Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 U N I V E RSI T AS I N D O N ESI A T ugas A khir Jurnal PENG ARU H CINA PADA G A M BANG K RO M O NG A N ISA N A T ASY A 0806393422 F A K U L T AS I L M U P E N G E T A H U A N B U D A Y A PR O G R A M ST U D I C I N A DEPO K D ESE M B E R 2O14 Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 K A T A PE N G A N T A R Puji syukur penulis ucapkan atas kehadirat Tuhan YME karena atas karunia-Nya penulis dapat menyelesaikan tulisan ini yang berjudul Pengaruh Cina pada kebudayaan Betawi Gambang Kromong. Alasan penulis memilih topik ini adalah dikarenakan kita sebagai masyarakat Indonesia terutama yang bertempat tinggal di Jakarta sudah tidak asing lagi mendengar kata Betawi, perlu diketahui bahwa kebudayaan Betawi terbentuk dari percampuran-percampuran budaya lain, salah satunya adalah musik gambang kromong yang banyak terpengaruh oleh budaya Cina. Sudah sewajarnya bagi kita untuk melestarikan budaya kita dan salah satu caranya yaitu mengenal budaya itu sendiri. Halhal yang akan penulis bahas dalam tulisan ini adalah perkenalan seputar Gambang Kromong dan apa sajakah pengaruh Cina pada gambang kromong, termasuk pengaruh Cina pada unsur-unsur lain dalam kebudayaan Betawi. Penulis amat berterima kasih atas dukungan semua pihak yang telah membantu dalam proses penulisan tulisan ini. Penulis berharap tulisan ini akan memberikan informasi yang berguna bagi yang membacanya sekaligus memberikan pemahaman tentang Gambang Kromong dan dan dapat menumbuhkan kecintaan kita akan kebudayaan negara. Penulis menyadari bahwa banyak kesalahan dalam penulisan tulisan ini sehingga penulis sangat berharap kritik dan saran dari pembaca yang bertujuan untuk membuat penulis agar dapat memberikan tulisan yang lebih baik lagi. Akhir kata, selamat membaca dan terima kasih. Depok, 2011 Penulis Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 2 A BST R A K G ambang k romong (atau ditulis gambang keromong) adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat-alat musik Cina, seperti sukong, tehyan, dan kongahyan. Sebutan gambang kromong diambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu gambang dan kromong. Pengaruh Cina kental sekali terdapat pada instrumennya sukong, tehyan dan kongahyan serta penggunaan tangga nada pada gambang kromong yang menggunakan tangga nada pentatonik Cina. Kata kunci : Gambang kromong; orkes; gamelan; Cina; instrumen; pentatonik. Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 3 D A F T A R ISI H A L A M A N SA M PU L K A T A PE N G A N T A R «««««««««««««««««««««L A BST R A K ««««««««««««««««««««««««««LL D A F T A R ISI««««««««««««««««««««««««««LLL B A B I PE ND A H U L U A N 1.1 Latar Belakang «««««««««««««««««««««««......5 1.2 Rumusan Masalah «««««««««««««««««««««««6 1.3 Tujuan PeQHOLWLDQ««««««««««««««««««««««««6 1.4 Manfaat Penelitian ««««««««««««««««««««««6 6LVWHPDWLND3HQXOLVDQ««««««««««««««««««««««6 BAB II G A MBANG K RO M ONG 2.1 Gambang Kromong««««««««««««««««««««««.7 2.2 Gambang««««««««««««««««««««««««« 2.2.1 .URPRQJ«««««««««««««««««««««««««« 2.2.2 Kendang«««««««««««««««««««««««««« *RQJ«««««««««««««««««««««««««««...9 .HFUHN««««««««««««««««««««««««««« .XODQWHU«««««««««««««««««««««««««« 7HK\DQ.RQJDK\DQ6XNRQJ««««««««««««««««««.11 B A B I I I PE N G A R U H C I N A D A L A M K E B U D A Y A A N B E T A W I 3HQJDUXK&LQDGDODPNHEXGD\DDQ%HWDZL«««««««««««««« 3.1.1 Pengaruh Cina pada Gambang Kromong..«««««««««««««« B A B 1V PE N U T UP .HVLPSXODQ««««.........................................................................................16 D A F T A R PUST A K A«««««««««««««««««««««««« L A M PI R A N««««««««««««««««««««««««««« Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 4 BAB I Pendahuluan 1.1. L atar Belakang Cina adalah salah satu negara tertua dan terbesar di dunia, sehingga mereka memiliki kebudayaan yang berbagai macam. Masyarakat Cina dikenal sebagai masyarakat yang senang merantau. Dan salah satu tujuan tempat rantauan masyarakat Cina yaitu Indonesia. Bahkan pada waktu Belanda perta ma kali menginjakkan kaki di bumi Jayakarta, disana sudah ada pemukiman Tionghoa di muara sungai Ciliwung. Sehingga banyak pengaruh Cina dalam kebudayaan Indonesia, dan dalam hal ini akan ditekankan pada kebudayaan Betawi yang terpengaruh besar oleh kebudayaan Cina. Kebudayaan Betawi yang beragam tidak luput dari percampuran dengan budaya asing, dalam hal ini yaitu budaya Cina. Salah satu budaya Betawi yang terpengaruh besar oleh budaya Cina yaitu kesenian musik Gambang Kromong, yang pada awalnya memang dikembangkan oleh masyarakat Cina yang merantau di Indonesia. Oleh karena itu, penulis tertarik dengan percampuran dua budaya ini yang telah menghasilkan kesenian Gambang Kromong yang dapat dilihat menunjukkan kekhasan kedua budaya tersebut. Setelah penulis mempelajari mengenai gambang kromong dan budaya musik Cina ternyata ditemukan cukup banyak kesamaan antara keduanya. Instrumen pada gambang kromong seperti sukong, tehyan dan kongahyan ditemukan memiliki kemiripan dengan instrumen Cina gaohu (alat musik dalam musik tradisional Guangdong, RRC, dimainkan dengan cara dijepit di antara kaki pemainnya) dan erhu (salah satu alat musik tradisional Cina yang paling popular, alat musik ini tergolong dalam alat music gesek) . Begitu pula dengan tangga nada yang digunakan dalam musik gambang kromong yang menggunakan tangga nada pentatonik Cina. Hal ini menyadarkan penulis bahwa dengan adanya percampuran budaya ternyata dapat menghasilkan sebuah karya yang sangat indah dan kaya akan budaya di dalamnya. ⌫ http://web.budaya-tionghoa.net/home/550-pengaruh-budaya-tionghoa-dalam-budaya- betawi Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 5 1.2. Rumusan M asalah Penelitian dalam tulisan ini adalah untuk mengetahui peranan budaya Cina dalam kebudayaan Indonesia khususnya Betawi. Seberapa besar pengaruh budaya Cina pada kebudayaan Betawi terutama dalam budaya musik Gambang Kromong? Siapa sajakah yang masih menjaga dan melestarikan kebudayaan tersebut? 1.3. T ujuan Penelitian Tulisan ini ditujukan untuk sedikitnya menjelaskan bagaimana bangsa Cina yang sejak abad ke-7 mulai masuk ke Indonesia dan bagaimana kebudayaan bangsa Cina dapat berpengaruh dalam kebudayaan Betawi. 1.4 M anfaat Penelitian Menambah informasi mengenai kebudayaan campuran Indonesia dengan Cina sehingga pada nantinya jurnal ini dapat dijadikan bahan tambahan bagi para mahasiswa yang memiliki ketertarikan untuk mempelajari kebudayaan seni musik Betawi khususnya gambang kromong. 1.5 Sistematika Penulisan Sistematika tulisan ini berisikan atas 4 bab. Bab I berisikan pendahuluan yang terdiri dari latar belakang penulisan, perumusan masalah, tujuan dan manfaat penelitian serta sistematika penulisan. Bab II berisikan pengertian gambang kromong secara umum. Bab III berisikan inti dari penulisan ini yaitu pengaruh budaya Cina pada kebudayaan Betawi terutama gambang kromong. Bab IV berisikan penutup yang terdiri dari kesimpulan dan daftar pustaka. Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 6 BAB II Gambang Kromong 2.1 Gambang Kromong Pengertian Gambang Kromong Menurut Ensiklopedi Musik, Gambang Kromong merupakan suatu orkes tradisi Betawi yang sepenuhnya dipengaruhi oleh Cina, baik untuk mengiringi tarian cokek, maupun untuk teater lenong yang merupakan kesenian teater tradisional atau sandiwara rakyat Betawi yang dibawakan dalam dialek Betawi. Kedua ragam kesenian itu, awalnya merupakan sarana hiburan peranakan Cina di Jakarta, yaitu suatu komunitas yang bermula dari baku-piara antara orang Cina totok dengan budak-budak pribumi. Adapun susunan instrumen gambang kromong ini, yang penting harus ada gambang dan kromong. Setelah itu, ada juga kendang dan kulanter, serta sedikitnya dua jenis rebab khas Cina, terbuat dari tempurung, yaitu kong-ah-yan dan teh-ah-yan (teh-yan), kecrek, dan gong. Dan menurut Wikipedia Indonesia, G ambang k romong (atau ditulis gambang keromong) adalah sejenis orkes yang memadukan gamelan dengan alat-alat musik Cina, seperti sukong, tehyan, dan kongahyan . Sebutan gambang kromong diambil dari nama dua buah alat perkusi, yaitu gambang dan kromong. Awal mula terbentuknya orkes gambang kromong tidak lepas dari seorang pemimpin komunitas Cina yang diangkat Belanda (kapitan Cina ) bernama Nie Hoe Kong (masa jabatan 1736-1740). Orkes gambang kromong merupakan perpaduan yang serasi antara unsur-unsur pribumi dengan unsur Cina. Secara fisik, unsur Cina tampak pada alat-alat musik gesek yaitu sukong, tehyan, dan kongahyan, sementara unsur pribumi diwakili instrumen seperti gendang, gong, kecrek dan kulanter. Dan lagu-lagu yang dibawakan pada musik gambang kromong adalah lagu-lagu yang isinya bersifat humor, penuh gembira, dan kadangkala bersifat ejekan atau sindiran. Pembawaan lagunya dinyanyikan secara bergilir antara laki-laki dan perempuan sebagai lawannya. Ensiklopedi Musik.1992. PT Cipta Adi Pustaka. hlm 156-157 Napsirudin dkk. Pelajaran Pendidikan Seni. 2003. Jakarta. Penerbit: Yudhistira Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 7 Gambang, kromong, kendang, gong, kecrek, kulanter, kongahyan, tehyan dan sukong merupakan instrumen-instrumen yang digunakan dalam memainkan gambang kromong. G ambang Gambang merupakan bentuk xylofon1 tradisional Indonesia dengan laras pentatonik , kecuali yang dikenal di Minahasa, diatonik atau skala yang memiliki tujuh not yang berbeda dalam satu oktaf atau dikenal dengan not-not putih pada piano, disebut kolintang. Dalam laras pentatonis2, baik yang ada di Jawa maupun Sunda, umumnya dikenal 2 corak, yaitu pelog yang merupakan satu dari dua skala (tangga nada) yang esensial dipakai dalam musik gamelan asli dari Bali dan Jawa serta slenro atau yang kadangkala dieja sebagai saléndro yang merupakan satu di antara dua skala dari gamelan musik. Khusus gambang Betawi, tangga nada dalam istilah karawitan Sunda disebut salendro mandalungan. Rata-rata semua gambang, sebagai xylofon, memang dibuat dari bilah-bilah kayu terpilih, artinya tidak mudah berubah bunyinya pada pengaruh cuaca. Jika ternyata terjadi perubahan bunyi, cara menyetemnya adalah mengeruk bagian bawah bilah kayu tersebut. K romong Kromong yaitu bentuk bonang yang adalah salah satu bagian dari seperangkat Gamelan Jawa, khas Betawi, berlaras slendro Cina, dan merupakan bagian yang tak terpisahkan dari instrumen-instrumen yang lain. Jadi, ia tidak dimainkan secara tersendiri seperti totobuang (semacam alat musik gong) di Maluku atau talempong yang merupakan alat musik pukul tradisional khas suku minangkabau yang bentuknya hampir sama dengan instrumen bonang dalam perangkat gamelan. Pada umumnya kromong dimainkan beserta dengan gambang, sehingga sebutannya pun menjadi gambang kromong, yaitu gamelan khusus untuk mengiringi teater tradisional Betawi dari leluhur Cina, yaitu lenong. Namun kromong juga ditemui dalam susunan penabuh gamelan yang lain, misalnya dalam barongan di perbatasan antara Jakarta dan Depok. Adapun kromong yang 1 xylofon : Sebuah alat musik dalam keluarga perkusi yang terdiri atas batang-­‐batang kayu dalam berbagai ukuran. (http://id.wikipedia.org/wiki/Xilofon, 27 Desember 2011, 21:47) 2 pentatonis : Tangga nada yang terdiri dari lima nada, pada umumnya digunakan pada musik tradisional ( Cina, Jepang ) Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 8 popular bersama gambang sebagai penabuh gamelan lenong dilengkapi dengan kendang, rebab, suling, kecrek, kulanter, tehyan, kongahyan, gong, dan bahkan gitar dan trombon. K endang Kendang, gendang adalah kendhang, atau instrumen dalam gamelan Jawa Tengah yang salah satu fungsi utamanya mengatr irama. Instrumen ini tidak memiliki alat bantu dan dibunyikan hanya dengan tangan. Jenis kendang ketipung, yang yang kecil disebut menengah disebut kendang ciblon/kebar. Biasanya kendang dimainkan oleh para pemain gamelan professional karena kendang kebanyakan di mainkan sesuai naluri pengendang, sehingga permainan gendang/kendang yang dimainkan oleh satu orang dengan orang lain akan terasa berbeda nuansanya. Gong Gong merupakan salah satu instrumen yang bisa ditemui di hampir semua budaya di dunia, terbuat dari tembaga, kuningan, dan juga besi. Dalam gamelan, gong memiliki arti khusus, yaitu perannya dalam hitungan birama. Dalam orkestra modern, gong yang pertama kali dipopulerkan melalui karya Gosseo dan Cherubini Gong yang telah ditempa belum dapat ditentukan nadanya. Nada gong biasanya baru terbentuk setelah dibilas dan dibersihkan. Apabila nadanya masih belum sesuai, gong dikerok sehingga lapisan perunggunya menjadi lebih tipis. Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 9 K ecrek Kecrek merupakan salah satu alat musik perkusi yang digunakan dalam seni perdalangan. Alat musik ini terbuat dari besi atau kuningan yang dilobangkan di bagian ujung dimana beberapa buah lapisan diikat, untuk dibunyikan sebagai aksen irama. Kecrek berfungsi sebagai alat pemberi isyarat ataupun aba-aba iringan maupun gerakan atau sikap wayang. Kecrek dapat juga berfungsi sebagai penghias irama lagu. K ulanter Kulanter yaitu kendang-kendang yang lebih kecil, atau disebut juga kendang anakan, lazim ditemukan dalam tata penabuh gamelan Sunda. Suling Suling merupakan alat musik tiup, biasanya terbuat dari kayu atau bambu. Suara suling memiliki ciri khas tersendiri karena memiliki suara yang lembut sehingga dapat dipadukan dengan alat musik lainnya dengan baik. Suling modern untuk para ahli umumnya terbuat dari perak, emas atau campuran keduanya. Sedangkan suling untuk pelajar umumnya terbuat dari nikel-perak, atau logam yang dilapisi perak. Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 2 T ehyan, K ongahyan, Sukong Tehyan yaitu alat musik gesek yang bentuknya seperti biola berukuran sedang. Untuk yang berukuran kecil disebut Kongahyan, alat ini menghasilkan suara dengan nada tinggi. Dan yang instrumen dengan ukuran yang lebih besar disebut Sukong dan alat ini menghasilkan bunyi dengan nada yang rendah. Ketiga instrumen ini berfungsi sebagai pembawa melodi. 3 Dari kiri ke kanan : Kongahyan, Tehyan, Sukong Gambang kromong merupakan musik Betawi yang paling merata penyebarannya di wilayah budaya Betawi, baik di wilayah DKI Jakarta sendiri maupun di daerah sekitarnya ( Jabotabek ). Jika terdapat lebih banyak penduduk peranakan Cina dalam masyarakat Betawi setempat, terdapat lebih banyak pula grup-grup orkes gambang kromong. Di Jakarta Utara dan Jakarta Timur.4 Dewasa ini juga terdapat istilDK³JDPEDQJNURPRQJNRPELQDVL´LQLGLNDUHQDNDQ gambang kromong sangat terbuka menerima kemungkinan pengembangan. Gambang kromong kombinasi adalah orkes gambang kromong yang alat-alatnya ditambah atau dikombinasikan dengan alat-alat musik Barat modern seperti gitar melodis, bas, gitar, organ, saksofon, drum dan sebagainya, yang mengakibatkan terjadinya perubahan dari laras pentatonik menjadi diatonik5 tanpa terasa menganggu. Hal tersebut tidak mengurangi kekhasan suara gambang kromong sendiri, dan lagu-lagu yang dimainkan berlangsung secara wajar dan tidak dipaksakan. 3 Ensiklopedi Musik.1992. PT Cipta Adi Pustaka. hlm 283, 172, 281, 310. Situs Strada (diakses pada tanggal 25 Desember 2009) 4 5 diatonik : 7 buah not yang terdiri dari 5 buah not berjarak penuh dan 2 buah not berjarak setengah. Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 2 Kesenian gambang kromong biasanya ditampilkan di atas panggung. Penabuhnya disebut panjak (pemain gamelan), nayaga (pemukul gamelan) dan penyanyi. Rombongan gambang kromong terdiri dari 7 orang panjak dan 3 orang penyanyi. Pakaian yang dikenakan panjak yaitu pakaian sehari-hari. Penyanyi mengenakan kebaya dan kain batik serta selendang. Pertunjukan gambang kromong biasanya ditampilkan pada malam hari, yaitu dari pukul 20.00 WIB sampai tengah malam. Urutan pertunjukkannya dimulai dengan pembukaan yang lagunya dilakukan secara instrumental, kemudian dilanjutkan dengan lagu-lagu lainnya dan terakhir lagu penutup secara instrumental. Keunikan yang bisa kita dapati di kesenian Gambang Kromong, biasanya pada setiap pementasan Gambang Kromong tak lupa digelar ritual khusus dengan menyertakan sesaji lengkap yang terdiri dari kopi pahit dan manis, makanan kecil, air putih serta kembang beberapa jenis yang diyakini berfungsi untuk melancarkan pertunjukkan kesenian ini. . Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 3 BAB III Pengaruh C ina dalam kebudayaan Betawi 3.1 Pengaruh Cina dalam kebudayaan Betawi Para ahli berpendapat bahwa orang Betawi adalah keturunan dari unsur-unsur campuran sejak 400 tahun lalu. Masyarakat Betawi dan budayanya adalah hasil pembaruan berbagai unsur bangsa dan budaya. Seperti berasal dari Jawa, Bali, Bugis, Sunda, Melayu maupun bangsa Cina, Arab, Portugis dan Belanda. Tidak dipungkiri bahwa budaya Betawi mendapat pengaruh dari budaya-budaya lain, terutama budaya masyarakat Cina. Hal ini tidak dibantah oleh Ketua Lembaga Kebudayaan Betawi (LKB), Emma Agoes Basri yang mengatakan kebudayaan Cina cukup dominan dalam perkembangan kebudayaan Betawi. Tampaknya, banyak sekali unsur-unsur kehidupan masyarakat Betawi yang berasal dari kebudayaan Cina. Contoh yang paling sering kita temui yaitu kosa kata seperti sebutan bilangan cepek (100), gopek (500), atau panggilan wa (saya) dan lain sebagainya. Menurut para sejarawan, hal itu memang dikarenakan pada jaman dahulu orang-orang Betawi dan Cina sudah bersosialisasi, baik sebagai teman, sahabat maupun relasi bisnis. Demikian pun dengan busana, terutama busana tradisional Betawi. Busana tradisional kaum pria Betawi terdiri dari celana batik, baju tikim berwarna putih, kain plekat yang disampirkan di bahu, penutup kepala atau ikat batik. Baju tikim itulah yang berasal dari Cina. Pakaian pengantin tradisional Betawi juga demikian, banyak dipengaruhi kebudayaan Cina.6 6 Sumber: ( http://www.kabarinews.com/article/Berita_Indonesia/Seni/Seni_Pengaruh_Budaya_Tionghoa_di_Betawi/3 3298, 27 Desember 2011, 19:51 ) Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 4 Pengaruh budaya Cina terasa pula dalam pernikahan tradisi Betawi, petasan merupakan salah satu contohnya. Di beberapa daerah, suatu pernikahan gaya Betawi takkan lengkap kiranya tanpa bunyi petasan renceng yang memekakkan telinga saat menyambut pengantin laki-laki. Dalam rombongan arak-arakan pengantin ada barisan remaja pesilat berseragam yang membawa senjata khas Cina berupa tongkat panjang yang disebut toya. Sama seperti orang Cina, orang Betawi pun kalau menghadiri acara pernikahan lazim memberikan angpau atau ampau, selain barang-barang lain, kepada tuan atau nyonya rumah. Ampau (ang-pau) ialah bingkisan uang yang dimasukkan ke dalam amplop khusus bergaris merah. 3.2 Pengaruh Cina pada Gambang Kromong Kesenian Gambang Kromong berkembang pada abad 18, khususnya di sekitar daerah Tangerang. Bermula dari sekelompok grup musik yang dimainkan oleh beberapa orang pekerja pribumi di perkebunan milik Nie Hoe Kong yang merupakan seorang pemusik, pemimpin golongan Cina atau kapten pada pertengahan abad XVIII di Batavia, yang sangat berjasa mengembangkan orkes Gambang Kromong. Sampai awal abad ke-19 lagu-lagu yang dimainkan adalah lagu-lagu Cina, pada istilah sekarang lagu-lagu klasik semacam ini disebut Phobin (lagu yang berasal dari Hokkian Selatan). Lagu Gambang Kromong muatan lokal yang masih kental unsur Cinanya bisa didengarkan lewat lagu Jali-Jali Bunga Siantan, Cente Manis, dan Renggong Buyut. Kemudian, pada dasawarsa pertama abad ke-20, barulah muncul lagu gambang kromong yang dinyanyikan dalam bahasa Betawi. Secara fisik unsur Cina tampak pada alat-alat musik gesek yaitu Tehyan, Kongahyan dan Sukong, sedangkan alat musik lainnya yaitu gambang, kromong, gendang, kecrek dan gong merupakan unsur pribumi. Alat-alat musik yang dipakai dalam kesenian ini hampir sepenuhnya menggunakan alat musik tradisional Cina namun dengan sedikit perubahan bentuk tanpa mengurangi fungsi dari alat itu sendiri. Perpaduan kedua unsur kebudayaan tersebut tampak pula pada perbendarahaan lagu-lagunya. Di samping lagu-lagu yang menunjukan sifat pribumi seperti Jali-jali, Surilang, Persi, Balo-balo, Lenggang-lenggang Kangkung, Onde-onde, Gelatik Ngunguk dan sebagainya, terdapat Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 5 pula lagu-lagu yang jelas bercorak Cina, baik nama lagu, alur melodi maupun liriknya seperti Kong Jilok, Sipatmo, Phe Pantaw, Citnosa, Macuntay, Gutaypan dan sebagainya.7 7 http://betawipost.blogspot.com/2011/05/ga mbang-kromong.html Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 6 BAB IV PE N U T UP 4.1 K esimpulan Kesenian Betawi tidak terlepas dari proses perpaduan berbagai unsur etnis dan suku bangsa yang ada di Betawi. Hal ini dikarenakan kesenian Betawi lahir dari perpaduan berbagai unsur etnis dan suku bangsa yang ada di Betawi. Gambang Kromong merupakan kesenian Betawi yang sudah menjadi salah satu ciri khas dari budaya tersebut. Gambang kromong yang selalu menghidupkan suasana pada suatu perayaan kebudayaan Betawi ini tidak akan ada tanpa adanya percampuran 2 budaya, dalam hal ini yaitu Betawi dan Cina. Kesenian yang dikembangkan oleh peranakan Cina ini akhirnya dikenal oleh seluruh masyarakat Jakarta khususnya Betawi dan selalu hadir pada acara-acara perayaan masyarakat Betawi. Namun seiring dengan berkembangnya kesenian modern, kesenian gambang kromong semakin terusir keberadaannya dan sekarang hanya bisa ditemukan di daerah tempat tinggal perkumpulan masyarakat Betawi ataupun masyarakat keturunan Cina. Sungguh sangat disayangkan apabila Indonesia harus kehilangan satu lagi kesenian yang mengandung perpaduan khas budaya asing dengan budaya lokal. Gambang kromong yang selama ini kita lihat biasanya identik dimainkan oleh pemain yang sudah berumur, alangkah lebih baik apabila kesenian ini bisa menjangkau generasi muda untuk lebih tertarik mengetahui lebih lanjut mengenai gambang kromong. Dukungan pemerintah provinsi DKI yang selalu menyertai kesenian-kesenian Betawi termasuk di dalamnya gambang kromong dalam setiap acara yang diselenggarakan turutnya didukung oleh kita para generasi muda. Hendaknya kita ingat bahwa sepopuler apapun era seni modern, akan lebih baik jika kita tetap menghargai dan menjaga kesenian lokal yang lebih memiliki arti dan makna bagi kita sebagai orang yang hidup berdampingan dengan seni dan budaya itu sendiri. Hasil pengumpulan data ini sejatinya masih jauh dari sempurna. Penulis berharap data ini bisa membantu untuk memperlihatkan sedikit informasi mengenai seni musik budaya Betawi khususnya gambang kromong. Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 7 D A F T A R PUST A K A http://web.budaya-tionghoa.net/home/550-pengaruh-budaya-tionghoa-dalam-budayabetawi (27 Desember 2011, 21:44) Ensiklopedi Musik.1992. PT Cipta Adi Pustaka. hlm 156-157 Napsirudin dkk. Pelajaran Pendidikan Seni. 2003. Jakarta. Penerbit: Yudhistira http://id.wikipedia.org/wiki/Xilofon, 27 Desember 2011, 21:47 http://www.kabarinews.com/article/Berita_Indonesia/Seni/Seni_Pengaruh_Budaya_Tion ghoa_di_Betawi/33298, 27 Desember 2011, 19:51 ) http://betawipost.blogspot.com/2011/05/gambang-kromong.html http://id.wikipedia.org/wiki/Gambang_keromong (Situs Pariwisata Jakarta) 27 Desember 2011, 21:57 Untung Yuwono, R. Cecep Eka Permana dkk. Ragam Seni Budaya Betawi. 2012. Penerbit : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia R. Cecep Eka Permana, Syahrial, Frans Asisi Datang dkk. Langgam Budaya Betawi. 2011. Penerbit : Fakultas Ilmu Pengetahuan Budaya Universitas Indonesia .ZD 'DYLG ³0XVLN GDQ ³.HODV´ GL =DPDQ %HODQGD´. Ridwan Saidi dan David .ZD³*DPEDQJ.URPRQJGL6LPSDQJ-DODQ´GDODP Kita Sama Kita , Vol 2 Pengaruh Cina ..., Anisa Natasya, FIB UI, 2014 8