1 BAB 1 PENDAHULUAN 1.1 Latar Belakang Masalah Perusahaan manufaktur merupakan perusahaan yang tercatat di BEI, perusahaan ini termasuk dalam kelompok emiten terbesar yaitu sebanyak 30 persen dari seluruh perusahaan yang ada di Bursa Efek Indonesia. Rata- rata tingkat pembayaran dividen sektor manufaktur dari tahun 2011-2015 mengalami fluktuasi. Fluktuasi tingkat pembayaran dividen sektor manufaktur sangat menarik untuk diteliti. Perusahaan manufaktur seringkali dihadapkan pada permasalahan penentuan kebijakan dan pembayaran dividen, apakah manjemen akan mengambil keputusan dengan membagikan laba kepada pemegang saham sebagai dividen dan apakah manajemen akan menahan dalam bentuk saldo laba untuk pembiayaan investasi dimasa yang akan datang. Tujuan utama pemegang saham menginvestasikan dananya ke dalam perusahaan adalah untuk memperoleh pendapatan atau tingkat kembalian investasi (return) baik berupa pendapatan dividen (dividen yield) maupun pendapatan dari selisih harga jual saham terhadap harga belinya (capital gain). Sedangkan manajemen lebih cenderung menahan laba dalam bentuk saldo labauntuk pembiayaan investasi dimasa yang akan datang. Hal ini menimbulkan (agency problem) dimana terjadi kepentingan yang saling bertentangan antara dua pihak yakni antara manajemen dan pemegang saham. 1 2 Menurut Sartono (2010) kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan akan dibagikan kepada pemegang saham sebagai dividen atau akana ditahan dalam bentuk salo laba guna pembiayaan investasi dimasa mendatang. Kebijakan dividen memiliki perananan yang sangat penting bagi perusahaan dikarenakan kebijakan keuangan ini berpengaruh terhadap sikap atau reaksi investor dan juga mempengaruhi kesempatan investasi perusahaan , harga saham, strutur financial, arus pendanaan dan posisi likuiditas. Rasio pembayaran dividen yang akan dibayarkan oleh perusahaan kepada para pemegang saham bergantung pada kebijakan dividen yang digunakan oleh masing-masing perusahaan, dimana bentuk kebijakan dalam pembayaran dividen tersebut tergantung pada kondisi keuangan dan keuntungan yang diperoleh perusahaan serta kebijakan finansial yang ditetapkan di dalam perusahaan. sehingga pertimbangan pihak manajemen sangat diperlukan. Dengan demikian perlu bagi pihak manajemen mempertimbangkan faktor-faktor yang mempengaruhi kebijakan dividen yang ditetapkan oleh perusahaan. Berbagai teori juga menjelaskan mengenai dividen, menurut Miller dan Modigliani ( dalam Aristantia dan Putra,2015) dividend irrelevance theory yaitu besar kecilnya dividen yang dibagikan tidak memiliki pengaruh terhadap nilai perusahaan. Kebijakan dividen merupakan keputusan apakah laba yang diperoleh perusahaan pada akhir tahun akan dibagikan kepada pemegang saham dalam bentuk dividen atau akan ditahan untuk menambah modal perusahaan dari pembiayaan investasi di masa yang akan datang Martono dan Harjito (2001). Gordon dan Lintner ( dalam Aristantia dan Putra,2015) menyatakan bahwa pada bird-in-the-hand-theory, para investor lebih mengharapkan dividen yang 3 tinggi dibandingkan capital gain, karena capital gain yang diharapkan dapat menimbulkan resiko yang lebih besar karena captal gainditentukan oleh pasar melalui harga saham. Namun berbeda halnya dengan Tax preference theory, litzenberg dan Ramaswamy ( dalam Aristantia dan Putra,2015) menyatakan bahwa penanam modal lebih memilih dividen yang rendah sedangkan dividen yang tinggi akan dikenakan pajak yang tinggi pula. Teori ini menunjukkan bahwa para pemegang saham lebih memilih dividen yang rendah untuk dapat menghemat pembayaran pajak. Profitabilitas merupakan ukuran kemampuan perusahaan dalam menghasilkan laba (profit) perusahaan. Profitabilitas juga digunakan untuk menentukan apakah dividen yang akan dibayarkan dalam bentuk dividen kas atau dividen saham. Untuk mengukur profitabilitas proksi yang biasa digunakan yaitu ROI (Return OnInvestment) atau ROA (Return On Asset) untuk mengukur tingkat keuntungan dari suatu investasi. Semakin besar rasio profitabilitas ini semakin baik karena menunjukkan kinerja perusahaan yang semakin baik sehingga perusahaan dapat membayarkan dividen dengan jumlah yang tinggi. Leverage merupakan suatu ukuran yangmenunjukkan seberapa besar pendanaan yang dibelanjai dengan hutang. Apabila perusahaan tidak memiliki leverage, maka perusahaan beroperasi sepenuhnya dengan menggunakan modal sendiri tanpa menggunakan hutang namun, apabila leverage yang dimiliki perusahaan semakin tinggi maka hal ini menunjukkan gejala yang kurang baik bagi perusahaan karena akan semakin tinggi juga beban bunga yang harus ditanggung oleh perusahaan dan hal ini akan membuat perusahaan harus menahan 4 sebagian besar pendapatannya untuk digunakan sebagai pelunasan utang perusahaan, dengan begitu hanya sebagian kecil saja pendapatan yang akan dibayarkan sebagai dividen oleh perusahaan. Brigham dan Houston (2007) mendifinisikan free cash flow adalah arus kas yang benar-benar tersedia untuk dibayarkan kepada investor (pemegang saham dan pemilik utang) setelah perusahaan melakukan investasi dalam aset tetap, produk baru, dan modal kerja yang dibutuhkan untuk mempertahankan operasi yang sedang berjalan. Perusahaan dengan aliran kas berlebih akan memiliki kinerja yang lebih baik dibandingkan perusahaan lainnya. Karena perusahaan mampu memperoleh laba yang mngkin tidak mampu diperoleh oleh perusahaan lainnya. Investment Opportunity Set merupakan peluang yang dimiliki perusahaan untuk berinvestasi dan merupakan pilihan untuk membuat investasi dimasa mendatang. IOS juga dapat digunakan sebagai pilihan investasi saat ini dan diharapkan akan menghasilkan keuntungan yang lebih banyakGaver dan Gaver(dalam Aristantia dan Putra,2015). Perusahaan yang memiliki peluang investasi yang tinggi tentu memerlukan dana untuk melakukan suatu investasi sehinga mengakibatkan perusahaan menggunakan perolehan labanya untuk membiayai investasi perusahaannya. Sehingga semakin tinggi peluang investasi yang dimiliki perusahaan maka perusahaan akan semakin mengurangi dividen yang akan dibagikan kepada para pemegang saham. Penelitian ini merupakan penelitian yang mengembangkan hasil penelitian yang dilakukan Pradana dan Sanjaya (2015), yang meneliti tentang pengaruh 5 profitabilitas, free cash flow, dan investment opportunity set pada tingkat pembayaran dividen perusahaan perbankan yang terdaftar di BEI.Sedangkan penelitian ini menambahkan variabel lain dalam rangka mengembangkan penelitian sebelumnya.Variabel yangditambahkan yaitu variabelleverage. Karena semakin tinggi leverage yang dimiliki oleh perusahaan maka akan semakin tinggi beban bunga yang harus ditanggung oleh perusahaan. Sehingga membuat perusahaan harus menahan sebagian besar pendapatannya untuk digunakan sebagai pelunasan utang perusahaan. dengan begitu hanya sebagian kecil saja pendapatan yang akan dibayarkan sebagai dividen oleh perusahaan. Penelitian ini menggunakan perusahaan yang berbeda dari penelitian sebelumnya yaitu dengan perusahaan manufaktur yang terdaftar di Bursa Efek Indonesia. Penelitian yang dilakukan Pratama (2014) menunjukkan bahwa leverage (Debt toEquity Ratio) tidak berpengaruh terhadap kebijakan dividen, namun berbeda dengan penelitian yang dilakukan Samrotun (2015) yang menunjukkan bahwa leverage (Debt toEquity Ratio) berpengaruh terhadap kebijakan dividen. 1.2 Rumusan Masalah Berdasarkan latar belakang yang telah diuraikan oleh peneliti maka rumusan masalah dalam penelitian ini adalah: 1. Apakah profitabilitasberpengaruh terhadap kebijkan dividen ? 2. Apakah leverage berpengaruh terhadap kebijakan dividen ? 3. Apakahfree cash flow berpengaruh terhadap kebijakan dividen? 4. Apakah investment opportunity setberpengaruh terhadap kebijakan dividen ? 6 1.3 Tujuan Penelitian Dari rumusan masalah, dapat diketahui tujuan penelitian ini adalah : 1. Untuk menguji pengaruh profitabilitas terhadap kebijakan deviden. 2. Untuk menguji pengaruh leverage terhadap kebijakan deviden. 3. Untuk menguji pengaruh free cash flowterhadap kebijakan deviden. 4. Untuk menguji pengaruh investment opportunity setterhadap kebijakan deviden. 1.4 Manfaat penelitian Manfaat yang diharapkan dalam penelitian ini adalah dapat memberikan kontribusi seperti : 1. Kontribusi praktis a. Bagi perusahaan atau manajemen mampu menyajikan kinerja terbaik untuk memperbaiki profitabilitas, leverage, free cash flow dan investment oportunity set, sehingga ketertarikan investor jangka panjang dapat meningkat pada saham perusahaan. b. Bagi investor, penelitian ini diharapkan dapat memberikan informasi yang bermanfaat dan relevan dalam mengambil keputusan untuk berinvestasi dalam jual beli saham sehubungan dengan ekspektasinya terhadap deviden tunai yang dibayarkan. 7 2. Kontribusi teoritis Penelitian ini diharap dapat memberi bukti empiris mengenai profitabilitas, leverage, free cash flow dan investment oportunity set, terhadap kebijakan deviden pada perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI periode 2011-2015. 1.5 Ruang Lingkup Penelitian Ruang lingkup penelitian diperlukan agar penelitian lebih terarah. Ruang lingkup dalam penelitian ini adalah mengenai pengaruh profitabilitas, leverage, free cash flow dan investment oportunity set, terhadap kebijakan dividen. Dimana Perusahaan yang dijadikan sampel dalam penelitian ini adalah perusahaan manufaktur yang terdaftar di BEI. Periode penelitian pada perusahaan manufaktur yang digunakan mulai tahun 2011-2015.