Desain_Umum

advertisement
1
BAB XI
PERANCANGAN SIM SECARA UMUM
Tujuan perancangan sistem secara umum adalah memberikan gambaran secara
umum/global kepada pemakai tentang sistem yang akan dikembangkan, dan
berfungsi
persiapan
untuk
tahap
perancangan
sistem
secara
terinci.
Perancangan sistem secara umum akan mengidentifikasikan komponen komponen SIM dengan tujuan untuk dikomunikasikan dengan pemakai.
Komponen SIM yang dirancang dalam perancangan sistem secara umum
meliputi:
⇒ Perancangan model
⇒ Perancangan output
⇒ Perancangan input
⇒ Perancangan basis data
⇒ Perancangan teknologi
⇒ Perancangan pengendalian (meliputi pengendalian internal & fisik)
11.1. Perancangan Model SIM Secara Umum
Perancangan model SIM dapat dibedakan menjadi dua, yaitu:
⇒ Pembuatan model logik (logical model)
⇒ Model fisik sistem (physical model)
Model logik digunakan untuk menjelaskan secara logik kepada pemakai tentang
bagimana fungsi - fungsi dalam SIM akan bekerja. Model logik dapat ditunjukkan
dengan menggunakan Diagram Arus Data/DAD (Data Flow Diagram/DFD). DAD
berfungsi untuk menggambarkan subsistem dan aliran data dalam sistem.
Sedangkan arus data dalam DAD dapat dijelaskan menggunakan kamus data
(Data Dictionary/DD).
Model fisik digunakan untuk menjelaskan kepada pemakai tentang bagaimana
sistem secara fisik akan diterapkan. Bagan alir sistem (systems flowchart)
2
merupakan alat yang tepat untuk menunjukkan model fisik sistem karena dapat
menunjukkan simbol fisik yang digunakan, seperti terminal, media penyimpan,
laporan, dan sebagainya. Bagan alir sistem merupakan alat berbentuk grafis
yang digunakan untuk menggambarkan aliran pemrosesan dalam SIM berbasis
komputer. Pembuatan metoda dan prosedur dalam perancangan model secara
umum akan menggambarkan urutan kegiatan proses pengolahan yang dilakukan
untuk menghasilkan keluaran berdasarkan data masukkan yang ada. Seringkali
bagan alir sistem digabungkan dengan bagan alir formulir (form flowchart) dalam
perusahaan untuk menunjukkan hubungan dan prosedur antara SIM dan sistem
lainnya di perusahaan.
11.2. Perancangan Output Secara Umum
Jenis output sistem dapat berupa tampilan di layar monitor (softcopy) atau
cetakan pada media keras (hardcopy), seperti kertas dan mikrofilm. Perancangan
output sistem adalah berupa penentuan kebutuhan output sistem yang baru dan
penentuan parameter output. Kebutuhan output sistem baru dapat diketahui dari
DAD, yaitu arus data dari suatu proses ke satuan luar atau dari suatu proses ke
proses lain. Output sistem berupa laporan - laporan, dapat digunakan untuk
menentukan bentuk/format dan tata letak laporan tersebut.
Output sistem dibedakan menjadi dua, yaitu output intern (internal output) dan
output ektern (eksternal output). Output intern merupakan output yang digunakan
untuk mendukung kegiatan manajemen yang tetap tinggal di dalam organisasi
untuk diarsip atau dimusnahkan jika tidak digunakan lagi. Output intern dapat
berupa laporan terinci, laporan ringkasan dll. Sedangkan output ekstern akan
didistribusikan ke pihak luar organisasi yang membutuhkannya. Output ekstern
dapat berupa faktur, check, tanda terima pembayaran, dan lain - lain.
Bentuk/format output dapat berupa keterangan (narative), tabel, atau grafik.
Umumnya yang paling banyak digunakan adalah output berbentuk tabel, namun
dengan kemampuan teknologi komputer saat ini, maka banyak yang ditampilkan
berupa grafik.
3
Perancangan output secara umum dapat dilakukan dengan langkah - langkah
sebagai berikut ini:
1. Menentukan kebutuhan output sistem baru
Output yang diperancangan dapat ditentukan dari DAD sistem baru. Output di
DAD ditunjukkan oleh arus data dari suatu proses ke kesatuan luar atau dari
proses ke proses yang lainnya
2. Menentukan parameter output
Parameter output meliputi tipe output (intern atau ekstern), format output
(keterangan, tabel. atau grafik), media yang digunakan (hardcopy dan
softcopy), alat output yang digunakan, jumlah tembusan, distribusi, dan
periode output.
11.3. Perancangan Input Secara Umum
Tahapan dalam perancangan input adalah sebagai berikut:
1. Perancangan dokumen dasar
Dokumen dasar merupakan formulir yang memuat data - data yang akan
dimasukkan sebagai masukkan ke dalam sistem.
2. Perancangan kode
Penggunaan kode berhubungan dengan prosedur klasifikasi data sehingga
dapat menyerderhanakan kegiatan operasional sistem. Kode yang relatif
pendek dapat digunakan untuk banyak informasi mengenai suatu entitas.
Alat input dapat digolongkan menjadi dua golongan, yaitu:
⇒ Alat input langsung (online input device), merupakan alat input yang langsung
dihubungkan dengan CPU, seperti keyboard, mouse, touch screen, dan lain lain.
⇒ Alat input tidak langsung (offline input device), merupakan alat input yang
tidak langsung dihubungkan dengan CPU, seperti KTC (Key - To - Card),
KTT (Key - To - Tape), dan KTD (Key - To - Disk).
4
11.3.1. Proses Input
Proses input dapat melibatkan beberapa tahapan, tergantung dari alat input yang
digunakan. Proses input dapat terdiri atas 2 atau 3 tahapan utama, yaitu:
1. Penangkapan data (data capture)
2. Penyiapan data (data preparation)
3. Pemasukan data (data entry)
Penangkapan data merupakan proses mencatat kejadian nyata yang terjadi
akibat transaksi yang dilakukan oleh organisasi ke dalam dokumen dasar.
Dokumen dasar merupakan bukti dari transaksi.
Penyiapan data, merupakan proses mengubah data yang telah ditangkap ke
dalam bentuk yang dapat dibaca oleh mesin (machine readable form), misal
magnetic disk (floppy disk, harddisk).
Pemasukan data, merupakan proses membaca atau memasukkan data ke dalam
komputer.
11.3.2. Tipe Input
Tipe input dapat dikelompokkan menjadi dua macam, yaitu:
1. Input intern (internal input), merupakan input yang berasal dari dalam
organisasi, seperti faktur penjualan, order penjualan, dan lain - lain. Biasanya
dokumen
dasar
yang
diperancangan
adalah
dokumen
dasar untuk
penangkapan data input internal.
2. Input ekstern (external input), merupakan input yang berasal dari luar
organisasi, seperti faktur pembelian, kuitansi pembayaran dari luar
organisasi, dan lain - lain.
5
11.3.3. Langkah Perancangan Input Secara Umum
Langkah yang dapat ditempuh untuk perancangan input adalah sebagai berikut:
1. Menentukan kebutuhan input sistem berdasarkan DAD sistem baru yang
ditunjukkan oleh arus data dari kesatuan luar ke suatu proses dan bentuk
tampilan input di alat input yang ditunjukkan oleh suatu proses memasukkan
data.
2. Menentukan parameter input yang meliputi bentuk input, dokumen dasar, dan
bentuk isian (dialog layar terminal), sumber input, jumlah tembusan,
distribusi, alat input yang digunakan, volume input, serta periode input.
11.4. Perancangan Basis Data Secara Umum
Dilakukan dengan menentukan kebutuhan file - file dalam basis data
berdasasarkan DAD sistem baru yang telah dibuat dan kemudian menentukan
parameter file dalam basis data. Setelah kebutuhan - kebutuhan file - file tersebut
diketahui maka dilakukan pendefinisian struktur file basis data tersebut. Struktur
file basis data tergantung dari data yang masuk atau hasil keluaran sistem. Dari
analisis arus data yang masuk dan hasil keluaran, maka suatu file dapat
didefinisikan strukturnya. Dan selanjutnya perlu dikaji kerelasian antar file dalam
basis data. Hubungan antar file dalam basis data dikendalikan oleh suatu kunci
penghubung (foreign key).
Beberapa hal penting yang perlu diperhatikan dalam perancangan basis data
adalah:
1. Minimalisasi kerangkapan data (data redundancy)
2. Dihindari terjadinya inkonsistensi data (inconsistency data)
3. Data - data dalam basis data harus dapat digunakan secara bersama - sama
(shareability)
4. Standarisasi data untuk menyeimbangkan perbedaan kebutuhan data para
pemakai
5. Pembatasan kewenangan (privacy) dan keamanan data (data security)
6
6. Menjamin integritas data (data integrity)
7. Menghindari terjadinya data terisolasi (data isolation)
8. Berorientasi pada data (data oriented) dan bukan pada program (program
oriented)
9. Data dapat digunakan oleh pemakai - pemakai yang berbeda atau beberapa
program aplikasi tanpa perlu mengubah basis data
10. Data dapat berkembang dengan mudah baik volume maupun strukturnya
11. Data yang ada dapat memenuhi kebutuhan sistem - sistem baru secara
mudah
12. Data dapat digunakan dengan cara yang berbeda - beda
13. Independensi data (data independency), baik secara logik maupun secara
fisik
14. Dihindari terjadinya penyimpangan (anomaly) dalam basis data
11.4.1. Teknik Perancangan Basis Data
Perancangan
basis
data
dapat
dilakukan
menggunakan
teknik
Entity
Relationship atau teknik normalisasi (dalam model basis data relasional). Teknik
Entity Relationship merupakan salah satu model data yang dikembangkan
berdasarkan pada obyek. Teknik Entity Relationship merupakan suatu cara untuk
menjelaskan kepada para pemakai tentang hubungan antar data dalam basis
data secara logik dengan persepsi bahwa "real world" terdiri dari obyek - obyek
dasar yang saling berhubungan dengan cara memvisualisasikan ke dalam
bentuk simbol - simbol grafis.
Perancangan dengan teknik Entity Relationship akan menghasilkan sebuah
diagram yang disebut ER_Diagram/Entity Relationship Diagram. ER_Diagram
berfungsi untuk menggambarkan hubungan antar entitas dalam suatu sistem.
Sedangkan teknik normalisasi diterapkan dalam perancangan basis data dalam
model basis data relasional.
7
11.4.2. Tipe File Basis Data
Basis data dibentuk dari kumpulan file yang dikategorikan dalam beberapa tipe,
yaitu:
1. File induk (master file)
File induk merupakan file yang tetap ada selama SIM digunakan. Terdapat
dua tipe file induk, yaitu:
⇒ File induk acuan (reference master file)
Merupakan file induk yang recordnya relatif statis/jarang berubah nilainya,
seperti file daftar gaji pokok, file daftar mata kuliah, dan lain - lain
⇒ File induk dinamik (dynamic master file)
Merupakan file induk yang nilai - nilai dari recordnya sering berubah atau
sering dimutakhirkan (update) sebagai akibat dari suatu transaksi, seperti
file induk persediaan, file induk langganan, dan lain - lain
2. File transaksi (transaction file)
Sering disebut file input, yaitu digunakan untuk merekam data hasil suatu
transaksi
3. File laporan (report file)
Sering disebut dengan nama file output, yaitu berisi informasi yang akan
ditampilkan dan dibuat untuk mempersiapkan pembuatan suatu laporan
4. File sejarah (history file)
Disebut juga file arsip (archieval file), yaitu file yang berisi data masa lalu
yang sudah tidak aktif lagi, tetapi perlu disimpan untuk keperluan mendatang
5. File pelindung (backup file)
Merupakan salinan dari file - file yang masih aktif dalam basis data pada
suatu saat tertentu yang berfungsi sebagai cadangan atau pelindung jika
basis data aktif rusak atau hilang
6. File kerja (working file)
Disebut juga file sementara (temporary file) atau scratch file, file ini dibuat
karena memori komputer tidak mencukupi atau untuk menghemat pemakaian
memori selama proses dan akan dihapus bila proses telah selesai
8
11.4.3. Metoda Akses File
Akses file (file acces) adalah suatu metoda yang menunjukkan bagaimana suatu
program komputer akan membaca record - record dari suatu file. Secara umum
metoda akses file dapat terdiri dari dua macam, yaitu:
1. Metoda akses serial (sequential acces method), dimana proses pembacaan
atau penulisan suatu record dalam file dilakukan dengan membaca terlebih
dahulu mulai record pertama secara berurutan sampai dengan record yang
diinginkan. Contoh piranti yang termasuk dalam akses serial adalah pita
magnetik (magnetic tape).
Ciri piranti akses serial adalah:
⇒ Proses pembacaan record harus berurutan
⇒ Tidak ada metoda pengalamatan record
⇒ Record disimpan dalam blok - blok data
⇒ Proses penulisan record hanya bisa dilakukan sekali saja
⇒ Kecepatan akses data sangat tergantung pada:
•
Kerapatan pita (char/inchi)
•
Kecepatan pita (inchi/detik)
•
Lebar celah/gap antar blok data (inchi)
2. Metoda akses langsung (direct acces method) , dimana proses pembacaan
atau penulisan suatu record dalam file dilakukan secara langsung pada
posisinya dalam file tidak harus berurutan. Contoh piranti akses langsung
adalah floppy disk dan hard disk. Ciri piranti akses langsung adalah:
⇒ Proses pembacaan record tidak harus berurutan
⇒ Memiliki metoda pengalamatan record
⇒ Record disimpan dalam karakter atau blok data
⇒ Proses penulisan record hanya bisa dilakukan beberapa kali
Pemilihan metoda akses atau piranti penyimpanan harus mempertimbangkan hal
penting sebagai berikut:
⇒ Kemudahan dalam penyimpanan dan pengambilan data
⇒ Efisiensi akses/kecepatan akses terhadap data
⇒ Efisiensi piranti penyimpanan data
9
11.4.4. Organisasi File Basis Data
Tujuan utama organisasi file basis data adalah:
1. Untuk menyediakan sarana pencarian record bagi pengolahan, seleksi, atau
penyaringan
2. Memudahkan penciptaan dan pemeliharaan data
Secara umum organisasi file basis data dapat dibedakan sebagai berikut:
1. Sequential
2. Indexed Sequential
3. Direct
4. Indexed Random
5. Inverted
6. Hashing
11.4.5. Langkah Perancangan Basis Data Secara Umum
Langkah yang dilakukan untuk perancangan basis data adalah sebagai berikut:
1. Menentukan kebutuhan file basis data untuk sistem baru
File yang dibutuhkan ditunjukkan dalam DAD, yaitu pada simbol data store.
Field - field yang diperlukan dapat dilihat dari struktur data pada kamus data
yang menjelaskan arus data yang mengarah ke data store.
2. Menentukan parameter file basis data
Parameter basis data meliputi tipe file, nama field, tipe field, dan panjang field
yang diperlukan pada setiap file, serta kunci relasi.
3. Normalisasi file basis data
4. Optimalisasi file basis data
11.5. Perancangan Teknologi SIM Secara Umum
10
Secara umum, teknologi SIM adalah teknologi komputer yang dikelompokkan
menjadi tiga klasifikasi, yaitu:
⇒ Perangkat keras
⇒ Perangkat lunak
⇒ Teknologi komunikasi data
11.5.1. Teknologi Perangkat Keras
Teknologi perangkat keras untuk SIM adalah teknologi komputer. Secara umum,
sistem komputer mempunyai komponen perangkat keras yang terdiri atas:
1. Perangkat keras masukan, terdiri atas:
⇒ alat input langsung
⇒ alat input tidak langsung
Contoh perangkat keras masukan adalah: keyboard, teleprinter terminal,
financial transaction terminal, Point of Sale (POS), Visual Display Terminal
(VDT), pointing device, mouse, touch screen, ligth pen, digitizer graphics
tablet, scanner, Magnetic Ink Character Recognition (MICR) Reader untuk
transaksi cek, Optical Data Reader untuk membaca dokumen tulisan
tangan, censor, voice recognizer atau speech recognizer, dan lain - lain
2. Perangkat keras keluaran, terdiri atas:
⇒ hard copy device
⇒ softcopy device
⇒ drive device
Contoh perangkat keras keluaran hard copy device adalah: printer, plotter,
Computer Output of Microfilm (COM)
Contoh alat keluaran softcopy device adalah: video display, flat panel
display, plasma display, Electro Luminescent (EL) display, Speaker
Contoh alat keluaran drive device adalah: disk drive, CD drive, dan lainnya
3. Perangkat keras unit pengolah/(Central Processing Unit/CPU), terdiri atas:
⇒ Aritmetic and Logic Unit/ALU
⇒ control unit
11
⇒ main memory (RAM & ROM)
4. Perangkat keras simpanan luar, bisa terdiri atas: Direct Acces Storage
Device/DASD/piranti akses langsung, Sequential Acces Storage Device
(SASD)/piranti akses serial, Magnetic disk, Optical disk, dan lain - lain
Gambar 11.1 menunjukkan komponen perangkat keras teknologi komputer yang
dapat digunakan dalam SIM.
Unit Penyimpan Sekunder
Unit Penyimpan Data
Unit Masukan
Unit Pengolah
- Main Memory
- ALU
- Control Unit
Unit Keluaran
Gambar 11.1: Komponen Perangkat Keras Teknologi SIM
Perkembangan
perangkat
keras
sistem
komputer
adalah
mengikuti
perkembangan alat hitung yang digunakan oleh manusia, yaitu:
1. Alat manual: tulang (300.000 SM); petroglyphs (300.000 - 14.000 SM);
lempengan tanah liat (9.000 SM); tablet tanah liat (5.000 SM & 3500 SM);
tablet tanah liat & papyrus (2600 Sm); abacus (2500); batu terstruktur
(1900 SM); tali bersimpul/quipus (1200 SM); lempengan kayu & kulit
binatang (400 SM); kertas (1150); abacus (1200); alat cetak (1455);
Napier’s bones (1614); Oughtred’s slide rule (1621).
2. Alat mekanik: mesin hitung I (1623); mesin hitung otomatis I (1642); mesin
pengali I (1666); mesin hitung Leibnitz’s (1673); mesin logika I (1777);
mesin kartu plong I (1804); mesin hitung komersial sukses I (1820);
Babbage’s difference engine (1822); Babbage’s analytical engine (1833);
mesin penghitung dengan keyboard I (1850); aljabar boolean I (1854); the
adder (1868); mesin aljabar boolean I (1869); the Baldwin (1872);
Odhner’s adding machine (1874); mesin kas I (1879); mesin hitung
dengan alat cetak 1(1884); Macaroni box (1885); the first comptometer
(1887); mesin hitung saintifik I (1893); Monroe calculator (1911).
12
3. Alat mekanik elektronik: mesin tabulasi kartu plong mekanik - elektronik I
(1890); mesin penghitung otomatis I (1920); komputer analog I (1931);
mesin hitung mekanik - elektronik I (1938)
4. Alat elektronik:
⇒ Komputer digital elektronik I (1942)
⇒ Harvard Mark I ASCC (1944)
⇒ Komputer generasi I (1946 - 1959)
⇒ Komputer generasi II (1959 - 1965)
⇒ Komputer generasi III (1965 - 1970)
⇒ Komputer generasi IV (sejak 1970)
⇒ Komputer mendatang (tanpa tergantung energi listrik, dengan biochip,
menyerupai manusia)
11.5.2. Teknologi Perangkat Lunak
11.5.2.1. Kategori Perangkat Lunak
Perangkat lunak dapat dikategorikan dalam tiga bagian, yaitu:
1. Perangkat lunak sistem operasi (Operating System/OS), yaitu program yang
ditulis untuk mengendalikan dan mengkoordinasi kegiatan dari perangkat
keras sistem komputer.
2. Perangkat lunak bahasa (language software), yaitu program yang digunakan
untuk menterjemahkan instruksi - instruksi yang ditulis dalam bahasa
pemrograman ke dalam bahasa mesin supaya dapat dimengerti oleh
komputer.
3. Perangkat lunak aplikasi (application software), yaitu program yang ditulis
dan diterjemahkan oleh language software untuk menyelesaikan suatu
aplikasi tertentu.
Gambar 11.2 menunjukkan hubungan antara hardware, software dan pemakai
komputer.
13
Gambar 11.2: Hubungan antara hardware, software dan pemakai komputer
11.5.2.2. Sistem Operasi (Operating System/OS)
Sistem operasi atau banyak disebut OS merupakan program yang ditulis untuk
mengendalikan dan mengkoordinasi kegiatan dari sistem komputer. Istilah lain
dari OS adalah monitor, executive, supervisor, controller atau master control
program. OS secara formal pertama kali dikembangkan untuk komputer IBM 701
tahun 1954 dan tahun 1955 oleh General Motors Reseach Laboratories. Pada
waktu itu, tujuan utama dari OS adalah untuk mengurangi waktu menganggur
(idle time) CPU dan digunakan untuk menjalankan beberapa tugas (job)
komputer bersama - sama secara dikumpulkan terlebih dahulu (batch). OS yang
pertama tersebut masih belum baik dan kurang sempurna dibandingkan dengan
OS yang ada sekarang. Pada bulan April 1964, IBM memperkenalkan OS yang
disebut dengan OS/360 untuk dipergunakan pada semua seri komputer System
360. OS terdiri dari control program dan OS service.
14
11.5.2.2.1. Control Program
Control program umumnya sebagian disimpan di main memory tepatnya di ROM
dan disebut juga dengan resident program atau resident routine. Sebagian
control program yang lain tersimpan di disk disebut transient program atau
transient routine. Control program yang tersimpan di disk disebut Disk Operating
System (DOS), karena tempatnya berada di disk dan yang terletak di tape
disebut dengan TOS (Tape Operating System). Contoh, sistem operasi IBM PCDOS (IBM Personal Computer Disk Operating System) yang digunakan pada
komputer IBM PC. Control program yang terletak di ROM disebut demgan ROM
BIOS (Basic Input Output System) dan yang tersimpan di disk terdiri dari 2 buah
file, yaitu dengan nama file IBMBIO.COM dan IBMDOS.COM.
ROM BIOS dan IBMBIO.COM berfungsi untuk mengatur dan mengkoordinasikan
alat - alat I/O dasar, contohnya adalah keyboard, printer, alat - alat komunikasi
dan alat - alat I/O lainnya. IBM DOS.COM berfungsi mengatur dan
mengkoordinasi disk.
Bila komputer diaktifkan (booting), suatu bootstrap program atau initial program
loader (IPL) yang merupakan bagian dari control program secara otomatis akan
mengambil OS di disk dan meletakkannya di RAM.
Control program secara umum berfungsi sebagai pengatur dan pengkoordinasi di
dalam manajemen memori (memory management), manajemen alat pengolah
(processor management), manajemen alat - alat I/O (device management) dan
manajemen informasi di disk (information management).
1. Memory Management
Manajemen memori (memory management) memegang peranan penting di
sistem operasi karena semua program dan data yang akan dan sedang diproses
akan menempati memori komputer (main memory). Dalam hal ini akan timbul
15
masalah dalam alokasi memori untuk program dan data yang menempati memori
tersebut. Masalah alokasi memori ditangani oleh OS.
Tergantung dari OS dan perangkat kerasnya, manajemen memori dapat berupa:
1. Single contiguous allocation (alokasi dengan batas tunggal)
2. Partitioned allocation (alokasi dengan penyekat/pertisi)
3. Rellocatable partitioned allocation (alokasi dengan partisi yang dapat
ditempatkan kembali)
4. Paged allocation (alokasi dengan halaman)
5. Demand paged allocation (alokasi dengan halaman yang dibutuhkan)
6. Segmented allocation (alokasi dengan segmen/bagian)
a. Single Contiguous Allocation
Cara alokasi ini yang paling sederhana. OS akan menempati di bagian memori
yang paling atas atau yang paling bawah dan program serta data akan
menempati sisa memori berikutnya. Walaupun program serta data tersebut
hanya berukuran kecil, maka akan menempati bagian memori yang kecil saja,
sehingga banyak tempat memori yang tidak terpakai (Gambar 11.3).
Main memory
OS
Program dan data
Tidak terpakai
Gambar 11.3: Single contiguous allocation
b. Partitioned Allocation
Partitioned allocation dilakukan dengan cara membagi memori menjadi beberapa
partisi dan masing - masing partisi atau sekat dapat berisi sebuah pekerjaan
16
(job). OS yang melakukan alokasi memori ini diantaranya OS/360 pada komputer
IBM S/360. Dengan cara ini beberapa program dapat sekaligus disimpan di main
memory dan dikerjakan secara bersama - sama bergantian. Teknik ini dikenal
dengan
istilah
multiprogramming
atau
multitasking.
Kebalikan
dari
multiprogramming adalah serial processing yaitu hanya sebuah pekerjaan dan
program saja yang dapat dikerjakan pada suatu saat tertentu dan bila sebuah
pekerjaan telah selesai baru bisa mengerjakan pekerjaan yang lainnya.
Pada multiprogramming harus ditentukan pekerjaan mana yang mempunyai
prioritas lebih tinggi untuk diproses lebih dahulu dibandingkan pekerjaan lainnya.
Masalah ini dapat diselesaikan dengan mengalokasikan memori menjadi
foreground partition dan background partition. Pekerjaan yang mempunyai
prioritas tinggi (high priority) diletakkan di foreground partition dan yang
mempunyai prioritas rendah (low priority) diletakkan pada background partition
(Gambar 11.4).
main memory
OS
foreground partition
background partition
Gambar 11.4: Foreground dan background partition
Masalah utama dalam alokasi memori secara partisi ini adalah kemungkinan
timbulnya lubang - lubang (holes) memori atau pecahan - pecahan (fragments)
memori yang tidak dapat digunakan. Permasalahan holes atau fragments ini
dapat diatasi dengan cara alokasi memori yang lain, yaitu relocatable partitioned
allocation dan paged allocation.
17
1). Relocatable Partitioned Allocation
Beberapa lubang - lubang atau pecahan - pecahan memori yang tidak
mencukupi untuk menampung suatu program yang baru, maka memori dapat
dirapatkan kembali dengan cara ditempatkan kembali (relocatable) mulai dari
yang paling atas.
Dengan dilakukannya relocation (penempatan kembali), maka pekerjaan yang
belum selesai akan berpindah lokasi sehingga alamat (address) dari instruksi instruksi program tersebut menjadi berubah. Sistem komputer Honeywell 635
misalnya menggunakan cara relocatable partitioned ini.
2). Paged Allocation
Paging merupakan pemecahan lainnya dari masalah holes dan fragments dalam
memori. Paging dilakukan dengan cara membagi memori menjadi beberapa blok
yang masing - masing mempunyai panjang tertentu dan sama. Biasanya memori
dibagi menjadi blok - blok yang masing - masing mempunyai panjang 2P word,
dan umumnya P berkisar dari 8 sampai 12 (Gambar 11.5).
1024 word
Blok 0
1024 word
Blok 1
1024 word
Blok 2
1024 word
Blok 3
.
.
1024 word
Blok 63
Gambar 11.5: Blok di memori
18
Progam yang panjangnya sebesar 4096 word ini tidak dapat menempati suatu
lokasi memori yang utuh, maka dipecah - pecah menjadi beberapa halaman
(page). Suatu register yang berfungsi sebagai table peta halaman (page map
table) digunakan untuk menunjukkan hubungan antara alamat program dengan
alamat memori secara fisik letak dari program tersebut (Tabel 11.1).
Tabel 11.1: Page map table
Alamat program
Alamat memori
0 - 1023
1024 - 2047
2048 - 3071
3072 - 4095
1024 - 2047
4096 - 5199
5120 - 6143
8192 - 9215
Sedang hubungan antara lokasi alamat program dengan memori secara fisik
dengan digunakannya page map table akan tampak seperti Gambar 11.6.
Halaman
program
0
1
2
3
Pekerjaan 2
Blok memori
1
4
5
8
Page map table
Main memory
0
Blok 0
1024
Blok 1
2048
Blok 2
3072
Blok 3
4096
Blok 4
5120
Blok 5
6144
Blok 6
7168
Blok 7
8192
Blok 8
9216
OS
Pekerjaan 2
halaman 0
Pekerjaan 1
Pekerjaan 1
Pekerjaan 2
halaman 1
Pekerjaan 2
halaman 2
Pekerjaan 1
Pekerjaan 1
Pekerjaan 2
halaman 3
Blok 9
Gambar11.6: Skema penghalaman alokasi memori untuk suatu pekerjaan
19
e. Demand Paged Allocation
Di beberapa sistem komputer, bila program dan data yang aktif tidak dapat
tersimpan semua di main memory, maka simpanan luar (misalnya disk) dapat
digunakan untuk menampung bagian sisa yang tidak dapat ditampung di main
memory. Teknik ini disebut dengan istilah virtual memory atau virtual storage
yang merupakan teknik penerapan dari demand paged allocation (Gambar 11.7
dan Gambar 11.8).
0
0
Halaman 0
1024
1024
2048
3072
4096
5120
6144
Halaman 1
Halaman 2
Halaman 3
Halaman 4
Halaman 5
Pekerjaan
OS
Blok 0
Blok 1
Halaman 0
Blok 2
Halaman 1
Blok 3
Halaman 2
2048
0
1
2
3
4
5
Y
Y
Y
-
15 kali
2 kali
sering
Page table
1
2
3
-
3072
4096
Main memory
Gambar 11.7: Skema demand paging untuk 3 buah halaman pertama
0
1024
0
Halaman 0
1024
Halaman 1
2048
Halaman 2
3072
Halaman 3
4096
5120
6144
Halaman 4
0
1
2
3
4
5
Y
Y
Y
-
15 kali
1
sering
3
2 kali
2
Page table
2048
3072
4096
OS
Blok 0
Blok 1
Halaman 0
Blok 2
Halaman 1
Blok 3
Halaman 2
Main memory
Halaman 5
Pekerjaan
Gambar 11.8: Skema demand paging setelah 3 ditempatkan di main memory
20
Demand paging menggunakan page table yang mempunyai beberapa field, yaitu:
⇒ Nomer halaman program (page number)
⇒ Nomer blok memori (block number)
⇒ Status (apakah terletak di main memory atau di simpanan luar)
⇒ Pertimbangan (judgement), untuk mencatat halaman mana yang
sering dipergunakan
Komputer yang menggunakan cara ini diantaranya IBM S/360 model 67,
Honeywell 645, RCA 3 dan RCA 7. Demand paging juga diterapkan pada time
sharing system yang memungkinkan beberapa pemakai komputer menggunakan
komputer secara bersama - sama bergantian. Apabila banyak program yang
harus dibagi waktunya dan main memory tidak terlalu besar, demand paging
akan memperlambat waktu dari proses, karena seringnya mengganti halaman
yang dibaca dari simpanan luar berkali - kali. Sistem semacam ini dikatakan
mengalami proses trashing (mengkorek - korek sampah).
f. Segmented Allocation
Suatu program akan terlalu besar untuk dapat diletakkan di main memory. Untuk
mengatasinya sistem komputer menggunakan cara program overlays. Ketika
program ditulis, dibagi - bagi menjadi suatu program utama (main program) dan
beberapa program bagian yang disebut dengan program overlay.
Program di disk
Main memori
main program
OS
Main program area
program overlay 1
Segment
Program overlay area
Segment
program overlay 2
program overlay 3
Gambar 11.9: Program overlay
21
Dengan cara ini, main memory juga dibagi dalam beberapa area yang disebut
segment, yaitu main program area dan program overlay area. Ketika program
dijalankan, program utama diletakkan di main program area dan sebuah program
overlay diletakkan di program overlay area. Program utama akan selalu
menempati main memory sedang program overlay bisa diganti dengan program
overlay yang lainnya yang masih ada di disk bilamana dibutuhkan (Gambar
11.9).
2. Processor Management
Masalah dasar dari processor management (manajemen alat pengolah) adalah
mengenai penanganan terhadap CPU supaya dapat melakukan proses dengan
efisien dan efektif. Di dalam processor management, OS berfungsi untuk:
1. Melakukan tugas penjadwalan sistem (perform system scheduling)
2. Menangani interupsi sistem (handling system interruptions)
a. Melakukan Tugas Penjadwalan Sistem
Beberapa macam cara pemrosesan yang membutuhkan penjadwalan oleh OS
yaitu overlapped processing, multiprogramming dan multiprocessing.
1). Overlapped Processing
Dengan overlapped processing penjadwalan dapat dilakukan dengan cara
sebuah program melakukan operasi input, program yang lainnya melakukan
operasi penampilan output.
Misalnya tiga buah pekerjaan berikut:
⇒ Pekerjaan pertama memasukkan data dari terminal, data diolah dan
direkamkan ke pita magnetik
22
⇒ Pekerjaan kedua mengambil data dari disk, mengolahnya dan mencetak
hasilnya ke printer
⇒ Pekerjaan ketiga juga memasukkan data dari terminal, mengolahnya dan
mencetak hasilnya ke printer
Total waktu pengerjaan tiga buah pekerjaan
pekerjaan 1
INPUT
pekerjaan 2
OUTPUT INPUT
pekerjaan 3
OUTPUT INPUT
OUTPUT PROSES
PROSES PROSES
Gambar 11.10: Nonoverlapped processing
Operasi dari channel 1
INPUT
Operasi dari channel 2
Pekerjaan 1
PROSES
OUTPUT
Operasi dari channel 3
INPUT
Pekerjaan 2
PROSES
Operasi dari channel 4
OUTPUT
Operasi dari channel 1
INPUT
Pekerjaan 3
PROSES
OUTPUT
Total waktu pengerjaan tiga buah pekerjaan
Gambar 11.11: Overlapped processing
Operasi dari channel 4
23
Bila ketiga pekerjaan tersebut dilakukan tidak dengan waktu yang bersamaan
(non overlapped processing) (Gambar 11.10), sedangkan bila ketiga pekerjaan
tersebut dilakukan dengan waktu yang bersamaan (overlapped processing)
(Gambar 11.11), maka total waktu yang dibutuhkan untuk menyelesaikan adalah
seperti gambar.
2). Multiprogramming
Multiprogramming berarti meletakkan lebih dari sebuah program di main memory.
Cara ini dilakukan dengan membagi main memory menjadi beberapa partisi. Tiap
partisi akan menyimpan sebuah program. Foreground partitions akan berisi
program dengan prioritas yang lebih tinggi sedang background partitions akan
berisi program dengan prioritas yang lebih rendah.
3). Multiprocessing
Multiprocessing berarti lebih dari sebuah processor. Suatu sistem komputer yang
menggunakan cara multiprocessing bilamana menggunakan lebih dari satu CPU.
Dengan multiprocessing, instruksi - instruksi dari beberapa program yang
berbeda dapat diproses secara serentak bersamaan. Penjadwalan dan
penyeimbangan untuk pekerjaan input, proses dan output merupakan tugas dari
OS yang tidak mudah untuk sistem ini.
Tiap - tiap CPU di tempat lokal mempunyai memori tersendiri dan bertugas
menangani input, output dan pengolahan di tempat local. Suatu CPU khusus
yang dikenal dengan istilah front end processor (dapat berupa komputer mikro
atau komputer mini) bertugas menangani penjadwalan dan pengontrolan semua
pekerjaan yang akan masuk ke komputer pusat di bawah koordinasi dari OS.
CPU di komputer pusat bertugas menangani proses yang besar dan rumit yang
tidak dapat ditangani komputer lokal juga di bawah koordinasi dari OS.
24
b. Menangani Interupsi Sistem
Sering terjadi, suatu program yang mempunyai prioritas lebih tinggi akan
menginterupsi (menghentikan) proses dari program yang mempunyai prioritas
lebih rendah. Bila interupsi program terjadi, OS harus dapat mengatur data,
instruksi dan hasil pemrosesan tersebut untuk diamankan di daerah memori yang
sesuai dari program tersebut supaya tidak tercampur dengan program lainnya,
sehingga partisi dari tiap - tiap pekerjaan harus dijaga. Setelah program dengan
prioritas lebih tinggi diproses, OS harus mengambil kembali program yang telah
diinterupsi untuk dilanjutkan prosesnya.
3. Device Management
Device management (manajemen perlatan) adalah penanganan dari OS
terhadap alat - alat I/O supaya bekerja sesuai dengan yang diinginkan secara
efisien dan efektif. Pemakai komputer harus berhubungan langsung dengan
peralatan I/O yang digunakan, mengecek status dari peralatan I/O, apakah telah
beroperasi dengan kecepatan yang tepat, tidak ada informasi yang hilang, tidak
terjadi kegagalan dari peralatan dan sebagainya. Bila suatu kesalahan atau
kegagalan atau kondisi yang tidak normal ditemui oleh OS, maka OS akan
memberitahukannya dengan menampilkan jenis dari kesalahan pada pemakai
komputer.
Beberapa alat I/O seperti card reader dan printer bersifat hanya dapat digunakan
secara berurutan, satu pekerjaan hanya dapat dilakukan setiap saat dan
kecepatan lebih lambat dibandingkan CPU. Supaya waktu CPU tidak banyak
menganggur, maka dilakukan teknik yang disebut dengan istilah SPOOLING
(Simultaneous Peripheral Operation On-Line). Tanpa spolling, data dari alat input
yang akan ditampilkan ke alat output harus disimpan terlebih dahulu di main
memory. Karena alat I/O relatif bekerja lambat, maka main memory tidak dapat
digunakan untuk keperluan lainnya, karena masih berisi data tersebut akibatnya
CPU menjadi menganggur.
25
Spooling merupakan proses meletakkan semua data yang akan ditampilkan di
alat output ke disk atau ke magnetic tape terlebih dahulu, sehingga masih tersisa
tempat luang yang cukup di main memory. Jika CPU tidak terlalu sibuk dengan
pemrosesan suatu pekerjaan, data yang disimpan terlebih dahulu di disk atau ke
magnetic tape tersebut akan dikirimkan ke alat output setahap demi setahap.
Jadi disk atau ke magnetic tape berfungsi sebagai suatu buffer area (area
penyangga) antara main memory yang relatif lebih cepat dengan alat - alat I/O
yang relatif lebih lambat (Gambar 11.12).
Main memory
Main memory
Alat I/O
disk atau
tape
Tanpa spooling
Alat I/O
Dengan spooling
Gambar 11.12:Device management tanpa spooling dan dengan spooling
4. Information Management
Suatu sistem komputer yang menggunakan simpanan luar seperti disk misalnya,
membutuhkan suatu perangkat lunak untuk menangani file. OS yang disebut
dengan DOS dibutuhkan untuk menangani akses dari file di disk. Disk digunakan
untuk menyimpan dua macam informasi, yaitu program dan data yang semuanya
disimpan dalam bentuk file. DOS bertugas untuk menangani akses (perekam dan
pengambilan informasi ke atau dari) disk. Untuk keperluan ini, DOS
menyelenggarakan suatu peta (map) yang menunjukkan masing - masing sector
dan track. Di samping itu DOS juga menyelenggarakan suatu directory daftar isi
disk dari file - file yang telah ada di disk. Directory ini berisi informasi mengenai
file, meliputi nama file, tipe file, posisi track dan sector yang digunakan oleh file
bersangkutan, besarnya file, tanggal perekaman, jam perekaman, dan
sebagainya. Map dan directory tersebut disimpan di suatu track tertentu di disk
yang hanya dapat diakses oleh DOS.
26
11.5.2.2.2.Operating System Service
OS juga menyediakan fasilitas sejumlah program yang dirancang untuk
menyederhanakan operasi proses dari suatu program aplikasi yang dibuat oleh
pemakai komputer, yang disebut operating system service dan utility.
Operating system service akan menjadikan penghubung antara pemakai dengan
mesin, sehingga akan dapat mengurangi waktu dan mempermudah pembuatan
program aplikasi. Pembuat program dapat memusatkan konsentrasi pada logika
dari program yang dibuat. Program aplikasi biasanya ditulis dalam bahasa
rakitan. Service dari OS merupakan suatu program bahasa mesin yang terdiri
dari beberapa modul dan tiap modul berfungsi untuk menyediakan service
tertentu misalnya membuka, menulis dan menutup suatu file, memasukkan data
lewat keyboard, menampilkan hasil di alat output dan sebagainya.
Di samping service, OS biasanya juga menyediakan utility (program manfaat)
seperti text editor, linkage editor, debugger dan beberapa command untuk
menangani disk, file serta peralatan lainnya.
1. Text Editor
Text editor (pengedit teks) merupakan suatu program yang disediakan untuk
menuliskan suatu teks atau suatu program aplikasi yang akan direkamkan ke
dalam suatu file ke disk. Dengan text editor, pembuat program dapat
menghapus, menambah, menyisipkan dan membetulkan teks yang berupa
instruksi - instruksi program. Text editor dipergunakan apabila akan menulis
source program, misalnya dalam bahasa assembly, FORTRAN, COBOL dan
sebagainya.
Sekarang banyak paket pengolah kata (word processor) sehingga fungsi text
editor dapat digantikan dengan paket program tersebut. Paket program ini
banyak dipakai pada komputer mikro untuk membuat source program salah
satunya adalah Word Star.
27
2. Linkage Editor
Linkage editor atau linker merupakan program yang digunakan untuk
mengkonversikan object program yang sudah diterjemahkan ke dalam bahasa
mesin dalam bentuk program yang siap untuk dijalankan (executable program).
Linker juga dapat digunakan untuk menggabung beberapa object program yang
dikompilasi secara terpisah menjadi sebuah executable program.
3. Debugger
Debugger atau debugging aid (pelacak) merupakan program fasilitas OS untuk
melacak dan membetulkan kesalahan program yang sudah berbentuk bahasa
mesin.
4. Command
Command merupakan fasilitas yang dapat diaktifkan dengan suatu perintah
langsung dan digunakan untuk menangani disk, file dan peripheral. Command
dapat berbentuk internal command atau external command. Contoh MS-DOS
atau PC-DOS operating system yang digunakan pada komputer IBM PC, internal
command terdiri dari beberapa command yang disimpan bersama - sama
menjadi satu dalam file di disk dengan nama file COMMAND.COM. File ini
secara otomatis dibaca dan diletakkan di main memory bersama - sama dengan
DOS pada waktu proses booting, sehingga internal command setiap saat dapat
digunakan. Lain halnya dengan external command yang berada di luar file
COMMAND.COM, sehingga command ini hanya dapat digunakan bila ada filenya
di disk.
11.5.2.3. Language Software
Language software dapat dikategorikan sebagai berikut:
28
1. Assembler
2. Compiler
3. Interpreter
1. Assembler
Assembler merupakan program yang digunakan untuk menterjemahkan program
aplikasi yang ditulis dengan bahasa rakitan (assembly language) atau bahasa
pemrograman simbolik (symbolic programming language) menjadi bahasa mesin.
Dengan bahasa simbolik, masing - masing op-code dalam bahasa mesin tidak
ditulis dengan bentuk bilangan binary, tetapi dengan suatu kode simbolik
singkatan tertentu yang disebut mnemonic. Instruksi program yang ditulis dengan
mnemonic akan diterjemahkan ke dalam bentuk bilangan binary bahasa mesin
dengan menggunakan assembler. Program yang ditulis dengan bahasa simbolik
tersebut disebut dengan source program (program sumber) dan hasil
terjemahannya ke dalam bahasa mesin disebut object program (program obyek).
Langkah - langkah cara pembuatan source program dalam bahasa assembly
sampai menjadi executable program dengan extention .COM, sebagai berikut:
1. Membuat source program
Source program dibuat dengan menggunakan service yang disediakan oleh
OS, yaitu text editor atau dapat menggunakan program paket pengolah kata.
Pada PC-DOS atau MS-DOS disimpan dengan nama file EDLIN.COM.
2. Membuat source program menjadi object program
Hasil dari proses ini akan disimpan dengan file .OBJ.
3. Membuat object program menjadi executable program
Object program belum dapat dijalankan. Supaya dapat dijalankan harus
berupa executable program. Untuk membuat menjadi executable program
dari object program dapat digunakan program service yang disediakan oleh
OS, yaitu linkage editor atau linker, sebagai berikut (Gambar 11.13):
29
Source program
assembler
proses
penterjemahan
Object program
Listing error
Gambar 11.13: Proses linkage
Pada PC-DOS atau MS-DOS, program linker ini disimpan di disk dengan
nama file LINK.EXE. Hasil executable program disimpan di file .COM.
4. Menjalankan executable program
Executable program dapat langsung dijalankan dengan menuliskan nama
filenya.
Pada program assembly, setiap instruksi merupakan sebuah instruksi di bahasa
mesin. Kemungkinan sekumpulan instruksi yang sama di program assembly
akan ditulis berulang - ulang untuk maksud yang sama. Hal ini menimbulkan
pemikiran untuk mengembangkan suatu macro instruction (instruksi makro), yaitu
sebuah instruksi yang mewakili beberapa instruksi sekaligus. Extension yang
menunjukkan file pustaka makro yaitu .MAC.
2. Compiler
Walaupun penulisan program dengan bahasa simbolik lebih mudah dibandingkan
dengan menulis program dengan bahasa mesin, tetapi masih tetap sulit,
dikarenakan:
1. Penulis program harus mengetahui susunan serta fungsi dari masing masing register di processor
30
2. Harus mengetahui dengan persis cara alokasi memori komputer yang
dipergunakan
3. Harus mengetahui fungsi - fungsi yang disediakan oleh OS dan sebagainya
Proses kompilasi menggunakan compiler ditunjukkan oleh Gambar 11.14.
Source program
compiler
proses
kompilasi
Listing error
Object program
Gambar 11.14:Proses kompilasi
3. Interpreter
Interpreter juga merupakan program untuk menterjemahkan program yang ditulis
dengan bahasa tingkat tinggi menjadi bahasa mesin. Perbedaan interpreter
dengan compiler adalah seperti Tabel 11.2.
Tabel 11.2: Perbedaan antara compiler dan interpreter
COMPILER
Menterjemahkan secara keseluruhan
sekaligus, jadi source program sudah
harus ditulis dengan lengkap terlebih
dahulu
Bila terjadi kesalahan kompilasi, maka
source program harus dibetulkan dan
proses kompilasi diulang kembali
Dihasilkan object program
Dihasilkan executable program, sehingga
dapat dijalankan di keadaan prompt
sistem operasi
Proses kompilasi lama, karena sekaligus
INTERPRETER
Menterjemahkan instruksi per instruksi
dan langsung dikerjakan, sehingga
source program tidak harus ditulis secara
lengkap terlebih dahulu
Bila terjadi kesalahan interpretasi, dapat
langsung dibetulkan secara interaktif
Tidak dihasilkan object program
Tidak dihasilkan executable program,
karena langsung dijalankan pada saat
proses interpretasi
Proses interpretasi terasa cepat, karena
31
menterjemahkan seluruh instruksi
program
Proses pengerjaan program lebih cepat,
karena executable program sudah dalam
bahasa mesin
Source program sudah tidak
dipergunakan lagi untuk pengerjaan
program, karena yang dipergunakan
adalah executable program
Keamanan dari program lebih terjamin,
karena yang dipergunakan executable
program yang sudah dalam bahasa
mesin, relatif sulit untuk dirubah dan ditiru
tiap - tiap instruksi langsung dikerjakan
dan langsung dapat dilihat hasilnya
Proses pengerjaan program lebih lambat,
karena setiap instruksi dikerjakan, harus
diinterpretasi ulang kembali, disebabkan
tidak dihasilkan executable program
Source program terus dipergunakan,
karena tidak dihasilkan executable
program
Keamanan dari program kurang terjamin,
karena yang selalu dipergunakan adalah
source program yang masih dalam
bahasa tingkat tinggi, relatif mudah
dirubah dan ditiru
11.5.2.4. Application Software
Telah dibahas sebelumnya tentang operating system dan language software,
yaitu perangkat lunak yang digunakan untuk membantu pemakai komputer untuk
melaksanakan pekerjaannya. Akan tetapi program tersebut tidak ditujukan untuk
menyelesaikan masalah. Program yang ditujukan untuk menyelesaikan suatu
permasalahan dalam aplikasi tertentu disebut application software atau
application program (program aplikasi). Ada dua cara agar bisa mendapatkan
program aplikasi yang dibutuhkan, yaitu dengan mengembangkan program
aplikasi sendiri atau membelinya.
Jika ingin mengembangkan program aplikasi sendiri, maka untuk menuliskannya
dibutuhkan suatu bahasa pemrogram yaitu language software, yang dapat
berbentuk assembler, compiler ataupun interpreter. Jadi language software
merupakan
bahasanya
dan
program
yang
ditulis
merupakan
program
aplikasinya. Language software berfungsi untuk menulis program dengan bahasa
yang lebih mudah dan akan menterjemahkannya ke dalam bahasa mesin agar
bisa dimengerti oleh komputer. Agar supaya program aplikasi tersebut dapat
berhasil dengan baik dalam memecahkan permasalahan yang besar dan rumit,
maka dibutuhkan suatu prosedur dan perencanaan yang baik di dalam
mengembangkannya.
32
Sekarang banyak program aplikasi yang tersedia dalam bentuk paket - paket
program (program packages). Ini adalah program aplikasi yang ditulis oleh orang
lain atau perusahaan perangkat lunak. Beberapa perusahaan perangkat lunak
telah memproduksi paket - paket perangkat lunak yang mempunyai reputasi
international. Program - program paket tersebut dapat diandalkan, dapat
memenuhi kebutuhan pemakai, dirancang dengan baik, relatif bebas dari
kesalahan
-
kesalahan,
user
friendly
(mudah
digunakan),
mempunyai
dokumentasi manual yang memadai, mampu dikembangkan untuk kebutuhan
mendatang, dan didukung perkembangannya (bila membeli paket ini, kalau
dikeluarkan versi terbaru hasil modifikasi atau perbaikan dari versi sebelumnya,
maka versi lama dapat ditukarkan hanya dengan sedikit pembayaran kembali).
Akan tetapi, bila permasalahannya bersifat khusus dan unik, sehingga tidak ada
paket - paket program yang sesuai untuk digunakan, maka dengan terpaksa
harus mengembangkan program aplikasi sendiri.
11.5.2.5. Perkembangan Software
Perkembangan software sistem komputer adalah sebagai berikut:
1. Perangkat lunak sebelum komputer generasi I
2. Perangkat lunak semasa komputer generasi I
3. Perangkat lunak bahasa pemrograman tingkat tinggi:
⇒ FORTRAN (1957)
⇒ LISP (1958)
⇒ ALGOL (1958)
⇒ COBOL (1959)
⇒ Logo (1960)
⇒ GPSS (1961)
⇒ GPSS (1961)
⇒ APL (1962)
⇒ BASIC (1964)
⇒ PL/I (1966)
⇒ Program terstruktur I (1968)
33
⇒ PILOT (1968)
⇒ FORTH (1969)
⇒ Pascal (1970)
⇒ SHRDLU (1971)
⇒ SAM76 (1971)
⇒ PROLOG (1972)
⇒ Smaltalk (1972)
⇒ C (1974)
⇒ COMAL (1974)
⇒ BASIC untuk PC (1975)
⇒ Modula - 2 (1977)
⇒ Ada (1979)
⇒ Selanjutnya perkembangan terjadi sangat cepat, baik banyak jenis
maupun versinya, misal visual dBase, Visual Foxpro, Visual Basic,
C++, visual C, Dhelpi, Java, dll
4. Perangkat lunak paket aplikasi
⇒ Electric pencil (1976)
⇒ WordStar (1979)
⇒ Apple writer (1979)
⇒ VisiCalc (1979)
⇒ dBase - III (1981)
⇒ Lotus 1 - 2 - 3 (1982)
⇒ Selanjutnya perkembangan terjadi sangat cepat, baik versi DOS
maupun visual
5. Perangkat lunak sistem operasi:
⇒ OS I (1954)
⇒ OS untuk mini computer I (1960)
⇒ UNIX (1969)
⇒ CP/M (1970)
⇒ MS - DOS (1980)
⇒ IBM OS/2 (1987)
⇒ masa selanjutnya perkembangan terjadi lebih cepat & banyak jenis,
windows, linux, dll
34
11.5.3. Teknologi Komunikasi Data/Jaringan Komputer
11.5.3.1. Alasan dan Keuntungan Jaringan Komputer
Kemajuan
teknologi
telekomunikasi
saat
ini
telah
berpengaruh
pada
perkembangan pengolahan data dalam SIM. Data - data dari satu tempat dapat
ditransmisikan ke tempat lain melalui jalur telekomunikasi. Transmisi data
diartikan sebagai proses pengiriman data dari satu sumber Pengiriman data pada
sistem berbasis komputer yang menggunakan sistem transmisi elektronik sering
disebut sebagai komunikasi data (data communication). Komunikasi data,
terbentuk dari interaksi beberapa terminal yang dihubungkan antara satu dengan
yang lainnya dengan cara - cara tertentu dengan tujuan untuk mengoptimalkan
proses pengolahan data.
Beberapa alasan perlunya komunikasi data dalam SIM adalah sbb:
1. Transaksi sering terjadi pada tempat berbeda yang berjauhan dari tempat
pengolahan data, sehingga data perlu dikirim ke tempat pengolahan dan
sebaliknya.
2. Penggunaan teknologi komunikasi yang didukung komputer seringkali lebih
efisien/murah dibandingkan cara pengiriman biasa.
3. Organisasi yang mempunyai beberapa tempat pengolahan data dapat
membagi tugas pengolahan data yang sibuk ke tempat pengolahan data lain
yang kurang sibuk.
4. Penghematan biaya perangkat keras, dimana sebuah perangkat keras yang
mahal dapat digunakan secara bersama oleh beberapa bagian yang berbeda
Keuntungan yang diperoleh dari penerapan teknologi jaringan komputer adalah:
1. Dapat melakukan pertukaran data atau file
2. Berbagi sumber daya misalnya pemakaian satu printer untuk beberapa
komputer yang terhubung dalam jaringan
3. Mempermudah komunikasi dalam suatu lingkungan kerja, misalnya dengan
adanya program E-mail atau Chatting
35
4. Apabila salah satu untit komputer terhubung ke internet melalui modem atau
LAN, maka semua atau sebagian unit komputer pada jaringan juga dapat
mengakses internet dengan metode sharing connection
Beberapa hal penting yang berhubungan dengan transmisi data adalah sebagai
berikut:
1. Media transmisi: kabel, optic fiber, sinar laser, satelit, microwave, dan lain lain
2. Kapasitas chanel transmisi (dalam satuan bps atau cps): narrowband (50 300 bps), voiceband (300 - 500 bps), wideband ( s/d 1.000.000 bps)
3. Tipe chanel transmisi: one - way transmission, two - way transmission, both way transmission
4. Kode transmisi: berbentuk bilangan biner dalam kode ASCII, boudot,
SBCDIC, EBCDIC
5. Mode transmisi: serial (synchronous atau asynchronous), paralel
6. Protokol: OSI/ISO,
7. Penanganan kesalahan transmisi: echo technigue, two parity check, cyclic
redundancy checking
11.5.3.2. Perangkat Keras Pendukung Jaringan Komputer
Beberapa perangkat keras pendukung proses transmisi data adalah sebagai
berikut:
1. Perangkat keras utama: input device, processing device, output device, mass
storage
2. Perangkat
keras
komunikasi:
modem,
multiplexer,
concentrator,
communication processor
Model komunikasi data meliputi terminal data sumber, encoder pengirim, kanal
pengiriman, decoder penerima, serta terminal tujuan data (Gambar 11.15).
36
Sumber
Encoder
Pengirim
Input
(DTE)
Transmitter
Kanal
Pengiriman
Decoder
Penerima
Tujuan
Media
transmisi
Receiver
Output
(DCE)
Gambar 11.15: Model komunikasi data dalam teknologi SIM
Jaringan komputer (computer network/network) merupakan jaringan dari sistem
komunikasi data yang melibatkan sebuah atau lebih sistem komputer yang
dihubungkan dengan jalur transmisi dan alat komunikasi membentuk satu sistem.
Komponen suatu jaringan komputer adalah node dan link.
1. Node adalah titik yang dapat menerima input data ke dalam jaringan atau
menghasilkan output informasi, atau kedua - duanya, misal printer atau alat
pencetak lainnya, PC, komputer mikro sampai mainframe, modem,
multiplexer, dan lain - lain
2. Link adalah chanel atau jalur transmisi atau carrier untuk arus data atau
informasi di antara node, misal kabel, microwave, satelit, laser, dan lain - lain
11.5.3.3. Topologi Jaringan Komputer
Jenis konfigurasi jaringan yang dapat diterapkan pada jaringan komunikasi data
meliputi jenis topologi:
1. Cincin (ring)
2. Bintang (star)
3. Pohon (tree)
4. Bus
Dalam topologi bus, jaringan hanya terhubung dengan satu saluran (Gambar
11.16).
37
Gambar 11.16: Konfigurasi jaringan komunikasi data jenis bus
Dalam topologi Ring (cincin), jaringan membentuk lingkaran tertutup seolah olah seperti cincin (Gambar 11.17).
Gambar 11.17: Konfigurasi jaringan komunikasi data jenis ring
Dalam topologi bintang (star), setiap node pada jaringan akan
berkomunikasi melalui node pusat atau konsentrator terlebih dahulu
sebelum menuju server. Jaringan lebih luas dan fleksibel dibandingkan
dengan dua topologi sebelumnya (Gambar 11.18).
Gambar 11.18: Konfigurasi jaringan komunikasi data jenis star
38
Dalam topologi pohon (tree), komputer pusat dihubungkan ke beberapa
komputer, dan masing-masing komputer ini dihubungkan ke beberapa
komputer lainnya, sehingga membentuk seperti pohon (Gambar 11.19).
Gambar 11.19: Konfigurasi jaringan komunikasi data jenis tree
11.5.3.4. Macam Jaringan Komputer
Berdasarkan luasnya jangkauan, jaringan komunikasi data dapat dibedakan
menjadi tiga kelompok, yaitu:
1. Workgroup, yaitu jaringan yang menghubungkan beberapa komputer dalam
jumlah sedikit dalam sebuah ruangan
2. Local Area Network/LAN, yaitu suatu jaringan komunikasi data yang luas
jangkauannya meliputi suatu area lokal tertentu. Misal jaringan komunikasi
data di suatu gedung.
3. Metropolitan Area Network/MAN, yaitu suatu jaringan komunikasi data yang
luas jangkauannya meliputi area dalam satu kota. Misal jaringan komunikasi
data di kota Jakarta.
4. Wide Area Network/WAN, yaitu suatu jaringan komunikasi data yang luas
jangkauannya meliputi antar kota atau antar negara. Misal jaringan
komunikasi data pada Internet.
11.5.3.5. Sistem Operasi Jaringan Komputer
Beberapa sistem operasi yang dapat digunakan dalam sistem jaringan komputer,
adalah:
39
1. Microsoft Windows: Windows NT, Windows 2000
2. Linux/Unix
3. Novell Netware
11.5.3.6. Media Transmisi dalam Jaringan Komputer
Media transmisi data yang dapat digunakan untuk komunikasi data/jaringan
komputer, yaitu:
1. Kabel Twisted Pair
Sistem jaringan tertua, sistem telex, menggunakan kabel Twisted Pair untuk
melakukan transmisi data. Kabel Twisted Pair adalah kabel telepon biasa.
Terdiri dari dua buah kabel kawat tembaga. Kabel ini dapat menghubungkan
komputer dengan jarak 4,8 km tanpa alat penguat sinyal, kecepatan transmisi
64 Kbps.
Namun dengan adanya perkembangan teknologi kabel Twisted Pair ini saat
ini ada 2 macam yaitu jenis Shielded Twisted Pair (STP) dan Unshielded
Twisted Pair (UTP). Kemajuan ini ditandai dengan bertambahnya kabel kawat
di dalamnya dan peningkatan kecepatan laju data sampai dengan 100 Mbps.
Kabel STP lebih tahan terhadap interferensi daripada UTP karena adanya
pembungkus di luarnya, tetapi sulit didapat dipasaran, dan kalaupun ada
harganya mahal.
Kabel ini memerlukan konektor RJ-45 untuk menghubungkan dengan hub
atau dengan NIC atau alat lainnya.
2. Kabel Coaxial
Pada umumnya media transmisi pada LAN menggunakan kabel coaxial,
kabel ini juga dapat mengirimkan data suara dan gambar. Kabel coxial terdiri
dari kabel inti dan kabel pelindung. Kabel inti terletak dibagian tengah, terbuat
dari kawat tembaga pejal, kabel ini pada umumnya berjumlah satu, dua
(twinaxial) atau tiga (triaxial). Kabel pelindung berasal dari kawat serabut
tembaga atau selongsong alumunium. Antara kabel inti dan kabel pelindung
terdapat isolator, di bagian luar dibungkus oleh bahan teflon atau PVC.
Kabel ini mempunyai lebar pita 400 Mhz dan sanggup menghantarkan data
sampai dengan kecepatan 20 Mbps.
3. Kabel Fiber Optic
40
Kabel ini muncul pada akhir 1970-an di dunia komunikasi. Mula-mula hanya
untuk jaringan metropolitan, tetapi lambat laun karena harganya turun dipakai
untuk LAN.
Kabel ini memiliki lebar pita yang panjang, dapat menghubungkan komputer
dengan jarak 800 km tanpa bantuan alat penguat sinyal dan kecepatan
transmisinya mencapai 500 Mbps.
4. Microwave (Gelombang radio)
Jaringan komputer menggunakan saluran kabel akan mengalami masalah
apabila harus melewati medan berat, untuk itu jenis ini menjadi alternatif.
Saluran microwave hanya mampu menghubungkan dua buah komputer saja,
karena pancaran sinyal microwave membentuk garis lurus, maka komputer
yang dihubungkan harus berada pada jalur gelombang itu. Bila kedua
komputer itu letaknya berjauhan, maka di antara keduanya perlu dipasang
repeater yang berfungsi untuk memancarkan sinyal ke suatu tujuan.
11.5.3.7. Teknologi Jaringan LAN
1. ARCnet
ARCnet diciptakan oleh Datapoint Corporation, sebagian protokol LAN mengikuti
standar IEEE (Institut of Electronic and Electrical Engineers). ARCnet beroperasi
dengan kecepatan maksimum 2,5 Mbps, rentang jaringan bisa mencapai 6100
m. Media transmisi data yang digunakan adalah kabel coaxial, sedang metode
akes yang digunakan adalah token passing. Token yaitu beberapa bit tanda yang
selalu bergerak mengitari masing-masing workstation. Suatu workstation baru
bisa mengirim data apabila telah mendapatkan tanda tersebut.
Sesuai dengan NIC (Network Interface Card) yang digunakan, ARCnet dibagi
menjadi dua macam, yaitu: ARCnet low impedence dan ARCnet High
impedence.
41
Tabel 11.3: Komponen ARCnet low/high impedence
NAMA KOMPONEN
NIC (Network Interface Card)
Passive Hub
Active Hub
BNC conector jack
BNC terminator
BNC T-connector
Active link
Kabel
KEGUNAAN
Kartu penghubung jaringan yang dipasang pada setiap
workstation dan file server
Menghubungkan jalur dari file server/active hub ke
workstation. Passive Hub mempunyai 4 buah port
sebagai tempat ujung kabel yang akan dihubungkan
Menghubungkan jalur dari file server/active hub dengan
file server lain, active hub lain, passive hub lain atau
workstation. Alat ini mempunyai 8 buah port
Berfungsi sebagai pengikat ujung kabel ke peralatan
network
Untuk mengakhiri ujung port passive hub yang terbuka
(93 ohm)
Menghubungkan NIC dengan kabel jaringan. Alat ini
hanya dipasang pada ARCnet high impedence
Alat ini dipakai pada sistem high impedence, untuk
menghubungkan 2 jalur secara paralel
Kabel yang digunakan adalah kabel coaxial RG-62/U 93
Ohm
Aturan instalasi komponen ARCnet low impedence adalah:
1. Topologi jaringan berbentuk tree
2. Active hub dapat dihubungkan dengan active hub, passive hub dan
workstation
3. Gunakan passive hub untuk menghubungkan satu port active hub dengan
dua atau tiga buah workstation. Dua buah passive hub tidak dapat
dihubungkan secara seri
4. File server, workstation dan bridge dapat dipasang dimana saja
5. Jangan membentuk loop (saluran yang kembali ke titik semula)
6. Tutup port passive hub yang terbuka dengan menggunakan BNC terminating
plug (terminator)
7. Jangan sampai menekuk kabel secara tajam
Batas rentang ARCnet low impedence adalah:
1. Jarak maksimum rentang kabel adalah 6100 m.
2. Jarak maksimum 2 buah active hub adalah 610 m
3. Jarak maksimum antara active hub dengan workstation adalah 6100 m
4. Jarak maksimum antara active hub dengan passive hub adalah 30,5 m
42
5. Jarak maksimum antara passive hub dengan workstation adalah 30,5 m
Aturan instalasi komponen ARCnet high impedence adalah:
1. Topologi jaringan berbentuk bus
2. Gunakan T-connector untuk menghubungkan workstation dengan kabel
jaringan
3. Ujung kabel jaringan harus ditutup dengan BNC terminating plug
4. Jangan membentuk loop (saluran yang kembali ke titik semula)
Batas rentang ARCnet high impedence adalah:
1. Jarak maksimum rentang kabel adalah 6100 m
2. Jarak maksimum NIC yang dihubungkan secara seri adalah 8 buah
3. Jarak minimum antara dua T-connector adalah 0,9 m
4. Panjang kabel maksimum dimana NIC dihubungkan secara seri adalah 305 m
5. Jarak maksimum antara dua active hub dimana diantaranya tidak terdapat
NIC yang terhubung seri adalah 610 m
2. Ethernet
Zerox mengembangkan sistem LAN dengan nama Ethernet, dengan bentuk
protokol yang sedikit berbeda dengan standar IEEE 802.3, dan dalam prakteknya
kedua protokol ini dianggap sama. Produk yang kompatibel dengan Ethernet di
pasaran antara lain 3COM, Ungermann-Bass, Intercom, dan Ohio Scientific.
Kabel yang digunakan adalah kabel coaxial dengan rentang jaringan bisa
mencapai 2500 m dengan kecepatan maksimum 10 Mbps. Sesuai dengan jenis
kabel yang digunakan, sistem Ethernet dibagi menjadi 2 macam, yaitu:
1. Thin Ethernet
2. Thick Ethernet
Komponen perangkat keras thin Ethernet adalah ditunjukkan oleh Tabel 11.4.
43
Tabel 11.4: Komponen perangkat keras thin Ethernet
NAMA KOMPONEN
NIC (Network Interface Card)
BNC connector jack
BNC barred connector
BNC terminator
BNC T-connector
Repeater
Kabel
KEGUNAAN
Sama dengan NIC pada ARCnet
Sama dengan NIC pada ARCnet
Berfungsi menghubungkan dua potong kabel
Sama dengan NIC pada ARCnet dengan besar
tahanan 500 Ohm
Sama dengan NIC pada ARCnet
Menghubungkan dua buah trunk segment dan
menguatkan sinyal dalam kabel jaringan
Digunakan kabel coaxial RG58 A/I 50 Ohm dengan
diameter 0,2 inchi
Aturan instalasi komponen thin Ethernet adalah:
1. Kedua ujung trunk segment harus ditutup dengan BNC terminator. Salah satu
terminator harus dihubungkan ke tanah /arde
2. Jumlah BNC barrel connector diusahakan sekecil mungkin
Batas rentang thin Ethernet adalah:
1. Jumlah maksimum trunk segment 5 buah
2. Panjang maksimum trunk segment 185 m
3. Panjang maksimum seluruh kabel 925 m
4. Jumlah maksimum workstation yang terhubung dengan satu trunk segment =
30 (repeater dihitung sebagai 1 workstation pada setiap trunk segment)
5. Jarak minimum antara dua buah BNC T-connector 0,5 m
Aturan instalasi komponen Thick Ethernet:
1. Kedua ujung trunk segment harus ditutup dengan BNC terminator, salah satu
terminator harus dihubungkan ke tanah/arde
2. Jumlah BNC barrel connector diusahakan sekecil mungkin
Batas rentang thick Ethernet adalah:
1. Jumlah maksimum trunk segment 5 buah
2. Panjang maksimum trunk segment 500 m
3. Panjang maksimum seluruh kabel 2500 m
4. Jumlah maksimum workstation yang terhubung dengan satu trunk segment =
100 (repeater dihitung sebagai 1 workstation pada setiap trunk segment)
44
5. Jarak minimum antara dua buah tranceiver 2,5 m
6. Panjang maksimum kabel tranceiver 50 m
Komponen perangkat keras thick Ethernet adalah seperti Tabel 11.5.
Tabel 11.5: Komponen perangkat keras thick Ethernet
NAMA KOMPONEN
NIC (Network Interface Card)
Tranceiver
Kabel tranceiver
DIX connector
N-series male connector
Series barred connector
N-series terminator
Repeater
Kabel
KEGUNAAN
Sama dengan NIC pada ARCnet
Menghubungkan kabel tranceiver dengan kabel
jaringan
Menghubungkan NIC dan tranceiver
Alat ini dipasang pada kedua ujung kabel
tranceiver untuk mengikat hubungan dengan NIC
dan tranceiver
Dipasang pada kedua ujung kabel sebagai
pengikat hubungan dengan tranceiver
Sebagai penghubung dua buah potongan kabel
Sebagai penutup ujung saluran trunk segment,
dengan tahanan sebesar 50 Ohm dan salah satu
ujungnya harus dihubungkan dengan tanah/arde.
Alat ini dipasang pada N-series male connector
Menghubungkan dua buah trunk segment dan
menguatkan sinyal dalam kabel jaringan
Digunakan kabel coaxial 50 Ohm dengan diameter
0,4 inchi
3. IBM Token Ring
Sesuai dengan namanya, sistem ini dikembangkan oleh IBM. Protokol sistem ini
mengikuti standar IEEE 802,5. Bentuk topologinya adalah kombinasi ring dan
star. Pada bagian pusat terdapat jalur melingkar dan masing - masing
workstation dihubungkan ke bagian pusat dengan sebuah kabel. Kecepatan
transmisi data bisa mencapai 16 Mbps, sedangkan metode akses yang
digunakan adalah token ring.
Komponen perangkat keras IBM Token Ring ditunjukkan seperti Tabel 11.6.
45
Tabel 11.6: Komponen perangkat keras IBM Token Ring
NAMA KOMPONEN
Adapter
IBM 8228 Multistation unit
IBM 8228 Setup Aid
IBM Token Ring Network
adapter cable
Patch Cable
KEGUNAAN
Istilah NIC untuk IBM token ring
Sebagai titik pusat dimana kabel-kabel dari masingmasing workstation dan file server dihubungkan
Sebagai pengontrol 8228 unit sebelum diinstal
Kabel IBM tipe 6 sepanjang 8 feet, ujung pertama
dihubungkan dengan port adapter atau TRN/A adapter,
sedangkan ujung lainnya dengan sebuah patch cable
atau 8228 unit
Kabel IBM tipe 6 dimana kedua ujungnya dipasang
connector. Kabel ini dihubungkan dengan kabel lain,
adapter cable atau 8228 unit
Aturan instalasi komponen IBM Token Ring adalah:
1. Workstation yang berada dalam jarak 8 feet dengan 8228 unit dapat
dihubungkan dengan menggunakan adapter cable 8 feet, jika jaraknya lebih
dari 8 feet, maka bisa digunakan beberapa patch cable
2. Unit dihubungkan satu sama lain dengan patch cable hingga membentuk
jalur memutar (ring). Setiap 8228 unit mempunyai dua tempat R1 dan R0
3. Patch Cable sebaiknya jangan dibelah
4. Patch Cable tidak boleh digelar keluar gedung, mengalir di daerah panas
diatas 75 derajat celcius atau daerah medan magnet
5. Kabel yang digelar di atas lantai harus dilindungi
6. Patch Cable sebaiknya tidak dipasang dalam pipa
Batas rentang thick Ethernet adalah:
1. Jumlah maksimum workstation = 96
2. Jumlah maksimum 8228 unit = 12
3. Jarak maksimum patch cable yang dipasang antara 8228 unit dan
workstation (tidak termasuk adapter cable 8 feet) = 45 m (150 feet)
4. Jarak maksimum patch cable yang dipasang antara dua buah 8228 unit= 150
feet (=45 m)
5. Jarak maksimum path cable yang terhubung ke 8228 unit = 400 feet (1200 m)
46
11.5.3.8. Manajemen Pemakai dalam Teknologi Jaringan LAN
1. Pemakai (user)
Netware mengelompokkan user dalam 3 kelompok tingkatan, yaitu: Supervisor,
Manajer dan Pemakai biasa. Pembagian ini berkaitan erat dengan keleluasaan
kerja yang dimiliki.
Supervisor adalah pemakai LAN tingkat tertinggi, pemakai ini bisa mengakses
semua utility netware dan seluruh directory disk file server, dan user ini pula yang
bertanggung jawab atas semua kerusakan yang terjadi pada file server, pada
umumnya user tingkat supervisor ini dipasang dengan 2 buah nama user.
Tingkat kedua adalah Manajer, nama-nama yang ditunjuk sebagai manajer dipilih
sendiri oleh supervisor. Manajer mempunyai kekuasaan memasukkan nama
pemakai lain dibawahnya dan sekaligus membatasi keleluasaan mereka.
Manajer ini sering disebut Group Manager, karena ia mempunyai Group/Anggota
dibawahnya.
Pemakai tingkat ketiga yaitu pemakai biasa. Nama dan keleluasaan kerja mereka
dimasukkan oleh manajer masing-masing atau supervisor.
Netware juga menyediakan nama GUEST untuk dipakai oleh orang luar/tamu.
User ini terbentuk secara otomatis pada saat instalasi.
2. Group
Pemakai LAN bisa dikelompokkan menjadi beberapa group. Misalnya, Group
Accounting, Group Marketing, dan lain - lain. Masing-masing anggota dalam satu
group mempunyai keleluasaan yang sama. Yang membentuk group utama dan
manajernya adalah supervisor. Group Manajer bertugas merawat nama para
anggotanya, dan ia juga bisa membentuk group baru dibawahnya.
47
Secara otomatis, pemakai - pemakai yang baru dibuat akan menjadi anggota
Group EVERYONE.
3 Utility Syscon
Syscon yaitu Utility Netware yang berhubungan erat dengan masalah pemakai
atau group. Utility ini berfungsi mengontrol Accounting, group, pemakai LAN dan
masalah keamanan. SYSCON melayani pemakai sesuai tingkatannya. Seluruh
item yang ada pada utility ini bisa dioperasikan oleh Supervisor.
4. Group Information
Dalam Group Information dan User Information, secara umum ada beberapa
fungsi tombol yang bisa dipakai pada menu SYSCON, yaitu:
INS
:
menambah
Del
:
menghapus/mengurangi
F5
:
memilih
ESC
:
mundur ke menu sebelumnya
Group Information digunakan untuk me-manage group, menetapkan manajer dan
anggotanya, serta membatasi penggunaan direktori bagi anggota group itu.
Sub menu Group Information adalah sebagai berikut:
1. Full Name, yaitu nama lengkap Group
2. Managed User and Groups, Group bisa berfungsi sebagai manajer yang
membawahi beberapa Group lain
3. Managers, yaitu untuk memasukkan/merawat nama-nama manajer Group
4. Member List, item ini digunakan untuk memasukkan/merawat anggota Group
secara satu persatu
5. Other Information: untuk melihat ID (Nomor Identitas Group)
6. Trustee Directory Assignments, yaitu untuk memasukkan/merawat hak akses
directory file server bagi Group tertentu (lihat Tabel 11.7)
48
7. Trustee File Assigments, yaitu untuk memasukkan/merawat hak akses file bagi
Group tertentu (lihat Tabel 11.8)
5. User Information
Jika item ini dipilih, maka akan muncul daftar nama pemakai dalam box User
Names. Setelah memilih/membuat user, maka akan ditampilkan sub menu user
information, yaitu:
1. Account Balance: berhubungan dengan masalah tagihan yang harus dibayar
oleh pemakai dalam sistem LAN yang disewakan
2. Account Restrictions: keamanan bagi pemakai yang bersangkutan, setelah
memilih ini akan ditampilkan box isian Account Restriction for User, yang
berisi: keaktifan pemakai, jangka waktu pemakaian, banyaknya workstation
yang bisa dipakai oleh pemakai tersebut, pemakai bisa mengubah
passwordnya sendiri atau tidak
3. Change Password: memasukkan/mengubah password
4. Full Name: nama lengkap pemakai
5. Group Belonged To: pemakai sebagai anggota suatu group
6. Intruder Lockout Status: informasi jumlah orang lain yang berusaha
memasuki LAN dengan menggunakan nama pemakai tersebut (hanya nama
yang salah menggunakan sandi saat login yang dicatat)
7. Login Script: untuk memasukkan/merawat login script pemakai yang
bersangkutan
8. Manager Users and Group: bila pemakai berfungsi sebagai manajer atau
manajer user account, item ini digunakan untuk menentukan nama-nama
pemakai/group yang menjadi bawahannya
9. Managers: untuk memasukkan nama manajer dari pemakai saat ini
10. Other Information: melihat ID Number pemakai dan kapasitas pemakaian disk
file server
11. Security Equivalences: mengatur agar pemakai saat ini dapat mempunyai
hak yang sama dengan pemakai lain (hak akses directory dan file)
12. Stations Restrictions: penguncian station/workstation pada nomor tertentu.
13. Time Restrictions: jam kerja pemakai
49
14. Trustee Directory Assignments: hak kepada pemakai untuk mengakses
directory tertentu dalam file server dan sekaligus menentukan sejauh mana
pemakai tersebut bisa bekerja dalam directory itu
15. Trustee File Assignments: hak kepada pemakai untuk mengakses file dalam
directory server dan sekaligus menentukan sejauh mana pemakai tersebut
bisa menggunakan file tersebut
16. Volume Restrictions: pembatasan kapasitas disk yang digunakan
Tabel 11.7: Hak akses suatu directory
KODE
S
KEPANJANGAN
Supervisor
R
Read
W
C
Write
Create
E
Erase
M
Modify
F
A
File Scan
Access Control
KETERANGAN
Hak tertinggi atas directory, file dan subdirectory di
dalamnya. Pemakai yang memiliki hak ini dapat
memberi segala macam hak atas directory kepada
orang lain
Hak membuka/menjalankan file data/program di dalam
directory
Hak membuka dan memodifikasi file di dalam directory
Hak membentuk file dan subdirectory baru di dalam
directory
Hak menghapus directory, file dan subdirectory di
dalamnya
Hak merubah atribut dan nama directory, file dan
subdirectory di dalamnya
Hak melihat directory beserta isinya
Hak memberikan hak atas directory dan file
didalamnya (kecuali supervisor) kepada orang lain
Tabel 11.7:Hak Akses suatu file
KODE
S
KEPANJANGAN
Supervisor
R
W
C
E
M
F
A
Read
Write
Create
Erase
Modify
File Scan
Access Control
KETERANGAN
Hak tertinggi atas file. Pemakai yang memiliki hak ini
dapat memberi segala macam hak atas file kepada
orang lain
Hak membuka/menjalankan file data/program
Hak membuka dan memodifikasi file di dalam directory
Hak memunculkan kembali file yang telah dihapus
Hak menghapus file
Hak merubah atribut nama file
Hak melihat file
Hak memberikan hak atas file kepada orang lain
(kecuali supervisor)
50
11.5.3.9. Protokol Jaringan
1. OSI Layer
Berdasarkan pada model OSI (Open System Information) yang diusulkan oleh
ISO (International Standart Organization) layer jaringan terbagi atas 7 tingkatan,
yaitu:
1. Physical Layer
Berfungsi dalam pengiriman raw bit ke channel komunikasi. Atau dengan
kata lain layer ini menangani sistim pengiriman data per bit secara fisik pada
kanal komunikasi.
2. Data Link Layer
Membagi data menjadi paket-paket dan menangani pengiriman data.
Sebagai fasilitas transmisi raw data dan mentransformasikan data tersebut ke
saluran bebas kesalahan transmisi, dengan memecah data menjadi frame.
3. Network Layer
Pengendalian operasi subnet, menentukan bagaimana route pengiriman
paket dari sumber ke tujuan. Mengatur sistem transmisi dan pencarian
jalur/route.
4. Transport Layer
Memahami media pengiriman yang dipakai, seperti multiplexing, arah dan
kecepatan. Menerima data dari session layer, membuat koneksi jaringan
yang berbeda bagi setiap koneksi.
5. Session Layer
Mempertahankan jalur yang dilalui oleh data, antarmuka antara user dan
jaringan. Mengendalikan dialog (manajemen token) dan sinkronisasi bila
terjadi crash data.
6. Presentation Layer
Mengatur data struktur, mengkonversi dari representation komputer menjadi
standar jaringan dan sebaliknya, encoding data, memberikan penyelesaian
umum kepada user, seperti encryption dan data compression.
7. Application Layer
Memberikan fasilitas aplikasi jaringan untuk user, seperti: database jaringan
(Oracle, Mysql, Postgress), word processing, dll.
51
2. TCP/IP Layer
Hampir sama dengan OSI layer, TCP/IP Layer juga dibagi - bagi menjadi
beberapa lapis kumpulan protokol yang bertingkat. Lapisan dalam TCP/IP dari
bawah ke atas adalah sebagai berikut:
1. Network Interface Layer/Physical Layer
Bertanggung jawab mengirim dan menerima data ke dan dari media fisik.
Media fisiknya dapat berupa Ethernet, token ring, kabel, serat optik, frame
relay atau gelombang radio. Karena tugasnya ini, protokol pada layer ini harus
mampu menerjemahkan sinyal listrik menjadi data digital yang dimengerti
komputer, yang berasal dari peralatan lain yang sejenis.
2. Internet Layer/Network Layer
Protokol yang berada pada layer ini bertanggung jawab dalam proses
pengiriman paket ke alamat yang tepat. Pada layer ini terdapat tiga macam
protokol, yaitu IP, ARP, dan ICMP.
3. Transport Layer
Berisi protokol yang bertanggung jawab untuk mengadakan komunikasi antara
dua host/komputer. Kedua protokol tersebut ialah TCP (Transmission Control
Protocol) dan UDP (User Datagram Protocol). Protokol ini bertugas mengatur
komunikasi antara host dan pengecekan kesalahan. Data dibagi kedalam
beberapa paket yang dikirim ke lapisan internet dengan sebuah header yang
mengandung alamat tujuan atau sumber dan checksum. Pada si-penerima
checksum akan diperiksa apakah paket tersebut ada yang hilang di
perjalanan.
3. Application Layer
Pada layer ini terletak semua aplikasi yang menggunakan TCP/IP ini. Lapisan
ini melayani permintaan pemakai untuk mengirim dan menerima data. Data ini
kemudian disampaikan ke lapisan transport untuk diproses lebih lanjut.
Application Layer
TCP/IP
Stack
52
(SMTP, FTP, HTTP, dll)
Transport Layer
(TCP, UDP)
Internet Layer
(IP, ICMP,ARP)
Network Interface Layer
(Ethernet, X25, SLIP, PPP)
Gambar 11.20. Protokol ISO/OSI
11.6. Perancangan Pengendalian Secara Umum
Suatu SIM sebagai suatu sistem yang terbuka tidak dapat dijamin sebagai suatu
sistem yang bebas dari kesalahan - kesalahan, kekurangan - kekurangan, dan
penyelewengan - penyelewengan umum lainnya. Oleh karena itu pengendalian
harus diterapkan untuk mencegah atau menjaga terjadinya hal - hal yang tidak
diinginkan tersebut. Pengendalian SIM berguna untuk melindungi dirinya sendiri
aga dapat terus melangsungkan hidupnya.
Pengendalian SIM dapat dikategorikan menjadi dua macam, yaitu:
1. Pengendalian secara umum (general control)
2. Pengendalian aplikasi (application control)
Detail tentang pengendalian secara umum telah dibahasa dalam Bab IV.
53
11.7. Laporan Perancangan Sistem Secara Umum
Laporan perancangan sistem secara umum perlu dibuat dan diberikan kepada
pemakai sistem dan manajemen untuk dikoreksi dan mendapatkan saran dan
pendapat serta perbaikan. Tahap perancangan sistem secara terinci tidak akan
dilakukan jika perancangan sistem secara umum belum disetujui oleh
pemakai/manajemen. Apabila laporan perancangan sistem secara umum tidak
dibuat, kemudian langsung dibuat perancangan sistem terinci dan ternyata
pemakai/manajemen menolak perancangan umum, maka pekerjaan tersebut
menjadi sia - sia dan harus dimulai dari awal kembali.
Download