buku panduan praktikum pemetaan sumberdaya hayati laut fakultas

advertisement
BUKU PANDUAN PRAKTIKUM
PEMETAAN SUMBERDAYA HAYATI LAUT
FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN
UNIVERSITAS BRAWIJAYA
2016
KATA PENGANTAR
Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, berkat rahmat dan karunia-Nya
maka BUKU PANDUAN PRAKTIKUM PEMETAAN SUMBERDAYA HAYATI LAUT Fakultas
Perikanan dan Ilmu Kelautan Brawijaya dapat terselesaikan.
Buku ini dimaksudkan untuk memudahkan praktikan serta Tim Asisten untuk
melakukan proses praktikum. Inti dari buku ini adalah beberapa materi yang akan
disampaikan pada praktikum,antara lain :

Pengenalan Peta

Website dan Aplikasi Penyedia Peta

GPS (Global Positioning System)

Pembuatan peta
Kami Penulis sadar bahwa buku cetakan yang pertama ini masih banyak kekurangan
dan masih perlu banyak diperbaiki lagi. Maka kritik dan saran yang membangun akan sangat
diterima oleh kami Tim Asisten.
Kami ucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak yang telah
membantu menyelesaikan buku ini. Besar harapan bahwa buku panduan ini akan bermanfaat
untuk jalannya Praktikum. Kami harapkan agar buku panduan ini dapat bermanfaat dan
memenuhi fungsinya dalam memperlancar pelaksanaan praktikum Pemetaan Sumberdaya
Hayati Laut di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya.
Tim Asisten Pemetaan
PENDAHULUAN
A. Latar Belakang
Pembangunan sektor kelautan dan perikanan saat ini merupakan pilihan yang
strategis dalam rangka mendukung upaya pembangunan ekonomi secara nasional,
untuk menciptakan landasan ekonomi yang kuat. Sumberdaya ikan sebagai bagian
dari kekayaan alam, merupakan modal dasar pembangunan nasional yang perlu
dimanfaatkan
secara optimal untuk kemakmuran
rakyat Indonesia, dengan
mengusahakan secara berdaya guna dan berhasil guna serta selalu memperhatikan
kelestariannya.
Informasi yang akurat dan mutakhir mengenai kondisi sumber daya laut
diperlukan untuk pengelolaan sumber daya secara optimum dan lestari. Dalam kasus
sulit mendapatkan data melalui survei lapangan, penginderaan jauh (inderaja) dapat
digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi secara cepat, efisien, dan cukup
akurat Oleh karena itu, studi ini bertujuan memanfaatkan data inderaja dalam
mengkaji distribusi dan kondisi sumber daya laut.
Istilah
pemetaan
seringkali
digunakan
pada
ilmu
matematika
untuk
menujukkan proses pemindahan informasi dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya,
proses tersebut sama dengan yang dilakukan oleh kartografer,yaitu memindahkan
informasi dari permukaan bumi ke dalam kertas. Hasil dari pemindahan informasi
tersebut dinamakan peta atau denah atau map. Perkembangan dalam teknologi.
Komputer
memungkinkan
perpindahan
media
untuk
pemetaan
menjadi digital. Pemetaan digital menjadi lebih fleksibel karena banyaknya jumlah
informasi
yang
peta digital yang
dimiliki
paling
dan
mudahnya
sederhana
adalah
pengaksesan
informasi.
memindahkan
media
peta
Bentuk
yang
sebelumnya kertas menjadi gambar pada komputer, misal JPEG tanpa adanya
database dengan kemampuan interaktif.
B. Tujuan Praktikum

Mahasiswa mampu mengenali alat dan software pemetaan

Mahasiswa mampu mengoperasikan alat dan software pemetaan

Mahasiswa mampu membuat peta
PENGENALAN PETA
Menurut KBBI yang berlaku, peta merupakan sebuah gambar atau lukisan pada
kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya;
representasi melalui gambar dari suatu daerah yang menyatakan sifat, seperti batas daerah,
sifat permukaan; denah. Pada beberapa refrensi juga menyebutkan bahwa peta merupakan
informasi yang tertuang dalam sebuah gambar suatu kawasan dengan informasi tematik dan
umum nya khusus. Peta juga merupakan refleksi bumi secara geografis dalam bidang datar
yangmana biasa berisi informasi-informasi khusus.
Dengan pengertian tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa peta merupakan
merupakan sebuah kumpulan informasi yang tersusun secara sistematis yang teruang dalam
sebuah gambar atau lukisan yang memiliki informasi dan nilai geografis.
Komponen dan Layout Peta
Pada peta terdapat komponen dan tata letak penyajian informasi peta (layout) yang
perlu dipahami sebagai pedoman pembacaan peta. Beberapa komponen tersebut tersusun
secara sistematis sesuai fungsi agar mudah untuk di mengerti. Beberapa komponen dan
penempatannya (layout) sesuai SNI yang dikeluarkan oleh BSNI tahun 2010 pada
lampirannya, ditunjukan pada (Gambar 1).
Gambar 1. Tata letak komponen peta sesuai SNI.
Keterangan gambar :
1) Judul peta rupa bumi, skala peta, nomor lembar peta dan edisi
2) Petunjuk letak peta
3) Diagram lokasi
4) Keterangan proyeksi, sistim grid, datum horizontal, datum vertical, satuan tinggi, selang
kontur, dan perimeter translasi untuk transformasi kordinat dan datum satelit Doppler
(NWL- 9D) ke ID-1974 ∆ x , ∆ y , ∆ z
5) Simbol
6) Keterangan isi legenda
7) Keterangan mengenai Ibukota Negara, Ibukota Provinsi, Ibukota/kotamadya, Ibukota
kecamatan dan Kota atau kampong lainnya.
8) Keterangan Riwayat
9) Petunjuk pembacaan koordinat geografi
10) Petunjuk pembacaan koordinat UTM
11) Gambar pembagian daerah administrasi
12) Keterangan pembagian daerah administrasi
13) Skala Peta
14) Keterangan singkatan dan Kesamaan arti
15) Keterangan mengenai Utara Sebenarnya (US), Utara Grid (UG), Utara Magnetik (UM)
16) Gambar mengenai Utara Sebenarnya (US), Utara Grid (UG), Utara Magnetik (UM)
dan dibawahnya Keterangan nomor Lembar peta
Koordinat
Koordinat adalah bilangan yang dipakai untuk menunjukkan lokasi suatu titik dalam
garis, permukaan atau ruang.
Sistem koordinat adalah sebuah kerangka referensi yang
mengacu pada sumbu horizontal X dan Y (dua dimensi) dan ketinggian atau kedalaman Z
(tiga dimensi) serta seperangkat aturan –aturannya.
Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan suatu
kesepakatan matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan
tersebut secara asumsi saja, maka sistim koordinat tersebut dapat bersifat Lokal atau disebut
Koordinat Lokal dan jika ditetapkan sebagai kesepakatan berdasar matematis maka koordinat
itu disebut koordinat yang mempunyai sistim kesepakatan dasar matematisnya.
Grid dijadikan sebagai petunjuk pembacaan garis lintang dan garis bujur.
Sistem Koordinat Pada Pemetaan
Sistem Koordinat Geografis (World Geodetic System)
Sistem koordinat geografi atau biasa disebut WGS (World Geodetic System),
digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi berdasarkan garis khayal, yaitu garis khayal
lintang (latitude) dangan garis khayal bujur (longitude).
Gambar 2. Letak garis bujur dan lintang.
Sistem koordinat membagi menjadi wilayah berdasarkan lintang dan bujur, petunjuk
lokasinya dalam bentuk derajat. Garis lintang geografi diberi indikasi U dan S (Utara dan
Selatan) sedangkan bujur geografi di Indonesia selalu mengarah ke T. Satuannya adalah
derajat. Setiap derajat (°) lintang dibagi menjadi 60 menit (‘) (satu menit lintang mendekati
satu mil laut atau 1852 meter, yang kemudian dibagi lagi menjadi 60 detik (“). Untuk
keakurasian tinggi detik bias digunakan dengan pecahan desimal.
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur yang tegak lurus terhadap khatulistiwa dan
garis lintang yang sejajar dengan garis khatulistiwa, selanjutnya dihitung bujur dan lintangnya,
dengan penulisan ddd,mm’ss” (derajat, menit, detik).
Sistem Koordinat Proyeksi (Universal Transverse Mercator )
Sistem koordinat UTM (Universal Transverse Mercator) adalah rangkaian proyeksi
Transverse Mercator untuk global, dimana bumi dibagi menjadi 60 bagian zona. Setiap zona
mencangkup 6 derajat bujur (longitude) dan memiliki meridian tengah tersendiri. Sistem
koordinat ini memiliki satuan meter. Koordinat UTM merupakan suatu system pengukuran
proyeksi yang membagi bumi (bulat) menjadi irisan jaring-jaring dengan sudut 6 derajat
seperti yang di tunjukan oleh Gambar 2.
PEMBACAAN PETA DAN KOORDINAT
Satuan Koordinat
Koordinat adalah bilangan yang dipakai untuk menunjukkan lokasi suatu titik dalam
garis, permukaan atau ruang.
Sistem koordinat adalah sebuah kerangka referensi yang
mengacu pada sumbu horizontal X dan Y (dua dimensi) dan ketinggian atau kedalaman Z
(tiga dimensi) serta seperangkat aturan –aturannya.
Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan suatu
kesepakatan matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan
tersebut secara asumsi, maka sistim koordinat tersebut bersifat Lokal atau disebut Koordinat
Lokal dan jika ditetapkan sebagai kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu
disebut koordinat yang mempunyai sistim kesepakatan dasar matematisnya.
Grid diasumsikan sebagai petunjuk pembacaan garis lintang dan garis bujur. Pada
gambar peta tertera misalnya: grid 06 85 s/d 06 90 dan terbagi atas 5 bagian (kolom)
sehingga 1 kolom = 1 km (1000 m)
Contoh Pembacaan
Proses pembacaan peta pada pratikum ini untuk mengatahui letak koordinat dari
suatu lokasi terhadap sistem koordinat geografis dan proyeksinya, dimana pada praktiknya
akan dicari dan diketahui nilai dari koordinat lokasi tersebut. Berikut merupakan langkah
pembacaan peta.
Gambar 3. Peta administrasi Bangil
Misalkan diminta untuk mencari titik koordinat Desa Tambakrejo di titik J. Maka titik
yang dicari adalah:
Gambar 4. Menentukan titik lokasi
Membaca Letak Koordinat Geografis
Untuk mencari koordinat geografis, sebelumnya dilihat dahulu koordinat yang
berwarna biru (Harap diingat sebelumnya, T mewakili sisi bujur timur dan S mewakili sisi
lintang selatan). Pertama-tama buat garis x dan y dari areal tersebut untuk mempermudah.
Gambar 5. Menarik garis untuk sumbu X dan Y
Untuk Garis Timur
Tulis dulu derajat bujur timur titik J DesaTambakrejo, yaitu 112°. Selanjutnya lihat
pada ujung kiri bawah yaitu 51’30’’ (Dibaca 51 menit 30 detik). Lihat lagi sebelah kanannya
yaitu 52’00”. Berarti dalam satu kotak memiliki pergeseran sebesar 30 detik. Sehingga
setelahnya, di ujung kanan bawah adalah 52’30”. Untuk menentukan lokasi pasti dari titik
tersebut, bagi kotak menjadi beberapa garis sama besar. Misalnya dibagi menjadi 6 area
sama besar, maka tiap –tiap garis besarnya 5 detik. Kita hitung saja detik terdekat dari menit
ke 52 yaitu 18 detik.
Gambar 6. Bagi luasan grid menjadi 6 bagian melintang
Selanjutnya adalah menulis besar koordinat geografisnya: 112.52 dengan perkiraan
lebih 18. Sehingga koordinatnya menjadi 112°52’18”.
Untuk Garis Selatan
Kembali tulis derajat, garis lintang di titik J DesaTambakrejo, yaitu 07°. Selanjutnya
lihat pada ujung kanan atas yaitu 36’30’’. Lihat lagi bawahnya yaitu 37’00”. Berarti dalam satu
kotak memiliki pergeseran sebesar 30 detik. Setelahnya, di ujung kanan bawah adalah
37’30”. Sama seperti sebelumnya, untuk menentukan lokasi pasti dari titik tersebut, bagi
kotak menjadi beberapa garis sama besar. Misalnya dibagi menjadi 6 area sama besar, maka
tiap –tiap garis besarnya 5 detik. Kita hitung saja detik terdekat dari menit ke 37 yaitu 19
detik.
Gambar 7. Bagi luasan grid menjadi 6 bagian membujur
Penulisan koordinat pada peta menjadi seperti gambar dibawah ini :
Membaca Letak Koordinat UTM
Koordinat UTM ditunjukkan dengan koordinat yang berwarna hitam. (mT) adalah
meter timur, mewakili sumbu x dan (mU) adalah meter utara.
Gambar 8. Menentukan titik lokasi
Untuk Garis Utara:
Langkah pertama adalah melihat koordinat UTM di ujungkanan, kita lihat di ujung
kanan dari gambar tertulis 9165 dan di ujung kanan bawah tertulis 9160. Perhatikan dengan
seksama diantara kedua titik koordinat tersebut ada 4 garis hitam. Antara 9160 dan 9165
berjarak 5 km, yang artinya 5000 m. Itu berarti jarak antar titik hitam (termasuk yang diberi
warna merah) adalah 1000 meter. Semakin keatas bertambah 1000 meter dan berlaku
sebaliknya. Jadi kita tulis saja dari sisi terdekat desa Tambakrejo sebagai 9157
Gambar 9. Perhatikan nilai-nilai ditepi samping peta
Desa Tambakrejo di titik J terletak diantara koordinat 9157 dan 9158, maka kita bagi
kembali menjadi beberapa garis sama besar, misalnya 10 area. Berarti tiap 1 area mewakili
100 meter.
Gambar 10. Nilai sistem koordinat proyeksi
Gambar 11. Buat garis-garis membujur untuk mengetahui nilai koordinat
Hasil pembacaannya adalah 9157 dengan perkiraan 0 meter. Berarti letak desa ini
adalah 9157000 meter (karena dikalikan 100 meter).
Untuk Garis Timur:
Sama seperti sebelumnya, lihat di ujung kiri bawah dari gambar, tertulis 0700 dan
ujung bawah gambar ini adalah 0705. Ini berarti semakin ke kanan akan bertambah
panjangnya.
Gambar 12. Perhatikan nilai-nilai tepi bawah peta
Jarak terdekat dari titik J adalah 0706 dan 0706844 meter (lihat tulisan hitam di ujung
kanan bawah). Untuk mempermudah bagi menjadi 8 area saja (agar setiap area besarnya
100 meter).
Gambar 13. Buatlah garis-garis membujur untuk mengetahui nilai koordinat
Hasil pembacaannya adalah 0706 dengan perkiraan 5,5 meter. Berarti letak desa ini
adalah 9157550 meter.
Penulisan koordinat pada peta menjadi seperti gambar dibawah ini :
WEBSITE DAN APLIKASI PENYEDIA PETA
Dalam dunia pemetaan dan penginderaan jauh, pengolahan citra satelit merupakan
hal dasar yang perlu kita pahami. Banyak tema maupun topik-topik dari pemetaan diolah dari
hasil citra satelit. Peta dasar dari hasil citra satelit ini yang sering kita sebut base map,
dimana fungsi dari base map ini adalah peta dasar pengerjaan sesuatu topik peta tematik.
Hasil citra satelit ini bisa di dapat dari website-website penyedia citra satelit, berbayar
maupun tidak berbayar. Beberapa website seperti Google Maps, Yahoo Maps, deCarta,
USGS Earthexplorer, dan masih banyak yang lain. Untuk aplikasi penyedia hasil citra satelit
yang paling mudah dan familiar adalah Google Earth dan SAS Planet.
Gambar 14. Beberapa penyedia hasil citra satelit
Hasil citra satelit pada website-website berbentuk data gambar yang ditangkap oleh
band yang tersimpan dalam format *TIFF dengan konsep foto udara sesuai dengan
kebutuhan, untuk beberapa penyedia hasil citra seperti Google Maps atau aplikasi Google
Earth menyediakan peta dengan gabungan beberapa dari hasil citra untuk menampilkan foto
udara sesuai kenyataan atau biasa disebut visible colour maps. Citra atau gambar yang
diperoleh dari satelit merupakan gambar yang memiliki informasi panjang gelombang dan
informasi system koordinat (geografis ataupun proyeksi). Dalam praktikum ini hasil citra yang
akan diperoleh digunakan sebagai peta acuan dalam pembuatan dan penambahan informasi
peta.
GPS (Global Positioning System)
Definisi GPS (Global Positioning System)
GPS adalah singkatan dari Global Positioning System, sistem satelit yang dapat
memberikan posisi Anda di mana pun di dunia ini. Satelit GPS tidak mentransmisikan
informasi posisi Anda, yang ditransmisikan satelit adalah posisi satelit dan jarak penerima
GPS Anda dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima GPS Anda dan hasilnya ditampilkan
kepada Anda. Penerima GPS memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi.
Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21
satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit
GPS bisa diterima diseluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah
satelit. GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu dengan ketelitian sangat tinggi.
GPS adalah alat navigasi elektronik menggunakan satelit untuk penentuan posisi.
System ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi
mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa tergantung waktu dan cuaca, namun
sangat bergantung pada ketersediaan satelit.
Ada beberapa karakteristik yang menjadikan GPS menarik untuk digunakan yaitu
dapat digunakan setiap saat tanpa tergantung waktu dan cuaca, posisi yang dihasilkan
mengacu pada suatu sistem koordinat, pengoperasian alat receiver relatif mudah, relatif tidak
terpengaruh dengan kondisi topografis, dan ketelitian yang dihasilkan dapat dihandalkan.
Data satelit yang dibuat sebagai titik referensi untuk, menghitung posisi koordinat bujur dan
lintang. Pada prinsipnya seluruh posisi di bumi dapat di pantau dan diketahui koordinatnya
dengan menggunakan GPS.
Mengenal GPS Garmin GPSmap 60CSx
Fungsi tombol-tombol (key) pada GPS Garmin tipe GPSMap 60CSx :
-
GPS Antenna : antenna GPS
Power/Backlight Key
: tombol untuk menghidupkan dan mematikan GPS (On/Off),
selain itu berfungsi juga untuk mengatur backlight layar LCD.
-
Color LCD Display : layar LCD berwarna
-
In/Out (Zoom)
Key
: untuk memperbesar (Zoom In) atau memperkecil
(Zoom Out) tampilan peta.
-
Page Key
: untuk memilih halaman-halaman
juga untuk on/off
-
Rocker
Key
Main Page (6 page).
Berfungsi
kompas dengan cara menekan dan tahan agak lama.
: tombol
navigasi
ke kiri-kanan
dan atas-bawah, untuk
menggerakkan peta atau memilih opsi menu.
-
Find Key
: tombol pintas ke halaman Menu Find yang berisi Waypoint, Geocode,
POI dan lain-lain.
-
Mark Key
: untuk menandai (marking) lokasi valid saat itu menjadi waypoint.
-
Quit Key
: untuk keluar dari menu/page atau untuk membatalkan entri data (cancel).
-
Enter Key
: untuk menyetujui pilihan menu, data atau konfirmasi on-screen
message.
-
Menu Key
: untuk melihat pilihan menu dari sebuah page, klik dua kali untuk
langsung menuju ke Main Menu.
Penggunaan GPS
1.
Menyalakan GPS, tekan dan tahan tombol power sampai layar LCD menyala,
kemudian tunggu sampai muncul halaman “Satellite Page”. Koordinat lokasi dimana GPS
berada akan ditampilkan
apabila ada 4 atau lebih sinyal satelit sudah diterima,
berikut tampilan dari “Satellite Page” :
2.
Mengatur
Pencahayaan
Layar
(backlighting),
tekan
tombol
Power
lalu
lepaskan. Lakukan beberapa kali sampai didapatkan pencahayaan yang diinginkan,
atau gunakan tombol Rocker.
3.
Melihat Main Page, pada setiap Main Page disediakan berbagai informasi yang
diperlukan sebagai navigasi
dasar.
Terdapat
6 buah page dan untuk berpindah
diantaranya gunakan tombol PAGE, berikut tampilan keenam Main Page tersebut :
Penjelasan Main Page diatas :
-
Satellite Page : menyediakan referensi bagi satelit yang sedang di-tracking.
-
Trip Computer Page : menyediakan data perjalanan dan data navigasi
-
Map Page : menampilkan peta dan referensi gerakan anda
4.
-
Compass Page : memberikan panduan ke suatu tujuan
-
Altimeter Page : menyediakan pelacakan elevasi (ketinggian) dan pressure (tekanan)
-
Main Menu :direktori untuk fitur-fitur dan pengaturan lebih jauh (advanced)
Pengaturan (Setting) Unit GPS,caranya :
-
Tekan tombol Menu 2 kali untuk menuju ke halaman Main
Menu
-
Gunakan tombol Rocker ke bawah untuk memilih (highlight)
icon Setup
-
-
Tekan tombol Enter
Selanjutnya cari dan arahkan highlight ke menu
Units, lalu tekan tombol Enter
-
Lakukan pengaturan sebagai berikut :
Position Format : UTM UPS
Map datum
: WGS 84
Distance/Speed : Metric
Elevation(V. Speed) : Meter (m/min)
Depth
Temperature
Pressure
5.
: Meter
: Celsius
: Millibars
Menggunakan Map Page, caranya :
-
Tekan tombol Page beberapa kali sampai muncul halaman
Map Page
-
Tanda panah hitam (
) menunjukkan lokasi saat ini
-
Gunakan tombol Zoom (In / Out) untuk memperbesar /
memperkecil tampilan peta
-
Gunakan tombol Rocker untuk menggerakkan tanda
panah putih
-
(panning arrow)
Untuk melihat opsi lain yang ada di Map Page ini, klik
tombol Menu.
6.
Marking (Waypoint), tujuannya untuk mendapatkan koordinat dari suatu titik lokasi
yang di-survey.
tidak
Ketika
boleh bergerak
melakukan
kesana
Marking
kemari,
sebuah titik koordinat,
cukup
diam
beberapa
saat
surveyor
sampai
koordinat titik tersebut terkunci, setelah itu :
-
Klik tombol Mark, akan muncul halaman “Mark
Waypoint”
-
Untuk menyimpan waypoint langsung secara
default, arahkan highlight ke “OK” lalu ENTER.
-
Apabila nama waypoint-nya akan diubah,
arahkan highlight ke kolom “Nama Waypoint”
lalu tekan tombol ENTER.
-
7.
Beri nama Waypoint sesuai keinginan anda.
Finding a Waypoint, tujuannya untuk mencari suatu waypoint yang sudah
dibuat sebelumnya dan dimasukkan ke dalam GPS, caranya :
-
Klik tombol Find, arahkan highlight pada icon Waypoint lalu
tekan tombol ENTER
-
Kemudian pilih sebuah waypoint yang akan dituju lalu tekan
ENTER
-
Arahkan highlight ke Go To lalu tekan ENTER.
-
Selanjutnya ikuti navigasi ke waypoint tersebut.
-
Untuk mengakhiri navigasi-nya klik tombol Menu lalu pilih Stop Navigation.
PEMBUATAN PETA
Proses pembuatan peta pada praktikum Pemetaan Sumber Hayati Laut pada
dasarnya adalah melakukan digitasi pada hasil citra satelit yang bertujuan untuk
menambahkan informasi dan menghitungan luasan tiap-tiap segmentasi daerah yanga ada
pada hasil citra dalam bentuk data raster.
Hasil citra satelit yang di download dengan resolusi tinggi akan di registrasi pada
software ArcMap. Proses registrasi disebut proses Georeferencing yangmana tujuannya
untuk memberikan informasi system koordinat pada citra satelit. Dengan prinsip yang ngacu
atau mereferensi dari posisinya di muka bumi. Kemudian citra satelit tersebut akan kita
digitasi, digitasi sendiri adalah sebuah proses pembuatan data digital dalam bentuk raster
yang berdasar pada hasil citra sebagai dasar pengerjaan.
Setelah citra satelit di-digitasi, barulah informasi dapat ditambahkan sesuai
kebutuhan. Proses terakhir adalah Layouting, proses ini adalah proses berkesenian dalam
membuat peta, dimana peta akan dibuat se-estetik mungkin namun tak meninggalkan
syarat-syarat sebuah peta yang standar. Secara teknis proses pembuatan peta
digambarkan oleh skema kerja pada Gambar 4.
Gambar 15. Skema kerja pembuatan peta.
Download