1 PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN, DAN TIPE INDUSTRI TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DALAM LAPORAN TAHUNAN (Studi Empiris pada perusahaan Manufaktur yang listing di BEI) ARTIKEL Diajukan sebagai Salah Satu Syarat untuk Memperoleh Gelar Sarjana Ekonomi pada Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Oleh : WIDYA HASTUTI 2011/1107908 PROGRAM STUDI AKUNTANSI FAKULTAS EKONOMI UNIVERSITAS NEGERI PADANG 2014 2 PENGARUH UKURAN PERUSAHAAN, PERTUMBUHAN PERUSAHAAN DAN TIPE INDUSTRI TERHADAP PENGUNGKAPAN TANGGUNG JAWAB SOSIAL PERUSAHAAN DALAM LAPORAN TAHUNAN (Studi Empiris Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia) Widya Hastuti Fakultas Ekonomi Universitas Negeri Padang Jl. Prof. Dr. Hamka Kampus Air Tawar Padang Email: [email protected] Abstract This study aimed to examine the effect of the size, the growth and the profile of the company to corporate social responsibility disclosure. This study classified the causative research. The population in this study are all of manufacturing companies listed on the Stock Exchange in 2010 until 2012. While the sample is determined by purposive sampling method. The type of data used is secondary data obtained. The analytical method used is multiple regression analysis. The results of the study concluded: (1) the size of the company is positive and significant impact to corporate social responsibility disclosure with a positive β coefficient of 0.240 and a significance value 0.003. (2) the growth of the company is not significant effect to corporate social responsibility disclosure, β coefficient is positive at 0.016 and significance value 0.550, (3) the profile of the industry is significant positive effect to corporate social responsibility, β coefficient is positive and at 0.059 and significant value 0.004. Keywords: size, growth, profile, corporate social responsibility. Abstrak Penelitian ini bertujuan untuk menguji pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan perusahaan dan tipe industri terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Penelitian ini tergolong penelitian kausatif. Populasi dalam penelitian ini adalah seluruh perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI tahun 2010 sampai 2012. Sedangkan sampel penelitian ini ditentukan dengan metode purposive sampling. Jenis data yang digunakan adalah data sekunder. Metode analisis yang digunakan adalah analisis regresi berganda. Dari hasil penelitian ini dapat disimpulkan: (1) ukuran perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan koefisien β bernilai positif 0.240 dan nilai signifikansi 0.003, (2) pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan tidak signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan dengan koefisien β bernilai positif sebesar 0.016 dan nilai signifikansi 0.550, (3) pertumbuhan perusahaan berpengaruh positif dan signifikan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial dengan koefisien β bernilai positif sebesar 0.059 dan nilai signifikansi 0.004. 1 2 PENDAHULUAN Tanggung jawab sosial perusahaan Pada dasarnya setiap perusahaan atau yang lebih dikenal dengan istilah yang didirikan bertujuan untuk menda- Corporate Social Responsibility dapat patkan laba. Dan tentunya perusahaan disimpulkan sebagai suatu gagasan yang menginginkan laba yang terus meningkat menjadikan dari waktu ke waktu. Untuk itu perusa- dihadapkan pada tanggung jawab yang haan perlu menjamin nilai perusahaan- berpijak pada single bottom line, yaitu nya tumbuh secara berkelanjutan. Saat nilai perusahaan (corporate value) yang ini informasi keuangan yang hanya da- direfleksikan dalam kondisi keuangan- am bentuk laba saja tidak cukup untuk nya (finansial) saja. Tetapi tanggung- menjamin keberlanjutan perusahaan. Pe- jawab perusahaan juga harus berpijak rusahaan perlu memberikan informasi pada triple bottom lines, yaitu terkait lain yang dibutuhkan oleh stakeholder dengan masalah sosial dan lingkungan. dalam hal pengambilan keputusan. Penerapan Corporate Social Responsi- perusahaan tidak lagi Salah satu informasi yang sering bility oleh perusahaan dapat diwujudkan diminta untuk diungkapkan perusahaan dengan pengungkapan CSR yang di- terkait dengan keberlanjutan perusahaan laporkan dalam laporan tahunan pe- adalah informasi mengenai tanggung ja- rusahaan. Adapun aturan-aturan yang wab sosial perusahaan. Tanggung jawab membahas tentang pengungkapan CSR sosial juga dapat digambarkan sebagai ini terangkum dalam UU No. 40 Tahun ketersediaan informasi keuangan dan 2007 tentang Perseroan Terbatas, Per- non keuangan berkaitan dengan interaksi nyataan Standar Akuntansi Keuangan organisasi dengan lingkungan fisik dan (PSAK) No.1 Tahun 2009 paragraf 12 lingkungan sosialnya, yang dapat dibuat tentang Penyajian Laporan Keuangan dalam laporan tahunan perusahaan atau dan keputusan Ketua Badan Pengawas laporan sosial terpisah (Guthric dan Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Mathew:1985) dalam Sembiring (2003). Nomor:KEP-431/BL/2012 tentang Pe- 3 nyampaian Laporan Tahunan Emiten bility Disclosure (Ulfa : 2009) dalam atau Perusahaan Publik. (Sari : 2012). Dalam hasil penelitian Sari Berbagai penelitian terdahulu telah (2012) menunjukkan hasil bahwa per- dilakukan terkait pengungkapan tang- tumbuhan perusahaan tidak berpengaruh gung jawab sosial perusahaan me- terhadap pengungkapan tanggung jawab nunjukkan keberagaman hasil. Seperti sosial perusahaan. Penelitian menggu- penelitian Andreas dan Chrystina Lawer nakan variabel petumbuhan perusaha-an (2011) dengan menunjukkan hasil pe- masih jarang digunakan untuk menga- nelitiannya bahwa size perusahaan mem- itkan dengan CSRD. pengaruhi keputusan perusahaan untuk Dalam hubungan antara tipe mengungkapkan informasi sosial di- industri dengan pengungkapan tanggung dalam laporan keuangan perusahaan. jawab sosial perusahaan juga terjadi ke- Selain itu penelitian Almilia dkk (2011) tidak konsistenan hasil. Dalam penelitian juga mengungkapkan hasil penelitiannya Anggraini (2006) menemukan adanya bahwa memiliki hubungan signifikan dan positif antara pengaruh keputusan perusahaan dalam tipe industri dengan pengungkapan in- pengungkapan tanggung jawab sosial pe- formasi sosial. Sementara itu, Sari rusahaan. Namun, penelitian Anggraini (2012) menyimpulkan bahwa tipe indus- (2006) menunjukkan hasil penelitian tri berpengaruh negatif dan signifikan yang tidak signifikan. terhadap Corporate Social Responsibility ukuran perusahaan Hubungan antara pertumbuhan pe- Disclosure. rusahaan dengan pengungkapan tang- Berdasarkan hal-hal di atas, maka gung jawab sosial perusahaan dapat di- penulis tertarik untuk menganalisis pe- kaitkan dengan pertimbangan investor ngaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan dalam menanamkan investasinya. Pe- perusahaan dan tipe industri terhadap rusahaan dengan pertumbuhan tinggi pengungkapan tanggung jawab sosial akan mendapat banyak sorotan sehingga perusahaan dalam laporan tahunan yang diprediksi akan cenderung lebih banyak tercatat di Bursa Efek Indonesia (BEI) melakukan Corporate Social Responsi- periode tahun 2010-2012. 4 TELAAH LITERATUR diterima dan berkelanjutan untuk di- Teori Sinyal jalankan di suatu tempat dalam jangka Teori sinyal merupakan teori yang panjang. Acceptability dan sustainability membahas mengenai dorongan peru- juga terkait dengan resiko bagi investor, sahaan untuk memberikan informasi karena perusahaan bertanggung jawab kepada pihak eksternal. Dorongan ter- pada dampak sosial dan lingkungan, sebut terjadinya termasuk didalamnya tanggung jawab asimetri antara pihak manajemen dan terhadap tenaga kerja dan keamanan pihak eksternal. Untuk mengurangi as- produk bagi konsumen memiliki resiko imetri informasi maka perusahaan harus terjadinya konflik sosial dan lingkungan disebabkan karena mengungkapkan informasi yang dimiliki, baik informasi keuangan maupun non keuangan. Salah satu informasi yang wajib diungkapkan perusahaan adalah informasi tentang tanggung jawab sosial perusahaan atau Corporate Social Responsibility (CSR). Informasi ini dapat dimuat dalam laporan tahunan atau laporan sosial perusahaan terpisah. Perusahaan melakukan pengungkapan CSR dengan harapan dapat meningkatkan reputasi dan nilai perusahaan (Rustriani:2010) dalam (Retno:2012). Informasi tentang pengungkapan CSR merupakan suatu sinyal perusahaan untuk mengkomunikasikan kinerja perusahaan dalam jangka panjang, karena CSR terkait dengan acceptability dan sustainability, yang artinya perusahaan yang lebih rendah dibanding perusahaan yang tidak mengungkapkan melakukan dan kegiatan CSRnya Pertanggung Jawaban (Adisusilo : 2011). Akuntansi Sosial Akuntansi pertanggungjawaban sosial sering juga disebut sebagai akuntansi sosial ekonomi atau akuntansi sosial. Menurut Belkaoui (1986) dalam Andreas dan Lawer (2011) akuntansi sosial ekonomi mengarah pada suatu struktur pada suatu sistem perekonomian yang meletakkan suatu struktur pada masyarakat yang tidak hanya menentukan aktivitas ekonominya, tetapi juga mempengaruhi hubungan sosialnya dan kesejahteraannya. Ramanathan dalam (Luhgiatno:2007) mendefinisikan akuntansi so- 5 sial ekonomi sebagai proses seleksi Sustainability variabel-variabel kinerja sosial tingkat laporan mengenai kebijakan ekonomi, perusahaan, ukuran dan prosedur pengu- lingkungan dan sosial, pengaruh dan kuran, yang secara sistematis mengem- kinerja organisasi dan produknya di- bangkan informasi yang bermanfa-at dalam konteks pembangunan berkelanju- untuk mengevaluasi kinerja sosial pe- tan (sustainable development). Berdasar- rusahaan dan mengkomunikasikan infor- kan konsep yang dikemukakan tersebut, masi tersebut kepada kelompok sosial Darwin (2004) membagi Corporate Sus- yang tertarik, baik didalam maupun di- tainability Reporting menjadi 3 kategori luar perusahaan. yaitu kinerja ekonomi, kinerja ling- Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Reporting adalah pe- kungan dan kinerja sosial. Pengungkapan tanggung jawab Tanggung jawab sosial perusahaan sosial perusahaan atau social disclosure atau Corporate Social Responsibility atau corporate social responsibility dis- berkembang pada akhir tahun 90’an de- closure merupakan proses pengkomu- ngan ditandai munculnya definisi CSR nikasian dampak sosial dan lingkungan oleh WBSD (World Business Council for dari kegiatan ekonomi organisasi ter- Sustainable Development) tahun 1995. hadap kelompok khusus yang berkepen- WBSD memaknai CSR sebagai komit- tingan dan terhadap masyarakat secara men bisnis untuk berperilaku etis, ber- keseluruhan (Sembiring : 2005). Peng- operasi secara legal, dan berkontribusi ungkapan sosial dapat dilakukan melalui terhadap pembangunan ekonomi sekali- beberapa media antara lain laporan gus meningkatkan kualitas hidup karya- tahunan, laporan interim, prospektus, pe- wan dan keluarganya, serta masyarakat ngumuman kepada bursa efek atau lokal dan masyarakat pada umumnya melalui media massa (Luhgiatno : 2007). (Rudito, 2013). Pengungkapan tanggung jawab sosial Pengungkapan tanggung jawab so- perusahaan bersifat sukarela (voluntary sial ini diungkapkan dalam laporan yang disclosure) karena tidak tergolong disebut sebagai Sustainability Reporting. sebagai komponen laporan keuangan 6 yang lengkap atau tidak tergolong pada dilakukan perusahaan dalam aktivitas pengungkapan minimum yang disyarat- perusahaan. Dari hasil penelitian And- kan oleh standar akuntansi yang berlaku. reas dan Chrystina Lawer (2011) me- Standar pelaporannya pun masih belum nunjukkan bahwa ukuran perusahaan memiliki standar yang baku, sehingga berpengaruh jumlah dan cara pengungkapan informa- tanggung jawab sosial perusahaan. si sosial bergantung kepada kebijakan terhadap Almilia dkk pengungkapan (2011) juga dari perusahaan. Hal ini menimbulkan mengungkapkan bahwa ukuran peru- berbagai variasi atas pengungkapan in- sahaan berpengaruh positif terhadap ter- formasi sosial dalam laporan tahunan hadap pengungkapan tanggung jawab masing-masing perusahaan. sosial perusahaan. Hubungan positif antara ukuran perusahaan dengan tingkat Ukuran Perusahaan Pengungkapan Tanggung Terhadap pengungkapan mengindikasikan bahwa Jawab perusahaan besar yang memiliki sistem Sosial Perusahaan Ukuran perusahaan informasi pelaporan yang lebih baik merupakan cenderung memiliki sumber daya untuk skala yang digunakan dalam menentukan menghasilkan lebih banyak informasi besar kecilnya suatu perusahaan (Sari : dan biaya untuk menghasilkan informasi 2009). Wakid, dkk (2013) menyatakan tersebut bahwa untuk menentukan besar kecilnya dengan perusahaan yang memiliki keter- ukuran suatu perusahaan dapat dilihat batasan dalam sistem informasi pe- dari total aktiva, jumlah tenaga kerja dan laporan. tingkat penjualan. Ukuran perusahaan lebih Ukuran rendah dibandingkan perusahaan umumnya atau size dapat dilihat dari total aktiva dikaitkan dengan teori agensi yang yang dimiliki oleh perusahaan. Semakin menyatakan bahwa semakin besar suatu besar ukuran suatu perusahaan, maka perusahaan maka biaya keagenan yang semakin luas pengungkapan informasi muncul juga semakin besar. Untuk me- yang akan disajikan karena masyarakat ngurangi biaya keagenan tersebut, peru- akan mengawasi terkait hal-hal yang sahaan akan cenderung mengungkapkan 7 informasi yang lebih luas. Menurut dalam Sari (2012) menyatakan bahwa Cowen et al., (1987) dalam (Sembiring : growth merupakan tingkat pertumbuhan 2005), secara teoritis perusahaan besar perusahaan yang diukur dengan pertum- tidak akan lepas dari tekanan, dan pe- buhan penjualan perusahaan. rusahaan yang lebih besar dengan ak- Pertumbuhan perusahaan merupa- tivitas operasi dan pengaruh yang lebih kan salah satu pertimbangan para inves- besar terhadap masyarakat mungkin tor dalam menanamkan investasinya. Pe- akan memiliki pemegang saham yang rusahaan yang memiliki kesempatan memperhatikan program sosial yang di- tumbuh yang tinggi diharapkan akan buat perusahaan sehingga pengungkapan memberikan profitabilitas yang tinggi di tanggung jawab sosial perusahaan sema- masa depan, diharapkan laba lebih per- kin luas. sisten, sehingga investor akan tertarik H1 : Ukuran Perusahaan berpengaruh untuk berinvestasi di perusahaan ter- positif terhadap pengungkapan tanggung sebut. Perusahaan dengan pertumbuhan jawab sosial perusahaan. tinggi akan mendapat banyak sorotan Pertumbuhan Perusahaan Terhadap sehingga diprediksi perusahaan yang Pengungkapan mempunyai kesempatan pertumbuhan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan yang lebih tinggi cenderung lebih ba- Pertumbuhan perusahaan adalah dampak nyak atas dari Responsibility Disclosure (Sari : 2012). perubahan operasional yang disebabkan Pertumbuhan perusahaan dapat diukur oleh pertumbuhan atau peningkatan dengan pertumbuhan penjualan (Fahmi : volume usaha (Helfert : 1997) dalam 2012). (Sumitra : 2011). Pertumbuhan perusa- H2 : Pertumbuhan perusahaan berpe- haan (Growth) juga merupakan kemam- ngaruh positif terhadap pengungkapan puan perusahaan untuk meningkatkan tanggung jawab sosial perusahaan. arus dana perusahaan size (Wakid, dkk : 2013). Pertumbuhan perusahaan dapat menunjukkan kinerja keuangan perusahaan. Maria Ulfa (2009) melakukan Corporate Social 8 Tipe Industri Terhadap Pengungka- Penelitian yang menganalisis pe- pan Tanggung Jawab Sosial Perusa- ngaruh tipe industri (profile) terhadap haan Corporate Social Responsibility DiscloProfil perusahaan adalah uraian sure menunjukkan adanya pengaruh tentang bidang operasi yang dijalankan yang signifikan antara keduanya dalam oleh perusahaan (Rahman dan Widyasari penelitian yang dilakukan oleh Sari : 2008) dalam (Wakid, dkk : 2013). (2012) dan Anggraini (2006). Industri Hackston & Milne (1996) dalam Sylvia high profile akan lebih banyak melaku- (2011) membedakan tipe industri dalam kan 2 kategori yaitu industri high profile dan sosial dibandingkan dengan industri low industri low profile. Hackston & Milne profile. Hal tersebut dikaitkan dengan (1996) dalam Anggraini (2006) men- variasi definisikan industri yang high profile terhadap lingkungan dan masyarakat adalah industri yang memiliki visibilitas (Sembiring : 2005) dalam (Sari : 2012) konsumen, risiko politis yang tinggi, H3: Tipe Industri berpengaruh positif atau menghadapi persaingan yang tinggi. terhadap pengungkapan tanggung jawab Perusahaan-perusahaan high profi- pengungkapan dampak tanggung operasi jawab perusahaan sosial perusahaan. le, pada umumnya merupakan perusahaan yang memperoleh sorotan dari mas- Memperhatikan variabel- variabel (de- yarakat operasinya penden dan independen) yang akan memiliki potensi untuk bersinggungan digunakan dalam penelitian ini, maka dengan kepentingan luas. Sedangkan pe- kerangka rusahaan low profile adalah perusahaan dikembangkan dapat digambarkan seba- yang tidak terlalu mendapat sorotan dari gai berikut: karena aktivitas masyarakat jika operasi yang mereka lakukan mengalami kesalahan pada aspek tertentu dalam proses atau hasil produksinya. konseptual yang akan 9 Populasi, Dan Teknik Pengambilan Sampel Ukuran Perusahaan Pertumbuhan Perusahaan Sampel, Populasi dalam penelitian ini Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial adalah seluruh perusahaan sektor manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia dari tahun 2010 sampai tahun Tipe Industri 2012 yaitu sebanyak 136 perusahaan yang diperoleh dari (www.sahamok. Gambar 1: Kerangka Konseptual com). Teknik pengambilan sampel METODE PENELITIAN adalah metode purposive sampling yaitu Jenis Penelitian pengambilan sampel berdasarkan kriteria Jenis penelitian yang dilakukan tertentu berdasarkan yang dikehendaki dalam penelitian ini adalah penelitian oleh peneliti. Adapun kriteria yang asosiatif kausal, yaitu penelitian yang dipilih dalam penentuan sampel adalah: bertujuan untuk mengetahui hubungan (1) Perusahaan manufaktur yang antara dua variabel, atau bagaimana terdaftar dan mempublikasikan laporan suatu variabel mempengaruhi variabel tahunan lengkap termasuk catatan atas yang lain. Penelitian ini berusaha menje- laporan keuangan dari tahun 2010 sam- laskan pengaruh ukuran perusahaan (X1 ), pai dengan tahun 2012 melalui situs Bur- pertumbuhan perusahaan (X2 ) dan tipe sa Efek Indonesia. (2) Perusahaan manu- industri (X3 ), sebagai variabel indepen- faktur yang mengungkapkan informasi den terhadap pengungkapan tanggung ja- tanggung jawab sosial melalui laporan wab sosial perusahaan (Y) sebagai varia- tahunannya dari tahun 2010 sampai bel dependen. dengan tahun 2012 melalui situs Bursa Efek Indonesia. 10 Tabel Kriteria Pengambilan Sampel Identifikasi perusahaan Jumlah perusahaan manufaktur Jumlah 136 Metode Analisis Data Data yang dikumpulkan dalam penelitian ini diolah, kemudian dianalisis yang terdaftar di BEI tahun 2010- dengan alat statistik sebagai berikut: 2012 Uji Statistik Deskriptif Perusahaan manufaktur yang (81) tidak termasuk kriteria nomor 1 Perusahaan manufaktur yang mendeskripsikan variabel-variabel dalam (5) tidak termasuk kriteria nomor 2 Jumlah sampel perusahaan yang Statistik deskriptif digunakan untuk penelitian ini. Alat analisis yang digunakan adalah rata-rata (mean), stan50 tersedia dar deviasi, maksimum dan minimum (Ghozali, 2011). Statistik deskriptif menyajikan ukuran-ukuran numerik yang Berdasarkan kriteria diatas, maka jumlah sampel yang diperoleh adalah sebanyak 50 perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI pada tahun 20102012 dan melakukan pengungkapan tanggung jawab sosial dalam laporan tahunannya. Jenis Dan Sumber Data Jenis data dalam penelitian ini yaitu data dokumenter dalam bentuk laporan keuangan tahunan yang diukur dalam suatu skala numerik. Data yang digunakan bersumber dari laporan keuangan tahunan perusahaan yang terdapat di Indonesia Stock Exchange (www.idx.co.id), situs resmi perusahaan dan sumber lainnya. sangat penting bagi data sampel. Uji statistik tersebut dilakukan dengan program SPSS. Uji Asumsi Klasik Pengujian asumsi klasik yang digunakan adalah uji normalitas, uji multikolinearitas, uji heteroskedastisitas dan uji autokorelasi. Keempat asumsi klasik yang dianalisa dilakukan dengan menggunkan program SPSS. Uji Normalitas Uji normalitas bertujuan untuk menguji apakah dalam model regresi, variabel penganggu atau residual berdistribusi normal. Pada penelitian ini, metode yang digunakan adalah normal probability plot yang membandingkan 11 distribusi kumulatif dari data sesungguh- dari nya dengan distribusi komulatif dari pengamatan lain. Jika varians pada distribusi normal. Normalitas dapat di- residual satu pengamatan ke pengamatan deteksi dengan melihat penyebaran data lain (titik) pada sumbu diagonal dari grafik kedastisitas dan jika berbeda disebut yaitu jika data menyebar disekitar garis heteroskedastisitas. Model regresi yang diagonal dan mengikuti arah garis dia- baik gonal distribusi kedastisitas atau tidak terjadi heteros- normal, maka model regresi tersebut me- kedastisitas. Uji statistik yang digunakan menuhi asumsi normalitas. adalah Uji Glesjer. Uji Multikolinearitas Uji Autokorelasi menunjukkan pola residual tetap, adalah satu maka yang pengamatan disebut berjenis ke homos- homos- Uji multikolnearitas bertujuan untuk Uji autokorelasi bertujuan menguji menguji apakah model regresi ditemu- apakah dalam model regresi linear ada kan korelasi antar variabel independen. korelasi antara kesalahan penganggu pa- Model regresi yang baik seharusnya da periode t dengan kesalahan pengang- tidak terjadi korelasi antar variabel gu pada periode t-1 (sebelumnya). Uji independen (Ghozali, 2011). Maka uji Durbin-Watson adalah salah satu alat uji jenis ini digunakan untuk penelitian untuk mengetahui apakah suatu model dengan variabel independen lebih dari regresi terdapat autokorelasi. Nilai Dur- satu. Multikolinearitas dapat dilihat de- bin-Watson akan dibandingkan dengan ngan menganalisis nilai VIF (Variance nilai dalam tabel Durbin-Watson untuk Inflation Factor). Satu model regresi mendapatkan batas bawah (DL) dan menunjukkan adanya multikolinearitas batas jika: Tingkat kolerasi > 95%, Nilai signifikansi = 5 %. toleransi > 0,10, dan Nilai VIF < 10. Analisis Regresi Berganda Uji Heteroskedastisitas Uji heteroskedastisitas atas (DU) dengan tingkat Penelitian ini menggunakan analisis bertujuan regeresi berganda untuk menggambarkan untuk menguji apakah dalam model hubungan beberapa variabel, sehingga regresi terjadi ketidaksamaan varians 12 suatu variabel dapat diprediksikan dari berikut: (1) Jika signifikansi > 0,05 ber- variabel yang lain. Analisis regresi ini arti bahwa secara bersama-sama variabel digunakan untuk mengukur pengaruh independen tidak mempunyai pengaruh ukuran perusahaan, pertumbuhan peru- signifikan terhadap variabel dependen. sahaan, dan tipe industri terhadap peng- (2) Jika signifikansi < 0,05 berarti bahwa ungkapan informasi tanggung jawaban secara bersama-sama variabel indepen- sosial dalam laporan tahunan perusahaan den mempunyai pengaruh signifikan ter- manufaktur yang listing di BEI. Bentuk hadap variabel dependen. persamaan dalam penelitian ini adalah : Uji Koefisien Determinasi (R2) CSRD = a + b1SZ + b2GW + b3PL + e Koefisien determinasi (𝑅2 ) intinya Dimana : mengukur tingkat ketepatan atau ke- CSRD = pengungkapan informasi sosial cocokan dari regresi linier berganda ya- perusahaan itu persentase sumbangan dari regresi li- SZ = ukuran perusahaan nier berganda, yaitu persentase sumba- GW = pertumbuhan perusahaan ngan seluruh variabel bebas terhadap PF = tipe perusahaan (profile) variabel terikat. Pada penelitian ini di- a = konstanta gunakan adjusted R square karena vari- e = error abel bebas yang digunakan pada pe- Berdasarkan persamaan regresi diatas, kemudian dilakukan pengujian berikut: Uji Simultan (Uji F) Uji statistik F dilakukan untuk menguji kemampuan seluruh variabel independen secara bersama-sama dalam menjelaskan prilaku variabel dependen. Pengujian dilakukan dengan menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α=5%). Ketentuan menganalisa adalah sebagai nelitian ini lebih dari satu. 2 Adjusted-R diperoleh dengan rumus sebagai berikut: Adjusted- R 2 =1-(1 – R 2 )[ N 1 ] N k Keterangan: Adjusted-R 2 :Koefisien determinasi disesuaikan R2 :Koefisien determinasi N :Jumlah sampel pengamatan K : Jumlah variabel 13 deviasi 0,1235. Rasio minimum sebesar Uji Parsial (Uji t) Setelah melakukan pengujian seca- 0,11 dan rasio maksimum sebesar 0,73. ra simultan, langkah selanjutnya adalah Hal ini berarti rata-rata perusahaan yang melakukan pengujian untuk mengetahui mengungkapkan tanggung jawab sosial kemampuan masing-masing variabel in- dengan tingkat pengungkapan rata-rata dependen dalam menjelaskan prilaku 30,15 % dengan tingkat pengungkapan variabel dependen dengan melakukan minimum 11 % dan tingkat pengung- pengujian t. Pengujian dilakukan dengan kapan maksimum 73%. menggunakan tingkat signifikansi 0,05 (α=5%). Ketentuan menganalisa adalah Statistik Deskriptif sebagai berikut: (1) Jika signifikansi > 0,05 berarti bahwa secara Hasil Analisis Statistik parsial Deskriptif variabel independen tidak mempunyai Descriptive Statistics Std. pengaruh signifikan terhadap variabel N dependen. (2) Jika signifikansi < 0,05 dan hasil t-hitung bernilai positif berarti Social Responsibility penden mempunyai pengaruh signifikan Ukuran Perusahaan Pertumbuhan Perusahaan HASIL PENELITIAN DAN PEMBAHASAN Berdasarkan tabel statistik deslriptif berikut jumlah data penelitian yang Maks Mean Dev Corporate bahwa secara parsial variabel inde- terhadap variabel dependen. Min Tipe Industri Valid N (listwise) 150 .11 .73 .3015 .1235 150 23.08 31.35 27.88 1.472 150 -.87 2.79 .1728 .3586 150 1.00 .00 .66 .482 150 Sumber: Output SPSS digunakan dalam penelitian ini adalah Variabel ukuran perusahaan yang 150 observasi. Corporate Social Respon- menjadi sampel mempunyai nilai rata- sibility (CSR) perusahaan manufaktur rata ukuran perusahaan sebesar 27.88, yang menjadi sampel mempunyai rasio dengan nilai minimum 23.08 dan nilai rata-rata sebesar 0,3015 dengan standar maximum adalah 31.35 serta standar 14 deviasinya sebesar 1.472. Variabel per- diagonal maka dapat disimpulkan bahwa tumbuhan perusahaan yang menjadi data terdistribusi normal. Jika seandai- sampel rata-rata nya masih ada variabel yang belum pertumbuhan sebesar 0.17 atau 17 % terdistribusi normal, maka mengacu pada dengan nilai minimum minus 0.87 atau teori central limit theorm. Berdasarkan (87 %) dan nilai maksimum 2.79 atau pengalaman empiris beberapa pakar 279%. Hal ini menandakan bahwa masih statistik, data yang banyaknya lebih dari ada tingkat pertumbuhan perusahaan 30 (n > 30) maka sudah dapat di- yang asumsikan terdistribusi normal. Dengan mempunyai kurang baik nilai dengan tingkat pertumbuhan yang sangat rendah. demikian Variabel tipe industri yang diukur dengan variabel dummy memiliki rata- pengujian bahwa 66 % perusahaan merupakan layak untuk dilanjutkan. Tabel Hasil Uji Multikolinieritas rata sebesar 0.66 dengan standar deviasi 0.482. Dari tabel diatas menandakan hipotesis Collinearity Statistics Tolerance Model 1 VIF (Constant) perusahaan yang high profile. Ukuran Perusahaan .894 1.119 .983 1.017 .902 1.108 Uji Asumsi Klasik Pertumbuhan Hasil Uji Normalitas dengan P-Plot Perusahaan Tipe Industri Berdasarkan tabel diatas dapat dilihat hasil perhitungan VIF dan tolerance . Nilai VIF perusahaan untuk variabel ukuran sebesar 1.119 dengan tolerance 0.894, pertumbuhan perusahaan mempunyai nilai VIF 1.017 dengan Berdasarkan gambar titik-titik yang diperoleh diatas, pola dari uji kenormalan data berada disekitar garis tolerance 0.983 dan tipe industri mempunyai nilai VIF 1.108 dengan tolerance 15 0.902. Masing-masing variabel bebas Hasil Uji Autokorelasi tersebut memiliki nilai VIF < 10 dan nilai tolerance > 0.1, sehingga dapat disimpulkan bahwa tidak terdapat gejala R Model R Square R Square a 1 Adjusted .384 .147 Std. Error Durbin- of the Watson Estimate .130 .11484 1.902 multikolinearitas antar variabel bebas. Hasil Uji Heteroskedastisitas a. Predictors: (Constant), Tipe Industri, Pertumbuhan Berdasarkan tabel berikut dapat dilihat bahwa hasil perhitungan masing- Perusahaan, Ukuran Perusahaan b. Dependent Variable: Corporate Social Responsibility Dari tabel diatas dapat dilihat bahwa masing variabel menunjukan bahwa level sig > 0.05 yaitu 0.067 > 0.05 untuk variabel ukuran perusahaan, 0.211 > 0.05 untuk variabel pertumbuhan perusahaan, dan 0.267 > 0.05 untuk variabel penelitian tipe industri. ini heterokedastisitas Sehingga bebas dari gejala dan layak untuk angka Durbin-Watson sebesar 1.902 berada diantara -2 dan 2. Hal ini dapat disimpulkan bahwa pada model regresi ini tidak terdapat autokorelasi. Hasil Uji Regresi Berganda Stand Unstandardi ardize diteliti. zed Coeffic Coefficients ients Std. a Coefficients Model Standar Unstandardi dized zed Coefficie Coefficients nts 1 Ukuran Perusahaan Pertumbuhan Std. Model 1 (Constant) Size B Error Beta -.323 .328 .022 .012 (Constant) t -.985 .326 1.843 .067 -.101 -1.255 .211 .156 Perusahaan Sig. Tipe Industri a. B Error Beta t Sig. -.303 .186 -1.632 .105 .020 .007 .242 2.991 .003 .016 .026 .046 .599 .550 .059 .021 .232 2.890 .004 Dependent Variable: Corporate Social Responsibility Growth -.054 .043 Profile .041 .037 a. Dependent Variable: ABSUT .094 1.115 Dari pengolahan data statistik diatas .267 maka dapat diperoleh persamaan regresi linear berganda sebagai berikut : 16 Y = (0.303) + 0.020 (X1) + 0.016 (X2) Koefisien Regresi (β) X3 + 0.059 (X3) Nilai koefisien regresi variabel tipe Angka yang dihasilkan dari pengu- industri (X3) sebesar 0.059 memberikan jian tersebut dijelaskan sebagai berikut: arti bahwa setiap peningkatan satu sa- Konstantan (α) tuan tipe industri akan mengakibatkan Nilai konstanta yang diperoleh peningkatan tingkat pengungkapan tang- sebesar minus 0.303. Hal ini bahwa gung jawab sosial perusahaan laporan tanpa ukuran perusahaan, pertumbuhan keuangan tahunan sebesar 0.059. perusahaan dan tipe industri perkem- Tabel Hasil Uji Koefisien Determinasi bangan pengungkapan CSR berada pada (R2) minus 0.303 satuan. R Koefisien Regresi (β) X1 Nilai koefisien regresi Model variabel 1 R Adjusted Std. Error of Square R Square the Estimate a .384 .147 .130 .11515 ukuran perusahaan (X1) sebesar 0.020 memberikan arti bahwa setiap pening- a. Predictors: (Constant), Tipe Industri, Pertumbuhan katan satu satuan ukuran perusahaan Perusahaan, Ukuran Perusahaan b. Dependent Variable: Corporate Social Responsibility akan mengakibatkan peningkatan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan laporan keuangan tahunan sebesar 0.020. koefisien regresi ini menunjukan bahwa besarnya konvariabel pertumbuhan perusahaan (X2) sebesar 0.016 memberikan arti bahwa setiap peningkatan satu satuan pertumbuhan perusahaan akan mengakibatkan peningkatan tingkat pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan laporan keuangan tahunan sebesar 0.016. menghasilkan nilai Adjusted R Square sebesar 0.130. Nilai Adjusted R Square Koefisien Regresi (β) X2 Nilai Hasil pengujian dari tabel diatas tribusi variabel independen terhadap variabel dependen adalah sebesar 13.0% ditentukan oleh variabel lain yang tidak teridentifikasi dalam penelitian ini. 17 Berdasarkan tabel Tabel Hasil Uji F Statistik b Sum of 1 Mean Squares Regression Df .333 maka dapat dilihat pengaruh antara variabel ANOVA Model diatas, independen Square F 3 .111 Residual 1.925 146 .013 Total 2.258 149 secara parsial terhadap Sig. 8.407 a .000 variabel dependen secara parsial sebagai berikut: 1) Pengaruh ukuran perusahaan ter- a. Predictors: (Constant), Tipe Industri, hadap pengungkapan tanggung ja- Pertumbuhan Perusahaan, Ukuran Perusahaan wab sosial perusahaan. Ukuran pe- b. Dependent Variable: Corporate Social rusahaan memiliki sig 0.003 < α Responsibility Dari hasil analisis data, dapat dilihat 0.05 atau nilai t hitung 2.991 > ttabel bahwa Fhitung > Ftabel yaitu sebesar 8.407 1.97646. Hal ini menunjukan bahwa > 2.67 atau 0.000 < 0.05. Hal ini menun- variabel ukuran perusahaan berpe- jukan bahwa persamaan regresi yang ngaruh signifikan positif tehadap diperoleh dapat diandalkan atau model tingkat yang digunakan sudah fix. jawab sosial perusahaan (Y). Ini be- Uji Hipotesis (Uji t) rarti semakin besar ukuran suatu pengungkapan tanggung perusahaan maka akan semakin Stand ardize tinggi pula tingkat pengungkapan Unstandardize Coeffic d Coefficients tanggung jawab sosial perusahaan. ients Dengan demikian hipotesis pertama Std. Model (Constant) Ukuran Perusahaan Pertumbuhan Perusahaan Tipe Industri a. B Error Beta t Sig. -.303 .186 -1.632 .105 .020 .007 .242 2.991 .003 .016 .026 .046 .599 .550 .059 .021 .232 2.890 .004 ini diterima. 2) Pengaruh pertumbuhan perusahaan terhadap pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. Pertumbuhan perusahaan memiliki nilai sig 0.550 > α 0.05 atau nilai t hitung 0.599 Dependent Variable: Corporate Social Responsibility < ttabel 1.97646. Hal ini menunjukan bahwa variabel pertumbuhan perusahaan tidak berpengaruh signifikan 18 tehadap tingkat pengungkapan tang- Semakin tinggi tingkat ukuran suatu gung jawab sosial perusahaan (Y). perusahaan maka tingkat pengungkapan Dengan demikian hipotesis kedua informasi sosial akan semakin luas. ini ditolak. Ukuran perusahaan yang tinggi akan 3) Pengaruh tipe industri terhadap mendorong perusahaan untuk memberi- pengungkapan tanggung jawab sosi- kan informasi yang lebih detail, salah al perusahaan. Variabel tipe industri satunya informasi mengenai tanggung memiliki nilai sig 0.004 < α 0.05 jawab sosial perusahaan karena mereka atau nilai thitung 2.890 < ttabel ingin meyakinkan investor terhadap 1.97646. Hal ini menunjukan bahwa perusahaan agar para investor berinves- variabel tipe industri berpengaruh tasi diperusahaan tersebut. signifikan positif tehadap tingkat pe- Menurut Cowen et al (1987) dalam ngungkapan tanggung jawab sosial Sembiring (2005), secara teoritis perusahaan (Y). Dengan demikian perusahaan besar tidak akan lepas dari hipotesis ketiga ini diterima. tekanan, dan perusahaan yang lebih besar dengan aktivitas operasi dan pengaruh Pembahasan Pengaruh Ukuran Perusahaan yang masyarakat lebih besar terhadap mungkin akan memiliki terhadap Pengungkapan Tanggung pemegang saham yang memperhatikan Jawab Sosial Perusahaan program sosial yang dibuat perusahaan Berdasarkan data sehingga pengungkapan tanggung jawab statistik dalam penelitian ini dilihat sosial akan semakin luas. Selain itu, bahwa ukuran perusahaan berpengaruh dengan adanya competitive disadvantage signifikan positif terhadap pengung- yang lebih rendah dari perusahaan kecil, kapan tanggungjawab sosial perusahaan skill karyawan yang lebih baik, akan dengan nilai sig 0.003 < α 0.05 atau nilai memungkinkan bagi perusahaan besar thitung 2.991 > ttabel 1.97646. Penelitian ini untuk lebih luas melakukan pengung- relevan dengan dengan penelitian And- kapan tanggung jawab sosial perusahaan. reas dan hasil Chrystina analisis Lawer (2011). 19 Namun penelitian ini tidak sejalan banyakan orientasi investor lebih tertuju dengan penelitian Anggraini (2006) yang kepada kinerja jangka pendek atau keun- menyatakan pendapat bahwa ukuran tungan (profit), sedangkan Corporate perusahaan tidak berpengaruh terhadap Social Responsibility dianggap berpe- pengungkapan tanggung jawab sosial ngaruh pada kinerja jangka menengah perusahaan. Anggraini (2006) tidak ber- dan jangka panjang. hasil membuktikan adanya pengaruh Argumen yang dapat menjelaskan ukuran perusahaan terhadap kebijakan hal ini adalah bahwa belum semua pengungkapan informasi sosial oleh pe- investor menyadari pentingnya Corpo- rusahaan. rate Social Responsibility Disclosure se- Pengaruh Pertumbuhan Perusahaan hingga investor tidak terlalu memper- terhadap Pengungkapan Tanggung hatikan Jawab Sosial Perusahaan Kualitas Corporate Social Responsibility Berdasarkan analisis sosial perusahaan. data Disclosure tidak mudah diukur, umum- bahwa pertumbuhan nya perusahaan melakukan Corporate perusahaan tidak berpengaruh signifikan Social Responsibility Disclosure hanya terhadap pengungkapan tanggung jawab sebagai bagian dari iklan dan meng- sosial perusahaan dengan nilai sig 0.550 hindari untuk memberikan informasi > α 0.05 atau nilai t hitung 0.599 < ttabel yang relevan sehingga investor belum 1.97646. Dengan demikian H2 ditolak. memahami motif perusahaan untuk me- statistik dilihat hasil kinerja Hasil penelitian ini sejalan dengan lakukan pengungkapan sosial tersebut. penelitian Sari (2012), yang menyatakan Pengaruh bahwa tinggi rendahnya variabel pertum- Pengungkapan buhan perusahaan tidak mempengaruhi Sosial Perusahaan Corporate Social Responsibility Disclo- Tipe Berdasarkan Industri Tanggung hasil terhadap Jawab analisis data sure. Menurut Ulfa (2009) hal ini dise- statistik dilihat bahwa tipe industri babkan Corporate Social Responsibility berpengaruh signifikan positif terhadap merupakan isu yang baru dan kua- pengungkapan tanggung jawab sosial litasnya tidak mudah diukur serta ke- perusahaan, dengan nilai sig 0.004 < α 20 0.05 atau nilai thitung 2.890 > ttabel dan signifikan terhadap Corporate So- 1.97646. Oleh karena itu dapat dinya- cial Responsibility Disclosure. Menurut takan bahwa hipotesis ketiga dapat di- Freedman dan Jaggi (1988) dalam Sari terima. (2012) perusahaan dengan kategori low Hasil penelitian ini sejalan dengan profile dengan kondisi ekonomi lemah penelitian Sembiring (2005) yang me- akan lebih mengungkapkan tanggung nyatakan pengaruh jawab sosial daripada perusahaan high signifikan positif profile dengan peng- profile. Hal tersebut dikarenakan peru- ungkapan sosial sahaan ingin investor mengetahui bahwa perusahaan. Ini berarti bahwa perusa- kondisi ekonomi perusahaan yang tidak haan dengan tipe high profile akan terlalu baik disebabkan oleh biaya yang membuat pengungkapan tanggung jawab dikeluarkan oleh perusahaan berkaitan sosial yang lebih luas dari perusahaan dengan tanggung jawab sosial. bahwa adanya tanggung jawab dengan tipe low profile. Hal ini dikarenakan bahwa merupakan industri high industri yang profile memiliki KESIMPULAN DAN SARAN Penelitian ini dilakukan untuk visibilitas konsumen, risiko politis yang melihat apakah ukuran perusahaan, per- tinggi dan lebih banyak diawasi oleh tumbuhan perusahaan dan tipe industri pemerintah daripada industri low profile dapat mempengaruhi pengungkapan ta- sehingga akan melakukan pengungkapan nggung tanggung jawab sosial yang lebih luas. tahunan yang terdaftar di Bursa Efek Jika dikaitkan dengan teori legitimasi, Indonesia (BEI) pada tahun 2010-2012. hal ini dilakukan perusahaan untuk me- Berdasarkan pendahuluan, kajian teori legitimasi dan dan pengolahan data serta pembahasan menurunkan tekanan dari para aktivis yang telah dilakukan pada bab terdahulu, sosial dan lingkungan. maka dapat ditarik kesimpulan sebagai kegiatan operasinya Namun, hal ini tidak sejalan dengan jawab sosial pada laporan berikut: penelitian Sari (2012) yang menyatakan 1. Ukuran perusahaan berpengaruh bahwa profile memiliki pengaruh negatif signifikan positif terhadap pe- 21 ngungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. dan jelas mengenai praktik dan pengungkapan CSR, serta penga- 2. Pertumbuhan perusahaan tidak wasan CSR pada perusahaan di berpengaruh signifikan terhadap Indonesia sehingga praktik dan pengungkapan tanggung jawab pengungkapan CSR di Indonesia sosial perusahaan. semakin terarah dan lebih baik. 3. Tipe industri berpengaruh signifikan positif terhadap pengung- DAFTAR PUSTAKA kapan tanggung jawab sosial Adisusilo, Pramudito. 2011. Pengaruh pengungkapan informasi Corporate Social Responsibility (CSR) Dalam Laporan Tahunan Terhadap Earning Response Coefficients (ERC). Skripsi Fakultas Ekonomi dan Bisnis. Universitas Diponegoro. perusahaan. Saran yang dapat disampaikan setelah melihat hasil penelitian ini antara lain: 1. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah jumlah sampel perusahaan. 2. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menemukan data laporan Almilia, Luciana Spica, dkk. 2011. Faktor-faktor yang mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial dan dampaknya terhadap kinerja keuangan dan ukuran perusahaan. Jurnal Fokus Ekonomi vol.10 No. 1, April 2011: 2-25. tahunan perusahaan yang lebih lengkap dalam periode penelitiannya. 3. Penelitian selanjutnya diharapkan dapat menambah variabel- variabel lain yang diperkirakan dapat mempengaruhi pengungkapan tanggung jawab sosial perusahaan. 4. Pemerintah hendaknya menetapkan regulasi yang secara tegas Andreas dan Chrystina Lawer. 2011. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Tanggungjawab Sosial. Jurnal Universitas Riau vol 19 No.2 Tahun 2011. Anggraini, Fr. Reni Retno. 2006. Pengungkapan Informasi Sosial dan Faktor-faktor yang Mempengaruhi Pengungkapan Informasi Sosial dalam Laporan Keuangan Tahunan (Studi Empiris pada Perusahaanperusahaan yang terdaftar Bursa Efek Jakarta). Simposium Nasional 22 Akuntansi 9 Padang. Agustus 2006 : 2-15. Deitiana, Tita. 2011. Pengaruh Rasio Keuangan, Pertumbuhan Penjualan dan Dividen Terhadap Harga Saham. Jurnal Bisnis dan Akuntansi Vol.13 No.1, April 2011: 57-66. Pernyataan Standar Akuntansi Keuangan Nomor 1 Tahun 2009 tentang Penyajian Laporan Keuangan. Fahmi, Irham.2012. Analisis Kinerja Keuangan. Bandung : Alfabeta. Retno, Reny Dyah dan Denies Priantinah. 2012. Pengaruh Good Corporate Governance dan Pengungkapan Corporate Social Responsibility Terhadap Nilai Perusahaan. Jurnal Nominal Volume 1 Nomor 1, Tahun 2012. Ghozali, Imam. 2011. Aplikasi Analisis Multivariate dengan program IBM SPSS. Semarang : Badan Penerbit Universitas Diponegoro. Rudito, Bambang dan Melia Famiola. 2013. Corporate Social Responsibility. Bandung : Rekayasa Sains. Kasmadi dan Nia Siti Sunariah. 2013. Panduan Modern Penelitian Kuantitatif. Bandung : Alfabeta. Sari, Rizkia Anggita. 2012. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Corporate Social Responsibility Disclosure pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Nominal Volume 1 Nomor 1, 2012: 125-138. Keputusan Ketua Badan Pengawas Pasar Modal dan Lembaga Keuangan Nomor: KEP-431/BL/2012 tanggal 01 Agustus 2012 tentang Penyampaian Laporan Tahunan Emiten atau Perusahaan Publik. Luhgiatno. 2007. Akuntansi Sosial Bentuk Kepedulian Perusahaan Terhadap Lingkungan. Fokus Ekonomi vol.2 No.2, Desember 2007: 2-4. Pepriadi, Wewen. 2012. Pengaruh Leverage, Ukuran Perusahaan, dan Good Corporate Governance Terhadap Manajemen Laba Pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar dalam BEI. Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang. Solihin, Ismail. 2009. Corporate Social Responsibility: From Charity to Sustainability. Jakarta : Salemba Empat. Sembiring, Eddy Rismanda. 2005. Karakteristik Perusahaan dan Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Studi Empiris pada Perusahaan yang Tercatat di Bursa Efek Jakarta. SNA VIII Solo, September 2005: 379-388. Sylvia, Andini Putri. 2011. Pengaruh Ukuran Perusahaan, Tipe Industri dan Umur Perusahaan Terhadap Tingkat Pengungkapan Tanggung Jawab Sosial Perusahaan Pada 23 Perusahaan yang Terdaftar dalam BEI. Skripsi Fakultas Ekonomi. Universitas Negeri Padang. Undang-undang Nomor 40 Tahun 2007 tentang Perseroan Terbatas. Wakid, Nadiah Lutfi, Iwan Triyuwono dan Prihat Assih. 2013. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility pada Perusahaan Manufaktur yang Terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Jurnal Ekonomi dan Bisnis, 2013. Yuliana, Rita, Bambang Purnomosidini dan Eko Ganis SukoHarsono. 2008. Pengaruh Karakteristik Perusahaan Terhadap Pengungkapan Corporate Social Responsibility (CSR) dan Dampaknya Terhadap Reaksi Investor. Jurnal Akuntansi dan Keuangan Indonesia volume 5 Nomor 2, Desember 2008.