BY JI A A N R A P N RAHARDYA INFORMASI LINGKUNGAN EXTERNA DAN INTERNA SSP RESEPTOR SENSORIK Bagian neuron yang menimbulkan potensial aksi pada neuron dan juga merupakan tranduser yang mengubah bentuk energi ke neuron Peranan susunan saraf pusat adalah untuk meneliti, mengevaluasi, dan mengolah informasi yang diterima. Jadi susunan saraf pusat adalah organ yang berfungsi untuk melakukan integrasi dan koordinasi. • Otak manusia bagian dari sistem saraf yang terdapat didalam tubuh dan letaknya terdapat dibagian yang paling atas dari susunan tubuhnya. • Otak terbagi: otak depan, otak belakang dan otak bagian tengah • Diantaranya terdapat batang otak atau Brainstem dan yang terakhir adalah Modulla Spinalis atau sum-sum tulang belakang yang menjadi tempat berlalunya jalur saraf baik yang menuju ke otak maupun sebaliknya. • Reseptor sensorik seringkali bersatu dengan sel-sel non saraf yang melingkupinya dan membentuk alat indera. • Reseptor di tiap alat indera disesuaikan untuk melakukan respon terhadap satu bentuk energi tertentu. Tranduser yang mengubah bentuk energi ke neuron Kimia Gelombang suara Elektromagnetik cahaya Mekanik Suhu BENTUK ENERGI PERSEPSI PENGOLAHAN SENSORIK PENGERTIAN Reseptor sensorik yang khas untuk merespon energi tertentu INDERA Proses Perolehan Informasi PERSEPSI: Proses penafsiran stimulus yang telah ada di dalam otak manusia. Meskipun alat yang digunakan untuk memperoleh stimulus sama pada setiap manusia akan tetapi interpretasinya pasti tetap berbeda. Hal ini disebabkan adanya hal-hal yang mempengaruhi adanya persepsi manusia. Hal-hal yang mempengaruhi adanya persepsi manusia adalah sebagai berikut: 1. PERHATIAN Adanya perbedaan fokus antara satu orang dengan orang yang lain akan menyebabkan perbedaan persepsi antar manusia. 2. SET Harapan seseorang terhadap rangsangan yang akan timbul. 3. KEBUTUHAN Kebutuhan-kebutuhan sesaat atau yang menetap pada setiap manusia akan menimbulkan persepsi yang berbeda pada manusia. 4. SISTEM NILAI Sistem nilai pada suatu masyarakat akan mempengaruhi model pemikiran manusia, sehingga sangat mempengaruhi terhadap persepsinya. 5. CIRI KEPRIBADIAN Ciri kepribadian akan mempengaruhi perepsi seseorang. 6. GANGGUAN KEJIWAAN Gangguan kejiwaan akan dapat menimbulkan kesalahan persepsi yang disebut dengan halusinasi. • Pada dasarnya beberapa tingkat sensitivitas merupakan dasar dari semua sel organisme, akan tetapi sensitivitas berkembang sangat baik pada sel-sel saraf tertentu. • Fungsi sel-sel saraf tersebut adalah membentuk impulsimpuls yang pada akhirnya mengaktifkan otot-otot dan kelenjar-kelenjar yang mengakibatkan timbulnya bentuk-bentuk tingkah laku tertentu. • Suatu pencatatan indera akan timbul bilamana suatu kekuatan fisik atau substansi merangsang salah satu organ akhir urat saraf tertentu. • Hal ini menghasilkan sebuah tingkah laku yang sesuai dengan Cortex Cerebrum dimana saraf ini berakhir. Taste Pathways Saliva production ADAPTASI Apabila rangsangan dengan kekuatan konstan dikenakan pada reseptor, maka frekwensi potensial aksi pada saraf sensoriknya akan menurun beberapa saat. INDERA PENCIUMAN Indera Penciuman dan Pengecapan berhubungan dengan Perasaan Visceral Cita rasa (flavour) merupakan sensasi yang dtimbulkan oleh rasa, bau dan rangsangan mulutnya (gabungan rasa kecap dan baunya) Reseptor Indera Penciuman KEMORESEPTOR Dirangsang oleh respon dari zat-zat terlarut pada cairan hidung TELERESEPTOR (Reseptor Jauh) Reseptor yang berhubungan dengan peristiwa yang terjadi di tempat jauh. Letak Indera Penciuman Membran mukosa hidung Dibagian atap rongga hidung Dekat septum nasi Luas 5 cm2 Berpigmen kekuning-kuningan Jumlah sel reseptor 10-20 juta. Neuron mempunyai dendrit pendek dan tebal dengan ujung melebar (olfactory rods) dan bersilia yang menjulur ke permukaan hidung. Reseptor hanya menjawab dari zat yang bersentuhan dengan epitel penciuman dan zat yang larut dalam mukosa hidung dan harus mudah menguap. General Mechanism of Olfactory Transduction Penghantaran sensasi bau ke SSP Zat yang berbau sel olfactorio (reseptor) Bulbus olfactorius Tractus olfactorius Hipotalamus Talamus Hipokampus Nuclei Batang Otak Ambang penciuman pada berbagai bahan (mg/L udara) Ethyl eter Chloroform Pyridine Minyak pepermint Iodoform Butyric acid Prophyl mercaptan Methyl mercaptan 5,83 3,30 3 x 10-2 2 x 10-2 2 x 10-2 9 x 10-3 6 x 10-3 4 x 10-7 Manusia dapat membedakan 2000-4000 bau Konsentrasi zat berbau harus berbeda 30% Arah bau ditentukan oleh selisih waktu datangnya molekul bau pada ke-2 lubang hidung. Dari bbp penelitian diketahui terdapat hubungan erat antara penciuman dengan fungsi seksual. Indera penciuman wanita yang sedang ovulasi dapat menjadi lebih peka. Hidung tersumbat dapat disebabkan oleh beberapa hal, seperti pembengkakan konka atau bagian dari saluran udara hidung yang letaknya di bagian dalam batang hidung mengalami pembengkakan sehingga menyumbat aliran udara. Hal ini diakibatkan karena radang akibat infeksi (misalkan influenza), alergi, dll; atau adanya polip yang menyumbat aliran udara yang masuk ke dalam rongga hidung. Mendengus……. Merupakan gerakan yang menyertakan kontraksi bagian bawah lubang hidung pada septum untuk membantu membiasakan arus udara ke atas. Merupakan gerakan semirefleks (untuk bau yang menarik perhatian). Peningkatan sensasi bau melalui mekanisme: Bagian rongga hidung yang mengandung reseptor pencium mendapat ventilasi udara yang sedikit. Udara bergerak melalui bagian bawah rongga hidung pada stiap siklus pernafasan mengenai mukus membrana penciuman. Jumlah udara yang yang mencapai bagian ini akan meningkat dengan mendengus. Peranan serabut nyeri pada hidung Ujung serabut nyeri nervus trigeminus ditemukan pada membrana mukosa hidung. Serabut ini terangsang oleh zat yang menyengat. Perasaan menyengat komponen yang timbul dari trigeminus merupakan komponen dari bau yang khas dari zat tersebut (mis klor, mentol, formalin dll). Ujung-ujung ini juga bertanggung jawab untuk emnimbulkan reflek bersin, mengeluarkan air mata, seska nafas dll. Sensasi primer pada penciuman Bau kamfer Bau musky (bahan utama pembuat parfum) Bau harum Bau permen Bau eter Bau pidas Bau busuk Kelainan menghidu antara lain: Anosmia, yaitu hilangnya daya membau. Hiposmia yaitu berkurangnya kepekaan membau Disosmia yaitu distorsi daya membau. Pada manusia ditemukan beberapa jenis anosmia yang berlainan dimana kelainan-kelainan ini diperkirakan disebabkan oleh gangguan fungsi pada reseptor bau. Ambang penciuman meningkat seiring dengan pertambahan usia dan lebih dari 75% orang berusia di atas 80 tahun mengalami gangguan identifikasi bau. Indera Pengecapan Organ : LIDAH Reseptor : Putik Kecap (Taste Bud) Sifat : Kemoreseptor Putik Kecap Terdiri dari 40 sel epitel (Sel Kecap) Tiap sel mempunyai mikrofili (rambut kecap) yang merupakan reseptor bagi rasa primer. Panjang: 2-3 u dan Lebar 0,2 u Jumlah putik kecap : 10.000 buah. Putik kecap dapat mengalami degenerasi dan biasanya diganti dengan sel baru setiap 7 hari. Semakin tua usia seseorang, maka semakin rendah jumlah putik kecapnya. Organization of Taste Receptors LETAK Dinding papila circumvalata Jumlahnya banyak, membentuk huruf V ke arah posterior lidah. Dinding papila foliata Jumlahnya sedang, pada lipatan sepanjang permukaan posterior lidah. Dinding papila fungiformis Jumlahnya sedang, pada permukaan depan lidah. Selain itu juga dijumpai pada: Palatum Tonsil Sekitar vasopharynk Setiap putik kecap dapat merasakan 4 rasa primer tetapi dengan tingkatan berbeda. Misalnya: Asam dan asin : tepi lidah Manis : ujung lidah Pahit : belakang lidah Taste Taste Pathways Saliva production FAKTOR YANG MEMPENGARUHI RASA 1. SENYAWA KIMIA a. Rasa ASAM Intensitas rasa ditentukan oleh konsentrasi ion H+ yang dihasilkan dari hidrolisis asam. b. Rasa ASIN Ditimbulkan oleh garam-garam yang terionisasi c. Rasa PAHIT Disebabkan oleh alkaloid. Mis. Kafein, quinin, striknin, nikotin. d.Rasa MANIS Disebabkan senyawa organik alifatik yang mengandung gugus OH, beberapa asam amino, aldehid dan gliserol. Zat kimia organik: gula, glikol, alkohol, aldehida, keton, amida, ester, asam amino, asam sulfonat, asam halogen. Zat Kimia an organik: Garam anorganik dari timah hitam dan berilium. 2. SUHU Sensitivitas berkurang pada perubahan suhu yang dapt menimbulkan perbedaan rasa. Makanan atau minuman yang terlalu panas dapat merusak taste bud, tetapi sel yang rusak akan diganti dalam beberapa hari. Makanan yang digin dapat “membius” putik kecap, sehingga tidak peka lagi. 3. KONSENTRASI Threshold atau ambang rasa merupakan batas terendah suatu rasa, agar masih bisa dirasakan. Threshold dapat tidak sama pada setiap orang dan tidak sama pada arasa yang berbeda. Ambang Rasa Rasa Asam (As. Hidroklorida) Rasa Asin (Na Cl) Rasa Manis (sukrosa) Rasa pahit (quinin) 9 x 10-4 1 x 10-2 1 x 10-2 8 x 10 -6 Indera rasa pahit lebih peka daripada rasa lain untuk fungsi perlindungan. 4. INTERAKSI DG KOMPONEN LAIN Komponen rasa lain berinteraksi dengan rasa primer yang dapat mengakibatkan peningkatan atau penurunan intensitas rasa. Efek interaksi berbeda pada tingkat konsentrasi dan thresholdnya. Mis. Penambahan gula akan mengurangi rasa asin pada Na Cl. 5. STRUKTUR KIMIA DAN RASA Perubahankecil dari struktur kimia dapat merubah rasa dari senyawa (rasa manis menjadi pahit atau hambar) Mis: Efek subsitusi dari sakarin, penambuahan gugus nitro pada posisi meta dapat membuat senyawa lebih pahit. 6. CITA RASA TIRUAN (SYNTHETIC FLAVOURING) Umumnya senyawa ester yang dapat memberikan aroma buah-buahan: - amil asetat menyerupai aroma pisang. - amil kaproat menyerupai aroma apel, nenas. - benzyl asetat menyerupai aroma strawberry. 7. PEMBANGKIT CITARASA (FLAVOUR ENHANCEMENT) Bahan-bahan yang dapat menimbulkan rasa enak atau menekan rasa yang tidak diinginkan (bahan tsb tidak atau sedikit mempunyai citarasa). Mis. Monosodium glutamat Penghantaran signal ke SSP 2/3 anterior lidah: N VI melalui chorda tymphani 1/3 posterior lidah: N IX (Vagus) Bergabung pada medulla oblongata kemudian ke talamus. One Mechanism of Taste Transduction BUTA RASA Ditemukan pada 30% penduduk kauksoid Bersifat autosomal resesif Terutama untuk jenis senyawa tiourea Diketahui setelah pemeriksaan PTC (dengan Feniltiokarbamida) tidak dapat merasakan asam pada bahan tersebut. Asam Hydrochloric (Asam) 100 µmol/L Na Cl (asin) 2000 µmol/L Strychnine Hydrochloride (pahit) 1,6 µmol/L Glukose (manis) 80000 µmol/L Sukrose (manis) 10000 µmol/L Sakarin (manis) 23 µmol/L AMBANG RASA Diskriminasi rasa pada manusia relatif kasar. Perubahan dapat diketahui apabila konsentrasi zat lebih banyak 30% dari zat sebelumnya. Indera Pendengaran Organ : Telinga Mempunyai reseptor khusus untuk mengenali getaran dan keseimbangan Telinga Luar Anatomi: Auricula (daun telinga) Meatus acusticus externus Membrana tymphani (gendang telinga) Pada meatus acusticus externus terdapat rambutrambut halus untuk mencegah agar benda asing tidak masuk dan kelenjar lilin agar permukaan saluran luar dan gendang telinga tidak kering. Telinga Tengah Merupakan rongga yang berisi udara didalam os temporalis yang membuka melalui tuba eustachii ke dalam nasofaring Tuba ini biasa menutup, tetapi waktu menelan, mengunyah dan menguap, maka tuba akan membuka. (U/ keseimbangan di dalam dan luar telinga) Pada telinga bagian tengah terdapat: 3 buah tulang pendengaran (malleus, incus dan stapes). Musc. Tensor timpani Musc. Stapedeus. Telinga Bagian Dalam Serangkaian sel di dalam pars petrosa os temporalis yang berisi cairan endolimfe. Koklea (suatu sistem tuba yang melingkar) yang terdiri dari: Skala Vestibuli (membran reissner) Skala Media (membran basilar) Skala Timpani Pada Permukaan membran basilar terdapat suatu struktur ORGAN CORTI yang mengandung sel sensitif: Sel Rambut yang berfungsi membangkitkan impuls saraf sebagai respon terhadap suara. Penghantaran Suara Telinga mengubah gelombang suara dari dunia luar menjadi potensial aksi dalam nervus cochlearis. Gelombang suara yang masuk ke dalam telinga luar akan menggetarkan gendang telinga dan tulang pendengaran menjadi papan kaki stapes. Getaran pada struktur koklea diteruskan ke cairan limfa yang ada di dalam vestibulum. MALEUS TYMPHANUM INCUS STAPES Penghantaran Suara Getaran cairan akan menggerakkan membran reissmer dan menggetarkan cairan limfa ke saluran tengah. Getaran ini akan menggetarkan selaput basiler yang akan menggerakkan sel-sel rambut ke atas dan bawah. Ketika rambut-rambut sel menyentuh membran basiler pada organ korti akan menghasilkan impuls yang di kirim ke otak Diskriminasi arah dari mana suara Melalui perbedaan waktu antara masuknya suara ke dalam satu telinga ke telinga yang lain. Melalui perbedaan antara intensitas suara ke dalam telinga. Jika seseorang melihat lurus ke arah suara maka suara akan sampai pada kedua telinga dengan waktu yang sama. Jika seseorang dengan teling kanan lebih dekat ke sumber suara, maka sinyal suara dari telinga kanan akan memasuki otak terlebih dahulu daripada sinyal suara dari telinga kiri. KELAINAN PENDENGARAN Tuli Permanen (Tuli Saraf) Kerusakan koklea/Nervus Auditorius vestibulococlearis (Ex. Tumor pada Nervus acuaticus) Tuli Konduksi Kerusakan mekanisme telinga tengah untuk mentransmisikan suara ke dalam koklea (Ex. Destruksi Tulang Pendengaran). ALAT BANTU DENGAR Cochlear Implant adalah alat Bantu dengar yang dipasang didalam rumah siput (Cochlear). Fungsinya adalah untuk merangsang syaraf pendengaran secara langsung dan menggantikan sebagian fungsi rumah siput dalam menangkap dan meneruskan gelombang suara ke otak. Oleh otak, gelombang listrik ini diterjemahkan sebagai suara. Cochlear Implat dipasang memalui operasi dengan pembiusan umum, dimana dokter yang terlatih akan memasukan elektroda kedalam Rumah Siput (Cochlea) pasien. Operasi berlangsung selama 3 s.d 4 jam. Cochlear Implant umumnya hanya dipasang pada satu telinga. Pemetaan atau Mapping Proses untuk menyesuaikan suara yang diterima oleh setiap pemakai. Proses pemetaan ini dilakukan dengan menggunakan peralatan Komputer. Proses ini akan dilaksanakan secara berkala dan dimaksudkan untuk menyesuaikan fungsi alat, sejalan dengan perkembangan kemampuan pemakai dalam mendengar dan berbicara. Pemetaan perlu dilakukan secara berkala selama pemakai menggunakan Cochlear Implant. Habilitasi adalah proses pelatihan sehingga pemakai dapat memperoleh manfaat sebaikbaiknya dari Cochlear Implant. Habilitasi dilaksanakan dengan teknik Auditori-Verbal. Proses ini berbeda dari latihan bicara yang biasa dilakukan bagi penderita gangguan penderita gangguan pendengaran, dan berfokus pada kemampuan mendengar. Pelatihan merupakan suatu prasyarat mutlak bagi pengguna Cochlear Implant. Tanpa pelatihan, pengguna tidak akan memperoleh manfaat apapun dari Cochlear Implant. Habilitasi harus melibatkan pelatih, pemakai dan orang tua pemakai, serta memerlukan waktu yang cukup lama. Respon Pendengaran Suara: Sensasi yang dihasilkan apabila getaran longitudinal molekul dari lingkaran luar mengenai membrana tympani. Gelombang Suara: Adanya perubahan tekanan pada membrana tympani tiap unit per waktu. Sifat Gelombang Suara Berjalan pada kecepatan 344m/s pada 20 C Kecepatan suara meningkat seiring dengan meningkatnya suhu dan ketinggian. Kerasnya suara dihubungkan dengan amplitudo gelombang suara dan nada yang dihubungkan dengan frekwensi (jumlah gelombang per unit waktu). Amplitudo meningkat, maka suara terdengar tinggi. Frekwensi meningkat, maka nada terdengar tinggi. Frekwensi suara yang terdengar 20-20.000 perdetik. Indera Penglihatan Organ : Mata Susunan optik mata hampir sama dengan kamera fotografi karena mempunyai: - Susunan Lensa - Sistem diafragma yang dapat berubahubah (pupil mata) - Retina (fungsi = film) Susunan Lensa Permukaan anterior kornea dan udara. Permukaan posterior kornea dan humaraqueus. Perbatasan antara humaraqueus dan permukaan anterior lensa kristalina. Perbatasan antara permukaan posteiror lensa dan vitreus humor. Pembentukan bayangan di retina Bayangan terbalik dari benda aslinya, tetapi persepsi otak terhadap benda tetap dalam keadaan tegak. Mekanisme Akomodasi Suatu mekanisme yang memfokuskan sistem basa dari mata untuk meningkatkan derajat ketajaman mata. Yang berfungsi: Musc. Ciliaris. Lensa yang terdiri kapsul elastik yang berisi cairan protein dan serabut transparan lensa dikelilingi oleh Musc. Ciliaris. Musc. Ciliaris dlm keadaan relaksasi: Kekuatan lensa menjadi sekecil-kecilnya (lensa berbentuk datar/sferis). Musc. Ciliaris dlm keadaan kontraksi: Kekuatan lensa maksimum (lensa berbentuk cembung) Mekanisme Pembentukan Bayangan Spektrum cahaya dapat menimbulkan potensial aksi pada sel batang dan sel kerucut. Selanjutnya menimbulkan potensial aksi di Nervus Opticus, sehingga menghasilkan impuls pada cortex cerebri yang akhirnya memberikan persepsi. Emetropia (Normal) Jika cahaya yang masuk sejajar dari obyek yang difokuskan pada retina, dimana musc. ciliaris dalam keadaan relaksasi total. Untuk melihat obyek dekat, musc. ciliaris harus kontraksi shg dapat berakomodasi. Hypermetrophia (Penglihatan Jauh) Oleh karena bola mata terlalu pendek atau susunan lensa terlalu lemah pada waktu musc. ciliaris relaksasi. Cahaya kurang dibelokkan oleh susunan lensa sehingga tidak terfokus di retina. Harus meningkatkan kontraksi musc. ciliaris Tx: Lensa Konveks (cembung). Myopia (Penglihatan Dekat) Oleh karena bola mata terlalu panjang atau daya bias susunan lensa terlalu kuat. Sewaktu musc. ciliaris relaksasi, maka cahaya dari obyek jauh difokuskan di depan retina. Tidak ada mekanisme untuk mengurangi kekuatan lensa. Tidak dapat melihat jauh. Caranya dengan menempatkan obyek sedekat mungkin pada retina. Tx: lensa konkaf (cekung). Presbiopi Suatu keadaan dimana lensa tidak dapat berakomodasi untuk penglihatan jauh/dekat. Dengan meningkatnya usia maka elastisitas lensa berkurang, berubah menjadi relatif padat oleh karena denaturasi protein, sehingga daya akomodasi lemah. Tx: lensa bifokus atas untuk melihat jauh. lensa bifokus bawah untuk melihat dekat. KATARAK Suatu daerah berkabut dan keruh di dalam lensa karena denaturasi protein di dalam lensa sehingga terjadi koagulasi dan pengendapan Ca dan menjadi keruh. Tx: excisi RETINA Merupakan bagian mata yang peka terhadap cahaya. Terdiri dari: Sel kerucut (penglihatan WARNA) Sel Batang (penglihatan dalam GELAP) Sel Batang (penglihatan dalam GELAP) Lebih pipih. Lebih panjang. Diameter 2-5 u. Terdiri dari rodopsin SIKLUS PENGLIHATAN RODOPSIN energi cahaya mengabsorbsi terurai menjadi PRELUMIRODOPSIN (n detik) membentuk LUMIRODOPSIN (n detik) menit METARODOPSIN I (m detik) ADAPTASI TERANG METARODOPSIN II (m detik) opsin II cis RETINAL II cis RETINOL Isomerase dikatalisis Isomerase ADAPTASI GELAP all trans RETINAL all trans RETINOL (Vit A) Adaptasi Gelap Semua retinal dan opsin diubah menjadi pigmen yang peka terhadap cahaya. Vitamin A banyak diubah menjadi retinal. Diubah menjadi pigmen yang peka cahaya. Reseptor penglihatan secara bertahap menjadi mudah terangsang dengan cahaya yang sedikit. Adaptasi Terang Fotokimiawi yang terdapat dalam sel batang dan kerucut berkurang karena diubah menjadi retinal dan opsin. Diubah menjadi vitamin A. Bahan kimia menjadi berkurang sehingga sensitivitas mata terhadap cahaya berkurang. Rabun Senja Defisiensi Vitamin A. Tidak cukup tersedianya vitamin A yang dibentuk menjadi retinal dalam jumlah yang adekuat sehingga jumlah rodopsin yang dibentuk dalam sel batang menjadi kurang. Penglihatan Warna Sel kerucut peka terhadap warna cahaya Mata manusia dapat mendekati hampir semua gradasi warna, bila cahaya monokromatik dari warna merah, hijau, dan biru dipersatukan dengan berbagai kombinasi. Sel Kerucut (penglihatan WARNA) Ujung atas berbentuk kerucut. Diameter 5-8 u Terdiri dari Iodopsin. Ada 3 tipe sel kerucut (hijau, biru dan merah), dimana setiap sel ini dapat berespon secara maksimal terhadap berbagai macam warna. Misalnya: B:H:M = 0 : 42 : 99 83 : 83 : 0 37 : 67 : 36 97 : 0 : 0 Jingga Kuning Hijau Biru. Buta Warna Bila mata tidak mempunyai sekelompok sel kerucut yang dapat menerima warna sehingga tidak dapat membedakan warna • Lasik adalah singkatan dari Laser Assisted In-situ Keratomileusis, sebuah pembedahan yang bisa mengurangi atau menghilangkan kelainan refraksi mata miopi minus 1-11, hipermetropia plus 1-4, astigmatic silinder 1-6 dan presbiopia. • Pembedahan dilakukan dengan mesin microkertome dengan cara membuat sayatan sangat halus pada permukaan kornea disebut flap yang bentuknya seperti lidah lalu dibuka. • Dengan sinar excimer laser kornea bagian dalam dibentuk sesuai dengan kebutuhan. • Sesudahnya flap dilekatkan kembali tanpa jahitan. • Waktu yang digunakan untuk penyinaran lasernya hanya 30 detik. Akan tetapi untuk pembuatan flap butuh kurang lebih 15 menit. • Overcorrection atau undercorrection juga bisa terjadi, tapi Lasik dapat diulangi enam bulan lagI untuk memperbaikinya. • Distorsi penglihatan (silau atau efek halo) bisa dialami pasien. Indera Peraba Organ : Kulit Indera Somatik: Mekanisme saraf yang mengumpulkan informasi sensorik tubuh. Indera Khusus: Indera penglihatan, pendengaran, penciuman, rasa dan keseimbangan Kulit terdiri dari 2 lapisan yaitu: 1. Lapisan terluar yang disebut epidermis (terdiri dari sel-sel yang telah mati dan menanduk yang disebut stratum korneum). Lapisan yang lebih luar ini terlepas sementara sel-sel kulit yang baru bertumbuh dari sel-sel yang aktif di bawahnya. Itulah sebabnya mengapa bila kulit terluka atau tersayat akan segera sembuh. Sel-sel tua akan digantikan seluruhnya oleh sel-sel yang baru 2. Di bagian bawahnya terdapat lapisan dermis. Lapisan ini mengandung: Pembuluh-pembuluh darah, kelenjar keringat, kelenjar minyak (kelenjar sebasea) dan folikel-folikel rambut darimana rambut tumbuh. Pembuluh-pembuluh darah dan saraf berada di lapisan ini dan dermis terdiri dari jaringan ikat padat. Lebih ke dalam lagi adalah jaringan subkutis yang mengandung struktur yang lebih besar, lemak, pembuluh-pembuluh darah, saraf dan otot. Rambut dan kuku adalah bagian dari struktur kulit. Kulit berfungsi sebagai pelindung terhadap kerusakan-kerusakan jaringan didalam tubuh misalnya: tulang, saraf, saluran darah, dan susunan lain yang ada dalam tubuh kita. Dalam keadaan normal kulit kedap air, hal ini bertujuan untuk melindungi cairan tubuh. Kulit sangat penting untuk mengatur suhu tubuh, bila terlalu panas maka saluran darah pada dermis akan membesar dan membawa banyak darah ke permukaan Fungsi lain dari kulit ialah sebagai glass sensorik serabut saraf yang memanjang sampai ke kulit menghantarkan impuls dari kulit ke medula spinalis atau ke otak dan dapat mendiagnosis penyakit tertentu. Perasaan yang di sampaikan kulit ada 4 yaitu: raba –tekan ( tekanan dalah rabaan yang di tahan agak lama), dingin, panas, dan rasa nyeri Klasifikasi Indera Somatik Indera Mekano Reseptif Dapat dirangsang oleh pemindahan secara mekanis pada beberapa bagian tubuh. Meliputi: indera raba, tekan, getaran, gatal dan posisi. Indera thermoseptif (panas dan dingin) Indera rasa sakit Perbedaan pada indera taktil Sensasi raba: Pada umumnya disebabkan oleh perangsangan reseptor taktil yang terdapat pada kulit dan di bawah kulit. Sensasi Tekan: Disebabkan adanya perubahan jaringan yang lebih dalam Sensasi Getaran Disebabkan oleh sinyal sensorik yang datang berulang-ulang Reseptor taktil Ujung saraf bebas: Banyak dijumpai di semua bagian kulit. Dapat mendeteksi rabaan dan tekanan. Badan Meissner Dapat dijumpai pada bagian kulit yang tidak berambut (Ex. ujung jari, bibir). Mempunyai kemampuan mengendalikan titik tubuh yang teraba. Dapat beradaptasi dengan cepat (2 dt setelah dirangsang). Peka terhadap pergerakan obyekdan frekwensi getaran rendah. Reseptor Taktil Diskus Merkel Dijumpai di ujung jari, Kulit rambut. Menjalankan sinyal untuk menentukan macam perabaan suatu obyek pada kulit. Organ Ujung Rambut Mendeteksi pergerakan obyek pada permukaan tubuh. Ujung Organ Rufini Menjalarkan sinyal perubahan bentuk kulit dan ajrang sinyak ini datang secara terus menerus. Misalnya: sinyal raba. Badan Pacani Tepat di bawah kulit. Dapat dirangsang oleh pergerakan yang cepat. Untuk mendeteksi getaran jaringan/ perubahan mekanis yang sangat cepat pada jaringan. TERIMA KASIH