BAB I PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Penelitian Organisasi

advertisement
BAB I
PENDAHULUAN
1.1
Latar Belakang Penelitian
Organisasi merupakan kesatuan sosial yang dikoordinasikan secara sadar,
dengan sebuah batasan yang relatif dapat di identifikasikan, bekerja secara terus
menerus untuk mencapai tujuan (Robbins, 2006). Budaya perusahaan merupakan
kerangka kerja yang menjadi pedoman tingkah laku sehari-hari dalam membuat
keputusan
untuk karyawan dan
mengarahkan tindakan
mencapai tujuan organisasi. Budaya
perusahaan juga
karyawan untuk
menunjukan citra
perusahaan itu sendiri.
Kualitas dari pemimpin seringkali dianggap sebagai faktor terpenting dari
keberhasilan atau kegagalan organisasi (Menon, 2006, hal 91-97) demikian juga
keberhasilan atau kegagalan organisasi baik yang berorientasi bisnis maupun
publik, biasanya dipersepsikan sebagai keberhasilan atau kegagalan pemimpin.
Begitu pentingnya peran pemimpin sehingga isu mengenai pemimpin menjadi
faktor yang menarik perhatian para peneliti bidang perilaku keorganisasian. Hal
ini akan membawa konsistensi bahwa setiap pemimpin berkewajiban memberikan
perhatian yang sungguh-sungguh untuk membina, menggerakkan, mengarahkan
semua potensi karyawan di lingkungannya agar terwujud volume dan beban kerja
yang terarah pada tujuan. Pimpinan perlu melakukan pembinaan yang sungguhsungguh terhadap karyawan agar dapat meningkatkan kinerja dan menimbulkan
kepuasan kerja yang tinggi. Ketika pemimpin menunjukan kepemimpinan yang
baik, para karyawan akan berkesempatan untuk mempelajari perilaku yang tepat
2
untuk berhadapan dengan pekerjaan mereka. Demikian pula halnya dengan
perusahaan, pemimpin memegang peranan yang sangat strategis. Berhasil atau
tidaknya organisasi/perusahaan menjalankan tugas-tugasnya sangat ditentukan
oleh kualitas pimpinannya, karena kedudukan pemimpin sangat mendominasi
semua aktivitas yang dilakukan.
Dalam perusahaan, bawahan bekerja selalu tergantung pada pimpinan. Bila
pimpinan tidak memiliki kemampuan memimpin, maka tugas-tugas
yang
didefinisikan sebagai kemampuan menggunakan pengaruh dan memotivasi
individu untuk mencapai tujuan organisasi (Gibson et.al 2006). Kemampuan
mempengaruhi akan menentukan cara yang di gunakan karyawan dalam mencapai
hasil kerja. Hal ini di dasari pada argumen bahwa seorang pemimpin memiliki
otoritas dalam merencanakan, mengarahkan, mengkoordinasikan, dan mengawasi
perilaku karyawan. Pemimpin organisasi dapat mempengaruhi perilaku dengan
cara menciptakan sistem dan proses organisasi yang sesuai kebutuhan, baik
kebutuhan individu, kebutuhan kelompok maupun kebutuhan organisasi.
Komitmen organisasi didefinisikan oleh beberapa peneliti sebagai ukuran
dari kekuatan identitas dan keterlibatan karyawan dalam tujuan dan nilai-nilai
organisasi. Komitmen organisasi di dapatkan sebagai indikator yang lebih baik
dari “leavers” dan “stayer” dari pada kepuasan kerja (Smith, 2006). Penelitian lain
mendapatkan bahwa kepuasan kerja berkaitan dengan lingkungan tugas,
sementara komitmen organisasi berkaitan dengan pencapaian pada pemberdayaan
organisasi (Smith, 2006). Dengan komitmen yang diberikan, diharapkan kinerja
dari karyawan akan meningkat,
sebagaimana Luthans (2006) mendefinisikan
3
komitmen organisasi sebagai sebuah sikap yang merefleksikan loyalitas karyawan
kepada organisasi dan merupakan suatu proses berkelanjutan dimana anggota
organisasi mengungkapkan perhatian mereka terhadap organisasi, terhadap
keberhasilan organisasi serta kemajuan yang berkelanjutan. Setiap karyawan
dalam organisasi harus memiliki komitmen yang tinggi terhadap pencapaian misi,
visi, dan tujuan organisasi. Dalam organisasi sektor swasta, ikatan batin antara
karyawan dengan organisasi dapat dibangun dari kesamaan misi, visi, dan tujuan
organisasi, bukan sekedar ikatan kerja. Sehingga bila setiap karyawan memiliki
komitmen yang kuat untuk memberikan prestasi terbaik bagi organisasi dan
pelayanan terbaik pada pelanggan, maka tentunya kinerja organisasi akan
meningkat.
Smith (2005), dalam penelitiannya menelaah lima perilaku kepemimpinan
(tantangan proses, inspirasi, visi bersama, memungkinkan orang lain untuk
bertindak, percontohan cara, mendorong semangat). Penelitian ini kemudian
mengindentifikasi hubungan
(baik korelasional maupun prediktif) antara
penggunaan perilaku kepemimpinan dengan kinerja karyawan, kepuasan kerja
karyawan dan komitmen organisasi. Penelitian ini mendukung adanya hubungan
positif antara penggunaan perilaku kepemimpinan dengan kinerja karyawan,
kepuasan kerja karyawan dan komitmen organisasi. Bass dan Avolio (2007) dan
Schein (2006) menyatakan bahwa seorang pemimpin membentuk budaya dan
pada gilirannya di bentuk oleh budaya yang di hasilkan.
PT. Mitra Inti Pranata sebagai salah satu perusahaan konsultan yang
bergerak dalam bidang mekanikal elektrikal, dimana perusahaan mekanikal
4
elektrikal itu sendiri memang berada dalam trend meningkat di buktikan dengan
banyaknya hotel, tempat tinggal ataupun apartemen yang membutuhkan
perencanaan instalasi pelayanan pekerjaan perencanaan mekanikal dan elektrikal
untuk suatu proyek. Tingginya permintaan perencanaan mekanikal dan elektrikal
tersebut membuat perusahaan-perusahaan yang bergerak dibidang tersebut harus
memiliki lingkungan internal yang baik, dimana sumber daya manusia merupakan
salah satu faktor kunci keberhasilan dalam internal perusahaan.
Manajer bertanggung jawab untuk menyediakan teknologi memadai dan
pelatihan bagi karyawan untuk memungkinkan mereka mengerjakan apa yang
dapat mereka kerjakan. Di samping itu, manajer harus memberikan dukungan
selama proses perubahan karyawan dalam memikul tanggung jawab baru ini. Jika
manajer tidak memiliki kesediaan untuk menerima kesalahan dan kegagalan,
karyawan akan cenderung kembali kecara kerja lama yang telah dikenal
sebelumnya.
Pendekatan tersebut harus di ganti dengan strategi komitmen. Tenaga kerja
akan membalas dengan sangat baik dan kreatif tidak seperti ketika mereka
dikontrol dengan sangat ketat oleh manajemen, di tempatkan dalam jabatan yang
telah ditetapkan secara sempit dan di berlakukan seperti suatu kebutuhan yang
tidak diterima. Menurut Mahmudi (2005) kinerja merupakan suatu kostruk multi
dimensional yang mencakup banyak faktor yang mempengaruhinya.
1.
Faktor personal/individu, meliputi : pengetahuan, keterampilan (skill),
kemampuan, kepercayaan diri, motivasi, dan komitmen yang dimiliki oleh
setiap individu.
5
2.
Faktor kepemimpinan, meliputi : kualitas dalam memberikan dorongan,
semangat, arahan, dan dukungan yang diberikan manajer dan team leader.
Dari beberapa uraian penelitian di atas, maka dapat di simpulkan bahwa
fenomena masalah tersebut
ialah
kualitas kerja anggota yang menurun dan
kurangnya sikap prilaku karyawan yang kurang baik atas pekerjaannya. Maka
penelitian ini akan di lanjutkan untuk mengetahui pengaruh dari variabel-variabel
yang dapat meningkatkan kinerja pegawai dan selanjutnya penelitian ini akan
diberi judul “Pengaruh Gaya Kepemimpinan dan Budaya Organisasi
Terhadap Komitmen Organisasi Karyawan di PT. Mitra Inti Pranata”.
1.2
Rumusan Masalah
Berdasarkan latar belakang masalah yang sudah diuraikan, dapat
dirumuskan sebagai berikut :
1. Bagaimana pengaruh gaya kepemimpinan terhadap komitmen organisasi
karyawan di PT. Mitra Inti Pranata ?
2. Bagaimana pengaruh budaya organisasi terhadap komitmen organisasi
karyawan di PT. Mitra Inti Pranata ?
3. Bagaimanan pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya organisasi
terhadap komitmen organisasi karyawan di PT. Mitra Inti Pranata?
1.3
Batasan Masalah
a. Penelitian ini dilakukan hanya
pada gaya
kepemimpinan yang ada
diperusahaan dalam masalah kajian sumber daya manusia.
6
b. Obyek penelitian adalah sebuah perusahaan swasta nasional PT. Mitra
Inti Pranata yang berlokasi di Jakarta Barat
c. Sampel penelitian atau responden adalah sumber daya manusia Penulis
mengambil sampel dari jumlah total karyawan sebanyak 40 orang.
1.4
Tujuan dan Kontribusi Penelitian
1.4.1 Tujuan Penelitian
Dengan diadakannya penelitian tersebut, diharapkan dapat mencapai
beberapa tujuan, beberapa tujuan penelitian tersebut adalah :
1.
Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan terhadap
komitmen organisasi karyawan di PT. Mitra Inti Pranata.
2.
Untuk
mengetahui
pengaruh
budaya
organisasi
terhadap
komitmen organisasi karyawan di PT. Mitra Inti Pranata.
3.
Untuk mengetahui pengaruh gaya kepemimpinan dan budaya
organisasi terhadap komitmen organisasi karyawan di PT. Mitra
Inti Pranata.
1.4.2 Kontribusi Penelitian
Penelitian ini diharapkan menghasilkan informasi yang dapat berguna
bagi pihak – pihak yang berkepentingan, diantaranya :
7
1.
Bagi penulis
Sebagai
bentuk
pengaplikasikan
ilmu
terhadap
proses
pembelajaran yang telah di diperoleh selama mengikuti
perkuliahan dan untuk menambah pengetahuan serta wawasan
mengenai faktor yang mempengaruhi kinerja anggota di suatu
organisasi.
2.
Bagi perusahaan
Bagi perusahaan, sebagai bahan masukan manajemen organisasi
bagi pemimpin dan karyawan untuk pertimbangan dalam hal
mengetahui prestasi, kinerja, serta kepemimpinan yang tepat bagi
organisasi, diharapkan kualitas kerja anggota dapat meningkat
dengan memperbaiki atau meningkatkan faktor – faktor yang
mempengaruhi kinerja anggota tersebut.
3.
Bagi pembaca
Penelitian ini diharapkan bisa bermanfaat bagi para pembaca yang
membutuhkan informasi mengenai pengaruh gaya kepemimpinan
dan budaya organisasi terhadap komitmen organisasi karyawan di
suatu organisasi ataupun perusahaan.
Tak lepas sebagai sumbangan informasi untuk semua pihak yang
terkait
dengan
topik
penelitian
ini
dan
bahan perbandingan untuk penelitian–penelitian lain.
sebagai
Download