BUKU PANDUAN PRAKTIKUM PEMETAAN SUMBERDAYA HAYATI LAUT FAKULTAS PERIKANAN DAN ILMU KELAUTAN UNIVERSITAS BRAWIJAYA 2016 KATA PENGANTAR Puji syukur kami panjatkan kehadirat Tuhan YME, berkat rahmat dan karunia-Nya maka BUKU PANDUAN PRAKTIKUM PEMETAAN SUMBERDAYA HAYATI LAUT Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Brawijaya dapat terselesaikan. Buku ini dimaksudkan untuk memudahkan praktikan serta Tim Asisten untuk melakukan proses praktikum. Inti dari buku ini adalah beberapa materi yang akan disampaikan pada praktikum,antara lain : Pengenalan Peta Website dan Aplikasi Penyedia Peta GPS (Global Positioning System) Pembuatan peta Kami Penulis sadar bahwa buku cetakan yang pertama ini masih banyak kekurangan dan masih perlu banyak diperbaiki lagi. Maka kritik dan saran yang membangun akan sangat diterima oleh kami Tim Asisten. Kami ucapkan terimakasih yang sebesar - besarnya kepada semua pihak yang telah membantu menyelesaikan buku ini. Besar harapan bahwa buku panduan ini akan bermanfaat untuk jalannya Praktikum. Kami harapkan agar buku panduan ini dapat bermanfaat dan memenuhi fungsinya dalam memperlancar pelaksanaan praktikum Pemetaan Sumberdaya Hayati Laut di Fakultas Perikanan dan Ilmu Kelautan Universitas Brawijaya. Tim Asisten Pemetaan PENDAHULUAN A. Latar Belakang Pembangunan sektor kelautan dan perikanan saat ini merupakan pilihan yang strategis dalam rangka mendukung upaya pembangunan ekonomi secara nasional, untuk menciptakan landasan ekonomi yang kuat. Sumberdaya ikan sebagai bagian dari kekayaan alam, merupakan modal dasar pembangunan nasional yang perlu dimanfaatkan secara optimal untuk kemakmuran rakyat Indonesia, dengan mengusahakan secara berdaya guna dan berhasil guna serta selalu memperhatikan kelestariannya. Informasi yang akurat dan mutakhir mengenai kondisi sumber daya laut diperlukan untuk pengelolaan sumber daya secara optimum dan lestari. Dalam kasus sulit mendapatkan data melalui survei lapangan, penginderaan jauh (inderaja) dapat digunakan sebagai alat untuk memperoleh informasi secara cepat, efisien, dan cukup akurat Oleh karena itu, studi ini bertujuan memanfaatkan data inderaja dalam mengkaji distribusi dan kondisi sumber daya laut. Istilah pemetaan seringkali digunakan pada ilmu matematika untuk menujukkan proses pemindahan informasi dari satu bentuk ke bentuk yang lainnya, proses tersebut sama dengan yang dilakukan oleh kartografer,yaitu memindahkan informasi dari permukaan bumi ke dalam kertas. Hasil dari pemindahan informasi tersebut dinamakan peta atau denah atau map. Perkembangan dalam teknologi. Komputer memungkinkan perpindahan media untuk pemetaan menjadi digital. Pemetaan digital menjadi lebih fleksibel karena banyaknya jumlah informasi yang peta digital yang dimiliki paling dan mudahnya sederhana adalah pengaksesan informasi. memindahkan media peta Bentuk yang sebelumnya kertas menjadi gambar pada komputer, misal JPEG tanpa adanya database dengan kemampuan interaktif. B. Tujuan Praktikum Mahasiswa mampu mengenali alat dan software pemetaan Mahasiswa mampu mengoperasikan alat dan software pemetaan Mahasiswa mampu membuat peta PENGENALAN PETA Menurut KBBI yang berlaku, peta merupakan sebuah gambar atau lukisan pada kertas dan sebagainya yang menunjukkan letak tanah, laut, sungai, gunung, dan sebagainya; representasi melalui gambar dari suatu daerah yang menyatakan sifat, seperti batas daerah, sifat permukaan; denah. Pada beberapa refrensi juga menyebutkan bahwa peta merupakan informasi yang tertuang dalam sebuah gambar suatu kawasan dengan informasi tematik dan umum nya khusus. Peta juga merupakan refleksi bumi secara geografis dalam bidang datar yangmana biasa berisi informasi-informasi khusus. Dengan pengertian tersebut kita dapat mengambil kesimpulan bahwa peta merupakan merupakan sebuah kumpulan informasi yang tersusun secara sistematis yang teruang dalam sebuah gambar atau lukisan yang memiliki informasi dan nilai geografis. Komponen dan Layout Peta Pada peta terdapat komponen dan tata letak penyajian informasi peta (layout) yang perlu dipahami sebagai pedoman pembacaan peta. Beberapa komponen tersebut tersusun secara sistematis sesuai fungsi agar mudah untuk di mengerti. Beberapa komponen dan penempatannya (layout) sesuai SNI yang dikeluarkan oleh BSNI tahun 2010 pada lampirannya, ditunjukan pada (Gambar 1). Gambar 1. Tata letak komponen peta sesuai SNI. Keterangan gambar : 1) Judul peta rupa bumi, skala peta, nomor lembar peta dan edisi 2) Petunjuk letak peta 3) Diagram lokasi 4) Keterangan proyeksi, sistim grid, datum horizontal, datum vertical, satuan tinggi, selang kontur, dan perimeter translasi untuk transformasi kordinat dan datum satelit Doppler (NWL- 9D) ke ID-1974 ∆ x , ∆ y , ∆ z 5) Simbol 6) Keterangan isi legenda 7) Keterangan mengenai Ibukota Negara, Ibukota Provinsi, Ibukota/kotamadya, Ibukota kecamatan dan Kota atau kampong lainnya. 8) Keterangan Riwayat 9) Petunjuk pembacaan koordinat geografi 10) Petunjuk pembacaan koordinat UTM 11) Gambar pembagian daerah administrasi 12) Keterangan pembagian daerah administrasi 13) Skala Peta 14) Keterangan singkatan dan Kesamaan arti 15) Keterangan mengenai Utara Sebenarnya (US), Utara Grid (UG), Utara Magnetik (UM) 16) Gambar mengenai Utara Sebenarnya (US), Utara Grid (UG), Utara Magnetik (UM) dan dibawahnya Keterangan nomor Lembar peta Koordinat Koordinat adalah bilangan yang dipakai untuk menunjukkan lokasi suatu titik dalam garis, permukaan atau ruang. Sistem koordinat adalah sebuah kerangka referensi yang mengacu pada sumbu horizontal X dan Y (dua dimensi) dan ketinggian atau kedalaman Z (tiga dimensi) serta seperangkat aturan –aturannya. Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan suatu kesepakatan matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan tersebut secara asumsi saja, maka sistim koordinat tersebut dapat bersifat Lokal atau disebut Koordinat Lokal dan jika ditetapkan sebagai kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang mempunyai sistim kesepakatan dasar matematisnya. Grid dijadikan sebagai petunjuk pembacaan garis lintang dan garis bujur. Sistem Koordinat Pada Pemetaan Sistem Koordinat Geografis (World Geodetic System) Sistem koordinat geografi atau biasa disebut WGS (World Geodetic System), digunakan untuk menunjukkan suatu titik di Bumi berdasarkan garis khayal, yaitu garis khayal lintang (latitude) dangan garis khayal bujur (longitude). Gambar 2. Letak garis bujur dan lintang. Sistem koordinat membagi menjadi wilayah berdasarkan lintang dan bujur, petunjuk lokasinya dalam bentuk derajat. Garis lintang geografi diberi indikasi U dan S (Utara dan Selatan) sedangkan bujur geografi di Indonesia selalu mengarah ke T. Satuannya adalah derajat. Setiap derajat (°) lintang dibagi menjadi 60 menit (‘) (satu menit lintang mendekati satu mil laut atau 1852 meter, yang kemudian dibagi lagi menjadi 60 detik (“). Untuk keakurasian tinggi detik bias digunakan dengan pecahan desimal. Sumbu yang digunakan adalah garis bujur yang tegak lurus terhadap khatulistiwa dan garis lintang yang sejajar dengan garis khatulistiwa, selanjutnya dihitung bujur dan lintangnya, dengan penulisan ddd,mm’ss” (derajat, menit, detik). Sistem Koordinat Proyeksi (Universal Transverse Mercator ) Sistem koordinat UTM (Universal Transverse Mercator) adalah rangkaian proyeksi Transverse Mercator untuk global, dimana bumi dibagi menjadi 60 bagian zona. Setiap zona mencangkup 6 derajat bujur (longitude) dan memiliki meridian tengah tersendiri. Sistem koordinat ini memiliki satuan meter. Koordinat UTM merupakan suatu system pengukuran proyeksi yang membagi bumi (bulat) menjadi irisan jaring-jaring dengan sudut 6 derajat seperti yang di tunjukan oleh Gambar 2. PEMBACAAN PETA DAN KOORDINAT Satuan Koordinat Koordinat adalah bilangan yang dipakai untuk menunjukkan lokasi suatu titik dalam garis, permukaan atau ruang. Sistem koordinat adalah sebuah kerangka referensi yang mengacu pada sumbu horizontal X dan Y (dua dimensi) dan ketinggian atau kedalaman Z (tiga dimensi) serta seperangkat aturan –aturannya. Posisi acuan dapat ditetapkan dengan asumsi atau ditetapkan dengan suatu kesepakatan matematis yang diakui secara universal dan baku. Jika penetapan titik acuan tersebut secara asumsi, maka sistim koordinat tersebut bersifat Lokal atau disebut Koordinat Lokal dan jika ditetapkan sebagai kesepakatan berdasar matematis maka koordinat itu disebut koordinat yang mempunyai sistim kesepakatan dasar matematisnya. Grid diasumsikan sebagai petunjuk pembacaan garis lintang dan garis bujur. Pada gambar peta tertera misalnya: grid 06 85 s/d 06 90 dan terbagi atas 5 bagian (kolom) sehingga 1 kolom = 1 km (1000 m) Contoh Pembacaan Proses pembacaan peta pada pratikum ini untuk mengatahui letak koordinat dari suatu lokasi terhadap sistem koordinat geografis dan proyeksinya, dimana pada praktiknya akan dicari dan diketahui nilai dari koordinat lokasi tersebut. Berikut merupakan langkah pembacaan peta. Gambar 3. Peta administrasi Bangil Misalkan diminta untuk mencari titik koordinat Desa Tambakrejo di titik J. Maka titik yang dicari adalah: Gambar 4. Menentukan titik lokasi Membaca Letak Koordinat Geografis Untuk mencari koordinat geografis, sebelumnya dilihat dahulu koordinat yang berwarna biru (Harap diingat sebelumnya, T mewakili sisi bujur timur dan S mewakili sisi lintang selatan). Pertama-tama buat garis x dan y dari areal tersebut untuk mempermudah. Gambar 5. Menarik garis untuk sumbu X dan Y Untuk Garis Timur Tulis dulu derajat bujur timur titik J DesaTambakrejo, yaitu 112°. Selanjutnya lihat pada ujung kiri bawah yaitu 51’30’’ (Dibaca 51 menit 30 detik). Lihat lagi sebelah kanannya yaitu 52’00”. Berarti dalam satu kotak memiliki pergeseran sebesar 30 detik. Sehingga setelahnya, di ujung kanan bawah adalah 52’30”. Untuk menentukan lokasi pasti dari titik tersebut, bagi kotak menjadi beberapa garis sama besar. Misalnya dibagi menjadi 6 area sama besar, maka tiap –tiap garis besarnya 5 detik. Kita hitung saja detik terdekat dari menit ke 52 yaitu 18 detik. Gambar 6. Bagi luasan grid menjadi 6 bagian melintang Selanjutnya adalah menulis besar koordinat geografisnya: 112.52 dengan perkiraan lebih 18. Sehingga koordinatnya menjadi 112°52’18”. Untuk Garis Selatan Kembali tulis derajat, garis lintang di titik J DesaTambakrejo, yaitu 07°. Selanjutnya lihat pada ujung kanan atas yaitu 36’30’’. Lihat lagi bawahnya yaitu 37’00”. Berarti dalam satu kotak memiliki pergeseran sebesar 30 detik. Setelahnya, di ujung kanan bawah adalah 37’30”. Sama seperti sebelumnya, untuk menentukan lokasi pasti dari titik tersebut, bagi kotak menjadi beberapa garis sama besar. Misalnya dibagi menjadi 6 area sama besar, maka tiap –tiap garis besarnya 5 detik. Kita hitung saja detik terdekat dari menit ke 37 yaitu 19 detik. Gambar 7. Bagi luasan grid menjadi 6 bagian membujur Penulisan koordinat pada peta menjadi seperti gambar dibawah ini : Membaca Letak Koordinat UTM Koordinat UTM ditunjukkan dengan koordinat yang berwarna hitam. (mT) adalah meter timur, mewakili sumbu x dan (mU) adalah meter utara. Gambar 8. Menentukan titik lokasi Untuk Garis Utara: Langkah pertama adalah melihat koordinat UTM di ujungkanan, kita lihat di ujung kanan dari gambar tertulis 9165 dan di ujung kanan bawah tertulis 9160. Perhatikan dengan seksama diantara kedua titik koordinat tersebut ada 4 garis hitam. Antara 9160 dan 9165 berjarak 5 km, yang artinya 5000 m. Itu berarti jarak antar titik hitam (termasuk yang diberi warna merah) adalah 1000 meter. Semakin keatas bertambah 1000 meter dan berlaku sebaliknya. Jadi kita tulis saja dari sisi terdekat desa Tambakrejo sebagai 9157 Gambar 9. Perhatikan nilai-nilai ditepi samping peta Desa Tambakrejo di titik J terletak diantara koordinat 9157 dan 9158, maka kita bagi kembali menjadi beberapa garis sama besar, misalnya 10 area. Berarti tiap 1 area mewakili 100 meter. Gambar 10. Nilai sistem koordinat proyeksi Gambar 11. Buat garis-garis membujur untuk mengetahui nilai koordinat Hasil pembacaannya adalah 9157 dengan perkiraan 0 meter. Berarti letak desa ini adalah 9157000 meter (karena dikalikan 100 meter). Untuk Garis Timur: Sama seperti sebelumnya, lihat di ujung kiri bawah dari gambar, tertulis 0700 dan ujung bawah gambar ini adalah 0705. Ini berarti semakin ke kanan akan bertambah panjangnya. Gambar 12. Perhatikan nilai-nilai tepi bawah peta Jarak terdekat dari titik J adalah 0706 dan 0706844 meter (lihat tulisan hitam di ujung kanan bawah). Untuk mempermudah bagi menjadi 8 area saja (agar setiap area besarnya 100 meter). Gambar 13. Buatlah garis-garis membujur untuk mengetahui nilai koordinat Hasil pembacaannya adalah 0706 dengan perkiraan 5,5 meter. Berarti letak desa ini adalah 9157550 meter. Penulisan koordinat pada peta menjadi seperti gambar dibawah ini : WEBSITE DAN APLIKASI PENYEDIA PETA Dalam dunia pemetaan dan penginderaan jauh, pengolahan citra satelit merupakan hal dasar yang perlu kita pahami. Banyak tema maupun topik-topik dari pemetaan diolah dari hasil citra satelit. Peta dasar dari hasil citra satelit ini yang sering kita sebut base map, dimana fungsi dari base map ini adalah peta dasar pengerjaan sesuatu topik peta tematik. Hasil citra satelit ini bisa di dapat dari website-website penyedia citra satelit, berbayar maupun tidak berbayar. Beberapa website seperti Google Maps, Yahoo Maps, deCarta, USGS Earthexplorer, dan masih banyak yang lain. Untuk aplikasi penyedia hasil citra satelit yang paling mudah dan familiar adalah Google Earth dan SAS Planet. Gambar 14. Beberapa penyedia hasil citra satelit Hasil citra satelit pada website-website berbentuk data gambar yang ditangkap oleh band yang tersimpan dalam format *TIFF dengan konsep foto udara sesuai dengan kebutuhan, untuk beberapa penyedia hasil citra seperti Google Maps atau aplikasi Google Earth menyediakan peta dengan gabungan beberapa dari hasil citra untuk menampilkan foto udara sesuai kenyataan atau biasa disebut visible colour maps. Citra atau gambar yang diperoleh dari satelit merupakan gambar yang memiliki informasi panjang gelombang dan informasi system koordinat (geografis ataupun proyeksi). Dalam praktikum ini hasil citra yang akan diperoleh digunakan sebagai peta acuan dalam pembuatan dan penambahan informasi peta. GPS (Global Positioning System) Definisi GPS (Global Positioning System) GPS adalah singkatan dari Global Positioning System, sistem satelit yang dapat memberikan posisi Anda di mana pun di dunia ini. Satelit GPS tidak mentransmisikan informasi posisi Anda, yang ditransmisikan satelit adalah posisi satelit dan jarak penerima GPS Anda dari satelit. Informasi ini diolah alat penerima GPS Anda dan hasilnya ditampilkan kepada Anda. Penerima GPS memperoleh sinyal dari beberapa satelit yang mengorbit bumi. Satelit yang mengitari bumi pada orbit pendek ini terdiri dari 24 susunan satelit, dengan 21 satelit aktif dan 3 buah satelit sebagai cadangan. Dengan susunan orbit tertentu, maka satelit GPS bisa diterima diseluruh permukaan bumi dengan penampakan antara 4 sampai 8 buah satelit. GPS dapat memberikan informasi posisi dan waktu dengan ketelitian sangat tinggi. GPS adalah alat navigasi elektronik menggunakan satelit untuk penentuan posisi. System ini didesain untuk memberikan posisi dan kecepatan tiga-dimensi serta informasi mengenai waktu, secara kontinyu di seluruh dunia tanpa tergantung waktu dan cuaca, namun sangat bergantung pada ketersediaan satelit. Ada beberapa karakteristik yang menjadikan GPS menarik untuk digunakan yaitu dapat digunakan setiap saat tanpa tergantung waktu dan cuaca, posisi yang dihasilkan mengacu pada suatu sistem koordinat, pengoperasian alat receiver relatif mudah, relatif tidak terpengaruh dengan kondisi topografis, dan ketelitian yang dihasilkan dapat dihandalkan. Data satelit yang dibuat sebagai titik referensi untuk, menghitung posisi koordinat bujur dan lintang. Pada prinsipnya seluruh posisi di bumi dapat di pantau dan diketahui koordinatnya dengan menggunakan GPS. Mengenal GPS Garmin GPSmap 60CSx Fungsi tombol-tombol (key) pada GPS Garmin tipe GPSMap 60CSx : - GPS Antenna : antenna GPS Power/Backlight Key : tombol untuk menghidupkan dan mematikan GPS (On/Off), selain itu berfungsi juga untuk mengatur backlight layar LCD. - Color LCD Display : layar LCD berwarna - In/Out (Zoom) Key : untuk memperbesar (Zoom In) atau memperkecil (Zoom Out) tampilan peta. - Page Key : untuk memilih halaman-halaman juga untuk on/off - Rocker Key Main Page (6 page). Berfungsi kompas dengan cara menekan dan tahan agak lama. : tombol navigasi ke kiri-kanan dan atas-bawah, untuk menggerakkan peta atau memilih opsi menu. - Find Key : tombol pintas ke halaman Menu Find yang berisi Waypoint, Geocode, POI dan lain-lain. - Mark Key : untuk menandai (marking) lokasi valid saat itu menjadi waypoint. - Quit Key : untuk keluar dari menu/page atau untuk membatalkan entri data (cancel). - Enter Key : untuk menyetujui pilihan menu, data atau konfirmasi on-screen message. - Menu Key : untuk melihat pilihan menu dari sebuah page, klik dua kali untuk langsung menuju ke Main Menu. Penggunaan GPS 1. Menyalakan GPS, tekan dan tahan tombol power sampai layar LCD menyala, kemudian tunggu sampai muncul halaman “Satellite Page”. Koordinat lokasi dimana GPS berada akan ditampilkan apabila ada 4 atau lebih sinyal satelit sudah diterima, berikut tampilan dari “Satellite Page” : 2. Mengatur Pencahayaan Layar (backlighting), tekan tombol Power lalu lepaskan. Lakukan beberapa kali sampai didapatkan pencahayaan yang diinginkan, atau gunakan tombol Rocker. 3. Melihat Main Page, pada setiap Main Page disediakan berbagai informasi yang diperlukan sebagai navigasi dasar. Terdapat 6 buah page dan untuk berpindah diantaranya gunakan tombol PAGE, berikut tampilan keenam Main Page tersebut : Penjelasan Main Page diatas : - Satellite Page : menyediakan referensi bagi satelit yang sedang di-tracking. - Trip Computer Page : menyediakan data perjalanan dan data navigasi - Map Page : menampilkan peta dan referensi gerakan anda 4. - Compass Page : memberikan panduan ke suatu tujuan - Altimeter Page : menyediakan pelacakan elevasi (ketinggian) dan pressure (tekanan) - Main Menu :direktori untuk fitur-fitur dan pengaturan lebih jauh (advanced) Pengaturan (Setting) Unit GPS,caranya : - Tekan tombol Menu 2 kali untuk menuju ke halaman Main Menu - Gunakan tombol Rocker ke bawah untuk memilih (highlight) icon Setup - - Tekan tombol Enter Selanjutnya cari dan arahkan highlight ke menu Units, lalu tekan tombol Enter - Lakukan pengaturan sebagai berikut : Position Format : UTM UPS Map datum : WGS 84 Distance/Speed : Metric Elevation(V. Speed) : Meter (m/min) Depth Temperature Pressure 5. : Meter : Celsius : Millibars Menggunakan Map Page, caranya : - Tekan tombol Page beberapa kali sampai muncul halaman Map Page - Tanda panah hitam ( ) menunjukkan lokasi saat ini - Gunakan tombol Zoom (In / Out) untuk memperbesar / memperkecil tampilan peta - Gunakan tombol Rocker untuk menggerakkan tanda panah putih - (panning arrow) Untuk melihat opsi lain yang ada di Map Page ini, klik tombol Menu. 6. Marking (Waypoint), tujuannya untuk mendapatkan koordinat dari suatu titik lokasi yang di-survey. tidak Ketika boleh bergerak melakukan kesana Marking kemari, sebuah titik koordinat, cukup diam beberapa saat surveyor sampai koordinat titik tersebut terkunci, setelah itu : - Klik tombol Mark, akan muncul halaman “Mark Waypoint” - Untuk menyimpan waypoint langsung secara default, arahkan highlight ke “OK” lalu ENTER. - Apabila nama waypoint-nya akan diubah, arahkan highlight ke kolom “Nama Waypoint” lalu tekan tombol ENTER. - 7. Beri nama Waypoint sesuai keinginan anda. Finding a Waypoint, tujuannya untuk mencari suatu waypoint yang sudah dibuat sebelumnya dan dimasukkan ke dalam GPS, caranya : - Klik tombol Find, arahkan highlight pada icon Waypoint lalu tekan tombol ENTER - Kemudian pilih sebuah waypoint yang akan dituju lalu tekan ENTER - Arahkan highlight ke Go To lalu tekan ENTER. - Selanjutnya ikuti navigasi ke waypoint tersebut. - Untuk mengakhiri navigasi-nya klik tombol Menu lalu pilih Stop Navigation. PEMBUATAN PETA Proses pembuatan peta pada praktikum Pemetaan Sumber Hayati Laut pada dasarnya adalah melakukan digitasi pada hasil citra satelit yang bertujuan untuk menambahkan informasi dan menghitungan luasan tiap-tiap segmentasi daerah yanga ada pada hasil citra dalam bentuk data raster. Hasil citra satelit yang di download dengan resolusi tinggi akan di registrasi pada software ArcMap. Proses registrasi disebut proses Georeferencing yangmana tujuannya untuk memberikan informasi system koordinat pada citra satelit. Dengan prinsip yang ngacu atau mereferensi dari posisinya di muka bumi. Kemudian citra satelit tersebut akan kita digitasi, digitasi sendiri adalah sebuah proses pembuatan data digital dalam bentuk raster yang berdasar pada hasil citra sebagai dasar pengerjaan. Setelah citra satelit di-digitasi, barulah informasi dapat ditambahkan sesuai kebutuhan. Proses terakhir adalah Layouting, proses ini adalah proses berkesenian dalam membuat peta, dimana peta akan dibuat se-estetik mungkin namun tak meninggalkan syarat-syarat sebuah peta yang standar. Secara teknis proses pembuatan peta digambarkan oleh skema kerja pada Gambar 4. Gambar 15. Skema kerja pembuatan peta.