1. Ciri – ciri orang yang suka tantangan 1.1. Self-Confidence Kepercayaan diri ini berkaitan erat dengan penerimaan diri sebab percaya diri merupakan akibat dari adanya self-acceptance dan self-respect. Sikap minder dan arogan adalah musuh besar orang yang suka tantangan. 1.2. Understanding Orang yang suka tantangan berkemampuan untuk memahami diri mereka, memahami orang lain, dan memahami pekerjaan mereka. Dan, mungkin ini jauh lebih penting, mereka mau belajar memahami segala sesuatu. 1.3. Sense of direction Orang yang suka tantangan mempunyai kemampuan untuk mengarahkan dan memimpin dirinya sendiri. la tidak ditentukan oleh situasi lingkungannya. 1.4. Courage Keberanian bertindak merupakan hal yang melekat .dalam diri orang yang suka tantangan. Apa pun risiko yang menghadang langkahnya, tak membuat mereka mundur. Secara sederhana dapat disimpulkan bahwa mereka berprinsip “lebih baik bertindak, walau kelak terbukti tindakan itu salah daripada takut bertindak dan karenanya tidak pernah melakukan sesuatu”. Manusia yang hanya membeo dan tak pernah berani menyatakan pilihan sikap yang berbeda dengan orang lain, tidak masuk dalam kategori ini. 1.5. Charity Suka tantangan bukan berarti menjadikan seseorang memiliki sifat kikir dan egosentris. Kemurahan hati, murah dalam memberikan pujian, suka menolong, bersedia membagi hak miliknya pada orang lain, adalah sifat-sifat yang menyertai orang yang suka tantangan. 1.6. Esteem (self-esteem) Suka mengemis, meminta belas kasihan, dan mentalitas budak bertentangan dengan tabiat orang sukses di segala zaman. Orang yang suka tantangan.memiliki harga diri yang sehat. 1.7. Self-Acceptance Orang yang suka tantangan menerima kelemahan-kelemahan mereka, sekaligus mengetahui bahwa dalam diri mereka terdapat kekuatan-kekuatan yang unik dan berbeda dengan manusia lain. Mereka enggan menyediakan banyak waktu untuk meratapi kelemahan-kelemahan mereka, tetapi berusaha keras mengembangkan potensi-potensi positif yang telah dikaruniakan Sang Ilahi kepadanya. 2. Ciri-ciri orang berpikir kreatif 2.1. Kelincahan mental (mental agility) adalah kemampuan untuk bermain-main dengan ide-ide, gagasan-gagasan, konsep, lambang-lambang, kata-kata, angka angka, dan khususnya melihat hubunganhubungan yang tak biasa antara ide-ide, gagasan gagasan dan sebagainya. 2.2. Berpikir dari segala arah (convergent thinking adalah kemampuan untuk melihat masalah atau perkara dari berbagai arah, segi dan mengumpulkan berbagai fakta yang penting dan mengarahkan fakta pada masalah atau perkara yang dihadapi. Dengan cara demikian ada kemungkinan besar bahwa dihasilkan pemecahan yang tepat mengenai masalah atau perkara tersebut 2.3. Berpikir ke segala arah (divergent thinking adalah kemampuan untuk berpikir dari satu ide, gagasan, menyebar ke segala arah, segi. Daripada langsung sibuk mencari jawaban yang benar, berpikir ke segala arah, mendorong seseorang untuk mencari berbagai jawaban yang berbeda, yang memungkinkan. 2.4. Fleksibilitas konseptual. Fleksibilitas konseptual (conceptual flexibility) adalah kemampuan untuk secara spontan mengganti cara memandang, pendekatan, kerja yang tak jalan. 2.5. Orisinalitas (originality) adalah kemampuan untuk menelorkan ide, gagasan, pemecahan, cara kerja yang tidak lazim (meski tak selalu baik), yang jarang, bahkan ”mengejutkan”. Dalam diri seseorang sebetulnya terpendam sifat nakal kanak-kanak. Sifat itu dapat melahirkan kreativitas yang luar biasa. 2.6. Lebih menyukai kompleksitas daripada simplisitas. Dari penyelidikan diketemukan bahwa pada umumnya, orang-orang kreatif lebih menyukai kerumitan daripada kemudahan, memilih tantangan dari keamanan, cenderung pada yang banyak tali-temalinya (complexity) daripada sesuatu yang sederhana (simplicity). Akibatnya orang-orang kreatif dapat bertemu dengan gagasangagasan aneh, tali-temali antar perkara yang mengejutkan, dan hal-hal baru daripada orang-orang yang puas dengan yang mudah, aman dan sederhana. 2.7. Kecakapan dalam banyak hal. Para manusia kreatif pada umumnya mempunyai banyak minat dan kecakapan dalam berbagai bidang (multiple skills). 2.8. Latar belakang yang merangsang. Dalam lingkungan dan suasana latar belakang yang merangsang (stimulating background) para calon orang kreatif melihat dan mengalami cara hidup dan cara kerja orang-orang yang sudah jadi dalam bidang mereka masing-masing. Dari orang-orang semacam itu para calon orang-orang kreatif mempelajari pengetahuan, melatih kecakapan baru, dan terdorong untuk memiliki sifat-sifat khas mereka: usaha, tenang dalam kegagalan, tidak putus asa, disiplin, mencari terus, berprestasi dan gairah dalam hidup. 3. Ciri-ciri orang berpikir inovatif 3.1. Challenges status quo tidak merasa cepat puas dengan keadaan yang ada dan selalu mempertanyakan otoritas dan rutinitas serta mengkonfrontasikan asumsi-asumsi yang ada. 3.2. Curious senantiasa mengeksplorasi lingkungannya dan menginvestigasi kemungkinankemungkinan baru, memiliki rasa kekaguman (sense of awe) 3.3. Self-motivated tanggap terhadap kebutuhan dari dalam (inner needs) senantiasa secara proaktif memprakarsai proyek-proyek baru, menghargai setiap usaha. 3.4. Visionary memiliki imaginasi yang tinggi dan memiliki pandangan yang jauh ke depan. 3.5. Entertains the fantastic memunculkan ide-ide “gila”, memandang sesuatu yang tidak mungkin menjadi sebuah kemungkinan, memimpikan dan menghayalkan sesuatu yang besar-besar. 3.6. Takes risks melampaui wilayah yang dianggap menyenangkan, berani mencoba dan menanggung kegagalan. 3.7. Peripatetic merubah lingkungan kerja sesuai yang dibutuhkan, senang melakukan perjalanan (travelling) untuk memperoleh inspirasi atau pemikiran segar. 3.8. Playful/humorous memliki ketertarikan terhadap hal-hal yang aneh dan mengagumkan, berani tampil beda, bertindak nekad, serta mudah dan sering tertawa layaknya seorang anak kecil. 3.9. Self-accepting dapat mempertahankan ide-idenya dan menganggap “kesempurnaan sebagai musuh kebaikan”, tidak terikat dengan apa-apa yang diipandang baik menurut orang lain. 3.10. Flexible/adaptive terbuka bagi setiap perubahan, mampu melakukan penyesuaian terhadap rencanarencana yang telah dibuat, menyajikan berbagai solusi dan gagasan 3.11. Makes new connections mampu melihat hubungan-hubungan diantara unsur-unsur yang terputus, mensintesakan dan mengkombinasikannya. 3.12. Reflective menginkubasi setiap masalah dan tantangan, mencari dan merenungkan berbagai pertimbangan dalam mengambil keputusan. 3.13. Recognizes (and re-cognizes) patterns perseptif terhadap sesuatu dan dapat membedakannnya, dapat melihat kecenderungan dan prinsip serta mampu mengorganisasikannnya, dapat melihat ”the Big Picture.” 3.14. Tolerates ambiguity merasa nyaman dalam situasi kacau (chaos), dapat menyajikan situasi paradoks, tidak tergesa-gesa membenarkan terhadap suatu ide yang muncul. 3.15. Committed to learning berusaha mencari pengetahuan secara terus menerus, mensintesakan segala in put, menyeimbangkan setiap informasi yang terkumpul dan menyelaraskan setiap tindakan. 3.16. Balances intuition and analysis memilih dan memilah diantara pemikiran divergen dan pemikiran konvergen, memiliki intuisi tertentu sebelum melakukan analisis, meyakini apa yang sudah dianalisis dan menggunakannya secara hati-hati dengan menggunakan akal. 3.17. Situationally collaborative berusaha menyeimbangkan pemikiran dari setiap individu, membuka pelatihan dan mencari dukungan organisasi. 3.18. Formally articulate mengkomunikasikan setiap gagasan secara efektif, menterjemahkan konsep abstrak ke dalam bahasa penuh arti, menciptakan prototype atau model yang dianggap paling mudah. 3.19. Resilient merefleksi hal-hal dianggap mengecewakan atau yang tidak dinginkan, belajar dengan cepat dari umpan balik, berkemauan untuk mencoba dan terus mencoba lagi 3.20. Persevering bekerja keras dan tekun, memperjuangkan gagasan-gagasan baru dengan gigih, memiliki komitmen terhadap hasil-hasil yang telah digariskan. 4. Ciri – ciri barang dan jasa yang memiliki daya saing 4.1. Memiliki kualitas yang baik 4.2. Produknya berbeda dan unik 4.3. Harga kompetitif 4.4. menyerap tren di masyarakat 5. Ciri – ciri orang yangt memiliki jiwa entrepreneur 5.1. Memiliki rasa tanggung jawab atas usaha-usaha yang dilakukannya 5.2. Lebih memilih risiko yang moderat 5.3. Percaya akan kemampuan dirinya untuk berhasil 5.4. Selalu menghendaki umpan balik yang segera 5.5. Berorientasi ke masa depan, perspektif, dan berwawasan jauh ke depan 5.6. Memiliki semangat kerja dan kerja keras untuk mewujudkan keinginannya demi masa depan yang lebih baik 5.7. Memilikiketerampilan dalam mengorganisasikan sumber daya untuk menciptakan ilai tambah 5.8. Selalu menilai prestasi dengan uang