam Pb,
Hg dan Cd. Pemeriksaan logam berat
dilakukan dengan menggunakan Atomic
Absorbsion Spectrofotometer (AAS).
stasiun Manggarai hasilnya adalah kadar
Hg <0,0005 ; Cd nya <0,003 dan Pb <0,02.
dan dari stasiun Condet kadar Hg <0,0005 ;
Cd < 0,003 dan Pb nya <0,01.
Dibandingkan dengan standar yang
terdapat pada Peraturan Pemerintah (PP)
No 82 tahun 2001, baku mutu lingkungan
untuk Cd sebesar 0,01 mg / liter dan Pb
sebesar 0,03 mg / liter dalam forek.or.id..
Dari hasil ini dapat dilihat kadar Pb dari
ketiga stasiun nilainya lebih tinggi dari
kadar logam lainnya terutama yang dari
stasiun Manggarai. Kalau dilihat dari
standar yang ditetapkan angka ini masih
lebih kecil. Kenyataan bahwa daging ikan
sapu-sapu disini mengandung ketiga logam
berat tersebut harus mendapat perhatian,
karena
ketiganya
adalah
bersifat
bioakumulatif.
HASIL DAN PEMBAHASAN
Hasil penelitian kandungan tiga
jenis logam berat dalam daging ikan sapusapu (diperiksa di Laboratorium Lingkungan Hidup Unilab Perdana disajikan pada
tabel 1.
Kadar Mercuri (Hg), Cadmium
(Cd) dan Timbal (Pb) pada daging ikan
sapu-sapu dari stasiun Srengseng adalah
Hg <0,0005; Cd <0,003 dan Pb <0,01. dari
Tabel 1. Kadar air raksa, kadmium dan timbal dalam daging ikan sapu-sapu dari
tiga stasion di sungai Ciliwung
Hasil
No
Parameter
Metode
Satuan
1
2
3
1
Air raksa (Hg)
mg/l
<0,0005
<0,0005
<0,0005
2
Kadmium (Cd)
mg/l
<0,003
<0,003
<0,003
3
Timbal (Pb)
mg/l
<0,01
<0,02
<0,01
SNI 06-2462-1991
SNI 06-6989. 16-2004*)
SNI 06-6989.8-2004*)
Keterangan : *) = logam merupakan logam berat terlarut
1. Srengseg; 2. Manggarai; 3. Condet
Kadar Pb di stasiun Manggarai
paling tinggi dari stasiun lainnya dapat
dilihat dari tampilan ikannya berwarna
paling gelap mendekati hitam hal ini sesuai
sengan pendapat yang menyatakan bahwa
Pb dapat masuk melalui dan tinggal dikulit.
Ikan sapu-sapu dari stasiun lainnya warnanya coklat dengan doreng kekuningan yang
jelas.
Menurut Bryan (1976), bahwa
kesadahan tinggi akan menyebabkan logam
Ratmini NA
Pb akan membentuk senyawa lain yang
kompleks dan mengendap pada dasar
perairan. Hal ini berhubungan dengan
letak mulut ikan sapu-sapu dibagian ventral
kemungkinan besar dia mengambil
makanan di dasar sungai yang penuh
dengan logam Pb sehingga logam ini
masuk ke tubuh ikan bukan hanya melalui
kulitnya saja tetapi juga melalui mulutnya
yang terletak di bawah /ventral kepalanya.
Dikuatkan dengan hasil penelitian yang
3
VIS VITALIS, Vol. 02 No. 1, Maret 2009
dilakukan oleh mahasiswa Fakultas Biologi
Universitas Nasional pada 14 Agustus
2006 terhadap sedimen sungai Ciliwung
kadar Pb dari stasiun Srengseng adalah 18
mg / kg dan kadar Pb di stasiun Condet
adalah 41 mg / kg serta kadar Pb di stasiun
Manggarai adalah 60 mg/kg kadar Pb yang
tinggi ini masuk kedalam jaringan tubuh
ikan. Ddari sini dapat dilihat juga bahwa
kadar Pb dari hulu ke hilir makin lama
makin meningkat seiring dengan bertambahnya polutan yang masuk kedalam
air sungai dan sampai stasiun Manggarai
paling hilir dari yang diteliti, kadar Pb
didalam sediment paling tinggi dan ikan
sapu-sapu
besar atau kecil warnanya
hitam.
Dengan diketahuinya bahwa ikan
sapu-sapu yang ditangkap di sungai
Ciliwung mengandung ke 3 logam berat
Pb, Hg, dan Cd, walaupun kadarnya tidak
melebihi standar yang ditetapkan, tetapi
apabila dikonsumsi terus menerus dalam
waktu lama kemungkinan terjadinya
keracunan tetap harus diwaspadai karena
ketiga logam ini bersifat bio akumulatif.
Kalau sudah sampai keracunan maka
hampir semua sistim didalam tubuh kita
akan terkena dan kerusakannya ada yang
permanent.
Pada perairan tawar bentuk logam
berat timbal yang paling umum dijumpai
adalah timbal karbonat, kompleks timbal
organik sangat sedikit yang berupa ion
logam bebas. Kehadiran bentuk-bentuk
timbal tergantung pada pH, alkalinitas dan
konsentrasi karbon organik terlarut dalam
air. Menurut peraturan pemerintah no. 20
th 1990 bahwa batas maksimum kandungan Pb bagi badan air peruntukan
perikanan adalah 0,03 mg/liter (PP
20/1990).
Sumber timbal dalam perair-an
alami terdapat dalam jumlah yang sangat
kecil. Beberapa unsur logam ini dalam
jumlah kecil umumnya dibutuhkan oleh
organisme hidup untuk pertumbuhan dan
Ratmini NA
perkembangan, tetapi dalam jumlah berlebihan dapat bersifat racun terhadap
manusia, hewan dan tumbuhan (Muhartoyo
dan Djatin, 1986).
Senyawa timbal yang memasuki
perairan dapat pula berasal dari tanah dan
batuan yang secara alamiah mengandung
timbal,
daerah-daerah
perindustrian,
melalui gas buangan kendaraan bermotor,
debu dan pembuangan limbah serta pipa
yang digunakan untuk mengalirkan air
minum (www.en.wikipedia.org.2006)
Keracunan timbal terjadi karena
kemampuannya merubah logam-logam
penting; antara lain Ca, Fe dan Zn. Timbal
berikatan dan berinteraksi dengan beberapa
protein dan beberapa molekul dari logam
tersebut, tetapi molekul-molekul yang
dihasilkan berbeda fungsinya dan gagal
untuk menghasilkan reaksi yang sama
misalnya dalam produksi enzim penting
dalam proses-proses biologis.
Logam berat dapat masuk kedalam
jaringan tubuh organisme air melalui rantai
makanan, insang dan difusi melalui
permukaan kulit. Akumulasi biologis dapat
terjadi melalui absorbsi langsung terhadap
logam berat yang terdapat dalam badan air,
sehingga organisme air yang hidup dalam
perairan tercemar berat oleh logam berat,
jaringan tubuhnya akan mengandung kadar
logam berat yang tinggi juga (www.
answers.com.lead poisoning desease.2006).
Keracunan Pb akut atau kronis oleh
senyawanya pada yang akut menyebabkan
gastroenteritis berat dan encefalopati dan
pada yang kronis menyebabkan anemia dan
kerusakan saluran pencernakan dan sistim
saraf yang disebut saturnisme, (www.
answers.com.2006) ditambahkan dalam
(www.wikipedia.org.2006) bahwa keracunan Pb dapat terjadi karena terhirupnya
secara terus menerus debu, asap atau
melalui makanan atau substansi lain yang
mengandung Pb. Pada orang yang
keracunan timbal terbentuk garis biru
sepanjang gusi yang dikenal dengan
4
VIS VITALIS, Vol. 02 No. 1, Maret 2009
“Burton’s line”. Kasus terkenal dari
keracunan Pb adalah Ladwig van
Beethoven yang menderita debilitasi yang
khronis bertahun-tahun, ditemukan timbal
didalam potongan tulang dan rambutnya.
Mercuri secara alamiah terdapat di
lingkungan dalam berbagai bentuk, ada 3
bentuk yang dikenal yaitu metallik
mercuri, mercuri inorganik dan mercuri
organik. Mercuri metallic adalah cairan
yang dikenal digunakan dalam thermometer suhu tubuh. Mercuri inoganik
berikatan dengan elemenelemen lain
seperti Chlorine, sulfur atau oksigen dan
komponen ini disebut garam-garam
mercuri. Kebanyakan berupa kristal atau
bubuk putih kecuali mercuri sulfide (juga
dikenal sebagai cinnabar) berwarna merah
dan berubah menjadi hitam bila kena sinar
mercuri organik bila mercuri berikatan
dengan karbon disebut sebagai organomercurial (www. atsdr.cdc.gov/toxprofiles,
1999).
Elemen mercuri bentuk cair
toksisitasnya lebih ringan daripada berbentuk garam, bila termakan atau terhirup
atau kontak dengannya. Komponen
mercuri yang paling berbahaya adalah
metilmercuri. Sangat toksik, hanya dengan
mikroliter tetesan bila mengenai kulit atau
sarung tangan karet dapat menyebabkan
kematian (www. wikipedia.org.2006).
Sumber pencemaran mercuri diperkirakan 80% disebabkan oleh aktivitas
manusia, elemen mercuri dilepaskan ke
udara terutama berupa hasil pembakaran
bensin; 15% dilepaskan kedalam tanah
akibat pemupukan dan fungisida, sampah
baterai, thermometer dan skaklar listrik; 5
% adalah terlepas dari limbah industri
kedalam lingkungan air (www.atsdr.cdc.
gov.1999).
Tingkat keasaman air limbah
berpengaruh pada pH 5-7 konsentrasi
mercuri
meningkat.
Mikroorganisme
merubah mercuri air permukaan menjadi
metilmercuri dan banyak organisme yang
Ratmini NA
mengabsorbsinya. Ikan adalah organisme
yang mengabsorbsi metilmercuri dalam
jumlah banyak dari air habitatnya akibatnya metilmercuri terakumulasi didalam
ikan dan masuk dalam rantai makanan.
Metilmercuri dapat terbentuk pada ikan air
tawar dan ikan air asin dan mamalia laut.
Menurut WHO mengkonsumsi ikan yang
terkontaminasi mercuri merupakan sumber
pemaparan mercuri ke manusia (www.
wikipedia.org.2006). Ditambahkan oleh
FDA (Foog and Drug Administration)
bahwa ikan yang mengandung metilmercuri diatas 1 ppm(>0,001) tidak boleh
dijual ke masyarakat (www.atsdr.cdc.gov.
2006).
Efek pada manusia menurut
Mercuri poisoning (www.en.wikipedia.
org. 2006), metilmercuri diketahui dapat
menyebabkan gangguan saraf. Pengkonsumsi mercuri yang ada didalam ikan akan
mengakibatkan kegagalan reproduk-si,
kerusakan saluran pencernaan, lambung,
ginjal dan alterasi DNA. Mercuri adalah
toksin yang bioakumulatif yang mudah di
absorbsi melalui kulit, respirasi dan
jaringan gastrointestinum. Mercuri menyerang sistim saraf pusat dan sistim endokrin
dan menyerang mulut, gigi dan gusi. Bila
terpapar berat dalam waktu lama akan
merusak otak dan akhirnya mati. Ibu yang
mengkonsumsi mercuri kadar tinggi akan
melahirkan anak cacat bawaan. Anak yang
terpapar mercuri berat, akan terjadi
gangguan neurologik berat karena gagalnya pembentukan selaput saraf dan diduga
dapat menyebabkan autisme.
Dalam www.en.wikipedia.org.2006
dan www.n.p.i.gov.au.2005 dinyatakan
bahwa Cadmium murni adalah logam yang
lembut berwarna putih perak. Paling sering
dijumpai dalam bentuk kombinasi dengan
elemen lain yang menghasilkan senyawa
seperti Cadmium Sulfida (CdS), Cadmium
Chlorida (CdCl), Cadmium Oxida (CdO).
Sebagai bubuk halus logam Cd akan
terbakar dan melepaskan asap beracun dari
5
VIS VITALIS, Vol. 02 No. 1, Maret 2009
CdO. Cd adalah salah satu elemen yang
tidak jelas gunanya di dalam tubuh
manusia. Elemen ini dan senyawanya yang
larut adalah sangat toksis, walaupun dalam
konsentrasi rendah dan akan berakumulasi
didalam organisme serta ekosistem.
Sumber pencemaran Cd di dalam
lingkungan dapat dari industri yaitu
senyawa Cd dengan besi akan terpancar ke
lingkungan terutama air. Sedangkan arang
dan oli terbakar memancarkan senyawa Cd
ke udara. Sumber pencemaran transportasi
yaitu pembakaran bensin pada motor,
mobil, truk dan pesawat terbang menghasilkan pecemaran ke udara dan partikel
dari penggunaan ban menghasilkan
pancaran ke udara, tanah dan air. Asap
tembakau adalah sumber primer Cd dalam
ruangan. Keberadaan Cd di atmosfer kirakira 5 – 15 hari lalu berpindah tempat oleh
angin atau hujan, akhirnya senyawa Cd
masuk kedalam air tanah (sungai, danau ,
dan sumur bor). Didalam air tawar
toksisitas Cd dipengaruhi oleh pH, makin
asam makin toksis. Kadar Cd yang tinggi
didalam air akan diakumulasi oleh hewanhewan air.
Produk-produk bagi konsumen
yang mengandung Cd dan senyawa nya
adalah tembakau, PVC, pupuk dengan
fosfat, fotosel, bensin, oli, ban,radiator
mobil,
pewarna
tekstil,
komponen
elektronik, ketel-ketel elektrik, sistim air
panas, baterai dan glassure keramik.
Efek terhadap kesehatan adalah bila
terkena paparan akut asap Cd dapat
menyerupai simtom flu dengan menggigil,
demam dan sakit pada otot. Bila tidak ada
kerusakan sistim respirasi, gejalanya akan
hilang dalam waktu seminggu . Pulmo
mengabsorbsi Cd lebih efisien daripada
ventrikulus. Tukang patri perak yang
berisi CD cepat terganggu saluran pernafasannya dan dapat kehilangan indera
penciuman (inosmia). Paparan yang lebih
parah dapat menyebabkan trakeobronkitis;
pneumonitis dan odema pulmonum.
Ratmini NA
Komponen-komponen yang berisi
CD adalah karsinogen, tulang-tulang
menjadi lemah (ostemalacia) dan osteoporosis (keropos) dan mudah patah. Ren
kehilangan fungsinya (gagal ginjal) untuk
merubah keasaman darah karena disfungsi
tubulus proksimalis ren menyebabkan
kadar fosfat darah rendah, otot-otot lemah
dan kadang terjadi coma. Kerusakan ren
oleh keracunan Cd adalah permanen (tidak
bisa sembuh seperti semula). CdO yang
karsinogen dapat menyebabkan kanker
prostate dan kanker paru-paru. Cd juga
teratogenik/menyebabkan cacat bawaan
dan merusak alat reproduksi.
KESIMPULAN DAN SARAN
A. Kesimpulan
Hasil penelitian tentang kandungan
logam berat timbal (Pb), Mercuri (Hg) dan
Cadmium (Cd) pada daging ikan sapu-sapu
(Hyposarcus pardalis) di sungai Ciliwung
stasiun Srengseng, Condet dan Manggarai
didapatkan bahwa daging ikan sapu-sapu
mengandung ketiga logam berat Pb, Hg,
dan Cd. Kadar Pb paling tinggi pada ikan
yang ditangkap di stasiun Manggarai yaitu
0,02 mg/liter. Kadar logam berat yang
terdapat pada daging ikan sapu-sapu ini
semua masih di bawah standar maksimum
yang ditetapkan.
B. Saran :
Agar waspada terhadap keracunan
logam berat dengan membatasi mengkonsumsi produk-produk dari ikan sapusapu khususnya dan ikan-ikan lainnya yang
hidup di sungai Ciliwung, karena sudah
jelas mengandung logam berat yang
bersifat bio akumulatif.
6
VIS VITALIS, Vol. 02 No. 1, Maret 2009
DAFTAR PUSTAKA
Budiharjo E. Evaluasi Hasil Pelaksanaan
Prokasih di Wilayah DKI Jakarta.
Widyapura, 3. 8, 1990.
Bryan GW. Heavy Metal In The Sea dalam
: Marine Polution. Johnson (ED)
Academic Press. London, 1976. h: 185.
Crow R. dan D Keey. A Practical Guide to
Tropical Aquarium Fish Tiger Books
Inter National PLC. London. 1993. h:
123
Fajar Hadisantosa. Analisis Kwalitas air
Permukaan sungai Citarum Hulu
dihubungkan dengan tata guna lahan
dengan
menggunakan
biomarker,
Master Theses from JBPTITBL, Departement of Invironmental engineering.
2006.
Kottelat MAJ, Whitten SN, Karikasari dan
SW Atmojo. Fresh Water Fishes of
Western Indonesia and Sulawesi. Ikan
air Tawar Indonesia Bagian Barat dan
Sulawesi. Peripus Editors Limited.
Jakarta. 1993. h: 160.
Loedin.L. Pencemaran Logam Berat di
Perairan Teluk Jakarta dan Upaya
penanggulangannya, Skripsi Fakultas
Kesehatan Masyarakat UI, Jakarta,
1985. h: 20
Muhartoyo G. dan Djatin R. Pencemaran
Air dan Pemanfaatan Limbah Industri,
CV.Raja Wali, 1986, h: 523
and Much
Com.2006.
More
From
Answers.
www.anl.gov/Mediacenter/news/2005.
Argone Researcher confirm lead as
cause of Beethoven,s illness.
www.atsdr.cdc.gov./toxprofiles,
Public
Health Statement, Mercury, 1999.
www.american.edu./TED/MINAMATA.H
TM, Minamata disaster. 1997.
www.boloji.com./Mercury danger Signals,
2002 Nitin Jugran Bahugana.
www.en.wikipedia.org/wiki/Lead
Poisoning,The Free Encyclopedia,
2006.
www.en.wikipedia.org/wiki/
poisoning, 2006.
Cadmium
www.en.wikipedia.org/wiki/Mercury
Poisoning, The Free Encyclpedia.2006.
www.got mercury org. Facts for Fish
Eaters, 2006.
www.menlh.go.id.Sungai Ciliwung tahun
2026, KementrianLingkungan Hidup
Jakarta, 2006
www.npi.gov.au/database/Cadmium
Compounds fact sheet, 2005.
and
www.nrdc.org/health/effect/mercury/pretee
t.asp, Mercury Contamination in Fish,
Protect your Self and your Family.
2005.
Nelson JS. Fishes of The World. John
Wiley and Sons, New York, 1976.h:
375.
WWW.answers.com.lead
Poisoning
desease (invironmentalism definition
Ratmini NA
7
Download